belepotan team gowes to bumiayu

Upload: widhi-bek

Post on 15-Jul-2015

411 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dokumentasi perjalanan BELEPOTAN team ke Kaligua -Bumiayu dari sudut pandang seorang observer. Mencobamenceritakan apa yang dirasa dan dialami selamaperjalanan dari Jakarta - Purwokerto - Bumiayu dalamformat foto dengan sedikit narasi.Walau tidak mengambarkan semua detail perjalanantapi diharap oretan perjalanan ini nantinya bisa menjadisemacam kenangan untuk rekan rekan BELEPOTAN.

TRANSCRIPT

fotografer : widhi bek | [email protected]

Jakarta masih pagi, tapi jalanan di depan titik pertemuan kami sudah ramai dengan lalu lalang para pekerja yang akan memulai aktivitas harian.. Kubidikan lensa ke arah langit, mencoba untuk tidak mengubris padatnya jalanan.. biarkan kesan yang terekam dalam memori kamera adalah Jakarta pagi itu kota yang menyenangkan

2

Bus yang akan membawa kami sudah menunggu di depan salah satu coffee shop di CITOS. so colourful, bus maupun bunganya

3

Om Pur bersibuk ria mengikat frame sepeda supaya aman dalam perjalanan, tidak berjatuhan ketika bus meliuk liuk di lintas utara.

4

Separo badan bus dilepas kursinya. Fungsinya biar ada ruang cukup longgar untuk menata sepeda.

5

Masing masing sepeda diberi name tag supaya tidak tertukar

6

Memasuki jalan tol Cikarang kami sempat dihentikan polisi dan diarahkan keluar dari jalan tol. Karena ngeyel, setelah keluar jalan tol kami berbalik arah dan masuk kembali ke jalan tol... Tak dinyana ternyata di depan barisan mobil diam tak bergerak. Ada demo buruh mas ujar salah satu supir truk yang terlihat leyeh leyeh pasrah.

7

Menurut informasi ternyata ada yang meletakan sepeda motor di tengah jalan tol sehingga arus lalu lintas terhambat.. Pak polisi dimana anda ketika kami membutuhkan Anda.. (lha tadi disuruh keluar jalan tol malah ngeyel. balik lagi. #eaaaaa)8

Ahkirnya diputuskan untuk berbalik.. jalan tol satu arah jadi 2 arah..melawan arus.. kembali keluar di pintu tol dan lewat jalan biasa..alamat bakalan meleset dari jadwal nih 9

Setelah beribadah sholat jumat, langsung dilanjut dengan makan siang dengan lauk sop sapi.. yum yum.. eh ada yang lagi sakit ya.. makan yang banyak brur .. biar cepat pulih10

Urusan perut sudah kenyang.. saatnya itung itungan.. awas jangan ngemplang ya :D

11

Sekitar pukul 17.00 kami pun tiba di Bumiayu, disambut ramah oleh panitia lokal GEMUYU dan tidak lupa tempe mendoan dan teh hangat.12

Saatnya merakit ulang sepeda yang akan dipakai besok pagi..

13

Serius mempersiapkan peralatan, supaya dalam perjalanan tidak mengalami kendala.

14

15

Tidak sampai 30 menit, semua sepeda telah selesai dirakit.

16

17

18

Sepeda yang sudah terakit, menunggu untuk diangkut ke lokasi besok pagi

Kami menumpang bermalam di rumah Shinta. Rumah joglo bersuasana khas Jawa ini dalam sekejap ramai penuh orang.

19

Beranekaragam makanan ringan yang akan menemani malam.. ada kacang, mendoan, pisang goreng.. yummyy

20

Matahari belum menampakan sinarnya ketika beberapa rekan terbangun lalu bergegas mengantri mandi. Beberapa orang lainnya terlihat sedang mempersiapkan peralatan yang akan dibawa ke dalam tas. Saya yang masih terkantuk kantuk kemudian bergegas bangun dan mempersiapkan peralatan yang akan dibawa. Beda dengan yang lainnya, dimana mereka memasukan peralatan helm dan body protector, saya malah memasukan tripod, filter dan kamera..

