bab ix.docx

11
BAB IX PRAKTIKUM LAPANGAN IX.1 Geologi Regional Sangiran Berdasarkan hasil pengamatan pada Gardu Pandang Sangiran, morfologi Sangiran ini adalah perbukitan rendah yang memanjang dari timur laut kearah barat daya. Dari Gardu Pandang juga tampak disebelah barat ini tampak gunung Merapi dan Merbabu, disebelah timur tampak gunung Lawu. Berdasarkan studi pustaka, daerah Sangiran merupakan perbukitan rendah dan di dominasi oleh susunan batuan berumur pleistosen, disebelah barat terdapat Gunung Merapi dan Merbabu serta di sebelah timur terdapat Gunung Lawu (Wartono Rahardjo, 2005) Daerah Sangiran Disebut juga sebagai depresi tengah pulau jawa (zona solo), zona depresi ini bebatasan dengan Pegunungan Kendeng di sebelah utara dan disebelah selatan berbatasan dengan pegunungan selatan. Dari beberapa singkapan yang teramati di lapangan, di jumpai singkapan endapan laut dangkal, endapan 49

Upload: mhdtaufikh

Post on 23-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IX.docx

BAB IXPRAKTIKUM LAPANGAN

IX.1 Geologi Regional Sangiran

Berdasarkan hasil pengamatan pada Gardu Pandang Sangiran, morfologi

Sangiran ini adalah perbukitan rendah yang memanjang dari timur laut kearah barat

daya. Dari Gardu Pandang juga tampak disebelah barat ini tampak gunung Merapi

dan Merbabu, disebelah timur tampak gunung Lawu.

Berdasarkan studi pustaka, daerah Sangiran merupakan perbukitan rendah dan

di dominasi oleh susunan batuan berumur pleistosen, disebelah barat terdapat Gunung

Merapi dan Merbabu serta di sebelah timur terdapat Gunung Lawu (Wartono

Rahardjo, 2005)

Daerah Sangiran Disebut juga sebagai depresi tengah pulau jawa (zona solo),

zona depresi ini bebatasan dengan Pegunungan Kendeng di sebelah utara dan

disebelah selatan berbatasan dengan pegunungan selatan.

Dari beberapa singkapan yang teramati di lapangan, di jumpai singkapan

endapan laut dangkal, endapan vulkanisme, endapan rawa dan sungai serta singkapan

mud vulcano.

1. Statigrafi

Urutan tatanan statigrafi daerah sangiran dapat di jabarkan mulai dari

singkapan batuan tertua, yakni :

a. Formasi Kalibeng

Formasi yang di endapkan pada kala pliosen atas. Pada kala ini daerah

sangiran adalah sebuh cekungan laut yang batuanya terdiri dari lepung, napal,

dan calcarenit. Pada batuan ini banyak di temukan gastropoda,

Lamellibrachiata, dan di atasnya terdapat balanus fosil atau tumbuhan tepi laut

(litoral). Fosil balanus ini menunjukan perubahan cekungan laut ke darat pada

49

Page 2: BAB IX.docx

50

saat perubahan cekungan ini di endapkan napal dan batu gamping yang

banyak di jumpai fosil Molusca dan di temukan beberapa fosil Hominid.

Keberadaan formasi ini lebih dari 25 M yang di endapkan pada umur 1,8 juta

tahun yang lalu. Akhir kala pliosen ini, di tandai dengan adanya kegiatan

vulkanisme yang besar dengan di jumpainya breksi Vulkanik ini

membendung aliran sungai bengawan solo purba, mengakibatkan

terbentuknya danau yang luas atau laut tertutup.

b. Formasi Pucangan

Formasi ini di endapkan pada kala Pleistosen bawah pada kondisi laut

tertutup, yang batuanya terdiri dari lempung hitam, aglomerat, tufa, sedikit

pasir, napal, dan diatomae. Pada lempung hitam ini banyak di jumpai fosil

Lamellibrachiata, gigi ikan hiu, dan ikan pari serta Vertebrata seperti

stegodon, lembu, tapir. Ketebalan formasi ini berkisar 60 – 100 M. Pada akhir

pleistosen bawah, Formasi Pucangan ini di tandai denganya batu pasir

berselingan dengan aglomerat. Batuan ini banyak mengandung Vertebrata

berukuran besar, jugaterdapat tengkorak Homonit berukuran besar yang di

beri nama Megantropus. Berdasarkan Radiometri dari Fosil Vertebrata lainya

megantropus ini brumur 476.000 – 435.000 tahun yang lalu.

c. Formasi Kabuh

Formasi ini di endapkan pada kala Pleistosen tengah pada bagian bawah

formasi ini di endapkan napal, yang merupakan endapan laut 0dangkal banyak

mengandung fosil, dan di atasnya di endapkan batu pasir bersisipkan tufa,

batu pasir struktur silangsiur dan konglomerat yang merupakan endapan

sungai. pada fendapan ini banyak di temui mamalia seperti stegodon dan rusa

dengan bentuk yang sudah rusak karena proses transportasi. Endapan ini pada

konglomerat di jumpai fosil Phitekantropus Erectus Dobis (Hominid berdiri

tegak). Ketebalan formasi ini sekitar 6 – 10 M. Berdasarkan posisi

statigrafinya fosil Phitecantropus ini di endapkan kala pleistosen tengah, dan

Page 3: BAB IX.docx

51

berdasarkan dadiometri dari fosil mamalia lainya berumur 187.000 tahun yang

lalu.

d. Formasi Notopuro

Formasi ini di endapkan pada lingkungan darat pada kala Pleistosen atas.

Litologi formasi ini terdiri dari batu pasir dengan struktur silang siur dan di

atasnya di endapkan berupa laharik berupa aglomerat dengan sisipan tufa,

ketebalan satuan batuan ini berkisar 10 – 15 M. Pada aglomerat di temukan

sisa Vertebrata dan tidak kurang dari 11 buah tengkorak dari homo

Neanderthalensis. Di tempat ini juga di temukan alat berburu yang sangat

primitif berupa kapak kayu. Formasi ini di sebut juga lapisan lahar atas,

terbentuk sebagai akibat adanya proses vulkanisme yang ada di sekitar daerah

tersebut. Pada formasi ini di temukan Breksi, Konglomerat,  yang

mengandung fragmen-fragmen yang berasal dari batuan beku yang berukuran

berangkal hingga bongkah.

2. Tektonik Regional dan Fisiogafi

Fisiografis daerah sangiran terlatak pada depresi tengah Zona Solo

(Bemmlen, 1949), Secara struktur geologi daerah ini merupakan daerah dome

yang memanjang berarah timur Laut-Selatan Baratdaya dengan arah sumbu

Timur Barat. Garis tengah sumbu Timur-Barat sekitar 3 Km, dan sumbu

utara-Selatan sepanjang 6 Kilometer. Terbentuknya lembah dome ini di

perkirakan karena tektonik gunung api karenanya runtuhnya gunung api Lawu

Tua. Sejak kala Pleistosen hingga sekarang lembah dome sangiran ini telah

menjadi erosi sangat lanjut bersamaan dengan fase perlipatanya, sebuah anak

sungai bengawan solo, yakni sungai cemoro menoreh terus selama fase

perlipatan berlangsung (Anteseden). Lapisan batuan tertua yang tersingkap

Page 4: BAB IX.docx

52

adalah lempung hitam di kelilingi perbukitan yangtersusun dalam aglomerat,

tufa dan batu pasir yanglebih resisten.

3. Geologi sangiran

a. Berdasarkan hasil pengamatan pada Gardu Pandang Sangiran, morfologi

Sangiran ini adalah perbukitan rendah yang memanjang dari timur laut

kearah barat daya. Dari Gardu Pandang juga tampak disebelah barat ini

tampak gunung Merapi dan Merbabu, disebelah timur tampak gunung

Lawu.

b. Berdasarkan studi pustaka, daerah Sangiran merupakan perbukitan rendah

dan di dominasi oleh susunan batuan berumur pleistosen, disebelah barat

terdapat Gunung Merapi dan Merbabu serta di sebelah timur terdapat

Gunung Lawu (Wartono Rahardjo, 2005)

c. Daerah Sangiran Disebut juga sebagai depresi tengah pulau jawa (zona

solo), zona depresi ini bebatasan dengan Pegunungan Kendeng di sebelah

utara dan disebelah selatan berbatasan dengan pegunungan selatan.

d. Dari beberapa singkapan yang teramati di lapangan, di jumpai singkapan

endapan laut dangkal, endapan vulkanisme, endapan rawa dan sungai serta

singkapan mud vulcano.

IX.2 Kesampaian Daerah

Field trip di laksanakan pada tanggal 21 juni 2014, dengan adanya instruksi

dari Pak Siwi dan Staf Asisten agar berkumpul di kampus 1 Kalisahak pada pukul

07.00 tepat. Sebelum berangkat mahasiswa di beri instruksi dan apa yang di lakukan

di daerah Field Trip di sangiran. Untuk mencapai lokasi membutukan waktu 2,5 jam.

Di lokasi Fieltrip mahasiswa di beri pengarahan mengenai sangiran yang di awali

oleh nonton Film purbakala. Field Trip selesai pada sekitar pukul 4 sore dan sampai

kembali di jogja pada pukul 6.15 malam.

Page 5: BAB IX.docx

53

Kumpul di kampus : 07.00 WIB

Penyuluhan : 07.15 WIB

Keberangkatan : 07.30 WIB

Tiba di lokasi : 10.00 WIB

Kembali Ke Kampus : 06.00 WIB

IX.3 Hasil Pengamatan

LP 1

Waktu : 10.30

Lokasi : Sragen, jalan solo-purwodadi di kali jambe, tempatnya

di kali cemoro

Cuaca : cerah

Vegetasi : lebat (bambu, pisang, pepohonan dan lain-lain)

Litologi : endapan vulkanik muda (aglomera tuff, batupasir)

berstruktur silangsiur, formasi ini diosebut Formasi Notopuro

LP 2

Waktu : 10.45

Lokasi : Menara pandang

Cuaca : Cerah

Litologi : menceritakan terbentuknya dome sangiran, bentuknya seperti

mangkok yang tertelungkup dan longsorannya kesemua arah

LP 3

Waktu : 12.17

Lokasi : Sangiran

Cuaca : Cerah

Vegetasi : persawahan

Litologi : mud vulkano: ada beberapa teori

Page 6: BAB IX.docx

54

a. Karna terkurungnya air laut didalam cekungan sedimen pada kala pleosen

akhir yang tadinya laut kemudian tertutup karna aktifitas vulkanisme gunung

api, karna ada tekanan dari dalam dan akhirnya keluar kepermukaan,

b. Ini terbentuk dari rejuis lempung yang terkungkung antara zona kendeng dan

depresi solo, 2000 m dibawah permukan.

Gambar 17. Mud Volcano(Agung, 2014)

LP 4

Waktu : 13.20

Lokasi : Sangiran

Cuaca : Cerah

Vegetasi : persawahan dan pohon jati

Litologi : Singkapan batuan sedimen berbutir halus yang mana pada batuan sedimen

ini banyak terdapat posil posil dari pilum moluska, juga termasuk formasi

pucangan

Page 7: BAB IX.docx

55

Gambar 18. Lempung hitam berfosil(Agung, 2014)

LP 5

Waktu : 14.08

Lokasi : Sangiran

Cuaca : Cerah

Vegetasi : lebat (pohon jati)

Litologi : Tanah diatomae, napal,dibawahnya terdapat sedikit pasir, tuff,

Aglomerat, lempug hitam yang mengandung cangkang-cangkang

molusca, ini membuktikan bahwa sangiran dulu pernah menjadi lautan.

Formasi ini dinamakan formasi pucangan.

Gambar 19. Tanah Diatome(Agung, 2014)