laporan permukiman kota

174
Permukiman Kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang sarana dan prasarana suatu daerah merupakan hal yang sangat vital dalam penunjang perkembangan kehidupan masyarakat, namun juga dijaga keberadaannya agar tetap dalam kondisi yang mampu memenuhi keperluan masyarakatnya. Selain itu perkembangan suatu daerah juga dilihat dari sejauh mana kualitas dari sarana dan prasarananya serta kuantitasnya apakah sesuai dengan jumlah penduduk daerah tersebut. Dan yang perlu juga diperhatikan yaitu sebarannya. Dengan demikian perlu diadakannya pengumpulan data untuk mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi. Kampar Utara merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kampar, Riau, Indonesia. Ibu kota kecamatan adalah Desa Sawah yang sebelumnya masuk wilayah kecamatan Kampar, seiring otonomi daerah maka dimekarkan menjadi kecamatan Kampar Utara. Dengan berdirinya Kampar Utara sebagai daerah pemerintahan yang baru jadi semua hal yang berhubungan dengan pemerintahan kecamatan telah dikelola sendiri. Begitupula sarana dan prasarananya, untuk daerah baru maka diperlukan penelitian untuk mengetaui keberadaan sarana dan prasaranya. Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota UNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 20122013 1

Upload: rizky-ardiansyah

Post on 15-Feb-2016

247 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

KAB. KAMPAR UTARA

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi seperti sekarang sarana dan prasarana suatu daerah merupakan

hal yang sangat vital dalam penunjang perkembangan kehidupan masyarakat, namun juga

dijaga keberadaannya agar tetap dalam kondisi yang mampu memenuhi keperluan

masyarakatnya. Selain itu perkembangan suatu daerah juga dilihat dari sejauh mana

kualitas dari sarana dan prasarananya serta kuantitasnya apakah sesuai dengan jumlah

penduduk daerah tersebut. Dan yang perlu juga diperhatikan yaitu sebarannya.

Dengan demikian perlu diadakannya pengumpulan data untuk mengetahui kondisi

sebenarnya yang terjadi. Kampar Utara merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Kampar, Riau, Indonesia. Ibu kota kecamatan adalah Desa Sawah yang sebelumnya

masuk wilayah kecamatan Kampar, seiring otonomi daerah maka dimekarkan menjadi

kecamatan Kampar Utara. Dengan berdirinya Kampar Utara sebagai daerah pemerintahan

yang baru jadi semua hal yang berhubungan dengan pemerintahan kecamatan telah

dikelola sendiri. Begitupula sarana dan prasarananya, untuk daerah baru maka diperlukan

penelitian untuk mengetaui keberadaan sarana dan prasaranya.

1.2 Tujuan dan Sasaran

Laporan ini menjabarkan data- data antara lain kondisi fisik di kecamatan Kampar

Utara seperti topografi, hidrologi, geologi, penggunaan lahan, kependudukan,

ketersediaan utilitas, ketersediaan sarana pendukung, kondisi bangunan perumahan, serta

aspirasi masyarakat di kecamatan Kampar Utara. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan

survey di kecamatan Kampar Utara dan menghasilkan Laporan Kompilasi Data. Untuk

Tahap selanjutnya yaitu:

1. Mendeskripsikan kondisi dan ketersediaan sarana dan prasarana di kecamatan

Bangkinang.

2. Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana wilayah Di kecamatan Bangkinang.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 1

Page 2: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

3. Menilai aspirasi masyarakat dalam hasil Musrembang kecamatan terhadap

ketersediaan dan kebutuhan sarana dan prasarana di wilayah.

Adapun sasaran yang ingin di capai dengan terlaksananya kegiatan ini adalah :

1. Terciptanya lingkungan pemukiman yang kondusif, teratur, tertib, aman, tentram

dan damai bagi masyarakat khususnya di wilayah kecamatan Bangkinang.

2. Seluruh masyarakat di kecamatan Bangkinang dapat terlayani oleh fasilitas umum

dan fasilitas social yang disediakan oleh pemerintah daerah.

3. Tersedianya fasilitas umum dan social yang sesuai dengan keinginan dan harapan

masyarakat diwilayah kecamatan Kampar Utara.

4. Lancarnya aksesibilitas yang tercipta di Kecamatan Kampar Utara sehingga

memudahkan masyarakat untuk melakukan berbagai pekerjaan dan kegiatan.

5. Adanya pelayanan kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali, baik dari sarana

maupun prasarananya.

1.3 Ruang Lingkup PenelitianSecara garis besar, ruang lingkup materi laporan kompilasi data ini meliputi

berbagai aspek, yaitu:

1. Identifikasi kondisi sarana dan prasarana di kawasan studi.

2. Pengumpulan informasi / data yang di anggap perlu.

3. Pengambilan gambar / foto di lapangan / di kawasan studi.

4. Studi literature peraturan perundang-undangan, standar perencanaan, aturan /

pedoman.

5. Mendeskripsikan kondisi sarana dan prasarana permukiman di kawasan studi.

6. Pemetaan dan pembuatan gambar eksisting atau data factual

7. Mengkompilasi aspirasi masyarakat yang tertuang dalam hasil Musrembang.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 2

Page 3: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

1.4 Lokasi PenelitianAdapun lokasi penelitian yaitu termasuk dalam batasan administratif dari

kecamatan Kampar Utara seluas 19.462,3 Ha dengan batasan- batasan administrative

yaitu:

Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Tapung dan Kecamatan Bangkinang

Seberang.

Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Rumbio Jaya.

Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Bangkinang Seberang.

Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Kampar.

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan peta orientasi lokasi penelitian yaitu di

kecamatan Kampar utara pada Gambar.1.001 dibawah ini.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 3

Page 4: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Provinsi Riau

Kabupaten Kampar

Kecamatan Kampar Utara

Permukiman Kota

Gambar.1.001 : Peta Orientasi Lokasi Penelitian

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 4

Page 5: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

1.5 Metodologi PenelitianTeori Penelitian

Pendekatan

Mengacu pada tujuan studi, maka pendekatan studi yang di lakukan adalah

sebagai berikut:

a. Melakukan tinjauan pustaka untuk pengumpulan studi literature yang behubungan

dengan kecamatan Kampar Utara.

b. Melakukan studi lapangan untuk melihat kondisi kecamatan Kampar Utara

c. Melakukan penyaringan dan kompilasi data dari hasil survey yang di lakukan di

lapangan.

Mendeskripsikan data yang diperoleh

Data yang di kumpulkan dalam melakukan studi lapangan ada 2 kelompok, yaitu

data primer dimana di dapat dengan melakukan wawancara langsung dengan pihak

terkait yaitu petugas di kecamatan Kampar Utara, dan data sekunder dimana didapat

dari buku atau dokumen yang berisi data tentang kecamatan Kampar Utara.

Tahapan Penelitian

Ada beberapa tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini agar

berjalan dengan baik dan tanpa ada hambatan apapun. Beberapa tahapan penelitian /

langkah-langkah yang kami tempuh pada saat mencari data / informasi sampai dengan

penyusunannya adalah :

1. Persiapan survey dari kampus ( surat izin survey/ lampiran 1, peralatan dan bahan

survey, studi literatur dan peraturan perundangan)

2. Kemudian surat tersebut diserahkan pada Badan Kesatuan Bangsa, Pemberdayaan

dan Perlindungan Masyarakat (BKBPPM) Kab. Kampar untuk mendapatkan surat

Rekomendasi dari Badan tersebut (Lampiran 2) yang akan diserahkan pada dinas-

dinas yang diperlukan data sekundernya.

3. Survey ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data primer

4. Input data Primer dan Sekunder

5. Membuat laporan Kompilasi data

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 5

Page 6: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

1.6 Sistematika Penulisan LaporanPenyajian laporan perencanaan ini secara sistematis akan di bagi dalam beberapa

bagian , yaitu :

Bab I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup penelitian ,

lokasi penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan.

Bab II Kompilasi Data

Berisi tentang kompilasi data tentang Kabupaten Kampar serta kecamatan

Kampar Utara ( demografi penduduk, fisik dan non fisik wilayah, perekonomian,

dll).

Bab III Penutup

Berisi tentang kesimpulan dari laporan kompilasi yang telah di buat serta saran-

sarannya.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 6

Page 7: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

BAB II

KOMPILASI DATA

2.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN KAMPAR

2.1.1. Sejarah Singkat Kabupaten Kampar

Sejarah perkembangan Kabupaten Kampar diawali dengan diterbitkannya Surat

Keputusan Gubernur Militer Sumatera Tengah No. 10/GM/STE/49 Tanggal 9 Nopember

1949 yang menyatakan bahwa Kabupaten Kampar merupakan salah satu Daerah Tingkat II di

Provinsi Riau terdiri dari Kewedanan Pelalawan, Pasir Pangarayan, bangkinang dan

Pekanbaru Luar Kota dengan Ibukota Pekanbaru. Kemudian berdasarkan Undang-undang

No. 12 Tahun 1956 Ibukota Kabupaten Kampar dipindahkan ke Bangkinang dan baru

terlaksana tanggal 6 Juni 1967.

Pada awalnya Kabupaten Kampar terdiri dari 19 Kecamatan dengan luas 30.569,56

Km2, kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 105 Tahun 1994 dan PP

No. 8 Tahun 1995 dan Peraturan Daerah Tingkat I Riau No. 06 Tahun 1995, Kabupaten

Kampar ditetapkan sebagai salah satu Proyek Percontohan Otonomi. Dengan adanya

pelaksanaan Otonomi Daerah di tingkat Kabupaten dan Kota sesuai dengan Undang-undang

No. 53 Tahun 1999, bermunculan daerah Kabupaten/Kota yang baru di Provinsi Riau yang

berasal dari pemekaran beberapa Kabupaten, salah satunya yaitu Kabupaten Pelalawan

termasuk di Kabupaten Kampar.

2.1.2. Letak Geogarfis, Batas Administratif dan Luas Wilayah

Kabupaten Kampar

Kabupaten Kampar mempunyai luas wilayah lebih kurang 10.983,46 km2

(1.098.346 Ha) yang terletak antara 1002 Lintang Utara – 1020 Lintang Selatan dan

1000230 Bujur Timur – 1010400 Bujur Selatan dengan batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu, Kotamadya Pekanbaru

dan Kabupaten Siak.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Propinsi Sumatera

Barat.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 7

Page 8: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Sebelah Timur berbatasan dengan Kotamadya Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan

dan Kabupaten Siak.

Kabupaten Kampar seluas 10.983,46 km2 terbagi atas 20 kecamatan, 8

kelurahan dan 242 desa dimana kecamatan yang terluas wilayahnya adalah Kecamatan

XIII Koto Kampar (1.595,11 km2) dan yang paling kecil wilayahnya adalah Kecamatan

Rumbio Jaya (77,50 km2).

Sebagian besar Kabupaten Kampar merupakan daerah perbukitan yang berada

di sepanjang Bukit Barisan yang berbatasan langsung dengan Propinsi Sumatera Barat

dengan ketinggian antara 0 – 500 meter dari permukaan laut.

Secara spasial, Kab.Kampar memiliki lokasi yang sangat strategis sebagai kota

transit yang menghubungkan kota-kota utama di pulau Sumatra. Keuntungan lokasional

ini harus dicermati sebagai potensi dan masalah yang harus diantisipasi agar

pembangunan kota kedepan benar-benar dapat memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya, dan mereduksi kemungkinan dampak / pengaruh negatif yang akan

ditimbulkan.

Adapun struktur tanah/jenis tanah di Kabupaten Kampar adalah Organosol,

Gley Humus, Alluvial, Hidromorfik Kelabu, Podzolik Merah Kuning, Litosol dan

Regosol.

Kabupaten Kampar mengalami perkembangan fisik yang luar biasa dalam

kurun waktu 10 tahun terakhir, Terbukti dengan adanya sistem pemerintahan kabupaten

Kampar yang sudah memenuhi standar. Dari kelengkapan fasilitasnya yang cukup

mendukung, dengan adanya pembangunan - pembangunan di sejumlah ruas kota,

khususnya untuk ibu kota kabupaten Kampar sendiri.

Untuk fasilitas sarana dan prasarana seperti jalan, drainase, sudah cukup baik,

terbukti pada saat kami melakukan survey ke Kabupaten Kampar. Bentuk tatanan

kotanya sudah sudah cukup baik, namun meskipun demikian masih perlu dilakukan

perbaikan dan pembangunan didaerah –daerah yang masih jauh dari pusat kabupaten.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 8

Page 9: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Kecamatan Kampar Utara merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Kampar yang masih butuh pembangunan agar ketersediaan sarana dan prasarananya

mampu melayani aktifitas penduduknya. Seperti pembangunan drainase, pembangunan

atau pelebaran jalan utama. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang ada

dari tahun ke tahun maka akan sangat mempengaruhi ketersediaan sarana dan prasarana

dari kecamatan tersebut. Adapun luas Kecamatan Bangkinang menurut data BPS tahun

2010 yaitu seluas 19.462 Ha, mempunyai 8 desa dengan pusat pemerintahan berada di

kelurahan Sawah.

Dilihat dari bentangan wilayah, kecamatan Kampar Utara berbatasan dengan :

Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Bangkinang Seberang dan Kecamatan

Tapung.

Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Rumbio Jaya.

Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Kampar.

Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Bangkinang Seberang.

Untuk lebih jelasnya, letak orientasi dan administrasi Kab.Kampar beserta luas

wilayahnya dapat dilihat pada Tabel.2.001 dan Gambar.2.001berikut ini.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 9

Page 10: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Tabel.2.001: Luas Wilayah Kabupaten Kampar Menurut Kecamatan Tahun 2010

No KecamatanLuas

Wilayah(Ha)

Persentase

(%)

1 Kampar Kiri 91.553 8,1

2 Kampar Kiri Hulu 130.125 11,5

3 Kampar kiri Hilir 75.974 6,7

4 Kampar Kiri Tengah 33.059 2,9

5 Gunung Sahilan 59.797 5,3

6 XIII Koto Kampar 140.640 12,5

7 Bangkinang Barat 15.141 1,3

8 Salo 20.783 1,8

9 Tapung 136.597 12,1

10 Tapung Hulu 116.915 10,4

11 Tapung Hilir 101.356 9,0

12 Bangkinang 17.718 1,6

13 Bangkinang Seberang 25.350 2,2

14 Kampar 13.628 1,2

15 Kampar Timur 17.308 1,5

16 Rumbio Jaya 7.692 0,7

17 Kampar Utara 7.984 0,7

18 Tambang 37.194 3,3

19 Siak Hulu 68.980 6,1

20 Perhentian Raja 11.154 1,0

Jumlah Total 1.128.928 100

Sumber: Kampar Dalam Angka 2010,BPS

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 10

Page 11: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

8%

12%

7%

3%

5%

12%

1%

2%12%

10%

9%

2%2%

1% 2%1%1%3%

6%

1%

Gambar.2.001 : Persentase Luas Wilayah(Ha) Kabupaten Kampar Menurut KecamatanTahun 2010

Kampar KiriKampar Kiri HuluKampar kiri HilirKampar Kiri TengahGunung SahilanXIII Koto KamparBangkinang BaratSaloTapungTapung HuluTapung HilirBangkinangBangkinang SeberangKampar Kampar TimurRumbio JayaKampar UtaraTambangSiak HuluPerhentian Raja

Sumber:Hasil analisa Kab.Kampar dalam Angka Tahun 2010

Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian wilayah administratif Kabupaten Kampar

dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 11

Page 12: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.002 : Peta Administrasi Kabupaten Kampar

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 12

Page 13: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.1.3 Karakter Fisik Dasar

2.1.3.1 Klimatologi

Kabupaten Kampar pada umumnya beriklim tropis.Temperatur minimum

terjadi pada bulan September yaitu sebesar 23,1ºC.Temperatur maksimum juga terjadi

pada September dengan temperature 32,4ºC. Jumlah hari hujan dalam tahun 2010,

yang terbanyak adalah di sekitar Bangkinang dan Kampar Kiri dan yang paling

sedikit terjadinya hujan adalah di sekitar Tapung Hulu. Dengan rata – rata hari hujan

sekitar 201 hari / tahun dengan keadaan musim berkisar:

Musim hujan jatuh pada bulan Januari – April dan September – Desember

Musim kemarau jatuh pada bulan Mei – Agustus

Kondisi suhu Kab. Kampar yang cukup tinggi terutama dapat dirasakan pada

musim kemarau sekaligus mempresentasikan Kab. Kampar memiliki tingkat

kelembapan minimum 86,2% - 90,9% dan kelembapan ,maksimum antara 94,90% -

95,8%.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 13

Page 14: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Tabel.2.002 : Keadaan Iklim dan Cuaca di Kab.Kampar Tahun 2010

Bulan Temperatur Kelembaban ( % )

Januari 27,0 95,5

Februari 24,7 95,8

Maret 27,6 95,9

April 27,5 95,8

Mei 29,1 95,1

Juni 27,1 97,9

Juli 27,2 95,7

Agustus 27,6 95,7

September 26,6 95,9

Oktober X X

November X X

Desember X X Sumber:Kantor BPS Kab.Kampar Tahun 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 14

Page 15: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Rata-rata curah hujan tahunan umumnya cukup tinggi (>2000 mm) dengan jumlah

hari hujan rata-rata tahunan berkisar antara 112- 182 hari. Distribusi iklim secara spasial

cukup baik, perbedaan iklim antar lokasi tidak begitu mencolok. Curah hujan rata-rata

tahunan berkisar antara 2.743 mm sampai dengan 4.130 mm.

Tabel .2.003. Temperatur dan curah hujan Kabupaten Kampar

Sumber: Kampar Dalam Angka, 2009

Kondisi iklim yang tersebar seperti yang disampaikan pada tabel di atas, ketersediaan

air pada umumnya cukup dari waktu ke waktu sehingga sangat mendukung bagi kegiatan dan

pengembangan pertanian diwilayah kampar termasuk dapat mendukung ketersediaan air

permukaan seperti sungai, embung atau bangunan penangkap air hujan. Berikut Tabel.004.a

dan tabel.004.b curah hujan di Kab.Kampar Tahun 2010.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 15

Page 16: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Tabel.2.004.a : Tingginya Curah Hujan di Kab.Kampar bulan Januari - Juli

Tahun 2010 (mm)

Kecamatan Januari Februari Maret April Mei Juni

Kampar Kiri 14 14 39 18 15 12

Kampar Kiri Hulu 19 19 X X X X

Kampar kiri Hilir 20 20 X 20 13 16

Kampar kiri tengah 26 26 21 X X XGunung Sahilan 10 10 18 12 16 12

XIII Koto Kampar 21 21 20 26 20 22

Bangkinang Barat 24 24 20 14 15 17

Salo X X X 20 15 16Tapung X X X 18 14 12Tapung Hulu 66 37 31 X X X

Tapung Hilir 18 22 X 62 X X

Bangkinang 16 16 30 17 18 23

Bangkinang Seberang 14 15 23 14 15 19

Kampar 11 17 22 24 10 X

Kampar Timur X X X X 13 42

Rumbio Jaya X X X X 104 34Kampar Utara 20 21 22 X X 24Tambang X X X X X XSiak Hulu 23 15 26 18 23 12Perhentian Raja 21 21 20 X X 26

Sumber:Kantor BPS Kab.Kampar Tahun 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 16

Page 17: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Kecamatan Juli Agustus September Oktober November Desember

Kampar Kiri 34 12 22 17 23 19

Kampar Kiri Hulu X X 27 16 14 12

Kampar kiri Hilir 14 16 19 16 19 17Kampar Kiri Tengah X X 19 16 X 19

Gunung Sahilan 17 21 12 15 19 18

XIII Koto Kampar 22 22 30 29 28 22

Bangkinang Barat 18 17 20 18 19 29Salo 19 16 20 20 19 28Tapung 27 12 17 14 21 20

Tapung Hulu 28 X 35 22 51 35

Tapung Hilir 31 21 31 18 20 20

Bangkinang 22 18 20 16 11 20Bangkinang Seberang 16 25 18 13 16 21

Kampar 19 10 10 11 X 18

Kampar Timur 29 22 51 33 24 19Rumbio Jaya 16 34 13 31 24 19Kampar Utara 24 30 26 11 28 18Tambang 27 27 21 28 32 39Siak Hulu 23 23 25 69 25 49Perhentian Raja 22 X 21 9 11 23

Tabel.2.004.b : Tingginya Curah Hujan di Kab.Kampar bulan Juli - Desember

Tahun 2010 (mm)

Sumber:Kantor BPS Kab.Kampar Tahun 2010

Catatan: (X):Data tidak diperoleh

: (-) :Tidak ada penakar

Sumber: Kampar Dalam Angka 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 17

Page 18: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Tabel.2.005 : Keadaan Iklim dan Cuaca Lokasi SMPK Bangkinang Kabupaten Kampar Tahun 2009

No. Jenis Pendataan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

1 Temperatur 30,3 27,2 30,8 30,6 32,3 30,8 31,8 31,1 30,3 31,5 30,2 30,6

2 Kelembaban 95,8 86,2 94,6 90,9 94,4 94,5 64,9 95,3 92,0 95,8 92,2 94,9

3 Lama Penyinaran 123,5 78,5 89,5 102,0 183,5 148,0 160,5 125,0 130,0 132,5 140,0 105,0

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kampar Tahun 2009

Keterangan:

Pengamatan dilakukan mulai pukul 07.00 - 17.00

Tempertur = 0C

Kelembaban = %

Lama Penyinaran = jam

x = data tidak masuk

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 18

Page 19: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 19

Page 20: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Kabupaten Kampar memiliki suhu maksimum 40oC dan suhu minimum 12oC.

Temperatur udara di Kecamatan Bangkinang pada siang hari rata-rata adalah 30,7 oC,

sedangakan pada malam hari temperaturnya sedang. Tingginya temperatur udara pada

siang hari menyebebkan kelambatan udara dari permukaan tanah. Namun temperatur

udara yang demikian ini tidak mempengaruhi cuaca secara umum di daerah ini. Iklim

di Kabupaten Kampar dipengaruhi oleh angin musim, pada bulan April sampai

dengan Agustus bertiup angin Barat Laut, sedangkan pada bulan Agustus-April

bertiup angin musim Timur.

Curah hujan di Kecamatan Kampar Utara rata-rata berkisar antara 2.000-3.000

mm per tahun, jarang terdapat bulan-bulan kering. Berdasarkan tipe curah hujan

menurut kriteria Schidt dan Ferguson, serta diagram penentuan tipe hujan tropik

menurut Koppen, maka di Kabupaten Kampar memiliki tipe curah hujan A (sangat

basah) dan tipe iklim Af (tropika basah). Tingginya curah hujan, temperatur,

kelembaban udara di wilayah ini sangat berpengaruh terhadap tingkat pelapukan baik

fisik maupun kimiawi, sebagai konsekwensi telah mengalami pelapukan lanjut.

2.1.3.1 Fisiografi Secara umum keadaan fisiografi wilayah studi tidak lepas dari geologi di lingkungan

pulau Sumatera yang terbentuk dari suatu proses tektonik dalam sejarah geologi yang

sama. Pulau Sumatera yang terletak pada bagian tepi barat daya dari lempeng benua yang

meliputi seluruh Asia Tenggara dan disebut Paparan Sunda (Sunda Land) berada pada zona

pertemuan antara lempeng benua dan lempeng samudra yaitu lempeng Samudra Hindia

yang disebut Lempeng India-Australia (Indian-Australian Plate).

Pada zona ini, lempeng samudra yang bergerak relatif kearah utara timur laut

membentur lempeng benua sehingga terjadi penunjaman (subduksi/subduction) kerak

samudra ke bawah lempeng benua yang ditandai oleh terbentuknya palung samudra yang

disebut Palung Sunda (Sunda Trench) di lepas pantai barat pulau Sumatera (Curray et al.

1979). Kecepatan dari pergerakan lempeng ini diperkirakan sebesar 6 cm/tahun (Le

Picthon, 1968).

Gaya tekanan resultan dari subduksi yang bersifat oblique dari kerak samudera tsb.

telah menyebabkan terjadinya patahan-patahan yang sejajar dengan batas lempengan yaitu

mengarah Baratlaut-Tenggara (Fich, 1972). Patahan tsb. tersebar sepanjang pulau

Sumatera dan dikenal sebagai Sistem Sesar Sumatera (Sumatran Fault System).

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 20

Page 21: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Pembentukan magma yang berasosiasi dengan adanya penunjaman ini juga telah

menyebabkan terjadinya kegiatan vulkanik dari zaman Tersier sampai sekarang (Resen)

yaitu sepanjang Busur Gunung Api Sumatera. Hal ini sangat berpengaruh pada keadaan

geologi yang berkembang di pulau Sumatera yang selanjutnya dapat ditunjukkan pada

kondisi fisiografi yang terbentuk di wilayah Riau daratan pada umumnya dan Wilayah

Sungai Kampar pada khususnya.

Tatanan fisiografi di wilayah Riau daratan dengan berdasarkan pada gerakan batuan

dasar yang berarah Baratlaut Tenggara dapat dibagi atas beberapa Zona mulai dari arah

barat ke timur yaitu sebagai berikut (P3G 1982) :

Zona Geantiklin Bukit Barisan (Barisan Geanticline). ; Zona ini terletak di bagian barat

dan berada pada daerah perbatasan WS Kampar yang dicirikan oleh puncak-puncak

perbukitan memanjang yang menunjukkan kelurusan dengan arah baratlaut-tengara (bukit

barisan) dan berlereng terjal dengan ketinggian yang diperkirakan mulai dari 500 sampai

1000 m dpl (diatas permukaan laut) atau lebih.

Zona Kaki Bukit Barisan Bagian Timur (Eastern Barisan Foot Hills). ; Berada di sebelah

timur dan sejajar dengan Zona Geantiklin yang merupakan daerah kaki bukit barisan

dengan lebar sekitar 45 km yang dicirikan oleh perbukitan bergelombang yang terbentuk

oleh patahan-patahan terban (horsts dan graben) dengan arah sesuai dengan arah utama

pulau Sumatera pada ketinggian antara 150 dan 500 m dpl.

Zona Perbukitan Dalu-Dalu Bangkinang (Daludalu-Bangkinang Uplift).; Zona ini

memisahkan antara daerah kaki bukit barisan di sebelah baratnya dengan daerah dataran

aluvial di sebelah timurnya. Zona ini mempunyai lebar sekitar 20 km di terletak pada

ketinggian 30 sampai 150 m dpl.

Zona Dataran Aluvial (Alluvial Plain) ; Meliputi dataran yang berada di pantai timur

Sumatera pada bagian timur dari WS Kapar dengan elevasi mulai dari 0 sampai 30 m dpl.

Secara umum, aliran Sungai Kampar berawal dari hulu-hulu sungai yang berada di daerah

punggungan Bukit Barisan yang termasuk pada Zona Geantiklin Bukit Barisan dan

selanjutnya mengalir ke arah timur melewati zona-zona fisiografi lainnya sampai ke muara

sungai yang terletak pada Zona Dataran.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 21

Page 22: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.1.3.1 Topografi

A. Ketinggian

Untuk kondisi topografinya Kab. Kampar sebagian besar merupakan daerah

perbukitan yang berada sepanjang Bukit Barisan yang berbatasan dengan Propinsi

Sumatera Barat,dengan ketinggian antar 0-500 meter dari permukaan air laut.Jenis

Tanahnya arganosol tersebar luas di dataran rendah berawa-rawa dan berasosiasi

dengan humus.

1. Struktur Tanah

Jenis Tanah Podsolik merah kuning dengan bahan induk batuan endapan.

Jenis tanah podsolik merah kuning dengan bahan induk batuan endapan dan

beku.

Jenis tanah podsolik merah kuning kompleks dengan bahan induk bahan

beku.

Secara lebih jelasnya kondisi jenis tanah di Kecamatan Kampar Utara dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel.2.006 : Kondisi Jenis Tanah di Kecamatan Kampar Utara Tiap Kelurahan

No

.Desa / Kelurahan Jenis Tanah

1. Kampung Panjang Podsolik Merah Kuning

2. Sawah Podsolik Merah Kuning

3. Kayu Aro Podsolik Merah Kuning

4. Muaro Jalai Podsolik Merah Kuning

5. Sungai Tonang Podsolik Merah Kuning

6. Sungai Jalau Podsolik Merah Kuning

7. Sendayan Podsolik Merah Kuning

8. Naga Beralih Podsolik Merah Kuning

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Kampar, Tahun 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 22

Page 23: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

B. Kemiringan lereng

Untuk kemiringan lereng Kab. Kampar dapat digolongkan menjadi 5 (lima) kelas yang

dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel.2.007 : Distribusi Penyebaran Kelas Lereng di Wilayah Kab. Kampar

Agar lebih jelas tentang penyebaran kemiringan lereng kab. Kampar dapat dilihat

pada peta dibawah ini.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 23

Page 24: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.003 : Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Kampar

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 24

Page 25: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

C. Morfologi

Morfologi atau bentang alam suatu daerah merupakan perwujudan suatu

daerah yang tercermin dari bentuk muka bumi yang didasarkan pada peta topografi

ataupun kenampakan lapangan. Berdasarkan itu serta ketinggian topografi, kemiringan

lereng dan pola aliran yang ada, maka morfologi Kabupaten Kampar dapat dibagi

menjadi 3 (tiga) satuan morfologi:

a. Satuan mofologi perbukitan bergelombang tinggi menempati ± 40% daerah

studi terletak disebelah barat dan tengah, umumnya menempati daerah yang

diisi oleh endapan pre tersier dimana pada daerah ini resistensi batuan

pembentuk cukup tinggi sehingga pengaruh dari erosi tidak begitu besar. Satuan

ini mempunyai pola sebaran sungai ”Trellisa” dimana pola aliran sungai sangat

dikontrol oleh struktur lapisan batuan penyusun. Tahapan sungainya umumnya

masih dalam tahapan sungai muda dengan lembah sungai yang membentuk

penampang ”VA”. Struktur geologi sangat berpengaruh pada satuan morfologi

ini.

b. Satuan morfologi perbukitan bergelombang rendah berada di tenagah daerah

studi membujur dengan arah barat laut- tenggara menutupu ± 20% daerah studi.

Satuan ini umumnya menempati daerah yang diisi oleh endapan sedimen

Anggota Bawah Formasi Telisa, satuan ini dicirikan oleh kemiringan lereng

yang tidak begitu terjal, sehingga membentuk suatu perbukitan yang

bergelombang rendah. Apabila dilihat secara umumnya satuan ini menempati

”grabena”. pola aliran sungainya umumnya sub dendritik dengan pola yang

dikontrol sangat kuat oleh kekerasan batuan penyusunnya. Struktur pada satuan

ini umumnya telah pada tahapan dewasa dengan penampang sungai berbentuk

hurup “U”.

c. Satuan morfologi dataran bergelombang menempati ± 40% daerah studi terletak

di bebelah timur laut. satuan ini menempati daerah yang diisi oleh batuan

sedimen Anggota Atas Formasi Telisa, Anggota Bawah Formasi Palembang,

Anggota Tengah Formasi Palembang dan Endapan Aluvial. Satuan ini dicirikan

oleh morfologi dataran berundulasi rendah dengan kemiringan lereng rendah.

Satuan ini mempunyai pola aliran sungai “dendritik”. Pola aliran sungai di

satuan ini juga dikontrol oleh kekerasan litologi pembentuk formasi sedangkan

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 25

Page 26: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

struktur tidak begitu berpengaruh. Tahapan sungai pada satuan ini umumnya

sudah pada tahapan dewasa dimana penampang sungainya umumnya.

2.1.3.3 Geologi dan Geomorfologi

Pembahasan geologi daerah perencanaan disamping mengenai jenis, sebaran

dan sifat fisik batuan/ tanah, struktur geologi, juga geomorfologinya, yaitu gambaran

yang berkaitan dengan bentang alam dalam hubungannya dengan jenis batuan

pembentuknya.

Berdasarkan Peta Geologi Lembar Pekanbaru (0816) tahun 1982 dan Solok

(0815) edisi ke-2 tahun 1995 skala 1 : 250.000 (Pusat Penelitian dan Pengembangan

Geologi), Kabupaten Kampar terbentuk dari batuan sedimen dan meta sedimen,

batuan metamorphosis dan batuan terobosan yang tersebar di seluruh wilayah.

Wilayah Kampar pada bagian barat kearah pantai, terbentuk dari formasi geologi

batuan metamorphosis (Pcks, Pckq), batuan sedimen (Qal, Qtpu, Tmol, Tob),

sedangkan wilayah timur terbentuk dari batuan sedimen (Qh, Qal, Qat, Tup, Qpmi).

Wilayah Kampar juga dilalui sesar membujur dari Timur Laut kea rah Tenggara.

Sesar yang terdapat di wilayah bagian barat dekat dengan perbatasan Provinsi

Sumatera Barat diperkirakan penyebab seringnya terjadi longsor di kawasan Batu

Bersurat.

Hasil penyelidik terdahulu Bambang Setiawan dan Endang Suwargi (1983),

bahwa daerah kegiatan terdiri dari satuan batuan yang umurnya bervariasi dari

Paleozoikum hingga Resen. Bagian terbesar daerah kegiatan merupakan suatu seri

batuan sedimen berumur Permo-Karbon yang sebagian mengalami malihan derajat

rendah. Seri batuan ini merupakan suatu endapan ”marine shelf sediments” yang

membentuk pegunungan berarah NW-SE dimana setempat-setempat diisi oleh

endapan sedimen berumur endapan sedimen berumur Tersier. Formasi yang tertua

dari seri batuan ini adalah Formasi Kuantan yang dibentuk oleh satuan batuan serpih,

batusabak, filit, sekis, batugamping, klastik dan batupasir sedangkan Formasi

Bohorok yang ada diatasnya dibentuk oleh stuan batupasir mengandung tufa dan batu

pasir. Batuan sedimen Pra-Tersier lainnya adalah Formasi Tuhur yang diperkirakan

berumur Trias, formasi ini dibentuk oleh satuan batuan batusabak dan serpih dengan

sisipan batupasir. Intrusi batuan granitik diduga terjadi pada masa Mesozoikum,

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 26

Page 27: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

dilapangan pengaruh intrusi ini dapat terlihat dengan adanya gejala malihan sentuh

pada batuan yang diterobosnya yaitu batuan sedimen yang berumur Permo-Karbon.

Sesudah suatu perioda yang ditandai dengan adanya pengangkatan, perlipatan

intrusi batuan beku serta erosi batuan Pra-Tersier kemudian disusul oleh pembentukan

batuan sedimen berumur Tersier yang diawali dengan breksi dan konglomerat pada

bagian dasarnya. Formasi Pematang yang berumur antara Eosen-Oligosen dicirikan

oleh satuan litologi breksi-konglomerat dengan sisipan batupasir, batulempung,

batulanau dan batulumpur, formasi ini diendapkan dalam lingkungan pengendapan air

tawar. Formasi Sihapas kemudian menutupi Formasi Pematang secara tidak selaras

yang berumur Miosen Bawah dan satuan batuan yang membentuknya terdiri dari

konglomerat, batupasir, batulanau, batulanau dan serpih. Formasi Telisa yang

berumur Miosen-Tengah menutupi Formasi Sihapas secara selaras, formasi ini

dibentuk oleh satuan batuan serpih, batulanau, batulempung, napal dan batupasir

glaukonit. Formasi ini diendapkan dalam lingkungan pengendapan yang dicirikan

dengan adanya fosil foram dan plankton.

Formasi Petani yang berumur Pliosen diendapkan diduga tidak selaras di atas

Formasi Telisa yang dibentuk oleh satuan batuan serpih dengan sisipan batupasir dan

batulanau, formasi ini diendapkan dalam lingkungan pengendapan yang bervariasi.

Batuan vulkanik berkomposisi antara andesit dan basalt diduga berumur Mio-Pliosen,

batuan ini menutupi Formasi Bohorok dan Formasi Sihapas. Sedangkan Batuan

Kwarter umumnya adalah alluvial yang terdiri dari kerikil, pasir dan lempung, di

daerah kegiatan batuan ini dapat dipisahkan menjadi dua satuan geologi yaitu Formasi

Minas yang berumur Pleistosen dan Alluvium muda yang berumur Resen..

Berdasarkan peta percepatan batuan seperti ditunjukkan pada Gambar 3 - 8 di bawah

ini maka percepatan batuan dasar untuk Wilayah Sungai Kampar relatif sama dengan

daerah Provinsi Riau secara keseluruhan yaitu 0,8 – 2,4 m/dtk2, sehingga termasuk

dalam kategori daerah medium bahaya gempa.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 27

Page 28: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Tabel 2.008 : Formasi Geologi dan Batuan Induk di Wilayah Kabupaten Kampar

No

.

Formasi Geologi Periode Litologi

1 Aluvium Muda

(Qh)

Kuarter

(Holosen)

Batuan Sedimen yang terdiri dari : Kerikil, Pasir dan

Lempung

2 Aluvium Sungai

(Qal)

Kuarter

(Plistosen)

Batuan Sedimen yang terdiri dari : Kerikil, Pasir,

Lempung sisa-sisa tumbuhan dan rawa gambut

3 Aluvium Tua

(Qp)

Kuarter

(Holosen-

Plistosen)

Batuan Sedimen yang terdiri dari : Kerikil, Pasir,

Lempung sisa-sisa tumbuhan dan rawa gambut

4 Undak Sungai

(Qat)

Kuarter Batuan endapan yang terdiri dari : Bongkah, Kerikil,

Pasir dan Lempung

5 Formasi Minas

(Qpmi)

Kuarter

(Plistosen)

Batu sedimen yang terdiri dari : Kerikil, sebaran

kerakal, pasir dan lempung

6 Formasi Petani

(Tup)

Tersier

(Pliosen)

Batuan sedimen yang terdiri dari : batu lumpur

mengandung karbonan, lignit sedikit batu lanau dan

batu pasir

7 Formasi Telisa

(Tint)

Tersier

(mioseu)

Batuan sedimen yang terdiri dari : batu lumpur

gampinganabu-abu, batu gamping tipis, batu lanau

dan sedikit batu pasir glaukonit termasuk dalam Grup

Kampar.

8 Anggota Atas

Formasi

Palembang(Qtpu)

Kuarter Batuan sedimen yang terdiri dari : tuf asam

berbatuapung, batupasir tufan, bentonit, sisipan lignit

dan kayu terkersikkan

9 Formasi Bahorok

(Pub)

Perem dan

Karbon

Batuan sedimen yang terdiri dari : wake, wake

konglomeratan dan turbidit, termasuk dalam Grup

Tapanuli

10 Anggota Tanjung

Pauh (Pukt)

Perem dan

Karbon

Batuan sedimen terdiri dari : dominan muskovit,

klorit = sekis karbonat dengan liniasi kuat, termasuk

Grup Tapanuli

11 Anggota

Pawan

Perem dan

Karbon

Batuan sedimen terdiri dari : klorit - sekis karbonat

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 28

Page 29: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

(Pukup)

12 Formasi Sihapas

(Tms)

Tersier

(Miosen)

Batuan sedimen terdiri dari : batu pasir, konglomerat,

batu lanau, termasuk Grup Kampar

13 Formasi Tuhur

(Mtt)

Trias Sama dengan Lembar Solok

14 Anggota Filiat

dan Serpih

Kuantan (PCks)

Perem dan

Karbon

Batuan Metamorfosis (malihan) terdiri dari :serpih

dan filit,sisipan batu sabak, kuarsit, batulanau, rijang

dan aliran lava

15 Anggota Bawah

Formasi Ombilin

(Tmol)

Tersier

(Miosen)

Batuan sedimen terdiri dari : batu pasir kuarsa

mengandung mika sisipan arkose, serpih lempungan,

konglomerat kuarsa dan batubara

16 Anggota Bawah

Formasi

Kuantan(PCkq)

Perem dan

Karbon

Batu metamorfosis (malihan) terdiri dari : kuarsit dan

batu pasir kuarsa sisipan filit, batu sabak, serpih,

batuan gunung api, tuf klorit, konglomerat dan rijang

17 Granit Giti

((Mpigt)

Trias Batuan terobosan terdiri dari : granit mengandung

timah dan pagmatit turmalin

18 Granit Ulak

(Mpiul)

Trias Batuan terobosan terdiri dari : granit perdaunan

19 Anggota Bawah

Formasi Telisa

(Tintl)

Tersier

(Miosen)

Batuan sedimen terdiri dari : Napal lempungan,

batupasir lignit, tuf breksi andesit dan batupasir

glaukonitan

20 Formasi Brani

(Tob)

Tersier

(Oligosen)

Batuan sedimen terdiri dari : konglomerat dengan

sisipan batu pasir

Sumber:Dokumen RTRW Kab. Kampar, 2011

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 29

Page 30: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.004 : Peta Geologi Kabupaten Kampar

.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 30

Page 31: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.1.3.4 Hidrologi dan Hidrogeologi

Air tanah di kawasan studi termasuk dalam kategori dangkal. Disamping itu,

kawasan studi juga dilewati oleh aliran Sungai Kampar. Dimana potensi air /

hidrologi pada kawasan studi dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

warga dengan menggunakan sistem perpipaan dan non-perpipaan. Sistem perpipaan

merujuk kepada pendistribusian air bersih oleh PDAM dengan model filterisasi /

penyaringan / pemurnian air baku menjadi air bersih, sedangkan sistem non-perpipaan

merujuk kepada pola pemenuhan kebutuhan air bersih secara mandiri melalui sumur-

sumur (sumur gali dan artesis). Di Kecamatan Kampar Utara terdapat beberapa

sumber air alam, meliputi :

Air Hujan

Sebagai bagian negara tropis, Kecamatan Kampar Utara memiliki dua musim,

yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Turunnya air hujan di Kecamatan

Kampar Utara pada umum mengalami peningkatan pada bulan Oktober – Mei.

Air Permukaan

Sungai utama yang mengalir di Kecamatan Kampar Utara adalah Sungai

Kampar. Disamping potensi sungai tersebut, air permukaan di Kecamatan

Bangkinang juga berupa rawa-rawa yang tersebar pada masing-masing kelurahan

yang terdapat di Kecamatan Kampar Utara.

Air Tanah

Air tanah adalah air yang mengalir di bawah permukaan bumi terdiri atas air

tanah dangkal dan air tanah sedang (artesis) yang dapat diambil dengan sistem

pembuatan sumur baik berupa sumur biasa maupun sumur artesis.

Air tanah yang ada di Kecamatan Kampar Utara meliputi air tanah dangkal

dan air tanah dalam. Air tanah dangkal diketahui keberadaannya melalui sumur-sumur

penduduk sebagai pengguna utama sedangkan air tanah dalam diketahui dari

identifikasi melalui sumur-sumur artesis.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 31

Page 32: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Dengan melihat kondisi hidrologi di kawasan studi yang terdiri dari sungai,

maka perlu adanya suatu peraturan yang mengatur tentang sempadan sungai sebagai

acuan untuk menentukan jarak ideal lahan terbangun dari sungai. Acuan tersebut

dapat disusun antara lain dengan berpedoman kepada UU No. 5 tahun 1990 dan

Keppres No. 32 tahun 1990.

Di daerah Kab.Kampar terdapat 2 buah sungai besar dan beberapa sungai kecil,yaitu:

Sungai Kampar yang panjangnya ± 413,5 Km dengan kedalaman rata-rata 7,7

meter dengan lebar rata-rata 143 merer.Seluruh bagian sungai ini termasuk

dalam Kabupaten Kampar yang meliputi Kecamatan XIII Koto

Kampar,Bnagkinang,Bangkinang Barat,Kampar,Siak Hulu,dan Kampar Kiri.

Sungai Siak bagian hulu yakni panjangnya ±90 Km dengan kedalaman rata-rata

8-12 meter yang melintasi Kecamatan Tapung.

Sungai-sungai besar terdapat di Kab.Kampar ini sebagian masih berfungsi

baik sebagai sarana dan prasarananya perhubungan, sumber air bersih budidaya ikan

maupun sebagi sumber energy listrik (PLTA koto Panjang).

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 32

Page 33: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.005: Peta Hidrologi Kabupaten Kampar

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 33

Page 34: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.1.4 Pengunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Kampar terdiri dari bangunan dan

halamannya,tegal kebun ladang huma,padang rumput,tambak,kolam tebat

empang,lahan sementara tidak dibangun, hutan, perkebunan, sawah, dll. Luas tanah di

Kab.Kampar adalah 1.128.928 Ha terdiri dari 2 (dua) jenis pemanfaatan yaitu sebagai

lahan terbangun (bangunan, perkebunan, pertanian, perdagangan, dll) sebesar 648.145

Ha dan sisanya merupakan lahan non terbagun, umumnya berupa padang

rumput,rawa,lahan kosong, hutan, dll sebesar 480.873 Ha. Berikut Tabel.006

Penggunaan Lahan Di Kec.Kampar Tahun 2008.

Tabel .2.009 : Luas Tanah Menurut Penggunaan Di Kab. Kampar Tahun 2010

Jenis

Penggunaan Tanah

Jumlah

(Ha)

Persentase

Tanah Sawah 10009 1 %

Pekarangan,bangunanDan lahan lainnya

87005 8 %

Tegal Kebun 94803 9 %

Ladang Huma 54370 5 %

Padang Rumput 10892 1 %

Rawa tidak ditanami 19655 2 %

Kolam 1425 0 %

Sementara tidak diusahakan 48173 5 %

Hutan 160695 15 %

Perkebunan 394475 37 %

Tanah dan lain-lain 178084 17 %

Jumlah 1059586 100 %

Sumber:Kampar Dalam Angka 2010

Agar lebih jelasnya tentang persentase penggunaan lahan di kabupaten

Kampar berikut disajikan grafik tentang persentase luas tanah menurut

penggunaannya dikabupaten kampar.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 34

Page 35: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

1%8% 9%

5%

1%2% 0%

5%

15%37%

17%

Gambar 2.006 : Persentase Luas Tanah Menurut Penggunaan Di Kab. Kampar Tahun 2010

Tanah SawahPekarangan,bangunanDan lahan lainnyaTegal KebunLadang HumaPadang RumputRawa tidak ditanamiKolamSementara tidak diusahakanHutanPerkebunanTanah dan lain-lain

Sumber: Hasil analisa Kabupaten Kampar dalam angka 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 35

Page 36: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.007 : Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Kampar

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 36

Page 37: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.1.5 KependudukanDari hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Kampar

sementara adalah 686.030 orang, dengan penduduk laki‐laki sebanyak 353.787 orang dan

penduduk perempuan 332.243 orang. Dari hasil SP2010 tersebut masih tampak bahwa

penyebaran penduduk Kabupaten Kampar sebagian besar tertumpu di Kecamatan Siak Hulu

yakni 12,5 persen, kemudian diikuti oleh Kecamatan Tapung sebesar 12,00 persen.

Selanjutnya Kecamatan Tapung Hulu dan Tapung Hilir dengan besar masing‐masing adalah

10,2 persen dan 7,6 persen. Kemudian Kecamatan Tambang yang berbatasan dengan Kota

Pekanbaru juga memberikan kontribusi yang cukup tinggi yaitu 7,3 persen sementara

kecamatan lainnya di bawah 7 persen. Kecamatan Kampar Kiri Hilir dan Kampar Kiri Hulu

adalah 2 kecamatan dengan urutan terbawah yang memiliki jumlah penduduk 10.158 orang

dan 10.548 orang. Sementara Kecamatan Bangkinang sebagai ibu kota kabupaten memiliki

penduduk sebanyak 34,643 orang. Kabupaten Kampar dengan luas wilayah sekitar 11.289,28

kilo meter persegi dan didiami oleh 686.030 orang dengan kepadatan penduduk sebanyak 64

orang per kilo meter persegi. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya

adalah Kecamatan Bangkinang yaitu sebanyak 427 orang per kilo meter persegi sedangkan

kecamatan yang paling rendah adalah Kecamatan Kampar Kiri Hulu yaitu sebanyak 8 orang

per kilo meter persegi. Jumlah penduduk Kabupaten Kampar Tahun 2008 tercatat 633,221

jiwa, jumlah penduduk laki-laki lebih besar daripada perempuan, terdiri dari penduduk laki-

laki 324,917 jiwa (51,30%) dan perempuan 308,404 jiwa (48,70%). Kecamatan yang

mempunyai jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Tapung Hulu yaitu 73,384 jiwa

dan jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan kampar Kiri Hilir yaitu 9,910 jiwa.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 37

Page 38: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar .2.008 : Tren Jumlah Penduduk KabupatenKampar dari tahun 2000 s/d 2010

Bila dilihat dari komposisinya maka akan perbandingan jumlah laki-laki dan

perempuannya yaitu dapat dilihat pada gambar piramida dibawah ini.

Gambar 2.009 : Piramida Penduduk Kabupaten Kampar Tahun 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 38

Page 39: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Bila ditinjau dari tingkat kepadatannya, maka kepadatan penduduk Kabupaten

Kampar adalah 58 jiwa/km2. Kepadatan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Kampar

yaitu 320 jiwa/km2 dan kepadatan terkecil terdapat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Sex

ratio penduduk Kabupaten Kampar sebesar 106 artinya jumlah penduduk laki‐laki 6 persen

lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan Sex ratio terbesar terdapat di 4

kecamatan yakni Kecamatan Sahilan 112 serta, Kecamatan Tapung, Kecamatan Tapung Hulu

dan Kampar Kiri Hilir yakni masing‐masing 110. sementara kecamatan dengan sex ratio

terkecil adalah Kecamatan Kampar Utara yaitu sebesar 100, artinya hampir tidak ada

perbedaan jumlah penduduk laki‐laki dan perempuan. dan Untuk sebarannya dapat dilihat

padatabel 2.010 dan gambar.2.010 dibawah ini.

Tabel.2.010 : Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Kabupaten Kampar

Sumber : BPS Kampar, 2010.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 39

Page 40: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.010 : Peta Sebaran Kepadatan Kependudukan Kabupaten Kampar

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 40

Page 41: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.1. 6 Perekonomian

2.1.6.1 Sosial Masyarakat Dari segi sosial budaya, Masyarakat Kampar termasuk daerah dengan

tingkat heterogenitas etnis yang tinggi. Selain penduduk asli (orang Melayu

Riau), maka suku bangsa lain yang cukup dominan di Riau ialah

Minangkabau, Jawa, Batak, dan Cina. Dengan tingkat migrasi penduduk

cukup tinggi, namun soliditas masyarakat tampak kuat. Ada dua faktor yang

mengikat masyarakat di wilayah studi menjadi relatif solid, yaitu kesamaan

agama dan kekompakan diantara tokoh-tokoh masyarakat. Pernyataan visi

Riau sebagai Pusat Kebudayaan Melayu dapat dibaca sebagai : Riau adalah

wilayah dengan penduduk yang hampir seluruhnya beragama Islam.

Kesamaan agama ini merupakan faktor pengikat utama masyarakat secara

social budaya. Faktor kedua adalah adanya kesamaan pandangan di antara

tokoh-tokoh Masyarakat dalam merespon aktivitas pemerintahan sehari-hari.

Ketiga pilar tokoh Masyarakat itu ialah tokoh adat (lembaga adat), tokoh

agama (MUI), dan tokoh cendekiawan (antara lain yang tergabung dalam

Forum Komunikasi dan Pemuka masyarakat Kampar.

Pembangunan dan pembinaan Sumberdaya manusia sangat penting

peranannya dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan.

Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah studi sangat

diperlukan guna mencapai tujuan pelaksanaan pembangunan dengan baik.

Potensi pengembangan Sumber Daya Manusia di wilayah studi ditinjau dari

aspek kondisi dan karakteristik kependudukan adalah sebagai berikut :

Memiliki jumlah angkatan kerja yang cukup besar.

Memiliki sifat kegotongroyongan yang tinggi.

Berdasarkan potensi ekonomi dapat memacu pertumbuhan angkatan

kerja.

Permasalahan kependudukan di wilayah studi adalah sebagai berikut :

Masih relatif rendah tingkat penyerapan tenaga kerja, mengingat

ketersediaan lapangan kerja hanya terbatas pada kegiatan perkebunan,

sedangkan sektor jasa pelayanan umum dan pertambangan belum

banyak membantu dalam menyerap tenaga kerja.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 41

Page 42: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Tingkat pendidikan di wilayah studi masih relatif rendah, hal ini dapat

menyebabkan rendahnya upah tenaga kerja dan status pekerjaan

umumnya sebagai tenaga kasar.

Heterogenitas masyarakat, baik secara sosial-ekonomi maupun sosial

budaya yang menuntut pemenuhan kebutuhan yang beragam belum

terakomodir dalam kegiatan pemanfaatan ruang kota.

2.1.6.2 Mata Pencaharian Penduduk

Ditinjau dari segi mata pencaharian penduduk ,sebagian besar

penduduk di wilayah Kabupaten Kampar berusaha di sektor pertanian dengan

prosentase 70% , selebihnya berusaha di sektor pemerintahan, pertambangan

dan penggalian, industri, listrik, gas dan air minum, bangunan/konstruksi,

perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi , keuangan,

asuransi dan usaha persewaan serta sektor jasa.

2.1.6.3 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pendapatan Regional merangkum perolehan nilai tambah yang tercipta

dari seluruh kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah pada periode waktu

tertentu. PDRB juga dapat menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi suatu

daerah. Dari hasil perhitungan PDRB Kabupaten Kampar dapat diketahui

besarnya laju pertumbuhan dan struktur ekonomi Kabupaten Kampar. Bila

dilihat dari angka PDRB atas dasar harga konstan tanpa migas, maka telah

terjadi kenaikan dari Rp. 4.074,42 milyar pada tahun 2008 menjadi Rp.

4.354,92 milyar pada tahun 2009. Artinya pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Kampar pada tahun 2009 sebesar 6,88 persen.

Sejalan dengan RPJMD Kabupaten Kampar, kebijaksanaan

pembangunan daerah Kabupaten Kampar pada RPJMD tahun 2007 – 2011

diletakkan kepada bidang ekonomi dengan titik berat pembangunan sector

pertanian dalam arti luas dan meningkatkan industri yang mengolah bahan

mentah yang ada di daerah, guna meningkatkan pendapatan masyarakat,

kesempatan kerja serta keseimbangan pembangunan Daerah tanpa

mengabaikan sektor lainnya. Untuk melihat lebih jauh mengenai struktur

ekonomi Kampar dapat dilihat dari peranan masing – masing sektor terhadap

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 42

Page 43: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

pembentukan PDRB Kampar. Dalam penghitungan PDRB tahun 2009 ini

menggunakan tahun dasar 2000 dengan klasifikasi sembilan sektor seperti

yang diuraikan pada tabel A.

Pada tabel 2.011 terlihat bahwa sumbangan masing – masing sector

terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut :

sumbangan sektor pertanian sebesar 57.14 %, industri pengolahan 16.72 %,

perdagangan, hotel dan restoran 7.63 % , bangunan 6.44 %, jasa – jasa 4,63 %,

pertambangan dan penggalian 3,40 %, angkutan dan komunikasi 2,76 %,

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 1,12 % , serta listrik, gas dan air

bersih sebesar 0,10 %. Dari kontribusi masing – masing sektor terlihat tiga

sektor ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan

PDRB Kabupaten Kampar masing – masing adalah sektor pertanian, sektor

industri pengolahan, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Pada Tahun

2009 sektor pertanian memberikan sumbangan terhadap PDRB yakni sebesar

57.14 % dengan nilai Rp. 7.921.961,80 juta rupiah.

Jika diamati lebih lanjut peranan masing – masing sektor terhadap

pembentukan PDRB Kampar pada tahun – tahun sebelumnya, peranan sector

pertanian cendrung semangkin menurun. Sedangkan peranan diluar sector

pertanian cendrung meningkat. Perubahan struktur ini memungkinkan untuk

mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang antara sektor pertanian dengan

sektor lainnya diluar pertanian. Sesuai dengan arahan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP Nas) maupun RPJPD

Kabupaten Kampar bahwa sektor pertanian tetap menjadi sektor andalan tapi

akan ditunjang oleh sektor industri yang handal tanpa mengabaikan sector

lainnya. Sebagai contoh salah satu komoditi hasil pertanian di daerah ini

adalah kelapa sawit , karet, dan lain-lain, kemudian untuk mengolah kelapa

sawit ini banyak didirikan pabrik - pabrik kelapa sawit (PKS) yang mengolah

buah kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO).

Dampak dari pembangunan pabrik kelapa sawit ini akan menambah

kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, dan lain-lain. Diharapkan dalam

jangka panjang sektor industri ini akan menjadi “Leading Sector” dan mampu

mendorong pertumbuhan sektor lainnya.

Sumbangan kedua terbesar setelah sektor pertanian adalah sector

industri pengolahan. Pada tahun 2002 sumbangan industri pengolahan

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 43

Page 44: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Kampar sebesar 16,90 % dengan

nilai ± Rp 584,28 milyar. Kemudian kontribusinya meningkat menjadi 20,19

% dengan nilai yang cukup besar yaitu ± Rp 868,23 milyar pada tahun 2003,

pada tahun 2004 kontribusinya naik menjadi 20,57 % dengan nilai menjadi ±

Rp. 1.043,53 milyar . Kemudian pada tahun 2005 hingga 2009 kontribusinya

terus mengalami penurunan dengan masing-masing 19,72 % dengan nilai ±

Rp. 1.191,045 milyar dan 18,84 % dengan nilai ± Rp.1.389,026 milyar dan

17,87 % dengan nilai Rp. 1.643,445 milyar serta 17,31 % dengan nilai Rp.

1.961,051 milyar, dan pada tahun 2009 sumbangan sektor Industri terhadap

pembentukan PDRB menjadi 16.72 % atau Rp. 2.318.596,12 milyar. Dan

kontribusi ketiga terbesar setelah sektor pertanian dan sektor industry

pengolahan adalah sektor perdagangan hotel, dan restoran.

Pada tahun 2002 sumbangan sektor ini menyumbang sebesar 8,42%

dengan nilai ± Rp 290,90 milyar kemudian tahun 2003 naik menjadi 7,99 %

dengan nilai Rp. 343,76 milyar, tahun 2004 naik menjadi 8,30 % dengan nilai

± Rp 421,09 milyar, kemudian pada tahun 2005 terjadi penurunan hingga

2007 dan sedikit mengalami kenaikan pada tahun 2008 dan 2009.

Dengan kontribusi pada tahun 2005 sebesar 7,43 % dengan nilai ± Rp

448,81 milyar, tahun 2006 turun menjadi 6,98 % dengan nilai ± Rp. 514,89

milyar, tahun 2007 sebesar 6,52% dengan nilai Rp. 599,79 milyar dan tahun

2008 menjadi 6,89 % dengan nilai Rp. 780,89 milyar, tahun 2009 7.63 % atau

Rp. 1.057,59 milyar. Sedangkan sumbangan sektor lainnya diluar tiga sektor

diatas seperti pertambangan dan penggalian, keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan,angkutan dan komunikasi, bangunan masing-masing dibawah 7 %.

Sementara itu sektor yang memberikan sumbangan terkecil dalam

pembentukan PDRB Kabupaten Kampar ini adalah sektor listrik, gas, dan air

bersih. Pada tahun 2002 sumbangan sektor ini sebesar 0,12 % dengan nilai Rp.

4,28 milyar, kemudian tahun 2004 kontribusinya tetap 0,12 % dengan nilai

meningkat sebesar Rp. 6,13 milyar , pada tahun 2005 tetap sebesar 0,12 % tapi

nilainya naik menjadi Rp. 7,04 milyar dan pada tahun 2006 terjadi sedikit

penurunan menjadi 0,11 % dengan nilai sedikit meningkat yaitu Rp. 7,93

milyar kemudian pada tahun 2007 juga mengalami penurunan menjadi 0.10 %

dengan nilai Rp. 9,209 milyar, dan pada tahun 2008 dan 2009 sama-sama 0,10

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 44

Page 45: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

% dengan nilai Rp. 10,99 milyar dan Rp. 13.91 milyar. seperti terlihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 2.011 : Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar

Atas Dasar Harga Berlaku 2005 – 2009

Sumber: Kampar Dalam Angka, 2009

PDRB Perkapita dan pendapatan Regional Perkapita adalah cerminan besarnya nilai

tambah yang dihasilkan oleh seluruh faktor produksi yang ada di kabupaten ini pada tahun

tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang bersangkutan. Berbagai

upaya dari hasil Pembangunan yang telah dilakukan di daerah ini, Atas harga berlaku PDRB

perkapita Kabupaten Kampar mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan. Begitu

juga PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (riil) tahun 2009 mengalami peningkatan

dibandingkan dengan tahun 2008. Pada tahun 2008 Produk Domestik Regional Bruto

perkapita Kampar atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 17,58 juta, kemudian tahun 2009

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 45

Page 46: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

meningkat menjadi Rp. 20,94 Juta atau meningkat 19,10 %. Sedangkan secara riil atas dasar

harga konstan 2000 PDRB perkapita Kampar tahun 2008 sebesar Rp. 6,32 juta , kemudian

tahun 2009 menjadi Rp. 6,58 juta atau naik sebesar 4,04 %. Kenaikan perkapita ini terjadi

karena harga kelapa sawit di pasaran dunia naik dan mulai membaiknya perekonomian

masyarakat.

Gambar.2.011 : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kampar Tanpa Migas

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 – 2009

Sumber : Master Plan Penyediaan Air minum Kabupaten Kampar

Gambar .2.012 : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kampar Tanpa

Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 – 2009

Sumber : Master Plan Penyediaan Air minum Kabupaten Kampar

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 46

Page 47: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.013 : Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar Tanpa Migas

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009

Sumber : Master Plan Penyediaan Air minum Kabupaten Kampar

Gambar.2.014 : Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar Tanpa Migas

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2009

Sumber : Master Plan Penyediaan Air minum Kabupaten Kampar

pendapatan atau untuk melihat perkembangan pendapatan seluruh produk dari

tahun ke tahun atas dasar harga-harga konstan atau harga dasar yang berlaku, bila

produksi tiap-tiap tahun dinilai dengan harga pada tahun-tahun yang bersangkutan

(harga pada tahun dasar).

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 47

Page 48: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.1. 7 Transportasi

Pembangunan jalan di Kab.Kampar setiap tahunnya meningkat,guna

memperlancar arus barang dan jasa serta membuka keterisolasian suatu daerah.

Pembangunan prasarana jalan diharapkan secara langsung memberikan manfaat besar

bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Panjang jalan kabupaten di Kab.Kampar

pada tahun 2010 berjumlah 2.616,35 Km yang terdiri dari jalan nasional 182,29 Km

jalan Provinsi 405,86 Km dan Jalan Kabupaten 2.028,35 Km,. Jaringan jalan yang

baik akan memudahkan para pengendara untuk pulang ataupun pergi ke tujuan dengan

aman, nyaman dan selamat,dan ditunjang dengan moda transportasi yang ada, baik itu

mobil, motor, dll. Jaringan jalan yang bagus akan memudahkan suatu wilayah untuk

berinteraksi dengan wilayah lain serta berdampak pada perkembangan pembangunan

yang ada. Pada tahun 2010 jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Polres terdiri

dari bis sebanyak 4.810 buah,oplet 994 buah,pick up 1.951 buah,truck 3.431 buah

dan sepeda motor 69,662 buah.

Guna mengembangkan potensi antar kelurahan di Kab. Kampar dan

mendukung fungsi/ kedudukan Kab.Kampar, maka pengembangan system

transportasi dimaksudkan untuk:

Mengembangkan system jaringan transportasi dan saranaa perangkutan yang ad

agar dapat mengembangkan daerah luar (hinterland).

Mendukung fungsi Kab.Kampar baik sebagai pusat Pemerintahan, Pusat

Pendidikan, pusat perdagangan, maupun sebagai pintu masuk daerah tujuan wisata.

Mengembangkan hubungan antar Kab.Kampar dengan wilayah-wilayah lainnya

yang terdapat di Pulau Sumatra dalam kerangka system jaringan jalan lintas

Sumatra.

Adapun jenis transportasi yang ada di Kab.Kampar terdiri dari :

1. Angkutan Darat

Adapun sarana transportasi darat yang tersedia di Kab.Kampar umumnya

terdiri dari moda transportasi berupa kendaraan pribadi, angkutan umum dalam kota

(Angkot), Bis, angkutan barang,dll

a) Kendaraan Pribadi

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 48

Page 49: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Adapun sarana transportasi darat yang ada di Kab.Kampar ini terdiri atas kendaraan

pribadi seperti Mobil, dan Motor.

b) Angkutan Umum

Sarana angkutan penumpang utama di Kab.Kampar terdiri dari angkutan dalam kota

seperti tapung,Kampar,Kampar kiri,rumbio jaya,dll.Dan angkutan antar kota dengan

kota-kota sekitarnya seperti,Rantau Berangin,Pasir,Tandun,dll .Untuk lebih jelasnya

lihatlah tabel jumlah kendaraan angkutan di Kab. Kampar berikut:

Tabel.2.012 : Jumlah Kendaraan Angkutan Darat Bermotor Menurut Jenis

dan Kecamatan Tahun 2010

Kecamatan Bis Oplet Pick Up Truk Sepeda

MotorKampar Kiri 239 48 97 172 3.480Kampar Kiri Hulu 238 48 97 169 3.491Kampar kiri Hilir 233 48 97 178 3.475Kampar Kiri Tengah 235 50 97 174 3.460Gunung Sahilan 214 50 97 171 3.431XIII Koto Kampar 236 50 97 168 3.450Bangkinang Barat 240 50 97 167 3.459Salo 231 50 97 165 3.485Tapung 237 50 97 164 3.440Tapung Hulu 236 50 98 159 3.431Tapung Hilir 235 50 98 170 3.476Bangkinang 245 50 98 174 3.472Bangkinang Seberang 251 50 98 180 3.491Kampar 230 50 98 189 3.572Kampar Timur 229 50 98 190 3.580Rumbio Jaya 240 50 98 181 3.221Kampar Utara 231 50 98 185 3.821Tambang 201 50 98 187 3.630Siak Hulu 305 50 98 144 3.398Perhentian Raja 304 50 98 144 3.399Jumlah Total 4.810 994 1.951 3.431 69.662

Sumber:Kampar Dalam Angka 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 49

Page 50: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Kampar

Kiri

Kampar

Kiri Hulu

Kampar

kiri H

ilir

Kampar

Kiri Ten

gah

Gunung Sah

ilan

XIII Koto Kam

par

Bangki

nang B

arat

Salo

Tapung

Tapung H

ulu

Tapung H

ilir

Bangki

nang

Bangki

nang S

ebera

ng

Kampar

Kampar

Timur

Rumbio Jaya

Kampar

Utara

Tamban

g

Siak H

ulu

Perhen

tian Raja

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

Grafik Jumlah Angkutan Darat Bermotor Menurut Jenis Kendaraan Kab. Kampar Tahun 2010

BisOpletPick UpTrukSepeda Motor

Sumber: Hasil analisa Kabupaten Kampar dalam angka 2010

Tabel.2.013 : Panjang Jalan Menurut Statusnya di Kab.Kampar

Pada Tahun 2006-2010 (Km)

Uraian Tahun2006 2007 2008 2009 2010

Jalan Nasional 94,59 94,59 94,59 182,29 182,29Jalan Propinsi 242,42 242,42 242,42 405,86 405,86Jalan Kabupaten 1.963,01 1.979,31 2.003,01 2.019,60 2.028,35Jumlah Total 2.299,93 2.316,23 2.339,93 2.607,75 2.616,35

Sumber: Sumber Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab.Kampar

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 50

Page 51: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Jalan Nasional

Jalan Propinsi

Jalan Kabupaten

0 500 1000 1500 2000 2500

Gambar.2.016 : Grafik Panjang Jalan Menurut Statusnya di Kab. Kampar

20102009200820072006

Sumber: Hasil analisa Kantor BPS Kab. Kampar

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 51

Page 52: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.017 : Peta Jaringan Jalan Kabupaten Kampar

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 52

Page 53: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2 KONDISI KECAMATAN KAMPAR UTARA

2.2.1 Administratif dan Pemerintahan

Kecamatan Kampar Utara adalah salah satu dari 20 kecamatan yang ada dikabupaten

kampar. Kecamatan Kampar Utara ini terletak di bagian tengah kabupaten kampar. Dengan

luas wilayah 19.462,3 Ha. Kecamatan Kampar Utara ini terbagi 8 desa yaitu desa Sawah,

desa Kampung Panjang, desa Kayu Aro, desa Muara Jalai, desa Sungai Tonang, desa Sungai

Jalau, desa Sendayan dan desa Naga Beralih. Dan yang menjadi Ibukota kecamatan yaitu

desa Sawah.

Dari 8 desa yang ada ini terbagi lagi dalam beberapa RT dan RW dengan jumlah aparat

pemerintahnya sebagai berikut :

Desa/kelurahan Pamong desa Rukun warga Rukun tetanggaKampung panjang 5 6 12Sawah 5 8 16Kayu aro 5 2 9Muara jalai 5 11 22Sungai tonang 5 5 10Sungai jalau 5 13 26Sendayan 5 8 15Naga beralih 5 6 12Jumlah total 40 59 122Tabel.2.014 : Jumlah aparat pemerintah menurut desa di kecamatan Kampar Utara

tahun 2010

Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam Angka 2010,BPS

Kecamatan Kampar Utara sangat kaya akan sumber daya alam, seperti migas, pertanian

dan perikanan. Namun itu semua itu belum dikelola dengan maksimal, seperti cadangan

minyak bumi yang berada di desa Muara Jalai yang sampai saat ini belum dikelola. Untuk

pertanian kelapa sawit dan perkebunan karet sudah lama menjadi mata pencaharian

masyarakat, terutama perkebunan sawit sudah banyak menggunakan sistem PIR (Perkebunan

Inti Rakyat), namun untuk perkebunan karet masyarakat masih menggunakan sistem

tradisional, baik pemeliharaan maupun penanaman dengan bibit yang dicabut dari kebun

karet itu sendiri.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 53

Page 54: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Adapun secara keseluruhan Kecamatan Kampar Utara memiliki batasan administrasi,

sebagai berikut :

Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Bangkinang Seberang dan Kecamatan

Tapung.

Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Rumbio Jaya.

Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Kampar.

Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Bangkinang Seberang.

Gambar.2.018 : Foto Kantor Pemerintahan Kecamatan Kampar Utara

Sumber : Hasil Survei KeKcamatan Kampar Utara tahun 2012

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 54

Page 55: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.019 : Peta Administrasi Kecamatan Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 55

Page 56: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.2 Karakteristik Fisik Dasar Kecamatan Kampar Utara

2.2.2.1 Topografi

Menurut ketinggian dari permukaan laut (dpl), wilayah Kecamatan Kampar

Utara termasuk dalam klasifikasi kawasan dengan kondisi dataran berombak (25-100

meter dpl), merupakan wilayah berombak, meliputi terdapat di seluruh wilayah

Kecamatan Kampar Utara. Berdasarkan dari datadinas pertanian diketahui bahwa

ibukota kecamatan Kampar Utara yaitu desa sawah berada pada ketinggian 38 m dpl

dan desa lainnya berada pada ketinggian yang hampir sama dengan desa sawah tersebut.

Dan jika dilihat menurut kelas kemiringannya, kondisi topografi Kecamatan

Kampar Utara diklasifikasikan memiliki kondisi topografi datar sampai dengan landai,

yaitu :

Kondisi kemiringan lahan antara 0-8% merupakan daerah dengan kondisi

kemiringan lahan datar;

Kondisi kemiringan lahan antara 8-15% termasuk dalam kategori lahan landai.

Namun untuk lebih jelasnya tentang topografi dari kecamatan Kampar Utara dapat

dilihat pada peta kelerengan kecamatan Kampar Utara dibawah ini.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 56

Page 57: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.020 : Peta Kelerengan Lahan Kecamatan Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 57

Page 58: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.2.2 Hidrologi

Hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cair), gas,

padat pada, dalam dan diatas permukaan tanah. Termasuk didalamnya adalah penyebaran ,

daur dan prilakunya, sifat – sifat fisik dan kimiawinya, serta unsur – unsur hidup dalam air itu

sendiri.

Sumber dan Debit Air

Keterpadatan air tanah pada suatu daerah terutama sangat dikontrol oleh beberapa

faktor seperti curah hujan, kelulusan batuan dan kondisi / bentuk daerah. Kondisi hidrologi di

kecamatan Kampar Utara di bedakan atas 2 bagian yaitu kondisi hidrologi air permukaan dan

air tanah.

a. Hidrologi Air Permukaan

Hidrologi air permukaan pada umunya berasal dari sungai – sungai yang mengalir di

Kecamatan Kampar Utara seperti sungai kampar dan sungai-sungai kecil lainnya.

b. Hidrologi Air Tanah

Menurut kondisi lithologinya, kecamatan Kampar Utara mempunyai air tanah

dangkal di Kecamatan Kampar Utara dijumpai pada kedalaman 3-10 meter dibawah

permukaan tanah , sedangakan untuk air tanah dalam dijumpai pada kedalaman antara

25-70 meter dibawah permukaan tanah. Sungai-sungai besar terdapat di Kecamatan

Kampar Utara ini sebagian masih berfungsi baik sebagai sarana dan prasarananya

perhubungan,sumber air bersih budidaya ikan maupun sebagi sumber energi listrik

(PLTA koto Panjang).

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 58

Page 59: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.021 : Peta Hidrologi Kecamatan Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 59

Page 60: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.2.3 Geologi

Pembahasan geologi daerah perencanaan disamping mengenai jenis , sebaran

dan sifat fisik batuan / tanah , struktur geologi, juga geomarfologinya, yaitu gambaran

yang berkaitan dengan bentang alam dalam hubungannya dengan jenis batuan

pembentuknya.

Secara garis besar kondisi geologi di Kecamatan Kampar Utara yang

merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Kampar, yaitu daerah hulu sungai Kampar

di sebelah Barat, terdiri dari bahan induk batu tulis, filit dan batu gamping, kadang-

kadang di sela-selanya dijumpai batuan kwarsit. Di sebelah timur terdiri dari kwarsit,

konglomerat dan batuan liat dari bahan endapan tua.

Keadaan geologi yang terdapat di Kecamatan Kampar Utara adalah

merupakan Aluvium tua dan patahan (sesar) masih berjalan. Batuan yang ada berumur

kuarter plistosen. Daerah Kampar Tengah ditempati formasi minas dan terdapat

batuan sedimen jenis kerikil, sebaran kerakal, pasir dan lempung, sedangkan aluvium

tua terdiri dari kerikil, pasir, lempung, sisa-sisa tumbuhan dan rawa gambut.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 60

Page 61: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.022 : Peta Geologi Kecamatan Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 61

Page 62: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.3 Penggunaan Lahan

Lahan di Kecamatan Kampar Utara secara keseluruhan memiliki luas19.462,3

Ha atau 194,62 Km2 dengan penggunaan lahan untuk tanah sawah, tanah kering,

bangunan/pekarangan, hutan negara dan lainnya. Secara lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel.2.015 : Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Tanah dan Desa Tahun 2010 (Ha)

No. Desa / KelurahanLuasa Lahan (Ha)

Tanah sawah

Tanah kering

Bangunan/perkarangan

Hutan negara lainnya Jumlah

1. Kampung panjang 45,5 61,5 2,0 0 8,0 117,02. Sawah 226,0 3.551,5 385,0 0 310,0 4.472,53. Kayu aro 20,0 556,5 100,0 0 130,3 807,34. Muara jalai 120,5 3.038,0 314,5 0 545,5 4.018,55. Sungai tonang 88,0 1.642,0 308,0 0 23,0 2.061,06. Sungai jalau 175,0 2.030,0 75,0 0 3,0 2.283,07. Sendayan 132,5 1.125,0 113,0 0 38,0 1.408,58. Naga beralih 18,5 3.268,0 958,0 0 50,0 4.294,5

Jumlah 826,0 15.272,5 2.256,0 0 1.107,8 19.462,3Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam angka 2010, BPS

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 62

Page 63: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.023 : Peta Penggunaan lahan Kecamatan Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 63

Page 64: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.4 Kependudukan

Aspek kependudukan merupakan salah satu faktor yang sangat penting di

dalam perencanaan, karena penyusunan rencana tata ruang dan segala sesuatunya

yang berhubungan dengan perencanaan fisik/ non fifik berhubungan langsung dengan

penduduk, dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan

penduduk.

Kebijakan kependudukan mencakup 2 aspek yaitu spasial dan non spasial.

Aspek spasial meliputi persebaran penduduk dalam runa (kawasan) yang telah di

rencanakan. Sedangkan aspek non spasial merupakan kebijakan yang berkaitan

dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan rakyat.

Salah satu contoh tersebut adalah kecamatan kampar utara yang menagalami

perkembangan fisik baik pertumbuhan dan perkembangan setiap tahunnya seiring

dengan perkembangan kecamatannya.

2.2.4.1 Jumlah dan Perkembangan Penduduk

Pada tahun 2008 jumlah penduduk di kecamatan Kampar Utara berjumlah

15.832 jiwa, tahun 2009 mengalami peningkatan sehingga berjumlah 17.052 jiwa dan

kembali pada tahun 2010 terjadi penurunan menjadi 15.157 jiwa. Jumlah penduduk

terbesar terdapat di Desa Sungai Jalau dan terkecil terdapa pada Desa Kayu Aro.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 64

Page 65: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Tabel. 2.016 : Jumlah Penduduk di Kecamatan Kampar Utara menurut jenis kelamin Tahun 2008-2010

Desa/Kelurahan

Jumlah

2008 2009 2010

Laki-

LakiPerempuan

Laki-

LakiPerempuan

Laki-

LakiPerempuan

Kampung panjang 571 593 676 770 666 689

Sawah 1300 1313 1446 1294 1.263 1.259

Kayu aro 512 529 525 511 304 263

Muara jalai 1232 1352 1227 1327 1.201 1.255

Sungai tonang 1252 1286 1020 1276 927 956

Sungai jalau 1228 1359 1484 1419 1.371 1.346

Sendayan 804 786 793 764 688 778

Jumlah 844 871 1473 1047 1.120 1.071

Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka tahun 2008-2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 65

Page 66: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.4.2 Distribusi dan Kepadatan Penduduk

Kecamatan Kampar Utara terdiri dari 8 desa/kelurahan. Dilihat dari klasifikasi

daerah semua desa/kelurahan di Kecamatan Kampar Utara termasuk klasifikasi perdesaan.

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 (SP2010), jumlah penduduk Kecamatan

Kampar Utara adalah 15.157 jiwa yang terdiri dari 7.540 penduduk laki-laki dan 7.617

penduduk perempuan. Sex ratio adalah sebesar 98, artinya bahwa setiap 100 penduduk

perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki atau jumlah penduduk perempuan 2 persen

lebih banyak dari pada jumlah penduduk laki-laki. Dari distribusi penyebaran penduduk

Kecamatan Kampar Utara terlihat bahwa desa dengan persentase tertinggi adalah

desa Sungai Jalau yaitu 17,93 persen sedangkan yang terendah adalah desa Kayu Aro

sebesar 3,74 persen. Kecamatan Kampar Utara dengan luas wilayah sekitar 79,84 kilo

meter persegi yang didiami oleh 15.157 jiwa maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk

adalah 189 jiwa per kilo meter persegi. Sedangkan jika dilihat laju pertumbuhan penduduk

Kecamatan Kampar Utara per tahun selama 10 tahun terakhir yaitu antara tahun 2000

sampai dengan 2010 adalah 1,54 persen. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai

dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar (Pasal 6 UU No. 20 tahun

2003). Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 7-15 tahun yang belum/tidak

sekolah sebesar 1,65 persen dan yang tidak sekolah lagi sebesar 2,27 persen. Berdasarkan

hasil SP 2010, jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) adalah sebesar 9.855 orang,

terdiri dari 4.785 laki-laki dan 5.070 perempuan. Dari jumlah tersebut, jumlah angkatan

kerja, yakni penduduk 15 tahun ke atas yang aktif secara ekonomi yaitu mereka yang

bekerja, mencari pekerjaan atau bersedia bekerja sebesar 5.474 orang, yang terdiri dari

3.683 laki-laki dan 1.791 perempuan. Dari jumlah angkatan kerja tersebut, jumlah

penduduk yang bekerja sebanyak 4.831 orang dan penganggur sebesar 643 orang. Dilihat

dari rasio ketergantungan penduduk Kecamatan Kampar Utara adalah 68,48 Angka ini

menunjukkan bahwa setiap 100 orang usia produktif (15-64 tahun) terdapat sekitar 68

orang usia tidak produkif (0-14 dan 65+), yang menunjukkan banyaknya beban

tanggungan penduduk suatu wilayah.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 66

Page 67: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

a. Distribusi Penduduk

Pola distribusi penduduk di kecamatan Kampar Utara ini di cerminkan oleh

besar kecilnya jumlah penduduk dan tingkat kepadatan penduduk yang terdistribusi

pada setiap kelurahan. Seperti halnya yang terjadi pada kota-kota lainnya, bahwa

penyebaran penduduk relative di pengaruhi oleh kecendrungan penduduk

terkosentrasi pada tempat dimana akses terhadap fasilitas pelayanan kota dengan biaya

transportasi rendah merupakan pilihan utama penduduk menentukan tempat tinggal.

Tabel. 2.017 : Jumlah Penduduk di Kec. Kampar Utara Tahun 2010

Sumber : kantor Camat Kampar Utara tahun 2010

Gambar.2.024 : Persentase Penduduk Kec. Kampar Utara pada masing-masing desa

9%

17%

4%

16%

12%

18%

10%

14%

Kampung panjang Sawah Kayu aro Muara jalaiSungai tonang Sungai jalau Sendayan Naga beralih

Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka tahun 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 67

No Desa/Kelurahan Jumlah penduduk

Persentase (%)

1 Kampung panjang 1.355 92 Sawah 2.522 173 Kayu aro 567 44 Muara jalai 2.456 155 Sungai tonang 1.883 126 Sungai jalau 2.717 187 Sendayan 1.466 108 Naga beralih 2.191 14

Jumlah 32981 100

Page 68: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Penyebaan penduduk di kecamatan Kampar Utara khususnya pada masing-

masing desa mengalami perubahan, dimana pada tahun 2010, konsentrasi tertinggi

penduduk adalah di desa Sungai Jalau (18%), sedangkan untuk konsentrasi penduduk

terendah berada pada desa Kayu Aro (4%). Dilihat dari grafik diatas dapat dilihat

bahwa penyebaran penduduk pada masing-masing desa di kecamatan Kampar Utara

perbedaan persentase penduduknya tidak terlalu besar pada masing-masing desa

b. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk di kecamatan Kampar Utara pada tahun 2010 adalah

sebesar 73 jiwa/Km² dan terdistribusi pada seluruh wilayah desa. Pada table di bawah

ini tingkat kepadatan penduduk di kecamatan Kampar Utara ini cukup rendah. Bila di

urutkan menurut Tingkat kepadatan dikecamatan Kampar Utara pada masing- masing

desa, maka dapat disimnpulkan bahawa kepadatan penduduk di desa Naga Beralih

merupakan yang tertinggi sebanyak 197 jiwa/km² dan yang paling kecil adalah desa

Kayu Aro 9 jiwa/km². hal ini disebabkan karena luas wilayah desa yang berbeda-beda.

untuk lebih jelasnya kepadatan penduduk di kecamatan Kampar Utara dapat di lihat

dari tahun 2008 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada tabel.2.018.a , tabel.2.018.b ,

tabel.2.018.c dan Gambar.2.025.

Tabel.2.018.a : Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kec. Kampar Utara Menurut Desa Tahun 2008

No Desa/KelurahanLuas

(Km²)

Jumlah

penduduk

(jiwa)

Kepadatan

(Jiwa/ Km²)

1 Kampung panjang 2,39 1.164 488

2 Sawah 21,34 2.613 122

3 Kayu aro 6,19 1.041 168

4 Muara jalai 10,10 2.584 256

5 Sungai tonang 4,07 2.538 624

6 Sungai jalau 30,01 2.587 86

7 Sendayan 4,54 1.590 350

8 Naga beralih 3,52 1.715 487

Jumlah 82,15 15.832 193Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2008

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 68

Page 69: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Tabel.2.018.b : Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kec. Kampar Utara Menurut Desa Tahun 2009

No Desa/KelurahanLuas

(Km²)

Jumlah

penduduk

(jiwa)

Kepadatan

(Jiwa/ Km²)

1 Kampung panjang 8.15 1.446 177

2 Sawah 37.9 2.740 72

3 Kayu aro 61.95 1.036 17

4 Muara jalai 36.99 2.554 69

5 Sungai tonang 17.5 2.296 131

6 Sungai jalau 22.1 2.903 131

7 Sendayan 13.23 1.557 117

8 Naga beralih 11.1 2.520 227

Jumlah 208,92 17.052 82Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2009

Tabel.2.018.c : Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kec. Kampar Utara Menurut Desa Tahun 2010

No Desa/KelurahanLuas

(Km²)

Jumlah

penduduk

(jiwa)

Kepadatan

(Jiwa/ Km²)

1 Kampung panjang 8,15 1.355 166

2 Sawah 37,90 2.522 67

3 Kayu aro 61,95 567 9

4 Muara jalai 36,99 2.456 66

5 Sungai tonang 17,50 1.883 108

6 Sungai jalau 22,10 2.717 123

7 Sendayan 13,23 1.466 111

8 Naga beralih 11,10 2.191 197

Jumlah 208,92 15.157 73Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Gambar.2.025 : Kepadatan Penduduk Kecamatan Kampar Utara Tahun 2008 - 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 69

Page 70: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Kampung p

anjan

g

Sawah

Kayu ar

o

Muara ja

lai

Sungai

tonan

g

Sungai

jalau

Senday

an

Naga bera

lih

0

100

200

300

400

500

600

700

Tahun 2008Tahun 2009Tahun 2010

Sumber : Hasil analisa Kecamatan Kampar Utara dalam angka 2008,2009 dan 2010

2.2.4.3 Struktur Penduduk

a. Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Kajian penduduk menurut jenis kelamin dimaksudkan untuk mengetahui

seberapa besar perbandingan jumlah penduduk laki- laki dan perempuan.

Berdasarkan data penduduk menurut jenis kelamin pada tahun 2010 diketahui

perbandingan penduduk perempuan lebih besar dibandingkan penduduk laki-laki. Dari

data tahun 2010 tersebut , penduduk di kecamatan Bangkinang memiliki komposisi

menurut jenis kelamin sebagai berikut : jumlah laki-laki sebanyak 16.422 jiwa, dan

perempuan sebanyak 16.559 jiwa, dengan perbandingan penduduk laki-laki dan

perempuan.

Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk menurut jenis kelamin di kecamatan

Bangkinang pada tahun 2010 dapat dilihat pada table 2.019.a - c dan gambar 2.026.

Tabel 2.019.a : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kelurahan Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2008

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 70

Page 71: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

No Desa/KelurahanJenis Kelamin

JumlahLaki-Laki Perempua

n

1 Kampung panjang 571 593 1164

2 Sawah 1300 1313 2613

3 Kayu aro 512 529 1041

4 Muara jalai 1232 1352 2584

5 Sungai tonang 1252 1286 2538

6 Sungai jalau 1228 1359 2587

7 Sendayan 804 786 1590

8 Naga beralih 844 871 1715

Jumlah 7743 8089 15832

Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2008

Tabel 2.019.b : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kelurahan Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2009

No Desa/KelurahanJenis Kelamin

JumlahLaki-Laki Perempua

n

1Kampung panjang

676 770 1446

2 Sawah 1446 1294 2740

3 Kayu aro 525 511 1036

4 Muara jalai 1227 1327 2554

5 Sungai tonang 1020 1276 2296

6 Sungai jalau 1484 1419 2903

7 Sendayan 793 764 1557

8 Naga beralih 1473 1047 2520

Jumlah 8644 8404 17052

Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2009

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 71

Page 72: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Tabel 2.019.c : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kelurahan Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2010

No Desa/KelurahanJenis Kelamin

JumlahLaki-Laki Perempua

n

1 Kampung panjang 666 689 1.355

2 Sawah 1.263 1.259 2.522

3 Kayu aro 304 263 567

4 Muara jalai 1.201 1.255 2.456

5 Sungai tonang 927 956 1.883

6 Sungai jalau 1.371 1.346 2.717

7 Sendayan 688 778 1.466

8 Naga beralih 1.120 1.071 2.191

Jumlah 7.540 7.617 15.157Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Gambar.2.026: Piramida penduduk Kecamatan Kampar Utara tahun 2010

Sumber : Sensus Penduduk Kecamatan Kampar Utara tahun 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 72

Page 73: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

b. Jumlah Penduduk Menurut Agama

Penduduk dikecamatan Kampar Utara menurut agama atau kepercayan yang

di anut pada tahun 2010 sebagian besar beragama islam. Yaitu sebanyak 7.524 jiwa.

Agama islam mendominasi disemua kelurahan yang ada. Hal ini sesuai dengan tipikal

suku melayu dalam memeluk agamanya. Namun juga terdapat pemeluk agama lain

yaitu aga kristen yaitu sebanyak 16 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

2.020 dan gambar.2.027.

Tabel. 2.020 : Jumlah pemeluk agama dirinci menurut desa di kecamatan Kampar Utara tahun 2010

No Desa/Kelurahan Islam Kristen Khatolik Lainnya Jumlah

1 Kampung panjang 666 0 0 0 6662 Sawah 1.260 3 0 0 1.2633 Kayu aro 297 7 0 0 3044 Muara jalai 1.195 6 0 0 1.2015 Sungai tonang 927 0 0 0 9276 Sungai jalau 1.371 0 0 0 1.3717 Sendayan 688 0 0 0 6888 Naga beralih 1.120 0 0 0 1.120

Jumlah 7.524 16 0 0 7.540Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Gambar.2.027 : Jumlah pemeluk agama dirinci menurut desa di kecamatan Kampar Utara tahun 2010

Kampung p

anjan

gSaw

ah

Kayu ar

o

Muara ja

lai

Sungai

tonan

g

Sungai

jalau

Senday

an

Naga bera

lih0

200400600800

1000120014001600

IslamKristenKhatolikLainnya

Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 73

Page 74: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

c. Jumlah Penduduk Menurut Rumah Tangga dan Rata-rata per Rumah Tangga

Kecamatan Kampar Utara dilihat dari rata-rata jiwa per Rumah Tangga

mengalami kenaikan dan penurunan yang bervariasi setiap tahunnya, pada tahun 2008

jumlah rumah tangga yang terbanyak yaitu terdapat didesa Sungai Jalau dengan

banyaknya rumah tangga yaitu 605 Rumah Tangga namun penduduk terbanyak

terdapat di desa sawah. Dan pada tahun 2009 jumlah penduduk masih didominasi oleh

desa sawah, namun pada tahun 2010 jumlah penduduk didominasi oleh desa sungai

jalau yaitu 2.717 jiwa dan jumlah rumah tangga paling sedikit yaitu hanya 267 rumah

tangga. Sehingga menjadi rata-rata jiwa per rumah tangga yang tertinggi yaitu 10 jiwa

per Rumah Tangga. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah

ini.

Tabel.2.021.a : Penduduk,rumah tangga dan rata-rata jiwa per rumah tangga menurut desa tahun 2008

Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam angka 2008, BPS

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 74

Desa/kelurahan penduduk Rumah tangga

Rata-rata jiwa

Kampung panjang 1164 269 4Sawah 2613 548 5Kayu aro 1041 260 4Muara jalai 2584 590 4Sungai tonang 2538 587 4Sungai jalau 2587 605 4Sendayan 2590 378 4Naga beralih 1715 397 4Jumlah total 15832 3634 4

Page 75: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Tabel.2.021.b : Penduduk,rumah tangga dan rata-rata jiwa per rumah tangga menurut desa tahun 2009

Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam angka 2009, BPS

Tabel.2.021.c : Penduduk,rumah tangga dan rata-rata jiwa per rumah tangga menurut desa tahun 2010

Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam angka 2008, BPS

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 75

Desa/kelurahan penduduk Rumah tangga

Rata-rata jiwa

Kampung panjang 1446 309 4Sawah 2740 548 5Kayu aro 1036 267 3Muara jalai 2554 585 4Sungai tonang 2296 412 5Sungai jalau 2903 624 4Sendayan 1557 292 5Naga beralih 2520 429 5Jumlah total 17052 3466 5

Desa/kelurahan penduduk

Rumah tangga

Rata-rata jiwa

Kampung panjang 1.355 412 3Sawah 2.522 624 4Kayu aro 567 548 1Muara jalai 2.456 585 4Sungai tonang 1.883 309 6Sungai jalau 2.717 267 10Sendayan 1.466 292 5Naga beralih 2.191 429 5Jumlah total 15.157 3.466 4

Page 76: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.028 : Grafik Jumlah Rata-rata jiwa per rumah tangga di Kecamatan Kampar Utara menurut desa tahun 2008-2010

Kampung p

anjan

g

Sawah

Kayu ar

o

Muara ja

lai

Sungai

tonan

g

Sungai

jalau

Senday

an

Naga Bera

lih

0

100

200

300

400

500

600

700

Tahun 2008Tahun 2009

Tahun 2010

Tahun 2008Tahun 2009

Tahun 2010

Sumber : Hasil Analisa Kamtor Camat Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 76

Page 77: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.029 : Peta Sebaran Kepadatan Penduduk Kecamatan

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 77

Page 78: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.5 Perekonomian

2.2.5.1 Pertanian dan Perkebunan

Masyarakat kecamatan Kampar Utara sebagian besar bekerja sebagai petani baik dari

persawahan maupun perkebunan karet ataupun kelapa sawit. dari hasil survei yang kami

lakukan langsung ke lapangan ternyata di kecamatan kampar utara terdapat banyak lahan

sawah dan ini sesuai dengan data BPS yang menunjukkan bahwa di tahun 2010 Kecamatan

Kampar Utara memproduksi hasil panen padi sawah sebesar 739,40 Ton dengan Luas Panen

391,50 Ha namun untuk padi lading tidak terdapat di Kecamatan ini . Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel.2.022 : Luas panen dan produksi padi sawah dan padi lading Menurut Jenis Dan Desa Tahun 2010

Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam Angka 2010,BPS

Gambar.2.030 : Foto Pertanian dan Perkebunan di Kecamatan Kampar Utara

Sumber : Hasil Survei Lapangan ke kecamatan Kampar Utara tahun 2012

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 78

Desa/kelurahan Padi sawah Padi ladingLuas

panen(Ha)Produksi(Ton

)Luas

panen(Ha)Produksi(Ton)

Kampung panjang 1,00 0,00 0.0 0.0Sawah 105,50 455,90 0.0 0.0Kayu aro 0,00 0,00 0.0 0.0Muara jalai 68,50 0,00 0.0 0.0Sungai tonang 48,50 34,50 0.0 0.0Sungai jalau 60,00 147,00 0.0 0.0Sendayan 108,00 102,00 0.0 0.0Naga beralih 0,00 0,00 0.0 0.0Jumlah total 391,50 739,40 0.0 0.0

Page 79: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.5.2 Peternakan dan Perikanan

Selain dari pertanian dan perkebunan di kecamatan Kampar Utara juga terdapat

peternakan dan perikanan. Peternakan ini ada yang berkelompok ada juga yang milik pribadi.

Ternak di kecamatan utara ada beberapa jenis hewan diantaranya yaitu kerbau, sapi, kambing

dan unggas dan ikan yang ditambak disungai dan ataupun dikolam. Tahun 2010 jumlah

kerbau di kecamatan Kampar Utara ada 513 ekor, sapi 468 ekor dan kambing 417 ekor serta

unggas sebanyak 59.191 ekor dan ternak ini ada yang dikandangkan dan ada juga yang

dilepas. untuk lebih jelasnya berikut disajikan tabelnya dan kondisinya dapat dilihat pada

gambar.

Tabel.2.023 : Jumlah ternak Menurut desa dikecamatan Kampar Utara Tahun 2010

Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam angka 2010,BPS

Tabel.2.024 : Jumlah unggas Menurut desa dikecamatan Kampar Utara Tahun 2010

Desa/kelurahan Ayam buras Ayam ras Itik JumlahKampung panjang

356 1.000 270 1.626

Sawah 2.312 15.000 13 17.325Kayu aro 891 1000 50 1.941Muara jalai 2.996 6.100 140 9.236Sungai tonang 523 1.700 153 2.376Sungai jalau 763 5.000 25 5.788Sendayan 473 15.000 55 15.528Naga beralih 371 5.000 0 5.371Jumlah total 8.685 49.800 706 59.191

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 79

Desa/kelurahan sapi kerbau babi kambingKampung panjang

6 2 0 22

Sawah 28 87 0 67Kayu aro 225 0 0 7Muara jalai 54 50 0 23Sungai tonang 55 66 0 17Sungai jalau 25 40 0 45Sendayan 115 220 0 230Naga beralih 5 3 0 6Jumlah total 513 468 0 417

Page 80: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam angka 2010,BPS

Gambar.2.031 : Foto Ternak yang dilepas di Kecamatan Kampar Utara

Sumber : Hasil Survei Lapangan ke kecamatan Kampar Utara tahun 2012

Gambar.2.032 : Foto Penambakan Ikan disungai Kampar Kecamatan Kampar Utara

Sumber : Hasil Survei Lapangan ke kecamatan Kampar Utara tahun 2012

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 80

Page 81: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.6 Ketersediaan Sarana Pendukung

2.2.6.1 Sarana Perekonomian

Untuk menunjang perekonomian di kecamatan Kampar Utara, kegiatan

perekonomian serta kelengkapannya mempunyai peran yang sangat penting.

Sebagai kawasan yang mulai berekembang, pemerintah setempat

menitikberatkan pembangunan bidang ekonomi pada sector perdagangan dan jasa

yang di arahkan untuk memacu pengembangan sector industry , angkutan ,

komunikasi dan jasa pariwisata serta sector- sector lainnya.

Kabupaten Kampar telah banyak mengalami perkembangan dari tingkat

pembangunan kota. Dapat di lihat di ibu kota kabupaten Kampar, bangkinang. Telah

banyak melakukan pembangunan seperti pasar modern dan gedung- gedung baru di

sekitar kantor bupati kabupaten Kampar.

Di lihat dari Situasi perekonomian di kabupaten Kampar saat ini menunjukkan

dari sector perdagangan yang lebih menonjol, seperti membuka warung/ kios. Hal ini

di sebabkan sebagian besar mata pencaharian masyarakat kabupaten Kampar,

Khususnya untuk Bangkinang sendiri umumnya adalah berdagang. Selain wilayahnya

yang strategis, merupakan lalu lintas antar Propinsi yang menghubungkan dengan

Sumatra barat, sehingga memungkinkan bertambahnya income untuk kecamatan

Bangkinang sendiri.

Pesatnya perkembangan perekonomian di kabupaten Kampar, dapat di lihat

dengan meluasnya pusat jaringan komunikasi, pertanian, perdagangan, dan Yang

paling utama sekali adalah listrik. Hal ini menunjukkan bahwa untuk kampar telah

menunjukkan peningkatan yang cukup significant dari sector pertumbuhan ekonomi.

Untuk itu pemerintah kabupaten Kampar telah menggalakkan program untuk sector-

sector tertentu seperti sector primer,

Untuk kecamatan Kampar Utara dapat terlihat pada tabel bahwa sarana

perekonomian yang paling besar adalah warung/ kios yaitu sebesar 138 dan jumlah

warung/ kios yang paling banyak berada didesa sawah yaitu sebanyak 22

Warung/Kios. Kemudian juga terdapat toko sebanyak 15 unit, 1 pasar dan 1 KUD

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat table 2.025 dan Gambar.2.033 di bawah ini:

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 81

Page 82: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Tabel.2.025 :

Jumlah Sarana Perekonomian Menurut Desa Tahun 2010

No Desa/KelurahanPasar

UmumToko

Kios

WarungKUD Bank

1 Kampung panjang 0 10 15 0 0

2 Sawah 1 5 22 0 0

3 Kayu aro 0 0 14 1 0

4 Muara jalai 0 0 18 0 0

5 Sungai tonang 0 0 19 0 0

6 Sungai jalau 0 0 14 0 0

7 Sendayan 0 0 16 0 0

8 Naga beralih 0 0 20 0 0

Jumlah 1 15 138 1 0

Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Gambar.2.033 : Jumlah Sarana Perekonomian Menurut Desa Tahun 2010

Kampung p

anjan

gSaw

ah

Kayu ar

o

Muara ja

lai

Sungai

tonan

g

Sungai

jalau

Senday

an

Naga bera

lih0

5

10

15

20

25

Pasar UmumTokoWarung/KiosKUDBank

Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 82

Page 83: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar 2.034 : Foto Sarana Perekonomian di Kecamatan Kampar Utara

Sumber: Hasil Survei Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012

Karena Belumnya adanya pasar jadi warga Kecamatan Kampar Utara jika ingin

kepasar mereka pergi ke pasar di kecamatan tetangga yaitu Pasar Air Tiris yang letaknya

tidak jauh dan semua barang harianpun tersedia disana.

Gambar 2.035 : Foto Pasar Air Tiris

Sumber: Hasil Survei Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 83

Page 84: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.036 : Peta Sebaran Sarana Perekonomian di Kec. Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 84

Page 85: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.6.2 Sarana Sosial dan Budaya

Adapun sarana sosial yang ada di kecmatan bangkinang terbagi atas beberapa jenis yaitu

sarana pendidikan , agama peribadatan , kesehatan.

A. Sarana Pendidikan

Pendidikan adalah fasilitas yang mencerdaskan bangsa, oleh sebab itu berhasil atau

tidaknya pembangunan suatu bangsa di pengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduk

tersebut. Semakin maju/ tinggi tingkat pendidikan penduduk akan membawa pengaruh

positif bagi masa depan berbagai kehidupan.

Melihat kabupaten Kampar dari fungsi dan peranannya sebagai pusat pendidikan yang

bernuansa islami. Maka kelengkapan fasilitas pendidikan turut menunjang pemerintah

dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas.

Di kecamatan bangkinang sendiri telah berdiri beberapa fasilitas pendidikan yang

didirikan baik oleh pemerintah maupun dari pihak swasta sudah termasuk begitu lengkap.

Jumlah fasilitas pendidikan yang ada saat ini pada kecamatan bangkinang cukup

beragam, yaitu dengan adanya Taman kanak – kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah

Menengah Pertama (SMP) dan setingkat, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan yang

setingkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilhat table 2.026 dan Gambar.2.037.

Tabel.2.026 : Jumlah Sekolah Menurut Jenis Sekolah dan Desa Tahun 2010

No Desa/Kelurahan TK SD SLTP SLTA

1 Kampung panjang 1 1 0 0

2 Sawah 1 2 0 0

3 Kayu aro 1 1 0 0

4 Muara jalai 2 3 1 1

5 Sungai tonang 1 2 0 0

6 Sungai jalau 2 3 1 0

7 Sendayan 0 2 0 0

8 Naga beralih 2 2 0 0

Jumlah 10 16 2 1

Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 85

Page 86: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.037 : Jumlah Sekolah Menurut Jenis Sekolah dan Desa Tahun 2010

Kampung panjang

Sawah Kayu aro Muara jalai

Sungai tonang

Sungai jalau

Sendayan Naga beralih

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

TKSDSLTPSLTA

Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Gambar.2.038

Foto Sarana Pendidikan Di Kecamatan Kampar Utara

Sumber: Hasil Survei Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012

Berdasarkan data dan gambar diatas , jelas bahwasannya dikecamatan Kampar

Utara memiliki fasilitas sekolah yang cukup untuk menunjang pembangunan dan

pendidikan. Agar yang akan datang kecamatan Kampar Utara mampu bersaing dengan

kecamatan lainnya serta lebih ditingkatkan lagi dalam fasilitas sarana dan prasarana.

Untuk mempemudah melihat letaknya ataupun posisi sarana tersebut berikut

disajikan peta sebaran sarana pendidikan kecamatan kampar utara pada gambar.2.039.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 86

Page 87: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.039 : Peta Sebaran Sarana Pendidikan di Kecamatan Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 87

Page 88: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

B. Sarana Kesehatan

Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat

dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah, dan merata. Dengan tujuan

tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang baik. Berdasarkan

jenjang pelayanan fasilitas kesehatan yang telah ditetapkan , maka keberadaan fasilitas

kesehatan dikecamatan Kampar Utara ini sudah cukup lengkap. Keberadaan fasilitas

kesehatan ini ditunjang oleh tenaga pendukung kesehatan diantaranya dokter praktik,

bidang praktik, took obat dan lainnya.

Adapun jumlah tenaga medis di kecamatan Kampar Utara yaitu dokter 2 orang,

perawat 3 orang, bidan 10 orang dan dukun bersalin 5 orang, yang tersebar di seluruh

kelurahan yang ada di kecamatan Kampar Utara. Untuk melihat lebih jelas data tentang

sarana kesehatan dan tenaga medis kecamatan Kampar Utara dapat dilhat pada table dan

gambar dibawah ini.

Tabel.2.027 : Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Desa Tahun 2010

No Desa/Kelurahan Poliklinik PuskesmasPuskesmas

pembantu

Rumah

bersalin

Praktek

dokter

Pos

KB

1 Kampung panjang 1 0 1 0 0 1

2 Sawah 1 1 0 0 0 1

3 Kayu aro 1 0 1 0 0 1

4 Muara jalai 1 0 1 0 0 1

5 Sungai tonang 1 0 1 0 0 1

6 Sungai jalau 1 0 1 0 0 1

7 Sendayan 1 0 0 0 0 1

8 Naga beralih 1 0 0 0 0 1

Jumlah 8 1 5 0 0 8

Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 88

Page 89: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.040 : Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Desa Tahun 2010

0 1 2 3 4 5 6 7 8 90

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

PoliklinikPuskesmasPuskesmas PembantuRumah BersalinPraktek DokterPos KB

Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Tabel.2.028 : Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Desa Tahun 2010

Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 89

No Desa/Kelurahan DokterMantri Kesehatan /

PerawatBidan

Dukun

Bersalin

1 Kampung panjang 0 0 1 0

2 Sawah 2 3 1 3

3 Kayu aro 0 0 2 0

4 Muara jalai 0 1 1 1

5 Sungai tonang 0 1 1 5

6 Sungai jalau 0 1 1 2

7 Sendayan 0 0 2 1

8 Naga beralih 0 0 1 1

Jumlah 2 3 10 5

Page 90: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.041 : Sebaran Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Desa Tahun 2010

Kampung panjang

Sawah

Kayu aro

Muara jalai

Sungai tonang

Sungai jalau

Sendayan

Naga beralih

0

5

DokterMantri Kesehatan/PerawatBidanDukun Bersalin

Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Gambar 2.042 :

Foto Sarana Kesehatan Di Kecamatan Kampar Utara

Sumber: Hasil Survei Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012

Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa dikecamatan Kampar Utara mempunyai

sarana fasilitas kesehatan yang memadai. Walaupun sudah tergolong memadai, tetapi hal

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 90

Page 91: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

tersebut perlu dilakukan upaya peningkatan dari pemerintahan setempat. Sehingga

kesejahteraan untuk melayani masyrakat bisa lebih terpuaskan.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 91

Page 92: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.043 : Peta Sebaran Sarana Kesehatan dikecamatan Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 92

Page 93: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

C. Sarana Peribadatan

Banyaknya tempat ibadah yang dibangun oleh pemerintah maupun masyarakat

adalah sebagai wadah dalam mengarahkan kehidupan kerukunan umat beragama untuk

kepentingan masyarakat dalam menjalankan ibadahnya. Kehidupan dan kerukunan umat

beragama ini akan semakin baik apabila tersedia fasilitas yang memadai. Selain itu

adanya dukungan prinsip kesadaran hidup berdampingan atas dasar saling menghormati

eksistensi masing – masing umat beragama akan menciptakan harmonisasi peran massif

bagi kepentingan semua golongan.

Fasilitas peribadatan yang berada di kecamatan Kampar Utara ini di dominasi oleh

bangunan ibadah umat islam, dikarenakan dari jumlah total penduduk kecamatan

Bangkinang adalah pemeluk agama islam. Adapun jumlah bangunan tempat ibadah umat

islam yang ada dikecamatan Kampar Utara ini 26 unit masjid dan surau/ langgar

sebanyak 48 unit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 2.029 dan Gambar.2.044.

Tabel.2.029 :

Jumlah Tempat Ibadah Menurut Jenis Dan Desa Tahun 2010

No Desa/Kelurahan Masjid Langgar Gereja Pura Wihara

1 Kampung panjang 2 3 0 0 0

2 Sawah 5 7 0 0 0

3 Kayu aro 1 3 0 0 0

4 Muara jalai 6 8 0 0 0

5 Sungai tonang 2 7 0 0 0

6 Sungai jalau 3 9 0 0 0

7 Sendayan 4 5 0 0 0

8 Naga beralih 3 6 0 0 0

Jumlah 26 48 0 0 0

Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Grafik.2.044 : Jumlah Tempat Ibadah Menurut Jenis Dan Desa Tahun 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 93

Page 94: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Kampung panjang

Sawah Kayu aro Muara jalai

Sungai tonang

Sungai jalau

Sendayan Naga beralih

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

MasjidLanggarGerejaPuraWihara

Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Gambar 2.045 :

Foto Sarana Peribadatan Di Kecamatan Kampar Utara

Sumber: Hasil Survei Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 94

Page 95: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.046 : Peta sebaran Sarana Peribadatan di Kec. Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 95

Page 96: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

D. Sarana Budaya dan Olah Raga

Adapun sarana budaya yang ada dikecamatan Kampar Utara ini antara lain berupa

beberapa cabang olah raga/ klub olah raga dan lapangan olah raga. Fasilitas olah raga

yang ada di kecamatan Kampar Utara ini sudah cukup lengkap, dimana fasilitas Bola voli

lebih banyak di bandingkan fasilitas olah raga yang lainnya yaitu sebanyak 17 unit, tenis

meja sebanyak 15 unit, untuk bulu tangkis sebanyak 14 unit, sepak bola 11 unit dan untuk

bola basket belum tersedia. Fasilitas bermain ini tersebar di setiap desa yang ada di

kecamatan Kampar Utara. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada tabel 2.030 dan

Gambar.2.047.

Tabel.2.030 :

Jumlah Fasilitas / Lapangan Olah Raga Menurut Jenis Desa tahun 2010

No Desa/KelurahanSepak

Bola

Bola

Voli

Bulu

Tangkis

Bola

Basket

Tenis

Meja

1 Kampung panjang 1 2 0 0 3

2 Sawah 1 3 4 0 2

3 Kayu aro 1 2 1 0 2

4 Muara jalai 2 4 2 0 2

5 Sungai tonang 1 1 1 0 2

6 Sungai jalau 2 3 3 0 1

7 Sendayan 1 1 1 0 1

8 Naga beralih 2 1 2 0 2

Jumlah 11 17 14 0 15

Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Grafik.2.047 : Sebaran Jumlah Fasilitas / Lapangan Olah Raga Menurut Jenis Desa

tahun 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 96

Page 97: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Kampung panjang

Sawah

Kayu aro

Muara jalai

Sungai tonang

Sungai jalau

Sendayan

Naga beralih

0

2

4

Sepak BolaBola VoliBulu TangkisBola Basket Tenis Meja

Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Gambar 2.048 :

Foto Sarana Sarana Budaya dan Olahraga Di Kecamatan Kampar Utara

Sumber: Hasil Survei Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 97

Page 98: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar2.049 : Peta sebaran Sarana Budaya dan Olahraga di Kec. Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 98

Page 99: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.7 Ketersediaan Utilitas Kota

2.2.7.1 Jaringan Jalan

Jaringan jalan merupakan prasarana terpenting dalam system transportasi.

Keterkaitan wilayah Indonesia satu dengan yang lainnya atau hubungan antara satu

wilayah dengan wilayah lain tidak lepas dari suatu system transportasi yang

dihubungkan dengan jaringan jalan.

Pola jaringan jalan di kecamatan Kampar Utara pada umunya berbentuk grid,

mengingat kondisi lahan desa yang relative datar serta pola jaringan jalan ini

merupakan pola yang efisien dalam mendukung pergerakan penduduk. Pada peta

jaringan jalan di dibawah dapat diketahui bahwa jalan yang ada di kecamatan Kampar

Utara ini menghubungkan satu daerah ke daerah lainnya, desa ke desa, serta

kecamatan dengan pusat kotanya, melalui hirarki jalan yang sudah ada.

A. Hirarki Jalan

Hirarki jalan yang berada di kecamatan Kampar Utara terdiri atas jalan arteri,

jalan kolektor primer, dan jalan local. Bentuk hirarki jalan dapat dilihat pada gambar

peta hirarki jaringan jalan.

B. Panjang Jalan

Sebagaimana yang akan di uraikan di bawah , bahwa jalan yang ada di

kecamatan Kampar Utara terbagi atas beberapa hirarki yang berbeda dan memliki

panjang yang berbeda pula antara jalan yang permukaan aspal, diperkeras, dan jalan

tanah. Di bawah ini dapat dilihat panjang jalan kecamatan Kampar Utara berdasarkan

jenis permukaan.

Berdasarkan table dibawah ini dilihat bahwa permukaan jalan aspal lebih

panjang dari pada jalan diperkeras dan jalan tanah. Keadaan jalan setiap tahunnya

terus ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitas.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilhat tabel dan gambar dibawah ini.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 99

Page 100: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Tabel. 2.031 : Panjang Jalan Menurut Jenis Jalan dan Desa Tahun 2010 (Km)

No Desa/Kelurahan Aspal KerikilTana

h

1 Kampung panjang 0,00 0,00 0,00

2 Sawah 2,50 7,00 2,50

3 Kayu aro 2,00 0,50 4,00

4 Muara jalai 7,00 3,00 2,00

5 Sungai tonang 3,00 2,00 3,00

6 Sungai jalau 2,00 2,00 1,00

7 Sendayan 4,00 5,00 5,00

8 Naga beralih 1,19 0,00 0,00

Jumlah 21,69 19,50 17,50

Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Gambar.2.050 : Panjang Jalan Menurut Jenis Jalan dan Desa Tahun 2010 (Km)

Kampung Panjang

Sawah

Kayu aro

Muara jalai

Sungai tonang

Sungai jalau

Sendayan

Naga beralih

0 1 2 3 4 5 6 7 8

TanahKerikilAspal

Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 100

Page 101: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar 2.051 : Foto Jaringan Jalan Kecamatan Kampar Utara

Sumber: Hasil Survei Kecamatan Kampar Utara, Tahun 2012

Dan untuk melihat konfigurasi jalan kecamatan kampar utara dapat dilihat pada

gambar.2.031 berikut ini.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 101

Page 102: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.052 : Peta Jaringan Jalan Kecamatan Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 102

Page 103: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.7.2 Jaringan Drainase

Saluran drainase terbagi kedalam dua jenis saluran. Pertama, saluran

pembuang yang berasal dari limpasan air permukaan (surface run off) akibat curah

hujan jatuh kebidang datar. Dan kedua adalah saluran pembuangan limbah penduduk /

permukiman dan aktifitas kota yang mengandung cairan penggunaannya.

Jenis pertama mencakup system pembuangan air hujan di kabupatan Kampar

umumnya terbagi menjadi dua saluran tertutup dan terbuka. System saluran terbuka

( open drain) umumnya dapat dijumpai pada kawasan permukiman dan kawasan

pinggiran dengan konstruksi permanent dan saluran biasa ( tanpa beton). Sedangkan

system saluran tertutup (close drain) dapat dijumpai pada pusat kota, terutama pada

jalan- jalan utama.

System pengaliran air pada saluran kontruksi tanah dilakukan secara integral

melalui anak- anak sungai yang ada.anak sungai dapat dimanfaatkan sebagai salah

satu outfall dari system drainase setempat.untuk jenis saluran drainase yang

mencakup system pengairan limbah buangan kota atau permukiman memerlukan

reservoir sebelum meuju anak- anak sungai dan sungai utama. Adapun contoh

drainasenya dapat dilihat pada gambar 2.053.

Gambar 2.053 : Foto Drainase di Kecamatan Kampar Utara

Sumber: Hasil Survei Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 103

Page 104: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.054 : Peta Jaringan Drainase di Kecamatan Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 104

Page 105: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.7.3 Jaringan Listrik

Untuk aliran listrik di kecamatan Kampar Utara sendiri sudah cukup

merata ,meskipun masih banyak penduduk yang menggunakan lampu semprong atau

pelita (yang menggunakan minyak tanah) sebagai penerangnya. ini dapat dilihat pada

table 2.032 dan Gambar.2.055.

Tabel.2.032 : Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan dan Desa Tahun 2010

No Desa/Kelurahan ListrikMinyak

Tanah

Lainny

a

1. Kampung panjang 391 21 0

2. Sawah 593 31 0

3. Kayu aro 520 28 0

4. Muara jalai 555 30 0

5. Sungai tonang 293 16 0

6. Sungai jalau 253 14 0

7. Sendayan 277 15 0

8. Naga beralih 407 22 0

Jumlah 3.289 177 0

Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 105

Page 106: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.055 : Grafik Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan dan Desa Tahun 2010

Kampung panjang

Sawah

Kayu aro

Muara jalai

Sungai tonang

Sungai jalau

Sendayan

Naga beralih

0 100 200 300 400 500 600 700

LainnyaMinyak TanahListrik

Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Seiring dengan pertumbuhan pembangunan daerah, maupun pembagunan

sektor- sektor, maka permintaan akan energi khususnya listrik akan terus meningkat.

Gambar 2.056 : Foto Jaringan Listik Di Kecamatan Kampar Utara

Sumber: Hasil Survei Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa di Kecamatan Kampar Utara telah di

masuki alairan listrik, dan sebagian besar penduduk Kecamatan Kampar Utara telah

memakai jaringan listrik. Hal ini disebabkan listrik sangat bemanfaat bagi

kesejahteraan masyarakat sebagi sumber penerangan.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 106

Page 107: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.057 : Peta Kondisi Jaringan Listrik Kecamatan Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 107

Page 108: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.7.4 Air Bersih

Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia,

sehingga air bersih ini harus dapat memenuhi standar kuantitas dan kualitas untuk di

konsumsi oleh manusia. Begitu pula halnya dengan air bersih yang merupakan salah

satu utilitas yang sangat vital, tanpa adanya air bersih maka suatu kota tidak layak

dihuni. Air bersih ini banyak sekali kegunaanya diantaranya untuk keperluan air

minu, mandi, memasak dan untuk keperluan industri.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih,masyarakat kecamatan Kampar Utara

menggunakan sumber air bersih yang berasal dari perigi (sumur), dan belum

menggunakan sumur pompa,danau, mata air dan PDAM kabupaten Kampar.

Dari table dapat dilihat bahwa kebanyakan penduduk yang berada di

kecamatan Kampar Utara tahun 2010 menggunakan sumur perigi sebagai sumber air

minumnya yaitu sebanyak 429 rumah tangga, sedangkan untuk sungai sebanyak 0.

Dari data tersebut jelas terlihat, bahwa mayoritas masyarakat Kampar Utara lebih

banyak menggunakan sumur perigi dan tidak satu rumah tangga pun yang

menggunakan sungai sebagai tempat mengambil air bersihnya. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat tabel 2.033 dan Gambar.2.058.

Tabel.2.033 : Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan Desa Tahun 2010

No Desa/Kelurahan Leding Sumur Pompa Perigi Sungai Mata

air Lainnya

1 Kampung panjang 0 0 412 0 0 0

2 Sawah 0 0 624 0 0 03 Kayu aro 0 0 548 0 0 04 Muara jalai 0 0 585 0 0 05 Sungai tonang 0 0 309 0 0 06 Sungai jalau 0 0 267 0 0 0

7 Sendayan 0 0 292 0 0 08 Naga beralih

0 0 429 0 0 0

Jumlah total 0 0 3.466 0 0 0

Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 108

Page 109: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.058 : Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan Desa Tahun 2010

Kampung p

anjan

gSaw

ah

Kayu ar

o

Muara ja

lai

Sungai

tonan

g

Sungai

jalau

Senday

an

Naga bera

lih0

100

200

300

400

500

600

700

LainnyaMata AirSungaiPerigiSumur PompaLeding

Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Selain dari Sumur sendiri warga kecamatan Kampar Utara juga mempunyai jaringan

air bersih lainnya dari dinas pekerjaan umum yang berupa pompa air dari program

PAMSIMAS Tahun 2011 yang berada pada titik tertentu di kecamatan Kampar utara seperti

gambar diwawah ini.

Gambar 2.059 : Foto Jaringan Air Bersih Di Kecamatan Kampar Utara

Sumber: Hasil Survei Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 109

Page 110: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.060 : Peta Kondisi Jaringan Air Bersih Kecamatan Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 110

Page 111: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.7.5 Persampahan

System pengolahan sampah di kecamatan Kampar Utara ini dilakukan melalui

mekanisme sebagai berikut:

a. Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh kecamatan Kampar Utara

b. Dari individu- individu yang mempunyai kesadaran dan bertanggung jawab atas

sampah – sampah organic atupun non organic yang mereka hasilkan sendiri.

yaitu dengan cara dibakar untuk mengurangi volumenya.

Cara tersebut seharunya juga dibantu Lembaga atau instansi seperti dengan bantuan

dari :

a. LKMD menangani timbunan sampah di lingkungan permukiman setempat di

kecamatan Kampar Utara

b. Dinas kebersihan dan pertamanan bertanggung jawab terhadap proses

pengangkutan sampah dari TPS ke TPA

Karena Belum adanya TPA kecamatan, sehingga banyak warga yang membuang

sampah sembarangan seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar.2.061 : Foto Persampahan Di Kecamatan Kampar Utara

Sumber: Hasil Survei Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012

Meskipun tidak ada TPA namun TPA dari kecamatan Bangkinang seberang yang

berada dekat kecamatan Kampar Utara memberikan substansi dalam penanggulangan sampah

dikecamatan ini.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 111

Page 112: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.062 : Peta Kondisi Sistem Persampahan Kec. Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 112

Page 113: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.7.6 Air limbah

Kabupaten Kampar sampai dengan saat ini belum memilki jaringan perpipaan

air limbah, tetapi yang ada hanya pembuangan air dari bekas mandi, mencuci, dan

memasak yang di alirkan ke drainase , sungai ataupun lubang- lubang resapan.

Sedangkan tinja manusia dibuang melalui septic tank atau cubluk.

Selain daerah perumahan , tangki septic tank digunakan juga di tempat- tempat

fasilitas umum , seperti perkantoran, pertokoan, terminal, pendidikan dan lain lain.

System on-site ini pada lingkungan permukiman teratur serta pada bangunan/ daerah

fasilitas umum pada umumnya dapat mengatasi kebutuhan akan pembuangan air

limbah manusia.

Namun secara umum hingga saat ini belum ada pemisah antara saluran air

hujan dengan saluran air limbah rumah tangga, sehingga pada lokasi – lokasi yang

memiliki system saluran buruk, limbah rumah tangga terlihat menggenangi saluraan –

saluran drainase atau pembuangan baik yang buatan maupun alami, yang

menimbulkan bau tidak sedap.

Pada daerah bantaran sungai Kampar yang memilki kepadatan bangunan

cukup tinggi memiliki kendala atau permasalahan dalam pengelolaan air limbahnya.

Prasarana pembangunan limbah manusia umumnya hanya berupa cubluk

ataupun dengan tangki septic tanpa bidang resapan. Hal ini disebabkan tidak

tersedianya lahan yang cukup untuk pembuangan prasarana tersebut. Bahkan

pembuangan limbah juga ada yang dilakukan di sungai – sungai terdekat.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kebutuhan pengembangan prasarana

pengelolaan air limbah / sanitasi lingkungan di kabupaten Kampar dapat

dikelompokkan kedalam 3 jenis, yaitu:

1. Pengembangan prasarana on site individual

2. Pengembangan prasarana on site komunal

3. Pengembangan prasarana off site dengan system sewerage.

Pengembangan prasarana on site individual di peruntukkan bagi daerah yang

memiliki persil bangunan cukup luas sehingga terdapat cukup ruang untuk

membangun prasarana masing- masing bangunan. Begitu juga dengan prasarana yang

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 113

Page 114: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

memenuhi persyaratan. Jenis prasarana untuk kelompok ini ada 2, yaitu prasarana

yang melayani banyak penduduk ( MCK, Jamban u/mum/ Jamak) seta prasarana

JAGA dengan tancki septic komunal. Adapun prasarana off site dengan system

sewerage di peruntukkan bagi daerah pusat kota yang memilki kepadatan bangunan

cukup tinggi. Dapat dilihat pada table 2.034 dan Gambar.2.063.

Tabel.2.034 : Jumlah Rumah Tangga Menurut Penggunaan Kakus/ Jamban Dan Desa Tahun 2010

No Desa/Kelurahan Sendiri Bersama Umum Lainnya

1 Kampung panjang 370 0 0 42

2 Sawah 561 0 0 63

3 Kayu aro 520 0 0 28

4 Muara jalai 555 0 0 30

5 Sungai tonang 278 0 0 31

6 Sungai jalau 240 0 0 27

7 Sendayan 262 0 0 30

8 Naga beralih 407 0 0 22

Jumlah 3.193 0 0 273

Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Gambar.2.063 : Jumlah Rumah Tangga Menurut Penggunaan Kakus/ Jamban

Dan Desa Tahun 2010

Kampung p

anjan

gSaw

ah

Kayu ar

o

Muara ja

lai

Sungai

tonan

g

Sungai

jalau

Senday

an

Naga bera

lih0

100

200

300

400

500

600

SendiriBersamaUmumLainnya

Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 114

Page 115: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Dari table tersebut dapat dilihat bahwa kecamatan Kampar Utara, bahwa

masyrakat lebih banyak menggunakan kakus/ jamban milik sendiri yaitu sebanyak

3193. Dan menggunakan kakus jenis lainnya 273, namun untuk kakus/jamban

bersama da umum tidak tersedia di kecamatan Kampar Utara.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 115

Page 116: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.064 : Peta Kondisi Jaringan Air Limbah Kecamatan

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 116

Page 117: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.7.7 Telekomunikasi

Telekomunikasi merupakan prasarana yang yang penting dalam

perkembangan suatu daerah, di kecamatan Kampar Utara memang belum terdapat

jaringan kabel telepon rumah namun untuk jaringan telekomunikasi untuk telepon

genggam atau handphone sudah dapat digunakan hal ini karena adanya tower dari

kecamatan tetangga yang radius jangkauannya cukup luas sehingga sampai ke

kecamatan kampar utara. salah satunya yaitu dari Kecamatan Kampar.

Gambar.2.065: Foto Jaringan Telekomunikasi Kecamatan Kampar Utara

Sumber : Hasil Survei ke Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012

Untuk lebih jelasnya tentang jaringan telekomunikasi di kecamatan kampar utara

dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 117

Page 118: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.066 : Peta Jaringan Telekomunikasi Kecamatan Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 118

Page 119: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.8 Bangunan Perumahan

2.2.8.1 Kondisi dan Jumlah Bangunan

Salah satu kebutuhan pokok selain kebutuhan pangan, sandang, pendidikan

dan kesehatan adalah perumahan, rumah yang baik tentunya adalah rumah yang

memenuhi lokasi yang ideal (strategis) yang dekat dengan segala fasilitas, baik itu

fasilitas sosial, dan fasilitas umum yang berupa fasilitas kesehatan , ibadah,

pendidikan, perdagangan dan transportasi. Selain itu juga dilengkapi oleh prasarana

lingkungan seperti penanganan limbah, drainase, sampah, air bersih, listrik, dan lain

sebagainya.

Kecamatan Kampar Utara sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten

Kampar, memiliki jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 15.157 jiwa. Setelah

melakukan observasi langsung kelapangan didapat bahwa setiap penduduk yang

berada dikecamatan Kampar Utara telah terpenuhi kebutuhan rumahnya.

Adapun bentuk rumah tersebut dapat diklasifikasikan atas 3 yaitu:

o Rumah Permanen

Rumah Permanen diartikan sebagai rumah yang memiliki kondisi fisik

bangunan yang terbuat dari batu dan semen.

o Rumah Non Permanen

Rumah semi permanen merupakan merupakan rumah dengan kondisi

fisik bangunan gebungan antara batu, semen, dan kayu.

o Rumah Semi Permanen

Rumah non permanen merupakan rumah yang terbuat dari kayu.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 119

Page 120: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Dari bentuk-bentuk rumah tersebut dapat kita lihat pada gambar dibawah ini.

Gambar.2.067.a : Bentuk Rumah Permanen di Kec. Kampar Utara

Sumber : Hasil Survey kecamatan Kampar Utara tahun 2012

Gambar.2.067.b : Bentuk Rumah Semi Permanen di Kec. Kampar Utara

Sumber : Hasil Survey kecamatan Kampar Utara tahun 2012

Gambar.2.067.c : Bentuk Rumah Non Permanen di Kec. Kampar Utara

Sumber : Hasil Survey kecamatan Kampar Utara tahun 2012

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 120

Page 121: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.2.8.2 Kepadatan Bangunan

Kepadatan bangunan dikecamatan Kampar Utara dapat dikategorikan kedalam 3

(kelas)

a. Kepadatan Tinggi (> 40 bangunan per Ha)

b. Kepadatan Sedang (20 – 40 bangunan per Ha)

c. Kepadatan Rendah (1 – 20 bangunan per Ha)

Kepadatan tinggi pada umumnya ditemui dikawasan Sungai Jalau , karena jumlah

penduduknya yang semakin lama semakin bertambah tidak diiringi dengan bertambahnya

luas lahan. Kepadatan sedang dapat ditemui pada desa Sawah dan desa Muara Jalai. Ini

disebabkan karena luas lahan yang tersedia masih sangat besar sehingga daerah ini untuk

kedepannya masih bisa menampung bangunan – bangunan dari penduduk.

Adapun yang mempunyai kepadatan bangunan yang paling rendah adalah kepadatan

bangunan yang berada di desa Kayu Aro. Ini disebabkan penduduk masih belum mau

membangun perumahan di desa ini, ini disebabkan oleh masih sedikitnya akses menuju

daerah tersebut masih sulit. Tapi beberapa tahun kedepan, ada kemungkinan desa ini akan

mulai berkembang seiring dengan akan makin banyaknya developer – developer yang akan

membuat perumahan disekitar daerah ini.

Letak kepadatan bangunan dikampar utara dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah

ini, beserta potret dari keadaan lapangannya.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 121

Page 122: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Gambar.2.068 : Peta sebaran kepadatan bangunan di kecamatan Kampar Utara

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 122

Page 123: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

Dilihat dari peta sebaran kepadatan bangunan diatas maka berikut ini ditampilkan

beberapa potret dari keadaan kepadatan bangunan kec. Kampar Utara yaitu mulai dari

kepadatan tinggi, sedang hingga kepadatan rendah.

Gambar.2.069.a : Potret Kepadatan bangunan tinggi di Kec. Kampar Utara

Sumber : Hasil Survey kecamatan Kampar Utara tahun 2012

Gambar.2.069.b : Potret Kepadatan bangunan sedang di Kec. Kampar Utara

Sumber : Hasil Survey kecamatan Kampar Utara tahun 2012

Gambar.2.069.c : Potret Kepadatan bangunan rendah di Kec. Kampar Utara

Sumber : Hasil Survey kecamatan Kampar Utara tahun 2012

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 123

Page 124: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

BAB III

PENUTUP

2.3 KESIMPULAN

Dari laporan bagian kompilasi data di Kecamatan Kampar Utara ini, dapat

disimpulkan bahwa kecamatan Kampar Utara adalah salah satu dari 20 kecamatan

yang ada dikabupaten kampar. Kecamatan Kampar Utara ini terletak di tengah-tengah

kabupaten kampar dengan luas wilayah 19.462,3 Ha. Kecamatan Kampar Utara ini

terbagi 8 desa yaitu desa Kampung Pamjang, desa Sawah, desa Kayu Aro, desa Muara

Jalai, desa Sungai Tonang, desa Sungai Jalau, desa Sendayan, dan desa Naga Beralih.

Adapun batas administrasi Kecamatan Kampar Utara adalah :

Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Tapung.

Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Rumbio Jaya.

Sebelah selatan berbatasandengan kecamatan Kampar dan,

Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Bangkinang seberang.

Kondisi topografi Kecamatan Kampar Utara cukup bervariasi. Topografi

Kecamatan Kampar Utara diklasifikasikan memiliki kondisi topografi datar sampai

dengan landai, yaitu :

Kondisi kemiringan lahan antara 0-8% merupakan daerah dengan kondisi

kemiringan lahan datar;

Kondisi kemiringan lahan antara 8-15% termasuk dalam kategori lahan landai

Pada tahun 2008 jumlah penduduk di kecamatan Kampar Utara berjumlah

15.832 jiwa, tahun 2009 mengalami peningkatan sehingga berjumlah 17.052 jiwa

namun pada tahun 2010 terjadi penurunan menjadi 15.157 jiwa. Jumlah penduduk

terbesar terdapat di Desa Sungai Jalau dan yang terkecil terdapat pada Desa Kayu

Aro.

Dan di kecamatan Kampar Utara masih perlu pembangunan karena masih

banyak sarana dan prasarana yang belum tersedia seperti pasar, jaringan

telekomunikasi, TPA dan sarana prasarana lainnya.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 124

Page 125: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

2.4 KRITIK DAN SARAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan survey di Kecamatan Kampar

Utara dan membuat laporan kompilasi data. Dalam melakukan survey tersebut

dibutuhkan data – data berupa data primer dan data sekunder . data primer diperoleh

dari survey langsung di lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi –

instansi pemerintah yang berkaitan dengan pembuatan laporan ini seperti BPS,

Bappeda, BPN, Distako, Distamben, PU, PDAM dan kantor – kantor pemerintahan di

Kecamatan Kampar Utara dan lain – lain. Umumnya di instansi – instansi pemerintah

terkait sangat minimnya data yang berkaitan dengan Kecamatan Kampar Utara.

Untuk itu, diharapkan kepada pemerintah dan instansi terkait agar melengkapkan data

– data yang diperlukan dalam pembuatan laporan ini. Sehingga apa yang diharapkan

dapat tercapai.

Dalam melakukan survey dilapangan khususnya survey sekunder, pihak dinas

pemerintahan setempat sebagiannya kerap memperlama/ mempersulit proses

pengambilan data, dengan prosedurnya yang berbelit – belit. Untuk itu diharapkan

agar data – data yang dibutuhkan tersebut di publikasikan kepada masyarakat umun

terutama bagi yang membutuhkan data tersebut. Demi memajukan kabupaten kampar

ini agar menjadi kota yang indah, sejahtera dan amanah yang di inginkan masyarakat.

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 125

Page 126: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

LAMPIRAN I :

Surat Izin Survey dari Kampus Universitas Islam Riau

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 126

Page 127: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

LAMPIRAN II :

Surat Rekomendasi Izin Survey dari Badan Kesatuan Bangsa Pemberdayaan dan Perlindungan Masyrakat (BKBPPM) Kab. Kampar

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 127

Page 128: LAPORAN PERMUKIMAN KOTA

Permukiman Kota

DAFTAR PUSTAKA

BPS Kab. Kampar.2008.Kecamatan Kampar Utara dalam Angka 2008.Bangkinang:BPS Kab.

Kampar

________.2009.Kecamatan Kampar Utara dalam Angka 2009.Bangkinang:BPS Kab. Kampar

________.2010.Kecamatan Kampar Utara dalam Angka 2010.Bangkinang:BPS Kab. Kampar

________,2010.Kabupaten Kampar Dalam Angka 2011.Bangkinang: BPS Kab. Kampar

Bappeda Kab. Kampar.2011.RTRW Kabupaten Kabupaten Kampar

2011.Bangkinang:Bappeda

CV. Laudah Rekayasa Konsultan.2011.Laporan Master Plan Penyedian Air Minum

Kabupaten kampar.Bangkinang:PDAM Kabupaten Kampar

BPS dan Bappeda Kab. Kampar.2011.Publikasi Sensus Penduduk Tahun 2010 Kecamatan

Kampar Utara.Bangkinang:BPS Kab. Kampar

http://id.wikipedia.org/wiki/Kampar_Utara,_Kampar

Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 128