makalah kelahiran
TRANSCRIPT
NanLimo » Makalah » MAKALAH KELAHIRAN (FERTILITAS), KEMATIAN (MORTALITAS) DAN KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2010
MAKALAH KELAHIRAN (FERTILITAS), KEMATIAN (MORTALITAS) DAN KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2010
KELAHIRAN (FERTILITAS), KEMATIAN (MORTALITAS) DAN KOMPOSISI
PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2010
(Tugas Mandiri Demografi)
Nama : Arif Sobarudin
NPM : 1116011014
MK : Demografi
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
T.A 2012
KATA PENGANTAR
Segala puji kepada Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik. Yang akan memberikan manfaat di kemudian hari guna
kemajuan ilmu pengetahuan
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta
jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000, dengan 58% hidup di pulau Jawa, pulau
terpadat di dunia. Artinya, setiap tahun selama periode 2000-2010, jumlah penduduk
bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya penduduk
Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa.
Berdasarkan jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah sebesar
9.027 jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan setiap
detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak 1,04 (1-2 jiwa).
Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa dikatakan 99,9 persen)
disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk. Dengan demikian dapat di
simpulkan bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.
Meskipun cukup efektif keluarga berencana program yang telah ada sejak tahun 1960,
populasi diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar 254 juta tahun 2020 dan 288 juta pada
tahun 2050, jatuh ke urutan keenam di belakang Pakistan dan Brasil beberapa waktu sebelum
2050.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia termasuk kelompok etnis, budaya dan bahasa banyak, beberapa di antaranya
berhubungan satu sama lain. Sejak kemerdekaan, bahasa Indonesia (suatu bentuk Melayu
bahasa nasional dan resmi) adalah bahasa komunikasi yang paling tertulis, pendidikan,
pemerintah, dan bisnis. Banyak bahasa etnik lokal merupakan bahasa pertama orang
Indonesia yang paling dan masih penting.
Di Indonesia dan di negara-negara Asia lainnya, demografis Data koleksi telah membaik dari
waktu ke waktu. Saat ini, populasi sensus dan survei cakupan nasional demografi telah
dilakukan dalam waktu yang teratur. Namun, tidak cukup sumber daya atau prioritas telah
diberikan kepada analisis. Suatu hal yang sangat penting adalah kurangnya cocok untuk
memperkirakan indikator fertilitas dan mortalitas orang dewasa tersedia data. Ini kertas
menjajahi pembuatan pengumpulan data bahasa Indonesia pada kelahiran dan kematian.
Untuk analisis empiris, ini berfokus pada data kematian orang dewasa berasal dari sumber
data yang berbeda termasuk Sensus 2000, tahun 2005 Inter-Survei Antar Sensus (Supas), dan
Survei Sosial dan 1998 Ekonomi Nasional (Susenas). Studi ini meneliti seberapa baik koleksi
data capture nasional Indonesia dan sub-regional fertilitas dan mortalitas pengalaman. Hidup
meja dan metode penyesuaian data yang telah diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa peningkatan kualitas data dan ketepatan waktu kelahiran dan kematian orang dewasa
pengukuran harus mungkin dengan sepenuhnya menggunakan dataset yang ada dan
menerapkan standar analisis strategis.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud Fertilitas (kelahiran)
2. Apa yang di maksud Mortalitas (kematian)
3. Apa yang di maksud Komposisi Penduduk
4. Bagaimana cara menghitung Fertilitas
5. Bagaimana cara menghitung Mortalitas
6. Bagaimana karekter Komposisi Penduduk Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. KELAHIRAN (FERTILITAS)
1. PENGANTAR
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta
jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000. Artinya, setiap tahun selama periode
2000-2010, jumlah penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan
maka setiap bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar
0,27 juta jiwa.
Berdasarkan jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah sebesar
9.027 jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan setiap
detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak 1,04 (1-2 jiwa).
Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa dikatakan 99,9 persen)
disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk. Dengan demikian dapat di
simpulkan bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.
2. PENGERTIAN
Kelahiran dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita
atau kelompok wanita. Fertilitas merupakan taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya
berdasarkan jumlah kelahiran yang terjadi. Pengertian ini digunakan untuk menunjukkan
pertambahan jumlah penduduk. Fertilitas disebut juga dengan natalitas.
Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian fertilitas yang penting untuk diketahui
adalah:
a. Fecunditas adalah kemampuan secara potensial seorang wanita untuk melahirkan anak.
b. Sterilisasi adalah ketidakmampuan seorang pria atau wanita untuk menghasilkan suatu
kelahiran.
c. Natalitas adalah kelahiran yang merupakan komponen dari perubahan penduduk.
d. Lahir hidup (live birth) adalah anak yang dilahirkan hidup (menunjukkan tanda-tanda
kehidupan) pada saat dilahirkan, tanpa memperhatikan lamanya di kandungan, walaupun
akhirnya meninggal dunia.
e. Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28
minggu.
f. Lahir mati (still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling
sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tidak dihitung sebagai
kelahiran.
