bahan ajar etika bisnis islami

Upload: masyhur-ali

Post on 08-Mar-2016

156 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Ekonomi Syariah

TRANSCRIPT

  • ETIKA BISNIS DALAM EKONOMI ISLAMSalah satu kajian penting dalam Islam adalah persoalan etika bisnis. Pengertian etika

    adalah acode or set of principles which people live (kaedah atau seperangkatprinsip yang mengatur hidup manusia).

    Etika adalah bagian dari filsafat yang membahas secara rasional dan kritis tentang nilai,norma atau moralitas. Dengan demikian, moral berbeda dengan etika. Norma adalah suatupranata dan nilai mengenai baik dan buruk, sedangkan etika adalah refleksi kritis dan penjelasanrasional mengapa sesuatu itu baik dan buruk. Menipu orang lain adalah buruk. Ini berada padatataran moral, sedangkan kajian kritis dan rasional mengapa menipu itu buruk apa alasanpikirannya, merupakan lapangan etika.

    Pada dasarnya etika (nilai-nilai dasar) dalam bisnis berfungsi untuk menolong pebisnis(dalam hal ini pedagang) untuk memecahkan problem-problem (moral) dalam praktek bisnismerek.

    Di Indonesia, pengabaian etika bisnis sudah banyak terjadi khususunya oleh parakonglomerat. Para pengusaha dan ekonom yang kental kapitalisnya, mempertanyakan apakahtepat mempersoalkan etika dalam wacana ilmu ekonomi?. Munculnya penolakanterhadap etika bisnis, dilatari oleh sebuah paradigma klasik, bahwa ilmu ekonomi harus bebasnilai (value free). Etika bisnis hanyalah mempersempit ruang gerak keuntungan ekonomis.Padahal, prinsip ekonomi, menurut mereka, adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.

    Pada tahun 1990-an Paul Ormerof, seorang ekonom kritis Inggris menerbitkan bukunyayang amat menghebohkan The Death of Economics", Ilmu Ekonomi sudah menemuiajalnya. (Ormerof,1994). Tidak sedikit pula pakar ekonomi telah menyadari makin tipisnyakesadaran moral dalam kehidupan ekonomi dan bisnis modern.

    Amitas Etzioni menghasilkan karya; The Moral dimension: Toward a NewEconomics(1988). Berbagai buku etika bisnis dan dimensi moral dalam ilmu ekonomi semakinbanyak bermunculnan.

    Contoh kecil kesadaran itu terlihat pada sikap para pakar ekonomi kapitalis Barat yang telahmerasakan implikasi keburukan strategi spekulasi yang amat riskan mengusulkan untukmembuat kebijakan dalam memerangi spekulasi.

    Prof. Lerner dalam buku Economics of Control, mengemukakanbahwa kejahatan spekulasi yang agressif, paling baik bila dicegah dengan kontraspekulasi. Mereka tampaknya belum berhasil menyelesaikan krisis tersebut, meskipun merekamenanganinya dengan serius.

    Mungkin karena itulah Prof. Taussiq berusaha memecahkan masalah ini denganmemperbaiki moral rakyat. Ia dengan lantang berkomentar, Obat paling mujarab, bagikerusakan dunia bisnis adalah norma moral yang baik untuk semua industri.

    Pandangan-pandangan di atas menunjukkan, bahwa di Barat telah muncul kesadaran barutentang pentingnya dimensi etika memasuki lapangan bisnis.

    B. DEFINISI ETIKA

  • Secara etimologi, Etika (ethics) yang berasal dari bahasa Yunani ethikos mempunyaiberagam arti : pertama, sebagai analisis konsep-konsep terhadap apa yang harus, mesti, tugas,aturan-aturan moral, benar, salah, wajib, tanggung jawab dan lain-lain. Kedua, aplikasi ke dalamwatak moralitas atau tindakan-tindakan moral. Ketiga, aktualisasi kehidupan yang baik secaramoral.

    Menurut Ahmad Amin memberikan batasan bahwa etika atau akhlak adalah ilmu yangmenjelaskan arti yang baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan olehmanusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatanmereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.

    Menurut K. Bertens dalam buku Etika, merumuskan pengertian etika kepada tiga pengertianjuga; Pertama, etika digunakan dalam pengertian nilai-niai dan norma-norma moral yangmenjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Kedua,etika dalam pengertian kumpulan asas atau nilai-nilai moral atau kode etik. Ketiga, etika sebagaiilmu tentang baik dan buruk.

    C. DEFINISI BISNISKata bisnis dalam Al-Quran biasanya yang digunakan al-tijarah, al-bai,tadayantum,

    dan isytara. Tetapi yang seringkali digunakan yaitu al-tijarah dan dalam bahasaarab tijaraha, berawal dari kata dasar t-j-r, tajara, tajran wa tijarata, yang bermakna berdagangatau berniaga. At-tijaratun walmutjar yaitu perdagangan, perniagaan (menurut kamus al-munawwir).

    Menurut ar-Raghib al-Asfahani dalam al-mufradat fi gharib al-Quran , at-Tijarahbermakna pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan.

    Menurut Ibnu Farabi, yang dikutip ar-Raghib , fulanun tajirun bi kadza, berartiseseorang yang mahir dan cakap yang mengetahui arah dan tujuan yang diupayakan dalamusahanya.

    Dalam penggunaannya kata tijarah pada ayat-ayat di atas terdapat dua macam pemahaman.Pertama, dipahami dengan perdagangan yaitu pada surat Al-Baqarah ; 282. Kedua, dipahamidengan perniagaan dalam pengertian umum.

    Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa term bisnis dalam Al-Quran dari tijarahpadahakikatnya tidak semata-mata bersifat material dan hanya bertujuan mencari keuntungan materialsemata, tetapi bersifat material sekaligus immaterial, bahkan lebih meliputi dan mengutamakanhal yang bersifat immaterial dan kualitas.

    Aktivitas bisnis tidak hanya dilakukan semata manusia tetapi juga dilakukan antara manusiadengan Allah swt, bahwa bisnis harus dilakukan dengan ketelitian dan kecermatan dalam prosesadministrasi dan perjanjian-perjanjian dan bisnis tidak boleh dilakukan dengan cara penipuan,dan kebohongan hanya demi memperoleh keuntungan.

    Dalam hal ini, ada dua definisi tentang pengertian perdagangan, dari dua sudut pandang yangberbeda, yaitu menurut mufassir dan ilmu fikih:

    1. Menurut Mufassir, Bisnis adalah pengelolaan modal untuk mendapatkan keuntungan.

  • 2. Menurut Tinjauan Ahli Fikih, Bisnis adalah saling menukarkan harta dengan harta secara sukasama suka, atau pemindahan hak milik dengan adanya penggantian.

    3. Menurut cara yang diperbolehkan penjelasan dari pengertian diatas :a. Perdagangan adalah suatu bagian muamalat yang berbentuk transaksi antara seorang dengan

    orang lain.b. Transaksi perdagangan itu dilaksanakan dalam bentuk jual beli yang diwujudkan dalam bentuk

    ijab dan qabul.c. Perdagangan yang dilaksanakan bertujuan atau dengan motif untuk mencari keuntungan.

    D. DEFINISI ETIKA BISN S DALAM EKONOMI ISLAMDari uraian diatas, maka dapat disimpulkan kalau etika sebagai perangkat prinsip moral yang

    membedakan apa yang benar dari apa yang salah, sedangkan bisnis adalah suatu serangkaianperistiwa yang melibatkan pelaku bisnis, maka etika diperlukan dalam bisnis.

    Dengan demikian dapat dipahami bahwa, Etika bisnis adalah norma-norma atau kaidah etikyang dianut oleh bisnis, baik sebagai institusi atau organisasi, maupun dalam interaksi bisnisnyadengan stakeholdersnya.

    Etika bisnis merupakan etika terapan. Etika bisnis merupakan aplikasi pemahaman kitatentang apa yang baik dan benar untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas dan usahayang kita sebut bisnis. Pembahasan tentang etika bisnis harus dimulai dengan menyediakankerangka prinsip-prinsip dasar pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan istilah baik danbenar, hanya dengan cara itu selanjutnya seseorang dapat membahas implikasi-implikasiterhadap dunia bisnis. Etika dan Bisnis, mendeskripsikan etika bisnis secara umum danmenjelaskan orientasi umum terhadap bisnis, dan mendeskripsikan beberapa pendekatan khususterhadap etika bisnis, yang secara bersama-sama menyediakan dasar untuk menganalisismasalah-masalah etis dalam bisnis.

