ketentuan umum farmakope indonesia(4)

Upload: friska-aprianti

Post on 16-Oct-2015

827 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Farset

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    1/25

    Titta Hartyana

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    2/25

    Tatanama zat digunakan nama Latin, namalazimnya dan nama Indonesia, untuk zat kimiaorganik umumnya disertai nama rasional

    Contoh :Acidum Ascorbicum (nama latin)

    Asam askorbat (nama lazim)

    Vitamin C (nama Indonesia)

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    3/25

    Paracetamolum (nama latin), Parasetamol(nama lazim), Asetaminofen (nama Indonesia),dsb

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    4/25

    Nama garam ditulis dengan menyebutkannama unsur logam dalam bentuk genetif,diikuti nama bagian asam dalam bentuk

    nominatif. Contoh : Natrii Bromidum, NatriiThiosulfas

    Untuk senyawa yang diturunkan dari asamyang tidak sesungguhnya kedua bagian ditulis

    dalam bentuk nominatif dengan menyebutkannama bagian asamnya diikuti nama unsurlogamnya misal Barbitalum Natricum

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    5/25

    Nama simplisia nabati ditulis denganmenyebut nama genus, nama spesies ataupetunjuk spesies asal, masing-masing dalam

    bentuk genetif diikuti nama bagian tanamanyang digunakan sebagai obat dalam bentuknominatif, contoh Cinchonae Cortex

    Nama sediaan ditulis dengan menyebutkan

    nama zat khasiat dalam bentuk genetif, diikutidengan nama bentuk sediaan dalam bentuknominatif, contoh Chloropheniramini Sirupi

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    6/25

    Sediaan yang harus dilarutkan ataudisuspensikan sebelum digunakan namanyaditulis dengan nama zat berkhasiat dalam

    bentuk nominatif diikuti nama bentuk sediaandidahului kata depan pro : contohAmpicilinum pro Injectione

    Sediaan larutan dalam air, nama pelarutnya

    tidak disebut, sedangkan sediaan yang dibuatdengan pelarut lain, perlu disebut contoh :Camphorae Solutio Spirituosa

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    7/25

    Untuk imunoserum dan vaksin ditulis dengannama bentuk sediaan dalam bentuk nominatifsebagai kata benda netral diikuti nama bagian

    jasad renik dalam bentuk genetif dan awalananti. Contoh : serum anti toxicum Tetani

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    8/25

    Kata resmi dalam Farmakope Indonesia atauyang menunjuk kepadanya FarmakopeIndonesiaatau FI

    Pencantuman F.I di belakang judul resmi suatuartikel berarti memenuhi standar F.I.

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    9/25

    Pernyataan kelarutan zat dalam bagiantertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu20oC (FI III) atau 25oC (FI IV) dinyatakan dalam1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian volumezat cair dalam bagian volume tertentu pelarut,kecuali dinyatakan lain.

    Kelarutan yang tanpa angka adalah kelarutanpada suhu kamar

    Pernyataan bagian dalam kelarutan berartibahwa 1 g zat padat atau 1 mL zat cair dalamsejumlah mL pelarut

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    10/25

    Sangatmudah larut

    < 1

    Mudah larut 1-10

    Larut 10-30

    Agak sukar

    larut

    30-100

    Sukar larut 100-1000

    Sangat

    sukar larut

    1000-

    10.000

    Praktis

    tidak larut

    > 10.000

    Catatan : angka tsbmerupakan jumlahbagian pelarut yang

    diperlukan untukmelarutkan 1 bagianzat

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    11/25

    Air : yang dimaksud dengan air adalah airsuling atau air demineral ialah air yangdimurnikan

    Derajat suhu : yang digunakan adalah sistemCelcius, dinyatakan dengan tanda derajat.

    Kelarutan, bobot jenis, indeks bias, rotasi optik,kekentalan ditetapkan pada suhu 20oC (FI III)dan 25oC (FI IV).

    Air hangat adalah air dengan suhu 60o70oC.

    Air panas adalah air dengan suhu 85o-95oC

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    12/25

    Persen, dinyatakan dengan 4 cara sbb :

    1. b/b% : persen bobot/bobot, yaitu jumlah g zatdalam 100 g bahan atau hasil akhir (larutan

    atau campuran)2. b/v% : persen bobot/volume yaitu jumlah g

    zat dalam 100 mL bahan atau hasil akhir (airatau pelarut lain)

    3. v/v% : persen volume/volume yaitu jumlahmL zat dalam 100 mL bahan atau hasil akhir(larutan)

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    13/25

    4. v/b% : persen volume per bobot yaitu jumlahmL zat dalam 100 g bahan atau hasil akhir.

    Yang dimaksud persen (%) tanpa penjelasan

    adalah persen bobot/bobotYang dimaksud dengan bagian tanpa penjelasanadalah bagian bobot.

    Pernyataan persen untuk1. Campuran zat padat atau setengah padat

    adalah b/b

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    14/25

    2. Larutan dan suspensi adalah b/v

    3. Larutan cairan dalam cairan adalah v/v

    4. Larutan gas dalam cairan adalah b/v

    Tangas :

    Tangas air :tangas berisi air mendidih

    Tangas es :tangas berisi es

    Tangas uap : tangas berisi uap panas ang mengalir

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    15/25

    Ada 3 kategori wadah :

    1. Wadah tertutup baik : harus melindungi isinyaterhadap pemasukan bahan padat dari luar danmencegah kehilangan isi waktu pengurusan,pengangkutan, penyimpanan dan penjualandalam kondisi normal.

    2. Wadah tertutup rapat, harus melindungi isinyaterhadap masuknya bahan padat, lengas dari luar

    dan mencegah kehilangan, pelapukan, pencairandan penguapan pada waktu pengurusan,pengangkutan, penyimpanan dan penjualandalam kondisi normal

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    16/25

    3. Wadah tertutup kedap: harus mencegahmenembusnya udara atau gas pada waktupengurusan, pengangkutan, penyimpanan danpenjualan dalam kondisi normal

    Wadah satuan tunggal : harus tertutup sehinggaisinya tidak dapat dipindahkan tanpa merusaktutupnya. Wadah satuan tunggal untuk injeksi

    disebut wadah dosis tunggal. Wadah dosis satuan : wadah satuan tunggal untuk

    bahan yang digunakan bukan secara parenteraldalam dosis tunggal langsung dari wadah.

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    17/25

    Wadah satuan ganda :memungkinkan dapatdiambil sebagian isinya tanpa ada perubahanpotensi, mutu dan kemurnian zat dalam

    wadah. Wadah satuan ganda untuk injeksidisebut wadah dosis ganda.

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    18/25

    Obat harus disimpan sehingga tercegah daricemaran dan penguraian, terhindar dari pengaruhudara, kelembaban, panas dan cahaya.

    Obat yang mudah menguap dan terurai harusdisimpan dalam wadah tertutup rapat.

    Arti disimpan terlindung dari cahaya : disimpandalam wadah inaktinik, sedang disimpan sangat

    terlindung dari cahaya berarti disimpan terlindungcahaya dan wadahnya masih harus dibungkusdengan kertas hitam atau kertas lain tidak tembuscahaya (botol berwarna gelap)

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    19/25

    Penyimpanan pada suhu kamar : disimpanpada suhu 15ohingga 30o.

    Penyimpanan di tempat sejuk : disimpan pada

    suhu 5ohingga 15o Penyimpanan di tempat dingin : disimpan

    pada suhu 0ohingga 5o

    Penyimpanan di tempat lewat dingin :disimpan pada suhu -15ohingga 0o

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    20/25

    1. Dingin: suhu tidak lebih dari 8o

    Lemari pendingin : suhu antara 2o8o

    Lemari pembeku : suhu antara -20o dan -10o

    2. Sejuk: suhu antara 8o dan 15obila perludisimpan dalam lemari pendingin

    3. Suhu kamar : suhu antara 15odan 30o

    4. Hangat: suhu antara 30 -40o5. Panas berlebih : > 40o

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    21/25

    Adalah waktu yang menunjukkan batasterakhir obat masih memenuhi syarat baku dandinyatakan dalam bulan dan tahun, dan harus

    dicantumkan pada etiket.

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    22/25

    Dosis maksimum (DM) : adalah dosismaksimum untuk dewasa untuk pemakaianoral, parenteral dan rektal

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    23/25

    Tiga jenis alat timbangan :

    1. Timbangan gram kasar : mempunyai dayabeban antara 2501000 g, dengan kepekaan 200

    mg.2. Timbangan gram halus : mempunyai daya

    beban 100 200 g, dengan kepekaan 50 mg.

    3.

    Timbangan miligram : mempunyai daya beban10 50 g, dengan kepekaan 5 mg.

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    24/25

    Daya beban timbangan : bobot maksimumyang boleh ditimbang.

    Kepekaan : tambahan bobot maksimum yang

    diperlukan pada salah satu piring timbangansetelah keduanya diisi muatan maksimummenyebabkan ayunan jarum timbangan tidakkurang dari 2 mm dari tiap dm panjang jarum.

    Bobot terkecil yang boleh ditimbang dengantimbangan gram adalah satu gram, sedangkanbobot terkecil yang boleh ditimbang dengantimbangan miligram adalah 50 miligram.

  • 5/26/2018 Ketentuan Umum Farmakope Indonesia(4)

    25/25

    Penetes baku pada suhu 20o memberikantetesan air suling dengan bobot 47,5 mg 52,5mg. Penetesan dilakukan secara tegak lurus.

    Volume sendok, terdiri dari sendok kecilvolume 5 mL dan sendok besar 15 mL

    Dalam praktek masih digunakan sendok teh =3 mL, sendok bubur = 8 mL dan sendok makan= 15 mL