bab iv hasil dan pembahasan 4.1 gambaran umum perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/bab iv.pdf ·...

24
32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani Plywood Industri 4.1.1 Sejarah Singkat Perum Perhutani adalah Badan Usaha Milik Negara di Indonesia yang memiliki tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan perencanaan, pengurusan, pengusahaan dan perlindungan hutan di wilayah kerjanya. Sebagai BUMN, perum perhutani mengusahakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Perum Perhutani didirikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1972, kemudian diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha- usahanya ditetapkan kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1986 dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2003. Saat ini dasar hokum yang mengatur Perum Perhutani adalah Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010. Wilayah kerja Perum Perhutani meliputi seluruh Kawasan Hutan Negara yang terdapat di Propinsi Jawa Tengah (Unit I), Jawa Timur (Unit II), Jawa Barat dan Banten (Unit II), kecuali kawasan hutan yang menjadi tempat konservasi. Total wilayah hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani sebesar 2.448.043,34ha, terdiri dari Hutan Produksi Terbatas seluas 409.709,73ha dan Hutan Lindung seluas 632.519,12ha.

Upload: others

Post on 27-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perhutani Plywood Industri

4.1.1 Sejarah Singkat

Perum Perhutani adalah Badan Usaha Milik Negara di Indonesia yang

memiliki tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan perencanaan, pengurusan,

pengusahaan dan perlindungan hutan di wilayah kerjanya. Sebagai BUMN, perum

perhutani mengusahakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk

keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Perum Perhutani didirikan

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1972, kemudian diubah dengan

peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-

usahanya ditetapkan kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun

1986 dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2003. Saat ini dasar hokum yang

mengatur Perum Perhutani adalah Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010.

Wilayah kerja Perum Perhutani meliputi seluruh Kawasan Hutan Negara yang

terdapat di Propinsi Jawa Tengah (Unit I), Jawa Timur (Unit II), Jawa Barat dan

Banten (Unit II), kecuali kawasan hutan yang menjadi tempat konservasi. Total

wilayah hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani sebesar 2.448.043,34ha, terdiri

dari Hutan Produksi Terbatas seluas 409.709,73ha dan Hutan Lindung seluas

632.519,12ha.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

33

Perhutani Plywood Industry ini berlokasi di kecamatan Puncu, Kabupaten

Kediri, Propinsi Jawa Timur. perhutani Plywood Industry diresmikan oleh Menteri

Kehutanan pada 27 Maret Tahun 2013. Perhuatani Plywood Industry diharapkan

dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Sebagai bagian dari perusahaan

kehutanan Negara dengan pengembangan produk plywood dan pasar yang

mendukung kebijakan pemerintah untuk peningkatan pendapatan anssional, mulai

tahun 2014 Perhuatani Plywood Industry bergabung dibawah KBM Industri Kayu II

yang merupakan unit pengolahan kayu dan rimba dengan produk utama berupa :

venner, lamella, kayu gergajian dan finished flooring, sedangkan Perhuatani Plywood

Industry telah menghasilkan produk berupa plywood dengan memanfaatkan potensi

log sengon khusunya sortimen AIII up.

Dalam rangka upaya untuk meningkatkan penghasilan dan nilai tambah,

pengembangan Perhutani plywood Industry, kiranya sangat dibutuhkan ergonomis

sehingga mampu memberikan nilai tambah dan keuntungan yang berlipat bagi

perusahaan pengolahan kayu.

4.1.2 Lokasi Penelitian

Perhutani Plywood Industry berlokasi di Dusun Kapasan, Desa Gadungan,

Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa timur. Pabrik milik Perhutani ini

didirikan diatas lahan seluas 9 hektar dengan kapasitas produksi mencapai 4.000m3

per bulan.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

34

4.1.3 Bidang Usaha

Bidang usaha Perum Perhutani adalah usaha dibidang Kehutanan (khusunya

di pulau Jawa dan Maadura) dan mengemban tugas serta wewenang untuk

menyelenggarakan kegiatan pengelolaan Sumber Daya Hutan (SDH) dengan

memperhatikan aspek produksi, aspek social, dan aspek lingkungan. Maksud

penyelnggaraan usaha Perum Perhutani adalah

1. Menyelenggarakan usaha dibidang kehutanan yang menghasilkan barang dan

jasa yang bermutu tinggi dan memadai guna memenuhi hajat hidup orang

banyak dan memupuk keuntungan.

