bab iv hasil penelitian dan pembahasan -...

12
43 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan suatu bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memiliki karakteristik antara lain : 1. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan oleh seorang guru 2. Perangkat dari permasalahan praktik factual di kelas 3. Adanya tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas yang bersangkutan ( Kasbolah, 1999:22 ) Berdasarkan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas tersebut, maka peneliti melakukan penelitian tindakan di kelas V SD Negeri Gerlang dan bertugas sebagai guru kelas. Pada penelitian ini peneliti bekerjasama dengan guru kelas VI sebagai teman sejawat. Hal ini dilakukan agar penelitian objektif dan memperoleh masukan-masukan untuk pertimbangan perbaikan pembelajaran selanjutnya. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. 4.1.1 Kondisi Awal Dari instrumen-instrumen yang telah disiapkan untuk menjaring data awal (pra tindakan penelitian) melalui hasil belajar siswa kelas 5 tahun pelajaran 2012/2013 terhadap materi KPK dan FPB serta wawancara dengan rekan guru sejawat yang mengajar kelas 5 dan 4 sebelumnya. Selanjutnya data digunakan untuk mengetahui kondisi kondisi awal Pada kondisi awal fakta dari permasalahan atau kondisi variabel yang ada sebelum melakukan penelitian antara lain sebagai berikut : a. Siswa yang tuntas KKM yaitu 60 ada 20 dari 40 siswa atau 50 % b. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran matematika c. Proses pembelajaran masih tertumpu pada guru d. Kurang menggunakan media yang menarik untuk membantu siswa memahami materi e. Siswa tidak berani bertanya f. Siswa masih belum paham menentukan KPK dan FPB

Upload: dinhtuyen

Post on 29-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3736/5/T1_262012013_BAB IV.pdfdan efektifitas cara pembelajaran.Hasil belajar kognitif siswa berdasarkan

43

43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini merupakan suatu bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memiliki

karakteristik antara lain :

1. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan oleh seorang guru

2. Perangkat dari permasalahan praktik factual di kelas

3. Adanya tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas yang

bersangkutan ( Kasbolah, 1999:22 )

Berdasarkan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas tersebut, maka peneliti melakukan

penelitian tindakan di kelas V SD Negeri Gerlang dan bertugas sebagai guru kelas. Pada penelitian

ini peneliti bekerjasama dengan guru kelas VI sebagai teman sejawat. Hal ini dilakukan agar

penelitian objektif dan memperoleh masukan-masukan untuk pertimbangan perbaikan

pembelajaran selanjutnya.

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

4.1.1 Kondisi Awal

Dari instrumen-instrumen yang telah disiapkan untuk menjaring data awal (pra

tindakan penelitian) melalui hasil belajar siswa kelas 5 tahun pelajaran 2012/2013

terhadap materi KPK dan FPB serta wawancara dengan rekan guru sejawat yang

mengajar kelas 5 dan 4 sebelumnya. Selanjutnya data digunakan untuk mengetahui

kondisi kondisi awal

Pada kondisi awal fakta dari permasalahan atau kondisi variabel yang ada

sebelum melakukan penelitian antara lain sebagai berikut :

a. Siswa yang tuntas KKM yaitu 60 ada 20 dari 40 siswa atau 50 %

b. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran matematika

c. Proses pembelajaran masih tertumpu pada guru

d. Kurang menggunakan media yang menarik untuk membantu siswa memahami materi

e. Siswa tidak berani bertanya

f. Siswa masih belum paham menentukan KPK dan FPB

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3736/5/T1_262012013_BAB IV.pdfdan efektifitas cara pembelajaran.Hasil belajar kognitif siswa berdasarkan

44

4.1.2 Kondisi Siklus I

4.1.2.1 Rencana Tindakan

Perencanaan tindakan pelaksanaan pembelajaran I yang dikembangkan

berdasarkan hasil studi pendahuluan. Hasil studi pendahuluan bertujuan untuk mengetahui

seberapa kemampuan siswa telah bisa membaca dan menulis permulaan dengan baik.

Pada perencanaan tindakan ini yang dilakukan adalah peneliti dan rekan sejawat

berdiskusi untuk :

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran I (terlampir)

Rencana pembelajaran ini digunakan sebagai petunjuk dan pegangan guru dalam

mengajar agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif dan terarah.

b. Menyusun Lembar Kerja Siswa/LKS (terlampir).

c. Menyusun dan menyiapkan pedoman dan lembar observasi (terlampir).

d. Menyusun soal-soal pre tes dan pos tes (terlampir).

