bahan processing radiograf

8
Bahan Processing Radiograf a. Developer Developer adalah larutan pengembang yang digunakan pada pemrosesan. harus ditutup untuk mengurangi oksidasi dan zat ini harus ditaruh di dalam ruangan pada temperature 20 derajat atau temperatur yang dianjurkan oleh pabrik. Fungsi dari larutan pengembang adalah untuk mengendapkan halida perak pada emulsi film yang tertembus sinar X sehingga berwarna hitam (Margono, 1999). Menurut Margono (1999) berbagai komposisi dalam developer adalah : 1) Hydroquinone, merupakan produk dari benzene (paradihydroxy benzene) dan merupakan zat pereduksi. Bahan ini mengontrol kontras yang baik pada film dan menjadikan developer lebih tahan lama 2) Metal (elon), juga merupakan zat pereduksi yang mengontrol timbulnya detail obyek gambar yang difoto, bahan ini membuat gambar cepat muncul pada film; membuat warna abu-abu dengan cepat. 3) Natrium karbonat, untuk mempertahankan derajat kebasaan supaya larutan

Upload: arofah-noor-berliana

Post on 07-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tutorial radiografi

TRANSCRIPT

Bahan Processing Radiografa. DeveloperDeveloper adalah larutan pengembang yang digunakan pada pemrosesan.harus ditutup untuk mengurangi oksidasi dan zat ini harus ditaruh di dalam ruangan pada temperature 20 derajat atau temperatur yang dianjurkan oleh pabrik. Fungsi dari larutan pengembang adalah untuk mengendapkan halida perak pada emulsi film yang tertembus sinar X sehingga berwarna hitam (Margono, 1999).Menurut Margono (1999) berbagai komposisi dalam developer adalah :1) Hydroquinone, merupakan produk dari benzene (paradihydroxy benzene) danmerupakan zat pereduksi. Bahan ini mengontrol kontras yang baik pada film danmenjadikan developer lebih tahan lama2) Metal (elon), juga merupakan zat pereduksi yang mengontrol timbulnya detailobyek gambar yang difoto, bahan ini membuat gambar cepat muncul pada film;membuat warna abu-abu dengan cepat.3) Natrium karbonat, untuk mempertahankan derajat kebasaan supaya larutanpengembang dapat berfungsi mengembangkan dan menghaluskan emulsisehingga larutan pengembang bekerja lebih efektif. Disebut juga akseleratorsebab dapat mempercepat kerja larutan pengembang. Terlalu sedikit bahan iniakan membuat larutan pengembang lambat bereaksi, sedangkan terlalu banyakbahan ini akan membuat kabut pada film.4) Kalium bromide, berfungsi mereduksi kristal-kristal yang tidak tertembus sinarX dan mencegah gambaran kabut pada film.5) Natrium sulfite, mencegah zat pereduksi teroksidasi oleh oksigen yang ada didalam air atau oksigen yang berasal dari udara.6) Air, sebagai zat pelarut.b. FixerLarutan ini berfungsi sebagai larutan penstabil. Zat ini melarutkan kristal yangtidak tembus sinar X sehingga film tersebut bersih dari larutan emulsi halide perakdan larutan pengembang yang tertinggal. Fixer berfungsi untuk melarutkan kristalyang tidak tembus sinar X sehingga film tersebut bersih dari larutan emulsi halideperak dan larutan pengembang yang tertinggal. Larutan pengembang dan fixer harus diganti setiap dua sampai tiga minggu sekali, atau lebih sering lagi bila digunakan dalam jumlah yang banyak (Margono, 1999).Menurut Margono (1999) berbagai komposisi dalam fixer adalah :1) Natrium tiosulfat, untuk melarutkan perak bromide yang tidak larut dalamlarutan pengembang dan memperjelas cristal silver halide.2) Asam asetat, untuk menetralisir sisa-sisa larutan pengembang yang masihmelekat.3) Natrium sulfite, untuk mencegah terurainya zat fiksasi dalam asam asetat danmemelihara keseimbangan obat dari fixer.4) Kalium alum (boraks), untuk mengeraskan gelatin pada emulsi film.5) Air, merupakan zat pelarut/cairan untuk mencampur obat.Tingkatan Dalam Processing FilmTingkatan dalam processing film adalah developing, rinsing, fixing, washingdan drying. Tiga langkah pertama harus dilakukan dalam ruang gelap (Phoyton,1982).a. DevelopingDeveloping ialah proses memasukkan film yang sudah diexspose kedalam larutanpengembang selama 8-10 detik, tergantung dari larutan pengembang yang digunakan apakah larutan pengembang baru apa sudah lama (Margono, 1999). Film dimasukkandan digerakkan dalam larutan pengembang (tangan jangan terkena larutan) dan setiap kali film diangkat dan diamati sampai tampak ada perubahan pada film dari hijau ke putih dan hitam. Bila gambar (hitam dan putih) telah tampak jelas seperti warna milk atau susu, film segera dibilas dengan air (Miles et al., 1993).b. RinsingRinsing ialah proses pencucian film yang sudah dilakukan developing di bawah air yang mengalir (Margono, 1999). Dalam rinsing diperlukan air yang mengalir atau air yang diganti secara teratur. Rinsing menghilangkan larutan pengembang danmencegah adanya kabut dichroic (Phoyton, 1982).c. FixingFixing ialah proses memasukkan film yang sudah dimasukkan kedalam larutanpengembang dan dicuci kedalam larutan fixer (Margono, 1999). Film dimasukkankedalam larutan fixer kira-kira selama 4-15 menit. Fixing bertujuan agar gambaran film tampak jelas serta tahan lama (Supriyadi et al., 2004).d. WashingWashing ialah proses mencuci film dibawah air mengalir (Margono, 1999).Washing digunakan untuk menghilangkan semua bahan kimia dalam film. Pencucian ini membutuhkan air mengalir dan memerlukan waktu 20 menit (Phoyton, 1982).e. DryingDrying ialah proses pengeringan film (Margono, 1999). Dalam pengeringan,temperature yang terlalu tinggi harus dihindari. Kotoran dan air yang ada pada film harus dihilangkan (Phoyton, 1982).

Radiografi PeriapikalAda 2 Teknik :1. Teknik ParalellingKonsep utama dari teknik parallel (sering disebut sebagai right-angle atau long-cone technique) adalah reseptor x-ray didukung parallel terhadap sumbu panjang gigi dan sinar pusat dari tabung x-ray diarahkan langsung pada gigi dan reseptor. Orientasi dari reseptor, gigi dan sinar pusat meminimalisasi distorsi geometri dan menghasilkan gigi dan tulang pendukung dalam relasi anatomi yang sebenarnya. Untuk mengurangi distorsi geometri, sumber x-ray harus berada di relative jauh dari gigi. Penggunaan sumber sinar yang jauh-terhadap-objek mengurangi bayang semu dari focal spot, meningkatkan ketajaman gambar, dan memberikan hasil gambar dengan pembesaran yang minimal. Metode parallel bekerja baik bagi film, ccd atao CMOS sensor, atau storage phosphore plates.

Keuntungan : Gambar yang dihasilkan sangat representatif dengan gigi sesungguhnya Tanpa distorsi Mempunyai validitas yang tinggi Mudah dipelajari dan digunakanKerugian : Sulit meletakkan film holder terutama pada pasien anak-anak yang mempunyai mulut yang kecil Pemakaian film holder yang mengenai jaringan sekitar sehingga mengurangi kenyamanan pasien

2. Teknik BisectingTeknik bisektris atau teknik bidang bagi gigi disebut juga Short Cone Periapical Technique atau bisecting angle karena menggunakan jarak antara sumber sinar x dengan film 8 inci atau 20 cm (Mason, 1977; Frommer, 1981). Teknik ini merupakan teknik pemotretan dengan menggunakan sudut vertical sedemikian rupa sehingga sinar x pusat jatuh tegak lurus pada garis bagi sumbu panjang gigi dan film (Frommer, 1981).Prinsip teknik bisektris berdasarkan teori geometri yang menyatakan bahwa dua segitiga akan sama bila memiliki dua sudut dan satu sisi yang sama besar, maka segitiga ACB dan ACD adalah sama besar. Teknik bisectingcdianggap lebih mudah dan praktis dalam pelaksanaannya dibandingkan dengan teknik paralleling (kesejajaran). Pada teknik ini penempatan film adalah sedekat mungkin dengan gigi, sumbu panjang gigi membentuk sudut terhadap film. Arah sinar adalah tegak lurus pada bidang bagian yang dibentuk oleh sumbu panjang gigi dan sumbu film.Keuntungan : Teknik ini dapat digunakan tanpa film holderKerugian : Mudah terjadi distorsi