bab iv hasil dan pembahasan bagian ini mengungkapkan...

34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Bagian ini mengungkapkan hasil temuan data dan hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti pada 4 informan. Para informan adalah aktor/pengguna Twitter yang berkontribusi terhadap isu-isu lokal Gorontalo, selain itu salah satu dari informan juga merupakan admin dari akun GorontaloUNITE. Wawancara dilakukan secara langsung dan chatting melalui Blackberry Messanger. Metode wawancara melalui chatting dilakukan karena ketidakmungkinan melakukan wawancara secara langsung dengan informan. Dalam menganalisa wawancara mendalam dan temuan data, peneliti membagi dalam beberapa kategori, yang sebagai berikut. 1. Latar belakang informan 2. Intensitas menggunakan Social Media 3. Respon terhadap isu-isu lokal 4. Motivasi melakukan gerakan sosial 5. Tindakan atau kontribusi nyata gerakan sosial terhadap isu lokal

Upload: vuongminh

Post on 16-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Bagian ini mengungkapkan hasil temuan data dan hasil wawancara

mendalam yang dilakukan peneliti pada 4 informan. Para informan adalah

aktor/pengguna Twitter yang berkontribusi terhadap isu-isu lokal

Gorontalo, selain itu salah satu dari informan juga merupakan admin dari

akun GorontaloUNITE. Wawancara dilakukan secara langsung dan

chatting melalui Blackberry Messanger. Metode wawancara melalui

chatting dilakukan karena ketidakmungkinan melakukan wawancara

secara langsung dengan informan. Dalam menganalisa wawancara

mendalam dan temuan data, peneliti membagi dalam beberapa kategori,

yang sebagai berikut.

1. Latar belakang informan

2. Intensitas menggunakan Social Media

3. Respon terhadap isu-isu lokal

4. Motivasi melakukan gerakan sosial

5. Tindakan atau kontribusi nyata gerakan sosial terhadap isu

lokal

4.1.1 Informan 1, Laki-laki (DB)

4.1.1.1 Latar Belakang Informan

Informan adalah seorang laki-laki yang berinisial DB aktivitas

sehari-hari bermain musik pada sebuah grup band. Informan merupakan

sarjana pendidikan ekonomi dari salah satu Universitas di Gorontalo.

Selama masa menjadi mahasiswa, informan aktif dalam organisasi intra

kampus. Tercatat informan pernah menjabat sebagai ketua umum pada

himpunan mahasiswa program studi, himpunan mahasiswa jurusan

ekonomi dan ketua umum badan eksekutif mahasiswa fakultas. Kini

setelah menyelesaikan studinya dan menjadi sarjana ekonomi informan

berkarir disalah satu perusahaan yang memang sangat sesuai dengan

keilmuwan informan.

4.1.1.2 Intensitas Menggunakan Social Media

Informan adalah seorang yang cukup aktif menggunakan social

media. Akan tetapi, dalam menggunakan social media seperti Twitter,

informan menggunakannya pada hal-hal yang dianggap penting saja. Pola

tersebut dilakukan karena kesibukan informan di pekerjaan sehari-harinya

serta ditambah minatnya informan sebagai pemain band.

4.1.1.3 Respon Terhadap Isu-isu Lokal

Menjadi pengguna yang cukup aktif pada social media khususnya

Twitter membuat informan selalu update terhadap perkembangan yang

berlangsung di dalamnya. Mengenai isu-isu lokal yang di kicaukan oleh

pengguna Twitter lainnya. Seperti kicauan isu-isu lokal yang dilakukan

akun GorontaloUnite tentang Peduli Ratna Saleh, informan dengan cepat

merespon kicauan tersebut. Menurut informan kicauan (tweet) tersebut

merupakan kicauan yang sangat penting untuk terus disebarkan keseluruh

pengguna Twitter lainnya.

“Awalnya sumber dari satu orang, saat ta ekspos melalui jejaring sosial akhirnya torang terpanggil dan peduli untuk membantu dia. Nah akhirnya torang sebarkan info” (awalnya sumber dari satu orang, saat diekspos melalui jejaring sosial akhirnya kami terpanggil dan peduli untuk membantu dia. Akhirnya kami sebarkan info)

Informasi tentang tweet Ratna Saleh yang datang dari satu orang,

kemudian direspon oleh pengguna Twitter lainnya, yang saling terhubung

satu sama lainnya, membuat informasi tersebut dengan sangat cepat

menyebar keberbagai kalangan yang aktif menggunakan Twitter. Hal ini

dikarenakan sifat Twitter yang unik. Pada pesan Twitter yang

menggunakan hastags (#) membuat pesan mereka dikelompokan dan

sangat mudah dihubung-hubungkan. Maka dari itu setiap pengguna

Twitter menggunakan hastags (#) pada pesannya tentang Peduli Ratna

Saleh, merekan akan saling terhubung satu sama lainnya.

4.1.1.4 Motivasi Melakukan Gerakan Sosial

Terkait gerakan sosial yang dilakukan akun GorontaloUnite di

Twitter tentang gerakan peduli ratna saleh seorang gadis belia yang

terserang tumor ganas dan membutuhkan bantuan dalam bentuk dana

untuk menjalankan pengobatan membuat informan terpanggil dan

termotivasi untuk terlibat dalam gerakan sosial ini.

“Torang terpanggil karna backgroundnya si Ratna dari kalangan ekonomi yang patut dibantu. Sampai jual rumah untuk biaya pengobatan” (kami terpanggil karna backgroundnya si Ratna Saleh dari kalangan ekonomi yang patut dibantu. Sampai jual rumah untuk biaya pengobatan)1

Karena kenyataan itulah yang membuat hati informan tersentuh.

Memiliki latarbelakang sebagai keluarga yang kekurangan dari aspek

sosial dan ekonomi. Hal ini sudah dijelaskan oleh Mafred B. Steger,

bahwa gerakan sosial baru tercipta melalui ruang virtual memiliki

kekuatan, sebagai wujud eksistensi masyarakat sipil dalam melihat realitas

politik, sosial, ekonomi dan budaya. Informan yang merupakan

masyarakat sipil, yang peduli terhadap keadaan disekitarnya terutama

untuk mereka yang berasal dari keluarga ekonomi lemah. Melihat

kenyataan itulah yang membuat informan terlibat dalam aksi gerakan

sosial peduli Ratna Saleh, dan ingin membantu suka rela dengan

melalukan apa yang informan bisa lakukan.

