balok terlentur

Upload: fikrihadimas

Post on 14-Oct-2015

165 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 BALOK TERLENTUR

    1/4

    POLITEKNIK NEGERI PADANG STRUKTUR BETON

    TEKNIK SIPIL

    Fikri Hadimas1301022038

    BALOK TERLENTUR

    Dengan menggunakan prinsip keseimbangan statika dapat ditentukan besar

    momen dan geser yang terjadi pada setiap penampang balok yang bekerjamenahan beban. Perhatian lebih lanjut tentunya menentukan kemampuan

    balok tersebut untuk menahan beban dengan cara memperhitungkan

    tegangan-tegangan pada penampang balok sebenarnya rumit, dan hasil

    perhitungan yang tepat dapat diperoleh berdasarkan teori elastisitas. Akan

    tetapi dengan menggunakan asumsi-asumsi dan penyederhanaan tertentu

    dapat dikembangkan hubungan matematik cukup tepat untuk ungkapan

    tegangan-tegangan lentur dan geser tersebut. Seperti diketahui, bahwa

    untuk balok dari sebarang bahan homogeny (serba-sama) dan elastic berlaku

    rumus lenturan sebagai berikut :

    Dimana,

    f : tegangan lentur

    M : momen yang bekerja pada balok

    c : jarak serat terluar terhadap garis netral, baik di daerah tekan maupun

    tarik

    I : momen inersia penampang balok tehadap garis netral

    Sehingga berdasarkan rumus lenturan tersebut, dihitung momen maksimum

    yang dapat disediakan oleh penampang balok, atau dalam hal ini disebutsebagai momen tahanan,

    Dimana,

    Mr : momen tahanan

    Fb : tegangan lentur ijin

    Langkah tersebut dapat dilakaukan secara langsung untuk balok dari

    sebarang bahan serba-sama dengan bentuk dan ukuran penampang tertentu

    di mana momen inersia dapat dihitung dengan mudah. Lain halnya dengan

    balok beton bertulang, penggunaan rumus lentur tersebut akan menghadapimasalah terutama sehubungan sifat bahan beton bertulang yang tidak

    homohen dan tidak berperilaku elastic pada seluruh jenjang kekuatannya.

    Konsep lain ialah konsep kopel momen dalam, yang jika digunakan baik

    untuk bahan balok homogeny atau tidak, juga untuk balok yang mempunyai

    distribusi tegangan linear maupun nonlinear. Konsep tersebut akan

    memudahkan bila digunakan untuk menjabarkan mekanisme gaya-gaya

    dalam balok beton bertulang karena mampu menggambarkan pola tahanan

    dasar yang terjadi.

    Untuk dapat mengenal lebih jauh kedua konsep, yaitu model kopel momeldalam dan rumus lenturan, berikut contoh soal.

    Contoh 1.1

    Sebuah balok kayu dengan potongan seperti tampak pada gambar,

    digunakan pada jarak bentang 6,0 m diantara dua perletakan sendi-rol

    menahan beban total (termasuk berat sendiri) 17,5 kN/m. Dengan

    menggunakan ukuran-ukuran nominal seperti tampak pada gambar,

    a. Hitung tegangan lentur maksimum menggunakan cara kopel momeldalam.

    b. Periksa hasil yang didapat dari (a) dengan menggunakan rumuslenturan.

    Penyelesaian.

    Dari gambar diagram pembebanan, momen maksimu dapat diperoleh :

    ()()

    Tegangan lentur maksimum diperoleh dengan cara sebagai berikut :

  • 5/24/2018 BALOK TERLENTUR

    2/4

    POLITEKNIK NEGERI PADANG STRUKTUR BETON

    TEKNIK SIPIL

    Fikri Hadimas1301022038

    Dari gamabr dapat diperhatikan bahwa letak garis netral ditengah-tengah

    tinggi balok. Nilai tegangab dan regangan pada penampang terdistribusi

    mengikuti garis lurus dari tit8ik bernilai nol di garis netral, yang berlaku

    sebagi sumbu titik berat ke nilai maksimum diserat tepi terluar. Daerah di

    atas garis netral adalah tempat bekerjanya gaya tekan, sedangkan daerah

    dibawah garis netral tempat bekerjanya gaya tarik. Karena tegangan tersebuttimbul akibat perilaku lentur balok, disebut sebagi tegangan lentur.

    Nd adalah resultan gaya tekan dalam, atau jumlah seluruh satuan gaya tekan

    di atas garis netral. Sedangkan Nt adalah resultan gaya tarik dalam, atau

    jumlah nseluruh satuan gaya tarik dibawah garis netral.

    Nd dan Nt masing-masing bekerja pada titik berat segitiga distribusi

    tegangan, baik untuk tegangan tekan maupun tarik. Dengan demikian lengan

    (jarak) diantra keduanya adalah z = 333,33 mm.

    Agar memenuhi keseimbangan ( H)= 0, maka Nd harus sama dengan Nt.

    Kedua gaya Nd dan Nt bekerja bersamaan menimbulkan kopel momen dalam

    9atau momen tahanan dalam) masing-masing sebesar Nd (z) dan Nt (z).

    Untuk setiap penampang, momen tahanan dalam harus dapat mengimabangi

    momen lentur yang ditimbulkan oleh beban luar yang bekerja.

