bayiiii

4
- Masalah : - Pada ibu Post Operasi, ibu di larang makan makanan amis, dengan alasan dengan makan makanan amis, luka jahitan akan susah untuk kering. - Solusi : - Kita sebagai tenaga kesehatan harus dapat menjelaskan pada Ibu dan Keluarga kalau sebenarnya tidak ada permasalahan apabila ibu mengonsumsi makanan amis seperti ikan, karena protein hewani yang berasal dari ikan, ayam, justru akan memperepat  pemulihan pada luka ja hitan ibu. Makanan tersebut tidak boleh di konsumsi jika ibu memang alergi terhadap makanan yang amis, misalnya jika ibu makan ikan laut, badan ibu akan gatal-gatal, hal seperti itu yang dilarang. Selebihnya tidak. -Masalah - !ayi baru lahir tidak boleh minum olostrums ibu karena dianggap "SI yang pertama keluar itu kotor dan sudah rusak. - Solusi - Kita sebagai tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus bisa menjelaskan pada keluarga  pasien dan ibu sendiri k alau "SI yang pertama kali keluar #olostrum$ justru harus di berikan pada bayi  baru lahir, karena menga ndung anti bodi pertama ba gi  bayi.yang meningkatka n sistim immun pada bayi,da n olostrum yang di berikan pada bayi memberikan kekebalan pertama pada bayi sehingga bayi tidak mudah sakit. %engan pemberian penjelasan pada Ibu dan Keluarga diharapkan semua sadar betapa  pentingnya " SI,sehingga ibu mempunyai kesadara n untuk memberikan !ayi "SI eksklusi&. - Masalah - Ibu Post Partum harus bedrest total dengan kaki lurus agar jahitan bisa bagus. -Solusi - Memberikan penjelasan pada Ibu dan Keluarga bahwa sebenarnya justru ibu disarankan untuk mobilisasi dini seusai bersalin. Karena dengan ibu mobilisasi dini akan memperepat metabolisme di dalam tubuh untuk meperepat in'olusi uteri, sehingga uterus lebih epat kembali seperti semula. Sebaliknya dengan bedrest total akan membuat aliran darah tidak laner, badan jadi kaku, dan memperlambat proses

Upload: anggrainifeni

Post on 10-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jhj

TRANSCRIPT

- Masalah :

- Pada ibu Post Operasi, ibu di larang makan

makanan amis, dengan alasan dengan makan makanan

amis, luka jahitan akan susah untuk kering.

- Solusi :

- Kita sebagai tenaga kesehatan harus dapat

menjelaskan pada Ibu dan Keluarga kalau sebenarnya

tidak ada permasalahan apabila ibu mengonsumsi

makanan amis seperti ikan, karena protein hewani

yang berasal dari ikan, ayam, justru akan mempercepat

pemulihan pada luka jahitan ibu. Makanan tersebut

tidak boleh di konsumsi jika ibu memang alergi

terhadap makanan yang amis, misalnya jika ibu makan

ikan laut, badan ibu akan gatal-gatal, hal seperti itu

yang dilarang. Selebihnya tidak.

-Masalah

- Bayi baru lahir tidak boleh minum colostrums

ibu karena dianggap ASI yang pertama keluar itu kotor

dan sudah rusak.

- Solusi

- Kita sebagai tenaga kesehatan yang bekerja

di rumah sakit harus bisa menjelaskan pada keluarga

pasien dan ibu sendiri kalau ASI yang pertama kali

keluar (colostrum) justru harus di berikan pada bayi

baru lahir, karena mengandung anti bodi pertama bagi

bayi.yang meningkatkan sistim immun pada bayi,dan

colostrum yang di berikan pada bayi memberikan

kekebalan pertama pada bayi sehingga bayi tidak

mudah sakit. Dengan pemberian penjelasan pada Ibu

dan Keluarga diharapkan semua sadar betapa

pentingnya ASI,sehingga ibu mempunyai kesadaran

untuk memberikan Bayi ASI eksklusif.

- Masalah

- Ibu Post Partum harus bedrest total dengan

kaki lurus agar jahitan bisa bagus.

-Solusi

- Memberikan penjelasan pada Ibu dan

Keluarga bahwa sebenarnya justru ibu disarankan

untuk mobilisasi dini seusai bersalin. Karena dengan

ibu mobilisasi dini akan mempercepat metabolisme di

dalam tubuh untuk mepercepat involusi uteri, sehingga

uterus lebih cepat kembali seperti semula. Sebaliknya

dengan bedrest total akan membuat aliran darah tidak

lancer, badan jadi kaku, dan memperlambat proses

involusi.

- Masalah

- Memasang sesaji di bawah kolong tempat

tidur ibu post partum agar tidak di ganggu roh jahat.

- Solusi

- Memberikan penjelasan pada keluarga dan

ibu bahwa asap dari sesaji itu akan mengganggu

pernapasan ibu dan bayi , selain itu hanya akan

membuat tidak nyaman ibu dan bayi. Lebih

mengarahkan ibu dan keluarga untuk mendekatkan diri

pada Tuhan dan meminta perlindungan dari yang di

Atas (Tuhan) supaya terhindar dari gangguan setan

dan sejenisnya.

- Masalah

- Gurita di pasang yang kencang dengan

maksud agar bayi langsing pada saat dewasa.

- Solusi

- Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga bahwa dengan memakaikan gurita dengan sangat

kencang, justru akan mengganggu pernapasan bayi, serta akan menghambat bayi untuk bergerak dengan leluasa. Memberikan contoh cara mengikat gurita yaitu, tidak terlalu kencang dan di gunakan hanya untuk mengahangatkan bayi. Karena sebenarnya pemakaian gurita pada bayi tidak wajib di gunakan.

-Masalah

-Membedong bayi seharian agar kaki bayi lurus

-Solusi

- Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga bahwa bila bayi di bedong dengan kencang seharian tidak akan memberikan efek kaki bayi menjadi lurus, berikan contoh misalkan dengan penjelasan kalo di luar negeri bayi tidak di bedong juga baik baik saja, hal itu di sebabkan karena bentuk kaki di tentukan sejak awal, merupakan kelainan yg di derita sejak dalam kandungan. Membedong bayi sebaiknya dilakukan pada waktu pagi jari dan malam hari sebagai penghangat bayi , sedangkan sewaktu siang tidak di bedong tidak menjadi masalah.

- Masalah

- Masih ada keluarga yang percaya bahwa

pasien tidak boleh menerima transfusi darah

dari orang lain karena masuknya darah yang

menjadi milik orang lain di anggap haram.

-Solusi

- memberikan penjelasan pada keluarga dan

pasien akibat bila pasien tidak di tranfusi (contoh:

pada pasien perdarahan, bila tdk di tranfusi akan

kekurangan banyak darah dan meninggal adalah akibat

terburuknya). Bila keluarga setelah kita berikan

penjelasan masih tidak mau, bisa kita berikan solusi

misalnya mencarikan golongan darah yang sama dari

anggota keluarga, dengan begitu keluarga akan bisa

menerima.

- Masalah

- Pasien atau keluarga tidak mau bayinya

diimunisasi dengan alasan haram ataupun yang lain.

- Solusi

- Menjelaskan pada keluarga dan ibu sendiri

kelebihan dari di berikan imunisasi dan kekurangannya.

Missal dengan diberikan imunisasi bayi jadi mempunyai

kekebalan terhadap penyakit tertentu, dan tidak mudah

terserang penyakit. Dan memberikan penjelasan

tentang akibat bayi tidak diimunisasi, missal bayi jadi

mudah terkena penyakit, bila dengan itu kelurga tetap

tidak setuju setidaknya kita telah mencoba

memberikan penjelasan-penjelasan pada pasien dan

keluarga.

- Masalah

- Masih kentalnya budaya patriarki di

masyarakat mengakibatkan sring terjadinya kegawatan

neonatal dan maternal (misalkan pada pasien dengan

PEB yang sudah di rujuk di

tingkat rumah sakit tidak boleh rawat inap di karenakan

suami sebagai pengambil keputusan tidak

menghendaki ibu untuk rawat inap padahal

keselamatan ibu dan bayi di pertaruhkan).

- Solusi

- Memberikan penjelasan pada keluarga terutama

pengambil keputusan seberapa penting ibu harus di

rawat, kemungkinan yang akan terjadi bila ibu tidak di

rawat, bila si pengambil keputusan tetap tidak mau,

setidaknya berikan penjelasan kalau di rumah ibu

harus di rawat dengan hati hati, dan apabila terjadi

sesuatu di rumah misalnya kejang ibu harus segera di

rujuk ke rumah sakit. Dari rumah sakitpun sesudah

memberikan penjelasan harus melakukan inform

consent berupa surat kepulang atas keinginan dari

pasien (APS) agar bila terjadi hal yang tidak diinginkan

rumah sakit tidak di salahkan karena sebelumnya dari

pihak rumah sakit sudah memberikan penjelasan pada

pihak pasien dan keluarga.

- Masalah

- Pada sebagian masyarakat, budaya patriaki juga

terjadi pada ibu yang mengingkan untuk ber-KB.

- Solusi

- Memberikan pengertian berKB bukannya

melarang ibu dan suami untuk memiliki keturunan, KB

hanya membatasi atau menjarangkan kehamilan,

karena bila ibu melahirkan tanpa ada batasan istirahat,

anak banyak, selain perhatian tidak merata, ibu dan

suami juga akan kewalahan, selain itu ibu yang sudah

sering melahirkan mempunyai resiko yang besar untuk

terjadi perdarahan. Dengan KB ibu bisa mengatur jarak

umur anak sehingga anak juga tidak terlantarkan, ibu

dan suami sejahtera, resiko ibu untuk perdarahan bisa

di kurangi.