batuan metamorfosa
TRANSCRIPT
8/18/2019 BATUAN METAMORFOSA
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-metamorfosa 1/13
BATUAN METAMORFOSA
Batuan metamorfosa juga disebut sebagai batuan malihan, demikian pula dengan prosesnya.
Pembentukan batuan metamorf sangat kompleks, akibat bergeraknya lempeng-lempeng
tektonik dan tumbukan fragmen-fragmen kerak (Bab 14), batuan terkoyak, tertarik (extended),
terlipat. terpanaskan dan berubah. leh karena perubahannya dalam keadaan padat, umumnya
jejak-jejak bentuk a!alnya masih dapat dikenali, meskipun telah mengalami perubahan lebih
dari sekali. Batuan metamorf paling menarik di antara batuan lainnya, karena di dalamnya
tersimpan "erita semua yang telah terjadi pada kerak bumi. #aat lempeng tektonik bertumbukan
terbentuklah batuan metamorf tertentu sepanjang batas 1empeng. $engan mempela1arin%a.
dapat diketahui di mana batas benua sebelumnya, serta telah berapa lama tektonik berlangsung.
6.1. Batas Metamorfisme
#udah dibahas sebelumnya bah!a metamorfisme tidak sama dengan diagenesa atau pelapukan,
karena keduanya pada kondisi di ba!ah metamorfisme. &amun bagaimana dengan batas
atasnya, sebab pada suhu tinggi tertentu batuan akan meleleh, sedangkan metamorfisme
berlangsung dalam keadaan padat. 'idak berubah melalui lelehan seperti halnya batuan beku.
eskipun sedikit, umumnya dalam batuan di kerak bumi mengandung *, dalam pori-pori
atau film tipis sekitar butiran. Batas atas metamorfisme pada kerak ditentukan oleh batas
lelehan parsia1 basah (onset of !et partial melting), seperti tertera da1am +b. .1. * yang
ada mengontrol suhu dimana lelehan parsial basah mulai dan berapa banyak magma terbentuk
dari batuan metamorf. Batas atas metamorfisme adalah kisaran suhu yang bergantung pada
banyaknya * yang ada. +b. . 1 memperlihatkan bah!a batas atas metamorfisme tumpang
tindih dengan daerah suhu dan tekanan dimana magmatisme mulai. Bila terdapat sejumlah ke"il
* maka lelehan yang terjadi pun sedikit dan tetap terperangkap sebagai kantong (po"ket)
dalam batuan metamorf.
8/18/2019 BATUAN METAMORFOSA
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-metamorfosa 2/13
#ekelompok batuan gabungan, sedikit komponen batuan beku akibat lelehan dan batuan
metamorf dinamakan magmatik. Bila terjadi sejumlah besar magma karena lelehan parsial basah, akan naik dan menerobos batuan metamorf di atasnya. agma yang naik
akan membeku sebagai batuan intrusi, umumnya membentuk batolit granit, berasosiasi
dengan batuan metamorf. sosiasi batuan ini terbentuk pada sepanjang jalur penunjaman
atau tumbukan lempeng.
6.2. Pengontrol Metamorfisme
Proses ini dapat dibayangkan sebagai orang memasak. asil masakannya sesuai dengan
bahan yang dimasak dan "ara memasaknya. $emikian pula dengan batuan, hasilnya
tergantung dari komposisi batuan asal dan kondisi metamorfosis. /omposisi kimia batuan
asal sangat mempengaruhi pembentukan himpunan mineral baru, demikian pula dengan
suhu dan tekanan. #uhu dan tekanan tidaklah berperan-langsung, akan tetapi juga ada-
tidaknya "airan serta lamanya mengalami panas dan tekanan yang tinggi, dan bagaimana
tekanannya, searah, terpuntir dsb.
6.2.1. Pengaruh airan terha!a" Rea#si $imia
Pori-pori pada batuan sedimen atau batuan beku terisi oleh "airan, yang merupakan
larutan dari gas-gas, garam dan mineral yang terdapat pada batuan yang bersangkutan.
