bab iv gambaran umum perekonomian indonesia 4.1 ... · 4.3 perkembangan upah buruh di indonesia...

15
BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, ekspor-impor, cadangan devisa, utang luar negeri dan kestabilan nilai tukar. Laju inflasi Indonesia selama kurun waktu tahun 1998-2010 menunjukkan fluktuasi seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.1. Nilai tertinggi dicapai pada tahun 1998 yaitu sebesar 77,63 persen dan nilai terendah dicapai pada tahun 1999 dengan laju inflasi sebesar 2,01 persen. Nilai tertinggi pada tahun 1998 merupakan dampak dari merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dan faktor sosial politik yang tidak aman, sehingga mengakibatkan harga barang dan jasa terus meningkat tajam sampai akhir tahun 1998. Sumber : BPS (diolah) Gambar 4.1 Laju Inflasi Tahunan di Indonesia Tahun 1998-2010 77.63 2.01 9.35 12.55 10.03 5.06 6.4 17.11 6.6 6.59 11.06 2.78 6.96 0 20 40 60 80 100 LAJU INFLASI (PERSEN) TAHUN Laju Inflasi

Upload: lekhanh

Post on 09-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 ... · 4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh nominal,

BAB IV

GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA

4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia

Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu

negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

ekspor-impor, cadangan devisa, utang luar negeri dan kestabilan nilai tukar. Laju

inflasi Indonesia selama kurun waktu tahun 1998-2010 menunjukkan fluktuasi

seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.1. Nilai tertinggi dicapai pada tahun

1998 yaitu sebesar 77,63 persen dan nilai terendah dicapai pada tahun 1999

dengan laju inflasi sebesar 2,01 persen. Nilai tertinggi pada tahun 1998

merupakan dampak dari merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dan faktor

sosial politik yang tidak aman, sehingga mengakibatkan harga barang dan jasa

terus meningkat tajam sampai akhir tahun 1998.

Sumber : BPS (diolah) Gambar 4.1 Laju Inflasi Tahunan di Indonesia Tahun 1998-2010

77.63

2.01 9.3512.5510.035.06 6.417.11

6.6 6.5911.062.78 6.96

020406080100

LAJU

 INFLASI (P

ERSEN)

TAHUN

Laju Inflasi

Page 2: BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 ... · 4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh nominal,

46

Laju inflasi bulanan di tahun 1998 yang tertinggi terjadi pada bulan Juni

yang mencapai 12,45 persen. Pada tahun 1999, inflasi tahunan turun menjadi 2,01

persen. Penurunan laju inflasi yang sangat tajam ini tidak terlepas dari pengaruh

terbentuknya pemerintah baru yang legitimate dan diharapkan dapat menciptakan

stabilitas politik dan ekonomi yang lebih baik (Gambar 4.2).

12.45

‐9.30

8.70

‐15.00

‐10.00

‐5.00

0.00

5.00

10.00

15.00

98:01

98:10

99:07

00:04

01:01

01:10

02:07

03:04

04:01

04:10

05:07

06:04

07:01

07:10

08:07

09:04

10:01

10:10

LAJU

 INFLASI (%

)

TAHUN/PERIODE

INFLASI

Sumber : BPS (diolah) Gambar 4.2 Laju Inflasi Bulanan Indonesia Tahun 1998-2010

Laju inflasi tahunan dari tahun 2000-2004 sudah mulai stabil dimana

angkanya yang berada dibawah dua digit. Inflasi tahun 2000 jika dibandingkan

dengan inflasi tahun 1999 meningkat secara tajam yaitu dari 2,01 persen menjadi

9,35 persen. Peningkatan laju inflasi ini diantaranya disebabkan adanya kenaikan

tarif angkutan per 1 September 2000, kenaikan BBM per Oktober 2000, Bulan

Puasa/Ramadhan (November 2000), Natal dan Lebaran (Desember 2000). Secara

umum pada tahun 2000-2005, inflasi terus terjadi dengan nilai yang terbilang

tinggi, yaitu dengan rata-rata mencapai 10 persen.

Pada tahun 2005 laju inflasi kembali naik mencapai 17,11 persen. Ini adalah

inflasi tertinggi pasca krisis moneter Indonesia (1997/1998). Penyesuaian terhadap

Page 3: BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 ... · 4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh nominal,

47

kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan menjadi faktor utama

tingginya inflasi tahun 2005. Tingginya harga minyak di pasar internasional

menyebabkan pemerintah berusaha untuk menghapuskan subsidi BBM. Jika

melihat inflasi bulanan pada tahun 2005 yang tertinggi terjadi pada bulan Oktober

yaitu sebesar 8,70 persen (Gambar 4.2).

Laju inflasi selama tahun 2006-2007 menunjukkan perkembangan yang

relatif stabil yaitu berkisar pada 6 persen. Laju inflasi tahun 2006 sebesar 6,60

persen sedangkan pada tahun 2007 sebesar 6,59 persen. Laju inflasi bulanan tahun

2006 dan 2007 menunjukkan dalam kondisi yang stabil yaitu dibawah 5 persen.

Tekanan inflasi yang cukup tinggi terjadi di bulan Januari tahun 2006 dan turun

secara perlahan sampai nilainya dibawah 1 persen.

Penurunan laju inflasi dikarenakan adanya penundaan kenaikan tarif dasar

listrik oleh pemerintah. Laju inflasi bulanan di tahun 2007 juga menunjukkan

kondisi yang sama dengan tahun 2006 dimana nilainya masih di bawah 1,00

persen. Menjelang akhir tahun 2007, inflasi mengalami kenaikan yaitu dari 0,18

persen menjadi 1,10 persen. Kenaikan inflasi ini lebih disebabkan karena adanya

kenaikan harga komoditas di dunia seperti minyak mentah, CPO, emas, dan

gandum.

Inflasi tahun 2008 mencapai 11,06 persen naik sebesar 4,47 persen bila

dibandingkan dengan tahun 2007. Pada Januari tahun 2008 laju inflasi sebesar

1,77 persen. Inflasi bulanan tertinggi dicapai pada bulan Juni yaitu sebesar 2,46

persen. Inflasi pada tahun 2008 selain dipengaruhi oleh krisis keuangan global,

Page 4: BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 ... · 4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh nominal,

48

juga dipengaruhi oleh inflasi harga yang diatur pemerintah dan bahan makanan

yang bergejolak.

Laju inflasi tahun 2009-2010 menunjukkan kondisi yang relatif stabil

dimana pada tahun 2009 inflasi sebesar 2,78 persen dan tahun 2010 sebesar 6,96

persen. Untuk laju inflasi bulanan selama tahun 2009, nilainya masih dibawah 1

persen dan yang tertinggi dicapai pada bulan September sebesar 1,05 persen.

Selama tahun 2009, sempat terjadi deflasi yaitu pada bulan Januari, April dan

November dengan deflasi terbesar terjadi di bulan April sebesar 0,31 persen.

Laju inflasi bulanan di tahun 2010 masih dibawah 1 persen dan sempat

mengalami inflasi tinggi yaitu sebesar 1,57 persen pada bulan Juli. Pada bulan

Maret juga sempat terjadi deflasi sebesar 0.14 persen. Inflasi tahun 2010 tersebut

melampaui target yang ditetapkan oleh Bank Indonesia di awal tahun yaitu 5±1

persen dan juga melampau target inflasi pemerintah sebesar 5,3 persen.

