bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...

39
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan 1. PT Gudang Garam Tbk. Gudang Garam didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie. Sebelum mendirikan perusahaan ini, di saat berumur sekitar dua puluh tahun, Ing Hwie mendapat tawaran bekerja dari pamannya di pabrik rokok Cap 93 yang merupakan salah satu pabrik rokok terkenal di Jawa Timur pada waktu itu. Berkat kerja keras dan kerajinannya dia mendapatkan promosi dan akhirnya menduduki posisi direktur di perusahaan tersebut. 2. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Sejarah dan keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk. ("Sampoerna") tidak terpisahkan dari sejarah keluarga Sampoerna sebagai pendirinya. Pada tahun 1913, Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina, mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek maupun rokok putih.

Upload: vannga

Post on 09-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Perusahaan

1. PT Gudang Garam Tbk.

Gudang Garam didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie.

Sebelum mendirikan perusahaan ini, di saat berumur sekitar dua puluh tahun,

Ing Hwie mendapat tawaran bekerja dari pamannya di pabrik rokok Cap 93

yang merupakan salah satu pabrik rokok terkenal di Jawa Timur pada waktu

itu. Berkat kerja keras dan kerajinannya dia mendapatkan promosi dan

akhirnya menduduki posisi direktur di perusahaan tersebut.

2. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

Sejarah dan keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk. ("Sampoerna") tidak

terpisahkan dari sejarah keluarga Sampoerna sebagai pendirinya. Pada

tahun 1913, Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina, mulai membuat dan

menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia.

Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama

yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek maupun rokok putih.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

45

Popularitas rokok kretek tumbuh dengan pesat. Pada awal 1930-an,

Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga sekaligus nama perusahaannya

menjadi Sampoerna, yang berarti ”kesempurnaan”. Setelah usahanya

berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan tempat tinggal

keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks bangunan yang terbengkalai di

Surabaya yang kemudian direnovasi olehnya.

3. PT Bentoel Internasional Tbk.

Sejarah dari Bentoel Group diawali pada tahun 1930 ketika Ong Hok

Liong menjalani industri rokok rumah miliknya yang bernama Strootjes

Fabriek Ong Hok Liong.

PT Bentoel Internasional Tbk didirikan dalam kerangka undang-undang

No 1 tahun1967 tentang Penanaman Modal Asing yang dibuat berdasarkan

Akta Notaris Kartini Muljadi, SH., No 199 tanggal 23 September 1979.

Anggaran dasar perseroan telah memperoleh perestujuan dari menteri

kehakiman republic Indonesia dengan surat kepurusan No. Y.A. 5/421/20

tanggal 13 Oktober 1979 dan telah diumumkan dalam Berita Negara

Republik Indonesia No.92 tanggal 16 November 1979.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

46

4.1.2 Penawaran Umum Efek Perusahaan

1. PT Gudang Garam Tbk.

Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990 tanggal

17 Juli 1990, perseroan telah melakukan penawaran umum kepada

masyarakat melalui pasar modal sejumlah 57.807.800 saham nominal Rp.

1.000 (rupiah penuh) persaham. Dengan Surat PT Bursa Efek Surabaya

sebanyak 96.204.400 telah disetujui dan dicatatkan di Bursa Efek Surabaya.

Dalam Tahun 1996 telah dilakukan pemecahan nilai nominal saham

(Stock Spit) dari Rp. 1.000 menjadi Rp 500 (dalam rupiah penuh) persaham

dan pengeluaran satu saham bonus untuk setiap saham yang beredar

sehingga jumlah saham beredar bertambah dari 481.088.000 menjadi

1.924.088.000. dengan surat dari PT Bursa Efek Jakarta No. SE-

039/BEJ.I.2/0596 tanggal 24 Mei 1996 telah dicatatkan saham perseroan

yang beredar, yaitu sebanyak 1.924.088.000.

2. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

Pada tahun 1990, perusahaan melakukan penawaran umum sebanyak

27.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000 (dalam rupiah

penuh) persaham melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya dengan harga

penawaran sebesar Rp. 12.600 (dalam rupiah penuh) per saham. Sejak saat

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

47

itu, perusahaan telah melaksanakan transaksi-transaki yang berkaitan

dengan modal saham.

1) 1994 penerbitan saham bonus, setiap pemegang dua saham selama

menerima tiga saham baru sebesar Rp.450.000.000.

2) 1996 perubahan nilai nominal saham dari Rp.1.000 (dalam rupiah

penuh) per saham menjadi Rp.500 (dalam rupiah penuh) per saham

sebesar Rp.900.000.000.

3) 1999 penerbitan 28.000.000 saham sebesar Rp. 900.000.000

3. PT Bentoel Internasional Tbk.

Pada tanggal 28 Februari 2000 peningkatan pasar modal dasar

perusahaan sehubungan dengan penawaran umum terbatas 1 tersebut telah

mendapat persetujuan dari menteri hukum dan perundang-undangan republik

Indonesia dengan surat keputusan No.C-3988 HT.01.04-TH 2000. Dengan

demikian keseluruhan jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka

penawaran umum terbatas 1 ini adalah 166.250.000 saham. Pada tanggal 28

Desember 2001, perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari ketua

BAPEMPAM dengan surat No. S-4068/PM/2001 untuk melakukan

penawaran terbatas 2 dengan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak

1.346.625.00 saham biasa atas nama.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

48

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

1. PT. Gudang Garam Tbk.

Susunan pengurus Perusahaan PT. Gudang Garam Tbk. Pada

Tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris Ny. Juni Setiawati Wonowidjojo

Komisaris-komisaris Tn. Yudiono Muktiwidjojo

Tn. Frank Willem van Gelder

Tn. Lucas Mulia Suhardja

Direksi

Presiden Direktur Tn. Susilo Wonowidjojo

Tn. Heru Budiman

Tn. Herry Susianto

Tn. Buana Susilo

Tn. Fajar Sumeru

Tn. Istata Taswin Siddharta

Ny. Ginawati

Tn. Sony Sasono Rahmadi

Komite Audit

Ketua Tn. Frank Willem van Gelder

Anggota Tn. Jusuf Halim

Tn. Bambang Susilo

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

49

2. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

Susunan pengurus Perusahaan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna

Tbk. Pada Tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :

Komisaris

Presiden Komisaris John Gledhill

Wakil Presiden Komisaris Charles Herve Bendotti

Komisaris Niken Rachmad

Komisaris Independen Phang Cheowk Hock

Goh Kok Ho

Direksi

Presiden Direktur Paul Norman Janelle

Direktur Mark Ingo Niehaus

Shea Lih Goh

Wayan Mertasana Tantra

Yos Adiguna Ginting

Peter Alfred Kurt Haase

Nikolaos Papathanasiou

Komite Audit

Ketua Phang Cheowk Hock

Anggota Ronny Kusumo Muntoro

Gok Kok Ho

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

50

3. PT. Bentoel Internasional Tbk.

Susunan pengurus PT. Bentoel Internasional Tbk pada tanggal 31

Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris Hendro Martowardojo

Komisaris Richard Remon Bakker

Brendan James Brady

Komisaris Independen James Richard Suttie

Direksi

Presiden Direktur Jason Fitzgerald Murpyh

Direktur Andre Willem Joubert

Dian Paramitha

Tang Chung Leong

Prijunatmoko Sutrisno

Komite Audit

Ketua James Richard Suttie

Anggota Johanes Sutrisno

Subarto Zaini

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

51

4.2 Hasil Penelitian

Pada hasil penelitian ini akan dijelaskan berdasarkan tahapan-tahapan

analisis data, yaitu sebagai berikut :

4.2.1 Memperoleh Laporan Keuangan PT. Gudang Garam Tbk., PT.

Bentoel Internasional Tbk., PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

dari Bursa Efek Indonesia

1. Gudang Garam

Tabel 1

Kondisi Laporan Keuangan PT . Gudang Garam Periode

31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011. 2012

Indikator Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Aset

Aset Lancar

1.134.826

1.222.879

1.249.249

1.094.895

1.285.799

Aset Tidak Lancar

1.134.826

1.222.879

1.249.249

1.094.895

1.285.799

Kewajiban

Kewajiban Lancar

1.134.826

1.222.879

1.249.249

1.094.895

1.285.799

Kewajiban Tidak Lancar

1.134.826

1.222.879

1.249.249

1.094.895

1.285.799

Piutang Usaha

161.207

1.134.826

1.222.879

1.249.249

1.094.895

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

52

Kas dan Setara Kas

1.134.826

1.222.879

1.249.249

1.094.895

1.285.799

Persediaan

13.528.987

16.853.310

20.174.168

28.020.017

26.649.777

Pinjaman Jangka Panjang

4.331.923

3.182.762

2.683.654

6.163.978

8.164.350

2. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

Tabel 2

Kondisi Laporan Keuangan PT . Hanyaja Mandala Sampoerna Tbk

31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011. 2012

Indikator Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Aset Lancar

11.037.287

12.688.643

15.768.558

14.851.460 21.128.313

Aset Tidak Lancar

5.096.532

5.027.804

4.756.565

4.478.298 5.119.214

Piutang Usaha

132.938

496.019

856.450

891.413

1.076.545

Kas dan Setara Kas

499.326

527.681

3.209.559

2.070.123

783.505

Persediaan

7.657.848

9.539.067

9.802.455

8.913.348

15.669.906

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

53

3 . PT Bentoel Internasional Tbk.

Tabel 3

Kondisi Laporan Keuangan PT . Bentoel Internasional Tbk

31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011. 2012

Indikator Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Aset

Aset Lancar

3.053.065.247.8

05

2.791.034.406.5

07

3.053.134

4.287.26

8

4.472.19

5

Aset Tidak Lancar

1.402.466.715.9

22

1.511.624.771.6

58

1.849.463

2.046.68

9

2.463.40

8

Aset Tetap

1.040.992.186.4

52

1.209.997.621.7

26

1.731.400

1.921.19

4

2.191.48

8

Aset Lainnya

1.495.563.953

2.247.151.235

26.530

40.532

7.079

Piutang Usaha 136.669.487.704 174.309.061.823

189.042

279.984

187.619

Kas dan Setara Kas

7.669.242.894

84.310.801.719

88.376

88.338

180.967

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

54

4.2.2 Melakukan Analisis Kinerja laporan keuangan perusahaan dengan

menggunakan metode analisis rasio keungan dan Tren

4.2.2.1 Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan

1. Kondisi Rasio Solvabilitas Perusahaan

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk

menunjukan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka

pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan likuidasi. Indikator-

indikator yang umumnya digunakan dalam mengukur tingkat solvabilitas

perusahaan antara lain Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio

(DAR) dan Times Interest Earnings (TIE).

