pengembangan kawasan permukiman

66

Upload: truongquynh

Post on 30-Dec-2016

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan Kawasan Permukiman
Page 2: Pengembangan Kawasan Permukiman
Page 3: Pengembangan Kawasan Permukiman

“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan

mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh

pelayanan kesehatan”

Page 4: Pengembangan Kawasan Permukiman

Jakarta, Maret 2015

Tim Penyusun

KATA PENGANTAR Tahun 2019, pemerintah memiliki target untuk mewujudkan “cities without slums” yang merupakan bagian dari

implementasi komitmen komunitas internasional dan target nasional dalam RPJMN. Pemerintah mentargetkan

dalam RPJMN pada tahun 2019 terwujud kondisi 0% kawasan kumuh di perkotaan. Untuk mencapai target tersebut,

Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyusun program-

program strategis guna meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan dan perdesaan sehingga menjadi kawasan

yang produktif, aman, layak huni dan berkelanjutan. Salah satu langkah yang dilaksanakan dalam penyiapan program itu adalah menyusun buku “Panduan Kualitas

Visual Infrastruktur Bidang Cipta Karya” untuk sektor Pengembangan Permukiman. Buku ini dimaksudkan sebagai

pedoman bersama para pelaksana kegiatan di lingkungan Ditjen Cipta Karya dalam melaksanakan pembangunan.

Sehingga, infrastruktur Pembangan Permukiman yang dibangun memiliki kualitas yang andal dan bermanfaat buat

masyarakat, terutama dalam perwujudan lingkungan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Buku ini merupakan rekaman pekerjaan di bidang pengembangan permukiman perkotaan dan perdesaan, yang

dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta, untuk memberikan contoh kualitas visual infrastruktur yang baik

dan kurang baik. Kami harapkan buku ini dapat menjadi bekal bagi seluruh pihak dalam membangun karya-karya

infrastruktur permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

Page 5: Pengembangan Kawasan Permukiman
Page 6: Pengembangan Kawasan Permukiman

DAFTAR ISI

28

Bak Kontrol 30

Drainase Pemasangan Batu 32

Drainase Beton 34

Dinding Penahan Tanah 22

Pengembangan Kawasan

Permukiman Perdesaan 38

Jalan Lapis Penetrasi

Makadam 46

Jalan Rabat Beton 50

Jalan Paving Block

6

Peningkatan Kualitas

Permukiman

Kumuh Perkotaan 8

Jalan Lapis Penetrasi

Makadam 12

Jalan Paving block 14

Jalan Rabat Beton 18

Simpangan Jalan 21

Sambungan Beton 22

Bahu Jalan 24

Trotoar

52

Saluran Irigasi 54

Drainase Terbuka Beton 56

Drainase Terbuka Pasangan Batu 58

Gorong - gorong 60

Dinding Penahan Tanah

Page 7: Pengembangan Kawasan Permukiman
Page 8: Pengembangan Kawasan Permukiman
Page 9: Pengembangan Kawasan Permukiman

Salah satu tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh pemerintah melalui

Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah penanganan permukiman kumuh

perkotaan. Bentuk penanganan ini antara lain melakukan fasilitasi dan bantuan

stimulan dalam bentuk bantuan teknik dan infrastruktur bidang permukiman

kepada pemerintah daerah dalam menangani permukiman kumuh di

daerahnya. Peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman

kumuh didahului dengan penetapan lokasi kawasan permukiman kumuh,

dengan pola-pola penanganan berupa: (a) pemugaran, (b) peremajaan; atau

(c) pemukiman kembali.

PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

Page 10: Pengembangan Kawasan Permukiman

8

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Lapis Penetrasi Makadam

Pembangunan Jalan Lingkungan (2012)

Kota Tangerang Selatan, Banten

Agregat penutup terikat sempurna dengan aspal. Proses pemadatan tanah dasar atau tanah timbunan dilakukan dengan

sempurna sehingga permukaan perkerasan terlihat rata dan tidak bergelombang. Di samping jalan telah dilengkapi dengan drainase tertutup. Bahu jalan diperkeras menggunakan lapis perkerasan yang sama atau dapat menggunakan agregat kasar.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 11: Pengembangan Kawasan Permukiman

9

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Lapis Penetrasi Makadam

Pekerjaan perkerasan jalan sudah cukup baik namun finishing pekerjaan kurang baik. Terdapat material sisa di samping jalan

yang dapat menghalangi air hujan untuk masuk ke saluran drainase. Bahu jalan tidak terpelihara dengan baik sehingga ditumbuhi oleh rumput dan tanaman perdu yang mengakibatkan air hujan tidak dapat mengalir ke saluran drainase.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Pembangunan jalan lingkungan

