bab v

15
217 BAB V TUGAS UMUM PEMERINTAHAN Dalam upaya memaksimalkan usaha-usaha pembangunan di daerah, Pemerintah Daerah membutuhkan kerjasama dengan pihak-pihak lain. Kerjasama ini dapat berupa kerjasama dengan instansi pemerintah, lembaga swasta ataupun kerjasama dengan negara lain. A. Kerjasama Antar Daerah Dalam upaya mensejajarkan pembangunan di Pantai Barat Sumatera Utara dengan pantai timur, maka perlu dijalin kerjasama dengan daerah-daerah Pantai Barat Sumatera Utara, mengingat masih banyak potensi yang perlu digali. Kerjasama ini mencakup semua sector-sektor pembangunan seperti pelabuhan, transportasi darat serta bidang lain yang dianggap lintas daerah. Daerah-daerah yang tercakup dalam kerjasama tersebut yaitu : Sibolga Tapanuli Tengah Tapanuli Selatan Mandailing Natal Tapanuli Utara Padang Sidempuan Nias Naskah kerjasama untuk itu ditandatangani oleh masing-masing Kepala Daerah tanggal 26 Maret 2002 yang diketahui oleh Gubernur Sumatera Utara.

Upload: hendra-sirait

Post on 06-Aug-2015

26 views

Category:

Government & Nonprofit


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V

217

BAB V

TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

Dalam upaya memaksimalkan usaha-usaha pembangunan di daerah,

Pemerintah Daerah membutuhkan kerjasama dengan pihak-pihak lain. Kerjasama ini

dapat berupa kerjasama dengan instansi pemerintah, lembaga swasta ataupun

kerjasama dengan negara lain.

A. Kerjasama Antar Daerah

Dalam upaya mensejajarkan pembangunan di Pantai Barat Sumatera Utara

dengan pantai timur, maka perlu dijalin kerjasama dengan daerah-daerah Pantai

Barat Sumatera Utara, mengingat masih banyak potensi yang perlu digali.

Kerjasama ini mencakup semua sector-sektor pembangunan seperti pelabuhan,

transportasi darat serta bidang lain yang dianggap lintas daerah. Daerah-daerah

yang tercakup dalam kerjasama tersebut yaitu :

Sibolga

Tapanuli Tengah

Tapanuli Selatan

Mandailing Natal

Tapanuli Utara

Padang Sidempuan

Nias

Naskah kerjasama untuk itu ditandatangani oleh masing-masing Kepala Daerah

tanggal 26 Maret 2002 yang diketahui oleh Gubernur Sumatera Utara.

Page 2: BAB V

218

B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga

1. Mitra Yang Diajak Kerjasama

1) MOU dengan Rumah Sakit Umum Pandan dan Rumah Sakit Swasta

Metta Medika Sibolga tentang kerjasama Rujukan parsial bagi peserta

BPJS Kesehatan.

2) MOU dengan Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Sumatera

Utara tentang kerjasama Legislasi Daerah.

3) Mou dengan PT.Tata Permai Indah tentang kerjasama Sewa menyewa

lahan pekarangan dan Mess atlet GOR Aek Parombunan

4) Mou dengan PT.Bank Pembangunan Daerah Sumut tentang kerjasama

Pembayaran gaji PNS /CPNS melalui rekening Tabungan Martabe

dalam rangka penerapan kartu Pegawai Negri Sipil Elektronik di

lingkungan Pemerintah Kota Sibolga

5) Mou dengan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan

Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah tentang kerjasama Penegakan

disiplin pegawai/honor dan pelajar

6) Mou dengan Research Triangle Institut International tentang

kerjasama Penyelenggaraan bantuan teknis USAID untuk peningkatan

kualitas pembelajaran, tata layanan dan Manajemen Pendidikan serta

koordinasi antar institusi pendidikan.

7) Mou dengan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional Provinsi Sumatera Utara tentang kerjasama

pengelolaan program kependudukan, keluarga Berencana dan

pembangunan keluarga provinsi Sumatera Utara tahun2014 yang

dilaksanakan di Kota Sibolga

Page 3: BAB V

219

2. Dasar Hukum

Dasar Hukum yang melandasi Kerjasama Daerah dengan Pihak

Ketiga adalah :

a. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 195 yang

berbunyi:

1) Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat

mengadakan kerjasama dengan daerah lain yang didasarkan pada

pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, sinergi dan

saling menguntungkan.

2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diwujudkan

dalam bentuk badan kerjasama antar daerah yang diatur dengan

keputusan bersama.

3) Dalam penyediaan layanan publik, daerah dapat bekerjasama

dengan pihak ketiga.

4) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) yang

membebani masyarakat dan daerah harus mendapatkan

persetujuan DPRD.

b. PP Nomor 50/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah.

C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal di Daerah

1. Forum Kordinasi

Dalam rangka mengkoordinasikan pelaksanaan operasi kegiatan

intelijen untuk seluruh Instansi Pemerintah serta untuk memantau,

mengkaji, membahas serta mengevaluasi perkembangan situasi aktual

Kota Sibolga dibidang Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Keamanan dan

Ketertiban Masyarakat (POLEKSOSBUDKAMTIBMAS) berikut

permasalahannya, maka di Kota Sibolga telah dibentuk Komunitas Intelijen

Daerah (KOMINDA) Kota Sibolga.

Page 4: BAB V

220

2. Instansi Vertikal Yang Terlibat

Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Kota Sibolga

bersekretariat di kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat

(Kesbang dan Politik) Kota Sibolga, yang terdiri dari unsur Organik

Pemerintah Kota Sibolga seperti Sekretariat Daerah Kota, Kantor Kesbang

dan Politik Kota Sibolga, Dinas Perhubungan Kota Sibolga, Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Sibolga dan Kantor Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Sibolga serta Institusi Vertikal maupun Pertahanan dan

Kamtibmas seperti Kantor Bea dan Cukai Sibolga, Kantor Imigrasi Sibolga,

Kejaksaan Negeri Sibolga, Korem 023 KS, Kodim 0211/TT, Stasiun TNI AL

Sibolga, Satuan Radar Sibolga dan Kepolisian Resort Kota Sibolga.

3. Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber Dana Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) Kota

Sibolga berasal dari APBD Kota Sibolga Tahun 2013.

4. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Penyelenggara Koordinasi

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Penyelenggara

Koordinasi Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) Kota Sibolga adalah

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Sibolga, Jl. S. Parman No. 54

Sibolga, Telepon. (0631) 21467 sesuai SK Walikota Nomor 300/145/2012

tanggal 30 April 2012.

5. Jumlah Kegiatan Koordinasi Yang Dilaksanakan

Jumlah kegiatan koordinasi selama tahun 2014 telah

dilaksanakan sebanyak empat (4) kali dengan lokasi di Aula Kantor

Kesbang dan Politik.

6. Hasil dan Manfaat Koordinasi

Hasil Pertemuan KOMINDA adalah untuk menetralisir

permasalahan-permasalahan yang terjadi dan berkembang di Kota Sibolga,

sedangkan manfaat dari KOMINDA adalah sebagai berikut :

Page 5: BAB V

221

1) Sebagai bahan materi dalam mengambil kebijakan guna mewujudkan

stabilitas keamanan di Kota Sibolga.

2) Untuk mengantisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung

berupa Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan (AGHT)

7. Tindak Lanjut Hasil Koordinasi

Hasil koordinasi ditindaklanjuti dengan melihat langsung ke

lapangan, kemudian melaporkan hasilnya kepada Pemerintah Kota Sibolga.

D. Pembinaan Batas Wilayah

Dasar penentuan batas wilayah kota Sibolga adalah SK Residen Tapanuli N.R.I

Nomor 999 tanggal 29 November 1946 serta dilanjutkan dengan peta-peta yang

dikeluarkan oleh Bakosurtanal. Namun hingga saat ini batas wilayah tersebut

belum dapat diimplementasikan dilapangan dengan jelas dan tepat karena

pembuatan SK Residen serta peta Bakosurtanal tersebut tidak disertai dengan

patok yang jelas dilapangan.

Demikian juga tentang rencana perluasan Kota Sibolga telah diusulkan sejak

tahun 1982, namun hingga saat ini belum terealisasi. Oleh karena itu hingga

saat ini batas wilayah Kota Sibolga dengan Kabupaten Tapanuli Tengah belum

begitu jelas dan tepat.

Untuk mengatasi hal tersebut, pada saat ini sedang diadakan pendekatan-

pendekatan untuk menjajaki agar perluasan tersebut dapat direalisasikan.

Dengan demikian nantinya batas wilayah antar daerah tetangga telah jelas dan

kesimpangsiuran administrasi wilayah tidak akan terjadi lagi.

Page 6: BAB V

222

E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana

1. Bencana Yang Terjadi dan Penanggulangannya

Bencana yang terjadi di Kota Sibolga selama Tahun 2014

sebanyak 36 kali dengan perincian :

1) Kebakaran hutan dan lahan sebanyak = 14 kali

2) Kebakaran Pemukiman penduduk sebanyak = 7 kali

3) Bencana Alam = 15 kali

Upaya penanggulangan dilaksanakan oleh pihak aparat

Kelurahan dan Kecamatan yang dibantu oleh Anggota Satlak PB Kota

Sibolga yang terdiri dari instansi terkait seperti Unit Pemadam Kebakaran,

Kesbang dan Politik Kota Sibolga, Satpol PP Kota Sibolga, Dinas KPRP,

Dinas Sosial & Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan, PDAM Tirta Nauli, Kodim

0211/TT, Polresta Sibolga, dll.

2. Status Bencana (Nasional, Regional/Propinsi atau

Lokal/Kab/Kota)

Dari 34 kali kejadian bencana tersebut masih berstatus bencana

Lokal/Kota.

3. Sumber dan Jumlah Anggaran

Adapun Sumber dana pengalokasian APBD dan jumlah anggaran Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sibolga Rp. 6.453.328.325; adalah

sebagai berikut :

a. Untuk Belanja pegawai teralokasi sebesar Rp. 1.662.278.525

b. Untuk belanja operasional teralokasi sebesar Rp. 1.152.785.037

c. Untuk belanja Modal Teralokasi sebesar Rp. 2.973.615.000;

d.

Page 7: BAB V

223

4. Antisipasi Daerah Dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana

Penambahan sarana dan prasarana dalam penanggulangan bencana

berupa Mobil rescue double cabin 4 WD sebanyak 1 Unit, Mobil

Logistik lapangan sebanyak 1 unit, Mobil Picup sebanyak 2 unit dan

sepeda motor trail sebanyak 4 unit.

Penambahan peralatan dan perlengkapan penanggulangan bencana

berupa perahu karet pakai mesin,

Pembuatan ruangan, peralatan dan perlengkapan pusat pengendali

Operasi Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS PB) Kota Sibolga.

5. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Menangani Bencana

Untuk mengimbangi laju pertumbuhan pembangunan di bidang

lainnya, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sibolga dalam

melaksanaan tugas di bidang Penanggulangan Bencana sesuai dengan

peraturan yang berlaku dan dilaksanakan secara terus menerus dan

berkesinambungan, serta perlu adanya dukungan dari Instansi terkait serta

penyusunan program kerja yang akan datang.

Dengan adanya perhatian dan dukungan dari Pemerintah Daerah serta

Instansi terkait, Tugas dan Fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kota Sibolga dapat tercapai secara maksimal seperti apa yang di harapkan.

Adapun instansi yang terkait dalam Penanggulangan Bencana di Kota

Sibolga yaitu :

1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Page 8: BAB V

224

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se-Kota Sibolga.

4. Lembaga Non Pemerintahan (RRI, Telkom, Orari dll).

Demikian juga sumber daya manusia aparat Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kota Sibolga perlu ada peningkatan volume diklat dan

keterampilan khusus di bidang bencana, seperti penanggulangan banjir,

tanah longsor, kebakaran, gempa dan Tsunami, demikian juga diklat-diklat

lainnya terutama diklat dibidang keuangan.

6. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan

No

.

Nama Pangkat/gol Jabatan Pendidi

kan

1 D. T. TAMBA

NIP. 19600220 198103 1 002

Pembina Tk. I

IV/b

KEPALA PELAKSANA SLTA

2 Abdul Rasyid Silitonga

NIP. 196909200003 2 002

Penata Muda Tk. I

III / b

SEKRETARIS S-1

3 Charles Lumbantobing

NIP. 19590403 198103 1 009

Penata Tk. I

III / d

Kasi Pencegahan,

Kesiapsiagaan dan

Pemadam Kebakaran

SLTA

4 Saut Situmeang

NIP. 19671008 198903 1 001

Penata

III / c

Kasi Kedaruratan

dan Logistik

SLTA

5 Rusman Marbun

NIP. 19721002 199303 1 005

Penata Muda Tk.I

III / b

Kasi Rehabilitas dan

Konstruksi

SLTA

6 Nirwansyah Putra, Sip

NIP. 19741110 200604 1 013

Penata Muda

III / a

Fungsional Umum S-1

7 Maulana Siregar, SE Penata Muda Fungsional Umum S-1

Page 9: BAB V

225

NIP. 19741014 200701 1 005 III / a

8 Nurbeget Pg. Tampubolon,

A.Md

NIP. 19720416 200604 2 001

Penata Muda

III / a

Fungsional Umum D -III

9 Suryani Lubis, SE

NIP. 19800110 200604 2 017

Penata Muda

III / a

Fungsional Umum S-1

10 Sabaruddin Waruhu, SE

NIP. 19830519 200701 1 001

Penata Muda

III / a

Fungsional Umum S-1

11 Lauren Tambunan

NIP. 19581225 197903 1 002

Pengatur Tk. I

II / d

Fungsional Umum SLTA

12 Desy Natalia Siregar,A.Md

NIP. 19841222 201001 2 015

Pengatur Tk. I

II / d

Fungsional Umum D-III

13 Eva Sry Hartati Manurung,

A.Md

NIP. 19880317 201001 2 007

Pengatur

II / c

Fungsional Umum D-III

14 Tulus Parasian Lumbantobing

NIP. 19741002 200604 1 007

Pengatur

II / c

Fungsional Umum SLTA

15 Syamsuddin Pasaribu

NIP. 19770819 200701 1 004

Juru Tk. I

I/d

Fungsional Umum SMP

16 Simson Hendrik Tambah - THL SLTA

17 M.Rizky Nasution - THL MAN

18 Dedi Ramadhan - THL SMA

19 Amnalatia Simanungkalit - THL D-III

20 Fajrin Nur Musyamsu - THL S-1

Page 10: BAB V

226

21 Ester M.Rajagukguk - THL SMK

22 Verawati Saragi - THL SMK

23 Tri Sucipto S. - THL SMK

24 Darwin Van Rianto Sinaga - THL SMK

25 Syaiful Ramadhan - THL SLTA

26 Ardi Tanjung - THL SMK

27 Benget M.Sihotang - THL SMK

28 Nover Simanullang - THL SLTA

29 Hendra Lumbangtobing - THL D-III

30 Yuniaman Gulo - THL SMK

31 Khairul Anwar - THL STM

32 Eprianus Lahagu - THL SMK

33 Salju Adha Tampubolon - THL SMK

34 Fandi Ahmad Hutabarat - THL SLTA

35 Tri Agusman Purba - THL MAN

36 Irama Hati Telambanua - THL SMK

37 Febriansyah Simbolon - THL SMK

38 Amri Panggabean - THL SMK

39 Rahmat - THL S-1

40 Torus Nainggolan - THL SLTA

41 Krisandi - THL SLTA

42 Saridon Sihite - THL SLTA

43 Rahmat Barita P.Harahap - THL SLTA

44 Ali Umri Lubis - THL SLTA

Page 11: BAB V

227

45 Suwandi Van Sinaga - THL STM

46 Yaman T. - THL S-1

47 Reinold E. Tamba - THL SLTA

48 Rasydin Zamil Tanjung - THL S-1

49 Fajar Ardinata Htg - THL SLTA

50 Syanil Apelasi Pasaribu - THL SLTA

51 Syopian Lubis - THL STM

52 Dedi Yonki - THL SMK

53 Syamruddin Koto - THL SLTA

54 Tappubolon Aritonang - THL SMK

55 Jonggi Siregar - THL SLTA

56 Deka Agus Santoso - THL SMK

57 Iksan A. Simatupang - THL SMK

58 Parningotan Simanungkalit - THL SMA

59 Erwin Valintino - THL SMA

60 Sopian Sigalingging - THL SMA

61 Safalas Marulam L.Tobing - THL SLTA

62 Herwin Sarwedi Pasaribu - THL SLTA

63 Febria Siswanto Nababan - THL SLTA

64 Hendra A. Siregar - THL SLTA

65 Andi Hidayat - THL SLTA

66 Charles Dumanto Sibuea - THL SLTP

67 Chandra Mb. Panjaitan - THL SLTA

68 Abdul Asis Bugis - THL SLTA

Page 12: BAB V

228

69 Manang P. Silitonga - THL SMK

70 Efpryamin Piliang - THL SLTA

71 Arinton Hutapea - THL SMK

72 Togu Taruli Basa Panjaitan - THL SMK

73 Faisal Ibrahim - THL SLTA

74 Johan Amal Tanjung - THL SMK

75 Ramadhan Syaputra - THL SMK

76 Abdul Rahman Caniago - THL SLTA

77 Sintong Handrian Siregar - THL SMK

78 Dwiky Ghezar Agitina M. - THL SLTA

79 Jonnes Simamora - THL SMA

80 Rudi Saputra - THL SLTA

81 Iwin Bob Panjaitan - THL SLTA

82 Syaputra Hutabarat - THL SLTA

83 Rahmad Afandi Lubislayanabn - THL S-1

84 Agustinus J. Mendofa - THL SMK

85 Poiyusnika Tambunan - THL SLTP

86 Tiarma Nurmiati Simamora - THL SLTA

87 Zefrizer Pardede - THL SLTA

7. Kelembagaan Yang Khusus Dibentuk Menangani Bencana.

Kelembagaan yang khusus dibentuk menangani bencana adalah Satuan

Pelaksanaan Penanganan Bencana (SATLAK PB) Kota Sibolga yang terakhir

dibentuk dengan Keputusan Walikota Sibolga Nomor 300/145/2012 tanggal

30 April 2012.

Page 13: BAB V

229

Sedangkan organisasi lainnya yang aktif membantu dalam penanganan

bencana di kota sibolga adalah :

