bahan uas humbis

30
LEMBAGA KEUANGAN & PEMBIAYAAN Lembaga keuangan adalah badan hukum yang bergerak di bidang jasa keuangan sebagai pengantara yang menghubungkan pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Dengan demikian, lembaga keuangan berperan sebagai pengantara keuangan masyarakat (financial intermediary). Lembaga keuangan dibedakan menjadi dua jenis yaitu: - lembaga keuangan bukan bank dan - lembaga keuangan bank. Lembaga keuangan bukan bank dalam arti luas adalah suatu badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan berupa usaha menghimpun dana, memberikan kredit, sebagai pengantara dalam usaha mendapatkan sumber pembiayaan, dan usaha penyertaan modal, semuanya itu dilakukan secara langsung atau tidak langsung melalui penghimpunan dana terutama dengan jalan mengeluarkan surat berharga. Jadi dengan demikian, dalam praktek ada dua lembaga yang termasuk kepada lembaga keuangan bukan bank, yaitu: Lembaga keuangan bukan bank dalam arti sempit, yaitu lembaga keuangan bukan bank yang bergerak dalam bidang-bidang tertentu berupa perlindungan kekayaan dan keselamatan jiwa/raga, pinjaman kepada masyarakat dengan gadai, pembiayaan dalam bentuk pemberian tunjangan. Lembaga pembiayaan, yaitu badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat (Pasal 1 ayat 1 Keppres No.61 tahun 1988) Dana yang dihimpun oleh lembaga pembiayaan biasanya dikelola oleh perusahaan pembiayaan. Perusahaan pembiayaan itu sendiri adalah badan usaha diluar bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam lembaga pembiayaan. Dasar Hukum Lembaga Pembiayaan Keppres No.61 tahun 1988 Tentang Lembaga Pembiayaan

Upload: widyanal

Post on 30-Jun-2015

167 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: bahan uas humbis

LEMBAGA KEUANGAN & PEMBIAYAAN

Lembaga keuangan adalah badan hukum yang bergerak di bidang jasa keuangan sebagai pengantara yang menghubungkan pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana.

Dengan demikian, lembaga keuangan berperan sebagai pengantara keuangan masyarakat (financial intermediary).

Lembaga keuangan dibedakan menjadi dua jenis yaitu: - lembaga keuangan bukan bank dan - lembaga keuangan bank.

Lembaga keuangan bukan bank dalam arti luas adalah suatu badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan berupa usaha menghimpun dana, memberikan kredit, sebagai pengantara dalam usaha mendapatkan sumber pembiayaan, dan usaha penyertaan modal, semuanya itu dilakukan secara langsung atau tidak langsung melalui penghimpunan dana terutama dengan jalan mengeluarkan surat berharga.

Jadi dengan demikian, dalam praktek ada dua lembaga yang termasuk kepada lembaga keuangan bukan bank, yaitu:

Lembaga keuangan bukan bank dalam arti sempit, yaitu lembaga keuangan bukan bank yang bergerak dalam bidang-bidang tertentu berupa perlindungan kekayaan dan keselamatan jiwa/raga, pinjaman kepada masyarakat dengan gadai, pembiayaan dalam bentuk pemberian tunjangan.

Lembaga pembiayaan, yaitu badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat (Pasal 1 ayat 1 Keppres No.61 tahun 1988)

Dana yang dihimpun oleh lembaga pembiayaan biasanya dikelola oleh perusahaan pembiayaan.

Perusahaan pembiayaan itu sendiri adalah badan usaha diluar bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam lembaga pembiayaan.

Dasar Hukum Lembaga Pembiayaan

Keppres No.61 tahun 1988 Tentang Lembaga Pembiayaan

Page 2: bahan uas humbis

Jenis- jenis Lembaga Pembiayaan

Usaha Kartu Kredit Sewa Guna Usaha (Leasing) Pembiayaan Konsumen

LEMBAGAPEMBIAYAAN

Perdagangan Surat Berharga

Modal Ventura

Anjak Piutang

Lembaga pembiayaan melakukan kegiatan yang meliputi bidang usaha berikut ini:

a. Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing Company) adalah Badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara finance lease maupun operating lease untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu.

b. Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah Badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan pasangan usaha yang menerima bantuan pembiayaan (invested Company) untuk jangka waktu tertentu.

c. Perusahaan Perdagangan Surat Berharga (Securities Company) adalah Badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk perdagangan surat berharga.

d. Perusahaan Kartu Kredit (Credit Card Company) adalah Badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan untuk membeli barang dan jasa dengan menggunakan kartu kredit

e. Perusahaan Anjak Piutang (Factoring Company) adalah Badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri

f. Perusahaan Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance Company) adalah Badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran berkala.

Page 3: bahan uas humbis

LEASINGDasar Hukum

Keputusan Menteri Keuangan RI No 48/KMK/01/1991 tanggal 19 januari 1991

Tentang Sewa Guna Usaha (leasing).Pengertian:Leasing (Sewa Guna Usaha ) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan lesse selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala (Kepmenkeu No 48/1991 diatas).

Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan dengan jangka waktu, berdasarkan pembayaran-pembayaran berkala yang disertai hak pilih (opsi) bagi perusahaan tersebut, untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama (Pasal 1 1 SKB Menkeu,Menperin, Menperdag RI Tanggal 7 Februari 1974)Jenis-jenis Usaha LeasingFinance Lease

Dalam jenis leasing seperti ini lessee sendiri yang menentukan jenis dan spesifikasi dari barang yang dibutuhkan , melakukan negosiasi dengan suplier, lessor hanya membayar harga barang .

Operating LeaseDalam jenis leasing seperti ini, lessor membeli barang dan kemudian menyewakan kepada lessee untuk jangka waktu tertentu.

Beberapa istilah dalam LeasingBarang Modal adalah setiap aktiva tetap berwujud termasuk tanah dimana aktiva dimaksud melekat di atasnya (plant) yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dan digunakan secara langsung untuk menghasilkan atau untuk meningkatkan atau memperlancar produksi barang atau jasa oleh lesseeLessor adalah perusahaan pembiayaan atau perusahaan sewa guna usaha yang telah memperoleh ijin usaha dari menteri keuangan dan melakukan kegiatan sewa guna usahaLessee adalah perusahaan atau perorangan yang menggunakan barang modal dengan pembiayaan lessor

Keuntungan Kelemahan Fleksibel Ongkos relatif murah Penghematan pajak Pengaturannya tida rumit Kriteria lessee longgar Pemutusan kontrak oleh lessee Pembukuan yang mudah

Bunga yang tinggi Kurang perlindungan hukum Proses eksekusi leasing sulit

Perbedaan antara Leasing, sewa beli dan jual beli angsuran

Leasing Sewa Beli Jual Beli Angsuran Sewa Barang Modal Hak Opsi Hak milik ada pada

lessor

Pembayaran berdasarkan kesepakatan

Hakmilik beralih bila jumlah pembayaran lunas

Pembayaran dilakukan beberapa kali

hak milik beralih pada saat angsuran (I)

Page 4: bahan uas humbis

HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)

Hak atas Kekayaan Inteletual (HAKI) ataupun biasa dikenal pula sebagai Hak Milik Intelektual lahir pada akhir abad 19 yaitu ketika adanya Konvensi Internasional tentang hal tersebut pada pada tahun 1883 dan 1886 di Bern (Swiss). Keberadaan HAKI Intellectual Property Rights (IPR) sekarang ini tidak lepas dari pembentukan organisasi perdagangan dunia (WTO).

Hal tersebut menjadi issue internasional setelah USA sebagai salah satu pelopor, ingin mengaitkan perdagangan dengan masalah HAKI, padahal sebenarnya organisasi yang menangani masalah HAKI sudah ada yaitu WIPO (World Intellectual Property). Namun negara-negara maju menganggap keberadaan WIPO kurang kuat dalam melindungi HAKI.

Pengertian HAKIDalam Kepustakaan selain istilah Intellectual Property Rights muncul juga istilah:

Industrial Property Intangible Property Creative Property Incoporeal Property

W.R Cornish, salah seorang penulis dalam IPR, memberi rumusan seperti berikut: “IPR Protect applicants of ideas and informations that are of commercial value”

Hak Milik Industrial ialah suatu hak yang berasal dari suatu kegiatan berfikir manusia yang muncul dari karya, karsa dan cipta manusia sebagai hak atas kekayaan yang diekspresikan dalam berbagai bentuk, baik bidang teknologi, Ilmu pengetahuan, seni sastra yang berguna dan bermanfaat dalam menunjang kehidupan manusia serta nilai komersiil/nilai ekonomi.

Jadi, hakekat haki adalah adanya suatu ciptaan (creation). ciptaan ini mungkin dalam bidang kesenian (art) atau dalam bidang industri ataupun dalam ilmu pengetahuan atau kombinasi antara ketiganya.

Haki pada dasarnya adalah hak eklusif, artinya pemilik/pemegang mempunyai hak monopoli dimana hak tersebut dapat berupa:Hak Ekonomi, yakni hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak ciptaannya, dan atau memberi ijin kepada orang lain.Hak Moral, yakni hak yang berkenaan dengan mengadakan larangan bagi orang lain untuk mengadakan perubahan judulnya, larangan pengubahan nama penciptanya, dan hak bagi pencipta untuk mengadakan perubahan karya ciptanya.

Cara – cara Pengalihan HAKI

Pewarisan Wasiat Hibah Perjanjian

Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh UU

Pengalihan dengan cara Perjanjian

Lisensi Joint Venture Kontrak Penelitian

Page 5: bahan uas humbis

Pemalsuan

Pelanggaran-pelanggaran HAKI

Pembajakan

Persaingan tidak jujur

Pembocoran informasi dan

penyadapan

Cara Penanganan Pelanggaran-pelanggaran dalam HAKI

A. Secara PerdataPasal 1365 KUH Perdata(Onrechtmatigedaad) Perbuatan Melawan Hukum (PMH)

B. Secara Pidana Dilihat ltr belakang

tujuan pengaturan Dilihat motivasi

pelanggarannya Misal: Pasal 386 KUHP

(Pemalsuan)

C. Secara Adm. Negara Pabean Ketentuan Standar

industri Pengurus standar

periklanan

Hak Cipta (Copy Right)

Dasar Hukum

UU No 6/1982 jo UU No 7 tahun 1987 jo UU No 12/1997 jo UU No 19/2002

Tentang Hak Cipta

PengertianHak Cipta adalah hak ekslusif bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaanya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan per-uu-an yang berlaku (Pasal 1 butir 1)

Istilah-istilah dalam UUHCa. Pencipta adalah seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya

melahirkan suatu Ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi (Pasal 1 butir 2)

b. Ciptaan adalah hasil setiap karya Pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni atau sastra (Pasal 1 butir 3)

c. Pemegang Hak Cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta atau pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak tersebut (Pasal 1 butir 4)

d. Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan, pengedaran atau penyebaran suatu Ciptaan, dengan menggunakan alat apapun termasuk media internet, atau melakukan dengan cara apa pun sehingga suatu Ciptaan dapat dibaca, didengar atau dilihat oleh orang lain (Pasal 1 Butir 5)

e. Perbanyakan adalah penambahan jumlah sesuatu ciptaan, baik secara keseluruhan maupun sebagian yang sangat substansial dengan menggunakan bahan-bahan yang sama ataupun tidak sama termasuk mengalihwujudkan secara permanen atau temporer (Pasal 1 butir e)

Page 6: bahan uas humbis

Ruang lingkup Hak Cipta

Ciptaan yang dilindungi dalam hak cipta adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang mencakup:a. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua

hasil karya tulis lain.b. Ceramah, kuliah, pidato, ciptaan lain yang sejenis dengan itu;c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;d. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;e. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, pantomim;f. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat,

seni patung, kolose, dan seni terapan; g. Arsitektur;h. Peta;i. Seni batik;j. Fotografi;k. Sinematografi;l. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.

Pendaftaran Hak Cipta

Apakah Hak Cipta Harus didaftarkan?Pendaftaran hak cipta tidak diharuskan, karena tanpa didaftarkan pun hak cipta dilindungi. Hanya ciptaan yang tidak didaftarkan akan lebih sulit pembuktiannya, bila dibandingkan dengan yang didaftarkan.

Pendaftaran hak cipta dilakukan secara pasif, artinya semua permohonan pendaftaran diterima dengan tidak terlalu mengadakan penelitian mengenai hak pemohon, kecuali jika secara jelas ternyata ada pelanggaran hak cipta. Sistem pendaftaran ini dikenal dengan pendaftaran “negatif deklaratif”.

