basic yield management front office
TRANSCRIPT
Santika Premiere
Dyandra Medan
By
Keken Hardiansyah
Manajemen Yield menurut Kasavana & Brooks
(1995:427) adalah teknik berdasarkan factor
permintaan dan pasokan (supply and demand)
yang digunakan untuk memaksimumkan
keuntungan dengan cara menurunkan harga-
harga demi peningkatan penjualan pada saat
bisnis sedang sepi (sedikit permintaan) dan
menaikkan harga bila permintaan tinggi
(operasional sedang ramai).
Manajemen Yield secara historis diartikan
sebagai penilaian bisnis hotel berdasarkan
keberhasilan dalam pencapaian tingkat
penghunian kamar dan harga kamar rata-rata
yang terjual setiap harinya.
Konsep perhitungan yield berawal dariperusahaan/industry penerbangan. Para penumpangpesawat terbang biasanya mengetahui bahwa tiketpesawat penumpang memiliki harga yang berbeda-beda.
Yield manajemen mengikuti konsep ekonomimengenai hubungan permintaan dan pasokan (supply & demand). Harga cenderung naik bila permintaanlebih banyak dari pasokan. Sebaliknya hargacenderung turun apabila permintaan lebih sedikitdibanding pasokan.
Penentuan harga adalah kunci keberhasilan dalamperolehan keuntungan
Industri layanan adalah industri yang produkjualannya bersifat perishable. Bila hari ini tidakterjual, barang tidak dapat ditarik kembali untukdijual keesokan harinya. Front Office Staff harusmampu menganalisa strategi perkiraanpemesanan kamar, system informasi computer, paket-paket harga yang ditawarkan, harga kamarkhusus, dan lain sebagainya. Karena itu kita harusmencatat hal-hal penting sebagai berikut:
☻ Perbaikan perkiraanPerbaikan harga kamar musiman dan
membuat keputusan☻ Mengidentifikasi segmen pasar yang
baru☻ Mengidentifikasi permintaan segmen
pasar☻ Meningkatkan koordinasi antara Kantor
Depan dengan bagian penjualan (Sales Dept.)
☻ Menghitung aktivitas discount☻ Memperbaiki pengembangan rencana
bisnis☻ memperbaiki harga-harga kamar yang
ketinggalan zaman
1. Tujuan Menetapkan Harga Kamar
a. Memperoleh keuntungan yang diharapkan bagihotel yang bersangkutan.
b. Pengembalian investasi (modal yang ditanamkan)sesuai dengan target waktu tang telahditentukan
c. Memperkecil pola persaingan yang ada.
d. Memperbaiki atau mempertahankan market share (pangsa pasar) yang ada.
e. Meningkatkan penjualan product line (garishubungan bisnis dan produknya).
2. Perbedaan Tarif Kamar dan JenisTarif Kamar Khusus
Tarif kamar dibedakan menjadi 4 yaitu:
a. Tarif kamar per “Room Tariff”Harga yang ditetapkan tidakdipengaruhi oleh jumlah penghuniyang akan menempati kamartersebut.
b. Tarif kamar per “Person Tariff”Harga kamar yang ditetapkan unutktamu yang menginap tergantungjumlah penghuni yang akanmenempati kamar tersebut.
c. Tarif kamar per “Published Tariff”
Harga kamar yang dijual sesuai
dengan yang dipublikasikan kepada
masyarakat umum.
d. Tarif kamar per “Confidential Tariff”
Harga kamar yang berlaku hanya
diketahui oleh pihak-pihak tertentu
sesuai dengan perjanjian yang telah
dibuat.
Tarif kamar khusus ada bermacam-macam, yaitu:
a. Seasonal RatesHarga pada saat “peak season”
sedang tinggi, maka harga kamar dijuallebih mahal dibandingkan pada saat“low season”.b. Week-end Rates
Biasanya diberlakukan pada bisnishotel di kota-kota besar, dimanasebagian besar penghuninya lebihsedikit dibandingkan dengan hari kerja.
c. Family Plan Rates
Biasanya berbeda dengan harga kamar
lain, dengan tanpa memperhitungkan
adanya biaya extra bed.
d. Group Rates
Harga kamar untuk rombongan yang
memakai kamar lebih dari satu dan datang
bersama-sama dalam satu kelompok.
e. Commercial Rates
Diperuntukkan bagi regular guest yang
sudah biasa menginap di hotel tersebut,
biasanya untuk urusan bisnis.
f. Airlines rates
Dibedakan menjadi 2 bagian:
√ Untuk crew (untuk cockpit crew, flight
engineer, dan cabin crew).
√ Untuk passanger.
g. Travel Agencies RatesBerdasarkan perjanjian khusus antara pihak
hotel dan Travel Agent.
h. Day RatesDiberlakukan setengah harga dari “published
rate”, karena pemakaian kamar hanya untuk satuhari saja (± 12 jam)
i. Over Flow RatesHarga kamar khusus terutama pada tamu
yang dikirim oleh hotel lain, karena hotel yang bersangkutan sedang mengalami “Full House”.
j. Flat RatesDiberlakukan untuk group tanpa
memandang harga kamar.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhiHarga Kamar
Ada 2 macam, yaitu:a. Factor Internal
Sasaran Perusahaan Laba (ROI)• Penjualan• Posisi Persaingan• Tipe tamu• ServiceStrategi Pemasaran• Disain Produk• Distribusi• Promosi• Produksi• Distribusi• Perlengkapan/fasilitas kamarHotel
b. Factor EksternalPasar dan permintaan
• Analisis kebutuhan konsumen• Persepsi konsumen terhadap harga
Kompetitor• Harga dan tawaran Pesaing Lingkungan• Ekonomi – Inflasi – Resesi - Tingkat
Bunga• Politik – Kepemimpinan - Situasi Perang
– Keamanan – Kebijaksanaan• Pemerintah - Kenaikan PLN/BBM
- Perpajakan – Deregulasi - Lokasi
a. The Rule of ThumbHarga kamar rata-rata = Biaya Investasi
Kamar1000
b. The Hubbart FormulaDimulai dari perhitungan keuntungan,
penambahan pemasukan dari pajak, pengeluaran tetap, dan pengeluaran-pengeluaran operasional. Kemudianmemperkirakan jumlah kamar yang akanterjual dalam satu tahun
c. Break Even Points Analysis
Analisis titik impas yang mana dengan titik
balance tersebut hotel tidak akan pernah
mengalami kerugian, akan tetapi dengan
syarat harus diketemukan titik impas
tersebut (break even points analysis)