bab vi fungsi sensorik

6
BAB VI Sistem Sensorik (Sensibilitas, Perasaan) Pendahuluan Sistem sensorik : sensasi yang dirasakan/ dialami manusia terhadap lingkungan sekitarnya baik berupa melihat, mendengar, mencium, merasakan nyeri, rasa panas, rasa dingin, dsb. Reseptor : sel-sel khusus untuk mendeteksi perubahan khusus pada lingkungan. Eksteroseptor : mencakup reseptor yang terlibat terutama pada lingkungan eksternal, yaitu: o Badan Ruffini : rangsang panas o Badan Krause : rangsang dingin o Badan Meissner & Merkel Ranvier : rangsang raba o Vater Paccini : rangsang tekan Pemeriksaan Sensibilitas 1) Pemeriksaan Sensibilitas Eksteroseptif a. Pemeriksaan Rasa raba Sebagai perangsang dapat digunakan sepotong kapas, kertas atau kain yang ujungnya diusahakan sekecil mungkin

Upload: ajung-chenk-barbados

Post on 08-Nov-2015

44 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

BAB VISistem Sensorik (Sensibilitas, Perasaan)

Pendahuluan Sistem sensorik:sensasi yang dirasakan/ dialami manusia terhadap lingkungan sekitarnya baik berupa melihat, mendengar, mencium, merasakan nyeri, rasa panas, rasa dingin, dsb. Reseptor:sel-sel khusus untuk mendeteksi perubahan khusus pada lingkungan. Eksteroseptor:mencakup reseptor yang terlibat terutama pada lingkungan eksternal, yaitu: Badan Ruffini :rangsang panas Badan Krause: rangsang dingin Badan Meissner & Merkel Ranvier: rangsang raba Vater Paccini: rangsang tekanPemeriksaan Sensibilitas1) Pemeriksaan Sensibilitas Eksteroseptifa. Pemeriksaan Rasa raba Sebagai perangsang dapat digunakan sepotong kapas, kertas atau kain yang ujungnya diusahakan sekecil mungkin Hindarkan adanya tekanan atau pembangkitan rasa nyeri. Periksalah seluruh tubuh dan banding-kan bagian-bagian yang simetris. Thigmestesia : rasa raba halus Thigmanesthesia:rasa raba hilangb. Pemeriksaan Rasa Nyeri Rasa nyeri dapat dibangkitkan dengan berbagai cara, misalnya menusuk dengan jarum, memukul dengan benda tumpul, dll Dalam praktek sehari-hari, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan jarum atau peniti. Periksa seluruh tubuh, dan bagian-bagian yang simetris dibandingkan. Bila bagian yang simetris dibandingkan, tusukan harus sama kuat.c. Pemeriksaan Rasa Suhu Rasa suhu diperiksa dengan menggunakan tabung reaksi yang diisi dengan air es untuk rasa dingin, dan untuk rasa panas dengan air panas. Penderita disuruh mengatakan dingin atau panas bila dirangsang dengan tabung reaksi yang berisi air dingin atau air panas. Pada pemeriksaan rasa-suhu diperiksa seluruh tubuh dan dibandingkan bagian-bagian yang simetris.2) Pemeriksaan Sensibilitas Proprioseptifa. Rasa-Gerak (kinetik) dan Rasa-Sikap (statognesia) Rasa-gerak dirasakan saat tubuh atau bagian tubuh digerakkan secara aktif atau pasif Pada rasa sikap atau rasa-posisi, seseorang tahu bagaimana sikap tubuh, atau bagian dari tubuh Pemeriksaan rasa-gerak & rasa-sikap: Biasanya rasa-gerak dan rasa-posisi diperiksa bersamaan Dilakukan dengan cara menggerak-kan jari (kaki) pasien dan menyelidiki apakah pasien dapat merasakan gerakan tersebut serta mengetahui arahnya.

Memeriksa rasa gerak dan posisi

b. Rasa Getar Rasa getar terjadi karena suatu rangsang (impuls) tekan pada reseptor-mekanis yang terletak agak dalam dan dangkal, yang terjadi secara bergantian. Pemeriksaan rasa getar: Pemeriksaan rasa-getar biasanya dilakukan dgn jalan menempatkan garpu tala yang sedang bergetar pada ibu jari kaki, maleolus lateral dan medial kaki, tibia, spina iliaka anterior superior, sacrum, prosesus spinosus vertebra, sternum,klavikula, prosesus stiloideus radius dan ulna pada jari-jari. Biasanya garpu tala yang digunakan berfrekuensi 128 Hz. Garpu tala kita ketok dan ditempatkan pada bagian yang ingin diperiksa. Pasien disuruh memberi-tahukan bila ia mulai tidak merasakan getaran lagi. Bandingkan dengan bagian anggota tubuh yang lain (yg simetris) Rasa Raba-Kasar (Rasa-Tekan) Penghantaran stimulusnya diurus oleh serabut susunan funikuli dorsales Diperiksa dengan jalan menekan dengan jari atau benda tumpul pada kulit, atau dengan jalan memencet otot tendon dan serabut saraf. Kemudian pasien disuruh memberi tahu apakah ia merasakan tekanan tersebut Rasa Nyeri-Dalam Tekanan yang keras menimbulkan rasa nyeri-dalam yang sulit dilokalisasi dengan tepat, rinci, dan tidak mempunyai batas yang tegas. Pemeriksaan rasa nyeri-dalam: Pemeriksa memencet otot lengan atas, lengan bawah, paha, betis, dan tendon achiles. Perhatikan apakah pasien peka terhadap rangsang nyeri-dalam ini. Juga ditekan biji mata, laring, epigastrium dan testis.3) Pemeriksaan Sensibilitas Interoseptif (Sensasi Viseral) Rasa interoseptif adalah perasaan dari visera (organ dalam tubuh), yaitu rasa yang timbul dari organ-organ internal. Sensasi visceral dihantar melalui serabut otonom aferen dan mencakup rasa nyaman, lapar, mules, perut kembung, dsb. Pada pemeriksaan neurology rasa interoseptif ini sukar dievaluasi dan sukar diperiksa.4) Sensasi KhususSensasi khusus berupa menghidu, melihat, mendengar, mengecap, dan keseimbangan diatur oleh saraf otak tertentu (telah dibahas pada BAB IV Saraf Kranial)