bab iv hasil penelitian dan...

33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Klasifikasi Emosi Tokoh dalam Novel Bunga di Atas Bara Ditinjau dari Rasa Bersalah dan Rasa Bersalah yang Dipendam a) Tokoh Ir. Mariolo Tokoh Ir. Mariolo bertemu dengan tokoh Makawarrau. Pertemuan tersebut tidak pernah terbayangkan oleh mereka berdua sebelumnya. Ir. Mariolo meminta maaf atas masa lalunya dengan Andi Makawarrau. Hal tersebut seperti yang terdapat pada kutipan berikut ini. “‟Kau, Daeng?‟ sapa Mariolo dalam suarah melemah.” “Ya, ini aku. Andi Makawarrau. Ternyata Tuhan akhirnya mempertemukan kita dengan keadaan seperti ini,‟ ungkapanya perlahan.” “‟Maafkan aku, Daeng,‟ mohon Mariolo tulus.” (Bunga di Atas Bara, hal. 75) Kutipan di atas dengan jelas menggambarkan rasa malu dan bersalah Ir. Mariolo terhadap Andi Makawarrau. Pertemuan mereka tersebut membawa Ir. Mariolo untuk meminta maaf atas semua kesalahan yang telah dia buat dan sebuah luka yang dia goreskan di hati Andi Makawarrau. Hal tersebut karena sebelum pernikahan Andi Darauleng dan Andi Makawarrau berlangsung dia telah menitipkan sebuah janin di dalam perut Andi Darauleng. Janin tersebut adalah Donna yang kini dia lindungi dengan bertaruh nyawa.

Upload: buixuyen

Post on 13-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Klasifikasi Emosi Tokoh dalam Novel Bunga di Atas Bara Ditinjau

dari Rasa Bersalah dan Rasa Bersalah yang Dipendam

a) Tokoh Ir. Mariolo

Tokoh Ir. Mariolo bertemu dengan tokoh Makawarrau. Pertemuan tersebut

tidak pernah terbayangkan oleh mereka berdua sebelumnya. Ir. Mariolo meminta

maaf atas masa lalunya dengan Andi Makawarrau. Hal tersebut seperti yang

terdapat pada kutipan berikut ini.

“‟Kau, Daeng?‟ sapa Mariolo dalam suarah melemah.”

“Ya, ini aku. Andi Makawarrau. Ternyata Tuhan akhirnya

mempertemukan kita dengan keadaan seperti ini,‟ ungkapanya perlahan.”

“‟Maafkan aku, Daeng,‟ mohon Mariolo tulus.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 75)

Kutipan di atas dengan jelas menggambarkan rasa malu dan bersalah Ir.

Mariolo terhadap Andi Makawarrau. Pertemuan mereka tersebut membawa Ir.

Mariolo untuk meminta maaf atas semua kesalahan yang telah dia buat dan

sebuah luka yang dia goreskan di hati Andi Makawarrau. Hal tersebut karena

sebelum pernikahan Andi Darauleng dan Andi Makawarrau berlangsung dia telah

menitipkan sebuah janin di dalam perut Andi Darauleng. Janin tersebut adalah

Donna yang kini dia lindungi dengan bertaruh nyawa.

b) Tokoh Donna

Mereka bertahan untuk menggugurkan kandungan Donna tetapi semuanya

tidak berhasil. Donna yang semakin terpuruk dalam rasa takut dan perasaan

bersalah, serta takut perutnya yang semakin membuncit akan dikettahui orang

kemudian memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Hal tersebut seperti yang

terdapat pada kutipan di bawah ini.

“Akhirnya Donna memutuskan untuk pulang ke orang tuanya.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 42)

Kutipan di atas menjelaskan rasa bersalah atas tindakan yang telah

dilakukannya serta usaha untuk menggugurkan kandungan yang tidak kunjung

berhasil membuat Donna memutuskan untuk pulang ke rumah. Dia merasa hanya

hal ini yang bisa dia tempuh pada akhirnya. Rasa bersalah yang ada dalam diri

Donna tersebut akhirnya dicurhankan kepada kedua orang tuanya. Hal tersebut

seperti yang terdapan dalam kutipan berikut ini.

“Ibu dan anak itu sama-sama tenggelam dalam derai air mata. Donna

mengaku apa adanya dengan aib yang telah dilakoninya. “begitulah,

semuanya terjadi, diluar control kesadaran kami. Kami hanya tak ingin

dipisahkan. Ampuni kami bunda,…. Petta.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 43)

Donna dengan penuh penyesalan mulai menceritakan kembali semua

kejadian yang menimpa dirinya. Dia tahu orang tuanya pasti sangat marah dan

kecewa terhadap dirinya. Donna terus meminta maaf kepada kedua orang tuanya

tersebut atas kesalah besar yang telah diperbuatnya.

Semua orang tua pasti tetap akan membantu dan menuntun anaknya ketika

mendapatkan masalah. Hal serupa juga yang dirasakan Donna. Donna tetap dijaga

dan dirawat oleh kedua orang tuanya. Di rumahnya tersebut Donna tetap hanyut

dalam rasa bersalah dan kesedihannya yang semakin mendalam. Rasa bersalah

yang terus dipendamnya tersebut membuat dia menghukum dirinya sendiri

dengan terus berdiam diri. Hal tersebut seperti yang terdapat dalam kutipan

berikut ini.

“Hari-hari penuh derita itu akhirnya datang juga. Seperti pagi itu, saat

penduduk desa masih terlelap dalam buaian embun subuh, Donna sudah

Nampak di depan jendela. Matanya menerawang jauh sarat penantian.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 45)

Kutipan di atas menjelaskan tentang Donna yang mulai menghukum

dirinya sendiri. Donna terus berdiam diri dan bermurung durjam menanti sebuah

harapan kedatangan sang kekasih yang tak kunjung tiba. Namun, dalam

lamunannya tersebut dia diganggu oleh nyanyian seorang pemuda desa yang

dirasa menyindir dirinya. Donna pun marah karena hal tersebut. Hal tersebut

seperti yang terdapat dalam kutipan berikut ini.

“Begitu berulang-ulang pemuda desa urakan itu bernyanyi dan bersyair.

Nadanya bak menyindir kehadiran Donna. Donna pun dibuat gerah

karena ulahnya. Wajahnya jengah mendengar syair yang dirasa

menyindirnya. Dengan jengkel Donna meninggalkan jendela yang

kemudian disambut tawa cekakakan sang pemuda. Ketika ada pemuda

lain yang lewat ia malah menyindir dengan lebih tajam.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 46)

4.1.2 Klasifikasi Emosi Tokoh dalam Novel Bunga di Atas Bara Ditinjau

dari Menghukum Diri Sendiri

a) Tokoh Donna

Semua orang tua pasti tetap akan membantu dan menuntun anaknya ketika

mendapatkan masalah. Hal serupa juga yang dirasakan Donna. Donna tetap dijaga

dan dirawat oleh kedua orang tuanya. Di rumahnya tersebut Donna tetap hanyut

dalam rasa bersalah dan kesedihannya yang semakin mendalam. Rasa bersalah

yang terus dipendamnya tersebut membuat dia menghukum dirinya sendiri

dengan terus berdiam diri. Hal tersebut seperti yang terdapat dalam kutipan

berikut ini.

“Hari-hari penuh derita itu akhirnya datang juga. Seperti pagi itu, saat

penduduk desa masih terlelap dalam buaian embun subuh, Donna sudah

Nampak di depan jendela. Matanya menerawang jauh sarat penantian.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 45)

Kutipan di atas menjelaskan tentang Donna yang mulai menghukum

dirinya sendiri. Donna terus berdiam diri dan bermurung durjam menanti sebuah

harapan kedatangan sang kekasih yang tak kunjung tiba.

4.1.3 Klasifikasi Emosi Tokoh dalam Novel Bunga di Atas Bara Ditinjau

dari Rasa Malu

a) Tokoh Andi Makkawarau

Tokoh Andi Makkawarau merupakan ayah yang membesarkan Donna dan

suami dari Andi Darauleng. Andi Makkawarau merupakan keluarga bangsawan

yang terpandang di mata masyarakat desa tempat tinggalnya. Andi Makkawarau

juga merupakan tokoh yang sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan sangat

memperdulikan pandangan masyarakat terhadap martabat keluarganya. Hal

tersebut seperti yang terdapat pada kutipan di bawah ini.

“Keduanya tenggelam dalam diam beberapa saat. „Perutmu yang semakin

besar tak akan mau menunggu. Keadaan akan kacau. Apa omong orang

kampong ini. Anak seorang bangsawan yang dihormati, sudah

mencorengkan arang di kening keluarga. Dan malu… Siri‟ itu akan

menjadi tanggungan kita sekeluarga. Sampai Ricky datang. Huh… kalau

tidak mengingat bundamu ini, entah apa yang akan terjadi.”

(Bunga di Atas Bara, hal.44)

Rasa malu akibat perbuatan anaknya yang hamil diluar nikah membuat

Andi Makkawarau seorang bangsawan yang terpandang naik darah. Dia tidak bisa

membayangkan apa yang akan terjadi serta tanggapan masyarakat terhadap

keluarganya nanti. Rasa malu itulah yang menimbulkan kebencian dalam diri

Andi Makkawarau terhadap anaknya Donna. Kebencian tersebut semakin menjadi

ketika Donna berkeras bahwa dia yakin Ricky akan datang untuk bertanggung

jawab. Rasa cinta yang begitu besar Andi Makkawarau terhadap Andi Darauleng

lah yang membuat dia mampu menahan kebencian serta amarahnya kepada

Donna.

4.1.4 Klasifikasi Emosi Tokoh dalam Novel Bunga di Atas Bara Ditinjau

dari Kesedihan

a) Tokoh Ir. Mariolo

Jalinan cinta antara Ir. Mariolo dan Andi Darauleng yang tidak disukai

oleh Andi Makkawarau yang merupakan seseorang yang dijodohkan dengan Andi

Darauleng membuahkan kesedihan yang mendalam didiri Ir. Mariolo. Kesedihan

Ir. Mariolo tersebut seperti yang terdapat pada kutipan berikut ini.

“Insinyur Mariolo tetap terdiam. Hatinya semakin duka. Menangis. Bukan

karena nista tapi karena tak bisa berkata.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 73)

Pada kutipan di atas dijelaskan kesedihan yang mendalam dalam diri Ir.

Mariolo karena tak bisa berbuat apa-apa. Dia harus rela melepaskan orang yang

paling dia sayangi Andi Darauleng hanya karena dia tahu hubungan mereka tak

direstui orang tua Darauleng.

b) Tokoh Andi Makkawarau

Kesedihan dalam diri Andi Makkawarau karena perbuatan Donna masih

terus dirasakan. Andi Makkawarau berusa untuk menenangkan dirinya dari

kesedihan dan rasa malu yang dialaminya. Hal tersebut seperti yang terdapat pada

kutipan berikut ini.

“Di rumah bambu kebunnya, Andi Makkawarau sedang merenung. Tak

juga terpecahkan jalan keluar yang bijak, bagaimana harus menyiapkan

keadaan anaknya tersayang. Sebagai bangsawaan ia merasa ditampar,

dipermalukan. Tapi ia tak mampu bertindak apa-apa. Untuk sementara ia

hanya bisa menelan kepahitan yang menyekat di kalbunya.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 46)

Kutipan di atas menjelaskan kesedihan Andi Makkawarau akibat rasa

malu atas perbuatan Donna. Kehamilan Donna di luar pernikahan dianggapnya

sebagai sebuah aib yang sangat memalukan. Dia terus berpikir nasib dan

pandangan masyarakat terhadap keluarganya yang sangat terpandang di

kampungnya.

c) Tokoh Donna

Donna memiliki rasa sedih dalam dirinya ketika mengetahui dia akan

berpisah dengan kekasih hatinya Ricky. Ricky yang diminta orang tuanya untuk

pulang kembali ke Selandia Baru membawa duka yang amat mendalam pada diri

Donna. Hal tersebut seperti yang tedapat dalam kutipan novel berikut ini.

“Aku takut Ricky tidak akan kembali lagi, Ory. Tak terbayangkan

bagaimana masa depanku tanpa dia,” Keluh Donna dengan lirih. Ory

memeluk sahabatnya dan berusaha menengakan kecamuk gunda di hati

Donna.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 12)

Pada kutipan sebelumnya, menjelaskan tentang kesedihan dan ketakutan

Donna menjelang perpisahan dia dan Ricky. Donna terus menyapaikan

kegundahan hatinya kepada Ory sahabatnya.

Rasa cinta yang begitu dalam yang dimiliki Donna kepada Ricky serta

ketakutan dan kesedihan dalam diri Donna karena akan berpish dengan orang

yang sangat dia cintai tersebut membuat Donna bertindak bodoh. Donna dan

Ricky kemudian jatuh dalam sebuah perbuatan yang tak semestinya mereka

lakukan. Hal tersebut seperti yang terdapat pada kutipan di bawah ini.

“Mereka akhirnya kembali tenggelam dalam keheningan. Keduanya larut

dalam amuk perasaan masing-masing. Tangan mereka saling

menggenggam seolah mempersatuka hati yang tak ingin terpisahkan. Dan

bagai ada magnit yang membuat Ricky meraih Donna ke dalam

pelukannya. Mereka saling dekap tak kuasa melepas gejolak yang

membara dalam jiwa. Perasaan berat untuk berpisah mejadi himpitan

yang mempersatukan. Tanpa sadar keduanya bagai dipermainkan gejolak

ombak di pantai yang mendamparkannya keperaduan.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 26)

Pada kutipan diatas menjelaskan karena rasa cinta yang sangat mendalam

yang dimiliki Donna kepada Ricky serta rasa kesedihan dan ketidakinginan untuk

berpisah membuat Donna merelakan semuanya kepada Ricky. Donna yang tak

mampu membendung perasaannya tersebut rela memberikan hal yang sangat

berharga yang dia miliki kepada kekasihnya Ricky tanpa berpikir panjang.

Namun, perpisahan tetap tak bisah dihindari. Ricky tetap harus pergi

meninggalkan Donna ke negara asalnya yaitu Selandia Baru. Kesedihan terus

menyelimuti kehidupan Donna. Hal tersebut seperti yang terdapat dalam kutipan

berikut ini.

“Air mata Donna akhirnya terbuarai juga, ketika sosok kekasihnya

menghilang di balik pintu. Tinggallah perasaan kehilangan yang bergayut

memberai hatinya.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 28)

Kutipan di atas menjelaskan kesedihan yang dirasakan Donna semakin

terasa ketika dia melihat Ricky pergi meninggalkannya di Bandara. Kesedihan

tidak bisa tertahankanlah di diri Donna, ari matanya mengalir mengantarkan

kekasih hatinya tersebut.

Donna terus larut dan hanyut dalam kesedihan setelah perpisahan yang

dialaminya dengan Ricky. Tetapi, kali ini tak juga hanya kesedihan atas

perpisahan yang sedang berkecamuk dalam dadanya melainkan ada hal lain. Hal

lain tersebut adalah rasa takut atas apa yang telah dia lakukan dengan kekasih

hatinya menjelang perpisahan. Hal tersebut seperti yang tedapat pada kutipan

berikut ini.

“Donna gelisah, terlebih saat membayangkan peristiwa terindah yang

telah dilakoninya bersama. Peristiwa yang mengesankan bahagia

sekaligus membawa debar untuk selaksa pertanyaan. Apa akibatnya

nanti?”

(Bunga di Atas Bara, hal. 31)

Kutipan di atasw menjelaskan pada saat itu Donna tidak hanya sedang

larut dalam kesedihannya setelah perpisahan dengan Ricky, tetapi ada rasa takut

yang sekarang menyelimuti dirinya. Rasa taku tersebut adalah rasa takut tentang

hal yang akan terjadi setelah apa yang telah dia dan Ricky lakukan. Hal yang tak

mungkin dia bayangkan dan dia jalanin.

Hari penuh duka dalam hidup Donna itu akhirnya datang juga. Donna

kemudian duduk bersanding dengan seseorang yang baru dikenalnya di atas

pelaminan. Pernikahan tersebut tetap menjadi kesedihan dalam hidup Donna. Hal

tersebut seperti yang terdapat dala kutipan berikut ini.

“Ketika hari perkawinan tiba, Donna akhirnya bersanding dengan

seorang pria yang baru dijumpainya. Gaffar namanya. Berwajah brewok

berkesan sangar. Tetapi sama sekali tidak cerdas. Bahkan terkesan tak

acuh dengan segala formalitas perkawinan itu. Bagai Donna,

perkawinannya, tak ubahnya dengan pelaminan duka.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 59)

Kutipan diatas menjelaskan tetang pernikahan Donna yang sedang

berlasngsung dengan seorang lelaki yang bernama Gaffar. Walaupun pernikahan

itu telah dilaksanakan namun Donna tetap dalam kesedihanya. Kesedihan yang

terus menghantui kehidupannya. Kesedihan tersebut menjadi satu dengan rasa

bersalah dan proses menghukum diri sendiri yang dialami Donna dalam

pernikahannya.

d) Tokoh Ricky

Tokoh Ricky merupakan seorang remaja yang menjadi siwa pertukaran

pelajar di sekolah Donna. Dia merupakan siswa dari Selandia Baru yang

merupakan negara asalnya. Pertemuan pertamanya dengan Donna saat dia

menolong Donna merupakan awal munculnya rasa cinta dalam hatinya. Hal

tersebut seperti yang terdapat dalam kutipan berikut ini.

“‟Non, ini Ricky yang menolongmu. Ia siswa pertukaran pelajar asal

Selandia baru.‟ Ory memperhatikan reaksi Dona sesaat, kemudian

berbisik „Dia suku Maori.Sekarang satu sekolah dengan kita, Cuma

kelasnya beda. Ia anak kelas III IPS.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 15)

“Ory mengambil tangan Donna dan menjabatkannya dengan Ricky. Bibir

Donna tersenyum, “terima Kasih.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 16)

“Itulah awal gita cinta diantara keduanya yang bersemi semusim lalu.

Dan mereka jadi sahabat kental. Sering jalan bareng dengan Ory. Tetapi

mereka merasa mood jika berdua saja.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 16)

Kutipan pertama di atas menjelaskan tetang Ricky yang menolong Donna.

Ory kemudian memperkenalkan mereka berdua. Pada kutipan terakhir dijelaskan

awal persaan Ricky kepada Donna yaitu Ricky yang mulai mencintai Donna.

Namun, Ricky juga merasa sangat sedih atas perpisahan yang akan

dihadapi dirinya dengan Donna. Hal tersebut karena Ricky harus segera kembali

ke Negara asalnya yaitu Selandia Baru sesuai dengan surat yang dikirimkan kedua

orang tuanya. Hal tersebut seperti yang terdapat dalam kutipan berikut ini.

“‟Dengan lunglai Ricky menyerahkan surat ditangannya itu pada Donna

“Lebih baik kamu baca sendiri surat ini. Apa yang kutakutkan akhirnya

datang juga,” keluh Ricky kehilangan semangat.

(Bunga di Atas Bara, hal. 8)

Kutipan sebelumnya menjelaskan tetang perasaan sedih yang hinggap

dalam diri Ricky ketika membaca suarat dari orang tuanya. Kesedihan tersebut

muncul karena dia mengetahui bahwa dia harus segera berpisah dengan kekasih

hatinya Donna.

Rasa cinta yang amat mendalam yang terdapat dalam diri Ricky kepada

Donna serta kesedihan atas perpisahan yang segera datang mendorong Ricky

berbuat hal yang tak semestinya dia lakukan. Ricky dan Donna akhirnya

terjerumus kedalam sebuah perpisahan yang tak seharusnya mereka lakuakn. Hal

tersebut seperti yang terdapat dalam kutipan berikut ini.

“Mereka akhirnya kembali tenggelam dalam keheningan. Keduanya larut

dalam amuk perasaan masing-masing. Tangan mereka saling

menggenggam seolah mempersatuka hati yang tak ingin terpisahkan. Dan

bagai ada magnit yang membuat Ricky meraih Donna ke dalam

pelukannya. Mereka saling dekap tak kuasa melepas gejolak yang

membara dalam jiwa. Perasaan berat untuk berpisah mejadi himpitan

yang mempersatukan. Tanpa sadar keduanya bagai dipermainkan gejolak

ombak di pantai yang mendamparkannya keperaduan.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 26)

Kutipan di atas menjelaskan tetang cinta yang begitu besar dari Ricky

terhadap Donna serta ketakutan akan perpisahan yang segera datang membuat

mereka terlarut dalam hal yang tak semestinya. Mereka berdua menjadi satu

dalam malam menjelang perpisahan dan membuat sebuah kenangan yang tak akan

pernah terlupakan.

Akhirnya, waktu perpisahan antara Ricky dan Donna pun tiba. Ricky harus

segera berangkat, pesawatnya telah menunggu. Dengan penuh kesedihan Ricky

terpaksa harus melepaskan pelukan kekasih hatinya Donna. Hal tersebut seperti

yang terdapat dalam kutipan berikut ini.

“Ketika saat perpisahan tiba, tak ada lagi upaya yang mampu mencegah.

Ricky merengangkan pelukan Donna ketika terdengar pengunguman lewat

pengeras suara bandara Hasanuddin yang mengisyaratkan

keberangkatan.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 27)

Kutipan di atas menjelaskan tentang perpisahan mereka berdua yang telah

tiba. Ricky dengan penuh kesedihan dan rasa bersalah terpaksa harus

meninggalkan kekasih hatinya tersebut.

Akhirnya, Ricky kembali datang dan memenuhi semua janjinya kepada

Donna. Dia datang dan menghampiri Donna yang sedang terkulai dalam

kesedihannya di depan pintu kamar kos Ory. Hal tersebut seperti yag terdapat

dalam kutipan berikut ini.

“ya, ini aku Donna. Aku kembali, honey. Maafkan aku yang terpaksa

membiarkanmu selama ini, berada di atas bara kehidupan.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 78)

Kutipan di atas menjelaskan tentang kedatangan Ricky untuk memberikan

kembali kebahagiaan kepada Donna. Cinta yang begitu besar yang dimiliki Ricky

kepada Donna menghantarkannya kembali untuk menjemput Donna.

e) Tokoh Ory

Ory merupakan teman baik Donna yang sangat menyayangi dan mencintai

Donna sebagai seorang sahabatnya. Ketika Donna bersedih atas kepergiaan Ricky,

sahabat karibnya tersebut ikut bersedih seolah-olah memiliki perasaan yang sama

atas derita yang dirasakan Donna. Hal tersebut seperti yang terdapat dalam

kutipan berikut ini.

“Di kamar kost, Ory dan Donna terbenam dalam suasana duka. Nuansa

per-pisahan masih terasa.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 31)

Kutipan di atas menjelaskan persaan sedih yang ikut dirasakan Ory

melihat kesedihan yang dialami sahabat karibnya Donna. Ory rela melakukan apa

saja agar sahabatnya tersebut mendapatkan kebahagiaan. Hal tersebut seperti yang

terdapat dalam kutipan berikut ini.

“Beberapa toko obat, toko jamu peluntur didatangi Donna dan ORy. Tak

juga membuahkan hasil sebagaimana yang mereka harapkan. Demikian

pula sat meminta bantuan dukun urut untuk menggugurkan janin di

kandungan Donna itu.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 41)

Kutipan di atas menjelaskan kesetiakawanan Ory kepada Donna. Karena

rasa cinta kepada sahabatnya tersebut membuat Ory rela melakukan apa saja demi

kebahagiaan Donna. Tapi, semua hal tersebut tidak membuahkan hasil.

f) Tokoh Gaffar

Tokoh Gaffar merupakan sumia Donna. Dia merupakan orang yang telah

dijodohkan dengan Donna untuk melindungi Donna dan keluarganya dari malu

karena aib Donna. Tokoh Gaffar merupakan tokoh yang tidak perduli dengan

keadaan disekitarnya. Namun, dia terjerumus kedalam rasa sedih yang hinggap

dalam dirinya karena sikap Donna. Hal tersebut seperti yang terdapat dalam

kutipan berikut ini.

“Akibat derita yang berulang akhirnya Gaffar kian trauma dan terjerumus

pada gejala impotensi. Ini pula yang sering memicu pertengkaran dalam

keluarga muda itu. Pada suatu puncak pertengkarannya, Gaffar malah

nekad meninggalkan rumah.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 60)

Kutipan di atas menjelaskan kesdihan yang dirasakan Gaffar atas rumah

tangga yang tak berhasil dan membuatnya menjadi impoten.

4.1.5 Klasifikasi Emosi Tokoh dalam Novel Bunga di Atas Bara Ditinjau

dari Kebencian

a) Tokoh Donna

Donna terus berdiam diri dan bermurung durja menanti sebuah harapan

kedatangan sang kekasih yang tak kunjung tiba. Namun, dalam lamunannya

tersebut dia diganggu oleh nyanmyian seorang pemuda desa yang dirasa

menyindir dirinya. Donna pun marah karena hal tersebut. Hal tersebut seperti

yang terdapat dalam kutipan berikut ini.

“Begitu berulang-ulang pemuda desa urakan itu bernyanyi dan bersyair.

Nadanya bak menyindir kehadiran Donna. Donna pun dibuat gerah

karena ulahnya. Wajahnya jengah mendengar syair yang dirasa

menyindirnya. Dengan jengkel Donna meninggalkan jendela yang

kemudian disambut tawa cekakakan sang pemuda. Ketika ada pemuda

lain yang lewat ia malah menyindir dengan lebih tajam.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 46)

Kutipan sebelumnya menjelaskan kebencian Donna kepada pemuda desa

yang dirasa menyindir dirinya. Donna sangat tidak suka dengan sikap pemuda

tersebut beserta sindiran-sindiran yang diarahkan kepada Donna. Donna sangat

tidak menyukai dan membenci pemuda desa tersebut.

b) Tokoh Sompa

Tokoh Sompa merupakan seorang pemuda desa yang urakan. Dia

merupakan pemuda desa yang membenci Donna karena dia menganggap Donna

merupakan seorang gadis yang sombong. Hal tersebut seperti yang terdapat dalam

kutipan berikut ini.

“Sombong sekali si Donna sekarang. Cuh….. mentang-mentang sekolah di

kota, kita berlagak dibuang. Seolah tak kenal kita he…he…, keterlaluan,”

Umpatnya sambil berlalu.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 46)

Kutipan di atas menjelaskan tetang kebencian Sompa kepada Donna yang

dianggap sombong dan tak menghiraukan mereka lagi. Kebencian Sompa kepada

Donna juga ditunjukan dengan sifatnya yang memprofokasi warga dengan

tudingannya kepada Donna. Hal tersebut seperti yang terdapat dalam kutipan

berikut ini.

“Celaka kampong kita. Panen gagal. Banjir pun membandang. Hama

menyerang palawija. Ternyata, Donna, perempuan itu membawa celaka.

Dia Hamil!” Ujar Sompa mengumbar gossip.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 64)

Kutipan di atas jelas menggambarkan kebencian Sompa kepada Donna.

Dia terus mengumbar aib Donna dan memprofokasi warga agar membenci Donna

juga. Sompa juga mengaitkan kegagalan mereka dalam panen dan penanam

disebabkan oleh perbuatan Donna.

Tak hanya sampai di situ kebencian Sompa kepada Donna. Dia juga

mengajak dan membawa seluruh warga untuk segera menghukum Donna. Hal

tersebut seperti yang terdapat dalam kutipan berikut ini.

“Ayo tangkap, jangan sampai lepas,” perintah Sompa, musuh bebuyutan

Donna.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 66)

Kutipan di atas jelas menggambarkan kebencian-kebencian Sompa kepada

Donna yang sangat besar. Dia ingin menghancurkan Donna.

c) Tokoh La Patinrosi

Tokoh La Patinrosi merupakan ayah dari Andi Darauleng yaitu ibunya

Donna. La Patinrosi merupakan orang yang sangat tegas dan membenci perbuatan

anaknya yang tidak menerima perjodohan yang telah mereka persiapkan. Hal

tersebut seperti yang terdapat dalam kutipan berikut ini.

“Keterlaluan Darauleng. Beraninya anak itu bermain api, dengan

mempermainkan kesepakatan keluarga. Menolak perjodohan itu, sama

saja dengan mencoreng arang di muka keluarga.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 70)

Kutipan di atas menjelaskan amarah serta kebencian La Patinrosi kepada

Andi Darauleng atas sikapnya yang menolak perjodohannya dengan Andi

Makkawarau dan lebih memilih untuk bersama cintanya Ir. Mariolo.

4.1.6 Klasifikasi Emosi Tokoh dalam Novel Bunga di Atas Bara Ditinjau

dari Cinta

a) Tokoh Ir. Mariolo

Tokoh Ir. Mariolo merupakan tokoh Om-om yang dianggap Donna dan

Ory sebagia seorang Om yang menyukai Donna. Ir. Mariolo selalu memberikan

dan memenuhi segala kebutuhan Donna. Hal tersebut seperti yang terdapat pada

kutipan berikut ini.

“Si Om pura-pura pilon, ketika kedua gadis belia itu memborong

beberapa potong busana dengan harga yang cukup mahal. Dia hanya

mengantarnya ke kasir lalu menodorkan kartu debetnya untuk diproses.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 34)

Pada kutipan di atas dijelaskan bahwa si Om yang merupakan Ir. Mariolo

membiarkan Donna dan Ory berbelanja baju yang mereka sukai. Ir. Mariolo selalu

dianggap Donna dan Ory adalah mesin ATM yang akan membayar yang ingin

mereka beli. Ory dan Donna mengira bahwa Ir. Mariolo adalah seorang Om yang

menyukai Donna. Padahal, hal tersebut dilakukan Ir. Mariolo karena rasa bersalah

yang tidak bisa mengambil keputusan pada saat Andi Darauleng dan dirinya akan

dipisahkan.

Perasaan bersalah tersebut yang terus dipendam oleh Ir. Mariolo yang

membuat dirinya berusaha untuk berbuat baik kepada Donna anaknya. Ir. Mariolo

berusaha untuk membahagiakan Donna dengan cara memenuhi segala kebutuhan

dan keinginan Donna. Dia melakukan hal tersebut tanpa diketahui oleh Donna.

Selain perasaan bersalah tersebut, Ir. Mariolo juga memiliki perasaan cinta

kepada Donna selayaknya cinta seorang ayah kepada anaknya. Cinta Ir. Mariolo

kepada Donna ditunjukannya dengan melindungi Donna dari segala macam

ancaman. Seperti yang terdapat pada kutipan berikut ini.

“‟Cepat naik ke mobil ini,‟ periintah si Lelaki Misterius yang sering

disapaOm it.”

“Tapi pada saat yang bersamaan tiba-tiba sebuah batu sebesar kepalan

melayang datang dan tepat menghajar bagian belakang kepala si Om.

Lelaki misterius itu pun jatuh tersungkur dengan kepala berlumuran

darah.”

“‟Donna cepat pergi, selamatkan dirimu. Jangan pedulikan Om. Pergilah,

cepat,‟ perintah si Om dengan segenap sisa tenaganya. Donna pun nekat

duduk dibelakang stir, lalau memacu mobil itu secepat mungkin.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 67)

Pada kutipan di atas dijelaskan Donna yang saat itu sedang dalam keadaan

bahaya berusaha dilindungi oleh Ir. Mariolo. Rasa cinta yang begitu besar dalam

diri Ir. Mariolo kepada anaknya Donna mendorong dia melakukan semua hal

walaupun harus mengorabankan nyawanya. Ir. Mariolo yang berusaha melindungi

Donna akhirnya harus mengorbankan keselamatannya. Pada keadaannya yang

lemah dan tak berdaya itulah dia bertemu kembali dengan Andi Makkawarau dan

kembali mengingat sejarah mereka berdua.

b) Tokoh Andi Darauleng

Andi Darauleng merupakan istri dari Andi Makkawarau dan ibu dari

Donna. Di masa remajanya Andi Darauleng merupakan korban dari kedudukan

strata sosial di lingkungan keluarganya dan juga perjodohan. Andi Darauleng

remaja adalah seorang gadis yang ingin memilih jalan hidupnya sendiri. Dia

sangat tidak suka bila dijodohkan apalagi dengan orang yang tidak dia sukai yaitu

Andi Makawarrau. Hal tersebut seperti yang terdapat pada kutipan di bawah ini.

“‟Tidak usah… saya bisa pulang sendiri. Lagi pula apa pedulimu,” ketus

Darauleng.”

“Ah, saya punya tanggungjawab kekeluargaan, untuk mengantarkanmu

dengan selamat sampai rumah. Saya kan sepupumu. Apalagi kita sudah

dijodohkan. Jadi alasanku jelas,‟ alasan Andi Makkawarau-mahasiswa

semester delapan itu.”

“‟Dijodohkan? Ah, kuno itu,‟ ejek Andi Darauleng pada pria yang

dijodohkan orang tua mereka.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 69)

Kutipan di atas menjelaskan rasa cinta yang begitu besar yang dimiliki

oleh Andi Darauleng kepada lelaki lain yang berusaha dipisahkan oleh Andi

Makkawarau yang menjadi jodohnya menimbulkan kebencian. Andi Darauleng

menjadi begitu benci kepada Andi Makkawarau yang berusaha untuk memisahkan

jodohnya tersebut dari kekasih hatinya. Kebencian Andi Darauleng tersebut

ditunjukan dengan penolakan-penolakan serta ketidaksenangan Andi Darauleng

kepada Andi Makkawarau.

Rasa cinta yang begitu besar yang dimiliki Andi Darauleng membuat dia

rela berbuat apa saja. Dorongan cinta tersebut membuat dia nekat sampai rela

memberikan keputusan hidupnya di tangan orang yang sangat dia cintai. Hal

tersebut seperti yang terdapat pada kutipan di bawah ini.

“Tiba-tiba Andi Darauleng mengatakan pernyataan mengejutkan „Bawa

aku pergi menjauh dari persoalan ini, kemana pun kamu suka. Jauh dari

negeri ini sekalipun. Di sana, tidak ada lagi perbedaan kasta, derajat

antara kau dan aku‟ harap sang kekasih.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 73)

Pada kutipan diatas dijelaskan rasa cinta yang begitu besar Andi

Darauleng kepada Ir. Mariolo membuat dia tidak ingin terpisahkan. Cinta itulah

yang membuat dia bisa berpikir dan bertindak nekat tanpa memikirkan dampak

yang akan dia hadapi.

Walaupun Andi Darauleng tidak bisa bersama dengan Ir. Mariolo lelaki

yang sangat dicintainya tapi dia bisa mendapatkan yang dia inginkan. Perpisahan

cinta yang begitu besar menimbulkan sebuah kesedihan mendalam di diri Andi

Darauleng. Kesedihan tersebut bercampur dengan kebencian kepada orang-orang

yang telah memisahkan dirinya dengan kekasih hatinya. Cinta yang begitu besar,

kesedihan atas perpisahan, dan kebencian kepada siapa saja yang telah

memisahkan dirinya dengan kekasih hati mendorong Darauleng untuk berbuat hal

yang nekat. Hal tersebut seperti yang terdapat pada kutipan berikut ini.

“‟Katakan, siapa jahannam itu?....... Siapa lelaki yang menodaimu? Pasti

kubunuh dia, ini siri‟!‟ umbar Andi Makkawaru sambil memukul-mukul

dinding.”

“Tapi Andi Darauleng tetap diam seribu bahasa. Ada persassan sedih.

Ada perasaan menang, karena ia telah menyerahkan diri untuk cintanya,

dan kini berbuah sudah. Ia bisa dikalahkan dalam status, tetapi dalam

kenyataan ia tetap tak terpisahkan dengan cintanya pada Mariolo.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 75)

Kutipan di atas menjelaskan tentang sikap Andi Darauleng untuk

memberikan seluruh dirinya kepada Ir. Mariolo orang yang dia cintai. Hal tersebut

terjadi akibat kebenciannya kepada semua orang yang memisahkannya dari orang

yang sangat dia cintai yaitu Ir. Mariolo.

c) Tokoh Donna

Tokoh Donna merupakan seorang gadis SMU, anak dari Andi Darauleng

dan Andi Makkawarau. Tetapi, sebenarnya ayah Donna adalah Ir. Mariolo orang

yang sebenarnya dicintai Ibunya Andi Darauleng. Tokoh Donna merupakan gadis

belia yang mulai memiliki perasaan suka dan cinta kepada lawan jenisnya. Hal

tersebut seperti yang terdapat pada kutipan berikut ini.

“‟Non, ini Ricky yang menolongmu. Ia siswa pertukaran pelajar asal

Selandia baru.‟ Ory memperhatikan reaksi Dona sesaat, kemudian

berbisik „Dia suku Maori.Sekarang satu sekolah dengan kita, Cuma

kelasnya beda. Ia anak kelas III IPS.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 15)

“Ory mengambil tangan Donna dan menjabatkannya dengan Ricky. Bibir

Donna tersenyum, “terima Kasih.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 16)

“Itulah awal gita cinta diantara keduanya yang bersemi semusim lalu.

Dan mereka jadi sahabat kental. Sering jalan bareng dengan Ory. Tetapi

mereka merasa mood jika berdua saja.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 16)

Pada kutipan pertama dijelaskan awal pertemuan antara Donna dan Ricky.

Pertemuan tersebut terjadi saat Ricky menolong Donna. Pada kutipan selanjutnya,

Ory memperkenalkan Ricky kepada Donna. Pada kutipan ketiga selanjutnya

dijelaskan rasa cinta kemudian hingga di hati kedua remaja tersebut. Donna mulai

memiliki rasa cinta kepda Ricky.

Rasa cinta yang begitu dalam yang dimiliki Donna kepada Ricky serta

ketakutan dan kesedihan dalam diri Donna karena akan berpisah dengan orang

yang sangat dia cintai tersebut membuat Donna bertindak bodoh. Donna dan

Ricky kemudian jatuh dalam sebuah perbuatan yang tak semestinya mereka

lakukan. Hal tersebut seperti yang terdapat pada kutipan di bawah ini.

“Mereka akhirnya kembali tenggelam dalam keheningan. Keduanya larut

dalam amuk perasaan masing-masing. Tangan mereka saling

menggenggam seolah mempersatuka hati yang tak ingin terpisahkan. Dan

bagai ada magnit yang membuat Ricky meraih Donna ke dalam

pelukannya. Mereka saling dekap tak kuasa melepas gejolak yang

membara dalam jiwa. Perasaan berat untuk berpisah mejadi himpitan

yang mempersatukan. Tanpa sadar keduanya bagai dipermainkan gejolak

ombak di pantai yang mendamparkannya keperaduan.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 26)

Pada kutipan di atas menjelaskan karena rasa cinta yang sangat mendalam

yang dimiliki Donna kepada Ricky serta rasa kesedihan dan ketidak inginan untuk

berpisah membuat Donna merelakan semuanya kepada Ricky. Donna yang tak

mampu membendung perasaannya tersebut rela memberikan hal yang sangat

berharga yang dia miliki kepada kekasihnya Ricky tanpa berpikir panjang.

d) Tokoh Ricky

Tokoh Ricky merupakan seorang remaja yang menjadi siswa pertukaran

pelajar di sekolah Donna. Dia merupakan siswa dari Selandia Baru yang

merupakan negara asalnya. Pertemuan pertamanya dengan Donna saat dia

menolong Donna merupakan awal munculnya rasa cinta dalam hatinya. Hal

tersebut seperti yang terdapat dalam kutipan berikut ini.

“‟Non, ini Ricky yang menolongmu. Ia siswa pertukaran pelajar asal

Selandia baru.‟ Ory memperhatikan reaksi Dona sesaat, kemudian

berbisik „Dia suku Maori.Sekarang satu sekolah dengan kita, Cuma

kelasnya beda. Ia anak kelas III IPS.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 15)

“Ory mengambil tangan Donna dan menjabatkannya dengan Ricky. Bibir

Donna tersenyum, “terima Kasih.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 16)

“Itulah awal gita cinta diantara keduanya yang bersemi semusim lalu.

Dan mereka jadi sahabat kental. Sering jalan bareng dengan Ory. Tetapi

mereka merasa mood jika berdua saja.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 16)

Kutipan pertama di atas menjelaskan tetang Ricky yang menolong Donna.

Ory kemudian memperkenalkan mereka berdua. Pada kutipan terakhir di jelaskan

awal persaan Ricky kepada Donna yaitu Ricky yang mulai mencintai Donna.

Rasaa cinta yang amat mendalam yang terdapat dalam diri Ricky kepada

Donna serta kesedihan atas perpisahan yang segera datang mendorong Ricky

berbuat hal yang tak semestinya dia lakukan. Ricky dan Donna akhirnya

terjerumus kedalam sebuah perpisahan yang tak seharusnya mereka lakukan. Hal

tersebut seperti yang terdapat dalam kutipan berikut ini.

“Mereka akhirnya kembali tenggelam dalam keheningan. Keduanya larut

dalam amuk perasaan masing-masing. Tangan mereka saling

menggenggam seolah mempersatuka hati yang tak ingin terpisahkan. Dan

bagai ada magnit yang membuat Ricky meraih Donna ke dalam

pelukannya. Mereka saling dekap tak kuasa melepas gejolak yang

membara dalam jiwa. Perasaan berat untuk berpisah mejadi himpitan

yang mempersatukan. Tanpa sadar keduanya bagai dipermainkan gejolak

ombak di pantai yang mendamparkannya keperaduan.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 26)

Kutipan di atas menjelaskan tetang cinta yang begitu besar dari Ricky

terhadap Donna serta ketakutan akan perpisahan yang segera datang membuat

mereka terlarut dalam hal yang tak semestinya. Mereka berdua menjadi satu

dalam malam menjelang perpisahan dan membuat sebuah kenangan yang tak akan

pernah terlupakan.

e) Tokoh Bungawali

Tokoh Bungawali merupakan istri dari La Patinrosi dan ibu dari Andi

Darauleng ibunya Donna. Selayaknya seorang ibu yang penuh dengan kasih

sayang dan cinta kepada anaknya, Bungawali juga sangat mencintai anaknya. Dia

berusaha untuk terus membela Darauleng. Hal tersebut seperti yang terdapat

dalam kutipan berikut ini.

“Janga, emosi, Puang. Masalah ini bisa kita bicarakan baik-baik,” Bujuk

Bungawali, istrinya.”

(Bunga di Atas Bara, hal. 71)

Kutipan sebelumnya menjelaskan tentang kasih sayang dan rasa cinta yang

begitu besar yang dimiliki oleh Bungawali kepada anaknya Daraeuleng.

Kecintaannya tersebut diungkapkan dengan memberikan perlindungan serta

kebahagiaan kepada anaknya Darauleng. Hal tersebut dia ungkapkan dengan terus

mencoba menenangkan suaminya agar tidak terus terbawah dalam emosinya

kepada Darauleng.

4.2 Pembahasan

Tokoh yang memiliki beberapa peran penting dalam novel Bunga di Atas

Bara karya Syahriar Tato ini berjumlah sepuluh tokoh. Kesepuluh tokoh tersebut

adalah Ir. Mariolo, Andi Makkawarau, Andi Darauleng, Donna, Ricky, Ory,

Sompa, Gaffar, La Patinrosi, dan Bungawali. Kesepuluh tokoh tersebut memiliki

psikologi yang berbeda-beda sesuai dengan klasifikasi emosi yang menjadi emosi

dasar dalam diri setiap tokoh tersebut. Emosi dasar tersebut antara lain konsep

tentang rasa bersalah, rasa bersalah yang mulai dipendam, menghukum diri

sendiri, kebencian, rasa malu, kesedihan, dan cinta.

Tokoh Ir. Mariolo merupakan tokoh Om-om yang dianggap Donna dan

Ory sebagia seorang Om yang menyukai Donna. Ir. Mariolo selalu memberikan

dan memenuhi segala kebutuhan Donna. Padahal, hal tersebut dilakukan Ir.

Mariolo karena rasa bersalah yang tidak bisa mengambil keputusan pada saat

Andi Darauleng dan dirinya akan dipisahkan. Perasaan bersalah tersebut yang

terus dipendam oleh Ir. Mariolo yang membuat dirinya berusaha untuk berbuat

baik kepada Donna anaknya. Ir. Mariolo berusaha untuk membahagiakan Donna

dengan cara memenuhi segala kebutuhan dan keinginan Donna. Dia melakukan

hal tersebut tanpa diketahui oleh Donna.

Selain perasaan bersalah tersebut, Ir. Mariolo juga memiliki perasaan cinta

kepada Donna selayaknya cinta seorang ayah kepada anaknya. Cinta Ir. Mariolo

kepada Donna ditunjukannya dengan melindungi Donna dari segala macam

ancaman. Donna yang saat itu sedang dalam keadaan bahaya berusaha dilindungi

oleh Ir. Mariolo. Rasa cinta yang begitu besar dalam diri Ir. Mariolo kepada

anaknya Donna mendorong dia melakukan semua hal walaupun harus

mengorabankan nyawanya. Ir. Mariolo yang berusaha melindungi Donna akhirnya

harus mengorbakan keselamatannya. Pada keadaannya yang lemah dan tak

berdaya itulah dia bertemu kembali dengan Andi Makkawarau dan kembali

mengingat sejarah mereka berdua.

Jalinan cinta antara Ir. Mariolo dan Andi Darauleng yang tidak disukai

oleh Andi Makkawarau yang merupakan seseorang yang dijodohkan dengan Andi

Darauleng membuahkan kesedihan yang mendalam didiri Ir. Mariolo.

Pertemuan antara Ir. Mariolo dan Andi Makawarrau kembali terjadi dan

membawa sebuah rasa malu dan bersalah Ir. Mariolo. Pertemuan dalam keadaan

yang tak pernah mereka berdua bayangkan. Rasa malu dan bersalah tersebut

terpancar jelas dari diri Ir. Mariolo. Pertemuan mereka tersebut membawa Ir.

Mariolo untuk meminta maaf atas semua kesalahan yang telah dia buat dan

sebuah luka yang dia goreskan di hati Andi Makawarrau. Hal tersebut karena

sebelum pernikahan Andi Darauleng dan Andi Makawarrau berlangsung dia telah

menitipkan sebuah janin di dalam perut Andi Darauleng. Janin tersebut adalah

Donna yang kini dia lindungi dengan bertaruh nyawa.

Tokoh Andi Makkawarau merupakan ayah yang membesarkan Donna dan

suami dari Andi Darauleng. Andi Makkawarau merupakan keluarga bangsawan

yang terpandang di mata masyarakat desa tempat tinggalnya. Andi Makkawarau

juga merupakan tokoh yang sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan sangat

memperdulikan pandangan masyarakat terhadap martabat keluarganya.

Rasa malu akibat perbuatan anaknya yang hamil diluar nikah membuat

Andi Makkawarau seorang bangsawan yang terpandang naik darah. Dia tidak bisa

membayangkan apa yang akan terjadi serta tanggapan masyarakat terhadap

keluarganya nanti. Rasa malu itulah yang menimbulkan kebencian dalam diri

Andi Makkawarau terhadap anaknya Donna. Kebencian tersebut semakin menjadi

ketika Donna berkeras bahwa dia yakin Ricky akan datang untuk bertanggung

jawab. Rasa cinta yang begitu besar Andi Makkawarau terhadap Andi Darauleng

lah yang membuat dia mampu menahan kebencian serta amarahnya kepada

Donna.

Kesedihan dalam diri Andi Makkawarau karena perbuatan Donna masih

terus dirasakan. Andi Makkawarau berusa untuk menenangkan dirinya dari

kesedihan dan rasa malu yang dialaminya.

Tapi, semarah dan sebenci apapun Andi Makkawarau kepada Donna,

Donna tetaplah anaknya. Sebagaimana orang tua yang semestinya, Andi

Makkawarau ayah Donna tetap akan melindungi anaknya ketika ancaman

menghadang dia. Cinta yang begitu besar yang dimiliki Andi Makkawarau kepada

Donna anaknya, membuat dia rela mempertaruhkan nyawanya demi melindungi

Donna.

Andi Darauleng merupakan istri dari Andi Makkawarau dan ibu dari

Donna. Di masa remajanya Andi Darauleng merupakan korban dari kedudukan

strata sosial di lingkungan keluarganya dan juga perjodohan. Andi Darauleng

remaja adalah seorang gadis yang ingin memilih jalan hidupnya sendiri. Dia

sangat tidak suka bila dijodohkan apalagi dengan orang yang tidak dia sukai yaitu

Andi Makawarrau.

Rasa cinta yang begitu besar yang dimiliki oleh Andi Darauleng kepada

lelaki lain yang berusaha dipisahkan oleh Andi Makkawarau yang menjadi

jodohnya menimbulkan kebencian. Andi Darauleng menjadi begitu benci kepada

Andi Makkawarau yang berusaha untuk memisahkan jodohnya tersebut dari

kekasih hatinya. Kebencian Andi Darauleng tersebut ditunjukkan dengan

penolakan-penolakan serta ketidaksenangan Andi Darauleng kepada Andi

Makkawarau.

Rasa cinta yang begitu besar Andi Darauleng kepada Ir. Mariolo membuat

dia tidak ingin terpisahkan. Cinta itulah yang membuat dia bisa berpikir dan

bertindak nekat tanpa memikirkan dampak yang akan dia hadapi. Walaupun Andi

Darauleng tidak bisa bersama dengan Ir. Mariolo lelaki yang sangat dicintainya

tapi dia bisa mendapatkan yang dia inginkan. Perpisahan cinta yang begitu besar

menimbulkan sebuah kesedihan mendalam di diri Andi Darauleng. Kesedihan

tersebut bercampur dengan kebencian kepada orang-orang yang telah memisahkan

dirinya dengan kekasih hatinya. Cinta yang begitu besar, kesedihan atas

perpisahan, dan kebencian kepada siapa saja yang telah memisahkan dirinya

dengan kekasih hati mendorong Darauleng untuk berbuat hal yang nekat.

Tokoh Donna merupakan seorang gadis SMU, anak dari Andi Darauleng

dan Andi Makkawarau. Tetapi, sebenarnya ayah Donna adalah Ir. Mariolo orang

yang sebenarnya dicintai Ibunya Andi Darauleng. Tokoh Donna merupakan gadis

belia yang mulai memiliki perasaan suka dan cinta kepada lawan jenisnya.

Pertemuan pertsmsnya tersebut terjadi saat Ricky menolong Donna. Selanjutnya

dijelaskan rasa cinta kemudian hingga di hati kedua remaja tersebut. Donna mulai

memiliki rasa cinta kepda Ricky.

Pada keadaan yang lain juga Donna memiliki rasa sedih dalam dirinya

ketika mengetahui dia akan berpisah dengan kekasih hatinya Ricky. Ricky yang

diminta orang tuanya untuk pulang kembali ke Selandia Baru membawa duka

yang amat mendalam pada diri Donna.

Rasa cinta yang begitu dalam yang dimiliki Donna kepada Ricky serta

ketakutan dan kesedihan dalam diri Donna karena akan berpisah dengan orang

yang sangat dia cintai tersebut membuat Donna bertindak bodoh. Donna dan

Ricky kemudian jatuh dalam sebuah perbuatan yang tak semestinya mereka

lakukan.

Namun, perpisahan tetap tak bias dihindari. Ricky tetap harus pergi

meninggalkan Donna ke Negara asalnya yaitu Selandia Baru. Kesedihan terus

menyelimuti kehidupan Donna.

Donna terus larut dan hanyut dalam kesedihan setelah perpisahan yang

dialaminya dengan Ricky. Tetapi, kali ini tak juga hanya kesedihan atas

perpisahan yang sedang berkecamuk dalam dadanya melainkan ada hal lain. Hal

lain tersebut adalah rasa takut atas apa yang telah dia lakukan dengan kekasih

hatinya menjelang perpisahan.

Ketakutan Donna akhirnya menjadi kenyataan. Ketakutan dan

ketidakpercayaan Donna terhadap kenyataan bahwa dirinya sedang hamil.

Keterkejutannya menyelipkan sejuta rasa bersalah karena saat ini dia melihat

akibat dari apa yang telah dia lakukan dengan dasar nama cinta. Ketakutan dan

rasa bersalah yang mulai muncul dalam diri Donna membuat dia menyetujui

semua rencana yang disarankan temannya Ory untuk kebaikannya. Meraka

bersahan untuk menggugurkan kandungan Donna tetapi semuanya tidak berhasil.

Donna yang semakin terpuruk dalam rasa takut dan perasaan bersalah , serta takut

perutnya yang semakin membuncit akan diketahui orang kemudian memutuskan

untuk pulang ke rumahnya.

Donna dengan penuh penyesalan mulai menceritakan kembali semua

kejadian yang menimpa dirinya. Dia tau orang tuanya pasti sangat marah dan

kecewa terhadap dirinya. Donna terus meminta maaf kepada kedua orang tuanya

tersebut atas kesalah besar yang telah diperbuatnya.

Semua orang tua pasti tetap akan membantu dan menuntun anaknya ketika

mendapatkan masalah. Hal serupa juga yang dirasakan Donna. Donna tetap dijaga

dan dirawat oleh kedua orang tuanya. Di rumahnya tersebut Donna tetap hanyut

dalam rasa bersalah dan kesedihannya yang semakin mendalam. Rasa bersalah

yang terus dipendamnya tersebut membuat dia menghukum dirinya sendiri

dengan terus berdiam diri.

Kebencian hinggap di hati Donna kepada pemuda desa yang dirasa

menyindir dirinya. Donna sangat tidak suka dengan sikap pemuda tersebut beserta

sindiran-sindiran yang diarahkan kepada Donna. Donna sangat tidak menyukai

dan membenci pemuda desa tersebut.

Akhirnya keputusan orang tua Donna pun telah ditentukan. Mereka

memutuskan Donna untuk segera dinikahkan dengan kerabat terdekat mereka.

Donna dibuat sangat kaget atas keputusan tersebut. Karena rasa cinta yang begitu

besar dia meminta izin untuk menulis surat kepada Ricky memberitahukannya

tentang pernikahan yang akan segera dilangsungkan.

Hari penuh duka dalam hidup Donna itu akhirnya datang juga. Donna

kemudian duduk bersanding dengan seseorang yang baru dikenalnya di atas

pelaminan. Walaupun pernikahan itu telah dilaksanakan namun Donna tetap

dalam kesedihanya. Kesedihan yang terus menghantui kehidupannya. Kesedihan

tersebut menjadi satu dengan rasa bersalah dan proses menghukum diri sendiri

yang dialami Donna dalam pernikahannya.

Sikap Donna yang terus berdiam diri terhadap suaminya membuat mereka

sering bertengkar dan mengantarkan Gaffur pada impotensi. Akhirnya Gaffur

suami Donna tersebutpun meninggal dunia. Namun, dalam suasana duka tersebut

ada rasa sedang dan sedih bercampur dalam diri Donna.

Namun tak sampai disitu, saat menginggalnya Gaffur sejuta wacana

muncul bahwa Donna adalah pembawa sial karena dirinya telah hamil duluan

sebelum menikah. Akhirnya warga sepakat untuk mengusir Donna. Pengusiran

tersebut mendapatkan perlawanan baik dari orang tua Donna maupun Donna.

Sikap Donna yang sangat berani karena didorong oleh rasa ketakutan sekaligus

kebenciannya kepada para warga yang menjoba mengusirnya. Namun, warga

tetap tidak gentar menghadapi hal tersebut. Tetapi dia sempat terselamatkan dan

lari dari amukan masa karena kedatangan Om-om yang sering mendekatinya yaitu

Ir. Mariolo ayah kandungnya yang sebenarnya.

Donna pergi mendatangi kos-kosan Ory yang dulu pernah manjadi kosnya

juga. Namun, ketika dia berada di kos Ory dia tidak menemukan Ory sahabatnya

tersebut. Donna terpuruk dalam kesedihan dan ketakutannya. Tetapi, pada saat

bersamaan dia menemukan sebuah titik terang dalam hidupnya. Pertemuan

kembali Donna dengan Ricky yang merupakan kekasih hatinya. Kebahagiaan

yang amat mendalam dirasakan oleh Donna saat berada dalam pelukan orang yang

sangat dia cintai dan dinantikannya tersebut.

Tokoh Ricky merupakan seorang remaja yang menjadi siwa pertukaran

pelajar di sekolah Donna. Dia merupakan siswa dari Selandia Baru yang

merupakan negara asalnya. Pertemuan pertamanya dengan Donna saat dia

menolong Donna merupakan awal munculnya rasa cinta dalam hatinya.

Namun, Ricky juga merasa sangat sedih atas perpisahan yang akan

dihadapi dirinya dengan Donna. Hal tersebut karena Ricky harus segera kembali

ke Negara asalnya yaitu Selandia Baru sesuai dengan surat yang dikirimkan kedua

orang tuanya.

Rasa cinta yang amat mendalam yang terdapat dalam diri Ricky kepada

Donna serta kesedihan atas perpisahan yang segera datang mendorong Ricky

berbuat hal yang tak semestinya dia lakukan. Ricky dan Donna akhirnya

terjerumus ke dalam sebuah perpisahan yang tak seharusnya mereka lakukan.

Waktu perpisahan antara Ricky dan Donna pun tiba. Ricky harus segera

berangkat, pesawatnya telah menunggu. Dengan penuh kesedihan Ricky terpaksa

harus melepaskan pelukan kekasih hatinya Donna.

Akhirnya, Ricky kembali datang dan memenuhi semua janjinya kepada

Donna. Dia datang dan menghampiri Donna yang sedang terkulai dalam

kesedihannya di depan pintu kamar kos Ory. Cinta yang begitu besar yang

dimiliki Ricky kepada Donna menghantarkannya kembali untuk menjemput

Donna.

Ory merupakan teman baik Donna yang sangat menyayangi dan mencintai

Donna sebagai seorang sahabatnya. Ketika Donna bersedih atas kepergiaan Ricky,

sahabat karibnya tersebut ikut bersedih seolah-olah memiliki perasaan yang sama

atas derita yang dirasakan Donna.

Ory juga merupakan teman yang sangat setia kawan kepada Donna.

Karena rasa cinta kepada sahabatnya tersebut membuat Ory rela melakukan apa

saja demi kebahagiaan Donna. Tapi, semua hal tersebut tidak membuahkan hasil.

Tokoh Sompa merupakan seorang pemuda desa yang urakan. Dia

merupakan pemuda desa yang membenci Donna karena dia mengganggap Donna

merupakan seorang gadis yang sombong.

Kebencian Sompa kepada Donna juga ditunjukkan dengan sifatnya yang

memprofokasi warga dengan tudingannya kepada Donna. Sompa juga mengaitkan

kegagalan mereka dalam panen dan penanam disebabkan oleh perbuatan Donna.

Tak hanya sampai disitu kebencian Sompa kepada Donna. Dia juga mengajak dan

membawa seluruh warga untuk segera menghukum Donna. Dia ingin

menghancurkan Donna.

Tokoh Gaffar merupakan suami Donna. Dia merupakan orang yang telah

dijodohkan dengan Donna untuk melindungi Donna dan keluarganya dari malu

karena aib Donna. Tokoh Gaffar merupakan tokoh yang tidak perduli dengan

keadaan disekitarnya. Namun, dia terjerumus kedalam rasa sedih yang hinggap

dalam dirinya karena sikap Donna. Kesedihan yang dirasakan Gaffar atas rumah

tangga yang tak berhasil dan membuatnya menjadi impoten.

Tokoh La Patinrosi merupakan ayah dari Andi Darauleng yaitu ibunya

Donna. La Patinrosi merupakan orang yang sangat tegas dan membenci perbuatan

anaknya yang tidak menerima perjodohan yang telah mereka persiapkan.

Kebencian La Patinrosi kepada Andi Darauleng atas sikapnya yang menolak

perjodohannya dengan Andi Makkawarau dan lebih memilih unutk bersama

cintanya Ir. Mariolo.

Tokoh Bungawali merupakan istri dari La Patinrosi dan ibu dari Andi

Darauleng ibunya Donna. Selayaknya seorang ibu yang penuh dengan kasih

sayang dan cinta kepada anaknya, Bungawali juga sangat mencintai anaknya. Dia

berusaha untuk terus membela Darauleng.