bangsa arya & kelahiran agama hindu
TRANSCRIPT
ASAL-USUL DAN KEBUDAYAAN BANGSA ARYA PADA MASA HINDU BUDDHA DI INDIA
MAKALAHUNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bahasa Indonesia Keilmuanyang dibina oleh Ibu Mita Arfiandani
olehSiti Nur Indarti120731435952
UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAHNovember 2012
ASAL-USUL DAN KEBUDAYAAN BANGSA ARYA
PADA MASA HINDU BUDDHA DI INDIA
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangsa adalah sekelmpok besar manusia yang memiliki cita-cita moral dan hukum yang
terikat menjadi satu karena persamaan karateristik atau nasib dan mendiami wilayah suatu
negara. Di dunia ini terdapat banyak bangsa, salah satu bangsa yang terkenal adalah bangsa
Arya. Bangsa Arya adalah suatu bangsa yang mendiami India dan berpengaruh terhadap proses
perseberan agama Hindu dan Buddha di India
Bangsa Arya merupakan bangsa yang berada di Asia Selatan khususnya berada di Negara
India. Bangsa Arya mendiami kawasan di sebelah timur Sungai Indus yang sebelumnya
menyingkirkan bangsa Dravida yaitu bangsa pendukung peradaban Harappa dan Mohenjodaro.
Bangsa Arya mempunyai pengaruh yang cukup signifikan dalam persebaran agama Hindu dan
Buddha di India
Siapakah yang tidak mengetahui bahwa setiap bangsa pasti memiliki kebudayaan?.
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 2002:
180). Bangsa Arya sebagai bangsa besar di India tentulah mempunyai kebudayaan yang tinggi,
untuk itu penulis mengambil judul “Asal-Usul dan Kebudayaan Banga Arya pada Masa Hindu
Buddha di India.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan beberapa masalah yang muncul dari topik
makalah ini:
(1) bagaimana asal-usul bangsa Arya pada masa hindu buddha di india?
(2) bagaimana kebudayaan bangsa Arya pada masa hindu buddha di india?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Penulis membuat makalah ini dengan tujuan sebagai berikut :
(1) menjelaskan asal-usul bangsa Arya pada masa Hindu dan Buddha di India.
(2) menggambarkan kebudayaan Bangsa Arya pada masa Hindu dan Buddha di India.
2. PEMBAHASAN
2.1 Asal-Usul Bangsa Arya
Bangsa arya merupakan bangsa yang mendiami India. Bangsa ini bukanlah bangsa asli
India. Coedes (2010: 204) prasasti memang menyebutkan bahwa orang Kling (Orang India dari
Kali), Orang Arya (Orang India bukan Dravidian), Orang Gola (Grauda di Benggala), Orang
Singhala (Sri Lanka), Orang Karnataka (Kanara). Dari peryataan tersebut dapat diketahui Orang
Arya bukanlah Orang Dravidian yakni orang asli India.
Bangsa arya merupakan bagian dari rumpun Kaukosid, mereka masuk ke India sekitar
1500 SM dari Persia (Nobble dan Dutt, 1982:4). Bagsa Arya mendiami kawasan di sebelah timur
Sungai Indus, di antara Sungai Sutlej dan Yamuna. Bangsa Arya ini diperirakan adalah seorang
pengembara yang kemudian menduduki India.
Kedatangan Bangsa Arya di India harus menyingkirkan dulu suatu bangsa besar
pendukung kebudayaan Harappa dan Mohejondaro yaitu Bangsa Dravidian, bangsa asli India.
Secara fisik bangsa Dravidian ini memiliki hidung pesek, bibir tebal dan berkulit hitam. Menurut
Reg Veda bangsa ini adalah penyembah phallus yang merupakan simbol kejantanan.
2.2 Kebudayan Bangsa Arya pada Masa Hindu dan Buddha di India.
Bangsa Arya mendiami kawasan di sebelah timur Sungai Indus, di antara Sungai Sulej dan
Yamuna, dan daerah itu kemudian lebih dikenal sebagai Brahmanavatara atau Aryavatara. Yang
dimaksud adalah tempat-tempat dimana kaum ataupun orang-orang Arya bertempat tinggal.
Sebagai pengembara mereka mempunyai kemampuan bersyair yang tinggi, meskipun mereka
tidak mengenal bahasa tulis. Syair-syair pujian itu diajarkan melalui mulut ke mulut, ketika suatu
keluarga atau bangsa memperingati kepahlawanan nenek moyang mereka, terutama pada hari
kematian pahlawan tersebut. Kesusasteraan mereka dibagi menjadi beberapa periode, yaitu
periode Veda, Brahmana dan Uphanised. Nampaknya kesusasteraan itu merupakan transisi
kebudayaan zaman prasejarah ke zaman sejarah. (Suud, 1998: 47)
Anak laki-laki sangat penting dalam kehidupan berkeluarga, apabila seorang wanita tidak
dapat melahirkan anak laki-laki maka wanita tersebut akan diceraikan oleh suaminya. Jika sang
suami meninggal maka isterinya harus menaiki pancaka untuk dibakar bersama jenazah
suaminya. Tolak ukur kekayaan pada Bangsa Arya berdasarkan hewan ternak yang dimiliki,
kuda misalnya yang hanya dimilki oleh orang kaya saja.
Bangsa Arya mempunyai kegemaran melakukan lomba perang-perangan ataupun sekedar
lomba memanah sasaran tertentu. Tari-tarian merupakan kesenian penuh kegembiraan oleh
Bangsa Arya yang diiringo oleh music gendang. Selain itu masyarakat Arya sangat gemar
bermain judi
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Bangsa Arya bukanlah bangsa asli India
melainkan bangsa yang datang dari Persia ke India. Bangsa Arya dalam mendiami India di
sebelah timur sungai Indus menyingkirkan terlebih dahulu bangsa besar pendukung kebudayaan
Harappa dan Mohejondaro yaitu banga Dravida
Bangsa Arya mmiliki kemampuan bersyair yang tinggi dan mempunyai beberapa
kesusasteraan yang dibagi menjadi beberapa periode yaitu periode Veda, Brahmana dan
Unishpad. Anak laki-laki sangat penting dalam keluarga jika wanita tidak dapat melahirkan anak
laki-laki maka ia akan diceraikan suaminya dan jika suaminya meninggal isterinya harus dibakar
bersama jenazah suaminya. Tolak ukur kekayaan Bangsa Arya adalah alat ternak yang dimiliki
suatu keluarga. Kegemaran bangsa Arya adalah lomba memanah dan bermain judi.
DAFTAR RUJUKAN
Coedes, G. 2010. Asia Tenggara Masa Hindu-Buddha (Terjemahan Winarsih Partaningrat Arifin).
Jakarta : KPG
Koentjaranigrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nobble, A.G & Dutt A.K. 1982. Cultural Patterns and Processes. Colorado: Westview Press.
Suud, A. 1998. Memahami Sejarah Bangsa-Bangsa di Asia Selatan. Jakarta: Depertemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Masuknya Bangsa Arya dan Munculnya Hinduisme di India
Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Asia Selatan
Dosen Pengampu : Rhoma Dwi A., M. Pd
Kelompok 2:
1. Didin Harianto (09406244001)
PENDIDIKAN SEJARAH/B
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,
hidayah, serta inayahnya yang tercurah kepada kami sehingga kami dapat menyusun makalah
yang berjudul “Masuknya Bangsa Arya dan Munculnya Hinduisme di India” Sholawat dan salam
tidak lupa kami tujukan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang senantiasa
kita tunggu pertolongannya pada Yaumul Akhir.
Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Mata kuliah Sejarah Asia Selatan.
Dengan makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai masuknya bangsa
Arya dan munculnya Hinduisme di India, dan makalah ini kami susun berdasarkan berbagai
literatur yang kami baca. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam membantu penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kakurangan dalam penyusunan
makalah ini, maka dari itu kami memohon masukan-masukan yang konstruktif demi perbaikan
selanjutnya. Demikian yang bisa kami sampaikan kurang lebihnya kami mohon maaf yang
setulus-tulusnya.
Yogyakarta, 20 Februari 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada tahun 2500-1500 SM bangsa Arya yang berasal dari Asia Tengah pergi ke India
melalui celah khyber. Celah khyber merupakan satu-satunya pintu masuk ke India, karena selain
melalui celah khyber harus melalui daerah pengunugan yang medannya sangat sulit dilalui.
Bangsa Arya pergi ke India secara bertahap, tidak sekaligus dengan gelombang besar.
Kebudayaan yang dimiliki bangsa Arya sudah cukup tinggi. Bangsa Arya pergi ke India dengan
membawa seluruh anggota keluarganya dan membutuhkan waktu berabad-abad.
