bab iv hasil penelitian dan pembahasan 5.1. gambaran...

19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Objek Penelitian Penelitian ini megambil subjek populasi dan sampel di Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada mahasiswa angkatan 2014-2017 yang terdaftar pada semester I tahun ajaran 2017/2018. Universitas Kristen Satya Wacana berada di kota Salatiga yang didirikan pada tahun 1956 sebagai Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPGKI) kemudian pada tahun 1959 PTPGKI diresmikan menjadi UKSW. Satya Wacana berarti setia pada Firman Tuhan. Universitas Kristen Satya Wacana diselenggarakan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah Fakultas tertua di Universitas Kristen Satya Wacana. Fakultas ini mempunyai sembilan program studi di bidang kependidikan yaitu: Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling, Program Studi Pendidikan Pancasila, Program Studi Pendidikan Sejarah, Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar, Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Program Studi Pendidikan Fisika, Program Studi Pendidikan Matematika, Program Studi Pendidikan Olahraga dan Jasmani. Program Studi Pendidikan Ekonomi (progdi-PE) merupakan lembaga pendidikan penghasil guru plus di bidang ekonomi bisnis di FKIP-UKSW Salatiga, berdiri tahun 1956. Sebutan Guru plus, karena lulusan progdi PE berkompeten di bidang pendidikan dan sekaligus di bidang bisnis. Kompetensi guru plus, dibangun berdasarkan struktur kurikulum dan proses perkuliahan yang menekan pada nilai profesionalitas guru yang dijiwai sikap wirausaha, berlandaskan moral etik iman kristen didukung dengan fasilitas yang memadai. Dalam rangka memenuhi tuntunan perkembangan, sejak tahun 2011-2012 Progdi PE telah membuka lima pilihan bidang konsentrasi yaitu: Ekonomi Koperasi, Pemasaran, Administrasi Perkantoran, Akuntansi dan Keuangan, dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Upload: others

Post on 01-Dec-2019

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Objek Penelitian

Penelitian ini megambil subjek populasi dan sampel di Program Studi Pendidikan

Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga pada mahasiswa angkatan 2014-2017 yang terdaftar pada semester I tahun ajaran

2017/2018.

Universitas Kristen Satya Wacana berada di kota Salatiga yang didirikan pada tahun

1956 sebagai Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPGKI) kemudian

pada tahun 1959 PTPGKI diresmikan menjadi UKSW. Satya Wacana berarti setia pada

Firman Tuhan. Universitas Kristen Satya Wacana diselenggarakan oleh Yayasan Perguruan

Tinggi Kristen Satya Wacana.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah Fakultas tertua di Universitas Kristen

Satya Wacana. Fakultas ini mempunyai sembilan program studi di bidang kependidikan

yaitu: Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Bimbingan dan

Konseling, Program Studi Pendidikan Pancasila, Program Studi Pendidikan Sejarah,

Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar, Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini,

Program Studi Pendidikan Fisika, Program Studi Pendidikan Matematika, Program Studi

Pendidikan Olahraga dan Jasmani.

Program Studi Pendidikan Ekonomi (progdi-PE) merupakan lembaga pendidikan

penghasil guru plus di bidang ekonomi bisnis di FKIP-UKSW Salatiga, berdiri tahun 1956.

Sebutan Guru plus, karena lulusan progdi PE berkompeten di bidang pendidikan dan

sekaligus di bidang bisnis. Kompetensi guru plus, dibangun berdasarkan struktur kurikulum

dan proses perkuliahan yang menekan pada nilai profesionalitas guru yang dijiwai sikap

wirausaha, berlandaskan moral etik iman kristen didukung dengan fasilitas yang memadai.

