bab 2kelair.bppt.go.id/publikasi/bukuairtanahbuatan/bab2...peta administrasi kota depok dapat...

17
7 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH DEPOK 2.1 Geografi Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 60 19’00” 60 28’00” Lintang Selatan dan 106043’00” – 106055’30” Bujur Timur. Bentang alam Depok dari Selatan ke Utara merupakan daerah dataran rendah perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara 50 140 meter diatas permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 15 persen. Kota Depok sebagai salah satu wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai luas wilayah sekitar 20.029 ha. Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu Propinsi. Secara lengkap wilayah ini mempunyai batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang dan Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Podok Gede Kota Bekasi dan Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunung sindur, Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor. Letak Kota Depok sangat strategis, diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor. Hal ini menyebabkan Kota Depok semakin tumbuh dengan pesat seiring dengan meningkatnya perkembangan jaringan transportasi yang tersinkronisasi secara regional dengan kota-kota lainnya. Batas Wilayah Kecamatan di Kota Depok dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Upload: others

Post on 05-Jul-2020

81 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

7

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH DEPOK 2.1 Geografi

Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 60

19’00” – 60 28’00” Lintang Selatan dan 106043’00” – 106055’30” Bujur Timur. Bentang alam Depok dari Selatan ke Utara merupakan daerah dataran rendah – perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara 50 – 140 meter diatas permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 15 persen. Kota Depok sebagai salah satu wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai luas wilayah sekitar 20.029 ha. Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu Propinsi. Secara lengkap wilayah ini mempunyai batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang dan Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Podok Gede Kota Bekasi dan Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunung sindur, Kabupaten Bogor.

Kabupaten Bogor.

Letak Kota Depok sangat strategis, diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor. Hal ini menyebabkan Kota Depok semakin tumbuh dengan pesat seiring dengan meningkatnya perkembangan jaringan transportasi yang tersinkronisasi secara regional dengan kota-kota lainnya. Batas Wilayah Kecamatan di Kota Depok dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Page 2: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

8

Tabel 2.1 : Batas Wilayah Kecamatan di Kota Depok.

No. Kecamatan Batas Wilayah

1. Sawangan Utara : Kabupaten Tangerang Selatan : Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Timur : Kecamatan Limo, Pancoran Mas dan Cipayung Barat : Kecamatan Bojongsari

2. Bojongsari Utara : Kabupaten Tangerang Selatan : Kabupaten Bogor Timur : Sarangan Barat : Kabupaten Bogor

3. Pancoran Mas Utara : Kecamatan Limo dan Beji Selatan : Kecamatan Cipayung Timur : Kecamatan Sukmajaya Barat : Kecamatan Sawangan

4. Cipayung Utara : Pancoran Mas Selatan : Kabupaten Bogor Timur : Kecamatan Sukmajaya dan Cilodong Barat : Kecamatan Sawangan

5. Sukmajaya Utara : Kecamatan Cimanggis Selatan : Kecamatan Cilodong Timur : Kecamatan Cimanggis dan Tapos Barat : Kecamatan Cipayung dan pancoran Mas

Sumber : Kota Depok Dalam Angka, 2011

2.2 Geologi

Berdasarkan peta geologi regional oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung tahun 1992, Lembar Jakarta dan Kepualuan Seribu 1 : 100.00, stratigrafi Bab 3 - 2 wilayah Depok sekitarnya dari tua ke muda disusun oleh batuan perselingan, batupasir dan batu lempung sebagai berikut :

Formasi Bojongmanik (Tmb) : Perselingan konglomerat, batupasir, batulanau, batu lempung

Formasi Serpong (Tpss) : Breksi, lahar, tuf breksi, tuf batu apung

Page 3: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

9

Satuan Batuan Gungung api Muda (Qv) : tuf halus berlapis, tuf pasiran berselingan dengan konglomeratan

Satuan Batuan Kipas Alluvium : Endapan lempung pasir, krikil, kerakal dan

Satuan Endapan Alluvia (Qa)

