bab4 rencana kerja
TRANSCRIPT
Halaman | 53
BAB IV. RENCANA KERJA
4.1. Pelaksanaan Pekerjaan
Berdasarkan lingkup kegiatan yang dihadapi dan indikasi rencana
penanganannya, pada dasarnya penyelesaian Penyusunan Database
Perumahan Kecamatan Wawonii Barat dilakukan dalam 5 tahapan yang
meliputi: (1) Persiapan, (2) Pengumpulan Data, (3) Survey Lapangan, (4)
Analisis dan Pengolahan Data, dan (5) Penyusunan Laporan Database.
Secara sitimatis tahapan pelaksanaan pekerjaan diuraikan sebagai berikut:
A. Persiapan
Tahapan persiapan merupakan tahap awal dari pekerjaan
dengan penekanan pada persiapan administrasi dan persiapan
pelaksanaan (masuk dalam salah satu lingkup kegiatan utama yaitu
Lingkup Kegiatan Persiapan). Uraian kegiatan pada tahap ini adalah:
1) Persiapan administrasi
Persiapan administrasi yang dilakukan meliputi persiapan dokumen
pendukung; inventaris data dan surat menyurat; mobilisasi Tenaga
Ahli; dan penyusunan rencana kerja.
2) Persiapan Pelaksanaan
Persiapan pelaksanaan yang dilakukan meliputi pengumpulan data
sekunder awal; koordinasi dan konsolidasi rencana kerja dan
jadwal; penyusunan daftar kebutuhan data; dan penyusunan
perangkat survey.
Halaman | 54
Keluaran yang diharapkan adalah meliputi (1) Metodologi
pelaksanaan, (2) Jadwal pelaksanaan, (3) Kebutuhan data, dan (4)
Koordinasi pekerjaan. Di akhir tahap persiapan ini akan dihasilkan
Laporan Pendahuluan.
B. Pengumpulan Data
Tahapan pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu
diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan
data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang
ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah
ditentukan sebelumnya.
Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis yang
bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari
setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang
bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang
penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu
indikator empiris dan pengukuran.
Indikator empiris menunjuk pada yang diamati dari variabel yang
bersangkutan, dan pengukuran menunjuk pada kualitas yang diamati.
Sehubungan dengan masalah pengukuran ini, harus disadari bahwa
menghadapi obyek yang berbeda-beda yang mengakibatkan adanya 5
variasi dalam pengukuran, yaitu:
a) perbedaan yang terdapat dalam obyek-obyek yang dukur;
Halaman | 55
b) perbedaan situasi pada saat pengukuran dilakukan;
c) perbedaan alat pengukuran yang digunakan;
d) perbedaan penyelenggeraan atau administrasinya; dan
e) perbedaan pembacaan dan atau penilaian hasil pengukurannya.
Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan dalam melakukan
pengumpulan data. Masalah validitas reliabilitas merupakan faktor
yang perlu diperhatikan dalam masalah pengukuran ini. Alat ukur
dikatakan valid apabila alat itu mengukur yang diukurnya dengan teliti.
Proses pengumpulan data itu sendiri pada umunya terdiri atas 8 tahap,
sebagai berikut:
1) Tinjauan literatur dan konsultasi dengan ahli
Pengumpulan data biasanya diawali dengan mengumpulkan
informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh melalui peninjau
literatur yang relevan dan konsultasi dengan para ahli. Melalui
usaha-usaha ini peneliti berusaha memahami benar-benar isu
penelitian, konsep, dan variable-variabel yang dipergunakan oleh
peneliti lain dalam mempelajari hal yang serupa di masa lalu, dan
hipotesis-hopotesis yang pernah diteliti pada waktu lalu. Perlu juga
dipahami ciri-ciri orang yang menjadi responden kita dalam
penelitian.
2) Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok
masyarakat di mana data akan dikumpulkan.
Tujuannya agar peneliti yang bersangkutan dapat diterima di
dalam kelompok masyarakat itu dan memahami berbagai
Halaman | 56
kebiasaan yang berlaku di dalamnya. Untuk itu perlu dikaitkan
pendekatan terhadap tokoh-tokoh yang bersangkutan.
3) Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan
responden dan lingkungannya.
Untuk maksud tersebut peneliti perlu mempelajari kebiasaan-
kebiasaan respondennya termasuk cara mereka berpikir, cara
mereka melakukan sesuatu, bahasa yang dipergunakan, waktu
luang mereka, dan sebagainya.
4) Uji coba atau pilot study
Pengumpulan data didahului dengan uji coba instrumen penelitian
pada sekelompok masyarakat yang merupakan bagian dari
populasi yang bukan sample. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah instrument tersebut cukup handal atau tidak,
komunikatif, dapat dipahami, dan sebagainya.
5) Merumuskan dan menuyusun pertanyaan
Setelah hasil uji coba itu dipelajari, disusunlah instrumen
penelitian dalam bentuknya yang terakhir berupa pertanyaan-
pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan itu
harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga ia mengandung
makna yang signifikan dan substansif.
6) Mencatat dan memberi kode (recording and coding)
Melalui instrumen penelitian yang telah dipersiapkan, dilakukan
pencatatan terhadap data yang dibutuhkan dari setiap responden.
Informasi-informasi yang diperoleh dari pencatatan ini diberi kode
guna memudahkan proses analisis.
Halaman | 57
7) Cross checking, validitas, dan reliabilitas
Tahap ini terdiri atas cross checking terhadap data yang masih
diragukan kebenarannya, serta memeriksa validitas dan
reliabilitasnya.
8) Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul
supaya dapat dianalisis.
C. Survey Lapangan
Kegiatan survei pada lokasi study dibutuhkan beberapa tahap.
Seperti tahap sebelum melakukan survei di wilayah studi yaitu tahap
prasurvei. Tahap ini merupakan awal dari rancangan kegiatan yang
akan dilakukan. Tahap persiapan survei berfungsi untuk memberikan
gambaran apa saja yang akan dilakukan waktu survei lapangan agar
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
Berikut ini tahapan persiapan survei yang akan dilakukan untuk di
wilayah studi, yaitu:
1) Delinasi wilayah studi;
2) identifikasi wilayah studi;
3) Penentuan tujuan dan sasaran;
4) Penentuan kajian teori sebagai dasar penyusunan laporan;
5) Penyusunan tabel kebutuhan data;
6) Perumusan perizinan;
7) Penyusunan timeline, jadwal kegiatan serta penentuan peralatan
survei;
Halaman | 58
8) Penentuan wilayah amatan survey berdasarkan potensi wilayah
studi;
9) Pembagian tugas lapangan;
D. Analisis dan Pengolahan Data
Data yang dihasilkan dari penelitian baik itu survey maupun
percobaan adalah dalam bentuk data kasar. Sering data tersebut
belumsesuai dengan asumsi atau tipe analisis yang digunakan. Dalam
melakukan analisis data, data kasar harus diolahterlebih dahulu untuk
memperoleh data yang siap untuk dianalisis.
Data hasil penelitian dapat dilakukan transformasi untuk dapat
dilakukan analisis Statistik maupun analisis Geographic Information
System (GIS) yang benar. Dengan demikian analisis data dapat
menghasilkan informasi yang bermanfaat. Alur proses pengolahan dan
analisis data seperti terlihat pada Gambar 4.1 berikut:
Gambar 4.1. Alur Proses Analisis dan Pengolahan Data
Halaman | 59
E. Penyusunan Laporan
Tahapan akhir dari kegiatan Penyusunan Database Perumahan
Kecamatan Wawonii Barat adalah penyusunan Laporan Database yang
terdiri dari Laporan Materi Teknis dan Laporan Album Peta yang
merupakan dokumen yang tidak terpisahkan.
4.2. Struktur Organisasi Pekerjaan
Struktur organisasi pekerjaan, bersifat hirarkis pada sisi kontraktual.
Namun pada sisi kelompok ahli sangat terbuka kepada berbagai pemangku
kepentingan dan kemampuan Sumber Daya Manusia yang tersedia. Hal ini
menjadi sangat penting untuk menjaga alur professional pekerjaan antara
pemberi pekerjaan dengan manajemen, serta upaya para ahli dengan
pemangku kepentingan di lokasi untuk mendapatkan masukan aspirasi
dalam menyusun Database Perumahan Kec. Wawonii Barat.
Sesuai dengan ketersediaan Sumber Daya, sarana dan prasarana
Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan,
kebutuhan tenaga ahli seperti yang telah diuraikan di atas terdiri atas 2
(dua) tim kelompok kerja, yaitu tenaga ahli yang berasal dari Pemerintah
Daerah (PNS) dan tenaga ahli non-PNS yang mempunyai keahlian pada
bidangnya masing-masing, adapun komposisi tenaga ahli yang digunakan
dalam pekerjaan ini antara lain:
a) Tenaga Ahli Perumahan
b) Tenaga Ahli Infrastruktur
c) Tenaga Ahli Pemetaan/GIS
d) Tenaga Ahli Arsitektur
Halaman | 60
e) Tenaga Ahli Perencana
f) Tenaga Ahli Sosial
Berikut gambar dibawah ini adalah struktur organisasi pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
Gambar 4.2. Organisasi Pelaksana Pekerjaan
4.3. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Jangka waktu tahapan pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Database
Perumahan Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan
secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.
Halaman | 60
e) Tenaga Ahli Perencana
f) Tenaga Ahli Sosial
Berikut gambar dibawah ini adalah struktur organisasi pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
Gambar 4.2. Organisasi Pelaksana Pekerjaan
4.3. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Jangka waktu tahapan pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Database
Perumahan Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan
secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.
Halaman | 60
e) Tenaga Ahli Perencana
f) Tenaga Ahli Sosial
Berikut gambar dibawah ini adalah struktur organisasi pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
Gambar 4.2. Organisasi Pelaksana Pekerjaan
4.3. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Jangka waktu tahapan pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Database
Perumahan Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan
secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.
Halaman | 61
Tabel 4.1. Rencana Kerja Penyusunan Data Base Perumahan Kec. Wawonii Barat Tahun 2014.
No. KegiatanBulan
September Oktober NovemberI II III IV I II III IV I II III IV
1. Persiapan
2. Penyusunan Laporan Pendahuluan
3. Pengumpulan Data
4. Survey dan Pengukuran
5. Penyusunan Draft Laporan Akhir
6. Analisis dan Pengolahan Data
7. Seminar
8. Penyusunan Laporan Akhir
9. Penyerahan Laporan Akhir