Penjabaran lebih lanjut pendaftaran hak cipta diatur dalam

“Peraturan Menteri Kehakiman RI No M.01.HC.03.01. Tahun 1987” Tentang pendaftaran Hak Cipta tanggal 26 Oktober 1987”.

Yang antara lain disebutkan dalam Pasal 1:(1) Permohonan pendaftaran ciptaan diajukan kepada Menteri Kehakiman melalui Direktur Paten dan

Hak Cipta dengan surat rangkap dua, ditulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas berfolio bergnda.

(2) Surat permohonan tersebut berisi:(a) Nama, Kewarganegaraan dan alamat pencipta(b) Nama, Kewarganegaraan dan alamat pemegang hak cipta(c) Nama, Kewarganegaraan dan alamat kuasa(d) Ciptaan tari (koreografi), ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks, dan karya

rekaman suara atau bunyi.(e) dst.

Apabila semua persyaratan telah dipenuhi maka ciptaan dicatat dalam daftar umum ciptaan dan diberi nomor pendaftaran ciptaan

UU Hak Cipta melindungi pencipta (lihat Pasal 5-9)1. Kecuali terbukti sebaliknya, yang dianggap sebagai pencipta adalah :

a. orang yang terdaftar dalam Daftar Umum Ciptaan pada Direktorat Jenderal; atau

Page 7: bahan uas humbis

b. orang yang namanya disebut dalam Ciptaan atau di umumkan sebagai pencipta pada suatu ciptaan

2. Kecuali terbukti sebaliknya, pada ceramah yang tidak menggunakan bahan tertulis dan tidak ada pemberitahuan siapa Penciptanya, orang yang berceramah dianggap sebagai Pencipta ceramah tersebut

Jangka Waktu Hak Cipta

Berapa lama hak cipta dilindungi oleh UU. Hal ini dijabarkan dalam Pasal 50 UUHC sebagai berikut:

(1) Jangka waktu perlindungan bagi:a. Pelaku, berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak karya tersebut pertama kali

dipertujukkan atau dimasukkan ke dalam media audio atau medio audio visual;b. Produser Rekaman Suara, berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak karya tersebut selesai

direkamc. Lembaga penyiaran, berlaku 20 (dua puluh) tahun sejak karya siaran tersebut pertama kali

disiarkan.(2) Penghitungan jangka waktu perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dimulai

sejak tanggal 1 Januari tahun berikutnya setelah:a. Karya pertunjukan selesai dipertunjukan atau dimasukkan ke dalam media audio atau media

audiovisual;b. Karya rekaman suara selesai direkamc. Karya siaran selesai disiarkan untuk pertama kali.

Ketentuan Pidana Dalam Pasal 72 UUHC(1) Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,- (Lima miliar rupiah);

(2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima Ratus Juta rupiah);

(3) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan kamersial suatu program komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah);

(4) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 17 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah);

(5) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal 49 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah);

(6) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 24 atau Pasal 55 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah);

(7) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 25 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah);

(8) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 27 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah);

(9) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasl 28 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1.500.000.000,- (Satu miliar lima ratus juta rupiah);

Page 8: bahan uas humbis

MEREK (TRADEMARKS)

Dasar Hukum

(1) UU No 19 tahun 1992 jo UU No 14 tahun 1997 jo UU No 15 Tahun 2001 tentang Merk(2) PP No 23 Tahun 1993 Tentang Tata Cara Permintaan Pendaftaran Merek(3) PP No 24 Tahun 1993 Tentang Kelas Barang Atau Jasa Bagi Pendaftaran Merk (4) Keputusan Menteri Kehakiman No M.02.hc.01. 10 Thn 1993 Tentang Penetapan biaya

merek

Pengertian Merek

Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama kata-kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa (Pasal 1 butir 1)

Hak atas merk adalah hak ekslusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu denggan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi izin lain untuk menggunakannya (Pasal 3)

Menurut Sudargo Gautama “ Menurut perumusan dari Paris Convention, maka suatu trade mark atau merek pada umumnya didefinisikan sebagai suatu tanda yang berperanan untuk membedakan barang-barang dari suatu perusahaan dengan barang-barang dari perusahaan lain”

Menurut Suryodiningrat: “Barang-barang yang dihasilkan oleh pabriknya dengan dibungkus dan pada bungkusnya itu dibubuhi tanda tulisan dan atau perkataan untuk membedakannya dari sejenis hasil perusahaan lain, tanda inilah yang disebut merek perusahaan”

Fungsi Merek1. Sebagai tanda pengenal suatu barang dan jasa2. Gambaran jaminan kepribadian, reputasi barang dan jasa3. Memberi jaminan kualitas barang dan jasa4. Sarana promosi barang dan jasa

Pendaftaran Merek

Apakah untuk mendapatkan hak atas merek harus didaftarkan ? Jika diperhatikan UU Merek menganut “Stelsel Konstutif artinya hak atas merek dilindungi apabila didaftarkan di kantor merek

Hal ini dapat disimpulkan dari Pasal 4 UUM yang mengemukakan:Merek tidak dapat didaftar atas dasar permohonan yang diajukan pemohon yang beritikad tidak baik

Selanjutnya dalam Pasal 5 UUM disebutkan Merek tidak dapat didaftarkan apabila merek tersebut mengandung salah satu unsur dibawah ini:a. bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan,

atau ketertiban umum;b. tidak memiliki daya pembeda;c. telah menjadi milik umum; ataud. merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya.

Page 9: bahan uas humbis

Permintaan pendaftaran merek ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila merek tersebut:a. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek orang lain yang sudah

terdaftar lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;b. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek yang sudah terkenal

milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;c. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi-geografis yang

sudah dikenal.

Permohonan juga harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila Merek tersebut:a. Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama badan hukum yang dimiliki

orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang berhak;b. merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera, lambang atau simbol

atau emblem negara atau lembaga nasional maupun internasional kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang;

c. merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang;

(lihat Pasal 6)

Kriteria Merek terkenal diuraikan dalam Surat Keputusan Menkeh No.M102-HC.01.01 Tahun1987 Tentang penolakan permohonan merek yang mempunyai persamaan dengan merek terkenal milik orang lain.Pasal 1 Merek terkenal adalah merek dagang yang telah lama dikenal dan dipakai di wilayah Indonesia oleh seseorang atau badan untuk jenis brang tertentu.Pasal 2 Permohonan pendaftaran merek, yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau pada keseluruhannya dengan merek terkenal milik orang lain, ditolak didaftar untuk daftar barang sejenis.