Bangsa Arya menguasai seluruh daratan sungai Indus dan Gangga yang kemudian daerah
ini dinamakan Aryavarta (tanah orang arya) atau Hindustan (tanah orang-orang Hindu). Sebelum
bangsa Arya masuk dan menguasai daratan sungai Indus, daratan ini sudah dihuni dan dikuasai
oleh bangsa Dravida yang tinggal di kota yang bernama Harapan dan Mahenjo-Daro. Bangsa
Dravida juga sudah memiliki peradaban yang tinggi dengan ditemukannya sisa-sisa kebudayaan
yang dimiliki bangsa Dravida pada saat pengalian reruntuhan. Perpindahan bangsa Arya ke India
berlangsung pada satu masa yang berabad-abad lamanya dapat juga dibuktikan kalau
dibandingkan syair-syair Weda yang tertua dengan yang terkemudian.[1] Hinduisme muncul di
India adalah karena percampuran kebuadayaan anatar bangsa Dravida yang dikalahkan oleh
bangsa Arya dan terjadilah percampuran kebudayaan diantaranya dan munculah kebudayaan
baru. Penulis selain mendapat tugas untuk mengerjakan makalah dengan judul “Masuknya
Bangsa Arya dan munculnya Agama Hindu di India” juga merasa sangat tertarik mengenai
peristiwa sejarah masuknya bangsa Arya ke India dan berhasil mengalahkan bangsa Dravida
yang sudah terlebih dahulu berada di India dan sudah mempunyai kebudayaan yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang diajukan adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana proses masuknya bangsa Arya ke India?
2. Apa kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Arya?
3. Bagaimana proses munculnya Hinduisme di India?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. mengetahui proses masuknya bangsa Arya ke India,
2. mengetahui kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Arya, dan
3. mengetahui proses munculnya Hinduisme di India.
BAB IIPEMBAHASAN
A. Proses Masuknya Bangsa Arya ke India
Orang-orang yang berbahasa Arya (arya berarti mulia) mempunyai bahasa yang masih
sekeluarga dengan bahasa Slavia, Djermania, Yunani, Romawi, dan bahasa-bahasa lainnya di
Eropa, begitu pula sekeluarga dengan beberapa bahasa Asia seperti bahasa Media, Persia, Kurdi,
bahasa Hatti dan sebagainya.[2] Bahasa-bahasa tersebut termasuk dalam keluarga besar bahasa
Indo-Jerman, yang merupakan bahasa yang dipergunakan di tanah Indus. Menurut penyelidikan
yang didasarkan atas ilmu bahasa, bangsa-bangsa yang berbahasa Arya, di India itu memiliki
bahasa yang masuk keluarga bahasa besar yang di sebut Indo Jerman.[3]
Nama Arya mempunyai arti bangsawan atau tuan, yang terdapat di dalam bahasa persia
dan india. Bangsa Arya berasal dari Asia Tengah dan pergi ke India pada tahun 2500-1500 SM
secara bertahap dan tidak melalui gelombang besar. Perpindahan yang dilakukan bangsa Arya
dengan mengajak seluruh keluarganya dan memerlukan waktu berabad-abad lamanya ini di
buktikan dengan syair-syair weda yang tertua dengan syair-syair weda yang baru.
Bangasa Arya memasuki India melalui celah Kayber atau celah-celah bukit Hindu Kust.
Celah khyber merupakan penghubung India dengan daerah di luar karena India di kelilingi oleh
pengunungan yang tinggi-tinggi, yang merupakan dinding alam yang sulit untuk di lewati oleh
manusia. Orang-orang Arya pada awalnya tinggal di tanah-tanah di sekitar sungai hulu Sindhu,
yang memiliki 5 anak sungai yang di sebut Panjab yang berarti tanah sungai lima.
Setelah berhasil memasuki India, bangsa Arya menjumpai masyarakat yang sudah
mempunyai kebudayaan yang tinggi dan terkenal dengan di sebut kebudayaan lebah Sungai
Indus. Kebudayaan lembah sungai Indus berpusat di Harapan dan Mahejo-Daro yang memiliki
kota-kota yang besar dan diperkuat oleh benteng-benteng dan parit yang berada di sekitar kota.
Bangsa Arya melihat bahwa bangsa Dravida adalah bangsa yang tidak pandai dalam hal
berperang, sehingga bangsa Dravida dikalahkan oleh bangsa Arya dan menyebabkan terdesaknya
bangsa Dravida ke selatan. Hal ini dibuktikan pada penggalian di Harappa yang menemukan
tumpukan mayat yang banyak yang menandakan terjadinya peperangan dan di taklukannya
bangsa Dravida oleh bangsa Arya. Selain itu juga kerusakan yang di alami oleh kota Harapan
yang diperkirakan akibat dari terjadinya peperangan. Bangsa Dravida yang mendiami daerah
barat India dan Pakistan sekarang, telah terdesak ke selatan oleh kedatangan bangsa Arya pada
kira-kira 1500 SM.[4] Bangsa Arya melanjutkan penyerbuannya ke arah timur yaitu sungai
Gangga. Hal ini di buktikan dengan isi kitab veda yang menjelaskan tempat-tempat di India
Utara dan Barat.
B. Kebudayaan Bangsa Arya
Bangsa Arya datang dengan adat istiadat yang berlainan dengan penduduk yang
setempat, kemudian bangsa arya memberi corak dan garis-garis besar untuk sejarah dan
perkembangan-perkembangan di India selanjutnya dan pula telah mempengaruhi sebagian besar
dari sejarah di Asia Tenggara.[5] Bangsa Arya adalah bangsa yang setengah nomaden
(berpindah-pindah) sehingga kehidupannya berasal dari peternakan dan bukan dari pertanian dan
menganggap kuda dan lebu sebagai heman yang penting. Kebudayaan bangsa Arya sebelum
bercampur dengan bangsa Dravida sudah cukup tinggi di buktikan dengan mempunyai rumah
dari kayu, bisa mengukir kayu, membuat kereta perang, membuat alat dari logam, menenun dan
membuat barang-barang pecah belah. Sedangkan dalam kebudayaan rohani bangsa Arya masih
rendah tarafnya dibandingkan dengan bangsa Dravida. Kepercayaan dan kesusilaan yang masih
rendah tarafnya.[6] Ilmu peperangan bangsa Arya lebih hebat dari pada bangsa Dravida
dibuktikan dengan berhasil di kalahkannya bangsa Dravida oleh bangsa Arya yang menyebabkan
bangsa Dravida terdesak ke selatan.
Pengetahuan tentang bangsa Arya didapat melalui kitab Veda. Dari Reg-Veda kita bisa
mengetahui mengenai kehidupan dari bangsa Arya. Keluarga bangsa Arya merupakan satu
kesatuan sosial yang paling kecil. Keluarga dalam bangsa Arya dipimpin oleh seorang ayah
sebagai seorang kepala keluarga, tuan rumah dan pelindung istri dan anaknya. Kehidupan sosial
wanitanya sangat baik dengan berperan sebagai pengatur rumah tangga, membagi kurban dan
mengatur wanita dan budak yang berada di rumah. Selain itu wanita juga mempunyai tugas
menggiling gandum atau jewawut, mencuci alat-alat dapur, mengepel lantai dengan memakai
kotoran lembu, dan yang paling penting melahirkan anak laki-laki. Bangsa Arya juga
mempunyai kesukaan dalam lomba perang-perangan dan memanah sasaran. Kesenian bangsa
arya mempunyai tari-tarian yang lengkap dengan diiringi oleh musik gendang. Bangsa Arya juga
hobi melakukan judi dengan berdadu walaupun sudah tau akibat yang akan didapat.
...ajaran Veda bahkan telah menyebutkan sebagai berikut: Istriku tak sudi akan daku, dan ibunyapun membeci daku. Penjudi tiada menaruh belas kasihan terhadap kesulitan. Tiada suatu faedah yang baik dapat kulihat pada seorang penjudi. Dari pada seekor kuda tak beharga, usang dan tua.[7]
Istri mempunyai kewajiban untuk melayani suaminya untuk makan. Hal yang paling
penting bagi seorang istri adalah melahirkan seorang anak laki-laki, bila sang istri tidak dapat
melahirkan anak laki-laki maka sang istri akan dicerai oleh suami. Jika suami meninggal maka
sang istri wajib ikut menaiki pancaka tempat pembakaran suaminya untuk terbakar bersama
dengan tubuh suaminya. Abu dari bekas pembakaran jenazah di ambil dan di taruh di guci atau
tempayan untuk di simpan.