3. FAKTOR PENGARUH
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kelahiran, yaitu:
a. kontrasepsi (pencegahan pembuahan),
b. aborsi (pengguguran),
c. perubahan keadaan perkawinan (perceraian dll),
d. mandul (tidak bisa punya anak).
4. CARA MENGUKUR KELAHIRAN
a. Crude Birth Rate (CBR)
Tingkat Kelahiran Kasar atau CBR merupakan jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk per
tahun.
Rumus:CBR=B/Px1.000
Keterangan : B= jumlah seluruh kelahiran
P= jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 = bilangan konstanta
Tingkat kelahiran ini dapat digolongkan dalam tiga tingkat kriteria sebagai berikut:
Tingkat kelahiran Golongan
> 30 Tinggi
20-30 Sedang
< 20 Rendah
b. General Fertility Rate (GFR)
Tingkat kelahiran umum atau GFR adalah banyaknya kelahiran setiap 1000 penduduk wanita
yang berada dalam periode usia produktif (15-49 tahun) dalam kurun waktu setahun. Usia
produktif adalah usia reproduksi atau usia subur yang memungkinkan wanita untuk
melahirkan.
Rumus: GFR=B/Pfx1000
Keterangan :
B=jumlah kelahiran selama setahun
Pf=jumlah penduduk wanita (berumur 15-49 tahun), pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta
c. Age Spesific Fertility Rate (ASFR)
Tingkat kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau ASFR adalah banyaknya kelahiran
yang terjadi pada wanita dalam kelompok umur tertentu dalam unsur reproduksi per 1000
wanita.
Rumus : ASFR=Bi/Pfix1000
Keterangan:
Bi=banyaknya kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk wanita dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan
tahun.
1.000=bilangan konstanta
d. Total Fertility Rate (TFR)
Tingkat kelahiran total atau TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang
wanita selama masa hidupnya (sampai akhir masa reproduksinya).
Rumus: TFR=5x7/i=1 ASFR
Keterangan:
i=kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, dst)
5. UKURAN-UKURAN REPRODUKSI
Ukuran reproduksi adalah ukuran yang berkenaan dengan kemampuan suatu
penduduk untuk menggantikan dirinya, sehingga yang diperhatikan adalah bayi wanita saja.
a. Gross Reproduction Rate (GRR)
adalah banyaknya wanita yang dilahirkan oleh suatu kelompok wanita.
Rumus: GRR=100/203TFR
Keterangan:
Dengan asumsi bahwa ratio jenis kelamin waktu lahir adalah 103.
b. Net Reproduction Rate (NRR)
adalah jumlah anak wanita yang masih hidup sampai ia dapat melahirkan (menduduki tempat
sebagai ibunya), yang diperhatikan adalah anak wanita saja yang diperkirakan akan mencapai
atau bisa mencapai usia reproduksi.
B. KEMATIAN (MORTALITAS)
1. PENGANTAR
Indonesia mempunyai angka kelahiran dan angka kematian lumayan tinggi. Pada tahun 2010
CIA World Factbook menggolongkan Indonesia mempunyai urutan kematian ke 73 di dunia
yang masuk pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akibat
dari masih tingginya tinggkat kelahiran dan walaupun di Indonesia sudah mulai menurunnya
tingkat kematian.
Harapan Hidup Manusia Di Indonesia adalah 71.5 tahun, pengeluaran untuk kesehatan di
Indonesia adalah 1,2% dari GDP Indonesia, sangat kecil, sehingga penanggulangan dan
pencegahan penyakit di Indonesia sangat rendah hal ini dibuktikan dengan tingkat
keselamatan ibu dari 100.000 kelahiran adalah 420 ibu meninggal saat melahirkan,
Bandingkan dengan peringkat 1 yaitu Norwegia, yang harapan hidupnya mencapai 81 tahun
lebih lama 10 tahun dari Indonesia, hal ini karena pemerintah Norwegia sangat
mementingkan kesehatan warganya terbukti pengeluaran pemerintah untuk kesehatan adalah
7,5 % dari GDPnya,dengan tingkat keselamatan ibu pada saat melahirkan per 100.000
kelahiran adalaha 7 orang
2. PENGERTIAN
Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak
termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap
daerah tidaklah sama, tergantung pada berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya
tingkat kematian ini dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan
tingkat kehidupan penduduk di suatu wilayah.
Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah:
a. Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur satu bulan.
b. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death) adalah kematian
sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya pada saat dilahurkan tanpa melihat
lamanya dalam kandungan.
c. Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai dengan kurang
dari satu tahun.
d. Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur satu tahun.
1. FAKTOR PENGARUH
Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu:
1. Faktor langsung (faktor dari dalam)
a. Umur,
b. Jenis kelamin,
c. Penyakit,
d. Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri.
2. Faktor tidak langsung (faktor dari luar)
a. Tekanan, baik psikis maupun fisik,
b. Kedudukan dalam perkawinan,
c. Kedudukan sosial-ekonomi,
d. Tingkat pendidikan,
e. Pekerjaan,
f. Beban anak yang dilahirkan,
g. Tempat tinggal dan lingkungan,
h. Tingkat pencemaran lingkungan,
i. Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit,
j. Politik dan bencana alam.
