web viewfenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. heidegger adalah...

37
PENDEKATAN GESTAL DISUSUN OLEH : KELOMPOK 9 NAMA : SEMESTER : IV KELAS : B PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: truongkiet

Post on 14-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

PENDEKATAN GESTAL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 9

NAMA :

SEMESTER : IV

KELAS : B

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAUBAU

2015

Page 2: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun

makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami

membahas mengenai “Pendekatan Gestalt”.

Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk

membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah

ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada

makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran

serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat

kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita

sekalian.

Baubau, April 2015

Penulis

Page 3: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

1.1. Latar Belakang...............................................................................

1.2. Rumusan Masalah..........................................................................

1.3. Tujuan ...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

2.1. Pengertian Teori Gestalt................................................................

2.2. Konsep Dasar Gestalt ...................................................................

2.3. Tokoh Teori Belajar Gestalt..........................................................

2.4. Pokok Pikiran Teori Gestalt...........................................................

2.5. Aplikasi dalam Dunia Pendidikan.................................................

2.6. Implikasi Teori Gestalt..................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................

3.1 Kesimpulan.....................................................................................

3.2 Saran...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

Page 4: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengajaran identik dengan pendidikan. Proses pengajaran adalah proses

pendidikan. Setiap kegiatan pendidikan adalah untuk mencapai tujuan pendidikan.

Pengajaran adalah suatu proses aktivitas mengajar belajar, di dalamnya terdapat

dua obyek yang saling terlibat yaitu guru dan peserta didik.

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam melaksanakan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Adanya

proses yang panjang dan tertata dengan rapi serta berjenjang akan memungkinkan

belajar menjadi lebih baik dan efisien.

Teori belajar gestalt merupakan teori belajar yang di kembangkan oleh

Max Wertheimer. Max Wertheimer (1880-1943) seorang yang dipandang sebagai

pendiri dari Psikologi Gestalt, ia bekerjasama dengan dua temannya, yaitu Kurt

Koffka (1886-1941) dan Wolfgang Kohler (1887-1967).

Bagi para ahli pengikut Gestalt, perkembangan itu adalah proses

diferensiasi. Dalam proses diferensiasi itu yang primer adalah keseluruhan,

sedangkan bagian-bagian adalah sekunder, bagian-bagian hanya mempunyai arti

sebagai bagian daripada keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-

bagian yang lainnya, keseluruhan ada terlebih dahulu baru disusul oleh bagian-

bagiannya. Bila kita bertemu dengan seorang teman misalnya, dari kejauhan yang

kita saksikan terlebih dahulu bukanlah bajunya yang baru atau pulpennya yang

bagus, atau dahinya yang terluka, melainkan justru teman kita itu sebagai

keseluruhan, sebagai Gestalt.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Siapa Tokoh Teori Belajar Gestalt?

2. Bagaimana Eksperimen yang dilakukan?

3. Apa Saja Pokok Pikiran dalam teori belajar gestalt?

Page 5: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

4. Bagaimana Aplikasi dan Implikasi dalam Dunia Pendidikan?

1.3. Tujuan

Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui Tokoh Teori Belajar Gestalt?

2. Mengetahui Eksperimen yang dilakukan?

3. Mengetahui Pokok Pikiran dalam teori belajar gestalt?

4. Mengetahui dan memahami Aplikasi dan Implikasi dalam Dunia

Pendidikan?

Page 6: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Teori Gestalt

Istilah Gestalt merupakan istilah bahasa Jerman yang sukar dicari

terjemahannya dalam bahasa lain. Arti Gestalt bisa bermacam-macam sekali, yaitu

form, shape (bahasa Inggris) atau bentuk, hal, peristiwa, hakikat, esensi, totalitas.

Terjemahannya dalam bahasa Inggris pun bermacam-macam antara lain shape

psychology, configurationism, whole psychology. Karena adanya

kesimpangsiuran dalam penerjemahannya, akhirnya para sarjana di seluruh dunia

sepakat untuk menggunakan istilah ‘Gestalt’ tanpa menerjemahkan kedalam

bahasa lain.

Psikologi Gestalt merupakan salah satu aliran psikologi yang mempelajari

suatu gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas, data-data dalam psikologi

Gestalt disebut sebagai Fenomena (gejala). Fenomena adalah data yang paling

dasar dalam Psikologi Gestalt. Dalam hal ini Psikologi Gestalt sependapat dengan

filsafat fenomonologi yang mengatakan bahwa suatu pengalaman harus dilihat

secara netral. Dalam suatu fenomena terdapat dua unsur yaitu obyek dan arti.

Obyek merupakan sesuatu yang dapat dideskripsikan, setelah tertangkap oleh

indera, obyek tersebut menjadi suatu informasi dan sekaligus kita telah

memberikan arti pada obyek itu.

Menurut koffka, gestalt adalah pertemuan gejala-gejala yang tiap-tiap

anggotanya hanya mempunyai sifat atau watak dalam hubungannya dengan

bagian-bagiannya, sehingga merupakan suatu kesatuan yang mengandung arti,

dan tiap-tiap bagian mendapat arti dari keseluruhan itu. Yang primer gestalt

adalah bukan bagian-bagian. Bagian-bagian itu sendiri tidak ada. Sebab gestalt

tidak terjadi dari jumlah bagian-bagian. Artinya di dalam gestalt, tidak mungkin

bagian-bagian itu berdiri sendiri.

Gestalt adalah keseluruhan dalam satu kesatuan dan kebulatan atau

totalitas yang mempunyai arti penuh dimana tiap-tiap bagian mendukung bagian-

bagian yang lain, serta, mendapat arti dalam keseluruhan. Kofka don Kohler

Page 7: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

berkesimpulan bahwa belajar bukanlah suatu perbuatan yang mekanistik.

melainkan suatu perbuatan yang mengandung pengertian (insignt) dan maksud

yang penuh. Belajar yang sebenarnya adalah “insightfull learning. Pemecahan

masalah bukan melalul “trial and errnr “, melainkan dengan mcnggunakan akal

dan pengertian inilah yang dinamakan perbuatan yang intelijen.

Penganut aliran ini memandang bahwa belajar adalah Iebih dan sekedar

pengembangan pola-pola yang rumit, seperti yang diajukan oleh penganut

behavioristik tidak rnendapatkan hal-hal yang diketengahkan oleh penganut

kognitifistik dengan mempertimbangkan bahwa kebanyakan belajar mungkin

hanya secara memadai dijelaskan dalam batasan model berfikir atau proses

kognitif.

2.2. Konsep Dasar Gestalt

Konsep Dasar Gestalt Berpandangan bahwa manusia dalam kehidupannya

selalu aktif sebagai suatu keseluruhan. Setiap individu bukan semata-mata

merupakan penjumlahan dari bagian-bagian organ-organ seperti hati, jantung,

otak, dan sebagainya, melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian

tersebut. Manusia aktif terdorong kearah keseluruhan dan integrasi pemikiran,

perasaan, dan tingkah lakunya.

Setiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab

pribadi, memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran yang akan

mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi. Jadi hakikat

manusia menurut pendekatan konseling ini adalah :

(1) Tidak dapat dipahami, kecuali dalam keseluruhan konteksnya,

(2) Merupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalam

kaitannya dengan lingkungannya itu,

(3) Aktor bukan reaktor,

(4) Berpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, dan

pemikirannya,

(5) Dapat memilih secara sadar dan bertanggung jawab,

(6) Mampu mengatur dan mengarahkan hidupnya secara efektif.

Page 8: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

Teknik Konseling Gestalt

Hubungan personal antara konselor dengan klien merupakan inti yang perlu

diciptakan dan dikembangkan dalam proses konseling. Dalam kaitan itu, teknik-

teknik yang dilaksanakan selama proses konseling berlangsung adalah merupakan

alat yang penting untuk membantu klien memperoleh kesadaran secara penuh.

Prinsip Kerja Teknik Konseling Gestalt

Penekanan Tanggung Jawab Klien, konselor menekankan bahwa konselor

bersedia membantu klien tetapi tidak akan bisa mengubah klien, konselor

menekankan agar klien mengambil tanggung jawab atas tingkah lakunya.

Orientasi Sekarang dan Di Sini, dalam proses konseling konselor tidak

merekonstruksi masa lalu atau motif-motif tidak sadar, tetapi memfokuskan

keadaan sekarang. Hal ini bukan berarti bahwa masa lalu tidak penting. Masa lalu

hanya dalam kaitannya dengan keadaan sekarang. Dalam kaitan ini pula konselor

tidak pernah bertanya “mengapa”.

Orientasi Eksperiensial, konselor meningkatkan kesadaran klien tentang diri

sendiri dan masalah-masalahnya, sehingga dengan demikian klien

mengintegrasikan kembali dirinya: (a) klien mempergunakan kata ganti personal

Klien mengubah kalimat pertanyaan menjadi pernyataan; (b)klien mengambil

peran dan tanggung jawab; (c) klien menyadari bahwa ada hal-hal positif dan/atau

negative pada diri atau tingkah lakunya

Teknik-teknik Konseling Gestalt

Permainan Dialog

Teknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk mendialogan dua

kecenderungan yang saling bertentangan, yaitu kecenderungan top dog dan

kecenderungan under dog, misalnya : (a) kecenderungan orang tua lawan

kecenderungan anak; (b) kecenderungan bertanggung jawab lawan kecenderungan

masa bodoh; (c) kecenderungan “anak baik” lawan kecenderungan “anak bodoh”

(d) kecenderungan otonom lawan kecenderungan tergantung; (e) kecenderungan

kuat atau tegar lawan kecenderungan lemah

Page 9: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

Melalui dialog yang kontradiktif ini, menurut pandangan Gestalt pada akhirnya

klien akan mengarahkan dirinya pada suatu posisi di mana ia berani mengambil

resiko. Penerapan permainan dialog ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan

teknik “kursi kosong”.

Latihan Saya Bertanggung Jawab

Merupakan teknik yang dimaksudkan untuk membantu klien agar mengakui dan

menerima perasaan-perasaannya dari pada memproyeksikan perasaannya itu

kepada orang lain.

Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk membuat suatu pernyataan dan

kemudian klien menambahkan dalam pernyataan itu dengan kalimat : “…dan saya

bertanggung jawab atas hal itu”.

Misalnya :

“Saya merasa jenuh, dan saya bertanggung jawab atas kejenuhan itu”

“Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang, dan saya bertanggung

jawab ketidaktahuan itu”.

“Saya malas, dan saya bertanggung jawab atas kemalasan itu”.

Meskipun tampaknya mekanis, tetapi menurut Gestalt akan membantu

meningkatkan kesadaraan klien akan perasaan-perasaan yang mungkin selama ini

diingkarinya.

Bermain Proyeksi

Proyeksi artinya memantulkan kepada orang lain perasaan-perasaan yang dirinya

sendiri tidak mau melihat atau menerimanya. Mengingkari perasaan-perasaan

sendiri dengan cara memantulkannya kepada orang lain.Sering terjadi, perasaan-

perasaan yang dipantulkan kepada orang lain merupakan atribut yang dimilikinya.

Dalam teknik bermain proyeksi konselor meminta kepada klien untuk

mencobakan atau melakukan hal-hal yang diproyeksikan kepada orang lain.

Page 10: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

Teknik Pembalikan

Gejala-gejala dan tingkah laku tertentu sering kali mempresentasikan

pembalikan dari dorongan-dorongan yang mendasarinya. Dalam teknik ini

konselor meminta klien untuk memainkan peran yang berkebalikan dengan

perasaan-perasaan yang dikeluhkannya.

Misalnya : konselor memberi kesempatan kepada klien untuk memainkan peran

“ekshibisionis” bagi klien pemalu yang berlebihan.

Tetap dengan Perasaan

Teknik dapat digunakan untuk klien yang menunjukkan perasaan atau

suasana hati yang tidak menyenangkan atau ia sangat ingin menghindarinya.

Konselor mendorong klien untuk tetap bertahan dengan perasaan yang ingin

dihindarinya itu.

Kebanyakan klien ingin melarikan diri dari stimulus yang menakutkan dan

menghindari perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan. Dalam hal ini konselor

tetap mendorong klien untuk bertahan dengan ketakutan atau kesakitan perasaan

yang dialaminya sekarang dan mendorong klien untuk menyelam lebih dalam ke

dalam tingklah laku dan perasaan yang ingin dihindarinya itu.

Untuk membuka dan membuat jalan menuju perkembangan kesadaran

perasaan yang lebih baru tidak cukup hanya mengkonfrontasi dan menghadapi

perasaan-perasaan yang ingin dihindarinya tetapi membutuhkan keberanian dan

pengalaman untuk bertahan dalam kesakitan perasaan yang ingin dihindarinya itu.

2.3. Tokoh Teori Belajar Gestalt

1. Max Wertheimer (1880 – 1943)

Max Wertheimer adalah pendiri aliran psikologi Gestalt yang Lahir di

Praha. Jerman pada tanggal 15 ApiI 1880 dan meninggal di New York pada

tanggal 12 Oktober 1943. Setelah tamat sekotah Gymnasium di Praha. Ia belajar

hukum selama dua tahun, akan tetapi kemudian meninggalkan studi ini dan lebih

menyukai filsafat. Ia lalu belajar di Universitas Praha, Berlin dan Wurzburg.

tempat Ia memperoleh gelar Ph.D. Dia menerima tawaran di Frankfurt dan Berlin,

Page 11: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

tetapi kemudian meninggalkan Jerman pada tahun 1934 karena situasi potik saat

itu. Dia kemudian bergaul dengan tokoh-tokoh New School for Social Research di

New York City. Pada waktu itu 1910, ketika dia membuat penemuannya yang

akhirnya menuntun dirinya untuk mendirikan aliran psikologi Gestalt.[5]

Ketika Ia melihat suatu stroboscope[6] di jendela suatu toko mainan, ia

membelinya, bereksperimen dengan alat tersebut, dan meyakinkan diri sendari

bahwa gerakan yang tampak jelas yang ditumbuhkan oleh penglihatan yang

berturut-turut pada satu seri gambar itu, tidak mungkin bisa diterangkan atas basis

strukturalisme. Bersama-sama dengan Köhler dan Koffka. Ia mengembangkan

dan memformulasakan sistem Gestalt.

Tahun 1933, Wertheimer pergi ke Amerika Serikat untuk menyelamatkan

diri dari berbagai masalah yang terjadi di Jerman. Tahun berikutnya, dia mulai

mengajar di New School for Sosial Research di New York City. Ketika di sana,

dia menulis buku terkenalnya. “Productive Thinking”, yang diterbitkan oleh

anaknya, Michael Wertheimer, seorang psikolog yang sukses di jalannya, pada

saat dia telah meninggal. Wertheimer meninggal pada tanggal 12 Oktober 1943

karena embolismekoroner (serangan jantung) di rumahya di New York.

2. Wolfgang Kohler (1887 – 1959)

Wolfgang kohler lahir pada tanggal 21 Januari 1887, di Reval, Estonia.

Dia menerima gelar PhD-nya pada tahun 1908 dari University of Berlin.

Kemudian dia menjadi asisten di Institut Psikologi Frankfurt, di mana dia bisa

bertemu dan bekerja bersama Max Wertheimer.

Tahun 1913 Kohler beruntung mendapatkan tugas belajar ke Anthropoid

Station, Tenerife di Kepulauan Canary, dan tinggal di sana sampai tahun 1920.

Tahun 1917, dia menulis buku paling terkenalnya, “Mentality of Apes”.

Tahun 1922, Kohler menjadi ketua dan direktur laboraturium psikologi di

University of Berlin, di mana Ia tinggal di sana sampai tahun 1935. Selama kurun

waktu itu, pada tahun 1929, dia menulis “Gestalt Psikology”. Pada tahun 1935,

dia pergi ke Amerika Serikat dan mengajar di Swarthmore sampai pensiun. Dia

meninggal pada tahun 11 Juni 1967 di New Hampshire.

Page 12: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

3. Kurt Koffka (1886 – 1941)

Kutr Koffka lahir pada tanggal 18 Maret 1886, di berlin. Dia menerima

gelar PdH-nya dari University of Berlin pada tahun 1909, dan seperti halnya

Kohler, dia juga menjadi asisten di Frankfurt.

Pada tahun 1911, Koffka pergi ke University of Giessen, dan mengajar di

sana sampai tahun 1927. Ketika di sana, dia menulis buku “Grow of the Mind: An

Introduction to Child Psikology” (1921). Pada tahun 1922, dia menulis sebuah

artikel untuk Psikological Bulletin yang memperkenalkan program Gestalt kepada

pembaca di Amerika Serikat. Tahun 1927, Koffka meninggalkan Amerika Serikat

untuk mengajar di Smith Collage. Dia mempublikasikan “Principles of Gestalt

Psycology” pada tahun 1935. Dia meninggal pada tahun 1941.[9]

2.3. Eksperimen Yang Dilakukan

“Sultan (simpanse Kohler yang paling cerdik) berjongkok di depan jeruji,

tetapi tidak dapat menggapai buah yang terletak di luar dengan hanya

menggunakan galah pendek yang disediakan. Sebuah galah yang lebih panjang

diletakkan di luar jeruji, kira-kira 2 meter pada satu sisi objek dan sejajar dengan

jeruji. Objek tersebut tidak dapat digapai dengan tangan, tetapi dapat ditarik

dengan satu galah kecil.

Sultan mencoba menggapai buah tersebut dengan galah yang lebih pendek.

Karena tidak berhasil dia mencabut sepotong kawat yang jatuh dari jaringan

sangkarnya, tetapi inipun gagal. Kemudian dia melihat sekitarnya, (selalu

terdapat pada bagian tes ini beberapa pause yang cukup lama selama binatang

meneliti dengan cermat kawasan yang dapat diamati). Dia tiba-tiba memungut

galah yang pendek sekali lagi, naik jeruji yang langsung berhadapan dengan galah

panjang, kemudian dengan alat yang adapadanya menariknya dan terpeganglah

galah panjang tersebut; alat itu diarahkan ke sasarannya (buah) yang akhirnya dia

peroleh. Mulai dari saat matanya terpancang pada galah yang panjang,

prosedurnya membentuk satu kestuan yang bertalian, tanpa kekosongan, dan

walaupun upaya penggapaian galah yang lebih panjang yang beralatkan galah

pendek merupakan tindakan yang lengkap dan berdiri sendiri, namun pengamatan

Page 13: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

menunjukkan tindakan itu terjadi segera setelah interval bimbang dan ragu - yaitu

menatap sekelilingnya yang tanpa diragukan lagi mempunyai hubungan dengan

tujuan akhirnya dan segera timbul dalam tindakan akhir mencapai tujuan.”[10]

Selain Eksperiman tersebut kohler juga membuat percobaan yang lain dengan

objek yang sama. Adapun kronologi eksperimennya dalah sebagai berikut:[11]

Step-1: Simpanse dimasukkan sangkar dan di luar sangkar diletakkan pisang yang

tidak akan mungkin dapat diraih jika hanya dengan tangan kosong. Dalam sangkar

tersebut diletakkan tongkat, sehingga lama kelamaan simpanse dapat meraih

pisang tersebut dengan bantuan tongkat.

Step-2: Sama dengan step-1, namun kali ini pisang diletakkan lebih jauh. Selain

tongkat tadi diberikan tongkat tambahan yang dapat disambung. Dengan insight

yang dimiliki, maka simpanse dapat meraih pisang tadi dengan bantuan tongkat

yang disambung dengan tongkat kedua.

Step-3: Pisang diletakkan di atas sangkar dengan asumsi simpanse tidak akan

dapat meraih dengan tinggi loncatnya. Lalu di sudut ruangan disediakan kotak,

sehingga dengan kotak itu simpanse dapat meraih pisang.

Step-4: Sama dengan step-3, hanya jaraknya diperjauh dan disediakan kotak

tambahan, sehingga simpanse dapat meraih pisang dengan bantuan kotak

tambahan tersebut.

2.4. Pokok Pikiran Teori Gestalt

1. Prinsip Dasar Gestalt

a. Interaksi antara individu dan lingkungan disebut sebagai perceptual

field. Setiap perceptual field memiliki organisasi, yang cenderung

dipersepsikan oleh manusia sebagai figure and ground. Oleh karena itu

kemampuan persepsi ini merupakan fungsi bawaan manusia, bukan skill

Page 14: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

yang dipelajari. Pengorganisasian ini mempengaruhi makna yang

dibentuk.[12]

b. Prinsip-prinsip pengorganisasian :

Principle of Proximity : bahwa unsur-unsur yang saling berdekatan

(baik waktu maupun ruang) dalam bidang pengamatan akan

dipandang sebagai satu bentuk tertentu.

Principle of Similarity : individu akan cenderung mempersepsikan

stimulus yang sama sebagai suatu kesatuan. Kesamaan stimulus itu

bisa berupa persamaan bentuk, warna, ukuran dan kecerahan.

Principle of Objective Set : Organisasi berdasarkan mental set yang

sudah terbentuk sebelumnya.

Principle of Continuity : Menunjukkan bahwa kerja otak manusia

secara alamiah melakukan proses untuk melengkapi atau

melanjutkan informasi meskipun stimulus yang didapat tidak

lengkap.

Principle of Closure/ Principle of Good Form : Bahwa orang

cenderung akan mengisi kekosongan suatu pola obyek atau

pengamatan yang tidak lengkap. Orang akan cenderung melihat

suatu obyek dengan bentukan yang sempurna dan sederhana agar

mudah diingat.

Principle of Figure and Ground : Yaitu menganggap bahwa setiap

bidang pengamatan dapat dibagi dua yaitu figure (bentuk) dan

ground (latar belakang). Prinsip ini menggambarkan bahwa

manusia secara sengaja ataupun tidak, memilih dari serangkaian

stimulus, mana yang dianggapnya sebagai figure dan mana yang

dianggap sebagai ground.

Principle of Isomorphism : Menunjukkan adanya hubungan antara

aktivitas otak dengan kesadaran, atau menunjukkan adanya

hubungan structural antara daerah-daerah otak yang terktivasi

dengan isi alam sadarnya.

Page 15: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

2. Hukum – Hukum Belajar Gestalt

Asumsi bahwa hukum –hukum atau prinsip-prinsip yang berlaku pada proses

pengamatan dapat ditransfer kepada hal belajar, maka untuk memahami proses

belajar orang perlu memahami hukum-hukum yang menguasai proses pengamatan

itu.Pada pengamatan itu menekankan perhatian pada bentuk yang terorganisasi

(organized form) dan pola persepsi manusia . Pemahaman dan persepsi tentang

hubungan-hubungan dalam kebulatan (entities) adalah sangat esensial dalam

belajar. Psikologi Gestalt ini terkenal juga sebagai teori medan (field) atau lazim

disebut cognitive field theory.

Pendirian aliran ini adalah keseluruhan lebih dan lain dari pada bagian-bagian,

“keseluruhan itu timbul lebih dulu dari pada bagian-bagian”.Dalam belajar yang

penting adalah penyesuaian pertama, yaitu mendapatkan response yang tepat, hal

ini sangat tergantung pada pengamatan.