4.2 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah (Exchange Rate) di Indonesia

Sejak tahun 1970 sampai sekarang Indonesia telah melakukan 3 kali

perubahan sistem nilai tukar, yaitu mulai tahun 1970 sampai 15 November 1978

sistem yang dipakai adalah sistem nilai tukar tetap, kemudian mulai 15 November

1978 sampai 14 Agustus 1997 menggunakan sistem nilai tukar mengambang

terkendali (managed floating), dan mulai 14 Agustus 1997 sampai sekarang

menggunakan sistem kurs bebas (flexible exchange rate). Perkembangan nilai

tukar rupiah seiring dengan perkembangan sistem nilai tukar rupiah dapat dilihat

pada Gambar 4.1. Saat Bank Indonesia menggunakan sistem nilai tukar

Page 5: BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 ... · 4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh nominal,

49

mengambang terkendali dapat dilihat bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar

Amerika Serikat relatif stabil yaitu berkisar pada Rp. 2000,- per dolar. Tetapi pada

saat menggunakan sistem nilai tukar bebas sejak Agustus 1997 terlihat bahwa

nilai tukar rupiah cenderung berfluktuatif.

02000400060008000

10000120001400016000

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

RU

PIA

H

TAHUN

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS

Sumber : BI (diolah) Gambar 4.3 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Berdasarkan Sistem Nilai Tukar yang Diterapkan

Perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada lima bulan

pertama tahun 1998 cenderung berfluktuasi. Selama triwulan pertama, nilai tukar

rupiah rata-rata mencapai sekitar Rp 9.200,- dan selanjutnya menurun menjadi

sekitar Rp 8.000,- dalam bulan April hingga pertengahan Mei. Nilai tukar rupiah

cenderung di atas Rp 10.000,- sejak minggu ketiga bulan Mei. Kecenderungan

meningkatnya nilai tukar rupiah sejak bulan Mei 1998 terkait dengan kondisi

sosial politik yang tidak menentu. Nilai tukar tersebut mencapai titik tertingginya

yaitu Rp 14.900,- per dolar Amerika pada bulan Juni 1998. Akibat dari

melemahnya nilai tukar rupiah tersebut menyebabkan sistem perbankan dan

industri mengalami kerugian karena beban pinjaman dalam dolar Amerika

meningkat, sementara di sisi lain para importir mengalami kesulitan karena harga

Page 6: BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 ... · 4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh nominal,

50

barang impor meningkat drastis. Keadaan semakin memburuk karena banyak

masyarakat yang membeli dolar untuk menjaga nilai kekayaan mereka, yang

mendorong rupiah lebih melemah lagi (Gambar 4.4).

Rp. 14.900/$US

Rp. 6.726/$US

Rp. 12,151/$US

0200040006000800010000120001400016000

98:01

98:09

99:05

00:01

00:09

01:05

02:01

02:09

03:05

04:01

04:09

05:05

06:01

06:09

07:05

08:01

08:09

09:05

10:01

10:09

KURS

 (RP/$U

S)

TAHUN/PERIODE

Sumber : BI (diolah) Gambar 4.4 Laju Nilai Tukar Rupiah Bulanan Indonesia Tahun 1998-2010

Pada bulan Januari tahun 1999, nilai tukar rupiah mulai mengalami

penguatan dimana nilai tukar rupah mencapai Rp 8.950,- per dolar. Nilai ini

semakin menguat dan mencapai titik tertinggi pada bulan Juni yaitu sebesar Rp.

6.726,- per dolar. Penguatan nilai tukar ini disebabkan karena Indonesia yang

mendapat bantuan dari International Monetary Fund (IMF) dan dipengaruhi juga

oleh kondisi ekonomi, politik dan sosial yang membaik dalam negeri. Sampai

akhir tahun 1999, nilai tukar rupiah masih stabil dengan kisaran dibawah Rp.

10.000,-.

Di awal tahun 2000 yaitu bulan Januari, rupiah kembali melemah dimana

nilainya sebesar Rp. 7.425,- yang naik sebesar 320 poin dari bulan sebelumnya.

Tekanan terhadap nilai tukar rupiah terus meningkat sejak bulan April hingga

Desember 2000, sebagai akibat dari perkembangan politik dan keamanan

Page 7: BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 ... · 4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh nominal,

51

menjelang Sidang Tahunan MPR Agustus 2000. Nilai tukar tertinggi di tahun

2000 pada bulan Desember sebesar Rp. 9.595,-. Melemahnya rupiah ini terus

berlanjut hingga tahun 2001 dimana nilai tertinggi dicapai pada bulan Juni 2001

sebesar Rp. 11.440,-. Pada pertengahan tahun 2001 atau bulan Juli 2001 nilai

tukar rupiah menguat sebesar 1.915 poin atau berada pada level Rp. 9.525,- per

dolar Amerika.

Perkembangan rupiah selama tahun 2002-2003 menunjukkan terjadinya

penguatan. Di awal tahun 2002 nilai rupiah sebesar Rp. 10.320,- per dolar

Amerika dan di akhir tahun nilai rupiah menjadi Rp. 8.940,-. Perkembangan

tersebut menunjukkan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Hal

ini disebabkan adanya pemerintahan yang baru pada pertengahan tahun 2001.

Perkembangan nilai rupiah di awal tahun 2004 cenderung masih stabil tetapi

menjelang bulan Mei, rupiah mulai melemah sebesar 549 poin atau berada pada

Rp. 9.210,-. Melemahnya nilai rupiah ini terus berlangsung sampai akhir tahun

2004 dan hal ini lebih disebabkan karena situasi politik menjelang Pemilu 2004.

Nilai rupiah pada awal-awal tahun 2005 cenderung stabil yang dibuka pada

bulan Januari sebesar Rp. 9.165,-. Pada bulan Agustus, nilai rupiah melemah

hingga menembus level Rp. 10.240,- per dolar. Meningkatnya harga minyak dunia

yang sempat menembus level US$70/barrel memberikan kontribusi yang cukup

besar terhadap meningkatnya permintaan valuta asing sebagai konsekuensi negara

pengimpor minyak sehingga menyebabkan nilai tukar rupiah melemah terhadap

dolar Amerika. Menjelang akhir tahun 2005 nilai rupiah mulai menguat hingga di

bulan Desember ditutup sebesar Rp. 9.830,-.

Page 8: BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 ... · 4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh nominal,

52

Perbaikan indikator moneter membuat nilai tukar rupiah selama tahun 2006

sedikit menguat dibandingkan akhir tahun 2005. Pada awal tahun nilai tukar

dibuka dengan nilai Rp. 9.395,- per dolar dan ditutup di akhir tahun dengan nilai

sebesar Rp. 9.020,-. Penguatan nilai rupiah pada tahun ini didukung oleh faktor

eksternal maupun internal. Faktor eksternal adalah karena masih dipengaruhi oleh

ekonomi AS yang melemah karena terjebak defisit ratusan miliar dolar AS dan

oleh kestabilan harga minyak dunia, meskipun masih cukup tinggi. Sementara itu,

dari sisi internal penguatan ini dipengaruhi oleh laju inflasi yang berada di bawah

10 persen dan menyebabkan suku bunga turun ke level 9,75 persen.

Selama tahun 2007, nilai tukar rupiah juga relatif menguat jika

dibandingkan dengan tahun 2006 dan mencapai titik terendah pada bulan Mei

dengan nilai Rp. 8.828,- per dolar AS. Menjelang akhir tahun, rupiah sempat

melemah yang disebabkan karena besarnya permintaan korporasi terhadap dolar

untuk keperluan pembayaran utang jatuh tempo. Disamping itu suku bunga di

beberapa negara yang mengalami kenaikan, tingginya harga minyak dunia,

rontoknya bursa saham akibat krisis ekonomi di AS juga menjadi pendorongnya.

Setelah sempat melemah di akhir tahun 2007, rupiah mulai menguat di awal tahun

2008 yaitu sebesar 128 poin. Penguatan nilai rupiah ini masih berlangsung sampai

pertengahan tahun 2008. Mulai bulan Oktober tahun 2008, rupiah mulai melemah

dengan kisaran nilai di atas Rp. 10.000,-. Pada akhir tahun rupiah ditutup dengan

nilai Rp. 10.950,-.

Awal tahun 2009, nilai rupiah masih melemah yang merupakan kelanjutan

dari akhir tahun 2008. Nilai rupiah sempat mencapai Rp. 11.980,- pada bulan

Page 9: BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 ... · 4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh nominal,

53

Februari. Menjelang akhir tahun, rupiah kembali menguat dengan kisaran Rp.

9.000,-. Pada tahun 2010, rupiah diperdagangkan dengan nilai rata-rata Rp.

9.000,- dan relatif stabil sepanjang tahun.

4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia

Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh

nominal, sedangkan upah buruh riil adalah besar upah yang diharapkan dapat

memenuhi Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) para buruh setelah

memperhitungkan faktor inflasi. Upah buruh yang dimaksud adalah upah buruh

industri di bawah mandor (supervisor). Dari data BPS, selama kuartal 1-1997

hingga kuartal 3-2001 trend pada upah buruh riil meningkat di tahun 1997 lalu

terjadi penurunan di tahun 1998 dan kemudian mulai meningkat lagi di tahun

1999. Timbulnya trend ini merupakan salah satu dampak krisis ekonomi yang

dimulai tahun 1997, sehingga perusahaan-perusahaan mengambil kebijakan

dengan merumahkan sebagian karyawan/buruh baik sementara ataupun hingga

pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini jelas ikut mempengaruhi besar upah

yang diterima para buruh.

Dari Gambar 4.5, dapat dilihat bahwa dari tahun 1996 sampai akhir tahun

1997 upah riil terus mengalami peningkatan, lalu menurun secara drastis hanya

dalam satu kuartal saja mencapai 22,2 persen yaitu dari kuartal 4 -1997 ke kuartal

1-1998. Penurunan ini terus berlanjut hingga akhir kuartal 4-1998 dan mulai

meningkat lagi di awal tahun 1999 bahkan hingga akhir kuartal 3-2001 berada

15,7 persen di atas posisi awal. Untuk sektor industri, kenaikan upah buruh riil

Page 10: BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 ... · 4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh nominal,

54

setelah krisis 1997 mulai terlihat pada kuartal I tahun 1999. Selama tahun 1999,

kenaikan upah riil rata-rata 3,9 persen.

100000

150000

200000

250000

300000

I‐199

7IV‐199

7III‐199

8II‐19

99I‐2

000

IV‐200

0III‐200

1II‐20

02I‐2

003

IV‐200

3III‐200

4II‐20

05I‐2

006

IV‐200

6III‐200

7II‐20

08I‐2

009

IV‐200

9

RUPIAH/O

RANG

KUARTAL

UPAH RIIL

Sumber : BPS (diolah) Gambar 4.5 Upah Buruh Riil Indonesia Tahun 1998-2010

Jika dilihat dari rata-rata persentase kenaikan upah riil, dapat dilihat bahwa

dari tahun 1999 sampai tahun 2000 terlihat bahwa upah riil buruh industri

mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu di tahun 1999 sebesar 3,91 dan di

tahun 2000 sebesar 6,58. Secara rata-rata tingkat upah riil buruh sektor industri

semakin mengalami peningkatan secara bertahap. Penurunan upah riil sempat

terjadi pada tahun akhir 2005 sampai akhir tahun 2009. Penurunan ini

kemungkinan besar disebabkan oleh semakin memburuknya kondisi

perekonomian bangsa sebagai akibat adanya krisis finansial yang terjadi di

Amerika Serikat tahun 2008.

Pada tahun 2005, saat pemerintah menaikkan harga BBM, terlihat juga

bahwa upah riil buruh cenderung mengalami penurunan jika dibandingkan dengan

tahun 2004. Hal ini sebagai dampak dari biaya produksi yang semakin tinggi

akibat kenaikan harga BBM. Kenaikan biaya produksi berdampak pada penurunan

Page 11: BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 ... · 4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh nominal,

55

upah buruh riil. Walaupun sempat naik sedikit di tahun 2006, tetapi tahun 2008-

2009, upah riil kembali mengalami penurunan yang juga sebagai dampak dari

kenaikan harga BBM oleh pemerintah.

