bank indonesia mempertahankan suku bunga kebijakan · 2018: 5,1-5,5% (yoy) pertumbuhan kredit 2018:...

1
Ekonomi Domestik 2 Nilai Tukar 4 Perekonomian Global 1 Bank Indonesia Contact Center 131 Selengkapnya dapat dilihat di Nilai tukar rupiah bergerak menguat pada Januari 2018 setelah sempat mengalami tekanan pada triwulan IV 2017. RISIKO PROSPEK KE DEPAN • Pertumbuhan ekonomi AS diprakirakan meningkat ditopang oleh investasi dan konsumsi yang menguat seiring optimisme terhadap reformasi pajak di AS. Sejalan dengan perkembangan tersebut, suku bunga Fed Fund Rate (FFR} diprakirakan akan kembali meningkat disertai dengan penurunan besaran neraca bank sentral untuk merespons ekspektasi inflasi yang akan meningkat di kisaran targetnya. • Ekonomi Eropa diprakirakan tumbuh lebih baik, didukung oleh perbaikan ekspor dan konsumsi, serta kebijakan moneter yang akomodatif. Pertumbuhan ekonomi Jepang juga direvisi ke atas sejalan dengan perkembangan ekspor yang kuat, implementasi insentif perpajakan untuk perusahaan, dan kebijakan moneter yang masih akomodatif. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok diprakirakan tetap tumbuh tinggi terutama didor ong oleh ekspor seiring peningkatan permintaan, khususnya dari negara maju. Ekonomi India diprakirakan mulai pulih seiring dengan hilangnya dampak demonetisasi dan penerapan sistem pajak baru. Kondisi sistem keuangan tetap stabil di tengah intermediasi perbankan yang belum kuat. Sistem Keuangan 6 Pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh akselerasi belanja pemeri ntah di tengah cukup stabilnya konsumsi rumah tangga yang didukung i nflasi yang terkendali. Februari 2018 KEBIJAKAN MONETER BULANAN Bank Indonesia memandang keputusan mempertahankan suku bunga BI 7-day Reverse Repo Rate konsisten dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta turut mendukung pemulihan ekonomi domestik. Bank Indonesia memandang bahwa pelonggaran kebijakan moneter yang telah ditempuh sebelumnya telah memadai untuk terus mendorong momentum pemulihan ekonomi domestik. Ke depan, Bank Indonesia meyakini bahwa terjaganya stabilitas perekonomian menjadi landasan utama bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan. BAURAN KEBIJAKAN (POLICY MIX) Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14 dan 15 Februari 2018 memutuskan: PERKEMBANGAN TERKINI Inflasi 5 Inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) Januari 2018 0,62% (mtm) 3,25% (yoy) Inflasi pada Januari 2018 tetap terkendali dalam kisaran sasaran. Bank Indonesia Mempertahankan Suku Bunga Kebijakan: Neraca Pembayaran Indonesia 3 Suku Bunga Lending Facility ( LF) LF 5,00% TETAP Suku Bunga Deposit Facility ( DF) DF 3,50% TETAP ATAU BULAN IMPOR 8,5 PEMBAYARAN UT ANG LUAR NEGERI PEMERINT AH BULAN IMPOR 8,2 setara dengan pembiayaan: BI 7-Day Reverse Repo Rate Februari 2018 4,25 % TETAP Pertumbuhan ekonomi global 2018 diperkirakan meningkat dan diikuti dengan kenaikan harga komoditas dunia. Prospek pemulihan ekonomi global yang membaik tersebut akan mendorong volume perdagangan dunia dan har ga komoditas global, termasuk minyak, pada 2018. Perekonomian Indonesia triwulan IV 2017 terus menunjukkan kinerja yang membaik dengan struktur yang lebih berimbang. • Ekspor tumbuh cukup tinggi 8,5% (yoy) dipengaruhi dampak positif pemulihan ekonomi dunia dan peningkatan harga komoditas. CADANGAN DEVISA Akhir Januari 2018: USD 132,0 miliar Angka tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor . berlaku efektif sejak 19 Februari 2018 *) Data Desember 2017 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 23,0% Ketahanan permodalan masih berada pada level yang cukup tinggi. Efisiensi secara umum masih terjaga. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 79,3% Rp BOPO Likuiditas menurun. Alat Likuid/ Dana Pihak Ketiga (DPK) 21,5% Rp Neraca Pembayaran Indonesia kembali surplus dengan defisit transaksi berjalan yang tetap terkendali. Investasi tumbuh cukup ti nggi 7,27% (yoy) didorong kenaikan i nvestasi bangunan sejalan berlanj utnya pembangunan i nfrastruktur dan meni ngkatnya i nvestasi nonbangunan sebagai anti sipasi peni ngkatan permi ntaan ke depan. Return on Asset (ROA) korporasi 5,2% Debt Service Ratio (DSR) korporasi 74,9% Kinerja korporasi non-keuangan masih menunjukkan pertumbuhan meskipun belum kuat.**) Pertumbuhan DPK Individual (RT) Kinerja rumah tangga (RT) mencatatkan perbaikan yang terbatas pada Desember 2017. 5,2% (yoy) **) Laporan 373 korporasi non-keuangan go public triwulan III 2017 Rasio Non Performing Loan (NPL) 2,6% (gross) atau 1,2% (net) Risiko kredit membaik. Intermediasi meningkat secara terbatas. Pertumbuhan Kredit 8,2% (yoy) Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 9,4% (yoy) Ter jaganya Stabilitas Ekonomi, Moment um Pemuli han Ber lanj ut FOKUS KEBIJAKAN Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan monet er, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga kesei m bangan antara stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan proses pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung. Bank Indonesia juga semakin memperkuat koordinasi kebijakan den gan Pemerintah untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta penguatan pelaksanaan reformasi struktural. Bank Indonesia akan terus mewaspadai meningkatnya risiko ketida kpastian pasar keuangan global dan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar agar sesuai dengan nilai fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar. T erkendalinya inflasi dipengaruhi oleh tetap terkelolanya inflasi inti serta terkendalinya administered prices yang deflasi seiring normalisasi tarif angkutan setelah musim liburan. Inflasi Harga Barang yang Diatur Pemerintah (Administered Price) Inflasi Inti (Core) 0,31% (mtm) 2,69% (yoy) Inflasi Bahan Makanan Bergejolak (Volatile Food) 2,58% (mtm) 2,62% (yoy) -0,15% (mtm) 5,82% (yoy) Rp Pertumbuhan Ekonomi 2018: 5,1-5,5% (yoy) Pertumbuhan Kredit 2018: 10,0-12,0% (yoy) Inasi 2018: 3,5 1% (yoy) Rp 13.537/USD 1,51% 2017 $ Rp Global • Ekspektasi kenaikan FFR yang lebih ti nggi dari perki raan. Peni ngkatan harga minyak dunia. Domestik • Konsolidasi korporasi yang terus berlanj ut. Intermediasi perbankan yang belum kuat. • Ri siko i nflasi. Dana Pihak Ketiga (DPK) 2018: 9,0-11,0% (yoy) Triwulan IV 2016 Triwulan I 2017 Triwulan II 2017 Triwulan III 2017 4,94% (yoy) 5,01% (yoy) 5,01% (yoy) 5,06% (yoy) 5,19% (yoy) Pertumbuhan Ekonomi Surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan IV 2017 di dukung oleh surplus T ransaksi Modal dan Finansial (TMF) yang cukup besar dan defisit T ransaksi Berjalan (TB) yang terkendali. Surplus NPI keseluruhan 2017 mencapai USD 11,6 miliar didukung oleh surplus TMF yang meningkat dan defisit TB yang menurun menjadi 1,7% dari PDB. Triwulan IV 2017 • Rupiah kembali menguat sebesar 1,36% menjadi Rp13.378 per dolar AS pada bulan Januari 2018. Penguatan ini didor ong oleh aliran modal asing yang kembali masuk sejalan dengan persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik dan penguatan mata uang kawasan. Pada awal Februari 2018, meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global khususnya terkait dengan ekspektasi kenaikan FFR yang lebih tinggi dari perkiraan memberikan tekanan pada mata uang global, termasuk Rupiah. Secara rata-rata pada triwulan IV 2017: Rp Rp 2017: 5,07% (yoy) Defisit Transaksi Berjalan 2018: 2,0-2,5% dari PDB NPI 2017 Surplus USD 11,6 miliar 6,9 I II III IV 6,5 5,6 10,8 -2,2 I II III IV -5,8 -4,8 -4,6 * Triwulan (dalam miliar USD) Surplus TMF Defisit TB

Upload: others

Post on 14-Aug-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bank Indonesia Mempertahankan Suku Bunga Kebijakan · 2018: 5,1-5,5% (yoy) Pertumbuhan Kredit 2018: 10,0-12,0% (yoy) Inflasi 2018: 3 , 5 1% (yoy) 2017 Rp 13.537/USD 1,51% $ p Global

Ekonomi Domestik2

Nilai Tukar4

Perekonomian Global 1

Bank Indonesia Contact Center 131Selengkapnya dapat dilihat di

Nilai tukar rupiah bergerak menguat pada Januari 2018 setelah sempat mengalami tekanan pada triwulan IV 2017.

RISIKOPROSPEK KE DEPAN

• Pertumbuhan ekonomi AS diprakirakan meningkat ditopang oleh investasi dan konsumsi yang menguat seiring optimisme terhadap reformasi pajak di AS. Sejalan dengan perkembangan tersebut, suku bunga Fed Fund Rate (FFR} diprakirakan akan kembali meningkat disertai dengan penurunan besaran neraca bank sentral untuk merespons ekspektasi inflasi yang akan meningkat di kisaran targetnya.

• Ekonomi Eropa diprakirakan tumbuh lebih baik, didukung oleh perbaikan ekspor dan konsumsi, serta kebijakan moneter yang akomodatif.

• Pertumbuhan ekonomi Jepang juga direvisi ke atas sejalan dengan perkembangan ekspor yang kuat, implementasi insentif perpajakan untuk perusahaan, dan kebijakan moneter yang masih akomodatif.

• Pertumbuhan ekonomi Tiongkok diprakirakan tetap tumbuh tinggi terutama didorong oleh ekspor seiring peningkatan permintaan, khususnya dari negara maju.

• Ekonomi India diprakirakan mulai pulih seiring dengan hilangnya dampak demonetisasi dan penerapan sistem pajak baru.

Kondisi sistem keuangan tetap stabil di tengah intermediasi perbankan yang belum kuat.

Sistem Keuangan6

• Pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh akselerasi belanja pemerintah di tengah cukup stabilnya konsumsi rumah tangga yang didukung inflasi yang terkendali.

Februari 2018KEBIJAKAN MONETER BULANAN

Bank Indonesia memandang keputusan mempertahankan suku bunga BI 7-day Reverse Repo Rate konsisten dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta turut mendukung pemulihan ekonomi domestik. Bank Indonesia memandang bahwa pelonggaran kebijakan moneter yang telah ditempuh sebelumnya telah memadai untuk terus mendorong momentum pemulihan ekonomi domestik. Ke depan, Bank Indonesia meyakini bahwa terjaganya stabilitas perekonomian menjadi landasan utama bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.

BAURAN KEBIJAKAN (POLICY MIX)Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesiapada 14 dan 15 Februari 2018 memutuskan:

PERKEMBANGAN TERKINI

Inflasi5

Inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) Januari 2018

0,62%(mtm)

3,25%(yoy)

Inflasi pada Januari 2018 tetap terkendali dalam kisaran sasaran.

Bank Indonesia Mempertahankan Suku Bunga Kebijakan:

Neraca Pembayaran Indonesia3

Suku Bunga Lending Facility (LF)

LF 5,00%TETAP

Suku Bunga Deposit Facility (DF)

DF 3,50%TETAP

ATAUBULANIMPOR

8,5 PEMBAYARANUTANG LUARNEGERIPEMERINTAH

BULANIMPOR

8,2setara denganpembiayaan:

BI 7-Day Reverse Repo RateFebruari 2018

4,25%

TETAP

Pertumbuhan ekonomi global 2018 diperkirakan meningkat dan diikuti dengan kenaikan harga komoditas dunia.

Prospek pemulihan ekonomi global yang membaik tersebut akan mendorong volume perdagangan dunia dan harga komoditas global, termasuk minyak, pada 2018.

Perekonomian Indonesia triwulan IV 2017 terus menunjukkan kinerja yang membaik dengan struktur yang lebih berimbang.

• Ekspor tumbuh cukup tinggi 8,5% (yoy) dipengaruhi dampak positif pemulihan ekonomi dunia dan peningkatan harga komoditas.

CADANGAN DEVISA

Akhir Januari 2018: USD 132,0 miliar

Angka tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

berlaku efektif sejak 19 Februari 2018

*) Data Desember 2017

Rasio Kecukupan Modal (CAR)

23,0%

Ketahanan permodalanmasih berada padalevel yang cukup tinggi.

Efisiensi secara umum masih terjaga.Biaya Operasionalterhadap PendapatanOperasional (BOPO)

79,3%Rp

BOPO

Likuiditas menurun.

Alat Likuid/Dana PihakKetiga (DPK)

21,5%Rp

Neraca Pembayaran Indonesia kembali surplus dengan defisit transaksi berjalan yang tetap terkendali.

• Investasi tumbuh cukup tinggi 7,27% (yoy) didorong kenaikan investasi bangunan sejalan berlanjutnya pembangunan infrastruktur dan meningkatnya investasi nonbangunan sebagai antisipasi peningkatan permintaan ke depan.

Return on Asset(ROA) korporasi 5,2%

Debt Service Ratio (DSR) korporasi 74,9%

Kinerja korporasi non-keuangan masih menunjukkan pertumbuhan meskipun belum kuat.**)

Pertumbuhan DPKIndividual (RT)

Kinerja rumah tangga (RT)mencatatkan perbaikan yangterbatas pada Desember 2017.

5,2% (yoy)

**) Laporan 373 korporasi non-keuangan go public triwulan III 2017

Rasio Non PerformingLoan (NPL)

2,6% (gross)atau1,2% (net)

Risiko kredit membaik.

Intermediasimeningkat secaraterbatas.Pertumbuhan Kredit8,2% (yoy)Pertumbuhan DanaPihak Ketiga (DPK)9,4% (yoy)

Terjaganya Stabilitas Ekonomi, Momentum Pemulihan Berlanjut

FOKUS KEBIJAKANBank Indonesia akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga keseimbangan antara stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan proses pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.Bank Indonesia juga semakin memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta penguatan pelaksanaan reformasi struktural.Bank Indonesia akan terus mewaspadai meningkatnya risiko ketidakpastian pasar keuangan global dan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar agar sesuai dengan nilai fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar.

Terkendalinya inflasi dipengaruhi oleh tetap terkelolanya inflasi inti serta terkendalinya administered prices yang deflasi seiring normalisasi tarif angkutan setelah musim liburan.

Inflasi Harga Barangyang Diatur Pemerintah

(Administered Price)

Inflasi Inti(Core)

0,31%(mtm)

2,69%(yoy)

Inflasi BahanMakanan Bergejolak

(Volatile Food)

2,58%(mtm)

2,62%(yoy)

-0,15%(mtm)

5,82%(yoy)

Rp

Pertumbuhan Ekonomi2018: 5,1-5,5% (yoy)

Pertumbuhan Kredit2018: 10,0-12,0% (yoy)

Inflasi2018: 3,5 1% (yoy)

Rp 13.537/USD 1,51%2017

$Rp

Global • Ekspektasi kenaikan FFR yang lebih tinggi dari perkiraan.• Peningkatan harga minyak dunia.

Domestik• Konsolidasi korporasi yang terus berlanjut.• Intermediasi perbankan yang belum kuat.• Risiko inflasi.

Dana Pihak Ketiga (DPK)2018: 9,0-11,0% (yoy)

Triwulan IV2016

Triwulan I2017

Triwulan II2017

Triwulan III2017

4,94% (yoy)

5,01% (yoy)

5,01% (yoy)

5,06% (yoy)

5,19% (yoy)

PertumbuhanEkonomi

Surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan IV 2017 di dukung oleh surplus Transaksi Modal dan Finansial (TMF) yang cukup besar dan defisit Transaksi Berjalan (TB) yang terkendali. Surplus NPI keseluruhan 2017 mencapai USD 11,6 miliar didukung oleh surplus TMF yang meningkat dan defisit TB yang menurun menjadi 1,7% dari PDB.

Triwulan IV2017

• Rupiah kembali menguat sebesar 1,36% menjadi Rp13.378 per dolar AS pada bulan Januari 2018. Penguatan ini didorong oleh aliran modal asing yang kembali masuk sejalan dengan persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik dan penguatan mata uang kawasan.

• Pada awal Februari 2018, meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global khususnya terkait dengan ekspektasi kenaikan FFR yang lebih tinggi dari perkiraan memberikan tekanan pada mata uang global, termasuk Rupiah.

Secara rata-rata pada triwulan IV 2017:

RpRp

2017: 5,07% (yoy)

Defisit Transaksi Berjalan2018: 2,0-2,5% dari PDB

NPI 2017 Surplus USD 11,6 miliar

6,9

I II III IV

6,55,6

10,8

-2,2

I II III IV

-5,8-4,8 -4,6

* Triwulan (dalam miliar USD)

Surplus TMF

Defisit TB