efektifitas jobsheet dalam pembelajaran mata diklat...

14
1 1. Pendahuluan Upaya untuk meningkatkan efektivitas serta kualitas proses pembelajaran serta dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dibutuhkan sebuah penggunaan alat pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Penggunaan alat pembelajaran dalam proses belajar mengajar memiliki beberapa manfaat antara lain (1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, (2) materi yang diajarkan akan lebih jelas sehingga siswa dapat memahami dan menguasai tujuan pengajaran dengan baik, (3) metode pengajaran akan lebih bervariasi, (4) peserta didik akan lebih melakukan interaksi dalam kegiatan belajar dikarenakan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru tetapi juga aktivitas lain adalah mengamati, mendemonstrasikan dan lain-lain [1]. Efektivitas proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengajar. Kemampuan guru yang berpengaruh adalah dengan menguasai materi pelajaran, cara penampilan guru di depan kelas yang menarik perhatian siswa, bagaimana guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program pembelajaran serta cara atau strategi dalam menyampaikan materi pelajaran. Secara tidak langsung peserta didik akan mudah menerima pelajaran yang diberikan oleh guru [2]. Seiring dengan berkembangnya teknologi dalam dunia pendidikan khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pembelajaran saat ini guru di SMK tidak lagi mengajar siswa dengan menggunakan metode ceramah tetapi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekarang guru memberikan materi pembelajaran kepada siswa dengan menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara belajar siswa [2]. Jobsheet yang akan dikembangkan didalamnya terdapat kelengkapan seperti gambar desain, tujuan pembelajaran, peralatan dan perlengkapan, langkah kerja, serta keselamatan kerja. Adanya Jobsheet ini nanti peserta didikakan lebih mudah mempelajari dan memahami mata diklat yang diajarkan olah guru. Selain itu waktu yang digunakan akan lebih efektif dan tidak terbuang hanya untuk mencatat materi diklat yang mempunyai keterbatasan waktu dan sebagai pegangan saat melakukan praktikum [3]. Masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan penelitian yang khususnya berkaitan dengan pembelajaran pada mata diklat Pemrograman Web dengan mengembangkan bahan ajar berupa jobsheet. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah, guru, maupun peserta didik sebagai suatu usaha dalam meningkatkan keberhasilan pembelajaran Pemrograman Web, sehingga kualitas lulusan SMK dapat meningkat.

Upload: nguyenngoc

Post on 06-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Efektifitas Jobsheet Dalam Pembelajaran Mata Diklat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5120/3/T1_ 702010020_Full... · menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara

1

1. Pendahuluan

Upaya untuk meningkatkan efektivitas serta kualitas proses pembelajaran

serta dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dibutuhkan sebuah

penggunaan alat pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Penggunaan alat

pembelajaran dalam proses belajar mengajar memiliki beberapa manfaat antara

lain (1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar, (2) materi yang diajarkan akan lebih jelas

sehingga siswa dapat memahami dan menguasai tujuan pengajaran dengan baik,

(3) metode pengajaran akan lebih bervariasi, (4) peserta didik akan lebih

melakukan interaksi dalam kegiatan belajar dikarenakan tidak hanya

mendengarkan penjelasan guru tetapi juga aktivitas lain adalah mengamati,

mendemonstrasikan dan lain-lain [1].

Efektivitas proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh kemampuan

guru dalam mengajar. Kemampuan guru yang berpengaruh adalah dengan

menguasai materi pelajaran, cara penampilan guru di depan kelas yang menarik

perhatian siswa, bagaimana guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi

program pembelajaran serta cara atau strategi dalam menyampaikan materi

pelajaran. Secara tidak langsung peserta didik akan mudah menerima pelajaran

yang diberikan oleh guru [2]. Seiring dengan berkembangnya teknologi dalam

dunia pendidikan khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),

pembelajaran saat ini guru di SMK tidak lagi mengajar siswa dengan

menggunakan metode ceramah tetapi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, sekarang guru memberikan materi pembelajaran kepada siswa dengan

menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara belajar siswa [2].

Jobsheet yang akan dikembangkan didalamnya terdapat kelengkapan

seperti gambar desain, tujuan pembelajaran, peralatan dan perlengkapan, langkah

kerja, serta keselamatan kerja. Adanya Jobsheet ini nanti peserta didikakan lebih

mudah mempelajari dan memahami mata diklat yang diajarkan olah guru. Selain

itu waktu yang digunakan akan lebih efektif dan tidak terbuang hanya untuk

mencatat materi diklat yang mempunyai keterbatasan waktu dan sebagai pegangan

saat melakukan praktikum [3].

Masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan penelitian yang khususnya

berkaitan dengan pembelajaran pada mata diklat Pemrograman Web dengan

mengembangkan bahan ajar berupa jobsheet. Penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi sekolah, guru, maupun peserta didik sebagai suatu usaha dalam

meningkatkan keberhasilan pembelajaran Pemrograman Web, sehingga kualitas

lulusan SMK dapat meningkat.

Page 2: Efektifitas Jobsheet Dalam Pembelajaran Mata Diklat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5120/3/T1_ 702010020_Full... · menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara

2

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Ari Purnomo Aji menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan jobsheet efektif digunakan untuk

pembelajaran pada mata diklat Web Desain kelas X Rakayasa Perangkat Lunak

(RPL) di SMK YPKK 1 Sleman. Pernyataan ini dapat dilihat dari hasil uji gain

yang menunjukkan bahwa nilai gain kelas eksperimen sebesar 0,38 dengan

klasifikasi N-Gain sedang dan kelas kontrol sebesar 0,17 dengan klasifikasi N-

Gain rendah [1].

Dalam penelitian Lisna Nurrohmawati dan Muhammad Munir yang

dilakukan di SMK N 3 Yogyakarta menunjukkan bahwa hasil penggunaan

jobsheet pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi

(KKPI) diperoleh hasil rata-rata nilai siswa kelompok intervensi adalah 7,89

sedangkan rata-rata nilai siswa kelompok non-intervensi adalah 6,15, dengan

melihat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 7,00 maka semua siswa pada kelas

intervensi dinyatakan lulus Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) [2].

Penelitian lain yang dilakukan I Gusti Bagus Mahendra Destiyanto

menunjukkan bahwa berdasarkan uji statistik dengan independent sample t-test

yang telah dilakukan diperolah hasil bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar

peserta didik yang menggunakan jobsheet (kelompok eksperimen) lebih baik bila

dibandingkan dengan yang tidak menggunakan jobsheet (kelompok kontrol) di

SMK Negeri 2 Klaten pada mata diklat Praktik Las Dasar dengan rata-rata kelas

eksperiman sebesar 71,72 sedangkan rata-rata untuk kelas kontrol sebesar 62,44

[3].

Terdapat sebuah perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian-

penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti yang sudah melakukan

penelitian terlebih dahulu tentang penggunaan jobsheet. Perbedaan ini terjadi pada

bidang studi penelitian yang telah dilakukan. Pada penelitian ini dilakukan

penelitian pembelajaran bidang studi Pemrograman Web, sedangkan dalam

penelitian terdahulu melakukan penelitian pada bidang studi Web Desain,

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dan Praktek Las

Dasar.

Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran diartikan sebagai interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pengertian ini dapat

disimpulkan bahwa terdapat tiga unsur utama dalam proses pembelajaran yaitu

peserta didik dan pendidik dengan media sumber belajar. Antara peserta didik dan

pendidik harus terdapat interaksi, (Chalil,A&Latucaonsina, 2008:1) [4].

Menurut Usman (2011:4) dijelaskan bahwa proses belajar mengajar

merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa

atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi atau hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu [5].

Page 3: Efektifitas Jobsheet Dalam Pembelajaran Mata Diklat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5120/3/T1_ 702010020_Full... · menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara

3

Jobsheet Pembelajaran

Sulistiyanto, A (2013) mengatakan bahwa Jobsheet adalah lembaran-

lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, petunjuk, langkah-

langhah untuk menyelesaikan suatu tugas. Jobsheet dalam penelitian ini adalah

suatu petunjuk praktik yang berisi tujuan-tujuan, urutan petunjuk kerja, gambar

komponen spesifikasi ukuran, hasil pemeriksaan dan kesimpulan mengenai

praktik yang telah dilaksanakan di laboratorium [5].

Jobsheet adalah alat pendidikan yang dicetak (a printed type of teaching

aid) yang digunakan untuk mendukung seorang instruktur dalam pengajaran

keterampilan terutama di workshop, yang di dalamnya berisi seperangkat

pengarahan dan gambar tentang bagaimana cara membuat atau menyelesaikan

pekerjaan [6].

Jobsheet digunakan sebagai alat pendukung dalam praktikum yang

dimaksudkan sebagai alat bantu dikalangan sekolah dan dipakai oleh peserta

didik. jobsheet digunakan oleh praktikan pada saat mengerjakan praktek ataupun

praktikum agar praktikan lebih mudah mengerjakan apa yang dikerjakan sesuai

dengan ptunjuk yang telah ditentukan [6].

Karakteristik Jobsheet

Terdapat manfaat yang didapatkan praktikan atau peserta didik bila

menggunakan jobsheet saat melakukan kerja praktik atau praktikum adalah dapat

lebih memahami materi, mengerti dan dapat mengerjakan pekerjaannya dengan

benar sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang ada dalam jobsheet.