Dalam rangka memenuhi tuntunan perkembangan, sejak tahun 2011-2012 Progdi PE telah

membuka lima pilihan bidang konsentrasi yaitu: Ekonomi Koperasi, Pemasaran,

Administrasi Perkantoran, Akuntansi dan Keuangan, dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

Program studi Pendidikan Ekonomi mempunyai Visi adalah “Menjadi lembaga

pengembangan ilmu Pendidikan Ekonomi dalam penerapannya untuk menghasilkan guru

profesional yang berjiwa wirausaha, dan berkarakter mengasihi” Sedangkan Misi Program

studi Pendidikan Ekonomi adalah:

1. Menyelenggarakan perkuliahan yang membangun sikap kreatif, inovatif, dan

proaktif berdasarkan moral etik iman kristen

2. Menyelenggarakan penelitian di bidang pendidikan ekonomi dalam lingkup luas,

mencakup:

1) Pengembangan ilmu pendidikan ekonomi

2) Pengembangan metode pembelajaran ekonomi

3) Manajemen lembaga pendidikan dan atau lembaga sosial

4) Profesionalitas guru ekonomi

5) Perilaku ekonomi/wirausaha masyarakat termasuk guru ekonomi

3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat unuk

mengembangkan kualitas:

1) Manajerial lembaga pendidikan dan atau lembaga sosial

2) Profesionalitas guru ekonomi

3) Perilaku ekonomi/wirausaha pelaku bisnis sesuai dengan kebutuhan

masyarakat

5.2. Analisis Pendahuluan

Berikut ini akan diuraikan deskripsi data penelitian yang meliputi harga rata-rata

(mean), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (SD) dan frekuensi serta histogram

penelitian dari semua variabel. Selanjutnya juga diuraikan pengujian hipotesis pertama,

kedua dan ketiga beserta pengujian persyaratan analisisnya yang meliputi uji normalitas, uji

linieritas

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

4.2.1 Deskripsi Variabel Gaya Belajar (X1)

Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diolah menggunakan program komputer

SPSS 21.0, hasil tersebut dapat dilihat pada tabel Deskripsi data frequencies. Berikut adalah

perhitungan sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dan histogram di bawah ini:

a) Jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 89

= 1 + 3,3 x 1,949

= 1 + 6,431

= 7,431

= 7

b) Rentang data (Range) = data terbesar – data terkecil

= 4,50 – 2,59

= 1,91

c) Panjang kelas = range : jumlah kelas interval

= 1,91 : 7

= 0,27

= 0,3

Tabel 6. Distribusi frekuensi data gaya belajar

No Interval Frekuensi Prosentase

1 2,59 – 2,89 5 5,6%

2 2,90 – 3,20 6 1,1%

3 3,21 – 3,51 26 6,7%

4 3,52 – 3,82 30 29%

5 3.83 – 4,10 13 33,6%

6 4,11 – 4,41 7 15,1%

7 4,42 – 4,72 2 2,2%

Jumlah 89 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

Gambar 2. Histogram distribusi frekuensi data gaya belajar

Sumber : SPSS 21.0

Data nilai gaya belajar diperoleh melalui hasil kuesioner yang sudah di berikan

kepada responden/mahasiswa di FKIP-PE UKSW. Data tersebut terdiri dari nilai-nilai

perbutir peryataan tentang indikator-indikator gaya belajar yang berskala 1-5 yang

dijumlahkan kemudian dicari rata-rata untuk masing-masing karyawan. Untuk skor

terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 5. Berikut adalah perhitungan untuk mencari

nilai kategori disiplin kerja dan tabel distribusinya:

1) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi)

a. Nilai rata-rata ideal (Mi) = ½ (5 + 2,59) = 3,80

b. Standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 (5 – 2,59) = 0,40

2) Batasan-batasan kategori kecenderungan

a. Tinggi = Mi + 1 SDi s/d Max

= 3,80 + 0,40 s/d 5,00

= 4,20 s/d 5,00

b. Sedang = Mi – 1 SDi s/d Mi + 1 SDi

= 3,80 – 0,40 s/d 3,80 + 0.40

= 3,40 s/d 4,20

c. Rendah = Min s/d Mi – 1 SDi

= 2,59 s/d 3,80 – 0,40

= 2,59 s/d 3,40

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

Tabel 7. Distribusi frekuensi kecenderungan gaya belajar

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 4,20 s/d 5,00 9 10,1%

2 Sedang 3,40 s/d 4,20 69 77,5%

3 Rendah 2,59 s/d 3,40 11 12,4%

Jumlah 89 100 %

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Tabel 7. menunjukkan bahwa nilai pada kategori tinggi dicapai oleh 9

mahasiswa (10,1%), untuk kategori sedang dicapai oleh 69 mahasiswa

(77,5%), dan untuk kategori rendah dicapai oleh 11 mahasiswa (12,4%).

Data tersebut menunjukan bahwa tingkat kecenderungan gaya belajar

berpusat pada kategori sedang.

4.2.2.Deskripsi Variabel Kemandirian Belajar (X2)

Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diolah menggunakan program komputer

SPSS 21.0, hasil tersebut dapat dilihat pada tabel Deskripsi data frequencies. Berikut adalah

perhitungan sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dan histogram di bawah ini:

a) Jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 89

= 1 + 3,3 x 1,949

= 1 + 6,431

= 7,431

= 7

b) Rentang data (Range) = data terbesar – data terkecil

= 4,80 – 2,15

= 2,65

c) Panjang kelas = range : jumlah kelas interval

= 2,65 : 7

= 0,37

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

= 0,4

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

Tabel 8. Distribusi frekuensi data kemandirian belajar

No Interval Frekuensi Prosentase

1 2,15 – 2,55 3 3,3%

2 2,56 – 2,96 6 6,7%

3 2,97 – 3,37 9 10%

4 3,38 – 3,78 26 29,7%

5 3,79 – 4,19 22 24,6%

6 4,20 – 4,60 20 22,4%

7 4,61 – 5,00 3 3,3%

Jumlah 89 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Gambar 3. Histogram distribusi frekuensi data kemandirian belajar

Sumber : SPSS 21.0

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

Data nilai kemandirian belajar diperoleh melalui hasil kuesioner yang sudah di

berikan kepada responden/mahasiswa di FKIP-PE UKSW. Data tersebut terdiri dari nilai-

nilai perbutir peryataan tentang indikator-indikator kemandirian belajar yang berskala 1-5

yang dijumlahkan kemudian dicari rata-rata untuk masing-masing karyawan. Untuk skor

terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 5. Berikut adalah perhitungan untuk mencari

nilai kategori disiplin kerja dan tabel distribusinya:

1) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi)

a. Nilai rata-rata ideal (Mi) = ½ (5 + 2,15) = 3,57

b. Standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 (5 – 2,15) = 0,47

2) Batasan-batasan kategori kecenderungan

a. Tinggi = Mi + 1 SDi s/d Max

= 3,57 + 0,47 s/d 5,00

= 4,04 s/d 5,00

d. Sedang = Mi – 1 SDi s/d Mi + 1 SDi

= 3,57 – 0,47 s/d 3,57 + 0,47

= 3,10 s/d 4,04

b. Rendah = Min s/d Mi – 1 SDi

= 2,15 s/d 3,57 – 0,47

= 2,15 s/d 3,10

Tabel 9. Distribusi frekuesi kecenderungan kemandirian belajar

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 4,04 s/d 5,00 34 36,9%

2 Sedang 3,10 s/d 4,04 45 52%

3 Rendah 2,15 s/d 3,10 10 11,1%

Jumlah 89 100 %

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

Tabel 9 menunjukkan bahwa nilai pada kategori tinggi dicapai oleh 34

mahasiswa (36,9%), untuk kategori sedang dicapai oleh 45 mahasiswa

(52%), dan untuk kategori rendah dicapai oleh 10 mahasiswa (11,1%). Data

tersebut menunjukan bahwa tingkat kecenderungan gaya belajar berpusat

pada kategori sedang.

4.2.3.Deskripsi Variabel Kesiapan Menjadi Guru Profesional (Y)

Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diolah menggunakan program komputer

SPSS 21.0, hasil tersebut dapat dilihat pada tabel Deskripsi data frequencies. Berikut adalah

perhitungan sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dan histogram di bawah ini:

a) Jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 89

= 1 + 3,3 x 1,949

= 1 + 6,431

= 7,431

= 7

b) Rentang data (Range) = data terbesar – data terkecil

= 4,76 – 2,62

= 2,14

c) Panjang kelas = range : jumlah kelas interval

= 2,14 : 7

= 0,3

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

Tabel 10. Distribusi frekuensi data kesiapan menjadi guru professional

No Interval Frekuensi Prosentase

1 2,62 – 2,92 3 3,3%

2 2,93 – 3,23 2 2,2%

3 3,24 – 3,54 17 18,9%

4 3,55 – 3,85 16 17,9%

5 3,86 – 4,16 21 23,6%

6 4,17 – 4,47 25 28%

7 4,48 – 4,78 5 5,5%

Jumlah 89 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Gambar 4. Histogram distribusi frekuensi data kesiapan menjadi guru professional

Sumber : SPSS 21.0

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

Data nilai kesiapan menjadi guru profesional diperoleh melalui hasil kuesioner yang

sudah di berikan kepada responden/mahasiswa di FKIP-PE UKSW. Data tersebut terdiri

dari nilai-nilai perbutir peryataan tentang indikator-indikator kesiapan menjadi guru

profesional yang berskala 1-5 yang dijumlahkan kemudian dicari rata-rata untuk masing-

masing karyawan. Untuk skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 5. Berikut adalah

perhitungan untuk mencari nilai kategori disiplin kerja dan tabel distribusinya:

1) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi)

a. Nilai rata-rata ideal (Mi) = ½ (5 + 2,62) = 3,81

b. Standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 (5 – 2,62) = 0,40

2) Batasan-batasan kategori kecenderungan

a. Tinggi = Mi + 1 SDi s/d Max

= 3,81 + 0,40 s/d 5,00

= 4,21 s/d 5,00

b. Sedang = Mi – 1 SDi s/d Mi +1 SDi

= 3,81 – 0,40 s/d 3,81 + 0,40

= 3,41 s/d 4,21

c. Rendah = Min s/d Mi – 1 SDi

= 2,62 s/d 3,81 – 0,39

= 2,62 s/d 3,41

Tabel 11. Distribusi frekuensi kecenderungan kesiapan menjadi guru profesional

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 4,21 s/d 5,00 25 14,4%

2 Sedang 3,41 s/d 4,21 50 58,2%

3 Rendah 2,62 s/d 3,41 14 26,8%

Jumlah 89 100 %

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

Tabel 11. menunjukkan bahwa nilai pada kategori tinggi dicapai oleh

25 mahasiswa (14,4%), untuk kategori sedang dicapai oleh 50 mahasiswa

(58,2%), dan untuk kategori rendah dicapai oleh 14 mahasiswa (26,8%).

Data tersebut menunjukan bahwa tingkat kecenderungan gaya belajar

berpusat pada kategori sedang.

4.3. Uji Prasyarat Analisis

4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dihitung dengan menggunakan analisis kolmogorov-smirnov. Setelah

dilakukan uji normalitas menggunakan program SPSS versi 21.0 dan data hasilnya dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12. Ringkasan hasil uji normalitas

Variabel Sig tabel Sig hitung Kesimpulan

X1 0,05 0,525 Normal

X2 0,05 0,585 Normal

Y 0,05 0,616 Normal

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Tabel 12 menunjukkan bahwa variabel gaya belajar, kemandirian belajar

dan kesiapan menjadi guru profesional mempunyai sebaran data yang

berdistribusi normal, dimana harga Sig hitung lebih besar dari harga Sig tabel pada

signifikansi 0,05.

4.3.2. Uji Linearitas

Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui pola hubungan antara masing-masing

variabel bebas dengan variabel terikat apakah berbentuk linear atau tidak secara signifikan.

Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear.

Pengujian pada SPSS versi 21.0 dengan melihat signifikansi deviation from linearity pada

taraf signifikansi 0,05. Data hasil dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1
Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

Tabel 13. Ringkasan hasil uji linearitas

Model Hubungan Sig tabel Sig hitung Keterangan

X1 dengan Y 0.05 0,007 Linier

X2 dengan Y 0.05 0,002 Linier

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Tabel 13 menunjukkan nilai Sig hitung hubungan antara variabel gaya belajar

(X1) terhadap kesiapan menjadi guru professional (Y) dan nilai Sig hitung hubungan

antara kemandirian belajar (X2) terhadap kesiapan menjadi guru professional (Y)

lebih besar dari Sig tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua

variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear.

4.4. Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara atas rumusan masalah. Untuk itu hipotesis

harus diuji kebenarannya secara empiris. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan analisis korelasi sederhana untuk hipotesis 1 dan 2 serta menggunakan

analisis korelasi ganda untuk hipotesis 3. Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui

koefisien korelasi baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama - sama antara variabel

bebas (Gaya belajar dan Kemandirian belajar) terhadap variabel terikat (Kesiapan menjadi

guru profesional). Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis 1, terdapat hubungan yang signifikan tingkat gaya belajar dengan

kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP

UKSW Salatiga.

Dasar pengambilan keputusan menggunakan koefisien korelasi (rx1y)

antara variabel gaya belajar (X1) terhadap kesiapan menjadi guru profesional

(Y), besarnya koefisien korelasi yang dihasilkan, analisis menggunakan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

bantuan program komputer SPSS versi 21.0 didapatkan koefisien korelasi

senilai 0,590 dengan Sig hitung sebesar 0.000 < 0.05

Hasil tersebut menunjukkan bahwa koefisien korelasi yang dihasilkan

bernilai positif, kemudian nilai koefisien korelasi tersebut dikonsultasikan

dengan tabel interpretasi koefisien korelasi untuk mengetahui besarnya tingkat

hubungan antara variabel gaya belajar (X1) terhadap kesiapan menjadi guru

profesional (Y) yang dapat dlihat pada tabel koefisien korelasi sebagai

berikut:

Tabel 14. Interpretasi koefisien korelasi X1 terhadap Y

Korelasi R hitung Nilai Interpretasi Keterangan

X1 terhadap Y 0.590 0,40 - 0,599 Sedang

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Tabel 14 menunjukkan bahwa nilai R hitung berada diantara 0,40 - 0,599,

sehingga koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori sedang

dengan nilai positif. Bahwa terdapat hubungan yang signifikan tingkat gaya

belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan

ekonomi FKIP UKSW Salatiga.

2. Hipotesis 2, terdapat hubungan yang signifikan tingkat kemandirian belajar

dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi

FKIP UKSW Salatiga.

Dasar pengambilan keputusan menggunakan koefisien korelasi (rx2y)

antara variabel kemandirian belajar (X2) terhadap kesiapan menjadi guru

profesional (Y), besarnya koefisien korelasi yang dihasilkan, analisis

menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 21.0 didapatkan

koefisien korelasi senilai 0,536 dengan Sig hitung sebesar 0.000 < 0.05

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

Hasil tersebut menunjukkan bahwa koefisien korelasi yang dihasilkan

bernilai positif, kemudian nilai koefisien korelasi tersebut dikonsultasikan

dengan tabel interpretasi koefisien korelasi untuk mengetahui besarnya tingkat

hubungan antara variabel kemandirian belajar (X2) terhadap kesiapan menjadi

guru profesional (Y) yang dapat dlihat pada tabel koefisien korelasi sebagai

berikut:

Tabel 15. Interpretasi koefisien korelasi X2 terhadap Y

Korelasi R hitung Nilai Interpretasi Keterangan

X2 terhadap Y 0,536 0,40 - 0,599 Sedang

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Tabel 15 menunjukkan bahwa nilai R hitung berada diantara 0,40 - 0,599,

sehingga koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori sedang

dengan nilai positif. Bahwa terdapat hubungan yang signifikan tingkat gaya

belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan

ekonomi FKIP UKSW Salatiga.

3. Hipotesis 3, terdapat hubungan yang signifikan tingkat kemandirian belajar

dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi

FKIP UKSW Salatiga.

Pengujian hipotesis 3 dilakukan menggunakan analisis korelasi ganda 2

prediktor, analisis menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 21.0

berikut tabel ringkasan hasil korelasi ganda 2 prediktor X1 dan X2 terhadap Y:

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

Tabel 16. Ringkasan hasil uji korelasi ganda X1 dan X2 terhadap Y

Variabel Koefisien

X1 0,309

X2 0,441

Konstanta 1,116

R 0,716

R2 0,513

Sumber : Data primer diolah tahun 2017

Tabel 16 dapat dilakukan untuk melakukan pengujian hipotesis 3.

Langkah-langkah dalam melakukan pengujian hipotesis 3 adalah sebagai

berikut:

a) Membuat persamaan garis korelasi 2 prediktor (korelasi ganda) maka

persamaan garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan

Y = 1,116 + 0,309 (X1) + 0,441 (X2)

Persamaan tersebut dapat diketahui bahwa nilai koefisien X1 sebesar

0,309 yang artinya apabila gaya belajar (X1) meningkat 1 poin, maka

akan menyebabkan naiknya nilai kesiapan menjadi guru professional

(Y) sebesar 0,309 dengan asumsi nilai kemandirian belajar (X2) tetap.

Selanjutnya dapat diketahui pula nilai koefisien X2 sebesar 0,441 yang

artinya apabila nilai kemandirian belajar (X2) meningkat 1 poin, maka

akan menyebabkan naiknya nilai kesiapan menjadi guru professional

(Y) sebesar 0,441 dengan asumsi nilai gaya belajar (X1) tetap.

b) Mencari koefisien korelasi antara X1 dan X2 terhadap Kriterium Y

Koefisien korelasi (Ry(1,2)) dicari untuk menguji hipotesis 3 dengan

melihat seberapa besar hubungan antara gaya belajar (X1) dan

kemandirian belajar (X2) terhadap kesiapan menjadi guru profesional

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

(Y). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan bantuan

program komputer SPSS versi 21.0, didapatkan koefisien korelasi

antara X1 dan X2 terhadap Y sebesar 0,716. Nilai koefisien korelasi ini

selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi

sebagai berikut:

Tabel 17. Interpretasi koefisien korelasi X1 dan X2 terhadap Y

Korelasi R hitung Nilai Interpestasi Keterangan

X1 dan X2 terhadap Y 0,716 0,60 – 0,799 Kuat

Sumber : Data primer diolah 2017

Tabel 17 menunjukkan bahwa nilai R hitung berada diantara 0,60 - 0,799, sehingga

koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori kuat dengan nilai positif

dengan Sig hitung sebesar 0.000 < 0.05. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu

Terdapat hubungan yang signifikan tingkat gaya belajar dankemandirian belajar

dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP

UKSW Salatiga.

c) Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi menunjukan tingkat ketepatan garis regresi.

Garis regresi digunakan untuk menjelaskan proporsi dari ragam

kesiapan menjadi guru profesional (Y) yang diterangkan oleh variabel

independennya. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan

program SPSS versi 21.0 menunjukan R2 sebesar 0,513 nilai tersebut

berarti 51,3% perubahan pada variabel kesiapan menjadi guru

profesional (Y) dapat diterangkan oleh variabel persepsi gaya belajar

(X1) dan kemandirian belajar (X2) sedangkan 48,7% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak diteliti.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16281/4/T1_162012008_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 5.1

4.5. Pembahasan Hasil Analisis

Berdasarkan data penelitian yang sudah dianalisis maka dilakukan pembahasan

tentang hasil penelitian berikut penjelasannya:

1. Hasil analisis korelasi sederhana menunjukkan hasil tabel interpretasi

koefisien korelasi R, yaitu termasuk dalam kategori sedang, dimana besarnya

koefisien korelasi adalah 0,590 dan Sig hitung sebesar 0.000. Sehingga

terdapat hubungan positif signifikan pada kategori sedang antara gaya belajar

dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa PE-FKIP UKSW

Salatiga. Hal ini juga dikaitkan dengan teori DePorter & Hernacki (2011:110)

Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan

kemudian mengatur serta mengolah informasi.

2. Hasil analisis korelasi sederhana menunjukkan hasil tabel interpretasi

koefisien korelasi R, yaitu termasuk dalam kategori sedang, dimana besarnya

koefisien korelasi adalah 0,536 dan Sig hitung sebesar 0.000. Sehingga

terdapat hubungan positif signifikan pada kategori sedang antara kemandirian

belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa PE-FKIP

UKSW Salatiga. Hal ini juga dikaitkan dengan teori Haris Mudjiman

(2011:9) Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang di dorong oleh

niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu

masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang

telah dimiliki.

3. Hasil analisis korelasi ganda menunjukan bahwa hasil tabel interpretasi

koefisien korelasi R, yaitu termasuk dalam kategori kuat, dimana besarnya

koefisien korelasi adalah 0,716 dan Sig hitung sebesar 0.000. Sehingga

terdapat hubungan positif signifikan pada kategori kuat antara gaya belajar

dan kemandirian belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional

mahasiswa PE-FKIP UKSW Salatiga. Hal ini juga dikaitkan dengan teori

Oemar Hamalik (2008:94) Kesiapan adalah tingkatan atau keadaan yang

harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan

pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional.