bab v hasil dan pembahasan -...

92
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan penjelasan lebih lanjut terhadap rumusan tujuan penelitaian sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya. Penjelasan pertama meliputi penjelasan pengeluaran pembangunan pemerintah dan investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya yang terkait dengan dimensi keruangan. Penjelasan kedua berupa perkembangan struktur ruang perkotaan Kubu Raya yang terbentuk pasca pemekaran wilayah. Penjelasan ketiga adalah keterkaitan pengeluaran pembangunan pemerintah dan investasi swasta terhadap perkembangan struktur ruang perkotaan Kubu Raya yang terbentuk pasca pemekaran wilayah. Sementara itu penjelasan yang terakhir merupakan penjelasan keterkaitan temuan penelitian terhadap tinjauan pustaka dan pembelajaran terhadap hasil penelitian. 5.1 Pengeluaran Pembangunan Pemerintah dan Investasi Swasta di Perkotaan Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah Terdapat perbedaan kontribusi antara pemerintah dan swasta dalam postur pembiayaan pembangunan di perkotaan sebagai wujud pelaksanaan otonomi daerah. Kontribusi sektor swasta dalam pembiayaan pembangunan melalui investasi lebih dominan meskipun pengeluaran pembangunan pemerintah mengalami peningkatan tiap tahunnya. Namun demikian, kecilnya peran pemerintah dalam pembiayaan pembangunan ternyata berkontribusi besar terhadap peningkatan nilai investasi swasta di perkotaan pasca pemekaran wilayah. Hal ini akan diargumentasikan terutama pada subbab sebagai berikut. 104

Upload: nguyenkien

Post on 27-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

104

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan penjelasan lebih lanjut terhadap rumusan tujuan

penelitaian sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya. Penjelasan pertama

meliputi penjelasan pengeluaran pembangunan pemerintah dan investasi swasta di

Perkotaan Kubu Raya yang terkait dengan dimensi keruangan. Penjelasan kedua

berupa perkembangan struktur ruang perkotaan Kubu Raya yang terbentuk pasca

pemekaran wilayah. Penjelasan ketiga adalah keterkaitan pengeluaran

pembangunan pemerintah dan investasi swasta terhadap perkembangan struktur

ruang perkotaan Kubu Raya yang terbentuk pasca pemekaran wilayah. Sementara

itu penjelasan yang terakhir merupakan penjelasan keterkaitan temuan penelitian

terhadap tinjauan pustaka dan pembelajaran terhadap hasil penelitian.

5.1 Pengeluaran Pembangunan Pemerintah dan Investasi Swasta

di Perkotaan Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah

Terdapat perbedaan kontribusi antara pemerintah dan swasta dalam postur

pembiayaan pembangunan di perkotaan sebagai wujud pelaksanaan otonomi

daerah. Kontribusi sektor swasta dalam pembiayaan pembangunan melalui

investasi lebih dominan meskipun pengeluaran pembangunan pemerintah

mengalami peningkatan tiap tahunnya. Namun demikian, kecilnya peran

pemerintah dalam pembiayaan pembangunan ternyata berkontribusi besar terhadap

peningkatan nilai investasi swasta di perkotaan pasca pemekaran wilayah. Hal ini

akan diargumentasikan terutama pada subbab sebagai berikut.

104

Page 2: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

105

5.1.1 Pengeluaran Pembangunan Pemerintah

Pengeluaran pembangunan pemerintah di perkotaan pasca pemekaran

wilayah mengalami peningkatan sejalan dengan perkembangan kota serta fungsi

kawasan kota yang lebih luas sebagai pusat pelayanan. Pengeluaran pembangunan

pemerintah pada tahap awal pembangunan di perkotaan sebagian besar untuk

penyediaan infrastruktur dasar sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat.

Namun demikian, peningkatan pengeluaran pembangunan pemerintah di perkotaan

pasca pemekaran wilayah kontribusinya kecil terhadap pembiayaan pembangunan

secara keseluruhan.

Peningkatan pengeluaran pembangunan pemerintah ini dapat dilihat dari

perkembangan beberapa kondisi yang mendasarinya. Pertama perkembangan

pengeluaran pemerintah dilihat dari peningkatan nilai pengeluaran pembangunan

tiap tahunnya. Kedua pengeluaran pembangunan pemerintah diimplementasikan

dalam dimensi ruang berupa program-program pembangunan sarana dan prasarana

perkotaan yang terus mengalami perkembangan bentuknya. Ketiga dimensi lokasi

pengeluaran pembangunan pemerintah semakin luas cakupannya di Perkotaan

Kubu Raya pasca pemekaran wilayah.

5.1.1.1 Perkembangan Nilai Pengeluaran Pembangunan

Pengeluaran pembangunan pemerintah di Perkotaan Kubu Raya pasca

pemekaran wilayah menunjukkan kecenderungan peningkatan nilai tiap tahunnya.

Pengeluaran pembangunan pemerintah ini terkait dengan tahapan pembangunan di

daerah merupakan tahap awal pembangunan. Pengeluaran pembangunan

pemerintah pada tahap awal pembangunan ini mendominasi dalam postur

Page 3: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

106

pembiayaan pembangunan sarana dan prasarana di perkotaan tiap tahunnya. Namun

demikian meskipun pengeluaran pembangunan pemerintah dalam tahap ini terus

mengalami peningkatan, ternyata pengeluaran pemerintah berkontribusi kecil

terhadap pembiayaan pembangunan secara keseluruhan di daerah pasca pemekaran

wilayah.

Tahap awal pembangunan sebagaimana dijelaskan di atas dicirikan

dengan besarnya nilai pengeluaran pembangunan pemerintah untuk penyediaan

sarana dan prasarana dasar perkotaan sebagai upaya pelayanan pemenuhan

kebutuhan penduduk perkotaan. Kondisi ini dapat dilihat dari porsi pembiayaan

pembangunan bidang sarana dan prasarana yang lebih besar dari pembiayaan

pembangunan non fisik lainnya. Pengalokasian pengeluaran pembangunan

pemerintah dalam beberapa tahun anggaran pasca pemekaran wilayah masih

terkonsentrasi untuk penyediaan sarana dan prasarana dasar perkotaan.

Pengeluaran pembangunan pemerintah di Perkotaan Kubu Raya

merupakan kebijakan yang diambil Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan

pembangunan di daerah. Peningkatan pengeluaran pembangunan pemerintah ini

tidak terlepas dari perkembangan kondisi internal kota serta penetapan fungsi

kawasan Perkotaan Kubu Raya sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional di

Provinsi Kalimantan Barat. Pengeluaran pembangunan pemerintah di perkotaan ini

selain dibiayai oleh APBD murni Kabupaten Kubu Raya sebagai daerah otonom,

juga mendapat dukungan pembiayaan pembangunan dari APBN maupun APBD

Provinsi Kalimantan Barat. Tabel 5.1 berikut perkembangan nilai pengeluaran

Page 4: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

107

pembangunan pemerintah di Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah dari

berbagai sumber pembiayaan pembangunan:

Tabel 5.1. Perkembangan Nilai Pengeluaran Pembangunan

Pemerintah di Perkotaan Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah Menurut

Sumber Pembiayaan Pembangunan

Tahun

Pengeluaran Pemerintah di Wilayah Perkotaan Kubu Raya

APBN

(Rp) %

APBD Provinsi

(Rp) %

APBD

Kabupaten

(Rp)

% Jumlah

(Rp)

2009 *** 0,00 *** 0,00 31.736.153.325 100,00 31.736.153.325

2010 *** 0,00 *** 0,00 58.335.711.000 100,00 58.335.711.000

2011 19.509.707.000 24,53 6.919.293.000 8,70 53.092.265.140 66,76 79.521.265.140

2012 59.711.119.000 38,05 20.871.600.000 13,30 76.357.526.000 48,65 156.940.245.000

2013 *** 0,00 *** 0,00 90.069.792.615 100,00 90.069.792.615

2014 50.821.939.000 21,89 55.011.887.000 21,89 126.305.734.848 54,41 232.139.560.848

2015 73.184.966.000 20,23 60.290.985.000 24,56 164.538.103.350 55,21 298.014.054.350

*** Data Tidak Tersedia

Sumber: Peneliti, 2017

Perkembangan pengeluaran sebagaimana dijelaskan dalam Tabel 5.1 di

atas, menunjukkan porsi pembiayaan pembangunan pasca pemekaran wilayah

terbesar masih bersumber dari pembiyaan APBD Kabupaten Kubu Raya. Hal ini

terjadi karena pengelolaan pembangunan pemerintah bidang sarana dan prasarana

perkotaan sebagian besar merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Kubu

Raya sebagai daerah otonom baru pasca pemekaran wilayah. Kondisi ini juga tidak

terlepas dari kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Kubu Raya di kawasan

Perkotaan Kubu Raya dimana pembangunan sarana dan prasarana perkotaan

merupakan prioritas utama pembangunan dalam beberapa tahun anggaran.

Page 5: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

108

Dukungan pengelolaan pembangunan di Perkotaan Kubu Raya pasca

pemekaran wilayah melalui APBN dan APBD Provinsi Kalimantan Barat

merupakan implikasi kewenangan pengelolaan pembangunan yang lebih tinggi

terkait dengan fungsi kawasan perkotaan. Dengan ditetapkannya kawasan

Perkotaan Kubu Raya sebagai Pusat Kegiatan Nasional, pada kawasan perkotaan

terdapat beberapa sarana dan prasarana perkotaan yang pengelolaannya menjadi

kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Gambar

5.1 berikut perkembangan nilai pengeluaran pemerintah di Perkotaan Kubu Raya

menurut sumber pembiayaan pembangunan:

Gambar 5.1. Perkembangan Nilai Pengeluaran Pembangunan Pemerintah

Pasca Pemekaran Wilayah Menurut Sumber

Pembiayaan Pembangunan

Sumber: Peneliti, 2017

Perkembangan nilai pengeluaran pembangunan sebagaimana dijelaskan di

atas mengindikasikan peran penting posisi Perkotaan Kubu Raya terhadap Regional

Kalimantan Barat. Perkotaan Kubu Raya secara geografis berada di pusat

Rp-

Rp20.000.000.000

Rp40.000.000.000

Rp60.000.000.000

Rp80.000.000.000

Rp100.000.000.000

Rp120.000.000.000

Rp140.000.000.000

Rp160.000.000.000

Rp180.000.000.000

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Nilai Pengeluaran Pembangunan Pemerintah

Pasca Pemekaran Wilayah

APBN

APBD

Provinsi

APBD

Kabupaten

Page 6: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

109

pertumbuhan dan koridor utama perekonomian Kalimantan Barat. Dengan adanya

keunggulan posisi strategis ini, pembiayaan pembangunan yang bersumber dari

pegeluaran pemerintah di Kabupaten Kubu Raya khususnya wilayah perkotaan

dapat memanfaatkan berbagai sumber pembiayaan pembangunan lain baik dari

Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Nilai pengeluaran pembangunan pemerintah di Perkotaan Kubu Raya

pasca pemekaran wilayah semakin meningkat sejalan dengan perkembangan kota

dalam aspek sosial, ekonomi dan fisiknya. Kondisi ini diindikasikan dengan

meningkatnya nilai pengeluaran pembangunan yang sebanding dengan peningkatan

jumlah penduduk (Tabel 4.4), pendapatan per kapita penduduk (Tabel 4.9) maupun

luas permukiman perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah (Tabel 4.10).

Pasca pemekaran wilayah menunjukkan perkembangan peningkatan nilai

pengeluaran pembangunan pemerintah terhadap perkembangan kondisi ini.

Perkembangan Perkotaan Kubu Raya dalam beberapa aspek ini telah mendorong

peningkatan pembelanjaan pembangunan pemerintah bidang sarana dan prasarana

di Perkotaan Kubu Raya. Gambar 5.2 berikut menjelaskan perkembangan

pertumbuhan pengeluaran pemerintah terhadap perkembangan kota pasca

pemekaran wilayah:

Page 7: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

110

Gambar 5.2. Perkembangan Pertumbuhan Pengeluaran Pemerintah

terhadap Perkembangan Kota

Sumber: Peneliti, 2017

5.1.1.2 Bentuk Pengeluaran Pembangunan

Pemekaran wilayah sebagai pelaksanaan otonomi daerah menjadikan

pengeluaran pembangunan sarana dan prasarana perkotaan dalam dimensi ruang.

Dengan adanya otonomi daerah yang diberikan oleh pemerintahan yang lebih tinggi

kepada pemerintah di bawahnya, terdapat keleluasaan pengelolaan pengeluaran

pembangunan pemerintah yang diwujudkan kedalam dimensi ruang kota. Kondisi

ini terlihat dari fokus utama pengeluaran pembangunan pemerintah di perkotaan

pasca pemekaran wilayah berupa pembangunan bidang prasarana transportasi,

bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat pemerintahan.

Bentuk pengeluaran pembangunan pemerintah di Perkotaan Kubu Raya

pasca pemekaran wilayah diwujudkan kedalam program-program pembangunan

yang semakin berkembang bentuknya dalam dimensi ruang. Pengeluaran

pembangunan ini dalam dimensi ruang berwujud pembangunan sarana dan

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Pengeluaran Pemerintah 0,00 83,81 36,32 97,36 -42,61 157,73 28,38

Pendapatan/ Kapita HargaKonstan

0,00 117,84 12,45 5,17 4,19 9,50 5,08

Jumlah Penduduk 0,00 1,64 2,15 2,05 2,14 1,37 12,72

Luas Permukiman 0,00 2,67 2,60 16,84 17,10 15,59 4,86

-50,00

0,00

50,00

100,00

150,00

Per

tum

buhan

(%)

Page 8: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

111

prasarana perkotaan yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

teknis terkait sesuai dengan fungsi dan kewenangannya masing-masing.

Pengeluaran pembangunan pemerintah untuk pembangunan sarana dan

prasarana di Perkotaan Kubu Raya dilakukan oleh tiga SKPD utama Kabupaten dan

satu SKPD Provinsi Kalimantan Barat. SKPD Kabupaten Kubu Raya yang

bertanggungjawab dalam bidang ini yaitu Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas

Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan serta Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu

Raya. Sementara itu penanggungjawab pengeluaran pembangunan yang bersumber

dari APBN maupun APBD Provinsi Kalimantan Barat adalah Dinas Pekerjaan

Umum Provinsi Kalimantan Barat. Wujud program-program pembangunan pasca

pemekaran wilayah di Perkotaan Kubu Raya sebagaimana dijelaskan dalam Tabel

5.2 berikut (rincian terhadap pengeluaran pembangunan masing-masing program

dalam dimensi ruang perkotaan pasca pemekaran wilayah dapat dilihat pada

Lampiran II):

Tabel 5.2. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan

Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah

No Program Pembangunan Sumber Pengeluaran

Pembangunan

1 Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum APBN dan APBD

Provinsi Kalimantan

Barat

2 Pengembangan Permukiman dan Perbatasan

3 Penyehatan Lingkungan Permukiman

4 Pembangunan Kawasan Bersejarah

5 Pengelolaan Sumberdaya Air

6 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan

Pengamanan Pantai Serta Jaringan Pengairan

7 Pengendalian Banjir dan Perbaikan Sungai

8 Penyelenggaraan Jalan

9 Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan

10 Penataan Bangunan dan Lingkungan

11 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur APBD Kabupaten

Kubu Raya 12 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

13 Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong

Page 9: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

112

No Program Pembangunan Sumber Pengeluaran

Pembangunan

14 Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

15 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,

Rawa dan Jaringan Pengairan Lainya

16 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

17 Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Perhubungan

18 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan

Fasilitas LLAJ

19 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan

Bermotor

20 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan

Media Masa

21 Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konversi

Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

22 Program Pemeliharaan Lampu Penerangan Jalan Umum

23 Program Peningkatan Penerangan Jalan Umum

24 Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong

25 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Kebinamargaan

26 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat

Tumbuh

27 Program Pengembangan Lingkungan Sehat Perumahan

28 Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku

29 Program Pengembangan Kinerja Pengolahan Air Minum

dan Air Limbah

30 Pembangunan Sistem Informasi/data base Jalan dan

Jembatan

Sumber: Peneliti, 2017

Belanja program pembangunan sebagaimana dijelaskan tabel 5.2 di atas,

sebagian besar merupakan belanja program penyediaan sarana dan prasarana dasar

perkotaan. Pengeluaran pembangunan pemerintah dalam bentuk ini cukup

mendominasi dalam postur pengeluaran pembangunan di Perkotaan Kubu Raya

pasca pemekaran wilayah. Kondisi ini terjadi mengingat Perkotaan Kubu Raya

dikaitkan dengan tahapan pembangunan masih berada dalam tahap awal

pembangunan daerah, dimana dalam tahap ini bentuk-bentuk pengeluaran

pemerintah berupa pembangunan sarana dan prasarana utama perkotaan.

Page 10: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

113

Perkembangan bentuk pengeluaran pembangunan pemerintah di Perkotaan Kubu

Raya masih difokuskan pada program-program pembangunan sebagaimana

dijelaskan dalam tabel di atas. Hal ini dilakukan sebagai upaya pelayanan kepada

masyarakat Perkotaan Kubu Raya sebagai pusat pelayanan utama kawasan.

5.1.1.3 Lokasi Pengeluaran Pembangunan

Pusat pelayanan utama perkotaan merupakan konsentrasi terbesar

pengeluaran pembangunan pemerintah pasca pemekaran wilayah. Pusat pelayanan

utama perkotaan memiliki fungsi yang lebih tinggi dari bagian wilayah kota

lainnya. Fungsi perkotaan yang lebih tinggi berimplikasi terhadap alokasi

pengeluaran pembangunan pemerintah dalam dimensi ruang. Hal ini

diargumentasikan lebih lanjut sebagai berikut.

Pengeluaran pembangunan pemerintah berdasarkan dimensi lokasi

pembangunan, menempatkan Perkotaan Sungai Raya sebagai lokasi utama

pengeluaran pembangunan. Kondisi ini diindikasikan dari besarnya alokasi

pengeluaran pembangunan dimana Perkotaan Sungai Raya mendapat alokasi

pengeluaran pembangunan pemerintah terbesar (rata-rata mencapai 65%) dari total

pengeluaran pembangunan pemerintah, sementara itu Perkotaan Sungai Kakap

(21%) dan Perkotaan Sungai Ambawang (14%).

Postur pengeluaran pembangunan pasca pemekaran wilayah di Perkotaan

Sungai Raya seperti ini dapat terjadi karena beberapa hal yang melatarbelakangi.

Pertama Perkotaan Sungai Raya merupakan pusat pelayanan utama di Kabupaten

Kubu Raya pasca pemekaran wilayah, kedua Perkotaan Sungai Raya merupakan

konsentrasi penduduk terbesar kedua di Kalimantan Barat setelah penduduk Kota

Page 11: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

114

Pontianak dan alasan yang ketiga yaitu Perkotaan Sungai Raya merupakan gerbang

utama Provinsi Kalimantan Barat. Dengan kondisi seperti ini, pengeluaran

pembangunan pemerintah di Perkotaan Sungai Raya cenderung lebih besar

daripada bagian wilayah kota lainnya.

Tabel 5.3. Perkembangan Pengeluaran Pembangunan Pemerintah

berdasarkan Lokasi Pembangunan Pasca Pemekaran Wilayah

Sumber: Peneliti, 2017

Perkembangan dimensi lokasi pengeluaran pembangunan pemerintah di

Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah semakin luas cakupannya. Kondisi

ini terlihat dari perkembangan pengeluaran pembangunan pemerintah berdasarkan

lokasi pengeluaran pembangunan.

Sungai

Ambawang % Sungai Kakap % Sungai Raya %

2009 31.736.153.325Rp 2.979.000.000Rp 9,39 2.439.200.000Rp 7,69 26.317.953.325Rp 82,93

2010 58.335.711.000Rp 5.763.000.000Rp 9,88 10.652.075.000Rp 18,26 41.920.636.000Rp 71,86

2011 79.521.265.140Rp 5.314.500.000Rp 6,68 20.301.532.000Rp 25,53 53.905.233.140Rp 67,79

2012 156.940.245.000Rp 5.685.000.000Rp 3,62 48.629.506.000Rp 30,99 102.625.739.000Rp 65,39

2013 90.069.792.615Rp 11.045.000.000Rp 12,26 19.242.000.000Rp 21,36 59.782.792.615Rp 66,37

2014 232.139.560.848Rp 92.799.415.000Rp 39,98 55.469.770.000Rp 23,90 83.870.375.848Rp 36,13

2015 298.014.054.350Rp 51.041.003.600Rp 17,13 52.890.771.051Rp 17,75 194.082.279.699Rp 65,13

Tahun

Anggaran

Total Belanja

Langsung di

Kawasan Perkotaan

Belanja Langsung Masing-Masing Wilayah Perkotaan

Page 12: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

115

Gambar 5.3. Dimensi Lokasi Pengeluaran Pembangunan Pemerintah di

Perkotaan Kubu Raya Tahun 2009

Sumber: Peneliti, 2017

Page 13: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

116

5.1.2 Perkembangan Investasi Swasta di Perkotaan Kubu Raya Pasca

Pemekaran Wilayah

Peningkatan pengeluaran pembangunan pemerintah dalam dimensi ruang

sebagai wujud pelaksanaan otonomi daerah mampu meningkatkan nilai investasi

swasta di perkotaan. Meskipun investasi swasta merupakan kerangka utama

pembiayaan pembangunan dalam pelaksanaan otonomi daerah, namun demikian

pada dasarnya perkembangan nilai investasi swasta di perkotaan hanya bisa muncul

jika dipicu oleh pengeluaran pembangunan pemerintah.

Investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya terus tumbuh berkembang dan

meningkat cukup pesat pasca pemekaran wilayah. Perkembangan kondisi investasi

swasta ini dapat dilihat dari perkembangan nilai investasi yang semakin meningkat

tiap tahunnya, bentuk investasi yang semakin beragam dan lokasi investasi sektor

swasta yang semakin luas di Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah.

5.1.2.1 Perkembangan Nilai Investasi

Peningkatan nilai investasi swasta di perkotaan sejalan dengan

peningkatan nilai pengeluaran pembangunan pemerintah pasca pemekaran wilayah

(lihat Tabel 5.1). Selain itu juga nilai investasi swasta meningkat dengan semakin

meningkatnya kondisi perekonomian perkotaan (Tabel 4.9). Peningkatan

pengeluaran pembangunan pemerintah mampu mendorong pertumbuhan investasi

swasta di perkotaan. Setelah investasi swasta berkembang di perkotaan, ternyata

tercipta kondisi perekonomian yang tumbuh positif.

Investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya sebagai daerah otonom baru

menunjukkan perkembangan nilai investasi yang cukup pesat. Perkembangan

Page 14: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

117

kondisi tersebut salah satunya dapat dilihat dari kecederungan peningkatan nilai

investasi swasta yang terus tumbuh positif dan semakin meningkat tiap tahunnya.

Perkembangan nilai investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran

wilayah berasal dari penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA). Investasi swasta melalui

PMDN diinvestasikan untuk sektor sekunder dan sektor tersier. Sementara itu PMA

hanya untuk sekunder saja. Tabel 5.4. berikut menjelaskan perkembangan nilai

investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah berdasarkan

asal modal investasi:

Tabel 5.4. Perkembangan Nilai Investasi Swasta di Perkotaan Kubu Raya

Pasca Pemekaran Wilayah Menurut Asal Modal Investasi

No Tahun PMDN PMA Total Investasi

Swasta (Rp) Sekunder (Rp) Tersier (Rp) Sekunder (Rp)

1 2009 397.999.060.000 100.000.000 71.300.000.000 469.399.060.000

2 2010 415.581.399.291 175.000.000 150.975.000.000 566.731.399.291

3 2011 415.581.399.291 231.995.043.080 150.975.000.000 798.551.442.371

4 2012 451.644.294.190 248.819.528.400 405.370.766.580 1.105.834.589.170

5 2013 1.271.809.992.036 528.601.509.359 392.800.128.768 2.193.211.630.163

6 2014 1.405.103.240.984 1.731.477.236.573 652.539.917.795 3.789.120.395.352

7 2015 850.625.721.776 1.988.958.407.623 290.274.267.949 3.129.858.397.348

Sumber: Data Investasi BPMPT Kab. Kubu Raya diolah, 2017

Berdasarkan penjelasan tabel 5.4 sebagaimana di atas, terlihat adanya

kecenderungan peningkatan nilai investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya secara

keseluruhan pasca pemekaran wilayah meskipun terjadi penurunan nilai investasi

swasta pada tahun 2015 yang disebabkan penurunan investasi sektor sekunder.

Nilai investasi pada sektor sekunder dan tersier semakin mendominasi terhadap

Page 15: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

118

total investasi di Perkotaan Kubu Raya. Sektor-sektor investasi swasta ini

merupakan penopang utama investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya. Kondisi ini

juga tercermin dari perkembangan perekonomian wilayah secara keseluruhan

dimana sektor sekunder dan sektor tersier merupakan kontributor ekonomi wilayah

dalam PDRB Kabupaten Kubu Raya dimana sektor-sektor ini hanya terdapat di

Perkotaan Kubu Raya.

Sementara itu adanya kondisi pergeseran investasi sektor primer ke sektor

investasi sekunder dan tersier terjadi karena perkembangan yang terjadi pada

kondisi sektor primer pasca pemekaran wilayah. Sektor primer umumnya

merupakan sektor padat modal baik melalui PMDN dan PMA. Sektor primer yang

semula ditopang oleh sumberdaya hutan dan pertambangan yang pada tahun-tahun

sebelumnya merupakan sektor unggulan investasi saat ini sudah mengalami

penurunan produktivitas. Selain itu juga perkembangan peraturan perundangan

yang semakin ketat terhadap sektor primer menyebabkan sektor ini terbatas

perkembangnnya pasca pemekaran wilayah. Investasi sektor primer yang masih

berkembang saat ini berupa investasi sektor perkebunan yang semakin meningkat

pasca deforestasi hutan di wilayah Kalimantan secara umumnya.

Berdasarkan asal modal investasi sebagaimana dijelaskan di atas,

perkembangan investasi sektor sekunder dan tersier di Perkotaan Kubu Raya masih

didominasi oleh penanaman modal yang bersumber dari PMDN. Penanaman modal

dari dalam negeri ini umumnya berasal dari investor setempat maupun lokal di luar

Provinsi Kalimantan Barat. Berikut kecenderungan perkembangan investasi swasta

sektor sekunder dan tersier menurut asal modal investasi pasca pemekaran wilayah:

Page 16: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

119

Gambar 5.4. Perkembangan Nilai Investasi Swasta

Di Perkotaan Menurut Asal Modal Investasi

Sumber: Peneliti, 2017

Peningkatan nilai investasi swasta pada sektor ini menggambarkan iklim

investasi yang cukup kondusif di Perkotaan Kubu Raya. Dengan kondisi seperti ini

investor baik yang berasal dari dalam negeri maupun investor asing memiliki

kepercayaan yang terus meningkat berinvestasi di Perkotaan Kubu Raya sebagai

daerah otonom baru. Peningkatan nilai investasi swasta ini sejalan dengan semakin

baiknya kondisi perekonomian Kabupaten Kubu Raya secara keseluruhan.

Perekonomian Perkotaan Kubu Raya yang tumbuh positif dengan semakin

meningkatnya pendapatan per kapita penduduk perkotaan turut mendorong

pertumbuhan investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah.

Peningkatan pendapatan ini mendorong investor swasta di Perkotaan Kubu Raya

meningkatkan nilai investasinya untuk melayani kebutuhan penduduk perkotaan

yang mengalami peningkatan dengan ekspektasi adanya peningkatan usaha dari

Rp-

Rp500.000.000.000

Rp1.000.000.000.000

Rp1.500.000.000.000

Rp2.000.000.000.000

Rp2.500.000.000.000

Rp3.000.000.000.000

Rp3.500.000.000.000

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Jun

lah

In

vest

asi

Tahun

Perkembangan Nilai Investasi Sektor Sekunder & Tersier

PMDN

PMA

Page 17: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

120

kegiatan investasi yang sudah dikeluarkan. Tabel 5.5. berikut menunjukkan

kecenderungan perkembangan nilai investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya

terhadap total investasi wilayah pasca pemekaran:

Tabel 5.5. Perkembangan Nilai Investasi Swasta di Perkotaan Kubu Raya

terhadap Total Investasi Wilayah

No Tahun Total Investasi Wilayah

Kabupaten Kubu Raya

Total Investasi

Perkotaan Kubu Raya %

1 2009 Rp 946.751.770.000 Rp 469.399.060.000 49,58

2 2010 Rp 1.296.005.921.417 Rp 566.856.399.291 43,74

3 2011 Rp 2.753.557.073.940 Rp 798.551.442.371 29,00

4 2012 Rp 1.282.573.056.375 Rp 1.105.834.589.170 86,22

5 2013 Rp 4.355.043.179.896 Rp 2.193.211.630.163 50,36

6 2014 Rp 6.031.841.349.905 Rp 3.789.120.395.352 62,82

7 2015 Rp 5.034.848.658.325 Rp 3.129.858.397.348 62,16

Sumber: Peneliti, 2017

Peningkatan nilai investasi sebagaimana dijelaskan di atas, hanya

didasarkan pada perhiungan investasi swasta yang tercatat di Badan Penanaman

Modal Daerah. Oleh karena itu dalam kondisi yang sebenarnya, perkembangan nilai

investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah melebihi nilai

investasi sebagaimana dijelaskan tersebut. Banyak dijumpai investasi swasta di

Perkotaan Kubu Raya yang berkembang pasca pemekaran wilayah namun sebagian

tidak tercatat secara resmi nilai investasinya. Gambar 5.5 Berikut adalah

perkembangan nilai investasi sektor sekunder dan tersier terhadap total nilai

investasi wilayah pasca pemekaran wilayah:

Page 18: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

121

Gambar 5.5. Perkembangan Nilai Investasi Swasta Sektor Sekunder dan

Tersier terhadap Total Investasi Wilayah

Sumber: Peneliti, 2017

Berdasarkan gambar 5.5 di atas, peningkatan nilai investasi swasta sektor

sekunder dan tersier di Perkotaan Kubu Raya sejalan dengan peningkatan nilai

investasi wilayah secara keseluruhan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kontribusi

sektor sekunder dan tersier sebagai penopang utama investasi wilayah Kabupaten

Kubu Raya secara keseluruhan pasca pemekaran wilayah. Dalam hal ini yang

menjadi catatan khusus bahwa seluruh investasi sektor sekunder dan sektor tersier

hanya terdapat di Perkotaan Kubu Raya.

Berdasarkan gambar 5.5 di atas, pada tahun 2015 terjadi kecenderungan

penurunan nilai investasi swasta secara keseluruhan. Penurunan nilai investasi pada

tahun ini dikarenakan adanya penurunan nilai investasi pada sektor primer sebagai

salah satu penopang investasi wilayah secara keseluruhan. Dengan adanya

penurunan nilai investasi sektor primer ini memberikan dampak terhadap sektor

sekunder yang merupakan sektor turunan dari sektor primer. Penurunan nilai

Rp-

Rp1.000.000.000.000

Rp2.000.000.000.000

Rp3.000.000.000.000

Rp4.000.000.000.000

Rp5.000.000.000.000

Rp6.000.000.000.000

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Ju

mla

h I

nv

esta

si

Tahun

Perkembangan Nilai Investasi Swasta

Total Jumlah

Investasi

Jumlah Investasi

Sektor Sekunder

dan Tersier

Jumlah Investasi

Sektor Primer

Page 19: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

122

investasi sektor primer lebih dikarenakan hasil produksi utama sektor-sektor primer

yang semakin menurun tiap tahunnya. Selain itu juga ditambah dengan kondisi

fluktuasi harga komoditas sektor-sektor primer di pasar dunia juga memberikan

pengaruh terhadap nilai investasi sektor primer yang berkembang yang pada

akhirnya memberikan pengaruh pada sektor sekunder.

Penurunan kecenderungan investasi tersebut tidak berlaku bagi sektor

tersier. Kondisi sebaliknya ditunjukkan oleh investasi sektor tersier, dimana

investasi pembangunan sektor ini terus menunjukkan grafik yang terus meningkat

pasca pemekaran wilayah. Perkembangan kontribusi masing-masing sektor

terhadap investasi secara keseluruhan dijelaskan dalam gambar 5.6 sebagai berikut:

Gambar 5.6. Perkembangan Nilai Investasi Swasta menurut Sektor

Sumber: Peneliti, 2017

Perkembangan pertumbuhan nilai investasi swasta juga sejalan dengan

pertumbuhan peningkatan pendapatan per kapita penduduk Perkotaan Kubu Raya

pasca pemekaran wilayah. Terlihat adanya peningkatan nilai investasi seiring

Rp-

Rp500.000.000.000

Rp1.000.000.000.000

Rp1.500.000.000.000

Rp2.000.000.000.000

Rp2.500.000.000.000

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Jum

lah I

nves

tasi

Tahun

Perkembangan Nilai Investasi Swasta Menurut Sektor

Jumlah Investasi

Sektor Primer

Jumlah Investasi

Sektor Sekunder

Jumlah Investasi

Sektor Tersier

Page 20: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

123

dengan semakin meningkatnya pendapatan per kapita penduduk. Kondisi ini

menjelaskan pendapat sebagaimana yang disampaikan Samuelsons dan Nordhaus

(1996) terhadap perkembangan investasi kaitannya dengan pendapatan per kapita

penduduk. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah uang yang beredar di

masyarakat sebagai implikasi adanya peningkatan pendapatan per kapita penduduk

perkotaan, sektor swasta cenderung meningkatkan nilai investasinya dengan

adanya dorongan terhadap hasil penjualan barang maupun jasa, biaya investasi

maupun pengharapan. Berikut gambaran perkembangan pertumbuhan nilai

investasi swasta terhadap pendapatan per kapita penduduk Perkotaan Kubu Raya

pasca pemekaran wilayah:

Gambar 5.7. Perkembangan Pertumbuhan Nilai Investasi Swasta

Terhadap Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita

Sumber: Peneliti, 2017

Page 21: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

124

5.1.2.2 Bentuk Investasi Swasta

Bentuk utama investasi swasta yang terpicu oleh pengeluaran

pembangunan pemerintah di perkotaan dalam era otonomi daerah merupakan

investasi dalam bentuk aktivi riil (real asset) pada sektor-sektor yang merupakan

kontributor utama dalam perkembangan perekonomian perkotaan. Investasi swasta

ini berupa pembukaan pusat-pusat kegiatan pada sektor-sektor dominan ekonomi

perkotaan yang mencakup sektor sekunder dan sektor tersier. Sektor utama

perkotaan ini meliputi kegiatan industri pengolahan, perdagangan dan jasa serta

transportasi dan pergudangan.

Sektor-sektor investasi tersebut pasca pemekaran wilayah mengalami

perkembangan yang cukup positif sebagai sektor unggulan investasi perkotaan.

Investasi pada sektor sekunder dan tersier tumbuh berkembang di Perkotaan seiring

dengan perkembangan perekonomian perkotaan yang ada. Dengan memperhatikan

kondisi tingkat pertumbuhan ekonomi wilayah perkotaan yang positif dan bahkan

tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat dalam beberapa tahun terakhir, ikut

memberikan dorongan pertumbuhan investasi pada sektor sekunder dan tersier di

Perkotaan Kubu Raya. Bentuk investasi swasta pada sektor sekunder dan tersier

meliputi (rincian terhadap investasi swasta masing-masing sektor dalam dimensi

ruang perkotaan pasca pemekaran wilayah dapat dilihat pada Lampiran III):

A. Investasi Pembukaan Lahan bagi Kegiatan Sektor Sekunder

Jenis investasi pembukaan lahan pada sektor sekunder pasca pemekaran

wilayah di Perkotaan Kubu Raya umumnya berupa industri pengolahan yang

terbagi kedalam beberapa sub sektor industri. Industri jenis ini merupakan industri

Page 22: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

125

turunan sektor primer (lihat Tabel 5.6). Beberapa industri jenis ini tumbuh

berkembang secara historis terkait dengan perkembangan sektor primer yang

sempat menjadi sektor unggulan utama wilayah dalam beberapa waktu yang lalu.

Tabel 5.6. Jenis Investasi Swasta Sektor Sekunder

Di Perkotaan Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah

No Asal Modal Sektor Sub Sektor Lokasi

1 PMDN Sekunder Industri Makanan Sungai Raya

Industri Kayu Sungai Raya

Industri Kertas dan Percetakan Sungai Raya

Industri Kimia dan Farmasi Sungai Raya

Industri Karet dan Plastik Sungai Raya,

Sungai Ambawang

Industri Logam Dasar Sungai Raya

Industri Lainnya Sungai Raya,

Sungai Ambawang

2 PMA Industri Kayu Sungai Raya

Industri Kimia dan Farmasi Sungai Raya

Industri Karet dan Plastik Sungai Raya,

Sungai Ambawang

Industri Logam Dasar, Mesin

dan Elektronik

Sungai Raya

Sumber: Peneliti, 2017

Sebagian besar sub sektor industri sebagaimana tabel 5.6 di atas umumnya

sudah berkembang jauh sebelum pemekaran wilayah. Namun seiring dengan

semakin menurunnya produktivitas sektor primer sebagai sumber utama bahan

baku sub sektor industri seperti industri kayu, industri kertas serta industri karet dan

Page 23: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

126

plastik, terdapat dinamika terhadap perkembangan kondisi sub sektor industri

turunan tersebut. Perkembangan kondisi ini dapat dilihat dari jumlahnya yang

semakin menurun baik dari unit industri dan juga nilai investasi yang ada pada

sektor industri ini. Sub sektor industri jenis ini yang masih bertahan sampai dengan

saat ini umumnya merupakan industri besar dengan modal usaha yang kuat dan

umumnya berasal dari PMA dalam menjalankan keberlangsungan usahanya pasca

pemekaran wilayah Kabupaten Kubu Raya.

Berdasarkan perkembangan nilai investasi swasta sebagaimana dijelaskan

pada bagian sebelumnya, meskipun sub sektor ini mengalami kecenderungan

penurunan nilai investasi terdapat beberapa jenis sub sektor industri yang

merupakan kontributor utama investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya. Jenis

investasi swasta pada sektor sekunder ini diantaranya meliputi: industri kayu,

industri kimia dan farmasi, industri karet serta industri logam dasar. Industri kayu

meskipun industri yang terus mengalami penurunan nilai investasi, industri ini

masih menjadi industri dengan nilai investasi terbesar di Perkotaan Kubu Raya.

B. Investasi Pembukaan Lahan bagi Kegiatan Sektor Tersier

Perkembangan investasi pembukaan lahan pada kegiatan pada sektor

tersier perkotaan pasca pemekaran wilayah menunjukkan kecenderungan

perkembangan yang positif dan terus meningkat. Perkembangan sektor ini dapat

dilihat dari perkembangan jumlah sub sektor yang semakin bervariasi juga diikuti

dengan nilai investasi usaha yang semakin meningkat nilainya pasca pemekaran

wilayah. Selain itu juga dengan kecenderungan perkembangan kondisi investasi

swasta sektor sekunder di Perkotaan Kubu Raya yang semakin menurun

Page 24: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

127

menyebabkan pihak swasta beralih sektor investasi pada beberapa tahun terakhir.

Pihak swasta lebih memilih investasi pembangunan pada sektor tersier di Perkotaan

Kubu Raya. Jenis investasi swasta pada sektor ini menurut sub sektornya meliputi:

transportasi gudang dan telekomunikasi, perdagangan, hotel dan restauran,

perumahan, kawasan perindustrian dan perkantoran serta jasa-jasa lainnya.

Sub sektor yang merupakan kontributor utama investasi sektor tersier

pasca pemekaran wilayah di Perkotaan Kubu Raya adalah sub sektor perdagangan,

sub sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi serta sub sektor

perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Sementara itu sub sektor lainnya

juga tumbuh semakin meningkat baik dari ragam investasi maupun nilai investasi

pasca pemekaran wilayah (Lihat lampiran perkembangan investasi swasta).

5.1.2.3 Lokasi Investasi Swasta

Pusat pelayanan utama perkotaan merupakan konsentrasi utama investasi

swasta dalam dimensi ruang. Pusat pelayanan utama kota cenderung memiliki

sarana dan prasarana perkotaan yang lengkap dan beragam sebagai pusat pelayanan

penduduk. Dengan kondisi seperti ini, investasi swasta ternayata memiliki

kecenderungan berkembang pada lokasi yang terdapat sarana dan prasarana

perkotaan yang lengkap.

Lokasi utama investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran

wilayah adalah Perkotaan Sungai Raya dan Perkotaan Sungai Ambawang. Kedua

kawasan perkotaan ini sebagai lokasi utama investasi swasta di Perkotaan Kubu

Raya pasca pemekaran wilayah terlihat dari semakin luasnya lokasi investasi dan

perkembangan nilai investasi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kawasan

Page 25: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

128

Perkotaan Sungai Kakap. Pada kedua wilayah perkotaan ini terdapat semua jenis

investasi swasta baik yang berasal dari PMDN maupun PMA. Sementara itu,

investasi swasta di Perkotaan Sungai Kakap hanya berupa investasi sektor tersier

yang berasal dari modal PMDN.

Perkembangan nilai investasi yang lebih tinggi ini pada kedua kawasan

perkotaan ini didorong oleh ketersediaan sarana dan prasarana transportasi utama

di Provinsi Kalimantan Barat yang terdapat di Perkotaan Sungai Raya dan

Perkotaan Sungai Ambawang. Keberadaan Bandar Udara Supadio dan Jalan Arteri

Supadio di Perkotaan Sungai Raya serta Terminal ALBN dan Jalan Trans

Kalimantan di Perkotaan Sungai Ambawang merupakan akses utama menuju Pusat

Kegiatan Nasional di Kalimantan Barat. Kondisi ini memberikan akses perkotaan

yang mudah dan pilihan utama sektor swasta untuk berinvestasi di Perkotaan

Sungai Raya dan Perkotaan Sungai Ambawang pasca pemekaran wilayah.

Perkembangan investasi swasta pada kedua wilayah perkotaan ini berkembang

lebih pesat dibandingkan dengan wilayah lainnya di Perkotaan Kubu Raya.

Sementara itu kondisi jumlah penduduk Perkotaan Sungai Ambawang

yang lebih rendah dari jumlah penduduk Perkotaan Sungai Kakap ternyata terlihat

tidak mempengaruhi lokasi investasi di perkotaan. Perkembangan investasi swasta

perkotaan ini lebih didorong oleh kemudahan transportasi sebagai akses sektor

swasta berinvestasi. Perkotaan Sungai Kakap bukan merupakan akses utama dalam

skala regional menuju pusat pelayanan di Kalimantan Barat, dimana kawasan

perkotaan ini secara fisik geografis berbatasan dengan wilayah perairan. Lokasi

Perkotaan Sungai Raya dan Perkotaan Sungai Ambawang yang memiliki akses

Page 26: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

129

tinggi pada akhirnya mampu mendorong perkembangan investasi swasta pada

kedua wilayah perkotaan ini pasca pemekaran wilayah. Namun demikian dalam

perkembangannya, kawasan yang menjadi lokasi utama investasi pada kedua

wilayah perkotaan ini memiliki kecenderungan berkembang hanya di sekitar jalur

transportasi utama perkotaan. Investasi swasta yang ada cenderung memanfaatkan

jaringan transportasi yang dibangun oleh pemerintah untuk mendukung

investasinya. Selain itu juga dengan minimnya dukungan transportasi publik di

perkotaan, mengakibatkan kecenderungan perkembangan investasi swasta hanya

berkembang pada jalur-jalur utama transportasi kota.

Tabel 5.7. Perkembangan Nilai Investasi Swasta Berdasarkan Dimensi

Lokasi di Perkotaan Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah

Sumber: Peneliti, 2017

Sungai

Ambawang (Rp)

% Sungai Kakap

(Rp)

% Sungai Raya

(Rp)

%

2009 469.399.060.000 5.141.500.000 1,10 0 0,00 464.257.560.000 98,90

2010 566.856.399.291 151.413.000.000 26,71 0 0,00 415.443.399.291 73,29

2011 798.551.442.371 155.794.000.000 19,51 9.605.000.000 1,20 633.152.442.371 79,29

2012 1.105.834.589.170 158.544.000.000 14,34 18.888.657.592 1,71 928.401.931.578 83,95

2013 2.193.211.630.163 237.757.013.168 10,84 41.375.399.000 1,89 1.914.079.217.995 87,27

2014 3.789.120.395.352 498.146.802.195 13,15 9.667.000.000 0,26 3.281.306.593.157 86,60

2015 3.129.858.397.348 347.609.055.800 11,11 10.792.000.000 0,34 2.771.457.341.548 88,55

Lokasi InvestasiTotal Investasi

Perkotaan Kubu

Raya (Rp)

Tahun

Page 27: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

130

Gambar 5.8. Peta Perkembangan Nilai Investasi Menurut Lokasi

Sumber: Peneliti, 2017

5.1.3 Skema Pengeluaran Pembangunan Pemerintah dan Investasi Swasta

di Perkotaan Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah

Pengelolaan pembangunan perkotaan dalam era otonomi daerah pasca

pemekaran wilayah menunjukkan peran sektor swasta yang lebih dominan daripada

peran pemerintah terhadap pembiayaan pembangunan di daerah secara

Page 28: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

131

keseluruhan. Investasi swasta memiliki andil besar terhadap postur pembiayaan

pembangunan kota dalam bentuk pembukaan pusat-pusat pelayanan kegiatan pada

sektor sekunder dan tersier kota. Namun demikian, besarnya peran swasta ini harus

dipicu oleh pengeluaran pembangunan pemerintah berupa pembangunan sistem

jaringan dan utilitas utama perkotaan. Terpicunya investasi swasta oleh

pengeluaran pemerintah ini di perkotaan pasca pemekaran wilayah terlihat

perkembangan pusat-pusat pelayanan kegiatan yang terdapat di sekitar jaringan

transportasi utama perkotaan yang disediakan oleh pemerintah.

Sektor swasta mampu mendominasi pengelolaan pembangunan melalui

investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah dengan rata-

rata nilai investasi mencapai 92,06% sementara peran pemerintah melalui

pengeluaran pembangunan hanya sebesar 7,94% dari total investasi (lihat Tabel

5.8). Peran sektor swasta yang cukup dominan ini berwujud pusat-pusat pelayanan

kegiatan yang terus mengalami perkembangan baik nilai, jenis dan kualitasnya

dalam melayani kebutuhan penduduk Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran

wilayah. Sementara itu peran pemerintah berupa pelayanan penyediaan sistem

jaringan melalui program dan kegiatan pembangunan yang juga mengalami

perkembangan baik nilai, bentuk yang semakin beragam dan juga cakupan lokasi

yang semakin luas.

Page 29: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

132

Tabel 5.8. Perkembangan Pengeluaran Pembangunan Pemerintah dan

Investasi Swasta di Perkotaan Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah

Tahun

Total Investasi

Perkotaan

(Rp)

Pengeluaran

Pemerintah

(Rp)

% Investasi Swasta

(Rp) %

2009 501.135.213.325 31.736.153.325 6,33 469.399.060.000 93,67

2010 625.067.110.291 58.335.711.000 9,33 566.731.399.291 90,67

2011 878.072.707.511 79.521.265.140 9,06 798.551.442.371 90,94

2012 1.262.774.834.170 156.940.245.000 12,43 1.105.834.589.170 87,57

2013 2.283.281.422.778 90.069.792.615 3,94 2.193.211.630.163 96,06

2014 4.021.259.956.200 232.139.560.848 5,77 3.789.120.395.352 94,23

2015 3.427.872.451.698 298.014.054.350 8,69 3.129.858.397.348 91,31

Sumber: Peneliti, 2017

Pengeluaran pembangunan pemerintah di Perkotaan Kubu Raya pasca

pemekaran wilayah bersumber dari APBN, APBD Provinsi Kalimantan Barat dan

APBD Kabupaten Kubu Raya. Kondisi ini merupakan perwujudan Perkotaan Kubu

Raya sebagai bagian dari PKN Kalimantan Barat. Dengan adanya peningkatan

fungsi kota pasca pemekaran wilayah, dalam pengelolaan pembangunan di daerah

selain bersumber dari APBD Kabupaten Kubu Raya juga mendapat dukungan

pembiayaan pembangunan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi

Kalimantan Barat.

Berdasarkan asal sumber pembiayaan pembangunan tersebut, APBD

Kabupaten Kubu Raya merupakan sumber pengeluaran pembangunan terbesar di

Perkotaan Kubu Raya. Pengeluaran pembangunan pemerintah di Perkotaan Kubu

Raya pasca pemekaran wilayah yang bersumber dari APBD Kabupaten Kubu Raya

mencapai rata-rata 75% dari total pengeluaran pemerintah berdasarkan sumber

pembiayaannya. Sementara itu pengeluaran pembangunan yang berasal dari APBN

Page 30: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

133

maupun APBD Provinsi Kalimantan Barat dengan rata-rata hanya sebesar 25%.

Proporsi pengeluaran pemerintah seperti ini terjadi terkait dengan kewenangan

pengelolaan pembangunan berdasarkan fungsi dan kewenangan masing-masing

pemerintah, dimana sebagain besar pengelolaan pembangunan sarana dan prasarana

di Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah merupakan tanggungjawab dan

wewenang Pemerintah Daerah Kabupaten Kubu Raya. Selain itu juga dengan

perkembangan kondsi sosial, ekonomi dan fisik perkotaan juga mendorong

peningkatan pengeluaran pembangunan pemerintah yang bersumber dari APBD

Kabupaten Kubu Raya sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat.

Pasca pemekaran wilayah, pengeluaran pembangunan pemerintah di

Perkotaan Kubu Raya berdasarkan seluruh sumber pengeluaran pembangunan terus

mengalami pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan pengeluaran pembangunan

pemerintah secara keseluruhan rata-rata mencapai 51,57%. Pertumbuhan

pengeluaran pembangunan pemerintah yang berasal dari APBD Kabupaten Kubu

Raya rata-rata mencapai 29,59% terhadap total pengeluaran pembangunan.

