bahan sgd lbm -2 blok 13

5
Hipersensitif dentin merupakan suatu kondisi gigi yang umum terjadi dan menyakitkan.1 Hipersensitif dentin digambarkan sebagai rasa nyeri yang berlangsung singkat dan tajam yang timbul akibat dentin yang terpapar terkena rangsangan seperti panas, dingin, uap, sentuhan, atau kimiawi, yang tidak dapat dianggap berasal dari kerusakan gigi atau keadaan patologis gigi lainnya (Karies, fraktur, atau trauma karena oklusi).1-10 Secara klinis, didefinisikan sebagai rasa nyeri yang akut, terlokaliser, cepat menyebar, dan berdurasi singkat.11 Walaupun rangsangan yang memicu rasa nyeri tersebut bisa bermacam-macam, tetapi rangsangan dingin merupakan pemicu yang paling sering dikeluhkan.1-3 Hipersensitif dentin bisa terjadi pada daerah gigi manapun, tetapi daerah yang paling sensitif adalah daerah servikal dan permukaan akar gigi.1 Secara makroskopis tidak terlihat adanya perbedaan antara dentin yang hipersensitif dengan dentin yang tidak sensitif Secara histologis dentin yang sensitif menunjukkan adanya pelebaran tubulus dentin dua kali lebih lebar dibandingkan tubulus pada dentin normal ] hipersensitivitas gigi merupakan respon berlebihan terhadap rangsangan sensorik yang  biasanya menyebabkan ada respon di gigi sehat normal. Kecuali untuk sensitivitas yang terkait dengan pemutihan gigi atau p atologi gigi lain, klinis  penyebab utama dari gigi adalah hipersensitivitas dentin tubulus terkena lingkungan mulut . hipersensitivitas gigi (gigi sensitif) adalah suatu keadaan ketika gigi terasa sangat ngilu apabila terkena rangsangan. "Baik berupa suhu (panas atau dingin) maupunrangsangan mekanik (sikat gigi)," kata Nining yang ditemui di tempat  praktiknya, Jl Abdullah Dg Sirua, Makassar, Kamis, 26 Maret. Ngilu sesaat yang tajam saat gigi sama sekali tidak ada karies atau kelainan gigi lainnya adalah ciri dari hipersensitivitas dentin. Biasanya, daerah yang paling sering mengalami hipersensitif adalah daerah leher gigi terutama pada permukaan gigi yang menghadap bibir. Di daerah akar tidak tertutup lapisan email.Jadi bila email di daerah leher gigi mengalami abrasi, otomatis dentin akan terbuka dan dapat mengarah ke hipersensitivitas dentin Gigi terasa ngilu tajam saat bersentuhan dengan air es yang dingin. Pada sebagian orang, gigi juga bisa terasa ngilu saat terkena tiupan angin, atau saat berkontak dengan makanan yang asam. Hal ini sering kali dianggap angin lalu, dan penderita jarang datang ke dokter gigi untuk mengatasinya karena mereka menganggap ini bukan masalah kesehatan yang serius. Padahal masalah ini patut mendapat perhatian dan tidak dibiarkan saja, dengan harapan akan hilang dengan sendirinya. Sebetulnya istilah gigi hipersensitivitas tidak begitu tepat. Di kalangan ked okteran gigi, fenomena ini dikenal dengan dentin hipersensitivity. Tidak setiap rasa ngilu disebabkan oleh hipersensitivitas. Karies (lubang gigi) yang mencapai dentin juga dapat

Upload: sillent-kaze-of-fkg

Post on 03-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan SGD Lbm -2 Blok 13

7/28/2019 Bahan SGD Lbm -2 Blok 13

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-2-blok-13 1/5

Hipersensitif dentin merupakan suatu kondisi gigi yang umum terjadi dan

menyakitkan.1 Hipersensitif dentin digambarkan sebagai rasa nyeri yang

berlangsung singkat dan tajam yang timbul akibat dentin yang terpapar

terkena rangsangan seperti panas, dingin, uap, sentuhan, atau kimiawi,

yang tidak dapat dianggap berasal dari kerusakan gigi atau keadaan

patologis gigi lainnya (Karies, fraktur, atau trauma karena oklusi).1-10Secara klinis, didefinisikan sebagai rasa nyeri yang akut, terlokaliser, cepat

menyebar, dan berdurasi singkat.11 Walaupun rangsangan yang memicu

rasa nyeri tersebut bisa bermacam-macam, tetapi rangsangan dingin

merupakan pemicu yang paling sering dikeluhkan.1-3 Hipersensitif dentin

bisa terjadi pada daerah gigi manapun, tetapi daerah yang paling sensitif 

adalah daerah servikal dan permukaan akar gigi.1 Secara makroskopis

tidak terlihat adanya perbedaan antara dentin yang hipersensitif dengan

dentin yang tidak sensitif 

Secara histologis

dentin yang sensitif menunjukkan adanya pelebaran tubulus dentin dua kali lebih

lebar dibandingkan tubulus pada dentin normal

] hipersensitivitas gigi merupakan respon berlebihan terhadap rangsangan sensorik yang biasanya menyebabkan ada respon di gigi sehat normal. Kecuali untuk 

sensitivitas yang terkait dengan pemutihan gigi atau patologi gigi lain, klinis

 penyebab utama dari gigi adalah hipersensitivitas dentin tubulus terkenalingkungan mulut

.

hipersensitivitas gigi (gigi sensitif) adalah suatu keadaan ketika gigi terasa sangat ngilu

apabila terkena rangsangan. "Baik berupa suhu (panas atau dingin)maupunrangsangan mekanik (sikat gigi)," kata Nining yang ditemui di tempat

 praktiknya, Jl Abdullah Dg Sirua, Makassar, Kamis, 26 Maret.

Ngilu sesaat yang tajam saat gigi sama sekali tidak ada karies atau kelainan gigi

lainnya adalah ciri dari hipersensitivitas dentin.

Biasanya, daerah yang paling sering mengalami hipersensitif adalah

daerah leher gigi terutama pada permukaan gigi yang menghadap bibir.

Di daerah akar tidak tertutup lapisan email.Jadi bila email di daerah leher

gigi mengalami abrasi, otomatis dentin akan terbuka dan dapat mengarah

ke hipersensitivitas dentin

Gigi terasa ngilu tajam saat bersentuhan dengan air es yang dingin. Pada sebagian orang,

gigi juga bisa terasa ngilu saat terkena tiupan angin, atau saat berkontak dengan makananyang asam. Hal ini sering kali dianggap angin lalu, dan penderita jarang datang ke dokter 

gigi untuk mengatasinya karena mereka menganggap ini bukan masalah kesehatan yang

serius. Padahal masalah ini patut mendapat perhatian dan tidak dibiarkan saja, denganharapan akan hilang dengan sendirinya.

Sebetulnya istilah gigi hipersensitivitas tidak begitu tepat. Di kalangan kedokteran gigi,

fenomena ini dikenal dengan dentin hipersensitivity. Tidak setiap rasa ngilu disebabkan

oleh hipersensitivitas. Karies (lubang gigi) yang mencapai dentin juga dapat

Page 2: Bahan SGD Lbm -2 Blok 13

7/28/2019 Bahan SGD Lbm -2 Blok 13

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-2-blok-13 2/5

menimbulkan keluhan ngilu saat gigi berkontak dengan makanan/minuman dingin atau

manis dan asam. Selain itu bisa juga karena gigi patah, karies sekunder yang terjadi di

 bawah tambalan

Hipersensitivitas dentin juga dapat terjadi secara fisiologis (alamiah), yaitu pada orang

tua di mana umumnya gusinya menurun atau resesi gingiva. Resesi gingiva ini semakin bertambah seiring dengan pertambahan usia. Dapat dilihat pada gambar diatas ,

 permukaan gusi yang seharusnya menutupi akar menurun sehingga akar terbuka.

Gigi jadi terlihat seolah-olah lebih panjang.

Kalkulus/karang gigi awalnya menumpuk di daerah leher gigi, dan lama kelamaan gusi

dapat menjadi resesi/menurun karena penumpuk an kalkulus semakin banyak. Setelah

dilakukan scaling (pembersihan karang gigi), biasanya gigi terasa ngilu, karena

permukaan akar yang tadinya tertutup oleh karang gigi sekarang bersih dan dentin

menjadi terbuka.

♣Tapi kemungkinan keluhan tersebut sebagai berikut.

Gigi kita terdiri atas 3 lapisan. Lapisan terluar adalah email, email adalah Struktur gigi

terluar dan yang paling keras. Email bisa keras karena tersusun oleh kristal hidroksi

apatit. Di bawah email terdapat dentin yang terdiri dari tubuli atau pori, dan jauh lebihlunak daripada email. Dentin berbatasan dengan ruang pulpa yang berisi serabut syaraf.

Ujung serabut syaraf ini ada yang terletak di ujung tubuli dentin.

Bila ada rangsangan, serabut syaraf yang terletak di ujung tubuli dentin akan

terstimulasi, maka timbulah rasa ngilu. Rangsangan ini contohnya rangsangan

thermal (suhu panas/dingin), terutama dingin.

 ♣ Ngilu sesaat yang tajam harus dilakukan pemeriksaan

apakah ada lubang (karies gigi), atau gusi mengalami penurunan,

atau gigi tersebut terkikis, atau karang gigi.

Intinya bila terjadi ngilu sesaat yang tajam, hal itu dikarenakan lapisan dentin gigiterpapar 

♣Agar mekanisme gigi hipersensitif dapat dipahami, ada baiknya kita melihat lagianatomi gigi. Gigi terdiri dari lapisan-lapisan. Struktur gigi terluar adalah yang paling

keras, disebut email. Email bisa keras karena tersusun oleh kristal hidroksi apatit. Di

 bawah email terdapat dentin yang terdiri dari tubuli atau pori, dan jauh lebih lunak daripada email. Dentin berbatasan dengan ruang pulpa yang berisi serabut syaraf. Ujung

serabut syaraf ini ada yang terletak di ujung tubuli dentin. Bila ada rangsangan, serabut

syaraf yang terletak di ujung tubuli dentin akan terstimulasi, maka timbullah rasa ngilu.

Rangsangan ini contohnya rangsangan thermal (suhu panas/dingin), terutama dingin. Gigi juga dapat menjadi hipersensitif setelah prosedur pemutihan gigi/dental bleaching.

 Ngilu sesaat yang tajam saat gigi sama sekali tidak ada karies atau kelainan gigi lainnya

adalah ciri dari hipersensitivitas dentin. Biasanya, daerah yang paling sering mengalamihipersensitif adalah daerah leher gigi terutama pada permukaan gigi yang menghadap

 bibir. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, dentin di daerah leher gigi lebih tipis. Di

daerah akar tidak tertutup lapisan email. Jadi bila email di daerah leher gigi mengalamiabrasi, otomatis dentin akan terbuka dan dapat mengarah ke hipersensitivitas dentin.

Page 3: Bahan SGD Lbm -2 Blok 13

7/28/2019 Bahan SGD Lbm -2 Blok 13

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-2-blok-13 3/5

Etiologi

►Resesi gingiva merupakan salah satu etiologi terjadinya hipersensitif dentin.7

Resesi gingiva adalah terpaparnya permukaan akar gigi oleh karena hilangnya

 jaringan gingiva dan/atau penyusutan margin gingiva dari mahkota gigi. Resesi

gingiva umumnya terjadi pada orang dewasa berumur lebih dari 40 tahun, tetapibisa juga mulai terjadi dari masa remaja. Resesi gingiva bisa diikuti oleh resesi

tulang alveolar ataupun tidak.15

►Hipersensitif dentin juga dilaporkan sebagai efek dari pemutihan gigi (tooth

leaching). Mekanisme yang menyebabkan terjadinya hipersensitif dentin setelah

bleaching belum dapat ditentukan secara pasti. Diperkirakan mediator inflamasi

menjadi faktor penting terkait masalah tersebut.

Faktor Pemicu►Hipersensitif dentin terjadi ketika terpaparnya dentin ke lingkungan rongga

mulut akibat hilangnya enamel dan/atau sementum. Hal tersebut menimbulkan

rasa tidak nyaman pada pasien, baik secara fisik maupun psikologis, dan

didefinisikan sebagai rasa nyeri akut berdurasi pendek yang disebabkan olehterbukanya tubulus dentin pada permukaan dentin yang terpapar tadi.2

►Rangsangan yang memicu timbulnya rasa nyeri dapat berupa rangsangan panas

atau dingin, kimiawi, taktil atau sentuhan, serta rangsangan udara atau uap.

1. Rangsangan dinginRangsangan dingin merupakan pemicu utama terjadinya hipersensitivitas dentin (Gambar 

4).1-3 Berdasarkan teori hidrodinamik, aliran cairan tubulus dentin akan meningkat

keluar menjauhi pulpa sebagai respon dari rangsangan dingin dan menstimulus rasa nyeri

(Gambar 5). Perangsangan tersebut terjadi melalui respon mekanoreseptor yangmengubah syaraf pulpa.

2.Rangsangan panasSelain rangsangan dingin, hipersensitif dentin juga dipicu oleh rangsangan panas

(Gambar 6). Rangsangan panas akan menyebabkan pergerakan cairan ke dalam menuju

 pulpa. Meskipun demikian, rangsangan panas sebagai pemicu hipersensitif dentin lebih jarang dilaporkan, kemungkinan karena pergerakan cairan tubulus dentin akibat

rangsangan panas relatif lebih lambat dibandingkan dengan rangsangan dingin

3.Rangsangan kimiawi

Rasa nyeri juga dapat dipicu oleh rangsangan kimiawi seperti mengkonsumsi makananyang mengandung asam yaitu buah-buahan terutama buah jeruk; minuman bersoda yang

mengandung asam karbonat dan asam sitrat; saus salad; teh herbal; dan alkohol (Gambar 

8).12 Bahan-bahan dengan pH rendah tersebut dapat menyebabkan hilangnya jaringankeras gigi (enamel dan dentin) melalui reaksi kimia tanpa melibatkan aktivitas bakteri,

yang disebut erosi (Gambar 9).2,12 Lingkungan rongga mulut yang asam juga akan

menyebabkan terbukanya tubulus dentin lebih banyak lagi yang mengakibatkanterjadinya peningkatan sensitivitas gigi.

4.Rangsangan taktil atau sentuhan

Page 4: Bahan SGD Lbm -2 Blok 13

7/28/2019 Bahan SGD Lbm -2 Blok 13

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-2-blok-13 4/5

Rasa nyeri biasanya terjadi ketika pasien menyentuh daerah sensitif dengan kuku jari atau

 bulu sikat selama penyikatan gigi.2 Selain itu, pemeriksaan gigi dengan alat-alat tertentu

yang terbuat dari logam, seperti sonde dan eksplorer, juga dapat meningkatkansensitivitas pada gigi.8

5. Rangsangan udara

Terhirupnya udara bebas pada pasien dengan kebiasaan bernapas melalui mulut, terutama pada cuaca dingin,2 atau semprotan udara dari syringe atau kompresor ketika prosedur 

 pengeringan permukaan gigi, juga dapat memicu timbulnya rasa nyeri pada kasus

hipersensitif dentin.2,8

Mekanisme gigi sesitif:

Mekanisme Terjadinya Hipersensitivitas Dentin

Beberapa hipotesa telah dipaparkan untuk menjelaskan mekanisme terjadinyahipersensitif dentin.1,2 Namun, teori hidrodinamik yang disampaikan Brännström dan

Astron pada tahun 1964 merupakan teori yang paling sering dipakai untuk menjelaskan

mekanisme terjadinya hipersensitif dentin.1-3,7,12

Berdasarkan teori hidrodinamik tersebut, rasa nyeri terjadi akibat pergerakan cairan didalam tubulus dentin (Gambar 2).1-3,9,10,13 Pergerakan cairan di dalam tubulus dentin

diakibatkan adanya rangsangan yang mengakibatkan perubahan tekanan di dalam dentindan mengaktifkan serabut syaraf tipe A yang ada disekeliling odontoblas atau syaraf di

dalam tubulus dentin, yang kemudian direspon sebagai rasa nyeri (Gambar 

3).1,3,5,7,8,13 Aliran hidrodinamik ini akan meningkat bila ada pemicuseperti perubahan temperatur (panas atau dingin), kelembaban, tekanan udara dan

tekanan osmotik atau tekanan yang terjadi di gigi.

Pencegahan dentin hipersensitif 

♦Bahan makanan yang bersifat erosif seperti buah-buahan yang asam, jus buah yangasam, dan minuman beralkohol memegang peranan dalam dentin hipersensitif.

♦Asam yang timbul dari lambung pada orang dengan masalah pencernaan juga rentan

untuk mengalami dentin hipersensitif.♦Selain itu, menyikat gigi dengan pasta gigi yang abrasif juga dapat mengabrasi

 permukaan dentin di daerah leher gigi.

♦Oleh karena itu, tidak dianjurkan untuk menyikat gigi langsung setelah mengkonsumsimakanan/minuman yang asam untuk mengurangi efek merusak dari asam dan abrasi.

Sebaiknya diberi jeda waktu antara 2-3 jam. Menyikat gigi juga tidak perlu dengan

tekanan berlebihan dan lakukan dengan arah vertikal dari atas ke bawah.

 Perawatan dentin hipersensitif  

Perawatan dentin hipersensitif dapat dilakukan sendiri di rumah atau oleh dokter gigi ditempat praktek.

- Perawatan di rumah

♦Pasien dapat mengurangi hipersensitivitas dentin di rumah dengan menggunakan pastagigi dan obat kumur yang mengandung bahan aktif tertentu. Sebagian besar pasta gigi

desensitisasi yang beredar di pasaran saat ini mengandung potassium salt seperti

 potassium nitrate, potassium chloride, atau potassium citrate.

Page 5: Bahan SGD Lbm -2 Blok 13

7/28/2019 Bahan SGD Lbm -2 Blok 13

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-2-blok-13 5/5

♦ Konsumen dituntut jeli dalam memilih bahan pasta gigi yang mengklaim dapat

mengurangi gigi hipersensitif. Telah dilakukan penelitian yang menguji efektifitas pasta

gigi yang mengandung potassium citrate. Ion potassium diyakini dapat berdifusi ke

tubuli dentin dan mengurangi kemungkinan terstimulasinya syaraf, sehingga

hipersensitivitas dentin berkurang.

♦ Banyak pasta gigi yang juga mengandung bahan aktif lain seperti fluoride dan bahanantiplak.

♦Aplikasi fluor topikal membuat adanya penghalang di permukaan gigi dengan

terbentuknya presipitat kalsium florida (CaF2) sehingga tubuli dentin tertutup.Akibatnya hipersensitivitas dentin dapat berkurang.

Cara menyikat gigi juga patut diperhatikan.

♦Kebanyakan orang banyak berkumur-kumur setelah menggosok gigi. Sebetulnya

kumur-kumur tidak perlu terlalu banyak karena kumur dengan air dapat menyebabkan bahan aktif menjadi larut dan terbuang dari mulut sehingga efektifitas dari pasta gigi

menjadi berkurang.

- Perawatan oleh dokter gigi♦Untuk mengurangi dentin hipersensitif, dokter gigi mengaplikasikan bahan desensitisasi

yang tujuannya untuk menutup tubuli dentin sehingga mengurangi hipersensitifitas.Bahan tersebut dapat mengandung fluoride, atau potassium nitrate, atau bahan aktif 

lainnya. Namun, agen desensitisasi tersebut biasanya tidak bertahan terlalu lama,

efeknya hanya sementara.♦Selain itu bisa juga dilakukan perawatan dengan menggunakan bahan adhesive termasuk 

varnish, atau bagian dentin yang terbuka di daerah leher dan akar gigi ditutup dengan

 bahan tambal.