Struktur geologi di daerah ini merupakan lapisan horizontal atau sayap lipatan dengan kemiringan lapisan yag hampir datar, sesar mendatar yang diperkirakan berarah utara selatan. Menurut Laporan Penelitian Sumberdaya Air Permukaan di Kota Depok, kondisi geologi. Kota Depok termasuk dalam system geologi cekungan Botabek yang dibentuk oleh endapan kuarter yang berupa rombakan gunung api muda dan endapan sungai. Singkapan batuan tersier yang membatasi cekungan Bogor – Tangerang – Bekasi terdapat pada bagian barat – barat daya dimana di jumpai pada Formasi Serpong, Genteng dan Bojongmanik. Secara umum keadaan jenis tanah di Kota Depok adalah sebagai berikut :

Tanah Alluvial, tanah endapan yang masuh muda, terbentuk dari endapan lempung, debu dan pasir, umumnya tersikap di jalur-jalur sungai, tingkat kesuburan sedang – tinggi.

Tanah Latosol coklat kemerahan, tanah yang belum begitu lanjut perkembangannya, terbentuk dari tufa vulkan andesitis – basalitis, tingkat kesuburannya rendah – cukup, mudah meresapkan air, tanah terhadap erosi, tekstur halus.

Secara fisik sumberdaya air tanah tidak dibatasi oleh wilayah administrasi, akan tetapi lebih dibatasi oleh wilayah aliran air tanah, yang terminologi umumnya disebut basin. Basin Air tanah disekitar Depok menjadi satu dengan basin air tanah Jakarta dan sekitarnya, atau sebut saja basin JABODETABEK mempunyai area yang sangat luas yang secara fisik mengikuti 14 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mengalir kekawasan Jakarta dan sekitarnya (Gambar 2.1). Kalau ditelusuri dari hulu, aliran air tanah dimulai dari lereng gunung Pangrango, gunung Gede dan gunung Salak, gunung Halimun dimana didaerah hulu ini air tanah mulai diterima oleh permukaan tanah dan kemudian meresap kedalam tanah, kemudian setelah meresap kedalam tanah, oleh akuifer dialirkannya kearah hilir sebelah selatan menjadi air tanah dangkal (air tanah bebas) dan air tanah dalam (air tanah tertekan, atau sering disebut juga air tanah artesis).

Page 4: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

10

Selanjutnya sesampainya dikawasan utara, yang di atasnya meliputi wilayah Kabupaten Bogor, kota Depok, sebagian Kabupaten dan kota Tangerang, sebagian wilayah kabupaten dan kota Bekasi dan paling besar adalah Propinsi DKI Jakarta, lapisan tanah pembawa air tanah (akuifer) terbagi lagi menjadi beberapa lapisan yang semakin kompleks dan sifatnya sangat lokal (lihat Gambar 2.2).

Akuifer basin JABODETABEK secara geologis memperlihatkan strata tanah yang sangat beragam dan sangat kompleks.Untuk membagi secara tegas lapis demi lapis hampir tidak mungkin.Disana sini terdapat zona – zona air tanah yang terperangkap dalam lensa – lensa kecil. Walaupun agak sulit untuk dikelompokkan secara vertikal, secara kasar akuifer Basin JABODETABEK di kawasan Jakarta dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) lapis, yakni lapis kesatu merupakan akuifer air tanah dangkal (akuifer bebas) yang mempunyai kedalaman hingga 50 meter dibawah muka tanah, lapis kedua merupakan akuifer tertekan (akuifer artesis) mempunyai kedalaman antara 50 hingga 150 meter dibawah muka tanah dan lapis ketiga merupakan akuifer tertekan (akuifer artesis), mempunyai kedalaman antara 150 hingga 250 meter dibawah permukaan tanah. Akuifer artesis lazim juga disebut akuifer dalam.Dilihat dari segi jenis tanahnya, akuifer Jakarta pada umumnya merupakan butiran pasir lepas, tanah aluivial walaupun diselang seling dengan tanah lempung yang kedap air (yang ini kelak membuat akuifer itu tidak menerus) mempunyai potensi yang sangat baik sebagai penyimpan air tanah. Seperti terlihat pada Gambar 2.2, untuk kawasan Depok, dari kondisi hidrogeologis tidak jauh berbeda dengan kawasan Jakarta. Analogi dengan kawasan jakarta, secara umum akuifer di kawasan Depok masih tergolong identik dengan kawasan Jakarta.