Pada suhu tinggi "airan intergranular ini lebih bersifat uap dari pada "air, yang
mempunyai peran penting dalam metamorfisme. $i ba!ah suhu dan tekanan yang tinggi
terjadi pertukaran unsur dari larutan ke mineral-mineral dan sebaliknya. 0ungsi "airan ini
merupakan media transport dari larutan ke mineral dan sebaliknya, sehingga memper"epat
8/18/2019 BATUAN METAMORFOSA
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-metamorfosa 3/13
metamorfisme. $an jika tidak ada larutan atau sedikit sekali, maka metamorfisme
berlangsung lambat, karena perpindahannya melalui difusi antar mineral yang padat.
6.2.2. Suhu !an Te#anan
Batuan apabila dipanaskan akan membentuk mineral-mineral baru, yang hasil akhirnya
adalah batuan metamorf. #umber panasnya berasal dari panas dalam bumi. Batuan dapat
terpanaskan oleh timbunan (burial) atau oleh terobosan batuan beku. 'etapi timbunan atau
terobosan dapat menimbulkan perubaban tekanan sehingga sukar dikatakan bah!a
metamorfisme hanya disebabkan oleh kenaikan suhu saja.
'ekanan dalam proses metamorfisme bersifat sebagai stress, mempunyai besaran serta
arah. 'ekstur batuan metamorf memperlihatkan bah!a batuan ini terbentuk diba!ah
differential stress, atau tidak sama besar dari segala arah. Berbeda dengan batuan beku
yang terbentuk melalui lelehan dan diba!ah pengaruh uniform stress, atau mempunyai
besaran yang sama dari semua arah. leh karena itu batuan beku memperlihatkan orientsi
mineral yang tidak beraturan.
+ambar .* memperlihatkan perbedaan tekstur yang diakibatkan oleh perbedaan stress.
etak mineral biotit dalam granit tidak beraturan (), sedangkan dalam batuan metamorf
memperlihatkan kesejajaran yang tegak lurus arah stress terbesar.
6.2.%. &a#tu
2ntuk mengetahui berapa lama berlangsungnya metamorfisme tidak mudah dan sampai
saat ini masih belum diketahui bagaimana "aranya. $alam per"obaan di laboratorium
memperlihatkan bah!a di ba!ah tekanan dan suhu tinggi serta !aktu reaksi yang lama
menghasilkan kristal yang besar. $an dalam kondisi sebaliknya, dihasilkan kristal yang
ke"il. $engan demikian untuk sementara ini disimpulkan bah!a batuan berbutir kasar
8/18/2019 BATUAN METAMORFOSA
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-metamorfosa 4/13
merupakan hasil metamorfisme dalam !aktu yang panjang serta suhu dan tekanan tinggi.
#ebaliknya yang berbutir halus, !aktunya pendek serta suhu dan tekanan rendah.
6.2.'. Pengaruh Peru(ahan Suhu !an Te#anan terha!a" Metamorfisme
1. Tekstur
Pada umumnya metamorfisme berlangsung di ba!ah differential stress dan hasilnya
adalah tekstur yang sejajar. pabila prosesnya terus berlangsung, mineral-mineral pipih
misalnya mika dan khlorit mulai berkembang dan tumbuh berorientasi, yang lembaran-
lembarannya berarah tegak lurus stress maksimum. embaran-lembaran mika baru yang
sejajar ini membentuk tekstur planar yang disebut foliasi (foliation), berasal kata folium
(bahasa atin) yang berarti daun. Batuan yang berfoliasi "enderung mudah pe"ah sebagai
lembar-lembar.
2. Slaty Cleavage
Pada tahap a!al metamorfisme derajat rendah, stress "enderung disebabkan oleh lapisan
batuan di atasnya. ineral-mineral baru yang bertekstur berlembar, foliasi, "enderung
sejajar dengan bidang-bidang perlapisan dari batuan sedimen yang termetamorf. Pada
penimbunan lebih dalam atau adanya kompresi dari tumbukan lempeng terjadi deformasi,
lembaran-lembaran mineral yang semula datar terlipat, minenal pipih dan foliasi tidak
lagi sejajar dengan bidang perlapisan (+ambar -3). Batuan metamorf derajat rendah
8/18/2019 BATUAN METAMORFOSA
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-metamorfosa 5/13
umumnya mempunyai besar butir sangat halus, sehingga mineral-mineral pipihnya hanya
dapat dilihat di ba!ah mikroskop. $an foliasinya disebut slaty cleavage, yang dapat
diartikan belahan-belahan tipis. Batuan metamorf derajat rendah "enderung untuk pe"ah-
pe"ah menurut belahan-belahan ini.
3. Schistositas
Pada metamorfisme derajat menengah dan derajat tinggi, besar butir mineral-mineralnya
berkembang sehingga batuannya dapat dilihat tanpa alat. 0oliasi batuan metamorf berbutir
kasar disebut s"histositas (s"histosity) yang terbentuk akibat kesejajaran butiran mineral-
mineral besar serta pipih dan tidak perlu planar. $ibedakan dengan slaty "leaage
terutama dari besar butirannya. Batuan yang bertekstur s"histose "enderung akan membelah
menurut bidang yang bergelombang.
4. Himpunan mineral
etamorfisme menghasilkan himpunan mineral baru sebagaimana dengan tekstur. $engan
meningkatnya suhu dan tekanan tumbuhlah satu himpunan dan disusul yang lainnya. #uatu
himpunan mineral merupakan karakteristik pada kisaran suhu dan tekanan tertentu. Beberapa
mineral tidak dijumpai pada batuan beku atau sedimen, hanya terjadi atas pengaruh
metamorfisme, diantaranya mineral "hlorite, serpentine, epidoti", tal" dan tiga polymorf l*#i5,
"yani", silimanit, dan andalusit.
6.%. )enis Batuan Metamorf
Penamaan batuan metamorf dapat didasarkan pada tekstur dan juga himpunan mineralnya. %ang
sering dan umum dipergunakan berdasarkan batuan asalnya dan yang umum dijuampai, lanau
shale!, batupasir dan batugamping untuk batuan sedimen dan basalt untuk batuan beku.
6.%.1. *ari +anau !an Mu!stone
1. Serpih slate!
Baik lanau maupun mudstone umumnya terdiri atas mineral kuarsa, berbagai mineral lempung,
kalsit dan mungkin juga feldspar. etamorfisme derajat rendah menjadikannya serpih atau slate.
Pada kondisi ini mus"oite dan "hlorite mengkristal. eskipun kenampakannya masih seperti
lanau atau mudstone, tetapi mineral-mineral baru yang tumbuh pipih bentuknya, membuat batuan
bertekstur slaty "leaage. danya tekstur ini membuktikan bah!a batuan asalnya telah
termetamorfosa.
2. "ilit phyllite!
8/18/2019 BATUAN METAMORFOSA
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-metamorfosa 6/13
Peningkatan metamorfosa pada serpih ke derajat menengah, menghasilkan mineral mika berbutir
lebih besar dan perubahan himpunan mineral serta membentuk foliasi. Batuannya disebut filit,
berasal dari kata phyllon yang berarti daun.
Pada serpih butir mika yang tumbuh tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi pada filit
"ukup besar sehingga dapat dilihat.
3. Sekis schist! dan #neiss
pabila metamorfisme berlangsung terus maka terbentuklah batuan berbutir kasar yang
dinamakan sekis. #erpih, filit dan sekis dapat dibedakan dari besar butirnya, namun besar butir
bukanlah satu-satunya faktor pembeda. 6iri metamorfisme derajat tinggi pada sekis , mineral-
mineral mulai segregasi (pengelompokan sema"am mineral diantara yang lainnya) dan
membentuk lajur-lajur. Batuan metamorf derajat tinggi berbutir kasar dan berfoliasi tetapi disertai
lapisan-lapisan segregasi mineral-mineral, seperti kuarsa dan felspar, dan dinamakan gneiss. leh
karena besar butirannya dapat dilihat maka kelompok batuan ini diberi nama dengan dia!ali
nama mineral-mineral utamanya, misalnya kuarsa-plagioklas-biotit-garnet gneiss. 'idak demi-
kian halnya dengan sekis dan filit, berhubung mineralnya berbutir halus.
