bab_i_makanan_sehat_bayi.doc_fix.doc

25
SATUAN ACARA PENYULUHAN “MAKANAN BAYI SEHAT (MPASI)” DI POLI ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG OLEH : HAFIZ INDRA KUSUMA BAIQ ELIS RIZKI ASTUTY TETY EVITA EFFENDY MISTUTI KHAIRANI PROGRAM STUDY PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

Upload: baiq-eliez-rizky-a

Post on 14-Apr-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“MAKANAN BAYI SEHAT (MPASI)”

DI POLI ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH :

HAFIZ INDRA KUSUMA

BAIQ ELIS RIZKI ASTUTY

TETY EVITA EFFENDY

MISTUTI KHAIRANI

PROGRAM STUDY PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“MAKANAN BAYI SEHAT (MPASI)”

DI POLI ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG

2015

LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Makanan Bayi Sehat

Telah di setujui dan di sahkan pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 25 Juni 2015

Tempat : Poli Anak RSUD Dr.Saiful Anwar Malang

Mengetahui

Kepala Instalasi Rawat Jalan

Dr.I Wayan Agung Indrawan, SpOG (K) DR

NIP : 197103232006041019

Malang, 25 Juni 2015

Kepala SMF Anak

Dr. Masdar Muid, Sp.A (K)

NIP. 1957301982031004

LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Makanan Bayi Sehat

Telah di setujui dan di sahkan pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 25 Juni 2015

Mengetahui

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Nurul Aini ,S.Kep.,Ns.,M.Kep

NIP. UMM 112.0501.0419

Ka. Ur Poli Anak

Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang

Christie Iriyani., SST

NIP. 19620522 198511 2 001

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga Satuan Acara Penyuluhan ini, penulis

mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk didalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr.Budi Rahaju, MPH, selaku direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

2. Drg. Asri Kusuma Djadi, MMR, selaku Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian di

RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

3. Dr.I Wayan Agung Indrawan, SpOG selaku Kepala Instansi Rawat Jalan di RSUD Dr.

Saiful Anwar Malang

4. Dr. Prasetyo I.P.,SpA.M, Biomed, selaku Koordinator Medis Poli Anak.

5. Nunuk Wahida, AMK, Selaku KPP Instansi Rawat Jalan RSUD Dr. Saiful Anwar

Malang

6. Christie Iriyani., SST, selaku Kepala Urusan Ruangan (Ka.Ur) serta pembimbing Klinik

RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

7. Emy , selaku Pembimbing Klinik RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

8. Sunardi,S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Kaprodi Program Study Profesi Ners Universitas

Muhammadyah Malang

9. Nurul Aini,S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku pembimbing akademik Universitaiks

Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa Satuan Acara Penyuluhan ini masih memiliki kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dan penyempurnaan Satuan Acara Penyuluhan ini.

Malang. 25 Juni 2015

Penulis

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

MAKANAN BAYI SEHAT

1. Topik

Makanan Bayi Sehat

2. Permasalahan

Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat tumbuh menjadi anak yang sehat,

yaitu agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal dan yang

terbaik sesuai dengan genetik yang ada pada anak tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila

kebutuhan dasar anak (asah, asih, asuh) terpenuhi. Kebutuhan dasar anak harus dipenuhi

yang mencakup imtaq, perhatian, kasih sayang, gizi, kesehatan,penghargaan, pengasuhan

rasa aman/perlindungan, partisipasi, stimulasi dan pendidikan. Kebutuhan dasar yang paling

utama diberikan secara langsung orang tua khususnya ibu pada anak yang baru

dilahirkannya adalah berupa gizi, ASI merupakan gizi dan nutrisi pertama yang diberikan

pada anaknya. Pemberian ASI yang dianjurkan pada setiap ibu adalah dari usia 0-6bulan

atau disebut dengan ASI ekslusif. Namun fenomena yang banyak terjadi pemberian ASI

eksklusif tidak efektif antara lain banyaknya ibu-ibu yang bekerja. Sehingga bayi diberikan

susu formula karena ibu tidak sempat memberikan ASI saat bekerja. Kepercayaan terhadap

anak akan lebih merasa kenyang dan gemuk ketika diberikan makanan tambahan sebelum

usia 6bulan.

3. Tujuan

Setelah diberikan penyuluhan orang tua memahami tentang makanan bayi sehat.

4. Tujuan Khusus

a) Definisi Makanan bayi sehat

b) Definsi Asi Ekslusif

c) Manfaat Asi Ekslusif

d) Faktor-faktor pemberian ASI ekslusif yang tidak efektif

e) MPASI yang tepat diberikan pada anak

f) Dampak Pemberian MPASI yang tidak sehat.

4. Sasaran

1. Sasaran langsung

Semua orang tua yang mempunyai bayi dan balita yang berada di ruang tunggu di Poli

Anak di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

2. Sasaran tidak langsung

Semua pengunjung di Poli Anak RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

5. Waktu

Tanggal : 25 Juni 2015

Hari : Kamis

Pukul : 07.30 - 08.00

6. Tempat

Poli Anak RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

7. Metode

Ceramah dan tanya jawab

8. Petugas Pelaksana

Pembimbing :

Moderator : Mistiti Khairani

Tugas : Mengatur jalannya penyuluhan

Penyaji : Baiq Elis Rizki Astuty

Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan

Notulen : Teti Efita Efendy

Tugas : Mencatat pertanyaan dan menyimpulkan hasil penyuluhan

9. Media

1. Speaker

2. LCD

3. Laptop

4. Power Point

Penatalaksanaan dan kontrak waktu penyuluhan

No Acara Waktu Kegiatan

Penyuluhan

Kegiatan

Audiens

Metode Media

1. Pembukaan 5 menit Salam pembuka

perkenalan diri

Menjelaskan

tujuan

Menjawab

salam dan

mendengarkan

Ceramah -

2. Inti 20 Menit Menyampaikan

materi :

1. Materi

definisi

makanan bayi

sehat

2. Materi

pentingnya

pemberian asi

ekslusif

3. Materi

dampak

pemberian asi

esklusif yang

tidak efektif

4. Menjelaskan

makanan bayi

sehat yang

tepat

diberikan

pada anak

Mendengarkan

dan memahami

serta mengerti

terkait dengan

materi yang

disampaikan

Ceramah Lcd

Laptop

powerpoint

3. Diskusi 10 menit Mempersilahkan

peserta

mengajukan

Peserta

mengajukan

pertanyaan

Tanya

jawab

pertanyaan jika

belum jelas dan

kurang dipahami

4. Penutup 10 menit Menyimpulakan

hasil penyuluhan

dan memberikan

pertanyaan kepada

peserta untuk

evaluasi feedback.

Mengucapkan

kalimat penutup

dan meminta maaf

jika ada kesalahan

mengucap,

terimakasih atas

perhatianya

Pasien

memperhatikan

dan menjawab

salam

Ceramah

8. Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Penyelengaraan penyuluhan makan bayi sehat dilaksanakan di ruang

penyuluhan poli anak.

b. Pelaksanaan penyuluhan makanan bayi sehat sudah dikonsulkan dengan

pembimbing.

c. Peserta hadir tepat waktu ditempat pelaksanaan penyuluhan.

d. Peserta mengisi lembar absensi.

2. Evaluasi proses

a. Peralatan penyuluhan tumbuh kembang telah dipersiapkan sebelum acara

dimulai.

b. Peserta asktif bertanya.

c. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan tanpa alasan yang jelas.

3. Evaluasi hasil

a. Peserta memahami materi yang disampaikan, meliputi : definisi makanan

sehat untuk bayi, definisi dan manfaat asi ekslusif , faktor - faktor pemberian

asi yang tidak efektif, MPASI yang tepat untuk anak.

b. Peserta mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang makanan bayi

sermasi tentang makanan bayi sehat

TINJAUAN TEORI

MAKANAN BAYI SEHAT (ASI EKSLUSIF DAN MPASI)

a) Definisi makanan bayi sehat

Keadaan gizi yang baik merupakan salah satu unsur yang sangat penting. Kekurangan

gizi, terutama pada bayi akan menghambat proses tumbuh kembang anak dalam upaya

pencapaian derajat kesehatan yang optimal untuk meningkatkan mutu kehidupan bangsa. Secara

umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap faktor tumbuh kembang anak, yaitu

faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik dapat disebabkan dari perkembangan janin

pada saat di dalam kandungan yang kurang sempurna. Faktor lingkungan yang dimaksud

merupakan lingkungan biopsikososial yang mempengaruhi individu setiap hari mulai dari

konsepsi sampai akhir hayatnya (Purwitasari, 2009).

Periode masa bayi merupakan periode emas. Artinya, masa tersebut merupakan masa

dimana orang tua memiliki peluang untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan

buah hatinya. Hal ini dapat diwujudkan dnegan melakukan berbagai upaya. Seperti salah satunya

adalah melalui pola asupan makanan untuk bayi. Pada masa bayi, anak-anak harus memperoleh

asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhannya, hal ini semata-mata bertujuan agar

pertumbuhan serta perkembangan bayi menjadi lebih optimal. Hingga usai minimal 6 bulan,

kebutuhan gizi bayi masih dapat terpenuhi dengan pemberian ASI dari ibunya. Namun secara

umum, setelah melewat masa tersebut, bayi akan mulai membutuhkan makanan pendamping

yang sesuai dengan pencernaannya. Dengan demikian inilah waktu yang tepat untuk para ibu

agar dapat memperkenalkan makanan sehat untuk diberikan kepada si buah hati sebagai

makanan pendamping ASI nya.

Berdasarkan penelitian WHO (2000) di enam negara berkembang, resiko kematian bayi

antara usia 9-12 bulan meningkat 40% jika bayi tersebut tidak disusui, bayi berusia dibawah dua

bulan angka kematiannya meningkat menjadi 48% (Roesli, 2008). Berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan oleh Cohen dan kawan-kawan di Amerika pada tahun 1995 diperoleh bahwa

25% ibu-ibu yang memberikan ASI secara eksklusif pada bayi dan 75% ibu-ibu yang

memberikan susu formula pada bayi. Bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif lebih jarang

terserang penyakit dibandingkan bayi yang memperoleh susu formula, karena susu formula

memerlukan alat-alat yang bersih dan perhitungan takaran susu yang tepat sesuai dengan umur

bayi. Hal ini membutuhkan pengetahuan ibu yang cukup tentang dampak pemberian susu

formula (Roesli, 2000). Pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia sebulan setelah

kelahirannya hanya 25-80%, lebih buruk lagi di daerah kumuh perkotaan (Jakarta, Makassar,

Surabaya dan Semarang) pemberian itu hanya sampai 40%, bahkan ada bayi yang baru berumur

dua minggu sudah diberikan makanan lain (Amiruddin, 2006). Hal ini dapat terjadi karena sosial

ekonomi orang tua yang kurang dan faktor gizi ibu menyusui yang kurang.

Air susu ibu (ASI) adalah makanan yang terbaik yang dapat diberikan oleh seorang ibu

kepada bayinya. Komposisi dalam ASI sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi pada

setiap saat, ASI juga mengandung zat pelindung yang dapat menghindari bayi dari berbagai

penyakit infeksi. Dipandang dari sudut ekonomi pemberian ASI juga sangat menguntungkan

baik bagi keluarga maupun negara (Perinasia, 2004).

Ada bayi yang dilahirkan atau pada suatu saat mengalami gangguan kesehatan seperti

gangguan pencernaan, gizi buruk, gangguan jantung, menjalani operasi tertentu, infeksi berat dan

lain-lain. Pada keadaan tersebut, bayi harus diberikan diet khusus yang disesuaikan dengan

keadaan kilnis dan penyakit yang dideritanya. Bayi yang tidak sedang mengalami keadaan klinis

yang dimaksud disebut bayi sehat.

Secara umum makanan bayi sehat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu makanan utama yaitu

ASI/PASI (pengganti ASI) dan makanan pelengkap yang diberikan ketika bayi telah mencapai

umur dan berat badan tertentu yang terdiri dari buah, biskuit, makanan lumat (bubur susu), dan

makan lembek (nasi tim). Makanan pelengkap ini diberikan ketika ASI/PASI tidak lagi

mencukupi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi sehingga harus ditambah dari

sumber makanan yang lain.

b) Manfaat Asi

Pada 6 bulan pertama awal kehidupan bayi, ia hanya memerlukan tidak lebih dari Air

Susu Ibu (ASI) sebagai asupan untuk memenuhi kebutuhan energy dan nutrisinya. ASI

mengandung banyak antibodi and sel darah putih yang sangat membantu melindungi bayi dari

berbagai infeksi. Selain itu ASI juga kaya akan Omega 3, suatu asam lemak yang sangat penting

untuk memenuhi kebutuhan perkembangan otak.

Menurut Acandra (2009), ASI merupakan makanan yang paling cocok untuk bayi karena

mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan makanan bayi yang dibuat oleh manusia

ataupun susu yang berasal dari hewan, seperti susu. Penelitian terakhir membuktikan bahwa bayi

yang diberikan ASI mempunyai IQ lebih tinggi daripada bayi yang diberikan susu formula.

Penelitian juga membuktikan bahwa memberikan ASI selama 13 minggu atau lebih mengurangi

bayi dari resiko gastroenteritis dan infeksi pernafasan. Pemberian ASI juga menunjukkan dapat

memperlambat / mengurangi terjadinya alergi pada anak-anak. Terutama bagi mereka yang

memiliki sejarah alergi di keluarganya seperti asma, hayfever, eksim dan alergi makanan.

Kolostrum pada ASI yang dihasilkan di hari-hari pertama adalah sumber antibodi yang sangat

penting bagi bayi. Disinilah pentingnya pemberian ASI bagi sang bayi, karena manfaatnya yang

luar biasa bagi bayi.

c) Perbedaan Pemberian ASI Eksklusif dan Susu Formula

Terdapat sifat antibody berupa laktoferin di dalam ASI yang merupakan suatu protein

yang mengikat zat besi agar tidak dimanfaatkan oleh bakteri-bakteri usus yang berbahaya

sebagai media berkembangbiak. Oleh karena pemberian zat besi atau makanan tambahan kepada

bayi harus segera dihindari, karena dapat mempengaruhi daya perlindungan yang diberikan oleh

laktoferin yang terdapat didalam ASI. Maka bayi yang berumur 0-6 bulan sebaiknya hanya

diberikan ASI saja, apabila bayi diberikan makanan atau minuman tambahan selain ASI, resiko

bayi terkena alergi atau terkena diare karena usus bayi belum mampu untuk mengolah makanan

yang masuk selain ASI. Bayi

yang tidak diberi ASI eksklusif mudah terjangkit penyakit. Dari sinilah banyak angka kejadian

bayi mengalami penurunan berat badan (Judiastuty, 2009).

Kandungan ASI yang berperan dalam pertumbuhan bayi dilihat dari protein, lemak,

elektrolit, enzim dan hormone dalam ASI. Protein ASI dibentuk dalam ribosom pada reticulum

endoplasma yang terdiri dari kasein, alpha laktabumin dan beta laktoglobulin. Alpha laktabumin

adalah 25 30% dari total protein ASI yang merupakan penyedia asam amino untuk pertumbuhan

bayi. Lemak adalah bahan penyusun yang penting bagi system syaraf. Asam lemak dalam ASI

memungkinkan bayi memperoleh energy cukup dan dapat membentuk myelin dalam susunan

syaraf. ASI mengandung elektrolit (natrium, kalium, klorida) sangat rendah dibandingkan susu

sapi sehingga tidak memberatkan beban ginjal. Enzim dalam ASI berperan secara tidak langsung

terhadap pertumbuhan dimana bila fungsi tubuh terganggu maka pertumbuhan juga akan

terganggu. ASI mengandung beberapa hormon dan factor pertumbuhan. Hormone dalam ASI

terdiri dari kortisol, somatostatin, laktogenik, oksitosin, prolaktin. Factor pertumbuhan terdiri

dari factor pertumbuhan epidermal, insulin, laktoferin dan faktor-faktor yang secara spesifik

berasal dari sel putih epitel (Arifin, 2009).

Kandungan pemanis buatan yang terlalu banyak dalam susu formula yang banyak dijual

di pasaran menyebabkan kenaikan berat badan sangat cepat pada bayi yang diberikan susu

formula. Hal ini menyebabkan bayi-bayi yang diberi susu formula mempunyai berat badan yang

tidak normal, karena bayi-bayi tersebut kebanyakan mengalami kelebihan berat badan atau yang

sering disebut obesitas (Prasetyono,2009).

d) PASI ( Pembantu Asi)

ASI mencukupi kebutuhan gizi bayi sehat sampai umur 6 bulan sehingga ibu dianjurkan

untuk memberikan ASI ekslusif sampai bayi berumur 6 bulan. Namun adakalanya bayi yang

sehat terhalang untuk mendapatkan ASI karena sesuatu dan lain sebab baik karena faktor ibu

atau bayi itu sendiri sehingga pemberian ASI tidak memungkinkan sehingga harus diganti

dengan makanan lain pengganti ASI. Makanan pengganti ini disebut PASI. PASI diformulasi

sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bayi, diantaranya fungsi saluran pencernaan yang masih

terus berkembang, umur, berat badan, ada tidaknya alergi dan lain-lain.

e) Faktor- Faktor Pemberian Asi ekslusif tidak efektif

Menurut Arifin (2004), factor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif tidak

efektif antara lain banyaknya ibu-ibu yang bekerja. Sehingga bayi diberikan susu formula karena

ibu tidak sempat memberikan ASI saat bekerja. Di lahan banyak ditemukan ibu-ibu yang bekerja

dan tidak memberikan ASI mereka secara eksklusif pada bayinya. Budaya modern dan perilaku

masyarakat yang meniru negara barat, mendesak para ibu untuk segera menyapih bayinya dan

memberikan air susu buatan pada bayi mereka saat umur 0-6 bulan. Di lahan pun banyak

ditemukan ibu yang sudah menyapih bayinya sebelum umur 6 bulan. Mereka menganggap bayi

yang diberikan ASI saja kurang kenyang, sehingga perlu disapih agar bayi kelihatan kenyang.

f) MP- ASI

Memperkenalkan makanan padat di usia lebih dari 6 bulan. Makanan padat pertama yang

diberikan kepada anak haruslah mudah dicerna. Dan bukanlah makanan yang mempunyai resiko

alergi yang tinggi. Jangan tergiur untuk menambahkan gula atau garam pada makanan bayi.

Biarkan rasanya hambar, biarkan anak merasakan rasa asli dari makanan tersebut. Garam dapat

mengancam ginjal bayi. Sementara gula dapat membuat bayi anda kelak menyukai makanan

manis, sehingga dapat merusak giginya.

Di minggu-minggu pertama pemberian MPASI, berikan bubur beras dengan 1 macam

sayuran atau 1 macam buah. Kenalkan satu persatu. Jangan dicampuraduk menjadi satu. Biarkan

ia belajar mengenal rasa tiap jenis makanan yg masuk ke dalam mulutnya. Memberikan MPASI

adalah waktu yang sangat tepat untuk mengetahui dengan betul makanan mana yang tidak dapat

ditolerir oleh bayi anda. Namun jika anda mencampur aduk makanannya (antara karbohidrat,

sayur, dan lauk pauknya), maka sangatlah sulit untuk mencari pencetusnya jika terjadi alergi.

Tabel. 1 Pemberian MPASI yang baik untuk bayi

Waktu

Pemberian

MAKANAN SEHAT UNTUK BAYI SEHAT

Jm 11.00 dan

16.00

Jm 09.00 dan

17.00

1. Utamakan anak lebih dahulu diperkenalkan sayur-sayuran

daripada buah-buahan.

2. Pemberian tomat dengan cara direndam dalam air panas dan

dibuang kulitnya, lalu disaring dan diencerkan dengan air

matang dengan perbandingan yang sama.

3. Pada usia 6 bulan dengan BB 4,5-5kg bayi sudah dapat

diberikan buah-buahan seperti pepaya, pisang, dan alpukat,

setelah dikupas dan dicuci keroklah buah secara sangat halus

dengan sendok kecil.

4. Bubur susu mulai diberikan pada bayi berumur 4-6 bulan bila

berat badannya mencapai 5,5-6 kg. Bubur susu merupakan

makanan padat pertama yang dapat diberikan pada bayi. Cara

membuat bubur susu:

a. Campurkan tepung beras/maizena/kacang

hijau/havermout 1,5 sendok makan (15 gr) dengan

susu cair 1 gelas (200 ml) dan gula pasir 1 sendok

makan (10 ml).

b. Masak diatas api sambil diaduk hingga matang.

5. Diminggu pertama 6 bulan pemberian MPASI berikan bubur

beras dengan 1 macam sayuran atau 1 macam buah. Jangan

dicampur aduk menjadi satu. Biarkan ia belajar mengenal rasa

tiap jenis makanan yg masuk ke dalam mulutnya.

6. Selanjutnya dapat dilanjutkan dengan pemberian nasi tim jika

BB anak sudah 6-7kg. Bahan yang dibutuhkan untuk

membuat satu porsi nasi tim :

Beras 2 sdm (20 gr), daging/ikan 1 potong kecil (25

gr), tempe/tahu 1 potong kecil (10 gr), sayur

(bayam/kangkung/daun singkong muda/wortel/labu

kuning, dll) 0,5 gelas (25 gr), air 3-4 gelas (800 gr)

7. ASI ekslusif tetap diberikan.

Energi yang dikandung sebesar 217 kkal.Nasi Tim/bubur campurNasi Tim saring

diberikanpada bayi berumur 6 bulan dengan berat badan 6-7 kg dan pada umur 8-9 bulan

diberikandalam bentuk tidak disaring.Bahan makanan dicuci, ikan/daging dan tempe/tahu

dipotong kecil atau dicincang, sayuran dipotong pendek. Semua bahan dimasukkan kedalam

panci dan diberi air. Dimasak dengan api sedang dan ditutup. Setelah mendidih diaduk dan

dimask terus hingga kental dan matang. Bila dibutuhkan dalam bentuk halus dapat disaring atau

dihaluskan dengan blender.

Lampiran absensi

LEMBAR ABSENSI PENYULUHAN

Poli Anak RSUD Dr.Saiful Anwar Malang

NO NAMA USIA ALAMAT TTD

Senin, 25 Juni 2015

Daftar Pustaka

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta, EGC

Manuaba, I.A.C., Manuaba, I.B.G.F., & Manuaba, I.B.G. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit

Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi II. Jakarta, EGC.

Saminem. 2009. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal. Jakarta, EGC.

Suririnah, 2009. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. Jakarta, Gramedia.

Winkjosastro, 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal.

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.