3. CARA MENGUKUR KEMATIAN
a. Crude Death Rate (CDR)
Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah kematian penduduk tiap 1000 orang dalam
waktu setahun.
Rumus: CDR=D/Px1.000
Keterangan :
D=jumlah seluruh kematian
P=jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta
Tingkat kematian ini dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut:
Tingkat kematian Golongan
> 18 Tinggi
14-18 Sedang
9-13 Rendah
b. Age Spesific Death Rate (ASDR)
Tingkat kematian menurut kelompok umur tertentu atau ASDR adalah banyaknya kematian
yang terjadi pada penduduk dalam kelompok umur tertentu per 1000 penduduk.
Rumus: ASDR=Di/Pix1000
Keterangan:
Bi=banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun.
1.000=bilangan konstanta
c. Infant Mortality Rate ( IMR)
Tingkat kematian bayi adalah banyaknya kematian bayi (sebelum umur satu tahun) yang
terjadi pada kelahiran per 1000 bayi. Merupakan cara pengukuran yang dipergunakan khusus
untuk menentukan tingkat kematian bayi. IMR biasanya dijadikan indikator dalam
pengukuran kesejahteraan penduduk.
Rumus: IMR=Db/Pbx1.000
Keterangan :
D=jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun
P=jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama
Kriteria penggolongan tingkat kematian bayi:
Tingkat kematian bayi Golongan
> 125 Sangat Tinggi
75-125 Tinggi
35-75 Sedang
<35 Rendah
Bila tingkat kelahiran kasar sama dengan tingkat kematian kasar akan tercapai pertambahan
penduduk sebesar 0 % atau zero population growth. Yang berarti keadaan kependudukan di
daerah tersebut tercapai sebuah keseimbangan.
Statistik Vital
PBB memperkirakan Fertilitas, Mortalitas, Perubahan Alam, Tingkat kesuburan total dan angka kematian Bayi .
Periode Tinggak kelahiran per tahun
Kematian per tahun
Alam perubahan per tahun
CBR 1 CDR 1 NC 1 TFR 1
AKB 1
1950-1955
3 347 000 1 933 000 1 414 000 42.7 24.7 18.0 5.49 191.9
1955-1960
3 897 000 1 888 000 2 009 000 44.8 21.7 23.1 5.67 163.8
1960-1965
4 280 000 1 820 000 2 461 000 43.7 18.6 25.1 5.62 139.3
1965-1970
4 628 000 1 768 000 2 860 000 41.6 15.9 25.7 5.57 117.4
1970-1975
4 842 000 1 691 000 3 151 000 38.4 13.4 25.0 5.30 98.9
1975-1980
4 985 000 1 630 000 3 356 000 35.0 11.4 23.6 4.73 83.2
1980-1985
5 065 000 1 590 000 3 475 000 31.8 10.0 21.8 4.11 69.8
1985-1990
4 853 000 1 555 000 3 298 000 27.5 8.8 18.7 3.40 58.5
1990-1995
4 702 000 1 547 000 3 155 000 24.5 8.1 16.4 2.90 49.1
1995-2000
4 518 000 1 564 000 2 954 000 21.9 7.6 14.3 2.55 41.1
2000-2005
4 638 000 1 620 000 3 018 000 21.0 7.4 13.7 2.38 34.5
2005-2010
4 464 000 1 692 000 2 772 000 19.1 7.2 11.9 2.19 28.8
1 CBR = angka kelahiran kasar (per 1000), CDR = angka kematian kasar (per 1000), NC = perubahan alam (per 1000), TFR = tingkat kesuburan total (jumlah anak per perempuan); IMR = angka kematian bayi per 1000 kelahiran
C. KOMPOSISI PENDUDUK
Penduduk suatu wilayah dapat dibagi menurut susunan atau komposisi tertentu, misalnya
komposisi menurut umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendapatan, agama, suku dan
lain-lain sesuai kebutuhan. Komposisi penduduk dan berbagai perubahannya dari waktu ke
waktu dapat ditarik kesimpulan yang dapat digunakan untuk menentukan atau menerapkan
sebuah kebijakan.
1. Jenis-Jenis Komposisi Penduduk
a. Komposisi Penduduk menurut Umur
Adalah pengelompokan menurut usia, seperti usia produktif (15-64 tahun) atau menurut
tingkatan umur (bayi, muda, dewasa, tua) atau menurut skala usia (0-4, 5-9, 10-14 tahun dan
seterusnya).
Struktur umur :
0-14 tahun: 27,7% (67.370.982)
15-64 tahun: 66,2% (160.872.264)
65 tahun ke atas: 6,1%(14.725.096) (2010 est)
Perbandingan 2010 dan 2011
0-14 tahun: 27,3% (67.144.054)
15-64 tahun: 66,5% (163.367.691)
65 tahun ke atas: 6,1% (15.101.298) (2011 est)
Median usia :
total: 27,9 tahun
laki-laki: 27,4 tahun
perempuan: 28,4 tahun (2010 est)
Perbandingan 2010 dan 2011
total: 28,2 tahun
laki-laki: 27,7 tahun
perempuan: 28,7 tahun (2011 est)
Statistik demografis berikut diatas dari CIA World Factbook
pada tahun 2010 BPS Pusat menentukan bahwa penduduk Indonesia mempunyai Piramida
penduduk Expansife, karena sebagian besar penduduk Indonesia masih berada dalam
kelompok umur muda. dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akibat dari masih
tingginya tinggkat kelahiran dan walaupun di Indonesia sudah mulai menurunnya tingkat
kematian.
Sumber : http://sp2010.bps.go.id/index.php
b. Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin
Penduduk dibedakan menurut jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Perbedaan antara
jumlah jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan bisa dilihat dibawah in yang telah
dihitung tahun 2010 0leh BPS pusat:
1. 0-14 laki-laki 34.276.146 / wanita 33.094.836
2. 15-64 laki-laki 80.806.409 / wanita 80.065.855
3. 65 keatas laki-laki 6.504.559 / perempuan 8.220.537
Total laki-laki 121.587.114
Wanita 121.381.228
Jadi selisih banyaknya penduduk antara laki-laki dan perempuan yaitu, 205.886 dengan
jumlah laki-laki yang lebih banyak yaitu 121.587.114 dibandingkan dengan wanita yang
mempunyai selisih yang relative sedikit yaitu dengan jumlah 121.381.228.
Kurva yang menunjukan perbedaan antara laki-laki dan wanita diatas ;
c. Komposisi Penduduk menurut Mata Pencaharian
Penduduk dibagi dalam jenis-jenis pekerjaan atau profesi yang digeluti, seperti petani,
pengusaha, nelayan, dokter, pengacara, pedagang dan lain-lain.
d. Komposisi Penduduk menurut Agama
Dari data tahun 2000 Indonesia hanya mengakui 5 agama yaitu;
1. Islam 86,1%,
2. Protestan 5,7%,
3. Katolik Roma 3%,
4. Hindu 1,8%, lain atau
5. Budha dan lainya 3,4%
Sedangkan dari data tahun 2010 BPS mendapatkan data dengan penduduk sebesar 237,641,326 sebagai berikut;
1. Islam 207,176,162 penganut
2. Kristen 16,528,513 penganut
3. Katolik 6,907,873 penganut
4. Hindu 4,012,116 penganut
5. Budha 1,703,254 penganut
6. Khong hu chu 117,091 penganut
7. Lainya 299,617 penganut
8. Tidak terjawab 139,582 zonk
9. Tidak ditanyakan 757,118 zonk
Dengan kurva senagai berikut;
e. Komposisi Penduduk menurut Suku
Indonesia memiliki beraneka-ragam suku yang tersebar di berbagai pulau, seperti suku
melayu, minang, bugis, batak, jawa dan lainnya. Setidaknya 300 kelompok etnis yang
berbeda telah dihitung di Indonesia.
Dari data sensus tahun 2000 indonesia memiliki Suku bangsa: Jawa 40,6%, Sunda 15%,
Madura 3,3%, Minangkabau 2,7%, Betawi 2,4%, Bugis 2.4%, Banten 2%, Banjar 1.7%, lain
atau tidak ditentukan 29,9%
2. Piramida Penduduk
Piramida penduduk merupakan gambaran komponen atau susunan penduduk. Piramida
penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu
yang berbentuk piramida. Penggolongan umur dibagi menjadi tiga macam yaitu:
a. Golongan muda (0-14 tahun)
b. Golongan dewasa (15-64 tahun)
c. Golongan tua/jompo (>64 tahun), yaitu golongan yang tidak mampu lagi bekerja dalam
lapangan produksi
Macam Macam Piramida Penduduk
Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, karakteristik penduduk
suatu negara atau wilayah dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Expansive
2. Constrictive
3. Stationary
Expansive:
Jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe ini umumnya
terdapat pada negara-negara atau wilayah yang mempunyai angka kelahiran dan angka
kematian tinggi. Tipe ini umumnya terdapat pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan
penduduk yang tinggi akibat dari masih tingginya tinggkat kelahiran dan sudah mulai
menurunnya tingkat kematian.
Constrictive:
Jika penduduk yang berada dalam kolompok umur termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini
terdapat pada negara-negara atau wilayah dimana tingkat kelahiran turun dengan cepat dan
tingkat kematiannya rendah.
Stationary:
Jika banyaknya penduduk yang berada dalam tiap kelompok umur hampir sama jumlahnya,
kecuali pada kelompok umur tertentu, misalnya pada umur tua. Tipe ini terdapat pada negara-
negara atau wilayah yang mempunyai tingkat kelahiran dan kematian rendah.
Selain berguna untuk mengetahui maju mundurnya jumlah penduduk, piramida penduduk
juga berfungsi untuk mengetahui perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan (jumlah
tenaga kerja tersedia), golongan tenaga produktif (muda, dewasa, jompo).
3. Pengelompokan penduduk berguna untuk tujuan-tujuan sbb:
• Untuk mengetahui “Human Resources” yang ada, baik menurut umur maupun jenis kelamin.
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang sangat padat, kira-kira terdapat
232,516.8 juta jiwa lebih penduduk di Indonesia, dengan jumlah penduduk yang sangat besar,
Indonesia memliki potensi SDM yang sangat besar dari segi kuantitas, lalu bagaimana
kualitas SDM indonesia di mata dunia.