6.%.2. *ari Basalt
1. Sekis hi$au green schist!
ineral utama dalam basalt adalah oliine, plagioklas dan piroksin. /esemuanya bersifat
anhidrous. Bila basalt mengalami metamorfisme dimana * dapat masuk dalam batuan, maka
terbentuklah himpunan mineral-mineral yang hidrous. Pada derajat rendah, terbentuklah
himpunan mineral seperti khlorit, plagioklas, epidoti" dan kalsit. /enampakannya seperti serpih
(slate), akan tetapi berfoliasi seperti filit dan mempunyai !arna yang khas (hijau), karena
mengandung khlorit dan dinamakan skis hijau.
2. %mfi&olit dan granit amphi&olites and granite!
pabila sekis hijau sampai pada metamorfosa derajat menengah, khlorit digantikan oleh amfibol
dan umumnya berbutir kasar dan disebut amfibolit. Pada amfibolit terdapat juga foliasi, tetapi
diabaikan karena pada umumnya tidak ada mineral-mineral mika dan khlorit Pada derajat
lebih tinggi, amfibol digantikan piroksin, dan batuannya berfoliasi, dinamakan granulit.
8/18/2019 BATUAN METAMORFOSA
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-metamorfosa 7/13
6.'. $lasifi#asi Metamorfisme
Berdasarkan kenampakan hasil metamorfisme pada batuan, prosesnya dapat
dikelompokkan menjadi deformasi mekanik mechanical deformation! dan rekristalisasi
kimia chemical recrystalisation!. $eformasi mekanik menghan"urkan, menggerus dan
membentuk foliasi. 7ekristalisasi kimia merupakan proses perubahan komposisi mineral
serta pembentukan mineral-mineral baru, dimana * dan 6* terlepas akibat kenaikan
suhu.
6.'.1. Metamorfisme $ata#tasti# ,ata-lasti- Metamor"hism
/adang-kadang deformasi mekanik pada metamorfisme dapat berlangsung tanpa disertai
rekristalisasi kimia. eskipun hal ini jarang terjadi n amun apabila terjadi, sifatnya hanya
setempat-setempat saja. isalnya batuan berbutir kasar, granit, jika mengalami deferential
stress yang kuat, butiran mineralnya han"ur dan juga menjadi halus. $eformasi ini terjadi
pada batuan yang bersifat regas (&rittle) dan dinamakan metamorfisme kataktastik. pabila
metamorfisme berlanjut maka butiran dan fragmen batuan akan menjadi lonjong
elongated!.
6.'.2. Metamorfisme $onta# ,onta-t metamor"hism
etamorfisme kontak terjadi akibat intrusi tubuh magma panas pada batuan yang dingin
dalam kerak bumi. kibat kenaikan suhu, maka rekristalisasi kimia memegang peran
utama. #edangkan deformasi mekanik sangat ke"il, bahkan tidak ada, karena stress di
sekitar magma relatif homogen. Batuan yang terkena intrusi mengalami pemanasan dan
termetamorfosa, membentuk satu lapisan di sekitar terobosan yang dinamakan aureole
metamorphic, batuan ubahan. 'ebal lapisan batuan ubahan pada metamorfisme kontak
tergantung pada besarnya tubuh intrusi dan kandungan * di dalam batuan yang
diterobos. isalnya pada korok atau sill lapisannya hanya beberapa meter, tetapi tanpa
* hanya beberapa "entimeter lebarnya. Batuan metamorf kontak yang terjadi, keras
terdiri dari mineral berbutir seragam dan halus yang saling mengun"i (interlo"king),
dinamakan Hornfels.
Pada terobosan besar, bergaris . tengah sampai ribuan meter mempunyai energi panas jauh
lebih besar dari pada terobosan ke"il, dan dapat mengandung banyak uap *. ureole
yang terbentuk dapat sampai ratusan meter lebarnya dan berbutir kasar. $i dalam aureole
metamorf lebar ini yang telah dilalui "airan, terjadi 8onasi himpunan mineral yang
konsentris. 9ona himpunan mineral ini men"irikan kisaran suhu tertentu. $ekat dengan
8/18/2019 BATUAN METAMORFOSA
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-metamorfosa 8/13
terobosan, dimana suhu sangat tinggi, dijumpai mineral-mineral anhidrous, garnet dan
piroksin. /emudian dijumpai mineral-mineral hidrous seperti amfibol dan epidot
#elanjutnya mineral-mineral mika dan khlorit (+ambar .4). 9onasi himpunan-himpunan
mineral tersebut tentunya tergantung pada komposisi kimia batuan yang diterobos, "airan
yang melaluinya serta suhu dan tekanan.
6.'.%. Metamorfisme Tim(unan ,Burial metamor"hism
#edimen bersama perselingan piroklastik yang tertimbun sangat dalam di "ekungan dapat
men"apai suhu 3::: atau lebih. danya * yang terperangkap dalam porin-porin
sedimen mempe"epat proses rekristalisasi kimia dan membantu pembentukan mineral-
mineral baru. leh karena sedimen yang mengandung air lebih bersifat "air dari pada
padat, maka tegasan (stress) yang bekerja lebih bersifat homogen, bukan deferensial.
kibatnya pada, metamorfisme timbunan pengaruh deformasi mekanik ke"il sekali
sehingga teksturnya mirip dengan batuan asalnya, meskipun himpunan mineralnya sama
sekali berbeda.
6iri khas untuk metamorfisme ini adalah kelompok mineral 8eolit, yang merupakan
kelompok mineral berstruktur kristal polymer silikat. /omposisi kimianya sama dengan
kelompok feldspar, yang juga mengandung *. etamorfisme timbunan merupakan
tahap pertama setelah digenesis, terjadi pada "ekungan sedimen yang dalam, seperti
palung-palung pada batas lempeng. pabila suhu dan tekanan naik, maka metamorfisme
timbunan meningkat menjadi metamorfisme regional.
8/18/2019 BATUAN METAMORFOSA
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-metamorfosa 9/13
6.'.'. Metamorfisme Regional
Batuan metamorf yang umum dijumpai pada kerak benua dengan penyebaran yang sangat
luas, sampai puluhan ribu kilometer persegi, dibentuk oleh proses metamorfisme regional.
Pada metamorfisme ini melibatkan juga deformasi mekanik selain rekristalisasi kimia.
leh karena itu batuannya memperlihatkan foliasi.
Batuan metamorf regional pada umumnya dijumpai pada deretan pegunungan atau yang
sudah tererosi, berupa slate, filit, sekis dan gneiss . $eretan pegunungan dengan batuan
metamorf regional terbentuk akibat subduksi atau tumbukan ("ollision) kerak benua. Pada
saat tumbukan benua, batuan sedimen sepanjang batas lempeng mengalami deferensial
stress yang intensif. $an mengakibatkan foliasi yang khas pada slate, sekis, dan gneiss.
#ekis hijau dan amfibolit juga merupakan hasil metamorfisme regional, umumnya
dijumpai dimana segmen kerak samudra purba yang berkomposisi basaltis bersatu dengan
kerak benua dan kemudian termetamorfosa.
+ambar .5 menjelaskan bagaimana terjadinya metamorfisme regional. #aat satu segmen
kerak mengalami stress kompresi hori8ontal, batuan dalam kerak terlipat dan melengkung
&uckling!. kibatnya kerak akan menebal pada satu tempat, seperti diperlihatkan pada
gambar .5. $asar kerak yang menebal akan terdorong lebih ke dalam selubung.
kibatnya bagian dasar kerak tersebut mengalami peningkatan suhu dan tekanan, dan
mineral-mineral baru mulai tumbuh. liran panas dari dasar ke atas sangat lambat karena batuan
bukan penghantar panas yang baik. Pen"apaian panas sangat bergantung pada kedalaman dan
!aktu batuan terbenam dalam timbunan yang menebal. Bila perlipatan dan penebalan
berlangsung sangat lambat, pemanasan timbunan berangsur setelah bagian batas kerak dan
mantel. #edangkan jika penimbunan berlangsung sangat "epat, seperti halnya pada daerah
subduksi, sedimen tertarik ke ba!ah, timbunan sedimen tidak sempat mengalami pemanasan,
sehingga peran tekanan lebih besar dibandingkan dengan suhu. Berdasarkan ke"epatan
8/18/2019 BATUAN METAMORFOSA
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-metamorfosa 10/13
penimbunan, dari batuan yang sama, dapat terjadi dua batuan metamorf yang berbeda, karena
perbedaan suhu dan tekanan yang mempengaruhinya.