100

200

300

400

500I‐1

997

IV‐199

7III‐199

8II‐19

99I‐2

000

IV‐200

0III‐200

1II‐20

02I‐2

003

IV‐200

3III‐200

4II‐20

05I‐2

006

IV‐200

6III‐200

7II‐20

08I‐2

009

IV‐200

9III‐201

0

indeks Upah Riil IHK

Sumber : BPS, diolah Gambar 4.6 Perbandingan IHK dan Indeks Upah Riil Buruh

Jika dilihat perbandingan antara tingkat inflasi atau indeks harga

konsumen (IHK) dan besarnya upah riil maka dapat dilihat bahwa indeks upah riil

selalu berada di bawah IHK. Hal ini disebabkan karena upah riil ini memang upah

yang diterima buruh setelah memperhitungkan tingkat inflasi yang terjadi

(Gambar 4.6).

4.4 Perkembangan Indeks Harga Komoditi Pangan Dunia dan

Hubungannya dengan Komoditi Pangan Indonesia

Selama kurun waktu tahun 1998 sampai 2003, indeks harga komoditi

pangan dunia cenderung stabil. Indeks harga komoditi pangan dunia mulai

meningkat pada awal tahun 2006. Perubahan iklim yang bersifat ekstrem di

beberapa negara penghasil komoditi pangan utama menyebabkan terganggunya

siklus panen di banyak negara yang juga menyebabkan kenaikan harga pangan.

Page 12: BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 ... · 4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh nominal,

56

224,1

50.0

100.0

150.0

200.0

250.0

98:01

98:09

99:05

00:01

00:09

01:05

02:01

02:09

03:05

04:01

04:09

05:05

06:01

06:09

07:05

08:01

08:09

09:05

10:01

10:09

INDEK

S (UNIT)

PERIODE/TAHUN

Indeks Harga Makanan

Sumber : FAO (diolah) Gambar 4.7 Indeks Harga Komoditi Pangan Dunia Tahun 1998-2010

Kenaikan harga pangan dunia yang paling tinggi terjadi pada tahun 2007-

2008. Pada tahun 2008, indeks harga pangan dunia mencapai 224,1 yang

merupakan posisi tertinggi selama kurun waktu 1998-2010 (Gambar 4.7).

Berdasarkan laporan dari Bank Dunia (Food Price Watch, Februari 2011)

indeks harga pangan dunia meningkat 15 persen dari bulan Oktober 2010 sampai

dengan Januari 2011. Angka tersebut hanya 3 persen di bawah level tertingginya

yang dicapai pada Juni 2008. Komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga

di antaranya adalah gandum, jagung, gula, dan minyak goreng, dengan sedikit

kenaikan pada beras. Kenaikan harga komoditas pangan yang terjadi selama

beberapa bulan terakhir terutama disebabkan oleh masalah-masalah temporer,

diantaranya: (i) gangguan pasokan akibat gangguan cuaca; (ii) larangan ekspor

dari negara-negara eskportir pangan untuk mengamankan pasokan domestik; (iii)

quantitative easing negara-negara maju yang mendorong investor untuk mencari

target investasi yang lebih menguntungkan, yaitu negara-negara berkembang

maupun pasar komoditas; dan (iv) kebijakan negara-negara eksportir pangan,

Page 13: BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 ... · 4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh nominal,

57

terutama AS, untuk mendorong produksi biofuel yang berakibat pada menurunnya

pasokan pangan dunia karena alih fungsi lahan pertanian.

0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

0198

0998

0599

0100

0900

0501

0102

0902

0503

0104

0904

0505

0106

0906

0507

0108

0908

0509

0110

0910

INDEK

S (UNIT)

PERIODE

IHK Bahan Makanan Indeks Harga Komoditi Pangan Dunia

Sumber : FAO dan BPS (diolah) Gambar 4.8 Perbandingan Indeks Harga Komoditi Pangan Dunia dan Indeks Harga Konsumen (IHK) Bahan Makanan di Indonesia Tahun 1998-2010

Jika dibandingkan dengan indeks harga komoditi pangan dunia, maka dapat

dilihat bahwa perkembangan indeks harga konsumen (IHK) bahan makanan di

Indonesia relatif sama dengan perkembangan indeks harga komoditi pangan

dunia. Kenaikan harga komoditi pangan dunia juga akan menyebabkan kenaikan

harga bahan makanan di Indonesia. Dari Gambar 4.8 dapat dilihat bahwa

perkembangan indeks harga konsumen bahan makanan bergerak searah dengan

indeks komoditi pangan dunia, hal ini mengindikasikan bahwa kenaikan harga

pangan dunia akan berpengaruh terhadap harga pangan domestik.

Jika dilihat proporsi inflasi bahan makanan terhadap inflasi umum, secara

rata-rata dari tahun 1998-2010 (dari Gambar 4.9), terlihat bahwa laju inflasi bahan

makanan diatas laju inflasi umum. Artinya, sumbangan inflasi bahan makanan

Page 14: BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 ... · 4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh nominal,

58

terhadap inflasi umum masih cukup besar sehingga jika terjadi guncangan sedikit

terhadap harga bahan makanan maka laju inflasi umum juga ikut naik.

‐50.00

0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00PE

RSEN

TAHUN

INFLASI UMUM INFLASI BAHAN MAKANAN

Sumber : BPS (diolah) Gambar 4.9 Perbandingan Inflasi Bahan Makanan dan Inflasi Umum Tahun 1998-2010.

4.5 Perkembangan Harga Minyak Dunia

Pada periode tahun 1998-2010, fluktuasi harga minyak cenderung

mengalami kenaikan yang terus menerus. Di awal tahun 1998, harga minyak

masih relatif rendah yaitu sekitar $15,07 per barrel. Harga minyak dunia ini

cenderung stabil sampai awal tahun 2004. Menjelang akhir tahun 2004, harga

minyak mulai berfluktuasi yang harganya diatas $40 per barel. Pada bulan

Agustus 2004, harga minyak dunia mencapai $42,08 per barel. Pada bulan-bulan

selanjutnya harga minyak dunia meningkat dan pada bulan Desember tahun 2004

harganya sempat mengalami penurunan yaitu diperdagangkan di $39,09 per barel.

Selama tahun 2005, harga minyak mulai mengalami kenaikan kembali dan di

bulan Desember 2005 harganya mencapai $56,47 per barel (Gambar 4.10).

Page 15: BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 ... · 4.3 Perkembangan Upah Buruh di Indonesia Besarnya upah yang diterima buruh tiap bulan dikenal dengan upah buruh nominal,

59

0.0020.0040.0060.0080.00

100.00120.00140.00

98:01

98:10

99:07

00:04

01:01

01:10

02:07

03:04

04:01

04:10

05:07

06:04

07:01

07:10

08:07

09:04

10:01

10:10

$US/Ba

rrel

PERIODE/TAHUN

Harga Minyak Dunia

Sumber : IMF (diolah) Gambar 4.10 Harga Minyak Dunia Bulanan Tahun 1998-2010

Selama periode tahun 2006-2008, harga minyak dunia tetap menunjukkan

perkembangan yang selalu naik. Kenaikan dalam tahun-tahun ini bahkan sudah

menembus $90 per barel, harga yang sangat tinggi jika dibandingkan tahun-tahun

sebelumnya. Pada bulan Maret 2008, harga minyak kembali mengalami

peningkatan bahkan harganya mencapai $100 per barel atau tepatnya $101,84 per

barel. Harga diatas $100 per barel ini tetap berlangsung sampai bulan Agustus

2008 dan kembali turun menjelang akhir tahun 2008. Menjelang akhir tahun 2008,

harga minyak dunia mulai turun dan stabil dengan kisaran harga $40 per barel.

Kondisi ini berlangsung sampai tahun 2009. Tetapi di bulan Juni tahun 2009

harga minyak kembali mengalami peningkatan dimana harganya mencapai level

$70 per barel. Kenaikan harga ini terus berlangsung hingga tahun 2010, dimana di

akhir tahun harganya mencapai level $90 per barel.