basin formation and basin infilling

6
Robi alfaq abdillah 3713100004 Basin Formation dan Basin Infilling

Upload: robi-alfaq-abdillah

Post on 09-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Basin atau Cekungan merupakan daerah pada permukaan bumi yangmencekung sehingga tampak seperti mangkok. Cekungan memiliki beranekaFormasi, formasi-formasi tersebut berbeda karena perbedaan proses pembentukan.Faktor utama pembentukan cekungan adalah Tektonik.Ketika cekugan sudah terbentuk maka akan ada ruang kosong dalam cekungan tersebut. Ruang itu akan terisi oleh bebrapa mineral atau fluida, proses pengisiannya bisa disebut sebagai Basin infilling.

TRANSCRIPT

Page 1: basin formation and basin infilling

Robi alfaq abdillah

3713100004

Basin Formation dan Basin Infilling

Page 2: basin formation and basin infilling

Basin atau Cekungan merupakan daerah pada permukaan bumi yang

mencekung sehingga tampak seperti mangkok. Cekungan memiliki beraneka

Formasi, formasi-formasi tersebut berbeda karena perbedaan proses pembentukan.

Faktor utama pembentukan cekungan adalah Tektonik.

Gambar 1 Persebaran Cekungan di Dunia

Forearc basin formation adalah cekungan yang terbentuk sepanjang batas

tumbukan lempeng yang letaknya dekat dengan zone penunjaman dan letaknya

antara busur luar non vulkanik (outer arc) dan busur vulkanik. Pada pulau jawa,

fore arc basin membentang luas pada lempeng benua dan terbentuk pada akhir

paleogen berupa sedimen recent dan terjadi karena proses pemekaran lantai

samudra pada oligecen dan diikuti dengan uplift dan erosi secara regional.

Page 3: basin formation and basin infilling

Gambar 2 Forearc Basin Formation dapat terbentuk karena tumbukan antar

Oceani Crust-Continent crust atau Oceani-Oceanic.

Foreland basin terbentuk sebagai hasil tanggapan litosfir terhadap beban

pada sabuk anjakan. Litosfir akan melengkung dan amblas akibat beban baru yang

diletakkan di atas litosfir itu melalui proses pensesaran naik. Foreland basin di

dekat sabuk pegunungan yang sedang tumbuh umumnya besar serta

memperoleh pasokan sedimen dalam jumlah dan laju yang tinggi.

Gambar 3 Foreland Basin

Passive margin sebenarnya adalah proses lanjutan dari pemekaran, Karena

proses pemanjangan ruang inilah, ruang akomodasi sedimen yang tersedia pun

semakin banyak, keadaan tersebut menunjang suatu rejim regangan masuk dan

menghasilkan sesar-sesar turun. Sesar-sesar turun ini lah yang akan menjadi cikal

bakal dari terbentuknya sebuah cekungan. Lingkungan tektonik dari Passive

margin adalah Oceanic crust-Continental Crust. Mekanisme Subsidence dari

passive margin adalah karena faktor Thermal.

Gambar 4 Passive margin Basin

Page 4: basin formation and basin infilling

Rift basin adalah sebuah cekungan yang terbentuk karena adanya

extension yang disebabkan oleh adanya arus konveksi yang bekerja pada

astenosfer. Gaya-gaya dari arus konveksi yang bekerja mengakibatkan kerak terus

mengalami “pemekaran”, bergerak saling menjauh. Pergerakan menyebabkan

terjadi sesar, yaitu sesar normal. Sesar normal ini terus berkembang membentuk

rekahan-rekahan yang sangat panjang, sepanjang pengaruh gerakan divergen

tersebut bekerja Semakin lama, zona pemekaran ini membentuk lembah yang

mirip dengan cekungan.

Gambar 5 Proses pembentukan rift basin

Cekungan intracontinental wrench adalah cekungan hybrid yang terbentuk

di dalam kerak benua yang dikarenakan proses collision pada jarak

jauh(contohnya Cekungan Quaidam Cina).

Gambar 6 Lempeng Tektonik Wrench

Page 5: basin formation and basin infilling

Ketika cekugan sudah terbentuk maka akan ada ruang kosong dalam

cekungan tersebut. Ruang itu akan terisi oleh bebrapa mineral atau fluida, proses

pengisiannya bisa disebut sebagai Basin infilling.

Cekungan dapat juga dikarakterisasi oleh sedimen yang mengisinya. Bisa

didominasi oleh sedimen darat, laut dangkal, atau laut dalam. Tergantung pada

topografi dan keterkaitan antara penurunan cekungan (subsidence) dan dan

pengisian sedimen. Sebagian besar cekungan sedimen memperlihatkan bahwa

penurunan cekungan (subsidence) dan pengisian sedimen terjadi secara

bersamaan. Jika sedimentasi bersamaan dengan penurunan pada cekungan laut,

maka tidak akan pernah terjadi ruang kosong, dan cekungan akan diisi oleh

sedimen perairan dangkal. Sebaliknya jika Jika sedimentasi tidak bersamaan

dengan penurunan pada cekungan laut, maka akan dihasilkan ruang kosong, baru

kemudian diisi sedimen. Ini dapat menyebabkan terjadinya subsiden isostasi

sekunder sebagai hasil dari limpahan sedimen. Cekungan yang berkembang jauh

dari sumber2 sedimen terrigenous, atau terisolasi dengan dibatasi barriers atau

sills, dapat terisi karbonat dan evaporit yang melimpah, tergantung pada iklim

purba. Cekungan ini juga menjadi cekungan yang lapar/ miskin, terutama hanya

diisi oleh air dan menerima sedikit sekali sedimen.

Pengisian cakungan dipengaruhi beberapa faktor seperti energi

pengendapan, perubahan aliran air, dan beberapa faktor lain. Sedimentasi dengan

energi yang relaif rendah akan mengisi cekungan dengan bentuk onlap fill.

Pengisian dengan energi tinggi dan memlalui lebih dari dua proses sedimentasi

akan membentuk mounded onlap fill.

Page 6: basin formation and basin infilling

Divergent fill merupakan shale prone yang terkompaksi dengan sedimenatsi

energi rendah, juga sebagai tipikal tahap akhir dari pengisisan graben.

Prograded Fill adalah transport sediment untuk pengisian cekungan dari ujung

atau pada lengkungan channel.

Proses pengisian cekungan dengan energi sedimentasi yang sangat tinggi akan

membentuk chaotic fill.

Complex Fill terjadi jika terdapat perubahan arah sedimentasi atau perubahan

aliran air.