Dengan kata lain pemecahan problem sangat tergantung kepada pengamatan,

apabila dapat melihat situasi itu dengan tepat maka problem “pencerahan” dan

dapat memecahkan problem itu.

Jadi inti pelajaran menurut aliran ini adalah mendapatkan “insight” artinya:

dimengertinya persoalan, dimengertinya hubungan tertentu, antara berbagai unsur

dalam situasi tertentu, hingga hubungan tersebut jelas dan akhirnya didapatkan

kemampuan memecahkan problem, bukan mengulang-ulang bahan yang

dipelajari.

Dalam hukum-hukum belajar Gestalt ini ada satu hukum pokok , yaitu hukum

Pragnaz, dan empat hukum tambahan (subsider) yang tunduk kepada hukum yang

pokok itu, yaitu hukum–hukum keterdekatan, ketertutupan, kesamaan, dan

kontinuitas. Pragnaz adalah suatu keadaan yang seimbang. Setiap hal yang

dihadapi oleh individu mempunyai sifat dinamis yaitu cenderung untuk menuju

keadaan pragnaz tersebut. Empat hukum tambahan yang tunduk kepada hukum

pokok, yaitu :

Page 16: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

a. Hukum keterdekatan

Hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap

sebagai suatu totalitas.

b. Hukum ketertutupan

Hal-hal yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tersendiri.

c. Hukum kesamaan

Hal-hal yang mirip satu sama lain, cenderung kita persepsikan sebagai suatu

kelompok atau suatu totalitas.

Contohnya :

O O O O O O O O O O O O O

X X X X X X X X X X X X X

O O O O O O O O O O O O O

Deretan bentuk di atas akan cenderung dilihat sebagai deretan-deretan mendatar

dengan bentuk O dan X berganti-ganti bukan dilihat sebagai deretan-deretan

tegak.

d. Hukum kontinuitas

Orang akan cenderung mengasumsikan pola kontinuitas pada obyek-obyek yang

ada.

2.5. Aplikasi dalam Dunia Pendidikan

1. Belajar

Menurut teori Gestalt, belajar adalah proses mengembangkan insight. Insight

adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian di dalam suatu situasi

permasalahan. Berbeda dengan teori behavioristik yang menganggap belajar atau

tingkah laku itu bersifat mekanistis, sehingga mengabaikan atau mengingkari

peranan insight. Teori Gestalt justru menganggap bahwa insight adalah inti dari

pembentukan tingkah laku. Untuk memahami bagaimana sebenarnya insight itu

terjadi, kita yang dipelajari.

Page 17: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

Sebelum membahas teori Gestalt dalam proses belajar ada baiknya membahas

prinsip-prinsip belajar menurut teori ini yaitu:

a) Belajar dimulai dari suatu keseluruhan. Keseluruhan yang menjadi

permulaan, baru menuju ke bagian-bagian. Dari keseluruhan organisasi mata

pelajaran menuju tugas-tugas harian yang beruntun. Belajar dimulai dari satu

unit yang kompleks menuju ke hal-hal yang mudah dimengerti, deferensiasi

pengetahuan dan kecakapan.

b) Keseluruhan memberikan makna kepada bagian-bagian. Bagian-bagian

terjadi dalam suatu keseluruhan. Bagian-bagian itu hanya bermakna dalam

rangka keseluruhan tadi. Dengan demikian keseluruhan yang memberikan

makna terhadap suatu bagian, misal : sebuah ban mobil hanya bemakna kalau

menjadi bagian dari mobil, sebagai roda. Sebuah papan tulis hanya bermakna

sebagai papan tulis kalau ia berada dalam kelas, sebuah tiang kayu hanya

bermakna sebagai tiang kalau menjadi satu dari rumah dan sebagainya.

c) Individuasi bagian-bagian dari keseluruhan. Mula-mula anak melihat sesuatu

sebagai keseluruhan. Bagian-bagian dilihat dalam hubungan fungsional

dengan keseluruhan. Tetapi lambat laun ia mengadakan deferensiasi bagian-

bagian itu dari keseluruhan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau

kesatuan yang lebih kecil contoh: mula-mula anak melihat mengenal wajah

ibunya sebagai keseluruhan kesatuan. Lambat laun dia dapat memisahkan

mana mata ibu, mana hidung ibu, mana telinga ibu, kemudian ia melihat

bahwa wajah ibunya itu cantik atau jelek, atau menarik dan sebagainya.