1 Hasil Wawancara pada tanggal 6 Maret 2013

4.1.1.5 Tindakan atau Kontribusi Nyata Gerakan Sosial

Terhadap Isu Lokal

Berawal dari kepedulian yang mendalam membuat informan benar

tersentuh dan sangat berniat untuk membantu Ratna Saleh yang benar-

benar sangat membutuhkan bantuan berupa dana untuk pengobatan serta

doa dan penyemangat agar dia dapat menghadapi cobaan yang berat

tersebut.

“Turun ke jalan untuk bantu dia, terus waktu itu ada beberapa komunitas terpanggil karena melihat aksi torang, dengan dapa info dari jejaring sosial. Torang so berusaha semaksimal mungkin untuk membantu tapi apa boleh buat pada akhirnya itu sudah ajalnya, sehingga dia di panggil Allah SWT”(turun ke jalan untuk bantu dia, waktu itu ada beberapa komunitas terpanggil karena melihat aksi kami, dengan mendapatkan info dari jejaring sosial. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu tapi apa boleh buat pada akhirnya itu sudah ajalnya, sehingga dia di panggil Allah SWT)2

Bersama teman komunitas musik dan admin GorontaloUnite,

informan benar-benar menunjukan kepedulian terhadap Ratna Saleh

dengan cara menggalang dana secara langsung di jalan. Tidak hanya itu

2 Op.cit

untuk menarik perhatian para masyarakat untuk menyumbang pada

gerakan sosial ini, informan bersama bandnya dan grup band lainnya

memainkan musik-musik yang sesuai dengan tema gerakan sosial tersebut.

“kontribusi yang torang lakukan kumpul uang pribadi dan turun ke jalan untuk Ratna Saleh. Twitter itu media tambahan sebagai informasi tapi gerakan sebenarnya bentuk fisik yang torang lakukan selama tiga hari. Dan itu di pelopori komunitas torang”(kontribusi yang kami lakukan kumpul uang pribadi dan turun ke jalan untuk Ratna Saleh. Twitter itu media tambahan sebagai informasi tapi gerakan sebenarnya bentuk fisik yang kami lakukan selama tiga hari. Dan itu di pelopori komnitas kami)3

Informan sadari, gerakan sosial Peduli Ratna Saleh menyimpan peranan penting terhadap Twitter. Twitter digunakan sebagai media penyebar informasi sekaligus menarik masyarakat lainnya untuk turut ikut bergabung kedalam gerakan sosial ini.

4.1.2 Informan 2, Perempuan (SW)

4.1.2.1 Latar Belakang Informan

Informan adalah seorang perempuan berusia 20 tahun berinisial

SW. Informan adalah seorang pengguna internet aktif. Informan

merupakan penduduk asli Gorontalo yang hanya sedang menuntut ilmu di

salah satu universitas di Malang pada jurusan kesejahteraan sosial fokus

bidang pelayanan publik. Dalam proses wawancara yang berlangsung

melalui Blackberry Messanger, informan sangat merespon dan atraktif

dalam menjawab hal-hal yang peniliti tanyakan. Hal ini membuat peneliti

3 Dedi Bakir, Loc. cit

menjadi semakin bersemangat untuk menggalih informasi-informasi

penting dan menarik dari informan.

“Keseharian biasa kuliah, baca buku, atau apalah itu yang menarik, online juga (pasti)”4

Selain itu, informan juga sangat aktif dalam organisasi yang ada di

kampus. Hal ini dibuktikan informan dengan menjadi wakil ketua

Himpunan jurusan tempat informan studi. Karir informan juga meningkat

menjadi ketua di himpunan jurusannya. Dan pernah juga menjadi anggota

senat mahasiswa di fakultas yang menaungi jurusannya.

“awal karir 2010 jadi wakil ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial. 2011 terpilih jadi ketua HMJ IKS, 2012 jadi anggota divisi internal senat fakultas ISIP aktivitas kontroling terhadap eksekutif dan jajaran fakultas.”5

4.1.2.2 Intensitas Menggunakan Social Media

Informan adalah seseorang yang aktif berkomunikasi dan

berinteraksi di social media. Informan biasa menggunakan social media

seperti Twitter. Menurut informan menggunakan Twitter membuatnya

banyak belajar dari Twitter. Informan mengaku sudah cukup lama

menggunakan Twitter sebagai alat untuk berkomunikasi, berinteraksi

sampai pada mengungkap ekspresinya, terhitung sejak tahun 2009.

4 Hasil wawancara pada tanggal 5 Maret 2013

5 Op.cit

“Semenjak oktober 2009 menggunakan Twitter. Twitter juga gak sekedar Twitter, tapi saya juga banyak belajar dari Twitter”6

Menurut informan, Twitter sudah seperti buku diary. Hal apa saja

bisa dituliskan di Twitter, dan juga menjadi tempatnya untuk bertukar

pikiran dengan dunia yang luas. Informan termasuk orang yang narsis,

karena semenjak menggunakan Twitter pada tahun 2009, informan sudah

mengumpulkan lebih dari 30.000 kiacuan (tweet). Hal itu disebabkan

karena informan setiap hari selalu berkicau di Twitter.

“Sebenarnya menurut saya pribadi, Twitter lebih mirip buku diary yang apa saja bisa saya tuliskan disitu, dan yang lebih menarik saya bisa tau pendapat orang lain itu seperti apa, mungkin lebih ke alat bertukar pikiran dengan dunia yang lebih luas”7

4.1.2.3 Respon Terhadap Isu-isu Lokal

Menjadi pengguna Twitter yang sangat aktif membuat informan

selalu mendapat informasi-informasi terbaru dan menarik di dalamnya.

Dan untuk konteks Gorontalo, di Twitter terdapat akun GorontaloUnite

yang selalu memberikan informasi-informasi penting dan menarik bagi

pengikutnya tak terkecuali informan. Apalagi informan sedang studi diluar

daerah, hal tersebut membuat informan menjadikan akun GorontaloUnite

sebagai media untuk bagaimana informan mengetahui perkembangan

daerah Gorontalo.

6 Safira Wartabone, Loc. cit

7 Safira Wartabone, Loc. cit

“Yang pertama saya senang dengan isi dari tweet akun @GorontaloUnite, yang kedua saya butuh info-info tentang perkembangan Gorontalo, karena akun tersebut juga mengulas apa saja yang terjadi disana (Gorontalo) dengan cara yang tidak sulit untuk dipahami, tidak secara formal tapi tetap mengikuti tata cara ber “tweet” anak-anak Gorontalo”8

Dalam personal isu-isu lokal Gorontalo yang digalangkan oleh

GorontaloUnite, informan pun sangat atraktif mengkuti dan meresponnya.

Menurut informan ada banyak isu-isu lokal yang selalu informan respon,

sebab hal tersebut dikatakannya adalah tanda kepeduliannya terhadap

daerahnya serta opini publik yang perlu juga perhatikan.

“Respon yang biasa saya lakukan soal isu-isu lokal ada banyak. Lebih ke persoalan musiman, kayak yang kemaren respon soal walikota idaman, kan GU ngetweet musiman, dulu juga pernah ikut dalam #Gorontalo90an macem-macem sih mas”

Persoalan isu lokal pemadaman listrik yang terakhir belakangan ini

terjadi di Gorontalo dan memang selalu ramai di Twitter ini pun tidak

luput dari pantauan informan. Menurut informan ini penti untuk dipantau

karena ini juga berkaitan dengan keadaan keluarga informan di Gorontalo

“Saya selalu memantau soal isu PLN. Kebetulan kalau soal PLN saya tidak sempat ikut merespon, sebenarnya pengen ikut merespon hanya saja tidak sempat mainan twit waktu itu”9

8 Safira Wartabone, Loc. cit

9 Safira Wartabone, Loc. cit

4.1.2.4 Motivasi Melakukan Gerakan Sosial

Terkait opini gerakan sosial #WalikotaIdaman informan

merupakan salah satu yang terlibat dalam gerakan ini di Twitter. Beberapa

tweetnya sangat positif dan patut di dengar oleh para calon walikota.

Motivasi informan terlibat dalam gerakan sosial ini pun cukup sederhana

yakni memang harus berpartisipasi. Dapat juga dikatakan ini merupakan

sebuah semangat informan untuk mengubah keadaan Kota Gorontalo

menjadi lebih baik.

“Sebenarnya kita harus berpartisipasi dalam menyambut walikota yang baru. Jadi saya berpendapat seperti itu tentu saja melihat ke belakang lagi apa yang terjadi sebelumnya”

Tujuan informan ikut ambil bagian pada #WalikotaIdaman bukan

semata-mata hanya mengikuti orang lain saja, tetapi informan mempunyai

tujuan yang jelas demi kepentingan kebaikan Kota Gorontalo kedepannya.

Agar kedepannya juga dapat bermanfaat oleh masyarakat Kota Gorontalo

“Ada banyak poin hanya saja saya ambil dua poin saja. Pertama, Walikota harus lebih dekat dengan rakyat (itu sudah pasti). Kedua, Walikota harus bisa lebih dewasa dalam mengatasi rivalitas politik. Karna, kalau Walikotanya dekat sama rakyat otomatis Walikotanya bisa lebih tau secara langsung apa yang menjadi kebutuhan. Rivalitas politik di Gorontalo itu kuat, tapi terkadang persaingannya melenceng dan tidak sehat. Inilah yang akan berdampak buruk pada masyarakat. Dan menurut saya, opini-opini di Twitter pantas untuk dijadikan bahan pertimbangan”10

10

Safira Wartabone, Loc. cit

4.1.2.5 Tindakan atau Kontribusi Nyata Gerakan Sosial

Terhadap Isu Lokal

Sebuah gerakan sosial memang memerlukan tindakan ataupun

kontribusi nyata yang perlu dilakukan. Terkhusus gerakan sosial yang

berawal social media seperti Twitter. Hal inilah yang juga diharapkan oleh

informan, bagaimana opini-opini atau kicauan-kicauan di Twitter terkait

isu-isu lokal dianggap sangat perlu untuk diwujudkan dalam tindakan

nyata.

“Tindakan atau kontribusi nyata ya harus dan itu penting, karena percuma saja kalau kita berpendapat tapi tidak di tindak lanjuti, harusnya pihak yang mengadakan isu dalam hal ini GU, sebaiknya mengadakan kajian-kajian ya minimal sebulan sekali dengan pemerintah” 11

Informan pun memberikan pendapat tentang bagaimana pengguna

Twitter itu dapat bertindak secara nyata, terkhusus tentang gerakan

#WalikotaIdaman.

“Yang paling sederhana kita jadi warga yang baik, kita wajib menghargai pendapat orang lain, kita juga tidak usah terlalu terburu-buru dan ruwet memikirkan perubahan oleh pemerintah yang baru. Memikirkan hal-hal yang patut di angkat (isu-isu yang kebanyakan mendapatkan respon negatif) ya kita santai sajalah, anak muda terlalu capek kalau harus memikirkan korup dan lain-lain, yang terpenting adalah kita bisa ngasih kontribusi prestasi (apa aja). Dalam kata lain anak muda ga usah banyak omong yang terpenting itu kita ngasih apa ke daerah kita.”

11

Loc. cit

4.1.3 Informan 3, Laki-laki (RM)

4.1.3.1 Latar Belakang Informan

Informan adalah seorang laki-laki berusia 23 tahun berinisial RM.

Pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas. Saat ini informan sedang

cuti kuliah pada salah satu jurusan di Universitas Negeri Gorontalo.

Informan memilih untuk cuti kuliah dikarenkan aktivitas sehari-hari

informan adalah seorang penyiar radio di salah satu radio lokal Gorontalo

dan juga menekuni kegiatan Master Ceremonial (MC) untuk berbagai

macam acara.

“Usia saya 23 tahun, kalau latar belakang pendidikan SMA, masih cuti kuliah karena masih kerja juga sekarang. Untuk kuliah itu udah semester sembilan ya kalau gak salah. Kalau misalnya sekarang masih cuti kuliah juga dan masih siaran di radio, saya penyiar radio salah satu radio di Gorontalo. Dan biasalah kalau misalnya freelanch orang-orang sering ngajak MC, ngajak untuk nyanyi juga bisa sedikit-sedikit. Dan terus masih banyak juga kegiatan-kegiatan lain, itu misalnya kalau ada orang yang mau disuruh atau ngajar les vocal karena kemarin juga sempat 6 bulan jadi guru kesenian di SMA, terutama untuk bagaimana cara bernyanyi yang benar”12

Selain itu, informan juga dapat dikatakan sebagai orang yang aktif

di organisasi, mulai dari masa di SMS sampai menjadi mahasiswa.

Organisasi intra dan ekstra kampus pun pernah dijalaninya.

“Kalau misalnya berbicara mengenai organisasi itu banyak. Dari SMA pun udah ikut-ikut organisasi di sekolah cuma itu sebagai wakil ketua OSIS. Dan kalau misalnya di kampus itu pertama di HMJ saya sempat jadi korlap, dari HMJ ke Senat masih sama jadi korlap dan itu yang ketiga itu di BEM jadi seksi hubungan masyarakat dan yang terakhir

12

Hasil wawancara pada tanggal 20 Maret 2013

pernah menjadi ketua salah satu organisasi, Cuma itu organisasi lebih ke musik, jadi semua genre musik kita bicarakan disitu.

4.1.3.2 Intensitas Menggunakan Social Media

Informan adalah seseorang yang aktif menggunakan internet.

Menurutnya hal ini juga disebabkan dengan kemunculan teknologi-

teknologi seperti gadget, smartphone yang sangat mendukung orang-orang

seperti dirinya untuk dapat selalu mengakses internet dengan mudah.

“berbicara mengenai internet, aktif dan tidak pasti kalau misalnya seumuran 23 itu pasti jujur sangat aktif, apalagi ditunjang dengan gadget yang sekarang itu semakin lama semakin berkembang pesat. Dari Blackberry, Samsung juga dan juga banyak sekali sekarang gadget-gadget yang memberikan kemudahan bagi pengguna apalagi menyangkut internet, jadi kalau misalnya ditanya mengenai itu saya termasuk orang atau pengguna internet aktif”13

Dari keaktifan informan menggunakan internet, hal ini tidak

membuat informan lebih suka memilih untuk berkomunikasi melalui

internet. Menurutnya cara berkomunikasi dengan dua metode baik itu

menggunakan internet ataupun secara langsung kedua cara tersebut harus

seimbang untuk dijalani. Karena bagi informan berkomunikasi melalui

internet atau secara langsung merupakan kedua hal yang sama pentingnya

untuk dijalani dan hal itu harus ada keseimbangan. Tambahnya, sebab

sebuah informasi itu dating dari mana saja.

13

Op. cit

“Saya kan sebagai seorang penyiar jadi dua-duanya harus balance/seimbang, jadi entah itu berhubungan secara langsung dan tidak, paling kalau misal ditanya mana sih yang paling intensitasnya yang paling tinggi antara berkomunikasi secara langsung atau melalui internet menurut saya fifty-fifty ya karena kedua-duanya itu sangat penting antara berkomunikasi secara langsung ataupun dengan internet. Kita gak bisa tau, kita bisa dapat informasi dari mana saja jadi kalau misalnya ditanya ke saya lebih ke fifty-fifty”14

Sebagai seseorang pengguna internet aktif menjadikan informan

juga aktif pada situs social media khususnya Twitter yang memang sedang

menjadi trend di kalangan masyarakat seluruh dunia. Tidak dapat

dipungkiri, informan aktif di Twitter dikarena situs social media ini

memang sedang trend akhir-akhir ini.

“Pada bulan November 2010 saya mulai menggunakan Twitter. Kalau misalnya untuk sekarang atau dari 2012 ke 2013 itu sudah semakin sering. Karena, kemarin berhubung Twitter itu ya misalnya kalaun sekarang sih udah lumayan cukup pesat dan kemarin itu saya dapat informasi untuk Indonesia sendiri itu merupakan pengguna Twitter paling banyak dan itu selalu menjadi trending topic untuk Indonesia sendiri. Nah karena kemarin masih apa yah, masih nge-trend banget sama Facebook kemarin masih Facebook-an setelah lulus SMA, nah sekarang di tahun 2012 – 2013 itu lebih suka di Twitter malah Facebook udah jarang untuk dibuka.”

Hal-hal yang biasa di tuliskan informan pada akun Twitter bisa

dikatakan ada berbagai macam jenis. Diakuinya, akibat postingan-

postingannya di Twitter menyebabkan hubungan pertemanan informan

dengan kerabatanya sempat mengalami masalah, dan hal itu hanya

dikarenakan postingannya di akun Twitter miliknya.

14

Rahmad Mozin, Loc. cit

“Kalau misalnya soal yang sering di posting mungkin mengenai percintaan, motivasi-motivasi hidup itu seperti apa, dan juga mungkin kebanyakan yah dan ini saya udah jujur kebanyakan negatifnya itu sering nyindir orang entah itu kelakuannya seperti apa dan juga malah sempat ada kejadian karena Twitter itu kita sempat hubungan pertemanan itu jadi renggang.15

4.1.3.3 Respon Terhadap Isu-isu Lokal

Sebagai pengguna internet aktif informan cukup memahami

mengenai persoalan isu-isu lokal Gorontalo di Twitter. Dengan keaktifan

informan menggunakan internet khususnya di Twitter menjadikan

informan selalu menerima informasi dengan mudah dan cepat tak

terkecuali informasi seputar isu-isu lokal seperti isu pemadaman listrik.

Tidak jarang juga informan selalu emosi ketika terjadi pemadaman listrik

yang sering berlangsung dan sangat mengganggu aktifitas informan yang

merupakan seorang penyiar radio ini.

“Berbicara mengenai kicauan ketika ada pemadaman listrik di Gorontalo khususnya. Sebenarnya, kalau misalnya dibilang marah bukan, kecewa dengan Gorontalo juga bukan. Saya sudah tinggal di Gorontalo, tapi disisi lain kalau ada pemadaman pasti sangat marah apalagi orang mana coba yang gak butuh listrik. Karena banyak juga status-status yang saya lihat, termasuk juga saya yang sering berkicau, kalau boleh dibilang sering memaki PLN”

Menurut informan, cara-cara merespon isu-isu di Twitter setiap

orang berbeda. Begitu pula dengan informan, respon-respon yang

dilakukan benar-benar sebebas mungkin dan tidak peduli kepada orang

lain, selama hal yang dilakukan tidak berdampak buruk kepada orang lain.

15

Rahmad Mozin, Loc. cit

“menurut saya ada banyak dan itu berbeda dari satu orang dengan yang lain, bagaimana cara meluapkan ekspresi seseorang, Cuma saya lebih ke Twitter. Saya gak tau kalau orang-orang lain itu sering meluapkan ekspresinya dengan media sosial atau berhadap-hadapan”

Mengenai ketakutan terkait respon-respon yang dilakukan

informan terkait isu pemadaman listrik, informan lebih mencoba untuk

tidak takut, karena menurutnya dia lindungi oleh undang-undang tentang

kebebasan mengungkapkan pendapat.

“ada ketakutan sendiri, tapi jika dilihat-lihat dengan perkembangan yang ada di media-media, seberapa besar ketakutan mengenai singgungan ke PLN di Twitter, saya memlilih tidak bakalan takut karena kebebasan berekspresi di media sudah di atur dalam undang-undang”16

4.1.3.4 Motivasi Melakukan Gerakan Sosial

Ratna Saleh merupakan gadis malang yang menderita kanker kaki

ini membuat berbagai kalangan para pengguna Twitter di Gorontalo

tersentuh hatinya untuk melalukan gerakan sosial membantu pengobatan

untuk Ratna Saleh. Hal serupa yang dilakukan informan, termotivasi untuk

terlibat melakukan gerakan sosial di Twitter, menyebarkan informasi dari

tweet ke tweet agar seluruh pengguna Twitter mengetahuinya dan dapat

bersama-sama peduli kepada Ratna Saleh.

“kenapa tidak kita saling memberikan informasi, saling membantu kepada teman-teman, masyarakat apalagi terkait masalah-masalah sosial dan itu untuk membantu orang”

16

Rahmad Mozin, Loc. cit

Walaupun tidak mengenal dan saling kenal, tidak membuat kita

untuk tidak saling menolong sebagai sesama manusia, itupula yang

kiranya menjadi prinsip positif yang dimiliki informan. Tidak peduli

siapapun dia, jika memang memerlukan pertolongan wajib untuk ditolong.

4.1.3.5 Tindakan atau Kontribusi Nyata Gerakan Sosial

Terhadap Isu Lokal

Sebagai seorang penyiar yang bekerja untuk menyuguhkan

informasi-informasi kepada masyarakat luas, terkait gerakan sosial peduli

Ratne Saleh informan berkontribusi secara nyata dengan cara meliput dan

menyampaikan gerakan sosial tersebut kepada masyarakat luas melalui

radio tempat dimana informan bekerja. Serta tidak lupa juga menyebarkan

informasi tersebut kepada rekan-rekan sesamanya yang bekerja di media

pula dengan harapan agar informasi ini tersampaikan secara luas kepada

seluruh masyarakat.

“terlibat nimbrung langsung menggalang dana untuk Ratna Saleh itu saya gak pernah, tetapi karena kebetulan saya kerja di media, saya lebih kepada penyebarluasan informasi melalui pesan broadcast BlackBerry dan sempat live report di salah satu radio di Gorontalo”

4.1.4 Informan 4, Laki-laki, Admin GorontaloUnite (SP)

4.1.4.1 Latar Belakang Informan

Informan adalah seorang laki-laki berinisial SP bekerja sebagai

guru. Saat menjadi mahasiswa sampai sekarang , informan aktif dalam

berbagai organisasi. Baginya dengan aktif berorganisasi informan juga

banyak mendapat pelajaran. Informan termasuk orang yang mudah bergaul

dengan orang lain, dan tidak pernah membatasi diri untuk bergaul,

berteman dengan orang lain.

“sehari-hari saya mengajar di sekolah, pulang dari sekolah mungkin nulis, browsing, olahraga atau malam-malam nongkrong, biasa nongkrong dengan followers”

4.1.4.2 Intensitas Menggunakan Social Media

Informan adalah seorang pengguna aktif internet, serta aktif

berinteraksi melalui social media khususnya Twitter. Di era yang

didukung kemajuan teknologi tidak membuat informan selalu berinteraksi

menggunakan internet, menurutnya ada beberapa hal yang harus

dikomunikasikan secara ketemu langsung.

“ada hal-hal yang harus kita selesaikan secara ketemu langsung, tapi kalau mengingat waktu mungkin bisa lewat internet”

Informan sebagai seorang pengguna aktif Twitter yang admin

GorontaloUnite selalu menikmati suasana interaksi di Twitter dan

mencoba untuk selalu dekat dengan para followers GorontaloUnite,

berbagai macam hal bisa dibahas di Twitter bersama informan selaku

admin.

“hal-hal yang sering di tweet tentang info-info Gorontalo, menyapa followers kita bincang-bincang kita anggap followers itu bukan macam robot, kita komunikasi, sharing dorang punya apa bahkan sampai hal penting dan tidak penting”

Akan tetapi diakui informan untuk interaksi menggunakan

GorontaloUnite ada hal-hal yang dibatasi. Dan lebih bebas pada akun

pribadi untuk berbagai macam hal.

“ada hal-hal yang torang batasi kalau di GorontaloUnite, kalau pribadi sih gak”

Ada yang menarik dari kemunculan GorontaloUnite, diakui

informan awal munculnya GorontaloUnite itu berawal ketika terjadi

tragedi pemboman di Hotel J.W Marriot dan Ritz Carlton Jakarta.

Informan mengakui adanya keterkaitan kemunculan GorontaloUnite

dengan IndonesiaUnite.

“tujuan awal dibentuknya GorontaloUnite itu pas ada kejadian pemboman Hotel Ritz Carlton sampe akhirnya MU batal main di Indonesia. tujuannya sama dengan IndonesiaUnite karena kami satu gerakan ada slogan Kami Tidak Takut. Bagaimana masing-masing daerah men-backup memerangi teroris itu dengan slogan Kami Tidak Takut” 17

17

Hasil wawancara pada tanggal 25 Maret 2013

4.1.4.3 Respon Terhadap Isu-isu Lokal

Berkaitan dengan respon terhadap isu-isu lokal, sebagai seorang

admin GorontaloUnite yang banyak menerima mention dari para

followers, informan berusaha selalu merespon dengan bijak dan menerima

semua isu-isu yang dikirimkan oleh para followers dengan cara me-retweet

kembali. Semua penilaian terkait hal tersebut semuanya informan serahkan

kepada followers untuk menilainya.

“kalau respon tentang isu-isu lokal itu torang cuma tawarkan saja. Begini terserah penilian followers itu bagaimana, kita kasih tau begini ada macam-macam tanggapan ada yang pro ada yang kontra. Yang pasti torang kasih itu tidak menjurus mendukung atau tidak itu tidak ada, semua tergantung followers”18

Sebagai admin, informan selalu menerima mention tentang isu-isu

lokal yang dikirimkan para followers. Apapun isu tersebut informan akan

selalu me-retweet kembali agar dapat diketahui oleh semua followers

GorontaloUnite. Dari sekian banyak isu-isu yang diterima oleh informan,

18

Op. cit

ada salah satu isu yang selalu ramai direspon oleh para followers

GorontaloUnite yaitu isu soal pemadaman listrik.

“mati lampu itukan bikin jengkel pa orang, GorontaloUnite sendiri jengkel sebenarnya dan karena jengkel itu sudah kasih tau saja begini terserah respon dorang bagaimana, ada yang pro ada yang kontra sampai begini, macam-macamlah” 19

4.1.4.4 Motivasi Melakukan Gerakan Sosial

Sebagai manusia yang merupakan mahkluk sosial yang memiliki

rasa sosial membuat rasa ibah terhadap sesama manusia merupakan hal

yang wajar dan alami yang terjadi pada manusia. Hal demikianlah yang

menjadi motivasi awal informan melakukan gerakan sosial.