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19

Agustus 2013 jam 07.30 WIB sampai jam 09.30 WIB dan Rabu tanggal 21 Agustus 2013

jam 07.30 WIB sampai 08.35 di kelas V SD Negeri Gerlang. Banyaknya siswa yang

mengikuti pembelajaran 40 orang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan,

serta dihadiri guru sebagai observer.

Dalam pelaksanaan tindakan ini guru melaksanakan pembelajaran matematika

materi FPB dan KPK sesuai rencana pembelajaran I, dan diobservasi oleh guru lain

.Berdasarkan hasil observasi diperoleh bahwa siswa mulai aktif dalam pembelajaran,

siswa dapat bersosialisasi dengan teman dan lingkungan, guru melaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran,hasil belajar siswa

meningkat.

4.1.2.3 Hasil Tindakan

Hasil PTK yang dilakukan mencangkup hasil belajar kognitif, aspek ketrampilan sosial,

dan efektifitas cara pembelajaran.Hasil belajar kognitif siswa berdasarkan hasil tes yaitu dari 40

siswa yang ada 12 siswa yang belum tuntas atau 30% dari nilai KKM yaitu 60. Siswa sudah

menunjukkan keantusiasannya mengikuti pembelajaran dengan kelompok.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3736/5/T1_262012013_BAB IV.pdfdan efektifitas cara pembelajaran.Hasil belajar kognitif siswa berdasarkan

45

4.1.2.4 Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan data yang diperoleh pada pelaksanaan

tindakan Siklus I dapat duraikan sebagai berikut :

a. Proses

Dilihat dari proses pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi ada beberapa hal

yang perlu perbaikan pada tindakan berikutnya, yaitu siswa belum paham tentang cara

menentukan KPK dengan tepat dan keantusiasan siswa masih belum nampak

b. Hasil tes (terlampir)

Hasil tes yang dilakukan pada awal maupun akhir pembelajaran dalam siklus I

adalah :

1) Tes awal (pre tes)

a. Siswa yang tidak bisa menentukan KPK ada 16 siswa.

b. Siswa yang bisa menentukan KPK ada 24 siswa

2) Tes akhir (pos tes)

a. Siswa yang tidak bisa menentukan KPK ada 12 siswa.

b. Siswa yang bisa menentukan KPK ada 28 siswa

4.1.3 Kondisi Siklus II

4.1.2.1 Rencana Tindakan

Perencanaan tindakan pelaksanaan pembelajaran II yang dikembangkan

berdasarkan hasil studi pendahuluan. Hasil studi pendahuluan bertujuan untuk mengetahui

seberapa kemampuan siswa telah bisa membaca dan menulis permulaan dengan baik.

Pada perencanaan tindakan ini yang dilakukan adalah peneliti dan rekan sejawat

berdiskusi untuk :

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran I (terlampir)

b. Rencana pembelajaran ini digunakan sebagai petunjuk dan pegangan guru dalam

mengajar agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif dan terarah.

c. Menyusun Lembar Kerja Siswa/LKS (terlampir).

d. Menyusun dan menyiapkan pedoman dan lembar observasi (terlampir).

e. Menyusun soal-soal pre tes dan pos tes (terlampir).

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3736/5/T1_262012013_BAB IV.pdfdan efektifitas cara pembelajaran.Hasil belajar kognitif siswa berdasarkan

46

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 27

Agustus 2013 jam 07.30 WIB sampai jam 09.30 WIB dan hari Rabu 28 Agustus2013 jam

07.30 sampai 08.45 di kelas V SD Negeri Gerlang. Banyaknya siswa yang mengikuti

pembelajaran 40 orang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan, serta

dihadiri guru sebagai observer.

Dalam pelaksanaan tindakan ini guru melaksanakan pembelajaran matematika

materi FPB dan KPK sesuai rencana pembelajaran I, dan diobservasi oleh guru lain.

Berdasarkan hasil observasi diperoleh hasil belajar siswa meningkat dibanding siklus I,

siswa lebih aktif dalam pembelajaran, keberanian untuk bertanya dan mencoba pada

siswa meningkat, pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

4.1.2.3 Hasil Tindakan

Hasil PTK yang dilakukan mencangkup hasil belajar kognitif, aspek ketrampilan sosial,

dan efektifitas cara pembelajaran.Hasil belajar kognitif siswa berdasarkan hasil tes yaitu dari 40

siswa yang ada 6 siswa yang belum tuntas atau 15% dari nilai KKM yaitu 60. Siswa sudah

menunjukkan keantusiasannya mengikuti pembelajaran dengan kelompok.