Secara teoritis tidak terdapat akuifer dan akuitar sejati dalam sistem air tanah JABODETABEK. Susunan struktur bawah tanahnya terdiri atas campuran antara deposit vulkanik, marina dan genangan dan hampir tidak mungkin mendiskripsikan secara konsisten lapisan pasir pada bentangan jarak tertentu (bahkan kadang kadang jarak kurang dari 1 km sudah berbeda struktur dan komposisi).

Oleh karena kompleksitas dan tercampurnya struktur dan komposisi tanah bawah permukaan ini, maka pemisahan antara lapisan akuifer diatas agak sulit di diskripsikan secara tegas. Beberapa lapisan terlihat lebih berpasir dari lapisan lainnya (meskipun demikian masih ada konsistensinya suatu lapisan).

Page 5: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

11

Gambar 2. 1. Pembagian DAS Sungai Sungai Yang Mengalir Kekawasan Jakarta (Tambunan, 2005)

Sesuai dengan karakteristiknya, air tanah dangkal yang terdapat pada akuifer bebas, mendapat imbuhan langsung dari permukaan tanah yang berasal dari air hujan yang jatuh pada permukaan tanah yang kemudian meresap kebawah secara langsung. Oleh karena itu fluktuasi muka air tanah dangkal ini sangat berpengaruh pada kondisi musim dan cuaca.

Page 6: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

12

Pada musim hujan, air tanah dangkal akan terisi oleh air hujan, sehingga cadangan air tanah akan bertambah.

Pada musim kering, muka air tanah dangkal akan turun karena pada musim ini imbuhan akan berkurang sementara ekstraksi berjalan terus. Salah satu upaya pengembalian cadangan air tanah dangkal ini dengan melakukan imbuhan buatan dengan cara memasukkan air langsung kedalam tanah. Usaha usaha ini sudah banyak dilakukan dan metode serta cara yang tersedia juga sudah bervariasi. 2. 3 Klimatogi Iklim Depok yang tropis mendukung untuk pemanfaatan lahan pertanian ditambah lagi dengan kadar curah hujan yang kontinu di sepanjang tahun. Permasalahan mendasar walaupun di satu sisi di dukung oleh iklim tropis yang baik yaitu alokasi tata guna lahan yang harus mempertimbangkan sektor lain terutama lahan hijau dan permukiman. Kondisi curah hujan di seluruh wilayah di daerah Depok relatif sama, dengan rata-rata curah hujan sebesar 3332 mm/tahun atau rata rata 278 mm per bulan (data tahun 2009). Data Curah hujan di wilayah Depok untuk Stasiun pengamatan Pancoran Mas pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 2.2 dan Gambar 2.3. Dari data sersebut di atas dapat dilihat bahwa curah hujan terkecil (musim kering) terjadi pada bulan Juli, Agustus dan September.

Kondisi curah hujan seperti di atas, mendukung kegiatan di bidang pertanian terutama pertanian lahan basah di areal irigasi teknis. Sedangkan untuk daerah tinggi dan tidak ada saluran irigasi teknis akan lebih sesuai untuk tanaman palawija kombinasi dengan padi/lahan basah pada musim hujan sebagai pertanian tadah hujan. Selain penting sebagai sumber irigasi, curah hujan juga penting untuk pemberian gambaran penentuan lahan, terutama lokasi, pola cocok tanam, dan jenis tanaman yang sesuai. 2.4 Hidrogologi

Air Permukaan adalah semua air yang terdapat dan

berasal dari sumber – sumber air yang berada di permukaan tanah. Air permukaan yang dimaksud dalam paparan berikut ini adalah air sungai dan air danau.