Karakteristik jobsheeet yang baik mempunyai komponen sebagai berikut :

a. Kompetensi

Kompetensi merupakan kemampuan peserta didik yang dimiliki setelah

mendapatkan pembelajaran tentang hasil prakteknya. Komptensi digunakan

untuk mengetahui konsep dasar. Kompetensi dapat digunakan untuk

memprediksi kinerja dengan baik. Hal ini didasarkan pada teori perilaku

klasik yang menjelaskan sebab-akibat dinyatakan sebagai niat, tindakan, dan

hasil untuk memodelkan kompetensi sebagai hubungan sebak-akibat.

b. Alat da Kelengkapannya

Alat merupakan pendukung yang sangat berperan dalam proses kegiatan

praktik. Tanpa ketersediaan alat, maka kegiatan praktek sulit dan bahkan

tidak bisa diselenggarakan. Penyediaan peralatan tergantung ada jenis

praktik yang akan dilakukan. Adanya alat dan perlengkapan yang lebih

memadai, peserta didik akan cepat memahami maksud dan tujuan yang ada

dalam jobsheet.

c. Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja merupakan tindakan yang dilakukan agar tidak terjadi hal

yang tidak diinginkan dan beresiko pada peserta didik maupun pada alat itu

sendiri saat kegiatan praktik berjalan.

Page 4: Efektifitas Jobsheet Dalam Pembelajaran Mata Diklat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5120/3/T1_ 702010020_Full... · menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara

4

d. Langkah Kerja

Langkah kerja merupakan panduan dalam langkah menjalankan atau

mengoperasikan proses praktik dari pembacaan jobsheet. Perlu diketahui

bahwa langkah kerja ini dibuat agar peserta didik dapat menjalankan alur

pengerjaan dan tidak terjadi kesalahan.

e. Gambar Kerja

Gambar kerja merupakan bagian utama pada jobsheet yang menjelaskan

maksud dari jobsheet dan lembaran yang berfungsi sebagai latihan peserta

didik dalam mengembangkan kompetensinya.Gambar kerja pada jobsheet

dibuat sedemikian rupa, meskipun sederhana namun jelas.Lebih diarahkan

pada peserta didik dalam membaca dan memahami gambar tersebut

sehingga lebih memperlancar praktik [3].

f. Penilaian

Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja siswa. Dikarenakan

pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, dimana

penilaiannya didasarkan atas penguasaan kompetensi, maka alat penilaian

yang digunakan adalah menggunakan penilaian acuan patokan. Dengan

demikian guru dapat menilai melalui proses dan hasil kerjanya [7].

Efektivits Jobsheet

Efektivitas adalah sebuah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang

telah ditentukan sebelumnya [8]. Efektivitas dapat diartikan berhasil atau tepat

guna. Kata efektif adalah kata dasar, sedangkan kata sifat dari efektif adalah

efektivitas. Menurut Rohmana (2012:10) menjelaskan bahwa indikator efektivitas

dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya

merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan

apa yang telah direncanakan [9].

Menurut Izzudin (2013:10), efektivitas mempunyai arti seberapa jauh

tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan yang menyatakan

seberapa jauh target telah tercapai. Semakin besar pencapaian target yang dicapai,

makin tinggi efektifitasnya atau minimal sebanding antara pencapaian target dan

usaha tersebut [10].

Indikator efektivitas dalam penelitian ini adalah : (1) hasil belajar

menggunakan jobsheet pemrogrman web lebih baik, (2) adanya peningkatan hasil

belajar siswa, (3) ketuntasan hasil belajar siswa dapat mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) lebih dari 70 %, (4) adanya keaktifan aktifitas belajar

siswa lebih dari 50 %, (5) adanya respon positif dari siswa pada saat pembelajaran

[11].

Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperolah peserta didik setelah

mengalami belajar. Aspek-aspek perubahan perilaku yang diperoleh tersebut

tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Hasil belajar yang

dimaksud penelitian ini adalah kemampuan belajar peserta didik setelah diberi

pembelajan dengan menggunakan jobsheet yang ditunjukkan dengan hasil belajar

ranah psikomotorik pada akhir pembelajaran, setelah peserta didik memperoleh

perlakuan dalam proses pembelajaran [10].

