bayiiii
DESCRIPTION
jhjTRANSCRIPT
- Masalah :
- Pada ibu Post Operasi, ibu di larang makan
makanan amis, dengan alasan dengan makan makanan
amis, luka jahitan akan susah untuk kering.
- Solusi :
- Kita sebagai tenaga kesehatan harus dapat
menjelaskan pada Ibu dan Keluarga kalau sebenarnya
tidak ada permasalahan apabila ibu mengonsumsi
makanan amis seperti ikan, karena protein hewani
yang berasal dari ikan, ayam, justru akan mempercepat
pemulihan pada luka jahitan ibu. Makanan tersebut
tidak boleh di konsumsi jika ibu memang alergi
terhadap makanan yang amis, misalnya jika ibu makan
ikan laut, badan ibu akan gatal-gatal, hal seperti itu
yang dilarang. Selebihnya tidak.
-Masalah
- Bayi baru lahir tidak boleh minum colostrums
ibu karena dianggap ASI yang pertama keluar itu kotor
dan sudah rusak.
- Solusi
- Kita sebagai tenaga kesehatan yang bekerja
di rumah sakit harus bisa menjelaskan pada keluarga
pasien dan ibu sendiri kalau ASI yang pertama kali
keluar (colostrum) justru harus di berikan pada bayi
baru lahir, karena mengandung anti bodi pertama bagi
bayi.yang meningkatkan sistim immun pada bayi,dan
colostrum yang di berikan pada bayi memberikan
kekebalan pertama pada bayi sehingga bayi tidak
mudah sakit. Dengan pemberian penjelasan pada Ibu
dan Keluarga diharapkan semua sadar betapa
pentingnya ASI,sehingga ibu mempunyai kesadaran
untuk memberikan Bayi ASI eksklusif.
- Masalah
- Ibu Post Partum harus bedrest total dengan
kaki lurus agar jahitan bisa bagus.
-Solusi
- Memberikan penjelasan pada Ibu dan
Keluarga bahwa sebenarnya justru ibu disarankan
untuk mobilisasi dini seusai bersalin. Karena dengan
ibu mobilisasi dini akan mempercepat metabolisme di
dalam tubuh untuk mepercepat involusi uteri, sehingga
uterus lebih cepat kembali seperti semula. Sebaliknya
dengan bedrest total akan membuat aliran darah tidak
lancer, badan jadi kaku, dan memperlambat proses
involusi.
- Masalah
- Memasang sesaji di bawah kolong tempat
tidur ibu post partum agar tidak di ganggu roh jahat.
- Solusi
- Memberikan penjelasan pada keluarga dan
ibu bahwa asap dari sesaji itu akan mengganggu
pernapasan ibu dan bayi , selain itu hanya akan
membuat tidak nyaman ibu dan bayi. Lebih
mengarahkan ibu dan keluarga untuk mendekatkan diri
pada Tuhan dan meminta perlindungan dari yang di
Atas (Tuhan) supaya terhindar dari gangguan setan
dan sejenisnya.
- Masalah
- Gurita di pasang yang kencang dengan
maksud agar bayi langsing pada saat dewasa.
- Solusi
- Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga bahwa dengan memakaikan gurita dengan sangat
kencang, justru akan mengganggu pernapasan bayi, serta akan menghambat bayi untuk bergerak dengan leluasa. Memberikan contoh cara mengikat gurita yaitu, tidak terlalu kencang dan di gunakan hanya untuk mengahangatkan bayi. Karena sebenarnya pemakaian gurita pada bayi tidak wajib di gunakan.
-Masalah
-Membedong bayi seharian agar kaki bayi lurus
-Solusi
- Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga bahwa bila bayi di bedong dengan kencang seharian tidak akan memberikan efek kaki bayi menjadi lurus, berikan contoh misalkan dengan penjelasan kalo di luar negeri bayi tidak di bedong juga baik baik saja, hal itu di sebabkan karena bentuk kaki di tentukan sejak awal, merupakan kelainan yg di derita sejak dalam kandungan. Membedong bayi sebaiknya dilakukan pada waktu pagi jari dan malam hari sebagai penghangat bayi , sedangkan sewaktu siang tidak di bedong tidak menjadi masalah.
- Masalah
- Masih ada keluarga yang percaya bahwa
pasien tidak boleh menerima transfusi darah
dari orang lain karena masuknya darah yang
menjadi milik orang lain di anggap haram.
-Solusi
- memberikan penjelasan pada keluarga dan
pasien akibat bila pasien tidak di tranfusi (contoh:
pada pasien perdarahan, bila tdk di tranfusi akan
kekurangan banyak darah dan meninggal adalah akibat
terburuknya). Bila keluarga setelah kita berikan
penjelasan masih tidak mau, bisa kita berikan solusi
misalnya mencarikan golongan darah yang sama dari
anggota keluarga, dengan begitu keluarga akan bisa
menerima.
- Masalah
- Pasien atau keluarga tidak mau bayinya
diimunisasi dengan alasan haram ataupun yang lain.
- Solusi
- Menjelaskan pada keluarga dan ibu sendiri
kelebihan dari di berikan imunisasi dan kekurangannya.
Missal dengan diberikan imunisasi bayi jadi mempunyai
kekebalan terhadap penyakit tertentu, dan tidak mudah
terserang penyakit. Dan memberikan penjelasan
tentang akibat bayi tidak diimunisasi, missal bayi jadi
mudah terkena penyakit, bila dengan itu kelurga tetap
tidak setuju setidaknya kita telah mencoba
memberikan penjelasan-penjelasan pada pasien dan
keluarga.
- Masalah
- Masih kentalnya budaya patriarki di
masyarakat mengakibatkan sring terjadinya kegawatan
neonatal dan maternal (misalkan pada pasien dengan
PEB yang sudah di rujuk di
tingkat rumah sakit tidak boleh rawat inap di karenakan
suami sebagai pengambil keputusan tidak
menghendaki ibu untuk rawat inap padahal
keselamatan ibu dan bayi di pertaruhkan).
- Solusi
- Memberikan penjelasan pada keluarga terutama
pengambil keputusan seberapa penting ibu harus di
rawat, kemungkinan yang akan terjadi bila ibu tidak di
rawat, bila si pengambil keputusan tetap tidak mau,
setidaknya berikan penjelasan kalau di rumah ibu
harus di rawat dengan hati hati, dan apabila terjadi
sesuatu di rumah misalnya kejang ibu harus segera di
rujuk ke rumah sakit. Dari rumah sakitpun sesudah
memberikan penjelasan harus melakukan inform
consent berupa surat kepulang atas keinginan dari
pasien (APS) agar bila terjadi hal yang tidak diinginkan
rumah sakit tidak di salahkan karena sebelumnya dari
pihak rumah sakit sudah memberikan penjelasan pada
pihak pasien dan keluarga.
- Masalah
- Pada sebagian masyarakat, budaya patriaki juga
terjadi pada ibu yang mengingkan untuk ber-KB.
- Solusi
- Memberikan pengertian berKB bukannya
melarang ibu dan suami untuk memiliki keturunan, KB
hanya membatasi atau menjarangkan kehamilan,
karena bila ibu melahirkan tanpa ada batasan istirahat,
anak banyak, selain perhatian tidak merata, ibu dan
suami juga akan kewalahan, selain itu ibu yang sudah
sering melahirkan mempunyai resiko yang besar untuk
terjadi perdarahan. Dengan KB ibu bisa mengatur jarak
umur anak sehingga anak juga tidak terlantarkan, ibu
dan suami sejahtera, resiko ibu untuk perdarahan bisa
di kurangi.