bab v-manusia dan perkawinan
DESCRIPTION
MoraleTRANSCRIPT
BAB VBAB VMANUSIA DAN PERKAWINAN MANUSIA DAN PERKAWINAN
1. Perkawinan dan KeluargaKeselamatan pribadi dan masyarakat berkaitan
erat dengan hidup dan kerukunan perkawinan dan keluarga.
Karena itu semua keluarga kristiani perlu berupaya: Membangkan rukun cinta kasih secara nyata.
2. Kesuraman Hidup Keluarga
Hidup keluarga tidak selamanya berjalan mulus.
Hal ini antara lain disebabkan oleh:
a. Poligami dan perceraian
b. Cinta diri, gila kenikmatan dan lain-lain
c. Kesulitan hidup ekonomi
d. Ketidakmatangan kehidupan sosial-psikologisMeskipun demikian, hidup perkawinan &
keluarga harus tetap berkomitmen mengutamakan/mengrdepankan: semangat kasih di tengah berbagai tantangan.
Karenanya Gereja terus berusaha membela dan mengembangkan martabat perkawinan.
3. Perkawinan Diselenggarakan oleh Allah
Persekutuan perkawinan suami-istri diselenggarakan Allah dan dikukuhkna melalui hukum dan janji pernikahan.
Jadi perkawinan “tidak dibangun atas dasar kemauan manusia semata-mata tetapi terlebih karena kehendak Ilahi”.
4. Nilai dan Tujuan Perkawinan
Perkawinan yang diciptakan Allah memiliki nilai dan arti yang sangat penting dalam hidup setiap orang
Sebab perkawinan dan hidup keluarga memberi menjamin atas:
a. Kelangsungan hidup seseorang
b. Pertumbuhan pribadi yang sehat dan
bermanfaat
c. Kelestarian dan kedamaian hidup
bagi keluarga dan masyarakat
Perkawinan diselenggarakan Allah dengan tujuan:
a. Melahirkan, memelihara dan
mendidik keturunan
c. Saling mencintai satu dengan yang
lain secara utuh dan sepanjang
hidup
Tujuan perkawinan ini dapat terwujud apabila orangtua:
a.Menyadari & menghayati
kesatuan hidup jiwa dan badan
b.Saling membantu dan melayani karena ikatan
kasih sayang
c. Bertanggungjawab atas pemeliharaan dan
pendidikan anak-anak.
d. Anak-anak dididik supaya mencontohi teladan baik orangtua dalam hal:
(1) Kejujuran, disiplin, tanggungjawab dalam hidup dan kerja
(2) Iman, kasih, harapan (4) Kebaikan bersama, kedamaian, keadilan, solidaritas dan subsidiaritas
(5) Keterbukaan dan kerjasama dengan orang lain
5. Sakramen Perkawinan
Kehidupan perkawinan dikuatkan dan dikuduskan oleh sakramen perkawinan
Tujuan sakramen perkawinan ialah: a. Menyalurkan semangat kasih dan
pengorbanan Yesus kepada suami- isteri
b. Meneguhkan, menguatkan dan meresapi
seluruh hidup suami-isteri dengan iman,harapan dan kasih Ilahi.
6. Cinta Kasih Suami-Isteri
6.1. Hakekat cinta kasih suami-isteriCinta kasih itu sifatnya sangat manusiawi dan
mencakup kesejahteraan seluruh pribadi manusia
Cinta kasih akan berkembang dan menjadi sempurna karena kemurahan hati dan pengorbanan suami, isteri dan anak-anak dalam keluarga
Cinta kasih mengantar suami-isteri kepada penyerahan diri secara bebas dan timbal balik
Tuhan sendidi aktif memberkati dan memelihara cinta kasih ini.
Cinta kasih itu dikukuhkan dan dikuduskan oleh sakramen perkawinan
6. 2. Upaya suami-istri memperkaya cinta kasih dalam keluarga
Suami-isteri bekerja sama memperkaya cinta kasih Ilahi dalam keluarga
Kerjasama ini dilakukan antara lain melalui:
a. Keterbukaan mengakui dan mendengarkan
bimbingan Gereja
b. Hidup penuh kepercayaan kepada
penyelenggaraan Ilahi
c. Terus berupaya menjalankan hidup perkawinan secara damai, penuh tanggungjawab dan kasih sayang.
d. Memelihara kesetiaan dan membangun kesejahteraan hidup.
e. Memelihara dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan.
6.3. Kebutuhan akan komunikasi hati antara suami dan isteri
Keluarga merupakan tempat pendidikan untuk memperkaya kemanusiaan.
Karena itu diperlukan komunikasi hati penuh kebaikan
Komunikasi batin akan menghasilkan:
a. Kesepakatan tentang kebaikan mengenai:
keutuhan keluarga, pendidikan anak,
kemajuan dan kesejahteran sosial/
ekonomi keluarga
b. Kerjasama untuk mewujudkan kebaikan
c. Kehadiran aktif ayah yang
sangat dibutuhkan untuk membina
dan mendidik anak-anak
d. Pengurusan rumah tangga oleh ibu yang
sangat dibutuhkan anak-anak yang masih
muda.
e. Pendidikan anak-anak demi kedewasaan
intelektual, emosional, sosial, keterapilan dan
spiritual.
7. Pendidikan Anak Dalam Keluarga
7.1. Kehadiran anak dalam keluargaPada hakikatnya perkawinan diarahkan untuk
mendapatkan keturunan/anak Anak merupakan karunia perkawinan yang
paling luhur bagi orangtua sendiri.Allah bersabda, "Tidak baiklah manusia hidup
seorang diri" (Kej 2:18); Allah memberkati pria maupun wanita sambil berfirman: "Beranak cucu dan bertambah banyaklah" (Kej 1:28)
Dengan keturunan ini, Allah mengizinkan manusia ikut terlibat dalam karya penciptaan dan penyelamatan-Nya
Karena itu diperlukan upaya serius suami-isteri untuk: a. Mengembangkan dan menghargai kasih
sejati b. Memelihara dan mendidik anak
dengan penuh kasih sayang
7.2. Hak anak atas hidup,pendidikandan kesejahteraan
Anak-anak berhak atas kehidupan, pendidikan dan kesejahteraan yang layak dalam keluarga
Hal ini menuntut kesetiaan suami-istri untuk mendidik dan memelihara mereka
Pendidikan dan pemeliharaan anak didasarkan pada:
a. Berkat Tuhan dan kasih Tuhan yang
tinggal bersama suami istri
b. Penyerahan diri dan pelayanan total
dalam hidup suami-istri Kedua hal ini diterima/dialami/dikuatkan melalui
sakramen perkawinan
7.3. Kewajiban anak dalam keluarga
Anak berkewajiban:
a. Terbuka dan menerima penyuluhan dari
orangtua yang dijiwai oleh kasih.
b. Terbuka dan mengakui keluarga sendiri
c. Membentuk kehidupan keluarga yang
penuh cinta kasih.
8. KesimpulanHidup perkawinan dan keluarga dibentuk
oleh Allah sendiri.Allah menghendaki suami-istri menjalani
hidup keluarga dan perkawinan dengan penuh cinta kasih, tulus dan iklas.
Dibutuhkan berbagai usaha pastoral, (pewartaan sabda Allah, ibadat liturgis, dll) untuk memperdalam penghayatan nilai-nilai perkawinan dalam keluarga.
9. Pertanyaan untuk Diskusi Kelompok/Pendalaman Pribadi
9.1. Sebut dan jelaskan secara singkat:
a. faktor-faktor yang menyebabkan
b. kesuraman dalam hidup perkawinan.
c. Bagaimana sikap Gereja menghadapi
kesuraman hidup perkawinan?
9.2. Jelaskan secara singkat:
a. Allah adalah penyelenggara perkawinan
b. Nilai dan tujuan perkawinan
c. Upaya konkrit mewujudkan tujuan
perkawinan
9.3. Apa yang anda ketahui tentang:
a. Hakekat cinta antara suami-istri
b. Upaya suami-istri memperluas cinta
kasih dalam keluarga
c. kebutuhan akan komunikasi hati antara
suami-isteri