4.1.2.4 Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan data yang diperoleh pada pelaksanaan

tindakan Siklus I dapat duraikan sebagai berikut :

a. Proses

Dilihat dari proses pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi pembelajaran

sudah mulai berjalan dengan lancar dan anak bisa antusias dalam mengikuti setiap

langkah-langkah pembelajaran.Siswa sudah memahami cara menentukan FPB dengan

tepat hanya 4 siswa yang memang kurang atau daya belajarnya rendah

b. Hasil tes (terlampir)

Hasil tes yang dilakukan pada awal maupun akhir pembelajaran dalam siklus I

adalah :

1)Tes awal (pre tes)

a.Siswa yang tidak bisa menentukan FPB ada 8 siswa.

b. Siswa yang bisa menentukan FPB ada 32 siswa

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3736/5/T1_262012013_BAB IV.pdfdan efektifitas cara pembelajaran.Hasil belajar kognitif siswa berdasarkan

47

2)Tes akhir (pos tes)

a.Siswa yang tidak bisa menentukan FPB ada 4 siswa.

b.Siswa yang bisa menentukan FPB ada 36 siswa

4.2. Deskripsi Hasil Temuan Prasiklus

Proses pembelajaran pada kondisi awal, sebagian besar siswa belum menguasai

sepenuhnya materi yang disajikan. Ini menunjukkan lemahnya daya serap siswa dalam menerima

pelajaran. Tidak adanya pengarahan guru yang membuat siswa berani mengutarakan pendapat

serta kurangnya guru berinovasi menciptakan metode-metode pembelajaran yang dapat menarik

perhatian siswa. Untuk itu, peneliti meminta bantuan teman sejawat dan supervisor untuk bersama-

sama mengindetifikasi masalah terhadap kekurangan-kekurangan dari pembelajaran Matematika

yang telah dilaksanakan.

Hasil dari analisis permasalahan tersebut, membuat guru menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran pada siklus I dan perbaikan pembelajaran pada siklus II untuk mengatasi masalah-

masalah tersebut dengan tindakan-tindakan yang tepat.

Dari data yang diperoleh,pada hasil pembelajaran prasiklus belum mencapai batas tuntas.

Pada proses pembelajaran prasiklus terdapat 16 dari 40 siswa yang memperolah nilai dibawah

KKM yaitu 60. Kemudian diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus I diperoleh data masih ada

12 siswa yang belum mencapai KKM, akan tetapi terjadi penambahan prosentase ketuntasan KKM

hingga 70 %.Jadi, terdapat 27 siswa yang telah mencapai nilai di atas KKM. Setelah diadakan

perbaikan pada siklus II diperoleh hasil yang cukup memuaskan yaitu hanya terdapat 4 anak yang

nilainya dibawah KKM.Sehingga prosentase ketuntasan pada akhir siklus II mencapai 85 %.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3736/5/T1_262012013_BAB IV.pdfdan efektifitas cara pembelajaran.Hasil belajar kognitif siswa berdasarkan

48

4.4 Hasil Penelitian Tiap Siklus

4.4.1 Prasiklus

Tabel 5 Distribusi frekuensi hasil belajar pada pra siklus

No Interval nilai Frekuensi Prensentase (%) Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

90 – 100 80 - 89 70 - 79 60 - 69 50 - 59 40 - 49 30 - 39

- 1 5 8

10 9 7 -

0 2,5 12,5 20 25

22,5 17,5

KKM =60

Tuntas 24 60

Tidak tuntas 16 40

Jumlah 40 100

Gambar 1

Persentase Ketuntasan Pembelajaran Prasiklus

Berdasarkan tabel data di atas diperoleh data dari 40 siswa yang ada 16 siswa yang belum

tuntas atau 40% dari nilai KKM yaitu 60. Dalam pembelajaran ini guru belum menggunakan

metode pembelajaran kerja kelompok pada materi sebagai alat bantu pembelajaran, akibatnya

pembelajaran tidak dapat merangsang siswa untuk aktif belajar. Perhatian dan motivasi siswa

dalam pembelajaran masih rendah.

0

10

20

30

40

50

60

70

tidak tuntas tuntas

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3736/5/T1_262012013_BAB IV.pdfdan efektifitas cara pembelajaran.Hasil belajar kognitif siswa berdasarkan

49

Selama pembelajaran masih didominasi guru menggunakan metode ceramah

dan papan tulis digunakan sebagai media pembelajaran utama. Pembelajaran yang

membosankan bagi siswa ini akhirnya mengalami kegagalan dengan hasil belajar siswa

sangat rendah

4.4.2 Siklus I

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Pada Siklus I

No Interval nilai Frekuensi Prensentase (%) Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

90 – 100 80 - 89 70 - 79 60 - 69 50 - 59 40 - 49 30 - 39

1 4 6 9 8 8 4 -

2,5 10 15

22,5 20 20 10

KKM =60

Tuntas 28 70

Tidak tuntas 12 30

Jumlah 40 100

Gambar 2

Persentase Ketuntasan Pembelajaran Siklus I

Dari data yang ada diperoleh bahwa pada pembelajaran pada siklus I ini siswa yang

memperoleh nilai di atas KKM yaitu 60 sebanyak 28 siswa dari 40 siswa yang ada atau 70 %.

Dalam penyampaikan materi guru dituntut untuk menggunakan media pembelajaran yang sesuai

dengan materi yang diajarkan untuk memperjelas penyampaian materi juga menghilangkan

verbalisme. Proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran yang

0

10

20

30

40

50

60

70

tidak tuntas tuntas

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3736/5/T1_262012013_BAB IV.pdfdan efektifitas cara pembelajaran.Hasil belajar kognitif siswa berdasarkan

50

sesuai akan lebih berhasil membuat siswa lebih mudah memahami materi pelajaran dan membuat

pembelajaran lebih efektif. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

kerja kelompok menjadikan proses pembelajaran semakin hidup, menarik serta tidak terpusat

pada guru, hal juga akan berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh siswa.

4.4.3 Siklus II

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Pada Siklus II

No Interval nilai Frekuensi Prensentase (%) Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

90 – 100 80 - 89 70 - 79 60 - 69 50 - 59 40 - 49 30 - 39

4 8

11 6 5 4 2 -

10 20

27,5 17,5 15 10 5

KKM =60

Tuntas 34 85

Tidak tuntas 6 15

Jumlah 40 100

Gambar 3

Persentase Ketuntasan Pembelajaran Siklus II

Dalam perbaikan pembelajaran siklus II hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan

yaitu 34 siswa memperoleh nilai di atas KKM atau 85 %, dalam hal ini peneliti masih menggunakan

metode pembelajaran kerja kelompok untuk memperjelas materi yang diajarkan, Selain itu juga

dibantu metode diskusi untuk merangsang siswa lebih aktif dan memunculkan kreativitas dalam diri

siswa.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

tidak tuntas tuntas

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3736/5/T1_262012013_BAB IV.pdfdan efektifitas cara pembelajaran.Hasil belajar kognitif siswa berdasarkan

51

Pada pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran siklus II ini siswa dituntut untuk

berani mengemukakan pendapatnya serta berani bertanya apabila ada materi yang kurang jelas.

Dengan demikian hasil belajar siswa meningkat sesuai dengan materi untuk penelitian ini.

Penilaian dilaksanakan pada siklus I dan siklus II baik secara lisan maupun tertulis.

Proses perbaikan pembelajaran Matematika tentang tentang KPK dan FPB dari dua

hingga tiga bilangan pada kelas V SD Negeri Gerlang UPTD Disdikpora Kecamatan Blado

Kabupaten Batang dilakukan dalam dua siklus dalam setiap siklus terjadi dua kali pertemuan dan

berdasarkan data kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan hasil belajar siswa yang

dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini mengalami peningkatan atau memperoleh hasil

belajar yang cukup memuaskan. Hal ini dapat terlihat pada nilai rata-rata sebelum perbaikan

mendapat nilai 59,5 atau 60 % meningkat pada siklus I menjadi 65,25 atau 70 % kemudian pada

siklus II mendapat 76,5 atau 85 %. Berikut disajikan data perbandingan nilai yang diperoleh siswa

dalam pembelajaran prasiklus, siklus I dan II.

Tabel 8

Perbandingan Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika

Interval nilai

Pra Siklus Siklus I Siklus II

frekuensi presentase frekuensi presentase frekuensi presentase

90 - 100

80 - 89

70 - 79

60 - 69

50 - 59

40 - 49

30 - 39

-

1

5

8

10

9

7

0 2,5 12,5 20 25

22,5 17,5

1

4

6

9

8

8

4

2,5 10 15

22,5 20 20 10

4

8

11

6

5

4

2

10 20

27,5 17,5 15 10 5

tuntas 24 60 28 70 34 85

Tidak tuntas 16 40 12 30 6 15

jumlah 40 100 40 100 40 100

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3736/5/T1_262012013_BAB IV.pdfdan efektifitas cara pembelajaran.Hasil belajar kognitif siswa berdasarkan

52

Gambar 4 Grafik Perbandingan ketuntasan hasil belajar matematika pra siklus, siklus I, dan siklus II

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran pada siklus I dan siklus II diperoleh data yang

berkaitan dengan dengan permasalahan yang menjadi fokus perhatian pada proses

pembelajaran,sebagai berikut :

4.4.1 Data Temuan Hasil Pembelajaran

Berdasarkan proses pembelajaran pada siklus I peneliti dan teman sejawat memperoleh

beberapa kekurangan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika tentang KPK dan FPB

dari dua hingga tiga bilangan melalui metode pembelajaran kerja kelompok tipe TGT sebagai

berikut:

a. Minat siswa dalam memperhatikan pembelajaran masih kurang

b. Daya serap siswa dalam menerima pelajaran masih rendah

b. Tidak adanya rasa percaya diri dalam mengutarakan pendapat dalam pembelajaran

c. Minat siswa untuk bekerja kelompok masih kurang

d. Guru kurang membimbing siswa dalam kegiatan kelompok

e. Guru kurang memberikan penjelasan dalam langkah-langkah permainan

Selain diperoleh beberapa kekurangan pada pembelajaran siklus I juga ada beberapa

keberhasilan yang dicapai pada pembelajaran siklus I diantaranya:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

pra siklus siklus I siklus II

tidak tuntas

tuntas

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3736/5/T1_262012013_BAB IV.pdfdan efektifitas cara pembelajaran.Hasil belajar kognitif siswa berdasarkan

53

a. Pembelajaran sudah menggunakan metode yang sesuai dengan materi pembelajaran yaitu

kerja kelompok tipe TGT

b. Siswa mulai tertarik mengikuti pembelajaran, karena metode yang digunakan tidak

membosankan siswa.

c. Nilai tes formatif siswa mulai menunjukkan peningkatan

d. Guru berkreatif menciptakan metode pembelajaran yang menarik siswa

e. Keberanian anak untuk mengutarakan pendapat mulai meningkat

Dari data yang diperoleh, hasil pembelajaran belum mencapai batas tuntas. Pada

proses pembelajaran siklus I terdapat 12 dari 40 siswa yang memperolah nilai dibawah KKM yaitu

60. Dengan demikian, terdapat 12 atau 30 % dari 40 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran

sebab memperoleh nilai di bawah KKM sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran pada

siklus II.

4.4.2 Data Temuan Perbaikan Pembelajaran

Proses perbaikan pembelajaran siklus II ini merupakan kelanjutan dari pembelajaran

siklus I untuk memperbaiki beberapa kekurangan pada perbaikan pembelajaran siklus I. Pada

pembelajaran siklus II sudah menunjukkan peningkatan atau keberhasilan, antara lain:

a. Siswa sudah tertarik mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode kerja kelompok tipe

TGT

b. Siswa sudah dengan mudah membentuk kelompok tanpa rasa canggung

c. Siswa sudah aktif mengikuti jalannya pembelajaran

d. Siswa sudah berani mengemukakan pendapatnya

e. Siswa sudah berani berlomba untuk kemenangan kelompoknya

f. Hasil belajar yang diperoleh siswa menunjukkan semua siswa memperoleh nilai di atas KKM,

hal ini berarti daya serap siswa dalam menerima pelajaran sudah baik

Hasil pembelajaran sudah mencapai batas tuntas. Pada proses pembelajaran siklus II ada

34 siswa dari 40 siswa atau 85 % memperoleh nilai di atas KKM.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3736/5/T1_262012013_BAB IV.pdfdan efektifitas cara pembelajaran.Hasil belajar kognitif siswa berdasarkan

54

4.5 Pembahasan Siswa Belum Tuntas KKM

Berdasarkan hasil belajar siswa pada perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh data dari 40

siswa ada 34 siswa yang tuntas atau 85 %, sehingga ada enam siswa yang belum tuntas. Setiap

siswa memiliki faktor penyebab yang berbeda-beda. Informasi tersebut diperoleh dengan cara

wawancara dengan rekan guru. Faktor penyebab ketidaktuntasan hasil belajar siswa tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Ada 2 siswa yang disebabkan karena berdasarkan wawancara dengan dewan guru terbukti

bahwa anak tersebut pernah tidak naik kelas dibuktikan dengan buku rapot yang ada.

2. Ada 3 siswa memiliki daya serap menerima pelajaran sangat rendah hal ini diketahui dari

informasi guru yang pernah mengajar anak tersebut sebelumnya.

3. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru lain diketahui ada 1 siswa yang tidak tuntas KKM

yang disebabkan sering absen tidak berangkat sekolah karena faktor kurangnya perhatian dari

orang tua yang bekerja sebagai petani berangkat subuh dan pulang menjelang magrib

sehingga kurang mensuport serta mengontrol siswa berangkat sekolah sehingga anak

tersebut ketinggalan materi pelajaran.