Bentuk pengeluaran pembangunan pemerintah di perkotaan ini berupa

pembangunan prasarana transportasi, bidang sumberdaya air, lingkungan

permukiman dan sarana pusat pemerintahan yang terwujud kedalam program-

program pembangunan. Program pembangunan perkotaan ini dilakukan oleh SKPD

Teknis sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-masing. Berdasarkan dimensi

lokasi pengeluaran pembangunan pemerintah, Perkotaan Sungai Raya mendapat

alokasi pengeluaran pembangunan pemerintah terbesar (rata-rata mencapai 65%)

disusul Perkotaan Sungai Kakap (21%) dan Perkotaan Sungai Ambawang (14%).

Page 31: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

134

Kondisi ini dapat terjadi karena fungsi Perkotaan Sungai Raya sebagai pusat

pelayanan utama kawasan baik dalam skala regional, nasional dan internasional.

Pasca pemekaran wilayah, Perkotaan Kubu Raya tumbuh berkembang

menjadi lokasi investasi swasta. Perkembangan investasi swasta di Perkotaan Kubu

Raya bersumber dari investasi PMA dan PMDN. Perkembangan investasi swasta

di Perkotaan Kubu Raya didominasi oleh investasi PMDN dengan rata-rata nilai

investasi mencapai 79,74% sementara nilai investasi melalui PMA rata-rata sebesar

20,26%. Perkembangan nilai investasi swasta di perkotaan mampu tumbuh

berkembang dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 36,26%. Pertumbuhan nilai

investasi pasca pemekaran wilayah berdasarkan bentuk investasi dalam dimensi

ruang untuk sektor sekunder mencapai rata-rata 20,75% sementara pertumbuhan

nilai investasi pada sektor tersier mampu tumbuh dengan rata-rata mencapai

72,42% (*pertumbuhan investasi sektor tersier dihitung menggunakan tahun dasar

data Tahun 2011).

Wujud investasi swasta dalam dimensi ruang berupa investasi pada sektor

sekunder dan tersier kota yang semakin beragam dalam membentuk pusat-pusat

pelayanan di Perkotaan Kubu Raya. Wujud investasi sektor sekunder berupa

kegiatan industri-industri pengolahan, sementara itu wujud investasi sektor tersier

berupa pusat perdagangan dan jasa, transportasi, pergudangan dan telekomunikasi

serta perumahan dan konstruksi. Berdasarkan perkembangan lokasi investasi

swasta di Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah, Perkotaan Sungai Raya

merupakan lokasi investasi utama dengan nilai investasi rata-rata mencapai

85,41%, kemudian disusul Perkotaan Sungai Ambawang 13,82% dan Perkotaan

Page 32: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

135

Sungai Kakap sebesar 0,77%. Berdasarkan dimensi lokasi, Perkotaan Sungai Raya

dan Perkotaan Sungai Ambawang merupakan lokasi utama investasi swasta di

Perkotaan Kubu Raya. Kondisi ini terjadi karena pada kedua kawasan perkotaan ini

terdapat sistem jaringan transportasi utama di Perkotaan Kubu Raya pasca

pemekaran wilayah.

Pasca pemekaran wilayah geliat pembangunan di Perkotaan Kubu Raya

mulai memperlihatkan kondisi pembangunan kawasan kota yang semakin

berkembang pesat sebagai pusat pelayanan utama kawasan baik dalam skala

regional, nasional bahkan internasional. Kondisi ini dapat dilihat dari

perkembangan pembangunan yang terjadi di Perkotaan Kubu Raya pasca

pemekaran wilayah. Pembangunan Perkotaan Kubu Raya dalam dimensi ruang

merupakan perwujudan dari pengeluaran pembangunan pemerintah dan investasi

swasta yang semakin meningkat tiap tahunnya. Perkembangan kondisi tersebut

dapat diamati melalui perkembangan nilai pembangunan yang semakin meningkat,

bentuk program maupun kegiatan dalam ruang yang semakin beragam serta

cakupan lokasi pembangunan di Perkotaan Kubu Raya yang semakin luas pasca

pemekaran wilayah. Kondisi ini sebagai wujud terhadap peningkatan pelayanan

penduduk perkotaan yang semakin meningkat.

Perkembangan pengeluaran pembangunan pemerintah dan investasi

swasta sebagaimana dijelaskan di atas, semakin menegaskan fungsi Perkotaan

Sungai Raya sebagai salah satu pusat pelayanan utama di Provinsi Kalimantan

Barat. Perkembangan pengeluaran pembangunan pemerintah dan investasi swasta

di Perkotaan Kubu Raya yang terus mengalami peningkatan pasca pemekaran

Page 33: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

136

wilayah sejalan dengan kondisi perekonomian yang semakin membaik dan tumbuh

positif pasca pemakaran wilayah sebagaimana dijelaskan dalam gambar 5.9 berikut:

Keterangan: Penurunan tahun 2013 karena kekosongan data APBN dan APB Provinsi

Gambar 5.9. Perkembangan Pertumbuhan Nilai Pengeluaran Pemerintah

dan Investasi Swasta di Perkotaan Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah

Sumber: Peneliti, 2017

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Pengeluaran Pemerintah 0,00 83,81 36,32 97,36 -42,61 157,73 28,38

Investasi Swasta 0,00 20,74 40,90 38,48 98,33 72,77 -17,40

Pendapatan/ Kapita HargaBerlaku

0,00 35,44 9,30 8,14 21,01 18,59 13,34

Pendapatan/ Kapita HargaKonstan

0,00 117,84 12,45 5,17 4,19 9,50 5,08

Jumlah Penduduk 0,00 1,64 2,15 2,05 2,14 1,37 12,72

Luas Permukiman 0,00 2,67 2,60 16,84 17,10 15,59 4,86

-50,00

0,00

50,00

100,00

150,00

Per

tum

buhan

Perkembangan

Pertumbuhan

Pengeluaran

Pemerintah

dan Investasi

Terhadap

Perkembangan

Kota (Sosial-

Ekonomi-

Fisik) Pasca

Pemekaran

Wilayah

Page 34: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

137

5.2 Perkembangan Struktur Ruang Perkotaan Kubu Raya Yang

Terbentuk Pasca Pemekaran Wilayah

Terdapat perbedaan peran yang tegas antara kontribusi pemerintah dan

swasta dalam perkembangan struktur ruang kota. Sektor swasta dalam pelaksanaan

otonomi daerah berkontribusi lebih dominan dalam perkembangan struktur ruang

kota berupa pembentukan sistem pusat-pusat pelayanan kegiatan. Namun demikian,

besarnya peran swasta pada awalnya harus dipicu oleh peran pemerintah melalui

pembangunan sistem jaringan transportasi dan utilitas utama kota.

Perkembangan struktur ruang perkotaan dapat diamati dari

berkembangnya pusat-pusat pelayanan kegiatan yang terbentuk, berkembangnya

jaringan transportasi dan utilitas utama kota, berkembangnya kawasan fungsional

dalam struktur ruang serta berkembangnya bentuk dan model struktur ruang kota

pasca pemekaran wilayah.

5.2.1 Berkembangnya Sistem Pusat-pusat Pelayanan Kegiatan

Pelaksanaan otonomi daerah melalui pemekaran wilayah menjadi pemicu

berkembangnya sistem pusat-pusat pelayanan kegiatan kota pasca pemekaran

wilayah. Berkembangnya sistem pusat-pusat pelayanan kegiatan dapat terjadi

melalui menguatnya fungsi ruang kota dan munculnya sistem pusat-pusat

pelayanan kegiatan baru. Pusat-pusat pelayanan kegiatan di Perkotaan Kubu Raya

terus mengalami perkembangan seiring dengan dinamika perkotaan yang terjadi

pasca pemekaran wilayah.

Page 35: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

138

5.2.1.1 Menguatnya Fungsi Ruang Perkotaan

Pemekaran wilayah berimplikasi terhadap menguatnya fungsi ruang

perkotaan yang sudah terbentuk sebelum adanya pemekaran wilayah. Penguatan

fungsi ruang perkotaan ini terjadi dengan meningkatnya hierarki fungsi ruang yang

ada. Dengan adanya pemekaran wilayah, fungsi ruang yang sudah terbentuk

sebelumnya merupakan kawasan dengan hierarki kota lebih tingi daripada wilayah

lainnya hasil pemekaran wilayah.

Ruang-ruang pelayanan kegiatan yang sudah terbentuk ini merupakan

salah satu kawasan utama Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah.

Perkotaan Kubu Raya yang secara geografis terbentuk pada area hinterland Kota

Pontianak berkembang menjadi kawasan terbangun mengikuti perkembangan

pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya pada kawasan tersebut. Pada area

perkotaan ini berkembang beberapa pusat kegiatan yang meliputi pusat-pusat

pelayanan kawasan perumahan dan permukiman, pusat pelayanan kegiatan

perdagangan dan jasa, pusat pelayanan kegiatan industri, pusat pelayanan

transportasi dan pusat pelayanan kegiatan peribadatan.

Perkembangan area kota sebelum pemekaran wilayah yang terjadi

merupakan wujud adanya dorongan keterbatasan lahan untuk mendukung aktivitas

Kota Pontianak yang semakin beragam dan juga tekanan pertumbuhan penduduk

yang semakin meningkat. Perkembangan kawasan kota pada area ini terjadi

sebelum pemekaran wilayah, dimana area ini merupakan kawasan lahan-lahan

kosong yang potensial untuk perkembangan aktivitas penduduk kota. Selain itu juga

dengan kedekatan dan aksesibilitas yang tinggi dengan Kota Pontianak sebagai

Page 36: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

139

pusat pelayanan utama semakin meningkatkan fungsi ruang pada area pinggiran

Kota Pontianak ini yang merupakan wilayah Kabupaten Kubu Raya sebelum

pemekaran.

Secara hierarki terjadi loncatan skala pelayanan pada pusat-pusat

pelayanan kegiatan Perkotaan Kubu Raya yang terbentuk pasca pemekaran wilayah

(lihat Tabel 5.9). Beberapa pusat-pusat pelayanan kegiatan ini sebelum pemekaran

wilayah merupakan pusat pelayanan kegiatan berskala lokal dan regional. Pasca

pemekaran wilayah, pusat-pusat pelayanan kegiatan tersebut berkebang dengan

skala pelayanan hingga nasional dan internasional.

Pusat-pusat pelayanan kegiatan secara umum terdapat di seluruh bagian

wilayah perkotaan dengan Perkotaan Sungai Raya sebagai pusat utama pelayanan

kawasan. Perkembangan kondisi ini dapat dilihat dari jumlah dan sebarannya yang

memusat dan sebagian besar terdapat pada Perkotaan Sungai Raya. Berdasarkan

jenis dan skala pelayanan pusat kegiatan juga menempatkan Perkotaan Sungai Raya

sebagai pusat pelayanan utama perkotaan, dimana pelayanan fasilitas yang ada

lebih lengkap dan sebagian besar merupakan fasilitas yang melayani Perkotaan

Kubu Raya secara keseluruhan. Tabel 5.9 berikut berupa pusat-pusat kegiatan yang

semakin meningkat fungsi ruangnya pasca pemekaran wilayah:

Page 37: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

140

Tabel 5.9. Pusat-Pusat Pelayanan Kegiatan yang Meningkat Fungsi

Ruangnya Pasca Pemekaran Wilayah

No Pusat-Pusat

Kegiatan Sebaran Lokasi

Skala Pelayanan

Sebelum

Pemekaran

Wilayah

Setelah

Pemekaran

Wilayah

1 Pusat Pelayanan

Kawasan

Perumahan dan

Permukiman

Jalan Sungai Raya Dalam, Jalan

Adi Sucipto, Jalan Wonodadi I,

Jalan Parit Bugis, Jalan Batas

Kota – Jalan Perdamaian, Jalan

Pramuka, Jalan Ampera

Lokal Lokal dan

Regional

2 Pusat Pelayanan

Kegiatan

Perdagangan dan

Jasa

Jalan Sungai Raya Dalam, Jalan

Adi Sucipto, Jalan Batas Kota –

Jalan Perdamaian, Jalan

Pramuka

Lokal dan

Regional

Nasional dan

Regional

3 Pusat Pelayanan

Kegiatan Industri

Jalan Adisucipto Regional Regional dan

Nasional

4 Pusat Pelayanan

Transportasi

Bandar Udara Supadio Nasional Nasional dan

Internasional

5 Pusat Pelayanan

Kegiatan

Peribadatan

Jalan Adi Sucipto, Jalan Supadio Lokal Regional dan

Nasional

Sumber: Peneliti, 2017

Page 38: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

141

Gambar 5.10. Peta Pusat-Pusat Kegiatan yang Meningkat Fungsi Ruangnya

Pasca Pemekaran Wilayah

Sumber: Peneliti, 2017

5.2.1.2 Munculnya Sistem Pusat-Pusat Pelayanan Kegiatan Baru Perkotaan

Pemekaran wilayah berimplikasi terhadap munculnya sistem pusat-pusat

pelayanan baru dalam dimensi ruang kota. Pasca pemekaran wilayah terbentuk

pusat-pusat pelayanan kegiatan baru dalam berbagai skala dalam melayani

kebutuhan penduduk perkotaan. Pusat-pusat pelayanan kegiatan ini tersebar sesuai

dengan fungsi kota pasca pemekaran wilayah.

Page 39: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

142

Munculnya sistem pusat-pusat pelayanan kegiatan baru di Perkotaan Kubu

Raya pasca pemekaran wilayah, dapat dilihat dari semakin berkembangnya pusat-

pusat pelayanan kegiatan baru di perkotaan (lihat Tabel 5.10 dan Gambar 5.11).

Pusat-pusat pelayanan kegiatan baru di Perkotaan Kubu Raya dapat diamati melalui

elemen-elemen pembentuk struktur ruang kota yang terbentuk pasca pemekaran

wilayah. Pusat-pusat pelayanan kegiatan baru ini terbentuk oleh peran pemerintah

dan sektor swasta di Perkotaan Kubu Raya sebagai bentuk pelayanan kebutuhan

penduduk kota yang semakin meningkat baik jenis maupun kualitasnya.

Kawasan Perkotaan Sungai Raya dan Perkotaan Sungai Ambawang

merupakan kawasan utama munculnya pusat-pusat pelayanan baru perkotaan.

Pusat-pusat pelayanan kegiatan baru di perkotaan ini meliputi: pusat pelayanan

pemerintahan dan perkantoran, pusat pelayanan kegiatan perdagangan dan jasa,

pusat pelayanan kegiatan industri dan pergudangan, pusat pelayanan kawasan

perumahan dan permukiman, pusat pelayanan pendidikan, pusat pelayanan

kesehatan, pusat pelayanan transportasi serta pusat pelayanan rekreasi dan ruang

terbuka publik. Perkembangan pusat-pusat pelayanan kegiatan utama pada kedua

kawasan perkotaan ini menunjukkan peran penting Perkotaan Sungai Raya dan

Perkotaan Sungai Ambawang sebagai pusat pelayanan kawasan perkotaan pasca

pemekaran wilayah. Tabel 5.10 berikut penjelasan perkembangan pusat-pusat

pelayanan kegiatan baru yang terbentuk pasca pemekaran wilayah di Perkotaan

Kubu Raya:

Page 40: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

143

Tabel 5.10. Pusat-Pusat Pelayanan Kegiatan Baru di Perkotaan Kubu Raya

Pasca Pemekaran Wilayah No Pusat-Pusat

Kegiatan Baru Sebaran Lokasi Perkembangan Wujud Dalam Struktur Ruang

1 Pusat Pelayanan

Kegiatan

Pemerintahan dan

Perkantoran

Jalan Supadio

Jalan Adi

Sucipto

Jalan Sungai

Raya Dalam

Jalan Trans

Kalimantan

Mulai dibangunnya

kawasan-kawasan

perkantoran pemerintah

dan swasta di Perkotaan

Sungai Raya dan Sungai

Ambawang

Perkembangan fasilitas

perkantoran di sekitar

koridor utama

Perkotaan

2 Pusat Pelayanan

Kegiatan

Perdagangan dan

Jasa

Jalan Supadio

Jalan Trans

Kalimantan

Semakin berkembang

pusat-pusat

perdagangan dan jasa

dengan skala pelayanan

lokal hingga nasional

baik dari jenis maupun

jumlahnya

3 Pusat Pelayanan

Kegiatan Industri

dan Pergudangan

Jalan Supadio

Jalan Adi

Sucipto

Jalan Trans

Kalimantan

Berkembang kawasan-

kawasan industri baru

berupa industri kayu,

industri kimia dan

farmasi, industri karet

dan farmasi, industri

kertas serta industri

logam

Munculnya kompleks

pergudangan baru di

koridor jalur

transportasi utama

perkotaan

Page 41: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

144

No Pusat-Pusat

Kegiatan Baru Sebaran Lokasi Perkembangan Wujud Dalam Struktur Ruang

4 Pusat Pelayanan

Kawasan

Perumahan dan

Permukiman

Jalan Sungai

Raya Dalam,

Jalan Parit H.

Mukhsin

Jalan

Wonodadi II

Jalan Kapur

Kumpai

Jalan Kapur –

Batas Kota

Jalan

Mekarsari

Jalan Trans

Kalimantan

Jalan

Perdamaian

Jalan Sungai

Rengas

Jalan Pal IX

Perkembangan

kawasan-kawasan

perumahan baru

perkotaan yang semakin

bertambah

Sebaran lokasi kawasan

perumahan yang

sporadis di seluruh

wilayah Perkotaan

Kubu Raya

5 Pusat Pelayanan

Pendidikan

Jalan Supadio

Sungai Raya

Jalan Trans

Kalimantan

Berkembang kawasan

pusat pelayanan

pendidikan tinggi di

Perkotaan Sungai Raya

dan Perkotaan Sungai

Ambawang pasca

pemekaran wilayah baik

jenis maupun

jumlahnya

6 Pusat Pelayanan

Transportasi

Jalan Trans

Kalimantan

Mulai beroperasinya

Terminal Antar Lintas

Batas Negara (ALBN)

di Perkotaan Sungai

Ambawang

Page 42: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

145

No Pusat-Pusat

Kegiatan Baru Sebaran Lokasi Perkembangan Wujud Dalam Struktur Ruang

7 Pusat Pelayanan

Kegiatan Rekreasi

dan Ruang

Terbuka Publik

Jalan Supadio

Sungai Raya

Muncul wahana-

wahana bermain dan

ruang terbuka publik

untuk pelayanan

kebutuhan rekreasi

penduduk Perkotaan

Kubu Raya

Sumber: Peneliti, 2017

Perkembangan pusat-pusat kegiatan baru pasca pemekaran wilayah

sebagaimana dijelaskan dalam tabel 5.10 di atas dalam dimensi ruang Perkotaan

Kubu Raya dapat dilihat perkembangannya dalam Gambar 5.11 sebagai berikut:

Gambar 5.11. Peta Perkembangan Pusat-Pusat Pelayanan Kegiatan Baru

Pasca Pemekaran Wilayah

Sumber: Peneliti, 2017

Page 43: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

146

5.2.2 Berkembangnya Sistem Jaringan Transportasi dan Utilitas Utama

Perkotaan Kubu Raya

Peningkatan fungsi perkotaan yang lebih tinggi sebagai implikasi

pelaksanaan otonomi daerah melalui pemekaran wilayah, mendorong

berkembangnya sistem jaringan transportasi dan utilitas utama kota.

Berkembangnya sistem prasarana kota ini berupa meningkatnya sistem jaringan

transportasi dan meluasnya cakupan pelayanan utilitas utama kota pasca pemekaran

wilayah. Kondisi ini sebagai respon terhadap pelayanan penduduk kota yang

semakin meningkat.

5.2.2.1 Meningkatnya Sistem Jaringan Transportasi Utama Perkotaan

Meningkatnya sistem jaringan transportasi utama perkotaan merupakan

respon meningkatnya fungsi kota yang terbentuk pasca pemekaran wilayah.

Peningkatan fungsi kota yang lebih tinggi memberikan tuntutan terhadap

peningkatan sistem jaringan transportasi kota yang sudah ada maupun

pembangunan jaringan baru. Sistem jaringan transportasi utama ini umumnya

sudah terbentuk sebelum pemekaran wilayah, sementara itu pembuatan jaringan

baru merupakan salah satu wujud keleluasaan pemerintah dalam pengelolaan

pembangunan di daerah.

Meningkatnya sistem jaringan ini berupa peningkatan status pengelolaan

maupun peningkatan kualitasnya. Jaringan jalan utama yang mengalami

peningkatan status umumnya merupakan jaringan jalan yang menjadi kewenangan

Pemerintah Kabupaten. Sementara itu peningkatan kualitas jaringan transportasi

merupakan Jalan Nasional dan Jalan Provinsi. Keberadaan jaringan jalan pada

Page 44: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

147

Perkotaan Kubu Raya ini menjadi jalur vital pergerakan penduduk perkotaan

maupun regional dan internasional di Provinsi Kalimantan Barat.

a. Meningkatnya Sistem Jaringan Jalan Nasional

Jaringan jalan nasional di Perkotaan Kubu Raya mencakup Jalan Supadio dan

Jalan Trans Kalimantan dengan Jalan Trans Kalimantan. Jalan Supadio mulai

dibangun pada Tahun 1993 yang terletak di Perkotaan Sungai Raya. Jalur ini

merupakan penghubung kawasan Bandar Udara Supadio – Batas Kota

Pontianak.

Gambar 5.12. Jalan Supadio Sungai Raya Sumber: Observasi Lapangan, 2016

Jalan Nasional yang kedua adalah ruas Jalan Trans Kalimantan. Jalur

transportasi ini merupakan penghubung antar wilayah di Provinsi Kalimantan

Barat dan juga merupakan jalur transportasi utama internasional menuju

Malaysia dan Brunei Darussalam. Pada Perkotaan Kubu Raya jalur ini

merupakan penghubung bagian utara wilayah perkotaan dengan Jalan Adi

Sucipto Sungai Raya. Ruas Jalan Trans Kalimantan menjadi penting

keberadaanya setelah jalur ini resmi dibuka pada Tahun 2000 dan semakin

Page 45: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

148

penting keberadaanya sejak jalan penghubung ruas Jalan Supadio dengan Jalan

Adi Sucipto dibuka untuk umum pada Tahun 2013. Jalur ini merupakan jalur

penghubung Jalan Supadio Sungai Raya dengan Jalan Trans Kalimantan

Sungai Ambawang.

Gambar 5.13. Jalan Trans Kalimantan Perkotaan Sungai Raya –

Perkotaan Sungai Ambawang

Sumber: Observasi Lapangan, 2016

b. Meningkatnya Sistem Jaringan Jalan Provinsi

Meningkatnya sistem jaringan Jalan Provinsi berupa peningkatan aksesibilitas

jalan dengan status Jalan Provinsi. Jalan dengan status Jalan Provinsi meliputi

Jalan Kota Pontianak – Pal IX, Jalan Ampera, Jalan Kota Baru – Ampera, Jalan

Sungai Rengas dan Jalan Adi Sucipto. Jaringan jalan ini tersebar di seluruh

wilayah Perkotaan Kubu Raya. Keberadaan jaringan jalan ini menghubungkan

jaringan-jaringan jalan nasional yang ada di Perkotaan Kubu Raya.

Page 46: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

149

c. Meningkatnya Sistem Jaringan Jalan Kabupaten

Meningkatnya sistem jaringan jalan kabupaten dapat dilihat dari meningkatnya

aksesibilitas transportasi Perkotaan Kubu Raya. Jalan dengan status Jalan

Kabupaten merupakan jaringan jalan penghubung antara jaringan jalan

nasional dengan jalan provinsi. Jalan dengan status Jalan Kabupaten tersebar

di seluruh Perkotaan Kubu Raya.

Gambar 5.14. Peta Perkembangan Jaringan Transportasi Utama

Perkotaan Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah

Sumber: Observasi Lapangan, 2016

5.2.2.2 Meningkatnya Sistem Jaringan Drainase dan Pengairan Lainnya

Meningkatnya sistem jaringan drainase dan pengairan sebagai salah satu

elemen struktur ruang kota pasca pemekaran wilayah berupa peningkatan fungsi

Page 47: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

150

jaringan pada sistem Perkotaan Kubu Raya. Hal ini terwujud dalam normalisasi

fungsi saluran serta pembuatan saluran-saluran baru untuk meningkatkan

kinerjanya.

Perkotaan Kubu Raya secara keseluruhan merupakan wilayah yang

memiliki kondisi topografi yang relatif datar dan hampir seluruh bagian wilayah

kota terdapat jaringan perairan berupa parit-parit yang terkoneksi dengan saluran

primer yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Punggur. Keberadaan saluran ini tersebar

di seluruh wilayah Kabupaten Kubu Raya dan untuk kawasan perkotaan keberadaan

saluran ini difungsikan sebagai saluran drainase utama dan juga pembuangan

domestik. Pengelolaan sistem drainase Perkotaan Kubu Raya tidak dapat

dipisahkan dari keberadaan sungai maupun anak sungai yang melintas di wilayah

perkotaan. Keberadaan sungai besar maupun anak sungai di Perkotaan Kubu Raya

berfungsi sebagai saluran primer kota.

Gambar 5.15. Peningkatan Fungsi Saluran Drainase Perkotaan

Sumber: Observasi Lapangan, 2016

Page 48: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

151

5.2.2.3 Meluasnya Cakupan Sistem Jaringan Air Bersih

Perkembangan penduduk perkotaan yang semakin meningkat,

memberikan tekanan terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih yang juga

mengalami peningkatan. Dengan adanya keleluasaan pengelolaan pembangunan di

daerah, memberikan peluang kepada daerah untuk meningkatkan cakupan layanan

kebutuhan air bersih penduduk perkotaan. Namun demikian, meskipun meluasnya

cakupan pelayanan air bersih perkotaan pasca pemekaran wilayah, ternyata belum

mampu melayani tingginya kebutuhan layanan air bersih perkotaan.

Kebutuhan air bersih masyarakat perkotaan Kubu Raya sebagian besar

dipenuhi oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kubu Raya. Perkembangan

pelayanan jaringan air bersih melaui PDAM pasca pemekaran wilayah dilakukan

melaui sistem perpipaan dengan sumber air baku berasal dari Sungai Kapuas.

Jangkauan pelayanan jaringan air bersih ini belum mampu menjangkau seluruh

wilayah Perkotaan Kubu Raya. Oleh karena itu untuk memenuhi pelayanan

kebutuhan air bersih penduduk perkotaan, sebagian layanan air bersih dilakukan

secara swakelola oleh penduduk perkotaan.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat Perkotaan Kubu Raya

yang tidak terlayani jaringan perpipaan PDAM menggunakan sumur dalam dan

beberapa penduduk menggunakan bak-bak penampungan air hujan. Jangkauan

pelayanan air bersih melalui sistem perpipaan PDAM sebagian besar hanya mampu

melayani kebutuhan air bersih di Perkotaan Sungai Raya. Lokasi-lokasi utama yang

mendapat layanan jaringan air bersih ini meliputi koridor Jalan Sungai Raya Dalam,

Koridor Jalan Supadio dan Sebagian koridor Jalan Adi Sucipto Sungai Raya.

Page 49: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

152

Gambar 5.16. Perluasan Cakupan Jaringan Air Bersih Perkotaan

Sumber: Observasi Lapangan, 2016

5.2.2.4 Meluasnya Cakupan Sistem Jaringan Pengelolaan Sampah Perkotaan

Meluasnya cakupan pengelolaan sistem jaringan persampahan Perkotaan

Kubu Raya pasca pemekaran wilayah terlihat dari semakin luasnya jangkauan

pengelolaan sampah perkotaan. Perkembangan jaringan pengelolaan sampah

Perkotaan Kubu Raya sampai dengan saat ini masih memfungsikan Tepat

Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Rasau Jaya sebagai prasarana pengelolaan

sampah perkotaan. TPA ini dikelola masih dengan prinsip konvensional yaitu

dilakukan dengan open dumping.

Pengelolaan sampah Perkotaan Kubu Raya oleh pemerintah daerah

melalui SKPD teknis terkait menempatkan beberapa kontainer pengelolaan sampah

sementara pada beberapa titik Perkotaan Kubu Raya. Kontainer-kontainer

pengelolaan sampah ini secara berkala akan diangkut menuju TPA Rasau Jaya

untuk proses akhirnya. Gambar 5.17 berikut berupa penempatan kontainer-

kontainer pengelolaan sampah perkotaan sementara.

Page 50: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

153

Gambar 5.17. Perluasan Cakupan Prasarana Pengelolaan Sampah

Perkotaan

Sumber: Observasi Lapangan, 2016

Gambar 5.18. Peta Perkembangan Cakupan Prasarana Pengelolaan Sampah

Perkotaan Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah

Sumber: Observasi Lapangan, 2016

Page 51: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

154

5.2.3 Berkembangnya Kawasan Fungsional Perkotaan Kubu Raya

Pemekaran wilayah berimplikasi terhadap perkembangan kawasan

fungsional kota. Berkembangnya kawasan fungsional dalam struktur ruang

Perkotaan Kubu Raya yang terbentuk pasca pemekaran wilayah berupa

bertambahnya hierarki pusat-pusat pelayanan yang ada. Pasca pemekaran wilayah

berkembangnya kawasan fungsional di Perkotaan Kubu Raya meliputi

bertambahnya kawasan fungsi primer dan kawasan fungsi sekunder.

5.2.3.1 Bertambahnya Kawasan Fungsi Primer

Fungsi utama kota mencakup dua fungsi utama meliputi fungsi pokok dan

fungsi penunjang. Bertambahnya kawasan fungsi primer di Perkotaan Kubu Raya

yang terbentuk pasca pemekaran wilayah meliputi:

a. Fungsi Pokok

Fungsi pokok Perkotaan Kubu Raya terdapat di Perkotaan Sungai Raya dan

Perkotaan Sungai Ambawang, dimana pada masing-masing wilayah perkotaan

terdapat pusat-pusat kegiatan berupa:

1. Pusat transportasi Nasional dan Internasional: Terminal Antar Lintas Batas

Negara (ALBN) Sungai Ambawang.

2. Pusat perdagangan regional dan nasional: Koridor Jalan Sungai Raya

Dalam, Jalan Supadio dan Pasar Teluk Mulus di Jalan Adi Sucipto.

3. Pusat pergudangan regional: Korido Jalan Supadio Sungai Raya dan

Koridor Jalan Trans Kalimantan Sungai Ambawang.

4. Pusat kawasan industri regional: Koridor Jalan Adi Sucipto Sungai Raya.

Page 52: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

155

b. Fungsi Penunjang

Fungsi penunjang kawasan perkotaan berupa lingkungan perumahan, pusat

pendidikan, kesehatan dan pemerintahan. Kawasan fungsional ini sebagian

besar terdapat di Perkotaan Sungai Raya.

5.2.3.2 Bertambahnya Kawasan Fungsi Sekunder

Bertambahnya kawasan perkotaan dengan fungsi sekunder merupakan

respon perkembangan kota dalam dimensi ruang. Pada kawasan ini berkembang

fungsi-fungsi sekunder kota berupa kawasan hunian, pusat perdagangan lokal dan

angkutan transportasi lokal kota. Kawasan-kawasan ini semakin bertambah pasca

pemekaraj wilayah.

Bertambahnya bagian wilayah Perkotaan Kubu Raya yang berkembang

menjadi kawasan perkotaan dengan fungsi sekunder umumnya terdapat pada daerah

yang merupakan unit-unit permukiman yang berada pada perbatasan administrasi

kota. Kawasan ini berkembang menjadi kawasan dengan fungsi sekunder yang

meliputi Perkotaan Sungai Kakap dan sebagian Perkotaan Sungai Ambawang.

Perkembangan fungsi ruang Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah

dijelaskan lebih lanjut dalam Gambar 5.19 sebagai berikut:

Page 53: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

156

Gambar 5.19. Peta Perkembangan Fungsi Ruang Perkotaan Kubu Raya

Pasca Pemekaran Wilayah

Sumber: Observasi Lapangan, 2016

5.2.4 Berkembangnya Bentuk dan Model Struktur Ruang Perkotaan Kubu

Raya Pasca Pemekaran Wilayah

Terdapat perbedaan peran antara pemerintah dan swasta dalam

kontribusinya terhadap perkembangan struktur ruang Perkotaan Kubu Raya pasca

pemekaran wilayah. Sektor swasta lebih dominan berkontribusi terhadap

perkembangan struktur ruang kota melalui terciptanya pusat-pusat pelayanan

kegiatan. Namun demikian, perkembangan sektor swasta ini hanya bisa muncul

dengan dipicu oleh pengeluaran pembangunan pemerintah. Dalam hal ini

pemerintah berkontribusi melalui pembangunan sistem jaringan transportasi dan

utilitas utama kota. Adanya perbedaan kontribusi tersebut berdampak pada

Page 54: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

157

perkembangan bentuk dan model struktur ruang yang terbentuk pasca pemekaran

wilayah.

Perkembangan struktur ruang Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran

wilayah terbentuk kawasan-kawasan fungsional di Perkotaan Kubu Raya yang

tercermin dari perkembangan fisik spasial yang dominan. Bentuk dan model

struktur ruang Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah dapat diidentifikasi

melalui perkembangan kawasan terbangun di perkotan dan pola perkembangannya,

ekspresi keruangan morfologi perkotaan dan ekologi keruangan struktur ruang kota

pasca pemekaran wilayah.

5.2.4.1 Bentuk Perkembangan Kawasan Terbangun Perkotaan

Perkembangan kawasan kota dalam dimensi ruang terwujud dalam pola

penggunaan lahan kota. Pola-pola penggunaan lahan kota berkembang

mencerminkan karakteristik struktur ruang kota yang membedakannya dengan

wilayah lain. Bentuk-bentuk penggunaan lahan ini akan menunjukkan

perkembangan kota yang terjadi secara kompak maupun tidak.

Bentuk perkembangan kawasan terbangun Perkotaan Kubu Raya

berdasarkan perkembangannya menunjukkan pola perkembangan perkotaan yang

linier menerus. Pola perkembangan linier menerus di Perkotaan Kubu Raya

merupakan pola perkembangan perkotaan yang terjadi dengan memanfaatkan

jaringan transportasi utama perkotaan sebagai pendorong perkembangan fisik kota.

Kecenderungan perkembangan perkotaan dengan pola ini menunjukkan kawasan

terbangun akan berkembang hanya disekitar jaringan transportasi tersebut.

Page 55: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

158

Pasca pemekaran wilayah, perkembangan kawasan terbangun Perkotaan

Kubu Raya menunjukkan perkembangan kota dengan bentuk yang linier menerus.

Hal ini dapat dilihat dari pola perkembangan fisik kota yang berkembang dekat

dengan jaringan jalan pada masing-masing bagian Perkotaan Kubu Raya sebagai

akses utama transportasi. Perkembangan bentuk kawasan kota ini berdasarkan

jenisnya merupakan perkembangan yang berasal dari wilayah desa menjadi wilayah

yang bercirikan kekotaan pasca pemekaran wilayah.

Perkembangan struktur ruang kota secara keseluruhan didominasi oleh

sektor swasta, namun demikian perkembangan ini dipicu oleh pembangunan sistem

jaringan transportasi dan utilitas utama kota yang disediakan oleh pemerintah pasca

pemekaran wilayah. Kontribusi pengeluaran pembangunan yang dilakukan oleh

pemerintah mampu mendorong perkembangan sektor swasta dalam penggunaan

lahan permukiman kota. Pasca pemekaran wilayah terlihat perkembangan struktur

ruang kota yang berada di sekitar jaringan transportasi dan utilitas utama kota.

Tabel 5.11 berikut menjelaskan bentuk-bentuk perkembangan fisik Perkotaan Kubu

Raya yang terjadi secara linier menerus pada masing-masing bagian wilayah

perkotaan pasca pemekararan wilayah:

Page 56: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

159

Tabel 5.11. Bentuk Perkembangan Fisik Perkotaan Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah

Bagian

Wilayah

Perkotaan

Pola Umum Perkembangan Kota

(Branch, 1995)

Perkembangan Fisik Perkotaan Kubu Raya

Sebelum Pemekaran Wilayah

(Tahun 2005)

Pasca Pemekaran Wilayah

(Tahun 2015)

Perkotaan

Sungai Raya

Perkotaan

Sungai

Ambawang

Jaringan Transportasi

Utama Perkotaan Mampu

Mendorong Perkembangan

Kawasan Terbangun

dengan memanfaatkan

jaringan jalan yang ada

Perkembangan Kawasan

Terbangun mengikuti Jalur

Transportasi Utama

159

Page 57: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

160

Bagian

Wilayah

Perkotaan

Pola Umum Perkembangan Kota

(Branch, 1995)

Perkembangan Fisik Perkotaan Kubu Raya

Sebelum Pemekaran Wilayah

(Tahun 2005)

Pasca Pemekaran Wilayah

(Tahun 2015)

Perkotaan

Sungai Kakap

Sumber Peneliti, 2017

Perkembangan kawasan kota yang terjadi secara linier menerus sebagaimana dijelaskan dalam Tabel 5.11 di atas, terjadi

karena dorongan faktor adanya internal dan eksternal kota. Faktor internal kota mencakup:

1. Kondisi Geografis

Perkembangan fisik Perkotaan Kubu Raya tidak terlepas dari peran kota sebagai pusat pelayanan kegiatan industri dan kawasan

perumahan. Sebelum dibangunnya jalur transportasi utama berupa Jalan Arteri Supadio dan Jalan Trans Kalimantan,

Perkembangan Kawasan

Terbangun mengikuti Jalur

Transportasi Utama

Perkotaan

160

Page 58: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

161

perkembangan kawasan kota utama berada di sekitar Sungai Kapuas dan

Koridor Jalan Adi Sucipto, Jalan Sungai Raya Dalam dan Jalan Perdamaian

Sungai Kakap. Perkembangan kota ini didukung oleh keberadaan beberapa

industri pengolahan hasil hutan yang sempat mengalami masa keemasan

dalam beberapa waktu yang lalu. Adanya pusat-pusat industri ini

mendorong perkembangan lahan-lahan non terbangun di sekitar pusat-pusat

kegiatan industri.

2. Tapak/ Site

Perkembangan kawasan Perkotaan Kubu Raya dapat terjadi ke segala arah

wilayah kota. Hal ini dapat terjadi mengingat seluruh wilayah merupakan

dataran dengan topografi wilayah yang relatif datar. Perkembangan

aktivitas perkotaan memungkinkan berkembang pada seluruh bagian

wilayah kota.

3. Fungsi Kota

Dengan semakin beragamnya fungsi Perkotaan Kubu Raya, secara ekonomi

Perkotaan Kubu Raya lebih kuat dan berkembang semakin pesat pasca

pemekaran wilayah. Perkotaan Kubu Raya saat ini fungsinya berkembang

sebagai pusat pelayanan pemerintahan, pelayanan pergerakan dan

transportasi, pusat tempat tinggal, pusat investasi serta tempat bekerja.

4. Kebijakan Pembangunan Kota

Kebijakan pembangunan kota melalui penyediaan fasilitas dan prasana kota

turut memberikan peran dalam perkembangan Perkotaan Kubu Raya pasca

pemekaran wilayah. Sebagai daerah otonom baru, Pemerintah Daerah

Page 59: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

162

Kabupaten Kubu Raya memiliki keleluasaan pengelolaan keuangan daerah

untuk pembangunan sarana dan prasarana wilayah yang pada akhirnya akan

menarik perkembangan kawasan kota pada arah tertentu.

Sementara itu dari sisi eksternal, perkembangan Perkotaan Kubu Raya

pasca pemekaran wilayah dapat terjadi melalui peran hubungan dengan wilayah

lainnya yang lebih luas serta peningkatan investasi sektor swasta yang semakin

meningkat tiap tahunnya. Pasca pemekaran wilayah, faktor-faktor eksternal ini

semakin berkembang di Perkotaan Kubu Raya.

5.2.4.2 Model Struktur Ruang Perkotaan Kubu Raya yang Terbentuk Pasca

Pemekaran Wilayah

Pelaksanaan otonomi daerah melalui pemekaran wilayah berimplikasi

terhadap perkembangan model struktur ruang kota. Dengan adanya otonomi daerah

ini, berkembang pusat-pusat pelayanan kegiatan baik melalui menguatnya fungsi

ruang yang sudah ada maupun munculnya pusat pelayanan baru. Perkembangan

pusat-pusat pelayanan kegiatan ini pada akhirnya akan membentuk pola-pola dalam

dimensi ruang berupa penggunaan lahan kota.

Model struktur ruang yang terbentuk pasca pemekaran wilayah dalam

penjelasan pada bagian ini dilihat dari 2 pendekatan model struktur ruang, yaitu

model struktur ruang berdasarkan ekologi dan model struktur ruang berdasarkan

morfologinya. Pendekatan terhadap 2 model struktur ruang ini dipakai untuk

menjelaskan perkembangan struktur ruang Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran

wilayah. Kedua model struktur ruang ini merupakan model struktur ruang yang

Page 60: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

163

paling mendekati model struktur ruang perkotaan Kubu Raya yang terbentuk pasca

pemekaran wilayah.

Model struktur ruang menurut pendekatan ekologinya, struktur ruang

Perkotaan Kubu Raya yang terbentuk pasca pemekaran wilayah merupakan

transformasi dari model struktur ruang sektor menjadi model struktur ruang pusat

kegiatan banyak (multiple nuclai). Model struktur ruang ini dianggap paling

mendekati karena terdiri dari satu pusat dan beberapa sub pusat yang saling

terhubung satu sama lainnya. Pasca pemekaran wilayah, terbentuk pusat pelayanan

kegiatan baru di Perkotaan Kubu Raya dalam hal ini terdapat di Perkotaan Sungai

Raya sebagai pusat pelayanan utama yang terhubung secara langsung dengan sub

pusat pelayanan Perkotaan Sungai Kakap dan Sungai Ambawang.

Perkembangan struktur ruang Perkotaan Kubu Raya bermula dari pusat-

pusat kegiatan yang sudah terbentuk sebelum pemekaran wilayah. Pusat-pusat

kegiatan ini berkembang sebagai sektor-sektor meliputi kawasan permukiman dan

kawasan industri dengan pusat kegiatan utama di Kota Pontianak. Kota Pontianak

yang merupakan daerah perbatasan dengan Perkotaan Kubu Raya berkembang

sebagai pusat kegiatan yang memiliki skala pelayanan yang lebih besar, sebagian

penduduk yang tinggal di Perkotaan Kubu Raya cenderung melakukan aktivitasnya

di Kota Pontianak.

Struktur ruang Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah kemudian

tumbuh berkembang menjadi bentuk yang semakin kompleks. Bentuk struktur

ruang perkotaan yang kompleks ini disebabkan oleh munculnya nukleus-nukleus

baru sebagai kutub pertumbuhan kawasan. Perkembangan nukleus-nukleus baru ini

Page 61: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

164

berkembang sesuai dengan penggunaan lahan dengan fungsionalnya yang pada

akhirnya membentuk struktur ruang perkotaan yang memiliki sel-sel pertumbuhan.

Perkembangan penggunaan lahan Perkotaan Kubu Raya menunjukkan

kecenderungan perkembangan kawasan perumahan dan permukiman yang

berdekatan dengan pusat-pusat pertumbuhan baru di Perkotaan Kubu Raya pasca

pemekaran wilayah.

Gambar 5.20. Model Struktur Ruang Perkotaan Kubu Raya yang Terbentuk

Pasca Pemekaran Wilayah Menurut Ekologi Keruangan

Sumber: Peneliti, 2017

Model perkembangan kedua terhadap struktur ruang Perkotaan Kubu Raya

yang terbentuk pasca pemekaran wilayah terlihat dari ekspresi morfologi

keruangannya. Berdasarkan ekspresi keruangan morfologi yang terbentuk

Page 62: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

165

menunjukkan bentuk kota yang tidak kompak (non compact form). Bentuk tidak

kompak dari ekspresi keruangan morfologi nampak dari pola perkembangan

kotanya yang tidak beraturan bahkan terpecah antar bagian wilayah kota.

Ekspresi keruangan berdasarkan morfologi keruangan yang terbentuk

berupa bentuk kota yang terpecah (fragmented cities). Bentuk kota terpecah pada

perkembangan Perkotaan Kubu Raya merupakan bentuk kompak dalam skala

wilayah kecil, namun dalam perkembangnnya perluasan areal kota yang terbentuk

tidak langsung menyatu dengan induknya, melainkan membentuk “exclave” pada

daerah-daerah pertanian di sekitarnya (lihat Gambar 5.21).

Pada awal pertumbuhan Perkotaan Kubu Raya mempunyai bentuk yang

kompak dalam skala wilayah yang kecil. Perkembangan selanjutnya pasca

pemekaran wilayah, perluasan areal kekotaan baru yang terbentuk tidak langsung

menyatu dengan kota induknya. Areal-areal kekotaan baru ini membentuk exclave

pada wilayah-wilayah non terbangun berupa lahan pertanian dan kawasan hutan

sekunder. Kenampakan-kenampakan areal kekotaan baru dikelilingi oleh kawasan

non terbangun yang semakin berkurang dari segi luasannya di Perkotaan Kubu

Raya pasca pemekaran wilayah.

Kenampakan areal perkotaan ini terhubung dengan beberapa jalur

transportasi utama perkotaan. Perkembangan ini dapat terjadi melihat tersedianya

lahan diluar kawasan utama kota yang cukup. Selain itu juga dengan semakin

berkembangnya bagian wilayah Perkotaan Kubu Raya oleh aktivitas hunian berupa

kawasan perumahan yang dikembangkan oleh Privat Developers memberikan andil

tersendiri dalam menciptakan struktur ruang kota yang seperti ini. Pada kawasan

Page 63: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

166

perkotaan ini umumnya berupa daerah permukiman baik permukiman lama yang

sudah ada sebelum pemekaran wilayah maupun permukiman baru yang terbentuk

pasca pemekaran wilayah yang telah mengalami transformasi sifat dari perdesaan

menjadi kawasan perkotaan.

Gambar 5.21. Model Struktur Ruang Perkotaan Kubu Raya yang Terbentuk

Pasca Pemekaran Wilayah Menurut Morfologi Keruangan

Sumber: Peneliti, 2017

Page 64: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

167

5.3 Keterkaitan Pengeluaran Pembangunan Pemerintah dan Investasi

Swasta terhadap Struktur Ruang Perkotaan Kubu Raya yang

Terbentuk Pasca Pemekaran Wilayah

Dalam pelaksanaan otonomi daerah terdapat perbedaan peran antara

pemerintah dan swasta dalam kontribusinya terhadap perkembangan struktur ruang

kota. Investasi swasta jauh lebih besar berkontribusi dibandingkan dengan

pengeluaran pembangunan pemerintah. Namun demikian, perannya di dalam

menentukan perkembangan struktur ruang kota, pengeluaran pembangunan

pemerintah memiliki peran yang cukup penting. Keterkaitannya yang bisa

dijelaskan adalah bahwa pemerintah menjadi inisiasi dalam pembentukan sistem

jaringan utama kota sementara swasta berperan dalam pembentukan sistem pusat-

pusat pelayanan kegiatan kota.

Pengeluaran pembangunan pemerintah dan investasi swasta di Perkotaan

Kubu Raya berkontribusi terhadap 75% perkembangan struktur ruang yang

terbentuk pasca pemekaran wilayah. Peran pemerintah dalam hal ini berupa

pembentukan sistem jaringan transportasi dan utilitas utama kota. Sementara itu

sektor swasta berperan dalam pembentukan sistem pusat-pusat pelayanan kegiatan.

Keterkaitan pengeluaran pembangunan pemerintah dan investasi swasta

terhadap perkembangan struktur ruang kota ini ditunjukkan dari perkembangan

elemen pembentuk struktur ruangnya yaitu guna lahan permukiman kota dalam

dimensi ruang yang terbentuk pasca pemekaran wilayah. Selain itu juga dengan

melihat keterkaitan output peran pemerintah dan swasta dalam dimensi ruang.

Perkembangan guna lahan permukiman merupakan implikasi dari pengeluaran

Page 65: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

168

pembangunan pemerintah dan investasi swasta dalam dimensi ruang kota.

Sementara ouput pengeluaran pembangunan pemerintah dan investasi swasta

merupakan bentuk peran masing-masing terhadap perkembangan struktur ruang

kota.

Perkembangan pengeluaran pembangunan pemerintah dan investasi

swasta ternyata berimplikasi terhadap penambahan luas permukiman pasca

pemekaran wilayah. Pada tahun 2009 berdasarkan data penggunaan lahan, luas

permukiman di Perkotaan Kubu Raya teridentifikasi sebesar 42,15 Km2. Sepanjang

tahun 2009 sampai dengan tahun 2015 terjadi penambahan luas permukiman

sebesar 75% dari luas awal atau sebesar 31,48 Km2 di Perkotaan Kubu Raya (lihat

Tabel 5.12). Tahun 2015 teridentifikasi luas permukiman Perkotaan Kubu Raya

secara keseluruhan mencapai 73,63 Km2. Peningkatan pengeluaran pembangunan

pemerintah dan investasi swasta yang terjadi berkontribusi terhadap pertambahan

luas permukiman Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah.

Tabel 5.12 Keterkaitan Pengeluaran Pembangunan Pemerintah dan Investasi

Swasta terhadap Perkembangan Struktur Ruang Perkotaan

Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah

Sumber: Peneliti, 2017

Jumlah

%

terhadap

Investasi

Jumlah

%

terhadap

Investasi

Luas

Permukiman

Pertambahan

Luas

2009 501.135.213.325Rp 31.736.153.325Rp 6,33 469.399.060.000Rp 93,67 42,15 0,00

2010 625.067.110.291Rp 58.335.711.000Rp 9,33 566.731.399.291Rp 90,67 43,27 1,12

2011 878.072.707.511Rp 79.521.265.140Rp 9,06 798.551.442.371Rp 90,94 44,40 1,13

2012 1.262.774.834.170Rp 156.940.245.000Rp 12,43 1.105.834.589.170Rp 87,57 51,88 7,50

2013 2.283.281.422.778Rp 90.069.792.615Rp 3,94 2.193.211.630.163Rp 96,06 60,75 8,90

2014 4.021.259.956.200Rp 232.139.560.848Rp 5,77 3.789.120.395.352Rp 94,23 70,22 9,47

2015 3.427.872.451.698Rp 298.014.054.350Rp 8,69 3.129.858.397.348Rp 91,31 73,63 3,41

Tahun Total Nilai Investasi

Pengeluaran PemerintahPerkembangan Struktur

RuangInvestasi Swasta

Page 66: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

169

Berdasarkan penjelasan Tabel 5.12 di atas, terlihat peningkatan nilai

investasi baik melalui pengeluaran pemerintah maupun investasi swasta sejalan

dengan pertambahan luas permukiman Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran

wilayah. Rata-rata pertambahan luas permukiman Perkotaan Kubu Raya pasca

pemekaran wilayah mencapai 4,5 Km2/tahun.

Pengeluaran pembangunan pemerintah melalui program pembangunan

sistem jaringan (Tabel 5.2) merupakan pemicu perkembangan investasi swasta pada

pembukaan lahan untuk investasi sektor sekunder dan tersier kota pasca pemekaran

wilayah (subbab 5.1.2.2). Berdasarkan perkembangan morfologi struktur ruang

(Tabel 5.11) diketahui bahwa perkembangan guna lahan permukiman yang

sebagian besar dilakukan oleh sektor swasta pasca pemekaran wilayah umumnya

terjadi di sekitar sistem jaringan dan utilitas utama kota yang disediakan oleh

pemerintah melalui pengeluaran pembangunan.

Selain itu juga berdasarkan perkembangan model struktur ruang yang

merupakan transformasi model sektoral ke inti ganda pasca pemekaran wilayah

(Gambar 5.20), terlihat bahwa pengeluaran pemerintah merupakan pemicu

investasi swasta dalam dimensi ruang. Perkembangan sistem-sistem pusat

pelayanan kegiatan yang sebagian besar dibentuk oleh sektor swasta mulai

bermunculan di sekitar sistem jaringan transportasi yang disediakan oleh

pemerintah pasca pemekaran wilayah. Tabel 5.13 dan Gambar 5.22 berikut

menjelaskan keterkaitan pengeluaran pemerintah dan investasi swasta terhadap

perkembangan struktur ruang Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah:

Page 67: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

170

Tabel 5.13 Keterkaitan Pengeluaran Pemerintah dan Investasi Swasta dalam Dimensi Ruang Perkotaan

No Pengeluaran Pemerintah Investasi Swasta Yang Terpicu

Lokasi Tahun Bentuk Wujud Dalam Dimensi Ruang Tahun Bentuk Wujud Dalam Dimensi Ruang

1 2009 -

2015

Pembangunan

Sistem

Jaringan

Transportasi

Utama

2014 Pusat

Perdagangan

dan Jasa

Perkotaan

Jalan Supadio

Sungai Raya

2015 Pusat

Pelayanan

Rekreasi

2012 Pusat

Pelayanan

Industri dan

Pergudangan

170

Page 68: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

171

No Pengeluaran Pemerintah Investasi Swasta Yang Terpicu

Lokasi Tahun Bentuk Wujud Dalam Dimensi Ruang Tahun Bentuk Wujud Dalam Dimensi Ruang

2 2011 Peningkatan

Sistem

Jaringan dan

Utilitas

Utama Kota

2013 Pusat

Pelayanan

Kawasan

Perumahan

dan

Permukiman

Jalan Sungai

Raya Dalam

2014 Pusat

Pelayanan

Perdagangan

dan Jasa

Lingkungan

171

Page 69: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

172

No Pengeluaran Pemerintah Investasi Swasta Yang Terpicu

Lokasi Tahun Bentuk Wujud Dalam Dimensi Ruang Tahun Bentuk Wujud Dalam Dimensi Ruang

3 2013 Pembangunan

Simpul

Transportasi

Darat

(Terminal

ALBN)

2015 Pusat

Pelayanan

Industri dan

Pergudangan

Jalan Trans

Kalimantan

Sumber: Observasi Lapangan, 2016

172

Page 70: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

173

Gambar 5.22. Perkembangan Luas Permukiman Perkotaan Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah

Sumber: Peneliti, 2017

173

Page 71: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

174

Terdapat perbedaan peran pengeluaran pembangunan pemerintah dan

investasi swasta terhadap perkembangan struktur ruang Perkotaan Kubu Raya yang

terbentuk pasca pemekaran wilayah. Meskipun pemerintah memiliki peran kecil

terhadap perkembangan struktur ruang kota, namun pengeluaran pembangunan

pemerintah berkontribusi dalam menginisiasi pembangunan sistem jaringan

transportasi dan utilitas utama kota. Pengeluaran pemerintah ini dalam dimensi

ruang mampu mendorong sektor swasta berinvestasi berupa pembentukan sistem-

sistem pusat kegiatan di sekitar jaringan transportasi utama perkotaan yang terus

mengalami perkembangan tiap tahunnya yang pada akhirnya akan mendorong

perkembangan permukiman pada kawasan tersebut.

Berdasarkan penjelasan terhadap hal tersebut, pengeluaran pembangunan

pemerintah dan investasi swasta terhadap perkembangan struktur ruang dapat

disederhanakan keterkaitannya kedalam gambar 5.23 sebagai berikut:

Gambar 5.23 Keterkaitan Pengeluaran Pemerintah dan Investasi Swasta

terhadap Perkembangan Struktur Ruang Kota

Sumber: Peneliti, 2017

Page 72: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

175

Keterkaitan peran pemerintah dan swasta terhadap perkembangan struktur

ruang dijelaskan lebih lanjut dengan melihat ouput skema pengeluaran

pembangunan pemerintah dan investasi swasta dalam dimensi ruang pasca

pemekaran wilayah. Pemerintah lebih berperan dalam program pembangunan

sistem jaringan transportasi dan utilitas utama kota. Sementara itu investasi swasta

berperan dalam pembangunan pusat-pusat pelayanan kegiatan.

Pengeluaran pembangunan pemerintah dan investasi swasta di Perkotaan

Kubu Raya pasca pemekaran wilayah secara keseluruhan merupakan input bagi

program dan kegiatan pembangunan di Perkotaan Kubu Raya. Program dan

kegiatan pembangunan selanjutnya diwujudkan kedalam bentuk kegiatan pada

dimensi ruang kota berupa aspek lokasi (lihat Tabel 5.14 dan Gambar 5.25).

Program dan kegiatan pembangunan yang bersumber dari pengeluaran pemerintah

dan investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya dilakukan secara terus menerus dan

pada lokasi yang sama yaitu Perkotaan Kubu Raya akan membentuk kawasan-

kawasan fungsional yang pada akhirnya mempengaruhi perkembangan struktur

ruang di Perkotaan Kubu Raya yang terbentuk pasca pemekaran wilayah.

Berdasarkan model struktur ruang Perkotaan Kubu Raya diketahui dua hal

penting yang menjelaskan perkembangan model struktur ruang Perkotaan Kubu

Raya yang terbentuk pasca pemekaran wilayah. Berdasarkan hal tersebut terjadi

transformasi model struktur ruang yang terbentuk sebagai wujud dari semakin

berkembangnya pusat-pusat kegiatan perkotaan yang ada serta perkembangan

sistem jaringan transportasi utama dan utilitas kotanya. Seiring dengan dimensi

waktu dan dinamika perkembangan kotanya, pusat-pusat kegiatan yang terbentuk

Page 73: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

176

pasca pemekaran wilayah ikut berkembang pula kawasan fungsional di Perkotaan

Kubu Raya. Gambar 5.24 berikut secara skematis menjelaskan keterkaitan

pengeluaran pembangunan pemerintah dan investasi swasta terhadap

perkembangan struktur ruang Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah:

Struktur ruang kota mengalami

perkembangan luas 75% dari luas

awal

Rata-rata pertumbuhan luas

permukiman sebesar 4,5 Km2

Terjadi penambahan luas

permukiman sebesar 31,48 Km2

(75% dari luas awal)

Rata-rata nilai pengeluaran

pembangunan pemerintah 7,94%

total investasi di daerah dengan

pertumbuhan rata-rata 51,57%

Pengeluaran Pembangunan

Pemerintah

Investasi Swasta

Rata-rata nilai investasi swasta

92,06% terhadap total investasi

di daerah

Transformasi model struktur

ruang (model sektor menjadi

model inti ganda)

Perkembangan Struktur

Ruang

Berkembangnya pusat-pusat

pelayanan kegiatan

1. Menguatnya fungsi ruang

2. Berkembangnya pusat-pusat

pelayanan kegiatan baru

Berkembangnya Sistem

Jaringan Transportasi dan

Utilitas Utama Kota

1. Meningkatnya Sistem Jaringan

Jalan Nasional, Jalan Provinsi

dan Jalan Kabupaten

2. Meningkatnya Sistem Jaringan

Drainase dan Perairan Lainnya

3. Meluasnya Cakupan Sistem

Jaringan Air Bersih

4. Meluasnya Cakupan Sistem

Jaringan Persampahan

Berkembangnya Kawasan

Fungsional Kota

1. Bertambahnya Kawasan

Fungsi Primer

2. Bertambahnya Kawasan

Fungsi Sekunder

Berkembangnya Model

Struktur Ruang

Model Ekologi

Perkembangan kota berupa

bentuk kota yang terpecah

(fragmented cities)

Model Morfologi

Gambar 5.24. Skema Keterkaitan Pengeluaran Pemerintah dan Investasi

Swasta terhadap Perkembangan Struktur Ruang Pasca Pemekaran Wilayah

Sumber: Peneliti, 2017

Keterkaitan output pengeluaran pemerintah dan investasi swasta ini

terhadap perkembangan struktur ruang, diamati melalui bentuk akhir dari

pengeluaran pemerintah maupun investasiswasta dalam dimensi ruang. Bentuk

output ini terwujud dalam perkembangan struktur ruang kota berupa elemen-

Page 74: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

177

elemen pembentuk struktur ruang kotanya pasca pemekaran wilayah. Peran

pemerintah dan swasta dalam era otonomi daerah terkait dengan perkembangan

struktur ruang Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah dijelaskan dalam

tabel 5.14 sebagai berikut:

Page 75: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

178

Tabel 5.14. Peran Pengeluaran Pemerintah dan Investasi Swasta

Terhadap Struktur Ruang Perkotaan Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah

No Pengeluaran Pemerintah dan

Investasi Swasta (input)

Output Program/ Kegiatan

Dalam Dimensi Ruang Wujud Program/ Kegiatan dalam Struktur Ruang Kota

1 Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur Sarana Pelayanan

Pemerintahan

2 Program Pembangunan

Fasilitas Perhubungan Sarana Pusat Pelayanan

Transportasi

178

Page 76: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

179

No Pengeluaran Pemerintah dan

Investasi Swasta (input)

Output Program/ Kegiatan

Dalam Dimensi Ruang Wujud Program/ Kegiatan dalam Struktur Ruang Kota

3 Program Penyediaan dan

Pengolahan Air Baku Sistem Jaringan Pengolahan

Air Baku

4 Program Pengelolaan Ruang

Terbuka Hijau Ruang Terbuka Publik yang

bisa diakses

179

Page 77: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

180

No Pengeluaran Pemerintah dan

Investasi Swasta (input)

Output Program/ Kegiatan

Dalam Dimensi Ruang Wujud Program/ Kegiatan dalam Struktur Ruang Kota

5 Program Penyelenggaraan

Jalan, Pemeliharaan Jalan dan

Jembatan

Jaringan Jalan dan

Jembatan yang berfungsi

baik

6 Program Pengendalian Banjir Sistem Jaringan Drainase

Perkotaan berfungsi dengan

baik

180

Page 78: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

181

No Pengeluaran Pemerintah dan

Investasi Swasta (input)

Output Program/ Kegiatan

Dalam Dimensi Ruang Wujud Program/ Kegiatan dalam Struktur Ruang Kota

7 Program Penyediaan dan

Pengolahan Air Baku Sistem Jaringan Pengolahan

Air Baku

8 Program Lingkungan Sehat

Perumahaan Sistem Jaringan

Pengelolaan Sampah

Perkotaan

181

Page 79: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

182

No Pengeluaran Pemerintah dan

Investasi Swasta (input)

Output Program/ Kegiatan

Dalam Dimensi Ruang Wujud Program/ Kegiatan dalam Struktur Ruang Kota

9 Pembangunan Kawasan

Perkantoran Sarana Perkantoran Swasta

10 Pembangunan Pusat

Pelayanan Perdagangan dan

Jasa

Fasilitas pelayanan

perdangan dan jasa

perkotaan

18

2

Page 80: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

183

No Pengeluaran Pemerintah dan

Investasi Swasta (input)

Output Program/ Kegiatan

Dalam Dimensi Ruang Wujud Program/ Kegiatan dalam Struktur Ruang Kota

11 Pembangunan Pusat

Pelayanan Kegiatan Industri

dan Pergudangan

Sarana Pergudangan

Perkotaan

12 Pembangunan Pusat

Pelayanan Kawasan

Perumahan dan Permukiman

Kawasan Perumahan dan

Permukiman Kota

183

Page 81: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

184

No Pengeluaran Pemerintah dan

Investasi Swasta (input)

Output Program/ Kegiatan

Dalam Dimensi Ruang Wujud Program/ Kegiatan dalam Struktur Ruang Kota

13 Pembangunan Pusat

Pelayanan Kegiatan Rekreasi Sarana Rekreasi Perkotaan

14 Pembangunan Pusat

Pelayanan Kesehatan Sarana Kesehatan

Sumber: Peneliti, 2017

184

Page 82: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

185

Output kegiatan yang terbentuk dalam struktur ruang Perkotaan Kubu

Raya sebagaimana dijelaskan pada tabel di atas, menunjukkan adanya keterkaitan

antara pengeluaran pembangunan pemerintah dan investasi swasta terhadap

perkembangan struktur ruang Perkotaan Kubu Raya yang terbentuk pasca

pemekaran wilayah. Output kegiatan dari pengeluaran pembangunan pemerintah

dan investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya, merupakan elemen-elemen dalam

struktur ruang Perkotaan Kubu Raya yang mengalami perkembangan pasca

pemekaran wilayah.

Pengeluaran pemerintah melalui belanja program pembangunan akan

menghasilkan sistem jaringan transportasi dan utilitas utama kota baik peningkatan

fungsi maupun pembangunan baru pada pusat-pusat kegiatan kota. Sementara itu,

investasi swasta berupa pembentukan pusat-pusat kegiatan baru maupun

peningkatan pusat kegiatan yang sudah ada di Perkotaan Kubu Raya pasca

pemekaran wilayah. Berdasarkan tabel ini, terdapat beberapa elemen dalam struktur

ruang Perkotaan Kubu Raya merupakan bentukan bersama dari pengeluaran

pembangunan pemerintah dan investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya. Gambar

5.25 berikut menjelaskan keterkaitan output pengeluaran pembangunan pemerintah

dan investasi swasta terhadap struktur ruang Perkotaan Kubu Raya yag terbentuk

pasca pemekaran wilayah.

Page 83: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

186

Progam/ KegiatanInput

Pengeluaran

Pemerintah

Investasi

Swasta Pusat Pelayanan

Kegiatan Perkotaan

Pusat Pelayanan Kawasan

Perumahan dan

Permukiman

Pusat Pelayanan Kegiatan

Perdagangan dan Jasa

Pusat Pelayanan Kegiatan

Industri dan Pergudangan

Pusat Pelayanan

Transportasi

Pusat Pelayanan Kegiatan

Pemerintahan dan

Perkantoran

Pusat Pelayanan Kesehatan

Pusat Pelayanan Kegiatan

Rekreasi dan Ruang

Terbuka Publik

Sistem Jaringan Jalan

Jaringan Drainase Perkotaan

dan Pengairan Lainnya

Jaringan Air Bersih

Jaringan Pengelolaan

PersampahanPengeluaran Pemerintah

Pasca P

emekaran W

ilayah

Sistem Jaringan

Transportasi dan Utilitas

Kota

Output

ST

RU

KT

UR

RU

AN

G

PE

RK

OT

AA

N K

UB

U R

AY

A

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

Investasi Swasta

Gambar 5.25. Keterkaitan Output Pengeluaran Pembangunan Pemerintah

dan Investasi Swasta terhadap Perkembangan Struktur Ruang Perkotaan

Kubu Raya Pasca Pemekaran Wilayah

Sumber: Peneliti, 2017

Page 84: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

187

5.4 Keterkaitan Temuan Penelitian dengan Kerangka Teori

Keterkaitan temuan penelitian dengan konsep teori yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan upaya pemahaman lebih lanjut terhadap konsep

pelaksanaan otonomi daerah kaitannya dengan perkembangan kota dalam aspek

struktur ruang kota yang terbentuk sebagai implikasi dari pelaksanaan otonomi

daerah. Berdasarkan penjelasan sebagaimana dibahas pada bagian sebelumnya,

berikut keterkaitan temuan penelitian dengan kerangka teori penelitian.

Berdasarkan hasil pembahasan pada bagian sebelumnya, hal penting

dalam penelitian ini diketahui bahwa investasi swasta ternyata lebih dominan

daripada peran pemerintah dalam pembiayaan pembanguan terkait dengan tahapan

pembangunan sebagai implikasi pelaksanaan otonomi daerah. Meskipun postur

pengeluaran pembangunan pemerintah pada tahap awal pembangunan sebagian

besar digunakan untuk penyediaan sarana dan prasarana dasar perkotaan, ternyata

pengeluaran pembangunan pemerintah tidak cukup dominan dalam kontribusinya

terhadap total nilai investasi di Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah.

Dalam penelitian ini terlihat peran sektor swasta justru lebih dominan dalam tahap

awal pembangunan. Kondisi sebagaimana tersebut ternyata sedikit bertentangan

dengan apa yang disampaikan oleh Rostow dan Musgrave dalam Mangkoesoebroto

(1993) dimana dinyatakan bahwa nilai pengeluaran pemerintah dalam tahap awal

pembangunan sangat dominan terhadap total investasi, dimana pengeluaran

pemerintah terbesar adalah untuk penyediaan sarana dan prasara dasar kota.

Berdasarkan penelitian ini, pengeluaran pemerintah pada tahap awal pembangunan

memang terkonsentrasi pada penyediaan infrastruktur dasar, namun demikian

Page 85: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

188

pengeluaran pemerintah tidak mendominasi terhadap total investasi. Peran investasi

swasta lebih dominan terhadap investasi secara keseluruhan pada tahap awal

pembangunan.

Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan pengeluaran

pembangunan pemerintah sejalan dengan peningkatan perekonomian perkotaan

yang diindikasikan dengan peningkatan pendapatan per kapita penduduk Perkotaan

Kubu Raya pasca pemekaran wilayah. Kondisi ini sesuai dengan yang disampaikan

oleh Adolf Wagner dalam Mangkoesoebroto (1993) dimana pengeluaran

pemerintah memiliki kecenderungan semakin besar dengan semakin meningkatnya

perekonomian wilayah yang ditandai dengan peningkatan pendapatan per kapita

penduduk kota.

Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan nilai pengeluaran

pembangunan pemerintah ternyata mampu mendorong meningkatnya nilai swasta

di Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah. Hal ini sejalan sebagaimana

disampaikan oleh Keynesian dalam Bachtiar (2013) bahwa kebijakan fiskal secara

ekspansif dapat meningkatkan nilai investasi. Namun Demikian, ternyata kondisi

sebagaimana tersebut bertentangan dengan pandangan monetaris klasik dalam

Wahyuningtyas (2010), dimana dinyatakan bahwa peningkatan pengeluaran

pembangunan pemerintah akan semakin mendesak investasi swasta keluar. Kondisi

tersebut tidak berlaku di Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah. Temuan

penelitian menunjukkan kondisi yang berbeda, bahwa pengeluaran pembangunan

pemerintah yang semakin meningkat tiap tahunnya justru mampu menarik investasi

masuk bahkan nilainya semakin meningkat melebihi pengeluaran pembangunan

Page 86: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

189

oleh permerintah. Dalam penelitian ini pengeluaran pembangunan pemerintah

pasca pemekaran wilayah justru menjadi pemicu peningkatan nilai investasi swasta

pada sektor-sektor dominan kota.

Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa peningkatan kondisi

perekonomian perkotaan Kubu Raya Pasaca pemekaran wilayah yang diindikasikan

dengan semakin meningkatkan pendapatan per kapita penduduk perkotaan

mendorong sektor swasta meningkatkan investasinya. Hal tersebut sesuai dengan

apa yang disampaikan Samuelsons dan Nordhaus (1996) yang menyatakan bahwa

semakin meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat sebagai

implikasi dari peningkatan pendapatan per kapita akan menyebabkan sektor swasta

cenderung meningkatkan nilai investasinya dengan dorongan terhadap peningkatan

hasil penjualan, biaya investasi maupun pengharapan.

Perkembangan investasi swasta di Perkotaan Kubu Raya sebagaimana

dijelaskan pada bagian sebelumnya memperkuat apa yang telah disampaikan oleh

Adhisasmita (2005) bahwa kawasan perkotaan umumnya mengalami

perkembangan yang lebih pesat bila dibandingkan dengan daerah lainnya, kenaikan

permintaan akan mendorong pendapatan dan permintaan yang selanjutnya akan

meningkatkan investasi pada daerah tersebut. Temuan penelitian menunjukkan

bahwa perkembangan investasi swasta cenderung lebih cepat pada kawasan yang

memiliki fungsi lebih tinggi daripada daerah lainnya. Dengan fungsi kawasan yang

memiliki hierarki lebih tinggi. Pada kawasan kota dengan fungsi yang lebih tinggi

umumnya memiliki didukung sarana dan prasarana perkotaan yang lengkap yang

pada akhirnya dapat menarik perkembangan investasi pada kawasan tersebut.

Page 87: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

190

Dalam pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah berperan penting sebagai

pemicu perkembangan investasi swasta. Meskipun berkontribusi kecil terhadap

total investasi pasca pemekaran wilayah, pemerintah dalam era otonomi daerah

sebenarnya mempunyai peran besar untuk menentukan perkembangan kota.

Pemerintah berkontribusi dalam penyediaan sistem jaringan transportasi utama kota

sedangkan swasta berperan dalam pembentukan sistem pusat-pusat pelayanan

kegiatan kota.

Perkembangan kota terbentuk dari perkembangan elemen-elemen

pembentuk struktur ruang kotanya, yang secara wujud dapat dilihat dari hirarki

pusat pelayanan kawasan, prasarana dan kawasan fungsional kota. Berdasarkan

hasil penelitian diketahui bahwa perkembangan struktur ruang Perkotaan Kubu

Raya terjadi akibat adanya perkembangan elemen-elemen pembantuk struktur

ruangnya pasca pemekaran wilayah. Perkembangan struktur ruang Perkotaan Kubu

Raya yang terbentuk pasca pemekaran wilayah sebagaimana dijelaskan pada bagian

sebelumnya memperkuat apa yang telah disampaikan oleh Branch (1995) bahwa

perkembangan kota dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal kota. Investasi

secara besar-besaran pada aspek kota akan memberikan andil terhadap

perkembangan fisik kota.

Berdasarkan temuan penelitian diketahui bahwa pengeluaran pengeluaran

pemerintah dan investasi swasta berkontribusi terhadap 75% perkembangan

struktur ruang Perkotaan Kubu Raya pasca pemekaran wilayah. Terdapat perbedaan

peran pemerintah dan swasta dalam perkembangan struktur ruang Perkotaan Kubu

Raya yang terbentuk dimana pemerintah melalui pengeluaran pembangunan

Page 88: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

191

berperan dalam menginisiasi pembangunan sistem jaringan transportasi dan utilitas

utama kota. Sementara itu sektor swasta lebih berperan pada pembentukan sistem-

sistem pusat kegiatan. Dalam era otonomi daerah ini terlihat sektor swasta lebih

dominan kontribusinya dalam perkembangan struktur ruang kota meskipun harus

dipicu oleh pemerintah dalam penyediaan sistem jaringan utama kota.

Penelitian ini juga menjelaskan apa yang telah disampaikan Hommer Hoyt

dengan model sektornya serta C.D Harris dan F.L Ullman dengan model inti ganda.

Penelitian ini menunjukkan transformasi model struktur ruang untuk menjelaskan

model struktur ruang Perkotaan Kubu Raya yang terbentuk pasca pemekaran

wilayah. Sementara itu model struktur ruang yang kedua dengan pendekatan

morfologi digunakan untuk menjelaskan perkembangan struktur ruang berdasarkan

ekspresi morfologinya. Kedua model struktur ruang sebagaimana yang

digambarkan oleh teori ini tidak sama persis dengan temuan penelitian, namun

kedua model ini merupakan model modifikasi yang paling mendekati untuk

digunakan dalam menjelaskan perkembangan model struktur ruang Perkotaan

Kubu Raya yang terbentuk pasca pemekaran wilayah. Berdasarkan hal tersebut di

atas, dapat disimpulkan hubungan antara investasi baik melalui peran pemerintah

maupun sektor swasta terhadap perkembangan struktur ruang kota, yaitu

peningkatan investasi pada dimensi ruang akan mempengaruhi perkembangan

struktur ruang kota.

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini apabila dikaitkan dengan

perkembangan beberapa penelitian terdahulu memberikan kontribusi

perkembangan ilmu pengetahuan kaitannya dengan implikasi otonomi daerah

Page 89: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

192

dalam perspektif keruangan. Sebagaimana diketahui bahwa beberapa penelitian

terdahulu cenderung menjelaskan keterkaitan pengeluaran pembangunan

pemerintah maupun investasi swasta terhadap perkembangan kota dalam dimensi

ekonomi maupun sosial. Sementara itu, penelitian ini lebih fokus pada pembahasan

pengelolaan pembangunan dalam era otonomi daerah terkait dengan perkembangan

struktur ruang kota.

Melalui penelitian ini memberikan kontribusi pemahaman implikasi

pelaksanaan otonomi daerah terhadap perkembangan kota secara menyeluruh

dalam melengkapi perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah ada. Penelitian ini

berkontribusi memberikan penjelasan lebih lanjut implikasi pelaksanaan otonomi

daerah dalam dimensi ruang kota. Adapun keterkaitan temuan penelitian terhadap

penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya akan dijelaskan pada gambar 5.27

Page 90: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

193

Pengeluaran Pembangunan

PemerintahInvestasi Swasta Struktur Ruang Kota

Nilai pengeluaran pemerintah

dalam tahap awal pembangunan

sangat dominan terhadap total

investasi (Rostow dan Musgrave

dalam Mangkoesoebroto 1993)

Nilai pengeluaran pembangunan

pemerintah pada tahap awal

pembangunan di kawasan

perkotaan rata-rata hanya 8%

dari total investasi, sementara

sektor swasta lebih dominan

dengan rata-rata sebesar 92%

Konsep Otonomi Daerah

Kebijakan fiskal secara ekspansif

dapat meningkatkan nilai

investasi (Keynesian dalam

Bachtiar 2013)

Pengeluaran pemerintah memiliki

kecenderungan semakin besar

dengan semakin meningkatnya

perekonomian wilayah yang

ditandai dengan peningkatan

pendapatan per kapita penduduk

kota (Adolf Wagner,1993)

Investasi modal secara besar-

besaran pada beberapa aspek kota

akan memberikan andil terhadap

perkembangan fisik kota (Branch,

1995)

Peningkatan pengeluaran

pembangunan pemerintah sejalan

dengan peningkatan perekonomian

yang diindikasikan dengan

peningkatan pendapatan per kapita

penduduk perkotaan

Implikasi pelaksanaan otonomi daerah

berupa desenralisasi pembangunan dan

desentralisasi fiskal dalam pengelolaan

pembangunan di daerah (Sjafrizal, 2014)

Peningkatan nilai pengeluaran

pembangunan pemerintah mampu

mendorong peningkatan nilai

investasi swasta di Perkotaan

Kubu Raya pasca pemekaran

wilayah

Peningkatan pengeluaran

pembangunan pemerintah akan

semakin mendesak investasi

swasta (Monetaris Klasik dalam

Wahyuningtyas 2010)

Pengeluaran pembangunan

pemerintah yang semakin

meningkat mampu mendorong

peningkatan nilai investasi

swasta

Konsep Kota dan

Perkembangannya

Kota mengalami perkembangan

dari waktu ke waktu menyangkut

aspek politik, sosial, budaya,

teknologi, ekonomi dan fisik

(Yunus, 1999)

Pengeluaran pembangunan pemerintah dan

investasi swasta berkontribusi terhadap 75%

perkembangan struktur ruang kota pasca

pemekaran wilayah

Terdapat perbedaan peran pemerintah dan

swasta dalam perkembangan struktur ruang

perkotaan, dimana pemerintah lebih

berperan pada pembangunan sistem

jaringan transportasi dan utilitas utama kota

sementara swasta pada pembentukan sistem

pusat-pusat kegiatan

Sektor swasta lebih dominan dalam

kontribusinya terhadap perkembangan

struktur ruang meskipun harus dipacu oleh

pengeluaran pemerintah

Semakin meningkatnya jumlah uang

yang beredar dalam masyarakat

sebagai implikasi peningkatan

pendapatan per kapita akan

mempengaruhi sektor swasta

meningkatkan investasinya

(Samuelsons dan Nordhaus, 1996)

Peningkatan perekonomian

dengan semakin meningkatkan

pendapatan per kapita penduduk

perkotaan mendorong sektor

swasta meningkatkan

investasinya

XV

V X V

Kawasan perkotaan mengalami

perkembangan lebih pesat yang

pada akhirnya akan mendorong

peningkatan investasi pada daerah

tersebut (Adhisasmita, 2005)

Perkembangan investasi swasta

cenderung lebih cepat pada

kawasan yang memiliki fungsi

lebih tinggi daripada daerah

lainnya. Dengan fungsi kawasan

yang memiliki hierarki lebih

tinggi memiliki kelengkapan

fasilitas

V V

Perkembangan

model struktur ruang

(Yunus, 1999)

Transformasi model

struktur ruang pasca

pemekaran wilayah

V

Keterkaitan Teori

Keterkaitan Temuan

Penelitian dengan

Kerangka Teori

X

V

Mempertanyakan Teori

Memperkuat Teori

Gambar 5.26 Keterkaitan Temuan Penelitian terhadap Kerangka Teori

Sumber: Peneliti, 2017

193

Page 91: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

194

Aspek Ekonomi

Konsep Kota dan Perkembangannya

Kota mengalami perkembangan dari

waktu ke waktu menyangkut aspek

politik, sosial, budaya, teknologi, ekonomi

dan fisik (Yunus, 1999)

Konsep Otonomi Daerah

Implikasi pelaksanaan otonomi daerah berupa

desenralisasi pembangunan dan desentralisasi

fiskal dalam pengelolaan pembangunan di

daerah (Sjafrizal, 2014)

Aspek Sosial-Budaya

Aspek Fisik

Pengeluaran Pembangunan

Pemerintah dan Investasi Swasta

Pengeluaran publik bidang infrastruktur

berpengaruh signifikan sebesar 72,03% terhadap

perkembangan PDRB (Priyantoro, 2012)

Peningkatan belanja pemerintah daerah hasil

pemekaran berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan ekonomi berdasarkan rata-rata

pertumbuhan PDRB (Widada 2014)

Pengeluaran pemerintah di sektor pendidikan dan

kesehatan berpengaruh terhadap pengentasan

kemiskinan masyarakat di Provinsi Jawa Tengah

(Widodo dkk, 2011)

Pengeluaran pempengeluaran pemerintah bidang

pendidikan dan kemiskinan berpengaruh

signifikan terhadap indeks pembangunan

manusia di Indonesia (Winarti, 2014)

Pengeluaran pemerintah dan investasi swasta

berkontribusi terhadap 75% perkembangan

struktur ruang Perkotaan Kubu Raya pasca

pemekaran wilayah

Terdapat perbedaan peran pengeluaran

pembangunan pemerintah dan investasi swasta

terhadap perkembangan struktur ruang Perkotaan

Kubu Raya pasca pemekaran wilayah.

Pemerintah berperan dalam pembentukan sistem

jaringan transortasi dan utilitas utama kota

sementara sektor swasta berperan dalam

pembentukan sistem-sistem pusat kegiatan

Perkembangan struktur ruang perkotaan sebagian

besar dibentuk oleh investasi swasta meskipun

harus dipicu oleh pengeluaran pembangunan

pemerintah.

Perkembangan Penelitian Sebelumnya

Temuan Penelitian

Keterkaitan

Gambar 5.27 Keterkaitan Temuan Penelitian terhadap Penelitian Sebelumnya

Sumber: Penulis, 2017

19

4

Page 92: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/111975/potongan/S2-2017... · bidang sumberdaya air, lingkungan permukiman dan sarana pusat

195

5.5 Pembelajaran Hasil Penelitian

Berdasarkan penjelasan dan hasil temuan sebagaimana dijelaskan pada

bagian sebelumnya, beberapa pembelajaran yang bisa diperoleh dari penelitian

yang telah dilakukan ini meliputi:

a. Pelaksanaan otonomi daerah melalui desentralisasi wilayah memberikan

kewenangan dan kewajiban pada pemerintah daerah untuk melakukan

pembangunan di daerah yang terwujud kedalam penganggaran

pembangunan. Dimensi lokasi memberikan peran penting dalam

perkembangan kota terkait dengan aspek pengeluaran pembangunan

pemerintah;

b. Investasi swasta berperan dalam pembangunan di daerah. Kecepatan

pembangunan di daerah terkait dengan perkembangan investasi swasta.

Sementara itu perkembangan investasi swasta di daerah terkait dengan

kebijakan pembangunan pemerintah dan perkembangan perekonomian di

daerah;

c. Dalam era otonomi daerah, perkembangan kota terkait dengan dimensi ruang

dipengaruhi oleh kemampuan pengelolaan pembangunan di daerah.

Pengelolaan pembangunan ini dilakukan bersama oleh pemerintah dan sektor

swasta, dimana peran swasta cukup dominan dengan pemerintah sebagai

inisiator dalam mengarahkan perkembangan kotanya.