Menurut data dari Human Development Indeks, Indonesia berada pada peringkat 108 di
dunia dari segi Kualitas SDM. Mari kita liat dari kualitas baca tulis penduduk Indonesia ;
Baca Tulis definisi: usia 15 dan lebih dan dapat membaca dan menulis
total populasi: 87,9%
laki-laki: 92,5%
perempuan: 83,4% (2005 est)
Pendidikan tidak gratis, namun adalah wajib bagi anak-anak sampai kelas 9. Meskipun
sekitar 92% dari anak yang memenuhi syarat terdaftar di sekolah dasar, persentase yang jauh
lebih kecil hadir penuh waktu. Sekitar 44% dari sekunder anak usia sekolah bersekolah SMP,
dan beberapa orang lain dari kelompok usia ini menghadiri sekolah kejuruan. Berikut daftar
tingkat pendidikan yang diterbitkan oleh BPS pada tahun 2010 ;
1. Tidak/Belum Pernah Sekolah 19,861,216
2. Tidak/Belum Tamat SD 41,451,552
3. SD/MI/Sederajat 65,661,314
4. SLTP/MTs/Sederajat 36,304,128
5. SLTA/MA/Sederajat 36,375,380
6. SM Kejuruan 4,075,007
7. Diploma I/II 1,587,367
8. Diploma III 2,478,420
9. Diploma IV/Universitas 6,653,101
10. S2/S3 512,022
11. Tidak Terjawab 3,117
Jumlah 214,962,624
• Untuk penentuan kebijakan yang berkaitan dengan aspek-aspek kependudukan.
• Untuk membandingkan keadaan kependudukan di suatu wilayah dengan keadaan
kependudukan di wilayah yang lainnya.
• Melalui penggambaran piramida penduduk, akan dapat diketahui “proses demografi” yang
telah terjadi pada penduduk tersebut.
Daftar Pustaka
1. http://sp2010.bps.go.id/index.php
2. http://world.bymap.org/InfantMortality.html (Terjemahan)
3. http://wikipedia.co.id/Demogafi-indonesia
4. Salut Muhidin.2010. INDONESIA DATA DEMOGRAFI Tantangan dan Peluang di
Menganalisis Kematian Dewasa (Makalah). Australia: The University of Queensland.
(Makalah ini disampaikan kepada Komite Ilmiah Penduduk Asosiasi Asia (APA) untuk
khusus sesi tentang "Kekuatan dan Kelemahan Data Demografi Asia" (Sesi No 63) pada
2010 Rapat Population Association of America (PAA), di Dallas-Texas, 15-17 April 2010)
Online (Terjemahan)
5. http://amirbuton.wordpress.com/2010/08/17/jumlah-penduduk-hasil-sensus-penduduk-tahun-
2010
Label: Makalah
0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Followers
Ads 468x60px
About
Arif SobarudinLihat profil lengkapku
ARSIP BLOG
Featured Posts
Arif Sobarudin (AS) Jl. takwa RT 34, RW 13, DUSUN MUHAJIRUN, Des. Negararatu, Kec. Natar, LAMSEL. Diberdayakan oleh Blogger.
Follow by Email
Translate
Powered by Translate
Social Icons
Home BERITA EKONOMI POLITIK HUKUM GEOGRAFI MAKALAH PENDIDIKAN SOSIOLOGI RAGAM
o WAWASAN o MOTIVASI o KISAH SUKSES o BEASISWA o KESEHATAN o TIPS TRIK o IBADAH
KONTAK
Beranda Salam Redaksi
Kontak Info
Subscribe
Follow Us!
Be Our Fan
Categories
Anak (3) Artis (2) Beasiswa (12) Bhs. Indonesia (3) Bisnis (4) Cermin (3) Cerpen (3) Cinta (3) Dibalik Sejarah (13)
Dongeng (3) Ekonomi (259) Filsafat (26) FISIP (11) Geografi (104) Herbal (3) Hikmah (6) Humor (5) IBADAH (24) Ilmu Hukum (40) Ilmu Politik (154) Info Sehat (9) Internasional (3) Internet (3) IPTEK (10) KABAR (9) Kesehatan (16) Khazanah (14) Khutbah Juma'at (18) Kisah Islami (2) Kisah Sukses (11) Makalah (63) Misteri (2) Motivasi Hari Ini (1) Motivasi Mario Teguh (14) Nasional (5) Non Sosial (47) Oase (4) Pendidikan (17) Penemu (26) Puisi (6) Resep Dapur (4) Sahabat Nabi (10) Sejarah (2) Seks (1) Sirah Nabi (3) Software Hardware (5) Sosiologi (300) Sosok (5) Taukah Anda (7) Teknologi (3) Tips N Trik (12) Tips sehat (5) Tokoh (35) Usaha (3) Wawasan (27)
Pengikut
MAKALAH KELAHIRAN (FERTILITAS), KEMATIAN (MORTALITAS) DAN KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2010
20.56 Arif Sobarudin No comments
KELAHIRAN (FERTILITAS), KEMATIAN (MORTALITAS) DAN KOMPOSISI
PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2010
(Tugas Mandiri Demografi)
Nama : Arif Sobarudin
NPM : 1116011014
MK : Demografi
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
T.A 2012
KATA PENGANTAR
Segala puji kepada Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik. Yang akan memberikan manfaat di kemudian hari guna
kemajuan ilmu pengetahuan
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta
jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000, dengan 58% hidup di pulau Jawa, pulau
terpadat di dunia. Artinya, setiap tahun selama periode 2000-2010, jumlah penduduk
bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya penduduk
Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa.
Berdasarkan jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah sebesar
9.027 jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan setiap
detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak 1,04 (1-2 jiwa).
Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa dikatakan 99,9 persen)
disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk. Dengan demikian dapat di
simpulkan bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.
Meskipun cukup efektif keluarga berencana program yang telah ada sejak tahun 1960,
populasi diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar 254 juta tahun 2020 dan 288 juta pada
tahun 2050, jatuh ke urutan keenam di belakang Pakistan dan Brasil beberapa waktu sebelum
2050.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia termasuk kelompok etnis, budaya dan bahasa banyak, beberapa di antaranya
berhubungan satu sama lain. Sejak kemerdekaan, bahasa Indonesia (suatu bentuk Melayu
bahasa nasional dan resmi) adalah bahasa komunikasi yang paling tertulis, pendidikan,
pemerintah, dan bisnis. Banyak bahasa etnik lokal merupakan bahasa pertama orang
Indonesia yang paling dan masih penting.
Di Indonesia dan di negara-negara Asia lainnya, demografis Data koleksi telah membaik dari
waktu ke waktu. Saat ini, populasi sensus dan survei cakupan nasional demografi telah
dilakukan dalam waktu yang teratur. Namun, tidak cukup sumber daya atau prioritas telah
diberikan kepada analisis. Suatu hal yang sangat penting adalah kurangnya cocok untuk
memperkirakan indikator fertilitas dan mortalitas orang dewasa tersedia data. Ini kertas
menjajahi pembuatan pengumpulan data bahasa Indonesia pada kelahiran dan kematian.
Untuk analisis empiris, ini berfokus pada data kematian orang dewasa berasal dari sumber
data yang berbeda termasuk Sensus 2000, tahun 2005 Inter-Survei Antar Sensus (Supas), dan
Survei Sosial dan 1998 Ekonomi Nasional (Susenas). Studi ini meneliti seberapa baik koleksi
data capture nasional Indonesia dan sub-regional fertilitas dan mortalitas pengalaman. Hidup
meja dan metode penyesuaian data yang telah diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa peningkatan kualitas data dan ketepatan waktu kelahiran dan kematian orang dewasa
pengukuran harus mungkin dengan sepenuhnya menggunakan dataset yang ada dan
menerapkan standar analisis strategis.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud Fertilitas (kelahiran)
2. Apa yang di maksud Mortalitas (kematian)
3. Apa yang di maksud Komposisi Penduduk
4. Bagaimana cara menghitung Fertilitas
5. Bagaimana cara menghitung Mortalitas
6. Bagaimana karekter Komposisi Penduduk Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. KELAHIRAN (FERTILITAS)
1. PENGANTAR
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta
jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000. Artinya, setiap tahun selama periode
2000-2010, jumlah penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan
maka setiap bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar
0,27 juta jiwa.
Berdasarkan jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah sebesar
9.027 jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan setiap
detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak 1,04 (1-2 jiwa).
Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa dikatakan 99,9 persen)
disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk. Dengan demikian dapat di
simpulkan bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.
2. PENGERTIAN
Kelahiran dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita
atau kelompok wanita. Fertilitas merupakan taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya
berdasarkan jumlah kelahiran yang terjadi. Pengertian ini digunakan untuk menunjukkan
pertambahan jumlah penduduk. Fertilitas disebut juga dengan natalitas.
Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian fertilitas yang penting untuk diketahui
adalah:
a. Fecunditas adalah kemampuan secara potensial seorang wanita untuk melahirkan anak.
b. Sterilisasi adalah ketidakmampuan seorang pria atau wanita untuk menghasilkan suatu
kelahiran.
c. Natalitas adalah kelahiran yang merupakan komponen dari perubahan penduduk.
d. Lahir hidup (live birth) adalah anak yang dilahirkan hidup (menunjukkan tanda-tanda
kehidupan) pada saat dilahirkan, tanpa memperhatikan lamanya di kandungan, walaupun
akhirnya meninggal dunia.
e. Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28
minggu.
f. Lahir mati (still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling
sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tidak dihitung sebagai
kelahiran.
3. FAKTOR PENGARUH
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kelahiran, yaitu:
a. kontrasepsi (pencegahan pembuahan),
b. aborsi (pengguguran),
c. perubahan keadaan perkawinan (perceraian dll),
d. mandul (tidak bisa punya anak).
4. CARA MENGUKUR KELAHIRAN
a. Crude Birth Rate (CBR)
Tingkat Kelahiran Kasar atau CBR merupakan jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk per
tahun.