    Dengan demikian, bisnis dalam islam memposisikan pengertian bisnis yang pada hakikatnyamerupakan usaha manusia untuk mencari keridhaan Allah swt. Bisnis tidak bertujuan jangkapendek, individual dan semata-mata keuntungan yang berdasarkan kalkulasi matematika, tetapibertujuan jangka pendek sekaligus jangka panjang, yaitu tanggung jawab pribadi dan sosialdihadap masyarakat, Negara dan Allah swt.

    E. DASAR HUKUM1. Al Baqarah : 282

    Yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalahtidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamumenuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamumenuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannyasebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, danhendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulisitu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah iamengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang

  • yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampumengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. danpersaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (diantaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan duaorang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seoranglupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan(memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemumenulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktumembayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebihmenguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah ituperdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak adadosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabilakamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan.jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalahsuatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allahmengajarmu;dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

    Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau sewa menyewa dan sebagainya. 2. An Nisa' : 29

    Yang artinya :Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salingmemakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalanperniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. danjanganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah MahaPenyayang kepadamu. Larangan membunuh diri sendiri mencakup jugalarangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berartimembunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.

    3. At Taubah : 24Yang artinya: Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara,

    isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan,perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yangkamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dariberjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkankeputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orangyang fasik.

    4. An Nur : 37Yang artinya : laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula)

    oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan(dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu)hati dan penglihatan menjadi goncang.

    5. As Shaff : 10

  • Yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkansuatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?.

    PEMBAHASAN MASALAHA. TUJUAN UMUM ETIKA BISNIS DALAM EKONOMI ISLAM

    Dalam hal ini, etika bisnis islam adalah merupakan hal yang penting dalam perjalanan sebuahaktivitas bisnis profesional. Sebagaimana diungkapkan oleh Dr. Syahata, bahwa etika bisnisIslam mempunyai fungsi substansial yang membekali para pelaku bisnis, beberapa hal sebagaiberikut :

    1. Membangun kode etik islami yang mengatur, mengembangkan dan menancapkan metodeberbisnis dalam kerangka ajaran agama. Kode etik ini juga menjadi simbol arahan agarmelindungi pelaku bisnis dari resiko.

    2. Kode ini dapat menjadi dasar hukum dalam menetapkan tanggungjawab para pelaku bisnis,terutama bagi diri mereka sendiri, antara komunitas bisnis, masyarakat, dan diatas segalanyaadalah tanggungjawab di hadapan Allah SWT.

    3. Kode etik ini dipersepsi sebagai dokumen hukum yang dapat menyelesaikan persoalan yangmuncul, daripada harus diserahkan kepada pihak peradilan.

    4. Kode etik dapat memberi kontribusi dalam penyelesaian banyak persoalan yang terjadi antarasesama pelaku bisnis dan masyarakat tempat mereka bekerja.

    5. Sebuah hal yang dapat membangun persaudaraan (ukhuwah) dan kerja sama antara merekasemua.

    B. PANDUAN RASULULLAH DALAM ETIKA BISNISRasululah SAW sangat banyak memberikan petunjuk mengenai etika bisnis, di antaranya ialah:

    1. Bahwa prinsip esensial dalam bisnis adalah kejujuran. Dalam doktrin Islam, kejujuranmerupakan syarat paling mendasar dalam kegiatan bisnis. Rasulullah sangat intensmenganjurkan kejujuran dalam aktivitas bisnis. Dalam hal ini, beliau bersabda:Tidakdibenarkan seorang muslim menjual satu jualan yang mempunyai aib,kecuali ia menjelaskan aibnya (H.R. Al-Quzwani). Siapa yang menipu kami,maka dia bukan kelompok kami (H.R. Muslim). Rasulullah sendiri selalu bersikap jujurdalam berbisnis. Beliau melarang para pedagang meletakkan barang busuk di sebelah bawah danbarang baru di bagian atas.

    2. Kesadaran tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis. Pelaku bisnis menurut Islam, tidak hanyasekedar mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya, sebagaimana yang diajarkan Bapak ekonomikapitalis, Adam Smith, tetapi juga berorientasi kepada sikap taawun (menolong orang lain)sebagai implikasi sosial kegiatan bisnis. Tegasnya, berbisnis, bukan mencari untung materialsemata, tetapi didasari kesadaran memberi kemudahan bagi orang lain dengan menjual barang.

    3. Tidak melakukan sumpah palsu. Nabi Muhammad saw sangat intens melarang para pelakubisnis melakukan sumpah palsu dalam melakukan transaksi bisnis Dalam sebuah hadis riwayatBukhari, Nabi bersabda, Dengan melakukan sumpah palsu, barang-barangmemang terjual, tetapi hasilnya tidak berkah. Dalam hadis riwayat Abu

  • Zar, Rasulullah saw mengancam dengan azab yang pedih bagi orang yangbersumpah palsu dalam bisnis, dan Allah tidak akan memperdulikannyananti di hari kiamat (H.R. Muslim). Praktek sumpah palsu dalam kegiatan bisnis saat inisering dilakukan, karena dapat meyakinkan pembeli, dan pada gilirannya meningkatkan dayabeli atau pemasaran. Namun, harus disadari, bahwa meskipun keuntungan yang diperolehberlimpah, tetapi hasilnya tidak berkah.

    4. Ramah-tamah. Seorang pelaku bisnis, harus bersikap ramah dalam melakukan bisnis. NabiMuhammad Saw mengatakan, Allah merahmati seseorang yang ramah dantoleran dalam berbisnis (H.R. Bukhari dan Tarmizi).

    5. Tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi, agar orang lain tertarik membelidengan harga tersebut. Sabda Nabi Muhammad, Janganlah kalian melakukan bisnisnajsya (seorang pembeli tertentu, berkolusi dengan penjual untukmenaikkan harga, bukan dengan niat untuk membeli, tetapi agar menarikorang lain untuk membeli).

    6. Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain, agar orang membeli kepadanya. Nabi MuhammadSaw bersabda, Janganlah seseorang di antara kalian menjual dengan maksuduntuk menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain (H.R. Muttafaq alaih).

    7. Tidak melakukan ihtikar. Ihtikar ialah (menumpuk dan menyimpan barang dalam masa tertentu,dengan tujuan agar harganya suatu saat menjadi naik dan keuntungan besar pun diperoleh).Rasulullah melarang keras perilaku bisnis semacam itu.

    8. Takaran, ukuran dan timbangan yang benar. Dalam perdagangan, timbangan yang benar dantepat harus benar-benar diutamakan. Firman Allah: Celakalah bagi orang yang curang,yaitu orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka mintadipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain,mereka mengurangi ( QS. 83: 112).

    9. Bisnis tidak boleh menggangu kegiatan ibadah kepada Allah. Firman Allah, Orang yangtidak dilalaikan oleh bisnis lantaran mengingat Allah, dan dari mendirikanshalat dan membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang hari itu,hati dan penglihatan menjadi goncang.

    10. Membayar upah sebelum kering keringat karyawan. Nabi Muhammad Saw bersabda,Berikanlah upah kepada karyawan, sebelum kering keringatnya. Hadist inimengindikasikan bahwa pembayaran upah tidak boleh ditunda-tunda. Pembayaran upah harussesuai dengan kerja yang dilakukan.

    11. Tidak monopoli. Salah satu keburukan sistem ekonomi kapitalis ialah melegitimasi monopolidan oligopoli. Contoh yang sederhana adalah eksploitasi (penguasaan) individu tertentu atas hakmilik sosial, seperti air, udara dan tanah dan kandungan isinya seperti barang tambang danmineral. Individu tersebut mengeruk keuntungan secara pribadi, tanpa memberi kesempatankepada orang lain. Ini dilarang dalam Islam.

    12. Tidak boleh melakukan bisnis dalam kondisi eksisnya bahaya (mudharat) yang dapatmerugikan dan merusak kehidupan individu dan sosial. Misalnya, larangan melakukan bisnissenjata di saat terjadi chaos (kekacauan) politik. Tidak boleh menjual barang halal, seperti

  • anggur kepada produsen minuman keras, karena ia diduga keras, mengolahnya menjadi miras.Semua bentuk bisnis tersebut dilarang Islam karena dapat merusak esensi hubungan sosial yangjustru harus dijaga dan diperhatikan secara cermat.

    13. Komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan halal, bukan barang yang haram,seperti babi, anjing, minuman keras, ekstasi, dsb. Nabi Muhammad Saw bersabda,Sesungguhnya Allah mengharamkan bisnis miras, bangkai, babi danpatung-patung (H.R. Jabir).

    14. Bisnis dilakukan dengan suka rela, tanpa paksaan. Firman Allah, Hai orang-orang yangberiman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan carayang batil, kecuali dengan jalan bisnis yang berlaku dengan suka-sama sukadi antara kamu (QS. 4: 29).

    15. Segera melunasi kredit yang menjadi kewajibannya. Rasulullah memuji seorang muslim yangmemiliki perhatian serius dalam pelunasan hutangnya. Sabda Nabi Saw, Sebaik-baik kamu,adalah orang yang paling segera membayar hutangnya (H.R. Hakim).

    16. Memberi tenggang waktu apabila pengutang (kreditor) belum mampu membayar. Sabda NabiSaw, Barang siapa yang menangguhkan orang yang kesulitan membayarhutang atau membebaskannya, Allah akan memberinya naungan di bawahnaunganNya pada hari yang tak ada naungan kecuali naungan-Nya (H.R.Muslim).

    17. Bahwa bisnis yang dilaksanakan bersih dari unsur riba. Firman Allah, Hai orang-orangyang beriman, tinggalkanlah sisa-sisa riba jika kamu beriman (QS. al-Baqarah::278) Pelaku dan pemakan riba dinilai Allah sebagai orang yang kesetanan(QS.2: 275). Oleh karena itu Allah dan Rasulnya mengumumkan perang terhadap riba.

    C. TEORI DAN SISTEMATIKA ETIKA BISNISSistem etika Islam secara umum memiliki perbedaan mendasar dibanding sistem etika barat.

    Pemaparan pemikiran yang melahirkan sistem etika di Barat cenderung memperlihatkanperjalanan yang dinamis dengan cirinya yang berubah-ubah dan bersifat sementara sesuaidinamika peradaban yang dominan.

    Lahirnya pemikiran etika biasanya didasarkan pada pengalaman dan nilai-nilai yang diyakinipara pencetusnya. Pengaruh ajaran agama kepada model etika di Barat justru menciptakanekstremitas baru dimana cenderung merenggut manusia dan keterlibatan duniawi dibandingkansudut lain yang sangat mengemukakan rasionalisme dan keduniawian.

    Sedangkan dalam Islam mengajarkan kesatuan hubungan antar manusia dengan Penciptanya.Kehidupan totalitas duniawi dan ukhrawi dengan berdasarkan sumber utama yang jelas yaitu Al-Qur'an dan Hadis.

    1. Etika Dalam Perspektif BaratDalam sistem etika Barat ini, ada tiga teori etika yang akan dibahas, antara lain :

    a. TeleologiTeori yang dikembangkan oleh Jeremy Bentham dan John Stuart Mill ini mendasarkan pada

    dua konsep yakni : Pertama, konsepUtility (manfaat) yang kemudian disebut Utilitarianisme.

  • artinya, pengambilan keputusan etika yang ada pada konsep ini dengan menggunakanpertimbangan manfaat terbesar bagi banyak pihak sebagai hasil akhirnya. Dengan kata lain,sesuatu yang dinilai benar adalah sesuatu yang memaksimalisasi apa yang baik ataumeminimalisir apa yang berbahaya bagi banyak pihak. Maka, sesuatu itu dinilai sebagaiperbuatan etis ketika sesuatu itu semakin bermanfaat bagi banyak orang.

    Dan kedua, teori Keadilan Distribusi (Distribitive Justice) atau keadilan yang berdasarkanpada konsep Fairness. Inti dari teori ini adalah perbuatan itu dinilai etis apabila menjunjungkeadilan distribusi barang dan jasa berdasarkan pada konsep Fairness. Yakni konsep yangmemiliki nilai dasar keadilan.

    Dalam hal ini, suatu perbuatan sangat beretika apabila berakibat pada pemerataan ataukesamaan kesejahteraan dan beban, sehingga konsep ini berfokus pada metode distribusinya.Distribusi sesuai bagiannya, kebutuhannya, usahanya, sumbangan sosialnya dan sesuai jasanya,dengan ukuran hasil yang dapat meningkatkan kerjasama antar anggota masyarakat.

    b. DeontologiTeori yang dikembangkan oleh Immanuel Kant ini mengatakan bahwa keputusan moral harus

    berdasarkan aturan-aturan dan prinsip-prinsip universal, bukan "hasil" atau "konsekuensi" sepertiyang ada dalam teori teleologi. Perbuatan baik bukan karena hasilnya tapi mengikuti suatuprinsip yang baik berdasarkan kemauan yang baik.

    Dalam teori ini terdapat dua konsep, yaitu : Pertama, Teori Keutamaan (Virtue Ethics).Dasar dari teori ini bukanlah aturan atau prinsip yang secara universal benar atau diterima, akantetapi apa yang paling baik bagi manusia untuk hidup. Dasar dari teori ini adalah tidak menyorotiperbuatan manusia saja, akan tetapi seluruh manusia sebagai pelaku moral. Memandang sikapdan akhlak seseorang yang adil, jujur, mura hati, dsb sebagai keseluruhan.

    Kedua, Hukum Abadi (Eternal Law), dasar dari teori ini adalah bahwa perbuatan etis harusdidasarkan pada ajaran kitab suci dan alam.

    c. HybridDalam teori ini terdapat lima teori, meliputi :

    Personal LibertarianismDikembangkan oleh Robert Nozick, dimana perbuatan etikal diukur bukan dengan keadilan

    distribusi kekayaan, namun dengan keadilan atau kesamaan kesempatan bagi semua terhadappilihan-pilihan yang ada (diketahui) untuk kemakmuran mereka. Teori ini percaya bahwamoralitas akan tumbuh subur dari maksimalisasi kebebasan individu.

    Ethical EgoismDalam teori ini, memaksimalisasi kepentingan individu dilakukan sesuai dengan keinginan

    individu yang bersangkutan. Kepentingan ini bukan harus berupa barang atau kekayaan, bisajuga berupa ketenaran, keluarga bahagia, pekerjaan yang baik, atau apapun yang dianggappenting oleh pengambil keputusan.

    ExistentialismTokoh yang mengembangkan teori ini adalah Jean-Paul Sartre. Menurutnya, standar perilaku

    tidak dapat dirasionalisasikan. Tidak ada perbuatan yang benar-benar salah ataua benar-benar

  • benar atau sebaliknya. Setiap orang dapat memilih prinsip etika yang disukai karena manusiaadalah apa yang ia inginkan dirinya menjadi.

    RelativismTeori ini berpendapat bahwa etika itu bersifat relatif, jawaban dari etika itu tergantung dari

    situasinya. Dasar pemikiran teori ini adalah bahwa tidak ada kriteria universal untuk menentukanperbuatan etis. Setiap individu mempunyai kriteria sendiri-sendiri dan berbeda setiap budaya dannegara.

    Teori Hak (right)Nilai dasar yang dianut dalam teori in adalah kebebasan. Perbuatan etis harus didasarkan

    pada hak individu terhadap kebebasan memilih. Setiap individu memiliki hak moral yang tidakdapat ditawar.

    2. Etika dalam Perpektif IslamMasyarakat Islam adalah masyarakat yang dinamis sebagai bagian dari peradaban. Dalam hal

    ini, etika dengan agama berkaitan erat dengan manusia, tentang upaya pengaturan kehidupan danperilakunya. Jika barat meletakkan "Akal" sebagai dasar kebenarannya. Maka, Islam meletakkan"Al-Qur'an" sebagai dasar kebenaran.

    Berbagai teori etika Barat dapat dilihat dari sudut pandang Islam, sebagai berikut :a. Teleologi Utilitarian dalam Islam adalah hak individu dan kelompok adalah penting dan

    tanggungjawab adalah hak perseorangan.b. Distributive Justice dalam Islam adalah Islam mengajarkan keadilan. Hak orang miskin berada

    pada harta orang kaya. Islam mengakui kerja dan perbedaan kepemilikan kekayaan.c. Deontologi dalam Islam adalah Niat baik tidak dapat mengubah yang haram menjadi halal.

    Walaupun tujuan, niat dan asilnya baik, akan tetapi apabila caranya tidak baik, maka tetap tidakbaik.

    d. Eternal Law dalam Islam adalah Allah mewajibkan manusia untuk mempelajari dan membacawahyu dan ciptaanNya. Keduanya harus dilakukan dengan seimbang, Islam mewajibkan manusiaaktif dalam kegiatan duniawi yang berupa muamalah sebagai proses penyucian diri.

    e. Relativisme dalam Islam adalah perbuatan manusia dan nilainya harus sesuai dengan tuntunanAl-Qur'an dan Hadis. Prinsip konsultasi dengan pihak lain sangat ditekankan dalam Islam dantidak ada tempat bagi egoisme dalam Islam.

    f. Teori Hak dalam Islam adalah menganjurkan kebebasan memilih sesuai kepercayaannya danmenganjurkan keseimbangan. Kebebasan tanpa tanggungjawab tidak dapat diterima. Dantanggungjawab kepada Allah adalah hak individu.

    D. KETENTUAN UMUM ETIKA BISNIS DALAM EKONOMI ISLAM1. Kesatuan (Tauhid/Unity)

    Dalam hal ini adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep tauhid yangmemadukan keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim baik dalam bidang ekonomi, politik,sosial menjadi keseluruhan yang homogen, serta mementingkan konsep konsistensi danketeraturan yang menyeluruh.

  • Dari konsep ini maka islam menawarkan keterpaduan agama, ekonomi, dan sosial demimembentuk kesatuan. Atas dasar pandangan ini pula maka etika dan bisnis menjadi terpadu,vertikal maupun horisontal, membentuk suatu persamaan yang sangat penting dalam sistemIslam.

    2. Keseimbangan (Equilibrium/Adil)Islam sangat mengajurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis, dan melarang berbuat curang

    atau berlaku dzalim. Rasulullah diutus Allah untuk membangun keadilan. Kecelakaan besar bagiorang yang berbuat curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lainmeminta untuk dipenuhi, sementara kalau menakar atau menimbang untuk orang selaludikurangi.

    Kecurangan dalam berbisnis pertanda kehancuran bisnis tersebut, karena kunci keberhasilanbisnis adalah kepercayaan. Al-Quran memerintahkan kepada kaum muslimin untuk menimbangdan mengukur dengan cara yang benar dan jangan sampai melakukan kecurangan dalam bentukpengurangan takaran dan timbangan.

    Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah

    dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baikakibatnya.(Q.S. al-Isra: 35).

    Dalam beraktivitas di dunia kerja dan bisnis, Islam mengharuskan untuk berbuat adil,takterkecuali pada pihak yang tidak disukai. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Maidah : 8 yang artinya : Hai orang-orang beriman,hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah SWT,menjadi saksidengan adil. Dan janganlah sekali-sekali kebencianmu terhadap suatu kaummendorong kamu untuk berlaku tidak adil.Berlaku adillah karena adil lebihdekat dengan takwa.

    3. Kehendak Bebas (Free Will)Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis islam, tetapi kebebasan itu

    tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar. Tidak adanya batasanpendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segalapotensi yang dimilikinya.

    Kecenderungan manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang takterbatas dikendalikan dengan adanya kewajiban setiap individu terhadap masyarakatnya melaluizakat, infak dan sedekah.

    4. Tanggungjawab (Responsibility)Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena tidak

    menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan keadilan dankesatuan, manusia perlu mempertaggungjawabkan tindakanya secara logis prinsip iniberhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai apa yang bebasdilakukan oleh manusia dengan bertanggungjawab atas semua yang dilakukannya.

    5. Kebenaran: kebajikan dan kejujuran

  • Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran lawan dari kesalahan,mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan dan kejujuran. Dalam konteks bisnis kebenarandimaksudkan sebagia niat, sikap dan perilaku benar yang meliputi proses akad (transaksi) prosesmencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya meraih ataumenetapkan keuntungan.

    Dengan prinsip kebenaran ini maka etika bisnis Islam sangat menjaga dan berlaku preventifterhadap kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi, kerjasamaatau perjanjian dalam bisnis.

    E. TINGKATAN APLIKASI ETIKA BISNIS DALAM EKONOMI ISLAMAdapun penerapan etika bisnis dapat dilakukan pada tiga tingkatan, yaitu; individual,

    organisasi, dan sistem. Pertama, pada tingkat individual, etika bisnis mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang atas tanggungjawab pribadinya dan kesadaran sendiri, baiksebagai penguasa maupun manajer. Kedua, pada tingkat organisasi, seseorang sudah terikatkepada kebijakan perusahaan dan persepsi perusahaan tentang tanggungjawab sosialnya. Ketiga,pada tingkat sistem, seseorang menjalankan kewajiban atau tindakan berdasarkan sistem etikatertentu.

    Realitasnya, para pelaku bisnis sering tidak mengindahkan etika. Nilai moral yang selarasdengan etika bisnis, misalnya toleransi, kesetiaan, kepercayaan, persamaan, emosi ataureligiusitas hanya dipegang oleh pelaku bisnis yang kurang berhasil dalam berbisnis. Sementarapara pelaku bisnis yang sukses memegang prinsip-prinsip bisnis yang tidak bermoral, misalnyamaksimalisasi laba, agresivitas, individualitas, semangat persaingan, dan manajemen konflik.

    PENUTUPKesimpulan

    Etika bisnis islam adalah merupakan hal yang penting dalam perjalanan sebuah aktivitasbisnis profesional. Sebagaimana diungkapkan oleh Dr. Syahata, bahwa etika bisnis Islammempunyai fungsi substansial yang membekali para pelaku bisnis.

    Prinsip ekonomi, menurut para pebisnis dan para konglomerat adalah untuk mencarikeuntungan yang sebesar-besarnya tanpa menggunakan etika bisnis yang ada.

    Panduan Rasulullah dalam etika bisnis yang perlu diperhatikan dalam berbisnis :1. Prinsip essensial dalam bisnis adalah kejujuran2. Kesadaran tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis3. Tidak melakukan sumpah palsu4. Ramah tamah5. Tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi, agar orang lain tertarik membeli dengan

    harga tersebut.Islam menawarkan keterpaduan agama, ekonomi, dan sosial demi membentuk kesatuan. Atas

    dasar pandangan ini pula maka etika dan bisnis menjadi terpadu, vertikal maupun horisontal,membentuk suatu persamaan yang sangat penting dalam sistem Islam.

  • Realitasnya, para pelaku bisnis sering tidak mengindahkan etika. Para pelaku bisnis yangsukses memegang prinsip-prinsip bisnis yang tidak bermoral, misalnya maksimalisasi laba,agresivitas, individualitas, semangat persaingan, dan manajemen konflik.

    DAFTAR PUSTAKAAl-Quran dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama RI. 1985Ahmad, Mustaq Etika Bisnis dalam Islam. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar)2001Badroen, Faishal dkk. Etika Bisnis Dalam Islam,(Jakarta : Kencana) 2007Basyir, Ahmad Azhar. Asas-Asas Hukum Mu`amalat.(Yogyakarta : UII Press) 2000Karim, Adiwarman, Ekonomi Islam, Suatu Kajian Ekonomi Makro, (Jakarta: IIITIndonesia)2002Karim, M. Rusli Berbagai Aspek Ekonomi Islam, (Yogyakarta : PT. Tiara Wacana)1992Raharjo, M. Dawam Etika Bisnis Menghadapi Globalisasi. (Jakarta : LP3ES)1995Rakhmat, Jalaluddin. Konsep Konsep Anthropolgis, dalam Kontekstualisasi Doktrin IslamDalam Sejarah (Jakarta: Paramadina)1994Suseno, Franz Magnis. Etika Bisnis : dasar Dan Aplikasinya, (Jakarta : Gramedia)1994Taufik Abdullah, Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi.(Jakarta: LP3ES)1982Zubair, Achmad Charris. Kuliah Etika, (Jakarta : Rajawali Press)1995

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Begitu pentingnya kegiatan bisnis dalam kehidupan manusia, tidak heran jikaIslam yang bersumber pada al-Quran dan Sunnah memberi tuntunan dalam bidangbisnis.

    Etika bisnis sangat penting untuk dikemukakan dalam era globalilasasi yangseringkali mengabaikan nilai-nilai moral dan etika.

    Karena itu, Islam menekankan agar aktifitas bisnis manusia dimaksudkan tidaksemata-mata sebagai alat pemuas keinginan dan kebutuhan hidup saja, tetapi lebihpada upaya pencarian kehidupan berkeseimbangan disertai prilaku positif sesuaietika bisnis dalam islam. Suatu bisnis akan bernilai apabila dapat memenuhikebutuhan material dan juga kebutuhan spiritual secara seimbang, tidakmengandung kebatilan, kerusakan dan kedzaliman. Akan tetapi mengandung nilaikeesaan, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, kebajikan dankejujuran.

    B. Rumusan Masalah

  • a. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis ?

    b. Apa saja konsep dari filsafat etika bisnis islam ?

    c. Bagaimana Aksioma dari etika bisnis islam itu ?

    C. Tujuan Masalaha. Mengetahui dan mengerti Apa yang dimaksud dengan etika bisnis .

    b. Menegrti serta dapat memahami konsep dari filsafat etika bisnis islam.

    c. Memahami dan mengerti akan Aksioma dari etika bisnis islam itu.

    BAB IIPEMBAHASAN

    A. Pengertian Etika Bisnis

    Etika Bisnis Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos yang berarti adatkebiasaan yang merupakan bagian dari filsafat. Menurut Webster Dictionary, etikaialah ilmu pengetahuan tentang tingkah laku manusia. Adapun definisi lainmengenai etika adalah model perilaku yang diikuti untuk mengharmoniskanhubungan antara manusia meminimalkan penyimpangan dan berfungsi untukkesejahteraan masyarakat.

    Etika adalah bidang ilmu yang bersifat normatif karena ia berperan menentukanapa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan oleh seorang individu. EtikaBisnis, kadangkala merujuk pada etika menegemen atau etika organisasi, yangsecara sederhana membatasi kerangka acuannya pada konsepsi organisasi, dandikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi padastandar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilakubisnis . Bisnis dalam islam pada hakikatnya adalah usaha manusia untuk mencarikeridhaan Allah SWT, maka dari itu dalam berbisnis tidak hanya mengejarkeuntungan berdasarkan kalkulasi matematika saja, namun dalam berbisnis jugaharus memperhatikan etika dalam berbisnis.

  • Dalam islam, istilah yang paling dekat berhubungan dengan istilah etika di dalamAl-Quran adalah khuluq. Quran juga mempergunakan sejumlah istilah lain untukmenggambarkan konsep tetentangkebaikan: khayr(kebaikan),birr (kebenaran),qist(persamaan), adl (keseteraan dankeadilan),haqq (kebenaran dan kebaikan),maruf(mengetahui dan menyetujui),taqwa (ketaqwaan). Tindakan yang terpuji di sebut juga salihatdan tindakan terceladisebut sayyiat

    Etika bisnis ini sudah banyak ditemukan dalam berbagai literature dan sumberutamanya adalah Al-Quran dan Hadits, dan pada keseluruhan intinya Islammengajarkan kita untuk beperilaku yang etis, yaitu berperilaku dengan caramengikuti perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

    B. Konsep filsafat etika islam

    Lima konsep kunci yang membentuk sistem etika islam adalah : keesaan,keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, serta kebajikan.

    a. Keesaan

    Keesaan, seperti dicerminkan dalam konsep tawhid, merupakan dimensi vertikalislam. Konsep keesaan menggabungkan ke dalam sifat homogen semua aspek yangberbeda-beda dalam kehidupan seorang muslim: ekonomi, agama, politik, danmasyarakat serta menekankan gagasan mengenai konsentrasi dan keteraturan.Konsep keesaan memiliki pengaruh yang paling mendalam terhadap diri seorangmuslim.

    a.a Karena seorang muslim memandang apa pun yang ada di dunia sebagai milik AllahSWT, Tuhan yang juga memilikinya, pemikiran dan perilakunya tidak dapatdibiasakan oleh apapun juga. Pandangannya menjadi lebih luas dan pengabdiannyatidak lagi terbats kepada kelompok atau lingkungan tertentu. Segala bentukpandangan rasisme ataupun sistem kasta menjadi tidak sejalan denganpemikirannya.

    a.b Karena hanya allah yang maha kuasa dan maha esa, maka kaum muslim bebedadengan, terbebas dan tidak takut akan semua bentuk kekuasaan kecuali Allah SWT.Ia tidak pernah disilaukan oleh kebesaran orang lain dan tidak membarkan dirinyadipaksa untuk bertindak tidak etis oleh siapapun. Karena Allah SWT dapatmengambil mudah apa pun yang telah ia berikan, maka kaum muslim akanbersikap rendah hati dan hidup sederhana.

    a.c Karena ia percaya bahwa hanya Allah SWT yang dapat menolongnya, ia tidakpernah merasa putus asa akan datangnya pertolongan dan kemurahan Allah SWT.Tidak ada manusia ataupun binatang apa pun yang memiliki kekuasaan untukmengambi nyawa sebelum waktu yang telah digariskannya , hanya Allah SWT yang

  • memiliki kekuasaan mengambil nyawanya. Ia akan bertindak penuh keyakinan dankeberanian untuk apa yang ia anggap etis dan islami.

    a.d Pengaruh paling besar dari ucapan la ilaha illa Allah adalah bahwa kaum muslimakan menaati dan melaksanakan hukum-hukum Allah SWT. Ia percaya bahwa AllahSwt mengetahui segala yang terlihat ataupun yang tersembunyi, dan bahwa iatidak dapat menyembunyikan apa pun, niat ataupun tindakan dari Allah SWT.Sebagai konsekuennya ia kan menghindarkan diri dari apa yang dilarang danberbuat hanya dalam kebaikan.

    a) Penerapan Konsep Keesaan dalam etika bisnis

    Berdasarkan diskusi menegnai konsep keesaan diatas, seorang pengusaha muslimtidak akan :

    a.a Berbuat diskriminatif terhadap pekerja, pemasok, pembeli, atau siapapunpemegang saham perusahaan atas dasar ras, warna kulit, jenis kelamin ataupunagama. Hal ini sesuai dengan tujuan Allah SWT untuk menciptakan manusia :

    hai manusia! Sesugguhnya telah kami ciptakan kalian sebagai laki-lakidanperempuan, dan membuat kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agarkalian saling mengenal satu sama lain

    a.b dapat dipaksa untuk berbuat tidak etis, karena ia hanya takut dan cinta padaAllah SWT. Ia selalu mengikuti aturan perilaku yang sama dan satu, dimanapunapakah itu di masjid, di dunia kerja atau aspek apapun dalam kehidupannya. Iaakan selalu merasa bahagia.

    ktakanlah : sesungguhnya, iibadahku, pengorbananku, hidup dan matiku semuademi Allah SWT penguasa alam semesta.

    a.c menimbun kekayaan dengan penuh keserakahan.. konsep amanah ataukepercayaan memiliki makna yang penting baginya karena ia sadar bahwa semuaharta di dunia bersifat sementara, dan harus dipergunakan secara bijaksana.Tindakan seorang muslim tidak semata-mata dituntun oleh keuntungan, dan tidakdemi mencari kekayaan dengan cara apapun ia menyadari bahwa :

    harta dan anak adalah perhiasan kehidupan dinunia; namun amalan-amalan yangkenal dan saleh adalah lebih baik pahalanya dimata Allah SWT, dan lebih baiksebagai landasan harapan-harapan.

  • b. Keseimbangan

    Keseimbangan atau adl menggambarkan dimensi horizontal ajaran islam danberrhubungan dengan harmoni segala sesuatu di alam semesta. Hukum danketeraturan yang kita lhat di alam semesta merefleksikan konsep keseimbanganyang rumit ini. Sebagaiman ayang difirmankan oleh Allah Swt :

    Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.

    Sifat keseimbangan ini lebih dari sekedar karakteristik alam, ia merupakankarekter dinamik yang harus diperjuangkan oleh seorang muslim dalamkehidupannya. Kebutuhan akan keseimbangan dan kesetaraan ditekankan AllahSWT ketika ia menyebut kam muslim sebagai umatun wasatun. Untuk menjagakeseimbangan antara mereka yang berpunya dan mereka yang tak berpunya,allahSWT menekankan arti pentingnya sikap saling memberi dan mengutuk tindakanmengkonsumsi yang berlebih-lebihan.

    dan belanjakan harta bendamu dijalan Allah SWT. Dan janganlah kamumenjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan , dan berbuat baiklah, karenasesungguhnya Allah SWT menyukai orang yang berbuat baik.

    Pada saat yang sama, Allah SWT tidak berkenaan dengan Sikap-Sikap Aketismeekstrim. Keseimbangan dan kesederhanaan kunci segalanya, Allah SWTmenggambarkan mereka, yang akan mendapat imabalan tempatt tertinggidisurga sebagai :

    mereka yang, ketika membelanjakan hartanya tidak berlebih-lebihan, dantidak pula kikir namun sekedar hanya menjaga keseimbangan diantara keduanya,mereka tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah SWT,{...}, dan merekatidak memberikan kesaksian palsu, dan jika mereka bertemu dengan orang-orangyang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka melaluibegitu saja dengan menjaga kehormatan dirinya, mereka yang diberi peringatandengan ayat-ayat tuhan tidak menghadapi seolah-olah mereka buta atau tuli{...}.

    b) Penerapan Konsep Keseimbangan dalam etika bisnis

    Prinsip keseimbangan atau kesetaraan berlaku baik secara harfiah maupun kiasdalam dunia bisnis. Sebagai contoh, Allah SWT memperingatkan para pengusamuslim untuk :

    sempurnakanlah takaranmu apabila kamu menakar dan timbanglah dengancara yeng benar : itulah lebh utama dans lebih baik akibatnya.

  • Sanagat menarik untuk mengetahui bahwa mkana lain kata adl adalah keadilankeseteraan. Seperti yang kita lihat pada ayat diatas, sebuah transaksi yangseimbang adalah juga setara dan adil. Quran mempergunkan istilah adl dalampenegertian inisecara keseluruhan, islam sebenarnya tidak ingin menciptakansebuah masyarakat pedagang syahid, yang berbisnis semata demi alasankedermawaan. Sebaliknya, islam ingin mengekang kecenderungan sikap srakahmanusia dan kecintaannya untuk memiliki barang-barang. Sebagai akibatnya, baiksikap kikir, maupun boros keduanya dikutuk baik dalam Quran maupun hadist.

    c. Kehendak bebas

    Pada tingkat tertentu, manusia diberikan kehendak bebas untuk mengendalikankehidupannya sendiri manakala Allah SWT menurunkanya ke bumi. Dengan tanpamengabaikan kenyataan bahwa ia sepenuhnya dituntun oleh hukum yangdiciptakan oleh Allah SWT, ia diberi kemampuna berfikir dan membuat keputusan,untuk memilih apapun jalan hidup yang ia inginkan, dan yang paling penting untukbertindak berdasarkan aturan apapun yang ia pilih. Tidak seperti halnya ciptaanAllah SWT yang lain dialam semesta, ia dapat memilih perilaku etis ataupunperilaku tidak etis yang akan ia jalankan.

    katakanlah ,kebenaran adalah dari tuhan. Maka barangsiapa yang inginberiman maka hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin kafir, makabiarkanlah ia kafir.

    Sekali ia memilih untuk menjadi seorang muslim, ia harus tunduk kepada AllahSWT. Ia menjadi bagian umat secara keseluruhan, dan menyadari kedudukannyasebagai wakil Allah SWT dimuka bumi. Ia setuju untuk berperilaku berdasarkanaturan-aturan yang telah ditetapkan Allah SWT demi kehidupan pribadi maupunsosialnya. Sekarang, seluruh kehidupanya telah diserahkan sepenuhnya kepadaAllah SWT, dan tidak ada lagi konflik dalam dirinya sendiri. Konsepkehendak bebas berkedudukan sejajar dengan konsep kesatuan dankeseimbangan.

    c) Penerapan Konsep Kehendak Bebas dalam etika bisnis

    Berdasarkan konsep kehendak bebas, manusia memiliki kebebasan untukmembuat kontrak dan menempatinya ataupun mengingkarinya. Seorang muslim,yang telah menyerahkan hidupnya pada kehendak Allah SWT, akan menepatisemua kontrak yang telah dibuatnya.

    hai orang-orang yang beriman! Penuhilah semua perjanjian itu.

  • Penting untuk di catat bahwa Allah SWT memerintahkan ayat diatas secaraeksplisit kepada kaum muslim. Sebagaimana dikemukakan oleh yusuf ali, katauqud adalah sebuah konstruksi multidimensional. Kata tersebut mengandung arti

    c.a kewajiban suci yang muncul dari kodrat spiritual dan hubungan kita dengan AllahSWT.

    c.b kewajiban sosial kita seperti misalnya dalam perjanjian perkawinan.

    c.c kewajiban politik kita seperti misalnya perjanjian hukum.

    c.d kewajiban bisnis kita seperti misalnya kontrak formal mengenai tugas-tugastertentu yang harus dilakukan ataupun kontrak yang tak tertulis mengenaiperlakuan layat yang harus diberikan pada para pekerja

    Kaum muslim harus mengekang kehendak bebasnya untuk bertindakberdasarkan aturan-aturan moral seperti yang telah digariskan Allah SWT. Darisudut pandang ekonomi, islam menolak prinsip laissez-faire dan keyakinan baratterhadap konsep tangan yang tak terlihat. Karena aspek kunci dalam diri manusiaadalah Nafs ammarah, maka ia akan cenderung menyalahgunakan sistem sepertiini.

    Contoh-contoh seperti kasus Ivan Boesky, Michael Milken dan kegagalanpembayaran obligasi, skandal tabungan dan pinjaman di Amerika Serikat, bencanaBCCI, praktek-praktek korupsi pemerintah dan mafia di italia, sistem baqshish ditimur tengah, skandal pasar modal di jepang, dll, kesemuanya menggambarkankelemahan-kelemahan dalam sistem kapitalisme. Prinsip homo islamicus yangdituntun oleh hukum Allah SWT harus dipilih agar dapat bertindak secara etis.

    d. Tanggung Jawab

    Kebebasan yang tak terbatas adalah sebuah absurditas; ia mengimplikasikantidak adanya sikap tanggung jawab atau akuntabilitas. Untuk memenuhi konsepkeadilan dan kesatuan seperti yang kita lihat dalam ciptaan Allah SWT, manusiaharus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya. Allah SWT menekankankonsep tanggung jawab moral tindakan seseorang ini dengan firmannya ;

    [...]barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi balasandengan kejahatan itu. Dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolongbaginya selain dari Allah SWT. Barangsiapa mengerjakan amal saleh, baik laki-lakimaupun perempuan, sedang ia orang yeng beriman, maka mereka itu masuk kedalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.

  • Islam adalah agama yang adil: seperti yang telah dibicarakan sebelumnyaseseorang tidak bertanggung jawab terhadap tindakannya jika

    d.a ia belum mencapai usia dewasa

    d.b ia sakit jiwa

    d.c ia berbuat sesuatu ketika sedang tidur.

    Dalam konsep bertanggung jawab, islam membedakan antara fardalayn ( tanggung jawab individu yang tidak dapat dialihkan) dan fard alkifayah (tanggung jawab kolektif yang bisa diwakili oleh sebagian kecil orang).Sebagai contoh, fard al kifayahmenggariskan bahwa jika seseorang yang mampumemenuhi kebutuhan hidupnya secara cukup dan ingin belajar tentang ilmu agamanamun merasa bahwa pekerjaannya tidak akan memungkinkannya untukmelakukan hal tersebut, maka ia dapat diberi zakat karena mencari ilmu dianggapsebagai kewajiban kolektif.

    Sementara bagi seseorang yang melakukan ibadah yangberlebihan (nawafil) atau seseorang yang ingin melakukan nawafil tanpa ada waktuuntuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, ia mungkin justru tidak mendapatzakat. Hal ini karena pahala ibadahnya hanya untuk dirinya sendiri, berbeda denganorang yang sedang mencari ilmu. Sementara itu, fard alayn berarti perintah atauperaturan yang bersifat tanpa syarat, secara umum diterapkan kepada setiaporang. Dengan demikian, berpuasa ataupun melaksanakan sholat adalah fardalayn, dan seorang muslim tidak dapat megalihkan tanggung jawab pribadinyaterhadap kewajiban melakukan shalat.

    Tanggung jawab dalam islam bersifat multi-tingkat dan terpusat baik padatingkat mikro (individu) maupun tingkat makro(organisasi dan masyarakat).Tanggung jawab dalam islam bahkan secara bersama-sama ada dalam tingkatmikro maupun makro ( misalnya, antara individu dan berbagai institusi denkekuatan masyarakat). Seperi dikemukakan oleh Sayed Kotb,

    islam mendasarkan prinsip tanggung jawab timbal-balik dalam semua bentukdan variasi. Didalmnya kita bisa menemukan tanggung jawab yang ada antaramanusia dan hatinya, antara manusia dan keluarganya, antar individu danmasyarakat, antara satu komunitasdengan komunitas lainnya.[...].

    d) Penerapan Konsep Tanggung Jawab Dalam etika bisnis

    Jika seorang pengusaha muslim berperilaku secara tidak etis, ia tidak dapatmenyalahkan tindakanya pada persoalan tekanan bisnis ataupun pada kenyataan

  • bahwa setiap orang juga berperilaku tidak etis. Ia harus memikul tanggung jawabtertinggi atas tindakanya sendiri. Berkaitan dengan hal ini, Allah berfirman :

    tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.

    Karena, konsep ini berkaitan erat dengan konsep kesatuan, keseimbangan dankehendak bebas. Semua kewajiban harrus dihargai keculai jika seorang moral salah.Sebaai contoh, Ibrahim As menolak kewajiban keluarganya ketika ayahnyamenginkan untuk berbuat shirik atau memuja berhala. Di sisi lain, Rasulullah Sawmelaksanakan kesepakatan dalam perjanjian Hudaybiyah meskipun hal hal ituberarti bahwa Abu Jandal, seorang yang baru menjadi muslim, harus dikembalikanpada suku Qurash. Sekali seorang muslim mengucapkan janjinya atau terlibatdalam sebuah perjanjian yang sah, maka ia harus menepatinya.

    Rasulullah Saw (semoga rahmat terlimpah kepadanya) berkata, tanda-tandaorang munafik ada tiga : 1) apabila berkata ia berdusta. 2) apabila berjani, tidakdipenuhi, dan 3) bila diberi dimanati, ia berkhianat.

    e. Kebajikan

    Kebajikan (ihsan) atau kebaikan terhadap orang lain di definisikansebagai tindakanyang menguntungkan orang lain lebih dibandingkan orang yangmelakukan tindakan tersebut dan dilakukan tanpa kewajiban apapun. Kebaikanseseorang di dorong di dalam islam. Rasulullah Saw dinyatakan pernah berkata :

    penghuni surga terdiri dari tiga kelompok yang pertama adalah mereka yangmemiliki kekuasaan dan bertindak lurus dan adil; yang keduanya adalah merekayang jujur dan dieri kelebihan kekuasaan untuk berbuat hal-hal yang baik; danmereka yang berhati pemurah dan suka menolong keluarganya serta setiap muslimyang saleh, dan yang ketiga adalah mereka yang tidak mengulurkan tanganyameskipun memiliki banyak keluarga yang harus dibantu"

    e) Penerapan Konsep Tanggung Jawab Dalam etika bisnis

    Menurut Al Ghazzali, terdapat enam bentuk kebajikan :

  • a.a jika seorang membutuhkan sesuatu, maka orang lain harus memberikannya, danmengambbil keuntungan yang sedikit mungkin. Jika sang pemberi melupakankeuntungnnya, maka hal tersebut akan lebih baik baginya.

    a.b jika seorang membeli sesuatu dari orang miskin, akan lebih baik baginya untukkehilangan sedikit uang dengan membayarnya lebih dari harga yang sebenarnya.Tidakan seperti ini akan memberiikan akibat yang mulia, dan tindakan yangsebaliknya cenderung akan memberikan hasil yang juga berlawanaan. Bukan suatuhal yang patut dipuji untuk membayar orang kaya lebih dari apa yang seharusnyaditerima manakala ia dikenal sebagai orang yang suka mencari keuntungan yangtinggi.

    a.c dalam mengabulkan hak pembayaran dan pinjaman, seorang harus harus bertindaksecara bijaksana dengan memberi waktu yang lebih banyak kepada sang peminjamuntuk membayar hutangny, dan jika diperlukan, seorang harus membuatpenguranagan pinjaman untuk meringankan beban sang peminjam.

    a.d sudah sepantasnya bahwa mereka yang ingin mengembalikan barang-barang yangtelah dibeli seharusnya diperbolehkan untuk melakukannya demi kebajikan.

    a.e merupakan tindakan yang sangat baik bagi sang peminjam jika mereka membayarhutangnya tanpa harus meminta, dan jika mungkin jauh-jauh harri sebelum waktujatuh waktu pembayarannya.

    a.f ketika menjual barang secara kredit seorang harus cukup bermurah hati, tidakmemaksa membayar kettika orang tidak mampu membayar dalam waktu yangtelah ditetapkan

    meskipun konsep-konsep diatas menuntun kita dalam tingkah laku sehari-harri,konsep-konsep tersebut lebih merupakan deskripsi filsafat islam .

    C. Aksioma Filsafat Etika Islam

    Aksioma (Ketentuan Umun) Etika Bisnis dalam Islam Ada sejumlah aksiomadasar atau hal yang sudah menjadi ketentuan umum dan jelas kebenarannya yangsudah dirumuskan dan dikembangkan oleh sarjana muslim. Aksioma-aksiomatersebut adalah sebagai berikut :

  • Tabel

    Aksioma Filsafat Etika Islam

    Keesaan

    Berhubungan dengan konsep tauhid. Berbagaiaspek dalam kehidupan manusia yakni plitik,ekonomi, sosial dan keagamaan membentuksatu kesatuan yang homogen, yang bersifatkonsisten dari dalam, dan intergrasi denganalam semesta secar luas. Ini adalah dimensivertikal islam

    Keseimbangan

    Berhubungan dengan konsep keesaan adalahkeseimbangan diantara berbagai kehidupanmanusia seperti yang disebutkan diatas untukmenciptakan aturan sosial yang baik. Rasakeseimbangan ini diperoleh melalui tujuan yangsadar. Ini adalah Dimensi Horizontal Islam.

    Kehendak BebasKemampuan manusia untuk bertindak tanpa tekanan eksternal dalam ukurna ciptaan Allah dan sebagai khalifah Allah di muka bumi.

    Tabel 1. Aksioma Etika Bisnis Islam

    BAB III

    PENUTUP

  • DAFTAR PUSTAKA

  • Ditulis Oleh : faisal saleh

    Terimakasih atas kunjungan Kamu Karena telah Mau membaca artikel ETIKA BISNIS ISLAM. Tapi Kurang

    Lengkap Rasanya Jika Kunjunganmu di Blog ini Tanpa Meninggalkan Komentar, untuk Itu Silahkan Berikan Kritik dan saran Pada Kotak Komentar di bawah. Kamu boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikelETIKA BISNIS ISLAM ini jika memang bermanfaat bagi kamu, tapi jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya. Terima Kasih.

    Etika Bisnis Dalam Islam

    Etika Bisnis Dalam Islam

    Bab I Pendahuluan

    Latar Belakang

    Kegagalan yang paling terasa dari modernisasi yang merupakan akibat langsung dari eraglobalisasi adalah dalam bidang ekonomi. Kapitalisme modern yang walaupun akhirnya mampumembuktikan kelebihannya dari sosialisme, kenyataannya justru melahirkan berbagai persoalan, terutamabagi negara-negara Dunia Ketiga (termasuk negara-negara Muslim) yang cenderung menjadi obyekdaripada menjadi subyek kapitalisme.

    Dikaitkan dengan kegagalan kapitalisme Barat di negara-negara Muslim tersebut, kesadaranbahwa akar kapitalisme bukanlah dari Islam kemudian membangkitkan keinginan untuk merekonstruksisistem ekonomi yang dianggap otentik berasal dari Islam. Apalagi sejarah memperlihatkan bahwapemikiran ekonomi, telah pula dilakukan oleh para ulama Islam, bahkan jauh sebelum Adam Smithmenulis buku monumentalnya The Wealth of Nations.[1] Di samping itu, Iklim perdagangan yang akrabdengan munculnya Islam, telah menempatkan beberapa tokoh dalam sejarah sebagai pedagang yangberhasil. Keberhasilan tersebut ditunjang oleh kemampuan skill maupun akumulasi modal yangdikembangkan. Dalam pengertiannya yang sangat umum, maka bisa dikatakan bahwa dunia kapitalissudah begitu akrab dengan ajaran Islam maupun para tokohnya. Kondisi tersebut mendapatkan legitimasiayat al-Quran maupun sunnah dalam mengumpulkan harta dari sebuah usaha secara maksimal.[2]

    Dengan banyaknya ayat al-Quran dan Hadis yang memberi pengajaran cara bisnis yang benardan praktek bisnis yang salah bahkan menyangkut hal-hal yang sangat kecil, pada dasarnya kedudukanbisnis dan perdagangan dalam Islam sangat penting. Prinsip-prinsip dasar dalam perdagangan tersebutdijadikan referensi utama dalam pembahasan-pembahasan kegiatan ekonomi lainnya dalam Islam sebagaimana pada mekanisme kontrak dan perjanjian baru yang berkaitan dengan negara non-muslim yangtunduk pada hukum perjanjian barat.[3]

    Pada dasarnya etika (nilai-nilai dasar) dalam bisnis berfungsi untuk menolong pebisnis (dalam hal inipedagang) untuk memecahkan problem-problem (moral) dalam praktek bisnis mereka. Oleh karena itu,dalam rangka mengembangkan sistem ekonomi Islam khususnya dalam upaya revitalisasi perdaganganIslam sebagai jawaban bagi kegagalan sistem ekonomi baik kapitalisme maupun sosialisme-, menggalinilai-nilai dasar Islam tentang aturan perdagangan (bisnis) dari al-Quran maupun as-Sunnah, merupakansuatu hal yang niscaya untuk dilakukan. Dengan kerangka berpikir demikian, tulisan ini akan mengkajipermasalahan revitalisasi perdagangan Islam, yang akan dikaitkan dengan pengembangan sektor riil.

    Bab II Pembahasan Teori

  • Pengertian Etika Bisnis Dalam Islam

    Definisi Etika

    Etika itu sendiri merupakan salah satu disiplin pokok dalam filsafat, ia merefleksikan bagaimana manusiaharus hidup agar berhasil menjadi sebagai manusia (Franz Magnis-Suseno :1999)

    Etika (ethics) yang berasal dari bahasa Yunani ethikos mempunyai beragam arti : petama, sebagai analisiskonsep-konsep mengenai apa yang harus, mesti, ugas, aturan-aturan moral, benar, salah, wajib, tanggungjawab dan lain-lain. Kedua, pencairan ke dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral. Ketiga,pencairan kehidupan yang baik secara moral (Tim Penulis Rasda Karya : 1995)

    Menurut K. Bertens dalam buku Etika, merumuskan pengertian etika kepada tiga pengertianjuga; Pertama, etika digunakan dalam pengertian nilai-niai dan norma-norma moral yang menjadipegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.Kedua, etika dalampengertian kumpulan asas atau nilai-nilai moral atau kode etik. Ketiga, etika sebagai ilmu tentang baikdan buruk

    Menurut Ahmad Amin memberikan batasan bahwa etika atau akhlak adalah ilmu yang menjelaskan artiyang baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada lainnya,menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untukmelakukan apa yang harus diperbuat.

    Definisi BisnisKata bisnis dalam Al-Quran yaitu al-tijarah dan dalam bahasa arab tijaraha, berawal dari kata dasar t-j-r,tajara, tajran wa tijarata, yang bermakna berdagang atau berniaga. At-tijaratun walmutjar yaituperdagangan, perniagaan (menurut kamus al-munawwir).

    Menurut ar-Raghib al-Asfahani dalam al-mufradat fi gharib al-Quran , at-Tijarah bermakna pengelolaanharta benda untuk mencari keuntungan.

    Menurut Ibnu Farabi, yang dikutip ar-Raghib , fulanun tajirun bi kadza, berarti seseorang yang mahir dancakap yang mengetahui arah dan tujuan yang diupayakan dalam usahanya.

    Ayat Bisnis Dalam Al-Quran

    Al-Baqarah : 282

    "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yangditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang di antara kamu menuliskannya

    dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkankepadanya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang berutang itu mendiktekan, dan

    hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikit pundaripadanya. Jika orang yang berutang itu orang kurang akalnya atau lemah (keadaanya), atau tidak

    mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Danpersaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada saksi dua orang laki-laki, maka boleh seorang laki-laki dan dua orang perempuan di antara orang-orang yang kamu sukaidari para saksi yang ada, agar jika ada yang seorang lupa maka yang seorang lagi mengingatkannya.Dan janganlah saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya,

    untuk batas waktunya baik utang itu kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah, lebihdekat menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika hal itu

  • merupakan perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jikakamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual beli, dan janganlah penulisdipersulit dari begitu juga saksi. Jika kamu lakukan yang demikian, maka sungguh, hal itu suatu

    kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, danAllah Maha Mengetahui segala sesuatu".

    An-Nisaa : 29

    "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalanyang bathil kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan

    janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu".

    Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya yang mukmin memakan harta sesamanya dengan cara yangbathil dan cara mencari keuntungan yang tidak sah dan melanggar syari'at seperti riba, perjudian dan yangserupa dengan itu dari macam-macam tipu daya yang tampak seakan-akan sesuai dengan hukum syari'attetapi Allah mengetahui bahwa apa yang dilakukan itu hanya suatu tipu muslihat dari sipelaku untukmenghindari ketentuan hokum yang telah digariskan oleh syari'at Allah. Allah mengecualikan darilarangan ini pencaharian harta dengan jalan perdagangan (perniagaan) yang dilakukan atas dasar sukasama suka oleh kedua belah pihak yang bersangkutan.

    At-Taubah : 24

    "Katakanlah jika Bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, hartakekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya dan rumah-rumah

    tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasulnya dan dariberjihad di jalan Allah maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusannya. Dan Allah tidak

    memberi petunjuk kepada orang-orang fasik"

    Allah SWT memerintahkan orang-orang mukmin menjauhi orang-orang kafir, walaupun mereka itubapak-bapak, anak-anak, atau saudara-saudara mereka sendiri, dan melarang untuk berkasih sayingkepada mereka yang masih lebih mengutamakan kekafiran mereka daripada beriman.

    An-Nur : 37

    "Bertasbih dan bertahmidlah Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jualbeli dari mengingat Allah dan dari membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (dihari itu)

    hati dan penglihatan menjadi goncang"

    Allah SWT berfirman menceritakan tentang hamba-hamba-Nya dan memperoleh pancaran nur iman dantakwa di dada mereka, bahwa mereka itu tekun dalam ibadahnya, mendirikan shalat, menunaikan zakatdan selalu beri'tikaf di dalam masjidbertasbih, bertahmid dan bertahlil. Mereka sekali-kali tidak tergodadan tidak akan dilalaikan dari ibadah itu, kegiatan yang mereka lakukan untuk mencari nafkah, berusahadan berdagang (berniaga). Mereka itu benar-benar cakap membagi waktu di antara kewajiban ukhrawidan kewajiban duniawi, sehingga tidak sedikitpun tergesr amal dan kewajiban ukhrawi mereka oleh usahaduniawi mereka.

    Fatir : 29

    "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkansebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka

    itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi"

  • Allah SWT berfirman tentang hamba-hamba-Nya yang mukmin yang selalu membaca kitab Allah dengantekunnya, beriman bahwasanya kitab itu adalah wahyu dari sisi-Nya kepada Rasul-Nya dan mengerjakanapa yang terkandung di dalamnya seperti perintah shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Allahkaruniakan kepadanya untuk tujuan-tujuan yang baik yang membawa ridha Allah dan restu-Nya,menafkahkan secara diam-diam tidak diketahui orang lain atau secara terang-terangan, mereka itulahdapat mengharapkan perdagangan (perniagaan) yang tidak akan merugi dan akan disempurnakanlah olehAllah pahala mereka serta akan ditambah bagi mereka karunia-Nya berlipat ganda. Sesungguhnya Allahadalah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri amal-amal baik hamba-hamba-Nya yang sekecil-kecilnya pun.

    As-Shaff : 10

    "Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapatmenyelamatkan kamu dari azab pedih?"

    Al-Jumah : 11

    "Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju kepadanya danmereka tinggallah engkau (Muhammad) sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah , "Apa yang ada di sisi

    Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan," dan Allah pemberi rezeki yang terbaik".

    Kesimpulan

    Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan dengan adil, sehingga seluruh bentuk transaksi yangmenimbulkan ketidakadilan dilarang, yaitu:

    1. Talaqqi rukban dilarang karena pedagang yang menyongsong di pinggir kota akan memperoleh keuntungan dariketidaktahuan penjual dari daerah pinggiran atau kampung akan harga yang berlaku di kota. Mencegahmasuknya pedagang desa ke kota ini (entry barrier), akan menimbulkan pasar yang tidak kompetitif.

    2. Mengurangi timbangan atau sukatan dilarang, karena barang dijual dengan harga yang sama untuk jumlah yanglebih sedikit.

    3. Menyembunyikan barang cacat karena penjual mendapatkan harga yang baik untuk kualitas yang buruk.

    4. Menukar kurma kering dengan kurma basah dilarang, karena takaran kurma basah ketika kering bisa jadi tidaksama dengan kurma kering yang ditukar tersebut.

    5. Menukar satu takaran kurma kualitas bagus dengan dua takar kurma kualitas sedang dilarang, karena setiap kualitaskurma mempunyai harga pasarnya.

    6. Transaksi Najasy dilarang, karena si penjual menyuruh orang lain memuji barangnya atau menawar dengan hargatinggi agar orang lain tertarik.

    7. Ikhtikar dilarang, karena bermaksud mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan menjual lebihsedikit barang untuk harga yang lebih tinggi.

    8. Ghaban Fahisy dilarang, karena menjual di atas harga pasar.[4]

    [1] Lihat Adiwarman Karim, Ekonomi Islam, Suatu Kajian Ekonomi Makro, (Jakarta: IIIT Indonesia, 2002),hlm.3-7.

    [2] Maxime Rodinson, Islam dan Kapitalisme, terj. Asep hikmat, (Bandung: Iqra, 1982).

  • [3] Ibid.

    [4] Anas Zarqa, Qawaid al-Mubadalat fi al-Fiqh al-IslamiReview of Islamic Economics. Vol. 1 no. 2.(Leicester: International Association for Islamic Enonomics, 1991).