Jenis-jenis merek1. Merek dagang (Pasal 1 butir 2)2. Merek jasa (Pasal 1 butir 3)3. Merek Kolektif (Pasal 1 butir 4)

Jangka waktu Merek

Perlindungan merek terdaftar 10 tahun dan dapat diperpanjang dalam waktu yang sama. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 28 UUM sebagai berikut: Merek terdaftar mendapat perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu itu dapat diperpanjang.

Gugatan Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan dalam hal mereknya digunakan tanpa izin

Ketentuan pidanaBarang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada keseluruhannya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan atau diperdagangkan, dipidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,- (Satu miliar rupiah)

PATEN (PATENTS)

Dasar hukum

Page 10: bahan uas humbis

1. UU No 6 tahun 1989 jo UU No 13 tahun 1997 jo UU No 14 tahun 2001 Tentang Paten2. PP No 34 tahun 1991 Tentang Tata Cara Permintaan Paten3. Keputusan Menteri Kehakiman RI No M.01.HC.02.10 Tahun 1991 Tanggal 31 Juli Tentang Paten

Sederhana4. PP No 33/1991 Tentang Pendaftaran khusus Konsultan Paten.

Pengertian Patent is a grant of right to exclude others from the making, using, or selling of an invention during a specific time, its constitute a legitimate monopoly (Steven H Gifis).

Paten adalah hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada Inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, untuk selama waktu tertentu melaksanakannya sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada orang lain untuk melaksanakannya (Pasal 1:1)

Istilah-istilah dalam Paten

Invensi adalah ide Inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan proses atau proses (Pasal 1 :2)

Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang secara bersama-sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan Invensi (Pasal 1:3)

“Pemegang paten adalah Inventor sebagai pemilik paten atau pihak lain yang menerima hak tersebut dari pemilik paten atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak tersebut, yang terdaftar dalam daftar umum paten (Pasal 1:6)

Ruang Lingkup Paten

Paten diberikan untuk Invensi yang baru, dan mengandung langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industri (Pasal 2 ayat 1)

Suatu Invensi mengandung langkah inventif, jika Invensi tersebut bagi seorang yang mempunyai keahlian tertentu di bidang teknik merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya (Pasal 2 ayat 2)

Penilaian bahwa suatu Invensi merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya harus dilakukan dengan memperhatikan keahlian yang ada pada saat permohonan diajukan atau yang telah ada saat diajukan permohonan pertama dalam hal permohonan itu diajukan dengan hak prioritas (Pasal 2 ayat 3)

Paten sebagai hak khusus (Ekslusive Right), namun dalam hal tertentu dapat dikecualikan yakni untuk pertahanan negara namun harus memenuhi syarat, yakni ada kompensasi royalti bagi pemegang patenPaten diberikan untuk penemuan baru dan dapat diterapkan dalam bidang industri

Prinsip-prinsip Pokok UU Paten 1. Paten diberikan negara atas dasar permohonan (Pasal 1 ayat 1, 20)2. Paten diberikan untuk satu Invensi atau beberapa invensi yang merupakan atu kesatuan invensi

(Pasal 21)3. Paten harus baru, mengandung langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industri (Pasal 2-5)

Page 11: bahan uas humbis

4. Pada prinsipnya semua penemuan di bidang teknologi dapat dimintakan paten 5. Jangka waktu paten 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tanggal pendaftaran dan jangka waktu

itu tidak dapat diperpanjang (Pasal 8)6.

Prinsip Hak Paten

Hak Kebendaan Hak Dialihkan Hak Milik (Pengalihan hak paten lewat perjanjian yaitu lisensi (Licence Agreement)

Bentuk-bentuk LisensiA. Eksklusif

yaitu pemegang hak paten setuju untuk memberikan lisensinya kepada orang lain selain pemegang lisensi

B. Non EkslusifDapat dilisensikan kepada pihak lain

Ada yang disebut lisensi wajib, yaitu untuk melaksanakan suatu paten yang diberikan oleh Pengadilan Negeri setelah mendengar pemegang paten (Pasal 8 UU No 6/1989)

Tujuannya adalah agar paten yang ada tidak disempan saja melainkan dapat disebarkan ke masyarakat luas

Teori Perlindungan Paten (Patens)

a. Teori Perjanjian (The Bargain or Contract Theory). Menurut teori ini untuk mendorong para penemu berkarya perlu diberi perlindungan terhadap hasil karyanya, oleh karena itu perlu penghargaan perlindungan tersebut oleh negara diberikan dalam jangka waktu tertentu. Kelemahan teori ini mengabaikan hak mutlak seseorang terhadap penemuan sebagai harta kekayaan (milik pribadi), sebab bila lewat waktu berartihasil penemuan menjadi milik umum.

b. Teori Hak Asasi (The Natural Rights Theory)Menurut teori ini penemuan adalah hasul kerja keras seseorang oleh karena itu hasil temuannya menjadi hak miliknya.

Pemegang paten memiliki hak khusus untuk melaksanakan paten, yaitu membuat, menjual atau menyewakan kepada orang lain. Melihat hasil temuan merupakan sumber penghasilan acapkali penemu tidak mau mengungkap penemuannya dan karena itu tidak ada kewajiban untuk mengungkapkan (disclosure) penemuan yang dihasilkannya.Untuk mengetahui adanya temuan tersebut negara memberi hak khusus kepada penciptanya dengan memberi perlindungan hukum selama jangka waktu tertentu

Syarat diberi paten

1. Aspek pembaharuan2. Langkah inventif yang terkandung dalam penemuan itu3. Dapat diterapkan dalam industri4. Penemuan termaksud kelompok yang bisa diberi paten5. Tidak melanggar UU

Page 12: bahan uas humbis

Cara mendapatkan patenMenurut pasal 20 “Paten diberikan atas dasar permohonan” selanjutnya dalam penjelasan umum UU Paten disebutkan “ Sebagai hak, paten diberikan oleh negara apabila diminta oleh Inventor, baik orang atau badan hukum yang berhak atas Invensi tersebut”.

