bab iv hasil penelitian dan pembahasanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/t1_...

15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Salaman 1 yang terletak di dusun Kauman desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. SD N Salaman 1 memiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas tersebut adalah 1 A , 1 B , II A , II B , III A , III B , IV A , IV B , V A , V B , VI A , VI B . Secara keseluruhan siswa SD N Salaman 1 berjumlah 392. Keadaan aparatur sekolah di SD N Salaman 1 terdiri dari 1 kepala sekolah, 12 orang guru kelas, 1 orang guru mapel Penjaskes, 2 orang guru mapel Pendidikan Agama Islam, 1orang guru mapel Pendidikan Agama Kristen, 1 orang petugas perpustakaan, 1 orang tenaga administrasi sekolah, dan 1 orang Penjaga Sekolah. Adapun jam efekfif sekolah diawali dengan PBM yang dimulai pada pukul 07.00 sampai pukul 12.00, kecuali pada hari jum’at dan Sabtu pelajaran berakhir pada pukul 11.00. Pembelajaran di SD N Salaman 1 masih cukup sederhana yaitu saat menyampaikan materi pembelajaran, guru menggunakan metode ceramah dan sumber belajar dari buku paket sehingga pembelajaran berpusat pada guru dan siswa mendengarkan. 4.2 Analisis Data Analisis data adalah suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis (Sugiyono, 2010). Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, uji homogenitas, uji normalitas data, dan uji hipotesis. 33

Upload: dinhthuy

Post on 25-Aug-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_ 292008188_BAB IV.pdfmemiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian dilakukan di SD N Salaman 1 yang terletak di dusun Kauman

desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. SD N Salaman 1

memiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

tersebut adalah 1A, 1

B, II

A, II

B, III

A, III

B, IV

A, IV

B, V

A, V

B, VI

A, VI

B. Secara

keseluruhan siswa SD N Salaman 1 berjumlah 392. Keadaan aparatur sekolah

di SD N Salaman 1 terdiri dari 1 kepala sekolah, 12 orang guru kelas, 1 orang

guru mapel Penjaskes, 2 orang guru mapel Pendidikan Agama Islam, 1orang

guru mapel Pendidikan Agama Kristen, 1 orang petugas perpustakaan, 1

orang tenaga administrasi sekolah, dan 1 orang Penjaga Sekolah. Adapun jam

efekfif sekolah diawali dengan PBM yang dimulai pada pukul 07.00 sampai

pukul 12.00, kecuali pada hari jum’at dan Sabtu pelajaran berakhir pada

pukul 11.00.

Pembelajaran di SD N Salaman 1 masih cukup sederhana yaitu saat

menyampaikan materi pembelajaran, guru menggunakan metode ceramah dan

sumber belajar dari buku paket sehingga pembelajaran berpusat pada guru

dan siswa mendengarkan.

4.2 Analisis Data

Analisis data adalah suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,

selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis

(Sugiyono, 2010). Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji

validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, uji homogenitas, uji normalitas

data, dan uji hipotesis.

33

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_ 292008188_BAB IV.pdfmemiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

4.3.1 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

a. Hasil Pre test Kelas Eksperimen

Tabel di bawah ini merangkum gambaran data nilai pre test kelas

eksperimen yang telah diklasifikasikan berdasarkan kategori Sangat

Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah Sangat Rendah. Deskriptif statistik

dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentan skor, mean , dan

standar deviasi.

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test Kelas Eksperimen

Kategori Nilai Frekuensi Presentase (%)

Sangat Tinggi 81-100 4 12,5

Tinggi 61-80 26 81,25

Sedang 41-60 2 6,25

Rendah 21-40 0 0

Sangat Rendah 0-20 0 0

Jumlah 32 100

Dari tabel tersebut tampak bahwa siswa yang memiliki hasil belajar

Matematika pada kategori sangat tinggi berjumlah 4 orang siswa

dengan presentase 12,5 %, siswa yang memiliki hasil belajar dengan

kategori tinggi berjumlah 26 orang siswa dengan presentase 81,25 %,

siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori sedang berjumlah 2

orang siswa dengan presentase 6,25 %, siswa yang memiliki hasil

belajar dengan kategori rendah berjumlah 0 orang siswa dengan

presentase 0 %, dan siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori

sangat rendah berjumlah 0 orang siswa dengan presentase 0 %.

