komunitas gowes sepeda menjadi gaya hidup …eprints.ums.ac.id/51455/22/naskah publikasi.pdf ·...

13
KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP SEHAT (PADA KOMUNITAS SEPEDA GOWES RUMAH SAKIT SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN ATAU SCCK ) Diajukan oleh : ROSID FACHRUDIN AL ANSHORI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017 F 100100014 Disusun sebabagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

Upload: lydang

Post on 07-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP …eprints.ums.ac.id/51455/22/naskah publikasi.pdf · komunitas gowes sepeda menjadi gaya hidup sehat (pada komunitas sepeda gowes rumah

KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP SEHAT

(PADA KOMUNITAS SEPEDA GOWES RUMAH SAKIT SOERADJI

TIRTONEGORO KLATEN ATAU SCCK )

Diajukan oleh :

ROSID FACHRUDIN AL ANSHORI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

F 100100014

Disusun sebabagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1Pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

Page 2: KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP …eprints.ums.ac.id/51455/22/naskah publikasi.pdf · komunitas gowes sepeda menjadi gaya hidup sehat (pada komunitas sepeda gowes rumah
Page 3: KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP …eprints.ums.ac.id/51455/22/naskah publikasi.pdf · komunitas gowes sepeda menjadi gaya hidup sehat (pada komunitas sepeda gowes rumah
Page 4: KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP …eprints.ums.ac.id/51455/22/naskah publikasi.pdf · komunitas gowes sepeda menjadi gaya hidup sehat (pada komunitas sepeda gowes rumah
Page 5: KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP …eprints.ums.ac.id/51455/22/naskah publikasi.pdf · komunitas gowes sepeda menjadi gaya hidup sehat (pada komunitas sepeda gowes rumah

1

KOMUNITAS GOWES SEPED

KOMUNITAS SEPEDA GOWES MENJADI GAYA HIDUP SEHAT

(PADA KOMUNITAS SEPEDA GOWES RUMAH SAKIT SOERADJI

TIRTONEGORO KLATEN ATAU SCCK)

ROSID FACHRUDIN AL ANSHORI

ABSTRAKSI

Fenomena sepeda yang fungsinya dari alat transportasi sekarang menjadi

alat untuk bersenang-senang, melakukan petualangan, dan menjaga

kesehatan.Gaya hidup sehat dikaitkan dengan perilaku sadar kesehatan yang

konsisten seperti berhenti perilaku tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol,

atau perilaku menetap; dan berlatih perilaku sehat seperti olahraga teratur.Tujuan

penelitian ini adalah untuk memahami dan mendiskripsikan bagaimana komunitas

gowes menjadi gaya hidup sehat. Metode pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan wawancara dan observasi. Informan dalam penelitian ini adalah

anggota komunitas gowes Rumah Sakit Soeradji Tirtonegoro Klaten atau Scck.

Hasil penelitian ini adalah komunitas gowes terbentuk dari individu yang

memiliki alas an yang berbeda-beda sesuai persepsi mereka masing-masing, bias

berupa doromgan dari luar atau dari diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan

biologis maupun psikologis. Dampak yang diperoleh yaitu banyak menambah

teman, mampu mengontrol mengkonsumsi makanan, berhenti darimelakukan hal-

hal yang merusak kesehatan berdasarkan pengalamna anggotannya di komunitas,

dan informan menjadi terpacu dalam bersepeda karena ada kehadiran teman

sekomunitas.

Kata kunci: sepeda, komunitas gowes, gaya hidup, gaya hidup sehat.

ABSTRACT

The phenomenon bike functions of transportation is now a tool for fun,

adventure, and maintain health. Healthy lifestyle is associated with

healthconscious behavior consistent as stop unhealthy behaviors such as smoking,

alcohol consumption, or sedentary behavior; and practicing healthy behaviors

such as regular exercise. The purpose of this study in to understand and describe

how the cycling community into a healthy lifestyle.The method of collecting data

in this study using interviews and observations.Informants in this study is a

member of a community hospital gowes soeradji tirtonegoro klaten or scck. The

results of this study are the cycling community is made up of individuals who

have reasons that vary according to their own perception, bias in the form of

Page 6: KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP …eprints.ums.ac.id/51455/22/naskah publikasi.pdf · komunitas gowes sepeda menjadi gaya hidup sehat (pada komunitas sepeda gowes rumah

2

doromgan from the outside or from ourselves to meet the biological and

psychological needs. Impact obtained by the many add friends, is capable of

controlling foods, stop darimelakukan things that are damaging to health by

pengalamna its members in the community, and the informant became motivated

in cycling because there is the presence of friends sekomunitas.