Rumus:CBR=B/Px1.000
Keterangan : B= jumlah seluruh kelahiran
P= jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 = bilangan konstanta
Tingkat kelahiran ini dapat digolongkan dalam tiga tingkat kriteria sebagai berikut:
Tingkat kelahiran Golongan
> 30 Tinggi
20-30 Sedang
< 20 Rendah
b. General Fertility Rate (GFR)
Tingkat kelahiran umum atau GFR adalah banyaknya kelahiran setiap 1000 penduduk wanita
yang berada dalam periode usia produktif (15-49 tahun) dalam kurun waktu setahun. Usia
produktif adalah usia reproduksi atau usia subur yang memungkinkan wanita untuk
melahirkan.
Rumus: GFR=B/Pfx1000
Keterangan :
B=jumlah kelahiran selama setahun
Pf=jumlah penduduk wanita (berumur 15-49 tahun), pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta
c. Age Spesific Fertility Rate (ASFR)
Tingkat kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau ASFR adalah banyaknya kelahiran
yang terjadi pada wanita dalam kelompok umur tertentu dalam unsur reproduksi per 1000
wanita.
Rumus : ASFR=Bi/Pfix1000
Keterangan:
Bi=banyaknya kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk wanita dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan
tahun.
1.000=bilangan konstanta
d. Total Fertility Rate (TFR)
Tingkat kelahiran total atau TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang
wanita selama masa hidupnya (sampai akhir masa reproduksinya).
Rumus: TFR=5x7/i=1 ASFR
Keterangan:
i=kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, dst)
5. UKURAN-UKURAN REPRODUKSI
Ukuran reproduksi adalah ukuran yang berkenaan dengan kemampuan suatu
penduduk untuk menggantikan dirinya, sehingga yang diperhatikan adalah bayi wanita saja.
a. Gross Reproduction Rate (GRR)
adalah banyaknya wanita yang dilahirkan oleh suatu kelompok wanita.
Rumus: GRR=100/203TFR
Keterangan:
Dengan asumsi bahwa ratio jenis kelamin waktu lahir adalah 103.
b. Net Reproduction Rate (NRR)
adalah jumlah anak wanita yang masih hidup sampai ia dapat melahirkan (menduduki tempat
sebagai ibunya), yang diperhatikan adalah anak wanita saja yang diperkirakan akan mencapai
atau bisa mencapai usia reproduksi.
B. KEMATIAN (MORTALITAS)
1. PENGANTAR
Indonesia mempunyai angka kelahiran dan angka kematian lumayan tinggi. Pada tahun 2010
CIA World Factbook menggolongkan Indonesia mempunyai urutan kematian ke 73 di dunia
yang masuk pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akibat
dari masih tingginya tinggkat kelahiran dan walaupun di Indonesia sudah mulai menurunnya
tingkat kematian.
Harapan Hidup Manusia Di Indonesia adalah 71.5 tahun, pengeluaran untuk kesehatan di
Indonesia adalah 1,2% dari GDP Indonesia, sangat kecil, sehingga penanggulangan dan
pencegahan penyakit di Indonesia sangat rendah hal ini dibuktikan dengan tingkat
keselamatan ibu dari 100.000 kelahiran adalah 420 ibu meninggal saat melahirkan,
Bandingkan dengan peringkat 1 yaitu Norwegia, yang harapan hidupnya mencapai 81 tahun
lebih lama 10 tahun dari Indonesia, hal ini karena pemerintah Norwegia sangat
mementingkan kesehatan warganya terbukti pengeluaran pemerintah untuk kesehatan adalah
7,5 % dari GDPnya,dengan tingkat keselamatan ibu pada saat melahirkan per 100.000
kelahiran adalaha 7 orang
2. PENGERTIAN
Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak
termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap
daerah tidaklah sama, tergantung pada berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya
tingkat kematian ini dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan
tingkat kehidupan penduduk di suatu wilayah.
Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah:
a. Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur satu bulan.
b. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death) adalah kematian
sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya pada saat dilahurkan tanpa melihat
lamanya dalam kandungan.
c. Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai dengan kurang
dari satu tahun.
d. Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur satu tahun.
1. FAKTOR PENGARUH
Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu:
1. Faktor langsung (faktor dari dalam)
a. Umur,
b. Jenis kelamin,
c. Penyakit,
d. Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri.
2. Faktor tidak langsung (faktor dari luar)
a. Tekanan, baik psikis maupun fisik,
b. Kedudukan dalam perkawinan,
c. Kedudukan sosial-ekonomi,
d. Tingkat pendidikan,
e. Pekerjaan,
f. Beban anak yang dilahirkan,
g. Tempat tinggal dan lingkungan,
h. Tingkat pencemaran lingkungan,
i. Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit,
j. Politik dan bencana alam.
3. CARA MENGUKUR KEMATIAN
a. Crude Death Rate (CDR)
Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah kematian penduduk tiap 1000 orang dalam
waktu setahun.
Rumus: CDR=D/Px1.000
Keterangan :
D=jumlah seluruh kematian
P=jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta
Tingkat kematian ini dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut:
Tingkat kematian Golongan
> 18 Tinggi
14-18 Sedang
9-13 Rendah
b. Age Spesific Death Rate (ASDR)
Tingkat kematian menurut kelompok umur tertentu atau ASDR adalah banyaknya kematian
yang terjadi pada penduduk dalam kelompok umur tertentu per 1000 penduduk.
Rumus: ASDR=Di/Pix1000
Keterangan:
Bi=banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun.
1.000=bilangan konstanta
c. Infant Mortality Rate ( IMR)
Tingkat kematian bayi adalah banyaknya kematian bayi (sebelum umur satu tahun) yang
terjadi pada kelahiran per 1000 bayi. Merupakan cara pengukuran yang dipergunakan khusus
untuk menentukan tingkat kematian bayi. IMR biasanya dijadikan indikator dalam
pengukuran kesejahteraan penduduk.
Rumus: IMR=Db/Pbx1.000
Keterangan :
D=jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun
P=jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama
Kriteria penggolongan tingkat kematian bayi:
Tingkat kematian bayi Golongan
> 125 Sangat Tinggi
75-125 Tinggi
35-75 Sedang
<35 Rendah
Bila tingkat kelahiran kasar sama dengan tingkat kematian kasar akan tercapai pertambahan
penduduk sebesar 0 % atau zero population growth. Yang berarti keadaan kependudukan di
daerah tersebut tercapai sebuah keseimbangan.
Statistik Vital
PBB memperkirakan Fertilitas, Mortalitas, Perubahan Alam, Tingkat kesuburan total dan angka kematian Bayi .
Periode Tinggak kelahiran per tahun
Kematian per tahun
Alam perubahan per tahun
CBR 1 CDR 1 NC 1 TFR 1
AKB 1
1950-1955
3 347 000 1 933 000 1 414 000 42.7 24.7 18.0 5.49 191.9
1955- 3 897 000 1 888 000 2 009 000 44.8 21.7 23.1 5.67 163.8
1960 1960-1965
4 280 000 1 820 000 2 461 000 43.7 18.6 25.1 5.62 139.3
1965-1970
4 628 000 1 768 000 2 860 000 41.6 15.9 25.7 5.57 117.4
1970-1975
4 842 000 1 691 000 3 151 000 38.4 13.4 25.0 5.30 98.9
1975-1980
4 985 000 1 630 000 3 356 000 35.0 11.4 23.6 4.73 83.2
1980-1985
5 065 000 1 590 000 3 475 000 31.8 10.0 21.8 4.11 69.8
1985-1990
4 853 000 1 555 000 3 298 000 27.5 8.8 18.7 3.40 58.5
1990-1995
4 702 000 1 547 000 3 155 000 24.5 8.1 16.4 2.90 49.1
1995-2000
4 518 000 1 564 000 2 954 000 21.9 7.6 14.3 2.55 41.1
2000-2005
4 638 000 1 620 000 3 018 000 21.0 7.4 13.7 2.38 34.5
2005-2010
4 464 000 1 692 000 2 772 000 19.1 7.2 11.9 2.19 28.8
1 CBR = angka kelahiran kasar (per 1000), CDR = angka kematian kasar (per 1000), NC = perubahan alam (per 1000), TFR = tingkat kesuburan total (jumlah anak per perempuan); IMR = angka kematian bayi per 1000 kelahiran
C. KOMPOSISI PENDUDUK
Penduduk suatu wilayah dapat dibagi menurut susunan atau komposisi tertentu, misalnya
komposisi menurut umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendapatan, agama, suku dan
lain-lain sesuai kebutuhan. Komposisi penduduk dan berbagai perubahannya dari waktu ke
waktu dapat ditarik kesimpulan yang dapat digunakan untuk menentukan atau menerapkan
sebuah kebijakan.
1. Jenis-Jenis Komposisi Penduduk
a. Komposisi Penduduk menurut Umur
Adalah pengelompokan menurut usia, seperti usia produktif (15-64 tahun) atau menurut
tingkatan umur (bayi, muda, dewasa, tua) atau menurut skala usia (0-4, 5-9, 10-14 tahun dan
seterusnya).
Struktur umur :
0-14 tahun: 27,7% (67.370.982)
15-64 tahun: 66,2% (160.872.264)
65 tahun ke atas: 6,1%(14.725.096) (2010 est)
Perbandingan 2010 dan 2011
0-14 tahun: 27,3% (67.144.054)
15-64 tahun: 66,5% (163.367.691)
65 tahun ke atas: 6,1% (15.101.298) (2011 est)
Median usia :
total: 27,9 tahun
laki-laki: 27,4 tahun
perempuan: 28,4 tahun (2010 est)
Perbandingan 2010 dan 2011
total: 28,2 tahun
laki-laki: 27,7 tahun
perempuan: 28,7 tahun (2011 est)
Statistik demografis berikut diatas dari CIA World Factbook
pada tahun 2010 BPS Pusat menentukan bahwa penduduk Indonesia mempunyai Piramida
penduduk Expansife, karena sebagian besar penduduk Indonesia masih berada dalam
kelompok umur muda. dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akibat dari masih
tingginya tinggkat kelahiran dan walaupun di Indonesia sudah mulai menurunnya tingkat
kematian.