bab iv hasil penelitian dan...

23
37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Ngadisepi 01 Semester 2 Tahun 2012/2013 dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan, seperti tercantum dalam jadwal penelitian. Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian No Hari / Tanggal Kegiatan 1 Sabtu, 23 maret 2013 Pertemuan ke- 1 siklus 1 Selasa, 26 matet 2013 Pertemuan ke- 2 siklus 1 2 Kamis, 28 maret 2013 Pertemuan ke- I siklus 2 Sabtu, 30 maret 2013 Pertemuan ke- 2 siklus 2 Penelitian dilakukan di kelas 6 Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 Semester 2 Tahun Pelajaran 20012/2013 yang berjumlah 21 siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, terlihat dari nilai hasil evaluasi peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang telah dilakukan masih ada peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM > 70). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 4.2 dan 4.3.

Upload: vuongnhu

Post on 19-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Kondisi Pra Siklus

Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Ngadisepi 01 Semester 2 Tahun

2012/2013 dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan, seperti tercantum dalam jadwal

penelitian.

Tabel 4.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Hari / Tanggal Kegiatan

1 Sabtu, 23 maret 2013 Pertemuan ke- 1 siklus 1

Selasa, 26 matet 2013 Pertemuan ke- 2 siklus 1

2 Kamis, 28 maret 2013 Pertemuan ke- I siklus 2

Sabtu, 30 maret 2013 Pertemuan ke- 2 siklus 2

Penelitian dilakukan di kelas 6 Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01

Semester 2 Tahun Pelajaran 20012/2013 yang berjumlah 21 siswa pada

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Berdasarkan hasil observasi yang telah

dilakukan, terlihat dari nilai hasil evaluasi peserta didik pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam yang telah dilakukan masih ada peserta didik memperoleh

nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM > 70). Diperoleh data hasil

pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh

peneliti yang terdapat dalam tabel 4.2 dan 4.3.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

38

Tabel 4.2

Destribusi Frekuensi Nilai IPA Siswa Kelas 6 SDN 01 Ngadisepi Semester 2

Tahun 2012/2013 Pra Siklus.

Frekuensi Persentase Keterangan

Ketuntasan

KKM

(> 70)

76-81 1 4,76% Tuntas 52, 38%

70-75 10 47,62%

64-69 5 23,81%

Tidak Tuntas 47,62% 58-63 3 14,28%

52-57 1 4,76%

46-51 1 4,76%

Jumlah 21 100,00%

Nilai Rata- rata 68, 05

Nilai Tertinggi 88 Ketuntasan Siswa 11

Nilai Terendah 50 Ketidaktuntasan Siswa 10

Dari tabel 4.2 destribusi frekuensi nilai pada mata Ilmu Pengetahuan Alam

pembelajaran belum dikuasai oleh siswa hampir setengah dari jumlah siswa yang

belum tuntas hasil belajarnya yang belum memenuhi KKM (>70). Diketahui pada

skor 46-57 frekuensinya ada 1 siswa dengan persentase 4,76% dari jumlah

keseluruhan siswa yang tidak tuntas, dari skor nilai antara 52-57 frekuensinya ada

1 siswa dengan persentase 4,76% dari jumlah keseluruhan siswa tidak tuntas, skor

nilai anatara 58-63 frekuensinya ada 3 siswa dengan persentase 14,28% dari

jumlah keseluruhan siswa tidak tuntas, skor nilai antara 64-69 frekuensinya ada 5

dengan persentase 28,81% siswa yang tidak tuntas, dari skor nilai antara 70-75

frekuensinya ada 10 siswa dengan persentase 47,62% siswa yang tuntas dan skor

76 -81 frekuensinya ada 1 siswa dengan persentase 4,76% siswa yang tuntas.

Dari keterangan tabel 4.2, diketahui hasil belajar siswa paling tinggi

frekuensi berada dalam skor 70 – 75 dengan frekuensi 10. Hal ini dapat diartikan

jika pengetahuan siswa dalam menguasai materi masih dalam pemahaman rata-

rata. Untuk penguasaan materi siswapun masih ada siswa yang memiliki hasil

belajar rendah yang terlihat dalam skor 46-51 dengan frekuensinya ada 2 siswa,

dari 52-57 frekuensinya ada 1 siswa, dari skor 58-63 frekuensinya ada 3 siswa,

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

39

dan di skor 64-69 frekuensinya ada 5 siswa. Dari banyaknya hasil belajar siswa

yang berjumlah 10 siswa ini menjadi penyebab nilai rata- rata kelas juga tidak

memenuhi KKM, karena rata- rata lekas yang diperoleh sebesar 68,05, sedangkan

KKM untuk mata pelajaran IPA sebesar 70,00.

Bedasarkan ulasan tentang rendahnya hasil belajar IPA tersebut, peneliti

merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu meningkatkan

hasil belajar siswa, khususnya siswa kelas 6 Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01

Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2012/2013 pada

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Berdasarkan tabel 4.2. dapat

digambarkan melalui gambar 4.1 dan gambar 4.2.

Gambar 4.1

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 6 SD N Ngadisepi 01 Semester 2 Tahun

2012/2013 Pra Siklus.