2. Menyelenggarakan pengelolahan hutan sebagai ekosistem sesuai dengan

karakteristik wilayah untuk mendaptakan manfaat optimal dari segi ekologi,

sosial, budaya dan ekonomi bagi perusahaan dan masyarakat. Sejalan dengan

tujuan pemabngunan nasional dengan berpedoman kepada rencan

pengelolahan hutan yang disusun berdasarkan ketentuan perundang-undangan

di bidang kehutanan.

Perhutani mengahsilkan kayu-kayu berkualitas tinggi, dipanen dari hutan yang

dikelola dengan prinsip berkelanjutan. Jenis-jenis kayu bundar yang dipasarkan

melalui KBM penasaran kayu adalah: Jati, pinus, Mahoni, Sonokeling, Damar,

Akasia, Jabon, sengon, Gmelin, Rasamala, dan lain sebainya, termasuk beberapa jenis

rotan dan bamboo. Perum Perhutani memproduksi barang atau produk industry kayu

olahan.

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

35

Perhutani Plywood Industry memproduksi produk berupa plywood.bahan

baku yang diproduksi Perhutani Plywood Industry adalah kayu sengon yang banyak

ditanam di wilayah Kabupaten Kediri Jawa Timur. Pasokan kayu sengon ini didapat

dari 90% yang berasal dari hutan di wilayah Kabupaten Kediri, sisanya 10% dari luar

daerah.

4.1.4 Visi, Misi, Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu

a. Visi

Menjadi Industri penghasil kayu olahan tropis kebanggan nasional

b. Misi

Adapun misi dari Perhutani Plywood Industry adalh sebagai berikut:

1. Menghasilkan produk kayu olahan berkualitas

2. Mengembangkan inovasi dan teknolagi industry kayu

3. Memperluas pangsa pasar kayu olahan

4. Memberikan pelayanan terbaik

5. Meningkatkan keuntungan perusahaan

6. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan lingkungan sekitar

perusahaan

c. Kebijakan Mutu

Manajemen dan seluruh jajaran Perhutani Plywood Industry

berkomitmen untuk menjadi perusahaan kayu lapis yang berstandar

Internasional sehingga dapat memenuhi pasar local dan Internasional dengan:

1. Menutamakan mutu produk dan kualitas pelayanan

2. Memastikan peningkatan kepuasan pelanggan

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

36

3. Emmatuhi persyaratan, peraturan, dan perundang-undangan yang

berlaku

4. Meningkatkan produktivitas secara berkesinambungan

5. Menyediakan kerangka kerja bagi pencapaian sasaran mutu organisasi

melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara

berkelanjutan

d. Sasaran Mutu

Untuk mencapai kebijakan mutu, Top Manajemen menetapkan sasran mutu

Perhutani Plywood Industry sebagai berikut:

1. Target produksi 24.000m3/tahun

2. Penurunan tingkat Rejek di akhir proses menjadi 5%

3. Meminimalkan tingkat complain sampai dengan 0%

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

37

4.1.5 Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Perhutani Plywood Industry

Kabupaten Kediri-Jawa Timur

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

38

Berikut merupakan deskripsi tugas dari karyawan Perhutani Plywood Industry:

1. Kepala Pabrik Perhutani Plywood Industry

a. Menyusun, merumuskan, dan mengusulkan RKAP (Rencana Kerja

dan Anggaran Pembelanjaan) Ke General Manager IK (Ikatan Kayu )

II

b. Melaksanakan penagwasan, monitoring, dan evaluasi serta

pengendalian pelaksanaan bidang Industri Kayu dan Pemasaran hasil

c. Melaksanakan pengkajian dan analisa bisnis untuk peningkatan dan

pencapain pendapatan

d. Melaksanakan indentifikasi hambatan untuk menetapkan langkah-

langkah perbaikan dan antisipasi

2. Wakil Manajemen

a. Memastikan proses yang diperlukan untuk sistem amnajemen mutu

ditetapkan, diterapkan dan dipelihara

b. Melaporkan kepada pimpinan puncak tentang kinerja sistem

manajemen mutu dan kebutuhan apapun untuk dikoreksi

c. Memastikan promosi kepedulian tentang persyaratan pelanggan di

seluruh organisasi

3. Manajer Produksi

a. Mengarahkan, mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan

produksi industry plywood guna mencapai sasaran yang telah

ditentukan dengan optimal, efektif dan tepat waktu.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

39

b. Memeriksa dan memastikan kinerja operasional produksi industry

plywood telah sesuai dengan sistem dan standar

c. Menggerakan penerapan sistem manajemen terpadu melalui COC

(Chain of Custody, ISO agar penciptaan langkah perbaikan

manajemen dialkukan secara focus.

d. Meneliti dan menghimpun laporan baku (produksi, teknik, dan tenaga

kerja) untuk disampaikan kepada kepala pabrik.

e. Mengkaji dan melakukan benchmarking study pengembangan produk

industry kayu agar dapat mengikuti perkembangan pasar

4. Asisten Manajer Penjualan

a. Menyususn rencana kegiatan pemasaran dan RO (Rencana

Operasional) pemasaran.

b. Menginformasikan persediaan barang gudang siap jual, produk laku,

dan realisasi penjualan kepada kepala pabrik

c. Monitoring order pembelian/purchase order (PO)

d. Melaksanakan administrasi dan sirkulasi barang gudang

e. Melaksanakan rekonsilisasi penghasilan secara harian

f. Membantu kepala pabrik dalam melaksanakan komunikasi dengan

pasar dalam hal:

Komunikasi dan koordinasi awal dengan pembeli sebelum

terjadi pembelian

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

40

Menyebarkan informasi kebijakan baru, harga baru, dan

sebagainya

Menerima complain dan memantau kepuasan pelanggan

5. Asisten Manajer SDM, Administrasi Umum dan Keuangan

a. Mengelola bidang keuangan dan administrasi

b. Menyiapkan usulan RKAP dan Rencana Operasional (RO) atas RKAP

yang disahkan

c. Mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan rencana operasional

d. Mengelola asest untuk mendukung kelancaran aktivitas unit kerja

Pabrik Perhutani Plywood Industry

e. Melakukan control secara periodic transaksi penerimaan penjualan dan

setoran-setoran lainnya melalui validasi yang diterbitkan pihak bank

f. Menyetorkan hasil penjualan direkening kantor Industri Kayu II

g. Merencankan kebutuhan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi dan

penempatan SDM di perusahaan sesuai dengan kompetensi

h. Membuat dan melaksanakan usaha bidang kepegawaian meliputi

keputusan, daftar gaji, upah, tunjangan, cuti, SPPD, daftar keluarga,

restitusi pengobatan, SMK

i. Melaksanakan proses promosi, mutasi, pembinaan SDM, peningkatan

status, kepangkatan

j. Melaksanakan proses pensiun dan pasca pensiun

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

41

6. Kepala Bagian PPIC (Planning Production Inventory Control)

a. Membuat perhitungan fiik dan biaya kebutuhan bahan baku masing-

masing jenis produksi secara efektif dan fisien

b. Menyusun tata waktu penyelesaian masing-masing jenis produksi

c. Menerbitkan order masing-masing jenis produksi

d. Melakukan pemantauan dan evaluasi penyimopanan bahan baku

industry dan kemajuan proses produksi

e. Membuat perhitungan harga pokok/biaya produk masing-masing jenis

produksi

f. Membuat rancang bangun jenis-jenis produksi yang telah ada maupun

pengembangannya

g. Menghimpun, menganalisa dan menyasjikan laporan produksi dan

kemajuan pekerjaan serta melaksanakan evaluasi dan menyampaikan

saran kepada pimpinan

h. Melaksanakan penelitian dan pengembangan

i. Melaksanakan pemantauan pelaksanaan sub sistem yang ada

7. Pengujian dan Tata Usaha Hasil Hutan

a. Melaksanakan pemilihan BBI

b. Melaksanakan penerbitan FAKB (Faktur Angkut Kayu Bulat), FAKO

(Faktur Angkut Kayu Olahan), dan FAKL (Faktur Angkut Kayu Lain)