Page 12: Pengembangan Kawasan Permukiman

10

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Lapis Penetrasi Makadam

Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan (2014)

Kalimantan Timur

Pekerjaan jalan sangat baik, permukaan jalan rata dan tidak bergelombang. Bangunan pelengkap jalan seperti bahu jalan

dan drainase lengkap. Bahu Jalan diperkuat dengan perkerasan.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 13: Pengembangan Kawasan Permukiman

11

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Lapis Penetrasi Makadam

Pekerjaan jalan cukup rapi dan bangunan pelengkap jalan seperti bahu jalan dan drainase lengkap. Namun masih terdapat

sisa material yang dapat membahayakan pengguna jalan.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Pembangunan jalan lingkungan

Page 14: Pengembangan Kawasan Permukiman

12

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Paving block

Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan Kecamatan Sukawati (2012)

Kabupaten Gianyar, Bali

Material paving block berkualitas baik, berbentuk persegi atau persegi panjang sempurna yang sudutnya tidak terkikis atau

patah. Pemasangan paving block tersusun dengan rapi dengan permukaan yang rata dan jarak antar paving block sama. Jalan paving block dilengkapi dengan saluran drainase tertutup. Pasangan paving block bersih dari sisa pasir pengisi sehingga aman bagi pengguna jalan.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 15: Pengembangan Kawasan Permukiman

13

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Paving block

Pembangunan jalan lingkungan

Jalan pasangan paving block tidak dilengkapi dengan saluran drainase. Permukaan pasangan paving block tidak rata.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 16: Pengembangan Kawasan Permukiman

14

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Rabat Beton

Peningkatan Kualitas Permukiman Kawasan Kumuh (2013)

Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Ujung sisi beton mempunyai sudut sempurna dan tidak terdapat kropos di ujung perkerasan. Permukaan perkerasan diberi alur

untuk memperbesar gaya gesek permukaan beton. Bahu jalan diperkeras menggunakan lapis perkerasan yang sama dengan badan jalan atau dapat menggunakan agregat kasar mengingat lahan di perkotaan yang sempit. terdapat saluran drainase di tepi jalan.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 17: Pengembangan Kawasan Permukiman

15

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Rabat Beton

Terjadi retak di permukaan perkerasan. Tidak ada saluran drainase. Pekerjaan konstruksi beton tidak rapi. Tidak ada alur pada

permukaan jalan rabat beton.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Pembangunan jalan lingkungan

Page 18: Pengembangan Kawasan Permukiman

16

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Rabat Beton

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh (2014)

Kalimantan Timur

Pekerjaan jalan rabat beton sangat rapi. pada permukaan beton diberi alur. Permukaan perkerasan diberi alur untuk memperbesar gaya gesek permukaan beton.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 19: Pengembangan Kawasan Permukiman

17

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Rabat Beton

Pekerjaan beton terlihat sangat baik tetapi baik kualitas beton kurang terlihat terjadi rembesan pada permukaan permukaan jalan.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 20: Pengembangan Kawasan Permukiman

18

PengembanganKawasanPermukiman

Simpangan Jalan

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh (2014)

Sulawesi Tenggara

Permukaan pada simpang jalan rata. Tidak terdapat material sisa yang dapat membahayakan pengguna jalan.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 21: Pengembangan Kawasan Permukiman

19

PengembanganKawasanPermukiman

Simpangan Jalan

Pekerjaan permukaan jalan sudah baik namun banyak terdapat material sisa yang dapat membahayakan pengguna jalan.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 22: Pengembangan Kawasan Permukiman

20

PengembanganKawasanPermukiman

Sambungan Beton

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh (2014)

Kalimantan Timur

Sambungan antara plat beton pada jalan rabat beton tegak lurus melintang badan jalan. pada sambungan diisi dengan bahan penutup untuk mencegah material lain

masuk ke dalam sambungan beton.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 23: Pengembangan Kawasan Permukiman

21

PengembanganKawasanPermukiman

Sambungan Beton

Sambungan sudah diisi dengan bahan penutup namun bentuk sambungan pada jalan beton tidak tegak lurus melintang jalan.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 24: Pengembangan Kawasan Permukiman

22

PengembanganKawasanPermukiman

Bahu Jalan

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh (2014)

Kalimantan Selatan

Bahu jalan memiliki lebar yang cukup dan diperkeras menggunakan timbunan sirtu atau agregat kasar. Kelandaian bahu jalan cukup baik sehingga material pada bahu

jalan tidak akan masuk ke saluran drainase

MENGAPA INI BAIK ?

Page 25: Pengembangan Kawasan Permukiman

23

PengembanganKawasanPermukiman

Bahu Jalan

Lebar bahu jalan terlalu sempit dan kelandaian permukaan bahu jalan terlalu besar sehingga material pada bahu jalan masuk ke saluran.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 26: Pengembangan Kawasan Permukiman

24

PengembanganKawasanPermukiman

Trotoar

Jakarta 2014

Elevasi trotoar lebih tinggi dari badan jalan. Permukaan trotoar rata dan tersusun rapi sehingga tidak membahayakan pejalan kaki.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 27: Pengembangan Kawasan Permukiman

25

PengembanganKawasanPermukiman

Trotoar

Pekerjaan Trotoar

Pekerjaan pasangan pada permukaan sudah baik namun pot yang menjadi media tanam dapat mengganggu pejalan kaki.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 28: Pengembangan Kawasan Permukiman

26

PengembanganKawasanPermukiman

Trotoar

Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan

Kabupaten Gianyar, Bali (2014)

Bahan material penutup saluran adalah beton pracetak yang memiliki kualitas yang baik. Pemasangan beton pracetak pada saluran tertutup rapi. Disamping saluran

tertutup diperkuat dengan beton sehingga saluran tertutup lebih solid.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 29: Pengembangan Kawasan Permukiman

27

PengembanganKawasanPermukiman

Trotoar

Pembangunan Drainase

Ujung plat penutup saluran sudah terkikis sehingga menyebabkan tulangan pada plat penutup terlihat.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 30: Pengembangan Kawasan Permukiman

28

PengembanganKawasanPermukiman

Bak kontrol

Pembangunan Trotoar jalan (2014)

Jakarta

Penempatan dan pemasangan bak kontrol untuk saluran terutup sangat baik dan rapi.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 31: Pengembangan Kawasan Permukiman

29

PengembanganKawasanPermukiman

Bak kontrol

Pemasangan bak kontrol menggunakan gril besi sangat baik tetapi pekerjaan beton pada bak kontrol kurang rapi.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Pekerjaan Bak Kontrol

Page 32: Pengembangan Kawasan Permukiman

30

PengembanganKawasanPermukiman

Drainase Pemasangan Batu

Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan (2013)

Kabupaten Gianyar, Bali

Bagian atas saluran pasangan batu diperkuat dengan beton. Pekerjaan pasangan batu terlihat rapi. Dasar dari saluran

diperkuat dengan campuran beton dan bersih dari baru atau material lainnya.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 33: Pengembangan Kawasan Permukiman

31

PengembanganKawasanPermukiman

Drainase Pemasangan Batu

Pekerjaan Drainase

Bagian atas saluran telah diperkuat dengan beton namun pekerjaan penampang saluran tidak lurus dan kurang rapi.

Banyak terdapat pasir dan batu di saluran drainase.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 34: Pengembangan Kawasan Permukiman

32

PengembanganKawasanPermukiman

Drainase Beton

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh (2014)

Kabupaten Sleman, DIY

Dasar drainase diperkeras menggunakan beton. Pekerjaan dinding saluran drainase lurus, rapi, dan tidak terlihat retak. Saluran

drainase bersih dari batu atau material sisa lainnya.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 35: Pengembangan Kawasan Permukiman

33

PengembanganKawasanPermukiman

Drainase Beton

Pekerjaan Drainase

Dasar drainase diperkeras menggunakan beton, namun pekerjaan pada dinding saluran drainase kurang baik. Banyak

terdapat material sisa yang masuk ke saluran.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 36: Pengembangan Kawasan Permukiman

34

PengembanganKawasanPermukiman

Dinding Penahan Tanah

Normalisasi Kanal Banjir Barat(2012)

Kota Semarang, Jawa Tengah

Batu disusun di dinding penahan tanah memiliki berat dan ukuran yang seperti yang direncanakan. Khusus untuk batu yang

terekspose dipilih batu dengan ukuran yang bentuk yang sama. Permukaan batu yang terekspose disiar dengan campuran mortar. Drainase air tanah terbuat dari bahan pipa PVC dan dipasang dengan pola yang teratur.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 37: Pengembangan Kawasan Permukiman

35

PengembanganKawasanPermukiman

Dinding Penahan Tanah

Pembangunan Saluran Primer

Ukuran batu dinding penahan tanah tidak sama. Siaran mortar tidak mengikuti alur susunan batu. Tidak terdapat drainase air

tanah pada dinding penahan tanah.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 38: Pengembangan Kawasan Permukiman
Page 39: Pengembangan Kawasan Permukiman

Pengembangan kawasan permukiman perdesaan merupakan hal yang

penting dalam konteks pengembangan wilayah. Strategi dalam peningkatan

perekonomian perdesaan dilakukan melalui pengembangan kawasan

perdesaan potensial dan kawasan agropolitan/minapolitan.

PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN

Page 40: Pengembangan Kawasan Permukiman

38

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Lapis Penetrasi Makadam

Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan(2014)

Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

Permukaan perkerasan rata, ketinggian permukaan jalan lebih tinggi daripada saluran di kanan kirinya.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 41: Pengembangan Kawasan Permukiman

39

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Lapis Penetrasi Makadam

Pembangunan Jalan Desa

Permukaan perkerasan tidak rata, ketinggian saluran lebih tinggi dari permukaan jalan. Terdapat perdu di bahu jalan.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 42: Pengembangan Kawasan Permukiman

40

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Lapis Penetrasi Makadam

Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan (2012)

Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah

Elevasi permukaan jalan lebih tinggi dari bahu jalan dan saluran di tepi jalan. Finishing pada bagian tepi jalan terlihat rapi.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 43: Pengembangan Kawasan Permukiman

41

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Lapis Penetrasi Makadam

Pembangunan Jalan Desa

Permukaan jalan lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya,namun tidak terdapat saluran pada tepi jalan mengakibatkan air menggenang. Selain itu, pengerjaan

pada tepian perkerasan tampak kurang rapi.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 44: Pengembangan Kawasan Permukiman

42

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Lapis Penetrasi Makadam

Jalan Poros Desa Kabupaten Payakumbuh, Sumatera Barat

Terdapat dinding penahan tanah pada tepi jalan, bahu jalan bersih dari tanaman pengganggu, dan perkerasan pada permukaan jalan tidak bergelombang.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 45: Pengembangan Kawasan Permukiman

43

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Lapis Penetrasi Makadam

Pembangunan Jalan Desa

Terdapat ruang untuk bahu jalan serta dilengkapi dinding penahan tanah pada tepi jalan, namun permukaan pada perkerasan jalan kurang rata.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 46: Pengembangan Kawasan Permukiman

44

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Lapis Penetrasi Makadam

Jalan Poros Desa 2007 Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Permukaan jalan tampak rata dan tidak bergelombang , pada bahu jalan diletakkan batu-batu sebagai pengaman atau hambatan, terdapat saluran tanah di kanan

dan kiri jalan.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 47: Pengembangan Kawasan Permukiman

45

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Lapis Penetrasi Makadam

Pembangunan Jalan Desa

Permukaan jalan nampak tidak terlalu rata sehingga tanah melekat pada permukaan jalan. Terdapat saluran di kanan dan kiri jalan namun dimanfaatkan sebagai

tempat menyimpan barang.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 48: Pengembangan Kawasan Permukiman

46

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Rabat Beton

Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan (2014)

Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

Permukaan perkerasan terlihat rata dan finishing pada tepian jalan terlihat rapi.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 49: Pengembangan Kawasan Permukiman

47

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Rabat Beton

Pembangunan Jalan Desa

Permukaan jalan rabat beton dan finishing pada tepian jalan tidak rata.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 50: Pengembangan Kawasan Permukiman

48

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Rabat Beton

Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan

Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah

Jalan rabat beton dilengkapi dengan bahu jalan dan saluran drainase, permukaan jalan diberi alur untuk meningkatkan gaya gesek, finishing pada tepian perkerasan

terlihat rapi.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 51: Pengembangan Kawasan Permukiman

49

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Rabat Beton

Pembangunan Jalan Desa

Pekerjaan jalan sudah cukup baik, terdapat ruang untuk bahu jalan dan saluran drainase, namun ditumbuhi rumput dan semak-semak karena kurang terpelihara.

Permukaan jalan rabat beton tidak diberi alur.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 52: Pengembangan Kawasan Permukiman

50

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Paving Block

Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan

Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

Pemasangan paving block cukup rapi sehingga permukaan jalan tampak rata.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 53: Pengembangan Kawasan Permukiman

51

PengembanganKawasanPermukiman

Jalan Paving Block

Pembangunan Jalan Lingkungan

Pasangan paving block sudah cukup rapi, tetapi permukaannya masih terlihat bergelombang.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 54: Pengembangan Kawasan Permukiman

52

PengembanganKawasanPermukiman

Saluran Irigasi

Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan

Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

Pekerjaan konstruksi dan pasangan batu cukup rapi, dan tidak terdapat retak atau keropos pada dinding saluran.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 55: Pengembangan Kawasan Permukiman

53

PengembanganKawasanPermukiman

Saluran Irigasi

Pembangunan Saluran Irigasi

Pekerjaan konstruksi dinding saluran irigasi tidak baik, terjadi kerusakan pada badan saluran, sehingga mengganggu fungsi saluran irigasi.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 56: Pengembangan Kawasan Permukiman

54

PengembanganKawasanPermukiman

Drainase Terbuka Beton

Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan (2014)

Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

Elevasi saluran sama atau lebih rendah dari badan jalan, sehingga air dari permukaan jalan dapat melimpas ke saluran

drainase dengan baik.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 57: Pengembangan Kawasan Permukiman

55

PengembanganKawasanPermukiman

Drainase Terbuka Beton

Pembangunan Saluran Drainase

Tinggi drainase lebih tinggi dari bahu jalan sehingga menyulitkan air dari permukaan jalan untuk melimpas ke drainase terbuka.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 58: Pengembangan Kawasan Permukiman

Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, 2012 Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, 2009 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 2012

Drainase pasangan batu kali dikerjakan dengan finishing yang baik sehingga aliran air tidak dapat mengerosi permukaan saluran.

Drainase tidak ditumbuhi oleh tanaman perdu atau rumput sehingga aliran air dapat melaju dengan lancar. PengembanganKawasanPermukiman

56

MENGAPA INI BAIK ? Drainase Terbuka Pasangan Batu

Page 59: Pengembangan Kawasan Permukiman

57

PengembanganKawasanPermukiman

Pekerjaan drainase kurang baik sehingga terdapat pecah atau rusak pada tepi saluran. Dalam saluran terdapat material berupa benda, rumput, daun-daunan, atau

sampah yang dapat menghambat laju air.

Drainase Terbuka Pasangan Batu

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Pembangunan Saluran Drainase

Page 60: Pengembangan Kawasan Permukiman

58

PengembanganKawasanPermukiman

Gorong-gorong

Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, 2014

Gorong-gorong terbuat dari plat duicker atau dapat menggunakan beton pracetak. Jalan menuju gorong-gorong diperkuat dengan perkerasan. Bagian muka gorong-

gorong diperkuat dengan pasangan batu atau campuran beton.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 61: Pengembangan Kawasan Permukiman

59

PengembanganKawasanPermukiman

Gorong-gorong

Pekerjaan Gorong-gorong

Jalan menuju gorong-gorong tidak diperkuat dengan perkerasan. Bekisting plat duicker tidak dilepas.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 62: Pengembangan Kawasan Permukiman

60

PengembanganKawasanPermukiman

Dinding Penahan Tanah

Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan (2013)

Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta

Dinding penahan tanah dibuat finishing yang baik, rapi dan memperhatikan unsur estetika. dinding penahan tanah tidak

ditumbuhi tanaman.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 63: Pengembangan Kawasan Permukiman

61

PengembanganKawasanPermukiman

Dinding Penahan Tanah

Pembangunan Dinding Penahan Tanah

Ukuran batu tidak sama dan batu isian tidak mengikuti alur sambungan batu yang menyebabkan dinding penahan tanah

terlihat tidak rapi. Dinding penahan tanah sudah mulai ditumbuhi lumut yang dapat membahayakan stabilitas dinding penahan tanah.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Page 64: Pengembangan Kawasan Permukiman

62

PengembanganKawasanPermukiman

Dinding Penahan Tanah

Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan

Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

Sebagai bangunan pendukung jalan, pengerjaan dinding penahan tanah cukup rapi, tidak terdapat retak atau keropos, dan dilengkapi dengan drainase air tanah.

MENGAPA INI BAIK ?

Page 65: Pengembangan Kawasan Permukiman

63

PengembanganKawasanPermukiman

Dinding Penahan Tanah

Dinding penahan tanah yang berada di tepi jalan berkurang kualitasnya dalam masa pemanfaatan, bagian bawah dinding mulai keropos, dan tidak dilengkapi drainase

air tanah.

MENGAPA INI KURANG BAIK ?

Pembangunan Dinding Penahan Tanah

Page 66: Pengembangan Kawasan Permukiman