rencana kerja print
DESCRIPTION
rencana kerja HACCPTRANSCRIPT
-
MANAJEMEN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN
HASIL PERTANIAN
Oleh :
Avinda Nur Rahmawati (141710101004)
Oriza Krisnata Wiwata (141710101043)
Reni Soraya (141710101085)
THP A/10
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
November, 2015
-
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU
HACCP
Nama Unit Usaha : PT. JAMU DAN FARMASI SIDO
MUNCUL, TBK
Alamat : Gedung Menara Suara Merdeka Lantai 16,
Jl Pandanaran No. 30, Semarang 50134,
Indonesia
Divalidasi Oleh:
Tanggal:
17 November 2015
-
Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :Oriza Krisnata Wiwata Manajer 17 November 2015
PT. JAMU DAN
FARMASI
SIDOMUNCUL,
TBK
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:RJKM/17/11/2015Revisi : 1
KEBIJAKAN MUTU Halaman : 1
Dalam rangka menyambut dan ikut serta persaingan dalam pasar global
yang semakin pesat dan ketat PT. Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, Tbk memiliki
Visi dan Misi sebagai berikut :
Visi :
Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat
dan lingkungan
Misi:
Meningkatkan mutu pelayanan dibidang herbal tradisional Mengembangkan
research,penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan
dengan bahan-bahan alami.
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan
melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara
tradisional.
Ikut mendorong pemerintah/instansi resmi agar lebih berperan dalam
pengembangan pengobatan tradisional.
Dalam menjalankan visi dan misi, Perseroan telah menentukan kebijakan
mutu sebagai berikut:
1. Mutu dijadikan prioritas utama demi kepuasan pelanggan eksternal maupun
internal.
2. Mutu mencakup seluruh kegiatan perusahaan, mulai dari penelitian dan
pengembangan, produksi sampai dengan pemasaran.
3. Mutu dibangun dalam sistem manajemen mutu terpadu oleh semua pihak
melalui perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang efektif dan efisien.
-
4. Mutu terutama ditentukan oleh faktor manusia, karena itu pendidikan dan
pelatihan bagi karyawan terus dikembangkan sesuai kebutuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Mutu selalu dijaga dan ditingkatkan sesuai kebutuhan pelanggan dengan
memperhatikan kemampuan daya saing melalui proses yang dapat menekan
biaya mutu.
Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :Oriza Krisnata Wiwata Manajer 17 November 2015
PT. JAMU DAN
FARMASI
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:RJKM/17/11/2015 Revisi : 1
-
SIDOMUNCUL,
TBK
ORGANISASI HACCP
TIM HACCP
Halaman : 2
No. Nama Jabatan Latar BelakangPendidikanPelatihan yangPernah Diikuti
1.Oriza Krisnata Wiwata
Manajer Teknologi Industri Pelatihan ketahanan pangan
2. Reni Soraya Staff QualityControl
Teknologi Pangan Pelatihan HACCPdalam Industri Pangan
3. Avinda NurRahmawati
Personil BagianProduksi(mengerti bahanbaku dan prosesproduksi
Teknologi Pangan Implementation of Hazard Analysis Critical Control Points(HACCP) in Food Industry
4. Pricillia DwiVanessa
Personil dari bagianTeknis/Engineering
Teknologi Pangan Pelatihan HACCP danoperator mesin dalamindustri pangan.
5. Ahmad Viki Ahlimikrobiologi
Biologi Pelatihan HACCP danketahanan pangan.
Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :Oriza Krisnata Wiwata Manajer 17 November 2015PT. JAMU DAN
FARMASI
SIDOMUNCUL,
TBK
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:RJKM/17/11/2015Revisi : 1
ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
Halaman : 3
-
Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :Oriza Krisnata Wiwata Manajer 17 November 2015PT. JAMU DAN
FARMASI
SIDOMUNCUL,
TBK
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:RJKM/17/11/2015Revisi : 1
DESKRIPSI PRODUK Halaman : 4
Anggota
StaffQualityControl
Reni Soraya
PersonilTeknis/Engineering
Pricillia DwiVanessa
PersonilBagian
Produksi
Avinda NurRahmawati
AhliMikrobiologi
Ahmad Viki
General Manajer
Oriza KrisnataWiwata
-
1; Nama Produk/Nama Dagang: Permen Tolak Angin
2; Komposisi Produk: Gula, air, syrup fruktosa
3; Physical/Chamicalm Structure :
Permen tolak angina tergolong hard candy dimana umumnya mempunyai
nilai afinitas water 0,60 0,90. Kadar solid pada permen umumnya 97%.
Kadar air permen antara 8 13 % pada produk akhir.
4; Microcidal static treatment :Permen tidak terlalu sensitive terhadap mikroorganisme dikarenakankandungan gula yang tinggi. Pada proses pembuatan permen, pemanasanadalah salah satu perlakuan yang dilakukan untuk membunuh pertumbuhanmikroba (khamir) dengan suhu pemanasan awal 100 0C dan pemanasankedua 140 0C. Selain itu dilakukan pengemasan untuk mencegah kontaminasidari mikroorganisme di udara.
5; Cara penyiapan dan Penyajian: Ready to eat
6; Tipe Pengemasan :Meskipun permen tidak terlalu sensitif terhadap mikroorganisma karenakandungan gulanya yang tinggi, namun tetap diperlukan pemakaian bahankemasan yang sesuai khususnya untuk memproteksi dari kondisi udarasekitar, agar tidak terlalu mudah menyerap ataupun kehilangan kandungan air.Hal ini mencegah perubahan tekstur yang ekstrim karena pengaruhlingkungan. Untuk jenis hard candy, tipe pengemas yang digunakan adalahkemasan individual. Tipe ini akan melindungi permen dari terbentuknyabutiran-butiran atau kelengketan karena penyerapan uap air dari atmosfer.Bahan pengemas produk permen yang telah diproduksi, dikemas dalam bahanpengemas primer, berupa kertas, edible film atau plastik (LDPE, PVDC,selophan, plastik polietilen serta paduan aluminium foil dan kertas glasin),yang selanjutnya dikemas dengan pengemas sekunder baik berupa kartonataupun kaleng. Kelemahan menggunakan plastik yaitu mempunyaipermeabilitas yang tinggi terhadap gas organik dan oksigen, maka masihmungkin bahan akan teroksidasi dan mengalami kerusakan . Kemasan yangbaik dapat mendukung shelf life optimal produk. Candy secara umum jika di
-
produksi secara tepat dan dikemas dengan sempurna akan memiliki umursimpan (shelf life) yang tinggi karena tinggi kadar gula, namun cotton candymemiliki shelf life sekitr 6 bulan.
7; Masa simpan dan Storage Condition :Pada mulanya suatu pabrik permen hanya dapat memproduksi permen sekitar2500 4000 kg per hari dengan masa simpan hanya beberapa bulan. Tetapipada saat sekarang, suatu pabrik permen dapat memproduksi sekitar 25.000kg permen selama 8 jam kerja per hari. Masa simpan permen yangdihasilkannya pada umumnya dapat mencapai hingga 12 bulan. Permen yangtermasuk hard candy digunakan perlakuan penyimpanan dengan kondisi suhukamar 35 0C dan RH sekitar 77%. Penyimpanan juga harus dengan dilakukanpengemasan sekunder pada permen seperti kardus atau karton.
8; Label Kemasan: Informasi nama produk, kode produksi, berat bersih, kode produksi, tanggalkadaluarsa (expired date), produsen, informasi nilai gizi, komposisi(ingredients) dan jaminan halal (Majelis Ulama Indonesia).
9; Sasaran Konsumen yang Ingin Dicapai: Dapat dikonsumsi oleh semua konsumen kecuali balita karena terdapat rasapedas.
10; Method of Distribution: Pendistribusian yang dilakukan PT Jamu dan Farmasi Sido Muncul Semarangsebagai distributor didaerah Jawa tengah berwenang untuk melakukanpenjualan dengan cara mendistribusikan semua produk dari Sido Munculkepada Sub Perwakilan yang berada didaerah Jawa Tengah sedangkan darimasing-masing sub perwakilan tersebut memiliki otonomi wilayahnya sendiriuntuk memasarkan produknya. Diharapkan dengan adanya otonomi wilayahdari masing-masing lingkup sub perwakilan tersebut, produk dapatterpenetrasi dengan baik pada tiap-tiap daerah dan masing-masing subperwakilan bisa melakukan tugas pendistribusiannya dengan maksimal.Adapun langganan dari Sub Perwakilan adalah toko retail, whorksaler, supermarket, hypermarket, serta toko obat dan apotek. Kemajuan dalampengangkutan telah meningkatkan macam ragam barang yang tersedia untukdikonsumsi sehingga distribusi barang dapat dilakukan dengan cepat. Hal ini
-
diterapkan PT. Jamu dan Farmasi Sido Muncul dengan melakukanpenambahan armada truk agar pendistribusian bisa lancar. Untuk menunjangkegiatan tersebut perusahaan melakukan perawatan armada atau servicesetiap bulannya. Selain itu pemberian sejumlah gaji/ insentif yang bertujuanagar para supir atau pengangkut perusahaan menjadi lebih giat untukmendistribusikan tepat waktunya. Pendistribusian akan berpengaruh terhadappenjualan apabila terdapat perluasan daerah distribusi dan ketersediaansebuah produk dimasing-masing daerah sehingga konsumen akan denganmudah mendapatkan produk tersebut. Perusahaan belum melakukanperluasan daaerah distribusi maka tidak berpengaruh langsung terhadapvolume penjualan. Tidak signifikannya hasil penelitian disebabkan adanyafaktor lain selain biaya distribusi. Beberapa sub perwakilan yangmembutuhkan biaya distribusi yang tinggi tidak memberikan pendapatanyang besar bagi perusahaan, penyebab perubahan biaya disebabkan olehberubahnya aktivitas dalam melakukan kegitan distribusi.
Standart / SNI
Tabel 1. Syarat mutu kembang gula keras (SNI 3547.1 : 2008)
No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan1;
2. 3.
4.
5.
6.
7.
Keadaan Kenampakan :a; Baub; Rasa
Kadar Air
Kadar Abu
Gula reduksi (dihitung sebagai gula inversi)
Sakarosa
Cemaran Logama; Timbal (Pb)b; Tembaga (Cu)c; Timah (Sn)d; Raksa (Hg)
--
% fraksi massa% fraksi massa% fraksi massa
% fraksi massa
Mg/kgMg/kgMg/kgMg/kg
Mg/kg
Koloni/gAPM/gAPM/g
NormalNormal (sesuai tabel)
Maks. 3,5
Maks. 2,0
Maks. 24
Min. 35
Maks. 2,0Maks. 2,0Maks. 40
Maks. 0,03
Maks. 1,0
-
8.Cemaran Arsen (As)
Cemaran Mikrobia :a; Angka Lempeng Totalb; Bakteri koliformc; E.colid; Staphyllococcus aureuse; Salmonellaf; Kapang/khamir
Koloni/g-
koloni/gMaks. 5 x 102
Maks. 20
-
Penerimaan bahan
Penambahan ekstrak madu, jahe dan mint
Sukrosa
Penerimaan sukrosa
Pendinginan selama 10 menit
Penggilingan ke dalam roller
Pengangkatan adonan
Mixing selama 3 menit
Pencetakkan
Pengemasan
Sortasi
Pengering anginan selama 10 menit
GulaAir
Penerimaan Gula
Penambahan sukrosaPemanasan dan Pengadukan(suhu 140oC)
Pemanasan dan Pengadukan (suhu 100oC)
-
Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :Oriza Krisnata Wiwata Manager Perusahaan 17 November 2015
PT. JAMU DAN
FARMASI
SIDOMUNCUL,
TBK
Rencana Kerja Jaminan MutuNomor:RJKM/17/11/2015Revisi : 1
ANALISA BAHAYA Halaman : 7
Setelah membuat diagram alir, dilanjutkan pada:
Tabel Analisa Bahaya
Tahap Potensial BahayaPenyebab bahaya Severity Risk Sig Tindakan PencegahanPenerimaan
bahan baku
Gula (sukrosa)
Fisik :
-flith
-plastik
-kerikil
Kimia :
-sisa sanitizer
-pelumas
Penanganan pemasok kurang baik dan
terjamin
-Bahan olahan terkontaminasi dari alat
ataupun tangan karyawan
M
M
M
M
L
L
L
L
M
M
US
US
US
S
US
Pelatihan pada divisi pemasokan
Pelatihan sanitasi karyawan dan
peningkatan sanitasi alat
-Memilih pemasok yang bersertifikat
-
Mikobiologi :
-Saccharomyces
cereviceae
-Penanganan pemasok kurang baik dan
tidak terkontrol
H L S
HACCP
-CoA sesuai standar perusahaan
Penerimaan
bahan glukosa
Fisik :
-flith
-plastik
-kerikil
Kimia :
-sisa sanitizer
-pelumas
Mikobiologi :
-Saccharomyces
cereviceae
Penanganan pemasok kurang baik dan
terjamin
-Bahan olahan terkontaminasi dari alat
ataupun tangan karyawan
-Penanganan pemasok kurang baik dan
tidak terkontrol
M
M
M
L
L
M
L
L
L
M
M
H
US
USU
S
US
US
S
Pelatihan pada divisi pemasokan
Pelatihan sanitasi karyawan dan
peningkatan sanitasi alat
-Memilih pemasok yang bersertifikat
HACCP
-CoA sesuai standar perusahaan
Penerimaan
bahan
tambahan
ekstrak jahe
Fisik :
-flith
-plastik
Kimia :
-
Akibat kontaminasi dari pemasok dan
potongan plastic dari kemasan
M
M
L
L
US
US
Memilih pemasok yang sudah bersertifikat
HACCP
-
Mirobiologi :
-Salmonela
thypii
-Escherichia coli
Pengontrolan terhadap cemaran pada
pemasok kurang baik
L
L
H
H
S
S
Pengecekan kembali bahan tambahan
sebelum diolah lanjt
Penerimaan
bahan
tambahan
ekstrak madu
Fisik :
Flith
Kerikil
Kimia :
Mirobiologi :
-Salmonela
thypii
-Escherichia coli
Akibat kontaminasi dari pemasok dan
potongan plastic dari kemasan
Pengontrolan terhadap cemaran pada
pemasok kurang baik
M
M
L
L
L
L
H
H
US
US
S
S
Memilih pemasok yang sudah bersertifikat
HACCP
Pengecekan kembali bahan tambahan
sebelum diolah lanjt
Penerimaan
bahan
tambahan
ekstrak mind
Fisik :
Flith
Plastik
Kimia :
Mirobiologi :
-Salmonela
Akibat kontaminasi dari pemasok dan
potongan plastic dari kemasan
Pengontrolan terhadap cemaran pada
M
M
L
L
L
H
US
US
S
Memilih pemasok yang sudah bersertifikat
HACCP
Pengecekan kembali bahan tambahan
-
thypii
-Escherichia coli
pemasok kurang baik
L H S
sebelum diolah lanjt
Input air Fisik :
-Flith
-Kerikil
Kimia :
-Sisa sanitizer
-limbah (logam)
Mirobiologi :
-Salmonela
thypii
-Bakteri
Coliform
-Escherichia coli
Sistem sanitsai air yang kurang baik dan
terkendali
Sistem pembersih alat sanitasi yang tidak
bekerja optimal
Korosi
Sistem penyaringan sanitasi yang tidak
sesuai dan alat sanitasi air yang kurang
baik
Sumber air yang buruk
L
L
M
M
H
H
H
L
L
M
M
H
M
H
US
US
S
S
S
S
S
-Memperbaiki sistem penyaringan pada
sanitasi air
-Melakukan check alat setiap bulan
-Membersihkan alat sanitasi air
-Perbaikan alat sanitasi air
-Memilih sumber air yang jernih dan baik
Percampuran
bahan
Fisik :
Flith (debu) -Alat yang kurang bersih
-Atap yang kotor di atas alat mixing
M L US -Membersihkan alat setiap akan melakukan
pengolahan
-Membersihkan atap langit bangunan
-
Kimia :
Sisa sanitasi dari
tangan pekerja
Cemaran logam
Mikrobiologi :
Bakteri coliform
Staphyllococcus
aureus
-Karyawan yang lupa cuci tangan
-Alat yang sudah aus
-Lingkungan tempat pengolahan yang
jarang dibersihkan (kotor)
L
L
M
L
M
L
H
H
US
US
S
S
-Menggunakan sarung tangan
-Melakukan perawatan alat dengan baik
-Memebersihkan ruang pengolahan setiap
hari
Pemanasan Fisik :
-Flith
-Warna terlalu
gelap
Kimia :
-
Mikrobiologi :
Bakteri coliform
Staphyllococcus
Alat yang kurang bersih
Suhu yang terlalau melebihi batas yang
dikehendaki
Pemnasan yang tidak sampai titik didih
yang diinginkan
M
M
L
L
M
H
US
S
S
Mambersihkan alat sebelum proses
pengolahan akan berlangsung
Melakukan control suhu dengan baik dan
dilakukan setiap waktu
-
aureus
-Salmonela
thypii
-Escherichia coli
L
L
L
H
H
H
S
S
S
Pendinginan Fisik :
-Debu
-Kerikil
Kimia :
Cemaran logam
Mikrobiologi :
Bakteri coliform
Staphyllococcus
aureus
Atap dinding tempat pengolahan yang
kurang bersih
Alat pembalik saat pendinginan yang
berkarat
Lingkungan di sekitar ruangan
pendinginan yang kurang bersih
M
L
L
M
L
L
L
M
H
H
US
US
US
S
S
Membersihkan atap ruangan setiap hari
Merawat alat yang digunakan
Memperbaiki ventilasi udara pada ruang
pengolahan
Penggilingan
dan pencetakan
Fisik :
Flith Alat penggiling dan pencetak yang kurang
perawatan
M L US Melakukan perawatan alat penggiling dan
pencetak setiap hari
-
Kimia :
Pelumas
Cemaran logam
Mikrobiologi :
-
Kebocoran pada alat L
M
M
L
US
US
Memperbaiki alat
Pengering
anginan
Fisik :
Debu
Kimia :
-
Mikrobiologi :
-
Alat pengeringan yang masih berdebu
(kotor)
M L US Membersihkan alat sebelum digunakan dan
dilakukan pengecekan alat
Sortasi Fisik :
-
Kimia :
Sisa sanitizer
Mikrobiologi :
Sisa sabun di tangan karyawan setelah
mencuci tangan
L M US Menggunakan sarung tangan
Pengemasan Fisik :
Plastik Kemasan yang terpotong sebagian selama
proses pengemasan
M L US Pengecekan kemasan dan alat sebelum
proses berlangsung
-
Kimia :
Residu plastik
Mikrobiologi :
Kapang/khamir
Kandungan dari bahan plastik kemasan
yang kurang steril
Penutupan pada pengemasan kurang rapat
L
M
M
M
US
S
Mengkontrol penerimaan kemasan permen
Melakukan pengawasan dan pengontrolan
terhadap proses pengemasan setelah proses
pengemasan berlangsung
Tabel Pemeriksaan Analisis Bahaya
Pengolahan Bahaya Penyebab P1 P2 P3 P4 P5 CCP Alasan KeputusanGula Mikrobiologi - Kapang/khamir
- Staphylococcus Aureus
Y Y N N Dikarenakan terdapat proses
yang mampu menghilangkan
kontaminasi mikroganisme
tersebutAir Mirobiologi : -Salmonela thypii
-Escherichia coli
Y Y N N Dikarenakan terdapat proses
yang mampu menghilangkan
kontaminasi mikroganisme
tersebut.Glukosa Mikrobiologi -Salmonela thypii
-Escherichia coli
Y Y N N Dikarenakan terdapat proses
yang mampu menghilangkan
kontaminasi mikroganisme
-
tersebut.Ekstrak jahe,
madu dan mint
Mikrobiologi -Salmonela thypii
-Escherichia coli
N N Terdapat proses pengolahan yang
mampu menghilanagkan
kontaminasi yang terjadi.Pencampuran Biologis Bakteri coliform
Staphyllococcus aureus
Y Y N N N Dikarenakan Terdapat proses
yang mampu menghilangkan
kontaminasi yang terjadiPemanasan Fisik dan
biologis
Penerimaan flavor dan kandungan
mikroorganisme
Y Y Y Y N Y Tidak ada proses lagi yang bisa
mengawasi atau memonitor
permen terkontaminasi.Pendinginan Mikrobiologi Bakteri coliform
Staphyllococcus aureus
Y Y N N N Dikarenakan tingkat kontaminasi
masih pada intensitas yang aman
Maks. 5 x 102Penggilingan
dan pencetakan
N N
Pengeringa
angina
N N
Sortasi Mikrobiologi Kapang/khamir N NPengemasan
permen
Fisik, boil
Ogi
Kurang menutup rapat dan
ditumbuhi Kapang dan khamir
Y Y Y Y N Y Tidak ada proses lagi yang bisa
mengawasi atau memonitor
barang cacat.
-
Lembar Kerja Pengendalian HACCP
CCP DAN LOKASI BATAS KRITIS PROSEDUR
MONITORING
TINDAKAN
KOREKSI
VERIVIKASI PENCATATAN
Prinsip 2 Prinsip 3 Prinsip 4 Prinsip 5 Prinsip 6 Prinsip 7Pemanasan - Suhu pemanasan
awal 100 0C dan
suhu pemanasan
kedua 145 0C
- Sanitasi pekerja,
ruang maupun
udara yang baik.
- Kontaminsai
Salmonella thypii,
E.Coli dan
Staphylococcus
aureus.
What: Suhu pemanasan awal
100 0C dan yang kedua tidak
melebihi 145 0C .
Kebersihan dan praktek
hygiene pekerja maupun
ruang.
Where: Alat dan ruang
tempat proses pemanasan
Who: personil bagian divisi
pengolahan produksi pada
prses pemanasan.
-Pelatihan hygiene
kepada karyawan
bagian pengolahan
pada saat proses
pemanasan.
-Jika suhu berlebih,
dilakukan rework
dengan bahan
permen berikutnya
-Pemanasan kurang
dari suhu yang
diinginkan, juga
dilakukan Rework.
-Pengontrolan
-Mengontrol suhu yang
diinginkan.
-Mengontrol kondisi
sanitasi alat pemanasan
-Pemeriksaan kestabilan
suhu yang harus dicapai
-Melakukan
pemeriksaan mengenai
alat dan ruangan
pemanasan
-Pemeriksaan mengenai
terdapat atau tidaknya
kontaminasi pada
proses pemanasan
-Merekap interval suhu
yang harus dicapai dan
mencatat kebersihan
ruangan.
-Merekap hal yang
harus diperbaiki dalam
proses pemanasan
-Membuat catatan list
mengenai hasil proses
pemanasan
-Mencatat hal-hal yang
terjadi selama proses
pemanasan.
-
When: saat proses
pemanasan berlangsung.
How: mengontrol kondisi
kebersihan ruangan,dan
suhu antara 100 0C 145 0C.
berkala tingkat
kebersihan ruang
dan alat
pemanasan.
-Melakukan
sanitasi rutin pada
pekerja dan alat-
alat pemanasan.
-Tetap menjaga
kestabilan suhu
pemanasan.
berlangsung
Pengemasan - Kemasan rapat. What: Kemasan yang
digunakan
Where: pada alat dan ruang
pengemasan.
Who: personil quality
- Permen tidak
diterima
konsumen
dan akan di
reject.
Review laporan (Metal
Detector Form Test)
setiap hari.
Rekaman Metal
Detector Form Test.
-
control
When: saat proses
pengemasan, setelah
pengemasan dan sebelum
pendistribusian.
How: mengawasi dan
melihat kondisi kemasan
pada permen.
Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :Oriza Krisnata Wiwata Manajer 17 November 2015
PT. JAMU DAN
FARMASI
SIDOMUNCUL,
TBK
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:RJKM/17/11/2015Revisi : 1
PROSEDUR VERIFIKASI Halaman : 8
-
Pengembangan prosedur verifikasi oleh perusahaan bertujuan untuk menjamin bahwa keseluruhan rencana HACCP dapat
berjalan secara efektif dan efisien. Dengan adanya sistem verifikasi ini, diharapkan perusahaan dapat menjamin bahwa rencana
HACCP akan berjalan dalam kegiatan operasional sehari-hari untuk menghasilkan produk yang aman. Implementasi prosedur
verifikasi ini menjadi tanggung jawab Ketua atau Koordinator Tim HACCP.
Kegiatan yang tercakup dalam prosedur verifikasi ini terdiri atas :
1. Validasi HACCP Plan atau RKJM
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Rencana HACCP telah benar sebelum diimplementasikan. Hal tersebut
dilakukan perusahaan dengan cara antara lain :
Melakukan konfirmasi bahwa : (1). Semua bahaya telah diidentifikasi, (2). Tindakan koreksi telah disiapkan untuk setiap
bahaya, (3). Batas kritis telah mencukupi untuk menghilangkan bahaya, dan (4). Semua prosedur monitoring dan peralatan
yang digunakan telah mencukupi dan terkalibrasi.
Melakukan pengawasan independen terhadap pemasok untuk menjamin bahwa bahan baku yang dipasok telah memenuhi
standar.
2. Review hasil monitoring CCP
Peninjauan atas hasil monitoring terhadap CCP dan tindakan koreksi yang ada (jika ada tindakan koreksi) dilakukan setiap
hari oleh operator, supervisor dan manajer.
Rekaman hasil pemantauan diidentifikasi dan didokumentasikan.
3. Pengujian Produk
-
Dilakukan pengujian produk secara berkala terhadap bahan baku, produk dalam proses dan produk akhir. Dalam pengujian ini
dapat pula dikonfirmasi bahwa batas kritis yang telah ditetapkan pada kenyataannya memang dapat mengandalikan bahaya.
Verifikasi terhadap produk akhir harus dapat memperlihatkan bahwa produk telah memenuhi persyaratan pelanggan dan/atau
parameter keamanan pangan. Hal ini termasuk pengujian produk terhadap mikroorganisme, residu kimia, kontaminasi fisik,
berat, ukuran, penampakan, pH, suhu, kadar air, berat tuntas, rasa dan tekstur.
4. Audit
Audit terhadap semua elemen HACCP dalam HACCP Plan dilakukan baik secara internal maupun eksternal dalam kurun
waktu sekurang-kurangnya 2 kali setahun.
Audit ini dilakukan oleh auditor audit internal yang telah terlatih.
-
Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :Oriza Krisnata Wiwata Manajer 17 November 2015
PT. JAMU DAN
FARMASI
SIDOMUNCUL,
TBK
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:RJKM/17/11/2015Revisi : 1
PROSEDUR RECALL Halaman : 9
Penarikan kembali produk dilakukan apabila diketahui produk yang telah didistribusikan dikemudian hari terdapat
ketidaksesuaian. Klasifikasi produk untuk penarikan kembali dikelompokan menjadi 3 kelas.
- Kelas I : Untuk ketidaksesuaian produk yang dapat mengancam jiwa.- Kelas II : Untuk ketidaksesuaian produk yang berpotensi mengancam jiwa dan kesehatan manusia. - Kelas III : Adanya bahaya yang menyangkut mutu atau kesalahan label.
-
Penangung jawab untuk penarikan produk adalah Kepala Quality Control.
Prosedur penarikan produk ditetapkan pada SPO no.04/PB/2004
Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :Oriza Krisnata Wiwata Manajer 17 November 2015
PT. JAMU DAN
FARMASI
SIDOMUNCUL,
TBK
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:RJKM/17/11/2015Revisi : 1
PROSEDUR PENGADUAN/
KELUHAN KONSUMEN
Halaman : 10
-
Untuk menjaga kepuasan pelanggan dan menghindari konsumen dari mengkonsumsi produk yang tidak aman, maka
perusahaan mempunyai kebijakan untuk melakukan penarikan produk (produk recall). Informasi yang menjadi alasan untuk
melakukan penarikan produk terutama adalah keluhan atau komplain dari pelanggan, dan adanya kesalahan bahan baku atau proses
produksi.
Keluhan pelanggan permen tolak angin dapat melalui website sidomuncul yaitu www.sidomuncul.com atau
[email protected]. Keluhan dari pelanggan tersebut kemudian dicatat oleh bagian customer service, kemudian
dilaporkan kepada bagian produksi dan quality control dan ditindak lanjuti baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penindaklanjutan dilakukan dengan penelusuran proses untuk mencari akar permasalahan dan dikaji agar menjamin penerapan
sistem mutu.
-
Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :Oriza Krisnata Wiwata Manajer 17 November 2015
PT. JAMU DAN
FARMASI
SIDOMUNCUL,
TBK
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:RJKM/17/11/2015Revisi : 1
PERUBAHAN/REVISI/
AMANDEMEN DOKUMEN
Halaman : 11
Perusahaan menjamin bahwa semua dokumen dan data yang terkait dengan HACCP Plan (termasuk HACCP Plannya) telah
mempunyai identitas, ditinjau dan disahkan untuk menjamin kemukhtahirannya. Setiap perubahan terhadap dokumen harus diperiksa
dan disetujui oleh manajemen atau wakil manajemen yang ditunjuk dan dilaporkan pada TIM HACCP agar dapat didokumentasikan
kegiatan perubahan/revisi/amandemen dokumen ini berada di bawah tanggung jawab manajer QA selaku sekretaris TIM HACCP.