“kalau dibilang motivasi sebenarnya tidak ada motivasi, tapi itu cuma semacam spontanitas saja. Sejenis spontanitas karena gerakan sosial disitu jadi interaksi langsung itu ada karena inikan menyangkut yang sosial, jadi disitu motivasinya cuma rasa sosial itu”

Untuk motivasi gerakan sosial peduli Ratna Saleh diakui informan

itu berawal dari begitu banyaknya mention yang dikirimkan ke

19

Steven Polapa, Loc. cit

GorontaloUnite. Dan juga informasi awal awal kasus Ratna Saleh diakui

kembali oleh informan itu berawal dari followers GorontaloUnite.

“banyaknya mention yg masuk ke GorontaloUnite malam-malam itu”

Informan juga menyadari motivasi gerakan sosial peduli Ratna

Saleh itu juga karena banyaknya simpati dan empati dari para followers

GorontaloUnite serta dukungan dari komunitas music Gorontalo Indie

yang siap bekerja sama melakukan gerakan sosial peduli Ratna Saleh

tersebut.

“macam-macam respon, kenapa dia, sakit apa so berapa lama. Oke torang nyumbang untuk dia gempor-gempor terus akhirnya Gorontalo Indie gabung bikin gerakan dijalan dan informasi lewat dunia maya”

4.1.4.5 Tindakan atau Kontribusi Nyata Gerakan Sosial

Terhadap Isu Lokal

Berkaitan dengan isu seputar pemadaman listrik yang selalu ramai

dibicarakan oleh para followers GorontaloUnite dan pengguna Twitter di

Gorontalo lain, yang juga kebanyakan merasa kecewa dengan hal tersebut

tak terkecuali informan selaku admin GorontaloUnite pun pernah

melakukan tindakan nyata terhadap persoalan tersebut dengan cara

mendatangi langsung kantor PLN untuk memberikan kritik dan keluhan

apa yang selama ini masyarakat Gorontalo rasakan.

“kita pernah ada tindakan langsung ke PLN, tapi PLN gak ada respon. Bukan melalui PLN tapi lewat Pemprov. Pernah satu kali Gubernur datang sama PLN”

Mengenai tindakan lanjutan persoalan pemadaman listrik diakui

informan bahwa kedepannya akan terus mengawal persoalan ini dan hal

tersebut akan lebih diperkuat dengan data. Oleh karena itu informan selaku

admin akan mengumpulkan data.

“untuk gerakan kita dari GorontaloUnite ke PLN, mungkin suatu saat aka nada. Kita lagi cari data, karena kita jugakan butuh data, latarbelakang kenapa kita kesana”

Tindakan nyata yang dilakukan informan selaku admin

GorontaloUnite pun tidak hanya pada isu pemadaman listrik. Tindakan

nyata yang dilakukan informan pun bahkan dapat dikatakan lebih sukses

dan berjalan dengan banyaknya yang terlibat ada pada gerakan sosial

peduli Ratna Saleh.

“ide awal gerakan sosial penggalangan dana muncul dari Gorontalo Indie, dan dikembangkan penyebaran informasi lewat GorontaloUnite. Untuk gerakan langsung dijalan itu banyak respon dari masyarakat, mengganggu lalulintas kita berdiri dijalan. Tapi syukurlah dari munculnya pro dan kontra lebih banyak yang pro” 20

4.2 Pembahasan

Dari hasil wawancara mendalam yang didapat dari keempat

informan dalam penelitian ini, ditemukan bahwa kebebasan berekspresi di

Gorontalo telah menempatkan Twitter sebagai alat para informan untuk

mengungkapkan pendapat atau kritikan mereka yang berkaitan dengan isu-

isu lokal Gorontalo. Dengan adanya Twitter sebagai new media

20

Steven Polapa, Loc. cit

menjadikan penggunanya untuk bebas berekspresi, tentang apa saja yang

mereka rasakan dan hal-hal yang ingin mereka katakan/sampaikan dalam

hal ini pemerintah menjadi sangat mudah dan cepat. Seperti apa yang

dirasakan oleh salah satu akun Twitter yang berinisial SW, seorang

mahasiswa asli gorontalo yang tengah menempuh pendidikan di salah satu

Universitas Swasta di Malang. Berkat aktif di Twitter dia tetap selalu

update dengan dinamika dan keadaan di daerah asalnya tersebut dengan

memantau tweet-tweet dari akun fonemenal @GorontaloUNITE.

Akun @GorontaloUNITE memang sangat aktif menyebarakan

informasi-informasi seputar kondisi yang ada di Gorontalo. Tidak menjadi

hal yang mengherankan bagi masyarakat Gorontalo yang menggunakan

akun media sosial Twitter ini. Sebab, akun @GorontaloUNITE sendiri

seperti telah menjadi bagian penting bagi pengguna Twitter di Gorontalo

untuk mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan isu-isu lokal

Gorontalo ataupun sekedar untuk meluapkan ekspresi mereka.

Untuk dapat disebut new media, Twitter setidaknya memiliki

karakteristik seperti yang dijabarkan oleh Lister (Hilda Kitti:2003) seperti

Digitality, Interactivity, Dispersality dan Virtuality. Digitality, Melalui

Twitter, akun @GorontaloUNITE dengan sangat cepat memberikan

informasi mengenai isu-isu lokal Gorontalo yang selalu ditunggu-tunggu

oleh Followers/Pengikutnya, sebut saja isu “Pemadaman Listrik oleh

PLN”. Dengan karakter Twitter yang digital, pesan yang sederhana

menjadi lebih menarik tersampaikan kepada para pengguna Twitter di

halaman timeline mereka masing-masing. Interactivity, ketika terjadi

pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN dengan sangat cepat

persoalan ini dibahas oleh para pengguna Twitter. Karakter interaktivitas

inilah yang menjadikan pesan dan tweet para pengguna saling terhubung

kesatu sama lain yang sama-sama membahas persoalan PLN tersebut. Pola

interaktif ini yang menurut Lister (Hilda Kitti: 2003) menjadi pembeda

Twitter dengan media baru lainnya. Dispersality, dengan karakter ini pada

Twitter, tidak terlalu jelas mana yang produsen dari suatu tweet dengan

konsumennya. Karena semuanya saling terkait, hal inilah yang

menyebabkan munculnya tanggapan pro dan kontra, marah dan kecewa

terhadap tweet isu pemadaman listrik tersebut. Virtuality, karakternya yang

virtual ini membuat akun @GorontaloUNITE pun menjadi terasa benar-

benar sedang berinteraksi dengan para pengguna Twitter lainnya. Karena

pesan-pesan yang disampaikan secara virtual, membuat tweet dari isu

pemadaman listrik tersebarkan dengan penambahan foto-foto yang

menggambarkan situasi yang benar terjadi saat pemadaman listrik

berlangsung di Gorontalo.

