bedah abdomen
DESCRIPTION
dr. Yuda Handaya, bahan kuliah tentang bedah abdomenTRANSCRIPT
BEDAH ABDOMEN(GAWAT DARURAT ABDOMEN)
dr . A. Yuda Handaya SpB,FInaCS,FMAS
General and Laparoscpic Surgeon
AKUT ABDOMEN Suatu kelainan mendadak nontraumatik
dengan manifestasi utama di daerah abdomen yang memerlukan tindakan bedah akut / urgen
Memerlukan penatalaksanaan tertentu serta harus tuntas.
PENYEBAB AKUT ABDOMENGastrointestinal Appendisitis Hernia Inkarserata Obstruksi usus Perforasi usus Perforasi Tukak Peptik Divertikulus Meckeli Divertikulitis Inflamatory Bowel Disease Gastritis akuta Nyeri abdomen non spesifik
Hepar, Lien, Pankreas
dan saluran limfe Kolelitiasis Akuta Kolangitis Akuta Abses Hepar Ruptura Tumor Hepar Ruptura Lien Spontan Infark Lien Kolik Bilier Hepatitis Akuta Pankreatitis Akuta
Saluran Kemih Kolik Ureter /
Ginjal Pielonefritis akuta Sistitis akuta Infark Ginjal
Ginekologis Kehamilan Ekstra
Tuba Tumor Ovarium
Terpuntir Ruptura Kista folikel
de Graaf Salpingitis akuta Dismenore Endometriosis
PEMERIKSAAN FISIK1. Inspeksi2. Auskultasi3. Nyeri Batuk4. Perkusi5. Rigiditas / Defans
Muskuler6. Palpasi - satu jari - rebound tenderness - nyeri dalam
7. Nyeri pukul daerah kosta, daerah vertebra
8. Tanda-tanda khusus
9. Hernia eksterna dan genitalia pria
10. Pemeriksaan rectal dan pelvis
Nyeri AbdomenNyeri VisceralDirangsang oleh: Distensi, inflamasi, iskemia, Infiltrasi langsung Ca ke N sensorisSifat: Onset lambat, lokasi tak jelas, berkepanjangan, terasa sedikit demi sedikit
Nyeri ParietalLebih mudah dilokalisir karena afferentsomatik menuju 1 sistem syaraf
Sifat: Akut, batas jelas dan lebih tajam
TINGKAT PERSYARAFAN SENSORIS ORGAN VISCERA
Organ Sistem Syaraf Tk sensorik
Liver, Lien, Bag central Diafragma
N. Phrenicus C 3 – 5
Diafragma perifer, Gaster, Pankreas, Vesika Felea, Intestinum Tenue
Plexus Celiacus dan n Splancnicus Major
T 6 – 9
Appendix, Colon, viscera pelvis
Plexus Messentericus + n Splancnicus Minor
T 10 – 11
Sigmoid, rectum, ginjal, ureter,testis
N Splancnicus Inferior T 11 – L 1
VU dan rectosigmoid Plexus Hypogastricus S 2 - 4
Lokasi Organ
Mid epigastrium
Mid Abdomen
Lower Abdomen
Gaster, duodenum, hepatobilier system, pancreas
Jejunum Ileum
Colon, Internal Reproductive organ
LOKASI NYERI VISCERAL
REFERRED PAIN
Acute Cholecystitis
Ureteral Colic
REFERRED PAIN
Ruptured Aneurysm
Acute Pancreatitis
Back or flankBack
SHIFTING PAIN
Appendisitis
SHIFTING PAIN
Perforated Ulcer
Lokasi dan sifat nyeri sangat membantu
dalam menentukan diagnosis banding
pada kasus akut abdomen
Abrupt, excruciating pain
Myocardial infarction
Perforated Ulcer
Ruptured Aneurysma
Biliary colic
Ureteral colic
Acute Pancreatitis
Mesenteric Thrombosis
Ectopic Pregnancy
Rapid onset of severe, constant pain
Gradual, steady pain
Acute cholecystitisAcute cholangitisAcute hepatitis
Appendicitis,Acute salpingitis Diverticulitis
Intermittent, colicky pain, crescendo with free intervals
Early Pancreatitis
Small Bowel Obstruction
Inflamatory Bowel Disease
Gejala yang mengikuti nyeri abdomen
Muntah Prominent - Gastritis akut
- Syndr Mallory Weiss- Pankreatitis Akuta
Empedu (-)- Stenosis Pilorik
Empedu (+)- Obstruksi Usus
Konstipasi
- Ileus Paralitik
- Obstruksi Parsial
Obstipasi
- Ileus Obstruktif
Diare Darah Positif
- Peny. Crohn- Kolitis Ulseratif- Kolitis Iskemia- Disentri amebik/basiler
Ikterus- Penyakit Hepatobilier
Melena Hematemesis
- Lesi Gastrosuodenal
- Syndr Mallory Weiss
Hematochezia
- Lesi Colon, Hemorhoid
Riwayat Menstruasi
- KET, Riwayat keluarga
- Riwayat Perjalanan Jauh
Obat-obatan: Antikoagulan
- Hematoma
Steroid
- Masking effect
Oral kontrasepsi
- Iskemia Mesenterik
- Hepatik Adenoma
HASIL PEMERIKSAAN FISIK UNTUK BEBERAPA KASUS AKUT ABDOMEN
Kondisi Tanda yang membantuPerforasi Organ Berongga
Nyeri daerah scapoid & abdomen, bising usus , Pekak hepar (-), defans muskuler (+)
Peritonitis Bising usus (-), nyeri batuk dan rebound, def. Muskuler (+)
Massa inflamasi atau abses
Teraba masa yg nyeri, (abdomen,rectum,pelvis).nyeri pukul, tanda khusus (Murphy’s, psoas atau obturator)
Obstruksi Intestinal
Distensi, DC, DS, nyeri diffus tanpa rebound, massa hernia
Paralitik Ileus Distensi, bising usus , tidak ada nyeri
Strangulasi Ileus Distensi (-), Suara usus variabel, nyeri hebat spontan, melena (kadang-kadang)
Perdarahan Pucat,syok, distensi, pulsatil (aneurisma), masa KET, melena (kadang-kadang)
INDIKASI OPERASI URGENT PADA PENDERITA AKUT ABDOMEN
Pemeriksaan Fisik Defans Muskuler Nyeri menghebat Distensi progresif Massa lunak pada abdomen/rectum disrtai
febris tinggi/hipotensi
Pemeriksaan Abdomen yg meragukan disertai:
Sepsis (febris tinggi, lekositosis, perubahan mental), Glucosa intoleran pd penderita DM
Perdarahan (syok, atau asidosis yang tidak dapat dijelaskan, HCT menurun)
Suspect ischaemia, asidosis, febris, takikardii
KU mundur pada terapi konservatif
Penemuan Radiologis Pneumoperitonium Distensi Usus yang progresif Ekstravasasi kontras Space occupying lesion pada scan dg febris Oklusi mesenterial pada angiografi
Penemuan Endoskopik Perforasi Perdarahan yang tidak dapat terkontrol
Penemuan parasintesis Darah, empedu, nanah, isi usus, urine
PRINSIP UMUM UNTUK WAKTU PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA AKUT ABDOMEN
Segera Pada Hari-I Pada Hari-II
Darah HCT,Lekosit, fungsi ginjal, crossmatch, BGA
Waktu beku, Amilase, LFT
Tes Spesifik
Urine Mikroskopik kultur (atas indikasi)
Tes Spesifik
Feses Perdarahan occult Smear,Kultur
Rontgen / USG
Toraks, abdomen USG/CT ScanAngiografiUpper GI
Serial abdomen, Barium inloop, Ba.follow throughIVP
Endoskopi Kolonoskopi endoskopi
ERCP
Lain-lain Parasentesis
H E R N I A / TEDUN
DEFINISI : Hernia : benjolan yang diakibatkan
karena adanya penonjolan dari organ, bagian atau jaringan melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan
Bagian penting dari hernia :1. Kantong2. Isi3. Pintu/cincinnya
Hernia Inguinalis
Pembagian Hernia : Berdasarkan letaknya :
1. Hernia Diafragmatika
2. Hernia Umbilikal
3. Hernia Inguinal
4. Hernia Femoral
Berdasarkan terjadinya :
1. Hernia Kongenital
2. Hernia Akuisita
Sphigelian
HERNIA INGUINALIS LATERALIS
HERNIA FEMORALIS
HERNIA UMBILIKALIS
Sifat Hernia :1. H. Reponibilis = H. Reducible
- Isi hernia dapat keluar masuk- Tidak nyeri- Tidak ada obstruksi usus
2. H. Ireponibilis = H. Irreducible = H. Akreta- Isi hernia tidak bisa kembali masuk akibat perlekatan dengan kantong hernia- Tidak ada obtruksi usus
3. H. Inkarserata = H. Strangulasi- Isi hernia terjepit oleh cincin- Terjadi gangguan pasase usus (inkarserata)- Terjadi gangguan vakularisasi (strangulata)- Dapat terjadi iskemia sampai nekrosis- Merupakan kasus gawat darurat