6.'./. 0ona Metamorfisme
$erajat metamorfisme di"irikan oleh himpunan mineral baru yang tumbuh pada kondisi tertentu
(derajat rendah, menengah dan tinggi). ineral-mineral tersebut dinamakan mineral indeks,
umumnya adalah khlorit, biotit, garnet, staurolit, kyanit, dan silimanit
+aris yang menghubungkan lokasi-lokasi di a!al pemun"ulan mineral indeks dinamakan garis '
isograde. $an daerah di antara garis isograde dinamakan (ona metamorfisme, misalnya 8ona
biotit dan sebagainya.
6./. Fasies Metamorfisme
asil pengamatan batuan metamorf di berbagai tempat di bumi memperlihatkan bah!a
komposisi kimia batuan metamorf hanya sedikit terubah oleh proses metamorfisme. Perubahan
utama yang terjadi adalah bertambah atau berkurangnya volatile, * dan 6*, tetapi bahan
utamanya, #i*, l*3 dan 6a tidak berubah. #ehingga dapat disimpulkan bah!a himpunan
mineral batuan metamorf dari batuan sedimen atau batuan beku ditentukan oleh suhu dan tekanan
saat metamorfisme berlangsung. Berdasarkan kesimpulan ini, Pennti Es#ola dari Finlan!ia
(1;15), mengusulkan konsep fasies metamorfisme, yang intinya menyatakan bah!a dan
komposisi batuan tertentu, himpunan mineral yang men"apai keseimbangan selama
8/18/2019 BATUAN METAMORFOSA
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-metamorfosa 11/13
metamorfisme di ba!ah kisaran kondisi fisik tertentu, termasuk dalam fasies metamorfisme yang
sama.
Prinsip fasies metamorfisme, bersamaan dengan gradient geothermal dan kondisi geologi
diperlihatkan dalam gambar ..
6.6. Metasomatisme
Proses metamorfisme berkaitan dengan komposisi tetap dan sejumlah "airan yang relatif sedikit.
#edikitnya "airan disebabkan olume pori-pori batuan yang termetamorf ke"il, dan pelepasan
* dan 6* dan mineral-mineral yang termetamorf berlangsung lambat dibandingkan keluar
dengan segera. leh karena itu hanya "ukup untuk proses metamorf, dan tidak "ukup
untuk melarutkan dan mengubah komposisi batuan.
Pada kondisi tertentu perbandingan air dan batuan dapat besar, 1: < 1 bahkan sampai 1:: <
1, misalnya mengalirnya "airan yang banyak melalui rekahan terbuka pada batuan.
Batuannya dapat terubah (altered) se"ara drastis oleh penambahan ion-ion baru,
melarutkan batuan atau kedua-duanya.
Proses dimana komposisi kimia batuan terubah oleh penambahan atau pelepasan
(remoal) ion-ion dinamakan metasomatisme (meta berarti &eru&ah dan soma, dari bahasa
atin yang berarti $uice). Biasanya metasomatisme berasosiasi dengan metamorfosa
kontak, terutama dengan batugamping (+ambar .4). 6airan metasomatisme yang
dilepaskan magma yang mendingin, menembus batuan yang termetamorf. /arena boleh
jadi "airannya memba!a bahan-bahan seperti silikat, besi, dan magnesium dalam larutan,
komposisi batugamping yang dekat dengan magma yang mendingin dapat terubah dengan
drastis, dan yang di luar jangkauan "airan tidak terubah. 'anpa adanya penambahan
material, batugamping menjadi marmer, tetapi akibat metasomatisme berubah menjadi
himpunan garnet, piroksin hijau, dinamakan diopsit dan kalsit.