d) Anak belajar dengan menggunakan pemahaman atau insight. Pemahaman

adalah kemampuan melihat hubungan-hubungan antara berbagai faktor atau

unsur dalam situasi yang problematis, seperti simpanse dapat melihat

hubungan antara beberapa buah kotak menjadi sebuah tangan untuk

mengambil buah pisang karena ia sedang lapar

Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara lain :

a) Pengalaman tilikan (insight); bahwa tilikan memegang peranan yang penting

dalam perilaku. Dalam proses pembelajaran, hendaknya peserta didik

Page 18: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

memiliki kemampuan tilikan yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-

unsur dalam suatu obyek atau peristiwa.

b) Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); kebermaknaan unsur-

unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses

pembelajaran. Makin jelas makna hubungan suatu unsur akan makin efektif

sesuatu yang dipelajari. Hal ini sangat penting dalam kegiatan pemecahan

masalah, khususnya dalam identifikasi masalah dan pengembangan alternatif

pemecahannya. Hal-hal yang dipelajari peserta didik hendaknya memiliki

makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupannya.

c) Perilaku bertujuan (pusposive behavior); bahwa perilaku terarah pada tujuan.

Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetapi ada

keterkaitannya dengan dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses

pembelajaran akan berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang

ingin dicapainya. Oleh karena itu, guru hendaknya menyadari tujuan sebagai

arah aktivitas pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami

tujuannya.

d) Prinsip ruang hidup (life space); bahwa perilaku individu memiliki

keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada. Oleh karena itu, materi

yang diajarkan hendaknya memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi

lingkungan kehidupan peserta didik.

e) Transfer dalam Belajar; yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi

pembelajaran tertentu ke situasi lain. Menurut pandangan Gestalt, transfer

belajar terjadi dengan jalan melepaskan pengertian obyek dari suatu

konfigurasi dalam situasi tertentu untuk kemudian menempatkan dalam

situasi konfigurasi lain dalam tata-susunan yang tepat. Judd menekankan

pentingnya penangkapan prinsip-prinsip pokok yang luas dalam

pembelajaran dan kemudian menyusun ketentuan-ketentuan umum

(generalisasi). Transfer belajar akan terjadi apabila peserta didik telah

menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan

generalisasi untuk kemudian digunakan dalam memecahkan masalah dalam

Page 19: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

situasi lain. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat membantu peserta didik

untuk menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkannya

2. Insight

Pemecahan masalah secara jitu yang muncul setelah adanya proses pengujian

berbagai dugaan/kemungkinan. Setelah adanya pengalaman insight, individu

mampu menerapkannya pada problem sejenis tanpa perlu melalui proses trial-

error lagi. Konsep insight ini adalah fenomena penting dalam belajar, ditemukan

oleh Koehler dalam eksperimen yang sistematis.

Timbulnya insight pada individu tergantung pada

a) Kesanggupan

Kesanggupan berkaitan dengan kemampuan inteligensi individu.

b) Pengalaman

Dengan belajar, individu akan mendapatkan suatu pengalaman dan

pengalaman itu akan menyebabkan munculnya insight.

c) Taraf kompleksitas dari suatu situasi

Semakin kompleks masalah akan semakin sulit diatasi

d) Latihan

Latihan yang banyak akan mempertinggi kemampuan insight dalam situasi

yang bersamaan

e) Trial and Error

Apabila seseorang tidak dapat memecahkan suatu masalah, seseorang akan

melakukan percobaan-percobaan hingga akhirnya menemukan insight untuk

memecahkan masalah tersebut.

3. Memory

Hasil persepsi terhadap obyek meninggalkan jejak ingatan. Dengan berjalannya

waktu, jejak ingatan ini akan berubah pula sejalan dengan prinsip-prinsip

organisasional terhadap obyek. Penerapan Prinsip of Good Form seringkali

muncul dan terbukti secara eksperimental. Secara sosial, fenomena ini juga

menjelaskan pengaruh gosip/rumor.

Page 20: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

Pandangan Gestalt cukup luas diakui di Jerman namun tidak lama exist di Jerman

karena mulai didesak oleh pengaruh kekuasaan Hitler yang berwawasan sempit

mengenai keilmuan. Para tokoh Gestalt banyak yang melarikan diri ke AS dan

berusaha mengembangkan idenya di sana. Namun hal ini idak mudah dilakukan

karena pada saat itu di AS didominasi oleh pandangan behaviorisme. Akibatnya

psikologi gestalt diakui sebagai sebuah aliran psikologi namun pengaruhnya tidak

sekuat behaviorisme.[19]

2.6. Implikasi Teori Gestalt

Pendekatan fenomenologis : menjadi salah satu pendekatan yang eksis di

psikologi dan dengan pendekatan ini para tokoh Gestalt menunjukkan bahwa studi

psikologi dapat mempelajari higher mental process, yang selama ini dihindari

karena abstrak namun tetap dapat mempertahankan aspek ilmiah dan empirisnya.

Fenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi.

Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi

modern. Husserl adalah murid Carl Stumpf, salah seorang tokoh psikologi

eksperimental “baru” yang muncul di Jerman pada akhir pertengahan abad XIX.

Kohler dan Koffka bersama Wertheime yang mendirikan psikologi Gestalt adalah

juga murid Stumpf, dan mereka menggunakan fenomenologi sebagai metode

untuk menganalisis gejala psikologis Fenomenologi adalah deskripsi tentang data

yang berusaha memahami dan bukan menerangkan gejala-gejala. Fenomenologi

kadang-kadang dipandang sebagai suatu metode pelengkap untuk setiap ilmu

pengetahuan, karena ilmu pengetahuan mulai dengan mengamati apa yang dialami

secara langsung.

Pandangan Gestalt menyempurnakan aliran behaviorisme: dengan

menyumbangkan ide untuk menggali proses belajar kognitif, berfokus pada

higher mental process. Adanya perceptual field diinterpretasikan menjadi

lapangan kognitif dimana proses-proses mental seperti persepsi, insight,dan

problem solving beroperasi. Tokoh : Tolman (dengan Teori Sign Learning) dan

Kohler (eksperimen menggunakan simpanse sebagai hewan coba).[20]

Page 21: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Teori belajar psikologi Gestalt merupakan salah satu aliran psikologi yang

mempelajari suatu gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas. Sedangkan

data-data dalam psikologi Gestalt disebut sebagai Fenomena (gejala). Dimana

fenomena adalah data-data yang mendasar dan hal ini sependapat dengan filsafat

fenomologi yang mengartikan bahwa suatu pengalaman harus dilihat secara

netral.

Dalam teori belajar gestalt terdapat prinsip interaksi individu dengan

lingkungan serta prinsip pengorganisasian. Selain itu, dalam aplikasi prinsip teori

belajar psikologi gestel meliputi pada belajar, insight, dan memory. Teori belajar

psikologi gestalt mempelajari suatu fenomena secara totatalitas dan merumuskan

beberapa hukum diantaranya adalah hukum keterdekatan, hukum ketertutupan,

hukum kesamaan, dan hukum kontiunitas, yang kesemua hukum itu tunduk pada

hukum Pragnaz. Dengan demikian teori belajar psikologi gestalt dapat diterapkan

dalam proses belajar sehingga lebih dapat memahami suatu gejala atau fenomena

secara keseluruhan.

Makalah ini tentu jauh dari sebuah kesempurnaan. Oleh karena itu, saran

dan kritik yang membangun sangat diperlukan sebagai bahan perbaikkan

kedepannya. Semoga dengan adanya makalah tentang Teori Belajar Gestalt ini

mampu menambah khazanah keilmuan kita terkait dengan proses pelaksanaan

pengajaran yang bermutu dengan kata lain memiliki nilai presensi berkualitas.

3.2 Saran

Dalam pendekatan gestalt diharapkan untuk pembuat makalah ataupun

pembaca makalah dapat memahami benar berbagai tujuan yang harus dilakukan

konselor untuk kliennya dalam konseling.

Page 22: Web viewFenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri fenomenologi modern

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Rita L, Richard C. Atkinson, dan Ernest R. Hilgard, pengantar

psikologi (judul asli Introduction to Psychology) edisi ke8, jilid 1, Jakarta,

Erlangga

Boeree, George, Sejarah Psikologi : Dari Masa Kelahiran Sampai Masa Modern,

Jogjakarta : Prismasophie, 2005

Mustaqim, Psikologi Pen

didikan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008

Naisaban, Ladidlaus, Para Psikolog Terkemuka Dunia: Riwayat Hidup, Pokok

Pikiran, Dan Karya, Jakarta: Grasindo 2004

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran : Beroreintasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006

Sujanto, Agus, Psikologi Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 2008

Suryabrata, Sumardi, Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2006

Syaodih, Nana, Landasan psikologi pendidiksan, Bandung : Remaja Rosdakatya,

2008

Tim Pengembang ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu & Aplikasi Pendidikan: bagian

4 pendidikan lintas bidang, Bandung: PT.Imperial Bhakti Utama, 2007

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/02/teori-belajar/

http://andikayudhitiya.blogspot.com/2012/06/teori-belajar-kognitif-teori-

gestalt.html

http://ayahalby.wordpress.com/2011/02/23/pengertian-belajar-menurut-psikologi-

gestalt/

http://danangep.blogspot.com/2012/11/juzzjuzz.html

http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/03/teori-psikologi-gestalt-344793.html

http://mardhiyanti.blogspot.com/2010/04/teori-pembelajaran-menurut-aliran.html

http://diahastutisaputriretnaningsih.blogspot.com/2013/11/pendekatan-psikologi-

gestalt.html

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/23/pendekatan-konseling-gestalt/