Sebagai new media, maka para pengguna Twitter tidak hanya

sekedar menghadirkan pesan-pesan yang biasa. Pada Twitter semuanya

terdigitalisasi, karena berbagai format yang dikirimkan oleh kita, secara

sederhana mengalami proses sehingga menjadi tampilan seperti yang

tertera di halaman Twitter penggunanya. Teks tersampaikan, foto tersebar

dimanapun kita berada. Hal inilah yang menjadikan Twitter sebagai media

yang masih digandrungi oleh berbagai kalangan masyarakat. Dengan

menggunakan fitur pic twitter, penggunanya dengan sangat mudah

menyebarkan informasi ataupun ekpresi yang ingin mereka bagikan

dengan sangat jelas. Isi pesan dan gambar menjadikan pembacanya benar-

benar memahami apa yang disampaikan oleh pengirimnya.

Twitter kini memang telah menjelma sebagai salah satu new media,

alat untuk berekspresi para penggunanya dengan sebebas-bebasanya. Hal

ini juga yang tengah dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat di

Gorontalo yang aktif maupun pasif dalam menggunakan Twitter. Ada yang

menggunakan Twitter hanya untuk sekedar berinteraksi, meluapkan

ekspresia bahkan media untuk mempromosikan berbagai hal mulai dari

jualan sampai pada ranah politik.

Tidak hanya sekedar sebagai alat mengungkapkan ekspresinya,

para pengguna Twitter di Gorontalo kini juga mulai mengguna new media

ini sebagai salah alat atau pola untuk melalakukan gerakan sosial. Gerakan

sosial yang dulu sebuah gerakan yang dilakukan di jalanan, baik itu unjuk

rasa sampai dengan penggalangan dana untuk sesuatu yang entah itu

bencana musibah ataupun aksi sosial pedulia lainnya. Kini dengan

hadirnya Twitter sebagai new media menjadikan berbagai kalangan

memanfaatkannya sebagai salah satu alat untuk melakukan sebuah gerakan

sosial.

Gerakan sosial tersebut yang kini mulai diminati oleh para

pengguna Twitter di Gorontalo, menjadikan gerakan sosial ini disebut

sebagai gerakan sosial baru. Inilah yang dikatakan oleh Mafred B. Steger,

bahwa ideology bukanlah konstruksi imajiner yang tidak punya landasan

dalam fenomena sosial.

Seperti yang dilakukan oleh akun @GorontaloUNITE dan

komunitas musik yang ada di Gorontalo ketika membuat aksi sosial Peduli

Ratna Saleh. Dalam penilitian ini, terungkap bahwa aksi sosial Peduli

Ratna Saleh berawal dari banyaknya mention yang masuk kepada akun

@GorontaloUNITE tentang keadaan gadis kecil bernama Ratna Saleh

yang menderita tumor ganas namun tidak mempunyai biaya untuk

melakukan pengobatan.

Dalam waktu yang bersamaan, akun @GorontaloUNITE pun

menyebarkan kabar penting ini dan kemudian di respon baik oleh banyak

followers akun tersebut. Melalui beberapa komunitas musik dan

@GorontaloUNITE terjadilah aksi sosial melalui Twitter yang berujung

pada tindakan nyata. Dalam hal ini @GorontaloUNITE terus

mengambarkan dan menyebarkan informasi mengenai aksi sosial yang

mereka lakukan. Mulai dari penggalangan dana sampai dengan penyerahan

dana bantuan kepada keluarga Ratna Saleh selalu di informasikan melalui

Twitter.

Secara instrumen yang digunakan pada gerakan sosial ini

menggunakan instrument ruang virtual yaitu new media Twitter dapat

dikatakan sebagai sebuah gerakan sosial baru. Seperti apa yang dikatakan

oleh Mafred B. Steger, gerakan sosial baru melalui intrumennya yang

tercipta di ruang virtual memiliki kekuatan ideologis tertentu, sebagai

wujud eksistensi dari kaum oposisi dan juga masyarakat sipil dalam

melihat realitas politik, sosial ekonomi dan juga budaya.

Dalam hal gerakan sosial Peduli Ratna Saleh para komunitas music

dan juga masyarakat sipil melihat keadaan yang diderita oleh Ratna Saleh

merupakan realitas sosial dan ekonomi yang perlu untuk ditindaki. Ratna

Saleh yang merupakan gadis dari golongan keluarga ekonomi lemah tidak

dapat membayar biaya pengobatan untuk penyakit tumor ganasnya

menjadikan salah satu dasar dari munculnya gerakan sosial ini yang

dilakukan oleh @GorontaloUNITE, komunitas music dan masyarakat sipil

lainnya yang sama-sama memiliki kekuatan ideologi yang sama untuk

membantu meringangkan beban yang tengah dipikul oleh Ratna Saleh dan

keluarga.

Berangkat dari hal tersebut, gerakan sosial yang dilakukan individu

melalui Twitter ini pun berkelanjutan di dunia nyata. Kemudian mampu

membentuk kelompok baru secara tidak langsung untuk mewujudkan

gerakan soial ini. Sepertinya yang telah tertuang pada kajian teori dalam

penelitian ini, secara konsep yang digunakan pada gerakan sosial ini,

gerakan ini masuk dalam kriteria Gerakan Sosial Baru karena metode yang

dilakukan dari gerakan sosial ini menggunakan salah satu bentuk dari new

media yang dalam hal ini yaitu Twitter. Mulai dari titik lokasi

penggalangan dana, jumlah dana yang terkumpul sampai dengan kondisi

terbaru dari Ratna Saleh selalu dikabarkan oleh @GorontaloUNITE

melalui Twitter.

Gerakan sosial ini pun menuai dinamika yang cukup besar dari para

pengguna Twitter di Gorontalo, baik mereka yang follow akun

@GorontaloUNITE maupun yang tidak. Sebab salah sifat dari Twitter

adalah berjejaring satu dengan yang lainnya. Aksi sosial peduli Ratna

Saleh ini merupakan wujud dari Gerakan Sosial Baru, yang lahir dari

dinamika Twitter sebagai new media. Satu dari sekian banyak isu lokal

Gorontalo yang selalu menghadirkan dinamika terhadap pengguna Twitter

di Gorontalo.

Akun @GorontaloUNITE sadar dengan memiliki followes yang

banyak dapat memanfaatkan untuk melakukan sebuah perubahan yang

dimulai melalui Twitter. Melihat dari apa yang diuangkapkan F. Parkin

dalam Middle Class Radicalism (1968), aktor penting dalam gerakan sosial

baru adalah kelas menengah bukan kelas bawah. Kelompok-kelompok di

dalam gerakan ini tidak terikat dalam bentuk organisasi atau keanggotaan,

namun lebih diikat oleh jaringan sosial dari para pendukungnya. Hal

inipun yang terjadi terhadap gerakan sosial Peduli Ratna Saleh. Orang-

orang yang terlibat ikut dalam gerakan sosial tersebut tidak terikat pada

sebuah organisasi, melainkan campuran dari organisasi, individu dan

masyarakat umum lainnya yang disatukan oleh jaringan sosial yang

terlahir dari dinamika di Twitter.

Akun @GorontaloUNITE yang bukan sebuah organinasi,

melainkan yang lahir dan berkembang dari sebuah jaringan sosial di

Twitter mampu menarik minat dan tujuan yang sama terhadap pengguna

Twitter di Gorontalo, yang menimbulkan kesadaran secara bersama untuk

membuat sesuatu. Tidak hanya melalui dunia maya/online saja tetapi dapat

merealisasikannya melalui tindakan nyata.

Gerakan sosial baru yang merupakan sebuah gerakan yang

mempertanyakan validasi pola kehidupan dunia yang sudah ada, seperti

norma dan legitimasi, yang kemudian memperluasnya di ruang publik,

merupakan sebuah gerakan yang ingin merubah keadaan-keadaan yang

sudah terlanjur tercipta di kehidupan nyata melalui ruang publik.

Seperti apa yang terjadi pada Ratna Saleh yang tidak dapat

mendapatkan perawatan yang seharusnya membuat para pengguna Twitter

di Gorontalo yang memiliki tujuan bersama untuk membantunya,

bertujuan merubah keadaan tersebut menjadi keadaan yang seharusnya

melalui gerakan sosial melalui Twitter dan tindakan nyata.

Mengenai kebebasan berekspresi di Gorontalo melalui Twitter,

para pengguna Twitter di Gorontalo menunjukan eksistensinya di jejaring

sosial tersebut. Dinamika sosial yang terjadi di Twitter merupakan dampak

perkembangan teknologi yang diiringi dengan permasalahan-permasalahan

lokal Gorontalo yang sampai pada saat ini belum terselesaikan, membuat

para pengguna Twitter di Gorontalo memanfaatkan social media ini

sebagai alat mereka untuk mengungkapkan ekspresi mereka terhadap

permasalahan tersebut. Sebut saja isu pemadaman listrik oleh PLN yang

sering menjadi bahasan mereka (pengguna Twitter di Gorontalo) ketika

pemadaman listrik berlangsung sampai pada listrik kembali hidup

(menyala). Berbagai macam bentuk ekpresi di tweet oleh mereka dengan

model dan karakter mereka masing-masing. Mulai dari yang mengkritik

dengan bahasa yang ilmiah, wajar dan tidak sedikit juga yang mengkritik

dengan bahasa dan kalimat yang sangat tidak wajar.

Seperti apa yang diungkapkan oleh akun @GorontaloUNITE

melalui Twitter “setidaknya, PLN mengajarkan orang-orang untuk

bagaimana memaki dengan beragam ekspresi”. Melihat tweet tersebut,

dapat diartikan bahwa akun @GorontaloUNITE merangkup semua

dinamika ekspresi dari para pengguna Twitter yang banyak mengomentari

dan mengeluh dengan kalimat/bahasa yang sesuai dengan keadaan yang

dirasakan oleh para pengguna Twitter di Gorontalo.

Dalam hal ini, menurut Morlino (2004), demokrasi yang baik

paling tidak harus memenuhi 3 (tiga) kualitas yaitu: kualitas hasil, kualitas

isi/subtansi dan kualitas prosedur. Dalam kualitas hasil, Morlino

menyatakan bahwa pemerintah yang memiliki legitimasi yang dapat

memuaskan warga negaranya. Terkait sering terjadinya pemadaman listrik

oleh PLN di Gorontalo dan menuai banyak kritikan dari para pengguna

Twitter merupakan gambaran akan ketidakpuasan mereka terhadap

kebijakan tersebut. Sehingga dari rasa ketidakpuasan itulah memunculkan

ekspresi mereka dalam bentuk protes dan kritikan melalui social media

Twitter. Untuk kualitas isi/subtansi yang menjelaskan bahwa warga

Negara memiliki kebebasan dan kesetaraan dianggap oleh para pengguna

Twitter dengan mereka mengungkapkan beragam macam bentuk ekspresi

mereka adalah termasuk bentuk kebebasan dan kesetaraan. Ketika

masyarakat diluar (Twitter) sana mengungkapkan ekspresi mereka dengan

caranya mereka sendiri, maka hal yang sama mereka lakukan dengan

mengungkapkan ekspresi mereka melalui Twitter.

Dengan berbagai macam ekspresi yang dikeluarkan oleh para

pengguna Twitter di Gorontalo, diantara mereka pun ada yang mencoba

menggambarkan ekspresi mereka di Twitter dengan membanding-banding

keadaan dulu dan pemerintah dulu dengan keadaan dan pemerintah

sekarang. Seakaan mereka mencoba untuk mengevaluasi keadaan tersebut

dengan apa yang mereka ungkapkan di Twitter. Hal ini pun juga telah

diungkapkan oleh Morlino (2004) tentang demokrasi yang harus

memenuhi 3 (tiga) kualitas. Dalam kualitas ketiga tentang kualitas

prosedur dijelaskan bahwa warga Negara memiliki kebebasan untuk

memeriksa dan mengevaluasi bagaimana pemerintahannya mencapai

tujuan-tujuan kebebasan dan kesetaraan sesuai dengan hukum yang

berlaku.

Hal tersebut merupakan dinamika sosial masyarakat Indonesia

yang mulai menjadikan internet sebagai media untuk mereka berinteraksi

khususnya melalui social media. Kondisi inilah yang juga tengah menjadi

perhatian dan menjadi dinamika untuk kalangan masyarakat Gorontalo

yang aktif menggunakan internet khususnya social media Twitter untuk

mereka berinteraksi. Akses informasi yang semakin terbuka serta kesedian

alat dan tempat yang semakin menyebar, seakan menjadi faktor pendukung

yang penting untuk mereka mengekspresikan pendapat atau opini mereka

ke ruang publik yang virtual. Berbagai macam informasi kini melalui

ruang publik virtual seperti social media dengan sangat mudah didapatkan

oleh siapa saja. Mulai dari hal yang baik sampai yang fitnah terhadap

seseorang ataupun lembaga. Oleh karena kecerdasan dari masing-masing

pengguna Twitter di Gorontalo dalam hal ini sangat dibutuhkan agar tidak

menimbulkan keuntungan dan kerugian baik untuk diri sendiri dan orang

lain maupun terhadap sebuah lembaga.