Page 5: Efektifitas Jobsheet Dalam Pembelajaran Mata Diklat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5120/3/T1_ 702010020_Full... · menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara

5

3. Metode Penelitian

Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperiman,

dimana peneliti memberi suatu stimulasi, treatment atau kondisi-kondisi

eksperimental kemudian mengobservasi pengaruh yang diakibatkan olah adanya

perlakuan atau manipulasi tersebut. Sedangkan metode penelitian yang digunakan

adalah quasi eksperiman. Jenis Nonequevalent control group design dengan

rancangan penelitian sebagai berikut :

Tabel 1 Nonequevalent control group design

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

O3 - O4

Keterangan :

O1 = pretest kelompok eksperimen

O2 = posttest kelompok eksperimen

O3 = pretest kelompok kontrol

O4 = posttest kelompok kontrol

x = perlakuan dengan menggunakan jobsheet (kelas eksperimen)

- = perlakuan tanpa menggunakan jobsheet (kelas kontrol)

Dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan

jobsheet dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat Pemrograman

Web siswa kelas X jurusan Rekayasa Perangkat Lunak SMK N 1 Tengaran Kab.

Semarang dengan jumlah sampel adalah 76 siswa. Desain penelitian dipilih dua

kelompok kelas, dimana kelas yang pertama diberi perlakuan dengan

menggunakan jobsheet sedangkan kelas yang kedua tidak menggunakan jobsheet

saat praktek. Instrumen yang digunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitas

jobsheet dalam pembelajaran Pemrograman Web adalah berupa tes (pretest –

posttest.)

Populasi yang diambil dalam penelitian adalah seluruh siswa SMK N 1

Tengaran dengan sampel yang diambil sebanyak 76 siswa yang terbagi dalam dua

kelas yaitu kelas X RPL 1 sebagai kelompok kontrol dan X RPL 2 sebagai

kelompok eksperimen. Insturmen yang digunakan untuk mengetahui efektivitas

jobsheet dalam pembelajaran mata diklat Pemrograman Web berupa tes (pretest –

posttest) dan kuesioner.

Page 6: Efektifitas Jobsheet Dalam Pembelajaran Mata Diklat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5120/3/T1_ 702010020_Full... · menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara

6

Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji sebaran data kedua kelas berasal

dari pupulasi yang sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian

Pengujian normalitas data menggunakan uji kecocokan Kolmogorov-Smirnov.

Keputusan diambil dengan mempertahikan nilai signifikasi, jika nilai signifikasi

lebih dari 0,05 maka dapat berdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas

memiliki varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas ini menggunakan statistik

uji Levene. Keputusan diambil dengan memperhatikan nilai signifikasi, jika nilai

signifikasi lebih besar dari 0,05 maka kedua kelas homogen.

Uji Hipotesis

Hipotesis digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah

dirumuskan dan sebagai acuan dalam penarikan kesimpulan. Adapun hipotesis

nihil (H0) dalam penelitian ini adalah tidak adanya efektifitas penggunaan

jobsheet untuk mata diklat Pemrograman Web terhadap prestasi belajar peserta

didik di SMK N 1 Tengaran. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) adalah adanya

efektifitas penggunaan jobsheet untuk mata diklat Web Desain terhadap prestasi

belajar peserta didik di SMK Negeri 1 Tengaran.

Menurut Triton PB (2005:170) independent sample t-test adalah pengujian

menggunakan distribusi t terhadap signifikansi perbedaan nilai rata-rata tertentu

dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Selain itu, independent

sampel t-test dipilih karena data penelitian terdistribusi normal dan homogen.

Pengambilan keputusan untuk hipotesis menggunakan kriteria penerimaan atau

penolakan hipotesis nihil (H0) pada taraf signifikansi 5% adalah apabila thitung >

ttabel maka hipotetsis nihil (H0) ditolak atau hipotesis alternatif (Ha) diterima,

tetapi jika thitung < ttabel maka hipotesis nihil (H0) diterima atau hipotesis alternatif

(Ha) ditolak. Selain itu, untuk menentukan hipotetsis nihil (H0) diterima atau tidak

dapat juga dilihat melalui signifikansi atau probabilitas yaitu apabila probabilitas

> 0,05 maka hipotetsis nihil (H0) diterima atau hipotesis alternatif (Ha) ditolak,

sedangkan jika probabilitas < 0,05 maka hipotetsis nihil (H0) ditolak atau hipotesis

alternatif (Ha) diterima.

4. Hasil Dan Pembahasan

Pada proses penelitian ini, kegiatan pembelajaran diberikan untuk kedua kelas

yaitu kelompok kontrol (kelas X RPL 1) dan kelompok eksperimen (kelas X RPL

2). Setelah menentukan kelas mana yang dijadikan kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol secara random, kemudian dilakukan tes kemampuan awal siswa

sebelum diberi perlakuan. Jenis pembelajaran yang membedakan antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol adalah penggunakan alat yang digunakan. Pada

kelompok kontrol proses pembelajaran tanpa menggunakan jobsheet, sedangkan

pada kelas eksperimen proses pembelajaran dengan menggunakan jobsheet.

Jobsheet dalam hal ini digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran

Page 7: Efektifitas Jobsheet Dalam Pembelajaran Mata Diklat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5120/3/T1_ 702010020_Full... · menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara

7

untuk memudahkan siswa memahami materi yang diberikan. Desain alur

pembelajaran yang digunakan dalampenelitiandapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Desain alur pembelajaran

Penggunaan jobsheet yang digunakan untuk pembelajaran kelas eksperimen

ini mempunyai tampilan sebagai berikut :

Gambar 2.Contoh tampilan jobsheet

Page 8: Efektifitas Jobsheet Dalam Pembelajaran Mata Diklat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5120/3/T1_ 702010020_Full... · menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara

8

Contoh tampilan jobsheet pada gambar 2 menunjukkan beberapa komponen

yang ada pada jobsheet. Komponen-komponen yang terdapat pada jobsheet

antara lain adalah kompetensi, alat dan bahan, keselamatan kerja, langkah kerja,

gambar kerja, dan penilaian.

Gambar 3 Contoh tampilan jobsheet

Langkah pertama pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang

dilakukan adalah guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

kemudian guru mengecek kehadiran siswa. Langkah selanjutnya siswa diberikan

penjelasan materi yang diajarkan selama 45 menit. Langkah berikutnya setelah

siswa diberikan materi, siswa diberikan tes kemampuan awal pretest untuk

mengetahui kemampuan awal.

Pertemuan selanjutnya guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan

salam kemudian guru mengecek kehadiran siswa. Pada tahap ini pembelajaran

yang dilakukan pada 30 menit pertama guru menjelaskan materi dan siswa

menyimak materi yang dijelaskan guru. Langkah selanjutnya siswa

mempraktikkan materi yang sudah dijelaskan oleh guru, pada pembelajaran

praktikum ini terdapat perbedaan dimana pada kelas kontrol pembelajaran

dilakukan tanpa menggunakan jobsheet, sedangkan kelas eksperiman diberi

Page 9: Efektifitas Jobsheet Dalam Pembelajaran Mata Diklat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5120/3/T1_ 702010020_Full... · menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara

9

perlakuan dengan menggunakan jobsheet. Pada akhir pembelajaran guru

menanyakan siswa mengenai pemahaman siswa terhadap materi yang telah

dipelajari. Selanjutnya guru memberikan kesimpulan mengenai materi yang telah

dipelajari oleh siswa. Pada akhir pembelajaran guru mengumumkan kepada siswa

bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan. Terdapat kendala yang

dialami oleh siswa dalam pembelajaran praktikum, diamana ditemukan komputer

yang tidak dapat digunakan karena terjadi kerusakan pada komputer tersebut.

Untuk mengatasi masalah tersebut guru segera mencarikan solusi dengan

memperbolehkan siswa memakai laptop pribadi untuk melanjutkan praktikum.

Tahap terakhir pembelajaran dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama

digunakan untuk kegiatan praktikum selama 45 menit dan tahap terakhir

digunakan untuk mengambil nilai posttest. Pada tahap terakhir ini guru mengawali

pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian guru mengecek kehadiran

siswa. Selanjutnya siswa diberi penjelasan mengenai materi yang akan

dipraktikkan, dimana perlakuan pada kelas kontrol tanpa menggunakan jobsheet

sedangkan kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan jobsheet.

Pada pembelajaran 45 menit terakhir selanjutnya siswa diberi soal posttest untuk

mengetahui kemempuan akhir setelah dilakukan pembelajaran. Tes kemampuan

akhir ini diberikan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengetahuan siswa

antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan

menggunakan jobsheet.

Penggunaan jobsheet dikatakan efektif jika memenuhi beberapa indikator

yaitu hasil belajar menggunakan jobsheet pemrograman web lebih baik, adanya

peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan, hasil belajar siswa dapat

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan adanya keaktifan belajar

siswa [9]. Proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan jobsheet

menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Hasil tersebut dapat dilihat pada

hasil belajar nilai rata-rata kelas dari hasil pengujian pretest dan postest antara

kelas kontrol dengan kelas eksperimen.Berikut adalah hasil rata-rata nilai kelas

antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Ringkasan nilai kedua kelompok

Kelompok Sampel Uji

pre-test

Rata-rata

pre-test

Sampel uji

post-test

Rata-rata

post-test

Kontrol 38 69,34 38 71,79

Eksperimen 38 68,11 38 79,53

Berdasarkan data pada tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata nilai tes

kemampuan awal (pre-test) kelas eksperimen sebelum pembelajaran

menggunakan jobsheet sebesar 68,11. Rata-rata nilai akhir kelas eksperimen

setelah pembelajaran menggunakan jobsheet sebesar 79,53. Rata-rata nilai awal

kelas kontrol sebelum pembelajaran menggunakan jobsheet sebesar 68,50. Rata-

rata nilai tes kemampuan akhir kelas kontrol setelah pembelajaran menggunakan

jobsheet sebesar 71,79. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada kelas

eksperimen rata-rata hasil belajar pada tes pretest mendapat nilai rata-rata 68,11

dan rata-rata hasil belajar pada tes posttest yang telah diberikan perlakuan

Page 10: Efektifitas Jobsheet Dalam Pembelajaran Mata Diklat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5120/3/T1_ 702010020_Full... · menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara

10

jobsheet meningkat menjadi 79,53. Sehingga pada kelas eksperimen setelah

diberikan pembelajran dengan jobsheet mengalami peningkatan rata-rata

mencapai 11,42. Sedangkan pada kelas kontrol rata-rata hasil belajar pada tes

pretest mendapat nilai rata-rata 69,34 dan rata-rata hasil belajar pada tes posttest

tanpa menggunakan jobsheet mendapat nilai rata-rata 71,79 sehingga pada kelas

kontrol mengalami peningkatan nilai rata-rata 2.45. Dapat disimpulkan bahwa

penggunaan jobsheet berhasil dengan baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa

secara signifikan. Dilihat dari hasil Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Pemrograman Web kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3 Ketuntasan hasil belajar nilai posttest

Kelas Jumlah siswa

tuntas

Presentase

ketuntasan

Keterangan

Kontrol 16 42,11 Tercapai

Eksperimen 34 89,41 Tercapai

Berdasarkan data pada tabel 3 menunjukkan bahwa ketuntasan hasil

belajar nilai posttest antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen diperoleh

jumlah siswa tuntas untuk kelas kontrol sebanyak 16 siswa dengan presentase

sebesar 42,11 %, sedangkan jumlah siswa tuntas untuk kelas eksperimen sebanyak

34 siswa dengan presentase 89,41 %. Jika dihitung dari siswa yang tidak tuntas

pada kelas kontrol diperoleh sebanyak 22 siswa tidak tuntas belajarnya dengan

presentase 57,89 %, pada kelas eksperimen siswa tidak tuntas belajarnyadiketahui

sebanyak 4 siswa dengan presentase 10, 53 %. Rendahnya hasil belajar yang

dicapai siswa pada kelas kontrol disebabkan oleh faktor kurangnya media yang

memadai sebagai sarana pembelajran, sehingga pembelajran kurang bervariasi

yang menyebabkan pemahaman siswa tentang materi pemrograman web kurang

maksimal. Sedangkan faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya hasil belajar

siswa pada kelas eksperimen disebabkan kurangnya guru dalam memotivasi anak

untuk belajar. Berdasarkan jumlah presentase ketuntasan belajar dapat

disimpulkan bahwa presentase ketuntasan belajar kelas eksperimen dengan

menggunakan jobsheet lebih tinggi dibandingkan presentase kelas kontrol.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan jobsheet

sangat efektif meningkatkan hasil belajar siswa.

Indikator keaktifan siswa juga digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa

pada saat proses pembelajaran dilaksanakan. Indikator keaktifan siswa pada saat

pembelajaran diisi oleh observer dengan cara mengamati dan mengisi lembar

observasi dengan indikator yang telah disediakan, indikator adalah (1) Siswa

memperhatikan guru saat pembelajaran, maksud dari indikator adalah siswa

duduk dengan tenang memperhatikan guru pada saat guru menyampaikan materi

pembelajaran. (2) Siswa memperhatikan materi pembelajaran, maksud dari

indikator adalah siswa duduk dengan tenang mendengarkan ucapan guru pada saat

guru menyampaikan materi. (3) Siswa paham terhadap materi yang diajarkan,

maksud indikator adalah siswa memahami materi setelah guru menjelaskannya.

(4) Siswa aktif mencatat materi pembelajaran, maksud indikator adalah siswa

Page 11: Efektifitas Jobsheet Dalam Pembelajaran Mata Diklat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5120/3/T1_ 702010020_Full... · menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara

11

mencatat materi dari guru saat teori maupun saat praktikum. (5) Siswa aktif

bertanya kepada guru, maksud indikator adalah siswa melakukan interaksi dengan

guru dengan menanyakan materi yang belum dipahami. (6) Siswa tertarik dengan

materi yang disajikan, maksud indikator adalah dengan guru menyampaikan

materi siswa menjadi tertarik untuk memahami materi. (7) Siswa diam dan tenang

saat pembelajaran, maksud dari indikator adalah siswa saat mengikuti

pembelajaran tidak melakukan kegaduhan. (8) Siswa terfokus pada materi yang

diajarkan, maksud dari indikator adalah siswa tetap menjaga konsentrasi dari awal

hingga akhir pelajaran. (9) Siswa antusias terhadap materi yang diajarkan, maksud

dari indikator adalah siswa tetap semangat dalam menjalankan perintah-perintah

dari guru [10]. (10) Siswa berpartisipasi aktif dalam percobaan, maksud dari

indikator adalah siswa siswa aktif dalam mempraktikkan materi yang ada pada

jobsheet. (11) Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, maksud

dari indikator adalah siswa mempunyai dorongan kuat dalam menggunakan

jobsheet utuk praktikum. (12) Adanya interaksi positif siswa pada saat melakukan

percobaan. (13) Ketertarikan siswa terhdap materi yang disajikan meningkat saat

melakukan percobaan menggunakan jobsheet. (14) Siswa semakin jelas dan

konkrit saat penjelasan materi yang disajikan dengan melakukan percobaan (15)

Siswa merefleksi dengan bertanya kepada guru tentang kesulitan dalam

pembelajaran [12]. Dalam menghitung jumlah skor yang didapat setelah angket

dihitung adalah : (1) Skor 1 : jika pernyataan tersebut dilaksanakan oleh kurang

dari 10% dari seluruh jumlah siswa yang ada. (2) Skor 2 : jika pernyataan

dilakukan antara 11% - 40% dari seluruh jumlah siswa yang ada. (3) Skor 3 : jika

pernyataan tersebut dilakukan oleh 41% - 70% dari seluruh jumlah siswa yang

ada. (4) Skor 4 : jika pernyatan tersebut dilakukan lebih dari 71% dari seluruh

jumlah siswa yang ada. Selanjutnya adalah merekap hasil dari jumlah skor yang

diperoleh dengan kriteria penilaian sebagai berikut : jika jumlah skor 46-60

kategori A, jika jumlah skor 31-45 ketegori B, jika jumlah skor 16-30 kategori C,

jika jumlah skor 1-15 ketegori D. Keterangan Kategori sebagai berikut :

A = Sangat baik, B = Baik, C = Cukup baik, D = Kurang [12].

Berdasarkan perhitungan presentase hasil penilaian keaktifan siswa

diperoleh rata-rata 71,67 untuk kelompok eksperimen dan 86,67 untuk kelompok

kontrol. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata keaktifan belajar kelompok

eksperiman lebih baik dibandingkan keaktifan belajar rata-rata kelompok kontrol.

Berikut adalah tabel rata-rata keaktifan siswa.

Tabel 4 Daftar rata-rata Keaktifan Siswa

Kelompok Rata-rata Kategori

Kontrol 71,67 B (baik)

Eksperimen 86,67 A (sangat baik)

Dari hasil tabel 4 dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa kelas

eksperimen yang menggunakan jobsheet lebih efektif dibandingkan dengan kelas

kontrol tanpa menggunakan jobsheet untuk pembelajran Pemrograman Web

dilihat dari presentase keaktifan siswa.

Page 12: Efektifitas Jobsheet Dalam Pembelajaran Mata Diklat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5120/3/T1_ 702010020_Full... · menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara

12

Adanya respon positif dari siswa pada saat pembelajaran menjadi indikator

efektivitas penggunaan jobsheet. Kuesioner adalah instrumen yang sangat baik

dalam pengumpulan data. Kuesioner umum digunakan sebagai metode untuk

mengumpulkan data [13]. Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang diberikan

kepada orang lain yang bersedia memberikan respon atau tanggapan sesuai

dengan permintaan pengguna [14]. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui

respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan jobsheet. Dari total 38 siswa

atau responden kelas eksperimen dengan jumlah pertanyaan sebanyak 10 item

didapatkan skor sebanyak 1064 perhitungan kuesioner dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5 Perhitungan presentase per item pertanyaan

No Pernyataan Skor total

jawaban Presentase

1 Saya senang belajar pemrograman web jika

pembelajarannya dilakukan dengan jobsheet. 125 11,75%

2 Saya lebih mudah belajar pemrograman web dengan dengan jobsheet

124 11,65%

3 Saya lebih paham belajar pemrograman web dengan

menggunakan jobsheet 120 11,28%

4 Pembelajaran dengan menggunakan jobsheet sangat

membantu dalam proses pembelajaran 112 10,53%

5 Jobsheet memudahkan saya memahami materi yang

ada 130 12,22%

6 Jobsheet tidak membuat saya merasa bosan dengan

materi pembelajaran 110 10,34%

7 Adanya pemanfaatan jobsheet dalam pembelajaran

sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan 115 10,81

Total 836 78,57%

Presentase =

x 100 %

=

= 78,57 %

Hasil perhitungan menunjukkan interval setuju dan sangat setuju

mendekati pada kriteria setuju dengan presentase 78,57%. Dapat disimpulkan

bahwa penggunaan jobsheet mendapat tanggapan positif dan disetujui responden

serta layak digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran pemrograman web.

Page 13: Efektifitas Jobsheet Dalam Pembelajaran Mata Diklat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5120/3/T1_ 702010020_Full... · menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara

13

5. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan

bahwa, terdapat perbedaan hasil belajar mata diklat Pemrograman Web dengan

pembelajaran menggunakan jobsheet, dibandingkan dengan pembelajaran tanpa

menggunakan jobsheet. Pada kelompok kontrol, prestasi belajar peserta didik

yang tidak menggunakan jobsheet rata-rata nilai akhir (post-test) sebesar 71,79.

Sedangkan pada kelompok eksperimen, prestasi belajar peserta didik yang

menggunakan jobsheet rata-rata nilai akhir (post-test) sebesar 79,53.

Hasil ketuntasan hasil belajar nilai posttest antara kelas kontrol dengan

kelas eksperimen dengan jumlah siswa 38 siswa diperoleh jumlah siswa tuntas

untuk kelas kontrol sebanyak 16 siswa dengan presentase sebesar 42,11 %,

sedangkan jumlah siswa tuntas untuk kelas eksperimen sebanyak 34 siswa dengan

presentase 89,41 %.

Berdasarkan kesimpulan yang didapat, saran bagi penelitian selanjutnya

adalah selain memanfaatkan jobsheet dalam bentuk buku, juga dapat melakukan

penelitian dengan menggunakan jobsheet dalam bentuk digital atau jobsheet

berbasis web browser. Pengembangan ini dimaksudkan agar siswa dapat lebih

efektif dan termotivasi dalam pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Selain itu juga dapat melakukan penelitian dengan memanfaatkan jobsheet

dengan mata diklat yang berbeda.

6. Daftar Pustaka

[1]. Purnomo, Ari. 2013, Efektivitas Jobsheet Sebagai Media Pembelajaran

Mata Diklat Web Desain Kelas X RPL Di SMK YPKK 1 Sleman, EJPTI,

Jurnal Elektronik Pendidikan Teknik, 2(4):2

[2]. Nurrohmawati, Lisna. 2012, Pengembangan Media Pembelajaran Jobsheet

Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Komputer Dan

Pengelolaan Informasi Di SMK N 3 Yogyakarta, EJPTI, Jurnal Elektronik

Pendidikan Teknik, 1(3):2

[3]. Destiyanto, Mahendra.(2012).Pengaruh Penggunaan Jobsheet Terhadap

Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Diklat Praktik Las Dasar Di

SMK Negeri 2 Klaten.Laporan Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta,

Yogyakarta.

[4]. Muttaqin, Muh. (2012), Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi

Dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual Kelas IX SMP Islam An-

Nisa, Laporan Skripsi, STIKIP Siliwangi Bandung, Bandung.

[5]. Sulistiyanto,Agus.(2013).Perbaikan Job Sheet Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Kompetensi PerbaikanServis Engine Dan Komponen-

Komponennya. Laporan Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

[6]. Yahya, Muhammad (2014). Efektivitas Penggunaan Job Sheet pada

Pembelajaran Praktik Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT

UNM,Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan FT UNIMED,15(1):32

Page 14: Efektifitas Jobsheet Dalam Pembelajaran Mata Diklat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5120/3/T1_ 702010020_Full... · menggunakan alat dan sarana yang dapat mengubah cara

14

[7]. Widarto, 2013. Panduan Penyusunan Jobsheet Mapel Produktif Pada SMK

(Online), (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-widarto-

mpd/panduan-penyusunan-jobsheet-mapel-produktif-pada-smk.pdf,

diakses pada 26 Agustus 2014)

[8]. Bram, Yudi Farola. 2005. Analisis Efektivitas Iklan Sebagai Salah Satu

Strategi Pemasaran Perusahaan Percetakan Dan Penerbitan PT. Rambang

Dengan Menggunakan Model CPIC Model. Jurnal Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 3 No. 6. Hal : 4

[9]. Rohmana. (2012), Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Mengenal

Produk Hasil Pengawetan Bahan Hewani Yang Diasinkan Terhadap Hasil

Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kalibawang. Laporan Skripsi,

Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

[10]. Izzudin. (2013), Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Video

Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Praktik Service Engine Dan

Komponen-Komponennya. Laporan Skripsi, Universitas Negeri Semarang,

Semarang.

[11]. Mulyasa, (2009), Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kemandirian Guru Dan Kepala Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara.

[12]. Ardie, Toni Agus. (2012), Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA

Menggunakan Model Pembelajaran SAVI Pada Siswa Kelas V SDN

Salatiga 01. Laporan Skripsi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

[13] Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik, Jakarta : PT Rineka Cipta.

[14] Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,

Bandung: Alfabeta