Perbandingan tingkat solvabilitas pada masing-masing perusahaan

yang diamati adalah sebagai berikut :

Tabel 4

Tahun Rasio

Perusahaan

Gudang Garam

Sampoerna Bentoel

2008

Debt To Equity Ratio (DER)

0.550 0.900 1.580

2009 0.480 0.770 1.280

2010 0.440 1.000 1.300

2011 0.592 0.880 1.820

2012 0.560 0.970 2.600

Rata-Rata 0.524 0.904 1.716

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

55

2008

Debt To Asset Ratio (DAR)

0.355 0.440 0.560

2009 0.324 0.460 0.610

2010 0.306 0.500 0.570

2011 0.371 0.470 0.640

2012 0.350 0.490 0.720

Rata-Rata 0.341 0.472 0.620

2008

Times Interest Equity (TIE)

4.800 34.700 1.380

2009 10.800 43.290 0.490

2010 23.600 237.000 2.390

2011 26.100 385.000 3.030

2012 11.200 503.000 1.880

Rata-Rata 15.300 240.598 1.834

Debt to Equtiy Ratio (DER)

Rasio ini digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas sehingga rasio

ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan pinjaman dengan

pemilik perusahaan. Semakin besar nilai DER yang dimiliki oleh perusahaan

menunjukkan semakin besar proporsi jumlah utang yang dimiliki bila

dibandingkan dengan ekuitas yang dimiliki. Nilai DER yang semakin tinggi

menunjukkan perusahaan tersebut mempunyai masalah dalam hal

pengelolaan hutang.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

56

Grafik perbandingan nilai DER dari tiga perusahaan rokok yang diamati

adalah sebagai berikut :

Grafik Perkembangan Nilai Debt to Equity Ratio (DER)

Selama Periode 2008-2012

Gambar 2

Dari grafik diatas terlihat bahwa dari tiga perusahaan yang diamati, PT.

Bentoel Internasional, Tbk memiliki nilai DER yang tertinggi. Sedangkan

perusahaan yang memiliki DER terendah adalah PT. Gudang Garam, Tbk.

Nilai DER untuk PT. Bentoel Internasional juga memperlihatkan peningkatan

dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 nilai DER perusahaan hanya sebesar

1,58 dan pada tahun 2012 menjadi 2,6. Peningkatan nilai DER ini

menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah utang yang dimiliki oleh

perusahaan. Hal ini menjadi sinyal memburuknya kondisi solvabilitas

perusahaan. Adapun untuk PT. Gudang Garam, Tbk dan PT. Hanjaya

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

57

Mandala Samperna, Tbk menunjukkan perkembangan nilai DER yang cukup

stabil.

Debt to Asset Ratio (DAR)

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat proporsi dari dana hutang.

Semakin rendah rasio ini menunjukkan tingkat proporsi dana hutang maka

perusahaan semakin aman. Perusahaan yang memiliki rasio hutang lebih

rendah lebih disukai oleh kreditur sebab dalam keadaan seperti itu tersedia

penyangga yang besar bagi kreditur apabila terjadi likuidasi.

Grafik perbandingan nilai DAR dari tiga perusahaan rokok yang diamati

adalah sebagai berikut :

Grafik Perkembangan Nilai Debt to Asset Ratio (DAR)

Selama Periode 2008-2012

Gambar 3.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

58

Dari grafik diatas terlihat bahwa ketiga perusahaan memiliki nilai DAR

yang relatif rendah. Secara rata-rata, ketiga perusahaan tersebut memiliki

nilai DAR dibawah 1. Kondisi ini menunjukkan jumlah hutang yang dimiliki

oleh perusahaaan masih lebih kecil dibandingkan dengan aset yang dimiliki.

Dengan kata lain jika seandainya terjadi masalah yang menyebabkan

bangkrutnya perusahaan, jumlah hutang yang dimiliki masih dapat ditutupi

dengan nilai aset yang ada.

Selain memiliki nilai DAR yang relatif rendah, ketiga perusahaan ini juga

pada umumnya menunjukkan kestabilan nilai DAR selama periode 2008-

2012. Namun untuk PT. Bentoel International, Tbk, pada tahun 2010-2012

menunjukkan peningkatan nilai DAR dari 0,57 pada tahun 2010 menjadi 0,72

pada tahun 2012. Sementara untuk perusahaan lainnya (Gudang Garam dan

Sampoerna) justru menunjukkan penurunan.

Times Interest Earned (TIE)

Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan mampu

membayar biaya bunga tahunan. Jika kewajiban ini tidak dapat dipenuhi,

kreditur dapat mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan yang dapat

menimbulkan kepailitan. Karena bunga merupakan beban yang biasa

dikurangkan terhadap pendapatan dalam hal perpajakan, maka kemampuan

membayar bunga tidak dipengaruhi oleh pajak.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

59

Perkembangan nilai Times Interest Earned (TIE) dari setiap perusahaan

rokok yang diamati dapat dilihat dalam grafik berikut ini :

Grafik Perkembangan Nilai Times Interest Earned (TIE)

Selama Periode 2008-2012

Gambar 4

Dari grafik diatas terlihat bahwa dari tiga perusahaan yang diamati,

PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang memiliki rasio TIE paling tinggi

secara rata-rata. Ini menunjukkan kemampuan PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk dalam membayar biaya bunga tahunan yang ada sangat

besar. Kemampuan ini dari tahun ke tahun senantiasa mengalami

peningkatan yang sangat pesat. Pada tahun 2008, rasio TIE yang dimiliki

oleh PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk masih sebesat 34,7 yang

kemudian meningkat drastis menjadi 503 pada tahun 2012. Adapun untuk

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

60

PT. Gudang Garam, Tbk dan PT. Bentoel International, Tbk juga memiliki

kemampuan membayar bunga yang cukup baik (terlihat dari rasio TIE yang

lebih dari 1) meskipun tidak sebaik kemampuan PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk.

2. Kondisi Rasio Likuiditas Perusahaan

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan

aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar. Likuiditas perusahaan

menggambarkan kemampuan perusahaan tersebut dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka pendek. Indikator yang

digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan dalam penelitian ini

adalah Current Ratio (CR), Quick Ratio dan Cash Ratio.

Perkembangan ketiga rasio tersebut untuk setiap perusahaan adalah

sebagai berikut :

Tabel 5

Tahun Rasio

Perusahaan

Gudang Garam

Sampoerna Bentoel

2008

Current Ratio

2.210 1.440 2.470

2009 2.450 1.880 0.250

2010 2.700 1.610 2.500

2011 2.240 1.770 1.110

2012 2.170 1.770 1.640

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

61

Rata-Rata 2.354 1.694 1.594

2008

Quick Ratio

48.000 44.000 2.480

2009 34.300 46.000 0.370

2010 32.230 60.000 0.460

2011 17.440 70.000 0.190

2012 23.940 45.000 0.280

Rata-Rata 31.182 53.000 0.756

2008

Cash Ratio

14.800 6.500 6.460

2009 15.360 7.800 8.000

2010 14.720 33.000 7.230

2011 8.100 24.700 2.300

2012 9.310 6.500 6.650

Rata-Rata 12.458 15.700 6.128

Current Ratio

Rasio lancar (Current ratio) adalah angka yang diperoleh dengan jalan

membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio tersebut menunjukan

sejauh mana tagihan-tagihan jangka pendek dari kreditur dapat dipenuhi

dengan aktiva yang diharapkan akan dikonversi menjadi tunai dalam waktu

dekat.

Grafik perkembangan nilai rasio lancar dari setiap perusahaan rokok

yang diamati adalah sebagai berikut :

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

62

Grafik Perkembangan Nilai Current Ratio

Selama Periode 2008-2012

Gambar 5.

Dari grafik diatas terlihat bahwa dari 3 perusahaan yang diamati, dua

perusahaan yakni PT. Gudang Garam, Tbk dan PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk mempunyai nilai current ratio yang relatif stabil dimana PT.

Gudang Garam, Tbk mempunyai rata-rata nilai current ratio yang lebih baik

dibandingkan dengan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Adapun untuk

nilai current ratio dari PT. Bentoel International, Tbk dari grafik terlihat sangat

fluktuatif dari tahun ke tahun. Kondisi ini menunjukkan adanya ketidakstabilan

dalam pengelolaan aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan (biasanya

berupa piutang yang gagal ditagih). Kegagalan dalam mengkonversi piutang

menjadi kas tentu saja akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

63

membayar tagihan yang tercermin dari rendahnya nilai current ratio

perusahaan.

Quick Ratio

Rasio lancar (Current ratio) adalah adalah rasio yang dihitung dengan

mengurangkan persediaan dari aktiva lancar dan membagi sisanya dengan

kewajiban lancar. Rasio cepat dirancang untuk mengukur seberapa baik

perusahaan dapat memenuhi kewajibannya, tanpa harus melikuidasi atau

bergantung pada persediaannya.

Grafik perkembangan nilai quick ratio dari setiap perusahaan rokok

yang diamati adalah sebagai berikut :

Grafik Perkembangan Nilai Quick Ratio

Selama Periode 2008-2012

Gambar 6

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

64

Dari grafik diatas terlihat bahwa perusahaan yang memiliki nilai quick

ratio adalah PT. Bentoel International, Tbk. Dari data yang ada juga dapat

dilihat bahwa nilai quick ratio untuk PT. Bentoel International, Tbk

menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun. Sedangkan untuk dua

perusahaan lainnya memiliki nilai quick ratio yang cukup baik. Untuk PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk nilai quick ratio mengalami peningkatan

selama tahun 2008-2011 namun mengalami sedikit penurunan pada tahun

2012. Sedangkan untuk PT. Gudang Garam, Tbk justru mengalami hal yang

sebaliknya dimana selama tahun 2008-2011 menunjukkan penurunan namun

pada tahun 2012 mengalami peningkatan.