c. Membuat laporan TU HH (Tata Usaha Hasil Hutan) ke pihak internal

dan eksternal

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

42

d. Melaksanakan koordinasi tata usaha hasil hutan dengan pihak

eksternal

8. Kepala bagian Venner Section

a. Memimpin, malakukan, dan bertanggung jawab atas pelaksanaan

proses repair (perbaikan) viner kering

9. Kabag Assembling

a. Memimpin, malakukan, dan bertanggung jawab atas pelaksanaan

proses produksi assembly komponen plywood

10. Kepala Bagian Maintenance

a. Memastikan kesiapan mesin produksi, utility, dan instalasi untuk target

kapasitas berdasarkan rencana kerja dalam lingkup kerja bidang:

mesin produksi, preralatan utility, kompresor, genset, dan instalasi

11. Kapala Bagian Blade Doctor

a. Melakukan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan proses finishing

pengasahan pisau

12. Kepala Bagian Finishing

a. Memimpin, melakukan, dan bertanggung jawab atas pelaksanaan

proses finishing plywood dan seleksi kualitas plywood sesuai grade

yang berlaku di pasaran local maupun ekspor

13. Kepala Bagian Quality Control

a. Bertanggung jawab atas pembuatan laporan hasil realisasi mutu hasil

produksi, atas hasil pemeriksanaan bahan pembantu secara uji dan

visual, atas pelaksanaan pengendalian produksi yang tidak sesuai, atas

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

43

hasil pembuatan dan pengambilan data inspeksi akhir, atas hasil

pelaksanaan identifikasi dan kemampuan telusuran produk

14. Kepala Urusan SDM

a. Mngerjakan urusan surat-menyurat, keputusan, daftar gaji/tunjangan-

tunjangan, cuti, surat Perjalanan Dinas, daftar keluarga dan restitusi

pengobatan

b. Membuat ususlan pensiun, mutasi, promosi, penghargaan pegawai

c. Mengurus absensi pegawai Perhutani Tenaga PKWT (Pekerja Kontrak

Wajtu Tertentu) khusus

d. Membuat laporan bidang kepegawaian, daftar normative dan DUK

(Daftar Urut Kepangkatan) dan membuat DP3 (Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan)

e. Membuat daftar PKWT khusus

f. Koordinasi dengan PT. Synergy Cakra Buana terkait bidang upah,

Sarpa, K#, Perjanjian kerja sama

15. Kepala Urusan Keuangan

a. Melaksanakan penyusunan RTT (Rencana Teknik Tahunan), RKAP,

dan Rencana Operasional

b. Mengawasi proses administrasi keuangan

c. Memonitor pekerjaan fisik lapangan dan pekerjaan sewakelola

d. Mengawasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh Distrik Manajer oleh

pihak ke III

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

44

e. Memonitor kegiatan yang mencakup pendapatan dan biaya

operasional di Perhutani Plywood Industry

f. Membuat laporan rutin (ERP, uang kerja dan penghasilan)

16. Kasir

a. Memeriksa dan mencocokan saldo akhir kas/bank menurut buku

b. Memperhitungkan kebutuhan uang kerja sehubungan dengan gaji dan

upah

c. Mencatat, menerima dan membayarkan sesuai bukti penerimaan

maupun pengeluaran berupa cek, tunai atau giro

d. Melaporkan saldo kas dan bank ke disvisi IK setiap hari Selasa

e. Membuat bukti-bukti penerimaan, pemakaian uang tendon, dan lain-

lain

f. Membuat laporan penutupankas/bank etiap hari

g. Mengarsip bukti-bukti penjualan dalam negri untuka bagian keuangan

h. Menyimpan dan meregister dokumen penting dan surta-surat penting

4.1.5 Sumber Daya Manusia

Mayoritas karyawan yang bekerja pada Perhutani Plywood Industry

merupakan warga sekitar yang bertempat disekitar pabrik. Karyawana pada Perhutani

Plywood Industry berjumlah 603 Karyawan yang terdiri dari 10 orang PKWT

(pekerja Kontrak Waktu Tertentu) merupakan tenaga professional yang menangani

pabrik; 9 orang karyawan khusus dari perhutani; 237 karaywan borongan bagian

produksi dan 347 karyawan harian yang direkrut oleh PT. Ynergy Cakara Buana yang

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

45

merupakan perusahaan yang bergerak dibidang ketenagakerjaan yang telah bekerja

sama dengan Perhutani Plywood Industry sejak awal berdirinya Perhutani Plywood

Industry.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Kegiatan Audit Internal

Pelaksanaan audit internal yang dilakukan oleh Perhutani Plywood Industry

sudah dilakukan dengan baik, hal ini ditunjukan dengan adanya: tujuan dan ruang

lingkup audit internal, wewenang dan tanggung jawab audit internal, program kerja

audit internal, pelaksanaan audit internal, dan laporan hasil serta tindak lanjut yang

dilakukan oleh pihak pabrik dalam menanggapi laporan audit internal.

4.2.1.1 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal

Pihak Perhutani Plywood Industry telah menetapkan tujuan yang ingin dicapai

dalam melakukan kegiatan audit internal, serta telah menetapkan wewenang serta

tanggung jawab yang diberikan kepada pihak auditor internal.

Ruang lingkup dalam melakukan audit internal yang berhubungan dengan

sistem pengendalian manajemen pada dasarnya meliputi kegiatan operasional dalam

serta alur keuangan, dan pemeriksaaan sistem pengendalian untuk mengurangi

tindakan kecurangan yang dilakukan.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

46

4.2.1.2 Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal

Wewenang dan tanggung jawab yang diberikan pihak pabrik kepada audit

internal dapat dijalankan dengan baik dan memadai karena audit internal telah

bekerja secara konsisten dan menyeluruh untuk melakukan pemeriksaaan serta

memberikan evaluasi terhadap manajemen. Audit internal juga melakukan tindakan-

tindakan yang diperlukan guna menunjang kegiatan audit dapat berjalan secara

maksimal, auditor juga berpedoman terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku

antara lain: petunjuk, peringatan, serta tindakan lain yang diperlukan dalam

melakukan kegiatan audit, dan auditor bertanggung jawab melaporkan hasil

pemeriksaan yang dilakukan kepada Top Manajemen.

4.2.1.3 Program Kerja Audit

Program kerja audit merupakan rencana atau langkah awal dimana auditor

akan melakukan kegiatan audit, hal ini perluu dilakukan agar auditor dapat

menjalankan tugasnya dengan baik tanpa ada pekerjaan yang terlewatkan. Dalam

program kerja audit ini juga telah ditetapkan informasi yang dibutuhka auditor dalam

melakukan kegiatan audit, serta berapa lama kegiatan audit dilaksanakan.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada pabrik Perhutani Plywood

Industry, program kerja audit internal sudah memadai karena di dalam program audit

internal tersebut telah berisi tujuan, prosedur dan langkah-langkah pelaksanaan

pemeriksaan yang akan memberikan penjelasan pada tenaga auditor dalam

melakukan pemeriksaaan.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

47

4.2.1.4 Pelaksanaan Audit internal

Pelaksanaa akegiatan audit internal dilaksanakan oleh auditor internal yang

ditunjuk oleh pihak Perhutani Plywood Industry, dimana sebelum melakukan

kegiatan audit seluruh manajemen diberitahukan jika akan diadakan kegiatan audit.

Hal ini dapat membantu pihak auditor dalam menyiapkan laporan-laporan yang

dibutuhkan dalam melakukan kegiatan audit. Pada umumnya pelaksanaan audit

internal pada Perhutani Plywood industry telah memadai, hal ini dapat dilihat dari

tahapan pelaksanaannya yaitu:

1. Audit Pendahuluan

Pada tahap ini pihak auditor mengumpulkan berbagai informasi yang

dibutuhkan, sehingga kegiatan audit dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Dengan mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan juga mengurangi

hambatan yang terjadi dalam melakukan kegiatan audit.

2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen

Pelaksanaan pemeriksaaan terhadap sistem pengendalian manajemen yang

dilakukan oleh pihak Perhutani Plywood Industry sudah sanagat baik, hal ini

ditunjukan dengan pihak auditor meminta seluruh dokumen-dokumen

keseluruhan manajemen yang berkaitan dengan sistem pengendalian

manajemen perusahaan. Pihak auditor memeriksa keandalan dari sistem

pengendalian manajemen yang sudah diterapkan pada Perhutani Plywood

Industry.

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

48

3. Audit Lanjutan

Pada tahap ini auditor telah melakukan mencocokan informasi yang diperoleh

pada tahap audit pendahuluan serta mencocokan dengan data-data yang sudah

didapat melalui tahap review terhadap sisitem pengendalian manajemen.

Pihak auditor telah melakukan berbagai analisis yang diperlukan untuk dapat

memperoleh kesimpulan dari berbagai data dan informasi yang didapat

sebelumnya.

4. Pelaporan

Pada tahap ini kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat oleh pihak auditor

didiskusikan terlebih dahulu dengan staff lain auditor lainnya kemudian

diserahkan kepada Top Manajemen untuk dapat dilakukan evaluasi serta

dialkuakn perubahan pada bidang-bidang yang dianggap perlu.

4.2.1.5 Laporan dan Tindak Lanjut Audit Internal

Laporan dan tindak lanjut dari pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak auditor

sudah cukup memadai hal ini dibuktikan dengan adanya laporan hasil temuan audit

yang dikirim langsung kepada pihak Top Manajemen, selain itu adanya tindakan

perbaikan yang dilakukan pihak pabrik setelah membaca laporan audit internal.

Tindak lanjut dilakukan oleh pihak audit internal sangat baik dnegan tetap

memonitoring kegiatan perbaikan yang sedang dilakukan sehingga perbaikan yang

dilakukan dapat berjalan sesuai dengan arahan Top Manajemen.

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

49

4.2.1.6 Peran Audit Internal di Perusahaan

Dengan berbagai kegiatan audit internal yang dilakukan oleh perusahaan,

pihak pabrik mendapat manfaat dari kegiatan audit internal yang dilakukan selama

ini, beberapa manfaat yang didapat dalam melakukan audit seperti

1. Pihak auditor memberikan suatu evaluasi yang independen dan tidak bias

terhadap program kerja pada perusahaan dan kepada setiap divisi dalam

perusahaan

2. Dapat dilakukan identifikasi area-area yang dibutuhkan dalam meningkatkan

dan menghasilkan ide pemikiran yang baru bagi pihak pabrik

3. Membantu pabrik dalam melakukan analisis serta melakukan perubahan

terhadap upaya pabrik dalam meningkatkan kualitas.

4.2.2 Sistem Pengendalian Manajemen Pemasaran

Sistem pengendalian manajemen sangat penting diterapkan

diperusahaan maupun organisasi karena salah satu fungsi pengendalian

manajemen yaitu sebagai alat untuk mengurangi terjadinya peristiwa yang

dapat merugikan perusahaan. Ruang lingkup sistem pengendalian manajemen

dibagi menjadi 4 hal yitu

1. Pengendalian efektifitas program pemasaran

2. Pengendalian strategi pemasaran

3. Pengendalian profitabilitas pemasaran

4. Pengendalian efisiensi pemasaran

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

50

Dari ke empat hal tersebut dapat dilihat sistem pengendalian manajemen

pemasaran perusahaan seperti

1. Pengendalian efektifitas program pemasaran

Pengendalian ini dilakukan secara berkala atau periodic, yang umumnya

dilakuakn setiap tahun untuk menilai efektitifitas program atau rencaan yang

telah dibuat, dan bila diperlukan penyempurnaan atau koreksi yang

bertanggung jawab atas pengendalian program ini adalah top manajemen dan

middle manajemen. Tujuan pengendalian ini adalah untuk mengetahui apakah

sasaran yang telah ditetapkan dapat berjalan efektif.