Jenis-jenis PatenPaten BiasaPenemuannya melalui penelitian yang rumit, bila dilanggar (ada orang yang meniru, dsb/ pelanggaran terhadap paten biasa) maka hukumannya penjara paling lama 4 (empat) tahun, denda 500 juta

Paten SederhanaPaten sederhana diberikan kepada “penemuan sederhana” Penemuan sederhana adalah penemuan yang tidak memiliki kualitas sebagai penemuan baru (tidak rumit), pemeriksaan langkah inventifnya kurang intensif. bila dilanggar (ada orang yang meniru, dsb/pelanggaran terhadap paten biasa maka hukuman penjara paling lama 2 tahun, denda 250 juta

PERSAINGAN BISNIS, PERBUATAN MELAWAN HUKUM & PERSAINGAN CURANG

Pengertian :

Persaingan bisnis adalah persaingan usaha para pelaku usaha untuk memperluas jaringan, pemasaran dan memperbesar keuntungan bagi usaha dan perusahaannya baik dalam bentuk yang positif maupun yang negatif.

Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad) adalah perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu mengganti rugi yang ditimbulkan tersebut (Pasal 1365 KUHP)

Persaingan usaha tidak sehat/curang adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha (UULPM Pasal 1 butir 6)

Dasar Hukum

UUD 1945Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (Pasal 27:2)Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan (Pasal 33)

KUH Perdata (1365)KUH Pidana (Pasal 382)UU No 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

Tujuan Pembentukan UU No 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,

Page 13: bahan uas humbis

Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, pelaku usaha kecil

Mencegah praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha; dan

terciptanya efektifnya dan efisiensi dalam kegiatan dunia usaha.Beberapa peristilahan dalam UULPM

Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha (Pasal 1 butir 1)

Praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha, yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa oleh pelaku usaha tertentu sehingga menimbulkan anti persaingan dan merugikan kepentingan umum. (Pasal 1 butir 2)

Pemusatan kekuatan ekonomi adalah penguasaan yang nyata dari pasar oleh satu atau lebih pelaku usaha, sehingga dapat menentukan penguasaan barang atau jasa dan penetapan harga dalam wilayah Republik Indonesia (Pasal 1 butir 3)

Posisi dominan adalah keadaan di mana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang berarti di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai, atau pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi di antara pesaingnya di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan kemampuan keuangan, kemampuan akses pada pasokan atau penjualan, serta kemampuan untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang atau jasa tertentu (Pasal 1 butir 5)

Persekongkolan atau konspirasi usaha adalah bentuk kerja sama yang dilakukan oleh pelaku usaha yang satu dengan pelaku usaha lainnya dengan maksud untuk menguasai pasar yang bersangkutan bagi kepentingan pelaku usaha yang bersekongkol (Pasal 1 butir 8)

Perjanjian Yang Dilarang Dalam UULPM

Penguasaan Produk Secara Bersama Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk secara bersama-

sama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat

Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa, sebagaimana diatas

Jika 2 atau 3 pelaku usaha atau kelompok usaha menguasai lebih dari 75 % pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

Penetapan Harga Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan

harga atas mutu suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan dalam pasar yang bersangkutan yang sama.

Tetapi hal tersebut tidak berlaku untuk perjanjian yang dibuat dalam suatu usaha patungan atau yang didasarkan undang-undang yang berlaku.

Selain itu pelaku usaha dilarang membuat perjanjian yang mengakibatkan: pembeli yang satu membayar harga yang berbeda dengan harga yang harus dibayar pembeli lain

untuk barang atau jasa yang sama penetapan harga di bawah pasar, yang mengakibat persaingan usaha tidak sehat Persyaratan bahwa penerima barang/jasa tidak akan menjual atau memasok kembali barang dan

atau jasa yang diterimanya, dengan harga yang lebih rendah dari harga yang telah diperjanjikan Menbagi wilayah pemasaran atau lokasi pasar terhadap barang/jasa sehingga dapat

mengakibatkan terjadinya praktek monopoli

Page 14: bahan uas humbis

Menghalangi pelaku usaha lain dalam hal: melakukan usaha yang sama, baik untuk tujuan pasar dalam maupun pasar luar negeri. menolak menjual setiap barang/jasa dari pelaku usaha lain yang merugikan pelaku usaha lain dan

membatasi pelaku usaha lain dalam menjual atu membeli setiap barang dan atau jasa dari pasar yang bersangkutan.

Merger yang merugikan pihak lainyaitu dengan cara membentuk gabungan atau perseroan yang lebih besar dengan tetap menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masing-masing perusahaan atau perseroan anggotanya, yang bertujuan untuk mengontrol produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

Hal-hal tersebut di atas dilarang karena berbagai alasan antara lain:a) monopoli mengakibatkan produsen dapat mengendalikan secara penuh harga dan jumlah

produksi;b) masyarakat tidak dapat menentukan pilihan terhadap barang produksi atau jasa yang

diinginkan;c) oligopoli dikhawatir mengarah kepada pasar monopolistik

KEGIATAN YANG DILARANG DALAM UULPMPenguasaan atas produksiPelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa apabila (a) barang/jasa yang bersangkutan belam ada substansinya: atau(b) mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke dalam persaingan usaha barang/jasa

yang sama; atau(c) satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima puluh

persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Pembeli tunggalPelaku usaha dilarang menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan apabila pelaku usaha menguasai lebih dari 50 % (lima puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang/jasa tertentu

Penetapan harga yang rendahPelaku usaha dilarang melakukan pemasokan barang/jasa dengan cara melakukan jual rugi atau menetapkan harga yang sangat rendah dengan maksud untuk menyingkirkan atau mematikan usaha pesaingnya di pasar yang bersangkutan sehingga mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Penetapan biaya produksiPelaku usaha dilarang melakukan kecurangan dalam menetapkan biaya produksi dan biaya lainnya yang menjadi bagian dari komponen harga barang/jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

PersekongkolanPelaku usaha dilarang melakukan persekongkolan dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usah tidak sehat.Pelaku usaha dilarang melakukan persekongkolan dengan pihak lain untuk mendapatkan informasi kegiatan usaha pesaingnya yang diklasifikasikan sebagai rahasia perusahaan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usah tidak sehat.Pelaku usaha dilarang melakukan persekongkolan dengan pihak lain untuk menghambat produksi barang atau pemasaran barang/asa yang ditawarkan atau dipasok di pasar bersangkutan menjadi berkurang, baik dari jumlah, kualitas maupun ketetapan waktu yang dipersyaratkan.