Cash Ratio

Cash ratio menunjukan perbandingan antara jumlah kas yang dimiliki

oleh perusahaan dengan beban utang yang ditanggung. Semakin besar nilai

rasio ini menunjukkan semakin baik kemapuan perusahaan dalam membayar

beban utang yang ada.

Grafik perkembangan nilai cash ratio dari setiap perusahaan rokok yang

diamati adalah sebagai berikut :

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

65

Grafik Perkembangan Nilai Cash Ratio

Selama Periode 2008-2012

Gambar 7

Dari grafik diatas terlihat bahwa secara rata-rata, perusahaan yang

memiliki nilai cash ratio yang tertinggi adalah PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk. Walaupun demikian, cash ratio untuk perusahaan ini tidak

stabil. Ini terlihat dari pola perkembangan dimana pada tahun 2008-2009,

nilai cash ratio yang dimiliki oleh PT. Hanjaya Mandala Samperna, Tbk relatif

sama dengan perusahaan lain. Pada tahun 2010-2011 mengalami

peningkatan yang sangat pesat namun kembali menurun pada tahun 2012.

Sedangkan untuk PT. Gudang Garam, Tbk dan PT. Bentoel International,

Tbk mempunyai nilai cash ratio yang relatif stabil.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

66

Kondisi Rasio Profitabilitas Perusahaan

Merupakan Rasio yang breguna untuk mengetahui kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu baik dengan

hubungan penjualan asset maupun laba rugi modal sendiri. Adapun indikator

yang digunakan untuk mengukur kondisi profitabilitas perusahaan dalam

penelitian ini adalah Net Profit Margin (NPM), Return on Investment (ROI)

dan Return on Equity (ROE).

Perkembangan ketiga rasio tersebut untuk setiap perusahaan adalah

sebagai berikut :

Tabel 6

Tahun Rasio

Perusahaan

Gudang Garam

Sampoerna Bentoel

2008

Net Profit Margin (NPM)

6.210 13.000 0.400

2009 10.400 11.000 0.410

2010 11.300 14.000 2.450

2011 11.800 14.700 3.040

2012 8.300 15.000 3.040

Rata-Rata 9.602 13.540 1.868

2008

Return On Investment (ROI)

12.760 24.000 5.360

2009 7.810 28.700 0.580

2010 13.710 31.000 4.460

2011 12.700 41.000 4.830

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

67

2012 9.800 37.000 4.660

Rata-Rata 11.356 32.340 3.978

2008

Return On Equity (ROE)

18.800 48.800 13.800

2009 12.100 48.600 1.430

2010 19.800 62.800 10.300

2011 20.000 78.000 13.600

2012 15.000 73.600 13.100

Rata-Rata 17.140 62.360 10.446

Net Profit Margin

Rasio ini digunakan utnuk mengukur margin laba bersih setelah bunga

dan pajak atas penjualan neto pada suatu periode tertentu. Semakin besar

nilai rasio NPM suatu perusahaan maka kemampuan perusahaan tersebut

dalam menghasilkan laba juga akan semakin besar.

Perkembangan nilai Net Profit Margin dari perusahaan rokok yang

diamati adalah sebagai berikut ;

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

68

Grafik Perkembangan Nilai Net Profit Margin

Selama Periode 2008-2012

Gambar 8

Dari grafik diatas terlihat bahwa dari 3 perusahaan yang diamati, PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk mempunyai nilai rasio NPM tertinggi

(secara rata-rata) yang diikuti oleh PT. Gudang Garam, Tbk. Adapun nilai

NPM untuk PT. Bentoel International, Tbk adalah yang palig rendah. Namun

demikian, dari tren perkembangan yang ada, nilai rasio NPM untuk PT.

Bentoel International, Tbk menunjukkan adanya peningkatan yang konsisten.

Return On Investment

Rasio ini mengukur keuntungan yang diperoleh dari hasil kegiatan

perusahaan (net Income) dengan Jumlah invenstasi atau aktiva yang

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

69

digunakan setelah dikurangi bunga dan pajak (EAIT) untuk menghasilkan

keuntungan yang diinginkan.

Perkembangan nilai ROI dari perusahaan rokok yang diamati adalah

sebagai berikut ;

Grafik Perkembangan Nilai Return On Investment

Selama Periode 2008-2012

Gambar 9

Dari grafik dan data diatas terlihat bahwa niali ROI untuk PT. Hanjaya

Mandala Sampoerna, Tbk jauh diatas dua perusahaan lainnya baik yakni PT.

Gudang Garam, Tbk maupun PT. Bentoel International, Tbk. Dari segi

perkembangan, ketiga perusahaan ini memiliki tren perkembangan nilai ROI

yang relatif sama.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

70

Return On Equity

Rasio ini mengukur Hasil pengembalian ekuitas atau Return on equity

atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih

sesudah pajak dengan modal sendiri.

Perkembangan nilai ROE dari perusahaan rokok yang diamati adalah

sebagai berikut ;

Grafik Perkembangan Nilai Return On Equity

Selama Periode 2008-2012

Gambar 10

Grafik perkembangan nilai ROE diatas tidak berbeda jauh dengan

grafik perkembangan nilai ROI yang telah dibahas sebelumnya. Ini

disebabkan kedua rasio ini mengukur parameter yang sama yakni tingkat

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

71

return. Dengan demikian, hasil analisisnya juga akan memberikan hasil yang

relatif sama.

4.2.2.2 Trend Perkembangan Kinerja Keuangan Perusahaan

1. PT. Gudang Garam, Tbk

Tren perkembangan beberapa indikator kinerja keuangan PT.

Gudang Garam, Tbk selama tahun 2008-2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 7

Indikator Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Aset

Aset Lancar 100 115.15 135.11 178.63 98.59

Aset Tidak Lancar

100 108.24 110.89 123.25 132.71

Kewajiban

Kewajiban Lancar

100 103.79 110.58 176.56 179.94

Kewajiban Tidak Lancar

100 100.45 106.38 113.62 1687.54

Piutang Usaha 100 523.76 473.08 493.01 150.32

Kas dan Setara Kas 100 107.76 110.08 96.48 117.44

Persediaan 100 124.57 149.12 207.11 95.11

Pinjaman Jangka Panjang 100 73.47 61.95 142.29 188.47

Dari tabel diatas dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut :

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

72

1. Nilai aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan selama tahun 2009-

2011 mengalami peningkatan yang cukup pesat. Nilai aset lancar

yang dimiliki perusahaan pada tahun 2011 meningkat sebesar

78,63% dibandingkan pada tahun 2008. Namun pada tahun 2012

terjadi penurunan yang sangat drastis dari nilai aset lancar

perusahaan menjadi hanya sebesar 89,59. Artinya nilai aset lancar

pada tahun 2012 berkurang sebesar 1,41% dibandingkan nilai aset

lancar yang dimiliki perusahaan pada tahun 2008.

2. Nilai aset tidak lancar mengalami peningkatan yang konsisten dari

tahun ke tahun.Nilai aset lancar pada tahun 2012 meningkat sebesar

32,71% dibandingkan pada tahun 2008.

3. Jumlah kewajiban lancar perusahaan meningkat secara konsisten

dari tahun ke tahun. Sedangkan jumlah kewajiban tidak lancar

walaupun mengalami peningkatan yang cukup konsisten namun pada

tahun 2012 jumlah kewajiban tidak lancar yang dimilik perusahaan

meningkat sangat pesat sebesar 15kali lipat dibandingkan jumlah

kewajiban tidak lancar pada tahun 2008.

4. Jumlah piutang usaha mengalam penurunan yang konsisten dari

tahun ke tahun

5. Jumlah kas dan setara kas relatif stabil (cenderung mengalami sedikit

peningkatan) walaupun padatahun 2010 sempa mengalami

penurunan.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

73

6. Jumlah persediaan mengalami peningktan yang cukup pesat hingga

tahun 2011. Namun pada tahun 2012 jumlah persediaan mengalami

penurunan sebesar 4,89% dibandingkan tahun 2008.

7. Pinjaman jangka panjang yang dimiliki perusahaan sempat

mengalami penurunan selama tahun 2009-2010 namun meningkat

sangat pesat pada tahun 2011-2012.

2. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Tren perkembangan beberapa indikator kinerja keuangan PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk selama tahun 2008-2012 adalah sebagai

berikut :

Tabel 8

Indikator Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Aset

Aset Lancar 100 114.96 142.87 134.56 191.43

Aset Tidak Lancar

100 98.65 93.33 87.87 100.45

Ekuitas dan Kewajiban

100 109.81 127.22 119.81 164.09

Piutang Usaha 100 383.70 704.79 706.10 843.86

Kas dan Setara Kas 100 105.68 642.78 414.58 156.91

Persediaan 100 124.57 128.01 116.39 204.63

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

74

Dari tabel diatas dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut :

1. Nilai aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan selama tahun 2009-

2011 mengalami peningkatan yang cukup pesat. Nilai aset lancar

yang dimiliki perusahaan pada tahun 2012 mengakami peningkatan

sebesar 91,43% dibandingkan pada tahun 2008.

2. Nilai aset tidak lancar mengalami penurunan selama tahun 2009-

2011 dan mulai mengalami peningkatan pada tahun 2012.

3. Jumlah ekuitas dan kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan

meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun. Jumlah ekuitas dan

kewajiban pada tahun 2012 meningkat sebesar 64,09% dibandingkan

dengan jumlah ekuitas dan kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan

pada tahun 2008.

4. Jumlah piutang usaha mengalami peningkatan yang sangat drastis

pada tahun 2009 dan 2010. Selanjutnya terjadi peningkatan jumlah

piutang usaha secara konsisten dari tahun ke tahun.

5. Jumlah kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan cukup

berfluktuasi. Sempat mengalami peningkatan yang sangat pesat

pada tahun 2010 namun selanjutnya kembali mengalami penurunan.

6. Jumlah persediaan cukup berfluktuasi dari tahun ke tahun. Jumlah

persediaan pada tahun 2012 dua kali lebih banyak dibandingkan

dengan jumlah persediaan pada tahun 2008.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

75

3. PT. Bentoel International, Tbk.

Tren perkembangan beberapa indikator kinerja keuangan PT.

Bentoel International, Tbk selama tahun 2008-2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 9

Indikator Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Aset Aset Lancar 100 91.42 100.00 140.42 146.48

Aset Tidak Lancar 100 107.78 100.00 110.66 133.20

Aset Tetap 100 116.24 100.00 110.96 126.57

Aset Lainnya 100 150.25 100.00 152.78 26.68

Piutang Usaha 100 127.54

Kas dan Setara Kas 100 1099.34 100.00 99.96 204.77

Persediaan 100 90.81 100.00 143.07 148.83

Dari tabel diatas dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut :

1. Nilai aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan selama tahun 2009-

2011 mengalami peningkatan yang konsisten dari tahun ke tahun

meskipun sempat mengalami penurunan pada tahun 2009.

2. Nilai aset tidak lancar tidak mengalami pertumbuhan yang berarti

selama tahun 2009-2010. Pada tahun 2011, nilai aset tidak lancar

mulai meningkat. Demikian pula pada tahun 2012, terjadi

peningkatan jumlah aset tidak lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

76

3. Jumlah aset tetap yang dimiliki perusahaan relatif stabil bahkan

cenderung stagnan. Sedangkan untuk aset lainnya sempat

mengalami peningkatan selama tahun 2009-2011 namun akhirnya

mengalami penurunan yang sanat signifikan pada tahun 2012.

4. Jumlah kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan cukup

berfluktuasi. Sempat mengalami peningkatan yang sangat pesat

pada tahun 2009 namun selanjutnya kembali mengalami penurunan.

Pada tahun 2012 jumlah kas dan setara kas yang dimiliki oleh

perusahaan mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan

tahun 2008

5. Jumlah persediaan cukup berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada

tahun 2012 jumlah persediaan yang dimiliki oleh perusahaan 48%

lebih banyak dibandingkan dengan persediaan pada tahun 2008.

4.3 Pembahasan

Pada bab ini penulis akan menguraikan bahasan dari hasil penelitian

yang diperoleh dari perhitungan rasio keuangan dan anlisis tren

1. Analisis Rasio Keuangan

PT. Gudang Garam Tbk.

Dilihat dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala

kewajibannya PT Gudang Garam memiliki nilai DER terendah, ini

dikarenakan total hutang perusahaan semakin bertambah dari tahun ke

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

77

tahun. Total aktiva yang dimiliki perusahaan tidak menunjukan

peningkatan yang kurang stabil sehingga menghasilkan presentase nilai

yang kecil bagi perusahaan.

Hubungan kas dengan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar

mempunyai nilai yang stabil, ini memungkinkan tagihan jangka pendek

dan kreditur dapat terpenuhi begitupun dengan kewajiban perusahaan.

PT Gudang Garam dalam nilai NPM memiliki nilai terendah, ini

diakibatkan dengan laba perusahaan bunga pajak yang meningkat lebih

tinggi disbanding penjualan sehingga menghasilakn nial NPM

perusahaan rendah, ini menunjukan bahwa perusahaan dalam

menghasilkan laba semakin kecil.

PT Hanjaya Mandala Sampoerna

PT Sampoerna memiliki nilai yang relative rendah DAR, ini bisa

dikatakan tingkat proporsi dari dana hutang perusahaan relatif rendah.

Semakin rendah rasio ini, menunjukan tingkat proporsi dana hutang

perusahaan semakin aman. Selain itu perusahaan demikian cash rasio

perusahaan ini tidak stabil, ini dapat menggambarkan perusahaan dalam

membayar beban hutang yang ada kurang baik. Walaupun demikian

perusahaan dalam menghasilkan laba dapat dikatakan semakin besar, ini

menunjukan perusahaan berhubungan erat dengan laba yang diperoleh

dan sumber yang dipergunakan untuk menghasilkan.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

78

PT Bentoel Internasional

Dari hasil penelitian, nilai DER perusahaan ini memperlihatkan

peningkatan dari tahun-ketahun pada tahun 2008 nilai DER perusahaan

hanya sebesar 1,58% dari tahun 2012 2,6%. Peningkatan DER ini

menunjukan jumlah utang yang dimiliki perusahaaan semakin besar, dapat

dikatakan perusahaaan mempunyai masalah dalam hal pengelolaaan

utang.

Nilai NPM PT bentoel memiliki presentase rendah dibanding

perusahaan lainnya, ini diakibatkan dengan rendahnya nilai laba setelah

bunga pajak dari tahun-ketahun. Dapat dikatakan perusahaan ini dalam

kemampuan menghasilkan laba perusahaan semakin kecil.

2. Analisis Tren

PT Gudang Garam.

PT Gudang Garam dalam jumlah aktiva mengalami penurunan dari

tahun ketahun yang berfluktuasi. Kondisi ini digambarkan dengan

perolehan presentase dari hasil penelitian pada tahun 2011 dan 2012

mengalami penurunan sebesar 15,6%. Penurunan ini terjadi karena

perusahaan harus membayar kewajibannya yang cukup tinggi sehinga

jumlah aktiva perusahaan lebih kecil.

Dari hasil keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja

perusahaaan gudang garam cukup baik dilihat dari kemampuan

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

79

membayar tagihan yang cukup tinggi sehingga junlah aktiva mengalami

penurunan.

PT Hanjaya Mandala Sampoerna

Dari hasil penelitian PT Sampoerna memiliki jumlah aktiva yang

mengalami penurunan pada tahun 2011, penurunan ini dikarenakan

dengan perusahaan membayar kewajibannya yang tinggi dengan total

asset yang dimiliki relative rendah, sehingga jumlah aktiva pada tahun

2012 mengakibatkan penurunan.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja PT

Sampoerna cukub baik dari kemampuan membayar hutang kewajibannya

sehinggga jumlah aktiva mengalami penurunan. Walaupun mengalami

penurunan kemampuan perusahaaan dalam memperoleh laba dapat

dikatakan semakin besar.

PT Bentoel Internasional

Dari hasil penelitian, PT bentoel memiliki jumlah aktiva yang berbeda

dari perusahaan lainnya. Perusahaan ini memiliki jumlah aktiva yang

meningkat dari tahun-ketahun. Ini dapat simpulkan bahwa PT bentoel

memiliki kondisi yang cukup buruk, dilihat dari jumlah aktiva lebih besar

dari jumlah kewajiban, ini mengakibatkan perusahaan memiliki

permasalahan dalam pengelolaan kewajibannya.

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

80

4.4 Menarik Kesimpulan Berdasarkan Hasil Perhitungan Yang Diperoleh

a. Rasio Keuangan Perusahaan

Berdasarkan hasil perhitungan dan pengukuran rasio keuangan, untuk rasio

Likuidasi yaitu rasio yang menunjukan hubungan kas dengan kewajiban

lancer, likuidasi juga menggambarkan kemampuan perusahaan tersebut

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor. Dari ketiga

perusahaan yang diamati dua perusahaan yakni PT Gudang Garam, dan PT

Sampoerna mempunyai nilai current ratio yang relative stabil dimana PT

Gudang Garam mempunyai nilai rata-rata curent ratio yang lebih baik

dibandingkan dengan PT Sampoerna. Adapun untuk PT Bentoel menunjukan

adanya ketidakstabilan dalam pengelolaan asset lancer yang dimiliki oleh

perusahaan.

PT. Bentoel juga pada Quick Ratio menunjukan nilai penurunan dari tahun

ketahun, ini menggambarkan kurang baiknya perusahaan dapat memenuhi

kewajibannya. Untuk perusahaan lain memiliki nilai yang cukup stabil dan

mengalami peningkatan dari tahun- ketahun.

Dilihat dari kemampuan perusahaaan dalam membayar beban utang yang

ada ketiga perusahaan memiliki nilai yang stabil, maka dinyatakan

perusahaan masi dapat memenuhi dalam hal beban utang perusahaan.

Profitabilitas ketiga perusahaan dilihat dari perkembangan ROE, ROA, NPM,

PT bentoel memiliki nilai yang paling rendah, ini dikarenakan perusahaan

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

81

bentoel dalam menghasilkan laba perusahaan kurang efisien. Namun

demikian dari tren perkembangan PT bentoel menunjukan peningkatan yang

konsisten dalam nilai ROI. Ketiga perusahaan memiliki nilai ROI yang relatif

sama begitupun dilihat dari nilai pengukuran ROE yang memiliki nilai relatif

sama.

b. Pengukuran Nilai Tren Perusahaan

Berdasarkan hasil perhitungan Trend Financial Statement yakni

1. PT. Gudang Garam

Perusahaan ini mengalami peningkatan asset lancar dari tahun

ketahun (2008-2011) sebesar 78,63%. Namun dinilai asset lancar

mengalami penurunan sebesar 89,59. Artinya nilai asset lancar pada

tahun 2012 berkurang 1,41 %. Pada Piutang mengalami penurunan

dari tahun ketahun, ini dikerenakan kurang efisiennya perusahaan

dalam hal penagihan piutang usaha sehingga mempengaruhi laba

perusahaan.

2. PT. Sampoerna

Kondisi perusahaan relatif baik, dari tahun ketahun mengalami

peningkatan yang cukup pesat, nilai asset lancar mencapai 91,43%,

kewajiban dan ekuitas 64,09%. Dalam hal piutang perusahaan

memiliki nilai yang cukup stabil, tetapi pada nilai asset tidak lancar

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/992/9/2013-2-62201-921409068-bab4-10012014085108.pdf · Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHK/KMK.10/1990

82

mengalami penurunan dari tahin 2009-2011. Dan peningkatan hanya

pada tahun 2012.

3. PT.Bentoel Internasional.

Pada perusahaan Bentoel setelah dilakukan perhitungan trend

financial statement, pada jumlah kas yang dimiliki perusahaan sangat

berfluktuasi mengalami peningkatan pesat pada tahun 2009 sebesar

1099,34 namun selanjutnya kembali menurun pada tahun 2012

sebesar 204,77%. Namun PT Bentoel mengalami pertumbuhan asset

lancar yang mulai meningkat dari tahun ketahun.