6.. +arutan i!rotermal !an e(a#an Mineral
6airan yang menyebabkan metasomatisme kaya akan * dan bersuhu *5:::6 atau lebih
dan dinamakan larutan hidrotermal (dari bahasa %unani, hydro = air dan thermal = panas).
arutan hidrotermal membentuk urat-urat vein)s! dengan mengendapkan bahan yang
terlarut seperti kuarsa atau kalsit dalam rekahan-rekahan yang dialirinya. #elain itu dapat
juga menghasilkan ubahan pada batuan yang dialirinya. arutan hidrotermal mempunyai
peranan penting dalam pembentukan "ebakan mineral berharga dengan membentuk urat-
8/18/2019 BATUAN METAMORFOSA
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-metamorfosa 12/13
urat dan alterasi batuan. 6ebakan mineral berharga hasil larutan hidrotermal lebih banyak
dijumpai dari pada tipe lainnya.
/omposisi utama larutan hidrotermal adalah air. $alam airnya selalu mengandung garam-
garam, sodium khlorida, potasium khlorida, kalsium sulfat, dan kalsium khlorida. /adar
garam terlarut berariasi, berkisar dari salinitas air laut, 3,5 persen berat sampai puluhan
kalinya. arutan yang sangat >asin? &rine! dapat melarutkan sedikit mineral-mineral yang
tampaknya tidak larut, seperti emas, khalkopirit, galena dan sfalerit.
arutan hidroterma1 terjadi dalam beberapa "ara, salah satunya adalah saat magma yang
terjadi oleh peleburan parsial basah yang mendingin dan mengkristal, air yang menyebabkan
peleburan parsial basah dilepaskan. &amun tidak sebagai air murni, tapi mengandung semua
unsur yang dapat larut dalam magma, seperti &a6l, dan unsur-unsur kimia, emas, perak,
tembaga, timbal, seng, merkuri dan molybdenum, yang tidak terikat kuarsa, feldspar, dan
mineral lain dengan substitusi ion.
#uhu yang tinggi meningkatkan efektiitas larutan sangat asin ini untuk membentuk endapan
mineral hidrotermal.
@olkanisme dan panas merupakan satu kesatuan. leh karena itu !ajar bila banyak endapan
mineral berasosiasi dengan batuan olkanik panas yang dimasuki air yang bersirkulasi di
kedalaman, yang berasal dari air hujan atan air lau Banyak sekali endapan mineral dijumpai
pada bagian atas tumpukan olkanik, yang diendapkan saat larutan hidrotermal yang bergerak
naik, mendingin dan mengendapkan mineral bijih.
6.3. Te#toni# +em"eng4 Metamorfisme4 Metasomatisme
etamorfisme regional terjadi pada batas subduksi lempeng, seperti terlihat pada +ambar
.. etamorfisme timbunan (burial metamorphism) terjadi pada bagian ba!ah tumpukan tebal
sedimen yang terakumulasi pada paparan benua (continental shelf ) dan lereng benua continental
slope! .
#uhu dan tekanan karakteristik untuk fasies metamorfosis sekis biru dan eklogit ter"apai saat
batuan kerak tertarik ke ba!ah dengan "epat oleh lempeng yang menunjam. Pada kondisi demikian
tekanan naik lebih "epat dibandingkan dengan suhu dan hasilnya adalah batuan metamorf tekanan
tinggi - suhu rendah, fasies metamorf sekis biru dan eklogit. /ondisi karakteristik fasies metamorf
sekis hijau dan amfibolit terdapat dimana kerak menebal akibat tumbukan benua atau pemanasan
oleh magma yang naik. 'umbukan benua umumnya merupakan penyebab metamorfisme regional
dan aktiitas magma.
8/18/2019 BATUAN METAMORFOSA
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-metamorfosa 13/13
agma yang menghasilkan gunungapi strato terjadi oleh peleburan parsial basah kerak samudra
yang menunjam. agma juga merupakan sumber panas untuk larutan hidrotermal yang
menghasilkan endapan bijih. danya sumber daya mineral di bumi adalah berkat kombinasi proses-
proses magmatik, metamorfisme, dan metasomatik, yang semuanya terjadi akibat tektonik
lempeng.