Page 15: bahan uas humbis

KEPAILITAN DAN

PENUNDAAN PEMBAYARAN

Dasar Hukum Pailit

PERPU No 01/1998 jo UU No 04/1998 Tentang Kepailitan dan Penundaan Pembayaran

(Selanjutnya disebut UUKP)

Pengertian

Pailit ( Bankrupt ) diartikan sebagai suatu keadaan dimana debitur (yang berutang) yang dinyatakan dengan putusan hakim, bahwa ia dalam keadaan berhenti membayar utang-utangnya, yang berakibat penyitaan umum atas harta kekayaannya demi kepentingan semua kreditor dibawah pengawasan kurator.

Syarat pailitTerdapat keadaan berhenti membayar yakni bila seorang debitur mempunyai dua atau lebih kreditur

dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. (pasal 1)

Setiap Orang

Pihak-pihak yang dapat dinyatakan pailit Badan Hukun

Harta Warisan

Proses Penyelesaian Kepailitan

DEBITOR

PRIBADI BADAN USAHA

NON BANK BANK PERS EFEK

BANK INDONESIA BAPEPAM

PENGADILAN NIAGA

Page 16: bahan uas humbis

20 HARI + 25 HARI SIDANG

MAXIMAL 30 HARI PUTUSAN

MAHKAMAH AGUNG

MAXIMAL 30 HARI PUTUSAN

Jika melihat proses permohonan pengajuan kepailitan diatas maka dapat diketahui bahwa jika penyelesaian sengketa dilakukan melalui lembaga kepailitan, maka pihak yang merasa dirugikan harus mengajukan permohonan pailit ke pengadilan niaga.

Hal ini berarti asas dalam proses gugatan berlaku pula disini dalam arti pihak yang mengajukan permohonan pailit harus membuktikan kebenaran dalilnya. Hanya yang berbeda permohonan lewat lembaga kepailitan lebih cepat dibandingkan dengan cara gugatan perdata.

Pihak pihak yang dapat/berhak mengajukan permohonan pailita. Debitur sendirib. Seorang kreditur/ lebihc. Jaksa/penuntut umum demi kepentingan umumd. Pimpinan Bank Indonesia, menyangkut Banke. Ketua Bapepam, menyangkut Pasar modal

UPAYA HUKUM TERHADAP PUTUSAN KEPAILITANBila para pihak tidak pias terhadap putusan pengadilan niaga, dapat mengadakan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung yang paling lambat diajukan 8 hari terhitung sejak tanggal putusan yang dimohonkan kasasi ditetapkan, dengan mendaftarkan pada panitera dimana pengadilan yang telah menetapkan putusan atas permohonan pernyataan pailit berada

Upaya hukum tersebut dapat diajukan oleh1. Debitur 2. Kreditur3. Jaksa/penuntut umum demi kepentingan umum4. Para kreditur yang tidak memohon kepailitan dan pihak-pihak yang tidak berkepentingan

Putusan Pengadilan pailitDiangkat “KURATOR”, melaksanakan tugas pengurusan dan atau pemberesan atau harta pailitKuratora. Ditunjuk oleh debitur/krediturb. Ditunjuk oleh pengadilan, Balai Harta Peninggalan (Depkeh)

Tugas Pertama KuratorMengumumkan dalam berita negara dan 2 surat kabar nasional;1. Ikhstisar putusan pernyataan pailit;2. Identitas, alamat dan pekerjaan debitor;3. Identitas, alamat dan pekerjaan anggota panitia sementara kreditor, apabila telah ditunjuk;4. Tempat dan waktu penyelenggaraan rapat pertama kreditor5. Identitas Hakim Pengawas

Page 17: bahan uas humbis

Kurator1. Balai Harta Peningalan (BHP)2. Kurator lainnya:a) Perorangan atau persekutuan perdata yang berdomisili di Indonesia; yang memiliki keahlian

khusus; dalam mengurus harta pailit;b) Terdaftar pada Departemen Kehakiman RI

Mengajukan permohonan secara tertulis ke Dirjen Hukum dan Perundang-undangan Departemen Kehakiman RI

Memiliki surat tanda lulus ujian yang diselenggarakan oleh Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI)

Tugas Balai Harta Peninggalan1. Penyimpanan boedel si pailit2. Penyegelan boedel3. Daftar aktiva dan pasiva4. menjual benda-benda si pailit5. Melanjutkan perusahaan si pailit6. mengadakan akord (persetujuan dengan hakim komisaris)7. Membayar tunjangan hidup si pailit

Beberapa harta yang dikecualikan dari kepailitan:1. alat perlengkapan tidur dan pakaian sehari hari2. alat perlengkapan dinas3. alat perlengkapan kerja4. persediaan makanan kira-kira satu bulan5. buku-buku yang digunakan untuk bekerja6. gaji,upah, pensiunan, uang jasa dan honorarium7. hak cipta8. sejumlah uang yang ditentukan oleh hakim komisaris untuk nafkahnya9. sejumlah uang yang diterima dari pendapatan anak-anaknya

Syarat-syarat Pernyataan Pailit1. Harus ada keadaan berhenti membayar yakni bila seseorang debitor sudah tidak mampu

membayar utang-utangnya2. Harus ada lebih dari seorang kreditor, dimana salah seorang dari mereka piutangnya sudah dapat

ditagih

Seseorang dinyatakan pailit ditetapkan oleh putusan hakim, pelaksanaan kepailitan sendiri dipimpin dan diawasi oleh hakim komisaris.

Tugas Hakim Komisaris1. Memimpin rapat verifikasi2. Mengawasi tindakan BHP, memberi nasehat dan peringatan3. Menyetujui daftar tagihan/ menolaknya yang diajukan kreditur4. Meneruskan kepada hakim Banding yang memutus perkara jika ada tagihan-tagihan yang tidak

dapat terselesaikan5. Mendengar saksi-saksi dan para ahli atas segala hal yang berkaitan dengan kepailitan6. Memberi izin atau menolak permohonan si pailit untuk bepergian

RAPAT VERIFIKASIRapat para kreditur yang dipimpin hakim komisaris dengan seorang panitera pengadilan negeri sebagai notulen untuk menetapkan hak menagih. Verifikasi diartikan sebagai pencocokan atau pengujian atas utang-utang si pailit atau utang-piutang kreditur.

Page 18: bahan uas humbis

FASE INSOLVELSISuatu keadaan dimana harta pailit (boedel) harus dijual lelang dimuka umum. hasil penjualan lelang itu kemudian di bagi-bagikan kepada kreditur sesuai dengan jumlah tagihannya yakni dalam rapat verifikasi

HOMOLOGASI AKORAkor yang sudah diterima dalam rapat verifikasi agar mempunyai kekuatan hukum haruslah mendapat pengesahan oleh hakim pemutus kepailitan, maka pengesahan inilah yang disebut dengan homologasi

Kreditur yang diutamakan1. Pemegang hipotik2. Pemegang gadai3. Pemegang hak istimewa

Berakhirnya kepailitan:1. Apabila pembagian terhadap harta si pailit telah dilakukan secara tuntas dan mempunyai kekuatan

hukum2. Apabila homologasi akor telah mempunyai kekuatan hukum yang pasti3. Apabila adanya pertimbangan dari hakim yang memutus kepailitan bahwa harta si pailit ternyata

tidak cukup membiayai kepailitan.

REHABILITASIPemulihan kehormatan yang ternoda akibat keadaan si pailit

PENUNDAAN PEMBAYARAN

Dalam hal debitor menduga tidak dapat membayar utang-utangnya, dapat mengajukan permohonan penundaan pembayaran. Tujuannya adalah untuk menghindari harta debitor disita. Bila permohonan diterima oleh pengadilan, maka debitor dapat melanjutkan usahanya sehingga dalam hal ini ada beberapa kemungkinan terhadap utang-utang debitur yakni:1. Piutang para kreditor dapat dibayar seluruhnya;2. Pembayaran sebagian yang dimungkinkan oleh pemberesan tahap demi tahap3. Tercapai suatu perdamaian dibawah tangan4. Pernyataan pailit, bila tujuan penundaan pembayaran tidak tercapai.

Dengan diterimanya permohonan penundaan pembayaran maka diangkat pengurus yang dapat mewakili kepentingan debitur dan kreditur.

Pengurus yang diangkat harus independen dan tidak memiliki benturan kepentingan dengan debitur dan kreditur.Sedangkan yang dapat menjadi pengurus adalah:a. Perorangan atau persekutuan Perdata yang berdomisili di Indonesia, yang memiliki keahlian

khusus yang dibutuhkan dalam rangka mengurus harta debiturb. Telah terdaftar di Departemen Kehakiman

Dalam hal ini pengurus bertanggung jawab penuh terhadap kesalahan atau kelalaian dalam melaksanakan tugas pengurusan penundaan pembayaran yang menyebabkan kerugian terhadap hart debitur. Selain itu pula dalam putusan penundaan sementara kewajiban pembayaran utang harus dicantumkan besarnya biaya pengurusan harat debitur termasuk imbalan jasa bagi pengurus berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Departemen Kehakiman.

Page 19: bahan uas humbis

Perbedaan penundaan pembayaran dan kepailitan Dari segi waktu Kedudukan Lembaga Pemeliharaan BHP = dalam penundaan pembayaran tidak ada BHP tetapi dalam kepailitan ada Hakim komisaris = dalam penundaan pembayaran tidak perlu tetapi dalam kepailitan ada

PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS

Secara Konvensional (Pengadilan)Asas Menggugat Ke Pengadilan “Siapa mendalilkan wajib membuktikan kebenaran dalilnya “ (Pasal 1865 KUH Perdata)Penyelesaian melalui pengadilan dapat dilakukan melalui pengadilan umum dengan cara menggugat secara perdata atau permohonan pailit melalui pengadilan niagaSecara Umum Penyelesaian Sengketa Bisnis dapat melalui 3 Jalur penyelesaian yaitu:1. Jalur Musyawarah2. Jalur Pengadilan3. Jalur Arbitrase

SALAH INTERPRESTASI

DALAM KONTRAK

SENGKETA WANPRESTASIPENGADILAN/

ADR/MAPS

TIDAK MELUNASI HUTANG

Biasa

Konvensional Pengadilan PN,PT,MA

Niaga

Penyelesaian

Sengketa Bisnis

MA

Arbitrase

Non Konvensional ADR/MAPS Mediasi

Perdamaian

Page 20: bahan uas humbis

Perbedaan antara pengadilan niaga dan pengadilan biasa

Umum (Biasa) Niaga (Khusus)

Sengketa

Tingkat

Tempat

Waktu

Semua

PN,PT,MA

Seluruh Indonesia

Tidak Terbatas

Khusus Kepailitan

PN,MA

DKI Jakarta

30 Hari

SECARA NONKONVENSIONAL ( Arbitrase)

Asas penyelesaian melalui ADR (Alternative Dispute Resolution) atau MAPS (Metode Alternatif Penyelesaian Sengketa) Bahwa “Putusan harus dijalankan secara sukarela“ oleh pihak yang bersengketa.

Penyelesaian melalui ADR dilakukan oleh lembaga Arbitrase (ARBITRASE). artinya kekuasaan untuk menyelesaikan segala sesuatu berdasarkan kebijaksanaan. Dengan kata lain, arbitrase berarti penyelesaian atau pemutusan sengketa oleh seorang wasit atau badan perwasitan yang berdasarkan persetujuan, mereka akan tunduk kepada atau mentaati keputusan yang diberikan oleh wasit yang mereka pilih atau tunjuk.

Sengketa yang dapat diselesaikan oleh arbitrase hanya sengketa bisnis seperti yang termuat dalam Reglement Op de Rechtelijke Rechtsvordering (RV)lihat Pasal 615 RV). yang disebutkan bahwa diperkenankan kepada siapa saja yang terlibat dalam suatu sengketa mengenai hak-hak yang berada dalam kekuasaannya untuk menyelesaikan sengketa tersebut kepada seorang atau beberapa orang wasit (arbiter). Di Inggris dikenal dengan Arbitration Act 1697. Di Indonesia terlihat dalam UU MA RI No 1/1950 jo UU No 14 Tahun 1985 memakai istilah wasit untuk arbiter, Perwasitan untuk arbitrase.

Keuntungan menggunakan arbitrase adalah penyelesaian sengketa lebih cepat, diselesaikan oleh tenaga ahli dan putusan bersifat rahasia.

