pcc makalah maria

Upload: autoracing-evr

Post on 10-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    1/38

    PROGRAM PASCA SARJANA

    FAKULTAS KEPERAWATAN

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    2013

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah

    Tata Kelola Keperawatan Kritis

    Dosen : Dr. F. Sri Susilaningsih, MN

    Di Susun Oleh :

    Eldessa Vava Rilla

    22012011052

    Maria Fujdi Hastuti

    22012010504

    Remita

    22012010505

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    2/38

    2

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-

    Nya, kelompok dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Tata Kelola Keperawatan

    dengan judul Patient Centered Care tepat pada waktunya.

    Makalah ini dapat diselesaikan tentunya tidak terlepas dari dorongan dan bantuan dari

    berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada :

    1. Ibu Dr. F. Sri Susilaningsih, MN selaku pembimbing dan sekaligus pemberi materi dalammata kuliah Tata Kelola

    2. Semua anggota kelompok, terima kasih atas kekompakkan dan kerjasamanya3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini yang tidak bisa penulis

    sebutkan namanya satu-persatu.

    Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran

    yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan. Akhirnya, semoga

    makalah ini dapat berguna bagi semua pihak. Terima kasih.

    Bandung, Maret 2013

    Kelompok

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    3/38

    3

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ............................................................................................................................3

    KATA PENGANTAR ..............................................................................................................2

    BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................4

    BAB II TINJAUAN TEORITIS .............................................................................................5

    BAB III PEMECAHAN MASALAH ...................................................................................26

    BAB IV PENUTUP ...............................................................................................................46

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................47

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    4/38

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar BelakangOrganisasi pemberian perawatan kesehatan pada kebutuhan pasien mungkin

    tampak seperti sederhana dengan pendekatan yang belum jelas. Dalam sebuah sistem

    kompleks seperti perawatan kesehatan, namun masih sederhana. Bahkan, tiga puluh

    tahun yang lalu ketika gagasan perawatan berpusat pada pasien pertama muncul kembali

    sebagai perawatan holistik yang merupakan dari akar perawatan kesehatan, semua itu

    menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak tenaga kesehatan dengan alasan yang

    dangkal dan tidak realistis. Mendefinisikan karakteristik bermitra dengan pasien dan

    keluarga, dari keterlibatan bahkan mendorong mereka, dan personalisasi perawatan untuk

    melestarikan rutinitas normal pasien sebanyak mungkin, secara luas dilihat sebagai

    ancaman terhadap konvensi perawatan kesehatan di mana penyedia adalah ahli, keluarga

    pengunjung, dan pasien adalah semua bagian yang akan diperbaiki. Memang, selama

    beberapa dekade, penyediaan konsumen terfokus informasi kesehatan, peluang untuk

    keterlibatan orang-orang tercinta dalam perawatan pasien, penyembuhan lingkungan

    fisik, makanan, spiritualitas, dan sebagainya sebagian besar telah banyak dikesampingkan

    bila dibandingkan dengan tuntutan penting dan jauh lebih mendesak dari kualitas dan

    keselamatan pasien.

    Seiring perubahan waktu perubahan konsep tentang cara perawatan pasien pun

    berubah perawatan kesehatan di seluruh Amerika Utara dan luar negeri semua

    menerapkan pendekatan berpusat pada pasien sebagai bentuk dari care giver. Lembaga

    Kedokteran tahun 2001 melaporkan keterpusatan perawatan pada pasien sebagai pondasi

    penting untuk kualitas dan keselamatan pasien.

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    5/38

    5

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIS

    1. Definisi Patient Centered CareIOM mendefinisikan pasien center care : Perawatan kesehatan yang membentuk

    kemitraan antara praktisi, pasien, dan keluarga pasien (bila diperlukan) untuk

    memastikan bahwa keinginan pasien menghormati keputusan kebutuhan, dan preferensi

    dan bahwa pasien memiliki pendidikan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk

    membuat keputusan dan berpartisipasi dalam perawatan mereka sendiri (2007)

    Dalam istilah luas, Patient Centered Care adalah perawatan yang

    diselenggarakan di sekitar pasien. Ini adalah model di mana penyedia bermitra dengan

    pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi dan memenuhi berbagai kebutuhan pasien

    dan preferensi. Tidak boleh diabaikan dalam mendefinisikan Patient Centered Care

    adalah fokus bersamaan pada staf. Agar berhasil, pendekatan berpusat pada pasien juga

    harus mengatasi pengalaman staf, sebagai kemampuan staf dan kecenderungan untuk

    secara efektif merawat pasien yang tidak diragukan lagi dikompromikan jika mereka

    tidak merasa peduli untuk diri mereka sendiri.

    Definisi OMA dari Patient Centered Care adalah sebagai berikut: "Sebuah

    sistemPatient Centered Care adalah salah satu di mana pasien dapat bergerak bebas di

    sepanjang jalur perawatan tanpa memperhatikan mana dokter, lain penyedia layanan

    kesehatan, institusi atau komunitas sumber daya yang mereka butuhkan pada saat itu saat

    dalam waktu. Sistem ini merupakan salah satu yang mempertimbangkan kebutuhan

    individu pasien dan memperlakukan mereka dengan hormat dan bermartabat. "

    Patient Centered Care didefinisikan oleh lembaga kedokteran sebagai perawatan

    yang "menghormati dan responsif terhadap preferensi individu pasien , kebutuhan pasien

    , dan nilai-nilai, dan memastikan bahwa nilai-nilai pasienmembimbing semua pengambil

    keputusan klinis (Komite pada kualitas pelayanan kesehatan di Amerika, Institut

    kedokteran, 2001.p.6)

    Dalam istilah luas, perawatan pasien berpusat adalah perawatan yang

    diselenggarakan di sekitar pasien. Ini adalah model yang bermitra dengan penyedia

    pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi dan memenuhi berbagai kebutuhan pasien.

    Tidak boleh diabaikan dalam mendefinisikan perawatan pasien berpusat ini bersamaan

    dengan fokus pada staf. Agar berhasil, pendekatan berpusat pada pasien juga harus

    memperhatikan pengalaman dan kemampuan dari tenaga kesehatan.

    Walaupun pasien mungkin tidak selalu dapat secara akurat menilai kualitas klinis

    perawatan mereka, atau apakah proses keselamatan benar diperhatikan, keselamatan dan

    kualitas sangat penting untuk pendekatan berpusat pada pasien. Perawatan pasien

    berpusat tidak menggantikan obat hanya melengkapi keunggulan klinis dan memberikan

    kontribusi untuk itu diperlukan kemitraan yang efektif dan komunikasi.

    Dalam rangka untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan di seluruh

    definisi yang berbeda-beda dan deskripsi dari perawatan berpusat pada pasien, Carol

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    6/38

    6

    Cronin, seorang konsultan independen Nasional Dewan Kesehatan pada tahun 2004, ada

    sembilan model perawatan berpusat pada pasien (Termasuk tiga yang akan dijelaskan di

    bawah).

    Berikut 6 elemen muncul dalam tiga atau lebih dari definisi atau deskripsi:

    Pendidikan dan pengetahuan bersama

    Keterlibatan keluarga dan teman-teman

    Kolaborasi dan tim manajemen

    Sensitivitas terhadap dimensi spiritual dan nonmedis

    Menghormati kebutuhan pasien dan preferensi

    Gratis aliran dan aksesibilitas informasi

    2. Model Patient Centered CareSebuah perawatan kesehatan berpusat pada pasien merupakan sistem yang dapat

    dicapai dengan kemitraan dalam berbagai cara. Beberapa model dan kerangka telah

    dikembangkan untuk menggambarkan perawatan pasien berpusat, dengan banyak

    tumpang tindih elemen. 3 model yang paling berpengaruh yang membentuk dasar

    pendekatan untuk perawatan pasien berpusat saat ini:

    A. Picker / Commonwealth dimensiB. Family Centered fokus pada Perawatan kolaboratif kemitraanC. Model Planetree.

    A. Picker / Commonwealth DimensiIstilah "perawatan pasien berpusat" pada awalnya diciptakan oleh Commonwealth

    Picker yaitu Program untuk Patient Centered Care, yang kemudian menjadi The

    Picker Institute. Program yang dilakukan pada kelompok fokus dan wawancara

    telepon dengan pasien dan keluarga untuk menciptakan instrumen survei yang

    mengukur pengalaman perawatan pasien di delapan dimensi berikut:

    1) Menghormati pasien berpusat pada nilai, preferensi, dan kebutuhan yangdiungkapkan, termasuk masalah kehidupan, keterlibatan dalam pengambilan

    keputusan, martabat, dan perhatian terhadap kebutuhan pasien dan otonomi.

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    7/38

    7

    2) Koordinasi dan integrasi perawatan di klinik dukungan, pendukung, dan jasa dandalam konteks menerima "garis depan" perawatan.

    3) Informasi, komunikasi, dan pendidikan tentang status klinis, kemajuan,prognosis, dan proses perawatan untuk memfasilitasi otonomi, perawatan diri, dan

    promosi kesehatan.

    4) Kenyamanan fisik, termasuk manajemen nyeri, membantu kegiatan pasien danlingkungan yang bersih dan nyaman.

    5) Emosional dukungan dan mengurangi ketakutan dan kecemasan tentang isu-isuseperti status klinis, prognosis, dan dampak penyakit pada pasien, keluarga dan

    masalah keuangan.

    6) Keterlibatan keluarga dan teman-teman dalam pengambilan keputusan7) Transisi dan kontinuitas sebagai informasi hal yang akan membantu perawatan

    pasien dari pengaturan klinis, dan koordinasi, perencanaan, dan dukungan untuk

    memudahkan transisi.

    8) Akses perawatan, dengan memperhatikan waktu yang dihabiskan menungguuntuk masuk atau waktu antara penerimaan dan penempatan di sebuah kamar

    dalam pengaturan rawat inap, dan menunggu waktu untuk janji atau kunjungan

    dalam rawat jalan.

    B. Family Centered Model PerawatanThe Institute for Family Centered Care didirikan pada tahun 1992 untuk memastikan

    bahwa prinsip-prinsip pasien dan keluarga berpusat perawatan tercermin dalam

    semua sistem menyediakan perawatan dan dukungan kepada individu dan keluarga,

    termasuk kesehatan, pendidikan, kesehatan mental, dan pelayanan sosial. Perawatan

    berpusat pada pasien dan keluarga perawatan adalah sebuah pendekatan inovatif

    untuk perencanaan, pengiriman, dan evaluasi pelayanan kesehatan yang didasarkan

    pada saling menguntungkan, kemitraan antara pasien, keluarga, dan pemberi

    pelayanan kesehatan.

    Inti konsep perawatan berpusat pada pasien dan keluarga meliputi:

    1) Martabat dan Rasa Hormat.

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    8/38

    8

    Praktisi perawatan kesehatan mendengarkan semua keluhan pasien dan keluarga,

    memperhatikan pengetahuan pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan yang

    sedang diderita, nilai-nilai, keyakinan, dan latar belakang budaya yang

    dimasukkan ke dalam perencanaan dan pengiriman perawatan.

    2) Informasi/sharingPraktisi perawatan kesehatan berkomunikasi dan berbagi secara lengkap dan tidak

    meragukan dalam memberikan informasi atau berkomunikasi dengan pasien dan

    keluarga dengan cara memberikan informasi yang tepat dan akurat. Pasien dan

    keluarga menerima informasi yang tepat waktu, lengkap, dan akurat agar dapat

    berpartisipasi secara efektif dalam perawatan dan pengambilan keputusan.

    3) PartisipasiPasien dan keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam

    perawatan dan pengambilan keputusan pada tingkat yang mereka pilih.

    4) KolaborasiPasien dan keluarga juga disertakan secara aktif. Perawatan berkolaborasi dengan

    pasien dan keluarga dalam kebijakan dan program pengembangan, implementasi,

    dan evaluasi, dalam desain fasilitas perawatan kesehatan, dalam pendidikan

    profesional, dan dalam penyampaian informasi perawatan.

    C. The Planetree ModelPlanetree, didirikan pada tahun 1978, adalah untuk melayani sebagai katalis dalam

    pengembangan dan pelaksanaan model baru perawatan kesehatan yang

    dibudidayakan untuk penyembuhan pikiran, tubuh, dan semangat, yang berpusat pada

    pasien, berbasis nilai, dan holistik.

    Model Planetree yang berpusat pada peawatan pasien model perawatan adalah:

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    9/38

    9

    1) Secara eksplisit mengakui pentingnya interaksi manusia dalam hal personalisasiperawatan, kebaikan, dan menjadi "hadir" dengan pasien.

    2) Menginformasikan dan memberdayakan populasi pasien beragam melaluiperpustakaan pasien dan pendidikan pasien.

    3) Mengintegrasikan kemitraan kesehatan dengan keluarga dan teman-teman disemua aspek perawatan.

    4) Memperhatikan aspek memelihara pangan dan gizi.5) Memasukkan spiritualitas dan sumber daya batin untuk penyembuhan dalam

    perawatan pasien.

    6) Memasukkan pijat dan sentuhan manusia.7) Menggabungkan seni (musik, bentuk seni visual) ke dalam proses penyembuhan.8) Mengintegrasikan praktik komplementer dan alternatif dalam perawatan

    konvensional.

    9) Menciptakan lingkungan penyembuhan melalui arsitektur dan desain.

    Planetree yang mempunyai konsep :

    1) Pasien memiliki hak untuk membuka dan komunikasi yang jujur dalamkepedulian dan kehangatan lingkunganya

    2) Para pasien, keluarga mereka, dan staf profesional mempunyai peran yang unikdan vital dalam tim

    3) Pasien adalah bukan unit yang di isolasikan namun anggota dari keluarga,komunitas dan sebuah budaya

    4) Pasien adalah seorang individu dengan hak, tanggung jawab, danpilihan tentang gaya hidup dan kesehatan.

    5) Sebuah lingkungan yang mendukung, ramah, dan peduli adalah komponenpenting

    yang memberikan kesehatan berkualitas tinggi.

    6) Lingkungan fisik sangat penting untuk proses penyembuhan danharus dirancang untuk mempromosikan penyembuhan dan pembelajaran, serta

    Pasien dan keluarga berpartisipasi dalam perawatan (Gaeta et al., 2000).

    Salah satu aplikasi dari konsep ini adalah adanya sebuah Health Resource Library

    di ruang rawat inap dimana keluarga pasien diberikan space untuk melakukan diskusi

    dengan profesional staff dan pasien itu sendiri

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    10/38

    10

    Sebuah studi di Bishop Clarkson Hospital di Omaha, Nebraska, studi dilakukan

    oleh perusahaan konsultan Booz Allen Hamilton bertujuan untuk membantu

    mendeskrissikan bahwa infrastruktur rumah sakit memberikan kontribusi terhadap

    penundaan jangka waktu pelayanan kepada pasien. penelitian ini meneliti alur kerja dari

    apotek, radiologi, supply makan , respiratory , dokumentasi, pasien pesanan, penerimaan,

    catatan medis, laboratorium, dan operasi. Sebagai hasil dari temuan, dengan

    mengefisiensikan proses, menerapkan teknologi tepat dan merenovasi unit rawat inap

    dengan membuat konsep desentralisasikan perawatan ke samping tempat tidur pasien.

    Model ini menghasilkan ikatan yang kuat antara pasien dan perawat. Perawat

    memberikan pelayanan yang lebih berfocus, meningkatkan kinerja pelayanan,

    meningkatkan kepuasan pasien, mengurangi biaya operasional dan meningkatkan

    produktifitas dokter (Lee, 1993; Teschke, 1991). Harale, 2010 merekomendasikan hal

    yang sama yaitu dengan membuat desentralisasi nurse station untuk mengurangi jarak

    para perawat berjalan.

    Chesario,dkk 2010 menggunakan alat bantu software analisis efisiensi yang sering

    digunakan untuk menghitung efisiensi sebuah layout workspace di perusahaan untuk

    membantu membuat analisis efisiensi layout rumah sakit. Dengan menggunakan alat

    bantu ini maka dapat diketahui posisi posisi paling efisien dengan membandingkan jarak

    dengan jumlah pergerakan perawat dan dokter. Di peroleh hasil apabila tata letaknya di

    perbaharui mengikuti hasil analisis ini maka efisiensi pergerakan perawatnya akan

    berkurang hingga 72,56% namun untuk rumah sakit ada bagian bagian yang letaknya

    harus tetap misalnya UGD harus ada di bagian depan, maka dengan menggabungkan

    sistem analisis ini dengan standar peraturan RS 2007 efisiensinya akan berkurang

    menjadi 69,33%

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    11/38

    11

    3. Faktor Yang Berkontribusi Kepada Patient Centered CareBagian sebelumnya telah didefinisikan apa yang berpusat pada perawatan pasien Ini

    Bagian ini merangkum tujuh faktor utama yang telah diidentifikasi melalui wawancara

    dan tinjauan literatur yang berkontribusi terhadap perawatan berpusat pada pasien. Faktor

    tersebut adalah: (1) Kepemimpinan, (2) Visi strategis dengan jelas dan terus-menerus

    dikomunikasikan kepada setiap anggota organisasi, (3) Keterlibatan pasien dan keluarga

    di beberapa tingkat, (4) Perawatan oleh perawat melalui lingkungan kerja yang

    mendukung, (5) Sistematik pengukuran dan umpan balik, (6) Kualitas lingkungan binaan

    atau fisik, dan (7) Teknologi yang mendukung

    1) KepemimpinanFaktor penting yang berpusat pada perawatan pasien, baik di rumah sakit atau dipengaturan perawatan rawat jalan, adalah komitmen dan keterlibatan kepemimpinan

    senior ditingkat CEO dan dewan direksi. Transformasi organisasi yang dibutuhkan

    untuk benar-benar mencapai pengiriman berkelanjutan dari perawatan berpusat pada

    pasien tidak akan terjadi tanpa dukungan dan partisipasi dari pimpinan. Dalam kata-

    kata seorang pengamat, "Tidak ada kesempatan untuk berhasil tanpa itu, dan mungkin

    bahkan tidak dengan itu" . Pentingnya kepemimpinan telah didokumentasikan dalam

    literatur pada organisasi development.Mencatat organisasi teori Edgar Schein

    mengidentifikasi hubungan erat antara kepemimpinan dan budaya dalam suatu

    organisasi, menunjukkan bahwa:

    Budaya organisasi yang diciptakan oleh para pemimpin, dan salah satu yangpaling menentukan fungsi kepemimpinan mungkin menjadi penciptaan,

    manajemen

    Budaya dan kepemimpinanJack Silversin dan rekannya, Mary Jane Kornacki, yang diakui secara nasional

    merupakan dokter ahli budaya, telah menerapkan konsep-konsep khusus

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    12/38

    12

    untuk organisasi perawatan kesehatan melalui model perubahan organisasi

    yang berfokus pada unsur pimpinan, berbagi visi, budaya, dan konsep eksplisit

    "kompak" antara manajemen dan medis dan pengawasan staff. Menurut Gary

    Kaplan, MD, CEO of Virginia Mason Medical Center di Seattle, Washington,

    pemimpin harus menjadi "manajer perubahan" bahwa tradisional implisit

    antara dokter dan organisasi dari satu didasarkan pada "hak, perlindungan, dan

    otonomi" satu focus sepenuhnya pada "menempatkan pasien pertama." Dalam

    kasus Virginia Mason, Dr Kaplan menerapkan Silversin ini dalm kerangka

    kerja untuk membuat kompak kepemimpinan dan dokter, kekompakan yang

    jelas menggambarkan tanggung jawab bersama dan harapan mengenai patient

    centered care

    2) Visi StrategisKepemimpinan yang berkomitmen, dalam organisasi perlu mengembangkan visi dan

    rencana strategis yang jelas untuk bagaimana perawatan berpusat pada pasien akan

    masuk ke dalam prioritas dan proses secara operasional sehari-hari. Pentingnya

    pernyataan visi dan misi dengan jelas, unsur-unsur sederhana yang dapat dengan

    mudah diulang dan tertanam dalam kegiatan rutin bahwa semua anggota staf

    melaksanakan tugasnya dengan baik. Menerjemahkan visi ke dalam cara orang

    berperilaku. Semua organisasi yang sukses melakukan hal ini.

    3) Keterlibatan Pasien dan KeluargaDalam perawatan berpusat pada pasien, jika pasien harus benar-benar terlibat, maka

    harus melibatkan keluarga mereka. Ini secara luas dipahami sebagai teman dekat dan

    orang lain yang signifikan, bukan hanya kerabat keluarga, yang dapat memberikan

    dukungan penting dan informasi selama proses perawatan. Menurut Bev Johnson,

    presiden Institute for Pasien-dan Family Care-Centered, pasien dan keluarga harus

    terlibat dalam perawatan di beberapa tingkatan, sesuai dengan rekomendasi IOM

    dalam laporan jurang Kualitas Crossing. Tingkat pertama adalah titik pemberian

    perawatan, di mana pasien dan keluarga dapat memberikan kontribusi pada proses

    pengumpulan informasi tentang persepsi perawatan dan membantu dalam

    menganalisis dan menanggapi strategi pengobatan . Tingkat kedua adalah

    Microsystem klinis, di mana pasien dan penasihat keluarga harus berpartisipasi

    sebagai anggota penuh dari peningkatan kualitas dan tim desain ulang, berpartisipasi

    dari awal dalam perencanaan, pelaksanaan, dan mengevaluasi perubahan. Tingkat

    ketiga adalah kepemimpinan organisasi, di mana perspektif dan suara pasien dan

    keluarga sangat penting untuk peningkatan kualitas, perencanaan, dan kebijakan dan

    program pembangunan. Pasien dan keluarga harus berpartisipasi dalam komite kunci

    berurusan dengan isu-isu seperti keselamatan pasien, desain fasilitas, peningkatan

    kualitas, pasien / pendidikan keluarga, etika, dan penelitian. Salah satu contoh dari

    pasien dan keluarga Keterlibatan pada tingkat ini adalah pasien dan keluarga dewan

    penasehat. Seperti dewan menciptakan kesempatan bagi pasien dan keluarga yang

    mewakili konstituen yang dilayani oleh organisasi untuk menjadi anggota sebuah

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    13/38

    13

    kelompok permanen yang bertemu secara teratur dengan senior leaders. Sementara

    mereka dapat memainkan peran penting dalam pemecahan masalah, karena mereka

    sering mengidentifikasi peluang atau solusi . Akhirnya, pada tingkat keempat,

    perspektif pasien dan keluarga sangat penting untuk pengembangan lokal, negara

    bagian, dan kebijakan nasional, mempengaruhi keuangan dan pengiriman perawatan

    4) Memperhatikan Lingkungan Sebagai PerawatanJika organisasi perawatan kesehatan ingin menjadi berpusat pada pasien, mereka

    harus membuat dan memelihara suatu lingkungan di mana tenaga kerja yang

    terpenting merupakan aset yang dihargai dan diperlakukan dengan tingkat yang sama

    martabat dan rasa hormat bahwa organisasi mengharapkan nya karyawan untuk

    memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarga. Menekankan pentingnya

    perekrutan, pelatihan, evaluasi, kompensasi, dan mendukung tenaga kerja

    berkomitmen untuk perawatan berpusat pada pasien. Sebuah cara penting untuk

    mencapai komitmen dan keterlibatan adalah melibatkan karyawan secara langsung

    dalam desain dan proses implementasi berpusat pada pasien Menurut Peter Coughlan,

    transformasi praktik pemimpin di IDEO, salah satu dari soughtafter dunia yang paling

    penting pada perusahaan konsultan desain, organisasi perawatan kesehatan harus

    berusaha untuk "humancentered", tidak hanya berpusat pada pasien, yang berarti

    bahwa semua stakeholder (termasuk manajer, staf medis, perawat, dan staf lain pada

    garis depan) harus terlibat dalam menciptakan efektif, responsif dalam sistem

    perawatan. Dalam nada yang sama, Erie Chapman, Presiden dan CEO dari Nashville

    berbasis Baptis Penyembuhan menunjukkan bahwa tanggung jawab "tenaga terbesar

    adalah perawat untuk mengurus orang sakit . Dia menggambarkan sebuah teori

    gelombang perilaku yang dapat berkontribusi terhadap budaya kerja yang positif,

    didasarkan pada premis bahwa sebagian besar orang di sebuah organisasi atau pada

    model tim perilaku mereka sendiri sesuai dengan orang di sekitar perilaku positif

    dimodelkan oleh pemimpin tim akan mendorong perilaku serupa dalam anggota tim

    lainnya, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi pada kemampuan seluruh

    tim untuk memberikan responsif, berorientasi layanan perawatan untuk pasien dan

    keluarga mereka.

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    14/38

    14

    5) Pengukuran Sistematis dan Tanggapan

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    15/38

    15

    Sebuah aksioma yang sering digunakan dalam peningkatan kualitas kesehatan adalah,

    "Anda tidak bisa mengelola apa yang Anda tidak dapat ukur " ini faktor utama yang

    berkontribusi terhadap perawatan berpusat pada pasien. Kehadiran kapasitas

    pelanggan mendengarkan kuat yang memungkinkan organisasi untuk sistematis

    mengukur dan memantau kinerjanya. Menurut Kate Goonan, seperti mendengarkan

    kapasitas harus terdiri dari "balanced scorecard" yang mencakup beberapa

    pengukuran kinerja, seperti survei pengalaman pasien, keluhan. Penting

    mendengarkan proses di mana anggota staf memainkan peran pasien dan mengalami

    layanan atau prosedur dengan cara yang sama bahwa pasien dan keluarga dalam

    Pelaksanaan pasien dan dewan penasehat keluarga, dijelaskan di atas, menyediakan

    cara lain untuk mengumpulkan umpan balik yang sistematis dari pasien.

    Nilai pengukuran dan umpan balik tersebut menggunakan mereka untuk merancang

    dan menerapkan intervensi tertentu atau proses untuk meningkatkan pengalaman

    pasien.

    6) Kualitas LingkunganSalah satu faktor terpenting yang berkontribusi pada perawatan berpusat pada pasien

    adalah kualitas lingkungan fisik di mana perawatan disediakan. Sejak didirikan pada

    tahun 1978, Planetree telah merintis pendekatan baru untuk arsitektur dan desain yang

    mengenali hubungan penting antara ruang fisik dan proses penyembuhan. The

    Planetree Pendekatan ke fasilitas kesehatan desain mendorong pengaturan yang:

    Selamat datang keluarga pasien dan teman-teman. Nilai manusia melalui teknologi. Aktifkan pasien untuk sepenuhnya berpartisipasi sebagai mitra dalam

    perawatan mereka.

    Memberikan fleksibilitas untuk personalisasi perawatan setiap pasien. Mendorong pengasuh untuk bersikap responsif terhadap pasien. Foster berhubungan dengan alam dan keindahan.

    7) Mendukung TeknologiFaktor yang berkontribusi akhir menyerap hampir semua elemen di atas adalah

    mendukung teknologi, khususnya teknologi informasi kesehatan (HIT) yang

    melibatkan pasien dan keluarga secara langsung dalam proses perawatan dengan

    memfasilitasi komunikasi dengan pengasuh mereka dan dengan menyediakan akses

    yang memadai terhadap informasi yang dibutuhkan dan alat pendukung keputusan.

    Banyak sekali aplikasi teknologi informasi kesehatan telah muncul dalam beberapa

    tahun terakhir, dari yang sederhana e-mail komunikasi antara pasien dan dokter

    melalui Web yang lebih canggih portal yang memungkinkan pasien untuk

    berinteraksi dengan catatan elektronik dokter mereka 'medis. Aplikasi ini berkisar

    luas dalam kompleksitas maupun biaya.

    Kunci kesuksesan adalah untuk membuat adopsi mudah bagi kedua pasien dan

    dokter, dan untuk mengimplementasikan aplikasi secara bertahap untuk menghindari

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    16/38

    16

    kekhawatiran bahwa teknologi baru akan tiba-tiba merusak kualitas interaksi pasien

    dan perawat.

    4. Tujuan Patient Centred Care: Perawatan disampaikan secara tepat waktu, aman dan tepat

    cara sesuai dengan standar profesi, persyaratan hukum medis dan perundang-

    undangan.

    Keperawatan pengiriman rawat inap akan mencerminkanpasien ketajaman dan tingkat keterampilan staf.

    Perawatan adalah co-terkoordinasi untuk memastikan yang terbaik mungkinhasil bagi pasien.

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    17/38

    17

    Tidak ada duplikasi perawatan pasien Suatu distribusi yang adil dari pekerjaan Sebuah pendekatan multidisiplin untuk pemberian perawatan Untuk memastikan pendekatan holistik dalam pelayanan keperawatan yang

    mencerminkan praktek profesional saat ini.

    Mengembangkan dan menerapkan "Model Care" bahwa di bawah pin nilai-nilai danpengetahuan.

    o Komunikasi Akurat & tepat waktu dalam dokumentasio Profesional, keterampilan, pendidikan, pengasuhan, loyalitas, komitmen,

    keunggulan

    o Respek diri, budaya, satu sama lain, pasien, organisasio Positive sikapo Rahasia / Privasio Quality-pasien advokat, pengiriman perawatan, sumber daya, tenaga kerja

    dan bahan

    o Acknowledgement/Recognition/Valuedo Beban kerja waktu, sumber daya, tenaga kerja, material, dan ekuitas campuran

    keterampilan

    o Honestyo Satisfaction-pemberdayaan

    Model saat ini perawatan yang digunakan pada setiap lingkungan.o Pasien adalah pusat.o Sumber daya dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan

    pasien

    o Sebuah hubungan membangun dengan pasien yaitu perawat memperkenalkandiri, membahas rencana perawatan (lihat kebijakan discharge), meminta

    pasien mereka perlu apa-apa sebelum meninggalkan ruangan, meminta pasien

    ada sesuatu yang pasien diharapkan terjadi atau tidak berharap terjadi terjadi

    hari dll

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    18/38

    18

    5. JURNAL TERKAIT PATIENT CENTERED CAREDari beberapa jurnal ada beberapa issue terkait dengan patient center care

    1. PATIENT-CENTERED CARE:WHAT DOES IT TAKE? Dale Shaller, ShallerConsulting October 2007

    ABSTRAK: Patient-centered care telah menjadi, tujuan utama bagi sistem kesehatan

    bangsa, namun survei hasil pengalaman pasien menunjukkan bahwa sistem ini jauh dari

    harapan . Berdasarkan wawancara dengan pemimpin Patient-centered care pada pasien

    organisasi dan inisiatif, laporan ini mengidentifikasi tujuh faktor kunci

    untuk mencapai perawatan Patient-centered care pada level organisasi: 1) keterlibatan

    pimpinan puncak, 2) visi strategis dengan jelas dan terus-menerus dikomunikasikan

    kepada setiap anggota organisasi, 3) keterlibatan pasien dan keluarga di berbagai tingkat,

    4) lingkungan yang mendukung kerja untuk semua karyawan, 5) sistematis pengukuran

    dan umpan balik, 6) kualitas lingkungan binaan, dan 7) teknologi informasi yang

    mendukung. Laporan ini menggambarkan bagaimana faktor-faktor ini dapat berhasil

    dilaksanakan melalui contoh-contoh kasus dua organisasi, Sistem Kesehatan MCG di

    Georgia dan Bronson Methodist Hospital di Michigan. Laporan ini diakhiri dengan

    diskusi tentang strategi di organisasi dan tingkat sistem yang dapat membantu

    pelaksanaan memanfaatkan luas patientcentered perawatan.

    2. Patient Centered Care - A Conceptual Model and Review of the State of the ArtRavishankar Jayadevappa*,1 and Sumedha Chhatre2 1Department of Medicine, Leonard

    Davis Institute of Health Economic, University of Pennsylvania, 224, Ralston-Penn

    Center, 3615 Chestnut Street, Philadelphia PA 19104-2676, USA 2Department of

    Psychiatry, 4051, 3535 Market Street, Philadelphia, PA 19104, USA

    Abstrak: Latar Belakang Patient-centered care Patient-centered care yang mencakup

    pengambilan keputusan dapat meningkatkan pilihan pengobatan, kualitas pelayanan dan

    hasil. Patient-centered care mengakui perlunya perubahan besar dalam proses perawatan

    yang mengatur sistem perawatan kesehatan di sekitar pasien.

    Tujuan: Tujuan studi ini adalah untuk mengevaluasi dan membahas interaksi komponen

    Patient-centered care oleh mengembangkan model konseptual dari Patient-centered care.

    Metode: kajian literatur komprehensif dilakukan dengan menggunakan Medline,

    CINAHL, dan database Cochrane. Termasuk Studi bahasa Inggris yang menangani isu-

    isu yang berkaitan dengan berpusat pada pasien-pasien perawatan dan hasil yang

    dilaporkan.

    Hasil: Meskipun konsep Patient-centered care muncul di awal 50-an, itu meledak dalam

    penelitian kesehatan Kebijakan arena eksponensial di akhir tahun sembilan puluhan.

    Model konseptual yang dijelaskan di sini dapat membantu secara obyektif dan subyektif

    evaluasi Patient-centered care. Seperti yang kita berusaha untuk meningkatkan kualitas

    pelayanan, Patient-centered care dapat memainkan

    berperan penting dalam proses ini. Namun ini memerlukan perubahan dalam sistem

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    19/38

    19

    kesehatan kita sehingga dapat meningkatkan kualitas keseluruhan oleh perawatan

    meminimalkan konsumsi sumber daya kesehatan yang boros.

    Kesimpulan: Dengan biaya kesehatan diproyeksikan untuk melanjutkan peningkatan

    pesat mereka, paradigma kesehatan saat ini tidak berkelanjutan. Penelitian lebih lanjut

    diperlukan untuk mengeksplorasi berbagai atribut perawatan, penerimaan, dan

    komparatif efektivitas dalam arena kesehatan.

    3. Facilitating a Culture of Safety and Patient-Centered Care Through Use of aClinical Assessment Tool in Undergraduate Nursing Education

    Diana Girdley, MS, RN; Christine Johnsen, MS, RN; and Kristine Kwekkeboom, PhD,

    RN

    ABSTRAK

    Meskipun pengiriman yang aman perawatan, Patient-Centered Care pada pasien telah

    lama menjadi prioritas di kalangan pendidik keperawatan, mahasiswa keperawatan

    mungkin tidak mampu menerjemahkan konsep-konsep yang tidak memadai dipelajari

    dalam kelas dalam praktek keperawatan. Pendidik perawat harus mengembangkan

    strategi pengajaran untuk memberikan mahasiswa keperawatan dengan pengetahuan,

    keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memberikan perawatan pasien

    berkualitas. Dalam Mutu dan Pendidikan Keselamatan untuk proyek Perawat,

    seperangkat kompetensi keperawatan kunci didirikan. Artikel ini menjelaskan

    pengembangan dan penggunaan alat penilaian klinis dalam sarjana keperawatan klinis

    untuk meningkatkan penguasaan dua dari kompetensi keperawatan kunci: keselamatan

    dan perawatan pasien berpusat.

    4. Developing Patient-Centered Care Competencies Among Prelicensure NursingStudents Using Simulation

    Leslie M. McKeon, PhD; Tommie Norris, DNS; Brittany Cardell, MSN, CNL; and

    Teresa Britt, MSN

    abstrak

    Peningkatan kesehatan perawatan memerlukan kolaborasi antara akademisi dan praktek

    untuk menjembatani kesenjangan dalam pendidikan perawat dan pencapaian hasil

    berkualitas. Kualitas dan Pendidikan Keselamatan untuk Perawat mengidentifikasi enam

    domain, termasuk Patient-Centered Care, yang harus ditangani selama pendidikan

    prelicensure. Simulasi adalah strategi yang direkomendasikan untuk mengajar praktek

    klinis yang aman, namun, biaya, ruang, dan sumber daya fakultas merupakan hambatan

    untuk penggunaannya. Komputer berbasis simulasi sosial kurang sumber daya intensif

    dan efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Sebuah studi percontohan

    dilakukan untuk membandingkan sumber daya yang diperlukan dan hasil belajar siswa

    untuk simulasi tradisional versus berbasis komputer. Mahasiswa keperawatan lima puluh

    tiga sarjana muda berpartisipasi dalam penelitian ini, 34 menyelesaikan simulasi berbasis

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    20/38

    20

    komputer dan 31 menyelesaikan simulasi tradisional. Skor kelompok perawatan pasien

    berpusat kompetensi membaik sama (p

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    21/38

    21

    BAB III

    PEMECAHAN MASALAH

    1. Latar Belakang

    Salah satu alat kepemimpinan yang efektif bagi seorang pemimpin adalah

    kemampuan untuk memecahkan masalah. Pemecahan masalah dan pengambilan

    keputusan merupakan ketrampilan penting dalam kehidupan. Pemecahan masalah

    seringkali melibatkan pengambilan keputusan dan pengambilan keputusan sangat

    penting bagi manajemen dan kepemimpinan. Ada proses dan tehnik untuk

    meningkatkan pengambilan keputusan dan kualitas keputusan. Pengambilan

    keputusan lebih alami untuk kepribadian tertentu, sehingga orang-orang ini harus

    lebih focus pada peningkatan kualitas dari keputusan mereka. Orang yang kurang

    alami pembuat keputusan seringkali mampu membuat penilaian kualitas tetapi

    kemudian harus lebih tegas dalam bertindak atas penilaian yang dibuat. Pemecahan

    masalah dan pengambilan keputusan terkait erat dan masing-masing membutuhkan

    kreatifitas dalam mengidentifikasi dan mengembangkan pilihan, dimana

    brainstorming adalah tehnik yang sangat berguna. Pengambilan keputusan yang baik

    memerlukan campuran ketrampilan: pengembangan kreatif dan identifikasi opsi,

    kejelasan penilaian, keteguhan keputusan, dan pelaksanaan yang efektif.

    2. PROBLEM SOLVINGa. Definisi Pemecahan Masalah

    Pemecahan masalah adalah Proses penanggulangan suatu rintangan untuk

    mencapai tujuan yang diinginkan. Proses penyelesaian masalah terdiri dari

    identifikasi masalah, analisis masalah,penilaian pemecahan, pemilihan dan

    pelaksanaan solusi masalah yang terbaik.

    Masalah adalah adanya kesenjangan antara das sollen / teori dengan dassein / fakta empiris ; antara yang ditetapkan sebagai kebijakan dengan kenyataan

    implementasi kebijakan ( Masalah : Kesenjangan apa yang terjadi dengan apa

    yang dikehendaki ).

    Pemecahan masalah adalah keterampilan yang bisa dipelajari, dan

    karenanya staf perawat dapat belajar dengan mengamati para pemimpin mereka,

    keputusan yang baik oleh pemimpin adalah keputusan yang dapat melakukan

    lebih dari memecahkan masalah langsung, tetapi lebih penting adalah untuk

    jangka panjang.

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    22/38

    22

    b. Dasar Pemecahan MasalahPrinsip pemecahan masalah oleh seorang manajerial adalah sebagai

    berikut:

    1. Memastikan perhatian kepada masalah yang memiliki pengaruh tinggipada efisiensi organisasi, Manajer harus memisahkan masalah besar dan

    masalah kecil. Mengikuti kebijakan untuk menyelesaikan masalah yang

    lebih kecil

    2. Memelihara waktu manajerial yang mahal untuk menangani masalah yangutama

    3. Manajer sebaiknya memberikan masalah yang lebih kecil pada bawahan,dengan demikian memperkuat identifikasi dan meningkatkan otonomi

    pekerjaan.

    4. Dalam pemecahan masalah operasional yang sulit manajer sebaiknyaminta nasehat dari ahli dari dalam atau luar lembaga sehingga cara

    penyelesaian masalah berdasarkan pada praktek dan pengetahuan yang

    mutakhir.

    5. Kualitas solusi masalah meninggi bila manajer santai dalam mendekatimasalah, menolak menyelesaikan masalah dibawah tekanan, dan

    menghindari keputusan kritis untuk memberikan prioritas pada orang lain.

    6. Dalam menyelesaikan masalah besar, manajer sebaiknya mengakuibahwa tidak mungkin untuk mengantisipasi semua masalah, maka tidak

    mungkin untuk mengharapkan ketelitian 100% dalam mendiagnosa dan

    memecahkan seluruh masalah keperawatan. Sekali solusi telah ditetapkan

    , manajer sebaiknya menerima solusi tersebut sebagai yang terbaik,

    kemudian mengalihkan perhatiannya pada masalah lain.

    c. Langkah Pemecahan Masalah :i. Identifikasi, pilih dan definisikan masalahnya, lalu jelaskan hasil yang

    dikehendaki.Kenali hal-hal yang berpotensi menjadi masalah dan kaji situasi

    dimana staf mungkin dapat memperbaikinya. Tentukan kriteria untuk

    memilih masalah yang paling penting. Defenisikan secara operasional

    masalah yang dipilih, misalnya bagaimana staff mengetahui bahwa

    masalahsudah terpecahkan, dengan cara menentukan criteria keberhasilan

    pemecahan masalah. Ini tidak sama dengan mendefenisikan solusi atas

    masalah. Langkah pertama , bentuk sebuah tim kerja untuk memperjelas

    criteria masalah tersebut.

    ii. Pelajari secara seksama proses yang terjadi dari segala aspek.Tentukandimana dan kapan masalh muncul. Pahami proses terjadinya masalah.

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    23/38

    23

    iii. Tentukan penyebab terjadinya masalah dan bagaimana proses terjadinya.Tentukan faktor-faktor yang menimbulkan masalah dan keterkaitannya

    dengan masalah. Gunakan metode untuk mengetes dugaan/hipotesis tentang

    sebab-sebab yang mungkin menimbulkan masalah tersebut.. Kumpulkan

    data untuk mengetes dugaan tersebut dan untuk menentukan faktor penyebab

    yang paling dominan.

    iv. Identifikasi semua cara pemecahan. Berpikir secara kreatif untuk menanganisebab-sebab masalah yang mungkin dapat diatasi.

    v. Pilih solusi yang dapat dilaksanakan.Analisislah cara-cara pemecahan yangmungkin dilaksanakan, dikaji dari aspek criteria keberhasilan memecahkan

    masalah, biaya yang diperlukan, kemungkinan solusi dapat dilaksanakannya,

    atau criteria lainnya.

    vi. Uji cobalah solusi itu dan evaluasi efektifitasnya., Ini merupakan sebuahsiklus. Rencanakan-Kerjakan-Cek-Bertindaklah ( PDCA = Plan,

    Do,Check,Action). Siklus ini terdiri dari perencanaan langkah-langkah

    pemecahannya termasuk mengatasi sikap yang menolak perubahan,

    mengerjakannya yaitu melaksanakan pemecahan masalah, memantau hasil

    atau akibat baru yang muncul, mengambil tindakan terhadap hal-hal yang

    terjadi, misalnya dengan memodifikasi solusi, menerapkan solusi yang lain

    atau memperluas cakupan penerapan solusi.

    Jenis jenis masalah

    Masalah dibedakan kedalam tiga kategori

    Masalah sederhana Masalah kerumitan tidak teratur Masalah kerumitan teratur.Membangkitkan solusi

    Langkah membangkitkan solusi yang mungkin dilakukan untuk suatu

    masalah adalah langkah untuk mengadakan kreatifitasnyang terbaik. Sebelum

    melihat solusi yang mungkin dilakukan untuk menutup jurang antara apa dan

    apa yang sebaiknya, manajer sebaiknya meninjau tingkatan organisasi yang

    lebih tinggi dan tujuan jangka panjang, karena membatasi waktu, uang atau

    personil yang dibutuhkan untuk menetapkan solusi tertentu. Untuk

    meningkatkan kualitas pilihan solusi, manajer sebaiknya merangsang

    pemikiran kreatif dari isi pemecahan masalah melalui penggunaan :

    Periksa diri adalah rangkaian standar pertanyaan dirancang untukmendatangkan proses pemikiran yang tidak biasa, dan tidak nyata serta

    kombinasi ide mengenai elemen masalah.

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    24/38

    24

    Psiko drama : sering bermanfaat dalam membangkitkan solusi yangmungkin dilakukan terhadap masalah psikologi atau social yang

    dihahadapi kelompok.

    Bertukar pikiran/brainstorming, Sinektis, adalah teknik pemikiran berdasarkan mataforis yang

    dikembangkan oleh Wiliam J. Gordon. Metode tersebut yang didasarkan

    atas perlawanan satuan menggunakan analogi langsung, pribadi dan

    khalayak untuk merangsang pemecahan masalah yang kreatif

    Analisa pareto , Langkah pertama mengidentifikasi masalah, mencarisebab-sebab masalah kemudian disusun dalam suatu histogram dan dicari

    solusi terhadap masalah tersebut.

    Memilih suatu solusi

    Kriteria bagi solusi yang berhasil untuk masalah dapat sebagai berikut:

    i. Metode penugasan sebaiknya memastikan kelangsungan perawatan setiappasien selama rawat inap

    ii. Sebaiknya memelihara identitas dan integritas kelompok kerja utama dalamsetiap unit keperawatan

    iii. Sebaiknya menekan pergantian anggota staf keperawataniv. Sebaiknya mampu menerapkan tanpa memberhentikan anggota staf yang adav. Sebaiknya mensyaratkan pengeluaran keuangan yang yang sedikit

    d. Karakteristik pemecahan masalah yang terampilDalam pemecahan masalah klinis, manajer perawat sebaiknya

    menyerahkan tanggung jawab pemecahan masalah kepada seorang bawahan

    dengan kecakapan yang handal dalam menyelesaikan masalah. Solusi paling

    kreatif ditimbulkan oleh seorang dengan keahlian suatu subyek disiplin ilmu,

    memperhatikan pengaruh jangka pendek dan jangka panjang masalah.

    Dalam memilih seorang manajer berdasarkan kemampuan dalam

    pemecahan masalah, manajer eksekutif keperawatan sebaiknya tahu bahwa

    pendekatan dalam menangani masalah berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang

    mengurutkan sesuai dengan kepentingan dan menanganinya sesuai prioritas

    mungkin ada juga yang menyelesaikan masalah bedasarkan diagnose dengan

    kegiatan penelitian dan menangani penyelesaian beberapa masalah yang

    berhubungan sekaligus.

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    25/38

    25

    3. DECISION MAKINGa. Definisi Pengambilan Keputusan

    Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian

    dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa

    perhitungan dan pertimbangan alternatif.

    Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh

    banyak ahli, diantaranya adalah :

    G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai

    pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang

    mungkin.

    Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan

    oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang

    termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.

    Horold dan Cyril ODonnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan

    keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak

    yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika

    tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi

    yang telah dibuat.

    P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap

    suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif

    dan tindakan.

    Pengambilan keputusan, proses memilih salah satu tindakan dari alternatif,

    merupakan tanggung jawab terus-menerus dari manajer perawat. dia dihadapkan

    dengan berbagai situasi. Rumah sakit atau lembaga kebijakan memberikan

    panduan untuk menangani situasi rutin. Kasus luar biasa bisa membuat keputusan

    yang lebih sulit dan mungkin memerlukan rasa matang dari segi hukum.

    Keputusan makin bergantung pada proses pemecahan masalah ilmiah antara lain

    mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi, mengeksplorasi alternatif dan

    mempertimbangkan konsekuensinya, memilih alternatif yang paling diinginkan,

    pelaksanaan keputusan, dan mengevaluasi hasilnya.

    Pengambilan keputusan merupakan suatu tugas yang sulit. Dalam situasi

    yang beresiko tinggi kebanyakan pengambil keputusan menderita konflik, karena

    akan adanya kemungkinan kerugian atau kegagalan.

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    26/38

    26

    b. Teknik Pengambilan Keputusani. Kelembanan yang tidak bertentangan

    ii. Perubahan yang tidak bertentangan terhadap jalannya tindakan baruiii. Penghindaran pertahananiv. Kewaspadaan yang berlebihanTehnik - tehnik pengambilan keputusan yang lain :

    Operation riset; yaitu dengan menggunakan metode-metode scientific (yang

    meliputi tehnik-tehnik matematis) dalam analisis dan pemecahan suatu masalah

    tertentupenerapan tehnik ini adalah usaha inventarisasi.

    L inear programming; yaitu dengan menggunakan rumus-rumus matematik yang

    disebut juga factor analysis.

    Gaming war games; yaitu dengan teori yang biasanya digunakan untuk

    menentukan strategi.

    Probability; yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat diterapkan pada

    kalkulasi rasional atas hal-hal yang tidak normal, mengenai sebuah keputusan

    yang dipertimbangkan dan diperhitungkan.

    Ranking and statistical weighting; yaitu dengan cara :

    1. melokalisasi berbagai factor yang akan mempengaruhi keputusan terakhir.2. menimbang factor-faktor yang dapat dibandingkan dan yang tercakup

    didalam setiap alternative.

    c. Proses Pengambilan KeputusanProses pengambilan keputusan berdasarkan scientific managemen

    menurut pendapat Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan, yaitu :

    1. Decision maker (manajer) harus mengetahui secara jelas masalah (problem)yang akan diputuskan dengan merumuskan dan menganalisisnya secara

    cermat.

    2. Mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang ada relevansinya denganmasalah yang akan diputuskan.

    3. Mengevaluasi dan menganalisis data, informasi, dan fakta yang telahdikumpulkan.

    4. Menetapkan sejumlah alternative keputusan yang akan diambil.5. Mengembangkan dan mengimplementasikan alternative pilihan yang ada.6. Memilih keputusan yang terbaik dari alternative-alternatif itu.7. Menetapkan suatu keputusan, menjadi tindakan yang paling efektif dan

    efesien.

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    27/38

    27

    8. Keputusan harus diinformasikan untuk ditaati dan dilaksanakan menjaditindakan nyata dan mengikat bagi semua karyawan.

    Proses pengambilan keputusan berdasarkan scientific managemen

    menurut pendapat R. Terry, yaitu :

    1. Merumuskan problem yang bersangkutan2. Menganalisis problem tersebut.3. Menetapkan sejumlah alternative.4. Mengevaluasi masing-masing alternative.5. Memilih alternative yang akan menjadi keputusan dan yang akan

    dilaksanakan.

    Proses pengambilan keputusan berdasarkan scientific managemen

    menurut pendapat Peter F. Drucker, yaitu :

    1. menetapkan masalah.2. menganalisis masalah.3. mengembangkan alternative-alternatif pilihan.4. mengambil keputusan yang tepat.5. mengambil keputusan menjadi tindakan yang efektif.

    Prosedur pengambilan keputusan harus dilakukan dengan baik dan cermat,

    supaya resiko keputusan itu relative kecil. Harus dihayati bahwa setiap keputusan

    selalu menghadapi resiko, dan resiko ini menjadi tanggung jawab decision maker.

    Aspek-aspek yang mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu :

    1. pribadi dan kepribadian decision maker2. sifat masalah yang dihadapi.3. Pandangan dan kecakapan factual decision maker terhadap masalah yang

    dihadapi.

    4. Kondisi institusional (lembaga) bersangkutan.5. Situasi umum yang menjadi lingkungan sekitar.

    Faktor-faktor penolong pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

    1. harus diperhatikan emosi dan aturan-aturan2. setiap keputusan harus mendorong tercapainya tujuan3. suatu keputusan tidak selalu memuaskan semua pihak4. hanya ada satu pilihan yang paling memuaskan atau terbaik5. pengambilan keputusan adalah mental action dan harus di transfer ke dalam

    physical action

    6. pengambilan keputusan yang efektip memerlukan waktu,dana,datainformasi dan fakta yang cukup

    7. membuat keputusan dalam prakteknya,membutuhkan kecakapan,pengalaman, dan imajinasi

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    28/38

    28

    8. pengambilan keputusan merupakan awal dan mata rantai aktivitas9. setiap keputusan harus dilaksanakan

    d. Proses Kreatif Dalam Pengambilan Keputusan.Pengambilan keputusan menekankan pilihan solusi, sedangkan proses

    kreatif menekankan keunikan dari solusi. Kreativitas adalah kualitas laten,

    diaktifkan ketika seseorang menjadi termotivasi oleh kebutuhan untuk ekspresi

    diri atau oleh stimulasi masalah.

    Tahap pertama dari proses kreatif adalah kebutuhan yang dirasakan.

    Demikian pula, ketika seorang pembuat keputusan adalah dihadapkan dengan

    masalah, ia mulai mencari solusi.

    Tahap kedua pemecahan masalah secara kreatif adalah tahap persiapan,

    dari mana ide kreatif muncul. Dengan mengeksplorasi hubungan antara solusi

    yang mungkin muncul, seseorang dapat mengidentifikasi solusi tambahan.

    Inkubasi, fase ketiga, adalah masa untuk merenungkan situasi.

    Pengulangan pikiran yang sama, tanpa ide-ide baru atau interpretasi, adalah tanda

    kelelahan dan menunjukkan bahwa itu adalah waktu yang baik untuk memulai

    masa inkubasi. seseorang butuh memberikan perhatian istirahat yang diperlukan,

    namun pikiran bawah sadar terus menangani masalah ini. Waktu harus ditetapkan

    untuk menguji kembali situasi dan meninjau data yang dikumpulkan selama tahap

    persiapan.

    Iluminasi, fase ke empat adalah penemuan solusi. Ini mungkin datang ke

    pikiran di tengah malam atau selama kinerja tugas lain. Disarankan bahwa ide

    ditulis detail sehingga dapat dilestarikan.

    Verifikasi, tahap kelima dan terakhir pengambilan keputusan kreatif,

    adalah masa percobaan ketika ide ditingkatkan melalui modifikasi dan perbaikan.

    e. Jenis KeputusanJenis-jenis keputusan diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu keputusan

    yang direncanakan/ diprogram dan keputusan yang tidak direncanakan/ tidak

    terprogram.

    1. Keputusan yang deprogramKeputusan yang diprogram merupakan keputusan yang bersifat rutin dan

    dilakukan secara berulang-ulang sehingga dapat dikembangkan suatu

    prosedur tertentu. Keputusan yang diprogram terjadi jika permasalahan

    terstruktur dengan baik dan orang-orang tahu bagaimana mencapainya.

    Permasalahan ini umumnya agak sederhana dan solusinya relatif mudah.

    (Gitosudarmo, 1997).

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    29/38

    29

    2. Keputusan yang tidak deprogramKeputusan yang tidak diprogram adalah keputusan baru, tidak terstrutur dan

    tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tidak dapat dikembangkan prosedur

    tertentu untuk menangani suatu masalah, apakah karena permasalahannya

    belum pernah terjadi atau karena permasalahannya sangat kompleks dan

    penting.

    Keputusan yang tidak diprogram dan tidak terstruktur dengan baik, apakah

    karena kondisi saat itu tidak jelas,metode untuk mencapai hasil yang

    diinginkan tidak diketahui,atau adanya ketidaksamaan tentang hasil yang

    diinginkan (Wijono,1999).

    Keputusan yang tidak diprogram memerlukan penanganan yang khusus dan

    proses pemecahan masalah dengan intuisi dan kreatifitas. Tehnik

    pengambilan keputusan kelompok biasanya dilakukan untuk keputusan yang

    tidak diprogram. Hal ini disebabkan oleh karena keputusan yang tidak

    diprogram biasanya bersifat unik dan kompleks, dan tanpa kriteria yang

    jelas, dan umumnya dilingkari oleh kontroversi dan manuver politik

    (Wijono, 1999). Gillies (1996), menyebutkan bahwa keputusan yang tidak

    diprogram adalah keputusan kreatif yang tidak tersusun, bersifat baru, dan

    dibuat untuk menangani suatu situasi dimana strategi/ prosedur yang

    ditetapkan belum dikembangkan.

    f. Pendekatan Dalam Pembuatan KeputusanPendekatan akar dan cabang terhadap pembuatan keputusan.

    Leavitt dan Pondy menggambarkan dua pendekatan umum terhadap pembuatan

    keputusan :

    1. Pendekatan rasionalkomperhensif2. Pendekatan perbandingan tambahan atau cabangDalam pendekatan akar terhadap pembuatan keputusan manajer mulai dengan

    persoalan mendasar-tujuan kelembagaan serta prioritasnya, analisa masalah,

    criteria pemecahan, dan teori keputusan. Dalam pendekatan yang lebih bijaksana

    manajer yang merasakan adanya ancaman atau tantangan mengabaikan tugas

    kelembagaan, criteria pemecahan, dan teori ilmiah serta mengembangkan

    keputusan manajemennya dengan membuat tahap demi tahap rangkaian

    perubahan tambahan kecil.

    Dalam metode cabang pembuatan keputusan dilakukan dengan berbagai macam

    cara dengan menggunakan beberapa model pengambilan keputusan, sehingga di

    peroleh hasil yang maksimal

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    30/38

    30

    g. Bantuan Terhadap Pembuatan Keputusan (Tools)Kebanyakan keputusan biasanya melibatkan berbagai tingkat

    ketidakpastian. Manajer sebagai pembuat keputusan biasanya menggunakan

    berbagai macam penelitian untuk meminimalkan ketidakpastian pada keputusan

    yang diambil. Beberapa bantuan yang digunakan dalam pembuatan keputusan

    yaitu :

    Teori probabilitas

    Teori probabilitas dapat diterapkan apabila terdapat resiko atau ketidakpastian

    dalam pembuatan keputusan. Teori ini dilakukan dengan asumsi bahwa faktor-

    faktor yang terjadi sesuai dengan pola yang dapat diprediksi. Contohnya jika

    orang melemparkan koin 200 kali, maka dapat diprediksi bahwa kepala akan

    muncul 100 kali dan ekor 100 kali. Deviasi dapat diatur pada batasan yang dapat

    diprediksi.

    Terdapat tiga kriteria yang menganggap bahwa pengalaman sebelumnya

    sangatlah diperlukan dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan teori

    probabilitas. Pada maximax kriteria, manajer memaksimumkan kemungkinan

    yang dapat dicapai. Manajer sangat optimis terhadap faktor-faktor yang

    mempengaruhi keputusannya dan memilih kemungkinan-kemungkinan dimana

    dia dapat mencapai hasil terbaik. Hal ini merupakan kriteria yang berbahaya

    karena tidak menyadari adanya kemungkinan komplikasi keputusan. Ketika

    menggunakan kriteria miximin, manajer terlihat sangat pesimis dan

    mengharapkan kemungkinan terjadinya kemungkinan terburuk. Manajer

    memilih opsi yang membuatnya memaksimalkan hasil yang paling

    menguntungkan. Manajer menyadari komplikasi apa yang dapat terjadi dari

    setiap keputusan, menganggap bahwa segala yang salah akan menjadi salah, dan

    memilih alternatife yang menawarkan hasil terbaik ketika segalanya

    kemungkinan salah. Kriteria minimax dapat diterapkan apabila manajer

    membuat keputusan yang ia sesalkan. Sesuatu yang tak terduga mencegah

    manjer dalam pencapaian hasil yang paling menguntungkan, manajer lalu

    mengurangi komplikasi dari pencapaian hasil yang paling menguntungkan dan

    mencoba menimimalkan penyesalannya.

    Simulasi, model, dan game

    Simulasi merupakan suatu cara yang menggunakan model dan permainan untuk

    menyederhanakan masalah melalui identifikasi komponen-komponen dasar

    dengan menggunakan trial dan error untuk menentukan pemecahan.

    Suatu model menggambarkan hal yang lain, biasanya mengenai objek, kegiatan,

    proses, atau sistem. Model merupakan suatu teknik yang abstraksi dan

    penyederhanaan untuk mempelajari sesuatu dengan kondisi yang bervariasi.

    Model dibuat untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi fenomena.

    Elemen kritis dari pembuatan model adalah konsep.

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    31/38

    31

    Teori permainan adalah sebuah simulasi operasi sistem. Para pemain mencoba

    untuk membangun strategi yang akan memaksimalkan pencapaian dan

    meminimalkan kehilangan, tanpa memperhatikan apa yang dilakukan oleh

    kompetitor.

    Chart Gantt

    Gannt charts merupakan pengembangan jadwal yang mengijinkan seseorang

    untuk memperlihatkan tugas multiple yang telah dilakukan. Gannt chart terdiri

    dari kolom yang terdiri dari tugas, penanggung jawab, dan batasan waktu bisa

    dalam menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, atau dekade, tergantung dari

    lamanya projek.

    Pohon keputusan

    Merupakan metode graphik yang dapat membantu manajer memperlihatkan

    kmungkinan-kemungkinan alternative, outcome, resiko, dan informasi-nformasi

    yang diperlukan untuk masalah tertentu dalam suatu periode. Pohon keputusan

    ini membantu manajer melihat kemungkinan arah setiap aksi yang diambil dari

    setiap point keputusan dan mengevaluasi konsekuensi-konsekuensi dari rangkaian

    keputusan. Prosesnya mulai dari keputusan primer yang setidaknya memiliki dua

    alternatif. Kemudian dilakukan prediksi outcome dari setiap keputusan.

    Tugas Responsible Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

    Mengumpulkan

    informasi

    Me

    Jenis laporan Me X

    Perbaikan

    laporan

    Me X

    Menyerahkan

    laporan

    Me X

    Alternatif

    A4

    A3

    A2

    A1

    Keputusan I

    Kesempatan Kemungkinan

    Konsukuensi

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    32/38

    32

    Program evaluasi dan teknik review (PETR)

    PETR merupakan suatu model system jaringan untuk merencanakan dan

    mengontrol kondisi tertentu. Hal ini melibatkan aktifitas kunci dalam projek,

    menggambarkan aktifitas dalam suatu alur diagram, dan menandai durasi pada

    setiap fase kerja. PERT mengingatkan bahwa tugas tertentu harus selesai sebelum

    projek keseluruhan dan diselesaikan, lebih jauh lagi, tugas-tugas kecil harus

    selesai terlebih dahulu sebelum memulai tugas yang lainnya.

    Metode critical path (MCP)

    Hampir sama dengan PETR, memperhitungkan kebutuhan waktu untuk tiap-tiap

    aktifitas.MCP dapat digunakan dimana cost merupakan factor yang signifikan dan

    pengalaman penyedia merupakan suatu dasar untuk menentukan waktu dan cost.

    Teori mengantri

    Teori mengantri berhubungan dengan garis tunggu atau pelayanan masalah

    berkesinambungan. Merupakan teknik matematika untuk menentukan yang

    paling efisien dari factor yang berhubungan dengan pelayanan berkelanjutan. Hal

    ini dapat diterapkan bila unit penerima pelayanan datang secara acak, tetapi waktu

    yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan dapat diperkirakan.

    h. Aspek Etika dalam Pengambilan KeputusanEtika adalah filsafat moral, ilmu yang menilai hubungan, pengendalian

    perilaku manusia sehingga mereka akan melayani manusia secara kemanusian

    sampai akhir hayat. Ketika ada konflik/masalah disana ada sebuah pilihan

    diantara alternativ terhadap masalah. Pilihan tersebut dipengaruhi oleh nilai-nilai..

    Nilai-nilai pertama dipelajari dari orang dewasa. Nilai dapat mengalami

    modifikasi dan memperkuat seseorang dalam proses kehidupan seumur hidup.

    Nilai adalah disadari berharga dan dihargai, bebas dipilih dari alternatif dan

    bertindak dalam berbagai cara. Pilihan etis juga harus memperhatikan keinginan,

    kebutuhan, dan hak-hak orang lain.

    Ada beberapa model etik yang dapat dipakai antara lain:

    Model Pri estly

    Manajer adalah sebagai paternalistik dan membuat keputusan tanpa

    memperhitungkan nilai lain atau mencari masukan dari orang lain. Meskipun

    perawat mungkin memiliki keahlian yang memenuhi syarat untuk membuat

    keputusan tertentu, mereka tidak memiliki hak untuk membuat keputusan moral

    untuk mempengaruhi orang lain. Contoh model ini adalah Autokratik leadership.

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    33/38

    33

    The Engineer ing model

    Model ini menunjukkan bahwa satu orang menyajikan fakta lain dan menyiapkan

    kode etik untuk melakukan apa yang orang lain inginkan: staf yang bekerja

    sesuai dengan garis komando adalah contoh dari model ini.

    The contractual model

    Model ini menyediakan kontrak yang mengidentifikasi kewajiban umum dan

    manfaat untuk dua orang lebih. Ini berkaitan dengan moral kedua belah pihak dan

    sesuai untuk hubungan antara atasan-bawahan.

    The Collegial M odel

    Model ini menggambarkan individu berbagi tujuan bersama dan mencapai

    keputusan melalui diskusi dan konsensus. Bila ada nilai-nilai bersama, model ini

    membantu membangun tim dan meminimalkan konflik. ( Robert Veacths Models

    for etichal medicine are discussed in Aroskar MA: Ethics of nurse-patient

    relationship, Nurse Educ 5:18, 1980 ) Untuk membuat satu keputusan etik, yang

    pertama harus mempertimbangkan apa yang diinginkan untuk menjadi tujuan

    akhir dan kemudian menentukan apa yang baik atau buruk dalam pencapain

    tujuan akhir. Jika suatu keburukan terjadi pada akhirnya, itu adalah juga

    keputusan etis.

    Jika konsekuensi dari keputusan memungkinkan, namun tidak berkehendak

    sebagai alat atau pengakhiran tujuan, ada beberapa faktor yang patut

    dipertimbangkan: baik atau buruk dari setiap alternatif harus dievaluasi.

    Ethi cs Committees

    Masalah etika kompleks mengenai perawatan pasien dan kebijakan harus diatasi.

    Kelembagaan komite etika menghadapi pertanyaan-pertanyaan etis yang sering

    membutuhkan pilihan menyakitkan bagi pasien, terutama untuk bayi dan orang

    dewasa lanjut usia yang memungkinkan untuk membuat keputusan sendiri.

    Isu-isu berikut ini harus dibahas dalam filosofi institusi, baik ketika membentuk,

    komite etika institusional dan melalui studi yang berkelanjutan dan evaluasi

    komite yang ada: tanggung jawab, akuntabilitas, biaya ekonomi, keberhasilan,

    peran komite dalam pengambilan keputusan perawatan pasien, privasi untuk

    pasien dan keluarga: dan komposisi komite, struktur, pertemuan dan akses dari

    komite etik. Keperawatan harus di hadirkan keberadaannya dalam komite.

    4. PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAMKONTEKS PELAYANAN KEPERAWATAN KRITIS

    a. Pemecahan Masalah Dalam Pelayanan Keperawatan Kritis.Dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan dalam pelayanan klinik

    khusus pelayanan keperawatan kritis, banyak tantangan yang dihadapi

    manager/pemimpin meliputi permasalahan staff, administrasi dan juga kebijakan

    RS, pasien dan keluarga. Dalam memecahkan masalah dan pengambilan

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    34/38

    34

    keputusan sebaiknya mempertimbangkan segi etik dan tujuan kebaikan bersama.

    Langkah-langkah dalam proses diatas dapat dimulai dengan mempertimbangkan

    kajian situasi dalam pelayanan kritis seperti jenis pasien, karakteristik pekerjaan

    dimana membutuhkan kecepatan dan kesigapan bertindak, sarana dan prasarana

    dalam pelayanan kritis. Seringkali pengambil keputusan haruslah seseorang yang

    memiliki kualifikasi atau kompetensi yang sangat mahir dalam memikirkan

    solusi serta mantap dalam mengambil keputusan.

    1. Jenis masalahJenis masalah yang sering dihadapi dalam kontek pelayanan keperawatan

    kritis antara lain adalah masalah kerumitan teratur dan tidak teratur, termasuk

    masalah sederhana.

    2. Dasar pemecahan masalahSeorang manajerial memastikan perhatian kepada masalah yang memiliki

    pengaruh yang tinggi misalnya terhadap kebutuhan darurat pasien dan

    keluarga. Selain itu manajerial harus melibatkan bawahan dalam

    mengidentifikasi masalah. Dalam pemecahan masalah operasional yang berat

    sebaiknya meminta nasehat dari tenaga ahli yang berkompeten dalam

    penanganan masalah tersebut.

    3. Memilih suatu solusiKriteria bagi solusi yang berhasil untuk masalah dalam konteks pelayanan

    keperawatan kritis dapat sebagai berikut:

    Metode penugasan sebaiknya memastikan kelangsungan perawatan setiappasien selama rawat inap sehingga masalah yang timbul selama

    perawatan dapat teridentifikasi dengan jelas dan secepatnya dapat

    dicarikan solusi yang tepat.

    Sebaiknya memelihara identitas dan integritas kelompok kerja utamadalam setiap unit keperawatan.

    Sebaiknya menekankan pergantian anggota staf keperawatan. Dapatmeningkatkan pengalaman dalam mencari solusi yang baik bagi masalah

    yang mungkin timbul pada saat setiap staf melakukan tugasnya.

    4. Karakteristik pemecahan masalah yang terampil dalam pelayanankeperawatan kritis

    Dalam pemecahan masalah klinis, manajer perawat sebaiknya menyerahkan

    tanggung jawab pemecahan masalah kepada seorang bawahan dengan

    kecakapan yang handal dalam menyelesaikan masalah. Seorang manajerial

    harus mengenali karakteristik kompetensi yang dimiliki perawat bawahannya.

    Solusi paling kreatif ditimbulkan oleh seorang dengan keahlian suatu subyek

    disiplin ilmu, memperhatikan pengaruh jangka pendek dan jangka panjang

    masalah.

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    35/38

    35

    Dalam memilih seorang manajer berdasarkan kemampuan dalam pemecahan

    masalah, manajer eksekutif keperawatan atau perawat yang memimpin suatu

    ruangan khususnya dalam pelayanan kritis sebaiknya tahu bahwa pendekatan

    dalam menangani masalah berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang

    mengurutkan sesuai dengan kepentingan dan menanganinya sesuai prioritas

    mungkin ada juga yang menyelesaikan masalah bedasarkan diagnosa dengan

    kegiatan penelitian dan menangani penyelesaian beberapa masalah yang

    berhubungan sekaligus.

    5. Langkah Pemecahan masalah dalam konteks pelayanan keperawatan kritishampir sama dengan langkah pemecahan masalah secara manajerial.

    b. Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Keperawatan Kritis.Pengambilan keputusan, proses memilih salah satu tindakan dari alternatif,

    merupakan tanggung jawab terus-menerus dari manajer perawat. dia dihadapkan

    dengan berbagai situasi..Rumah sakit atau lembaga kebijakan memberikan

    panduan untuk menangani situasi rutin. Kasus luar biasa bisa membuat keputusan

    yang lebih sulit dan mungkin memerlukan rasa matang dari segi hukum.

    Keputusan makin bergantung pada proses pemecahan masalah ilmiah antara lain

    mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi, mengeksplorasi alternatif dan

    mempertimbangkan konsekuensinya, memilih alternatif yang paling diinginkan,

    pelaksanaan keputusan, dan mengevaluasi hasilnya.

    Proses pengambilan keputusan dalam kontek pelayanan kritis pada umumnya

    mengikuti proses pengambilan keputusan pada umumnya yaitu :

    1. Menetapkan masalah.2. Menganalisis masalah.3. Mengembangkan alternative-alternatif pilihan.4. Mengambil keputusan yang tepat.5. Mengambil keputusan menjadi tindakan yang efektif.

    Prosedur pengambilan keputusan harus dilakukan dengan baik dan cermat,

    Supaya resiko keputusan itu relative kecil. Harus dihayati bahwa setiap

    keputusan selalu menghadapi resiko, dan resiko ini menjadi tanggung jawab

    decision maker.

    Faktor-faktor penolong pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

    Harus diperhatikan emosi dan aturan-aturan Institusi Setiap keputusan harus mendorong tercapainya tujuan Suatu keputusan tidak selalu memuaskan semua pihak Hanya ada satu pilihan yang paling memuaskan atau terbaik

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    36/38

    36

    Pengambilan keputusan adalah mental action dan harus di transfer ke dalamphysical action

    Pengambilan keputusan yang efektip memerlukan waktu,dana,data informasidan fakta yang cukup

    Membuat keputusan dalam prakteknya,membutuhkan kecakapan,pengalaman, dan imajinasi

    Pengambilan keputusan merupakan awal dan mata rantai aktivitas Setiap keputusan harus dilaksanakan sebaiknya.

    Jenis keputusan

    Jenis keputusan yang dilakukan di pelayanan keperawatan kritis lebih banyak

    jenis keputusan yang diprogram daripada yang tidak di program.

    Pendekatan dalam pembuatan keputusan dalam konteks pelayanan kritis

    Pendekatan yang biasa dipakai antara lain adalah pendekatan rasional

    komperhensif. Permasalahan yang timbul biasanya berkaitan dengan kebutuhan

    perawatan pasien dan keluarga sehingga pendekatan dalam pembuatan keputusan

    harus holistic, komprehensif dan rasional.

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    37/38

  • 7/22/2019 PCC Makalah Maria

    38/38

    DAFTAR PUSTAKA

    Mariner, Tomey. (1992). Guide in nursing management. Ed 4th. USA-Mosby Year Book.

    Frampton, 2008. Patient-centered care Improvement guide . USA

    Marquis, Huston. (2006). Leaders hip role and management functions in nursing : theory and

    application. Ed 5th. Philadelpia : Lipincott Williams and Wilkins.

    Munibjaya, A.A. (2004).Manajemen kesehatan. Edisi 2. Jakarta : EGC.

    Terry, George R. 2003.Prinsip-prinsip manajemen. Alih bahasa : J. Smith D.E.M. Jakarta : PT.

    Bumi Aksara.

    ABOUT THE PATIENT-CENTERED CARE IMPROVEMENT GUIDEhttp://www.patientcenteredcare.net/

    http://search.proquest.com/docview/211037228/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/1?accounti

    d=148614Outcomes in a Nursing Home Transition Case-Management Program Targeting

    New Admissions

    http://search.proquest.com/docview/216533979/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/5?accounti

    d=148614Nursing Case Management in the 21st Century

    http://search.proquest.com/docview/199433637/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/2?accounti

    d=148614Using visual inquiry to reveal differences in nursing students' perception of

    case management

    http://search.proquest.com/docview/231396292/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/10?account

    id=148614

    http://search.proquest.com/docview/203966277/fulltextPDF/13CF077227217565F59/2?accounti

    d=148614Facilitating a Culture of Safety and Patient-Centered Care T

    http://search.proquest.com/docview/203935530/fulltextPDF/13CF077227217565F59/4?accounti

    d=148614

    http://search.proquest.com/docview/230754127/fulltextPDF/13CF077227217565F59/1?accounti

    d=148614

    http://search.proquest.com/docview/1034993535/fulltextPDF/13CF077227217565F59/6?account

    id=148614

    Patient-centered care.www.wikipedia.com

    http://www.patientcenteredcare.net/http://www.patientcenteredcare.net/http://www.patientcenteredcare.net/http://search.proquest.com/docview/211037228/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/211037228/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/216533979/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/5?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/216533979/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/5?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/199433637/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/199433637/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/231396292/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/10?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/231396292/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/10?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/231396292/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/10?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203966277/fulltextPDF/13CF077227217565F59/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203966277/fulltextPDF/13CF077227217565F59/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203935530/fulltextPDF/13CF077227217565F59/4?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203935530/fulltextPDF/13CF077227217565F59/4?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203935530/fulltextPDF/13CF077227217565F59/4?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/230754127/fulltextPDF/13CF077227217565F59/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/230754127/fulltextPDF/13CF077227217565F59/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/230754127/fulltextPDF/13CF077227217565F59/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/1034993535/fulltextPDF/13CF077227217565F59/6?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/1034993535/fulltextPDF/13CF077227217565F59/6?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/1034993535/fulltextPDF/13CF077227217565F59/6?accountid=148614http://www.wikipedia.com/http://www.wikipedia.com/http://www.wikipedia.com/http://www.wikipedia.com/http://search.proquest.com/docview/1034993535/fulltextPDF/13CF077227217565F59/6?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/1034993535/fulltextPDF/13CF077227217565F59/6?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/230754127/fulltextPDF/13CF077227217565F59/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/230754127/fulltextPDF/13CF077227217565F59/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203935530/fulltextPDF/13CF077227217565F59/4?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203935530/fulltextPDF/13CF077227217565F59/4?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203966277/fulltextPDF/13CF077227217565F59/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203966277/fulltextPDF/13CF077227217565F59/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/231396292/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/10?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/231396292/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/10?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/199433637/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/199433637/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/216533979/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/5?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/216533979/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/5?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/211037228/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/211037228/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/1?accountid=148614http://www.patientcenteredcare.net/