a. PMI Kota Sibolga

b. TAGANA (TAruna Siaga Bencana) Dinas Sosial & Tenaga Kerja Kota

Sibolga

i. Potensi Bencana Yang Diperkirakan Terjadi

Adapun potensi bencana yang diperkirakan terjadi di Kota Sibolga adalah :

1. Banjir.

2. Cuaca Ekstrim.

3. Gempa Bumi.

4. Tanah Longsor.

5. Kebakaran Hutan dan Lahan.

6. Tsunami.

F. Penyelenggaraan Ketentraman Dan Ketertiban Umum

Sesuai dengan maksud dan tujuan pembinaan dan keamanan

ketertiban umum di Kota Sibolga diarahkan pada kemampuan untuk

mewujudkan daya tangkal bangsa yang tangguh dalam sistem Pertahanan

Keamanan Rakyat Semesta, didukung oleh personil yang profesional yang

dijiwai oleh kesadaran bela negara yang tinggi, mampu mengendalikan

ketertiban ditengah masyarakat serta dapat memperkirakan tantangan yang

akan dihadapi pada masa yang akan datang. Dengan demikian penyelenggaraan

pemerintahan dan kegiatan pembangunan di segala bidang dapat berjalan

lancar dan berhasil.

Page 14: BAB V

230

Adapun upaya-upaya dalam rangka Pembinaan Ketertiban Umum di

Kota Sibolga dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Mengadakan pembinaan dan pengawasan terhadap setiap kegiatan yang

dilaksanakan oleh kelompok/perorangan dalam kegiatan sehari-hari, seperti

pertandingan/perlombaan, hiburan ditempat-tempat umum, pertunjukan

keterampilan/ketangkasan dan kegiatan-kegiatan lain yang diperkirakan

berpotensi atau rawan terhadap keributan dan konflik dalam masyarakat.

2. Mengadakan koordinasi dengan semua unsur yang terkait dalam rangka

memberhasilkan pelaksanaan semua peraturan dan ketentuan yang

dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah. Koordinasi dimaksud

menyangkut masalah-masalah yang rawan terhadap gejolak sosial, seperti

pertanahan, agama, minuman keras, norma kesusilaan dan kebudayaan

yang berhubungan dengan ketertiban umum.

3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka pembinaan ketertiban

umum serta mengadakan koordinasi dan kerjasama terhadap semua aparat

hukum dan keamanan yang ada di daerah.

4. Mengadakan razia-razia dan operasi lapangan terhadap hal-hal yang

memungkinkan mengarah kepada gangguan ketertiban umum seperti

penyalahgunaan narkoba dan penjualan minuman keras.

5. Pembenahan Institusi Pemerintah Kota Sibolga yang mempunyai tugas

dalam ketertiban umum tersebut, yaitu Perlindungan Masyarakat dan

Satuan Pamong Praja. Dengan organisasi yang memadai dan fasilitas yang

lengkap, diharapkan tugas-tugas penanganan Ketertiban Umum dan

Perlindungan Masyarakat dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

Kebijaksanaan yang ditempuh dalam pembinaan ketentraman dan

ketertiban umum adalah peningkatan kemampuan dan ketangguhan

masyarakat dalam rangka membina ketentraman dan ketertiban umum di

lingkungan masing-masing. Kesungguhan, keikutsertaan dan peran aktif

masyarakat Kota Sibolga selama ini telah menunjukkan peningkatan serta

keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terpelihara dengan baik.

Page 15: BAB V

231

6. Tetap memfungsikan Satuan Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan

Bencana Alam agar tetap siap siaga dalam hal mengatasi dan

menanggulangi bencana alam bila terjadi, seperti pemberian bantuan

akibat bencana alam air laut, bencana kebakaran, bencana tanah longsor,

bencana banjir dan bencana akibat gelombang tsunami.

7. Mengadakan operasi Kasih sayang terhadap siswa-siswa/anak sekolah SD

sampai dengan SMA yang bolos pada jam belajar.

8. Membina dan meningkatkan profesionalisme personil yang menangani

Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat dengan melaksanakan

pendidikan dan pelatihan.