21

Selesai saya mandi, sudah ada rombongan depan yang berangkat dari Rumah Shinta menuju titik tempat parkir bus.

22

Dengan menggunakan mobil bak terbuka kami bergerombol di belakang, jadi berasa seperti mau pergi ke pasar saja. Bonusnya adalah udara pagi yang segar. Langit terlihat cerah, tidak menampakan tanda akan turun hujan, paling tidak sampai siang nanti.23

24

Sesampai di titik pertemuan kami masuk ke dalam bus. Perjalanan menuju Bumiayu pun dimulai. Di dalam bus saya bertemu dengan om Iwan (aka Big Rider) yang berjuang dengan segala daya untuk ikut acara ini. Dimulai dari Kalimantan Timur dengan penerbangan malam

menuju Jakarta, Kemudian dilanjutkan dengan menyewa travel menuju Purwokerto.. mantap !! EPIC story ! Sayangnya nasi bungkus yang di beli di jalan untuk sarapan tertinggal di mobil travel :D..

Di pertigaan yang menuju ke Kaligua bus berhenti. Dari sini nanti kami semua akan berganti alat transportasi menggunakan truk. Truk yang sama yang akan membawa sepeda peserta ke atas. total 2 truk dan 1 colt yang membawa sekitar 20 orang dari Jakarta dan beberapa orang dari Bumiayu. Sembari menunggu truk yang datang beberapa teman tampak asyik menjadi model dengan jersey Blepotan hijau hijaunya.

25

dipilih.. dipilih26

Sembari menunggu pick up dan truk satunya.. foto bareng dulu ahh

27

Perjalanan menuju Kaligua sepanjang 20 km dengan kemiringan yang cukup lumayan. Start dari ketinggian sekitar 1200 mdpl menuju 2150 mdpl. Di sepanjang perjalanan terbentang persawahan yang masih hijau. Sesekali truk kami melewati sekolah dasar dimana para murid yang bergerombol melambaikan tangan sembari tersenyum ceria kepada kami.

28

29

Semakin ke atas pemandangan yang terpapar semakin indah. pegunungan Ciremai di sebelah barat seakan mengawal perjalanan kami ke puncak Sakub.30

Di ujung jalan aspal truk kami pun kemudian berbelok menuju jalan berbatu yang melewati kebun teh. Langit biru dan hijaunya daun teh menjadi pemandangan yang menyegarkan mata.

31

Teman teman yang berada di L300 sedikit kurang beruntung karena laju kendaraan mereka agak pelan ketika menanjak. terkadang bahkan harus turun ketika jalur tanjakan yang cukup terjal.32

Kami yang di truk kedua pun juga di tengah perjalanan sempat mengalami sedikit gangguan ketika bambu yang menjadi landasan sepeda sempat goyah dan harus dikuatkan ulang ikatannya.

33

34

Pukul 09.00 kami semua berkumpul di puncak Sakub.

35

Udara cukup dingin walau saat itu cukup cerah. Minuman teh hangat yang sudah disiapkan panitia dari Gemuyu ditambah sego runtuk, langsung masuk ke dalam lambung para peserta..

36

Di kaki langit sebelah barat pemandangan kebun teh yang tersusun rapi dengan latar belakang Gunung Ciremai semakin mempercantik suasana.. Sayang Gunung Slamet saat itu tertutup kabut, enggan menampakan puncaknya.

37

Pemandangan indah, langit biru, hijaunya pucuk daun teh, ditambah jersey yang senada.. suasana jadi romantis #eaaaa Jadilah sesi foto pre-wed dadakan.

38

Om Bob sedang menjajal tanjakan dan turunan di sekitar puncak Sakub. (padahal niatnya cuma pengen di foto :p)

39

Foto bersama sebelum acara dimulai.. tradisi turun temurun, dan tidak boleh terlewatkan40

Tangan melambai ke kiri dan ke kanan, senyum lebar ditebar.. Untung tidak ada yang berdandan jambul khatulistiwa disini :D

41

42

Trek awal yang dilalui berupa turunan satu jalur yang oleh beberapa orang langsung digeber laju sepedanya

43

Tapi turunan yang langsung menghadang bikin keder juga. Bahkan ada yang karena sayang memutuskan menggotong sepeda nya melewati jalur turunan di atas baru kemudian mengowesnya kembali.

44

Sayangnya, medan di Kaligua ini tidak bisa saya dokumentasi dengan penuh. Sebagian besar merupakan jalur single track dan dilarang untuk dilewati oleh sepeda motor, supaya trek tidak rusak. Sehingga saya hanya bisa mengabadikan moment ketika mereka masuk ke jalur single track, dan kembali bergegas membonceng motor trail yang langsung melaju kencang di jalur berbatu, menunggu di tempat pesepeda keluar jalur mereka. Terima kasih untuk rekan lainnya yang membawa kamera dan mengabadikan momen yang terluputkan oleh saya.

45

Sempat sedikit frustasi karena merasa bakalan tidak bisa mendapatkan foto foto yang WOW. akan lebih banyak foto2 action standart yang mengandalkan kecepatan para pesepeda ketika melintasi jalur menurun. Terlebih beberapa jalur bersepeda melewati tempat yang cukup rindang tertutup pepohonan sehingga dengan terpaksa harus mengandalkan iso tinggi untuk mengejar speed yang memadahi supaya subyek tidak blur.

46

Ditambah lagi baju jersey berwarna kehijauan yang digunakan oleh para pesepeda ternyata berbaur warna dengan hijaunya kebun teh sehingga ketika para pesepeda melintas di rimbunan pepohonan kurang begitu kentara. Klop bikin tambah puyeng deh :p

47

Tapi show must go on dan teman teman gak peduli permasalahan tehnis pengambilan fotonya.. Yang penting buat mereka gowes total dan didokumentasikan maksimal :p. So musti kreatif ni kalau tidak mau hanya membawa pulang foto dokumentasi standart.48

49

50

51

52

53

Menyempatkan mengabadikan foto bersama sebelum kembali meloncat di kursi belakang motor trail yang ngebut mengejar rombongan yang sudah di depan

54

55

Berkejaran melewati jalan berbatu

56

Setelah itu mereka kembali masuk ke jalur single track. Saya hanya bisa menunggu di seberang bukit. Untung ada dokumentasi dari kamera om Fajar.

57

Melewati punggungan dengan pemandangan yang indah di bawah. Tetap konsentrasi dan berhati hati, jangan meleng buat menikmati pemandangan atau nanti terperosok lho

58

Nanti mereka akan lewat punggungan itu mas ujar pengendara motor trail yang menemani saya. Bersiap dengan lensa panjang saya menunggu para pesepeda untuk melintas.. Tak lama kemudian satu persatu pesepeda melintas jalur pipa di seberang bukit.59

60

Setelah beberapa saat rombongan team narsis - maksudnya team yang mengambil jalur santai lewat di jalur bawah. jepret.. lumayan dapat 2 pesepeda beda jalur....

61

62

Pemandangan perkebunan teh berlatar belakang langit biru. Sayang jersey hijau mereka kurang begitu kontras dengan latar belakang bukit yang dipenuhi rerumputan..

63

Beruntunglah yang memakai jersey cerah dan berwarna mencolok :D

64

Ketika dirasa cukup, kembali saya bergegas membonceng trail melewati jalur menuju Danau Renjeng.

65

66

Pemandangan menarik dengan pepohonan pinus di sebelah kanan jalan.

67

68

69

Berkumpul sembari melepas lelah dan menunggu rombongan lainnya

70

Foto bersama para marshal dan rombongan GEMUYU

71

Mengayuh sepeda dengan lambat, sembari menikmati pemandangan yang terpapar di sekitar

72

Sebenarnya arahnya berkebalikan.. ini cuma settingan supaya terlihat melintas berombongan :D73

melewati deretan pepohonan pinus yang tertata apik seperti susunan tiang

74

sugeng enjing pak... (selamat pagi pakk)75

kui do ngopo tho pak ? (mereka sedang ngapain sih pak ?)

mboh bune.. ra dong aku yoan (gak tahu istriku... bingung juga saya)

76

Entah sekedar gaya atau memang beneran, tapi 2 pesepeda ini memang benar benar memberikan gambaran yang berlawanan. Wak Haji dengan semangat mengayuh melewati jalur sedang om Imam dengan santai seakan tidak tergoda untuk melaju mengejar yang di depan

77

Jalur yang landai dengan pemandangan sebelah kanan yang cukup menawan78

kembali hadir di bumiayu, tapi tanpa celana dalam diluar .. hahaha79

awas... yang di depan...

80

Genjot pol, rem pol . . . .

81

Melaju kencang menuruni lintasan, untung tidak pake acara demo jatuh yang baik dan benar lagi ya om

82

Biar lambat yang penting sampai tujuan83

Satu persatu para pesepeda melewati jalur turunan. Setelah ini jalur melalui jalan aspal sebelum nanti berbelok ke jalur single track lagi

84

Trek jalur aspal, tunggu rombongan biar tidak ada yang tercecer

85

Memasuki jalur single track melewati kebun jagung. Kembali motor trail tidak bisa masuk dan terpaksa mengambil jalur yang berbeda dan menunggu di seberang bukit.

86

View menawan di depan mata mengiringi perjalanan.

87

Dari kejauhan terlihat rombongan hijau hijau melintas turunan. Rombongan sudah sampai di seberang bukit.

88

Setelah menikmati turunan langsung dihadang tanjakan.. yup.. kalau tidak siap harus pasrah menuntun sepedanya89

Yang masih memiliki stamina prima melahap tanjakan dengan tetap mengenjot sepedanya... Yang sudah mulai menurun tetap ceria walau harus mendorong melewati tanjakan.. Apapun caranya yang penting selamat sampai tujuan..

90

nderek langkung buk (permisi buk)

atos atos mas (hati hati mas)

91

92

Siang itu terik sekali.. seakan matahari sedang berpesta dengan sinarnya.. Langit biru dengan awan putih berarak di sekitar kaki langit. Saya menunggu cukup lama di bawah pohon yang berada di ujung jalan persawahan. Mata saya memicing mencoba mengawasi dari titik nanti para pesepeda muncul. Beberapa saat kemudian terlihat rombongan pesepeda melintasi pematangan di ujung sana.. Tampak seorang petani yang berdiri keheranan mengawasi beberapa orang berpakaian hijau ngejreng melintas pematang. Ada apa ini ? mungkin itu yang ada di dalam pikiran dia..

93

94

Menunggu rombongan melewati jalur yang agak susah

95

Hilang semua rasa capek.. hanya gara2 melihat moncong lensa diarahkan ke mereka..hahaha

96

Senyum selalu walau apapun medannya

97

98

99

Melepas lelah dan penat sembari menunggu rekan lainnya yang di belakang

100

Jalur dari sini terpisah menjadi dua.. jalur menanjak yang merupakan jalur yang sudah dipilih panitia, dan jalur datar untuk yang sudah tidak kuat dan sekedar narsis. Beberapa pesepeda yang masih kuat langsung mengambil ancang ancang untuk melibas jalur menanjak yang terlihat tidak terlalu jauh di depan, sedangkan yang sudah terlihat capek kemudian memutuskan melewati jalur datar. Kedua jalur ini nantinya akan bertemu di masjid yang menjadi titik perhentian istirahat siang.

101

102

Fisik boleh melemah dihajar terik mentari. Stamina boleh menurun terkuras dari pagi. Tapi semangat tetap membara menaklukan tanjakan

Jalan sempat terputus karena sedang ada perbaikan jembatan, sehingga peserta melewati jembatan sementara yang terbuat dari bambu. Kretek kretek... bunyi bambu saling berhimpit ketika dilindas ban sepeda

103

Berpose bareng generasi penerus..104

Setelah sesiangan terik memanggang, cuaca berbalik 180 derajat.. mendung menggayut dan berlanjut hujan lebat.

105

Jalur berikut yang rencana nya merupakan jalur menanjak terpaksa diganti dengan jalur alternatif yang lebih aman. Karena dikawatirkan kondisi jalan licin dengan pinggiran jurang sehingga cukup berbahaya untuk dilewati dalam kondisi hujan lebat.106

Bersepeda membelah hujan, diiringi gemericik bunyi air hujan yang menetes di bebatuan.

107

Saya menunggu pesepeda melewati jalur irigasi. Langit di belakang terlihat tertutup mendung. sesekali di kanan saya terlihat selarik cahaya membelah langit diikuti bunyi menggelegar. hadir di bumiayu

108

Kaos yang terbungkus jas hujan sudah mulai basah kuyup menunggu rekan rekan yang akan lewat jalur irigasi ini. Informasi dari penduduk jembatan di depan rusak sehingga tidak bisa dilewati, jadi nanti rencana nya para pesepeda akan dialihkan jalan melingkar.

Kami putuskan untuk menunggu di jalur irigasi untuk mengabadikan beberapa jepretan dan kemudian menunggu di jalur alternatif.

109

Sungai yang meluap karena hujan deras, sedangkan jembatan belum selesai dibangung. Jadilah menyeberang sungai dengan berhati hati.110

Penduduk sekitar membantu menyeberangkan sepeda dengan menggunakan papan.. Terima kasih kami ucapkan untuk bantuannya pak !

111

FINISH LINETak terasa sehari sudah kami menikmati perjalanan dari Kaligua menuju Bumiayu. Ditutup dengan makan sore bersama teman teman dari GEMUYU.

112

Sore, kami semua sudah berkumpul di rumah makan Bumiayu, menikmati masakan dan teh hangat. Setelah packing sepeda di dalam bus, berpamitan dengan rekan2 yang Gemuyu yang sudah menemani perjalanan hari ini, kami pun kembali ke Purwokerto... Rasa capek baru terasa ketika menyandarkan tubuh di bus, paha dan tangan akibat jatuh yang terahkir di jalan semen yang licin terguyur hujan pun mulai berasa memar nya.. Tapi pengalaman menikmati Kaligua kali ini membawa cukup banyak kenangan yang tersimpan dalam bentuk digital di memory card saya.. menunggu untuk di sharing dengan rekan rekan lainnya..

Perjalanan kali ini kami menyadari banyak kendala sehingga hasilnya kurang maksimal. Oleh karena itu kami sangat berharap ada masukan, baik berupa kritikan, komentar dan juga saran untuk perbaikan di edisi perjalanan berikutnya. Kami juga minta maaf apabila ada foto atau tulisan yang kurang berkenan. Silakan hujat kami melalui > email : [email protected] twit : @widhibek, kalau berkenan mampir juga ke website racun keindahan indonesia :

www.LandscapeIndonesia.com

Terima kasih untuk rekan rekan BELEPOTAN : A. Purwanto, Andy Wijaya, Bob D. Estanto, Endro Mego Angkoso, Fajar Nur Cahyo, Haji Azis Hasfer, Hendrik, Hendro L. Prasetyo, Iman Santoso, Iskandar, Iwan Wahyu Priyawan, Kartiko Y. Prijosoesilo, Lucky Wiharyanto, Oni Baikuni, Priyo Wicaksono, Romy Aprilyansa, Shinta Savithri, Suryo Utomo Marshal dan semua rekan dari GEMUYU untuk dampingannya Om Fajar dan om Bob untuk pemakaian beberapa fotonya. Semua pihak yg membantu sehingga event ini terlaksana.

113

Dokumentasi perjalanan BELEPOTAN team ke Kaligua Bumiayu dari sudut pandang seorang observer. Mencoba menceritakan apa yang dirasa dan dialami selama perjalanan dari Jakarta - Purwokerto - Bumiayu dalam format foto dengan sedikit narasi. Walau tidak mengambarkan semua detail perjalanan tapi diharap oretan perjalanan ini nantinya bisa menjadi semacam kenangan untuk rekan rekan BELEPOTAN.

114