Hernia pada dinding abdomen tersering : Hernia Inguinalis (75-80%)
Jenis Hernia Inguinalis ada 3 macam :1. Hernia Inguinalis Lateralis (60%) = (H.I. Indirect)2. Hernia Inguinalis Medialis (25%) = (H.I. Direct)3. Hernia Femoralis (15%)
Insiden : Laki-laki lebih sering (85 %) dari seluruh kasus
HERNIA PADA ORANG TUA :
1. Merupakan hernia akuisita/dapatan
2. Adanya kelemahan dinding abdomen/perut
3. Adanya tekanan intra abdominal/perut yang meningkat (ascites, BPH batuk kronis, hamil, dll)
TINDAKAN OPERASIHERNIOREPAI BASINIHERNIOREPAIR TENSION FREEHERNIOREPAIR LAPAROSCOPIC
ILEUS OBSTRUKTIF/ SUMBATAN USUS
DEFINISI
adalah sindroma klinis yang disebabkan oleh gangguan pasase usus, baik karena obstruksi lumen usus ataupun karena gangguan peristaltik
ILEUS OBSTRUKSIadalah hambatan usus, baik parsial atau total, yang mengakibatkan gangguan pasase usus
GEJALA Muntah-muntah Distensi abdomen Nyeri perut dan Kolik Konstipasi dan flatus (-) Dehidrasi
Gejala di atas belum tentu semuanya manifest pada tiap pasien, tergantung
macam ileus,letak obstruksi, penyebab obstruksi ileus, obstruksi total/tidak, lamanya ileus berlangsung
A. Hernia inkarserata B. InvaginasiC. Adesi D. Volvulus E. Tumor ususF. Askaris
Inspeksi Distensi
Darm contour (+) → bentukan usus di dinding abdomen
Darm steifung (+) → peristaltik yang terlihat pada dinding abdomen
PalpasiNyeri tekan (+), kadang teraba tumor di abdomen, RT: ampula kosong
PerkusiMeteorismus (+), tympani
Auskultasi Metallic sound (fase awal)Bising usus menurun hingga tidak ada (fase akhir)
PEMERIKSAAN FISIK
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama adalah dekompresi, dengan memasang pipa lambung untuk mengurangi muntah, mencegah aspirasi, dan mengurangi distensi, dan memasang dower catheter.
Rehidrasi cairan dan elektrolit
Antibiotik Terapi bedah
Setelah dicapai keadaan optimum
Bila strangulasi
Obstruksi lengkap
Hernia inkarserata
DIAGNOSA BANDING Ileus paralitik : nyeri ringan, konstan dan difus, distensi
abdomen Obstruksi usus besar : obstipasi, distensi, jarang muntah
dan kolik Gastroenteritis, apendisitis akut, pankreatitis akut
menyerupai obstruksi usus sederhana
KEGANASAN USUS BESARCA COLORECTAL
Tabel 1. Faktor resiko dari kanker kolo - rektal
Rata rata usia resiko 50 tahun atau lebih
Riwayat pribadi berresiko tinggi - Adenoma sporadis - Kanker kolorektal - Inflammatory bowel disease - Kanker payu dara, - ovarium, endometrium - Terapi radiasi
Riwayat keluarga - Sindroma genetis - Kanker kolon sporadis - Kanker kolorektl sporadic
Kolon kanan :
1. Kelemahan yang tak dapat dijelaskan atau anemia2. Adanya darah occult di feces3. Gejala dipepsia4. Rasa tak enak diperut sisi kanan5. Teraba massa di abdomen6. Hasil pemeriksaan radiologis yang karakteristik7. Hasil pemeriksaan kolonoskopi yang karakteristik
Kolon kiri :
1. Perubahan kebiasaan buang air besar.2. Terlihat adanya darah di feces.3. Gejala obstruktif4. Hasil pemeriksaan radiologis yang karakteristik.5. Hasil pemeriksaan kolonoskopi atau sigmoidoskopi
Rektum :
1. Perdarahan rectal2. Perubahan kebiasaan buang air besar.3. Sensasi rasa tersisa pada buang air besar.4. Teraba tumor intrarektal.5. Hasil pemeriksaan sigmoidoskopi.
