bab iv mutia fix

5
BAB IV KAITAN PANDANGAN ANTARA ILMU KEDOKTERAN DAN ISLAM TENTANG PENGARUH KONSUMSI KAFEIN DALAM KOPI LUWAK TERHADAP PENURUNAN INDEKS MASSA TUBUH Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. IMT dipercayai dapat menjadi indikator atau menggambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang. Oleh karena itu IMT secara internasional diterima sebagai alat untuk mengidentifikasi kelebihan berat badan dan obesitas. Nilai IMT yang berlebihan atau saat kondisi obesitas mampu menimbulkan berbagai macam penyakit yang berbahaya utamanya seperti diabetes mellitus dan gangguan jantung. 76

Upload: mutia-rizki

Post on 06-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

B

TRANSCRIPT

Page 1: Bab IV Mutia Fix

BAB IV

KAITAN PANDANGAN ANTARA ILMU KEDOKTERAN DAN ISLAM

TENTANG PENGARUH KONSUMSI KAFEIN DALAM KOPI LUWAK

TERHADAP PENURUNAN INDEKS MASSA TUBUH

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, Indeks Massa Tubuh (IMT)

merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa,

khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. IMT

dipercayai dapat menjadi indikator atau menggambarkan kadar adipositas dalam

tubuh seseorang. Oleh karena itu IMT secara internasional diterima sebagai alat untuk

mengidentifikasi kelebihan berat badan dan obesitas. Nilai IMT yang berlebihan atau

saat kondisi obesitas mampu menimbulkan berbagai macam penyakit yang berbahaya

utamanya seperti diabetes mellitus dan gangguan jantung.

Menurut pandangan ilmu kedokteran, nilai IMT seseorang dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor yakni usia, jenis kelamin, genetik, kebiasaan merokok, dan yang

paling berpengaruh yaitu pola makan dan aktivitas fisik. Pola makan yang buruk yaitu

pemilihan jenis makanan yang salah seperti misalnya lebih senang mengkonsumsi

makanan tinggi lemak dibandingkan dengan makanan tinggi serat, frekuensi makan

yang berlebihan, jumlah atau ukuran makanan yang dimakan salah dapat

mempengaruhi peningkatan berat badan dan lemak tubuh. Selain itu

ketidakseimbangan antara energi yang masuk (dalam hal ini energi didapatkan dari

76

Page 2: Bab IV Mutia Fix

asupan makanan) dengan energi yang keluar menjadi penyebab peningkatan nilai

IMT. Aktivitas fisik sangat diperlukan manusia karena dari gerakan-gerakan yang

dilakukan menimbulkan kontraksi otot yang mampu menghasilkan pengeluaran

energi. Untuk itu menurut ilmu kedokteran seorang individu sangat dianjurkan untuk

menjaga pola makan dan dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik agar dapat

menjaga berat badan dan kebugaran tubuh.

Selain pengaturan pola makan dan aktivitas fisik, mengonsumsi kafein dalam

jumlah tertentu berpengaruh terhadap penurunan IMT. Kafein menyebabkan

konsentrasi cAMP akan meningkat yang kemudian akan menyebabkan protein kinase

A meningkat sehingga aktivitas sistem saraf simpatis juga akan meningkat dan

hormon-sensitif lipase akan menjadi aktif dimana hormon tersebut akan mencetuskan

proses lipolisis. Kafein akan bekerja dengan cara meningkatan aktivitas metabolisme

tubuh oleh karena kafein memiliki efek thermoghenesis dan mampu menstimulasi

oksidasi lemak. Peningkatan metabolisme tubuh salah satunya dengan peningkatan

aktivitas sistem saraf simpatik yang juga meningkatkan kadar norepinefrin

menyebabkan pengeluaran energi meningkat karena norepinefrin memungkinkan

peningkatan penggunaan ATP. Kafein yang boleh dikonsumsi dalam sehari dan dapat

menimbulkan efek di atas yaitu 150 mg saja. Jika berlebihan justru akan

menimbulkan hal negatif bagi tubuh.

Agama Islam sejalan dengan ilmu kedokteran mengenai anjuran menjaga pola

makan dan aktivitas fisik dalam upaya menjaga kesehatan. Menurut Islam, Allah

SWT memerintahkan manusia unutk menjaga keseimbangan makanan dengan

77

Page 3: Bab IV Mutia Fix

makanan yang halal dan thayyiban, karena apabila mengonsumsi makanan secara

berlebihan akan menimbulkan berbagai macam penyakit salah satunya adalah

obesitas dikarenakan peningkatan IMT yang berlebih. Sudah menjadi kewajiban bagi

umat muslim untuk memakan makanan yang halal yang mengandung kebaikan bagi

tubuh. Agama Islam membolehkan manusia mengonsumsi kafein yang berasal dari

kopi luwak asalkan biji kopi tersebut masih utuh secara fisik, tidak berubah bentuk,

bau, dan sudah bersih dari kotoran hewan luwak yang bersifat najis. Selain itu sebagai

umat muslim Allah menganjurkan hambaNya untuk mengikuti pola makan

Rasulullah SAW yaitu dengan makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang

serta tidak berlebih-lebihan sehingga tidak dapat menimbulkan mudharat bagi

manusia itu sendiri. Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik juga dianjurkan dalam

Islam untuk menjaga kesehatan jasmani. Olahraga mampu membakar lemak-lemak

yang ada di dalam tubuh sehingga akan berpengaruh terhadap penurunan nilai IMT.

Namun, perlu ditelaah lagi tujuan dari upaya – upaya yang dilakukan di atas, jika

bertujuan semata-mata hanya menurunkan IMT untuk mempercantik diri bahkan

sampai berkeinginan untuk menarik perhatian lawan jenis yang bukan mahramnya

maka hukumnya diharamkan dalam Islam, tetapi jika tujuannya dimaksudkan sebagai

bentuk menjaga kesehatan tubuh, maka tindakan ini diperbolehkan dalam Islam.

Oleh karena itu, ilmu kedokteran dan agama Islam sejalan dalam hal adanya

pengaruh mengkonsumsi kafein dalam kopi luwak terhadap penurunan indeks massa

tubuh.

78