Arbitrase ada yang bersifat tetap, ada yang sementara atau AD HOC, yang tetap secara nasional dikenal sebagai Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang didirikan oleh KADIN. Dalam Pasal 17 Peraturan BANI disebutkan : Bila Putusan BANI tidak dilaksanakan secara sukarela, Ketua BANI menyerahkan ke Ketua PN yang berwenang untuk dijalankan.

Secara Internasional didirikan oleh International Chambers of Commerce (ICC) dimana lembaganya dikenal degan nama Court of Arbitration yang berpusat di kota-kota dagang dunia, seperti Paris, Washington, Tokyo dan Den Haag. Selain itu ada pula suatu badan dunia yang dikenal dengan nama UNCITRAL (United Nations Commisions of Trade Law) yang khusus pula menangani masalah-masalah dalam hukum perdagangan internasional.

Page 21: bahan uas humbis

PERBEDAAN ANTARA PENGADILAN DAN ARBITRASE

Pengadilan Arbitrase

Sengketa

Hakim

Putusan

Waktu

Semua

Ditentukan

Memaksa/Terbuka

Lama

Terbatas (Bisnis)

Dipilih

Sukarela/Tertutup

Cepat

ARBITRASE (Perwasitan)

Penyelesaian sengketa bisnis oleh Arbitrase (Hakim) berdasarkan persetujuan para pihak dan mematuhi putusan secara sukarela.

Penyelesaian atau pemutusan sengketa oleh seorang atau lebih arbitrator (wasit), yang berdasarkan persetujuan pihak yang bersengketa akan tunduk kepada atau mentaati keputusan yang diberikan oleh wasit yang mereka pilih.

Dalam kontrak bisnis apabila terjadi suatu sengketa maka apabila ingin penyelesaiannya diselesaikan oleh arbitrase maka dalam kontrak tersebut harus dicantumkan klausula arbitrase, caranya membuka jalur arbitrase tersebut adalah mencantumkan:1. Pactum de Compromittendo , yaitu mencantum- kan klausul-klausul dalam perjanjian pokok.2. Pactum de Compromis , yaitu perjanjian tersendiri diluar perjanjian pokok. Perjanjian ini dibuat

secara khusus bila telah timbul sengketa dalam melaksanakan perjanjian pokok.

Alasan para pihak mencantumkan klausula arbitrase tersebut biasanya adalah:1. Para pihak kurang mengenal sistem hukum negara lain2. Adanya keraguan akan sikap obyektivitas pengadilan3. Pihak asing kurang yakin kemampuan hakim, negara yang memeriksa sengketa bisnis;4. Waktu penyelesaian sengketa melalui pengadilan lama.

Contoh Klausula Arbitrase apabila memilih BANI sebagai tempat penyelesaian masalah:

“Semua sengketa yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir menurut peraturan prosedur BANI oleh arbiter yang diatur menurut peraturan tersebut”.

Tidak semua sengketa dapat diselesaikan melalui jalur arbitrase. hanya sengketa dalam dunia bisnis saja yang termaksud ruang lingkup penyelesaiannya oleh arbitrase seperti: perdagangan, perindustrian dan keuangan.

Macam-macam model Arbitrase:1. Arbitrase Ad Hoc/ Voluntaire , yaitu suatu majelis wasit (arbiter)/ wasit tunggal yang di dalam

menjalankan tugasnya hanya sekali saja, setelah itu bubarlah majelis arbiter itu. Selain tidak mempunyai peraturan/prosedur tentang tata cara pengangkatan arbiter, mereka juga tidak mempunyai prosedur bagaimana tata cara pemeriksaan sengketa

2. Lembaga Arbitrase atau arbitrase sebagai Permanent Body Arbitration yang mempunyai peraturan/ prosedur dan tata cara pemeriksaan sengketa seperti BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia)

Page 22: bahan uas humbis

Prosedur/ Tata cara permohonan pengajuan Arbitrase ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)

1. Pendaftaran ke BANI Surat permohonan (duduk Perkara) Akta Perjanjian Surat kuasa Menunjuk Arbiter/ menyerahkan penunjukkan arbiter kepada ketua BANI

2. Pemeriksaan segketa menurut ketentuan BANI Ketua BANI menyampaikan salinan surat permohonan kepada si termohon disertai perintah

menanggapi permohonan tersebut dan memberikan jawaban secara terbuka dalam waktu 30 hari.

Penunjukan arbiter direalisasikan

3. Penyerahan jawaban termohon kepada pemohon dan memerintahkan kepada kedua belah pihak menghadap di sidang arbitrase. Jika pemohon tidak datang, permohonannya gugur, jika termohon yang tidak datang,

tuntutannya dikabulkan.4. Bila kedua belah pihak datang, majelis mengusahakan perdamaian.

Penjelasan pendirian masing-masing Bukti-bukti Sistem pintu tertutup (Kerahasiaan perusahaan dijamin) Permohonan boleh dicabut

Ratifikasi Konvensi Internasional1. Convention on the Recognation and Enforcement of Foreign Arbitrase Awards (Konvensi

tentang pengakuan dan pelaksanaan putusan-putusan perwasitan asing) dikenal dengan New York Convention 1958 di ratifikasi dengan Keppres No 34 Tahun 1981 tanggal 5 Agustus 1981

2. Convention on the Settlement. Disputes bettwen states and national of other state (suatu konvensi tentang penyelesaian perselisihan antara negara dengan warga negara asing mengenai penanaman modal) yang dikenal dengan World Bank Convention 1968, ratifikasi dengan UU No 5 tahun 1968.

SEMA No 1 Tahun 1990 tanggal 11 maret 1990 tentang tata cara pelaksanaan putusan arbitrase asing.

Syarat-syaratnya:1. Putusan itu dijatuhkan oleh suatu badan arbitrase ataupun arbiter perorangan di suatu negara yang

dengan negara Indonesia ataupun bersama-sama dengan negara Indonesia terikat dalam suatu Konvensi Internasional perihal pengakuan serta pelaksanaan putusan arbitrase asing

2. Putusan tersebut terbatas pada ketentuan hukum Indonesia3. Putusan tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan umum4. Putusan tersebut dapat dilaksanakan setelah memperoleh exequatur dari Mahkamah Agung.5. Putusan Arbitrase Internasional sebagaimana no 1 yang menyangkut Negara Republik Indonesia

sebagai salah satu pihak dalam sengketa, hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh eksekuator dari Mahkamah Agung Republik Indonesia yang selanjutnya dilimpahkan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.