Strategi pemasaran yang diterapkan oleh pihak pabrik sudah dilakukan

dengan baik hal ini dilihat dengan adanya analisis yang dilakukan pihak

pabrik untuk melihat keadaan pasar dan melakuakn evaluasi yang berguna

untuk melihat program kerja dapat berjalan dengan baik.

2. Pengendalian strategi pemasaran

Pengendalian strategi pemasaran adalah tugas untuk menjamin bahwa tujuan,

strategi dan sistem pemasaran perusahaan secara optimal diselaraskan dengan

lingkungan pemasaran yang diramalkan nanti dan sekarang.

Pengendalian strategi pemasaran ini dalam kegiatan pemasaran pabrik

dijalankan secara berkala ini dilihat dengan adanya evaluasi yang dilakukan

oleh pihak manajemen pemasaran setiap bulan untuk melihat perkembangan

strategi pemasran perusahaan.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

51

3. Pengendalian profiatbiltas pemasaran

Pengendalian atas profitabilitas adalah tugas untuk menentukan profitabilitas

yang sebenarnya mengenai produk perusahaan, wilayah, pangsa pasar dan

saluran niaga

Dalam hal pengendalian profitabilitas pemasaran pihak manajemen

pemsarasan melihat permintaan pasar terhadap olahan pada perusahaan

Perhutani Plywood Industry sangat tinggi hal ini dilihat dari peningkatan

permintaan yang sudah ada. Dari produk yang ditawarkan oleh perusahaan,

pihak pabrik telah memberikan produk yang sudah berstandar sehingga

produk yang ditawarkan merupakan produk yang berkualiatas.

4. Pengendalian efisiensi pemasaran

Pengendalian efisiensi merupakan tugas untuk meningkatkan efisiensi

kegiatan pemasaran, seperti misalnya: penjualan personal/perorangan

periklanan, promosi penjualan dan distribusi.

Pengendalian efisiensi pemsasran dalam hal promosi, promosi yang dilakukan

oleh pihak pabrik sudah mengikuti zaman, hal ini dibuktikan dengan berbagai

media cetak dan elektronik digunakan perusahaan dalam melakukan promosi

ini. Dalam hal distribusi pihak pabrik bekerjasama dengan pihak ke tiga dalam

hal distribusi sehingga pihak pabrik dapat lebih focus dalam melakukan

kegiatan produksi ini.

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

52

4.2.3 Sistem Pengendalian Manajemen Pemasaran Setelah Audit Internal

Pelaksanaan sistem pengendalian manajemen pada manajemen pemasaran

Perhutani Plywood Inustry setelah dilakukannya audit internal terhadap sistem

pengendalian manajemen secara umum dirasa sangat memadai hal ini dibuktikan

dengan peningkatan beberapa criteria seperti:

1. Pengendalian efektifitas program pemasaran

Dalam hal pengendalian efektifitas program pemasaran pihak pabrik sudah

melakukan program analisis dengan baik, dengan melakuakan analisis pasar

terlebih dahulu pihak pabrik akan mengerti resiko yang akan terjadi sebelum

pihak pabrik memasuki pasar yang baru, dan pihak pabrik sudah melakukan

evaluasi yag berfungsi untuk melihat program kerja pemasaran mana yang

tidak berjalan secara maksimal dan akan dilakukan evaluasi terhada program

kerja tersebut.

2. Pengendalian strategi pemasaran

Pengendalian strategi pemasaran ini pihak pabrik melakukan evaluasi secara

berkala hal ini sangat baik, dengan melakukan evaluasi secara berkala akan

diketahui pula perkembangan pada strategi pemasaran yang sedang berjalan.

Strategi yang tidak maksimal akan dilakukan evaluasi kembali oleh pihak

manajemen pemasaran.

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

53

3. Pengendalian profitabilitas pemasaran

Pihak pabrik dapat mengenmbangkan area pasar yang sedang berkembang

saat ini karena permintaan akan produk yang dihasilkan ini semakin

meningkat, selain itu perusahaan dapat menambah karyawan guna memenuhi

kebutuhan pemesanan yang tinggi. Dalam hal produk yang dihasilkan pihak

pabrik memberikan peningkatan pelayanan yang lebih kepada konsumen

sehingga konsumen merasa puas menggunakan produk yang dihasilkan oleh

pihak pabrik

4. Pengendalian efisiensi pemasaran

Pada bagian promosi pabrik ini sudah sangat bagus dengan melakukan

promosi dengan berbagai media yang sudah tersedia saat ini, pihak pabrik

melakukan pengawasan yang lebih pada bagian promosi agar promosi ini

dapat berjalan dengan baik dan informasi yang diberikan kepada konsumen

sesuai dengan keadaan produk yang ada. Tidak hanya itu perusahaan juga

melakukan pengawsan terhadap alur distribusi sehingga produk yang

ditawarkan pabrik dapat langsung diterima oleh konsumen dan dapat merasa

puas menggunakan produk tersebut.

4.2.4 Peran Audit Internal Terhadap Sistem Pengendalian Manajemen

Pemasaran

Audit internal adalah fungsi yang bebas dalam suatu organiasi guna

memepelajari atau menelaah dan menilai kegiatan-kegiatan guna

memeberikan saran dan rekomendasi kepada manajemen terhadap kelemahan-

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

54

kelemahan yang ditemukan selama pemeriksaan berlangsung. Tujuan audit

internal adalah memebantu top manajemen dalam mengawasi kegiatan setiap

manajemen yang berada dalam perusahaan apakah tugas yang diberikan

kepada mereka dapat dijalankan sesuai dengan tujuan dan dilakukan dengan

efektif dan efisien serta ekonomis.

Dari tujuan audit serta pelaksanaan yang diterapkan pada perusahaan

maka dengan adanya pelaksaaan audit internal sangat membantu perusahaan

dalam melihat keandalan dari pengendalian manajemen yang diterapkan.

Sehingga diharapkan dengan adanya audit internal yang baik dapat membantu

perusahaan dalam melakukan evaluasi serta perbaikan terhadap pengendalian

manajemen perusahaan agar berjalan dengan efektif dan efisien.

Manajemen pemasaran perusahaan memiliki tugas yang sangat

penting dalam perusahaan, dimana manajemen pemasaran merupakan mata-

mata yang perusahaan yang berada pada lingkup konsumen serta pasar yang

dijelajahi oleh perusahaan. Manajemen pemarasan harus mengerti keinginan

pasar setiap saat dan manajemen pemasaran juga harus melihat perusahaan

lain yang menjadi competitor perusahaan itu sendiri dalam pasar.

Berdasarkan uruaian singkat tersebut, maka peran audit terhadap

sistem pengendalian manajemen pemasasaran pada Perhutani Plywood

Industry sangat dibutuhkan dalam pelaksaaan setiap kegiatan yang dilakukan.

Hal ini dikarenakan audit internal memeriksa keseluruhan dokumen-dokumen

serta informasi yang diperoleh mengenai manajemen pemasaran, dan menilai

struktur pengendalian manajemen pada manajemen pemasaran.

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya

55

Data-data yang diperoleh tersebut kemudian dilakuakn analisis oleh

pihak audit internal dan menemukan beberpa kelemahan yang ada pada

manajemen pemasaran. Hasil pemeriksaan tersebut akan dibuat laporan oleh

pihak audit internal dan diserahkan kepada Top Manajemen, hasil ini menajdi

alat bagi manajemen untuk melakukan perubahan terhdap kelamahan yang

terjadi pada bidang pemasaran.