Page 7: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

13

Tabel 2.2 : Data Curah Hujan Di Wilayah Depok Pada Tahun 2009.

Bulan Curah Hujan (mm)

Januari 358

Pebruari 304

Maret 326

April 385

Mei 278

Juni 230

Juli 80

Agustus 58

September 189

Oktober 431

Nopember 403

Desember 290

Tahunan 3332 Sumber : Balai Data Dan Informasi Sumber Daya Air, 2009.

Gambar 2.3 : Curah Hujan di Wilayah Depok (Stasiun pengamatan

Pancoran Mas) Tahun 2009. Sumber : Balai data dan Informasi Sumber Daya Air, 2009.

Page 8: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

14

Gambar 2.2 : Peta Hidrogeologi basin Jakarta dan Sekitarnya (Direktorat Geologi Tata Lingkungan, 1986)

2.4.1 Air Sungai

Sistem air sungai besar yang mengalir di kota Depok dan sekitarnya yaitu: Sungai Angke, Sungai Pesanggrahan, Sungai Grogol, Sungai Krukut, Sungai Ciliwung, Sungai Buaran, dan Sungai Cideng. 1). Sungai

Sungai – sungai tersebut berhulu di bagian selatan, merupakan dataran tinggi atau pegunungan yang terletak di Kabupaten Bogor seperti Gunung Salak, Gunung Halimun, Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Selain itu, kota Depok juga mempunyai beberapa saluran irigasi yaitu saluran irigasi Cisadane Empang dan saluran

UTARA

SELATAN

Page 9: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

15

irigasi Kali Baru. Beberapa sungai yang mengalir melalui kota Depok adalah sebagai berikut:

a. Sungai Angke

Sungai ini merupakan batas wilayah antara kota Depok dan Kabupaten Tangerang, mengalir kearah utara, Sungi Angke ini mempunyai perbedaan debit yang bear antara musim hujan dan musim kemarau.

b. Sungai Ciliwung Sungai Ciliwung digunakan sebagai sumber mata air baku bagi kota Depok dan Jakarta. Pada perbatasan dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat pada musim kemarau mempunyai debit sebesar 9,06-13,40 m3/detik.

c. Sungai Pesanggrahan Sungai ini merupakan sumberdaya air terpenting untuk Sawangan, dankondisi air berwarna coklat bercampur Lumpur dan Kotoran. Sungai ini mempunyai fluktuasi yang tinggi antara musim hujan dan musim kemarau. Bahkan pada musim hujan sering menimbulkan banjir setempat. Berdasarkan data debit dari Balitbang PU, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan Bandung antara 1992 – 1996 statistik pengukuran Sawangan debit minimum adalah Qmin =350 lt/detik (sumber RTRW Kota Depok tahun 2000).

2). Saluran Irigasi Kali Baru

Saluran ini juga merupakan saluran irigasi untuk pertanian, sehingga pada periode tertentu dikeringkan untuk pemeliharaan saluran, berdasarkan pengukuran debit aliran yang diukur dengan currentmeter, debit sesaat QS=603,36 lt/detik. (Sumber RTRW Kota Depok tahun 2000).

3). Saluran Irigasi Cisadane Empang

Saluran ini juga mempunyai fungsi utama untuk pengairan pertanian, sehingga pada periode tertentu dilakukan pengeringan, untuk pemeliharaan saluran. Data debit dari cabang Dinas PU Pengairan Kabupaten Bogor antara tahun 1992 sampai 197, stasiun pengukuran KP Pecahan Air, debit minimal QS=200 lt/detik. (Sumber RTRW Kota Depok tahun 2000).

Page 10: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

16

4). Danau/Situ Salah satu sumber air permukaan yang ada di kota Depok adalah

danau atau situ. Situ-situ ini berfungsi sebagai irigasi local, perikanan, sanitasi, pengendali air, air minum, industri dan rekreasi. Berdasarkan studi literatur saat in terdapat 21 situ di kota Depok, sedangkan menurut Bagian Lingkungan Hidup sekitar 25 situ. Sementara itu hasil survey lapangan yang dilaksanakan oleh Innerindo Dinamika terdapat sekitar 30 situ. Tabel 2.1 : Situ Yang Ada Di Wilayah Depok.

No. Nama Situ Lokasi

1. Situ Bojongsari Kecamatan Bojonggede

2. Situ Pengasinan Kecamatan Sawangan

3. Situ Pasir Putih Kecamatan Sawangan

4 Situ Pitara Kecamatan Pancoran Mas

5 Situ Asih/Pulo Kecamatan Pancoran Mas

6 Situ Rawa Besar Kecamatan Pancoran Mas

7 Situ Citayam Kecamatan Cipayung

8 Situ Sidomukti/Bahar Kecamatan Cilodong

9 Situ Cilodong Kecamatan Cilodong

10 Situ Kosrad/Cilodong Kecamatan Cilodong

11 Situ Rawa Baru Kecamatan Sukmajaya

12 Situ Pengarengan Kecamatan Sukmajaya

13 Situ Bahar Kecamatan Sukmajaya

14 Situ Cilangkap Kecamatan Tapos

15 Situ Rawa Kalong Kecamatan Cimanggis

16 Situ Pedongkelan Kecamatan Cimanggis

17 Situ Tipar/Cicadas Kecamatan Cimanggis

18 Situ Jatijajar Kecamatan Tapos

19 Situ Patinggi Kecamatan Tapos

20 Situ Jemblung Kecamatan Cimanggis

21 Situ Rawa Gede Kecamatan Cimanggis

22 Situ Situ Gadog Kecamatan Cimanggis

23 Situ UI-1 Kecamatan Beji

24 Situ UI-2 Kecamatan Beji

25 Situ UI-3 Kecamatan Beji

Page 11: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

17

26 Situ Pondok Cina/UI-4 Kecamatan Beji

27 Situ Pladen Kecamatan Beji

28 Situ Puri Cinere Kecamatan Cinere

29 Situ Telaga Subur Kecamatan Lmo

30 Situ Krukut Kecamatan Limo

Sumber: Kota Depok Dalam Angka 2011

2.4.2 Air Tanah 1). Air Tanah Dangkal

Di kota Depok banyak ditemukan sumur gali untuk kebutuhan masyarakat. Pada umumnya kondisi sumur gali baik, tetapi air tawar di sebagian tempat kondisinya keruh dan berbau, kedalaman rata-rata 10 m.

2). Air Tanah Dalam

Di kota Depok banyak ditemukan sumber air tanah dalam. Saat ini air tanah merupakan sumber penyediaan air yang utama untuk kota Depok. Formasi genteng dan endapan vulkanik mempunyai potensi 3-4 lt/det/km2, alluvium potensi 5-7 lt/det/km2. Sejalan dengan pengembangan kota Jakarta dan kota-kota sekitarnya termasuk kota Depok, pengambilan air tanah meningkat, sehingga beberapa tempat kelebihan. 3). Informasi Berdasarkan Sumur Bor

Dari survei air tanah Botabek didapatkan tiga system akuifer yang sangat umum, yaitu : Akuifer dangkal : 0-20 m, preatik semi terikat pada tempat lebih dalam, Akuifer menengah: 20-70 m, semi terikat hingga semi tak tertekan, Akuifer dalam : > 70 m, semi terikat atau tertekan, artesis di lokasi dekat pantai. Informasi tersebut meliputi informasi tentang kedalaman, lokasi sumur, dan mutu air. Muka air tanah statis di daerah pantai rata-rata 2 meter, di bagian selatan air tanah dangkal 8-10 m dan air tanah dalam 10-30 m. Zona recharge yang baik terdapat pada batuan kipas vulkanik, batuan vulkanik yaitu di bagian selatan.

Page 12: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

18

2.5 Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah

Jumlah penduduk Kota Depok tahun 2011 mencapai 1.813.612 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki 918.835 jiwa dan penduduk perempuan 894.777 jiwa. Kecamatan Cimanggis merupakan kecamatan yang paling banyak penduduknya dibanding dengan kecamatan lain di Kota Depok, yaitu 252.424 jiwa, sedangkan kecamatan dengan penduduk terkecil adalah Kecamatan Limo yaitu 91.749 jiwa. Di Tahun 2011 kepadatan penduduk Kota Depok mencapai 9.055 jiwa/km². Kecamatan Sukmajaya merupakan kecamatan terpadat di Kota Depok dengan tingkat kepadatan 13.433 jiwa/km2, kemudian Kecamatan Pancoran Mas dengan tingkat kepadatan 12.059 jiwa/km

2, sedangkan Kecamatan Sawangan

yaitu sebesar 4.977 jiwa/km2. Jumlah penduduk tiap kecamatan serta kepadatan penduduk tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2. 2 dan Tabel 2.3 .

Tabel 2. 2 : Jumlah Penduduk Setiap Kecamatan Menurut Jenis Kelamin Di Kota Depok

No. Kecamatan Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan Total

1. Sawangan 65.980 62.925 128.905

2. Bojongsari 53.122 50.918 104.040

3. Pancoran Mas 111.089 108.512 219.601

4. Cipayung 68.172 65.267 133.439

5. Sukmajaya 120.886 121.449 242.335

6. Cilodong 66.234 64.176 130.410

7. Cimanggis 128.324 124.100 242.424

8. Tapos 113.961 111.586 225.547

9. Beji 88.106 84.958 173.064

10. Limo 46.694 45.055 91.749

11. Cinere 56.268 55.831 112.099

Jumlah 918.836 894.777 1.813.613

Sumber : Kota Depok Dalam Angka 2011

Page 13: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

19

Tabel 2.3 : Jumlah Penduduk Setiap Kecamatan Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk di Kota Depok

No. Kecamatan Jumlah

Penduduk

Luas Wilayah

(km2)

Kepadatan Penduduk per

km2

1. Sawangan 128.905 25,90 4.977

2. Bojongsari 104.040 19,79 5.257

3. Pancoran Mas 219.601 18,21 12.059

4. Cipayung 133.439 11,63 11.474

5. Sukmajaya 242.335 18,04 13.433

6. Cilodong 130.410 16,09 8.105

7. Cimanggis 242.424 21,22 11.896

8. Tapos 225.547 32,33 6.976

9. Beji 173.064 14,30 12.102

10. Limo 91.749 12,32 7.447

11. Cinere 112.099 10,47 10.707

Jumlah 1.813.613 200,29 9.055

Sumber : Kota Depok Dalam Angka 2011

2.6 Jumlah Pemakaian Air Bersih/Minum Yang Dipasok Oleh PDAM

Saat ini pelayanan air bersih di Kota depok dilaksanakan oleh Unit Pelakasana Teknis (UPT) air bersih di bawah Dinas Tata Ruang dan

Pemukiman (Distarkim). Sebelumnya masih dikelola oleh PDAM di Tirta

Kahuripan, Kabupaten Bogor. Berdasarkan data statistik Tahun 2010, total jumlah pelangggan adalah 41.337 dengan total pemakaian air 12.900.111 m3 per tahun atau 409,06 liter per detik. Jumlah tersebut masih relatif sangat kecil jika dibandingan dengan kebutuhan air masyarakat di kota Depok. Jumlah pelanggan dan pemakaian air minum menurut jenis penggunaannya di Kota Depok Tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.4

Page 14: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

20

dan Gambar 2.3, sedangkan Jumlah pelangan Dan Pemakaian Air Minum/Bersih di Tiap Cabang Pelayanan Di Kota Depok tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.5 dan tabel 2.6. Tabel 2.4 : Jumlah Pelanggan Dan Pemakaian Air Minum Menurut Jenis Penggunaannya Di Kota Depok Tahun 2010.