Keywords: bicycle, cycling community, lifestyle, a healthy lifestyle.

1. PENDAHULUAN

Ismunandar (1996) dalam (Guardiana Ardi, 2012) menyatakan Sepeda

merupakan salah satu alat transportasi darat untuk jarak dekat.Sekarang ini sepeda

merupakan alat untuk bersenang-senang, melakukan petualangan, dan menjaga

kesehatan.Sepeda sebagai sarana untuk bersepeda memiliki banyak jenisnya,

antara lain: sepeda gunung, sepeda lipat, sepeda jalan raya, sepeda BMX, dan

lain-lain. Jenis sepeda yang berbagai macam tersebut membuat tiap-tiap jenis

sepeda memiliki ciri khas untuk membedakan dengan jenis sepeda yang lain.

Meskipun demikian, tidak mengubah fungsi sepeda yaitu sebagai sarana

transportasi bagi manusia untuk menghubungkan perpindahannya dari satu daerah

ke daerah lain. Kini sepeda bukan lagi menjadi olahraga tapi sudah menjadi tren

gaya hidup masyarakat di kota-kota besar pada umumnya. Hal ini juga disebabkan

karena makin kotornya udara di kota-kota besar.Salah satu mantan atlet balap

sepeda, Puspita Mustika Adia yang ditemui lensaindonesia.com di Laguna Resto,

belum lama ini.Ia menyatakan “Sebetulnya sepeda bukan lagi sekedar olahraga

tapi juga bisa menjadi gaya hidup buat masyarakat,” ujar dia.Namun sayangnya,

kepedulian pemerintah kota (pemkot) di daerah masih kurang peka terhadap

masyarakat yang hobi bersepeda ini bisa dilihat dari belum adanya fasilitas dan

jalur sepeda di jalan-jalan kota-kota besar. Kalaupun ada pastinya tidak akan

efektif karena masih banyaknya kendaraan yang parkir di jalur khusus

sepeda.“Saya melihat pemerintah kota belum sepenuhnya respect bagi para

pengguna sepeda, meskipun di beberapa tempat atau jalan sudah ada jalur bagi

pengguna sepeda. Tapi, yang saya lihat jalur tersebut banyak digunakan untuk

parkir mobil atau motor,” lanjut Puspita.Saat ini sudah banyak komunitas atau

Page 7: KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP …eprints.ums.ac.id/51455/22/naskah publikasi.pdf · komunitas gowes sepeda menjadi gaya hidup sehat (pada komunitas sepeda gowes rumah

3

perorangan yang menggunakan sepeda untuk beraktivitas seperti pergi bekerja

maupun yang sekedar hobby saja.(www.lensaindonesia.com)

Sepeda merupakan salah satu sarana transportasi alternatif yang banyak

digunakan oleh masyarakat indonesia. Sepeda juga dijadikan gaya hidup sehat

oleh sebagian masyarakat. Mereka tergabung dalam kelompok-kelompok kecil

dan membentuk komunitas sepeda dimana komunitas tersebut dibentuk untuk

menyalurkan hobi dalam bersepeda. Sepeda digunakan sebagai alat olahraga

ringan dan juga merupakan salah satu alat transportasi yang dapat digunakan

untuk mengurangi polusi udara serta dapat dipakai oleh berbagai kalangan mulai

dari anak-anak hingga orang dewasa. Para produsen sepeda juga memberikan

inovasi-inovasi yang baru pada sepeda agar membuat para konsumen tertarik

untuk membeli dan menggunakan sepeda. Konsumen sangat berhati-hati dalam

memilih produksepeda, karena sepeda yang mereka pilih menggambarkan faktor

sosial dangaya hidup. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan

individu yang berinteraksi dengan lingkungan. Menurut Kotler dan Armstrong

(2008) dalam (Mauludiyah dan Isnaini,2014) Gaya hidup juga mencerminkan

sesuatu dibalik kelas sosial seseorang dan menggambarkan bagaimana mereka

menghabiskan waktu dan uang nya.Sedangkan faktor social merupakan

sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan

didalam status atau penghargaan komunitas yang secara terus-menerus

bersosialisasi diantara mereka sendiri baik secara formal daninformal. Gaya hidup

adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini

khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya.

Perubahan gaya hidup seperti konsumsi makanan cepat saji, pola makan

yang tidak baik, kebiasaan merokok dan kurangnya aktifitas fisik, aktifitas fisik

yang serba praktis merupakan salah satu pemicu untuk timbulnya penyakit

berbahaya seperti diabetes mellitus, tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit

jantung dan sroke (Bustan, 2007).

Sepeda merupakan saah satu alat transportasi yang banyak digunakan oleh

masyarakat tapi dengan seiring perkembangan jaman sepeda banyak fungsinya,

Page 8: KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP …eprints.ums.ac.id/51455/22/naskah publikasi.pdf · komunitas gowes sepeda menjadi gaya hidup sehat (pada komunitas sepeda gowes rumah

4

salah satunya bisa digunakan sebagai media untuk olahraga dan dapat membentuk

komunitas-komunitas sepeda gowes agar menyehatkan badan. Sedagkan gaya

hidup sehat adalah usaha individu untuk sehat sesuai dengan yang diharapkan,

memerlukan cara tertentu. Oleh karena itu, rumusan masalah yang dapat

disimpulkan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana komunitas sepeda gowes

menjadi gaya hidup sehat?. Adapun tujuan yang hendak dicapai pada penelitian

ini adalah untuk memahami dan mendiskripsikan bagaimana komunitas gowes

menjadi gaya hidup sehat.

2. METODE

Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode studi kasus. Penelitian studi kasus lebih mementingkan proses daripada

hasil, lebih mementingkan konteks daripada suatu variabel khusus, lebih ditujukan

untuk menemukan sesuatu daripada kebutuhan konfirmasi (Alsa, 2004). Informan

penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive), sebanyak 4 orang sebagai

informan yang merupakan anggota yang telah terdaftar sebagai anggota resmi

pada komunitas tersebut.Lokasi pencarian data dalam penelitian ini tempat –

tempat atau rute – rute jalan yang digunakan untuk gowes dia area Karisedenan

Surakarta.Metode pengumpulan data dalam penelitian kali ini adalah kualitatif

yang diungkap dengan metode wawancara. Wawancara yang akan dilakukan oleh

peneliti terhadap informan dilakukan secara langsung terhadap informan yang

dilakukan secara terstruktur, dan terencana sebelumnya yang dilakukan secara

informal sesuai waktu dan tempat yang sudah disepakati bersama. Pada saat

wawancara yang dipergunakan peneliti adalah membawa alat tape recorder guna

untuk merekam hasil pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan kepada informan,

serta membawa buku catatan dan alat tulis guna mencatat hal-hal penting pada

saat penelitian.Selain menggunakan wawancara, peneliti juga mengunakan

metode observasi dan dokumentasi sebagai data pendukung.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data dan katagorisasi data hasil wawancara yang

telah dilakukan maka hasil penelitian ini dapat diketahui bagaimana komunitas

Page 9: KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP …eprints.ums.ac.id/51455/22/naskah publikasi.pdf · komunitas gowes sepeda menjadi gaya hidup sehat (pada komunitas sepeda gowes rumah

5

gowes menjadi gaya hidup sehat. Ke empat informan dalam kesimpulannya

mengontrol makanannya biasa saja tidak ada yang khusus seperti makanan yang

berkarbohidrat, berprotein, bergizi, bernutrisi. Contohnya sayur-sayuran, buah-

buahan, makanan yang manis dan menghindari makanan yang berkolesterol atau

makanan yang pedas akan tetapi dengan porsi makan yang banyak/bertambah.

Untuk minumannya yang mengandung isotonik, madu, dan memperbanyak

minum air mineral. Hal ini dikarenakan informan mendapat pengalaman dari

komunitas sepeda dan merubah pola makan informan. Berdasarkan uraian-uraian

yang telah disampaikan diatas sesuai pendapat Amstrong (dalam Nugraheni,

2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang

ada 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal, hal ini sesuai dengan faktor

internal yaitu Pengalaman dan pengamatan. Pengalaman dapat mempengaruhi

pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua

tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat

memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk

pandangan terhadap suatu objek. Dapat disimpulkan ke empat informan memiliki

alasan masing-masing ketertarikannya dengan dunia gowes atau awal mula terjun

ke dunia gowes, ada yang berada dititik jenuh atau merasa jenuh dengan

kegiatannya, ada yang tertarik karena melihat orang lain bersepeda, ada juga

karena hobi. Sebagian besar informan lebih menyukai berkelompok dalam

bersepeda dengan medan atau rute yang menanjak dan dalam sebulan para

informan bias bersepeda mulai dari empat kali sampai dua belas kali, semua

informan memakai perlengkapan pengaman seperti helm, kaos tangan, sepatu,

kaos khusus bersepeda, dan mengecek sepeda sebelum bersepeda. Dan semua

informan mendapat manfaat atau perubahan yang dialami seperti jarang sakit,

bangun bisa lebih pagi, dan sembuh dari penyakit. Berdasarkan uraian-uraian

yang telah disampaikan diatas hal ini sesuai dengan Prinsip Gaya Hidup (Style of

Life Principle) menurut ALFRED ADLER dalam “The American Society of

Individual Psychology”Usaha individu untuk mencapai superioritas atau

kesempurnaan yang diharapkan, memerlukan cara tertentu. Adler menyebutkan

hal ini sebagai gaya hidup (Style ofLife). Gaya hidup yang diikuti individu adalah

Page 10: KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP …eprints.ums.ac.id/51455/22/naskah publikasi.pdf · komunitas gowes sepeda menjadi gaya hidup sehat (pada komunitas sepeda gowes rumah

6

kombinasi dari dua hal, yakni dorongan dari dalam diri (the inner self driven)

yang mengatur arah perilaku, dan dorongan dari lingkungan yang mungkin dapat

menambah, atau menghambat arah dorongan dari dalam tadi.Dari dua dorongan

itu, yang terpenting adalah dorongan dalam diri (inner self) itu. Amstrong (dalam

Nugraheni, 2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya

hidup seseorang ada 2 faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu

(internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Dan hal ini sesuai dengan

salah satu factor internal yaitu, Persepsi. Persepsi adalah proses dimana seseorang

memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu

gambar yang berarti mengenai dunia. Dari alasan informan untuk masuk

kekomunitas memiliki alasan yang berbeda beda ada yang ingin sehat, ada yang

jenuh, dan ada yang tertarik karena melihat orang lain. Jadi komunitas gowes ini

terbentuk karena alasan yang berbeda-beda akan tetapi memiliki tujuan yang sama

sesuai dengan pendapat (Forsyth, 2010) bahwa kelompok terbentuk oleh personal,

situasional dan hubungan interpersonal salah satunya psikodinamik, pendekatan

ini dipengaruhi oleh Freud. Pendekatan ini menyatakan bahwa individu bergabung

dgn kelompok untuk pemenuhan kebutuhan biologis dan psikologis (Teori

perkembangan kelompok dan Teori Firo-B). Informan lebih menyukai

berkelompok saat bersepeda, hal ini bisa dipengaruhi oleh adanya atau kehadiran

temannya. Ketika Anda menguasai dengan baik, maka kehadiran orang lain dapat

meningkatkan performance Anda. kondisi itu disebut dengan fasilitasi sosial

(Bordens & Horowitz, 2008). Penelitian tentang fasilitasi sosial berawal oleh

Norman Triplett (1898) yang menyatakan bahwa pembalap sepeda dalam

berkompetisi lebih cepat jika dilakukan dengan pembalap lain daripada sendiri.

Dia mengajukan hipotesis bahwa dengan kehadiran orang lain akan memberikan

stimulasi psikologis yang dapat meningkatkan performance (Forsyth & Burnette,

2010). Dari keempat informan menyatakan kalau merokok, minum-minuman

keras, bergadang, dan tiduran setelah berolahraga tidak baik untuk kesehatan.

Sebagian besar informan menghindari hal yang merusak kesehatan, ada yang

masih melakukannya tetapi akan berhenti dalam waktu bisa saja terpengaruh oleh

rekannya. Berdasarkan uraian-uraian yang telah disampaikan diatas sesuai dengan

Page 11: KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP …eprints.ums.ac.id/51455/22/naskah publikasi.pdf · komunitas gowes sepeda menjadi gaya hidup sehat (pada komunitas sepeda gowes rumah

7

Gaya hidup merupakan perilaku atau kelompok perilaku yang dipilih oleh

seseorang yang mempunyai pengaruh positif maupun negatif pada kesehatan

(Harkreader & Hogan, 2004). Pola perilaku sehat (behavioral health) merupakan

salah satu aspek perilaku manusia dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan

dasar. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Nahas, Goldfine dan Collins (2003)

Promosi gaya hidup sehat dikaitkan dengan perilaku sadar kesehatan yang

konsisten seperti berhenti perilaku tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol,

atau perilaku menetap; dan berlatih perilaku sehat seperti olahraga teratur, praktek

diet yang sehat, kontrol berat badan, dan mengelola stress.

4. PENUTUP

Kesimpulan yang didapat dari penelitian komunitas gowes menjadi gaya

hidup sehat adalah sebagai berikut : 1). Informan mampu mengontrol makanan

yang dikonsumsinya karena pengalaman informan di komunitas gowes tentang

makanan dan minuman apa saja yang baik untuk dikonsumsi serta makanan yang

dihindari. Jadi komunitas sepeda memiliki pengaruh yang positif kepada para

anggotanya dalam hal mengontrol makanannya agar mengkonsumsi makanan dan

minuman yang bergizi, sehingga hal tersebut membentuk pola perilaku yang sehat

sebagai salah satu aspek untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. 2). Informan

memiliki alasan yang berbeda-beda untuk terjun kedunia gowes atau masuk

kekomunitas gowes berdasarkan persepsi masing masing informan terhadap

olahraga gowes atau komunitas gowes, ada yang tertarik karena jenuh dengan

kegiatannya, ada yang tertarik melihat orang lain, dan ada yang tertarik karena

dorongan dari diri sendiri (inner self) untuk menjadi lebih sehat dan sebagai

penghilang penat. Dan informan bergabung dengan kelompok untuk pemenuhan

kebutuhan biologis dan psikologis, yaitu dengan ikut dalam komunitas gowes

informan ingin menjadi lebih sehat, serta informan lebih menyukai berkelompok

saat bersepeda karena adanya teman yang bisa memacu semangat. 3). Informan

sadar akan hal-hal yang merusak kesehatan dan berupaya untuk menghindari atau

menghentikannya, karena perilaku sehat merupakan aspek perilaku manusia yang

berkaitan dengan kebutuhan dasar yang dipengaruhi oleh kelompoknya.

Page 12: KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP …eprints.ums.ac.id/51455/22/naskah publikasi.pdf · komunitas gowes sepeda menjadi gaya hidup sehat (pada komunitas sepeda gowes rumah

8

Komunitas sepeda gowes terbentuk dari individu yang ada didalamnya

dengan berbagai alasan yang berbeda-beda tetapi memiliki satu tujuan sesuai

dengan persepsi individu tersebut, bisa berupa dorongan dari lingkungan atau diri

sendiri sebagai bentuk untuk memenuhi kebutuhan biologis maupun psikologis.

Dampak dari ikut dalam komunitas individu mampu mengontrol dalam

mengkonsumsi makanan dan lebih menjadi sehat dengan menjauhi ha-hal yang

merusak kesehatan atau berupaya untuk berhenti karena dipengaruhi oleh

pengalaman individu yang ada dalam kelompok tersebut dengan berkomunitas.

Informan lebih memilih untuk bersepeda berkelompok karena bisa memacu

semangat dan dapat rutin dalam sepeda gowes karena kehadiran temannya.

DAFTAR PUSTAKA

Alsa, A. (2004). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya dalam

Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bustan MN. (2007). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta, Rineka

Bordens, K,S & Horowitz, I,A. (2008). Social Psychology. 3rd Edition. Freeload

press

Forstyh & Burnette (2010). Group Process. Ini Baumeister, R.F & Finkel,, E.J

(edt) Advanced Social PsychologyThe State Of The Science (pg 495-534),

London. Oxforf university press

Harkreader, H., & Hogan, M. A. (2004). Fundamentals of nursing: caring and

clinical judgement. (2nd ed). St. Louis: Elsevier Science

Mauludiyah dan Isnaini.(2014). “Komunitas Sepeda; Kajian Konstruksi Gaya

Hidup Dan Solidaritas Sosial Masyarakat Sidoarjo”.Skripsi.

Nahas, M. V., Goldfine, B. & Collins, M. A. (2003). Determinants of Physical

Activity in Adolescents and Young Adults: The Basis for High School and

College Physical Education to Promote Active Lifestyles. Physical

Educator, 60 (1) (Winter), 42-56.

Nugraheni,P.N.A. (2003). ”Perbedaan Kecenderungangaya Hidup Hedonis Pada

Remaja Ditinjau dari Lokasi Tempat Tinggal”. Skripsi (tidak diterbitkan).

Page 13: KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP …eprints.ums.ac.id/51455/22/naskah publikasi.pdf · komunitas gowes sepeda menjadi gaya hidup sehat (pada komunitas sepeda gowes rumah

9

Rosdiansyah.(2012, Februari).dulu Gengsi, Kini Sepeda Jadi Olah Raga Dan

Tren GayaHidup. Diunduh dari: Http://Www.Lensaindonesia.Com (di

akses: Jumat, 03 Februari 2012 18:18 WIB).

Sheridan, C.L., & Radmacher, S.A., (1992).Health Psychology:Challenging

theBiomedical Model. New York: John Wiley & Sonc, Inc.