5 Years Survival Rate
PENCITRAAN-Foto toraks -Barium enema -Kolonoskopi -Pemeriksaan USG -CT scan -MRI
OPERASIKanker kolon asenden / desenden:
Hemikolektomi dekstra / sinistra
Kanker kolon transversum : Transversektomi
Kanker rectum : Anterior reseksi atau reseksi
abdominoperineal
KEMOTERAPI Fluorourasil I.V. dengan levamisol oral
Radiasi paliatif
PENATALASANAAN
APPENDISITIS
DEFINISI
Appendisitis adalah peradangan usus buntu yang umumnya disebabkan oleh sumbatan
ETIOLOGI 60% Hiperplasia kelenjar getah bening 35% fekalit feses yang menjadi keras 4% benda asing 1% striktur lumen oleh karsinoma
KLINIS Nyeri visceral di daerah epigastrium Mual dan muntah Nafsu makan menurun Anorexia Perforasi nyeri abdomen umum dan
rigiditas
DIAGNOSIS BANDING Gastroenteritis akut Adenitis mesenterikum Salpingitis akut kanan Folikel ovarium yang pecah Kehamilan di luar
kandungan Batu ureter kanan
KOMPLIKASI Massa periappendikuler Periappendikular abces. Appendisitis perforata Peritonitis.
PENATALAKSANAAN
APPENDEKTOMI SIMPEL LAPAROTOMI APPENDEKTOMI LAPAROSCOPIC APPENDEKTOMI
BATU EMPEDU
KLINIS1. Nyeri kuadran kanan atas2. Intoleransi makanan berlemak3. Demam dan kedinginan4. Riwayat icterus5. Urine berwarna gelap, dan6. Feses berwarna terang
FAKTOR RESIKO
Usia Gender Perempuan > Ras Riwayat keluarga Life style : Obesitas & Diet tinggi kolesterol Hormonal : Kehamilan & Kontrasepsi Diabetes mellitus
AMNAMNESIS Sebagian besar adalah asimtomatis
Pada penderita yg simtomatis, bisa didapatkan : Nyeri epigastrium, kuadran kanan atas,
prekordium nyeri tipe kolik, timbul perlahan atau tiba2, menyebar ke punggung tengah, skapula, & puncak bahu
Intolerans thd. makanan berlemak Dispepsia mual, muntah, kembung Demam pd. kasus2 dgn infeksi Ikterus dan urine berwarna gelap Pruritus, t.u. pada tungkai (pd. kasus dgn ikterus
yg berkepanjangan)
BEDAH LAPAROSCOPI
• Teknik Operasi modern • Operasi pada Rongga Abdomen/Perut• Menggunakan Telescope• Melalui Lobang /irisan kecil
INDIKASI LAPAROSCOPI
TERAPI Cholesistektomi Appendektomi Hernia Repair Kasus 2 Ginekologi
KEUNTUNGAN LUKA OPERASI LEBIH KECIL
REAKSI INFLAMASI / IMMUNOLOGI LEBIH RINGAN
NYERI PASCA BEDAH KURANG
KOSMETIK LEBIH BAIK
ADHESI LEBIH RENDAH/SEDIKIT
VISUALISASI LEBIH LUAS (HIATUS ESOFAGUS)
“RECOVERY” LEBIH CEPAT
“HOSPITAL STAY” SINGKAT
ProfileDr Yuda Handaya SpB FInaCS,FMAS
Contact Person Jl. Bromo 98-100 Kepanjen,KabupatenMalang,Jawa Timur,IndonesiaPhn/sms/mms 0341-7304141; 08175404141 ; 08122966805 Fax 0341-394979email : [email protected]
RS Hasta HUSADASetiap Hari : Pagi (07.00-08.00)
Sore (19.00-20.00)
RS BOKOR TURENRabu : 12.00-14.00
RSUD. KEPANJENPoli UMUM :Rabu (08.00-Selesai)
RS WAVA HUSADASenin – Sabtu :07.00-08.00