Pada hasil ketuntasan KKM (> 70) terdapat persentase 52,38% siswa yang

tuntas KKM, dan persentase 47,62% siswa yang belum tuntas KKM. Dari

persentase tersebut disajikan dalam gambar diagram lingkaran dalam tabel 4.2.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

40

Gambar 4.2

Ketuuntasan IPA Siswa Kelas VI SD N Ngadisepi 01 Semester 2 Tahun

2012/2013 Pra Siklus.

Dari gambar 4.2 terlihat ketuntasan hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran IPA antara siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas hampir sebanding

yaitu terdapat 52,38% siswa yang nilainya dibulatkan menjadi 52% atau

sejumlah 11 siswa tuntas KKM, dan 47,62% yang dibulatkan menjadi 48% atau

sejumlah 10 siswa yang belum tuntas KKM.

Sehingga perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam penting dilakukan. Salah satu cara

untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan memperbaiki model pembelajaran

yang dilakukan guru. Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dirancang, peneliti

menggunakan metode pembelajaran pemberian tugas untuk membantu siswa

melakukan kemandirian belajar dengan yakin kepada dirinya masing-masing,

yang nantinya akan berdampak pada hasil belajar mereka. Metode pemberian

tugas ini dikolaborasikan dengan media video. Hal ini dilakukan guru dalam

menyampaikan materi “Sistem Tata Surya” karena di dalam pengenalan alam

semesta anak perlu mengetahui gambaran alam semesta melalui tiruan gambar

bergerak agar konsep alam semesta tidak salah dalam pengetahuan masing-masing

siswa, karena anak SD usia 7-12 tahun masih dalam tahap perkembangan

operasional konkret (Jean Piaget, 1969)

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

41

4.1.2 Pelaksanaan Siklus 1

4.1.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus 1

Hasil belajar pra siklus merupakan bahan acuan sebagai refleksi untuk

melakukan tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam. Dalam perencanaan siklus 1 guru melakukan kegiatan:

1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan metode pemberian tugas

dalam materi pokok “Sistem Tata Surya”.

2) Menyiapkan media yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran yang

berupa media video dengan judul jelajah antariksa.

3) Memberikan siswa tugas untuk mencatat hal- hal penting selama mereka

(siswa) menyaksikan tampilan video jelajah antariksa.

4) Melakukan refleksi pembelajaran setelah siswa menyaksikan tampilan video,

dengan menyuruh beberapa siswa untuk maju ke depan kelas membacakan

hasil ringkasan mereka dalam melakukan ringkasan hal- hal penting selama

menyaksikan video jelajah anatariksa.

5) Menyiapkan tes evaluasi pada akhir pembelajaran siklus 1.

6) Melakukan pengamatan selama guru melakukan pembelajaran, untuk melihat

perkembangan atau penyimpangan apa saja yang terjadi selama KBM,

sehingga dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk perbaikan

pembelajaran yang akan dilakukan untuk pertemuan selanjutnya.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 dilakukan sebanyak 2 kali

pertemuan yang dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dengan

guru kelas 6 SD Negeri 01 Ngadisepi. Dalam kegiatan implementasi RPP,

pembelajaran dilakukan oleh guru kelas 6, hal ini sesuai dengan acuaan PTK yang

dilakukan peneliti yaitu menggunakan PTK jenis kolaboratif dengan guru

bertindak sebagai pelaksana pembelajaran dan peneliti bertindak sebagai

pengamat atau observer.

Pertemuan ke- I siklus 1 dilakukan pada hari sabtu, 23 maret 2013.

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama siklus 1 ini adalah.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

42

I. Kegiatan Awal

Guru melakukan salam pembuka pembelajaran, kemudian menanyakan

siswa dalam mengikiuti pembelajaran, dan guru melakukan apersepsi kepada

siswa. Apersepsi ini dilakukan guru dengan menanyakan “Anak- anak, di kelas V

kalian telah mempelajari Bumi dan Alam Semesta. Apa itu alam semesta? Ada

apa saja di alam semesta? Coba kalian sebutkan nama- nama planet yang ada di

galaksi kita? Apa saja itu? (Siswa menjawab). Ya, pada materi ini kita akan

mempelajari tentang Tata Surya dengan lebih dalam lagi”. Setelah itu guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai setelah anak- anak belajar

IPA.

II. Kegiatan Inti

Kegiatan inti terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kegiatan eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan ekplorasi dilakukan dengan guru membantu

siswa untuk menemukan konsep tata surya dengan pendiskripsian gambar yang

dibawa guru. Dalam kegiatan ini siswa saling memberikan pendapat mereka

masing- masing tentang tata surya. Setelah siswa memahami konsep tata surya,

guru menyuruh 9 siswa untuk mempraktekkan susunan tata surya dengan

matahari sebagai pusat tata surya agar konsep tata surya lebih baik diterima oleh

siswa.

Kegiatan elaborasi dilakukan dengan siswa diberikan tugas untuk mancatat

apa saja yang mereka saksikan selama tampilan video jelajah antariksa

berlangsung ke dalam ringkasan, tampilan video jelajah antariksa ini membantu

siswa memahami tentang konsep matahari, planet- planet yang ada dalam tata

surya bedasarkan pembagian planet dalam dan planet luar. Setelah siswa

menyaksikan tampilan video, siswa melakukan tukar pendapat dengan teman-

teman tentang konsep tata surya dengan adanya matahari sebagai pusat tata surya

yang dikelilingi plannet-planet dengan guru bertindak sebagai fasilitator dalam

kegiatan ini.

