bab iv kesimpulan dan saran a. kesimpulaneprints.unwahas.ac.id/1859/5/bab iv.pdf · sesuai...

1
31 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Karakteristik fisik suppositoria ibuprofen memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi V. Dimana pada FI memiliki titik lebur 86,334, FII 71,000 FIII 63,000, waktu hancur FI hingga FIII masing-masing 24,516 menit, 22,490 menit, 20,760 menit, sedangkan pada pengujian kekerasan hasilnya semua formula FI hingga FIII lebih dari 1000 yang berarti suppositoria memiliki massa yang kuat. 2. Uji disolusi dan penetapan kadar suppositoria menggunakan KCKT dapat dilakukan dan dipilih FIII karena dianggap formula yang terbaik dan memiliki waktu lebur tercepat, titik lebur yang lebih rendah dibanding formula lain dan kekerasan yang memenuhi syarat. 3. Kadar terlarut pada suppositoria pada menit ke 45 mencapai 99,666% yang sesuai persyaratan kadar yang ditetapkan Farmakope Indonesia Edisi V (1995) yaitu tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 103,0% terhitung terhadap zat anhidrat. B. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang formulasi ibuprofen suppositoria menggunakan basis lain dengan menggunakan instrumen KCKT dengan fase diam lain dan fase gerak campuran yang berbeda serta perlu dilakukan kalibrasi pada cetakan suppositoria.

Upload: others

Post on 30-Apr-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulaneprints.unwahas.ac.id/1859/5/BAB IV.pdf · sesuai persyaratan kadar yang ditetapkan Farmakope Indonesia Edisi V (1995) yaitu tidak kurang

31

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik fisik suppositoria ibuprofen memenuhi persyaratan Farmakope

Indonesia edisi V. Dimana pada FI memiliki titik lebur 86,334, FII 71,000

FIII 63,000, waktu hancur FI hingga FIII masing-masing 24,516 menit,

22,490 menit, 20,760 menit, sedangkan pada pengujian kekerasan hasilnya

semua formula FI hingga FIII lebih dari 1000 yang berarti suppositoria

memiliki massa yang kuat.

2. Uji disolusi dan penetapan kadar suppositoria menggunakan KCKT dapat

dilakukan dan dipilih FIII karena dianggap formula yang terbaik dan

memiliki waktu lebur tercepat, titik lebur yang lebih rendah dibanding

formula lain dan kekerasan yang memenuhi syarat.

3. Kadar terlarut pada suppositoria pada menit ke 45 mencapai 99,666% yang

sesuai persyaratan kadar yang ditetapkan Farmakope Indonesia Edisi V

(1995) yaitu tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 103,0% terhitung

terhadap zat anhidrat.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang formulasi ibuprofen

suppositoria menggunakan basis lain dengan menggunakan instrumen KCKT

dengan fase diam lain dan fase gerak campuran yang berbeda serta perlu

dilakukan kalibrasi pada cetakan suppositoria.