bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi...

23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMK Negeri 1 Gorontalo didirikan pada tahun 1954 dengan nama SMEA Gorontalo dan masih berstatus swasta. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 4404/B/III tanggal 31 Agustus Tahun 1955 dirubah statusnya menjadi Negeri dengan nama SMEA Negeri Gorontalo. Pada tahun 1997 sesuai Surat Keputusan Kepala Bidang Dikmenjur Kanwil Propinsi Sulawesi Utara Nomor 219/I16.8/LL/1997 tanggal 16 Oktober 1997 tentang perubahan nama SMEA Negeri Gorontalo menjadi SMK Negeri 1 Gorontalo. SMK Negeri 1 Gorontalo memiliki 9 (sembilan). Program Keahlian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1:Nama dan Kode Program Keahlian No. Nama Program Keahlian Nomor Kode 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Akutansi (AK) Administrasi Perkantoran (AP) Pemasaran (Pem) Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) Teknik Penyiaran Radio (TPR) Multimedia (MM) Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Analisis Kimia (Ankim) 119 118 121 097 070 075 072 071 052

Upload: vuque

Post on 18-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMK Negeri 1 Gorontalo didirikan pada tahun 1954 dengan nama SMEA

Gorontalo dan masih berstatus swasta. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan No. 4404/B/III tanggal 31 Agustus Tahun 1955

dirubah statusnya menjadi Negeri dengan nama SMEA Negeri Gorontalo. Pada

tahun 1997 sesuai Surat Keputusan Kepala Bidang Dikmenjur Kanwil Propinsi

Sulawesi Utara Nomor 219/I16.8/LL/1997 tanggal 16 Oktober 1997 tentang

perubahan nama SMEA Negeri Gorontalo menjadi SMK Negeri 1 Gorontalo.

SMK Negeri 1 Gorontalo memiliki 9 (sembilan). Program Keahlian

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1:Nama dan Kode Program Keahlian

No. Nama Program Keahlian Nomor Kode

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Akutansi (AK)

Administrasi Perkantoran (AP)

Pemasaran (Pem)

Usaha Perjalanan Wisata (UPW)

Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Teknik Penyiaran Radio (TPR)

Multimedia (MM)

Teknik Komputer Jaringan (TKJ)

Analisis Kimia (Ankim)

119

118

121

097

070

075

072

071

052

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

Sejak berdirinya hingga sekarang SMK Negeri 1 Gorontalo telah beberapa

kali terjadi pergantian pimpinan (kepala sekolah) sebagaimana terlihat pada tabel

berikut.

Tabel 4.2:Kepala SMK Negeri 1 Gorontalo

No. Nama Masa Jabatan

1. Urip Tjitrosuwarno 1954 – 1955

2. A. Monoarfa 1955 – 1955

3. Soepono 1955 – 1958

4. Djamal B 1958 – 1962

5. Husain Hamidun 1962 – 1967

6. Muchsin Bouto 1967 – 1980

7. Drs. Bagenda Mudjarab 1980 – 1992

8. Rizam M. Rauf, BA 1992 – 2000

9. Drs. Samir Badu, M.Pd 2000 – 2008

10. Suryadi, S.Pd 2008 – 2009

11. Drs. Rustam Umalu, M.Si 2009 - Sekarang

Sumber: TU SMK Negeri 1 Gorontalo, Tahun 2012

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangka kerjasama (frame work) sebuah

organisasi yang didalamnya menggambarkan bagian-bagian yang dalam

kedudukan masing-masing jenjang organisasi serta hubungannya satu sama

lainnya, penyusunan struktur organisasi dimaksudkan untuk mempermudah tujuan

organisasi dengan jaalan alur komunikasi dan koordinasi antara individu atau

antar pegawai dalam suatu organisasi.

Struktur organisasi akan menjadi jelas apabila digambar dalam bentuk

bagan organisasi. Menurut Davis (dalam Sutarto,2002:212) ”Bagan Organisasi

adalah suatu grafik atau semigrafik yang menunjukkan keterangan-keterangan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

yang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan fungsi dan

garis-garis tanggung jawab, wewenang serta akuntabilitas dalam organisasi”.

Struktur organisasi mutlak harus dibuat dan diinformasikan secara jelas kepada

semua pegawai karena dengan struktur inilah dapat diketahui garis koordinasi dan

tanggungjawab masing-masing pegawai.

Selain itu juga, dengan adanya struktur organisasi, masyarakat luar atau

orang-orang yang tidak termasuk dalam instansi/organisasi, bisa mengetahui

pimpinan maupun bagan-bagan yang ada dalam instansi/organisasi tersebut.

4.2 Hasil Penelitian

Data hasil penelitian tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran surat

menyurat disajikan dalam delapan kelompok yaitu: (1) data hasil belajar siswa

yang menggunakan Model Pembelajaran PQ4R (A1), (2) data hasil belajar siswa

yang menggunakan Model Pembelajaran Talking Stick (A2), (3) data hasil belajar

siswa yang memilliki Motivasi Belajar Tinggi (B1), (4) data hasil belajar siswa

yang memiliki Motivasi Belajar Rendah (B2), (5) Hasil Belajar Siswa yang

memiliki motivasi belajar tinggi dalam pembelajaran dengan PQ4R (A1 B1), (6)

Hasil Belajar Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dalam pembelajaran

dengan Talking Stick.( A1 B2), (7) Hasil Belajar Siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah dalam pembelajaran dengan PQ4R (A2 B1), dan (8) Hasil Belajar

Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dalam pembelajaran dengan Talking

Stick (A2 B2).

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

Secara lengkap, deskripsi data hasil belajar pada mata pelajaran surat

menyurat di kelas XI SMK Negeri 1 Gorontalo dapat disajikan pada tabel berikut

ini:

Tabel 4.3: Deskripsi Data hasil Belajar Siswa

Klmpk n S2 S Me Mo

A1 40 902 21204 863,9 22,55 4,707 2,17 21,00 18,00

A2 40 647 10761 295,775 16,175 2,754 1,66 16,00 15,00

B1 40 908 21450 838,4 22,7 4,637 2,15 21,50 19,00

B2 40 641 10515 242,975 16,025 2,496 1,58 16,00 18,00

A1B1 20 539 14591 64,95 26,95 1,849 1,36 27,00 27,00

A2B1 20 369 6859 50,95 18,45 1,638 1,28 19,00 19,00

A1B2 20 363 6613 24,55 18,15 1,137 1,07 18,00 18,00

A2B2 20 278 3902 37,8 13,9 1,41 1,19 14,00 14,00

Keterangan:

A1 = Skor hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran PQ4R

A2 = Skor hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Talking

Stick

B1 = Skor hasil belajar siswa yang yang memiliki Motivasi Belajar Tinggi

B2 = Skor hasil belajar siswa yang yang memiliki Motivasi Belajar Rendah

A1 B1 = Skor Hasil Belajar Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dalam

pembelajaran dengan PQ4R

A1 B2 = Skor Hasil Belajar Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dalam

pembelajaran dengan Talking Stick.

A2 B1 = Skor Hasil Belajar Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dalam

pembelajaran dengan PQ4R.

A2 B2 = Skor Hasil Belajar Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dalam

pembelajaran dengan Talking Stick.

Deskripsi data hasil belajar siswa untuk setiap kelompok dapat dijelaskan

dalam uraian berikut:

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

1. Deskripsi Data Hasil Belajar Mahasiswa yang Diajar dengan Model

Pembelajaran PQ4R (A1)

Berdasarkan hasil analisis data terhadap hasil belajar siswa yang diajar

dengan model pembelajaran PQ4R, diperoleh skor tertinggi 29 dan skor terendah

15. Disamping itu, diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 22,55, Varians (S2)

4,707, Standar Deviasi (S) 2,17, Media (Me) 82,95, dan modus (Mo) 32,85.

Distribusi frekuensi data hasil belajar yang mengikuti pembelajaran dengan model

PQ4R dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4:Daftar Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Siswa Yang

diajar dengan Model PQ4R

No Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

1 15 - 17 4 10,00

2 18 - 20 16 40,00

3 21 - 23 1 2,50

4 24 - 26 6 15,00

5 27 - 29 13 32,50

40 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas

ketiga. Dalam hal ini, terdapat 19 orang siswa (47,50%) berada dibawah kelas

interval yang memuat skor rat-rata, 1 orang (2,50%) termasuk pada kelas yang

memuat skor rata-rata dan 20 orang siswa (50,00%) berada di atas kelas interval

yang memuat skor rata-rata. Sebaran data dalam distribusi frekuensi di atas dapat

digambarkan dalam histogram berikut ini:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

Gambar 4.1 :

Histogram data Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Model PQ4R

2. Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Model Talking

Stick (A2)

Berdasarkan hasil analisis data terhadap hasil belajar siswa yang diajar dengan

model pembelajaran Talking Stick, diperoleh skor tertinggi 21 dan skor terendah

11. Disamping itu, diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 16,175, Varians (S2)

2,754, Standar Deviasi (S) 1,66, Media (Me) 53,14, dan modus (Mo) 20,68.

Distribusi frekuensi data hasil belajar yang mengikuti pembelajaran dengan model

Talking Stick dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5:Daftar Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang Diajar

Dengan Model Talking Stick

No Interval Kelas

Frekuensi

Absolut Frekuensi Relatif

1 11 - 12 4 10,00

2 13 - 14 8 20,00

3 15 - 16 11 27,50

4 17 - 18 6 15,00

5 19 - 20 9 22,50

6 21 -22 2 5,00

40 100

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Category 114,5 17,5 20,5 23,5 26,5 29,5

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas

ketiga. Dalam hal ini, terdapat 11 orang siswa (27,50%) berada dibawah kelas

interval yang memuat skor rat-rata, 6 orang (15,00%) termasuk pada kelas yang

memuat skor rata-rata dan 23 orang siswa (57,00%) berada di atas kelas interval

yang memuat skor rata-rata. Sebaran data dalam distribusi frekuensi di atas dapat

digambarkan dalam histogram berikut ini:

Gambar 4.2 :

Histogram data Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Model Talking Stick

3. Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Motivasi Tinggi (B1)

Berdasarkan hasil analisis data terhadap hasil belajar siswa yang memiliki

motivasi tinggi, diperoleh skor tertinggi 29 dan skor terendah 15. Disamping itu,

diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 22,7, Varians (S2) 4,637, Standar Deviasi

(S) 2,15, Median (Me) 76,83, dan modus (Mo) 30,06. Distribusi frekuensi data

hasil belajar yang memiliki motivasi tinggi dapat dilihat pada tabel berikut:

0

2

4

6

8

10

12

Category 110,5 12,5 14,5 16,5 18,5 20,5 22,5

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

Tabel 4.6: Daftar Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki

Motivasi Tinggi (B1)

No Interval Kelas

Frekuensi

Absolut Frekuensi Relatif

1 15 - 17 5 12,50

2 18 - 20 13 32,50

3 21 - 23 3 7,50

4 24 - 26 6 15,00

5 27 - 29 13 32,50

40 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas

ketiga. Dalam hal ini, terdapat 18 orang siswa (47,50%) berada dibawah kelas

interval yang memuat skor rat-rata, 3 orang (7,50%) termasuk pada kelas yang

memuat skor rata-rata dan 18 orang siswa (45,00%) berada di atas kelas interval

yang memuat skor rata-rata. Sebaran data dalam distribusi frekuensi di atas dapat

digambarkan dalam histogram berikut ini:

Gambar 4.3 :

Histogram data Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Motivasi Tinggi.

0

2

4

6

8

10

12

14

Category 114,5 17,5 20,5 23,5 26,5 29,5

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

4. Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Motivasi Rendah (B2)

Berdasarkan hasil analisis data terhadap hasil belajar siswa yang memiliki

motivasi rendah, diperoleh skor tertinggi 20 dan skor terendah 11. Disamping itu,

diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 16,025, Varians (S2) 2,496, Standar

Deviasi (S) 1,58, Median (Me) 47,48, dan modus (Mo) 21,47. Distribusi frekuensi

data hasil belajar yang memiliki motivasi rendah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7: Daftar Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki

Motivasi Rendah (B2)

No Interval Kelas

Frekuensi

Absolut Frekuensi Relatif

1 11 - 12 4 10,00

2 13 - 14 8 20,00

3 15 - 16 9 22,50

4 17 - 18 12 30,00

5 19 - 20 7 17,50

40 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas

ketiga. Dalam hal ini, terdapat 19 orang siswa (47,50%) berada dibawah kelas

interval yang memuat skor rat-rata, 9 orang siswa (22,50%) termasuk pada kelas

yang memuat skor rata-rata dan 12 orang siswa (30,00%) berada di atas kelas

interval yang memuat skor rata-rata. Sebaran data dalam distribusi frekuensi di

atas dapat digambarkan dalam histogram berikut ini:

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

Gambar 4.4 :

Histogram data Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Motivasi Rendah.

5. Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Motivasi Tinggi dan

Diajar dengan Model Pembelajran PQ4R (A1B1)

Berdasarkan hasil analisis data terhadap hasil belajar siswa yang memiliki

motivasi tinggi dan diajar dengan model pembelajaran PQ4R, diperoleh skor

tertinggi 29 dan skor terendah 22. Disamping itu, diperoleh nilai skor rata-rata

sebesar 26,95, Varians (S2) 1,849, Standar Deviasi (S) 1,36, Median (Me) 124,03,

dan modus (Mo) 93,05. Distribusi frekuensi data hasil belajar yang memiliki

motivasi tinggi dan diajar dengan model pembelajaran PQ4r dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.8: Daftar Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki

Motivasi Tinggi dan Diajar dengan Model Pembelajran

PQ4R (A1B1)

No Interval Kelas

Frekuensi

Absolut Frekuensi Relatif

1 22 - 25 3 15,00

2 26 - 29 17 85,00

20 100

0

2

4

6

8

10

12

14

Category 110,5 12,5 14,5 16,5 18,5 20,5

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak terdapat penempatan interval

secara signifikan akan tetapi dapat diketahui terdapat 17 orang siswa (85,00%)

yang berada di interval bawah dan 3 orang siswa (15,00%) berada diatas kelas

interval. Sebaran data dalam distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan dalam

histogram berikut ini:

Gambar 4.5 :

Histogram data Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Motivasi Motivasi Tinggi dan

Diajar dengan Model Pembelajran PQ4R

6. Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Motivasi Tinggi dan

Diajar dengan Model Pembelajran Talking Stick (A1B1)

Berdasarkan hasil analisis data terhadap hasil belajar siswa yang memiliki

motivasi tinggi dan diajar dengan model pembelajaran Talking Stick, diperoleh

skor tertinggi 21 dan skor terendah 15. Disamping itu, diperoleh nilai skor rata-

rata sebesar 18,45, Varians (S2) 1,638, Standar Deviasi (S) 1,28, Median (Me)

64,71, dan modus (Mo) 28,59. Distribusi frekuensi data hasil belajar yang

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Category 121,5 25,5 29,5

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

memiliki motivasi tinggi dan di ajar dengan model pembelajaran Talking Stick

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9: Daftar Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki

Motivasi Tinggi dan Diajar dengan Model Pembelajran

Talking Stick (A2B1)

No Interval Kelas

Frekuensi

Absolut Frekuensi Relatif

1 15 - 17 5 25,00

2 18 - 20 13 65,00

3 21 - 23 2 10,00

20 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas

ketiga. Dalam hal ini, terdapat 2 orang siswa (10,00%) berada dibawah kelas

interval yang memuat skor rat-rata, 13 orang siswa (65,00%) termasuk pada kelas

yang memuat skor rata-rata dan 5 orang siswa (25,00%) berada di atas kelas

interval yang memuat skor rata-rata. Sebaran data dalam distribusi frekuensi di

atas dapat digambarkan dalam histogram berikut ini:

Gambar 4.6 :

Histogram data Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Motivasi Motivasi Tinggi dan

Diajar dengan Model Pembelajran Talking Stick (A2B1)

0

2

4

6

8

10

12

14

Category 114,5 17,5 23,5 20,5

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

7. Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Motivasi Rendah dan

Diajar dengan Model Pembelajran PQ4R (A1B2)

Berdasarkan hasil analisis data terhadap hasil belajar siswa yang memiliki

motivasi rendah dan diajar dengan model pembelajaran PQ4R, diperoleh skor

tertinggi 20 dan skor terendah 15. Disamping itu, diperoleh nilai skor rata-rata

sebesar 18,15, Varians (S2) 1,137, Standar Deviasi (S) 1,07, Median (Me) 68,34,

dan modus (Mo) 46,40. Distribusi frekuensi data hasil belajar yang memiliki

motivasi Rendah dan di ajar dengan model pembelajaran PQ4R dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.10: Daftar Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki

Motivasi Rendah dan Diajar dengan Model Pembelajran

PQ4R (A1B2)

No Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

1 15 - 17 4 20,00

2 18 - 20 16 80,00

20 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak terdapat penempatan interval

secara signifikan akan tetapi dapat diketahui terdapat 16 orang siswa (80,00%)

yang berada di interval bawah dan 4 orang siswa (20,00%) berada diatas kelas

interval. Sebaran data dalam distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan dalam

histogram berikut ini:

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

Gambar 4.7 :

Histogram data Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Motivasi Motivasi Rendah

dan Diajar dengan Model Pembelajran PQ4R

8. Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Motivasi Rendah dan

Diajar dengan Model Pembelajran Talking Stick (A2B2)

Berdasarkan hasil analisis data terhadap hasil belajar siswa yang memiliki

motivasi rendah dan diajar dengan model pembelajaran Talking Stick, diperoleh

skor tertinggi 16 dan skor terendah 11. Disamping itu, diperoleh nilai skor rata-

rata sebesar 13,9, Varians (S2) 1,41, Standar Deviasi (S) 1,19, Median (Me)

57,59, dan modus (Mo) 36,37. Distribusi frekuensi data hasil belajar yang

memiliki motivasi Rendah dan di ajar dengan model pembelajaran Talking Stick

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11: Daftar Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki

Motivasi Rendah dan Diajar dengan Model Pembelajran

Talking Stick (A2B2)

No Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

1 11- 13 7 35,00

2 14 - 16 13 65,00

20 100

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Category 115,5 17,5 19,5

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak terdapat penempatan interval

secara signifikan akan tetapi dapat diketahui terdapat 13 orang siswa (65,00%)

yang berada di interval bawah dan 7 orang siswa (35,00%) berada diatas kelas

interval. Sebaran data dalam distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan dalam

histogram berikut ini:

Gambar 4.8 :

Histogram data Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Motivasi Motivasi Rendah

dan Diajar dengan Model Pembelajran Talking Stick

4.3 Pengujian Homogenitas Data

Pengujian homogenitas data dalam penelitian ini dilakukan terhadap dua

kelompok: (1) dua kelompok perlakuan, yaitu antara kelompok siswa yang diajar

dengan model pembelajaran PQ4R (A1), dan kelompok siswa yang diajar dengan

model pembelajaran Talking Stick (A2), (2)dua kelompok kategori atribut subyek

penelitian, yaitu antara kelompok siswa yang memiliki motivasi tinggi (B1) dan

kelompok siswa yang memiliki motivasi rendah (B2), (3) empat kelompok sel

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Category 110,5 13,5 16,5

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

dalam rancangan eksperimen yaitu antara kelompok siswa yang memiliki motivasi

tinggi dan diajar dengan model pembelajaran PQ4R (A1B1), kelompok siswa yang

memiliki motivasi tinggi dan diajar dengan model pembelajaran Talking Stick

(A2B1), kelompok siswa yang memiliki motivasi rendah dan diajar dengan model

pembelajaran PQ4R (A1B2), dan kelompok siswa yang memiliki motivasi rendah

dan diajar dengan model pembelajaran Talking Stick (A2B2).

1. Pengujian Homogenitas Varians Pada Kelompok Perlakuan A1 dan A2

Hasil perhitungan homogenitas data yang telah dilakukan dapat disajikan pada

tabel berikut:

Tabel 4.12: Ringkasan Pengujian Homogenitas Varians Skor Hasil

Belajar Siswa Pada Kelompok Perlakukan A1 dan A2

Kelompok Varians (S2) Kesimpulan

A1 4,707

1,71 2,11 Homogen A2 2,754

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan menunjukkan harga

= 1,71 dan = 2,11. Ternyata harga < ,

sehingga dapat disimpulkan H0 diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa

antara hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran PQ4R dan yang

diajar dengan model pembelajaran Talking Stick memiliki varians populasi yang

homogen.

2. Pengujian Homogenitas Varians Pada Kelompok kategori atribut subyek

Penelitian B1 dan B2

Pengujian homoogenitas dari kelompok-kelompok kategori atribut dalam

penelitian ini dilakukan seperti langkah-langkah pada kelompok sebelumnya. Dua

kelo pok yang dimaksudkan dalam pengunian ini adalah kelompok hasil belajar

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

siswa yang memiliki motivasi tinggi dan kelomplk hasil belajar siswa yang

memiliki motivasi rendah. Hasil perhitungan homogenitas data dapat disajikan

pada tabel berikut:

Tabel 4.13: Ringkasan Pengujian Homogenitas Varians Skor Hasil

Belajar Siswa Pada Kelompok Kategori Atribut Subyek

Penelitian B1 dan B2

Kelompok Varians (S2) Kesimpulan

B1 4,637

1,42 2,11 Homogen B2 2,496

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan menunjukkan

harga = 1,42 dan = 2,11. Ternyata harga < ,

sehingga dapat disimpulkan H0 diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa

antara hasil belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi dan yang memiliki

motivasi rendah, berasal dari varians populasi yang homogen.

3. Pengujian Homogenitas Varians Pada Kelompok Sel Dalam Rancangan

Eksperimen (A1B1, A2B1, A1B2 dan A2B2)

Pengujian homogenitas varians dari kelompok sel dalam penelitian ini

dilakukan sesuai dengan yang telah digunakan pada pengujian homogenitas

sebelumnya. Kelompok-kelompok tersebut adalah kelompok hasil belajar siswa

yang memiliki motivasi tinggi dan diajar dengan menggunakan model

pembelajaran PQ4R (A1B1) dan kelompok hasil belajar siswa yang memiliki

motivasi tinggi dan diajar dengan metode Talking Stick (A2B1), kelompok hasil

belajar siswa yang memiliki motivasi rendah dan diajarkan dengan model

pembelajaran PQ4R (A1B2) dan kelompok hasil belajar siswa yang memiliki

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

motivasi rendah dan diajarkan dengan model pembelajaran Talking Stick (A1B2).

Hasil perhitungan homogenitas data dapat disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.14: Ringkasan Pengujian Homogenitas Varians Pada Kelompok

Sel Dalam Rancangan Eksperimen (A1B1, A2B1, A1B2 dan

A2B2)

Klpok

Varians

Kelompok

(Si2)

Varians

Gabungan

(S2)

Harga

B Kesimpulan

A1B1 1,849

1,5084 13,57 1,223 7,81 Homogen

A2B1 1,638

A1B2 1,137

A2B2 1,41

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan menunjukkan

harga = 1,223 dan = 7,81. Ternyata harga < ,

sehingga dapat disimpulkan H0 diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa

skor hasil belajar siswa pada kelompok sel dalam rancangan eksperimen memiliki

varians populasi yang homogen.

4.4 Pengujian Hipotesis

Sebagaimana telah dikemukakan dalam bab III bahwa pengujian hipotesis

penelitian dalam ini dilakukan dengan teknik Analisis Varians 2 jalur (ANAVA 2

x 2), yang selanjutnya dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji kesamaan dua

rata-rata (uji t-test).

Analis varians dua jalur untuk mengukur pengaruh utama (main effect) dan

pengaruh interaksi (interaction effect). Pengaruh utama yang dimaksud adalah

pengaruh perbedaan metode pembelajaran (PQ4R dan Talking Stick) dan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

pengaruh perbedaan motivasi belajar (Tinggi dan Rendah) terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran surat menyurat kelas XI SMK Negeri 1 Gorontalo.

Sedang pengaruh interaksi adalah pengaruh interaksi antara model pembelajaran

dengan motivasi belajar siswa. Hasil perhitungan ANAVA 2 jalur dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.15: Rangkuman Hasil Perhitungan ANAVA Data Hasil Belajar

Siswa

Sumber

Variasi JK db RJK Fhitung Ftabel (0,05)

Antar A 812,812 1 812,812 346,557 3,96

Antar B 891,112 1 891,112

Antar AB 90,3125 1 90,3125 38,5063 3,96

Dalam 178,25 76 2,34539 - -

Total 1972,49 79 24,9682 - -

Berdasarkan rangkuman perhitungan ANAVA di atas, dapat dijelaskan:

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Dari hasil analisis varians dua jalur antar kolom diperoleh harga Fhitung=

346,557 lebih besari dari Ftabel= 3,96 pada tarf signifikan α= 0,05, dk pembilang =

1 dan dk penyebut= 76. Hal ini berarti bahwa hipoteses nol yang menyatakan

tidak terdapat perbedaan hasil belajar sisiwa yang diajar dengan model

pembelajaran PQ4R dan yang diajar dengan model pembelajaran Talking Stick

ditolak. Dengan demikian hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat

perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran PQ4R dan

yang diajar dengan model pembelajaran Talking Stick diterima secara signifikan.

Dengan adanya perbedaan hasil belajar, maka selanjutnya dapat dilihat perbedaan

skor hasil belajar siswa di antara kedua perlakuan. Hasil perhitungan

menunjukkan skor rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

pembelajaran PQ4R (A1) sebesar 22,55 lebih tinggi dari skor rata-rata hasil belajar

siswa yang diajar dengan model pembelajaran Talking Stick (A2) SEBESAR

16,175. Berdasarkan hasil analisis ini maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama menyatakan: “Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

PQ4R lebih tinggi dibandingkan yang diajar dengan model pembelajaran Talking

Stick siswa pada Mata Pelajaran Surat Menyurat di Kelas XI SMK Negeri 1

Gorontalo”, dapat diterima.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Hasil analisis varians dua jalur antar baris diperoleh harga Fhitung= 2,34539

lebih besar dari Ftabel= 3,96 pada tarf signifikansi α= 0,05, dk pembilang= 1 dan

dk penyebut = 76. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol yang menyatakan

tidak terdapat iteraksi antara model pembelajaran (PQ4R dan Talking Stick)

dengan motivasi belajar (Tinggi dan Rendah) terhadap hasil belajar siswa ditolak.

Dengan demikian hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat perbedaan hasil

belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi

rendah diterima secara signifikan. Dengan adanya perbedaan hasil belajar,

selanjutnya dapat dilihat pula mana yang lebih tinggi hasil belajar siswa diantara

kedua kategori atribut subyek penelitian. Hasil perhitungan menunjukkan skor

rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi (B1) sebesar 22,7 lebih

tinggi dari skor rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki motivasi rendah (B2)

sebesar 16,025. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan, “Terdapat

interaksi antara model pembelajaran (PQ4R dan Talking Stick) dengan motivasi

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

belajar siswa (Tinggi dan Rendah) terhadap hasil belajar siswa pada Mata

Pelajaran Surat Menyurat di Kelas XI SMK Negeri 1 Gorontalo”, dapat diterima.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Berdasarkan hasil analisis varians dua jalur antar kolom dan baris diperoleh

harga Fhitung= 38,5063 lebih besar dari Ftabel= 3,96 pada taraf signifikansi

α=0,05, dk pembilang= 1 dan dk penyebut= 76. Hal ini berarti bawa hipotesis

nol yang menyatakan tidak terdapat perbedaan dengan model pembelajaran

PQ4R memperoleh hasil yang lebih tinggi dibandingkan yang diajar dengan

model pembelajaran Talking Stick, ditolak. Dengan demikian hipotesis

alternatif yang menyatakan terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan

motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa diterima secara signifikan.

Berdasarkan analisis ini, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang

menyatakan “Siswa yang memiliki motivasi tinggi yang diajar dengan model

pembelajaran PQ4R memperoleh hasil yang lebih tinggi dibandingkan yang

diajar dengan model pembelajaran Talking Stick pada Mata Pelajaran Surat

Menyurat di Kelas XI SMK Negeri 1 Gorontalo”. Dapat diterima.

4. Pengujian Hipotesis Keempat

Dari hasil analisis untuk kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar

tinggi menunjukkan, bahwa model pembelajaran PQ4R memberikan pengaruh

yang lebih baik terhadap hasil belajar siswa dibandingkan dengan model

pembelajaran Talking Stick. Hal ini terbukti dengan haraga thitung=

3,54239>ttabel= 2,84 pada tarf signifikansi α=0,05. Disamping itu dapat dilihat

pada nilai rata-rata hasil belajar dari kelompok A1B2 ( ) lebih tinggi dari

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

kelompok A2B2 ( ). Artinya, hipotesis ini diterima atau teruji secara

signifikan.

4.5 Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan kajian

terhadap temuan penelitian sebagaimana diuraikan sebelumnya, yaitu hasil belajar

siswa yang mengikuti model pembelajaran PQ4R lebih tinggi dibandingkan yang

mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Talking Stick pada mata

pelajaran surat menyurat. Disamping itu, dilakukan pula pembahasan tentang

interaksi model pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran surat menyurat.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa hasil

belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran PQ4R lebih tinggi

dibandingkan denga yang diajar dengan model pembelajaran Talking Stick pada

mata pelajaran surat menyurat. Hal ini memberikan gambaran bahwa penggunaan

model pembelajaran PQ4R dalam pembelajaran mata pelajaran surat menyurat

memberikan peluang yang lebih baik bagi siswa untuk dapat menyerap dengan

baik materi pelajaran, hingga terdapat peningkatan hasil belajar siswa.

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa

memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

surat menyurat dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda pula.

Siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih unggul dari pada siswa yang memiliki

motivasi rendah terhadap hasil belajar siswa.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …eprints.ung.ac.id/2832/9/2012-2-87203-211408136-bab4-29012013031922.pdfyang pasti tentang fungsi-fungsi, pengelompokkan-pengelompokkan

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil

belajr siswa antara siswa yang memiliki motivasi tinggi dengan perbedaan model

pembelajaran yaitu model pembelajaran PQ4R dan model pembelajaran Talking

Stick pada mata pelajaran surat menyurat. Dengan memperhatikan karakteristik

mata pelajaran surat menyurat, maka penggunaan model pembelajaran PQ4R

dianggap paling tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran dibandingkan

dengan penggunaan model pembelajaran Talking Stick, baik terhadap siswa yang

memiliki motivasi tinggi maupun siswa yang memiliki motivasi rendah.