bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi...
TRANSCRIPT
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi subjek penelitian
Penelitian dilakukan oleh penulis di SMP Negeri 4 Temanggung, dengan sebjek
siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa
perempuan. Penulis melakukan penelitian dengan mengambil subjek kelas VII C, karena
sesuai dengan data penulis bahwa kelas tersebut memiliki interaksi sosial yang kurang
dibandingkan dengan kelas-kelas lainnya.
Penulis mengambil 32 siswa yang menjadi subjek penelitian yang diambil
berdasarkan hasil dari skala interaksi sosial yang diadaptasi oleh penulis berdasarkan
teorinya Partowisastro (dalam Supriyadi, 2011). Dan membagi menjadi 2 kelompok yaitu
16 siswa kelompok eksperimen dan 16 siswa kelompok kontrol.
4.2. Pengumpulan Data
Penelitian dilakukan pada hari Jumat,19 April 2013 di SMP Negeri 4 Temanggung,
dengan subjek penelitian sebanyak 32 siswa. Dari 32 siswa tersebut penulis membagi 2
kelompok yaitu 16 siswa kelompok eksperimen dan 16 siswa kelompok kontrol. Penulis
melakukan layanan bimbingan kelompok kepada eksperimen sebanyak 8 kali pertemuan
yang dilakukan seminggu 2 kali.
4.4 Tahap-Tahap Dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok
4.4.1. Tahap Layanan Bimbingan Kelompok
1) Tahap Pertama dilaksanakan tanggal 18 Desember 2013
Pada tahap pertama adalah mengumpulkan para peserta yang melakukan
layanan bimbingan kelompok. Langkah awal ini dimulai dengan penjelasan
37
tentang adanya layanan bimbingan kelompok bagi para siswa, pengertian, tujuan
dan kegunaan bimbingan kelompok merencanakan waktu dan tempat
penyelenggaraan kegiatan bimbingan kelompok dan sekaligus pembentukan
norma. Semua kelompok eksperimen sepakat untuk mengadakan bimbingan
kelompok seminggu 2 kali pertemuan, dengan hari yang sudah ditentukan dan
disetujui oleh guru BK.
Penulis mengajak siswa untuk saling mengenal anggota kelompok dan
menjelaskan bagaimana siswa harus mengikuti bimbingan kelompok ini dan
mematuhi peraturan dalam bentuk kelompok, menciptakan suasana aman dan
senyaman mungkin agar siswa dapat saling terbuka satu sama lain, sehingga
dapat mencapai tujuan. Pada tahap pertama ini penulis menggunkan metode
permainan tentang menjalin hubungan yang akrab bersama teman, permainan
tersebut di beri nama“ Gambar Berantakan”.
Tujuan dari permainan ini adalah agar siswa dapat membangun hubungan
yang baik sesama teman dan terjadi komunikasi, antara siswa satu dengan siswa
yang lainnya dapat berkomunikasi dengan baik. Pelaksanaan permainan ini
siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4
orang. Salah satu dari kelompok ada yang berperan sebagai pemimpin
kelompok.
Penulis menyediakan beberapa gambar yang sudah dipotong dan diacak
dengan gambar-gambar yang lain. Kemudian kelompok diinstruksikan untuk
menyusun potongan gambar tersebut menjadi gambar yang sempurna. Pemimpin
kelompok bertugas untuk memberkan instruksi kepada anggotanya. Yang dinilai
38
dari permainan ini adalah bagaimana kreatifitas, kekompakan, dan kerjasamanya
antar anggota satu dengan anggota yang lainnya.
Dari penilaian tersebut penulis dapat menilai kekompakan dan
kerjasamanya antar kelompok. Setelah setiap kelompok melakukan permainan
tersebut, penulis kemudian menjelaskan atau memberikan materi yang
bersangkutan dengan menjalin hubungan yang akrab sesama teman dan
bagaimana cara mereka dapat bergaul dengan teman sebayanya.
Pada tahap pertama ini siswa kurang antusias, karena siswa masih merasa
malu-malu untuk terbuka sesama temannya, namun siswa dapat merespon
permainannya dengan cukup baik dan apa yang diinstruksikan oleh penulis.
Suasana dalam pemberian layanan pun juga berjalan dengan baik.