Kegiatan konfirmasi dilakukan dengan guru menunjuk beberapa siswa

untuk maju ke depan kelas menyampaikan hasil catatan mereka selama

pemberian tugas sesuai perrintah yang diberikan guru melalui tampilan video

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

43

jelajah antariksa, setelah siswa selesai menyampaikan hasil catatannya guru

memberikan tanggapan atas penyampaian materi yang dikemukan oleh siswa

apabila keterangan yang diberikan siswa tepat, maka guru memberikan penguatan

dengan tepuk tangan. Jika yang dikemukakan siswa kurang tepat guru dapat

meluruskan yang dikemukakan oleh siswa. Setelah itu guru melakukan melakukan

tanya jawab dengan siswa tentang hal- hal yang belum dipahami oleh siswa.

III. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilakukan dengan guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan materi (refleksi) yang telah dipelajari dan guru memberikan tugas

kepada siswa untuk mempelajari kembali materi yang sudah siswa mereka

terimadi sekolah.

Pertemuan ke- 2 siklus 1 dilakukan pada hari selasa, 26 maret 2013.

Didalam pertemuan ke- 2 ini pelaksanaanya sama seperti pada pertemuan

pertama. Kegiatan pembelajaran dibagi kedalam tiga tahapan, yaitu kegiatan awal,

inti dan akhir.

I. Kegiatan Awal

Dalam kegiatan ini guru melakukan salam pembuka, kemudian guru

bersama siswa melakukan doa pagi yang dipimpin oleh ketua kelas untuk

mengawali pembelajaran. Setelah itu guru melakukan absensi, dan apersepsi.

Apersepsi dilakukan dengan bertanya kepada beberapa siswa secara individu

mengenai materi yang telah disampaikan dalah pertemuan ke- I, hal ini untuk

mengingatkan kembali materi kepada siswa untuk mengawali pembelajaran.

Pertanyaan yang diberikan guru kepada siswa diberikan secara acak dengan

pertanyaan antara lain tentang pengertian tata surya, urutan tata surya, alasan

matahari sebagai pusat tata surya dan penjelasan planet dalam dan planet luar.

II. Kegiatan Inti

Kegiatan inti ini dibagi kedalam tiga bagian, yaitu kegiatan eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi guru menyuruh beberapa

siswa untuk mempraktikan proses rotasi, dan revolusi planet yang terjadi di dalam

orbitnya masing- masing. Setelah kegiatan ini selesai, siswa di libatkan untuk

menggali pemahaman mereka tentang konsep rotasi dan revolusi planet.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

44

Kegiatan elaborasi dilakukan dengan guru membimbing siswa untuk

melakukan flash back pengetahuan siswa tentang pembagian planet dalam dan

planet luar, setelah itu Siswa guru memberikan tugas kepada siswa dengan

membagikan kertas warna abu-abu, coklat, hijau dan biru dengan ketentuan salah

satu warna diberikan kepada masing- masing siswa secara acak (warnanya). Guru

memberikan penjelasan tugas yang akan dilakukan siswa adalah bagi siswa yang

memperoleh kertas abu- abu harus mencatat hal- hal penting dari planet

merkurius, bagi siswa yang mendapatkan kartu wana coklat harus mencatat hal –

hal penting dari planet venus, bagi siswa yang mendapat kartu warna hijau, harus

mencatat hal – hal penting dari planet bumi, bagi siswa yang mendapatkan warna

biru, harus mencatat hal- hal penting dari planet mars. Setelah pembagian tugas

jelas siswa disajikan tampilan video jelajah antariksa.

Selanjutnya dalam kegiatan konfirmasi guru memanggil beberapa siswa

untuk mempresentasikan materi yang mereka peroleh selama menyaksikan video

jelajah antariksa, setelah siswa membacakan hasil catatannya, kemudian guru

memberikan tanggapan kepada siswanya. Bagi siswa yang tepat menerangkan

materi diberikan penguatan, dan bagi siswa yang kurang tepat menerangkan

materi diluruskan oleh guru. Setelah itu siswa melakukan kegiatan tukar

informasi dengan teman yang lain untuk mengetahui keterangan tentang planet

merkurius, venus, bumi dan mars. Setelah siswa sudah paham tentang spesifikasi

masing- masing planet guru memberikan soal evaluasiuntuk mengukur

pemahaman siswa tentang materi yang sudah dipelajari. Kemudian siswa

mengerjakan soal evaluasi secara individu.

III. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup ini dilakukan dengan Guru bersama siswa mencocokkan

soal evaluasi. Setelah kegiatan mencocokan hasil kerja siswa, terlihat siswa yang

memiliki nilai tuntas dan yang tidak tuntas. Bagi siswa yang belum tuntas

dilakukan remidial oleh guru dengan diberikan pertanyaan tentang materi secara

lisan. Setelah itu guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah

dilakukan, kemudian guru menutup pembelajaran dengan berpesan kepada siswa

untuk mempelajari materi yang telah diajarkan di rumah.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

45

4.1.2.3 Hasil Tindakan Siklus 1

Hasil tindakan dari siklus 1 diambil dari hasil evaluasi belajar yang telah

dilakukan siswa kelas 6 SD Negeri 01 Ngadisepi dengan pokok bahasan “Sistem

Tata Surya”. Berikut merupakan analisis dari hasil evaluasi siklus 1 yang di

sajikan dalam tabel.

Tabel 4. 3

Destribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Siswa Kelas 6 SDN 01 Ngadisepi Siklus 1

Tahun Pelajaran 2012/2013

Skor Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan

KKM (> 70)

> 94 1 4,76%

Tuntas

76,19 %

86-93 2 9,52%

78-85 6 28,57%

70-77 7 33,33%

62-69 3 14,29% Tidak Tuntas 23,81 %

54-61 2 9,52%

Jumlah 21 100,00 %

Nilai Rata- rata 74,76

Nilai Tertinggi 95 Ketuntasan Siswa 16

Nilai Terendah 55 Ketidaktuntasan Siswa 5

Dari tabel 4.3 destribusi frekuensi nilai pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Dari data

diketahui pada skor nilai antara 54-61 frekuensinya ada 2 siswa dengan persentase

9,52 % dari jumlah keseluruhan siswa tidak tuntas, skor nilai antara 62-69

frekuensinya ada 3 siswa dengan persentase 14,29% dari jumlah keseluruhan

siswa tidak tuntas, dari skor nilai antara 70-77 frekuensinya ada 7 siswa dengan

persentase 33,33% siswa yang tuntas, dan skor 78 85 frekuensinya 6 siswa dengan

persentase 28,57% dari jumlah keseluruhan siswa sudah tuntas, skor 86-93

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

46

frekuensinya 2 siswa dengan persentase 9,52% dan skor >94 frekuensi 1 siswa

dengan persentase 4,76% dari jumlah keseluruhan siswa yang sudah tuntas. Hasil

belahar siswa pada siklus 1 dapat dilihat pada daftar nilai siswa (terlampir).

Dari tabel terlihat nilai rata- rata kelas 74,76 sudah melebihi nilai KKM

mata pelajaran IPA yaitu 70. Dari keterangan pada tabel 4.2 dapat dilihat dalam

gambar diagram batang 4.3 dan gambar diagram lingkaran 4.4.

Gambar 4.3

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 6 SD N 01 Ngadisepi Semester 2 Tahun

2012/2013 Siklus I

Bedasarkan diagram batang 4.3 untuk siklus 1, terlihat siswa yang nilainya

berada dibawah KKM ada 5 siswa, dengan nilai anak terendah berada dalam skor

54-61 yang frekuensinya ada 2 anak. Sedangkan untuk frekuensi anak paling

banyak dalam perolehan nilai berada di dalam rentang skor 70-77 siswa, artinya

siswa sudah banyak yang berhasil meningkatkan hasil belajar mereka, selain itu

dalam rentang nilai 78-85 frekuensinya ada 6 siswa. Artinya perkembangan

kemampuan siswa menerima materi untuk meningkatkan hasil belajar sudah

meningkat katena sudah ada 15 siswa yang hasilnya terlihat memuaskan dalam

rentang nilai 70-85.

0

2

4

6

8

54-61 62-69 70-77 78-85 86-93 > 94

Frekuensi 2 3 7 6 2 1

Hasil Belajar Siswa

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

47

Gambar 4.4

Ketuntasan IPA Siswa Kelas 6 SD N 01 Ngadisepi Semester 2 Siklus I

Tahun 2012/2013

Berdasarkan pada gambar diagram 4.3 dan 4.4, jumlah siswa yang tuntas

belajar sebanyak 16 siswa dengan persentase 76,19% siswa yang tuntas.

Sedangkan siswa yang mengalami ketidaktuntasan sebesar 23,81% atau sebanyak

5 siswa.

Sehingga untuk meninggkatkan hasil belajar siswa sesuai target acuan untuk

mencapai 80% siswa tuntas sesuai nilai KKM (>70), peneliti melanjutkan

penelitian pada siklus 2 untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa agar nilai

belajar 80% siswa kelas 6 SD N 01 Ngadisepi Tahun 2012/2013 mata pelajaran

IPA di atas KKM dengan penggunakan metode pemberian tugas dan media video.

4.1.2.4. Pengamatan pada Siklus 1

Pada pertemuan ke- 1 siklus 1 dengan materi “Sistem Tata Surya” secara

umum pembelajaran pada pertemuan pertama kurang optimal. Pada pertemuan

pertama difokuskan pada pengenalan siswa terhadap metode pemberian tugas

yang di gabungkan dengan media video. Dari hasil pengamatan pada pertemuan 1,

siklus 1 kegiatan pembelajaran dengan metode pemberian tugas anak- anak sudah

cukup paham akan tugas yang diberikan oleh guru, karena mungkin terkadang

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

48

guru kelas sudah terbiasa memberikan tugas kepada siswa sehingga siswa cukup

tahu akan tugas yang mereka terima. Pada kegiatan pembelajaran inti untuk

menyaksikan video jelajah antariksa sebagai media pembelajaran untuk

memberikan materi pelajaran kepada siswa, siswa mengalami ketakjuban akan

media video pembelajaran yang digunakan, sehingga mereka memerlukan waktu

untuk beradaptasi dengan pembelajaran yang diberikan. Hampir sebagian besar

anak hanya terpaku melihat media video dan lupa akan tugas yang harus mereka

lakukan sehingga menyebabkan keributan dikelas karena harus bertanya kepada

temannya yang lain untuk mengerjakan tugas yang mereka terima.

Pada pertemuan ke- 2 siklus 1 kegiatan pembejaran cukup lancar. Guru

tidak banyak mengalami kesulitan ketika memberikan tugas kepada siswanya.

Siswa terlihat tertarik dalam pembelajaran dan mulai mengerti tugas masing-

masing selama menyaksikan tampilan video pembelajaran tentang jelajah

antariksa sesuai pembagian tugas yang mereka terima.Siswa juga mulai terbiasa

dengan tampilan video jelajah antariksa sebagai media sumber untuk mereka

mendapatkan materi pembelajaran. Sehingga suasana kelas lebih kondusif.

4.1.2.5. Refleksi Pembelajaran Siklus 1

Sebelum melakukan tindakan siklus 2 di dalam pembelajaran IPA materi

Sistem Tata Surya, diadakan refleksi dalam implementasi pembelajaran yang telah

dilaksanakan pada siklus 1. Refleksi ini bertujuan untuk mendapatkan apa saja

hambatan dan hal- hal yang perlu di tingkatkan dalam pembelajaran yang telah

dilakukan oleh guru kelas. Berikut ada beberapa simpulan dari hasil refleksi.

a. Pada pertemuan pertama implementasi pembelajaran IPA materi Sistem Tata

Surya menggunakan metode pemberian tugas dan media video kurang

optimal. Hal ini dikarena siswa masih kurang paham akan tugas yang

diberikan guru kepada mereka sehingga terjadi keributan untuk saling tanya

kepada teman- temannya tugas yang mereka terima. Selain itu mayoritas siswa

dalam menerima media video harus beradaptasi, karena mereka lebih banyak

kagum dengan adanya media pembelajaran yang ditampilkan video sehingga

mengakibatkan siswa lupa akan materi yang harus mereka dapatkan.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

49

b. Pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran sudah baik, dan siswa sudah

paham akan tugas yang mereka peroleh dalam pembelajaran, dan interaksi

antara siswa dengan guru di dalam PBM juga cukup menarik karena siswa

mulai berani untuk menerangkan mareti yang telah mereka peroleh dalam

pembelajaran, walaupun mereka harus dipanggil oleh guru terlebih dahulu.

c. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus1 yaitu 76,19% siswa yang tuntas

dalam pembelajaran. Hasil ini meningkat dibandingkan pada ketuntasan hasil

belajar siswa sebelum di adakan tindakan yaitu 52,38%. Nilai rata-rata siswa

pra siklus 68,65 meningkat pada siklus 1 yaitu 74,76. Meskipun begitu, hasil

belajar siswa siklus 1 belum mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian

ini yaitu siswa yang tuntas 80% siswa dengan perolehan nilai melebihi KKM

(70). Sehingga perlu diadakannya perbaikan dalam pembelajaran IPA

menggunakan metode pemberian tugas dan media video pada siklus 2.

4.1.3 Pelaksanaan Siklus 2

4.1.3.1. Perencanaan Tindakan Siklus 2

Hasil refleksi siklus 1 merupakan pertimbangan untuk merencanakan

tindakan dalam pembelajaran siklus 2. Tindakan awal perancangan siklus 2 yaitu:

- Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada

perbaikan pembelajaran siklus 1.

- Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus 2

- Menyiapkan bahan- bahan untuk pemberian tugas siswa.

- Menyiapkan media pembelajaran dengan video jelajah antariksa.

- Mengembangkan format evaluasi

4.1.3.2. Pelaksanaan Tidakan Siklus 2

Pelaksanaan siklus 2 dilakukan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan

pertama dilaksanakan pada kamis, 28 Maret 2013. Pembelajaran pada pertemuan

siklus ini dilakukan dengan langkah.

I. kegiatan awal

Dalam kegiatan ini guru melakukan salam pembuka untuk mengawali

pembelajaran, melakukan motivasi dengan guru meminta siswa menyanyikan lagu

“Bintang kecil” dan “Matahari terbenam”. Setelah kegiatan menyanyi dilakukan,

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

50

guru menanyakan kepada anak- anak secara klasikal “matahari sebagai pusat tata

surya dikelilingi oleh apa? Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai yaitu siswa mampu menyebutkan planet luar yang mengelilingi

matahari, serta dapat menjelaskan spesifikasi masing- masing planet luar.

II. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti dibagi ke dalam tiga bagian yaitu eksplorasi, elabirasi

dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi siswa diajak oleh guru untuk

melakukan kegiatan mengingat kembali urutan planet dalam tata surya dari yang

paling dekat dengan matahari. Kemudian siswa membedakan penggolongan

planet dalam dan planet luar.

