behaviorisme (psikologi umum)

14
ALIRAN BEHAVIORISME Oleh kelompok V : Rizky Amalia Malik I1C113013 Suzanti Rizky Handayaningtyas I1C113014 Aulia Rasyida Putri I1C113208 Haitami I1C113063 M. Hifzi Maula I1C113230 Noormarizqa Puspaningratri I1C113071 Anggi Diono Kusuma I1C113034 Meilisa I1C113035 Iga Tirani I1C3051 Aulia Elma Rabbika I1C113068 Feggy Estherlia Toewan I1C113207 Ayu Wandari Ululazmi I1C113050 Sintawati I1C113236

Upload: atonelotus

Post on 24-Jun-2015

692 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Behaviorisme (Psikologi Umum)

ALIRAN BEHAVIORISMEOleh kelompok V :•Rizky Amalia Malik I1C113013•Suzanti Rizky Handayaningtyas I1C113014•Aulia Rasyida Putri I1C113208•Haitami I1C113063•M. Hifzi Maula I1C113230•Noormarizqa Puspaningratri I1C113071•Anggi Diono Kusuma I1C113034•Meilisa I1C113035•Iga Tirani I1C3051•Aulia Elma Rabbika I1C113068•Feggy Estherlia Toewan I1C113207•Ayu Wandari Ululazmi I1C113050•Sintawati I1C113236

Page 2: Behaviorisme (Psikologi Umum)

ALIRAN BEHAVIORISME

Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B.Watson pada tahun 1913 dan digerakkan oleh Burrhus Frederic Skinner. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme dan juga psikoanalisis.

Page 3: Behaviorisme (Psikologi Umum)

ALIRAN BEHAVIORISMEKaum behavioris, khususnya Watson, tidak dapat

menyetujui introspeksi digunakan dalam penelitian-penelitian psikologi, dengan alasan-alasan berikut :

Instropeksi digunakan sebagai metode utama oleh ahli-ahli aliran strukturalisme, tidak dapat dipakai oleh behaviorisme yang banyak melakukan penyelidikan terhadap hewan.

Watson meragukan ketelitian dan kebenaran metode instropeksi dalam penyelidikan-penyelidikan psikologi.

Introspeksi menggambarkan berlangsungnya berbagai hal dalam organisme yang tidak dapat dilihat dan diukur secara subjektif. Watson mengakui bahwa memang ada tingkahlaku yang tidak dapat langsung terlihat dari luar, misalnya berfikir dan beremosi.

Page 4: Behaviorisme (Psikologi Umum)

ALIRAN BEHAVIORISMEPencetus behaviorisme memberi

penjelasan bahwa :“Tidak bertanggung jawab dan

tidak ilmiah membicarakan psikologi hanya semata-mata didasarkan pada kejadian-kejadian subjektif, yaitu kejadian-kejadian yang diperkirakan terjadi di dalam pikiran, tetapi tidak dapat diamati atau diukur.”

Page 5: Behaviorisme (Psikologi Umum)

PENDAPAT B.F. SKINNERSkinner berpendapat, kepribadian

terutama adalah hasil dari sejarah penguatan pribadi individu. Menurutnya orang mungkin berilusi dalam menjelaskan dan meramalkan perilaku berdasarkan factor-factor dalam kepribadian, tetapi ia dapat mengubah perilaku dan mengendalikannya hanya dengan mengubah ciri-ciri lingkungan.

Page 6: Behaviorisme (Psikologi Umum)

PENDAPAT B.F SKINNERDalam karyanya Skinner membuat

3 asumsi dasar yaitu: Perilaku itu terjadi menurut hukum. Skinner menekankan bahwa perilaku

dan kepribadian manusia tidak dapat dijelaskan dengan mekanisme psikis seperti ID atau Ego.

Perilaku manusia tidak ditentukan oleh pilihan individual.

Page 7: Behaviorisme (Psikologi Umum)

PENDAPAT B.F SKINNERSkinner membedakan perilaku

atas: Perilaku yang alami (innate behavior),

yang kemudian disebut juga sebagai respondent behavior.

Perilaku operan (operan behavior)

Page 8: Behaviorisme (Psikologi Umum)

PENDAPAT IVAN PETROVICH PAVLOV

Teori mereka didasari oleh pandangan Pavlov yang melalui percobaan dengan anjingnya membuktikan bahwa perilaku dapat dikendalikan dengan member rangsangan tertentu melalui proses conditioning. Menurut Pavlov, hewan dan manusia pada dasarnya hanyalah terjadi dari jaringan-jaringan saraf dan otot yang bereaksi secara tertentu jika diberi rangsangan tertentu

Page 9: Behaviorisme (Psikologi Umum)

PENDAPAT IVAN PETROVICH PAVLOV

Menurut Pavlov, aktivitas organisme dapat dibedakan atas:

Aktivitas yang bersifat refleksif Aktivitas yang disadari

Page 10: Behaviorisme (Psikologi Umum)

PENDAPAT EDWARD LEE THORNDIKE

Menurut Thorndike asosiasi antara sense of impression dan impuls to action, disebut sebagai koneksi atau connection, yaitu usaha untuk menggabungkan antara kejadian sensoris dengan perilaku. Thorndike menitikberatkan pada aspek fungsional dari perilaku, yaitu bahwa proses mental dan perilaku berkaitan dengan penyesuaian diri organisme terhadap lingkungannya.

Page 11: Behaviorisme (Psikologi Umum)

PENDAPAT EDWARD LEE THORNDIKE

Dari eksperimennya Thorndike mengajukan adanya tiga macam hukum yang sering dikenal dengan hukum primer dalam hal belajar, yaitu:

Hukum kesiapan(the law of readiness) Hukum latihan(the law of exercise) Hukum efek (the law of effect)

Page 12: Behaviorisme (Psikologi Umum)

PENDAPAT JOHN B. WATSON

Menurut pandangan Watson (behaviorist view), psikologi itu murni merupakan cabang dari ilmu alam (natural science) ekperimental. Tujuannya secara teoretis adalah memprediksi dan mengontrol perilaku. Introspeksi bukanlah merupakan metode yang digunakan. Yang dipelajari adalah perilaku yang dapat diamati, bukan kesedaran karena merupakan pengertian yang dubious.

Page 13: Behaviorisme (Psikologi Umum)

PENDAPAT JOHN B. WATSON

Watson mengadakan eksperimen mengenai kondisioning pada anak-anak sebagai akibat pengaruh Pavlov. Salah satu ekperimennya ialah dengan menggunakan bayi sebagai objek coba yang diberikan minuman dari botol.

Page 14: Behaviorisme (Psikologi Umum)

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA