bahan diskusi kerja kelompok arif pln 2

Upload: achmad-arif-fahrudin

Post on 09-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/8/2019 Bahan Diskusi Kerja Kelompok Arif Pln 2

    1/2

    Awal Mula konferensi Asia Afrika

    Pada masa perang dingin, dunia diwarnai dengan adanya dua kekuatan yang saling berebut

    pengaruh dan menyebarkan ideologi yang keduanya bertentangan. Hal tersebut sangat mengancam

    perdamaian dunia, dan juga merupakan suatu keadaan yang sangat tidak menguntungkan bagi negarayang baru merdeka. Kedua kekuatan tersebut adalah Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat dipimpin

    oleh Amerika Serikat, sedangkan Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet. Perebutan pengaruh dua blok

    tersebut mengakibatkan Amerika Serikat dan Uni Soviet berlomba-lomba mencari Negara dari belahanbumi lain untuk menjadi pendukung, atau bahkan jajahan mereka. Wilayah Asia dan Afrika kerap

    menjadi sasarannya. Sebelum tahun 1945, banyak Negara-negara di kawasan Asia dan Afrika

    merupakan daerah jajahan bangsa Barat. Hal tersebut sedikit mengalami perubahan sejak berakhirnyaPerang Dunia II pada 1945. Saat itu, banyak Negara di wilayah Asia dan Afrika mulai mendapatkan

    kemerdekaannya dari penjajah.

    Berlatar belakang persamaan letak dan nasib sebagai negara yang pernah dijajah oleh kolonial,

    bangsa-bangsa Asia dan Afrika ingin membendung pengaruh-pengaruh keduanya yang dapatberdampak negatif pada bangsa mereka, serta perlunya Negara-negara dikawasan Asia dan Afrika yang

    telah mendapatkan kemerdekaannya untuk menjalin kerjasama dengan Negara lain guna mengatasi

    masalah-masalah pembangunan, ekonomi, sosial, pendidikan dan budaya yang mereka hadapi. Denganmengusung konsep perdamaian dengan prinsip tanpa intervensi dan prinsip kerjasama yang saling

    menguntungkan, maka diselenggarakanlah konferensi Asia Afrika. Sebelum Konferensi Asia-Afrika

    itu terwujud, sebelumnya telah terlebih dulu dilakukan pertemuan awal seperti Konferensi Kolomboyang dilaksanakan pada 28 April- 2 Mei 1954. Pertemuan tersebut melibatkan lima wakil dari negara,

    yaitu:

    a. Ali sastroamidjojo ( Indonesia )

    b. Jawaharlal Nehru ( India )

    c. Muhammad Ali Jinnah ( Pakistan )

    d. Sir John Kotelawa ( Sri Lanka )

    e. U Nu ( Birma )

    Kelima Negara inilah yang kelak menjadi Negara pelopor dari Konferensi Asia Afrika. Setelahpertemuan di Kolombo, kemudian dilanjutkan dengan Konferensi Bogor yang dilaksanakan 28 - 29

    Desember 1954 yang kembali dihadiri oleh perdana menteri 5 negara yang hadir di Konferensi

    Kolombo. Dalam Konferensi Bogor tersebut, telah dirumuskan 4 tujuan pokok Konferensi Asia Afrikayaitu :

    1. Untuk memajukan goodwill dan kerjasama antar bangsa-bangsa Asia dan Afrika , untukmenjelajah serta memajukan kepentingan-kepentingan mereka , baik yang silih ganti maupun

    yang bersama, serta untuk menciptakan dan memajukan persahabatan serta perhubungan

    sebagai tetangga yang baik.

    2. Untuk mempertimbangkan soal-soal serta hubungan-hubungan di lapangan sosial , ekonomi ,

    dan kebudayaan Negara yang diwakili.

    3. Untuk mempertimbangkan soal-soal yang berupa kepentingan khusus bangsa-bangsa Asia

    dan Afrika, misalnya soal-soal yang mengenai kedaulatan nasional dan tentang masalah-

    masalah rasialisme dan kolonialisme.

    4. Untuk meninjau kedudukan Asia dan Afrika , serta rakyat-rakyatnya didalam dunia

  • 8/8/2019 Bahan Diskusi Kerja Kelompok Arif Pln 2

    2/2

    dewasa ini serta sumbangan yang dapat mereka berikan guna memajukan perdamaian serta

    kerja sama didunia.

    Konferensi Asia-Afrika dilaksanakan pada tanggal 18-24 April 1955 di Bandung. KAA inisendiri dihadiri oleh 29 negara-negara kawasan Asia-Afrika yang 5 diantaranya merupakan Negara

    pelopor, termasuk Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Asia-Afrika itu sendiri. Secara terperinci,

    Negara yang hadir dalam Konferensi Asia-Afrika tersebut adalah Afghanistan, Kamboja, RRC, Mesir,

    Ethiopia , Filipina, VietnamUtara, Vietnam Selatan, Saudi Arabia, Yaman, Syiria, Thailand, Turki, Iran,Irak, Sudan, Laos, Lebanon, Liberia, Thailand, Ghana, Nepal, Yordania, dan Jepang. Jumlah itu masih

    ditambah Negara Indonesia, India, Sri Lanka, Pakistan dan Birma sebagai Negara pelopor.

    Dalam Konferensi Asia-Afrika, menghasilkan rumusan yang disebut dengan Dasa Sila

    Bandung. Dasa Sila inilah yang kemudian menghasilkan resolusi dalam persidangan PBB ke 15 tahun

    1960 yaitu resolusi Deklarasi Pembenaran Kemerdekaan kepada negara-negara dan bangsa yangterjajah yang lebih dikenal sebagai Deklarasi Dekolonisasi. Adapun, isi dari Dasa Sila Bandung

    tersebut adalah;

    1. Menghormati hak-hak dasar manusia seperti yang tercantum pada Piagam PBB.

    2. Menghormati kedaulatan dan integritas semua bangsa.

    3. Menghormati dan menghargai perbedaan ras serta mengakui persamaan semua ras dan

    bangsa di dunia.

    4. Tidak ikut campur dan intervensi persoalan negara lain.

    5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri baik sendiri maupun kolektifsesuai dengan piagam PBB.

    6. Tidak menggunakan peraturan dari pertahanan kolektif dalam bertindak untuk kepentingansuatu negara besar.

    7. Tidak mengancam dan melakukan tindak kekerasan terhadap integritas teritorial ataukemerdekaan politik suatu negara.

    8. Mengatasi dan menyelesaikan segala bentuk perselisihan internasional secara jalan damaidengan persetujuan PBB.

    9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.

    10. Menghormati hukum dan juga kewajiban internasional.