Kegiatan elaborasi guru memberikan penjelasan pemberian tugas yang

akan dilakukan siswa dengan ketentuan bagi siswa yang mendapatkan kartu warna

coklat harus mencatat hal-hal penting dari planet Jupiter, bagi siswa yang

mendapat kartu warna hijau, harus mencatat hal-hal penting dari planet saturnus,

bagi siswa yang mendapatkan kartu warna abu-abu harus mencatat hal-hal penting

dari planet Uranus, bagi siswa yang mendapat kartu warna biru, harus mencatat

hal-hal penting dari planet neptunus. Kegiatan pencatatan hal-hal penting dari

planet tersebut dilakukan siswa ketika menyaksikan tampilan video jelajah

antariksa.

Dalam kegiatan konfirmasi guru mengintruksikan kepada siswanya untuk

memperhatikan temannya yang nanti akan mempresentasikan hasil catatannya ke

dapan kelas dan mencatat hal penting dari masing- masing planet yang dibacakan

(ukuran planet, jarak dengan matahari, waktu rotasi dan revolusi, ciri- ciri planet

dan satelit yang dimiliki planet). Siswa yang akan membacakan hasil catatannya

di depan kelas dihimbau untuk tunjuk jari membacakan tugasnya sesuai tugas

yang diberikan guru. Setelah itu guru memberikan tanggapan atas yang

disampaikan oleh siswanya didepan kelas.

III. Kegiatan penutup

Dalam kegiatan ini guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran

dengan menyimpulkan spesifikasi masing- masing planet, setelah itu guru

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

51

menutup pembelajaran dengan mengingatkan kepada siswa untuk tidak lupa

mempelajari kembali materi yang diperoleh di rumah.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada sabtu, 30 Maret 2013. Kegiatan

pembelajaran pada pertemuan kedua ini hampir sama pada pertemuan pertama.

I. Kegiatan awal

Dalam kegiatan ini guru melakukan salam pembuka. Kemudian

melakukan doa pagi. Setelah itu guru melakukan absensi kelas. Kemudian guru

melakukan apersepsi dengan kegiatan mengingat kembali materi yang telah

dipelajari untuk mengukur kesiapan siswa menerima materi baru, dan guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah siswa mngetahui

dan dapat menjelaskan benda- benda langit selain planet.

II. Kegiatan inti

Kegiatan inti terbagi kedalam tiga bagian yaitu eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi siswa diberikan tugas mengamati gambar

benda langit. (Komet, Meteorid, Asteroid dan Satelit), kemudian siswa dibimbing

untuk siswa melakukan kegiatan membedakan ciri fisik benda langit. Kegiatan

elaborasi ini guru menyajikan video jelajah atnariksa, dengan siswa diberi tugas

untuk mencatat spesifikasi tentang benda- benda langit. (meteor, asteroid, satelit

dan komet). Kegiatan konfirmasi dilakukan dengan guru menyuruh beberapa

siswa menyampaikan hasil kegiatan mencatatnya kepada teman- teman sekelas

mereka. Kemudian guru melakukan kegiatan evaluasi, setelah evaluasi yang

dilakukan siswa selesai, guru bersama siswa mencocokkan hasil evaluasi siswa.

III. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup ini guru bersama siswa menyimpulkan

pembelajaran hari ini bahwa benda- benda langit itu ada selain planet yaitu komet

yang memiliki ekor yang panjang, asteroid yang hanya ada diantara orbit yupiter

dan saturnus, juga meteorid yaitu batu-batuan luar angkasa. Setelah itu guru

mengakhiri pembelajaran dengan melakukan salam penutup pembelajaran.

4.1.3.3. Hasil Tindakan Siklus 2

Hasil belajar siswa siklus 2 setelah dilakukan dalam pembelajaran melalui

metode pemberian tugas dan media video diperoleh hasil seperti pada tabel 4.3.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

52

Tabel 4.4

Destribusi Frekuensi Nilai IPA Siswa Kelas 6 SDN 01 Ngadisepi Siklus 2

Tahun Pelajaran 2012/2013

Skor Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan

KKM (> 70)

> 98 2 9,52%

Tuntas 90,48 %

91 - 97 1 4,76%

84 - 90 4 19,06%

77 - 83 6 28,57%

70 - 76 6 28,57%

63 - 69 2 9,52% Tidak Tuntas 9,52 %

Jumlah 21 100,00%

Nilai Rata- rata 80,00

Nilai Tertinggi 100 Ketuntasan Siswa 19

Nilai Terendah 65 Ketidaktuntasan Siswa 2

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada siklus 2 ini dengan menggunakan

metode pemberian tugas dan media video dalam mata pelajaran IPA hasil belajar

siswa lebih meningkat dibandingkan dengan hasil perolehan hasil belajar pada

siklus 1. Pada Skor nilai > 98 frekeuensinya ada 2 siswa yang mendapatkan skor

100 dengan persentase 9,52% dari jumlah keseluruhan siswa mengalami

ketuntasan, pada skor nilai antara 91-97 frekuensiya ada 1 siswa dengan frekuensi

4,76% dari jumlah keseluruhan siswa mengalami ketuntasan, pada skor 84-90

frekuensinya 4 siswa dengan persentase 19,06%, pada skor 77-83 dan 70-76

frekuensinya sama- sama ada 6 siswa dengan persentase 28,57% . Dan dengan

nilai rata-rata kelas 80,00. sedangkan nilai 100 adalah tertinggi yang berhasil di

dapat siswa, sedangkan nilai terendahnya adalah 65. Dari keterangan pada tabel

4.3 dapat dilihat dalam gambar diagram batang 4.5 dan diagram lingkaran 4.6.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

53

Gambar 4.5

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 6 SD N 01 Ngadisepi Semester 2 Siklus 2

Tahun 2012/2013

Dari gambar rentang skor terendah 63-69 hanya 2 anak. Sedangkan di

dalam rentang nilai 70-90 berjumlah 16 anak. Siswa yang memahami materi

semakin banyak sehingga hasil belajar siswa semakin meningkat. Ketidaktuntasan

hasil belajar siswa semakin rendah, hal ini dapat dilihat dari gambar 4.6.

Gambar 4.6

Ketuntasan IPA Siswa Kelas 6 SD N 01 Ngadisepi Semester 2 Siklus 2 Tahun

2012/2013

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

54

Dari gambar diagram lingkaran terlihat nilai ketuntasan siswa 90,48%

dibulatkan menjadi 90%, sedangkan yang tidak tuntas hanya 2 siswa dengan

persentase 9,52% yang dibulatkan menjadi 10%. Sehingga pembelajaran dengan

metode pembelajaran pemberian tugas dan media video pada siklus 2

pembelajaran sudah berhasil sesuai indikator kinerja pada penelitian yaitu 80%

dari jumlah siswa memperoleh hasil belajar sama dengan KKM (>70).

4.1.3.4. Pengamatan pada Siklus 2

Dari observasi yang dilakukan peneliti dalam implementasi pembelajaran

siklus 2 mengalami peningkatan dan mengalami kelancaran pembelajaran. Hal ini

disebabkan beberapa faktor diantaranya:

1. Siswa sudah paham dengan metode pemberian tugas yang diberikan guru

kepada mereka.

2. Siswa terbiasa untuk menerima materi melalui pemberian video jelajah

antariksa.

3. Siswa mengalami penerimaan pembelajaran secara lebih nyata menggunakan

metode pemberian tugas dan media video, sehingga mereka mendapat

pengalaman belajar yang bermakna, berbeda dengan pembelajaran

konvensisonal yang selama ini dilakukan oleh guru mereka.

4.1.3.5. Refleksi Pembelajaran Siklus 2

Setelah siklus 1 dan siklus 2 dilakukan oleh guru yang didampingi peneliti,

peneliti dan guru kelas merasa puas. karena indikator kinerja telah tercapai

dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas 6 SD N 01 Ngadisepi tahun

2012/2013.

Dari hasil belajar siswa kelas 6 SD N 01 Ngadisepi terdapat 2 siswa yang

tidak tuntas sesuai dengan KKM mata pelajaran IPA. Hal ini dikarenakan siswa

yang mendapatkan nilai rendah tersebut kurang memiliki kemampuan dalam daya

ingat, sehingga materi yang dia terima terkadang tidak mudah diserap, dan

membutuhkan pengulangan materi berkali- kali agar siswa mampu memahami

materi yang diajarkan.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

55

Sedangkan salah seorang anak lagi merupakan anak yang kurang memiliki

semangat belajar, sehingga dia tidak memiliki dorongan dari dalam dirinya untuk

belajar dengan serius.

4.2 Analisis Data

Penelitian dilakukan di kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 01 Ngadisepi

Semester II Tahun Pelajaran 20012/2013 yang berjumlah 21 siswa pada

pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan bisa terlihat

dari hasil evaluasi peserta didik pada mata pelajaran IPA diperoleh data hasil

pembelajaran sebelum dan sesuadah tindakan. Terlihat pada tebel 4.4

Tabel 4.5

Perbandingan Ketuntasan KKM Mata Pelajaran Ilmu pengetahuan Alam

Siswa Kelas 6 SD N 01 Ngadisepi Tahun 2012/2013

Ketuntasan

KKM (70) Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Tuntas 52,38% 76,19% 90,48%

Tidak Tintas 47,62% 23,81% 9,52%

Dari data tabel diatas terlihat adanya peningkatan hasil belajar dari pra

siklus dengan persentase 52,38% ke dalam siklus 1dengan persentase 76,19.

Dengan penggunaan metode pemberian tugas dengan media video lebih dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2 dengan persentase

90,48%. Sehingga persentase ketidaktuntasan pra siklus sebesar 47,62% menurun

pada siklus 2 menjadi 9,52%. Perkembangan ketuntasan hasil belajar siswa ini

dapat dilihat dalam gambar diagram lingkaran 4.7 dan diagram grafik dalam tabel

4.8.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

56

Gambar 4.7

Hasil Ketuntasan Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas 6 SD N 01 Ngadisepi

Semester 2 Tahun 2012/2013

Dalam gambar diagram lingkaran terjadi kenaikan tingkat ketntasan siswa

yang nilainya melebihi KKM (>70). Dari gambar terlihat ketika hasil belajar IPA

kelas 6 SD N 01 Ngadisepi di kondisi awal pra siklus, ketuntasan siswa adalah

41% dari jumlah keseluruhan siswa dengan frekuensi 21. Kemudian setelah

dilakukan evaluasi hasil belajar siklus 1 ketuntasan siswa mengalami peningkatan

mencapai 24%, hal ini cukup memuaskan karena hasil belajar siswa meningkat.

Selelah itu dilakukan lagi siklus 2 dan hasilnya 35 % kenaikan ketuntasan siswa.

Selain itu juga dijabarkan dalam diagram titik dibawah ini.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

57

Gambar 4.8

Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 6 SD N 01 Ngadisepi Semester

2 Tahun 2012/2013

Terlihat pada siklus pra siklus anak yang tidak berhasil berjumlah 11 anak,

pada siklus 1 yang belum berhasil berjumlah 6 anak, dan pada siklus 2 hanya 2

anak. Ketuntasan siswa yang nilainya > 70 dapat meningkat hingga 9 anak

mengalami ketuntasan.

4.3 Pembahasan

Bedasarkan hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas 6 SD

Negeri 01 Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung ditemukan

bahwa tingkat hasil belajar siswa masih rendah, hal ini disebabkan pemahaman

siswa dalam mata pelajaran IPA belum menekankan pada aspek perolehan

pembelajaran yang lebih bermakna, sehingga materi kurang dapat diterima oleh

siswa yang berakibat hasil belajar siswa menjadi rendah. Proses pembelajaran

sebelum tindakan menunjukkan bahwa siswa masih pasif, siswa lebih cenderung

mendengarkan ceramah guru sehingga siswa terkesan bosan pada proses

pembelajaran. Siswa terlihat jenuh karena pembelajaran selalu monoton sehingga

nilai rata-rata pelajaran IPA rendah. Nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebelum

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

58

tindakan adalah rata- rata kelas 68,05 yang masih kurang dari KKM IPA (> 70),

dengan nilai terendah 50 dan yang tertinggi adalah 80. Adanya perbandingan yang

signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas karena siswa yang

sudah mencapai ketuntasan telah mampu memahami materi yang disajikan oleh

guru walaupun hanya dengan ceramah saja, karena kemampuan siswa untuk

menerima materi berbeda- beda, sehingga diperlukan tindakan sesuai yaitu

bagaimana menekankan pada aspek kemandirian siswa untuk menerima materi

sesuai kemampuan mereka yang menekankan pada pengalaman yang berbeda

dengan memperluas pengetahuan baru dengan metode pemberian tugas. Hal ini

sesuai tingkat perkembangan usia anak sekolah dasar yang masih dalam tahapan

operasional konkrit (7- 12tahun) dimana siswa akan lebih paham bila siswa dapat

melihat sesuatu yang konkrit atau nyata dan dapat terlibat aktif dalam kegiatan

pembelajaran dengan perolehan pengalaman masing- masing.

Selain itu agar kegiatan pembelajaran dalam materi “Sistem Tata Surya”

diperlukan alat bantu sebagai media yang mampu memberikan informasi yang

lebih nyata dapat menggunakan media video. Dengan media video ini dapat

memenipulasi ruang dan waktu. Sebagai contohnya dapat menampilkan objek

antariksa yang lokasinya berada di belahan dunia lain dapat dihadirkan melalui

video.

Dengan mengkolaborasikan metode pemberian tugas dengan media video

ini, akan meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar siswa

didapatkan dari hasil perolehan nilai siklus 1 dan 2.

1. Siklus 1

Penerapan tindakan Siklus I dengan penerapan pembelajaran IPA dengan

metode pemberian tugas dan media video, siswa yang mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM >70) sebanyak 16 siswa atau 76,19%. Hanya ada 5

siswa yang tidak tuntas dengan persentase 23,81% dari keseluruhan jumlah 21

siswa. Sedangkan rata- rata kelas telah melebihi KKM dengan perolehan 74,76,

tetapi belum mencapai indikator kerja yang di jadikan acuan 80% siswa

memperoleh nilai melebihi KKM, sehingga dilanjutkan dengan pembelajaran pada

siklus 2.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/5/T1_292009092_BAB IV.pdf · Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76%

59

2. Siklus 2

Hasil belajar pada siklus 2 dengan penerapan pembelajaran IPA dengan

metode pemberian tugas dan media video, siswa yang mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM >70) sebanyak 19 siswa atau 90,48%. Hanya ada 2

siswa yang tidak tuntas dengan persentase 9,52% dari keseluruhan jumlah 21

siswa. Sedangkan rata- rata kelas telah melebihi KKM dengan perolehan 80,00.

Pada hasil belajar siklus 2 ini melebihi acuan indikator kerja yaitu 80%.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Masruroh (2006) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Tugas dan

Resitasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 2 Semester 2 Pokok

Bahasan Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel SMP Islam Sultan Agung

I Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006”. Peneltian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah ada pengaruh antara metode pemberian tugas dengan hasil

belajar siswa. Salah satu hasil dari penelitian ada pengaruh dan hubungan yang

berarti antara penggunaan metode tugas dan resitasi dengan hasil belajar siswa.

Selain itu penggunaan media video membantu siswa memperoleh

pengetahuan yang lebih baik. Bedasarkan penelitian yang dilakukan Siwi (2012)

dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan

Menyimak Dongeng pada Mata Pelajaran bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD

Negeri Panjatan, Panjatan, Kulon Progo Tahun 2011 / 2012”, menunjukkan

adanya pengaruh penggunaan media video terhadap kemampuan belajar siswa.

Oleh karena itu, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dengan

menggunakan metode pemberian tugas dengan media video dapat dijadikan

sebagai alat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.