    Maka, Mmaks = Nd (z) atau Nt (z)

    78,75 = Nd (333,33) 10 -3

    Dengan demikian Nd = Nt = 236,27 kN

    Nd = luas segitiga tegangan x lebar balok

    Atau Nd = 236,27 (10)3= (250) fpuncak (250)

    Karena letak garis netral di tengah-tengah, maka fpuncak = f dasar = 7,56

    N/mm2

    Dengan demikian , balok kayu mampu menahan beban apabila tegangan

    lentur ijin kayu lebih besar dari 7,56 Mpa

    Memeriksa hasil yang didapat dari (a) dengan menggunakan rumus lenturan :

    dimana

    ()()

    ()()

    Contoh penyelsaian tersebut diatas berdasarkan pada teori elastic dan

    menggunakan anggapan-anggapan sebagai berikut :1. Bidang potong tampang rata sebelum terlentur akan tetap rata

    sesudah lenturan terjadi, berarti nilai reganagn akibat lentur

    terdistribusi linear dengan nilai nol pada garis netral dan nilai

    maksimum pada serat tepi terluar.

    2. Bahan bersifat serba-sama, nilai modulus elastisitasnya tidakbervariasi atau bernilai tetap, sehingga regangan berbanding lurus

  • 5/24/2018 BALOK TERLENTUR

    3/4

    POLITEKNIK NEGERI PADANG STRUKTUR BETON

    TEKNIK SIPIL

    Fikri Hadimas1301022038

    dengan teganagan didalam batas proporsional dan distribusi

    tegangan bervaiasi linear, dengan nilai nol pada sumbu netral dan

    nilai maksimum pada serat tepi terluar.

    Contoh 1.2

    Tentukan momen tahanan (Mr) suatu balok kayu berpenampang emapt

    pesergi panajng seperti tampak pada gambar. Teganagn lentur ijin bahan

    kayu 8,4 Mpa. Gunakan ukuran-ukruan nominal seperti tertera pada gambar

    serta anggapan bahwa distribusi tegangan linear seperti tampak pada

    gambar.

    PenyelesaianResulatan gaya tarik dan gaya tekan adalah :

    Nd = Nt = (8,4) (75) (50) = 15,75 kN

    Mr = Nd (z) = Nt (z) = 15,75 (100) 10-3

    =1,575 kNm

    Pemeriksaan momen tahanan dengan menggunakan rumus lenturan :

    ,

    ()()

    ()()

    Contoh 1.3

    Tentukan momen tahanan (Mr) suatu balok T kayu sperti gambar. Tegangan

    lentur ijin kayu 7,4 MPa. Gunakan ukuran-ukuran nominal sperti tertera pada

    gamabr dan anggaplah bahwa distribusi tegangan linear.

    Penyelesaian

    Letak garis netral haruslah pada tempat dimana keseimbangan momen statis

    tercapai sehingga diagaram regangan dan tegangan dapat ditentukan.

    ()

    () ()

    Karena letak garis netral sedemikian rupa sehingga jarak serat tepi bawah

    terhadap garis netral lebih jauh dari pada tepi atas, teganagn ijin akan

    tercapai di tepi bawah lebih awal. Tegangan-tegangan yang terjadi akan

  • 5/24/2018 BALOK TERLENTUR

    4/4

    POLITEKNIK NEGERI PADANG STRUKTUR BETON

    TEKNIK SIPIL

    Fikri Hadimas1301022038

    tampak seperti dilukisakan pada gambar. Selanjutnya dengan

    membandingkan dua segitiga sebangun akan didapat teganagan di tepi atas :

    ()

    Tegan di sisi bawah flens (sayap) adalah,

    ()

    Gaya tarik dalam yang timbul dapat ditentukan letak dan besarnya sebagai

    berikut :

    ()()()()

    Gaya Nt terletak pada 2/3 (104,2)= 69,5 mm dibawah garis netral. Karenabentuk luasan daerah tekan bukan empat persegi, gaya tekan dalam

    diuraikan menjadi beberapa komponen seperti tampak pada gamabr.

    Dengan mengacu gambar sebelumnya. Komponen gaya tekan dalam,

    komponen kopel momen dan Mr dan dihitung.

    Komponen gaya-gaya adalah sebagai berikut :

    Nd1 = 3,253 (120) (30) (10-3

    ) = 11,71 kN

    Nd2 = (2,130)(120)(30)(10-3

    ) =3,834 kN

    Nd3 = (3,253) (45,8) (50)(10-3

    ) = 3,725 kN

    Lengan momen komponen gaya tekan terhadap gaya tarik :Z1 = 69,5 + 45,8 +15 = 130,3 mm

    Z2 = 69,5 + 45,8 + 20 = 135,3 mm

    Z3 = 69,5 + 2/3(45,8) = 100 mm

    Kopel momen dalam = (komponen gaya) x (lengan momen) :

    Mr1 = 11,71 (130,3) (10-3)= 1,526 kNm

    Mr2 = 3,834 (135,3) (10-3)= 0,519 kNm

    Mr3 = 3,725 (100) (10-3)= 0,373 kNm

    Jumlah komponen-komponen gaya tekan :

    Nd = Nd1 + Nd2 + Nd3 = 19,269 kN (bandingkan dengan Nt = 19,277 kN)

    Jumlah komponen-komponen kopel mimen dalam :

    Mr = Mr1 + Mr2 + Mr3 = 2,418 kNm

    Pemeriksaan menggunakan rumus lenturan :

    () = 1/12 (50) (150)

    3 + 1/12 (120) (30)

    3+ 7500

    (29,2)2+3600(60,2)

    2= 33773844 mm

    4

    ()()

    (bandingkan dengan Mr = 2,418 kNm)

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya balok beton bertulang bukan

    bahan homogeny, tersusun dari bahan agregat di samping digunakan baja

    tulangan. Untuk itu rumus lenturan bahan homogeny tidak dapat digunakan,

    sehingga umumnya penyelesainnya menggunakan cara kopel momen dalam.