2) Tahap kedua dilakukan pada tanggal 20 Desember 2013
Pada tahap kedua ini penulis memberikan kegiatan permainan tentang
memperoleh penerimaan dari teman sebayanya yaitu dengan topik
permasalahan “ Sikap Menghargai” tujuan dari kegiatan ini agar siswa dapat
menghargai pendapat teman yang satu dengan teman yang lainnya dan
memperoleh penerimaan yang baik dari teman –temannya. Pelaksanaan
permainan ini siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing – masing kelompok
sudah disediakan oleh penulis 1 buah botol dan 1 kotak korek api, masing–
masing kelompok bekerja sama untuk membuat sarang korek api, jadi kelompok
memasukkan korek api tersebut di dalam botol dan diusahakan bagaimana
caranya agar korek api didalam botol tersebut bisa terbentuk menjadi sarang.
39
Yang dibutuhkan disini adalah kerjasama dan sikap menghargai pendapat
teman sekelompoknya. Setiap kelompok mempunyai cara sendiri-sendiri untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. Dalam menyelesaikan permasalahan
tersebut otomatis anggota satu dengan yang lainnya saling bertukar pikiran
untuk menyelesaikannya agar terbentuk sarang korek api. Sehingga didalam
kelompok ini secara tidak langsung akan terbententuk suatu kerjasama antar tim
dan saling menghargai perasaan orang lain.
Kemudian penulis menyampaikan penjelasan tentang sikap menghargai
sesama teman, cara-cara penerimaan pendapat teman satu dengan teman yang
lainnya, agar tejadi suatu komunikasi yang baik dan tidak terjadi gepgepan.
Dalam tahap ini siswa dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan sudah sedikit
kelihatan siswa dapat menerima teman-temannya dengan baik.
3) Tahap ketiga dilakukan pada tanggal 23 Desember 2013
Pada tahap ini penulis memberikan materi tentang kerjasama, dan
dilakukan dengan permainan yang diberi nama “ Kompak Berdiri”. Penulis
mengajak semua siswa yang melakukan treatmen untuk keluar ruangan dan
membentuk pada lingkaran besar, penulis menjelaskan bagaimana cara
permainan tersebut, setelah siswa paham, penulis membagi siswa menjadi 4
kelompok dengan sistem berhitung, tujuannya agar siswa tidak hanya bergaul
dengan kelompoknya saja tapi juga dapat bergaul dengan kelompok lain. Setelah
siswa sudah mendapat kelompoknya masing-masing, siswa diminta untuk
berkumpul dengan teman kelompok barunya.
40
Sesudah itu setiap kelompok memperhatikan intrsuksi dari pemimpin
keompok, yaitu semua siswa berdiri dengan tangan bergandengan dan kaki
saling bertumpu, siswa diminta untuk bekerjasama agar dapat berdiri dengan
kompak, tanpa tangan memegang tanah atau kaki yang berpijak pada tanah.
Kegitatan ini pun dapat dilakukan oleh kelompok dengan baik.
Selanjutnya, setelah permainan selesai dilakukan, penulis menjelaskan
tentang pentingnya kerjasama. Pada tahap ini antusias siswa sangat terlihat
sekali, antusias dan respon siswa terhadap materi juga sangat baik. Sudah
banyak perubahan dan kemajuan dibandingkan dengan pertemuan pertama dan
kedua.
4) Tahap keempat dilakukan pada tanggal 27 Desember 2013
Dalam tahap ini penulis memberikan materi tentang “Komunikasi”.
Sebelum penulis masuk pada meteri tersebut penulis memberikan apersepsi yang
berhubungan dengan komunikasi yang diketahui oleh siswa. Setelah apersepsi
terjawab semua, penulis menjelaskan dan memberikan gambaran sedikit tentang
komunikasi yang baik. Setelah itu penulis mengajak siswa untuk keluar ruangan
dan berada di lapangan basket, karena materi akan diberikan dengan media
permainan yang diberi nama oleh penulis “ Pemberi, Penerima, Pengganggu”.
Siswa diminta berkelompok sesuai dengan kelompok yang sudah dibentuk
secara berhitung, dan dibentuk 3 kelompok, kelompok pertama menjadi
kelompok pemberi, kelompok kedua menjadi penerima dan kelompok ketiga
menjadi pengganggu.
41
Dalam permainan ini ketua kelompok harus memperhatikan aba-aba yang
diberikan oleh penulis. Permainan ini bertujuan untuk melatih konsentrasi siswa
selain itu dapat memberikan informasi yang jelas terhapat teman-temannya
tanpa ada perasaan minder atau malu, karena semua teman itu sama tidak ada
perbedaannya. Dalam melaksanakan permainan itu siswa diminta secara
bergantian, jadi ketiga kelompok itu bisa merasakan sebagai
pemberi,pengganggu dan penerima.