Tabel 4.2

Deskripsi Statistik Nilai Pre Test Kelas Eksperimen

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pretest_Eksperimen 32 50.00 85.00 73.9062 8.30219

Valid N (listwise) 32

34

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_ 292008188_BAB IV.pdfmemiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

Dari tabel di atas tampak bahwa nilai minimum dari pre test kelas

eksperimen adalah 50.00, maximum 85.00, mean 73.9062 dan standar

deviasi 8.30219.

b. Hasil Post test Kelas Eksperimen

Tabel di bawah ini merangkum gambaran data nilai post test kelas

eksperimen yang telah diklasifikasikan berdasarkan kategori Sangat

Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah Sangat Rendah. Deskriptif statistik

dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentan skor, mean , dan

standar deviasi.

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Kelas Eksperimen

Kategori Nilai Frekuensi Presentase (%)

Sangat Tinggi 81-100 27 84,38

Tinggi 61-80 5 15,62

Sedang 41-60 0 0

Rendah 21-40 0 0

Sangat Rendah 0-20 0 0

Jumlah 32 100

Dari tabel tersebut tampak bahwa siswa yang memiliki hasil belajar

Matematika pada kategori sangat tinggi berjumlah 27 orang siswa

dengan presentase 84,38 %, siswa yang memiliki hasil belajar dengan

kategori tinggi berjumlah 5 orang siswa dengan presentase 15,62 %,

siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori sedang berjumlah 0

orang siswa dengan presentase 0 %, siswa yang memiliki hasil belajar

dengan kategori rendah berjumlah 0 orang siswa dengan presentase 0

%, dan siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori sangat rendah

berjumlah 0 orang siswa dengan presentase 0 %.

35

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_ 292008188_BAB IV.pdfmemiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

Tabel 4.4

Deskripsi Statistik Nilai Post Test Kelas Eksperimen

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Posttest_Eksperimen 32 65.00 100.00 89.0625 9.70845

Valid N (listwise) 32

Dari tabel di atas tampak bahwa nilai minimum dari post test kelas

eksperimen adalah 65.00, maximum 100.00, mean 89.0625 dan standar

deviasi 9.70845.

4.3.2 Deskriptif Penilaian Proses Siswa Kelas Eksperimen

Dalam penilaian proses, dilakukan pengamatan aktivitas siswa pada

saat berdiskusi, dan kerja kelompok LKS sebanyak 2 kali. Pada saat

berdiskusi, aktivitas siswa yang diamati meliputi keaktifan, kerja sama dan

kedisiplinan dengan rentan skor 1 sampai 3 (1 = kurang, 2 = cukup, dan 3

= baik). Pedoman penilaiannya adalah jumlah skor dibagi 9 kemudian

dikalikan 10. Sedangkan kerja kelompok LKS yang dinilai adalah hasil

kerja kelompok mengerjakan LKS (pemahaman siswa) dengan

menggunakan pedoman penilaian jumlah skor perolehan dibagi skor

maksimal kemudian dikalikan 100. Selanjutnya, pedoman nilai akhirnya

adalah nilai proses diskusi dijumlahkan dengan nilai LKS 1 dan 2

kemudian dibagi 2. Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, maka

dapat diperoleh hasil sebanyak 19 siswa dikategorikan nilai sangat baik

dengan presentase 59,375 % dari 32 siswa. Kemudian sebanyak 13 siswa

dikategorikan nilai baik dengan presentase 40,625 % dari 32 siswa. Untuk

melihat hasilnya, bisa dilihat pada lampiran 5.

36

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_ 292008188_BAB IV.pdfmemiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

4.3.3 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol

a. Hasil Pre test Kelas Kontrol

Tabel di bawah ini merangkum gambaran data nilai pre test kelas

kelas kontrol yang telah diklasifikasikan berdasarkan kategori Sangat

Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah Sangat Rendah. Deskriptif statistik

dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentan skor, mean , dan

standar deviasi.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test Kelas Kontrol

Kategori Nilai Frekuensi Presentase (%)

Sangat Tinggi 81-100 3 8,58

Tinggi 61-80 25 71,43

Sedang 41-60 7 21,9

Rendah 21-40 0 0

Sangat Rendah 0-20 0 0

Jumlah 35 100

Dari tabel tersebut tampak bahwa siswa yang memiliki hasil belajar

Matematika pada kategori sangat tinggi berjumlah 3 orang siswa

dengan presentase 8,58 %, siswa yang memiliki hasil belajar dengan

kategori tinggi berjumlah 25 orang siswa dengan presentase 71,43 %,

siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori sedang berjumlah 7

orang siswa dengan presentase 21,9 %, siswa yang memiliki hasil

belajar dengan kategori rendah berjumlah 0 orang siswa dengan

presentase 0 %, dan siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori

sangat rendah berjumlah 0 orang siswa dengan presentase 0 %.

Tabel 4.6

Deskripsi Statistik Nilai Pre Test Kelas Kontrol

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pretest_Kontrol 35 50.00 85.00 71.4286 9.35976

Valid N (listwise) 35

37

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_ 292008188_BAB IV.pdfmemiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

Dari tabel di atas tampak bahwa nilai minimum dari pre test kelas

kontrol adalah 50.00, maximum 85.00, mean 71.4286 dan standar

deviasi 9.35976.

b. Hasil Post test Kelas Kontrol

Tabel di bawah ini merangkum gambaran data nilai pre test kelas

kelas kontrol yang telah diklasifikasikan berdasarkan kategori Sangat

Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah Sangat Rendah. Deskriptif statistik

dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentan skor, mean , dan

standar deviasi.

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Kelas Kontrol

Kategori Nilai Frekuensi Presentase (%)

Sangat Tinggi 81-100 13 37

Tinggi 61-80 21 65,62

Sedang 41-60 1 3,12

Rendah 21-40 0 0

Sangat Rendah 0-20 0 0

Jumlah 35 100

Dari tabel tersebut tampak bahwa siswa yang memiliki hasil belajar

Matematika pada kategori sangat tinggi berjumlah 13 orang siswa

dengan presentase 37 %, siswa yang memiliki hasil belajar dengan

kategori tinggi berjumlah 21 orang siswa dengan presentase 65,62 %,

siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori sedang berjumlah 1

orang siswa dengan presentase 3,12 %, siswa yang memiliki hasil

belajar dengan kategori rendah berjumlah 0 orang siswa dengan

presentase 0 %, dan siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori

sangat rendah berjumlah 0 orang siswa dengan presentase 0 %.

38

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_ 292008188_BAB IV.pdfmemiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

Tabel 4.8

Deskripsi Statistik Nilai Post Test Kelas Kontrol

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Posttest_Kontrol 35 55.00 100.00 78.7143 10.52608

Valid N (listwise) 35

Dari tabel di atas tampak bahwa nilai minimum dari post test kelas

kontrol adalah 55.00, maximum 100.00, mean 78.7143 dan standar

deviasi 10.52608.

4.3.4 Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen

Gambar 4.1

Grafik Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen

Grafik di atas tampak bahwa nilai pre test siswa paling banyak

ditunjukkan pada nilai 61-80 dengan frekuensi 26 dan presentase pada

tabel sebesar 81,25 % dengan kategori sedang. Sedangkan nilai post test

siswa paling banyak ditunjukan pada nilai 81-100 dengan frekuensi 27

dan presentase pada tabel 84,38 % dengan kategori sangat tinggi. Maka

dapat disimpulkan nilai post test siswa setelah diberikan perlakuan

PMR menggunakan LKS lebih tinggi atau meningkat yaitu dengan

kategori sangat tinggi.

39

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_ 292008188_BAB IV.pdfmemiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

4.3.5 Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol

Gambar 4.2

Grafik Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol

Grafik di atas tampak bahwa nilai pre test siswa paling banyak

ditunjukan pada nilai 61-80 dengan frekuensi 25 dan presentase pada tabel

sebesar 71,43 % dengan kategori tinggi. Sedangkan nilai post test siswa

paling banyak ditunjukan pada nilai 61-80 dengan frekuensi 21 dan

presentase pada tabel 65,62 % dengan kategori tinggi. Maka dapat

disimpulkan bahwa jumlah siswa yang dikategorikan nilai post test tinggi

meningkat.

4.3.6 Perbandingan Nilai rata-rata Pre test dan Post test

Gambar 4.3

Grafik Perbandingan Nilai rata-rata Pre test dan Post test

40

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_ 292008188_BAB IV.pdfmemiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa nilai rata-rata pre test dan post

test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami peningkatan.

Kelas eksperimen rata-rata nilai pre test adalah 73,90 dan nilai post test

89,0625 sehingga ada peningkatan sebesar 15,1625. Sedangkan pada kelas

kontrol rata-rata nilai pre test adalah 71,43 dan post test 78,71429

sehingga ada peningkatan sebesar 7,28429.

4.4 Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

dengan normal atau tidak. Pengambilan keputusan uji normalitas yaitu jika

signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal, dan jika signifikansi <

0,05 maka data berdistribusi tidak normal (Duwi Priyatno, 2010). Berikut

hasil uji normalitas nilai pre test dan post test untuk kelas kontrol dan kelas

eksperimen:

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pre test

eksperimen

Post test

eksperimen

Pre test

kontrol

Post test

kontrol

N 32 32 35 35

Normal Parametersa Mean 73.9062 89.0625 71.4286 78.7143

Std. Deviation 8.30219 9.70845 9.35976 10.52608

Most Extreme

Differences

Absolute .177 .182 .191 .124

Positive .108 .130 .094 .124

Negative -.177 -.182 -.191 -.096

Kolmogorov-Smirnov Z 1.004 1.027 1.133 .731

Asymp. Sig. (2-tailed) .266 .242 .154 .659

a. Test distribution is Normal.

41

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_ 292008188_BAB IV.pdfmemiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

Berdasarkan tabel hasil uji normalitas di atas diperoleh:

a. Nilai pre test kelas eksperimen, memiliki signifikansi sebesar 0.266. Hal

ini menunjukkan signifikansi > 0,05, berarti data untuk nilai pre test

berdistribusi normal.

b. Nilai post test kelas eksperimen, memiliki signifikansi sebesar 0.242. Hal

ini menunjukkan signifikansi > 0,05, berarti data untuk nilai post test

berdistribusi normal.

c. Nilai pre test kelas kontrol, memiliki signifikansi sebesar 0.154. Hal ini

menunjukkan signifikansi > 0,05, berarti data untuk nilai pre test

berdistribusi normal.

d. Nilai post test kelas kontrol, memiliki signifikansi sebesar 0.659. Hal ini

menunjukkan signifikansi > 0,05, berarti data untuk nilai post test

berdistribusi normal.

Gambaran kenormalan penyebaran data nilai dapat dilihat pada grafik di

bawah ini.

Gambar 4.4

Histogram Distribusi Data Nilai Pre test kelas Eksperimen

42

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_ 292008188_BAB IV.pdfmemiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

Gambar 4.5

Histogram Distribusi Data Nilai Post test kelas Eksperimen

Gambar 4.6

Histogram Distribusi Data Nilai Pre test kelas Kontrol

43

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_ 292008188_BAB IV.pdfmemiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

Gambar 4.7

Histogram Distribusi Data Nilai Post test kelas Kontrol

4.5 Hasil Analisis Data Penelitian

Pengujian dengan menggunakan t-test bertujuan untuk mengetahui

perbedaan total rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika

antara kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional dan

kelas eskperimen dengan menggunakan pendekatan PMR menggunakan

LKS. Analisis data t-test dengan bantuan SPSS window’s version 16.0.

Tabel di bawah ini merupakan uraian dari beda rata-rata hasil belajar

siswa mata pelajaran Matematika antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Tabel 4.10

Hasil Uji Beda Nilai Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Nilai post test

Equal

variances

assumed

Equal

variances

not

assumed

Levene’s

Test for

Equality of

Variances

F

Sig

0.044

0.835

44

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_ 292008188_BAB IV.pdfmemiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

Banyaknya data kelas kontrol berjumlah 35, sedangkan kelas

eksperimen berjumlah 32. Rata-rata hasil belajar siswa mata pelajaran

Matematika kelas kontrol adalah 78,71429 lebih rendah dari pada kelas

eksperimen, yang rata-ratanya adalah 89,0625. Dengan demikian, hasil

belajar siswa kelas kontrol lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen. Hal

ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar siswa dari kedua kelas tersebut

sebesar 10,348. Akan tetapi yang dijadikan acuan untuk menganalisis data

adalah dengan cara perhitungan nilai post test dikurangi nilai pre test dari

kedua kelas. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata dari hasil pengurangan

tersebut yaitu 15,3125 untuk kelas eksperimen dan 8,2857 untuk kelas

kontrol.

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa hasil F hitung lavene’s test

sebesar 0.044 dengan probabilitas 0,835 > 0,05, berarti Ho diterima dan Ha

ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance

yang sama atau dikatakan homogen. Dengan demikian, uji beda t-test

menggunakan equal variance assumed. Dari tabel tersebut terlihat bahwa

nilai t adalah 2.831 dengan probabilitas signifikansi 0,006 < 0,05, berarti Ho

ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara hasil belajar Matematika kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Perbedaan rata-ratanya adalah 7.02679.

t-test for

Equality of

means

T

df

2.831

65

2.856

64.284

Sig. (2-tailed) 0.006 0.006

Mean

Difference

7.02679 7.02679

95% confidence

interval of the

Difference

Low 2.06974 11.98383

Up 2.11246 11.94111

45

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_ 292008188_BAB IV.pdfmemiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

4.6 Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan hipotesa penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya

bahwa:

Ho : Pembelajaran Matematika Realistik dengan menggunakan LKS

tidak efektif digunakan dalam meningkatkan hasil belajar

Matematika bagi siswa kelas V Semester Genap di SD Negeri

Salaman 1 Kabupaten Magelang.

Ha : Pembelajaran Matematika Realistik dengan menggunakan LKS

efektif digunakan dalam meningkatkan hasil belajar Matematika bagi

siswa kelas V Semester Genap di SD Negeri Salaman 1 Kabupaten

Magelang.

Berdasarkan perhitungan nilai post test dikurangi nilai pre test dari

kedua kelas, diketahui bahwa mean setelah post test diberikan dari kelas

eksperimen sebesar 15,3125 lebih tinggi daripada mean kelas kontrol sebesar

8,2857. Hal tersebut berarti ada peningkatan yang tinggi hasil belajar

Matematika siswa kelas eksperimen antara nilai pre test (sebelum diberikan

perlakuan) dengan nilai post test (setelah diberikan perlakuan). Selain itu,

hasil analisis data pada tabel 4.10 tampak bahwa nilai t adalah 2.831 dengan

nilai signifikansi 0,006, dari nilai signifikansi menunjukkan lebih kecil dari

0,05 (α) atau 0,006 < 0,05, berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Maka dapat

disimpulkan bahwa Pembelajaran Matematika Realistik dengan

menggunakan LKS efektif digunakan dalam meningkatkan hasil belajar

Matematika bagi siswa kelas V Semester Genap di SD Negeri Salaman 1

Kabupaten Magelang.

4.7 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis hasil pre test pada siswa kelas VA dan V

B

menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut homogen. Artinya, data

berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama atau tidak berbeda

secara signifikan. Kedua kelas sebelum diberi perlakuan mempunyai

kemampuan awal yang sama sehingga kelas eksperimen dapat diberi

46

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_ 292008188_BAB IV.pdfmemiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas

treatment yaitu PMR menggunakan LKS, sedangkan kelas kontrol

menggunakan pembelajaran konvensional dengan alokasi waktu yang sama

yaitu 2 kali pertemuan atau 4 jam pelajaran. Setelah diberi treatment pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi post test.

Hasil belajar siswa kelas VB sebagai kelas eksperimen yang dalam

pelaksanaan pembelajarannya menggunakan pendekatan PMR menggunakan

LKS. Hal tersebut terjadi dikarenakan di kelas VB sebagai kelas eksperimen

diberikan perlakuan PMR menggunakan LKS, dalam pembelajaran siswa

lebih aktif, karena pembelajaran menggunakan LKS sebagai sarana kegiatan

siswa sehingga siswa lebih mudah memahami materi pelajaran. Siswa juga

melakukan diskusi dan presentasi sehingga siswa mengalami sendiri dan

terlibat langsung dalam pembelajaran.

Sedangkan hasil belajar siswa kelas VA sebagai kelas kontrol yang

pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Hal tersebut

terjadi karena pada proses pembelajaran, siswa kurang aktif dan jarang

bertanya. Guru menerangkan materi pelajaran dengan menggunakan metode

ceramah, tidak menggunakan alat peraga, siswa hanya mendengarkan

penjelasan dari guru. Sehingga materi pelajaran yang dijelaskan guru kurang

dipahami oleh siswa secara optimal sehingga hasil belajar siswa kelas kontrol

lebih rendah dari pada kelas eksperimen.

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat bahwa

hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan PMR menggunakan LKS (kelas eksperimen) 89,0625 lebih tinggi

daripada siswa kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan metode

ceramah (pembelajaran konvensional) sebesar 78,71429.

47