C. Proses Munculnya Hinduisme di India
Agama Hindu muncul akibat dari percampuran kebudayaan antara bangsa Dravida dan
Arya dan dikenal sebagai agama pertama yang dikenal manusia. Perkembangan agama Hindu di
India berkembang dalam empat. Fase pertama, weda ini masyarakatnya sudah mulai banyak
menyebah dewa-dewa, dimulai ketika bangsa Arya berada di Punjab di daerah lembah sungai
Indus atau lebih tepatnya pada saat kedatangan dari bangsa Arya ke India pada tahun 2500-1500
SM dan berhasil menguasai lembah sungai Indus yang dulu didiami oleh bangsa Dravida.
...kepercayaan untuk memuja banyak Dewa (Polytheisme), dan kepercayaan bangsa Aria tersebut berbaur dengan kepercayaan asli bangsa Dravida yang masih memuja roh nenek moyang..., daerah perkembangan pertama agama Hindu adalah di lembah Sungai Gangga, yang disebut Aryavarta (Negeri bangsa Arya) dan Hindustan (tanah milik bangsa Hindu).[8]
Akibat kalah dari bangsa Arya bangsa Dravida terdesak ke selatan tetapi juga masih ada
bangsa dravida yang menetap dan berasimilasi dengan kebudayaan bangsa Arya. Bangsa Arya
pada waktu itu sudah menyembah beberapa dewa, diantaranya: Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa
dan sebagainya.
Agama Hindu terdiri atas campuran berjenis-jenis agama asli, dan sepanjang masa yang
berabad-abad itu senantiasa mendapat pengaruh dari luar.[9] Kitab Veda banyak sekali
pengaruhnya, tak beda dengan masyarakat India yang berubah dengan kedatangan bangsa Arya.
Diantara dewa-dewa yang dipuja oleh agama Hindu dewa yang penting adalah Wisnu dan Siwa
dan dalam teori yang ketiga adalah Brahmana. Wisnu merupakan dewa matahari, tetapi berabad-
abad lamanya berubah sifat dan menjadi salah satu dewa yang terpenting dalam agama Hindu,
bersikap murah hati dan selalu menolong manusia dari malapetaka.
...dilukiskan dengan memegang kulit keong dan cakra ditanganya. Kendaraannya adalah Garuda (raja wali matahari). Lain dari pada itu ia digambarkan sebagai dewa yang biasa tidur di atas ular dewata Ananta dalam Samudera.[10] Siwa merupaka percampuran yang ajaib dari berbagai dewa dari India kuno, yang
sepanjang masa dan berabad-abad lamanya menjadi seorang dewa yang dahsyat. Sering kali
dewa siwa di hormati sebagai lambang berupa lingga, yaitu tugu pendek yang di puja seluruh
rakyat India. Masyarakat menganggap dewa siwa menjadi dewa Hindu yang terisimewa.
Pada fase selanjutnya yaitu Brahmana masyarakatnya terbagi menjadi beberapa
kelompok yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Pada jaman ini Brahmana lah yang
mempunyai kedudukan tertinggi dan berhak membuat peraturan yang di ikuti oleh kasta-kasta
yang lain, selain itu juga mulai tersusunya tata cara upacara suci keagamaan yang tata caranya
tertulis di kitab suci Weda. Pada jaman Upanisad tata cara agama tidak hanya dipentingkan pada
upacara dan sesaji, tetapi juga bagaimana cara meningkatkan pengetahuan batin yang tinggi
untuk membuka takbir gaib. Pada masa ini perkembangan filsafat agama mulai berkembang
dimana dasar filsafatnya adalah Weda. Fase ke empat adalah dimana putra raja Sudhodana yang
bernama Sidarta menafsirkan Weda dari sudut Logika dan kemudian mengembangkan sistem
yoga dan semadhi, sebagai jalan untuk menghubungkan diri dengan tuhan. Pengetahuan tentang
bangsa Arya di dapat melalui kitab veda. Orang-orang Hindu ortodoks menganggap veda adalah
abadi dan di turunkan oleh para resi. Nyanyian pujaan atau himne sebagai yang diturunkan
dalam tiga perubahan, yaitu Reg-Veda, Sama-Veda, Yajur-Veda.[11] Reg Veda adalah
merupakan yang paling tua dan berisi 1.028 lagu pujaan. Sama Veda terdiri ayat-ayat yang
terdapat dalam Reg-Veda yang di atur dalam bentuk himne. Sedangkan Yajur-Veda berbentu
prosa yang digunakan pendeta untuk melakukan pujaan. Kita juga mengenal pula kitab
AtharaVeda yang berisi lagu-lagu pujaan dari mantera-mantera dan rumus-rumus magis.
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Bangsa Arya adalah merupakan bangsa pendatang yang berasal dari Asia tengah dan
pergi ke India pada tahun 2500-1500 SM. Kedatangan bangsa Arya ke India melalui celah
khyber dan memakan waktu berabad-abad lamanya, selain itu meraka datang secara bertahab
dengan membawa seluruh anggota keluarganya dan tidak langsung dengan gelombang besar.
Sebelum kedatangan bangsa Arya di lembah sungai Indus sudah ada kehidupan dan kebudayaan
yang tinggi yang dimiliki oleh bangsa Dravida dengan pusat kebudayaannya berada di Harapa
dan Mahenjo-Daro. Bangsa Arya adalah bangsa yang nomaden kehidupannya adalah dengan
beternak sedangkan Dravida dengan pertania. Tetapi dalam hal perang bangsa Dravida kalah
dengan bangsa Arya sehingga bangsa Arya Berhasil mengalahkan Bangsa Dravida dan merebut
Harapa dan Mahenjo-Daro serta membuat bangsa Dravida terdesak ke arah selatan.
Bangsa Arya sudah cukup tinggi kebudayaannya. Bangsa arya sudah dapat membuat alat-
alat dari logam, kereta perang, membuta rumah kayu, dan mengukir kayu. Tetapi dalam hal
kepercayaan bangsa Arya masih rendah dibandingkan dengan bangsa Dravida. Bangsa Arya
mengenal banyak dewa untuk disembah. Setelah berhasil menguasai lembah sungai Indus bangsa
Arya mengalami percampuran kebudayaan dengan bangsa Dravida yang menetap, sehingga
kebudayaan-kebudayaan dari bangsa Arya banyak sekali yang di pengaruhi oleh kebudayaan
bangsa Dravida. Salah satunya adalah dalam hal kepercayaan yang mengakibatkan munculnya
agama Hindu di India yang di anut oleh masyarakat India sampai sekarang. Agama Hindu
muncul akaibat dari percampuran kebudayaan bangsa Arya dan bangsa Dravida yang menetap di
Harapan dan Mahenjo-Daro dan tidak ikut pergi ke arah selatan.
Daftar Pustaka
Prijohuomo. 1953. Sejarah Kebudayaan Indonesia 1. Jakarta: Groningen.Su’ud, Abu. 1988. Memahami Sejarah Bangsa-Bangsa Asia Selatan. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi.Sihombing. 1962. India: Sejarah dan Kebudayaan. Bandung: Sumur Bandung.Wirjosuprapto, Sutjipto. 1957. Sejarah Kebudayaan India. Jakarta: Indira.http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/06/bangsa-arya-dan-pengaruhnya.html/
Ivan/diakses pada tanggal 20 Februari 2012 pukul 11.00 WIB.http://sejarawan.wordpress.com/2011/08/15/muncul-dan-berkembang-agama-hindu-
budha-islam/tanaya Yuka /di akses pada tanggal 20 Februari 2012 pada jam 11.00.
[1] http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/06/bangsa-arya-dan-pengaruhnya.html/ Ivan/diakses pada tanggal 20 Februari 2012 pukul 11.00 WIB.
[2] Sutjipto Wirjosuparto, Sejarah Kebudayaan India, 1957, Jakarta: Indira, hal. 37.[3] Ibid., 38.
[4] Sihombing, India:Sejarah dan kebudayaan, 1962, Bandung: Sumur Bandung, hal. 12.[5] Ibid., 12.[6] Sutjipto Wirjosuparto, Op.cit., hlm. 39.[7] Abu Su’ud, Memahami Sejarah Bangsa-Bangsa Asia Selatan, 1988, Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi, hal. 48-49.[8] http://sejarawan.wordpress.com/2011/08/15/muncul-dan-berkembang-agama-hindu-
budha-islam/Tanaya Yuka/di akses pada tanggal 20 Februari 2012 pada jam 11.00.[9] Prijohutomo, Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, 1953, Jakarta: Groningen, hal. 78.[10] Ibid., hal 82.[11] Abu Su’ud, Op-cit., hal. 46.