No. Uraian/Diskripsi Julmah Pelangan (Saluran, SL)

Pemakaian (M3)

1 I A (Sosial Umum) 169 80.680

2 II A (Sosial Khusus) 113 48.102

3 II B (rumah Sangat Sederhana, RSS)

147 46.666

4 III A (Rumah Sederhana) 23.343 5.387.983

5 III B (Rumah Menengah) 12.006 2.983.503

6 III C (Instansi Pemerintah) 26 24.699

7 IV A (Rumah menengah/Kantor)

4.518 1.297.275

8 IV B (Niaga Kecil) 944 265.253

9 IV C (Industri Kecil) 2 4.027

10 IV D (Niaga besar) 40 163.495

11 IV E (Indsutri Besar) 22 579.542

12 V (Khusus) 7 2.018.886

Kota Depok 41.337 12.900.111

Sumber : Kota Depok Dalam Angka, 2010.

Page 15: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

21

Gambar 2.3 : Pemakaian Air Minum Menurut Jenis Penggunaaannya Di Kota Depok Tahun 2010.

Tabel 2.5 : Jumlah pelangan Dan Pemakaian Air Minum/Bersih di Tiap Cabang Pelayanan Di Kota Depok Tahun 2010

CABANG PELAYANAN

No. Uraian/Diskripsi I II

Saluran (SL)

Pemakaian (m3)

Saluran (SL)

Pemakaian (m3)

1 I A (Sosial Umum) 29 9.871 57 28.084

2 II A (Sosial Khusus) 30 17.720 49 17.349

3 II B (rumah Sangat Sederhana, RSS)

18 7.805 66 22.146

4 III A (Rumah Sederhana)

5.556 1.126.128 7.266 1.890.868

Page 16: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

22

5 III B (Rumah Menengah)

2.452 500.977 1.883 492.694

6 III C (Instansi Pemerintah)

10 10.631 5 1.453

7 IV A (Rumah menengah/Kantor)

337 119.259 3.035 861.911

8 IV B (Niaga Kecil) 231 105.146 330 70.294

9 IV C (Industri Kecil) - - 1 4.027

10 IV D (Niaga besar) 17 122.329 5 19.313

11 IV E (Indsutri Besar)

- - - -

12 V (Khusus) 5 966.160 - -

Kota Depok 8.685 2.986.026 12.697 3.408.139

Sumber : Kota Depok Dalam Angka, 2010

Tabel 2.6 : Jumlah pelangan Dan Pemakaian Air Minum/Bersih Menurut jenis Penggunanya Di Kota Depok Tahun 2010

CABANG PELAYANAN

No. Uraian/Diskripsi III IV

Saluran (SL)

Pemakaian (m3)

Saluran (SL)

Pemakaian (m3)

1 I A (Sosial Umum) 60 31.185 23 11.540

2 II A (Sosial Khusus) 30 11.310 4 1.723

3 II B (rumah Sangat Sederhana, RSS)

62 16.066 1 649

4 III A (Rumah Sederhana)

9.500 2.153.739 1.021 217.248

5 III B (Rumah Menengah)

4.616 1.073.837 3.055 915..995

Page 17: BAB 2kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirTanahBuatan/Bab2...Peta administrasi kota Depok dapat dilihat pada gambar 3.1. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu

23

6 III C (Instansi Pemerintah)

5 4.571 6 8.044

7 IV A (Rumah menengah/Kantor)

121 21.069 1.025 295.036

8 IV B (Niaga Kecil) 249 46.008 134 43.805

9 IV C (Industri Kecil) 1 - - -

10 IV D (Niaga besar) 7 11.383 11 10.470

11 IV E (Indsutri Besar)

10 507.162 12 72.380

12 V (Khusus) 1 26.316 1 1.026.410

Kota Depok 14.662 3.902.646 5.293 2.603.300

Sumber : Kota Depok Dalam Angka, 2010

Masyarakat di wilayah kota Depok yang belum terlayani oleh

PDAM umumnya menggunakan air tanah dangkal atau air tanah dalam untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Saat ini air tanah masih merupakan sumber utama untuk air bersih masyarakat di wilayah kota Depok, oleh karena itu sumberdaya air tanah perlu dijaga kelestariannya dari segi kuantitas maupun kualitasnya.