Setelah permaian selesai, penulis dan siswa melakukan diskusi bersama
tentang apa yang dapat diambil dari permainan tersebut yang berkaitan dengan
komunikasi. Pada tahap ini siswa sangat antusias dalam mengikuti layanan,
respon siswa terhadap materi juga baik selain itu partisipasi siswa dalam
mengikuti layanan juga sangat baik.
5) Tahap Kelima dilakukan pada tanggal 29 Desember 2013
Dalam tahap ini penulis memberikan materi tentang “ Sikap Saling
Terbuka”. Sebelum masuk pada materi tersebut penulis sedikit memberikan
games kecil diluar materi untuk membuat nyaman dan rileks siswa agar tidak
jenuh dan bosan. Setelah games selesai dilakukan, penulis mengajak siswa untuk
keluar dari ruangan, agar siswa bebas berekspresi dan tidak jenuh. Kemudian
penulis meminta siswa untuk membuat lingkaran besar setelah itu penulis
mengajak bertukar pikiran apa yang diketahui tentang sikap saling terbuka.
Sesudah siswa paham penulis memberikan materi dengan media
permainan yaitu “ Bermain Balok”, siswa di bagi menjadi 4 kelompok, lalu
penulis menyiapkan peralatan yang akan di gunakan dalam permainan tersebut.
42
Setelah itu pemimpin kelompok harus mengikuti instruksi penulis, tujuan untuk
melakukan permainan ini adalah agar siswa dapat berkomunikasi dengan baik
dan berani mngatakan pendapatnya yang sesuai dengan bangunan yang sedang
di buatnya dan harus ada keterbukaan agar balok yang tersusun sesuai dengan
keinginan kelompok.
Setelah permainan selesai, siswa diminta untuk berkumpul untuk
membahas dan mencari manfaat dari permainan tersebut, bahwa keterbukaan
dalam kelompok itu sangat penting untuk menyelesaikan dan menyatukan
pemikiran yang sepaham. Pada tahap ini, siswa sangat antusias dalam mengikuti
layanan, respon siswa terhadap materi yang diberikan pun juga sangat baik,
partisipasi siswa dalam mengikuti layanan pun juga cukup baik.
6) Tahap keenam dilakukan pada tanggal 31 Desember 2013
Dalam tahap ini penulis memberikan materi tentang memberian motivasi
sesama teman. Sebelum penulis masuk pada materi penulis memberikan sedikit
games ringan untuk membuat suasana menjadi rileks. Kemudian setelah itu
mengajak siswa untuk berbagi pengalaman satu sama lain tentang masalah yang
sedang dihadapi oleh siswa yang berhubungan dengan motivasi siswa.
Dari pengalaman yang sudah dijelaskan satu sama lain, penulis mengajak
siswa untuk berdiskusi kelompok tentang permasalahan tersebut, namun
sebelum melakukan diskusi siswa mendapatkan materi dengan media permainan
yang diberi nama “ Membangun Piramida”. Jadi penulis mengajak siswa untuk
keluar dari ruangan, setelah itu penulis membentuk siswa untuk membuat
lingkaran besar dan penulis pun menjelaskan peraturan permainannya setelah
43
siswa paham, penulis membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan cara
berhitung.
Penulis menyiapkan beberapa gelas aqua dan rafia jadi nanti siswa diminta
untuk menyusun piramida dengan cara mengambil gelas aquanya dengan
menggunakan raffia tanpa bantuan dari tangan. Maksud dari permainan ini
adalah agar siswa dapat kompak, saling bertukar pikiran, tidak egois dan saling
mendukung satu sama lain tanpa ada yang menjatuhkan. Setelah permainan
selesai dilakukan siswa diminta untuk berkumpul dan membahas bersama
penulis tujuan dari permainan tersebut dan manfaat yang dapat diambil dari
permainnan tersebut adalah saling menghargai pendapat orang lain dan saling
memotivasi satu sama lain untuk mendapatkan suatu hasil yang optimal.
Pada tahap ini siswa sangat antusias dalam mengikuti layanan. respon
siswa terhadap materi juga baik, selain itu partisipasi siswa dalam mengikuti
layanan pun juga sangat baik.
7) Tahap Ketujuh dilakukan pada tanggal 3 Januari 2014
Pada tahap ketujuh ini penulis akan memberikan materi tentang
membangun kepercayaan sesama teman sebaya, layanan yang akan diberikan
oleh siswa yaitu dengan permainan yang diberi judul “ Malaikat Pelindung”
tujuan dari games tersebut adalah terciptanya hubungan yang harmonis dan
saling percaya antara kelompok dalam menghadapi suatu persoalan.
Pelaksanaan permainan ini dilakukan didalam aula, dimana sudah terbagi
kelompoknya menjadi 4 kelompok. Permainannya adalah siswa menggabungkan
beberapa meja yang ada diaula tersebut 1 kelompok mendapat 4 meja dan 1
44
kursi. Jadi siswa diminta menggabungkan meja tersebut berjejeran setelah itu 1
meja dinaikan dan atasnya masih diletakkan kursi, nanti salah satu siswa ada
yang naik diatas kursi tersebut dan teman-teman kelompoknya berada
dibawahnya. Yang digunakan dalam permainan ini adalah kepercayaan dan
yakin bahwa dia akan merasa aman bersama dengan teman-temannya.
Ketika permainan ini sudah dilakukan dan ada beberapa kelompok yang
berhasil. Ada beberapa kelompok yang kurang kompak, Setelah permainan ini
selesai dilaksanakan, kemudian siswa dan penulis melaksanakan diskusi
kelompok, mengambil makna dari permainan yang sudah dilakukan tadi. Intinya
dari permainan itu adalah harus ada kekompakan dan kepercayaan sesama teman
dalam menyelesaikan persoalan.
Kemudian penulis memberikan sedikit materi dan penekanan mengenai
kepercayaan sesama teman. Pada tahap ini siswa sangat antusias dalam
mengikuti layanan, respon siswa terhadap materi juga baik,selain itu partisipasi
siswa dalam mengikuti layananan juga sangat baik.
8) Tahap kedelapan dilakukan pada tanggal 6 Januari 2014
Dalam tahap ini, penulis memberikan materi tentang pemanfaatan waktu
bersama kelompok. Tujuan dari kegiatan ini agar siswa dapat memanfaatkan
waktu antara bermain, belajar, bersama teman-teman seusianya. Pelaksanaan
permainan ini dibagi menjadi 4 kelompok dengan cara berhitung agar tidak
terjadi perbedaan sesama teman.
Pelaksanaannya adalah masing-msing kelompok memasukan batu besar
kedalam gelas aqua kemudian isi lagi dengan pasir, usahakan aqua gelas tersebut
45
terisi penuh tanpa ada batu kerikil tidak tersisa dan aqua terisi penuh tanpa cela
yang kosong. Aqua gelas adalah ibarat waktu, batu besar ibarat kegiatan kita
misalnya, belajar, sedangan batu krikil,air dan pasir ibarat selingan misalnya
bermain. Inti dari permainan tersebut adalah agar siswa dapat memanfaatkan
waktu dengan baik antara kapan harus belajar dan kapan harus bermain bersama
teman agar selalu terbina hubungan yang baik dan selalu ada komunikasi yang
baik antara teman yang satu dengan teman yang lainnya.
Pada tahap ini siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan bimbingan
kelompok, respon siswa terhadap materi juga baik selain itu partisipasi siswa
dalam mengikuti layanan juga sangat baik.
4.4.2. Respon Siswa Selama Layanan
Selama mengikuti layanan bimbingan kelompok, respon siswa terhadap materi
layanan sangat berfariasi. Hal ini bisa dilihat dari hasil sebagai berikut :
1. Tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2013
Pada tahap ini, siswa kurang antusias dengan apa yang mereka kerjakan.
Dalam tahap pertama ini, penulis menggunakan layanan permainan yang
berjudul “ Gambar Berantakan”. Dari enam belas siswa yang mengikuti layanan,
partisipasi siswa secara keseluruhan berjalan cukup baik. Hal ini dibuktikan
dengan keenambelas siswa yang kurang berperan aktif dalam mengikuti layanan.
Dilihat dari aktifitas siswa dalam tahap pertama ini sudah berjalan cukup
baik meskipun masin terdapat beberapa siswa yang masih merasa malu dalam
mengikutinya. Untuk kelancaran dan suasana layanan berjalan baik. Hal ini
dibuktikan dengan suasana yang sedikit hidup karena semua siswa sudah paham
46
akan tugasnya di permainan pertama ini, namun siswa masih merasa canggung
dan kurang percaya diri walau itu sesama teman sendiri.
2. Tahap kedua dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2013
Pada tahap kedua,penulis memberikan materi tentang“Memperoleh
penerimaan dari teman sebaya”. Pada tahap ini penulis menggunakan layanan
permainan yang diberi nama “Sarang Korek Api”. Dari keenambelas siswa yang
mengikuti layanan antusias mereka mulai berjalan dengan sangat baik. Hal ini
dibuktikan dengan penulis memberikan instruksi tentang permainan apa yang
akan mereka kerjakan, mereka dengan segera bisa mengikutinya.
Aktifitas mereka pun terbilang sangat baik dengan bukti mereka aktif akan
tugas masing-masing. Partisipasi mereka dikatakan berjalan dengan baik,
buktinya tidak ada seorang pun dari mereka yang berangkat pada saat penulis
memberikan layanan. Untuk kelancaran pada layanan tahap kedua ini dapat
dikatakan berjalan baik, karena tidak ada hambatan yang terjadi pada layanan
kali ini. Selain itu susasana layanan pada tahap kedua ini berjalan dengan baik,
karena masing-masing siswa dapat merasakan manfaat dan keuntungan yang
bisa diambil pada layanan ini.
3. Tahap Ketiga dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2013
Pada tahap ini, penulis memberikan materi layanan tentang “ Kerjasama”.
Penulis menggunakan layanan dengan teknik permainan yang diberi nama “
Kompak Berdiri”. Partisipasi siswa sangat baik dar pertemuan pertama sampai
pertemuan ketiga ini tidak ada yang tidak hadir semua mengikuti kegiatan ini
dengan baik, hanya pada pertemuan pertama saja yang masih malu-malu dan
47
kurang percaya diri. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan layanan ini sangat
bagus, hal ini terbukti dengan mereka bisa mengikuti permainan Kompak
Berdiri dengan sukses.
Untuk aktifitas siswa dapat dikatakan berjalan sangat baik dan lancer,
karena semua peserta dapat mengikuti dan berperan aktif dalam permainan yang
dibuat oleh penulis. Suasana dan kelancaran layanan dinilai berjalan dengan baik
dibuktikan dengan suasana dalam permainan bisa hidup karena masing-masing
siswa mengikuti kegiatan permainan dengan gembira.
4. Tahap keempat dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2013
Pada tahap keempat kali ini, penulis melakukan layanan dengan metode
permainan dan diskusi. Materi yang diberikan adalah tentang “Komunikasi’’.
Tahap keempat ini siswa sangat antusias sekali dalam mengikuti layanan, karena
siswa sangat menikmati kegiatan yang diberikan oleh penulis.
Penulis memberikan layanan dengan teknik permainan dan diskusi
permainannya dinamakan “Pemberi, Penerima, Pengganggu”. Permainan ini
bertujuan untuk membantu siswa agar dapat berkomunikasi dengan baik, selain
itu juga melatih konsentrasi siwa pada lawan bicaranya. Permainan ini sangat
seru karena masih banyak siswa yang kurang konsentrasi dalam permaianan
tersebut sehingga banyak yang salah dalam memberikan informasi dan
menerima informasi. Partisipasi siswa ditahap ini berjalan kurang baik, karena
siswa kurang focus. Aktivitas yang dilakukan oleh siswa sangat baik karena
siswa aktif dalam mengikuti kegiatan layanan tersebut.
48
Kelancaran layanan berjalan dengan baik tanpa ada hambatan sedikit pun.
Sedangkan untuk suasana layanan berjalan denganbaik karena siswa bisa
merasakan keadaan yang nyama, kondusif dan menyenangkan selama mengikuti
layanan bimbingan kelompok.
5. Tahap kelima dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2013
Pada tahap kelima ini penulis memberikan materi tentang sikap saling
terbuka sesama teman sebaya. Penulis memberikan materi ini dengan layanan
permainan dan diskusi, siswa sangat antusias dalam mengiuti kegiatan layanan
terebut. Semua dapat berpartisipasi dengan baik. Dan siswa dapat bergerak
sangat aktif ketika penulis memberikan intruksi dalam melakukan permainan
tersebut.
Sehingga dapat dilihat pada suasana layanan berjalan dengan lancer dan
kondusif. Kegiatan ini juga dapat diambil manfaatnya oleh para siswa.
Kelancaran pada kegiatan ini sangat baik.
6. Tahap keenam dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2013
Pada tahap ini penulis melakukan layanan dengan permainan, diskusi dan
tanya jawab tentang apa yang dapat diambil dari permainan tersebut. Penulis
memberikan materi tentang” memberikan Motivasi Sesama Teman” dengan
mengambil permainan yang diberi nama “membangun Piramida”. Tujuannya
agar siswa dapat saling mendukung satu sama lain keputusan teman-temannya
dan saling menghargai satu sama lain antara teman satu dengan teman yang
lainnya. Antusias siswa dalam mengikuti layanan berjalan dengan baik, terbukti
dengan mereka tertarik dalam mengikuti permainan.
49
Partisipasi siswa sangat baik karena semua siswa berjalan dengan baik dan
sesuai yang diharapkan oleh penulis, semua siswa juga aktif dalam melakukan
diskusi dan Tanya jawab yang diberikan oleh penulis.suasana layanan berjalan
dengan baik karena disini siswa dapat merasakan kenyamanan selama mengikuti
kegiatan layanan tersebut.selain itu pada tahap ini pun dilakukan dengan hati
senang dan dapat berjalan dengan lancar walau cuaca tidak mendukung.
7. Tahap ini dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2014
Pada tahap ketuju penulis memberikan materi dengan menggunakan
layanan permainan tentang “ membangun Kepercayaan” dengan menggunakan
permainan yang diberi nama “ Malaikat Pelindung” terlihat sangat jelas pada
tahap ini siswa dapat dapat mengikuti kegiatan dengan sangat antusias, karena
mereka sangat tertarik permainan yang diberikan oleh penulis.
Siswa dalam kelompoknya diminta untuk saling percaya kepada teman-
temannya, karena dalam permainan ini melatih siswa untuk saling percaya dan
komunikasi dengan baik agar permainan tersebut dapat berhasil. Partisipasi
siswa dalam melakukan kegiatan ini sangat baik. Mereka juga sangat aktif dalam
mengikuti kegiatan tersebut, tidak ada siswa yang pasif semuanya memberikan
argument dan memberika kepercayanaan kepada teman sekelompoknya agar
dapat berhasil dalam menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi di
depannya.
50
Suasana layanan sangat hidup karena masing-masing siswa senang dalam
mengikuti kegiatan tersebut pada tahap ini penulis tidak mengalami hambatan
karena penulis melakukan kegiatannya didalam ruangan. Layanan dapat berjalan
denan lancer sesuai yang diharapkn oleh penulis.
8. Tahap ini dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2014
Pada tahap kedelapan ini, penulis memberikan materi tentang Managemen
waktu bersama teman. Disini penulis memberikan materi layanan dengan
menggunakan teknik bermain, permainannya disebut Managemen Waktu.
Permainannya sangat simple tetapi mengandung makna bahwa setiap siswa
harus bisa mengatur waktunya, kapan belajar, bermain dan berkumpul dengan
teman sebanyanya, agar hubungan pertemanannya dapat berjalan dengan baik,
sehingga selalu terjadi interaksi sesama teman sebayanya.
Siswa sangat antusias dalam mengikuti layanan kali ini, walau tetdapat
beberapa orang yang kurang bersemangat dikarenakan kondisi badan yang
kurang sehat.tetapi aktifitas siswa dapat dikatakan berjalan dengan aik karena
mereka aktif dalam mengikuti permainannya. Semua siswa dapat berpartisipasi,
suasana layanan pun dapat dikataan berjalan dengan baik menskipun terdapat
kendala. Semua dapat berjalan dengan lancar.
4.3.3. Test Akhir ( Post test)
Test akhir atau post tes dilakukan pada hari Senin, 6 Januari 2014 di ruang kelas
VII C SMP Negeri 4 Temanggung, pada saat pulang sekolah kepada 32 Siswa yang
menjadi subjek penelitian pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Test akhir
51
atau post test yang berupa skala interaksi sosial dengan jumlah item pertanyaan sebanyak
40 yang harus diisi oleh subjek penelitian.
Selanjutnya penulis mengolah data dan menganalisis hasil skala interaksi sosial
yang diisi oleh kelompok eksperimen dengan menggunakan teknik analisis Mann
Whitney dengan bantuan SPSS for window’s 16 Release.
4.4 Analisis Data
Sebelum penulis melakukan layanan bimbingan kelompok terlebih dalu penulis
melakukan pengukuran (pretest) terhadap 32 siswa di kelas VII C SMP Negeri 4
Temanggung, dibawah ini data pretest Interaksi sosial pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Tabel 4.1. Hasil Pretest Interaksi Sosial Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol
No Nama Skor
Kategori
Interaksi sosial
EKS Ko EKS KO EKS KO
1 ML AS 98 102 1 3
2 PK FF 96 106 1 3
3 DN RS 90 100 1 2
4 JD RA 99 110 1 4
5 OD FJ 97 108 1 4
6 SD NZ 98 105 1 3
7 AM MT 96 106 1 3
8 MM AR 99 100 1 2
9 MF FH 94 103 1 3
10 LN BA 95 102 1 3
11 GA SN 99 101 1 2
12 LK EW 91 107 1 3
13 EF RW 93 106 1 3
14 FM SA 92 104 1 3
15 AS EA 98 102 1 3
16 AF CA 97 106 1 3
Keterangan
52
Eks : Eksperimen
KO : Kontrol
1: Kategori SR
2 :Kategori R
3 : Kategori T
4 : Kategori ST
Dari tabel 4.1 bahwa ada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Dalam kelompok eksperimen terdapat 16 siswa dan 16 siswa terdapat
pada kelompok control
Tabel 4.2. Uji Homogenitas Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol dengan
Mann Whitney dengan hasil berikut
Ranks
KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks
NIS EKSPERIMEN 16 16.88 270.00
KONTROL 16 16.13 258.00
Total 32
Test Statistics (b)
NIS
Mann-Whitney U 122.000
Wilcoxon W 258.000
Z -.227
Asymp. Sig. (2-tailed) .820
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .838a
a. Not corrected for ties.
a. Grouping Variable: KELOMPOK
Berdasarkan tabel 4.2 bahwa hasil uji homogenitas dari kelompok eksperimen dan
kontrol yaitu Asymp.Sig. (2-tailed) 0,820 >0.050. sedangkan mean rank untuk kelompok
eksperimen 16.88 dan mean rank 16.13 untuk kelompok kontrol. Dari hasil diatas, dapat
53
disimpulkan bahwa ada perbedaan atau homogennya antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, penulis membuat rancangan treatment berupa
layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik permainan kerja sama dan
komunikasi, kepada kelompok eksperimen yang akan dilakukan kegiatan treatment
tersebut sebanyak delapan kali pertemuan, tetapi pada kelompok kontrol tidak menerima
treatmen. Penyusunan tema atau topik dalam kegiatan layanan disesuaikan dengan
kebutuhan siswa berdasarkan hasil skor dan prosentase pada kelompok. Setelah kegiatan
treatment dilakukan pada kelompok eksperimen, ternyata terjadi perubahan skor antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil dari pengolahan skala interaksi sosial
pada saat post test terdapat 16 siswa kelas VII C SMP N 4 Temanggung, dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.3. Perbedaan Data Skor Pre test dan Post Test sebagai berikut :
No Kode
Nama
Skor Pre-
Test
Kategori
Pre- Test
SkorPost-
Test
Katagori
Post-Test
1. ML 98
Rendah 119 Tinggi
2. PK 96
Rendah 113 Rendah
3. DN 90
Rendah 119 Tinggi
4. JD 99
Rendah 122 Tinggi
5. OD 97
Rendah 119 Tinggi
6. SD 98
Rendah 121 Tinggi
7. AM 96
Rendah 118 Tinggi
8. MM 99
Rendah 112 Rendah
9. MF 94
Rendah 118 Tinggi
54
10. LN 95
Rendah 119 Tinggi
11 GA 99
Rendah 119 Tinggi
12 LK 91
Rendah 119 Rendah
13 EF 93
Rendah 112 Tinggi
14 FM 92
Rendah 119 Tinggi
15 AS 98
Rendah 121 Tinggi
16 AF 97
Rendah 118 Tinggi
Jumlah 1532
1888
Rata-rata 95.75 118
Berdasarkan hasil tabel 4.3 terjadi perubahan skor pada kelompok eksperimen. sebelum
dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok setelah dilakukan uji hasil post test.
Sebanyak 13 siswa yang berkategori tinggi dan ada 3 siswa yang masih berada pada
berkategori rendah. Berikut ini tabel 4.4 merupakan perbandingan hasil post test pada
kelompok eksperimen dan kontrol :
Tabel 4.4. Perbandingan Antara Pre Test dan Post Test Kelompok eksperimen
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
NIS Pre Test 16 7.76 77.60
Post Test 16 14.26 142.60
Total 32
55
Dari hasil tabel 4.3. menunjukan bahwa perbandingan antara hasil pretest dan
posttest kelompok eksperimen dengan menggunakan Mann Whitney dengan nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) 0,039<0,050 yang artinya signifikan dan mean rank pada kelompok pre
eksperimen adalah 7,76 sedangkan mean rank pada kelompok post eksperimen adalah
14,25 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan dan peningkatan antara sebesar
7,00.
Tabel 4.5. Uji Posttes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol dengan Mann
Whitney dengan hasil berikut :
Test Statisticsb
NKB
Mann-Whitney U 23.500
Wilcoxon W 76.500
Z -2.085
Asymp. Sig. (2-tailed) .039
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)] .036
a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Post Test eksperimen 16 20.75 332.00
Kontrol 16 12.25 196.00
Total 32
56
Dari hasil tabel 4.5 menunjukan bahwa post test kelompok eksperimen dan
kontrol dengan menggunakan Mann Whitney menghasilkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
0.010< 0.050 dengan mean rank post test pada kelompok eksperimen 20.75 sedangkan
mean rank post test pada kelompok kontrol adalah 12.25 yang berarti terdapat
peningkatan yang signifikan antara hasil postest kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
4.5 Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini hipotesis yang penulis ajukan adalah “Ada peningkatan yang
signifikan pada peningkatan interaksi sosial dengan menggunakan layanan bimbingan
kelompok dengan teknik permainan kelas VII C SMP N 4 Temanggung. Dari hasil
analisis yang telah dilakukan, terdapat perbedaan interaksi sosial siswa kelas VII C antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah kelompok eksperimen diberi
layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan.
Test Statisticsb
NIS
Mann-Whitney U 60.000
Wilcoxon W 196.000
Z -2.585
Asymp. Sig. (2-tailed) .010
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]
.010a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok
57
Hasil ini dapat dilihat dari uji Mann Whitney post-test antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol diperoleh hasil yaitu Asymp. Sign. 2-tailed sebesar 0,010<0,050
yang artinya ada peningkatan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Dengan mean rank post test pada kelompok eksperimen 20.75 sedangkan mean
rank post test pada kelompok kontrol adalah 12.25. Sedangkan mean rank pre test
kelompok eksperimen sebesar 16.88 dan kelompok kontrol sebesar 16.13.
4.5. Pembahasan
Dari hasil uji hipotesis dapat disimpulakan bahwa bimbingan kelompok dengan
teknik permainan dapat meningkatkan interaksi sosias siswa, secara signifikan
ditunjukkan dengan Asymp. Sign. 2-tailed sebesar 0,010<0,050 yang artinya ada
perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ditunjukkan pula dengan mean rank pre test kelompok eksperimen sebesar 16.88 dan
kelompok kontrol sebesar 16.13. Sedangkan mean rank postest kelompok eksperimen
sebesar 20.75 dan kelompok kontrol sebesar 12.25 sehingga mean rank kelompok
eksperimen meningkat, dapat dikatakan ada peningkatan Interaksi sosial
Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan kepada kelompok eksperimen
selama proses layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan berlangsung
adalah kelompok eksperimen bisa menerima dan mempraktikan berbagai macam
permainan saat diberikan oleh penulis dengan baik, penuh antusias, perhatian, mau
merespon dengan baik, mau berpartisipasi dalam kegiatan bimbingan kelompok,
sungguh-sungguh dalam memerankan berbagai macam games dan tugas yang diberikan
oleh penulis sehingga berjalan dengan lancar.
58
Menurut Santoso (1986) Bimbingan kelompok adalah Suatu proses bantuan atau
pertolongan yang diberikan oleh pembimbing atau konselor kepada sekelompok peserta
agar mereka dapat mengembangkan diri semaksimal mungkin, lebih mengenal diri, dapat
menyesuaikan dirinya. Layanan bimbingan kelompok yang penulis berikan kepada
kelompok eksperimen dapat meningkatkan interaksi sosial VIIC smp negeri 4
temanggung kesesuaian tema dan aspek-aspek interaksi sosial siwa yang diadopsi di
dalam partowisastro ( Supriyadi, 2011) yang telah penulis buat atau yang sudah ditulis.
Hasil temuan dapat dijelaskan bahwa teknik bimbingan kelompok dengan teknik
permainan dapat meningkatkan interaksi sosial siswa kelas VII C SMP N 4 Temanggung,
sejalan dengan hasil penelitian Trisnaningsih (2011) mengatakan bahwa keberhasilan
layanan bimbingan kelompok, dapat meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial
sesama teman. Sosial sesama teman mengalami peningkatan signifikan setelah
pemberian layanan bimbingan kelompok.