bedah
DESCRIPTION
jbTRANSCRIPT
Refarat
ANATOMI DAN FISIOLOGI PARU, JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Oleh:
Fauzan Luthfi AM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem pernapasan berperan penting untuk mengatur
pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara udara dan darah.
Oksigen diperlukan oleh semua sel untuk menghasilkan sumber
energi, adenosin triposfat (ATP). Karbon dioksida dihasilkan oleh
sel-sel yang secara metabolis aktif dan membentuk asam yang
harus dibuang dari tubuh. Untuk melakukan pertukaran gas,
sistem kardiovaskular dan sisterm respirasi harus bekerjasama.
Sistem kardiovaskular bertanggungjawab untuk perfusi darah
melalui paru. Sistem pernapasan melakukan dua fungsi terpisah :
ventilasi dan respirasi.
Sistem kardiovaskular dimulai di jantung, sebuah pompa
berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60 sampai
100 kali permenit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir
dari jantung ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang
terdiri dari arteri, arteriol dan kapiler kemudian kembali ke
jantung melalui venula dan vena. Tujuan sistem kardiovaskular
adalah mengambil oksigen di paru dan zat gizi yang diserap dari
usus untuk disalurkan ke semua sel tubuh. Pada saat yang sama,
sistem kardiovaskular mengangkut produk sisa metabolik yang
dihasilkan oleh setiap sel untuk dibuang melalui paru atau ginjal.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi dan Fisiologi Paru
Paru terletak di dalam rongga dada (mediastinum), dilindungi oleh struktur
tulang selangka. Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu sekat disebut
diafragma. Berat paru-paru kanan sekitar 620 gram, sedangkan paru-paru kiri
sekitar 560 gram. Masing-masing paru-paru dipisahkan satu sama lain oleh
jantung dan pembuluh-pembuluh besar serta struktur-struktur lain di dalam
rongga dada. Selaput yang membungkus paru-paru disebut pleura. Paru-paru
terbenam bebas dalam rongga pleuranya sendiri. Paru-paru dibungkus oleh selaput
yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi dua yaitu:
1. Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung
membungkus paru.
2. Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar.
4
Antara kedua pleura ini terdapat ronggga (kavum) yang disebut kavum
pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini hampa udara, sehingga paru-paru
dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna
untuk meminyaki permukaan pleura, menghindari gesekan antara paru-paru dan
dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas.
Paru-paru kanan sedikit lebih besar dari paru-paru kiri dan terdiri atas tiga
gelambir (lobus) yaitu gelambir atas (lobus superior), gelambir tengah (lobus
medius), dan gelambir bawah (lobus inferior). Sedangkan paru-paru kiri terdiri
atas dua gelambir yaitu gelambir atas (lobus superior) dan gelambir bawah (lobus
inferior). Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih kecil bernama segmen.
Paru-paru kiri mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus
superior, dan lima buah segmen pada inferior. Paru-paru kanan mempunyai
sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dua buah segmen
pada lobus medial, dan tiga buah segmen pada lobus inferior. Tiap-tiap segmen ini
masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus. Diantara
lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh
darah getah bening dan saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkeolus.
Di dalam lobulus, bronkeolus ini bercabang-cabang yang disebut duktus alveolus.
Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 –
0,3 mm.
Unit fungsional paru adalah alveoli. Ada lebih dari seribu
alveoli pada masing-masing paru. Alveoli adalah kantong kecil
yang berisi udara, tempat oksigen dan karbon dioksida dan gas-
gas lain berdifusi. Jumlah alveoli pada masing-masing paru
sangat banyak untuk menjamin tersedia area yang cukup untuk
difusi gas. Jika aliran udara masuk ke dalam alveoli terhambat,
alveoli akan kolaps dan tidak mampu melakukan pertukaran
gass. Jika aliran udara ke beberapa alveoli mengalami sumbatan,
pertukaran gas mungkin mengalami gangguan yang akibat
lanjutnya individu mengalami hipoksia atau tidak sadar bahkan
mati.
Ventilasi
5
Vantilasi adalah pergerakan udara dari atmosfir masuk dan
keluar paru. Ventilasi beralngsung secara bulk flow. Bulk flow
adalah perpindahan atau pergerakan gas atau cairan dari
tekanan tinggi ke tekanan rendah. Ventilasi juga ditentukan oleh
adanya perbedaan tekanan antara atmosfir dan alveoli dan
adanya resistensi atau tahanan dari saluran nafas.
Ventilasi dikendalikan pusat pernapasan di batang otak bagian
bawah di area medula dan pons. Di medula, terdapat neuron
inspirasi dan ekspirasi yang melepaskan muatan pada waktu
yang berbeda dalam suatu pola kecepatan irama yang telah
ditentukan. Neuron inspirasi menjalankan ventilasi dengan
menstimulasi neuron motorik dan mempersarafi otot-otot utama
pernapasan (diafragma) dan otot aksesorius (otot interkosta).
Respirasi
Respirasi adalah difusi gas antara alveolus dengan kapiler
yang melakukan fungsi perfusi. Respirasi berlangsung melalui
difusi yaitu perpindahan gas sesuai penurunan gradien
konsentrasi.
Perfusi
Untuk sistem respirasi, perfusi adalah gerakan darah di
dalam sistem vaskular paru untuk melewati kapiler alveolus.
Perfusi, seperti aliran darah dan seperti ventilasi terjadi
berdasarkan bulk flow, di dalam paru, perfusi dan ventilasi
biasanya ekuivalen. Hal ini memastikan bahwa persediaan
oksigen cukup untuk masing-masing alveolus mengisi darah
yang melewati alveolus dan aliran darah adekuat untuk masing-
masing alveolus.
Sirkulasi Yang Mengalirkan Darah Ke Paru
Dua sirkulasi darah yang berbeda mengalirkan darah ke
paru dari jantung , yaitu:
6
Sirkulasi Paru
Sirkulasi paru mengandung darah deoksigenasi yang
mengalir di dalam arteri paru dari bagian kanan jantung. Darah
ini memperfusi paru bagian respirasi dan ikut serta dalam proses
pertukaran oksigen dan karbon dioksida melintasi kapiler dan
alveolus. Stelah mengambil oksigen dan melepaskan karbon
dioksida, darah kembali ke jantung melalui vena paru. Tekanan
dan resistensi terhadap aliran di dalam sirkulasi paru biasanya
rendah, dengan tekanan paru rerata skitar 12 mmHg
dibandingkan dengan tekanan sistemikrerata yang besarnya
sekitar 90 mmHg. Sirkulasi paru bersifat sangat fleksibel dan
dapat mengakomodasi variasi volume darah yang besar. Dengan
demikian, sirkulasi paru dapat berfungsi sebagai tempat
penyimpanan darah yang dapat diambil sewaktu-waktu apabila
terjadi penurunan volume atau tekanan darah sistemik.
Sirkulasi Bronkus
Sirkulasi Bronkus membawa darah dari sisi kiri jantung ke
paru melalui aorta torakalis. Sirkulasi bronkus merupakan bagian
dari curah jantung total sebesar 8 sampai 9%. Darah dalam
sirkulasi bronkus teroksigenasi dengan baik dan menyuplai
oksigen ke bagian paru yang tidak telibat dalam proses
penukaran gas, termasuk jaringan ikat dan bronkus besar atau
kecil. Darah kembali ke sisi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Daerah ini mengalami deoksigenasi karena telah digunakan oleh
sel-sel paru yang aktif bermetabolisme tetapi tidak ikut serta
dalam pertukaran gas. Darah ini tercampur dengan darah
teroksigenasi yang datang dari sirkulasi paru untuk kembali ke
sisi kiri jantung sehingga konsentrasi oksigen dalam darah
tersebut sedikit berkurang
B. Anatomi dan Fisiologi Jantung dan Pembuluh Darah
7
Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di
rongga dada, dibawah perlindunag tulang iga, sedikit ke sebelah sternum. Jantung
terdapat di dalam sebuah kantong longgar berisi cairan yang disebut perikardium.
Keempat ruang longgar berisi cairan tersebut adalah atrium kiri dan kanan serta
ventrikel kiri dan kanan. Atrium terletak di atas ventrikel dan saling
berdampingan. Atrium dan ventrikel dipisahkan satu dari yang lain oleh katup
satu arah. Sisi kiri dan kanan jantung dipisahkan oleh dinding jaringan yang
disebut septum. Dalam keadaan normal tidak terjadi pencampuran darah antara
kedua atrium kecuali pada masa janin dan tidak pernah terjadi pencampuran darah
antara kedua ventrikel pada jantung yang sehat. Semua ruang tersebut dikelilingi
oleh jaringan ikat. Jantung mendapatkan suplai persarafan yang luas.
Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung
dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri
serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9
cm serta tebal kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425
gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak
100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah
atau setara dengan 7.571 liter darah. . Batas atas jantung terdapat pembuluh darah
besar (aorta, truncus pulmonalis, dll); bagian bawah terdapat diafragma; batas
belakang terdapat aorta descendens, oesophagus, dan columna vertebralis;
sedangkan di setiap sisi jantung adalah paru.
8
Sisi kiri jantung memompa darah ke sirkulasisistemik yang menjangkau
seluruh sel tubuh kecuali sel-sel yang berperan dalam pertukaran gas di paru. Sisi
kanan jantung memompa darah ke sirkulasi paru (pulmonalis) yang mengalir
hanya ke paru untuk mendapatkan oksigen. Sewaktu darah mengaliri setiap sel
tubuh di dalam sirkulasi sistemik, karbon dioksida dan produksi sisa sel lainnya
diserap oleh darah, sedangkan oksigen dan zat gizi disalurkan dari darah ke sel.
Pada sirkulasi paru, terjadi hal yang sebaliknya karbon dioksida dikeluarkan dari
darah dan oksigen diserap. Melalui siklus darah yang kontinu mengelilingi
sirkulasi sistemik dan paru, suplai oksigen dan pengeluaran zat sisadapat
berlangsung untuk semua sel.
Siklus Jantung
Siklus jantung adalah urutan kejadian dalam satu denyut jantung. Siklus
ini terjadi dalam dua fase yaitu :
I. Diastole
Diastole adalah periode istirahat yang mengikuti periode kontraksi. Pada
awalnya :
1. Darah vena memasuki atrium kanan melalui vena cava superior dan inferior.
2. Darah yang teroksigenasi melewati atrium kiri melalui vena pulmonalis.
3. Kedua katup atrioventikular (tricuspidalis dan mitralis) tertutup dan darah
dicegah untuk memasuki atrium ke dalam ventrikel.
4. Katup pulmonalis dan aorta tertutup, mencegah kembalinnya darah dari arteria
pulmonalis ke dalam ventrikel kanan dan dari aorta ke dalam ventrikel kiri.
5. Dengan bertambah banyaknya darah yang memasuki kedua atrium, tekanan di
dalamnya meningkat dan ketika tekanan di dalamnya lebih besar dari ventrikel,
katup AV terbuka dan darah mulai mengalir dari atrium ke dalam ventrikel.
II. Sistole
Sistole adalah periode kontraksi otot, berlangsung selama 0,3 detik.
1. Dirangsang oleh nodus sino-atrial, dinding atrium berkontraksi, memeras sisa
darah dari atrium ke dalam ventrikel.(1/3 diastol akhir)
2. Ventrikel melebar untuk menerima darah dari atrium dan kemudian mulai
berkontraksi.
3. Ketika tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan dalam atrium, katup AV
9
menutup, chordae tendinea mencegah katup terdorong ke dalam atrium.
4. Ventrikel terus berkontraksi. Katup pulmonalis dan aorta membuka akibat
peningkatan tekanan ini.
5. Darah menyembur keluar dari ventrikel kanan ke dalam arteria pulmonalis dan
darah dari ventrikel kiri menyembur ke dalam aorta.
6. Kontraksi otot kemudian berhenti dan dengan dimulainya relaksasi otot, siklus
baru dimulai.
Setiap kontraksi diikuti periode refrakter absolut yang singkat saat tidak ada
stimulus yang dapat menghasilkan kontraksi, dan diikuti periode refrakter relatif
yang singkat saat kontraksi membutuhkan stimulus yang kuat.
Denyut Jantung
Nodus sino-atrial (nodua SA atau pacemaker jantung) adalah daerah kecil
serat otot dan sel saraf yang terletak pada dinding jantung di dekat tempat masuk
vena cava superior. Pada awalnya sistole, gelombang kontraksi mulai pada nodus
ini dan menyebar melalui dinding kedua atrium, merangsang atrium untuk
berkontraksi, kontraksi atrium ini tidak menyebar ke ventrikel karena tidak dapat
melalui cincin jaringan ikat yang memisahkan atrium dari ventrikel, mencapai dan
merangsang nodus atrioventrikularis
Nodus atrioventrikularis (nodus AV) adalah daerah kecil jaringan khusus di
dalam dinding di antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Berkas
atrioventrikularis (berkas His) adalah pita otot dan serat saraf yang berjalan pada
septum di antara kedua ventrikel, mencapai apeks jantung dan di bagi menjadi dua
cabang utama, satu untuk tiap ventrikel yang terbagi menjadi beberapa cabang
kecil di dalam dinding ventrikel. Gelombang kontraksi menyebar dari nodus AV
ke bawah ke berkas AV dan set off kontraksi kedua ventrikel secara simultan.
Gelombang kontraksiyang dimulai pada nodus SA menyebabkan atrium
berkontraksi tepat sebelum ventrikel karena gelombang segera mencapai atrium
dan gelombang yang menuju ventrikel harus melalui berkas AV.
Tekanan arteri
Arteri pulmonalis dan aorta adalah pembuluh darah berotot yang
membesar saat menampung aliran darah dari ventrikel. Keduanya menahan darah
10
tersebut sebelum dialirkan ke sistem vaskular, tidak dalam denyutan besar yang
diikuti aliran lambat tetapi dalam arus yang tetap. Tekanan yang dihasilkan arteri
pada saat puncak kontraksi ventrikel lebih besar daripada tekanan di dalam arteri
saat ventrikel relaksasi. Kedua tekanan tersebut sering diukur. Tekana sistolik
adalah tekanan darah arteri yang dihasilkan selama kontraksi ventrikel. Tekanan
diastolik adalah tekanan darah arteri yang dihasilkan sewaktu ventrikel relaksasi.
Arteri dan vena
Semua pembuluh darah kecuali kapiler terdiri dari tiga lapisan: tunika
adventisia, tunika media dan tunika intima.
Tunika adventisisa adalah lapisan terluar pembuluh darah, jauh dari lumen
pembuluh. Lapisan ini terutama terdiri dari jaringan ikat dan berfungsi sebagai
penyokong fisik pembuluh darah.
Tunika media adalah lapisan tengah pembuluh dan terdiri dari otot polos
vaskular. Lapisan ini selalu memiliki tonus basal atau tegangan/tekanan. Yang
dapat meningkat atau menurun.peningkatan tegangan tunika media menyebabkan
kontriksi pembuluh dan penyempitan lumen., hal ini meningkatkan resistensi
terhadap aliran darah yang melintasi pembuluh.
Tunika intima terletak pada lapisan paling dalam, lapisan tunggal ini
tersusun dari sel-sel endotel luarnya dan dikelilingi oleh membran basalis.
Kapiler
Pembuluh darah terkecil dalah kapiler yang memiliki diameter antara 4
dan 9 mikrometer, hampir tidak cukup besar untuk aliran sel darah merah. Zat
yang larut lemak,seperti oksigen dan karbon dioksida. Melewati kapiler ke ruang
intersisial dengan berdifusi menembus sel endotel. Zat yang tidak larut lemak,
seperti ion-ion kecil dan glukosa dapat berdifusi diantara sel-sel endotel melalui
celah atau pori-pori antarsel untuk mencapai ruang intersisisal. Karena diameter
pori-pori kapiler lebih kecil dibandingkan diameter protein plasma dan sel darah
merah, dan karena larut lemak protein dan sel darah merah tidak dapat keluar dari
sistem vaskular untuk masuk ke dalam ruang intersisial.
Aliran Darah
Aliran darah berlangsung melaui mekanisme bulk flow, pergerakan cairan
di dalam pembuluh darah berdasarkan perbedaan antara bagian akhir suatu
11
pembuluh darah dan pembuluh darah yang lain. Tekanan darah yang
meninggalkan jantung (P1) dikurangi dengan tekanan aliran di dalam pembuluh
(P2) dibagi dengan tahanan dari pembuluh darah (R) akan menentukan aliran
darah (F) melewati sistem vaskular. F = (P1-P2) /R
Tekanan Darah
Tekanan di permulaan aorta dihasilkan oleh ventrikel kiri. Tekanan ini
bervasriasi antara sekitar 120 mmHg selama sitol dan 80 mmHg selama diastol.
Karena diastol berlangsung lebih lama dari sistol, tekanan darah rerata setara
dengan 40% tekanan sistolik ditambah 60% tekanan diastolik.
Sewaktu darah mengalir melintasi arteri besar dan kecil, sebagian tekanan
hilang. tekanan semakin banyak yang hilang sewaktu darah masuk ke arteriol dan
kapiler. Pada saat aliran darah mencapai kapiler, mengalami penurunan sampai
sekitar 35 mmHg. Selama bergerak melintasi kapiler, tekanan ini turun menjadi
10 mmHg di ujung vena sehingga tekanan darah rerata di kapiler adalah sekitar 18
mmHg. Pada saat darah mencapai vena kava, tekanannya nol.
Dengan demikian , gradien tekanan yang mempengaruhi aliran adarah
antara aorta dan vena kava sangat besar (90 mmHg sampai 0 mmHg) ini adalah
gaya yang mendorong darah melintasi sistemik.
BAB 3
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth J.2009. Buku Saku Patofisiologi/ Elizabeth
J.Corwin. Ed. 3. Jakarta; EGC.
Guyton, Arthur C.,dkk.1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 9. Jakarta: EGC
Slonane, Ethel. 2004. Anatomi & Fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC.