bab v wanti

8
BAB V PEMBAHASAN A. Penafsiran dan Pembahasan Temuan Hasil Penelitian Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan, pembahasan adalah penjelasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti yang dihubungkan dengan tujuan penelitian ini. Dalam bab ini, peneliti akan membahas hasil penelitian dan juga keterbatasan yang ditemukan pada penelitian ini. 1. Analisis Univariat Dari hasil penelitian pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemberian Imunisasi BCG di Puskesmas Sirnajaya Kecamatan Serang Baru Kabupaten Bekasi Tahun 2014 didapatkan hasil : a. Nilai rata-rata pengetahuan sebesar 55,7 dan nilai rata-rata sikap sebesar 24,21 b. Sebanyak 59 (58,4 %) responden memiliki pengetahuan baik tentang imunisasi BCG. 53

Upload: nur-darda-hajatulail

Post on 13-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

qen

TRANSCRIPT

BAB VPEMBAHASAN

A. Penafsiran dan Pembahasan Temuan Hasil PenelitianBab ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan, pembahasan adalah penjelasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti yang dihubungkan dengan tujuan penelitian ini. Dalam bab ini, peneliti akan membahas hasil penelitian dan juga keterbatasan yang ditemukan pada penelitian ini. 1. Analisis Univariat Dari hasil penelitian pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemberian Imunisasi BCG di Puskesmas Sirnajaya Kecamatan Serang Baru Kabupaten Bekasi Tahun 2014 didapatkan hasil :a. Nilai rata-rata pengetahuan sebesar 55,7 dan nilai rata-rata sikap sebesar 24,21b. Sebanyak 59 (58,4 %) responden memiliki pengetahuan baik tentang imunisasi BCG. c. Sebanyak 37 responden (36,6 %) memiliki sikap baik terhadap status pemberian imunisasi BCG. d. Sebanyak 50 responden (49,5%) status imunisasi BCG diberikan tepat waktu (usia 2bulan).

2. Analisis Bivariata. Hubungan Pengetahuan Ibu terhadap Pemberian Imunisasi BCG di Puskesmas Sirnajaya Kecamatan Serang Baru Kabupaten Bekasi Tahun 2014.Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan di Puskesmas Sirnajaya Kecamatan Serang Baru Kabupaten Bekasi tahun 2014 didapatkan proporsi responden yang status imunisasi BCG bayinya diberikan tepat waktu (< 2 bulan) lebih banyak pada mereka yang kategori pengetahuannya baik yaitu 64,4% dibanding mereka yang pengetahuannya kurang baik yaitu 28,6 %. Dari hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan status imunisasi BCG bayi dengan nilai P 0,001. Hasil penelitian ini sejalan dengan Sulastri (2002) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahun ibu dengan perilaku ibu dalam pemanfaatan pelayanan imunisasi BCG dengan nilai p 0,040 ( p 0,05 ).Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR (Odds Ratio) sebesar 4,52 yang artinya ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang imunisasi BCG mempunyai kecenderungan 4,52 kali untuk memberikan imunisasi BCG pada bayinya tepat waktu ( < 2bulan ) dibandingkan ibu yang memiliki pengetahuan tentang imunisasi BCG kurang baik.Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Dewi (2006), dari 70 responden yang memiliki pengetahuan baik lebih besar dalam pemberian imunisasi BCG dibandingkan dengan ibu yang memiliki pengetahuan tidak baik. Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang tetapi tidak dibatasi pada deskriptif, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas adalah benar atau berguna.Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui penglihatan, penciuman, rasa, raba, dan sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007).Pengetahuan diperoleh dan pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Seseorang memperoleh pengetahuan bahwa itu panas setelah memperoleh pengalaman tangan atau kakinya kena api dan terasa panas. Seorang ibu akan mengimunisasikan anaknya setelah melihat anak tetangganya kena penyakit Campak, karena anak tersebut belum pernah memperoleh imunisasi campak (Notoatmodjo, 2003).b. Hubungan Sikap Ibu terhadap Pemberian Imunisasi BCG di Puskesmas Sirnajaya Kecamatan Serang Baru Kabupaten Bekasi Tahun 2014. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan di Puskesmas Sirnajaya Kecamatan Serang Baru Kabupaten Bekasi tahun 2014 didapatkan proporsi responden dengan status imunisasi BCG bayinya diberikan tepat waktu (< 2 bulan) lebih banyak pada mereka dengan sikap baik yaitu sebesar 70,3% disbanding responden yang sikapnya kurang baik yaitu 37,5 %. dengan p value diketahui hubungan antara sikap ibu dengan status imunisasi BCG bayi yaitu sebesar 0,003, lebih kecil dari nilai (0,05) yang menunjukkan ada hubungan antara sikap terhadap imunisasi BCG dengan status pemberian imunisasi BCG pada bayi. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR sebesar 3,93 yang artinya ibu yang memiliki sikap baik terhadap imunisasi BCG mempunyai kecenderungan 3,93 kali untuk memberikan imunisasi BCG pada bayinya tepat waktu ( < 2bulan ) dibandingkan ibu yang memiliki sikap terhadap imunisasi BCG kurang baik. Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Notoatmodjo bahwa untuk membentuk sikap yang utuh (total attitude) komponen seperti pengetahuan berfikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting.Selain ketiga ketiga faktor diatas yang menjadi peranan penting dalam membentuk sikap, kita juga harus memikirkan faktor lain yang bisa menyebabkan mengapa sampai pengetahuan cukup yang lebih banyak memberikan imunisasi BCG tepat waktu pada anaknya dibandingkan dengan ibu yang memiliki sikap baik. Berdasarkan informasi yang saya dapat ketika melakukan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Sirnajaya bahwa terdapat ketentuan yang harus diketahui bahwa untuk setiap ampul vaksin BCG itu harus diberikan pada 10 anak. Alasannya karena vaksin BCG yang sudah dibuka jika dalam waktu lebih dari 4 jam tetap terbuka ditakutkan terjadinya kontaminasi benda asing dan kesterilannya sudah tidak terjaga. Oleh karena itu, apabila para ibu yang membawa anaknya ke puskesmas tidak sesuai dengan jumlah maksimal yang harus ada maka mereka harus kembali lagi kerumah dan mengajak para ibu lain untuk memberikan imunisasi BCG pada balitanya secara bersama-sama. Terkadang karena penyebab seperti itu, tidak sedikit membuat para ibu menjadi malas untuk kembali lagi ke puskesmas. Dan berdampak angka bayi yang harus di imunisasi BCG tepat waktu menjadi sedikit.

e. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yang melihat kejadian pada saat waktu tertentu dan hanya menunjukkan hubungan keterikatan saja (asosiasi) sehingga tidak dapat melihat hubungan sebab dan akibat.Pengambilan data dilakukan berdasarkan pertanyaan kuesioner pada bagian pengetahuan dan sikap serta status pemberian imuniasi BCGPenelitian ini hanya dilakukan terhadap beberapa variabel yang diduga berhubungan terhadap pemberian imunisasi BCG karena keterbatasan waktu, tenaga dan sumber daya.Kualitas data tergantung pada kejujuran dan keterbukaan responden ketika menjawab pertanyaan yang diajukan.

53