plagiat merupakan tindakan tidak terpujirepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf ·...

287
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN KOGNITIF MATERI PERKALIAN PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS KELAS V SD KANISIUS KLEPU SLEMAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh : FEBRIENY WULANDARI NIM : 101134080 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 28-Sep-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

i

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN KOGNITIF MATERI

PERKALIAN PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TPS KELAS V SD KANISIUS KLEPU SLEMAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :

FEBRIENY WULANDARI

NIM : 101134080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

i

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN KOGNITIF MATERI

PERKALIAN PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TPS KELAS V SD KANISIUS KLEPU SLEMAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :

FEBRIENY WULANDARI

NIM : 101134080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya ilmiah.

Yogyakarta, 15 Juli 2014

Yang Menyatakan,

Febrieny Wulandari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

v

PERSEMBAHAN

Sebagai ungkapan kasihku kepada :

Tuhan Yang Maha Esa atas rencananya yang indah

bagi hidup saya dan kekuatannya dalam membimbing

saya dalam menyelesaikan kuliah ini.

Keluarga saya yang telah memberikan semangat

supaya saya bisa menyelesaikan kuliah dengan baik

dan tepat waktu.

Teman-teman seperjuangan saya dalam melakukan

penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan

“Maria Wanti Darmaswari”.

Teman-teman seperjuangan saya dalam melaksanakan

bimbingan bersama dosen pembimbing 1 dan dosen

pembimbing 2, “Margareta Putri Pamungkas”,

“Veronica Daristi Muktiningtyas”, dan “Cosmas Petrus

Billy”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

vi

MOTTO

Setiap Hari Adalah Semangat Baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Febrieny Wulandari

NIM : 101134080

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN KOGNITIF MATERI

PERKALIAN PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TPS KELAS V SD KANISIUS KLEPU SLEMAN

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribuskan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 15 Juli 2014

Yang menyatakan

Febrieny Wulandari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

viii

ABSTRAK

Wulandari, Febrieny. 2014. Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan Kognitif

Materi Perkalian Pecahan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TPS Kelas V SD Kanisius Klepu Sleman. Skripsi. Yogyakarta.

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya keaktifan dan kemampuan

kognitif pada materi perkalian pecahan. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan keaktifan dan kemampuan kognitif penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dalam meningkatkan

keaktifan dan kemampuan kognitif pada materi perkalian pecahan kelas V SD

Kanisius Klepu Sleman.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang mengacu pada model

siklus yang dikembangkan oleh Kemmis & Taggart. Penelitian dilakukan dalam

dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat langkah, yaitu : Perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD

Kanisius Klepu semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah

28 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, kuesioner, dan

tes. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan : (1) Penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS mampu meningkatkan keaktifan siswa kelas V SD Kanisius

Klepu. Langkah-langkah dalam pembelajaran adalah sebagai berikut : Guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan dan memberikan soal,

kemudian siswa memikirkan cara menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru

(Think). Siswa membentuk kelompok yang terdiri dua anggota (Pair). Siswa

mendiskusikan cara menyelesaikan soal yang telah diberikan oleh guru, kemudian

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas (Share). Nampak pada kondisi

sebelum melakukan penelitian, nilai rata-rata siswa adalah 54, pada akhir siklus

terjadi peningkatan, yaitu dengan nilai rata-rata 71. (2) Model pembelajaran

kooperatif tipe TPS mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas V SD

Kanisius Klepu. Hal ini nampak pada kondisi sebelum melakukan penelitian, nilai

rata-rata siswa adalah 65, pada akhir siklus terjadi peningkatan dengan nilai rata-

rata 89. Persentase siswa yang mencapai KKM juga meningkat dari kondisi awal

48% meningkat di akhir siklus menjadi 93%.

Kata kunci : Keaktifan siswa, kemampuan kognitif, kooperatif tipe TPS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

ix

ABSTRACT

Wulandari, Febrieny. 2014. The Improvement of Motivation and Cognitive

Ability in Multiplication Material by Using Cooperative Learning Model

of TPS Type of the Fifth Grade at Kanisius Klepu Elementary School of

Sleman. A Thesis. Yogyakarta. Elementary School Teacher Education

Program, Education Science Department, Faculty of Teachership and

Education Science, Sanata Dharma University.

The background of this study was low of motivation and cognitive ability

in multiplication material. The research was aimed to determine the use of

cooperative learning model of TPS (Think Pair Share) type in improving the

activeness and the cognitive ability and multiplication of fraction material of the

fifth grade students of SD Kanisius Klepu Sleman.

This research was Classroom Action Research cycle referring to the cycle

model developed by Kemmis & Taggrat. The research was conducted in two

cycles. Each cycle was consisted of four steps, namely: planning, action,

observation, and reflection. The subjects in this research were the fifth grade

students of SD Kanisius Klepu semester in the even semester in the academic year

of 2013/2014, consisting of 28 students. The data collection technique used

observations, questionnaires, and tests. The data obtained were analyzed by

descriptive qualitative and quantitative.

The result of the research showed: (1) the use of cooperative learning

model of TPS type is able to increase the activity of the fifth grade students of SD

Kanisius Klepu. The steps in learning were as follows: The teacher presents the

objectives of learning that will be done and given students of questions, then the

students think of the method to work on the questions given by the teacher

(Think). The students form groups consisting of two members (Pair). The students

discuss the method to solve the questions given by the teacher, then the students

present the discussion result in front of the class (Share). It appears that on the

condition before conducting the research, the mean score of the students is 54. In

the end of the cycle, an improvement appears, i.e. with the mean score of 71. (2)

Cooperative learning model of TPS type is able to improve the cognitive ability of

the fifth grade students at SD Kanisius Klepu. It is shown in the condition before

conducting the research, the mean score of students is 65, in the final cycle, it was

declared as successful with the mean score of 89. The percentage of students

reached KKM also increases from 48% become 93% in the final cycle.

Keywords: students’ activeness, cognitive abilities, cooperative of TPS type

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan

judul “Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan Kognitif Materi Perkalian

Pecahan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Kelas V SD

Kanisius Klepu Sleman”. Adapun maksud penulisan skripsi ini, yaitu sebagai

salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Guru Sekolah Dasar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan dorongan dari

berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terwujud. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph. D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma yang telah mengesahkan skripsi ini.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A., Ketua Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., dosen pembimbing I yang telah

membimbing dan memberi motivasi sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., dosen pembimbing II yang telah

membimbing dan memberi motivasi sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

xi

5. Bapak Yance Eko Sutopo, S. Pd., Kepala SD Kanisius Klepu Sleman serta

guru SD Kanisius Klepu yang telah memberikan semangat kepada penulis.

6. Bapak Sri Mantoro, S. Pd., Guru kelas V SD Kanisius Klepu yang telah

mendukung terlaksananya penelitian.

7. Bapak Sukidi dan Ibu Sularmi sebagai orang tua penulis yang telah setia

memberikan dukungan, semangat, dan doa kepada penulis, sehingga

penulis mampu menyelesikan kuliah ini.

8. Sigit Setiyawan dan Dwi Hari Yulianto yang telah memberikan semangat

dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan kuliah ini.

9. Sahabat dan teman seperjuangan Maria Erika, Aloisia Rani Meita, dan

Maria Wanti Darmaswari yang setia dalam membantu dan memberikan

motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah mendukung dan tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas Sanata

Dharma.

Yogyakarta, 7 Juni 2014

Penulis

Febrieny Wulandari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

xii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ iv

PERSEMBAHAN ................................................................................................... v

MOTTO ................................................................................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6

C. Perumusan Masalah ....................................................................................... 7

D. Pemecahan Masalah....................................................................................... 7

E. Batasan Pengertian......................................................................................... 8

F. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 9

G. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 11

A. Hakekat Pembelajaran dan Ranah Kemampuan dalam Pembelajaran ........ 11

1. Pengertian Pembelajaran ........................................................................... 11

2. Ranah kemampuan .................................................................................... 12

B. Model Pembelajaran Kooperatif .................................................................. 15

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ............................................ 16

2. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif ......................................... 17

3. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif .............................................. 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

xiii

4. Keterbatasan Model Pembelajaran Kooperatif ......................................... 21

5. Metode yang digunakan dalam pembelajaran kooperatif.......................... 22

C. Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) ......................................... 25

1. Pengertian Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) ..................... 25

2. Langkah-langkah Model Kooperatif Tipe TPS ......................................... 25

D. Keaktifan...................................................................................................... 27

1. Pengertian Keaktifan ................................................................................. 27

2. Karakteristik Keaktifan ............................................................................. 28

E. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ............................................... 31

1. Hakikat Matematika .................................................................................. 31

2. Karakterikstik Matematika ........................................................................ 32

3. Tujuan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar .................................... 35

4. Karakteristik Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar ........................... 36

5. Pecahan ...................................................................................................... 38

6. Kompetensi Dasar Pecahan ....................................................................... 39

F. Penelitian Relevan ....................................................................................... 39

G. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 44

H. Hipotesis Tindakan ...................................................................................... 46

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 47

A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 47

B. Setting Penelitian ......................................................................................... 49

1. Tempat penelitian ...................................................................................... 49

2. Subjek Penelitian ....................................................................................... 50

3. Objek Penelitian ........................................................................................ 50

4. Waktu Penelitian ....................................................................................... 50

C. Rencana Tindakan ....................................................................................... 50

1. Persiapan ................................................................................................... 51

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus ............................................................... 52

D. Pengumpulan Data ....................................................................................... 61

1. Peubah (variabel) indikator keberhasilan .................................................. 61

2. Jenis dan Pengumpulan Data ..................................................................... 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

xiv

E. Instrumen ..................................................................................................... 63

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ........................................... 68

G. Analisis Data ................................................................................................ 74

H. Kriteria Keberhasilan ................................................................................... 75

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 80

A. Kegiatan Pra Penelitian................................................................................ 80

B. Deskripsi Pelaksanaan Tiap Siklus .............................................................. 83

1. Pelaksanaan Siklus I .................................................................................. 83

2. Pelaksanaan Siklus II ................................................................................ 89

C. Hasil Penelitian ............................................................................................ 95

1. Siklus I ....................................................................................................... 95

2. Siklus II ..................................................................................................... 99

D. Pembahasan ............................................................................................... 102

1. Keaktifan Siswa ....................................................................................... 102

2. Kemampuan Kognitif Siswa ................................................................... 105

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 110

A. Kesimpulan ................................................................................................ 110

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 111

C. Saran .......................................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 113

LAMPIRAN ........................................................................................................ 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Kondisi Awal ................................................................................ 4

Tabel 3.1 Pengumpulan Data dan Instrumennya .................................................. 60

Tabel 3.2 Rambu-rambu Skoring Lembar Pengamatan ........................................ 62

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Keaktifan Siswa .................................................... 63

Tabel 3.4 Pengukuran Skala Likert ....................................................................... 63

Tabel 3.5 Penskoran Soal Uraian Objektif ............................................................ 64

Tabel 3.6 Blue Print Soal Evaluasi Perkalian Pecahan Siklus I & II .................... 65

Tabel 3.7 Rincian Pemberian Skor Siklus I & II .................................................. 66

Tabel 3.8 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ............................................ 69

Tabel 3.9 Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ......................... 69

Tabel 3.10 Hasil Penghitungan Validasi Lembar Pengamatan dan Kuesioner ..... 71

Tabel 3.11 Kriteria Kualifikasi Reliabilitas .......................................................... 72

Tabel 3.12 Indikator Keberhasilan Penelitian ....................................................... 73

Tabel 3.13 Klasifikasi Keaktifan Siswa ................................................................ 76

Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Keaktifan Siswa Berdasarkan Pengamatan

Kuesioner ................................................................................................... 79

Tabel 4.2 Rekap Nilai Ulangan Matematika KD 5.3 Mengalikan dan

Membagi Berbagai Bentuk Pecahan pada Tahun Pelajaran

2011/2012 dan 2012/2013 ......................................................................... 80

Tabel 4.3 Data Skor Siklus I Keaktifan Siswa Berdasarkan Pengamatan dan

Kuesioner ................................................................................................... 93

Tabel 4.4 Nilai Kemampuan Kognitif Siswa Siklus I ................................................ 95

Tabel 4.5 Data Skor Siklus II Keaktifan Siswa Berdasarkan Pengamatan dan

Kuesioner ................................................................................................... 97

Tabel 4.6 Nilai Kemampuan Kognitif Siswa Siklus II .............................................. 99

Tabel 4.7 Hasil Penghitungan Rata-rata Keaktifan Siswa Kelas V SD Kanisius

Klepu ......................................................................................................... 101

Tabel 4.8 Nilai Kemampuan Kognitif Siswa Kelas V SD Kanisius Klepu.........

4

62

64

64

65

66

66

67

70

71

73

74

75

77

81

82

95

97

99

101

103

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

xvi

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Penelitian...............................................................

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Bagan Penelitian ...........................................................................

Gambar 3.1 Siklus PTK Menurut Kemmis &Taggart .....................................

Gambar 4.1 Peningkatan Keaktifan Siswa .......................................................

Gambar 4.2 Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas V SD Kanisius

Klepu ...........................................................................................

Gambar 4.3 Persentase Pencapaian KKM Siswa Kelas V SD Kanisius Klepu

....................................................................................................

43

48

105

107

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ...................................................................... 115

Lampiran 2 a RPP Siklus I .................................................................................. 128

b RPP Siklus II ................................................................................ 147

Lampiran 3 a Rangkuman Materi Siklus I .......................................................... 166

b Rangkuman Materi Sikus II ......................................................... 168

Lampiran 4 a Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 1 ................................... 170

b Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 1 ......... 174

Lampiran 5 a Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 2 ................................... 175

b Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 2 ......... 178

Lampiran 6 a Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 1 .................................. 179

b Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 1 ........ 182

Lampiran 7 a Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 2 .................................. 183

b Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 2 ........ 186

Lampiran 8a Lembar Penilaian Siklus I ............................................................. 187

b Lembar Penilaian Siklus II ............................................................ 201

Lampiran 9 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa ............................................

Lampiran 10 Lembar Kuesiones Keaktifan Siswa ............................................. 19

Lampiran 11a Soal Evaluasi Siklus I .................................................................

b Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ........................................ 225

Lampiran 12a Soal Evaluasi Siklus II ................................................................

b Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ....................................... 29

Lampiran 13a Data Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus I ..........................

b Data Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus II ......................... 3

c Data Uji Validitas Soal Uraian Siklus I .......................................

d Data Uji Validitas Soal Uraian Siklua II .....................................

Lampiran 14 Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran .......................................

Lampiran 15 Hasil Validitas Lembar Pengamatan ............................................

Lampiran 16 Hasil Validitas Lembar Kuesioner ................................................

118

131

150

169

171

173

177

178

181

182

185

186

189

190

204

219

222

224

227

228

231

232

235

238

240

242

245

246

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

xix

Lampiran 17a Hasil Penghitungan Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus I .....

b Hasil Penghitungan Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus II ....

Lampiran 18a Hasil Penghitungan Reliabilitas Soal Uraian Siklus I .................

b Hasil Penghitungan Reliabilitas Soal Uraian Siklus II ................

Lampiran 19a Hasil Penghitungan Skor Pengamatan Kondisi Awal .................

b Hasil Penghitungan Skor Kuesioner Kondisi Awal .................... 1

Lampiran 20a Dokumen Nilai Ulangan Tahun Pelajaran 2011/2012 ................

b Dokumen Nilai Ulangan Tahun Pelajaran 2012/2013 ................

Lampiran 21a Data Penghitungan Skor Pengamatan Siklus I ............................

b Data Penghitungan Skor Kuesioner Siklus I ...............................

Lampiran 22 Data Nilai Kemampuan Kognitif Siswa Siklus I ..........................

Lampiran 23a Data Penghitungan Skor Pengamatan Siklus II ..........................

b Data Penghitungan Skor Kuesioner Siklus II ..............................

Lampiran 24 Data Nilai Kemampuan Kognitif Siswa Siklus II .........................

Lampiran 25 Surat Izin Penelitian ......................................................................

Lampiran 26 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................

Lampiran 27 Foto Kegiatan Ketika Penelitian ...................................................

248

249

250

251

252

253

255

256

257

258

260

261

262

264

265

266

267

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan berarti daya upaya yang bertujuan untuk memajukan budi pekerti

seperti karakter, pikiran, serta jasmani anak-anak selaras dengan lingkungan dan

masyarakatnya. Seorang ahli pendidikan, yaitu John Dewey (dalam Sidarta, 2004

: 53) mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna

pengalaman. Pembaharuan pengalaman dapat terjadi di dalam pergaulan biasa

atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin dapat terjadi secara

tidak sengaja di lembaga-lembaga untuk menghasilkan kesinambungan sosial.

Berdasarkan pada pengertian tersebut maka dalam proses memperoleh pendidikan

seorang anak secara tidak langsung mendapatkan pembaharuan pengalaman untuk

menghasilkan kesinambungan sosial. Salah satu lembaga yang tidak sengaja dapat

menyalurkan kesinambungan sosial adalah Sekolah Dasar (SD). Sekolah Dasar

merupakan sekolah formal pertama untuk jenjang pendidikan yang harus

ditempuh oleh setiap anak. Sekolah Dasar juga merupakan tempat bagi anak untuk

mendapatkan pendidikan sebagai bekal untuk melanjutkan ke pendidikan yang

lebih tinggi. Sekolah Dasar tidak hanya menyediakan pendidikan bagi anak,

namun juga menyediakan sarana dan prasarana bagi anak untuk mendapatkan

pengetahuan sosial lainnya selain ilmu pengetahuan, contohnya di SD anak dapat

bersosialisasi dengan teman sebaya, ataupun dengan teman yang lebih muda

maupun dengan yang lebih tua. Melalui bersosialisasi, anak dapat menyesuaikan

diri dengan lingkungan di luar lingkungan keluarga yang biasa anak temui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

2

di Sekolah Dasar, seorang peserta didik akan mendapatkan pendidikan yang

berbeda-beda tergantung setiap SD. Ada peserta didik yang mendapatkan

pendidikan yang sangat bagus, namun ada juga peserta didik yang kurang

mendapatkan pendidikan. Faktanya, sistem pendidikan yang kurang tepat akan

mempengaruhi kualitas pendidikan yang ada di SD.

Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia, melalui pendidikan

manusia akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

Perkembangan zaman akan mempengaruhi teknologi, budaya, dan media

pendidikan yang lebih canggih (Yamin, 2009 : 1). Pendidikan bertujuan untuk

mengembangkan potensi seseorang dengan maksimal. Potensi tersebut meliputi

aspek fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. Perkembangan zaman

akan mempengaruhi pola pikir siswa, siswa akan lebih tertarik dengan media

pembelajaran yang inovatif dan baru.

Sekarang ini sistem pendidikan di SD sangat dituntut untuk lebih berkembang

dan lebih maju dari pada sistem pendidikan yang lampau. Hal tersebut

dikarenakan agar generasi muda dapat memperoleh kualitas pendidikan yang baik

dan berkompeten, sehingga generasi muda mampu bersaing dengan percaya diri

di lingkungan Internasional. Untuk dapat bersaing dengan percaya diri, anak

perlulah dibekali dengan ilmu pengetahuan. Di SD ada beberapa mata pelajaran

pokok yang wajib diajarkan. Mata pelajaran yang wajib diajarkan di SD antara

lain adalah Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan PKn.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

3

Faktor yang menyebabkan peserta didik dapat unggul dalam mata pelajaran

tersebut adalah minat, guru, dan motivasi dari diri peserta didik (Azwar, 2011 :

58). Jika peserta didik sudah mempunyai minat yang besar terhadap suatu mata

pelajaran, ia akan fokus terhadap mata pelajaran tersebut. Berbeda dengan siswa

yang kurang bahkan tidak berminat dengan mata pelajaran tertentu, ia akan malas-

malasan dalam mengikuti proses pembelajaran. Begitu pula dengan guru dan

model pembelajaran yang digunakan untuk mengajar. Apabila guru tidak kreatif

dan model pembelajaran yang digunakan hanya model pembelajaran ceramah

saja, peserta didik akan merasa sangat bosan dan malas untuk mengikuti

pembelajaran.

Minat ketertarikan peserta didik terhadap mata pelajaran tertentu dapat

disebabkan karena mata pelajaran tersebut mudah untuk dipelajari, selain itu

faktor minat yang lain adalah guru yang kreatif. Guru yang kreatif akan

mengupayakan hal-hal yang dapat mendukung keaktifan proses pembelajaran

yang berlangsung. Contohnya, guru dapat menggunakan berbagai media untuk

pembelajaran di kelas. Oleh karena itu anak menyukai cara mengajar guru. Jika

anak sudah tertarik dengan suatu sarana pendidikan seperti guru dan materi

pelajaran, ia akan bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran yang sedang

berlangsung.

Ketika peneliti melakukan observasi di SD Kanisius Klepu pada 7 Oktober

2013 di kelas V, peneliti menemukan berbagai macam masalah yang biasa timbul

ketika pembelajaran sedang berlangsung. Masalah yang timbul di kelas V adalah

siswa ramai ketika diminta untuk menyelesaikan soal dari guru, ada beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

4

siswa yang tidak mencatat, guru hanya menggunakan metode ceramah. Masalah

lain yang ditemui peneliti adalah pada kemampuan kognitif siswa, hal tersebut

didukung dengan wawancara kepada guru kelas yang mengemukakan kepada

peneliti bahwa siswa kelas V mengalami kesulitan dalam perkalian pecahan yang

membutuhkan konsentrasi maksimal. Pernyataan guru kelas V dibuktikan dengan

daftar nilai ketercapaian KKM pada mata pelajaran matematika dengan materi

perkalian pecahan. Data kondisi awal siswa kelas V SD Kanisius Klepu untuk dua

tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Data Kondisi Awal Ketuntasan Minimal untuk Mata

Pelajaran Matematika SD Kanisius Klepu.

Tahun

Pelajaran KKM Rata-rata

Ketuntasan Jumlah

Siswa Ya Tidak

2011/2012 60 66 16

(48%)

17

(52%) 33

2012/2013 60 64 14

(48%)

15

(52%) 29

Sumber : Wawancara dan dokumen nilai dari guru kelas.

Tabel di atas membuktikan bahwa pada tahun pelajaran 2011/2012 dengan

nilai KKM 60 tingkat ketidaktercapaian KKM pada materi perkalian pecahan

adalah 52% dari 33 siswa dengan nilai rata-rata 66. Sedangkan pada tahun

pelajaran 2012/2013 dengan nilai KKM 60 tingkat ketidaktercapaian KKM adalah

52% dari 29 siswa dengan nilai rata-rata 64. Sedangkan untuk data keaktifan

siswa di kelas V SD Kanisius Klepu, peneliti memperolehnya ketika melakukan

observasi di kelas dan hasil pengisian kuesioner. Nilai rata-rata kondisi awal

keaktifan siswa kelas V SD Kanisius Klepu adalah 54 dengan kategori kurang

aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

5

Inilah yang menjadi tantangan seorang guru SD untuk menumbuhkan minat

pada diri peserta didik agar mereka dapat tertarik dengan mata pelajaran

matematika terutama materi perkalian pecahan, sehingga peserta didik tidak

beranggapan bahwa materi perkalian pecahan sulit untuk dipelajari. Ada banyak

cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan minat peserta didik terhadap

mata pelajaran matematika. Salah satunya adalah guru dapat menggunakan model

pembelajaran yang menarik dan inovatif. Salah satu model pembelajaran yang

dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan tipe

Think Pair Share (TPS). Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

mampu mengurangi beban siswa dalam belajar, karena model pembelajaran yang

digunakan adalah model pembelajaran belajar secara berkelompok. Siswa akan

memikirkan solusi dari soal yang diberikan guru secara individu (Think),

kemudian siswa membentuk kelompok dengan berpasangan (Pair) dan mulai

berdiskusi untuk menyelesaikan soal dari guru, selanjutnya siswa

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas (Share). Alasan lain penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah siswa akan lebih aktif untuk

mencari informasi dan aktif dalam bertanya, sehingga siswa tidak terbebani

dengan tuntutan untuk berpendapat dan berpikir kritis dengan maksud agar

mendapatkan nilai, namun karena timbul rasa keingintahuan siswa terhadap suatu

materi. Model pembelajaran kooperatif tipe TPS memberikan stimulus pada

siswa, secara tidak langsung siswa harus mengemukakan pendapat dan bertanya

dalam kelompok, karena jumlah anggota setiap kelompok hanya dua siswa,

sehingga proses pembelajaran matematika pada materi perkalian pecahan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

6

akan lebih efektif dan diskusi antar siswa dapat optimal. Bahkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat melatih hubungan

sosial siswa dengan guru dan siswa dengan siswa.

Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan

Keaktifan dan Kemampuan Kognitif Materi Perkalian Pecahan Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Kelas V SD Kanisius Klepu Sleman“

sebagai upaya perbaikan pelaksanaan proses belajar mengajar matematika pada

materi perkalian pecahan. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan oleh

peneliti, maka peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS untuk meningkatkan keaktifan dan

kemampuan kognitif. Penggunaan model pembelajaran kooperatif, siswa dituntut

untuk bekerja sama dan aktif berdiskusi dalam memecahkan soal. Kegiatan

diskusi yang siswa lakukan akan menciptakan interaksi antara siswa dengan siswa

dan siswa dengan guru, sehingga siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran.

Peneliti berharap dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan kognitif siswa.

B. Pembatasan Masalah

1. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada peningkatan keaktifan dan

kemampuan kognitif pada materi perkalian pecahan kelas V SD Kanisius

Klepu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS.

2. Kemampuan kognitif dibatasi pada materi pecahan dengan Kompetensi Dasar

5.3 mengenai mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

7

3. Kemampuan kognitif dibatasi dari C1 (Mengingat), C2 (Mengerti), dan C3

(Memakai). Penelitian hanya dibatasi dari kemampuan kognitif c1, c2, dan c3

saja karena pada usia SD (6-12 tahun) kemampuan kognitif anak sudah

mampu mereaksi rangsangan intelektual dan melaksanakan tugas belajar,

sesuai dengan kemampuan kognitif pada dimensi mengingat dan memahami

kemudian mengaplikasikannya.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat

meningkatkan keaktifan dan kemampuan kognitif pada materi perkalian

pecahan kelas V SD Kanisius Klepu Sleman?

2. Bagaimanakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dalam

meningkatkan keaktifan dan kemampuan kognitif pada materi perkalian

pecahan kelas V SD Kanisius Klepu Sleman?

D. Pemecahan Masalah

Masalah rendahnya keaktifan dan kemampuan kognitif dalam mata pelajaran

matematika pada materi perkalian pecahan kelas V SD Kanisius Klepu diatasi

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Model

pembelajaran kooperatif tipe TPS mampu membuat siswa berinteraksi dengan

siswa lain dalam kelompok dan saling berbagi pendapat untuk menyelesaikan soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

8

dari guru. Keaktifan siswa akan tercipta dalam kegiatan berdiskusi untuk

menyelesaikan soal dari guru dan peningkatan kemampuan kognitif siswa akan

tercapai.

E. Batasan Pengertian

Penelitian ini menggunakan batasan pengertian agar tidak timbul pertanyaan

dan tidak menimbulkan multi tafsir tentang istilah atau konsep yang akan dipakai.

Batasan pengertian yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

1. Keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan siswa secara

langsung yang meliputi fisik maupun non fisik.

2. Kemampuan kognitif adalah kemampuan yang dimiliki siswa yang termasuk

dalam aspek pemahaman dan melibatkan hasil kerja otak.

3. Pecahan adalah bilangan yang dinyatakan dalam bentuk

dengan dan

merupakan bilangan bulat, dan bukan merupakan faktor dari .

disebut pembilang dan disebut penyebut.

4. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) adalah model

pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja

sendiri dan bekerja bersama orang lain. Think merupakan kesempatan siswa

untuk memikirkan solusi dari soal yang diberikan guru secara individu, pair

merupakan kesempatan siswa untuk berkelompok secara berpasangan,

kemudian mendiskusikan solusi dari soal yang diberikan guru, dan share

merupakan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan

kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

9

F. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

dalam meningkatkan keaktifan dan kemampuan kognitif pada materi

perkalian pecahan kelas V SD Kanisius Klepu.

2. Untuk mendeskripsikan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

dalam meningkatkan keaktifan dan kemampuan kognitif pada materi

perkalian pecahan kelas V SD Kanisius Klepu.

G. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang telah disampaikan, adapun kegunaan atau manfaat

dari penelitian ini :

1. Bagi Peneliti

Dapat memperoleh pengalaman baru dalam melakukan penelitian tindakan

kelas (PTK) khususnya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

dalam materi perkalian pecahan.

2. Bagi Sekolah

Dapat menambah dokumen hasil penelitian yang dapat menjadi bahan bacaan

di perpustakaan sekolah yang diharapkan dapat memberi inspirasi bagi pihak

lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

10

3. Bagi Guru

Dapat menambah inspirasi dalam melakukan penelitian tindakan kelas (PTK)

khususnya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dalam materi

perkalian pecahan.

4. Bagi Siswa

Dapat menambah pengalaman dalam mempelajari materi perkalian pecahan

dengan bekerjasama bersama teman dalam kelompok dan mengetahui bahwa

materi perkalian dapat dijadikan kuis yang menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini dipaparkan empat hal yaitu kerangka teori, penelitian yang

relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Keempat hal tersebut akan

diuraikan dalam subbab-subbab berikut.

A. Hakekat Pembelajaran dan Ranah Kemampuan dalam Pembelajaran

Pada subbab hakekat pembelajaran dan ranah kemampuan dalam

pembelajaran akan dibahas mengenai pengertian pembelajaran, karakteristik

pembelajaran, dan ranah kemampuan.

1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran menurut Siregar (2010 : 13) adalah usaha yang dilaksanakan

secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih

dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan

maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang.

Makna pembelajaran menurut Majid (2013 : 5) adalah kegiatan terencana

yang mengkondisikan atau merancang seseorang agar bisa belajar dengan baik

agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Pembelajaran menurut Suyono dan Hariyanto (2011 : 9) adalah

pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan atau a body of

knowledge. Definisi ini merupakan definisi umum dalam pembelajaran sains

secara konvensional dan beranggapan bahwa pengetahuan sudah terserak di alam,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

12

tinggal bagaimana siswa atau pembelajar bereksplorasi, menggali, dan

menemukan kemudian memperoleh pengetahuan.

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai definisi pembelajaran, peneliti

berpendapat bahwa definisi dari kedua ahli di atas sama. Jadi, menurut peneliti

pembelajaran dapat disimpulkan usaha yang sudah direncanakan yang

mengkondisikan seseorang agar dapat belajar dengan baik sehingga tujuan dapat

mencapai tujuan belajar.

2. Ranah kemampuan

Ranah kemampuan dalam pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga,

yaitu kemampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan psikomotorik.

Ketiga kemampuan tersebut akan dibahas pada poin-poin berikut ini.

a. Kemampuan kognitif

Rakhmat (2001 : 50) berpendapat ranah kognitif merupakan perilaku

siswa dalam upaya mengenal dan memahami bahan ajar yang dipelajari.

Sedangkan, menurut Siregar (2010 : 8) kemampuan kognitif adalah perilaku

yang merupakan proses atau perilaku yang termasuk hasil kerja otak.

Berdasarkan pengertian dari para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa

kemampuan kognitif adalah upaya siswa dalam memahami bahan ajar yang

dipelajari sehingga menghasilkan kerja otak.

Siregar (2010 : 8) mendiskripsikan Revised Taxonomy, Anderson dan

Krathwohl melakukan revisi pada kawasan kognitif. Berikut penjabaran Revised

Taxonomy :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

13

1) Mengingat

Meningkatkan ingatan atas materi yang disajikan dalam bentuk sama

separti yang diajarkan.

2) Mengerti

Mampu membangunkan arti dari pesan pembelajaran, termasuk

komunikasi lisan, tulisan maupun grafis.

3) Memakai

Menggunakan prosedur untuk mengerjakan latihan maupun

memecahkan masalah.

4) Menganalisis

Memecahkan bahan-bahan ke dalam unsur-unsur pokoknya dan

menentukan bagaimana bagian-bagian saling berhubungan satu sama

lain dan kepada keseluruhan struktur.

5) Menilai

Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar tertentu.

6) Mencipta

Membuat suatu produk yang baru dengan mengatur kembali unsur-

unsur atau bagian-bagian ke dalam suatu pola atau struktur yang

belum pernah ada sebelumnya.

Siregar (2010 : 9) juga menguraikan bahwa dimensi pengetahuan, ada

empat kategori, yaitu (1) Fakta (factual knowledge) yang berisi unsur-unsur yang

harus diketahui siswa jika mereka akan diperkenalkan dengan satu mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

14

pelajaran tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu (low level

abstraction). (2) Konsep (conceptual knowledge) meliputi skema, model mental

atau teori dalam berbagai model psikologi kognitif. (3) Prosedur (procedural

knowledge) merupakan pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu,

biasanya berupa seperangkat urutan atau langkah-langkah yang harus diikuti. (4)

Metakognitif (metacognitive knowledge) meliputi pengetahuan tentang

pemahaman umum, seperti kesadaran tentang sesuatu dan pengetahuan tentang

pemahaman pribadi seseorang.

Penelitian ini memfokuskan pada kemampuan kognitif Taksonomi

Bloom yang sudah direvisi dari C1 sampai dengan C3. Menurut Yusuf (2009 :

178) bahwa pada usia SD (6-12 tahun) kemampuan kognitif anak sudah mampu

mereaksi rangsangan intelektual dan melaksanakan tugas belajar. Sesuai dengan

kemampuan kognitif pada dimensi mengingat dan memahami kemudian

mengaplikasikannya. Ranah kemampuan C1, C2, dan C3 menurut Siregar (2010

: 9) adalah mengingat, mengerti, dan memakai.

b. Kemampuan afektif

Ranah afektif menurut Rakhmat (2001 : 52) merupakan perilaku siswa

dalam menerima dan menginteraksikan sesuatu yang dikomunikasikan

kepadanya sehingga menjadi bagian yang menyatu dengan dirinya. Ranah

afektif merupakan aspek penghayatan, biasanya berkenaan dengan bahan ajar

yang berupa nilai, misalkan moral, norma, atau aturan perilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

15

Kemampuan afektif menurut Siregar (2010 : 10) adalah perilaku yang

dimunculkan seseorang sebagai pertanda kecenderungannya untuk membuat

pilihan atau keputusan untuk beraksi di dalam lingkungan tertentu.

Berdasarkan uraian para ahli mengenai definisi kemampuan afektif di

atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ranah afektif merupakan aspek

penghayatan yang bertujuan untuk membuat keputusan dalam beraksi,

berdasarkan nilai, norma, moral, dan aturan perilaku.

c. Kemampuan psikomotorik

Kemampuan psikomotor menurut Siregar (2010 : 11) adalah perilaku

yang dimunculkan oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia. Sedangkan menurut

Rakhmat (2001 : 34) Ranah psikomotorik menunjukkan pada segi keterampilan,

kata kerja yang digunakan misalkan mengikuti, mengulangi dan meniru.

Menurut peneliti pendapat Siregar (2010 : 11) dan Rakhmat (2001 : 34)

mengenai definisi kemampuan psikomotorik memiliki kesamaan, yaitu

kemampuan psikomotorik merupakan perilaku oleh kerja fungsi tubuh manusia

yang bertujuan untuk menunjukkan keterampilan untuk mencapai tujuan belajar.

B. Model Pembelajaran Kooperatif

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian, karakteristik,

kelebihan, dan metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran

kooperatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

16

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif menurut Sugiyanto (2009 : 132), pembelajaran

kooperatif adalah pendekatan yang menggunakan kelompok siswa untuk

melakukan pembelajaran bersama dalam mencapai tujuan belajar.

Menurut Solihatin (2007 : 7), pembelajaran kooperatif adalah sikap atau

perilaku bekerja sama dalam suatu kelompok yang bertujuan untuk saling

membantu antar anggota kelompok yang terdiri antar dua orang atau lebih dan

keberhasilan kerja kelompok dipengaruhi oleh keterlibatan dan kerja sama setiap

kelompok.

Nurulhayati (2002 : 25) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif

adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu

kelompok kecil untuk saling berinteraksi.

Sedangkan menurut Rusman (2011 : 204), pembelajaran kooperatif adalah

bentuk pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kelompok kecil yang

anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok

bersifat heterogen.

Berdasarkan keempat teori di atas, peneliti dapat mengartikan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan yang mengelompokkan siswa

dalam beberapa kelompok kecil untuk mencapai tujuan belajar yang keberhasilan

pencapaian tujuan tersebut bergantung pada keterlibatan setiap anggota kelompok.

Misal, dalam pembelajaran penggolongan hewan berdasarkan jenis makanan,

pada mata pelajaran IPA. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil

yang terdiri dari 4-5 siswa. Masing-masing kelompok mencari informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

17

mengenai penggolongan berdasarkan jenis makanannya. Jadi dari contoh tersebut,

kita dapat melihat bahwa tujuan pembelajaran adalah mencari informasi

penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya. Untuk mencapai tujuan

tersebut, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil. Agar tujuan dari

pembelajaran dapat tercapai, maka siswa diharapkan dapat bekerjasama dengan

anggota kelompok.

2. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

Karakteristik pembelajaran kooperatif menurut Rusman (2010 : 207)

adalah pembelajaran yang didasarkan pada kerjasama tim berdasarkan manajemen

kooperatif, kemauan untuk bekerja sama, dan keterampilan bekerja sama.

Pembelajaran yang didasarkan pada kerjasama tim adalah pembelajaran yang

terbentuk dalam sebuah tim untuk mencapai tujuan, setiap anggota tim saling

membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Sedangkan pembelajaran yang didasarkan pada manajemen pembelajaran

kooperatif mempunyai tiga fungsi. Fungsi tersebut adalah (1) Fungsi manajemen

sebagai perencanaan pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif

dilaksanakan berdasarkan perencanaan. Jadi sebelum guru melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif, guru harus

membuat beberapa perencanaan. Perencanaan tersebut dapat berupa sub materi

pelajaran yang akan dibahas oleh setiap kelompok kecil. (2) Fungsi manajemen

sebagai organisasi. Pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang

matang, sehingga pembelajaran kooperatif dapat berjalan dengan efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

18

Pelaksanaan pembelajaran pembelajaran kooperatif adalah dengan berkelompok,

sehingga penyelesaian tugas yang diberikan guru kepada masing-masing

kelompok harus diselesaikan dengan pengorganisasian yang baik. Maka, hasil

yang diperoleh dari masing-masing kelompok akan memuaskan. (3) Fungsi

manajemen sebagai kontrol dalam pembelajaran kooperatif harus ditentukan

kriteria keberhasilan yang ingin dicapai baik dalam bentuk tes maupun nontes.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari pembelajaran secara kooperatif, guru

dapat memberikan evaluasi. Evaluasi dapat dilakukan secara klasikal maupun

dalam kelompok kecil. Maka, akan dapat diketahui apakah tujuan dari

pembelajaran yang telah dilaksanakan sudah tercapai atau belum.

Keberhasilan pembelajaran kooperatif yang pembelajarannya didasarkan

pada kemauan untuk bekerjasama akan terlihat pada hasil dari masing-masing

kelompok. Kelompok yang kerjasama dan tingkat keterlibatan setiap anggota

kelompok baik, maka hasil dari kerja tim juga akan baik. Tanpa adanya kerjasama

yang baik antar anggota kelompok, maka pembelajaran kooperatif tidak dapat

berjalan secara optimal.

Keterampilan bekerjasama akan memudahkan kelompok dalam

menyelesaikan suatu tugas. Kemampuan bekerjasama dapat dilakukan dalam

kegiatan kerja kelompok. Siswa didorong agar mau berinteraksi dan

berkomunikasi dengan anggota kelompok yang lain agar tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Jadi, dalam karakteristik pembelajaran pembelajaran kooperatif peneliti

dapat memahami bahwa pembelajaran secara berkelompok membutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

19

kerjasama tim yang baik. Harus ada interaksi dari masing-masing anggota

kelompok, dari interaksi yang baik maka kelompok dapat menghasilkan kinerja

yang baik pula. Selain adanya interaksi yang baik dalam pembelajaran kooperatif,

guru juga harus mempersiapkan pembelajaran dengan baik. Pembelajaran yang

baik menurut peneliti adalah pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa dalam

belajar, tidak membosankan dan tidak membebani siswa, sehingga pembelajaran

tampak menyenangkan. Persiapan pembelajaran yang baik dapat didasarkan dari

tiga fungsi manajemen di atas, sehingga tujuan dari pembelajaran kooperatif dapat

tercapai.

3. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif

Kelebihan dari penggunaan pembelajaran kooperatif menurut Sugiyanto

(2009 : 247) adalah dapat meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial.

Adanya tingkat kepedulian antar anggota yang tinggi maka setiap anggota

kelompok akan saling memperhatikan dan saling membantu anggota yang lain,

sehingga tingkat kesetiakawanan pada diri siswa dapat dinilai sangat tinggi. Selain

keuntungan tersebut, keuntungan lainnya adalah siswa dapat mengasah

keterampilan dalam belajar, mencari informasi, berperilaku sosial, dan

pandangan-pandangan kritis.

Pergantian anggota kelompok dan ketua kelompok dapat mengasah

kemampuan siswa untuk melakukan penyesuaian sosaial. Jadi, ketika siswa

berada dalam lingkungan yang baru, siswa dapat melakukan adaptasi yang baik

dan tidak cenderung minder karena ia sering melakukan adaptasi kelompok ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

20

pembelajaran di sekolah. Kooperatif adalah bentuk dari kelompok heterogen,

maka dapat meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan

kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, dan lain-lain.

Pembelajaran kooperatif adalah kerja tim, maka hasil kerja tim akan sangat

tergantung pada interaksi dan kontribusi setiap kelompok. (Sugiyanto, 2009 : 245)

Dengan adanya kontribusi dari setiap kelompok dan sifat mementingkan diri

sendiri atau egois, maka akan tumbuh tanggung jawab pada diri siswa. Sehingga

dalam pembelajaran kooperatif dapat menggembangkan niali-nilai sosial dan

komitmen antar anggota kelompok. Dan efek dari nilai-nilai sosial tersebut adalah

terbangunnya persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa, karena

hubungan saling membutuhkan dalam kehidupan sosial dan meningkatkan rasa

saling percaya terhadap sesama manusia.

Berbeda dengan Sanjaya (2006 : 247), ia mengutarakan bahwa melalui

pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan guru, akan tetapi

dapat menambah kepercayaan diri dalam berpikir dan menemukan informasi dari

berbagai sumber. Siswa dapat memberdayakan diri untuk lebih bertanggung

jawab dalam belajar. Siswa juga dapat mengasah kemampuan dalam interaksi

sosial. Oleh karena itu guru hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran model

pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

mengungkapkan ide atau gagasan dengan membandingkan gagasan atu ide-ide

dari orang lain, sehingga kemampuan siswa untuk peduli dengan orang lain dan

menyadari keterbatasannya dan menerima segala perbedaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

21

Melalui pembelajaran kooperatif siswa dapat mengembangkan

kemampuan untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan

balik, sehingga siswa dapat memecahkan masalah tanpa takut membuat

kesalahan.

Menurut peneliti, keuntungan pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran model pembelajaran kooperatif yang telah diungkapkan oleh kedua

tokoh di atas adalah hampir sama. Karena, dalam pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif guru hanya berperan sebagai fasilitator, tujuan dari

pembelajaran juga sama, yaitu untuk meningkatkan keaktifan siswa dengan

menggunakan berbagai macam sumber belajar yang ada di lingkungan siswa.

Keterampilan sosial dan keterampilan berpikir kritis juga diajarkan dalam

pembelajaran model pembelajaran kooperatif secara langsung.

4. Keterbatasan Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Sanjaya (2006 : 248) pembelajaran kooperatif memiliki

keterbatasan, yaitu penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif

berdasarkan kerja kelompok, sehingga akan ada anggota kelompok yang kurang

berkontribusi dalam kerja kelompok karena hanya menggantungkan diri terhadap

anggota kelompok yang lain. Keterbatasan selanjutnya adalah menumbuhkan

kesadaran dalam bekerja sama tidak cukup hanya dengan satu atau dua kali

penerapan model pembelajaran kooperatif. Upaya untuk menumbuhkan kesadaran

bekerja sama dalam kelompok adalah melakukan pengulangan dalam penerapan

pembelajaran kooperatif, sehingga membutuhkan waktu yang lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

22

Menurut Yuliariatiningsih (2002 : 72) kelemahan model pembelajaran

kooperatif atau kerja kelompok adalah dapat menjadi tempat untuk mengobrol,

dan dapat menimbulkan kesalahan pemahaman konsep jika seluruh anggota

kelompok kurang kritis terhadap pendapat anggota kelompok lain yang memiliki

pemahaman salah terhadap suatu materi.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

keterbatasan pembelajaran kooperatif dapat menjadi tempat mengobrol apabila

anggota kelompok berjumlah lebih dari 3 orang, akan ada kesalahpahaman materi

jika anggota kelompok kurang kritis terhadap pendapat anggota kelompok yang

lain, dan untuk menumbuhkan kesadaran bekerja sama dalam kelompok akan

membutuhkan waktu yang lama, karena diperlukan pengulangan penerapan model

pembelajaran.

5. Metode yang digunakan dalam pembelajaran kooperatif

Menurut Sugiyanto (2009 : 237) ada beberapa metode yang digunakan

dalam cooperative learning, yaitu (a) Metode STAD, Metode STAD pertama kali

dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawan dari Universitas Jhon

Hopkins. Metode ini dipandang oleh para guru adalah metode yang paling

sederhana untuk pembelajaran cooperative. Sehingga para guru menggunakan

metode STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa, baik

melalui penyajian verbal maupun tertulis. (b) Metode Jigsaw, Metode Jigsaw

dikembangkan oleh Relliot Aronson dan kawan-kawan dari Universitas Texas.

Selanjutnya metode ini diadaptasi oleh Robert Slavin. (c) Metode G (Group

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

23

Investigation), Metode G dirancang oleh Herbert Thelen, kemudian

dikembangkan dan diperbaiki oleh Sharn dan kawan-kawan di Universitas Thl

Aviv. Metode G dipandang metode cooperative learning yang paling susah

diantara metode STAD dan jigsaw. (d) Metode Struktural, Metode struktural

dikembangkan oleh Spencer Kagan dan kawan-kawan. Metode ini memiliki

banyak kesamaan dengan metode cooperative learning yang lain, namun metode

struktural lebih mengarahkan pada pembelajaran yang lebih tradisional. Seperti

metode resitasi, guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa, siswa

memberikan jawaban dengan mengangkat tangan atau ditunjuk guru. Tipe yang

dapat digunakan adalah tipe mencari pasangan, bertukar pasangan dan berkirim

soal.

Menurut Rusman (2011 : 213) metode cooperative learning ada 4, yaitu,

(a) Metode STAD, Metode STAD merupakan salah satu metode cooperative

learning dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dalam melakukan

pembelajaran di kelas. Jumlah anggota kelompok antara empat sampai lima siswa

secara heterogen. Metode ini diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran,

penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. (b)

Metode jigsaw, metode jigsaw atau metode tim ahli telah dikembangkan dan diuji

oleh Elliot Aroson dan teman-teman di Universitas Texas, kemudian diadopsi

oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins. (c) Metode Investigasi

Kelompok, metode ini merupakan metode paling sulit untuk pembelajaran

cooperative, karena siswa ikut serta dalam penentuan topik yang akan dipelajari

dan bagaimana jalannya penyelidikan siswa. Pendekatan ini memerlukan norma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

24

dan struktur kelas yang lebih rumit daripada pendekatan yang lebih berpusat pada

guru. Pendekatan ini lebih mengajarkan siswa dalam keterampilan komunikasi

dan proses kelompok yang baik. (d) Metode Pendekatan Struktural, metode

struktural adalah pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan

Numbered Head Together (NHT).

Berdasarkan kedua sumber di atas yang menjabarkan macam-macam

metode cooperative learning, peneliti melihat adanya kesamaan dari sumber

tersebut. Kesamaan tersebut terdapat pada macam metode yang digunakan dalam

cooperative learning. Kesamaan juga terdapat pada penjabaran masing-masing

metode, namun pada metode struktural (Sugiyanto, 2009 : 237) dan pada metode

pendekatan struktural (Rusman, 2011 : 213) terdapat perbedaan pada tipe yang

digunakan untuk pembelajaran cooperative dengan metode struktural. Menurut

pendapat Sugiyanto (2009 : 238) tipe yang dapat digunakan adalah mencari

pasangan, bertukar pasangan, dan berkirim soal. Namun, menurut Rusman (2011 :

213) tipe yang digunakan adalah Think Pair Share (TPS) dan Numbered Head

Together (NHT).

Walaupun adanya perbedaan pada tipe yang digunakan dalam

pembelajaran cooperative dengan metode struktural, namun tujuan dari metode

tersebut sama, yaitu ingin mengasah keterampilan berkomunikasi dan interaksi

antar siswa. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan

tipe TPS. Pembahasan mengenai pembelajaran kooperatif tipe TPS akan dibahas

pada sub bab selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

25

C. Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Peneliti ini menggunakan model kooperatif tipe TPS. TPS merupakan

salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh

Frank Lyman. Pokok bahasan ini akan membahas mengenai pengertian dan

langkah-langkah penerapan metode TPS.

1. Pengertian Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Menurut Isjoni (2013 : 112) TPS atau berpikir berpasangan berbagi adalah

model pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk berkerja sendiri

serta bekerja sama dengan orang lain.

Huda (2011 : 136) berpendapat bahwa TPS merupakan tipe pembelajaran

kooperatif yang dikembangkan oleh Frank Lyman. TPS adalah model

pembelajaran kooperatif yang memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan

bekerja dengan orang lain, serta memberikan kesempatan kepada setiap siswa

untuk menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain.

Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

pengertian model kooperatif tipe TPS adalah model pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja

bersama orang lain.

2. Langkah-langkah Model Kooperatif Tipe TPS

Menurut Suprijono (2009 : 91) langkah-langkah dalam pembelajaran

kooperatif tipe TPS meliputi (a) “Thinking” pembelajaran diawali dengan guru

menunjukkan pertanyaan yang terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

26

siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan

jawabanya. (b) “Pairing” pada tahap kedua, siswa diminta untuk saling

berpasangan, kemudian berdiskusi. Diharapkan dalam diskusi siswa dapat

memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkannya melalui diskusi

dengan pasangannya. (c) “Sharing” setelah siswa berdiskusi dengan pasangan,

siswa mempresentasikan hasil diskusi ke seluruh kelas. Dalam kegiatan

presentasi ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada

pengonstruksian pengetahuan secara integratif.

Menurut Huda (2011 : 136) langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe

TPS meliputi (a) Siswa ditempatkan dalam kelompok, setiap kelompok terdiri

dari empat anggota. (b) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok. (c)

Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas dari guru secara

individu (sendiri-sendiri). (d) Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara

berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya. (e)

kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk

mensharingkan hasil diskusi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

langkah-langkah dalam model pembelajaran kooperatif tipe TPS hanyalah

mencakup tiga pokok pembelajaran, yaitu berfikir (Think), berpasangan (Pair)

dan berbagi (Share). Peneliti berharap model pembelajaran kooperatif tipe TPS

dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa, karena siswa akan terbantu

dalam belajar melalui diskusi berpasangan, kemudian mendapatkan penguatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

27

dari presentasi dan tanggapan dari guru. Siswa juga dapat termotivasi untuk aktif

dalam mencari sumber belajar lain yang dapat mendukunganya dalam belajar.

D. Keaktifan

Pada pokok bahasan ini akan diulas mengenai definisi dan karakteristik

keaktifan dalam pembelajaran.

1. Pengertian Keaktifan

Pengertian keaktifan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

kesibukan. Sedangkan, menurut Hollingsworth dan Lewis (2008 : viii), siswa

aktif ketika mereka terlibat secara terus menerus, baik mental maupun fisik.

Menurut Febru dan Haryono (2012 : 82), keaktifan adalah kegiatan atau

aktivitas segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik

fisik maupun non fisik. Sedangkan dalam buku Rosdijati dan teman-teman (2010

: 10), mengungkapkan bahwa pembelajaran yang aktif adalah pembelajaran yang

mempunyai dua unsur yang saling berkaitan. Unsur pertama, aktivitas yang

memungkinkan siswa memiliki kemampuan atau perilaku baru. Misalnya, siswa

mengeja huruf-huruf dengan bimbingan guru di sekolah. Kemungkinan dari

contoh tersebut adalah siswa dapat membaca dikemudian hari. Unsur yang

kedua adalah adanya keterlibatan siswa dalam proses belajar. Misal, keterlibatan

siswa ketika ia mengeja huruf-huruf, maka siswa akan mengulang atau

menirukan kata yang dieja oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

28

Keempat sumber yang diperoleh peneliti di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa keaktifan siswa adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan siswa

secara langsung yang meliputi fisik maupun non fisik.

2. Karakteristik Keaktifan

Hamzah (2011 : 10) berpendapat bahwa pembelajaran dapat dikatakan

aktif jika terjadi dialog yang interaktif antara siswa dengan siswa, siswa dengan

guru atau siswa dengan sumber belajar lain. Pembelajaran aktif menguntungkan

siswa, karena siswa tidak terbebani secara perseorangan dalam memecahkan

masalah yang dihadapi dalam belajar, namun siswa dapat saling berdiskusi dan

bertanya. Pembelajaran aktif diharapkan dapat mengembangkan dan

menumbuhkan segala potensi yang siswa miliki, sehingga pada akhirnya dapat

mengoptimalkan hasil belajar siswa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, siswa dikatakan aktif jika siswa

melakukan kesibukan. Menurut Hollongsworth dan Lewis (2008 : viii), siswa

dikatakan aktif ketika mereka terlibat secara terus menerus baik mental maupun

fisik. Menurut Febru dan Haryo (2012 : 82), keaktifan adalah kegiatan atau

aktivitas yang melibatkan fisik maupun non fisik.

Menurut Rosdijati dan teman-teman (2010 : 10), pembelajaran aktif

adalah pembelajaran yang mempunyai dua unsur. Unsur pertama adalah

aktivitas yang memungkinkan siswa memiliki kemampuan atau perilaku baru.

Unsur kedua adalah keterlibatan siswa dalam proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

29

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa karakteristik dari keaktifan dalam

pembelajaran adalah ketika siswa melakukan kegiatan interaktif antara siswa

dengan siswa, siswa dengan guru maupun siswa dengan media pembelajaran.

Berdasarkan referensi di atas, peneliti menyimpulkan, keaktifan adalah

kesibukan dalam pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan fisik atau

mental. Peneliti merumuskan deskriptor berdasarkan indikator keaktifan yang

mencakup kegiatan fisik dan mental. Berikut deskriptor yang dirumuskan

peneliti :

a. Terlibat terus menerus secara mental

Siswa terlibat terus-menerus secara mental adalah siswa fokus ketika

mengikuti pembelajaran di kelas. Menurut Paul D. Dierich (dalam Febru dan

Haryo, 2012 : 83) siswa terlibat secara mental meliputi merenung, mengingat,

memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan

dan membuat keputusan, minat, berani, serta tenang.

b. Terlibat terus menerus secara fisik

Siswa terlibat terus menerus secara fisik adalah siswa melakukan

kegitan yang dapat mendukung dalam belajarnya. Menurut Paul D. Dierich

(dalam Febru dan Haryo, 2012 : 83) siswa terlibat secara fisik meliputi :

1) kegiatan visual seperti membaca, melihat gambar-gambar, mengamati,

eksperimen, demonstrasi pameran dan mengamati orang bermain atau

bekerja.

2) kegiatan lisan seperti mengemukakan fakta atau prinsip, menghubungkan

suatu tujuan, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

30

pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.

3) kegiatan mendengarkan seperti mendengarkan percakapan, mendengarkan

radio, dan mendengarkan diskusi kelompok.

4) kegiatan menulis seperti menulis cerita, menulis laporan, memeriksa

karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket.

5) kegiatan motorik seperti melakukan percobaan, memilih alat-alat,

melaksanakan pameran, menari, dan berkebun.

6) kegiatan menggambar seperti menggambar, membuat grafik, diagaram.

Berdasarkan karakterisktik keaktifan menurut para ahli di atas, peneliti

merumuskan aspek keaktifan yang akan dinilai selama proses pembelajaran

berlangsung. Berikut adalah indikator keaktifan yang sudah dirumuskan oleh

peneliti.

a. Indikator umum :

1) Siswa terlibat aktif secara fisik dalam pembelajaran di kelas.

2) Siswa terlibat aktif secara mental dalam pembelajaran di kelas.

b. Indikator khusus :

Indikator khusus berikut dirumuskan oleh peneliti berdasarkan definisi

keaktifan menurut ahli dan indikator umum yang sesuai dengan model

pembelajaran yang akan digunakan oleh peneliti.

1) Siswa bertanya.

2) Siswa berpendapat.

3) Siswa melakukan diskusi bersama teman untuk menyelesaikan tugas

kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

31

4) Siswa mencatat atau membuat ringakasan dari materi yang diajarkan guru.

5) Siswa mempresentasikan jawaban tanpa diminta oleh guru.

6) Pandangan siswa tertuju kepada guru (memperhatikan) ketika guru

menjelaskan.

E. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Sub bab berikut akan membahas mengenai hakekat matematika,

karakteristik matematika, hakekat matematika di SD, tujuan pembelajaran

matematika di Sekolah, pecahan dan konsep pecahan di SD serta Kompetensi

Dasar (KD) pecahan di SD.

1. Hakikat Matematika

Menurut Benjamin Peirce (dalam Herabudin, 2010 : 357), matematika

adalah ilmu yang menggambarkan simpulan yang penting. Sedangkan, Menurut

Albert Einstein, matematika adalah ilmu tentang kenyataan yang tidak pasti dan

kepastian yang belum nyata.

Menurut definisi para ahli tersebut, Herabudin menyimpulkan bahwa

matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji realitas yang dipastikan

oleh sistem pengukuran dan penghitungan logis.

Hakikat matematika menurut Bourne (dalam Fathani, 2009 : 19)

mengemukakan bahwa matematika sebagai konstruktivisme sosial dengan

penekanannya pada knowing how, yaitu dipandang sebagai makhluk yang aktif

dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan dengan cara berinteraksi dengan

lingkungannya. Menurut Sujono (dalam Fathani, 2009 : 19) matematika diartikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

32

sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik,

serta matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan

masalah yang berhubungan dengan bilangan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 723), matematika

didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan

prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah menganai

bilangan.

Berdasarkan definisi para ahili di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

matematika dalah ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dengan

lingkungannya yang dapat dihubungkan dengan bilangan dan prosedur

operasional.

2. Karakterikstik Matematika

Karakteristik matematika secara umum adalah memiliki objek kajian

yang abstrak, bertumpu pada kesepakatan, berpola pikir deduktif, konsisten

dalam sistemnya, memiliki simbol yang kosong arti, dan memperhatikan

semesta pembicaraan. Karakteristik tersebut akan dijabarkan oleh peneliti

dengan berpedoman pada ahli. Berikut penjabaran karakteristik matematika di

sekolah :

a. Memiliki objek kajian abstrak

Fathani (2009 : 59) berpendapat bahwa beberapa matematikawan

menganggap objek matematika itu “konkret” dalam pikiran mereka, namun pada

dasarnya matematika mempunyai objek kajian yang bersifat abstrak, walaupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

33

tidak setiap yang abstrak adalah matematika. Ada empat objek kajian

matematika, yaitu fakta, operasi, konsep, dan prinsip.

1) Fakta

Fakta adalah pemufakatan atau konvensi dalam matematika yang

biasanya diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu. Misal simbol “2”

secara umum sudah dipahami bahwa simbol tersebut untuk bilangan 2.

2) Operasi

Operasi adalah pengerjaan hitung, pengertian aljabar, dan pengerjaan

matematika lainnya, misalnya operasi “penjumlahan”, “pengurangan”,

“perkalian”,dan lain-lain.

3) Konsep

Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk

menggolongkan atau mengkategorikan sekumpulan objek. Misal, segitiga,

bilangan prima.

4) Prinsip

Prinsip adalah hubungan diantara berbagai objek dasar matematika.

Misalnya sifat komutatif dan sifat asosiatif dalam aritmatika merupakan

suatu prinsip, teorema Phytagoras.

b. Bertumpu pada kesepakatan

Fathani (2009 : 66) berpendapat bahwa simbol-simbol dan istilah dalam

matematika merupakan kesepakatan atau konvensi yang penting dan telah

disepakati dalam matematika, sehingga dapat memudahkan pembahasan dan

komunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

34

c. Berpola pikir deduktif

Fathani (2009 : 68) menjelaskan dalam matematika, hanya diterima

pola pikir yang bersifat deduktif. Deduktif adalah pemikiran yang berpangkal

dari hal yang bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat

khusus.

Misal, seorang anak sedang mempelajari bangun datar (segitiga,

lingkaran, segi empat), kemudian ia mulai menyebutkan benda-benda yang

mempunyai permukaan berbentuk lingkaran, segitiga dan segi empat.

d. Konsisten dalam sistemnya

Di dalam matematika terdapat berbagai macam sistem yang dibentuk

dari beberapa teorema. Maka, suatu teorema atau definisi harus menggunakan

istilah atau konsep yang sudah disepakati terlebih dahulu, sehingga tidak

terjadi kontradiksi antara sistem yang satu dengan yang lain.

e. Memiliki simbol yang kosong arti

Fathani (2009 : 70) menjelaskan secara umum simbol atau model dalam

matematika tidak memiliki arti atau kosong arti. Simbol akan bermakna

sesuatu jika kita mengkaitkannya dengan konteks tertentu. Misal x + y = z

tidak selalu z, y, x adalah bilangan, kita dapat mengaitkan simbol tersebut

dengan bilangan-bilangan yang real. Bilangan tersebut dapat berarti panjang,

jumlah barang, volume, nilai uang, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

35

f. Memerhatikan semesta pembicaraan

Menurut Fathani (2009:71) dalam menggunakan simbol matematika

kita harus memperhatikan lingkup pembicaraannya. Lingkup atau biasa disebut

dengan semesta pembicaraan bisa sempit dan bisa luas. Misal, 2x = 3.

Penyelesaian dari soal tersebut tergantung dari semesta pembicaraannya, jika

diminta untuk menyelesaikan nilai dari x maka akan diperoleh penyelesaian

1,5. Jika diminta untuk menunjukkan bilangan bulat, 1,5 bukan lah bilangan

bulat. Jadi, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa model tersebut tidak memiliki

penyelesaian dalam semesta pembicaraan bilangan bulat.

3. Tujuan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar

Menurut Ibrahim dan Suparni (2008 : 35) pembelajaran matematika di

sekolah menekankan pada yang sifatnya hafalan apalagi secara parsial maka

kemungkinan siswa untuk memiliki kemampuan matematis tingkat tinggi

peluangnya kecil. Untuk itu usaha menemukan cara yang dianggap terbaik untuk

menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan di sekolah perlu segera

dilakukan.

Menurut Ibrahim dan Suparni (2008 : 36) tujuan pembelajaran

matematika sekolah adalah sebagai berikut :

a. Memahami konsep matematika, mejelaskan keterkaitan antarkonsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan

tepat dalam pemecahan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

36

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan

gagasan dan pernyataan matematika.

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan

solusi yang diperoleh.

d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain

yang memperjelas keadaan atau masalah.

e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari

matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

4. Karakteristik Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar

Menurut Fathani (2009 : 72) setelah dilihat dari karakteristik

matematika di atas, pembelajaran matematika di sekolah haruslah

memperhatikan ruang lingkupnya. Ada perbedaan dari matematika sebagai ilmu

dengan matematika sekolah. Perbedaan terdapat pada penyajian, pola pikir,

keterbatasan semesta dan tingkat keabstarakan.

a. Penyajian

Penyajian matematika di sekolah haruslah diawali dengan teorema atau

definisi dan tetap memperhatikan pada perkembangan intelektual siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

37

b. Pola pikir

Pembelajaran matematika sekolah dapat menggunakan pola pikir

deduktif maupun induktif. Penggunaan pola tersebut haruslah disesuaikan

dengan perkembangan intelektual siswa, siswa SD biasanya menggunakan pola

induktif akan memudahkan siswa memahami dari suatu definisi, karena diawali

dengan hal-hal konkret yang ada di sekitar siswa kemudian mengkaitkan

dengan konsep atau definisi. Jika untuk siswa SMP atau SMA, pola pikir

deduktif akan lebih efektif untuk digunakan.

c. Keterbatasan semesta

Keterbatasan semesta atau ruang lingkup pengajaran matematika

haruslah disesuaikan dengan tingkat intelektual siswa. Semakin meningkat

tahap perkembangan intelektual siswa, maka pengajaran matematika akan

diperluas.

d. Tingkat keabstrakan

Seperti pada keterbatasan semesta, pengajaran matematika harus

disesuaikan denga perkembangan intelektual siswa. Tingkat keabstrakan dari

pengajaran matematika harus disesuaikan dengan intelektual siswa. Jika untuk

siswa Sekolah Dasar, dimungkinkan untuk mengkonkretkan objek-objek

matematika agar siswa lebih mudah untuk memahami pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

38

5. Pecahan

Menurut Heruman (2008 : 43) pecahan dapat diartikan sebagai bagian

dari sesuatu yang utuh. Pengenalan pecahan biasanya dari gambar yang utuh

kemudian dibagi menjadi 2 dan salah satu bagian diarsir. Maka bagian yang

diarsir adalah pembilang dan bagian yang utuh adalah penyebut. Gambaran

mengenai pecahan dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini.

Gambar 2.1 Pecahan

Marsigit (2009 : 23) berpendapat bahwa pecahan adalah bilangan bulat

yang dinyatakan dalam bentuk

dengan dan adalah bilangan bulat, ,

dan bukan merupakan faktor dari . disebut pembilang dan disebut

penyebut. tidak sama dengan 0, karena merupakan unit dasar keutuhan, jika

0 berarti tidak ada unit lengkap yang dapat digunakan untuk membandingkan

bagian-bagian lain.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

pecahan adalah bilangan yang dinyatakan dalam bentuk

dengan dan

merupakan bilangan bulat, dan bukan merupakan faktor dari .

disebut pembilang dan disebut penyebut.

Bagian utuh Sudah dibagi 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

39

Guru dapat menggunakan media konvensional yang biasa ditemui siswa

dalam kehidupan sehari-hari untuk penanaman dan pemahaman konsep pecahan,

misalkan kertas atau roti. Guru dalam mengenalkan konsep pecahan dapat

membagi dua atau empat bagian kertas atau roti. Kemudian, guru mengenalkan

mana yang disebut sebagai penyebut dan pembilang. Untuk pemahaman konsep

pecahan, guru dapat memberikan soal sebagai alat evaluasi.

6. Kompetensi Dasar Pecahan

Di Sekolah Dasar pengenalan konsep pecahan sudah dimulai dari kelas

III SD sampai dengan kelas VI SD. Karena penelitian ini berfokus pada kelas V

semester genap, maka peneliti akan menjabarkan KD mengenai pecahan hanya

di kelas V. Berikut KD pecahan di kelas V semester genap (BSNP : 156)

5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.

5.2 Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan.

5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.

5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala.

Dari uraian KD di atas, peneliti akan menggunakan KD 5.3 untuk

pembelajaran pecahan di Sekolah Dasar. KD 5.3 yaitu mengalikan dan membagi

berbagai bentuk pecahan.

F. Penelitian Relevan

Peneliti menggunakan beberapa penelitian relevan sebagai dasar dalam

melakukan penelitian, berikut adalah penelitian relevan yang peneliti gunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

40

1. Penelitian yang dilakukan oleh Tristiantari dan kawan-kawan (2013) dengan

judul “Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS

Terhadap Kemampuan Berbicara Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Pada

Siswa Kelas V SD Negeri Gugus III Kecamatan Seririt”. Tujuan dari

penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe think pair share (TPS) terhadap kemampuan berbicara dan keterampilan

berpikir kreatif. Jenis penelitian adalah eksperimen semu yang datanya

dianalisis menggunakan manova. Pengumpulan data menggunakan tes

berbicara dalam bentuk menganggapi dan tes berpikir kratif dalam bentuk

uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) Terdapat perbedaan

kemampuan berbicara yang signifikan antara siswa yang mengikuti model

pembelajaran kooperatif tipe TPS dan yang mengikuti model pembelajaran

konvensional. Kemampuan berbicara siswa yang mengikuti model TPS lebih

baik dari pada siswa yang mengikuti model konvensional; (b) Terdapat

perbedaan keterampilan berpikir kreatif yang signifikan antara siswa yang

mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan yang mengikuti

model pembelajaran konvensioal. Keterampilan berpikir kreatif siswa yang

mengikuti model TPS lebih baik dari pada siswa yang mengikuti model

konvensional. (c) Secara simultan kemampuan berbicara dan keterampilan

berpikir kreatif siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe

TPS lebih baik secara signifikan daripada siswa yang mengikuti model

pembelajaran konvensional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

41

Penelitian yang dilakukan oleh Tristiantari dan kawan-kawan relevan

dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Kesesuaian terdapat pada

tujuan penelitian, yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

terhadap keaktifan siswa, sehingga peneliti menggunakan penelitian yang

dilakukan Tristiantari dan kawan-kawan sebagai dasar penelitian.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Erwidiya dan kawan-kawan (2013) dengan

judul “Penerapan Model Think Pair Share Untuk Meningkatkan Sikap

Kerjasama Dan Hasil Belajar”. Tujuan dari penelitian adalah untuk

meningkatkan sikap kerjasama dan hasil belajar siswa melalui model Think

Pair Share siswa kelas IV B di SDN 11 Metro Pusat. Metode penelitian

adalah penelitian tindakan kelas dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan teknik non tes

dan tes. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Think Pair Share

dapat meningkatkan sikap kerjasama dan hasil belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Erwidiya dan kawan-kawan relevan

dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Kesesuaian terdapat pada

tujuan penelitian, yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

terhadap hasil belajar, sehingga peneliti menggunakan penelitian yang

dilakukan Erwidiya dan kawan-kawan sebagai dasar penelitian.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Reniastuti (2012) dengan judul “Pengaruh

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil

Belajar Matematika”. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

42

dilakukan pada siswa kelas V SD Gugus Yos Sudarso, Kecamatan Denpasar

Selatan tahun pelajaran 2011/2012. Data yang dikumpulkan pada penelitian

adalah hasil belajar matematika dengan menggunakan tes hasil belajar

maematika berbentuk kognitif yang terdiri dari 10 butir soal. Hasil dari

penelitian yang telah dilakukan oleh Reniastuti adalah (a) rata-rata hasil

beljaar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe think

pair share (TPS) sebesar 81,25 yang berada dalam kategori baik. (b) rata-rata

hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional

sebesar 65,70 yang berada dalam kategori vukup dan (c) terdapat perbedaan

hasil belajar matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran

kooperatif tipe think pair share (TPS) yang dan siswa yang mengikuti

pembelajaran konvensional.

Penelitian yang dilakukan oleh Reniastuti relevan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Kesesuaian terdapat pada tujuan penelitian, yaitu

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap hasil belajar,

sehingga peneliti menggunakan penelitian yang dilakukan Tristiantari sebagai

dasar penelitian.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Junaidi (2013) dengan judul “Peningkatan

Aktivitas Belajar dengan Menggunakan Teknik Think-Pair-Share dalam

Pembelajaran Matematika SDN 1 Sokan”. Jenis penelitian ini adalah PTK

yang dilakukan dalam siklus. Secara umum penelitian bertujuan untuk

mengetahui hasil belajar siswa dalam matematika dengan materi faktor dan

kelipatan dengan menggunakan teknik Think Pair Share di kelas IV. Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

43

menggunakan dua siklus dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Hasil dari

penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat secara

signifikan. Peningkatan aktivitas dari 60,69% menjadi 82,70% dan hasil

belajar siswa dari 56,02 menjadi 72,01.

Penelitian yang dilakukan oleh Junaidi relevan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Kesesuaian terdapat pada tujuan penelitian, yaitu

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap keaktifan

siswa, sehingga peneliti menggunakan penelitian yang dilakukan Tristiantari

sebagai dasar penelitian.

Berdasarkan penelitian relevan yang ditemukan oleh peneliti di atas,

peneliti membuat bagan penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Bagan Penelitian

“Pengaruh Implementasi Model

Pmebelajaran Kooperatif Tipe TPS

Terhadap Kemampuan Berbicara Dan

Keterampilan Berpikir Kreatif Pada

Siswa Kelas V SD Negeri Gugus III

Kecamatan Seririt”

“Penerapan Model Think Pair Share

Untuk Meningkatkan Sikap Kerjasama

Dan Hasil Belajar”

“Pengaruh Penerapan Pembelajaran

Kooperatif Tipe Think Pair Share

Terhadap Hasil Belajar Matematika”

“Peningkatan Aktivitas Belajar dengan

Menggunakan Teknik Think-Pair-Share

dalam Pembelajaran Matematika SDN

1 Sokan”

“Peningkatan Keaktifan dan

Kemampuan Kognitif Materi Perkalian

Pecahan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS

Kelas 5 SD Kanisius Klepu Sleman”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

44

Berdasarkan penelitian relevan yang ditemukan oleh peneliti, maka

peneliti akan menggunakan keempat penelitian tersebut sebagai dasar untuk

melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan

Kognitif Materi Perkalian Pecahan Menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TPS Kelas VSD Kanisius Klepu Sleman”.

G. Kerangka Berpikir

Sekolah Dasar merupakan sekolah formal pertama untuk jenjang

pendidikan yang harus ditempuh oleh setiap anak. Sekolah Dasar juga

merupakan tempat bagi anak untuk mendapatkan pendidikan sebagai bekal

untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Sekolah Dasar tidak hanya

menyediakan pendidikan, namun juga menyediakan sarana dan prasarana bagi

anak untuk mendapatkan pengetahuan sosial, contohnya bersosialisasi dengan

lingkungannya.

Sistem pendidikan di SD sangat dituntut untuk lebih berkembang dan

lebih maju dari sistem pendidikan terdahulu, karena generasi muda

membutuhkan kualitas pendidikan yang baik dan berkompeten, sehingga

generasi muda mampu untuk bersaing dengan percaya diri di lingkungan

Internasional. Agar siswa dapat bersaing dengan percaya diri, maka perlu

dibekali dengan ilmu pengetahuan. Di SD ada beberapa mata pelajaran pokok

yang wajib diajarkan, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, IPS, IPA, dan PKn.

Ketika melakukan observasi dan wawancara guru kelas V di SD Kanisius

Klepu, peneliti menemukan permasalahan pada kemampuan kognitif siswa kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

45

V SD Kanisius Klepu pada materi perkalian pecahan dengan data

ketidaktuntasan 52% dari nilai KKM 60 pada tahun pelajaran 2011/2012 dan

tahun pelajaran 2012/2013 tingkat ketidaktuntasan 52% dari nilai KKM 60.

Peneliti juga menemukan masalah dalam pembelajaran ketika melakukan

observasi di dalam kelas. Permasalahan yang ditemui adalah ketika

pembelajaran sedang berlangsung siswa kurang aktif, dapat dilihat dari data

yang diperoleh peneliti yaitu tingkat keaktifan siswa hanya 43%.

Melihat permasalahan yang peneliti temui tersebut, peneliti memutuskan

untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Keaktifan

dan Kemampuan Kognitif Materi Perkalian Pecahan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Kelas V SD Kanisius Klepu Sleman”.

Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS untuk

meningkatkan kemampuan kognitif dan keaktifan siswa, karena dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, siswa dapat bertukar

pikiran untuk menyelesaikan soal dari guru, beban siswa dalam belajar juga

sedikit berkurang karena siswa dapat saling berbagi pengatahuan dari diskusi

untuk menyelesaikan soal dari guru. Keaktifan akan tercipta ketika siswa

melakukan diskusi kelompok, saling bertukar pendapat dan saling berbagi solusi

untuk menyelesaikan soal. Siswa kemudian mempresentasikan hasil diskusi

(share) untuk mendapatkan masukan atau tanggapan dari siswa lain. Jadi,

pembelajaran di kelas akan lebih hidup, tidak monoton, dan siswa juga lebih

aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

46

H. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pada rumusan masalah dan tinjauan pustaka serta kerangka

pemikiran di atas, maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut.

1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

dapat meningkatkan keaktifan (bertanya, berpendapat, berdiskusi, mencatat

materi, presentasi dan pandangan mata tertuju pada guru ketika menjelaskan)

dan kemampuan kognitif (C1, C2, dan C3) pada materi perkalian pecahan

kelas V SD Kanisius Klepu Sleman.

2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

dapat meningkatkan keaktifan (bertanya, berpendapat, berdiskusi, mencatat

materi, presentasi dan pandangan mata tertuju pada guru ketika menjelaskan)

dan kemampuan kognitif (C1, C2, dan C3) pada materi perkalian pecahan

kelas V SD Kanisius Klepu Sleman dengan langkah : a) guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dilakukan dan memberikan soal, kemudian

siswa memikirkan cara menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru(Think).

b) siswa membentuk kelompok yang terdiri dari dua anggota (Pair). c) siswa

mendiskusikan cara menyelesaikan soal yang telah diberikan oleh guru,

kemudian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas (Share).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

47

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai jenis penelitian, setting

penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen, analisi

data,dan kriteria keberhasilan.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan

kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas menurut Kunandar (2008 : 45) yaitu

aktivitas mencermati sekelompok siswa dalam waktu yang sama yang bertujuan

untuk memperbaiki suatu masalah dalam proses belajar mengajar.

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas menurut

Kemmis dan Mc Taggart. Tahap yang terdapat dalam model penelitian tindakan

kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart mencakup rencana (plan), tindakan

(acting) dan pengamatan (observing), refleksi (reflect). (Kusumah, 2009 : 20)

Siklus penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Kemmis dan Mc Taggart

dapat dilihat pada Gambar 3.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

48

Gambar 3.1 Siklus PTK menurut Kemmis & Mc Taggart

Berdasarkan model penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc

Taggart tahap penelitian tindakan kelas ada empat yaitu, perencanaan, tindakan,

observasi, serta refleksi. Model PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart pada

tahap tindakan dan observasi dilaksanakan secara bersamaan.

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan pengembangan rencana tindakan yang secara

kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana PTK hendaknya

fleksibel untuk dapat diadaptasikan dengan pengaruh yang tidak dapat diduga

dan kendala yang belum kelihatan.

Refleksi

(Reflect)

Tindakan (Acting)

& Pengamatan (Observing)

Perencanaan

(Plan)

Perencanaan

(Plan)

Refleksi

(Reflect)

SIKLUS I

Tindakan (Acting)

& Pengamatan (Observing)

SIKLUS II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

49

2. Tindakan dan observasi

Tindakan dalam penelitian haruslah dilakukan secara sadar dan terkendali,

sehingga tindakan pertama dalam penelitian dapat dijadikan pedoman untuk

pengembangan tindakan-tindakan berikutnya. Sedangkan, observasi berfungsi

untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan tersebut.

Alasan mengapa tindakan dan observasi dijadikan satu dalam model PTK

menurut Kemmis dan Mc Taggart, karena keduanya (tindakan dan observasi)

merupakan tindakan yang tidak terpisahkan, terjadi dalam waktu bersamaan.

3. Refleksi

Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti

yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi atau perenungan merupakan

kegiatan analisis, interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua

informasi yang diperoleh dari observasi atas pelaksanaan tindakan.

B. Setting Penelitian

Pada sub bab ini akan dijelaskan tempat, subjek, objek serta waktu penelitian.

Uraian setting penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Klepu yang beralamat di Klepu,

Sendangmulyo, Minggir, Sleman, Yogyakarta 55562.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

50

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Klepu

semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 28 siswa. Siswa

putra berjumlah 18 orang dan siswa putri berjumlah 10 orang.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah keaktifan dan kemampuan kognitif. Peneliti

merumuskan 6 indikator keaktifan, yaitu bertanya, berpendapat, mencatat

materi, presentasi, berdiskusi dalam kelompok, dan pandangan mata siswa yang

tertuju pada guru ketika guru sedang mengajar. Sedangkan, indikator

kemampuan kognitif yang telah dirumuskan peneliti adalah kemampuan kognitif

yang mencakup C1 sampai C3.

4. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014

yaitu pada Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014.

C. Rencana Tindakan

Menurut Arikunto (2010:17) penelitian tindakan kelas minimal dilakukan

dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan

dan refleksi. Penelitian model PTK ini pada siklus pertama menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan materi perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa dan perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran. Sedangkan,

siklus kedua menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

51

materi perkalian pecahan biasa dengan desimal dan perkalian pecahan campuran

dengan desimal. Jika dalam kedua siklus tersebut tujuan dari penelitian belum

tercapai, maka tidak menutup kemungkinan peneliti menambahkan siklus.

Setiap siklus akan dilakukan pengamatan dan pada akhir siklus akan

dilakukan tes dengan menggunakan lembar evaluasi dan kuesioner tentang

keaktifan.

1. Persiapan

Sebelum melaksanakan siklus I dan siklus II, peneliti melakukan persiapan

yang meliputi :

a. Meminta surat izin dari kampus untuk melakukan pengamatan di SD Kanisius

Klepu.

b. Meminta izin kepada Kepala SD Kanisius Klepu untuk melakukan

pengamatan dan penelitian di SD Kanisius Klepu.

c. Melakukan pengamatan di kelas V SD Kanisius Klepu untuk melihat kondisi

kelas saat proses pembelajaran.

d. Melakukan wawancara dengan wali kelas V SD Kanisius Klepu untuk

mengidentifikasi permasalahan yang ada di kelas.

e. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang terjadi saat proses

pembelajaran.

f. Menentukan permasalahan serta solusi untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut.

g. Menyusun proposal penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

52

h. Menyusun instrumen tes (soal evaluasi) dan instrumen non tes (lembar

observasi dan kuesioner).

i. Melakukan validasi isi dengan ahli.

j. Melakukan observasi untuk melihat tingkat keaktifan siswa kelas V SD

Kanisius Klepu pada mata pelajaran matematika.

k. Melakukan pengujian instrumen tes dan non tes berupa soal evaluasi,

kuesioner dan lembar observasi.

l. Mengkaji Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan materi pokok.

m. Merancang dan menyusun perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, rangkuman

materi, LKS, soal evaluasi, lembar penilaian) dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS. Perangkat pembelajaran yang telah disusun

oleh peneliti dapat dilihat pada lampiran 1, 2a, 2b, 3a, 3b, 4a, 4b, 5a, 5b, 6a,

6b, 7a, 7b, 8a, dan 8b.

n. Menyiapkan media yang akan digunakan dalam penelitian.

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka rencana tindakan ini

dilaksanakan dalam dua siklus, berikut rencana tindakan kelas yang telah disusun

oleh peneliti :

a. Siklus I

Siklus pertama dilaksanakan selama tiga kali pertemuan, setiap pertemuan

berlangsung selama 2 x 40 menit.

1) Rencana Tindakan Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

53

Sebelum peneliti melaksanakan tindakan, peneliti menyusun instrumen

pembelajaran, mulai dari Silabus, RPP, LKS, rangkuman materi, lembar penilaian

serta media yang akan digunakan ketika melaksanakan tindakan. Peneliti

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS untuk siklus I.

2) Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan tindakan ini peneliti melaksanakan pembelajaran selama

dua kali pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

TPS. Berikut langkah-langkah pembelajaran pada pelaksanaan tindakan ini :

a) Pertemuan 1

(1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan konteks, guru memberikan apersepsi

mengenai materi yang akan dipelajari dengan tanya jawab mengenai bentuk-

bentuk pecahan (pecahan biasa dan pecahan campuran).

(2) Kemudian, guru memberikan pengalaman bagi siswa dengan motivasi kepada

siswa, motivasi yang diberikan guru berupa game menemukan amplop yang

berisi puzzle pecahan, puzzle yang sudah ditemukan siswa akan disusun oleh

siswa. Sebelum siswa mulai mencari amplop, guru membagi siswa dalam

kelompok (berpasangan).

(3) Kegiatan inti, siswa berkumpul bersama pasangannya, kemudian menyusun

puzzle pecahan yang telah didapat. Setelah terbentuk puzzle, siswa diminta

untuk menuliskan nilai dari puzzle pecahan tersebut, misal

. Selanjutnya

guru meminta siswa untuk mengalikan pecahan tersebut dengan

. Sebelum

siswa menghitung, siswa diminta untuk memikirkan cara menyelesaikan soal

tersebut (Think). Setelah beberapa menit, siswa diminta untuk berdiskusi cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

54

menyelesaikan soal dengan pasangan masing-masing (Pair). Selanjutnya,

siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas (Share).

Guru memberikan tanggapan serta penguatan dari presentasi siswa.

Kemudian, siswa mengerjakan lembar LKS yang sudah diberikan guru secara

berpasangan. Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan siswa.

(4) Kegiatan akhir, siswa dengan guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. Kemudian, siswa mengerjakan lembar evaluasi secara mandiri atau

individu. Pembelajaran ditutup dengan tindak lanjut dari guru dan doa.

Sebelum kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa, guru dan siswa

melakukan refleksi dan merumuskan aksi dari kegitan pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

b) Pertemuan 2

(1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan konteks, guru memberikan apersepsi

mengenai materi yang akan dipelajari dengan tanya jawab mengenai materi

sebelumnya.

(2) Kemudian, guru menumbuhkan pengalaman bagi siswa dengan memberikan

motivasi. Motivasi yang diberikan guru berupa game menemukan amplop

yang berisi soal pecahan, soal yang sudah ditemukan siswa akan disusun oleh

siswa. Sebelum siswa mulai mencari amplop, guru membagi siswa dalam

kelompok (berpasangan).

(3) Kegiatan inti, siswa berkumpul bersama pasangannya, siswa diminta untuk

memikirkan cara menyelesaikan soal tersebut (Think). Setelah beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

55

menit, siswa diminta untuk berdiskusi cara menyelesaikan soal dengan

pasangan masing-masing (Pair). Selanjutnya, siswa diminta untuk

menyampaikan hasil diskusi di depan kelas (Share). Guru memberikan

tanggapan serta penguatan dari presentasi siswa. Kemudian, siswa

mengerjakan lembar LKS yang sudah diberikan guru secara berpasangan.

Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan siswa.

(4) Kegiatan akhir, siswa dengan guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. Kemudian, siswa mengerjakan lembar evaluasi secara mandiri atau

individu. Pembelajaran ditutup dengan tindak lanjut dari guru dan doa.

Sebelum kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa, guru dan siswa

melakukan refleksi dan merumuskan aksi dari kegitan pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

c) Pertemuan 3

(1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan konteks, guru memberikan apersepsi

mengenai materi yang akan dipelajari dengan tanya jawab mengenai materi

yang akan digunakan untuk evaluasi (perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa dan perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran).

(2) Kemudian, guru menumbuhkan pengalaman bagi siswa dengan memberikan

motivasi kepada siswa, motivasi yang diberikan guru berupa game “bom”

(game kelipatan) selama 2 putaran. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan

dari evaluasi. Guru menyampaikan peraturan dalam mengerjakan soal

evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

56

(3) Kegaitan akhir, siswa dengan guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. Pembelajaran ditutup dengan tindak lanjut dari guru dan doa.

Sebelum kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa, guru dan siswa

melakukan refleksi dan merumuskan aksi dari kegitan pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

3) Pengamatan

Observasi dilaksanakan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran

proses pembelajaran yang sedang berlangsung, observasi juga dilaksanakan

untuk mengetahui perkembangan dan kendala dalam proses pembelajaran ketika

pembelajaran sedang berlangsung. Peneliti dapat menggunakan hasil observasi

untuk melihat perkembangan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Peneliti juga

dapat menggunakan alat perekam (video, foto) untuk mendokumentasikan

aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dapat

menggunakan lembar evaluasi untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa.

Kegiatan observasi dapat melibatkan guru atau teman sejawat.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti pada setiap pertemuan, tujuan dari refleksi

adalah untuk mengevaluasi bagaimana proses pembelajaran berlangsung, adakah

kendala atau kemajuan dalam proses pembelajaran. Peneliti akan menilai data

awal mengenai keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, kemudian

membandingkan hasil evaluasi yang sudah dicapai dengan indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

57

keberhasilan yang telah ditetapkan. Kemudian peneliti merencanakan perbaikan

berdasarkan hasil evaluasi dan observasi untuk dilakukan pada siklus II.

b. Siklus II

Siklus II dilaksanakan apabila indikator keberhasilan yang diharapkan

belum tercapai pada siklus I. Jika pada siklus II indikator keberhasilan masih

belum tercapai, maka akan dilakukan siklus III dan seterusnya, hingga indikator

keberhasilan dapat tercapai dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS.

Siklus II dilaksanakan selama tiga kali pertemuan, setiap pertemuan berlangsung

selama 2 x 40 menit.

1) Rencana Tindakan Siklus II

Sebelum peneliti melaksanakan tindakan, peneliti menyusun instrumen

pembelajaran, mulai dari Silabus, RPP, LKS, rangkuman materi, serta media

yang akan digunakan ketika melaksanakan tindakan. Peneliti juga menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS untuk siklus II.

2) Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan tindakan siklus II ini, peneliti melaksanakan

pembelajaran selama dua kali pertemuan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS. Berikut langkah-langkah pembelajaran pada

pelaksanaan tindakan ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

58

a) Pertemuan 1

(1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan konteks, guru memberikan apersepsi

mengenai materi yang akan dipelajari dengan tanya jawab mengenai cara

mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa.

(2) Kemudian, guru menumbuhkan pengalaman kepada siswa dengan

memberikan motivasi. Motivasi yang diberikan guru berupa game

menemukan amplop yang berisi soal pecahan, soal yang sudah ditemukan

siswa akan disusun oleh siswa. Sebelum siswa mulai mencari amplop, guru

membagi siswa dalam kelompok (berpasangan).

(3) Kegiatan inti, siswa berkumpul bersama pasangannya, siswa diminta untuk

memikirkan cara menyelesaikan soal tersebut (Think). Setelah beberapa

menit, siswa diminta untuk berdiskusi cara menyelesaikan soal dengan

pasangan masing-masing (Pair). Selanjutnya, siswa diminta untuk

menyampaikan hasil diskusi di depan kelas (Share). Guru memberikan

tanggapan serta penguatan dari presentasi siswa. Kemudian, siswa

mengerjakan lembar LKS yang sudah diberikan guru secara berpasangan.

Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan siswa.

(4) Kegiatan akhir, siswa dengan guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. Kemudian, siswa mengerjakan lembar evaluasi secara mandiri atau

individu. Pembelajaran ditutup dengan tindak lanjut dari guru dan doa.

Sebelum kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa, guru dan siswa

melakukan refleksi dan merumuskan aksi dari kegitan pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

59

b) Pertemuan 2

(1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan konteks, guru memberikan apersepsi

mengenai materi yang akan dipelajari dengan tanya jawab mengenai materi

sebelumnya.

(2) Kemudian, guru menumbuhkan pengalaman pada diri siswa dengan

memberikan motivasi. Motivasi yang diberikan guru berupa game

menemukan amplop yang berisi soal pecahan, soal yang sudah ditemukan

siswa akan disusun oleh siswa. Sebelum siswa mulai mencari amplop, guru

membagi siswa dalam kelompok (berpasangan).

(3) Kegiatan inti, siswa berkumpul bersama pasangannya, siswa diminta untuk

memikirkan cara menyelesaikan soal tersebut (Think). Setelah beberapa

menit, siswa diminta untuk berdiskusi cara menyelesaikan soal dengan

pasangan masing-masing (Pair). Selanjutnya, siswa diminta untuk

menyampaikan hasil diskusi di depan kelas (Share). Guru memberikan

tanggapan serta penguatan dari presentasi siswa. Kemudian, siswa

mengerjakan lembar LKS yang sudah diberikan guru secara berpasangan.

Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan siswa.

(4) Kegitan akhir, siswa dengan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Kemudian, siswa mengerjakan lembar evaluasi secara mandiri atau individu.

Pembelajaran ditutup dengan tindak lanjut dari guru dan doa. Sebelum

kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa, guru dan siswa melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

60

refleksi dan merumuskan aksi dari kegitan pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

c) Pertemuan 3

(1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan konteks, guru memberikan apersepsi

mengenai materi yang akan dipelajari dengan tanya jawab mengenai materi

yang akan digunakan untuk evaluasi (perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa dan perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran).

(2) Kemudian, guru menumbuhkan pengalaman pada diri siswa dengan

memberikan motivasi kepada siswa, motivasi yang diberikan guru berupa

game “bom” (game kelipatan) selama 2 putaran. Selanjutnya, guru

menyampaikan tujuan dari evaluasi. Guru menyampaikan peraturan dalam

mengerjakan soal evaluasi.

(3) Kegiatan akhir, siswa dengan guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. Pembelajaran ditutup dengan tindak lanjut dari guru dan doa.

Sebelum kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa, guru dan siswa

melakukan refleksi dan merumuskan aksi dari kegiatan pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

3) Pengamatan

Observasi dilaksanakan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran

proses pembelajaran yang sedang berlangsung, observasi juga dilaksanakan

untuk mengetahui perkembangan dan kendala dalam proses pembelajaran ketika

pembelajaran sedang berlangsung. Peneliti dapat menggunakan hasil observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

61

untuk melihat perkembangan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Peneliti juga

dapat menggunakan alat perekam (video, foto) untuk mendokumentasikan

aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dapat

menggunakan lembar evaluasi untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa.

Kegiatan observasi dapat melibatkan guru atau teman sejawat.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti pada setiap pertemuan, tujuan dari refleksi

adalah untuk mengevaluasi bagaimana proses pembelajaran berlangsung, adakah

kendala atau kemajuan dalam proses pembelajaran. Peneliti akan menilai data

awal mengenai keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, kemudian

membandingkan hasil evaluasi yang sudah dicapai dengan indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan.

D. Pengumpulan Data

1. Peubah (variabel) indikator keberhasilan

Judul penelitian ini terdapat dua peubah, yaitu keaktifan dan kemampuan

kognitif. Keaktifan diukur pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini

dilaksanakan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan keaktifan pada setiap

siklus pembelajaran. Indikator keaktifan secara fisik dan non fisik dirumuskan

bedasarkan pendapat Febru dan Haryono (2012 : 82). Sedangkan, untuk

kemampuan kognitif diukur pada akhir siklus dengan memberikan soal evaluasi

yang sudah teruji. Pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

62

Tabel 3.1 Pengumpulan Data

No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen

1. Keaktifan

a. Terlibat

aktif secara

fisik.

b. Terlibat

aktif secara

fisik

Jumlah

siswa

yang

terlibat

a. Pengamata

b. Kuesioner

a. Rubrik

pengamatan

b. Kuesioner

2. Kemampuan

Kognitif

a. Rata-rata

nilai.

b. Persentase

jumlah

siswa yang

mencapai

KKM

Nilai tes

siswa Tes tertulis

Lembar evaluasi

siswa

2. Jenis dan Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data yang berhubungan dengan keaktifan

siswa dan kemampuan kognitif siswa pada materi perkalian pecahan. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, kuesioner, dan evaluasi.

a. Pengamatan

Pengamatan adalah cara pengumpulan data di lapangan. Pengamatan

dapat dilakukan langsung oleh peneliti agar peneliti dapat terlibat langsung di

lapangan. Teknik ini dapat digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama

kegiatan pembelajaran berlangsung. Peneliti dapat menggunakan lembar

pengamatan untuk memperoleh data. Lembar pengamatan diisi oleh peneliti

pada awal sebelum penelitian, siklus I dan siklus II.

b. Kuesioner

Kuesioner diberikan kepada siswa untuk mengetahui aktivitas yang

diteliti. Kisi-kisi kuesioner keaktifan mengacu pada indikator keaktifan menurut

Febru dan Haryono (2012 : 82). Pemberian kuesioner pada penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

63

bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai keaktifan siswa kelas V SD

Kanisius Klepu. Kuesioner ini diberikan tiga kali, yaitu diberikan pada awal

sebelum dilakukan tindakan, akhir siklus I, dan akhir siklus II yang

diselenggarakan pada akhir pembelajaran setelah evalusi.

c. Tes

Tes dilakukan untuk pengumpulan informasi tentang pemahaman siswa

terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi

perkalian pecahan. Melalui tes, peneliti akan mengetahui prestasi belajar dari

materi yang sudah diperoleh siswa. Tes yang dilakukan oleh siswa kelas V SD

Kanisius Klepu adalah evaluasi yang dikerjakan pada pertemuan ketiga disetiap

siklus. Data mengenai rubrik pengamatan dan kuesioner mengenai keaktifan

sebagai data pengukuran tingkat keaktifan siswa, sedangkan kemampuan

kognitif diukur menggunakan soal evaluasi pada setiap akhir siklus.

E. Instrumen

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini menggunakan tiga macam

instrumen, yaitu lembar pengamatan, lembar kuesioner dan tes.

a. Pengamatan

Penyusunan lembar pengamatan keaktifan diambil dari ciri-ciri keaktifan.

Indikator pengamatan keaktifan mengacu pada pendapat Febru dan Haryono

(2012 : 82). Pengamatan keaktifan diisi peneliti pada waktu kegiatan

pembelajaran sedang berlangsung baik dalam siklus I maupun siklus II. Berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

64

ini instrumen lembar pengamatan keaktifan siswa berdasarkan indikator dan

kriteria penskoran. Instrumen dapat dilihat pada lampiran 9.

Pemberian skor keaktifan siswa dalam lembar pengamatan dengan

menggunakan rambu-rambu skor sebagai berikut yang dapat dilihat pada Tabel

3.2

Tabel 3.2 Rambu-rambu Skoring Lembar Pengamatan

Pernyataan Keterangan Skor

Nampak √ 1

Tidak nampak - 0

b. Kuesioner

Kuesioner yang diberikan merupakan kuesioner objektif untuk

mempermudah siswa dalam mengisi. Kuesioner diberikan tepat tiga kali, yaitu

sebelum tindakan atau sebelum siklus I, setelah siklus I, dan setelah siklus II.

Kuesioner diberikan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa terhadap

pembelajaran matematika pada materi perkalian pecahan. Berikut kisi-kisi

kuesioner yang telah peneliti gunakan.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Keaktifan Siswa

No. Indikator No. Item Soal

Item Positif Item Negatif

1. Terlibat pembelajaran secara

fisik.

1, 3, 5, 6, 7, 9, 11,

12, 13, 14 2, 4, 8, 10

2. Terlibat pembelajaran secara

mental.

16, 18, 20, 22, 24,

26, 28,31

15, 17, 19, 21,

23, 25, 27, 29,

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

65

Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun dengan skala Likert,

yaitu skala yang digunakan dalam melakukan pengukuran sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang. Menurut Arifin (2009 : 160) alternatif pilihan jawaban

meliputi sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. Pengukuran

skala Likert dapat dilihat pada Tabel 3.4. Lembar kuesioner yang digunakan oleh

peneliti dapat dilihat pada lampiran 10.

Tabel 3. 4 Pengukuran Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor

Positif Negatif

Sangat Sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak Sesuai 2 3

Sangat Tidak Sesuai 1 4

c. Tes

Tes yang diberikan yaitu soal evaluasi yang berupa tes objektif dan tes

uraian objektif. Menurut Arifin (2009 : 118) tes objektif yakni tes yang

jawabannya dapat diberi skor nilai seadanya. Tes uraian objektif yakni bentuk

uraian yang jawaban dengan rumusan yang relatif lebih pasti dibandingkan

dengan soal uraian non objektif, sehingga dapat dilakukan penskoran secara

objektif. Soal pada tes uraian objektif memiliki kunci jawaban yang pasti,

sehingga jawaban benar bisa diberi skor 1 dan jawaban salah 0. Tes objektif dan

uraian digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan kognitif yang diperoleh

siswa.

Tes objektif dan uraian objektif yang digunakan adalah soal evaluasi

pilihan ganda yang dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan bimbingan dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

66

yang mengacu pada kisi-kisi soal. Soal evaluasi pilihan ganda berjumlah 10

nomor, yang masing-masing nomor mempunyai bobot satu, dengan ketentuan

jawaban benar = skor 1 dan jawaban salah = sklor 0. Soal evaluasi uraian

objektif berjumlah 5 nomor. Penskoran untuk soal uraian objektif dapat dilihat

pada Tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5 Penskoran Soal Uraian Objektif

Langkah Kriteria Jawaban Skor

1 Menuliskan soal = langkah penyelesaian 1

2 Hasil 1

3 Disederhanakan 1

4 Tidak menjawab sama sekali 0

Skor maksimum 3

Kisi-kisi soal evaluasi yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada

Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Blue Print Soal Evaluasi Materi Perkalian Pecahan

Siklus I dan Siklus II

Standar Kompetensi

5 Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar

5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.

Siklus Materi

Pokok Indikator

Nomor

Soal

I

Perkalian

pecahan

biasa

dengan

pecahan

biasa

Menyebutkan pembilang dari suatu bilangan pecahan. PG : 1

Menyebutkan penyebut dari suatu bilangan pecahan. PG: 2

Menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa.

PG : 3,

4

Menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa. PG : 5,6

U : 1, 2

Perkalian

pecahan

biasa

dengan

pecahan

campuran

Menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan

pecahan campuran.

PG : 7,

8

Menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan campuran.

PG : 9

U : 3, 4

Menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran

dengan pecahan biasa.

PG : 10

U : 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

67

Siklus Materi

Pokok Indikator

Nomor

Soal

II

Perkalian

pecahan

biasa

dengan

pecahan

desimal

Menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan

pecahan desimal.

PG : 1,

2

Menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan desimal.

PG : 3,

4

U : 1, 2

Menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal dengan

pecahan biasa.

PG : 5,

6

U : 3

Perkalian

pecahan

campuran

dengan

pecahan

desimal

Menguraikan cara perkalian pecahan campuran dengan

pecahan desimal.

PG : 7,

8

Menentukan hasil dari perkalian pecahan pecahan

campuran dengan pecahan desimal.

PG : 9

U : 4

Menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal dengan

pecahan campuran.

PG : 10

U : 5

Keterangan : PG = Pilihan Ganda

U = Uraian

Rincian pemberian skor pada soal evaluasi pilihan ganda untuk siklus I

dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3. 7 Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II

No Siklus Jenis Soal Jumlah Soal Skor Maksimal

Tiap Soal

Jumlah Skor

Maksimal

1. I Pilihan Ganda 10 1 10

Uraian 5 3 15

2. II Pilihan Ganda 10 1 10

Uraian 5 3 15

Nilai =

Soal evaluasi pilihan ganda yang digunakan untuk siklus I dapat dilihat

pada lampiran 11a. Kunci jawaban soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada

lampiran 11b. Soal evaluasi siklus II dapat dilihat pada lampiran 12a. Kunci

jawaban soal evaluasi siklus II dapat dilihat pada lampiran 12b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

68

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan validitas dan reliabilitas instrumen menurut

Sugiyono (2011 : 125) dan Arikunto (2012 : 80) dengan uraian sebagai berikut.

a. Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2011 : 125) instrumen valid jika instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Misal, jika ingin

mengukur berat badan, maka harus menggunakan timbangan berat badan,

sehingga dalam Arikunto (2012 : 80) dikatakan “tes ini baik karena memiliki

validitas yang tinggi”, karena sudah menggunakan alat ukur yang sesuai dengan

yang akan diukur.

Penelitian ini menggunakan validitas konstruk, validitas isi, dan validitas

empiris. Menurut Sugiyono (2011 : 125) Validitas konstrak dapat menggunakan

pendapat para ahli atau expert judgment. Para ahli diminta untuk memberikan

pendapatnya, apakah instrumen yang telah disusun dapat digunakan. Para ahli

dapat memberikan keputusan, seperti perbaikan instrumen atau perombakan total

pada instrumen yang sudah disusun oleh peneliti. Validitas isi mengandung arti

suatu alat ukur dikatakan valid jika sesuai dengan isi kurikulum. Salah satu cara

yang dapat digunakan untuk menentukan validitasnya dengan mengkaji isi dari

perangkat pembelajaran. Validitas isi pada penelitian ini menggunakan 10 soal

evaluasi pilihan ganda dan 5 soal evaluasi uraian objektif untuk setiap siklus.

Sedangkan, validitas empiris menurut Sugiyono (2011 : 129) berguna untuk

membandingkan kriteria yang ada pada instrumen, jika kriteria dalam instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

69

sudah sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, maka dapat dikatakan bahwa

instrumen tersebut mempunyai validitas empiris yang tinggi. Soal evaluasi

pilihan ganda yang akan digunakan untuk siklus, dapat dihitung validitasnya

dengan menggunakan statistika korelasi point biserial dan untuk soal evaluasi

uraian objektif dapat menggunakan statistika korelasi product-moment.

Jika hasil penghitungan r hitung > r tabel maka butir instrumen dianggap

valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel, maka dianggap tidak valid, sehingga

instrumen tidak dapat digunakan untuk penelitian. Penghitungan validitas item

pada penelitian ini menggunakan SPSS.

1) Uji Validitas Soal Evaluasi

Peneliti telah menghitung validitas soal evaluasi yang meliputi soal

evaluasi pilihan ganda dan soal evaluasi uraian objektif. Hasil penghitungan

untuk soal evaluasi pilihan ganda siklus I dari 28 soal yang diujicobakan ada 14

soal yang valid. Soal evaluasi pilihan ganda untuk siklus II dari 22 soal yang

diujicobakan ada 7 soal yang valid. Penelitian ini hanya menggunakan 10 soal

evaluasi pilihan ganda. Hasil penghitungan soal uraian objektif untuk siklus I

dari 10 soal yang diujicobakan ada 7 soal yang valid. Sedangkan, untuk siklus II

dari 10 soal yang diujicobakan ada 8 soal yang valid. Penelitian ini hanya

menggunakan 5 soal evaluasi uraian objektif. Data uji validitas soal pilihan

ganda siklus I dapat dilihat pada lampiran 13a. Data uji validitas soal pilihan

ganda siklus II dapat dilihat pada lampiran 13b. Data uji validitas soal uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

70

siklus I dapat dilihat pada lampiran 13c dan data uji validitas soal uraian siklus II

dapat dilihat pada lampiran 13d.

Soal yang belum valid akan direvisi oleh peneliti dengan berkonsultasi

kepada ahli. Alasan tetap menggunakan soal yang belum valid untuk mengukur

kemampuan kognitif siswa karena, soal yang mencakup indikator tertentu tidak

ada yang valid, sehingga peneliti merevisi soal yang belum valid untuk

digunakan ketika evalusai.

2) Uji Validasi Perangkat Pembelajaran

Menurut Masidjo (1995:151) Penilaian Acuan Patokan (PAP) berorientasi

pada suatu patokan keberhasilan yang bersifat pasti atau absolut. Peneliti

memilih untuk menggunakan PAP tipe II karena passing score lebih rendah

dibandingkan PAP tipe I. PAP II persentil menimal adalah 56, sedangkan PAP I

persentil minimal adalah 65.

Tabel 3.8 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran

Tingkat Penguasaan

Kompetensi Rentang Nilai

Nilai

Huruf Kriteria

81% x 5 4,1 – 5,0 A Sangat Baik

66% x 5 3,3 – 4,0 B Baik

56% x 5 2,8 – 3,2 C Cukup

46% x 5 2,3 – 2,7 D Kurang Baik

Di bawah 46% 0 – 2,2 E Sangat Kurang Baik

Sumber : Masidjo (1995 : 157)

Peneliti memerlukan kriteria penilaian yang tepat untuk Silabus, RPP,

LKS, bahan ajar dan soal evaluasi. Peneliti memvalidasi instrumen pembelajaran

kepada tiga orang ahli, yaitu Kepala SD Kanisius Klepu, Guru Kelas V SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

71

Kanisius Klepu, dan Guru Kelas IV SD Kanisius Klepu. Hasil validasi instrumen

pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut.

Tabel 3.9 Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran

No Perangkat

Pembelajran Validator

Hasil

Penilaian

Rata-rata

Keterangan

1. Silabus Kepala SD Kanisius Klepu 24 : 5 = 4,8

Guru Kelas V SD Kanisius

Klepu 24 : 5 = 4,8

Guru Kelas IV SD

Kanisius Klepu 24 : 5 = 4,8

Rata-rata Silabus 14,4 : 3 = 4,8 Sangat Baik

2. RPP Kepala SD Kanisius Klepu 108 : 22 = 4,9

Guru Kelas V SD Kanisius

Klepu 109 : 22 = 4,9

Guru Kelas IV SD

Kanisius Klepu 107 : 22 = 4,8

Rata-rata RPP 14,6 : 3 = 4,8 Sangat Baik

3. LKS Kepala SD Kanisius Klepu 40 : 8 = 5

Guru Kelas V SD Kanisius

Klepu 38 : 8 = 4,7

Guru Kelas IV SD

Kanisius Klepu 38 : 8 = 4,7

Rata-rata LKS 14,4 : 3 = 4,8 Sangat Baik

4. Bahan Ajar Kepala SD Kanisius Klepu 39 : 8 = 4,8

Guru Kelas V SD Kanisius

Klepu 39 : 8 = 4,8

Guru Kelas IV SD

Kanisius Klepu 39 : 8 = 4,8

Rata-rata Bahan Ajar 14,3 : 3 =4,8 Sangat Baik

5. Soal Kepala SD Kanisius Klepu 48 : 10 = 4,8

Guru Kelas V SD Kanisius

Klepu 48 : 10 = 4,8

Guru Kelas IV SD

Kanisius Klepu 48 : 10 = 4,8

Rata-rata Soal 14,4 : 3 = 4,8 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

72

Rata-rata penghitungan perangkat pembelajaran silabus adalah 4,8 dengan

kriteria sangat baik. Rata-rata berdasarkan penghitungan perangkat pembelajaran

RPP adalah 4,8 dengan kriteria sangat baik. Rata-rata berdasarkan penghitungan

perangkat pembelajaran LKS adalah 4,8 dengan kriteria sangat baik. Rata-rata

berdasarkan penghitungan perangkat pembelajaran bahan ajar adalah 4,7 dengan

kriteria sangat baik. Penghitungan perangkat pembelajaran soal evaluasi adalah

4,8 dengan kriteria sangat baik. Hasil validitas perangkat pembelajaran dapat

dilihat pada lampiran 14.

Salah satu komentar dari validator mengenai perangkat pembelajaran yang

peneliti buat adalah bahan ajar yang dibuat sudah mencakup materi yang akan

diajarkan, namun pemberian contoh masih kurang bervariasi.

3) Uji Validitas Lembar Pengamatan dan Kuesioner

Peneliti memerlukan kriteria penilaian yang tepat untuk lembar

pengamatan dan kuesioner. Peneliti memvalidasi instrumen pembelajaran

kepada dosen ahli. Hasil validasi lembar pengamatan dan kuesioner dapat dilihat

pada Tabel 3.10 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

73

Tabel 3.10 Hasil Penghitungan Validasi Lembar Pengamatan dan

Kuesioner

No Instrumen Validator

Hasil

Penilaian

Rata-rata

Keterangan

1. Lembar

Pengamatan

Dosen Ahli 19 : 5 = 3,8

Guru Kelas 21 : 5 = 4,2

Rata-rata Lembar Pengamatan 8 : 2 = 4 Baik

2. Kuesioner Dosen Ahli 34 : 10 = 3,4

Guru Kelas 36 : 10 = 3,6

Rata-rata Kuesioner 7 : 2 = 3,5 Baik

Hasil penilaian dari dosen ahli dan guru kelas mengenai lembar

pengamatan diperoleh rata-rata sebesar 4 dengan kriteria baik, sedangkan untuk

kuesioner memperoleh rata-rata sebesar 3,5 dengan kriteria baik. Komentar yang

diberikan oleh validator adalah instrumen sudah mencakup indikator yang

dicapai oleh peneliti, sehingga penilaian untuk instrumen penelitian

mendapatkan penilaian baik dari validator. Hasil validitas isi lembar pengamatan

dapat dilihat pada lampiran 15 dan hasil validitas isi lembar kuesioner dapat

dilihat pada lampiran 16.

b. Reliabilitas

Menurut Arikunto (2012 : 100) reliabilitas adalah keajegan dari suatu

instrumen yang telah diuji. Jadi, jika instrumen tersebut digunakan untuk kurun

waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda, maka hasil yang diperoleh relatif

sama. Arifin (2009 : 258) berpendapat bahwa reliabilitas adalah tingkat atau

derajat konsistensi dari suatu instrumen. Suatu tes dikatakan reliabel jika selalu

memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada

waktu atau kesempatan yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

74

Reliabilitas pada penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach’s atau

Koefisien Alpha.

Tabel 3.11 Kriteria Kualifikasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

Sumber : Arifin (2009 : 258)

Hasil penghitungan reliabilitas soal pilihan ganda yang valid untuk siklus

I dapat dilihat pada lampiran 17a. Hasil penghitungan reliabilitas soal pilihan

ganda yang valid untuk siklus II dapat dilihat pada lampiran 17b. Hasil

penghitungan reliabilitas soal uraian yang valid untuk siklus I dapat dilihat pada

lampiran 18a. Hasil penghitungan reliabilitas soal uraian yang valid untuk siklus

II dapat dilihat pada lampiran 18b.

G. Analisis Data

Kegiatan analisis data merupakan pengelompokan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, melakukan penghitungan untuk menyajikan data

tiap variabel yang diteliti, serta melakukan penghitungan untuk menjawab

rumusan masalah. Teknik analisis data yang digunakan peneliti yaitu dengan

menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif diskriptif.

Analisis kuantitatif dalam penelitian ini dengan menggunakan hasil

evaluasi siswa. Sedangakan analisis kualitatif diskriptif menggunakan hasil

rubrik pengamatan dan kuesioner. Keaktifan siswa dinyatakan dengan skor hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

75

rubrik pengamatan dan kuesioner minat siswa. Kemampuan kognitif dinyatakan

dengan skor hasil evaluasi.

H. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan dikatakan berhasil jika hasil yang dicapai siswa

melebihi kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti pada setiap siklus, yaitu

siklus I dan siklus II.

Analisis data mengenai keaktifan siswa dinyatakan dengan

menggunakan nilai rata-rata rubrik pengamatan dan kuesioner mengenai

keaktifan siswa. Analisis rubrik pengamatan dan kuesioner keaktifan siswa dapat

diperoleh dari membandingkan kondisi awal, kondisi akhir siklus I dan kondisi

akhir siklus II sesuai dengan kriteria keberhasilan. Kriteria keberhasilan dapat

dilihat pada Tabel 3.12 yang peneliti buat adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 12 Indikator Keberhasilan Penelitian

Variabel Indikator Kondisi

Awal

Target Akhir Siklus

I II

Keaktifan Nilai rata-rata Keaktifan

Siswa 54 70 70

Kemampuan

Kognitif

Nilai Rata-rata Siswa 65 80 80

Persentase Jumlah Siswa

yang Mencapai KKM 48% 80% 80%

1. Cara Menghitung Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan Kognitif

a. Peningkatan Keaktifan

Analisis data mengenai keaktifan siswa dinyatakan dengan nilai rata-rata

hasil rubrik pengamatan dan kuesioner siswa. Analisis rubrik pengamatan

keaktifan dan kuesioner dapat diperoleh dengan cara membandingkan kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

76

awal, kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II sesuai dengan kriteria

keberhasilan yang diharapkan. Keaktifan siswa diukur menggunakan lembar

pengamatan dan kuesioner, penghitungan data dapat diperoleh dengan langkah-

langkah sebagai berikut.

1) Pengamatan

a) Membuat tabel skor pengamatan keaktifan siswa.

b) Menjumlahkan skor pengamatan secara keseluruhan.

c) Menghitung skor total dengan rumus :

d) Menghitung skor keaktifan belajar siswa secara keseluruhan dengan

rumus :

e) Menghitung nilai rata-rata keaktifan siswa secara keseluruhan dengan

rumus :

2) Kuesioner

a) Membuat tabel skor kuesioner keaktifan siswa.

b) Menjumlahkan skor kuesioner secara keseluruhan.

c) Menghitung nilai keaktifan setiap siswa berdasarkan kuesioner

keaktifan dengan rentang skor 1-100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

77

d) Menghitung skor total berdasarkan kuesioner keaktifan :

e) Menghitung nilai rata-rata keaktifan siswa secara keseluruhan dengan

rumus :

3) Menghitung nilai keaktifan siswa secara keseluruhan berdasarkan keaktifan :

Untuk mengetahui klasifikasi keaktifan siswa dapat mengacu pada

Tabel 3.13 berikut.

Tabel 3. 13 Klasifikasi Keaktifan Siswa

Tingkat Penguasaan

Kompetensi Rentang Nilai

Nilai

Huruf Kriteria

81% x 100 81 – 100 A Sangat Baik

66% x 100 66 – 80 B Baik

56% x 100 56 – 65 C Cukup

46% x 100 46 – 55 D Kurang Baik

Di bawah 46% > 46 E Sangat Kurang Baik

Sumber : Masidjo (1995 : 157)

Nilai keaktifan setiap siswa :

Skor total :

Nilai keaktifan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

78

4) Membandingkan tingkat keaktifan siswa pada akhir siklus dengan kondisi

awal untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan keaktifan siswa atau

tidak.

b. Peningkatan Kemampuan Kognitif

Tes yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa menggunakan

soal pilihan ganda dan soal uraian objektif. Sesudah soal diujikan di kelas, hasil

nilai setiap siswa dan item soal ditabulasikan. Kriteria nilainya adalah sebagai

berikut.

1) Penskoran

a) Soal pilihan ganda :

Jawaban benar = 1

Jawaban salah = 0

b) Soal Uraian :

Skor 3 = Langkah benar, hasil benar, dan disederhanakan.

Skor 2 = Langkah benar, hasil salah

Skor 1 = Menuliskan soal atau langkah dan hasil salah

Skor 0 = Tidak mengerjakan sama sekali

c) Menghitung nilai setiap siswa

Rumus :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

79

d) Menghitung nilai rata-rata kelas

Rumus :

e) Menghitung persentase siswa yang telah mencapai KKM.

Rumus :

f) Menghitung nilai rata-rata keaktifan siswa secara keseluruhan dengan

rumus :

2) Membandingkan tingkat kemampuan kognitif siswa pada setiap akhir siklus

dengan kondisi awal untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan

kemampuan kognitif atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

80

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah

dilakukan. Bab IV berisi mengenai hasil penelitian dan pembahasan.

A. Kegiatan Pra Penelitian

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V SD Kanisius Klepu

untuk mengetahui materi pembelajaran yang sulit bagi siswa. Peneliti juga

melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian untuk mengetahui

masalah yang ada di kelas V SD Kanisius Klepu. Setelah peneliti mengetahui

masalah yang ada ketika pembelajaran di kelas, yaitu keaktifan dan kemampuan

kognitif siswa. Peneliti kemudian mengumpulkan data kondisi awal keaktifan dan

kemampuan kognitif siswa sebagai dasar penelitian.

Peneliti menggunakan lembar pengamatan untuk melihat kondisi awal

keaktifan siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika di kelas. Peneliti juga

membagikan lembar kuesioner yang diisi oleh 28 siswa kelas V SD Kanisius

Klepu. Pembagian lembar kuesioner bertujuan untuk mendukung data awal

keaktifan siswa terhadap pembelajaran matematika. Hasil dari observasi sebagai

berikut.

a. Keaktifan Siswa

Keaktifan siswa diperoleh dari hasil pengamatan dan kuesioner keaktifan

siswa ketika mengikuti pembelajaran di kelas. Data kondisi awal keaktifan siswa

dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

81

Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Keaktifan Siswa Berdasarkan Pengamatan dan

Kuesioner.

No Nama Pengamatan Kuesioner Rata-rata Keterangan

1. Adit 67 59 63 Cukup Aktif

2. Vito 50 47 49 Kurang Aktif

3. Wikan 33 53 43 Tidak Aktif

4. Damar 67 52 60 Cukup Aktif

5. Mila 50 60 55 Kurang Aktif

6. Vian 17 50 34 Tidak Aktif

7. Paul 67 60 64 Cukup Aktif

8. Trisna 33 54 44 Tidak Aktif

9. Erique 67 58 63 Cukup Aktif

10. Bagas 50 55 53 Kurang Aktif

11. Galih 67 56 62 Cukup Aktif

12. Aryo 67 54 61 Cukup Aktif

13. Kykan 67 56 62 Cukup Aktif

14. Herni 67 56 62 Cukup Aktif

15. Chlara 33 48 41 Tidak Aktif

16. Citna 67 60 64 Cukup Aktif

17. Anggita 67 51 59 Cukup Aktif

18. Putri 67 62 65 Cukup Aktif

19. Clara 33 53 43 Tidak Aktif

20. Aga 50 47 49 Kurang Aktif

21. Panji 67 65 66 Aktif

22. Lina 17 60 39 Tidak Aktif

23. Restu 67 54 61 Cukup Aktif

24. Dito 33 49 41 Tidak Aktif

25. Vian 33 59 46 Kurang Aktif

26. Doni 50 53 52 Kurang Aktif

27. Paska 50 60 55 Kurang Aktif

28. Yohanes 67 50 59 Cukup Aktif

Jumlah 1470 1541 1506 -

Rata-rata 53 55 54 Kurang Aktif

Rata-rata nilai keaktifan siswa dalam proses pembelajaran berdasarkan

pengamatan sebesar 53 dan rata-rata nilai keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh siswa sebesar 55. Kedua

data tersebut dapat diketahui rata-rata nilai keaktifan siswa berdasarkan

pengamatan dan kuesioner adalah 54 dan dikategorikan kurang aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

82

Siswa yang dikategorikan tidak aktif ada 7 siswa (25%) dari 28 siswa

yang ada di kelas, siswa yang dikategorikan kurang aktif ada 7 siswa (25%) dari

28 siswa yang ada di kelas, siswa yang dikategorikan cukup aktif ada 13 siswa

(46%) dari 28 yang ada di kelas, dan siswa yang dikategorikan aktif hanya ada 1

siswa (4%) dari 28 siswa yang ada di kelas. Hasil penghitungan pengamatan dapat

dilihat pada lampiran 19a dan kuesioner keaktifan siswa kondisi awal dapat dilihat

dalam lampiran 19b.

b. Kemampuan Kognitif Awal Siswa

Kemampuan kognitif awal siswa diperoleh peneliti dari nilai ulangan

siswa pada mata pelajaran matematika dengan KD 5.3 Mengalikan dan membagi

berbagai bentuk pecahan. Nilai ulangan yang digunakan peneliti dari tahun

pelajaran 2011/2012 dan 2012/2013. Rekap nilai tersebut dapat dilihat pada Tabel

4.2.

Tabel 4.2 Rekap Nilai Ulangan Matematika KD 5.3 Mengalikan dan

Membagi Berbagai Bentuk Pecahan pada Tahun Pelajaran 2011/2012 dan

2012/2013.

Tahun

Pelajaran

Nilai

KKM

Nilai

Rata-

rata

Rata-rata

ketuntasan

Rata-rata

ketidaktun-

tasan

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

2011/2012 60 66 48% 52% 92 50

2012/2013 60 64 48% 52% 90 52

Rata-rata 65 48% 52% 91 51

Data di atas dapat diketahui rata-rata nilai hasil ulangan Matematika

siswa kelas V SD Kanisius Klepu pada tahun pelajaran 2011/2012 dan 2012/2013.

Tahun pelajaran 2011/2012 dapat diketahui rata-rata nilai siswa adalah 66 dari 33

siswa. Sebanyak 15 siswa dari 33 siswa (45%) tuntas dan 18 siswa (55%) dari 33

siswa tidak tuntas. Sedangkan pada tahun pelajaran 2012/2013 dapat diketahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

83

rata-rata nilai hasil ulangan Matematika adalah 64 dari 29 siswa. Sebanyak 14

siswa (48%) dari 29 siswa tuntas dan 15 siswa (52%) dari 29 siswa tidak tuntas.

Berdasarkan data tersebut, peneliti menentukan data kondisi awal kemampuan

kognitif siswa diperoleh dari rata-rata nilai hasil ulangan Matematika dari tahun

pelajaran 2011/2012 dan 2012/2013, yaitu dengan nilai rata-rata 65. Nilai rata-rata

65 digunakan oleh peneliti sebagai data kondisi awal kemampuan kognitif pada

KD 5.3. Dokumen nilai ulangan tahun pelajaran 2011/2012 dapat dilihat pada

lampiran 20a dan dokumen nilai ulangan tahun pelajaran 2012/2013 dapat dilihat

pada lampiran 20b.

B. Deskripsi Pelaksanaan Tiap Siklus

Pelaksanaan Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Keaktifan dan

Kemampuan Kognitif Materi Perkalian Pecahan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Kelas V SD Kanisius Klepu Sleman” telah

dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu pada tanggal 19 Februari 2014 sampai 13

Maret 2014 dengan kegiatan sebagai berikut.

1. Pelaksanaan Siklus I

Siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu

2 x 40 menit. Siklus I pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 19 Februari 2014. Kegiatan berlangsung pada pukul 07.00 WIB sampai

08.20 WIB dengan materi perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa.

Sedangkan untuk siklus I pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

84

tanggal 20 Februari 2014. Kegiatan berlangsung pada pukul 07.00 WIB sampai

08.20 WIB dengan materi perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran.

a. Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan lembar pengamatan keaktifan

siswa untuk menilai keaktifan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung pada

mata pelajaran matematika. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran

berupa silabus, RPP, bahan ajar, LKS, dan evaluasi pembelajaran serta media

yang akan digunakan ketika melakukan siklus I untuk mendukung penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada mata pelajaran matematika di kelas

V SD Kanisius Klepu.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus dilakukan dalam 3 kali pertemuan, yaitu pertemuan

satu dan dua untuk penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan

pertemuan ketiga digunakan peneliti untuk evaluasi pembelajaran.

1) Pertemuan 1

Kegiatan pembelajaran diawali dengan konteks, guru memberikan

apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari dengan tanya jawab mengenai

bentuk-bentuk pecahan (pecahan biasa dan pecahan campuran). Kemudian, guru

memberikan pengalaman bagi siswa dengan motivasi kepada siswa, motivasi yang

diberikan guru berupa game menemukan amplop yang berisi puzzle pecahan,

puzzle yang sudah ditemukan siswa akan disusun oleh siswa. Sebelum siswa

mulai mencari amplop, guru membagi siswa dalam kelompok (berpasangan).

Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran. Guru juga

menyampaikan kepada siswa bahwa siswa yang aktif bertanya, menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

85

pertanyaan, dan mencatat akan mendapatkan poin keaktifan. Poin keaktifan

tersebut akan diakumulasikan pada akhir pembelajaran bersama guru (peneliti),

siswa yang dinyatakan aktif akan memperoleh reward.

Kegiatan inti, siswa berkumpul bersama pasangannya, kemudian menyusun

puzzle pecahan yang telah didapat. Setelah terbentuk puzzle, siswa diminta untuk

menuliskan nilai dari puzzle pecahan tersebut, misal

. Selanjutnya guru meminta

siswa untuk mengalikan pecahan tersebut dengan

. Sebelum siswa menghitung,

siswa diminta untuk memikirkan cara menyelesaikan soal tersebut (Think). Setelah

beberapa menit, siswa diminta untuk berdiskusi cara menyelesaikan soal dengan

pasangan masing-masing (Pair). Selanjutnya, siswa diminta untuk menyampaikan

hasil diskusi di depan kelas (Share). Guru memberikan tanggapan serta penguatan

dari presentasi siswa. Kemudian, siswa mengerjakan lembar LKS yang sudah

diberikan guru secara berpasangan. Guru bersama siswa membahas hasil

pekerjaan siswa.

Kegiatan akhir, siswa dengan guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. Kemudian, siswa mengerjakan lembar evaluasi secara mandiri atau

individu. Pembelajaran ditutup dengan tindak lanjut dari guru dan doa. Sebelum

kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa, guru dan siswa melakukan refleksi dan

merumuskan aksi dari kegitan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2) Pertemuan 2

Kegiatan pembelajaran diawali dengan konteks, guru memberikan

apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari dengan tanya jawab mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

86

materi sebelumnya. Kemudian, guru menumbuhkan pengalaman bagi siswa

dengan memberikan motivasi. Motivasi yang diberikan guru berupa game

menemukan amplop yang berisi soal pecahan, soal yang sudah ditemukan siswa

akan disusun oleh siswa. Sebelum siswa mulai mencari amplop, guru membagi

siswa dalam kelompok (berpasangan). Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan

dari pembelajaran. Guru juga menyampaikan kepada siswa bahwa siswa yang

aktif bertanya, menjawab pertanyaan, dan mencatat akan mendapatkan poin

keaktifan. Poin keaktifan tersebut akan diakumulasikan pada akhir pembelajaran

bersama guru (peneliti), siswa yang dinyatakan aktif akan memperoleh reward.

Kegiatan inti, siswa berkumpul bersama pasangannya, siswa diminta untuk

memikirkan cara menyelesaikan soal tersebut (Think). Setelah beberapa menit,

siswa diminta untuk berdiskusi cara menyelesaikan soal dengan pasangan masing-

masing (Pair). Selanjutnya, siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi di

depan kelas (Share). Guru memberikan tanggapan serta penguatan dari presentasi

siswa. Kemudian, siswa mengerjakan lembar LKS yang sudah diberikan guru

secara berpasangan. Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan siswa.

Kegiatan akhir, siswa dengan guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. Kemudian, siswa mengerjakan lembar evaluasi secara mandiri atau

individu. Pembelajaran ditutup dengan tindak lanjut dari guru dan doa. Sebelum

kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa, guru dan siswa melakukan refleksi dan

merumuskan aksi dari kegitan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

87

3) Pertemuan 3

Kegiatan pembelajaran diawali dengan konteks, guru memberikan

apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari dengan tanya jawab mengenai

materi yang akan digunakan untuk evaluasi (perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa dan perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran).

Kemudian, guru menumbuhkan pengalaman bagi siswa dengan memberikan

motivasi kepada siswa, motivasi yang diberikan guru berupa game “bom” (game

kelipatan) selama 2 putaran. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan dari

evaluasi. Guru menyampaikan peraturan dalam mengerjakan soal evaluasi. Siswa

yang aktif bertanya, menjawab pertanyaan, dan mencatat akan mendapatkan poin

keaktifan. Poin keaktifan tersebut akan diakumulasikan pada akhir pembelajaran

bersama guru (peneliti), siswa yang dinyatakan aktif akan memperoleh reward.

Kegiatan akhir, siswa dengan guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. Pembelajaran ditutup dengan tindak lanjut dari guru dan doa. Sebelum

kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa, guru dan siswa melakukan refleksi dan

merumuskan aksi dari kegitan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c. Pengamatan

Peneliti dalam melaksanakan pengamatan dibantu oleh dua pengamat,

yaitu teman sejawat dan guru kelas. Peneliti meminta bantuan teman sejawat dan

guru kelas untuk melakukan pengamatan ketika peneliti melaksanakan penelitian

karena, dengan bantuan orang lain akan memudahkan peneliti dalam

mengumpulkan data dan melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang sudah

peneliti laksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

88

Pengamat memberikan pendapat mengenai pembelajaran yang telah

peneliti laksanakan, pendapat tersebut meliputi pengelolaan kelas, kesesuaian

dengan RPP, dan alokasi waktu. Pelaksanaan penelitian sudah sesuai dengan yang

direncanakan, namun untuk pengelolaan kelas dan alokasi waktu masih kurang

memuaskan. Peneliti masih kurang menguasai kelas karena kelas masih ramai,

pembelajaran yang sudah direncanakan juga belum selesai dengan tepat waktu.

Hal yang baik dari peneliti adalah peneliti memberikan motivasi yang menarik

bagi siswa, dan RPP yang telah direncanakan sudah sesuai dengan pembelajaran

yang peneliti laksanakan.

d. Refleksi

Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2014

pada pukul 07.00 WIB sampai 08.20 WIB. Kegiatan yang direncanakan peneliti

dalam RPP telah berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan RPP. Alokasi

waktu yang telah disediakan juga dapat digunakan oleh peneliti dengan maksimal,

namun belum selesai dengan tepat waktu. Indikator kemampuan kognitif yang

akan dicapai juga dapat tercapai pada pertemuan pertama siklus I. Kendala yang

dialami peneliti ketika melakukan proses pembelajaran di kelas adalah

pengelolaan kelas yang masih kurang maksimal. Peneliti merasa kewalahan untuk

membimbing siswa dalam pembelajaran yang kondusif. Siswa sangat antusias

ketika memainkan game dan berebut untuk presentasi, sehingga suasana kelas

cukup ramai.

Pelaksanaan siklus I pertemuan kedua pada tanggal 20 Februari 2014 pada

pukul 07.00 WIB sampai 08.20 WIB. Pembelajaran matematika pada pertemuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

89

kedua siswa terlihat lebih antusias untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari

guru, siswa juga dengan antusias maju ke depan kelas untuk menyelesaikan soal

dari guru. Indikator keaktifan juga sudah dapat teramati pada pertemuan kedua

siklus I. Kendala yang dialami peneliti ketika menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS adalah dalam mengelola kelas, karena siswa telihat sangat

antusias, maka keadaan kelas terlihat ramai, peneliti kewalahan dalam mengelola

kelas.

Hasil yang telah diperoleh peneliti pada siklus I untuk nilai rata-rata

keaktifan siswa adalah 64. Hasil tersebut belum mencapai target yang telah

peneliti tentukan, yaitu 70. Peneliti akan melanjutkan penelitian di siklus II, agar

target nilai rata-rata keaktifan siswa dapat tercapai. Melihat kendala yang telah

dialami peneliti pada siklus I, maka yang harus dilakukan oleh peneliti adalah

lebih mengupayakan keadaan kelas yang kondusif untuk siklus II.

2. Pelaksanaan Siklus II

Siklus II dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan alokasi

waktu 2 x 40 menit. Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 10

Maret 2014 pada pukul 07.00 WIB sampai 08.20 WIB dengan materi perkalian

pecahan biasa dengan pecahan desimal. Pertemuan kedua dilaksanakan pada

tanggal 12 Maret 2014 pada pukul 07.00 WIB sampai 08.00 WIB dengan materi

perkalian pecahan campuran dengan pecahan desimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

90

a. Perencanaan

Peneliti menyusun rubrik pengamatan keaktifan siswa pada tahap

perencanaan untuk menilai keaktifan siswa ketika proses pembelajaran

berlangsung pada mata pelajaran matematika. Peneliti juga mempersiapkan

perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, bahan ajar, LKS, dan evaluasi

pembelajaran serta media yang akan digunakan ketika melakukan siklus II untuk

mendukung penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS untuk mata

pelajaran matematika di kelas V SD Kanisius Klepu.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus dilakukan dalam 3 kali pertemuan, yaitu pertemuan

satu dan dua untuk penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan

pertemuan ketiga digunakan peneliti untuk evaluasi pembelajaran.

1) Pertemuan 1

Kegiatan pembelajaran diawali dengan konteks, guru memberikan

apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari dengan tanya jawab mengenai

cara mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa. Kemudian, guru

menumbuhkan pengalaman kepada siswa dengan memberikan motivasi. Motivasi

yang diberikan guru berupa game menemukan amplop yang berisi soal pecahan,

soal yang sudah ditemukan siswa akan disusun oleh siswa. Sebelum siswa mulai

mencari amplop, guru membagi siswa dalam kelompok (berpasangan).

Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan dicapai.

Guru juga menyampaikan kepada siswa bahwa siswa yang aktif bertanya,

menjawab pertanyaan, dan mencatat akan mendapatkan poin keaktifan. Poin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

91

keaktifan tersebut akan diakumulasikan pada akhir pembelajaran bersama guru

(peneliti), siswa yang dinyatakan aktif akan memperoleh reward.

Kegiatan inti, siswa berkumpul bersama pasangannya, siswa diminta

untuk memikirkan cara menyelesaikan soal tersebut (Think). Setelah beberapa

menit, siswa diminta untuk berdiskusi cara menyelesaikan soal dengan pasangan

masing-masing (Pair). Selanjutnya, siswa diminta untuk menyampaikan hasil

diskusi di depan kelas (Share). Guru memberikan tanggapan serta penguatan dari

presentasi siswa. Kemudian, siswa mengerjakan lembar LKS yang sudah

diberikan guru secara berpasangan. Guru bersama siswa membahas hasil

pekerjaan siswa.

Kegiatan akhir, siswa dengan guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. Kemudian, siswa mengerjakan lembar evaluasi secara mandiri atau

individu. Pembelajaran ditutup dengan tindak lanjut dari guru dan doa. Sebelum

kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa, guru dan siswa melakukan refleksi dan

merumuskan aksi dari kegitan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2) Pertemuan 2

Kegiatan pembelajaran diawali dengan konteks, guru memberikan

apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari dengan tanya jawab mengenai

materi sebelumnya. Kemudian, guru menumbuhkan pengalaman pada diri siswa

dengan memberikan motivasi. Motivasi yang diberikan guru berupa game

menemukan amplop yang berisi soal pecahan, soal yang sudah ditemukan siswa

akan disusun oleh siswa. Sebelum siswa mulai mencari amplop, guru membagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

92

siswa dalam kelompok (berpasangan). Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan

dari pembelajaran. Guru juga menyampaikan kepada siswa bahwa siswa yang

aktif bertanya, menjawab pertanyaan, dan mencatat akan mendapatkan poin

keaktifan. Poin keaktifan tersebut akan diakumulasikan pada akhir pembelajaran

bersama guru (peneliti), siswa yang dinyatakan aktif akan memperoleh reward.

Kegiatan inti, siswa berkumpul bersama pasangannya, siswa diminta

untuk memikirkan cara menyelesaikan soal tersebut (Think). Setelah beberapa

menit, siswa diminta untuk berdiskusi cara menyelesaikan soal dengan pasangan

masing-masing (Pair). Selanjutnya, siswa diminta untuk menyampaikan hasil

diskusi di depan kelas (Share). Guru memberikan tanggapan serta penguatan dari

presentasi siswa. Kemudian, siswa mengerjakan lembar LKS yang sudah

diberikan guru secara berpasangan. Guru bersama siswa membahas hasil

pekerjaan siswa.

Kegiatan akhir, siswa dengan guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. Kemudian, siswa mengerjakan lembar evaluasi secara mandiri atau

individu. Pembelajaran ditutup dengan tindak lanjut dari guru dan doa. Sebelum

kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa, guru dan siswa melakukan refleksi dan

merumuskan aksi dari kegitan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

3) Pertemuan 3

Kegiatan pembelajaran diawali dengan konteks, guru memberikan

apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari dengan tanya jawab mengenai

materi yang akan digunakan untuk evaluasi (perkalian pecahan biasa dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

93

pecahan biasa dan perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran).

Kemudian, guru menumbuhkan pengalaman pada diri siswa dengan memberikan

motivasi kepada siswa, motivasi yang diberikan guru berupa game “bom” (game

kelipatan) selama 2 putaran. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan dari

evaluasi. Guru menyampaikan peraturan dalam mengerjakan soal evaluasi. Siswa

yang aktif bertanya, menjawab pertanyaan, dan mencatat akan mendapatkan poin

keaktifan. Poin keaktifan tersebut akan diakumulasikan pada akhir pembelajaran

bersama guru (peneliti), siswa yang dinyatakan aktif akan memperoleh reward.

Kegiatan akhir, siswa dengan guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. Pembelajaran ditutup dengan tindak lanjut dari guru dan doa. Sebelum

kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa, guru dan siswa melakukan refleksi dan

merumuskan aksi dari kegitan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c. Pengamatan

Peneliti dalam melaksanakan pengamatan dibantu oleh dua pengamat,

yaitu teman sejawat dan guru kelas. Peneliti meminta bantuan teman sejawat dan

guru kelas untuk melakukan pengamatan ketika peneliti melaksanakan penelitian

karena, dengan bantuan orang lain akan memudahkan peneliti dalam

mengumpulkan data dan melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang sudah

peneliti laksanakan.

Pengamat memberikan pendapat mengenai pembelajaran yang telah

peneliti laksanakan, pendapat tersebut meliputi pengelolaan kelas, kesesuaian

dengan RPP, dan alokasi waktu. Pelaksanaan penelitian sudah sesuai dengan yang

direncanakan, pengelolaan kelas sudah baik. Hal yang baik dari peneliti adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

94

peneliti memberikan motivasi yang menarik bagi siswa, RPP yang telah

direncanakan sudah sesuai dengan pembelajaran yang peneliti laksanakan dan

indikator keaktifan sudah banyak teramati.

d. Refleksi

Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2014

pada pukul 07.00 WIB sampai 08.20 WIB. Peneliti sudah melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat, alokasi waktu juga sudah

sesuai, indikator keaktifan juga dapat teramati. Kendala yang dialami peneiliti

ketika siklus I adalah pengelolaan kelas yang masih kurang baik, namun pada

siklus II pertemuan pertama, peneliti sudah mampu mengelola kelas dengan baik.

Keadaan kelas tidak begitu ramai seperti ketika siklus I.

Pelaksanaan siklus II pertemuan kedua pada tanggal 12 Maret 2014 pada

pukul 07.00 WIB sampai 08.20 WIB. Pertemuan kedua, siswa terlihat lebih

antusias untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru, siswa juga dengan

antusias maju ke depan kelas untuk menyelesaikan soal dari guru. Indikator

keaktifan juga sudah dapat teramati pada pertemuan kedua siklus II. Alokasi

waktu juga sudah tepat. Kendala yang dialami peneliti ketika menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah dalam mengelola kelas, karena siswa

telihat sangat antusias, maka keadaan kelas terlihat ramai, peneliti kewalahan

dalam mengelola kelas, namun peneliti dapat mengelola kelas dengan baik.

Melihat proses pelaksanaan pada siklus II, dapat dikatakan bahwa

pelaksanaan siklus II telah berhasil dilaksanakan oleh peneliti. Nilai rata-rata

keaktifan siswa pada siklus II adalah 71. Terget nilai rata-rata keaktifan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

95

adalah 70, maka penelitian pada siklus II dinyatakan berhasil, karena telah

malampui target nilai rata-rata keaktifan siswa yang sudah ditentukan oleh

peneliti, maka penelitian dihentikan sampai siklus II.

C. Hasil Penelitian

Berdasarkan pengamatan kegiatan proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan oleh peneliti, peneliti sudah melaksanakan rencana pembelajaran

yang telah direncanakan dalam RPP. Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II

sebagai berikut.

1. Siklus I

Hasil penelitian keaktifan dan kemampuan kognitif materi perkalian

pecahan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS kelas V SD

Kanisius Klepu pada siklus I, sebagai berikut.

a) Keaktifan Siswa

Hasil penelitian untuk skor keaktifan siswa diperoleh dengan

pengumpulan data dengan cara mengisi lembar pengamatan atau observasi dan

kuesioner yang diisi siswa kelas V SD Kanisius Klepu dengan jumlah 28 siswa di

akhir siklus I. Nilai keaktifan siswa berdasarkan pengamatan dan kuesioner dapat

dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Data Nilai Siklus I Keaktifan Siswa Berdasarkan

Pengamatan dan Kuesioner.

No Nama Pengamatan Kuesioner Rata-rata Keterangan

1. Adit 59 71 65 Cukup Aktif

2. Vito 59 58 59 Cukup Aktif

3. Wikan 50 68 59 Cukup Aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

96

No Nama Pengamatan Kuesioner Rata-rata Keterangan

4. Damar 59 79 69 Aktif

5. Mila 59 80 70 Aktif

6. Vian 42 81 62 Cukup Aktif

7. Paul 50 87 69 Aktif

8. Trisna 50 72 61 Cukup Aktif

9. Erique 42 71 57 Cukup Aktif

10. Bagas 50 85 68 Aktif

11. Galih 59 73 66 Aktif

12. Aryo 50 77 64 Cukup Aktif

13. Kykan 67 85 76 Aktif

14. Herni 59 86 73 Aktif

15. Chlara 50 82 66 Aktif

16. Cina 50 86 68 Aktif

17. Anggita 42 60 51 Kurang Aktif

18. Putri 50 72 61 Cukup Aktif

19. Clara 50 69 60 Cukup Aktif

20. Aga 42 72 57 Cukup Aktif

21. Panji 59 82 71 Aktif

22. Lina 59 69 64 Cukup Aktif

23. Restu 50 77 64 Cukup Aktif

24. Dito 50 75 63 Cukup Aktif

25. Vian 42 82 62 Cukup Aktif

26. Doni 50 80 65 Cukup Aktif

27. Paska 42 77 60 Cukup Aktif

28. Yohanes 42 75 59 Cukup Aktif

Jumlah 1433 2131 1782 -

Rata-rata 51 76 64 Cukup Aktif

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata keaktifan

siswa berdasarkan pengamatan sebesar 51 dan berdasarkan kuesioner yang telah

diisi oleh siswa sebesar 76. Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata hasil

keaktifan siswa dari pengamatan dan kuesioner adalah 64 dan dikategorikan

cukup aktif. Sebanyak 1 siswa (4%) dari 28 siswa dikategorikan kurang aktif.

Sedangkan sebanyak 17 siswa (60%) dari 28 siswa dikategorikan cukup aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

97

Sebanyak 10 siswa (36%) dari 28 siswa dikategorikan aktif. Hasil penghitungan

nilai rata-rata keaktifan siswa siklus I adalah 64. Peneliti menetapkan target nilai

rata-rata keaktifan siswa sebesar 70. Maka, nilai rata-rata keaktifan siswa belum

tercapai pada siklus I. Data pengitungan skor pengamatan siklus I dapat dilihat

pada lampiran 21a dan skor kuesioner keaktifan siswa siklus I dapat dilihat dalam

lampiran 21b.

b) Kemampuan Kognitif Siswa

Hasil penelitian untuk kemampuan kognitif siswa diperoleh dengan nilai

kognitif siswa kelas V SD Kanisius Klepu dengan jumlah 28 siswa. Nilai kognitif

siswa dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Nilai Kemampuan Kognitif Siswa Siklus I

No Nama KKM Pertemuan

1

Pertemuan

2 Evaluasi

Rata-

rata Keterangan

1. Adit 60 75 95 100 90 Tuntas

2. Vito 60 83 76 64 74 Tuntas

3. Wikan 60 75 98 92 88 Tuntas

4. Damar 60 90 93 80 88 Tuntas

5. Mila 60 83 93 100 92 Tuntas

6. Vian 60 95 77 84 85 Tuntas

7. Paul 60 95 98 100 98 Tuntas

8. Trisna 60 93 100 96 96 Tuntas

9. Erique 60 98 98 96 97 Tuntas

10. Bagas 60 83 95 92 90 Tuntas

11. Galih 60 50 74 44 56 Tidak

Tuntas

12. Aryo 60 68 98 100 89 Tuntas

13. Kykan 60 78 98 92 89 Tuntas

14. Herni 60 50 98 100 83 Tuntas

15. Chlara 60 50 98 96 81 Tuntas

16. Cinta 60 38 92 96 75 Tuntas

17. Anggi 60 92 82 100 91 Tuntas

18. Putri 60 100 100 100 100 Tuntas

19. Clara 60 50 95 100 82 Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

98

No Nama KKM Pertemuan

1

Pertemuan

2 Evaluasi

Rata-

rata Keterangan

20. Aga 60 60 74 72 69 Tuntas

21. Panji 60 95 100 100 98 Tuntas

22. Lina 60 50 74 48 57 Tidak

Tuntas

23. Restu 60 75 84 96 85 Tuntas

24. Dito 60 48 74 44 55 Tidak

Tuntas

25. Vian 60 70 88 100 86 Tuntas

26. Doni 60 48 98 92 79 Tuntas

27. Paska 60 68 85 72 75 Tuntas

28. Yohan 60 93 95 64 84 Tuntas

Jumlah 2334

Rata-rata 83

Nilai tertinggi 100

Nilai Terendah 55

Persentase siswa tuntas 89%

Persentase siswa tidak tuntas 11%

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata hasil ulangan

matematika siswa kelas V SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 2013/2014 sebesar

83 dari 28 siswa. Target yang telah peneliti tetapkan adalah 80, maka penelitian

kemampuan kognitif siswa pada siklus I dinyatakan berhasil, karena sudah

melampaui target. Sebanyak 25 siswa (89%) dari 28 siswa mendapatkan nilai di

atas KKM dan sebanyak 3 siswa (11%) dari 28 siswa mendapatkan nilai di bawah

KKM. Data nilai kemampuan kognitif siswa siklus I dapat dilihat pada lampiran

22.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

99

2. Siklus II

Hasil penelitian keaktifan dan kemampuan kognitif materi perkalian

pecahan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS kelas V SD

Kanisius Klepu pada siklus II, sebagai berikut.

a) Keaktifan Siswa

Hasil penelitian untuk skor keaktifan siswa diperoleh dengan

pengumpulan data dengan cara mengisi lembar pengamatan atau observasi dan

kuesioner yang diisi siswa kelas V SD Kanisius Klepu dengan jumlah 28 siswa di

akhir siklus II. Nilai keaktifan siswa berdasarkan pengamatan dan kuesioner dapat

dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Data Nilai Siklus II Keaktifan Berdasarkan Pengamatan

dan Kuesioner

No Nama Pengamatan Kuesioner Rata-rata Keterangan

1. Adit 67 85 76 Aktif

2. Vito 75 65 70 Aktif

3. Wikan 50 85 68 Aktif

4. Damar 42 86 64 Cukup Aktif

5. Mila 33 90 62 Cukup Aktif

6. Vian 42 85 64 Cukup Aktif

7. Paul 67 90 79 Aktif

8. Trisna 42 81 62 Cukup Aktif

9. Erique 59 85 72 Aktif

10. Bagas 75 85 80 Aktif

11. Galih 50 73 62 Cukup Aktif

12. Aryo 59 77 68 Aktif

13. Kykan 59 90 75 Aktif

14. Herni 75 91 83 Aktif

15. Chlara 59 82 71 Aktif

16. Cinta 67 90 79 Aktif

17. Anggita 59 66 63 Cukup Aktif

18. Putri 67 77 72 Aktif

19. Clara 59 74 67 Aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

100

No Nama Pengamatan Kuesioner Rata-rata Keterangan

20. Aga 50 85 68 Aktif

21. Panji 83 85 84 Aktif

22. Lina 67 73 70 Aktif

23. Restu 83 81 82 Aktif

24. Dito 33 77 55 Cukup Aktif

25. Vian 75 85 80 Aktif

26. Doni 67 87 77 Aktif

27. Paska 50 83 67 Aktif

28. Yohanes 67 81 74 Aktif

Jumlah 1681 2294 1988 -

Rata-rata 60 82 71 Aktif

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata keaktifan

siswa berdasarkan pengamatan sebesar 60 dan berdasarkan kuesioner yang telah

diisi oleh siswa sebesar 82. Data tersebut dapat menunjukkan bahwa rata-rata

hasil keaktifan siswa adalah 71 dan dikategorikan aktif. Sebanyak 7 siswa (25%)

dari 28 siswa dikategorikan cukup aktif. Sedangkan, sebanyak 21 siswa (75%)

dari 28 siswa dikategorikan aktif. Nilai rata-rata keaktifan siswa yang dicapai

pada siklus II telah melampaui target, maka penelitian keaktifan siswa dinyatakan

berhasil. Data penghitungan skor pengamatan siklus II dapat dilihat pada lampiran

23a dan skor kuesioner keaktifan siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran 23b.

b) Kemampuan Kognitif Siswa

Hasil penelitian untuk kemampuan kognitif siswa diperoleh dengan nilai

kognitig siswa kelas V SD Kanisius Klepu dengan jumlah 28 siswa. Nilai kognitif

siswa dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

101

Tabel 4.6 Nilai Kemampuan Kognitif Siswa Siklus II

No Nama KKM Pertemuan

1

Pertemuan

2 Evaluasi

Rata-

rata Keterangan

1. Adit 70 98 75 95 89 Tuntas

2. Vito 70 88 75 65 76 Tuntas

3. Wikan 70 100 90 100 97 Tuntas

4. Damar 70 95 90 95 93 Tuntas

5. Mila 70 100 90 100 97 Tuntas

6. Vian 70 95 75 90 87 Tuntas

7. Paul 70 90 75 100 88 Tuntas

8. Trisna 70 100 90 95 95 Tuntas

9. Erique 70 100 75 100 92 Tuntas

10. Bagas 70 90 90 95 92 Tuntas

11. Galih 70

75 65 60 66 Tidak

Tuntas

12. Aryo 70 98 90 85 91 Tuntas

13. Kykan 70 100 90 90 93 Tuntas

14. Herni 70 98 90 100 96 Tuntas

15. Chlara 70 100 100 100 100 Tuntas

16. Citna 70 100 100 90 97 Tuntas

17. Anggit 70 95 100 75 90 Tuntas

18. Putri 70 100 90 100 97 Tuntas

19. Clara 70 100 100 100 100 Tuntas

20. Aga 70 90 90 75 85 Tuntas

21. Panji 70 90 75 100 88 Tuntas

22. Lina 70 100 75 55 77 Tuntas

23. Restu 70 98 75 85 86 Tuntas

24. Dito 70 75 65 65 68 Tidak

Tuntas

25. Vian 70 95 90 100 95 Tuntas

26. Doni 70 100 90 100 97 Tuntas

27. Paska 70 100 75 65 80 Tuntas

28. Yohan 70 100 90 75 88 Tuntas

Jumlah 2500

Rata-rata 89

Nilai tertinggi 100

Nilai Terendah 67

Persentase siswa tuntas 93%

Persentase siswa tidak tuntas 7%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

102

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata hasil ulangan

matematika siswa kelas V SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 2013/2014 sebesar

89 dari 28 siswa. Sebanyak 26 siswa (93%) dari 28 siswa mendapatkan nilai di

atas KKM dan sebanyak 2 siswa (7%) dari 28 siswa mendapatkan nilai di bawah

KKM. Data nilai kemampuan kognitif siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran

24.

D. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas V SD Kanisius Klepu.

Proses pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dan

kemampuan kognitif melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

dalam mata pelajaran matematika pada siswa kelas V SD Kanisius Klepu. Proses

pembelajaran berlangsung seperti yang telah direncanakan oleh peneliti dalam

RPP. Perencanaan tersebut terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus terdiri

dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Peneliti menggunakan dua

variabel, yaitu peningkatan keaktifan dan kemampuan kognitif siswa.

Penghitungan keaktifan siswa menggunakan lembar pengamatan atau observasi

dan kuesioner, sedangkan penghitungan kemampuan kognitif menggunakan nilai

kognitif.

1. Keaktifan Siswa

Berdasarkan hasil pengamatan dan kuesioner yang dilaksanakan pada

pra-siklus, akhir siklus I, dan akhir siklus II didapat peningkatan keaktifan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

103

signifikan. Hasil penghitungan rata-rata keaktifan siswa dapat dilihat pada Tabel

4.7 Rata-rata Keaktifan Siswa sebagai berikut.

Tabel 4.7 Hasil Penghitungan Rata-rata Keaktifan Siswa Kelas V SD

Kanisius Klepu

No Nama Kondisi Awal Siklus I Siklus II

1. Adit 63 Cukup Aktif 65 Cukup Aktif 76 Aktif

2. Vito 49 Kurang Aktif 59 Cukup Aktif 70 Aktif

3. Wikan 43 Tidak Aktif 59 Cukup Aktif 68 Aktif

4. Damar 60 Cukup Aktif 69 Aktif 64 Cukup Aktif

5. Mila 55 Kurang Aktif 70 Aktif 62 Cukup Aktif

6. Vian 34 Tidak Aktif 62 Cukup Aktif 64 Cukup Aktif

7. Paul 64 Cukup Aktif 69 Aktif 79 Aktif

8. Trisna 44 Tidak Aktif 61 Cukup Aktif 62 Cukup Aktif

9. Erique 63 Cukup Aktif 57 Cukup Aktif 72 Aktif

10. Bagas 53 Kurang Aktif 68 Aktif 80 Aktif

11. Galih 62 Cukup Aktif 66 Aktif 62 Cukup Aktif

12. Aryo 61 Cukup Aktif 64 Cukup Aktif 68 Aktif

13. Kykan 62 Cukup Aktif 76 Aktif 75 Aktif

14. Herni 62 Cukup Aktif 73 Aktif 83 Aktif

15. Chlara 41 Tidak Aktif 66 Aktif 71 Aktif

16. Citna 64 Cukup Aktif 68 Aktif 79 Aktif

17. Anggita 59 Cukup Aktif 51 Kurang Aktif 63 Cukup Aktif

18. Putri 65 Cukup Aktif 61 Cukup Aktif 72 Aktif

19. Clara 43 Tidak Aktif 60 Cukup Aktif 67 Aktif

20. Aga 49 Kurang Aktif 57 Cukup Aktif 68 Aktif

21. Panji 66 Aktif 71 Aktif 84 Aktif

22. Lina 39 Tidak Aktif 64 Cukup Aktif 70 Aktif

23. Restu 61 Cukup Aktif 64 Cukup Aktif 82 Aktif

24. Dito 41 Tidak Aktif 63 Cukup Aktif 55 Cukup Aktif

25. Vian 46 Kurang Aktif 62 Cukup Aktif 80 Aktif

26. Doni 52 Kurang Aktif 65 Cukup Aktif 77 Aktif

27. Paska 55 Kurang Aktif 60 Cukup Aktif 67 Aktif

28. Yohanes 59 Cukup Aktif 59 Cukup Aktif 74 Aktif

Jumlah 1506 1782 1988

Rata-rata 54 Kurang

Aktif 64

Cukup

Aktif 71 Aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

104

Sesuai dengan analisis data, bahwa keaktifan siswa terlihat mengalami

peningkatan dari kondisi awal, siklus I, hingga siklus II. Kondisi awal sebelum

melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS rata-

rata keaktifan kelas V SD Kanisius Klepu adalah 54 dan berdasarkan tabel

klasifikasi keaktifan siswa merupakan kategori kurang aktif. Siswa yang

dikategorikan tidak aktif ada 7 siswa (25%) dari 28 siswa kelas V SD Kanisius

Klepu. Siswa yang dikategorikan kurang aktif ada 7 siswa (25%) dari 28 siswa.

Siswa yang dikategorikan cukup aktif ada 13 siswa (46%) dari 28 siswa.

Sedangkan siswa yang dikategorikan aktif ada 1 siswa (4%) dari 28 siswa.

Setelah melakukan pembelajaran di siklus I dengan model kooperatif tipe

TPS terjadi peningkatan keaktifan pada kelas V SD Kanisius Klepu, yaitu 64.

Sebanyak 1 siswa (4%) dari 28 siswa dikategorikan kurang aktif, sebanyak 17

siswa (61%) dari 28 siswa dikategorikan cukup aktif dan sebanyak 10 siswa

(36%) dari 28 siswa dikategorikan aktif. Rata-rata nilai keaktifan siswa sebesar 64

menunjukkan target 70 belum tercapai, sehingga peneliti melanjutkan penelitian

pada siklus II.

Pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS terjadi peningkatan keaktifan pada kelas V SD Kanisius

Klepu yaitu dengan rata-rata 71 yang dikategorikan aktif. Sebanyak 7 siswa (25%)

dari 28 siswa dikategorikan cukup aktif. Siswa yang dikategorikan aktif sebanyak

21 siswa (75%) dari 28 siswa. Rata-rata keaktifan siswa 71 menunjukkan target

70 telah terlampaui. Hasil tersebut menunjukkan bahwa indikator ketercapaian

telah tercapai, sehingga peneliti tidak melanjutkan ke siklus III. Berikut adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

105

grafik peningkatan keaktifan siswa dari kondisi awal, akhir siklus I, dan akhir

siklus II. Grafik peningkatan keaktifan dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Peningkatan Keaktifan Siswa

2. Kemampuan Kognitif Siswa

Berdasarkan hasil evaluasi dari nilai kognitif yang dilaksanakan pada

akhir siklus I dan akhir siklus II maka peningkatan kemampuan kognitif yang

signifikan dapat dilihat pada Tabel 4.8 Nilai Kemampuan Kognitif Siswa Kelas V

SD Kanisius Klepu.

Tabel 4.8 Nilai Kemampuan Kognitif Siswa Kelas V SD Kanisius

Klepu

No Nama Kondisi

Awal

Setelah Tindakan

Siklus I Ketuntasan Siklus

II Ketuntasan

Nilai Ya Tidak Nilai Ya Tidak

1. Adit 90 89

2. Vito 74 76

3. Wikan 88 97

4. Damar 88 93

5. Mila 92 97

6. Vian 85 87

7. Paul 98 88

8. Trisna 96 95

54 54

70 64 64

70 71

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Kondisi Awal Akhir Siklus I Akhir Siklus

II

Kondisi awal

Target Siklus I

Akhir siklus I

Target Siklus II

Akhir siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

106

No Nama Kondisi

Awal

Setelah Tindakan

Siklus I Ketuntasan Siklus

II Ketuntasan

Nilai Ya Tidak Nilai Ya Tidak

9. Erique 97 92

10. Bagas 90 92

11. Galih 56 66

12. Aryo 89 91

13. Kykan 89 93

14. Herni 83 96

15. Chlara 81 100

16. Cinta 75 97

17. Anggit 91 90

18. Putri 100 97

19. Clara 82 100

20. Aga 69 85

21. Panji 98 88

22. Lina 57 77

23. Restu 85 86

24. Dito 55 68

25. Vian 86 95

26. Doni 79 97

27. Paska 75 80

28. Yohan 84 88

Jumlah 2334 25 3 2500 26 2

Persentase

ketuntasan 48% 89% 11% 93% 7%

Rata-rata 64 83 89

Evaluasi diberikan pada akhir siklus I dan akhir siklus II kepada siswa

kelas V SD Kanisius Klepu yang berjumlah 28 siswa. Sebelum melakukan

penelitian, nilai rata-rata siswa adalah 65. Setelah melakukan pembelajaran di

siklus I dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS terdapat 3

siswa (11%) yang memperoleh nilai di bawah KKM dari 28 siswa dan siswa yang

memperoleh nilai di atas KKM ada 25 siswa (89%) dari 28 siswa. Nilai rata-rata

yang diperoleh pada siklus I dinyatakan tercapai karena besar nilai rata-rata adalah

83 sudah melampaui target yaitu 80.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

107

Siklus II, setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS terdapat II siswa (7%) yang memperoleh nilai

di bawah KKM dari 28 siswa dan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM ada

26 siswa (93%) dari 28 siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus II

dinyatakan berhasil, karena hasil nilai rata-rata melampaui dari target 80, yaitu 89.

Peningkatan kemampuan kognitif siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II

dapat dilihat pada grafik peningkatan. Grafik peningkatan dapat dilihat pada

Gambar 4.2 berikut.

Gambar 4.2 Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas V SD Kanisius

Klepu

Gambar 4.3 Persentase Pencapaian KKM Siswa Kelas V SD Kanisius Klepu

65 65

80 83 83 80 89

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Kondisi Awal

Target Siklus I

Siklus I

Target Siklus II

Siklus II

48 48

80 89 89

80

93

0

20

40

60

80

100

Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II

Kondisi Awal

Taerget Siklus I

Siklus I

Target Siklus II

Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

108

Hasil pengamatan dan kuesioner yang telah dilakukan pada pra siklus,

siklus I, dan siklus II serta berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilaksanakan

pada akhir siklus I dan akhir siklus II juga mengalami peningkatan yang

signifikan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tingkat keaktifan siswa dan

kemampuan kognitif pada siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan.

Penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis tentang penggunaaan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS mampu meningkatkan keaktifan dan

kemampuan kognitif.

Peningkatan yang terjadi tidak terlepas dari faktor yang mendukung,

salah satu faktor yang mendukung adalah peran guru dan model pembelajaran

yang digunakan. Peran guru terlihat jelas ketika guru membimbing siswa atau

memfasilitasi siswa dalam belajar. Fasilitas yang dapat guru sediakan adalah

model pembelajaran yang menarik siswa, sehingga siswa akan termotivasi dalam

belajar, selain itu siswa aktif dalam proses pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif tipe TPS mampu menarik perhatian

siswa, karena model tersebut menyediakan waktu luang bagi siswa untuk

berdiskusi dengan pasangannya. Model kooperatif tipe TPS juga mampu

memberikan stimulus bagi siswa agar siswa mau berperan aktif untuk berdiskusi

dalam kelompok dan presentasi di depan kelas. Peran guru dan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS sangat membantu siswa sehingga mampu

meningkatkan keaktifan dan kemampuan kognitif siswa kelas V SD Kanisius

Klepu pada mata pelajaran matematika. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari

data konsisi awal keaktifan siswa dengan rata-rata 54, kemudian mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

109

peningkatan pada akhir siklus dengan rata-rata sebesar 71. Peningkatan

kemampuan kognitif dari kondisi awal dengan rata-rata 65, kemudian mengalami

peningkatan pada akhir siklus dengan rata-rata sebesar 89. Peningkatan keaktifan

dan kemampuan kognitif dapat dilihat di Tabel 4.9 Rekapitulasi hasil penelitian

berikut.

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Penelitian

Variabel Indikator Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II

Target Pencapaian Target Pencapaian

Keaktifan

Nilai rata-

rata

Keaktifan

Siswa

54 70 64 70 71

Kemampuan

Kognitif

Nilai

Rata-rata

Siswa

65 80 83 80 89

Persentase

Jumlah

Siswa

yang

Mencapai

KKM

48% 80% 89% 80% 93%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

110

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian yang telah dilakukan selama dua siklus dan berdasarkan

seluruh pembahasan serta analisis yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan

bahwa :

1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi perkalian

pecahan dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan kognitif siswa kelas

V SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 2013/2014. Peningkatan dapat dilihat

dari data konsisi awal keaktifan siswa dengan rata-rata 54, kemudian

mengalami peningkatan pada akhir siklus dengan rata-rata sebesar 71.

Peningkatan untuk kemampuan kognitif nampak pada kondisi sebelum

melakukan penelitian, nilai rata-rata siswa adalah 65 dengan persentase siswa

yang mencapai KKM 48%. Setelah melakukan penelitian dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS diperoleh nilai rata-

rata kemampuan kognitif siswa di akhir siklus adalah 89 dengan persentase

siswa yang mencapai KKM 93%.

2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi perkalian

pecahan dalam meningkatkan keaktifan dan kemampuan kognitif siswa kelas

V SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 2013/2014 dengan langkah sebagai

berikut : pertama, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian

memberikan soal kepada siswa. Selanjutnya siswa memikirkan solusi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

111

menyelesaikan soal dari guru secara individu (Think). Kedua, siswa

berkelompok berpasangan (setiap kelompok berjumlah 2 atau pair). Siswa

berdiskusi dengan pasangan untuk menyelesaikan soal dari guru. Ketiga,

siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas (Share). Upaya

peningkatan kemampuan kognitif pada mata pelajaran matematika dengan

materi perkalian pecahan kelas V SD Kanisius Klepu dinyatakan berhasil. Hal

ini.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dari penelitian ini adalah peneliti yang harus melakukan

sendiri pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TPS di kelas V

SD Kanisius Klepu. Selain itu, peneliti mengalami kendala ketika pertama kali

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, karena peneliti masih harus

menyesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan keadaan

siswa. Peneliti juga mengalami kendala untuk mengelola kelas, ketika

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, karena siswa sangat

antusias untuk presentasi di depan kelas, dengan jumlah kelompok yang banyak

sehingga peneliti mengalami kesulitan untuk mengatur kelompok agar

pembelajaran di kelas tetap kondusif.

C. Saran

Setelah peneliti melakukan penelitian, ada bebrapa saran yang dapat

menjadi bahan pertimbangan untuk kemajuan belajar di SD Kanisius Klepu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

112

khususnya dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dalam

upaya meningkatkan keaktifan dan kemampuan kognitif siswa pada mata

pelajaran matematika.

1. Bagi Sekolah

Diharapkan sekolah memberikan dukungan terhadap pembelajaran

matematika ataupun mata pelajaran lain dengan menggunakan model

pembelajaran inovatif. Dukungan tersebut dapat berguna agar guru mampu

mengembangkan atau memfasilitasi siswa dengan maksimal dalam

pembelajaran yang inovatif.

2. Bagi Guru

Guru diharapkan mau merapkan model pembelajaran yang inovatif bagi

siswa, salah satu model pembelajaran yang inovatif adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Agar siswa terbiasa

untuk menyelesaikan masalah yang ditemui dengan menjalin kerjasama antar

teman.

3. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) diharapkan

mampu menerapkan model pembelajaran tersebut pada mata pelajaran lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

113

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Azwar, S. 2001. Tes prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

BSNP. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta

: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Erwidiya, dan kawan-kawan. 2013. Penerapan Model Think Pair Share Untuk

Meningkatkan Sikap Kerjasama Dan Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan.

Volume 1. No 8.

(http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/pgsd/article/view/5353) diakses

pada : 26/05/2014 pukul 9:14 WIB.

Fathani, A. 2009. Matematika Hakikat & Logika. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Febru, E dan Dwi, A. 2012. Penelitian Tindakan Kelas : Teori dan Aplikasinya.

Yogyakarta : Aditya Media Publishing.

Hamzah. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM : Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Herabudin. 2010. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung : CV Pustaka Setia.

Hollingsworth, P & Gina Lewis. 2008. Pembelajaran aktif : Meningkatkan

keasyikan kegiatan di kelas (Wulandari, D & Didik, H). Jakarta: PT Indeks.

(Karya asli diterbitkan pada tahun 1998).

Huda, M. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ibrahim & Suparni. 2008. Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta :

Bidang Akademik.

Isjoni. 2013. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Junaidi. 2013. Peningkatan Aktivitas Belajar Dengan Menggunakan Teknik

Think-Pair-Share Dalam Pembelajaran Matematika SD N 1 Sokan. Jurnal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

114

Penelitian. Volume 2. No 1.

(http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/2833)

diakses pada 25/05/2014 pukul 10:01 WIB.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Kusumah & Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta : PT Indeks.

Masidjo. 2010. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta

: Kanisius.

Nurulhayati, S. 2002. Pembelajaran Kooperatif yang Menggairahkan. Wahana

Informasi dan Komunikasi Pendidikan TK dan SD. Edisi3.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi 3. Jakarta : Balai Pustaka.

Rakhmat, C. 2001. Evaluasi Pengajaran. Bandung : CV Maulana.

Reniastuti, N. 2012. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think

Pair Share Terhadap Hasil Belajar Matematika. Volume 2. No 1.

(http://pasca.undiksha.ac.id/e-

journal/index.php/jurnal_pendas/article/view/264) diakses pada

25/05/2014 pukul 8:15 WIB.

Rosdijati, N, dkk. 2010. Panduan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,

dan Menyenangkan) IPS SD. Jakarta: Erlangga.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sidarta, M. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : PT Rineka cipta.

Siregar, H. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalila Indonesia.

Solihatin, E. 2007. Cooperative Learning : Analisis Model Pembelajaran IPS.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyanto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan Alikasi PAIKEM.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

115

Suyono dan Hariyanto. 2010. Metode Penelitaian Pendidikan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfa Beta.

Suyono dan Hariyanto. 2011. Metode Penelitaian Pendidikan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfa Beta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta :

Kencana.

Tristiantari, dan kawan-kawan. 2013. Pengaruh Implementasi Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Terhadap Kemampuan Berbicara dan

Keterampilan Berpikir Kreatif pada Siswa Kelas V SD Negeri Gugus III

Kecamatan Seririt. Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan

Ganesha. Volume 3. No 7. (http://pasca.undiksha.ac.id/e-

journal/index.php/jurnal_pendas/article/view/1051) diakses pada :

26/05/2014 pukul 9:05 WIB.

Yamin, S. 2009. Structural Equation Modeling : Belajar Lebih Mudah Teknik

Analisis Data Kuesioner Dengan Lisrel-LPS. Jakarta : Salemba Infoteks.

Yuliariatiningsih & Karli. 2002. Impelementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Jakarta : Bina Media Informasi.

Yusuf, S. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

116

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

117

SILABUS

Nama Sekolah : SD Kanisius Klepu

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : 5 (lima)

Semester : 2 (dua)

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Indikator Materi Kegiatan

Pembelajaran

Penilaian Alokasi

waktu Sumber Jenis

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

KD 5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.

SIKLUS 1

Pertemuan Pertama

Competence

1. Menyebutkan pembilang

dari bilangan pecahan

biasa.

2. Menyebutkan penyebut dari

bilangan pecahan biasa.

3. Menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan

pecahan biasa.

4. Menentukan hasil dari

Materi :

Perkalian

pecahan biasa

dengan

pecahan biasa.

1. Guru membagi siswa

dalam kelompok.

Setiap kelompok

terdiri dari 2-3

siswa.

2. Dalam kelompok

siswa mendiskusikan

cara menyelesaikan

soal yang telah

dibagikan oleh guru.

3. Siswa

mempresentasikan

1. Tes

Soal pilihan

ganda

1. Yang

merupakan

pembilang

dari bilangan

adalah ...

a. 1 c. 17

b. 7 d. 20

2 x 40

menit

1. Sumber :

a. Khafid, M

dan Suyati.

2006.

Pembelajaran

Matematika

Penekanan

Pada

Berhitung

Jilid 5d.

Jakarta :

Erlangga.

Lampiran 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

118

perkalian pecahan biasa

dengan pecahan biasa.

Concience

1. Mandiri dalam

menyebutkan penyebut dari

bilangan pecahan biasa.

2. Mandiri dalam

menyebutkan pembilang

dari bilangan pecahan

biasa.

3. Percaya diri dalam

menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan

pecahan biasa.

4. Bersikap aktif dalam

menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa

dengan pecahan biasa.

Compassion

1. Menghargai pendapat

teman dalam menguraikan

cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan biasa

ketika bekerja dalam

hasil diskusi di

depan kelas.

2. Non Tes Pengamatan

Terlampir

b. Soenarjo, R.

2007.

Matematika 5

SD dan MI

Kelas 5.

Jakarta :

Pusat

Perbukuan.

c. Sumanto, Y

dan kawan-

kawan. 2008.

Gemar

Matematika

5. Jakarta :

Pusat

Perbukuan.

d. Sutopo, A

dan kawan-

kawan. 2011.

Ayo Belajar

Matematika.

Yogyakarta :

Penerbit

Kanisius.

2. Alat

Pembelajaran :

Puzzel pecahan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

119

kelompok.

2. Bekerjasama dalam

menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa

dengan pecahan biasa

ketika bekerja dalam

kelompok.

koin keaktifan..

Pertemuan Kedua

Competence

1. Menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan

pecahan campuran.

2. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa

dengan pecahan campuran.

3. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan

campuran dengan pecahan

biasa.

Concience

1. Percaya diri dalam

menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan

Perkalian

pecahan biasa

dengan

pecahan

campuran.

1. Guru membagi siswa

dalam kelompok.

Setiap kelompok

terdiri dari 2-3

siswa.

2. Dalam kelompok

siswa mendiskusikan

cara menyelesaikan

soal yang telah

dibagikan oleh guru.

3. Siswa

mempresentasikan

hasil diskusi di

depan kelas.

1. Tes

2. Non

tes

1. Soal

uraian.

Pengamatan

1. Uraikan

jawaban dari

soal berikut !

Terlampir

2 x 40

menit

1. Sumber :

a. Khafid, M

dan Suyati.

2006.

Pembelajaran

Matematika

Penekanan

Pada

Berhitung

Jilid 5d.

Jakarta :

Erlangga.

b. Soenarjo, R.

2007.

Matematika 5

SD dan MI

Kelas 5.

Jakarta :

Pusat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

120

pecahan campuran.

2. Percaya diri dalam

menguraikan cara perkalian

pecahan campuran dengan

pecahan biasa.

3. Bersikap aktif dalam

menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa

dengan pecahan campuran.

4. Bersikap aktif dalam

menentukan hasil dari

perkalian pecahan

campuran dengan pecahan

biasa.

Compassion

1. Menghargai pendapat

teman dalam menguraikan

cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan

campuran ketika bekerja

dalam kelompok.

2. Bekerjasama dalam

menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa

dengan pecahan campuran

ketika bekerja dalam

Perbukuan.

c. Sumanto, Y

dan kawan-

kawan. 2008.

Gemar

Matematika

5. Jakarta :

Pusat

Perbukuan.

d. Sutopo, A

dan kawan-

kawan. 2011.

Ayo Belajar

Matematika.

Yogyakarta :

Penerbit

Kanisius.

2. Alat

Pembelajaran :

Puzzel soal dan

koin keaktifan .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

121

kelompok.

3. Bekerjasama dalam

menentukan hasil dari

perkalian pecahan

campuran dengan pecahan

biasa ketika bekerja dalam

kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

122

Pertemuan Ketiga

Competence

1. Menyebutkan pembilang

dari bilangan pecahan

biasa.

2. Menyebutkan penyebut dari

bilangan pecahan biasa.

3. Menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan

pecahan biasa.

4. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa

dengan pecahan biasa.

5. Menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan

pecahan campuran.

6. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa

dengan pecahan campuran.

7. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan

campuran dengan pecahan

biasa.

Concience

Evaluasi

perkalian

pecahan

biasa dengan

pecahan

biasa dan

perkalian

pecahan

biasa dengan

pecahan

campuran.

1. Siswa mengerjakan

soal evaluasi secara

mandiri.

2. Siswa menukarkan

lembar jawab soal

evaluasi.

3. Guru bersama siswa

membahas dan

mengoreksi hasil

evaluasi siswa.

4. Guru meluruskan

jawaban siswa yang

salah.

1. Tes

2. Non

tes

1. Soal

pilihan

ganda.

Pengamatan

1. Yang

merupakan

pembilang

dari bilangan

adalah ...

a. 3

b. 73

c. 74

d. 77

Terlampir

2 x 40

menit.

1. Sumber :

a. Khafid, M

dan Suyati.

2006.

Pembelajaran

Matematika

Penekanan

Pada

Berhitung

Jilid 5d.

Jakarta :

Erlangga.

b. Soenarjo, R.

2007.

Matematika 5

SD dan MI

Kelas 5.

Jakarta :

Pusat

Perbukuan.

c. Sumanto, Y

dan kawan-

kawan. 2008.

Gemar

Matematika

5. Jakarta :

Pusat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

123

1. Mandiri dalam menentukan

hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan biasa.

2. Mandiri dalam menentukan

hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan campuran.

Compassion

1. Menghargai teman yang

sedang mengerjakan soal

evaluasi dengan tidak

mengganggu.

Perbukuan.

d. Sutopo, A

dan kawan-

kawan. 2011.

Ayo Belajar

Matematika.

Yogyakarta :

Penerbit

Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

124

SIKLUS 2

Pertemuan Keempat

Competence

1. Menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan

pecahan desimal.

2. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa

dengan pecahan desimal.

3. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan desimal

dengan pecahan biasa.

Concience

1. Percaya diri dalam

menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan

pecahan desimal.

2. Percaya diri dalam

menguraikan cara perkalian

pecahan desimal dengan

pecahan biasa.

3. Bersikap aktif dalam

menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa

Perkalian

pecahan biasa

dengan

pecahan

desimal.

1. Guru membagi siswa

dalam kelompok.

Setiap kelompok

terdiri dari 2-3

siswa.

2. Dalam kelompok

siswa mendiskusikan

cara menyelesaikan

soal yang telah

dibagikan oleh guru.

3. Siswa

mempresentasikan

hasil diskusi di

depan kelas.

1. Tes

2. Non tes

Soal uraian

Pengamatan

1. Uraikan

jawaban dari

soal berikut !

Terlampir

2 x 40

menit

1. Sumber :

a. Khafid, M

dan Suyati.

2006.

Pembelajaran

Matematika

Penekanan

Pada

Berhitung

Jilid 5d.

Jakarta :

Erlangga.

b. Soenarjo, R.

2007.

Matematika 5

SD dan MI

Kelas 5.

Jakarta :

Pusat

Perbukuan.

c. Sumanto, Y

dan kawan-

kawan. 2008.

Gemar

Matematika

5. Jakarta :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

125

dengan pecahan desimal.

4. Bersikap aktif dalam

menentukan hasil dari

perkalian pecahan desimal

dengan pecahan biasa.

Compassion

1. Menghargai pendapat

teman dalam menguraikan

cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan

desimal ketika bekerja

dalam kelompok.

2. Bekerjasama dalam

menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa

dengan pecahan desimal

ketika bekerja dalam

kelompok.

3. Bekerjasama dalam

menentukan hasil dari

perkalian pecahan desimal

dengan pecahan biasa

ketika bekerja dalam

kelompok.

Pusat

Perbukuan.

d. Sutopo, A

dan kawan-

kawan. 2011.

Ayo Belajar

Matematika.

Yogyakarta :

Penerbit

Kanisius.

.

2. Alat

Pembelajaran :

Amplop soal,

koin keaktifan.

Pertemuan Kelima

1. Guru membagi siswa

1. Tes

1. Uraikan

1. Sumber :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

126

Competence

1. Menguraikan cara perkalian

pecahan campuran dengan

pecahan desimal.

2. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan pecahan

campuran dengan pecahan

desimal.

3. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan desimal

dengan pecahan campuran.

Concience

1. Percaya diri dalam

menguraikan cara perkalian

pecahan campuran dengan

pecahan desimal.

2. Percaya diri dalam

menguraikan cara perkalian

pecahan desimal dengan

pecahan campuran.

3. Bersikap aktif dalam

menentukan hasil dari

perkalian pecahan

campuran dengan pecahan

desimal.

Perkalian

pecahan

campuran

dengan

pecahan

desimal.

dalam kelompok.

Setiap kelompok

terdiri dari 2-3

siswa.

2. Dalam kelompok

siswa mendiskusikan

cara menyelesaikan

soal yang telah

dibagikan oleh guru.

3. Siswa

mempresentasikan

hasil diskusi di

depan kelas.

2. Non tes

Soal uraian

Pengamatan

jawaban dari

soal berikut !

Terlampir

2 x 40

menit

a. Khafid, M

dan Suyati.

2006.

Pembelajaran

Matematika

Penekanan

Pada

Berhitung

Jilid 5d.

Jakarta :

Erlangga.

b. Soenarjo, R.

2007.

Matematika 5

SD dan MI

Kelas 5.

Jakarta :

Pusat

Perbukuan.

c. Sumanto, Y

dan kawan-

kawan. 2008.

Gemar

Matematika

5. Jakarta :

Pusat

Perbukuan.

d. Sutopo, A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

127

4. Bersikap aktif dalam

menentukan hasil dari

perkalian pecahan desimal

dengan pecahan campuran.

Compassion

1. Menghargai pendapat

teman dalam menguraikan

cara perkalian pecahan

campuran dengan pecahan

desimal ketika bekerja

dalam kelompok.

2. Bekerjasama dalam

menentukan hasil dari

perkalian pecahan

campuran dengan pecahan

desimal ketika bekerja

dalam kelompok.

3. Bekerjasama dalam

menentukan hasil dari

perkalian pecahan desimal

dengan pecahan campuran

ketika bekerja dalam

kelompok.

dan kawan-

kawan. 2011.

Ayo Belajar

Matematika.

Yogyakarta :

Penerbit

Kanisius.

2. Alat

Pembelajaran :

Amplop soal,

Koin keaktifan. .

Pertemuan keenam

Evaluasi

1. Siswa mengerjakan

soal evaluasi

1. Tes

1. Soal

pilihan

1. Tentukan hasil

dari soal

2 x 40

1. Sumber :

a. Khafid, M

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

128

Competence

1. Menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan

pecahan desimal.

2. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa

dengan pecahan desimal.

3. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan desimal

dengan pecahan biasa.

4. Menguraikan cara perkalian

pecahan campuran dengan

pecahan desimal.

5. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan pecahan

campuran dengan pecahan

desimal.

6. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan desimal

dengan pecahan campuran.

Concience

1. Mandiri dalam menentukan

hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan desimal.

2. Mandiri dalam menentukan

perkalian

pecahan

biasa dengan

pecahan

biasa dan

perkalian

pecahan

biasa dengan

pecahan

campuran.

secara mandiri.

2. Siswa menukarkan

lembar jawab soal

evaluasi.

3. Guru bersama

siswa membahas

dan mengoreksi

hasil evaluasi

siswa.

4. Guru meluruskan

jawaban siswa

yang salah.

2. Non

tes

ganda.

Pengamatan

berikut

!

a.

b.

c.

d.

Terlampir

menit. dan Suyati.

2006.

Pembelajaran

Matematika

Penekanan

Pada

Berhitung

Jilid 5d.

Jakarta :

Erlangga.

b. Soenarjo, R.

2007.

Matematika 5

SD dan MI

Kelas 5.

Jakarta :

Pusat

Perbukuan.

c. Sumanto, Y

dan kawan-

kawan. 2008.

Gemar

Matematika

5. Jakarta :

Pusat

Perbukuan.

d. Sutopo, A

dan kawan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

129

hasil dari perkalian pecahan

campuran dengan desimal.

Compassion

1. Menghargai teman yang

sedang mengerjakan soal

evaluasi dengan tidak

mengganggu.

kawan. 2011.

Ayo Belajar

Matematika.

Yogyakarta :

Penerbit

Kanisius

Yogyakarta, 27 Januari 2014

Mengetahui,

Guru Pengampu Peneliti

Sri Mantoro, S. Pd Febrieny Wulandari

NIM : 101134080

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

130

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus I Petemuan 1

Sekolah : SD Kanisius Klepu

Kelas/Semester : V/ 2

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.

Hari/Tanggal : Rabu/19 Februari 2014

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Indikator :

Competence

1. Berpendapat untuk menyebutkan pembilang dari bilangan pecahan biasa.

2. Berpendapat untuk menyebutkan penyebut dari bilangan pecahan biasa.

3. Bertanya untuk menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan

biasa.

4. Berdiskusi untuk menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa.

5. Membuat catatan materi perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa.

6. Mempresentasikan hasil diskusi.

Concience

1. Mandiri dalam menyebutkan penyebut dari bilangan pecahan biasa.

2. Mandiri dalam menyebutkan pembilang dari bilangan pecahan biasa.

3. Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa.

4. Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa.

5. Teliti dalam membuat catatan materi perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa.

6. Fokus ketika guru menjelaskan materi.

Lampiran 2a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

131

Compassion

1. Menghargai pendapat teman dalam menguraikan cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan biasa ketika bekerja dalam kelompok.

2. Bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa ketika bekerja dalam kelompok.

A. Tujuan

Competence

1. Siswa mampu menyebutkan pembilang dari 3 bilangan pecahan biasa

dengan berpendapat.

2. Siswa mampu menyebutkan penyebut dari 3 bilangan pecahan biasa

dengan berpendapat.

3. Siswa bertanya untuk menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa melalui diskusi kelompok berpasangan.

4. Siswa mampu menentukan hasil dari 3 perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa melalui diskusi kelompok berpasangan.

5. Siswa mampu membuat catatan materi perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa dengan mandiri.

6. Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Concience

1. Siswa mampu dengan mandiri dalam menyebutkan penyebut dari bilangan

pecahan biasa.

2. Siswa mampu dengan mandiri dalam menyebutkan pembilang dari

bilangan pecahan biasa.

3. Siswa mampu dengan percaya diri dalam menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan pecahan biasa melalui bertanya.

4. Siswa teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa melalui diskusi kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

132

5. Teliti dalam membuat catatan materi perkalian biasa dengan perkalian

biasa tanpa diminta oleh guru.

6. Fokus (pandangan tertuju kepada guru) ketika guru menjelaskan.

Compassion

1. Siswa mampu menghargai pendapat teman dalam menguraikan cara

perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa ketika bekerja dalam

kelompok.

2. Siswa mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan pecahan biasa ketika bekerja dalam kelompok.

B. Materi Ajar

Perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa.

C. Pendekatan Pembelajaran

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

D. Model dan Metode Pembelajaran

Model :Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS)

Metode : Tanya jawab, diskusi kelompok, demonstrasi

E. Nilai Kemanusiaan

1. Menghargai

2. Bertanggungjawab

3. Kerjasama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

133

F. Langkah-langkah kegiatan

Pertemuan Pertama

( 80 menit )

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Doa

Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.

b. Absen

Guru menanyakan kepada siswa adakah siswa yang tidak masuk.

c. Apersepsi

1) Guru mengkondisikan kelas pada situasi belajar yang kondusif.

Misal : meminta siswa untuk memasukkan buku-buku pelajaran

yang tidak digunakan, memposisikan duduk dengan baik,

tangan di atas meja.

2) Guru menggali pengetahuan siswa dengan bertanya mengenai

bentuk-bentuk pecahan biasa.

3) Guru menanyakan mana yang merupakan penyebut dari pecahan

tersebut.

4) Dan guru menanyakan mana yang merupakan pembilang dari

pecahan tersebut.

d. Guru menyampaikan kesepakatan kelas selama mengikuti

pembelajaran.

1) Jika ingin menyampaikan pendapat, bertanya atau menjawab

pertanyaan siswa harus mengangkat tangan terlebih dahulu.

2) Ketika ada siswa yang berpendapat, bertanya atau menjawab

pertanyaan, siswa lain harus diam untuk menghargai temannya

yang sedang berbicara.

3) Ketika guru menjelaskan siswa harus memperhatikan.

4) Ketika guru menepuk tangan 2x siswa harus memperhatikan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

134

5) Siswa yang bertanya, berpendapat atau menjawab pertanyaan akan

memasukkan koin keaktifan yang berisi nomor absen siswa. Yang

nantinya akan dikomulasikan di akhir pembelajaran. Siswa yang

aktif atau siswa yang memperoleh minimal 10 point akan

memperoleh reward dari guru.

e. Motivasi

1) Guru membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri

dari 2-3 siswa.

2) Guru meminta siswa untuk mencari amplop yang ada di sekitar

lingkungan sekolah. Amplop berisi puzzel pecahan yang nantinya

akan disusun oleh siswa.

3) Guru meminta siswa untuk menyusun pecahan tersebut.

f. Orientasi

1) Guru menyampaikan mengenai materi yang akan dipelajari pada

hari ini (Perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa).

2. Kegiatan Inti (55 menit)

Pengalaman :

1. Siswa diminta untuk menuliskan pecahan yang telah disusun

kedalam kalimat matematika. Misal

2. Kemudian guru menuliskan bilangan pecahan di papan tulis,

misalkan

. Siswa diminta untuk menuliskan pecahan tersebut.

3. Selanjutnya siswa diminta untuk memberikan tanda kali (x)

diantara bilangan pecahan

maka akan menjadi

.

4. Siswa diminta untuk memikirkan cara mentukan hasil dari soal

tersebut. (Think)

5. Siswa diminta untuk berdiskusi bersama kelompok untuk

menyelesaikan soal tersebut. (Pair)

6. Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan

kelas. (Share)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

135

7. Guru menanggapi hasil presentasi siswa. Serta memberikan

penguatan materi dari presentasi siswa.

8. Siswa diminta untuk menyelesaikan soal perkalian pecahan biasa

yang dibuat oleh guru.

9. Siswa mempresentasikan kembali dan guru menanggapi.

10. Siswa diminta untuk bertanya apabila belum memahami materi.

*Siswa yang aktif bertanya, berpendapat atau menjawab pertanyaan

akan memasukkan sebuah koin (bulatan kertas yang bertuliskan

nomor absen siswa) untuk menilai keaktifan siswa.

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang didapat pada

hari ini.

b. Siswa mengerjakan lembar evaluasi.

c. Guru menyampaikan rencana tindak lanjut.

d. Doa penutup.

G. Refleksi :

1. Apa kamu sudah bisa memahami materi yang kita pelajari hari ini

dengan menghargai temanmu saat temanmu menyampaikan

pendapat atau mempresentasikan tugas?

2. Bagaimana kamu bekerjasama dengan temanmu saat mengerjakan

tugas?

3. Apakah kamu sudah bertanggungjawab dengan alat peraga yang

kamu gunakan dengan merapikannya kembali?

H. Aksi

Pembelajaran hari ini kita belajar bersikap menghargai orang lain,

bekerjasama dan bertanggungjawab. Setelah pembelajaran hari ini apa

yang akan kamu lakukan saat menyelesaikan tugas secara berkelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

136

I. Sumber dan Alat Pembelajaran

Sumber :

a. Khafid, M dan Suyati. 2006. Pembelajaran Matematika

Penekanan Pada Berhitung Jilid 5d. Jakarta : Erlangga.

b. Soenarjo, R. 2007. Matematika 5 SD dan MI Kelas 5. Jakarta :

Pusat Perbukuan.

c. Sumanto, Y dan kawan-kawan. 2008. Gemar Matematika 5.

Jakarta : Pusat Perbukuan.

d. Sutopo, A dan kawan-kawan. 2011. Ayo Belajar Matematika.

Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Alat Pembelajaran : Puzzel pecahan, koin keaktifan.

J. Penilaian Hasil Belajar

1. Hasil competence (terlampir)

2. Penilaian conscience (terlampir)

3. Penilaian compassion (terlampir)

Yogyakarta, 27 Januari 2014

Mengetahui,

Guru Pengampu Peneliti

Sri Mantoro, S.Pd Febrieny Wulandari

NIM : 101134080

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

137

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus I Pertemuan 2

Sekolah : SD Kanisius Klepu

Kelas/Semester : V/ 2

Mata Pelajaran : Matematika

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.

Hari/Tanggal : Kamis / 20 Februari 2014

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Indikator :

Competence

1. Bertanya untuk menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan

pecahan campuran.

2. Berpendapat untuk menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan campuran.

3. Berpendapat untuk menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran

dengan pecahan biasa.

4. Membuat catatan dari materi perkalian biasa dengan pecahan campuran.

Concience

1. Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan

pecahan campuran.

2. Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan campuran dengan

pecahan biasa.

3. Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan campuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

138

4. Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran dengan

pecahan biasa.

5. Teliti dalam membuat catatan dari materi perkalian biasa dengan perkalian

campuran.

6. Fokus ketika guru menjelaskan materi.

Compassion

1. Menghargai pendapat teman dalam menguraikan cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan campuran ketika bekerja dalam kelompok.

2. Bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan campuran ketika bekerja dalam kelompok.

3. Bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran

dengan pecahan biasa ketika bekerja dalam kelompok.

A. Tujuan

Competence

1. Siswa mampu menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan

campuran melalui bertanya.

2. Siswa mampu menentukan hasil dari 3 perkalian pecahan biasa dengan

pecahan campuran melalui diskusi kelompok berpasangan.

3. Siswa mampu menentukan hasil dari 3 perkalian pecahan campuran

dengan pecahan biasa melalui diskusi kelompok berpasangan.

4. Siswa mampu membuat catatan dari materi perkalian biasa dengan

pecahan campuran.

Concience

1. Siswa mampu dengan percaya diri dalam menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan pecahan campuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

139

2. Siswa mampu dengan percaya diri dalam menguraikan cara perkalian

pecahan campuran dengan pecahan biasa.

3. Siswa teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan campuran melalui diskusi kelompok.

4. Siswa teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran

dengan pecahan biasa melalui diskusi kelompok.

5. Siswa teliti dalam membuat catatan dari materi perkalian pecahan biasa

dengan pecahan campuran.

6. Siswa mampu fokus memperhatikan guru, ketika guru sendang mengajar.

Compassion

1. Siswa mampu menghargai pendapat teman dalam menguraikan cara

perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran ketika bekerja dalam

kelompok.

2. Siswa mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian

pecahan biasa dengan pecahan campuran ketika bekerja dalam kelompok.

3. Siswa mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian

pecahan campuran dengan pecahan biasa ketika bekerja dalam kelompok.

B. Materi Ajar

Perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran.

C. Pendekatan Pembelajaran

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

D. Model dan Metode Pembelajaran

Model :Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS)

Metode : Tanya jawab, diskusi kelompok, demonstrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

140

E. Nilai Kemanusiaan

1. Menghargai

2. Bertanggungjawab

3. Kerjasama

F. Langkah-langkah kegiatan

Pertemuan Kedua

(80 menit )

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Doa

Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.

b. Absen

Guru menanyakan kepada siswa adakah siswa yang tidak masuk.

c. Apersepsi

1) Guru mengkondisikan kelas pada situasi belajar yang kondusif.

Misal : meminta siswa untuk memasukkan buku-buku pelajaran

yang tidak digunakan, memposisikan duduk dengan baik,

tangan di atas meja.

2) Guru menggali pengetahuan siswa dengan bertanya mengenai

bentuk-bentuk pecahan campuran.

3) Guru menanyakan bagaimana cara merubah pecahan campuran

menjadi pecahan biasa.

d. Guru menyampaikan kesepakatan kelas selama mengikuti

pembelajaran.

1) Jika ingin menyampaikan pendapat, bertanya atau menjawab

pertanyaan siswa harus mengangkat tangan terlebih dahulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

141

2) Ketika ada siswa yang berpendapat, bertanya atau menjawab

pertanyaan, siswa lain harus diam untuk menghargai temannya

yang sedang berbicara.

3) Ketika guru menjelaskan siswa harus memperhatikan.

4) Ketika guru menepuk tangan 2x siswa harus memperhatikan guru.

5) Siswa yang bertanya, berpendapat atau menjawab pertanyaan akan

memasukkan koin keaktifan yang berisi nomor absen siswa. Yang

nantinya akan dikomulasikan di akhir pembelajaran. Siswa yang

aktif atau siswa yang memperoleh minimal 10 point akan

memperoleh reward dari guru.

e. Motivasi

1) Guru membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri

dari 2-3 siswa.

2) Guru membagikan clue di setiap kelompok. Clue tersebut berguna

untuk mencari soal yang akan dikerjakan setiap kelompok.

f. Orientasi

1) Guru menyampaikan mengenai materi yang akan dipelajari pada

hari ini (Perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran).

2. Kegiatan Inti (55 menit)

Pengalaman :

a. Siswa diminta untuk mengamati soal yang telah ditemukan oleh

siswa. Dan mulai memikirkan cara untuk menyelesaikan soal yang

telah ditemukan oleh siswa. (Think)

b. Siswa diminta untuk berdiskusi bersama kelompok untuk

menyelesaikan soal tersebut. (Pair)

c. Guru memanggil nama kelompok dan memintanya untuk

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. (Share)

d. Guru menanggapi hasil presentasi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

142

e. Siswa diminta untuk bertanya apabila belum memahami materi.

f. Siswa diminta untuk mengerjakan LKS dari guru secara individu.

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang didapat pada

hari ini.

b. Siswa mengerjakan lembar evaluasi.

c. Guru menyampaikan rencana tindak lanjut.

d. Doa penutup.

G. Refleksi :

1. Apa kamu sudah bisa memahami materi yang kita pelajari hari ini

dengan menghargai temanmu saat temanmu menyampaikan

pendapat atau mempresentasikan tugas?

2. Bagaimana kamu bekerjasama dengan temanmu saat mengerjakan

tugas?

3. Apakah kamu sudah bertanggungjawab dengan alat peraga yang

kamu gunakan dengan merapikannya kembali?

H. Aksi

Pembelajaran hari ini kita belajar bersikap menghargai orang lain,

bekerjasama dan bertanggungjawab. Setelah pembelajaran hari ini apa

yang akan kamu lakukan saat menyelesaikan tugas secara berkelompok.

I. Sumber dan Alat Pembelajaran

Sumber :

1. Khafid, M dan Suyati. 2006. Pembelajaran Matematika

Penekanan Pada Berhitung Jilid 5d. Jakarta : Erlangga.

2. Soenarjo, R. 2007. Matematika 5 SD dan MI Kelas 5. Jakarta :

Pusat Perbukuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

143

3. Sumanto, Y dan kawan-kawan. 2008. Gemar Matematika 5.

Jakarta : Pusat Perbukuan.

4. Sutopo, A dan kawan-kawan. 2011. Ayo Belajar Matematika.

Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Alat Pembelajaran : Puzzel soal dan koin keaktifan.

J. Penilaian Hasil Belajar

1. Hasil competence (terlampir)

2. Penilaian conscience (terlampir)

3. Penilaian compassion (terlampir)

Yogyakarta, 27 Januari 2014

Mengetahui,

Guru Pengampu Peneliti

Sri Mantoro, S. Pd Febrieny Wulandari

NIM : 101134080

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

144

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus I Pertemuan 3

Sekolah : SD Kanisius Klepu

Kelas/Semester : V/ 2

Mata Pelajaran : Matematika

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.

Hari/Tanggal : Senin/24 Februai 2014

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Indikator :

Competence

1. Menyebutkan pembilang dari bilangan pecahan biasa.

2. Menyebutkan penyebut dari bilangan pecahan biasa.

3. Menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa.

4. Menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa.

5. Menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran.

6. Menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran.

7. Menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran dengan pecahan biasa.

Concience

1. Mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

biasa.

2. Mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

campuran.

Compassion

1. Menghargai teman yang sedang mengerjakan soal evaluasi dengan tidak

mengganggu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

145

A. Tujuan

Competence

1. Siswa mampu menyebutkan pembilang dari bilangan pecahan biasa.

2. Siswa mampu menyebutkan penyebut dari bilangan pecahan biasa.

3. Siswa mampu menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan

biasa.

4. Siswa mampu menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa.

5. Siswa mampu menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan

campuran.

6. Siswa mampu menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan campuran.

7. Siswa mampu menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran dengan

pecahan biasa.

Concience

1. Siswa mampu mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan biasa.

2. Siswa mampu mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan campuran.

Compassion

1. Siswa mampu menghargai teman yang sedang mengerjakan soal evaluasi

dengan tidak mengganggu.

B. Materi Ajar

Evaluasi perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa dan perkalian

pecahan biasa dengan pecahan campuran.

C. Pendekatan Pembelajaran

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

146

D. Nilai Kemanusiaan

1. Menghargai

2. Bertanggungjawab

E. Langkah-langkah kegiatan

Pertemuan Pertama

( 80 menit )

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Doa

Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.

b. Absen

Guru menanyakan kepada siswa adakah siswa yang tidak masuk.

c. Apersepsi

1) Guru mengkondisikan kelas pada situasi belajar yang kondusif.

Misal : meminta siswa untuk memasukkan buku-buku pelajaran

yang tidak digunakan, memposisikan duduk dengan baik,

tangan di atas meja.

2) Guru mengulang kembali materi pekalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa dan perkalian pecahan biasa dengan pecahan

campuran secara singkat.

d. Guru menyampaikan kesepakatan kelas selama mengikuti

pembelajaran.

1) Jika ingin menyampaikan pendapat, bertanya atau menjawab

pertanyaan siswa harus mengangkat tangan terlebih dahulu.

2) Ketika mengerjakan soal evaluasi, siswa harus mengerjakan dengan

mandiri.

3) Siswa tidak boleh mengganggu teman yang sedang mengerjakan

soal evaluasi.

4) Jika siswa sudah selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa boleh

meneliti kembali pekerjaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

147

e. Motivasi

1) Guru mengajak siswa untuk bermain “bom” selama 2 putaran.

f. Orientasi

1) Guru menyampaikan mengenai materi yang akan digunakan untuk

evaluasi pada hari ini (Perkalian pecahan biasa dengan pecahan

biasa dan perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran).

2. Kegiatan Inti (65 menit)

Pengalaman :

a. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri.

b. Siswa menukarkan lembar jawab soal evaluasi.

c. Guru bersama siswa membahas dan mengoreksi hasil evaluasi

siswa.

d. Guru meluruskan jawaban siswa yang salah.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

a. Guru menyampaikan rencana tindak lanjut.

b. Doa penutup.

F. Refleksi :

1. Apakah kamu sudah mengerjakan soal evaluasi ini dengan mandiri?

G. Aksi

Pembelajaran hari ini kita belajar bersikap menghargai orang lain

dan bertanggungjawab. Setelah pembelajaran hari ini apa yang akan

kamu lakukan saat menyelesaikan tugas secara mandiri?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

148

H. Sumber dan Alat Pembelajaran

Sumber :

1. Khafid, M dan Suyati. 2006. Pembelajaran Matematika

Penekanan Pada Berhitung Jilid 5d. Jakarta : Erlangga.

2. Soenarjo, R. 2007. Matematika 5 SD dan MI Kelas 5. Jakarta :

Pusat Perbukuan.

3. Sumanto, Y dan kawan-kawan. 2008. Gemar Matematika 5.

Jakarta : Pusat Perbukuan.

4. Sutopo, A dan kawan-kawan. 2011. Ayo Belajar Matematika.

Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Hasil competence (terlampir)

2. Penilaian conscience (terlampir)

3. Penilaian compassion (terlampir)

Yogyakarta, 27 Januari 2014

Mengetahui,

Guru Pengampu Peneliti

Sri Mantoro, S. Pd Febrieny Wulandari

NIM : 101134080

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

149

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus II Pertemuan 1

Sekolah : SD Kanisius Klepu

Kelas/Semester : V/ 2

Mata Pelajaran : Matematika

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.

Hari/Tanggal : Senin / 10 Maret 2014

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Indikator :

Competence

1. Bertanya untuk menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan

desimal.

2. Berpendapat untuk menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan desimal.

3. Berpendapat untuk menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal

dengan pecahan biasa.

4. Mencatat materi perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal tanpa

diminta guru.

5. Mempresentasikan hasil diskusi.

Concience

1. Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan

pecahan desimal.

2. Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan desimal dengan

pecahan biasa.

Lampiran 2b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

150

3. Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan desimal.

4. Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal dengan

pecahan biasa.

5. Fokus ketika guru sedang menjelaskan materi perkalian pecahan desimal

dengan pecahan biasa.

Compassion

1. Menghargai pendapat teman dalam menguraikan cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan desimal ketika bekerja dalam kelompok.

2. Bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan desimal ketika bekerja dalam kelompok.

3. Bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal

dengan pecahan biasa ketika bekerja dalam kelompok.

A. Tujuan

Competence

1. Siswa mampu menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan

desimal melalui bertanya.

2. Siswa mampu menentukan hasil dari 3 perkalian pecahan biasa dengan

pecahan desimal melalui diskusi kelompok berpasangan.

3. Siswa mampu menentukan hasil dari 3 perkalian pecahan desimal dengan

pecahan biasa melalui diskusi kelompok berpasangan.

4. Siswa mampu mencatat materi perkalian pecahan biasa dengan pecahan

desimal.

5. Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi.

Concience

1. Siswa mampu dengan percaya diri dalam menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan pecahan desimal melalui diskusi kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

151

2. Siswa mampu dengan percaya diri dalam menguraikan cara perkalian

pecahan desimal dengan pecahan biasa melalui diskusi kelompok.

3. Siswa mampu teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa

dengan pecahan desimal melalui diskusi kelompok.

4. Siswa mampu teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal

dengan pecahan biasa melalui diskusi kelompok.

5. Siswa fokus ketika guru sedang menjelaskan materi perkalian pecahan

desimal dengan pecahan biasa.

Compassion

1. Siswa mampu menghargai pendapat teman dalam menguraikan cara

perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal ketika bekerja dalam

kelompok.

2. Siswa mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan pecahan desimal ketika bekerja dalam kelompok.

3. Siswa mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

desimal dengan pecahan biasa ketika bekerja dalam kelompok.

B. Materi Ajar

Perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal.

C. Pendekatan Pembelajaran

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

D. Model dan Metode Pembelajaran

Model :Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS)

Metode : Tanya jawab, diskusi kelompok, demonstrasi

E. Nilai Kemanusiaan

1. Menghargai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

152

2. Bertanggungjawab

3. Kerjasama

F. Langkah-langkah kegiatan

Pertemuan Pertama

( 80 menit )

1. Kegiatan Awal (5 menit)

a. Doa

Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.

b. Absen

Guru menanyakan kepada siswa adakah siswa yang tidak masuk.

c. Apersepsi

1) Guru mengkondisikan kelas pada situasi belajar yang kondusif.

Misal : meminta siswa untuk memasukkan buku-buku pelajaran

yang tidak digunakan, memposisikan duduk dengan baik,

tangan di atas meja.

2) Guru menggali pengetahuan siswa dengan bertanya mengenai

bentuk-bentuk pecahan yang sudah dipelajari.

3) Guru menyanyakan bagaimana cara merngubah pecahan campuran

menjadi pecahan biasa.

d. Guru menyampaikan kesepakatan kelas selama mengikuti

pembelajaran.

1) Jika ingin menyampaikan pendapat, bertanya atau menjawab

pertanyaan siswa harus mengangkat tangan terlebih dahulu.

2) Ketika ada siswa yang berpendapat, bertanya atau menjawab

pertanyaan, siswa lain harus diam untuk menghargai temannya

yang sedang berbicara.

3) Ketika guru menjelaskan siswa harus memperhatikan.

4) Ketika guru menepuk tangan 2x siswa harus memperhatikan guru.

5) Siswa yang bertanya, berpendapat atau menjawab pertanyaan akan

memasukkan koin keaktifan yang berisi nomor absen siswa. Yang

nantinya akan dikomulasikan di akhir pembelajaran. Siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

153

6) aktif atau siswa yang memperoleh minimal 10 point akan

memperoleh reward dari guru.

e. Motivasi

1) Siswa diminta untuk membentuk kelompok dengan berpasangan.

2) Siswa diminta untuk mencari amplop sesuai dengan petunjuk guru.

Amplop berisi soal mengenai perkalian pecahan biasa dengan

pecahan desimal.

f. Orientasi

1) Guru menyampaikan mengenai materi yang akan dipelajari pada

hari ini (Perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal).

2. Kegiatan Inti (55 menit)

Pengalaman :

a. Guru meminta siswa menuliskan soal dalam amplop di buku

catatan.

b. Kemudian siswa mulai memikirkan cara untuk menyelesaikan

soal tersebut. (Think)

c. Siswa diminta untuk berdiskusi bersama kelompok untuk

menyelesaikan soal tersebut. (Pair)

d. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas. (Share)

e. Guru menanggapi hasil presentasi siswa.

f. Siswa diminta untuk bertanya apabila belum memahami materi.

*Siswa yang aktif bertanya, berpendapat atau menjawab

pertanyaan akan memasukkan sebuah koin (bulatan kertas yang

bertuliskan nomor absen siswa) untuk menilai keaktifan siswa.

g. Guru membagikan LKS. Kemudian siswa diminta mengerjakan

LKS tersebut bersama pasangannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

154

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang didapat pada

hari ini.

b. Siswa mengerjakan lembar evaluasi.

c. Guru menyampaikan rencana tindak lanjut.

d. Doa penutup.

G. Refleksi :

1. Apa kamu sudah bisa memahami materi yang kita pelajari hari ini

dengan menghargai temanmu saat temanmu menyampaikan

pendapat atau mempresentasikan tugas?

2. Bagaimana kamu bekerjasama dengan temanmu saat mengerjakan

tugas?

3. Apakah kamu sudah bertanggungjawab dengan alat peraga yang

kamu gunakan dengan merapikannya kembali?

H. Aksi

Pembelajaran hari ini kita belajar bersikap menghargai orang lain,

bekerjasama dan bertanggungjawab. Setelah pembelajaran hari ini apa

yang akan kamu lakukan saat menyelesaikan tugas secara berkelompok.

I. Sumber dan Alat Pembelajaran

Sumber :

1. Khafid, M dan Suyati. 2006. Pembelajaran Matematika

Penekanan Pada Berhitung Jilid 5d. Jakarta : Erlangga.

2. Soenarjo, R. 2007. Matematika 5 SD dan MI Kelas 5. Jakarta :

Pusat Perbukuan.

3. Sumanto, Y dan kawan-kawan. 2008. Gemar Matematika 5.

Jakarta : Pusat Perbukuan.

4. Sutopo, A dan kawan-kawan. 2011. Ayo Belajar Matematika.

Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

155

Alat Pembelajaran : Amplop soal.

J. Penilaian Hasil Belajar

1. Hasil competence (terlampir)

2. Penilaian conscience (terlampir)

3. Penilaian compassion (terlampir)

Yogyakarta, 27 Januari 2014

Mengetahui,

Guru Pengampu Peneliti

Sri Mantoro, S. Pd Febrieny Wulandari

NIM : 101134080

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

156

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus II Pertemuan 2

Sekolah : SD Kanisius Klepu

Kelas/Semester : V/ 2

Mata Pelajaran : Matematika

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.

Hari/Tanggal : Rabu / 12 Maret 2014

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Indikator :

Competence

1. Bertanya untuk menguraikan cara perkalian pecahan campuran dengan

pecahan desimal.

2. Berpendapat untuk menentukan hasil dari perkalian pecahan pecahan

campuran dengan pecahan desimal.

3. Berpendapat untuk menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal

dengan pecahan campuran.

4. Mencatat materi perkalian pecahan campuran dengan pecahan desimal

tanpa diminta guru.

5. Mempresentasikan hasil diskusi.

Concience

1. Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan campuran dengan

pecahan desimal.

2. Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan desimal dengan

pecahan campuran.

3. Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran dengan

pecahan desimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

157

4. Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal dengan

pecahan campuran.

5. Fokus ketika guru sedang menjelaskan materi perkalian pecahan desimal

dengan pecahan campuran.

Compassion

1. Menghargai pendapat teman dalam menguraikan cara perkalian pecahan

campuran dengan pecahan desimal ketika bekerja dalam kelompok.

2. Bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran

dengan pecahan desimal ketika bekerja dalam kelompok.

3. Bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal

dengan pecahan campuran ketika bekerja dalam kelompok.

A. Tujuan

Competence

1. Siswa mampu menguraikan cara perkalian pecahan campuran dengan

pecahan desimal melalui bertanya.

2. Siswa mampu menentukan hasil dari 3 perkalian pecahan campuran

dengan pecahan desimal melalui diskusi kelompok berpasangan.

3. Siswa mampu menentukan hasil dari 3 perkalian pecahan desimal dengan

pecahan campuran melalui diskusi kelompok berpasangan.

4. Siswa mampu mencatat materi perkalian pecahan campuran dengan

pecahan desimal.

5. Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi.

Concience

1. Siswa mampu dengan percaya diri dalam menguraikan cara perkalian

pecahan campuran dengan pecahan desimal melalui diskusi kelompok.

2. Siswa mampu dengan percaya diri dalam menguraikan cara perkalian

pecahan desimal dengan pecahan campuran melalui diskusi kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

158

3. Siswa mampu teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

campuran dengan pecahan desimal melalui diskusi kelompok.

4. Siswa mampu teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

desimal dengan pecahan campuran melalui diskusi kelompok.

5. Siswa fokus ketika guru sedang menjelaskan materi perkalian pecahan

desimal dengan pecahan campuran.

Compassion

1. Siswa mampu menghargai pendapat teman dalam menguraikan cara

perkalian pecahan campuran dengan pecahan desimal ketika bekerja

dalam kelompok.

2. Siswa mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian

pecahan campuran dengan pecahan desimal ketika bekerja dalam

kelompok.

3. Siswa mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian

pecahan desimal dengan pecahan campuran ketika bekerja dalam

kelompok.

B. Materi Ajar

Perkalian pecahan campuran dengan pecahan desimal.

C. Pendekatan Pembelajaran

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

D. Model dan Metode Pembelajaran

Model :Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS)

Metode : Tanya jawab, diskusi kelompok, demonstrasi

E. Nilai Kemanusiaan

1. Menghargai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

159

2. Bertanggungjawab

3. Kerjasama

F. Langkah-langkah kegiatan

Pertemuan Kedua

( 80 menit )

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Doa

Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.

b. Absen

Guru menanyakan kepada siswa adakah siswa yang tidak masuk.

c. Apersepsi

1) Guru mengkondisikan kelas pada situasi belajar yang kondusif.

Misal : meminta siswa untuk memasukkan buku-buku pelajaran

yang tidak digunakan, memposisikan duduk dengan baik,

tangan di atas meja.

2) Guru menggali pengetahuan siswa dengan bertanya mengenai

bentuk-bentuk pecahan yang sudah dipelajari.

3) Guru menanyakan bagaimana cara merngubah pecahan campuran

menjadi pecahan biasa.

4) Guru juga menanyakan bagaimana cara merubah pecahan desimal

menjadi pecahan biasa.

d. Guru menyampaikan kesepakatan kelas selama mengikuti

pembelajaran.

1) Jika ingin menyampaikan pendapat, bertanya atau menjawab

pertanyaan siswa harus mengangkat tangan terlebih dahulu.

2) Ketika ada siswa yang berpendapat, bertanya atau menjawab

pertanyaan, siswa lain harus diam untuk menghargai temannya

yang sedang berbicara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

160

3) Ketika guru menjelaskan siswa harus memperhatikan.

4) Ketika guru menepuk tangan 2x siswa harus memperhatikan guru.

5) Siswa yang bertanya, berpendapat atau menjawab pertanyaan akan

memasukkan koin keaktifan yang berisi nomor absen siswa. Yang

nantinya akan dikomulasikan di akhir pembelajaran. Siswa yang

aktif atau siswa yang memperoleh minimal 10 point akan

memperoleh reward dari guru.

e. Motivasi

1) Siswa diminta untuk membentuk kelompok dengan berpasangan.

2) Siswa diminta untuk mencari amplop sesuai dengan petunjuk guru.

Amplop berisi soal mengenai perkalian pecahan campuran dengan

pecahan desimal.

f. Orientasi

1) Guru menyampaikan mengenai materi yang akan dipelajari pada

hari ini (Perkalian pecahan campuran dengan pecahan desimal).

2. Kegiatan Inti (55 menit)

Pengalaman :

a. Guru meminta siswa menuliskan soal dalam buku catatan.

b. Kemudian siswa diminta untuk mulai memikirkan cara

menyelesaikan soal tersebut. (Think)

c. Siswa diminta untuk berdiskusi bersama kelompok untuk

menyelesaikan soal tersebut. (Pair)

d. Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan

kelas. (Share)

e. Guru menanggapi hasil presentasi siswa.

f. Siswa diminta untuk bertanya apabila belum memahami materi.

*Siswa yang aktif bertanya, berpendapat atau menjawab pertanyaan

akan memasukkan sebuah koin (bulatan kertas yang bertuliskan

nomor absen siswa) untuk menilai keaktifan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

161

g. Guru membagikan LKS. Kemudia siswa diminta untuk

mengerjakan LKS tersebut bersama pasangannya.

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang didapat pada

hari ini.

b. Siswa mengerjakan lembar evaluasi.

c. Guru menyampaikan rencana tindak lanjut.

d. Doa penutup.

G. Refleksi :

1. Apa kamu sudah bisa memahami materi yang kita pelajari hari ini

dengan menghargai temanmu saat temanmu menyampaikan

pendapat atau mempresentasikan tugas?

2. Bagaimana kamu bekerjasama dengan temanmu saat mengerjakan

tugas?

3. Apakah kamu sudah bertanggungjawab dengan alat peraga yang

kamu gunakan dengan merapikannya kembali?

H. Aksi

Pembelajaran hari ini kita belajar bersikap menghargai orang lain,

bekerjasama dan bertanggungjawab. Setelah pembelajaran hari ini apa

yang akan kamu lakukan saat menyelesaikan tugas secara berkelompok.

I. Sumber dan Alat Pembelajaran

Sumber :

1. Khafid, M dan Suyati. 2006. Pembelajaran Matematika

Penekanan Pada Berhitung Jilid 5d. Jakarta : Erlangga.

2. Soenarjo, R. 2007. Matematika 5 SD dan MI Kelas 5. Jakarta :

Pusat Perbukuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

162

3. Sumanto, Y dan kawan-kawan. 2008. Gemar Matematika 5.

Jakarta : Pusat Perbukuan.

4. Sutopo, A dan kawan-kawan. 2011. Ayo Belajar Matematika.

Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Alat Pembelajaran : Amplop soal.

J. Penilaian Hasil Belajar

1. Hasil competence (terlampir)

2. Penilaian conscience (terlampir)

3. Penilaian compassion (terlampir)

Yogyakarta, 27 Januari 2014

Mengetahui,

Guru Pengampu Peneliti

Sri Mantoro, S. Pd Febrieny Wulandari

NIM : 101134080

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

163

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus II Pertemuan 3

Sekolah : SD Kanisius Klepu

Kelas/Semester : V/ 2

Mata Pelajaran : Matematika

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.

Hari/Tanggal : Kamis/13 Maret 2014

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Indikator :

Competence

1. Menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal.

2. Menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal.

3. Menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal dengan pecahan biasa.

4. Menguraikan cara perkalian pecahan campuran dengan pecahan desimal.

5. Menentukan hasil dari perkalian pecahan pecahan campuran dengan

pecahan desimal.

6. Menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal dengan pecahan

campuran.

Concience

1. Mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

desimal.

2. Mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran dengan

desimal.

Compassion

1. Menghargai teman yang sedang mengerjakan soal evaluasi dengan tidak

mengganggu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

164

A. Tujuan

Competence

1. Siswa mampu menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan

desimal.

2. Siswa mampu menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan desimal.

3. Siswa mampu menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal dengan

pecahan biasa.

4. Siswa menguraikan cara perkalian pecahan campuran dengan pecahan

desimal.

5. Siswa menentukan hasil dari perkalian pecahan pecahan campuran dengan

pecahan desimal.

6. Siswa menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal dengan pecahan

campuran.

Concience

1. Siswa mampu mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan desimal.

2. Siswa mampu mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

campuran dengan desimal.

Compassion

1. Siswa mampu menghargai teman yang sedang mengerjakan soal evaluasi

dengan tidak mengganggu.

B. Materi Ajar

Evaluasi perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa dan perkalian

pecahan biasa dengan pecahan campuran.

C. Pendekatan Pembelajaran

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

165

D. Nilai Kemanusiaan

1. Menghargai

2. Bertanggungjawab

E. Langkah-langkah kegiatan

Pertemuan Pertama

( 80 menit )

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Doa

Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.

b. Absen

Guru menanyakan kepada siswa adakah siswa yang tidak masuk.

c. Apersepsi

1) Guru mengkondisikan kelas pada situasi belajar yang kondusif.

Misal : meminta siswa untuk memasukkan buku-buku pelajaran

yang tidak digunakan, memposisikan duduk dengan baik,

tangan di atas meja.

2) Guru mengulang kembali materi pekalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa dan perkalian pecahan biasa dengan pecahan

campuran secara singkat.

d. Guru menyampaikan kesepakatan kelas selama mengikuti

pembelajaran.

1) Jika ingin menyampaikan pendapat, bertanya atau menjawab

pertanyaan siswa harus mengangkat tangan terlebih dahulu.

2) Ketika mengerjakan soal evaluasi, siswa harus mengerjakan dengan

mandiri.

3) Siswa tidak boleh mengganggu teman yang sedang mengerjakan

soal evaluasi.

4) Jika siswa sudah selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa boleh

meneliti kembali pekerjaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

166

e. Motivasi

1) Guru mengajak siswa untuk bermain “bom” selama 2 putaran.

f. Orientasi

1) Guru menyampaikan mengenai materi yang akan digunakan untuk

evaluasi pada hari ini (Perkalian pecahan biasa dengan pecahan

biasa dan perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran).

2. Kegiatan Inti (65 menit)

Pengalaman :

a. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri.

b. Siswa menukarkan lembar jawab soal evaluasi.

c. Guru bersama siswa membahas dan mengoreksi hasil evaluasi

siswa.

d. Guru meluruskan jawaban siswa yang salah.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

a. Guru menyampaikan rencana tindak lanjut.

b. Doa penutup.

F. Refleksi :

1. Apakah kamu sudah mengerjakan soal evaluasi ini dengan mandiri?

G. Aksi

Pembelajaran hari ini kita belajar bersikap menghargai orang lain

dan bertanggungjawab. Setelah pembelajaran hari ini apa yang akan

kamu lakukan saat menyelesaikan tugas secara mandiri?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

167

G. Sumber dan Alat Pembelajaran

Sumber :

1. Khafid, M dan Suyati. 2006. Pembelajaran Matematika

Penekanan Pada Berhitung Jilid 5d. Jakarta : Erlangga.

2. Soenarjo, R. 2007. Matematika 5 SD dan MI Kelas 5. Jakarta :

Pusat Perbukuan.

3. Sumanto, Y dan kawan-kawan. 2008. Gemar Matematika 5.

Jakarta : Pusat Perbukuan.

4. Sutopo, A dan kawan-kawan. 2011. Ayo Belajar Matematika.

Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

H. Penilaian Hasil Belajar

1. Hasil competence (terlampir)

2. Penilaian conscience (terlampir)

3. Penilaian compassion (terlampir)

Yogyakarta, 27 Januari 2014

Mengetahui,

Guru Pengampu Peneliti

Sri Mantoro, S. Pd Febrieny Wulandari

NIM : 101134080

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

168

RANGKUMAN MATERI

Siklus I Pertemuan 1

A. Perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa

X

1) Bagaimanakah cara menyelesaikan soal perkalian pecahan di atas?

Coba tuliskan nilai dari pecahan di atas! Kotak yang diarsir adalah

kotak yang berwarna hijau.

Penyelesaian :

Nilai dari pecahan di atas adalah

Jadi, hasil dari perkalian pecahan di atas adalah

.

Bagaimanakah caranya?

a. Untuk perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa adalah

2) Ayo coba selesaikan soal berikut !

B. Menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa

dari soal cerita.

1) Satu ton sama dengan 1000 kg. Berapa kilogramkah

ton?

Jawab :

Jadi,

ton ada 800 kg.

2) Coba selesaikan soal berikut !

Dalam satu hari ada 24 jam. Berapa jamkah dalam

hari?

Lampiran 3a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

169

RANGKUMAN MATERI

Siklus I Pertemuan 2

Perkalian Pecahan Biasa dengan Pecahan Campuran

1) Tentukan hasil dari perkalian pecahan

Jawab :

Jadi hasil dari perkalian pecahan di atas adalah

Cara menyelesaikan perkalia pecahan biasa denga pecahan campuran

adalah :

a. Merubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa, misal

menjadi

.

b. Kemudian, mengalikan pecahan biasa dengan pecahan biasa. Dengan

cara,:

2) Coba selesaikan soal berikut !

a.

Jawab :

b.

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

170

RANGKUMAN MATERI

Siklus II Pertemuan 1

Perkalian Pecahan Biasa dengan Desimal

1)

Bagaimanakah cara menyelesaikan soal tersebut?

Langkah :

a. Mengubah desimal menjadi pecahan biasa.

b. Kemudian mengalikan antara pecahan biasa (dari desimal yang diubah

ke pecahan biasa) dengan pecahan biasa.

Jawab :

2) Apakah kamu dapat menentukan hasil dari perkalian berikut :

a.

b.

Lampiran 3b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

171

RANGKUMAN MATERI

Siklus II Pertemuan 2

Perkalian Pecahan Campuran dengan Desimal

1)

Bagaimanakah cara menyelesaikan soal tersebut?

Langkah :

a. Mengubah desimal menjadi pecahan biasa.

b. Kemudian mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa.

c. Selanjutnya, mengalikan pecahan biasa (hasil ubah dari desimal) denga

pecahan biasa (hasil ubah pecahan campuran), dengan cara

Jawab :

a. 1,7 =

b.

c.

2) Coba tentukanlah hasil dari :

a.

b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

172

LEMBAR KERJA SISWA

Siklus I Pertemuan 1

Lampiran 4a

Petunjuk :

1. Kerjakan soal di bawah ini dengan berkerjasama atau berdiskusi

dengan teman dalam satu kelompok.

2. Tulis jawaban pada kolom yang sudah disediakan.

3. Telitilah kembali jawaban kamu.

4. Selamat mengerjakan.

A. Indikator :

Competence

1. Berpendapat untuk menyebutkan pembilang dari bilangan pecahan

biasa.

2. Berpendapat untuk menyebutkan penyebut dari bilangan pecahan

biasa.

3. Bertanya untuk menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa.

4. Berdiskusi untuk menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa

dengan pecahan biasa.

5. Membuat catatan materi perkalian pecahan biasa dengan pecahan

biasa.

6. Mempresentasikan hasil diskusi.

Concience

1. Mandiri dalam menyebutkan penyebut dari bilangan pecahan biasa.

2. Mandiri dalam menyebutkan pembilang dari bilangan pecahan biasa.

3. Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa.

4. Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa.

5. Teliti dalam membuat catatan materi perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa.

6. Fokus ketika guru menjelaskan materi.

Compassion

1. Menghargai pendapat teman dalam menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan pecahan biasa ketika bekerja dalam kelompok.

2. Bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa

dengan pecahan biasa ketika bekerja dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

173

Anggota Kelompok :

1) ......................................................

2) ......................................................

SELAMAT MENGERJAKAN

1. Tentukanlah hasil dari perkalian pecahan di bawah ini!

2. Hitunglah hasil dari perkalian pecahan biasa berikut !

3. Chika bersepeda sejauh 9 km. Dito sudah menyusul Chika bersepeda

sejauh

m. Berapa meterkah Dito sudah menyusul Chika bersepeda?

Jawab :

Jawab :

X

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

174

4. Jhosua sedang menghitung hasil panen padi keluarganya. Total hasil panen

yang diperoleh ada 1000 kg.

hasil panen padi akan disumbangkan ke

panti asuhan. Berapa kg kah hasil panen yang disumbangkan ke panti

asuhan?

5. 123 anak panti asuhan Cinta Bunda sedang mengikuti perayaan 17

Agustus di balai desa.

dari anak panti mengikuti upacara. Sisanya sedang

mempersiapkan diri untuk mengisi acara.

anak panti yang mengikuti

upacara sedang izin ke UKS. Berapa anak panti yang izin ke UKS?

Jawab :

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

175

B. Refleksi

Bagaimana perasaan kamu setelah melakukan pembelajaran

dengan materi perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa?

Berikan tanda centang ( pada kotak ekspresi di bawah ini untuk

perasaan yang kamu rasakan.

C. Aksi

Apa aksi kamu setelah kamu belajar bersama pasangan kamu? Aksi ku

adalah aku akan menghargai pendapat teman ku. Bagaimana dengan aksi

mu?

Asik BOSAN GAK ASIK

Aksi Ku ...........................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

176

KUNCI JAWABAN LKS

Siklus I Pertemuan 1

1.

2.

3. 9km = 9000 m

Jadi,

m

4.

kg

Jadi, hasil panen yang disumbangkan ke panti asuhan ada 750 kg.

5.

Jadi, anak yang mengikuti upacara ada 82 anak.

Jadi, anak yang izin ke uks ada 41 anak.

Lampiran 4b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

177

LEMBAR KERJA SISWA

Siklus I Pertemuan 2

Lampiran 5a

Petunjuk :

1. Kerjakan soal di bawah ini dengan berkerjasama atau

berdiskusi dengan teman dalam satu kelompok.

2. Tulis jawaban pada kolom yang sudah disediakan.

3. Telitilah kembali jawaban kamu.

4. Selamat mengerjakan.

A. Indikator :

Competence

1. Bertanya untuk menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan

campuran.

2. Berpendapat untuk menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan campuran.

3. Berpendapat untuk menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran dengan

pecahan biasa.

4. Membuat catatan dari materi perkalian biasa dengan pecahan campuran.

Concience

1. Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan

campuran.

2. Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan campuran dengan

pecahan biasa.

3. Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan pecahan

campuran.

4. Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran dengan pecahan

biasa.

5. Teliti dalam membuat catatan dari materi perkalian biasa dengan perkalian

campuran.

6. Fokus ketika guru menjelaskan materi.

Compassion

1. Menghargai pendapat teman dalam menguraikan cara perkalian pecahan biasa

dengan pecahan campuran ketika bekerja dalam kelompok.

2. Bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan campuran ketika bekerja dalam kelompok.

3. Bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran dengan

pecahan biasa ketika bekerja dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

178

Anggota Kelompok :

1) ......................................................

2) ......................................................

SELAMAT MENGERJAKAN

Tentukanlah hasil dari perkalian pecahan di bawah ini!

1.

2.

3.

4.

5.

Jawab :

Jawab :

Jawab :

Jawab :

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

179

B. Refleksi

Bagaimana perasaan kamu setelah melakukan pembelajaran

dengan materi perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran?

Berikan tanda centang ( pada kotak ekspresi di bawah ini untuk

perasaan yang kamu rasakan.

C. Aksi

Apa aksi kamu setelah kamu belajar bersama pasangan kamu? Aksi ku

adalah aku akan menghargai pendapat teman ku. Bagaimana dengan aksi

mu?

Asik BOSAN GAK ASIK

Aksi Ku ...........................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

180

KUNCI JAWABAN LKS

Siklus I Pertemuan 2

1.

2.

3.

4.

5.

Lampiran 5b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

181

LEMBAR KERJA SISWA

Siklus II Pertemuan 1

Petunjuk :

1. Kerjakan soal di bawah ini dengan berkerjasama atau berdiskusi

dengan teman dalam satu kelompok.

2. Tulis jawaban pada kolom yang sudah disediakan.

3. Telitilah kembali jawaban kamu.

4. Selamat mengerjakan.

Lampiran 6a

A. Indikator :

Competence

1. Bertanya untuk menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan

pecahan desimal.

2. Berpendapat untuk menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa

dengan pecahan desimal.

3. Berpendapat untuk menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal

dengan pecahan biasa.

4. Mencatat materi perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal tanpa

diminta guru.

5. Mempresentasikan hasil diskusi.

Concience

1. Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan

pecahan desimal.

2. Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan desimal dengan

pecahan biasa.

3. Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa dengan

pecahan desimal.

4. Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal dengan

pecahan biasa.

5. Fokus ketika guru sedang menjelaskan materi perkalian pecahan desimal

dengan pecahan biasa.

Compassion

1. Menghargai pendapat teman dalam menguraikan cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan desimal ketika bekerja dalam kelompok.

2. Bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa

dengan pecahan desimal ketika bekerja dalam kelompok.

3. Bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal

dengan pecahan biasa ketika bekerja dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

182

Anggota Kelompok :

1) ......................................................

2) ......................................................

SELAMAT MENGERJAKAN

Tentukanlah hasil dari perkalian pecahan di bawah ini!

1.

2.

3.

4.

5.

Jawab :

Jawab :

Jawab :

Jawab :

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

183

B. Refleksi

Bagaimana perasaan kamu setelah melakukan pembelajaran

dengan materi perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal?

Berikan tanda centang ( pada kotak ekspresi di bawah ini untuk

perasaan yang kamu rasakan.

C. Aksi

Apa aksi kamu setelah kamu belajar bersama pasangan kamu? Aksi ku

adalah aku akan menghargai pendapat teman ku. Bagaimana dengan aksi

mu?

Asik BOSAN GAK ASIK

Aksi Ku ...........................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

184

KUNCI JAWABAN LKS

Siklus II Pertemuan 1

1.

2.

3.

4.

5.

Lampiran 6b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

185

LEMBAR KERJA SISWA

Siklus II Pertemuan 2

Lampiran 7a

Petunjuk :

1. Kerjakan soal di bawah ini dengan berkerjasama atau

berdiskusi dengan teman dalam satu kelompok.

2. Tulis jawaban pada kolom yang sudah disediakan.

3. Telitilah kembali jawaban kamu.

4. Selamat mengerjakan.

A. Indikator :

Competence

1. Bertanya untuk menguraikan cara perkalian pecahan campuran dengan

pecahan desimal.

2. Berpendapat untuk menentukan hasil dari perkalian pecahan pecahan

campuran dengan pecahan desimal.

3. Berpendapat untuk menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal

dengan pecahan campuran.

4. Mencatat materi perkalian pecahan campuran dengan pecahan desimal

tanpa diminta guru.

5. Mempresentasikan hasil diskusi.

Concience

1. Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan campuran

dengan pecahan desimal.

2. Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan desimal dengan

pecahan campuran.

3. Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran dengan

pecahan desimal.

4. Teliti dalam menentukan hasil dari pecahan desimal dengan pecahan

campuran.

5. Fokus ketika guru sedang menjelaskan perkalian desimal dengan pecahan

campuran.

Compassion

1. Menghargai pendapat teman dalam menguraikan cara perkalian pecahan

campuran dengan pecahan desimal ketika bekerja dalam kelompok.

2. Bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran

dengan pecahan desimal ketika bekerja dalam kelompok.

3. Bekerjasama dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal

dengan pecahan campuran ketika bekerja dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

186

Anggota Kelompok :

1) ......................................................

2) ......................................................

SELAMAT MENGERJAKAN

Tentukanlah hasil dari perkalian pecahan di bawah ini!

1.

2.

3.

4.

5.

Jawab :

Jawab :

Jawab :

Jawab :

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

187

B. Refleksi

Bagaimana perasaan kamu setelah melakukan pembelajaran

dengan materi perkalian pecahan campuran dengan pecahan desimal?

Berikan tanda centang ( pada kotak ekspresi di bawah ini untuk

perasaan yang kamu rasakan.

C. Aksi

Apa aksi kamu setelah kamu belajar bersama pasangan kamu? Aksi ku

adalah aku akan menghargai pendapat teman ku. Bagaimana dengan aksi

mu?

Asik BOSAN GAK ASIK

Aksi Ku ...........................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

188

KUNCI JAWABAN LKS

Siklus II Pertemuan 2

1.

2.

3.

4.

5.

Lampiran 7b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

189

LEMBAR PENILAIAN

Siklus I Pertemuan 1

1. Hasil Competence

Teknik penilaian : Tes

Bentuk tes : Uraian

Kisi-kisi soal :

Indikator Contoh Soal

1. Menyebutkan penyebut dari

bilangan pecahan. (Faktual)

1. Yang merupakan pembilang dari

bilangan

adalah . . .

Jawab :

2. Menyebutkan pembilang dari

bilangan pecahan. (Faktual)

2. Manakah yang merupakan penyebut

dari bilangan

?

Jawab :

3. Menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan pecahan

biasa. (Prosedural)

3. Hitunglah hasil dari

!

Jawab :

4. Menentukan hasil dari perkalian

pecahan biasa dengan pecahan

biasa. (Konseptual)

4. Satu ton sama dengan 1.000 kg.

Berapa kilogramkah

ton?

Jawab :

5. Jumlah siswa di kelas 5 ada 28 anak.

bagian sedang berolahraga di

lapangan. Dari peserta olahraga

tersebut

nya anak perempuan.

Berapa orang anak laki-laki yang

berolahraga?

Jawab :

Lampiran 8a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

190

Kategori :

Kurang baik = 10 - 30

Baik = 40 – 60

Sangat baik = 70 – 100

1. Penilaian Conscience

No Nama

Aspek yang dinilai Jumlah

Skor Percaya

Diri Teliti Mandiri Fokus

Keterangan :

a. Mandiri

Nilai 3 : Sangat mandiri ketika menyebutkan penyebut dan pembilang dari

bilangan pecahan biasa.

Nilai 2 : Cukup mandiri ketika menyebutkan penyebut dan pembilang dari

bilangan pecahan biasa.

Nilai 1 : Kurang mandiri ketika menyebutkan penyebut dan pembilang dari

bilangan pecahan biasa.

b. Percaya diri

Nilai 3 :

1) Sangat percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan biasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

191

Nilai 2 :

1) Cukup percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan biasa.

Nilai 1 :

1) Kurang percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan biasa.

c. Teliti

Nilai 3 :

1) Sangat teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan pecahan biasa.

Nilai 2 :

1) Cukup teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan pecahan biasa.

Nilai 1 :

1) Kurang teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan pecahan biasa.

2. Penilaian Compassion

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah

Skor Menghargai Kerjasama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

192

Keterangan :

a. Menghargai

Nilai 3 :

1) Siswa mampu menghargai pendapat teman dalam menguraikan

cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa ketika

bekerja dalam kelompok.

Nilai 2 :

1) Siswa cukup mampu menghargai pendapat teman dalam

menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa

ketika bekerja dalam kelompok.

Nilai 1 :

1) Siswa kurang mampu menghargai pendapat teman dalam

menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa

ketika bekerja dalam kelompok.

b. Kerjasama

Nilai 3 :

1) Siswa mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa ketika bekerja

dalam kelompok.

Nilai 2 :

1) Siswa cukup mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa ketika bekerja

dalam kelompok.

Nilai 1 :

1) Siswa kurang mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa ketika bekerja

dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

193

LEMBAR PENILAIAN

Siklus I Pertemuan 2

1. Hasil Competence

Teknik penilaian : tes

Bentuk penilaian : uraian

Kisi-kisi soal

Indikator Contoh Soal

1. Menguraikan cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan campuran.

(Prosedural)

1. Hitunglah hasil dari

2. Menentukan hasil dari perkalian

pecahan biasa dengan pecahan

campuran. (Konsep)

Tentukan hasil dari perkalian berikut!

2.

3.

3. Menentukan hasil dari perkalian

pecahan campuran dengan pecahan

biasa. (Konsep)

4.

5.

Nilai = Jumlah skor yang didapat siswa x 100

Skor maksimal

Kategori :

Kurang baik = 10 - 30

Baik = 40 - 60

Sangat baik = 70 - 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

194

2. Penilaian Conscience

No Nama

Aspek yang dinilai Jumlah

Skor Percaya

Diri Teliti Fokus

Keterangan :

a. Percaya diri

Nilai 3 :

1) Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan biasa

dengan pecahan campuran.

2) Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

campuran dengan pecahan biasa.

Nilai 2 :

1) Cukup percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan campuran.

2) Cukup percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

campuran dengan pecahan biasa.

Nilai 1 :

1) Kurang percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan campuran.

2) Kurang percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

campuran dengan pecahan biasa.

b. Teliti

Nilai 3 :

1) Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa

dengan pecahan campuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

195

2) Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran

dengan pecahan biasa.

3) Teliti dalam membaut catatan materi perkalian pecahan biasa

dengan pecahan campuran.

Nilai 2 :

1) Cukup teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan pecahan campuran.

2) Cukup teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

campuran dengan pecahan biasa.

3) Cukup teliti dalam membaut catatan materi perkalian pecahan

biasa dengan pecahan campuran.

Nilai 1 :

1) Kurang teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan pecahan campuran.

2) Kurang teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

campuran dengan pecahan biasa.

3) Kurang teliti dalam membaut catatan materi perkalian pecahan

biasa dengan pecahan campuran.

c. Fokus

Nilai 3 :

1) Pandangan siswa tertuju kepada guru ketika guru sedang

menjelaskan materi.

Nilai 2 :

1) Pandangan siswa tidak hanya tertuju kepada guru, ketika guru

sedang menjelaskan materi.

Nilai 3 :

1) Siswa melakukan aktifitas sendiri, ketika guru sedang

menjelaskan materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

196

3. Penilaian Compassion

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah

Skor Menghargai Kerjasama

Keterangan :

a. Menghargai

Nilai 3 :

1) Siswa mampu menghargai pendapat teman dalam menguraikan

cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran ketika

bekerja dalam kelompok.

Nilai 2 :

1) Siswa cukup mampu menghargai pendapat teman dalam

menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan

campuran ketika bekerja dalam kelompok.

Nilai 1 :

1) Siswa kurang mampu menghargai pendapat teman dalam

menguraikan cara perkalian pecahan campuran dengan pecahan

biasa ketika bekerja dalam kelompok.

b. Kerjasama

Nilai 3 :

1) Siswa mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran ketika

bekerja dalam kelompok.

2) Siswa mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan campuran dengan pecahan biasa ketika

bekerja dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

197

Nilai 2 :

1) Siswa cukup mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran ketika

bekerja dalam kelompok.

2) Siswa cukup mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan campuran dengan pecahan biasa ketika

bekerja dalam kelompok.

Nilai 1 :

1) Siswa kurang mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran ketika

bekerja dalam kelompok.

2) Siswa kurang mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan campuran dengan pecahan biasa ketika

bekerja dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

198

LEMBAR PENILAIAN

Siklus I Pertemuan 3

1. Hasil Competence

Teknik penilaian : Tes

Bentuk tes : Pilihan Ganda dan Uraian

Kisi-kisi soal :

Indikator Contoh Soal

1. Menyebutkan pembilang

dari suatu bilangan

pecahan.

1. Yang merupakan pembilang dari

adalah

...

a. ac c. ag

b. dg d. gd

2. Menyebutkan penyebut dari

suatu bilangan pecahan.

2. Bilangan 57 pada pecahan

merupakan ...

a. Pembilang

b. Penyederhanaan

c. Persamaan

d. Penyebut

3. Menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan

pecahan biasa.

3. Bagaimanakah menentukan hasil

?

a.

b.

c.

d.

.

4. Manakah cara yang tepat untuk

menyelesaikan soal berikut

a.

b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

199

c.

d.

4. Menentukan hasil dari perkalian

pecahan biasa dengan pecahan

biasa.

5. Sebanyak

kg jagung Pak Dani telah

dipanen. Berapa kilogram jagung

yang diperoleh Pak Dani, jika hasil

panen jagung Pak Dani ada 1 ton?

a. 100 kg c. 300 kg

b. 200 kg d. 400 kg

6. Berapakah hasil dari

?

a.

c.

b.

d.

5. Menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan pecahan

campuran.

7. Bagaimanakah menghitung perkalian

?

a.

=

b.

=

c.

=

d.

=

8. Bagaimanakah menyelesaikan soal

berikut

?

a.

b.

c.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

200

d.

6. Menentukan hasil dari perkalian

pecahan biasa dengan pecahan

campuran.

9. Berapakah hasil dari soal berikut

?

a.

c. 3

b.

d.

10. Hasil dari

a.

c.

b.

d.

Soal Uraian

Indikator Contoh Soal

Menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan pecahan biasa.

1. Tentukan hasil dari

Menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan pecahan campuran.

Tentukan hasil dari perkalian

berikut :

2.

3.

Menentukan hasil dari perkalian pecahan

campuran dengan pecahan biasa.

Tentukan hasil dari soal berikut :

4.

5.

Kategori :

Kurang baik = 10 – 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

201

Baik = 40 - 60

Sangat baik = 70 - 100

2. Penilaian Conscience

No Nama Aspek yang dinilai

Jumlah Skor Mandiri

Keterangan :

a. Mandiri

Nilai 3 :

1) Sangat mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan biasa.

2) Sangat mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan campuran.

Nilai 2 :

1) Cukup mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan biasa.

2) Cukup mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan campuran.

Nilai 1 :

1) Kurang mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan biasa.

2) Kurang mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan campuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

202

3. Penilaian Compassion

No Nama Aspek yang dinilai

Jumlah Skor Menghargai

Keterangan :

a. Menghargai

Nilai 3 :

1) Sangat menghargai teman yang sedang mengerjakan soal

evaluasi dengan tidak mengganggu.

Nilai 2 :

1) Cukup menghargai teman yang sedang mengerjakan soal

evaluasi dengan tidak mengganggu.

Nilai 1 :

1) Kurang menghargai teman yang sedang mengerjakan soal

evaluasi dengan tidak mengganggu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

203

LEMBAR PENILAIAN

Siklus II Pertemuan 1

1. Hasil Competence

Teknik penilaian : tes

Bentuk penilaian : uraian

Kisi-kisi soal

Indikator Contoh Soal

1. Menguraikan cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan desimal.

(Prosedural)

1. Uraikan jawaban dari soal berikut

!

2. Menentukan hasil dari perkalian

pecahan biasa dengan pecahan

desimal. (Konsep)

Tentukan hasil dari perkalian berikut!

2.

3.

3. Menentukan hasil dari perkalian

pecahan desimal dengan pecahan

biasa. (Konsep)

4.

5.

Nilai = Jumlah skor yang didapat siswa x 100

Skor maksimal

Kategori :

Kurang baik = 10 - 30

Baik = 40 - 60

Sangat baik = 70 - 100

Lampiran 8b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

204

2. Penilaian Conscience

No Nama

Aspek yang dinilai Jumlah

Skor Percaya

Diri Teliti Fokus

Keterangan :

a. Percaya diri

Nilai 3 :

1) Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan biasa

dengan pecahan desimal.

2) Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan desimal

dengan pecahan biasa.

Nilai 2 :

1) Cukup percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan desimal.

2) Cukup percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

desimal dengan pecahan biasa.

Nilai 1 :

1) Kurang percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

biasa dengan pecahan desimal.

2) Kurang percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

desimal dengan pecahan biasa.

b. Teliti

Nilai 3 :

1) Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan biasa

dengan pecahan desimal.

2) Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal

dengan pecahan biasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

205

Nilai 2 :

1) Cukup teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan pecahan desimal.

2) Cukup teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

desimal dengan pecahan biasa.

Nilai 1 :

1) Kurang teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan pecahan desimal.

2) Kurang teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

desimal dengan pecahan biasa.

c. Fokus

Nilai 3 :

1) Pandangan siswa tertuju kepada guru ketika guru sedang

menjelaskan materi.

Nilai 2 :

1) Pandangan siswa tidak hanya tertuju kepada guru ketika guru

sedang menjelaskan materi.

Nilai 1 :

1) Siswa melakukan aktifitas sendiri, ketika guru sedang

menjelaskan materi.

3. Penilaian Compassion

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah

Skor Menghargai Kerjasama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

206

Keterangan :

a. Menghargai

Nilai 3 :

1) Siswa mampu menghargai pendapat teman dalam menguraikan

cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal ketika

bekerja dalam kelompok.

Nilai 2 :

1) Siswa cukup mampu menghargai pendapat teman dalam

menguraikan cara perkalian pecahan biasa dengan pecahan

desimal ketika bekerja dalam kelompok.

Nilai 1 :

1) Siswa kurang mampu menghargai pendapat teman dalam

menguraikan cara perkalian pecahan desimal dengan pecahan

biasa ketika bekerja dalam kelompok.

b. Kerjasama

Nilai 3 :

1) Siswa mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal ketika bekerja

dalam kelompok.

2) Siswa mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal ketika bekerja

dalam kelompok.

Nilai 2 :

1) Siswa cukup mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal ketika bekerja

dalam kelompok.

2) Siswa cukup mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan desimal dengan pecahan biasa ketika bekerja

dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

207

Nilai 1 :

1) Siswa kurang mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal ketika bekerja

dalam kelompok.

2) Siswa kurang mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan desimal dengan pecahan biasa ketika bekerja

dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

208

LEMBAR PENILAIAN

Siklus II Pertemuan 2

1. Hasil Competence

Teknik penilaian : tes

Bentuk penilaian : Uraian

Kisi-kisi soal

Indikator Contoh Soal

1. Menguraikan cara perkalian pecahan

campuran dengan pecahan desimal.

(Prosedural)

1. Uraikan jawaban dari soal berikut

!

2. Menentukan hasil dari perkalian

pecahan pecahan campuran dengan

pecahan desimal. (Konsep)

Tentukan hasil dari perkalian berikut!

2.

3.

3. Menentukan hasil dari perkalian

pecahan desimal dengan pecahan

campuran. (Konsep)

4.

5.

Nilai = Jumlah skor yang didapat siswa x 100

Skor maksimal

Kategori :

Kurang baik = 10 - 30

Baik = 40 - 60

Sangat baik = 70 – 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

209

2. Penilaian Conscience

No Nama

Aspek yang dinilai Jumlah

Skor Percaya

Diri Teliti Fokus

Keterangan :

a. Percaya diri

Nilai 3 :

1) Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

campuran dengan pecahan desimal.

2) Percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan desimal

dengan pecahan campuran.

Nilai 2 :

1) Cukup percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

campuran dengan pecahan desimal.

2) Cukup percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

desimal dengan pecahan campuran.

Nilai 1 :

1) Kurang percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

campuran dengan pecahan desimal.

2) Kurang percaya diri dalam menguraikan cara perkalian pecahan

desimal dengan pecahan campuran.

b. Teliti

Nilai 3 :

1) Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan campuran

dengan pecahan desimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

210

2) Teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan desimal

dengan pecahan campuran.

Nilai 2 :

1) Cukup teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

campuran dengan pecahan desimal.

2) Cukup teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

desimal dengan pecahan campuran.

Nilai 1 :

1) Kurang teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

campuran dengan pecahan desimal.

2) Kurang teliti dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

desimal dengan pecahan campuran.

c. Fokus

Nilai 3 :

1) Pandangan siswa tertuju kepada guru ketika guru sedang

menjelaskan materi.

Nilai 2 :

1) Pandangan siswa tidak hanya tertuju kepada guru ketika guru

sedang menjelaskan materi.

Nilai 1 :

1) Siswa melakukan aktifitas sendiri, ketika guru sedang

menjelaskan materi.

3. Penilaian Compassion

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah

Skor Menghargai Kerjasama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

211

Keterangan :

a. Menghargai

Nilai 3 :

1) Siswa mampu menghargai pendapat teman dalam menguraikan

cara perkalian pecahan campuran dengan pecahan desimal

ketika bekerja dalam kelompok.

Nilai 2 :

1) Siswa cukup mampu menghargai pendapat teman dalam

menguraikan cara perkalian pecahan campuran dengan pecahan

desimal ketika bekerja dalam kelompok.

Nilai 1 :

1) Siswa kurang mampu menghargai pendapat teman dalam

menguraikan cara perkalian pecahan desimal dengan pecahan

campuran ketika bekerja dalam kelompok.

b. Kerjasama

Nilai 3 :

1) Siswa mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan campuran dengan pecahan desimal ketika

bekerja dalam kelompok.

2) Siswa mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan campuran dengan pecahan desimal ketika

bekerja dalam kelompok.

Nilai 2 :

1) Siswa cukup mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan campuran dengan pecahan desimal ketika

bekerja dalam kelompok.

2) Siswa cukup mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan desimal dengan pecahan campuran ketika

bekerja dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

212

Nilai 1 :

1) Siswa kurang mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan campuran dengan pecahan desimal ketika

bekerja dalam kelompok.

2) Siswa kurang mampu bekerjasama dalam menentukan hasil dari

perkalian pecahan desimal dengan pecahan campuran ketika

bekerja dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

213

LEMBAR PENILAIAN

Siklus II Pertemuan 3

1. Hasil Competence

Teknik penilaian : Tes

Bentuk tes : Pilihan Ganda dan uraian

Kisi-kisi soal :

Indikator Contoh Soal

1. Menguraikan cara perkalian

pecahan biasa dengan

pecahan desimal.

1. Manakah jawaban yang tepat dari

?

a.

b.

c.

d.

2. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan biasa

dengan pecahan desimal.

2. Hitunglah hasil dari

a.

c.

b.

d.

3.

Tentukan hasil dari soal

tersebut !

a.

c. 1

b.

d.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

214

3. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan desimal

dengan pecahan biasa.

4. Hasil dari 0

a.

c.

b.

d.

5. Tentukan hasil dari

!

a.

c. 2

d.

4. Menguraikan cara perkalian

pecahan campuran dengan

pecahan desimal.

6. Mana yang merupakan langkah

mengerjakan soal ini

?

a.

b.

c.

d.

5. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan pecahan

campuran dengan pecahan

desimal.

7. Berapakah hasil dari

?

a.

c.

b.

d.

8. Hasil dari

a.

c.

b.

d.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

215

6. Menentukan hasil dari

perkalian pecahan desimal

dengan pecahan campuran.

9. Hasil dari

a.

c.

b.

d.

10. Hasil dari

a.

c.

b.

d.

Soal Uraian

Indikator Contoh Soal

Menentukan hasil dari perkalian

pecahan biasa dengan pecahan

desimal.

1. Hitunglah hasil dari

!

Jawab :

Menentukan hasil dari perkalian

pecahan desimal dengan

pecahan biasa.

2. Tentukan hasil dari soal berikut 4

!

Jawab :

Menentukan hasil dari perkalian

pecahan pecahan campuran

dengan pecahan desimal.

3. Hasil dari soal berikut

Jawab :

Menentukan hasil dari perkalian

pecahan desimal dengan

pecahan campuran.

4. Hitunglah hasil dari

!

Jawab :

5. Berapakah hasil dari perkalian

?

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

216

Kategori :

Kurang baik = 10 - 30

Baik = 40 - 60

Sangat baik = 70 – 100

2. Penilaian Conscience

No Nama Aspek yang dinilai

Jumlah Skor

Mandiri

Keterangan :

a. Mandiri

Nilai 3 :

1) Sangat mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan desimal.

2) Sangat mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

campuran dengan desimal.

Nilai 2 :

1) Cukup mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan desimal.

2) Cukup mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

campuran dengan desimal.

Nilai 1 :

1) Kurang mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

biasa dengan desimal.

2) Kurang mandiri dalam menentukan hasil dari perkalian pecahan

campuran dengan desimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

217

3. Penilaian Compassion

No Nama Aspek yang dinilai

Jumlah Skor Menghargai

Keterangan :

a. Menghargai

Nilai 3 :

1) Sangat menghargai teman yang sedang mengerjakan soal

evaluasi dengan tidak mengganggu.

Nilai 2 :

1) Cukup menghargai teman yang sedang mengerjakan soal

evaluasi dengan tidak mengganggu.

Nilai 1 :

1) Kurang menghargai teman yang sedang mengerjakan soal

evaluasi dengan tidak mengganggu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

218

Rubrik Observasi :

Kelas : 5 SD

Populasi : Kelas 28 siswa kelas 5 SD Kanisius Klepu yang mengikuti pembelajaran di kelas.

Petunjuk : Pengisian tabel observai dengan memberikan tanda centang ( ) pada kolom nama siswa, jika siswa terlihat melakukan aspek

deskriptor.

Hari / Tanggal :

Waktu :

Observer :

Deskriptor

Nama Siswa

1

Adit

2

Vito

3

Wikan

4

Damar

5

Mila

6

Vian

7

Paul

8

Trisna

9

Erique

10

Bagas

11

Galih

12

Aryo

13

Kykan

14

Herni

1. Siswa bertanya.

2. Siswa berpendapat

3. Siswa melakukan

diskusi bersama

teman untuk

menyelesaikan

tugas kelompok.

4. Siswa mencatat

atau membuat

ringkasan dari

materi yang

diajarkan.

Lampiran 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

219

Deskriptor

Nama Siswa

1

Adit

2

Vito

3

Wikan

4

Damar

5

Mila

6

Vian

7

Paul

8

Trisna

9

Erique

10

Bagas

11

Galih

12

Aryo

13

Kykan

14

Herni

1. Siswa

mempresentas

ikan jawaban

tanpa diminta

guru.

2. Pandangan siswa

tertuju kepada

guru ketika guru

menjelaskan.

Jumlah indikator

yang teramati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

220

Deskriptor

Nama Siswa

15

Chlara

16

Cinta

17

Anggita

18

Putri

19

Clara

20

Aga

21

Panji

22

Lina

23

Restu

24

Dito

25

Vian

26

Doni

27

Paska

28

Yohanes

1. Siswa bertanya.

2. Siswa berpendapat

3. Siswa melakukan

diskusi bersama

teman untuk

menyelesaikan

tugas kelompok.

4. Siswa mencatat

atau membuat

ringkasan dari

materi yang

diajarkan.

5. Siswa

mempresentasikan

jawaban tanpa

diminta guru.

6. Pandangan siswa

tertuju kepada

guru ketika guru

menjelaskan.

Jumlah indikator

yang teramati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

221

Kuesioner Penelitian

Petunjuk

1. Isilah terlebih dahulu kolom identitas di bawah ini!

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda

centang ( √ ) pada kolom yang telah disediakan. Tidak ada jawaban salah

atau benar. Jawablah semua pertanyaan di bawah ini sesuai dengan diri

kamu sendiri.

a. Identitas

Nama :……………….......

Jenis Kelamin : …………………..

Kelas : …………………..

No urut : …………………...

b. Pertanyaan kuesioner

Keterangan alternatif jawaban

SS = Sangat Sesuai

S = Sesuai

TS = Tidak Sesuai

STS = Sangat Tidak Sesuai

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya dapat menyelesaikan tugas kelompok.

2. Saya malas berpendapat dalam kerja kelompok.

3. Saya bertanya apabila belum memahami materi.

4. Saya membiarkan teman yang belum paham dengan materi

ketika mengerjakan tugas kelompok.

5. Saya membaca materi tanpa diminta guru.

6. Saya malas belajar saat ada ulangan.

7. Saya menjawab pertanyaan dari guru.

Lampiran 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

222

No Pernyataan SS S TS STS

8. Saya tidak berusaha mendapatkan nilai yang baik.

9. Saya melakukan diskusi bersama teman untuk menyelesaikan

soal.

10. Saya malas bertanya mengenai hal yang ingin saya ketahui

dari materi pelajaran.

11. Saya mencatat atau membuat ringkasan dari materi yang

dijelaskan guru.

12. Saya mengerjakan tes tanpa bertanya dengan teman ataupun

guru.

13. Saya mempresentasikan jawaban di depan kelas tanpa

ditunjuk oleh guru.

14. Saya membaca kembali materi yang telah dijelaskan oleh

guru.

15. Saya ingin cepat mengakhiri pelajaran.

16. Pandangan mata saya tertuju kepada guru saat guru

menjelaskan.

17. Saya ingin membolos jika guru memberikan soal.

18. Saya melihat buku cetak ketika pembelajaran berlangsung.

19. Saya malas untuk mendengarkan materi baru.

20. Saya tidak tidur di dalam kelas ketika pembelajaran

berlangsung.

21. Saya malas bertanya mengenai hal yang ingin saya ketahui

dari materi pelajaran.

22. Saya cepat tanggap ketika diminta untuk bertanya.

23. Saya bermain dengan teman ketika guru menjelaskan.

24. Saya cepat tanggap ketika diminta untuk menjawab

pertanyaan dari guru atau untuk berpendapat.

25. Saya malu berbicara di depan teman-teman.

26. Saya berusaha mendapatkan hasil yang baik saat ulangan.

27. Saya diam saja jika tahu ada yang salah dengan materi

pelajaran.

28. Saya mendengarkan penjelasan guru.

29. Saya tidak tertarik dengan materi baru.

30. Saya belajar karena disuruh orang tua.

31. Saya membuat rangkuman materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

223

SOAL EVALUASI SIKLUS I

Perintah :

a) Kerjakan soal di bawah ini dengan teliti.

b) Gunakan lembar kosong pada lampiran soal ini untuk

menghitung dengan menyertakan nomor soal.

c) Pilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X).

Alokasi waktu : 80 menit

A. Pilihan Ganda

1. Yang merupakan pembilang dari

adalah ...

a. ac c. ag

b. dg d. gd

2. Bilangan 57 pada pecahan

merupakan ...

a. Pembilang

b. Penyederhanaan

c. Persamaan

d. Penyebut

3. Bagaimanakah menentukan hasil

?

a.

b.

c.

d.

.

Lampiran 11a

Nama :

No :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

224

4. Manakah cara yang tepat untuk menyelesaikan soal berikut

a.

b.

c.

d.

5. Sebanyak

jagung Pak Dani telah dipanen. Berapa kilogram jagung yang

diperoleh Pak Dani, jika hasil panen jagung Pak Dani ada 1 ton?

a. 100 kg c. 300 kg

b. 200 kg d. 400 kg

6. Berapakah hasil dari

?

a.

c.

b.

d.

7. Bagaimanakah menghitung perkalian

?

a.

=

b.

=

c.

=

d.

=

8. Bagaimanakah menyelesaikan soal berikut

?

a.

b.

c.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

225

d.

9. Berapakah hasil dari soal berikut

?

a.

c. 3

b.

d.

10. Hasil dari

a.

c.

b.

d.

B. Soal Uraian

1. Tentukan hasil dari

Tentukan hasil dari perkalian berikut :

2.

3.

Tentukan hasil dari soal berikut :

4.

5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

226

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI

SIKLUS I

A. Pilihan Ganda

1. A 6. C

2. D 7. C

3. B 8. D

4. A 9. B

5. B 10. B

B. Uraian

1.

2.

3.

4.

5.

Lampiran 11b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

227

SOAL EVALUASI SIKLUS II

Perintah :

a) Kerjakan soal di bawah ini dengan teliti.

b) Gunakan lembar kosong pada lampiran soal ini untuk

menghitung dengan menyertakan nomor soal.

c) Pilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X).

Alokasi waktu : 80 menit

A. Pilihan Ganda

1. Manakah jawaban yang tepat dari

?

a.

b.

c.

d.

2. Hitunglah hasil dari

c.

c.

d.

d.

Lampiran 12a

Nama :

No :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

228

3.

Tentukan hasil dari soal tersebut !

a.

c. 1

b.

d.

4. Hasil dari 0

a.

c.

b.

d.

5. Tentukan hasil dari

!

a.

c.

b.

d.

6. Mana yang merupakan langkah mengerjakan soal ini

?

a.

b.

c.

d.

7. Berapakah hasil dari

?

a.

c.

b.

d.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

229

8. Hasil dari

a.

c.

b.

d.

9. Hasil dari

a.

c.

b.

d.

10. Hasil dari

a.

c.

b.

d.

B.Soal Uraian

1. Hitunglah hasil dari

!

Jawab :

2. Tentukan hasil dari soal berikut 4

!

Jawab :

3. Hasil dari soal berikut

Jawab :

4. Hitunglah hasil dari

!

Jawab :

5. Berapakah hasil dari perkalian

?

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

230

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI

SIKLUS II

A. Pilihan Ganda

1. B 6. A

2. A 7. B

3. B 8. D

4. A 9. D

5. D 10. C

B. Uraian

1.

2.

3.

4.

5.

Lampiran 12b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

231

DATA UJI VALIDITAS SOAL PILIHAN GANDA

SIKLUS I

No Nama

No Soal Jmlh

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1 J 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 15

2 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 23

3 T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

4 V 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 16

5 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 24

6 T 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 17

7 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

8 G 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 15

9 H 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 11

10 L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 26

11 N 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 20

12 O 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 24

13 B 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 20

14 O 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 24

15 J 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

16 T 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 14

17 G 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 22

18 F 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 18

19 D 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 18

20 E 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 17

Lampiran 13a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

232

No Nama No Soal

Jmlh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

21 H 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19

22 A 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 25

23 A 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 16

24 D 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 18

25 R 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20

26 A 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23

27 Y 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23

28 P 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 16

29 I 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 17

Jumlah 22 22 24 17 18 17 20 22 19 24 15 22 26 16 24 21 28 26 24 24 21 12 20 26 13 19 20 20

Keterangan :

: Soal yang Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

233

Siklus No

Soal

Nilai r

tabel

(n=29,

a=5%)

r

hitung Keterangan Tindak Lanjut

I

1 0,367 0,398 Valid Soal no 1

2 0,367 0,139 Tidak Valid -

3 0,367 0,007 Tidak Valid -

4 0,367 0,561 Valid Soal no 2

5 0,367 0,487 Valid -

6 0,367 0,642 Valid -

7 0,367 0,525 Valid -

8 0,367 0,491 Valid Soal no 3

9 0,367 0,212 Tidak Valid -

10 0,367 0,322 Tidak Valid Soal no 4 (Revisi)

11 0,367 0,333 Tidak Valid -

12 0,367 0,565 Valid Soal no 5

13 0,367 0,370 Tidak Valid -

14 0,367 0,429 Tidak Valid -

15 0,367 0,280 Tidak Valid -

16 0,367 0,170

Tidak Valid Saoal no 6

(Revisi)

17 0,367 0,177 Tidak Valid -

18 0,367 0,266 Tidak Valid -

19 0,367 0,217 Tidak Valid -

20 0,367 0,469 Valid Saol no 7

21 0,367 0,525 Valid Soal no 8

22 0,367 0,341 Tidak Valid -

23 0,367 0,422 Valid -

24 0,367 -0,021 Tidak Valid -

25 0,367 0,321 Tidak Valid -

26 0,367 0,462 Valid Soal no 9

27 0,367 0,268 Tidak Valid -

28 0,367 0,491 Valid Soal no 10

HASIL HITUNG VALIDITAS SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

234

DATA UJI VALIDITAS SOAL PILIHAN GANDA

SIKLUS II

No Nama No Soal

Jmlh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 J 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 10

2 C 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 8

3 T 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 15

4 V 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 12

5 D 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 13

6 T 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 9

7 D 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15

8 G 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 11

9 H 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 9

10 L 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 14

11 N 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 10

12 O 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 13

13 B 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 10

14 O 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 12

15 J 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 15

16 T 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 9

17 G 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16

18 F 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 5

19 D 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 10

20 E 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10

21 H 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 14

Lampiran 13b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

235

No Nama No Soal

Jmlh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

22 A 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 12

23 A 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 9

24 D 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 14

25 R 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 10

26 A 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

27 Y 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16

28 P 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12

29 I 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 13

Jumlah 15 23 17 22 16 23 15 10 13 20 19 12 19 12 17 21 24 15 19 21 22 18

Keterangan :

: Soal yang Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

236

HASIL HITUNG VALIDITAS SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS II

Siklus No

Soal

Nilai r

tabel

(n=29,

a=5%)

r hitung Keterangan Tindak Lanjut

II

1 0,367 0,323 Tidak Valid Soal no 1 (Revisi)

2 0,367 0,161 Tidak Valid -

3 0,367 0,023 Tidak Valid -

4 0,367 -0,353 Tidak Valid -

5 0,367 0,227 Tidak Valid -

6 0,367 0,423 Valid Soal no 2

7 0,367 0,535 Valid Soal no 3

8 0,367 0,319 Tidak Valid -

9 0,367 0,466 Valid Soal no 4

10 0,367 0,512 Valid -

11 0,367 0,601 Valid -

12 0,367 0,488 Valid Soal no 5

13 0,367 0,127 Tidak Valid Soal no 6 (Revisi)

14 0,367 0,246 Tidak Valid -

15 0,367 0,185 Tidak Valid -

16 0,367 0,333 Tidak Valid -

17 0,367 -0,025 Tidak Valid Soal no 7 (Revisi)

18 0,367 0,190 Tidak Valid Soal no 8 (Revisi)

19 0,367 0,294 Tidak Valid -

20 0,367 0,718 Valid Soal no 9

21 0,367 0,235 Tidak Valid -

22 0,367 -0,022 Tidak Valid Soal no 10 (Revisi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

237

DATA UJI VALIDITAS SOAL URAIAN

SIKLUS I

No Nama No Soal Jmlh

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 J 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 23

2 C 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

3 T 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

4 V 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27

5 D 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

6 T 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 22

7 D 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

8 G 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 27

9 H 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 26

10 L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

11 N 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 23

12 O 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 21

13 B 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 22

14 O 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21

15 J 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 23

16 T 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 26

17 G 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 23

18 F 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21

19 D 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 24

20 E 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 23

21 H 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27

22 A 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 21

23 A 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 26

24 D 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 22

25 R 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 24

26 A 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 23

27 Y 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 21

28 P 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 24

29 I 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 25

Jumlah 65 65 63 70 69 70 67 65 68 63

Keterangan :

: Soal yang Valid

Lampiran 13c

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

238

HASIL HITUNG VALIDITAS SOAL URAIAN SIKLUS I

Siklus No

Soal

Nilai r

tabel

(n=29,

a=5%)

r hitung Keterangan Tindak Lanjut

I

1 0,367 0,655 Valid Soal no 1

2 0,367 0,478 Valid -

3 0,367 0,335 Tidak Valid -

4 0,367 0,734 Valid Soal no 2

5 0,367 0,618 Valid -

6 0,367 0,765 Valid Soal no 3

7 0,367 0,765 Valid Soal no 4

8 0,367 0,479 Valid -

9 0,367 0,086 Tidak Valid Soal no 5 (Revisi)

10 0,367 0,174 Tidak Valid -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

239

DATA UJI VALIDITAS SOAL URAIAN

SIKLUS I

No Nama No Soal Jmlh

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 J 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 23

2 C 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

3 T 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

4 V 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27

5 D 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

6 T 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 22

7 D 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

8 G 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 27

9 H 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 27

10 L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

11 N 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 23

12 O 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 22

13 B 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 22

14 O 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21

15 J 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 23

16 T 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 26

17 G 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 23

18 F 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21

19 D 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 24

20 E 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 23

21 H 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27

22 A 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 21

23 A 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 26

24 D 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 22

25 R 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 25

26 A 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 23

27 Y 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 21

28 P 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 24

29 I 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 25

Jumlah

65 65 64 70 69 70 67 65 68 65

Keterangan :

: Soal yang Valid

Lampiran 13d

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

240

HASIL HITUNG VALIDITAS SOAL URAIAN SIKLUS II

Siklus No

Soal

Nilai r

tabel

(n=29,

a=5%)

r hitung Keterangan Tindak Lanjut

II

1 0,367 0,650 Valid Soal no 1

2 0,367 0,477 Valid -

3 0,367 0,468 Valid Soal no 2

4 0,367 0,740 Valid -

5 0,367 0,630 Valid -

6 0,367 0,740 Valid Soal no 3

7 0,367 0,439 Valid -

8 0,367 0,650 Valid Soal no 4

9 0,367 0,114 Tidak Valid Soal no 5 (Revisi)

10 0,367 0,199 Tidak Valid -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

241

Lampiran 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

242

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

243

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

244

Lampiran 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

245

Lampiran 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

246

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

247

HASIL PENGHITUNGAN RELIABILITAS SOAL PILIHAN GANDA

SIKLUS I

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.799 14

Koefisien Korelasi Kualifikasi

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

Sumber : Arifin (2009 : 258)

Berdasarkan tabel di atas, maka soal pilihan ganda yang valid setelah dihitung

reliabilitasnya, termasuk dalam kategori Tinggi dengan r itung 0,799.

Lampiran 17a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

248

HASIL PENGHITUNGAN RELIABILITAS SOAL PILIHAN GANDA

SIKLUS II

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.769 7

Koefisien Korelasi Kualifikasi

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

Sumber : Arifin (2009 : 258)

Berdasarkan tabel di atas, maka soal pilihan ganda yang valid setelah dihitung

reliabilitasnya, termasuk dalam kategori Tinggi dengan r itung 0,769.

Lampiran 17b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

249

HASIL PENGHITUNGAN RELIABILITAS SOAL URAIAN

SIKLUS I

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.778 7

Koefisien Korelasi Kualifikasi

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

Sumber : Arifin (2009 : 258)

Berdasarkan tabel di atas, maka soal pilihan ganda yang valid setelah dihitung

reliabilitasnya, termasuk dalam kategori Tinggi dengan r itung 0,778.

Lampiran 18a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

250

HASIL PENGHITUNGAN RELIABILITAS SOAL URAIAN

SIKLUS I

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.777 8

Koefisien Korelasi Kualifikasi

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

Sumber : Arifin (2009 : 258)

Berdasarkan tabel di atas, maka soal pilihan ganda yang valid setelah dihitung

reliabilitasnya, termasuk dalam kategori Tinggi dengan r itung 0,777.

Lampiran 18b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

251

HASIL PENGHITUNGAN SKOR PENGAMATAN KONDISI AWAL

Nama Keteramatan Nilai Kategori

Adit 4 67 A

Vito 3 50 KA

Wikan 2 33 TA

Damar 4 67 A

Mila 3 50 KA

Vian 1 17 TA

Paul 4 67 A

Trisna 2 33 TA

Erique 4 67 A

Bagas 3 50 KA

Galih 4 67 A

Aryo 4 67 A

Kykan 4 67 A

Herni 4 67 A

Chlara 2 33 TA

Cinta 4 67 A

Anggita 4 67 A

Putri 4 67 A

Clara 2 33 TA

Aga 3 50 KA

Panji 4 67 A

Lina 1 17 TA

Restu 4 67 A

Dito 2 33 TA

Vian 2 33 A

Doni 3 50 KA

Paska 3 50 KA

Yohanes 4 67 A

Keterangan :

A : Aktif

KA : Kurang Aktif

TA : Tidak Aktif

Lampiran 19a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

252

HASIL PENGHITUNGAN SKOR KUESIONER KONDISI AWAL

Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

2

2

5

2

6

2

7

2

8

2

9

3

0

3

1

Jml

h

Nila

i

Kategor

i

Adit 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 72 58 CA

Vito 3 2 3 3 2 1 3 3 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 3 1 3 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 58 47 KA

Wikan 2 3 3 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 1 2 3 1 2 2 3 2 3 3 2 65 52 KA

Damar 2 3 3 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 3 2 1 2 3 1 3 2 2 1 2 64 52 KA

Mila 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 71 57 CA

Vian 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 1 64 52 KA

Paul 2 2 2 2 1 2 2 2 4 2 2 3 4 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 4 75 60 CA

Trisna 2 3 1 2 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 2 1 2 2 3 1 3 3 1 66 53 KA

Erique 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 72 58 CA

Bagas 2 2 3 3 3 2 2 1 1 3 2 1 3 3 3 1 3 2 2 2 2 1 3 3 3 2 3 2 2 2 1 68 55 KA

Galih 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3 2 70 56 CA

Aryo 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 1 3 3 2 2 1 1 2 67 54 KA

Kykan 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 71 57 CA

Herni 2 2 2 4 3 4 4 2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 1 2 4 1 2 2 2 2 2 2 1 2 72 58 CA

Chlara 2 3 2 4 1 1 1 1 2 2 1 3 3 2 1 3 2 2 2 1 2 3 2 3 3 2 1 1 2 2 1 61 49 KA

Cinta 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 75 60 CA

Anggita 2 3 3 3 2 3 3 3 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 63 51 KA

Putri 2 3 3 4 2 3 2 2 3 2 3 3 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 79 64 CA

Clara 2 3 2 4 3 2 3 2 2 3 2 1 1 3 1 3 2 3 1 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 68 55 KA

Lampiran 19b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

253

Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

2

2

5

2

6

2

7

2

8

2

9

3

0

3

1

Jml

h

Nila

i

Kategor

i

Aga 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 59 48 KA

Panji 2 2 2 3 1 2 4 2 4 2 2 3 4 3 2 4 2 2 2 4 2 3 2 3 2 4 3 4 2 3 2 82 66 A

Lina 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 1 3 1 1 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 74 60 CA

Restu 1 1 1 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 48 39 TA

Dito 2 1 2 2 3 1 1 1 3 1 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 1 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 60 48 KA

Vian 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 73 59 CA

Doni 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 3 1 2 2 2 66 53 KA

Paska 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 73 59 CA

Yohane

s 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 1 3 2 1 1 2 2 3 2 1 2 3 1 3 3 1 2 3 3 2 62 50 KA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

254

DOKUMEN NILAI ULANGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lampiran 20a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

255

DOKUMEN NILAI ULANGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lampiran 20b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

256

DATA PENGHITUNGAN SKOR PENGAMATAN SIKLUS 1

Nama Pertemuan

1

Pertemuan

2 Rata-rata

Adit 67 50 59

Vito 67 50 59

Wikan 50 50 50

Damar 50 67 59

Mila 50 67 59

Vian 33 50 42

Paul 50 50 50

Trisna 33 67 50

Erique 33 50 42

Bagas 50 50 50

Galih 67 50 59

Aryo 33 67 50

Kykan 67 67 67

Herni 67 50 59

Chlara 50 50 50

Cinta 50 50 50

Anggita 33 50 42

Putri 50 50 50

Clara 33 67 50

Aga 50 33 42

Panji 67 50 59

Lina 50 67 59

Restu 50 50 50

Dito 50 50 50

Vian 50 33 42

Doni 50 50 50

Paska 50 33 42

Yohanes 50 33 42

Lampiran 21a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

257

DATA PENGHITUNGAN SKOR KUESIONER SIKLUS 1

Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jmlh Nilai Kateg

ori

Adit 4 4 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 2 1 1 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 1 88 71 CA

Vito 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 2 2 2 1 2 1 2 1 3 1 3 1 1 1 3 2 4 1 4 4 1 72 58 CA

Wikan 3 3 2 3 4 1 1 3 2 3 1 2 3 4 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4 3 2 2 4 3 3 2 84 68 CA

Damar 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 4 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 1 4 98 79 A

Mila 4 3 3 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 4 4 2 4 2 2 3 99 80 A

Vian 4 3 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 101 81 CA

Paul 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 1 4 4 2 3 2 4 3 4 4 4 4 108 87 A

Trisna 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 2 4 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 89 72 CA

Erique 3 2 3 2 3 4 4 2 4 2 3 4 2 3 2 3 4 3 4 1 3 3 2 3 2 4 3 2 2 3 3 88 71 CA

Bagas 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 105 85 A

Galih 2 2 4 2 2 4 2 2 4 3 4 3 1 3 1 3 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 4 3 3 3 2 90 73 A

Aryo 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 95 77 CA

Kykan 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 2 2 106 85 A

Herni 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 107 86 A

Chlara 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 102 82 A

Cinta 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 107 86 A

Anggita 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 1 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 75 60 KA

Putri 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 1 2 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 89 72 CA

Clara 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 1 1 3 1 3 4 3 3 4 3 3 3 4 1 4 4 3 4 2 2 85 69 CA

Aga 3 3 3 2 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 1 4 1 4 3 4 1 4 1 4 1 89 72 CA

Panji 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 102 82 A

Lina 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 2 1 1 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 85 69 CA

Lampiran 21b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 278: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

258

Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jmlh Nilai

Restu 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 1 4 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 95 77 CA

Dito 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 93 75 CA

Vian 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 101 82 CA

Doni 3 3 2 3 3 4 1 4 1 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 1 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 99 80 CA

Paska 4 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 2 4 96 77 CA

Yohanes 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 93 75 CA

Keterangan :

: Pernyataan Positif

: Pernyataan Negatif

A : Aktif

CA : Cukup Aktif

KA : Kurang Aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 279: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

259

DATA NILAI KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SIKLUS 1

No Induk Nama

Lengkap

Peremuan

1

Pertemuan

2

Pertemuan

3

Rata-

rata

1 3310 Desta Adit 75 95 100 90

2 3318 Y. Vito. S 83 76 64 74

3 3321 Albertus

Wikan 75 98 92

88

4 3322 Bernadus

Damar 90 93 80

88

5 3323 Kristina Mila 83 93 100 92

6 3324 Oktavianus 95 77 84 85

7 3325 Paul Wijaya 95 98 100 98

8 3326 Pricilla Trisna 93 100 96 96

9 3327 Erique Fajar 98 98 96 97

10 3328 F. Kurnia

Bagas 83 95 92

90

11 3329 G. Andika

Galih 50 74 44

56

12 3330 Y. Dedeo

Haryo 68 98 100

89

13 3331 Kykan Rafael 78 98 92 89

14 3332 Chatarina

Herni 50 98 100

83

15 3333 Chlara Santi 50 98 96 81

16 3334 Yacinta Sekar 38 92 96 75

17 3336 F. Anggita 92 82 100 91

18 3337 Regina Putri 100 100 100 100

19 3338 Clara Dyah 50 95 100 82

20 3339 Julius Gesaga 60 74 72 69

21 3341 Alleludo Panji 95 100 100 98

22 3342 Lina Puspita 50 74 48 57

23 3343 Kristian Restu 75 84 96 85

24 3344 Antonius Dito 48 74 44 55

25 3345 Mikael

Oktavian 70 88 100

86

26 3349 Antonius Doni 48 98 92 79

27 3383 E. Aprilia

Paska 68 85 72

75

28 3350 Y. Chaniago 93 95 64 84

Lampiran 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 280: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

260

DATA PENGHITUNGAN SKOR PENGAMATAN SIKLUS II

Pengamatan

Nama

Pertemuan

1

Pertemuan

2 Rata-rata

Adit 67 67 67

Vito 83 67 75

Wikan 50 50 50

Damar 50 33 42

Mila 33 33 33

Vian 33 50 42

Paul 67 67 67

Trisna 33 50 42

Erique 67 50 59

Bagas 67 83 75

Galih 50 50 50

Aryo 50 67 59

Kykan 50 67 59

Herni 83 67 75

Chlara 67 50 59

Cinta 83 50 67

Anggita 67 50 59

Putri 83 50 67

Clara 67 50 59

Aga 50 50 50

Panji 83 83 83

Lina 67 67 67

Restu 83 83 83

Dito 33 33 33

Vian 67 83 75

Doni 67 67 67

Paska 50 50 50

Yohanes 50 83 67

Lampiran 23a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 281: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

261

DATA PENGHITUNGAN SKOR KUESIONER SIKLUS II

Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

2

6

2

7

2

8

2

9

3

0

3

1

Jml

h

Nila

i

Kategor

i

Adit 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 105 85 SA

Vito 3 4 3 3 2 1 3 3 4 4 4 1 2 1 4 1 4 1 3 1 3 1 1 1 4 4 4 1 4 4 1 80 65 CA

Wikan 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 1 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 105 85 SA

Damar 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 1 4 107 86 SA

Mila 4 3 3 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 111 90 SA

Vian 4 3 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 1 105 85 SA

Paul 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 112 90 SA

Trisna 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 100 81 SA

Erique 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 1 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 106 85 SA

Bagas 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 105 85 SA

Galih 2 2 4 2 2 4 2 2 4 3 4 3 1 3 1 3 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 4 3 3 3 2 90 73 A

Aryo 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 95 77 A

Kykan 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 111 90 SA

Herni 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 113 91 SA

Chlara 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 102 82 SA

Cinta 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 112 90 SA

Anggita 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 3 4 2 4 2 2 2 2 3 4 3 3 3 2 2 82 66 A

Putri 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 1 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 2 95 77 A

Clara 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 2 1 1 3 1 3 4 3 3 4 3 3 3 4 1 4 4 3 4 2 2 92 74 A

Aga 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 1 4 3 4 1 4 1 4 1 106 85 SA

Panji 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 3 4 4 3 2 105 85 SA

Lampiran 23b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 282: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

262

Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

2

6

2

7

2

8

2

9

3

0

3

1

Jml

h

Nila

i

Kategor

i

Lina 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 1 3 1 1 4 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 90 73 A

Restu 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 1 4 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 100 81 SA

Dito 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 95 77 A

Vian 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 105 85 SA

Doni 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 1 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 108 87 SA

Paska 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 103 83 SA

Yohane

s 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100 81 SA

Keterangan :

: Pernyataan Positif

: Pernyataan Negatif

SA : Sangat Aktif

A : Aktif

CA : Cukup Aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 283: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

263

DATA NILAI KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SIKLUS 2

No Induk Nama Lengkap Pertemuan

1

Pertemuan

2

Pertemuan

3 Rata-rata

1 3310 Desta Adit 98 75 95 89

2 3318 Y. Vito. S 88 75 65 76

3 3321 Albertus Wikan 100 90 100 97

4 3322 Bernadus Damar 95 90 95 93

5 3323 Kristina Mila 100 90 100 97

6 3324 Oktavianus 95 75 90 87

7 3325 Paul Wijaya 90 75 100 88

8 3326 Pricilla Trisna 100 90 95 95

9 3327 Erique Fajar 100 75 100 92

10 3328 F. Kurnia Bagas 90 90 95 92

11 3329 G. Andika Galih 75 65 60 66

12 3330 Y. Dedeo Haryo 98 90 85 91

13 3331 Kykan Rafael 100 90 90 93

14 3332 Chatarina Herni 98 90 100 96

15 3333 Chlara Santi 100 100 100 100

16 3334 Yacinta Sekar 100 100 90 97

17 3336 F. Anggita 95 100 75 90

18 3337 Regina Putri 100 90 100 97

19 3338 Clara Dyah 100 100 100 100

20 3339 Julius Gesaga 90 90 75 85

21 3341 Alleludo Panji 90 75 100 88

22 3342 Lina Puspita 100 75 55 77

23 3343 Kristian Restu 98 75 85 86

24 3344 Antonius Dito 75 65 65 68

25 3345 Mikael Oktavian 95 90 100 95

26 3349 Antonius Doni 100 90 100 97

27 3383 E. Aprilia Paska 100 75 65 80

28 3350 Y. Chaniago 100 90 75 88

Lampiran 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 284: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

264

SURAT IZIN PENELITIAN

Lampiran 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 285: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

265

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Lampiran 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 286: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

266

FOTO KEGIATAN KETIKA PENELITIAN

Lampiran 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 287: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24778/2/101134080_full[1].pdf · penelitian, “Maria Erika”, “Aloisia Rani Meita”, dan “Maria Wanti Darmaswari”

267

BIOGRAFI PENULIS

Febrieny Wulandari lahir di Sleman pada tanggal 24

Februari 1992. Pendidikan dasarnya ditempuh di SD Negeri

Umbulwidodo hingga lulus pada tahun 2004. Kemudian

penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1

Ngemplak. Setelah menyelesaikan pendidikan SMP, pada

tahun 2007 penulis melanjutkan studi ke SMA Negeri 2 Ngaglik dan lulus pada

tahun 2010. Sejak tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI