bab iv gambaran umum 4.1 sumber mata air...

17
24 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYO Kawasan “SMA” Senjoyo secara geografis langsung berbatasan dengan wilayah Kotamadya Salatiga hal inilah yang menjadikan “SMA” Senjoyo sebagai arena yang strategis hal ini dikarenakan “SMA” Senjoyo memiliki beragam sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Pada bab ini akan menjelaskan bagaimana gambaran umum wilayah “SMA” Senjoyo dan bagaimana pemanfaatan “SMA” Senjoyo. Bagaimana dampak keberadaan ruang budaya masyarakat terhadap keberlangsungan lingkungan di “SMA” Senjoyo. 4.1.1 Geografis “SMA” Senjoyo Sumber mata air Senjoyo merupakan salah satu kekayaan asset yang dimiliki Kabupaten Semarang di bidang sumber daya air. Kabupaten Semarang sendiri secara geografis terletak pada 10º14’54,75” sampai 110º39’3” bujur timur dan 7º3’57” sampai 7º30’ lintang sel atan. secara administrasi Kabupaten Semarang berbatasan dengan 8 Kabupaten/Kota. 1 Sebelah barat : Wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah administrasi Kabupaten Kendal, Magelang dan Temanggung. Sebelah selatan : Wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah administrasi Kabupaten Boyolali. Sebelah timur : Wilayah kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah administrasi Kabupaten Grobogan dan Demak Sebelah utara : Wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah administrasi Kota Semarang. Suhu udara rata-rata di Kabupaten Semarang bisa dikatakan relatif sejuk. Hal inimungkin saja jika ditilik dari ketinggian wilayah dari permukaan laut wilayah kabupaten Semarang berada dikisaran ketinggian 318 mdpl hingga 1.450 mdpl. Terdapat 3 sungai yang melintasi wilayah Kabupaten Semarang yakni, Sungai Garang yakni melintasi kecamatan Ungaran Barat, Ungaran 1 Data Strategis Kabupaten Semarang Tahun 2015.

Upload: nguyentu

Post on 28-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

24

BAB IV

GAMBARAN UMUM

4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYO

Kawasan “SMA” Senjoyo secara geografis langsung berbatasan dengan wilayah Kotamadya

Salatiga hal inilah yang menjadikan “SMA” Senjoyo sebagai arena yang strategis hal ini

dikarenakan “SMA” Senjoyo memiliki beragam sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Pada

bab ini akan menjelaskan bagaimana gambaran umum wilayah “SMA” Senjoyo dan bagaimana

pemanfaatan “SMA” Senjoyo. Bagaimana dampak keberadaan ruang budaya masyarakat

terhadap keberlangsungan lingkungan di “SMA” Senjoyo.

4.1.1 Geografis “SMA” Senjoyo

Sumber mata air Senjoyo merupakan salah satu kekayaan asset yang dimiliki Kabupaten

Semarang di bidang sumber daya air. Kabupaten Semarang sendiri secara geografis terletak pada

10º14’54,75” sampai 110º39’3” bujur timur dan 7º3’57” sampai 7º30’ lintang selatan. secara

administrasi Kabupaten Semarang berbatasan dengan 8 Kabupaten/Kota.1

Sebelah barat : Wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah

administrasi Kabupaten Kendal, Magelang dan Temanggung.

Sebelah selatan : Wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah

administrasi Kabupaten Boyolali.

Sebelah timur : Wilayah kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah

administrasi Kabupaten Grobogan dan Demak

Sebelah utara : Wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah

administrasi Kota Semarang.

Suhu udara rata-rata di Kabupaten Semarang bisa dikatakan relatif sejuk. Hal inimungkin

saja jika ditilik dari ketinggian wilayah dari permukaan laut wilayah kabupaten Semarang berada

dikisaran ketinggian 318 mdpl hingga 1.450 mdpl. Terdapat 3 sungai yang melintasi wilayah

Kabupaten Semarang yakni, Sungai Garang yakni melintasi kecamatan Ungaran Barat, Ungaran

1 Data Strategis Kabupaten Semarang Tahun 2015.

Page 2: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

25

Timur dan Kecamatan Bergas. Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

dan Bawen. Sungai Senjoyo melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pabelan dan Kecamatan

Getasan. Wilayah Kabupaten Semarang juga mempunyai beberapa Gunung, tercatat ada 3

gunung yang berada di wilayah Kabupaten Semarang yakni. Gunung Ungaran yang terletak

diwilayah Ungaran Barat, Bawen, Bandungan dan Sumowono. Gunung Telomoyo terletak di

wilayah Kecamatan Banyubiru dan Kecamatan Getasan. Gunung Merbabu berada di wilayah

Kecamatan Getasan dan Tengaran.

“SMA” Senjoyo merupakan wilayah yang berada di 2 wilayah administrasi pemerintahan

yakni pemerintahan Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga. Hal inilah yang menjadikan

wilayah ini sangat strategis bagi pemanfaatan 2 wilayah tersebut. Pemanfaatan air oleh PDAM

Kota Salatiga hal ini dikarenakan dengan letak geografis Kota Salatiga yang berada di kawasan

aliran sungai Senjoyo.

4.1.2 Topografi

Kawasan Senjoyo merupakan daerah perbukitan dengan ketiggian >600 mdpl dan

terletak di lereng Gunung Merbabu. Daerah ini memiliki topografi cukup tajam dengan

ketinggian berkisar antara 608 mdpl sampai 706 mdpl. “SMA” Senjoyo terletak diantara bukit

yang mengapit disisi barat dan timur dengan ketinggian 706 mdpl sedangkan bukit sebelah barat

670, 5 mdpl.

Kawasan “SMA” Senjoyo merupakan kawasan sebagai hilir sungai bawah tanah Gunung

Merbabu. Kondisi inilah yang menyebabkan debit mata air Senjoyo begitu berlimpah airnya.

Wilayah Patemon Noborejo dan kawasan Kecamatan Tengaran merupakan kawasan penangkap

air “SMA” Senjoyo.

4.1.3 Debit Air

“SMA” Senjoyo merupakan sumber air baku bagi masyarakat Kota Salatiga dan

Kabupaten Semarang. “SMA” Senjoyo memiliki debit air sebesar 1.000 litter/detik. “SMA”

Senjoyo tidak hanya dimanfaatkan untuk kepentingan domestik masyarakat saja namun juga

dimanfaatkan untuk keperluan industri dan perkantoran yang ada di Kota Salatiga. Debit mata air

Page 3: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

26

Senjoyo dihasilkan oleh 7 sumber mata air yakni Umbul Senjoyo, Sendang Slamet, Sumur

Bandung, Kali Putri, Kali Lanang, Grojokan Sewu dan Sendang Teguh.

4.1.4 Iklim

Dari segi klimatologi Kabupaten Semarang pada umunya beriklim tropis yakni musim

penghujan dan usim kemarau silih berganti sepanjang tahun. Berdasarkan data curah hujan tahun

2004 kecamatan Tengaran memiliki curah hujan cukup tinggi yakni 2.109 dengan hari hujan

sebanyak 126 dan rata-rata hujan 116 hujan/ hari. “SMA” Senjoyo memiliki hawa sejuk hal

inilah yang sering dimanfaatkan masyarakat pengunjung untuk menikmati alam dan kesejukan

udaranya.

Salah satu fenomena global yang sedang terjadi adalah perubahan iklim. Dampak

perubahan iklim membawa dampak terhadap perubahan temperature udara dan tingkat curah

hujan. Biasamya musim kemarau terjadi pada bulan Desember sampai bulan Maret merupakan

bulan dengan tingkat curah hujan yang tinggi. Bulan Juli sampai dengan bulan Agustus

merupakan bulan dengan tingkat curah hujan yang rendah. Namun kondisi iklim saat sudah tidak

bisa diprediksi lagi. Terdapat korelasi yang sangat kuat perubahan iklim terhadap kerentanan

penyediaan air di Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga.

Perubahan iklim membawa dampak yang signifikan terhadap problem air yang ada di

“SMA” Senjoyo. Lembaga IUWASH mencatat bahwa fenomena di wilayah Kota Salatiga

setidaknya menglami penurunan yakni sebanyak 23%2. Hal ini tentunya akan berimplikasi

terhadap ketersediaan air tanah di wilayah “SMA” Senjoyo.

4.2 Demografi

Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat

yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, (PP

72 Tahun 20053 Pasal 1 Ayat 5).

2 WWW.IUWASH.OR.ID

3 Tentang Desa

Page 4: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

27

Wilayah Kabupaten Semarang memiliki luas wilayah 95.020,674 Ha. Wilayah Kabupaten

Semarang memiliki 19 Kecamatan. Jumlah penduduk Kabupaten Semarang pada tahun 2014

mencapai 955.481 jiwa.

TABEL 4.1

JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN SEMARANG 2014

NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK

1 Ungaran Timur 76.945 jiwa

2 Bergas 70.862 jiwa

3 Ungaran Barat 69.744 jiwa

4 Tengaran 64.908 jiwa

5 Tuntang 62.060 jiwa

6 Suruh 60.317 jiwa

7 Ambarawa 59.172 jiwa

8 Bawen 56.971 jiwa

9 Bandungan 54.618 jiwa

10 Pringapus 51.460 jiwa

11 Getasan 49.238 jiwa

12 Susukan 43.419 jiwa

13 Bringin 41.571 jiwa

14 Banyubiru 41.066 jiwa

15 Pabelan 38.050 jiwa

16 Jambu 37.669 jiwa

17 Sumowono 30.903 jiwa

18 Kaliwungu 26.420 jiwa

19 Bancak 20.088 jiwa

JUMLAH 955.481 jiwa

Sumber : Data Badan Pusat Statistik tahun 2015, diolah.

Dari tabel diatas diperoleh bahwa wilayah Ungaran Barat dan wilayah Bergas memiliki

jumla lebiha banyak dibandingkan dengan wilayah Kabupaten Semarang. Di Kawasan

Page 5: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

28

Kabupaten Semarang pemusatan penduduk umunya terjadi di kawasan-kawasan industry seperti

di Kecamatan Bergas dan Ungaran Timur. Adapun di Kawasan Kecamatan Tengaran juga

mengalami trend peningkatan penduduk. Hal ini dikarenakan wilayah ini merupakan wilayah

pengembangan ekonomi baru di wilayah Kabupaten Semarang.“SMA” Senjoyo merupakan

wilayah yang masuk kedalam wilayah pemerintahan Desa Tegalwaton. Data kependudukan Desa

Tegalwaton pada tahun 2014 adalah 4.117 jiwa.

Selain faktor perubahan iklim faktor penyebab kerentanan ketersediaan air adalah faktor

pertumbuhan penduduk. Trend pertumbuhan penduduk menyebabkan terhadap tingkaat

permintaan akses air bersih untuk kebutuhan. Faktor ketersediaan dan jumlah permintaan yang

tidak simbang akan berimplikasi terhadap jumlah ketersediaan air di “SMA” Senjoyo.

4.3 Kondisi Sarana Dan Pra-Sarana

A. Kondisi Jalan

Kondisi jalan masuk di “SMA” Senjoyo sudah relative bagus. Akses jalan di “SMA”

Senjoyo umunya dibuat dari aspal dan betonisasi. Di “SMA” Senjoyo masih terdapat bebrapa

jalan batu khususnya jalan yang memasuki tempat parkir. Sebelah timur jalan yang

menghubungkan dengan desa Jubug jalan sangat bagus. Jalan tersebut terbuat dari betonisasi.

Terdapat 1 jemabatan yang menghubungkan dari tempat parkir ke lokasi Umbul Senjoyo.

Terdapat jalan besar yang menghubungkan desa Kadipurwo dan desa Tegalwaton. Umunya jalan

disana memiliki lebar 4 meter.

B. Bangunan

Bangunan di “SMA” Senjoyo setiap tahun menagalami peningkatan. Saat ini setidaknya

terdapat puluhan bangunan permanen dan semi permanen yang sudah dibangun di “SMA”

Senjoyo. Umunya bangunan disana didominasi oleh bangunan warung. Saat ini terdapat 19

warung yang sudah dibangun di “SMA” Senjoyo. Warung-warung tersebut berupa bangunan

tidak permanen yang terbuat dari kayu. Di “SMA” Senjoyo juga terdapat 1 bangunan yang

digunakan untuk tempat wiasat karaoke. Terdapat 2 rumah warga dan 1 tempat pendopo

permanan yang digunakan untuk kegiatan play-ground. 1 padepokan dengan bangunan permanan

yang digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan keagamaan. Di Umbul Senjoyo terdapat 1

pendopo tidak permanen yang digunakan untuk kegaitan ritual “Kngkum”.

Page 6: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

29

C. Toilet Dan Tempat Ganti

Sarana toilet yang ada di “SMA” Senjoyo terdapat 4. Umbul Senjoyo terdapat 2 toilet yang bisa

digunakan juga untuk tempat ganti. 1 tempat ganti terdapat di sumber mata air Kali Putri. Dan 2

toilet di Bumi perkemahan.

D. Persampahan

Pengelolaan sampah di “SMA” Senjoyo bisa dikatakan belum optimal. Hal ini bisa ditemui

dengan masih banyaknya sampah yang berserakan hasil pengunjung di “SMA” Senjoyo. Yang

menjadi persoalan karena masih minimnya kesadaran pengunjung untuk membuang sampah

pada tempatnya.

E. Penerangan

Kondisi penerangan di “SMA” Senjoyo sudah baik. Akses listrik juga sudah menjangkau

warung-warung di “SMA” Senjoyo. Penerangan jalan juga sudah baik khususnya akses-akses

jalan masuk di “SMA” Senjoyo sudah memakai penerangan.

F. Transportasi

Lokasi di “SMA” Senjoyo dapat di jangkau dengan motor dan mobil. Jalan disana besar dengan

lebar 4 meter. Akses masuk di Senjoyo juga bisa memanfaatkan ojek untuk bisa ke lokas ini.

Untuk angkutan umum belum ada yang melintasi lokasi ini.

4.4 Pemanfaatan “SMA” Senjoyo

“SMA” Senjoyo merupakan sumber mata air yang penting. Praktek penggunaanya pun

kian beragam selain dimanfaatkan untuk kebutuhan minum,mandi, cuci masyarakat.

Pemanfaatan Senjoyo untuk kegiatan industri, pertanian masyarakat dan kegiatan ekonomi

seperti wisata air, bumi perkemahan dan out bound selain itu juga kegiatan budaya masyarakat.

Berikut merupakan hasil wawancara dengan Kepala Desa Tegalwaton.

Page 7: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

30

“Kalau untuk pemanfaatnaya beragam selain digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

masyarakat, “SMA” Senjoyo juga dimanfaatkan untuk kebutuhan industri dan kebutuhan

pertanian masyarakat sekitar Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang4”

“SMA” Senjoyo merupakan sumber mata air yang penting di Jawa Tengah. Seabagai

sumber mata air yang penting. Saat ini “SMA” Senjoyo dimanfaatkan untuk beragam keperluan

oleh instansi dan berikut akan disajikan data pengguna air menurut jumlah debit air.

Tabel. 4.2

Data Pengguna Air “SMA” Senjoyo

NO PENGGUNA “SMA” SENJOYO JUMLAH DEBIT

1 PDAM Kota Salatiga 190,00 liter/detik

2 PDAM Kabupaten Semarang 30.00 liter/detik

3 PT. DAMATEX 53,00 liter/detik

4 YONIF 411 11,80 liter/detik

5 Pertanian 870,00 liter/detik

Sumber : Dinas PDAM Kabupaten Semarang. diolah

Dari data diatas dapat dilihat pengguna terbesar air adalah dinas PDAM Kota

Salatiga. Dari data diatas dapat dilihat pengguna air terbanyak didominasi oleh PDAM Kota

Salatiga yakni 190,00 liter/detik. Hal ini diungkapkan oleh kepala desa Tegalwaton5.

“Penggunaan itu yg terbanyak malah ke kodya. Masuk kodya itu pabrik Damatex

wilayah kodya, YONIF 411 wilayah kodya, sedang PDAM kodya pun sekitar 60%

masuk ke kodya , yg 30% ke kabupaten, yg 0, berapa masuk ke wilayah sini atas dasar

hak”6

Hasil wawancara dengan kepala bidang Instalasi air Kota Salatiga menyebutkan pemanfaatan air

dari Senjoyo digunakan untuk pemerataan kebutuhan air masyarakat Kota Salatiga.

4 Hasil wawancara dengan kepala desa Tegalawaton

5 Hasil wawancara dengan kepala desa Tegalwaton.

6 Hasil wawancara dengan kepala desa Tegalwaton

Page 8: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

31

“Kalau dalam 5 tahun terakhir pemakaian air sudah merata, dari data yang punya kita

memproduksi air.... 2013.... 2014... 2015. Itu angka produksi hanya tingkat konsumsi

kota salatiga bisa dihitung dari angka yang dibayar atau terjual, 2012.... 2013.... 2014...

2015.... kita membandingkannya dari angka produksi dengan angka terjual kita itu yang

dikonsumsi masyarakat”7

Penggunaan air oleh PDAM Kota Salatiga terus meningkat setiap tahun PDAM Kota Salatiga

saat ini memiliki pelanggan aktif sebanyak 26.7098. Untuk menambah jumlah pengguna yang

semakin meningkat PDAM Kota Salatiga juga mengusahakan beragam alternatif untuk terus

meningkatkan pelayanan dengan membuat sumur-sumur bor. Hal ini seperti diungkapkan oleh

kepala bidang instalasi air PDAM Kota Salatiga.

“Sumbernya ada mata air senjoyo, mata air kali gojek itu letaknya di kab semarang,

mata air kalisombo di kelurahan Salatiga, Kalitaman, Kaligetek juga di kelurahan

Salatiga. Karena di kita mata air masih mengandalkan dari Kabupaten Semarang. Itu

Senjoyo sama Kaligojek, lalu lainnya itu sumur, kita sumur dalam ada 10 yang sudah

dioperasionalkan, th 2016 ada 4 yang dioperasionalkan jadi total ada 14 sumur dalam.

Kenapa menggunakan sumur dalam karena air baku yang dari mata Senjoyo tadi tidak

bisa menambah kapasitas lagi karena kita berbagi dengan masyarakat disana, ada yang

menggunakan ma senjoyo itu PDAM Kabupaten Semarang, terus dari TNI 411, dari

masyarakat, pabrik Damatex dan pertanian”.9

Pengguna terbanyak kedua dari “SMA” Senjoyo adalah PT Damatex. PT Damatex merupakan

perusahaan textile yang berada di wilayah Kota Salatiga. Saat ini pihak PT Damatex

memanfaatkan air yang berasal dari “SMA” Senjoyo sebanyak 53,00 litter/detik dari total

keseluruhan debit air Senjoyo. Hal ini seperti diungkapkan oleh Kepala bidang instalasi air Kota

Salatiga.

7 Hasil wawancara dengan kepala instalasi air PDAM Kota Salatiga

8 Profil PDAM Kota Salatiga 2014.

9 Hasil wawancara dengan kepala instalasi air PDAM Kota Salatiga

Page 9: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

32

“PT Damatex meanfaatkan air dari sini sudah lama. Lebih dari 30 tahun. PT Damatex

mengambil air dari Umbul mas, dia juga membangun pipa sendiri10”

Air yang berasal dari Senjoyo dimanfaatkan untuk keperluan industry PT. Damatex unutk

keperluan penunjang industri textile.

PDAM Kabupaten Semarang merupakan pengguna air Senjoyo. Dari data diatas

penggunaan oleh PDAM Kabupaten Semarang sebesar 30,00 litter/detik. Air yang berasal dari

Senjoyo dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Semarang yang

bertempat tinggal di sekitar “SMA” Senjoyo. Hal ini seperti diungkapkan oleh kepala bagian

instalasi air PDAM Kabupaten Semarang.

“ PDAM Kabuaten Semarang baru mulai memanfaatkan sumber mata air Senjoyo tahun

1966, itu 30 litter/detik, sebelumnya pengguna yang lain yang memakai PDAM Kota

Salatiga itu malah lebih dahulu sejak masa Belanda kemudian ada dari parik Damatex

dan juga Zeni KOmando itu maah duluan mereka. Jadi PDAM Kabupaten Semarang

malah terlambat. PDAM Semarang melayani 17 Kecamatan tapi saat ini baru melayani

17 Kecamatan jadi yang 2 itu belum terlayani adalah Mbancak dan Sumowono,

walaupun masing-masing Kecamatan yang kita layani belum semuanya bisa kita layani

desa-desa dan Kelurahan, tapi secara umunya kita sudah melayani 17 Kecamatan11.

PDAM Kabupaten Semarang juga memanfaatkan “SMA” Senjoyo. Penguunaan air dari Senjoyo

yang dimanfaatkan sebanyak 30,00 liter/detik. Air yang diambil dari Senjoyo disalurkan ke

daerah-daerah seperti Barukan, Tegalwaton, Bener, Wilayah Tugu Rejo dll. PDAM Kabupaten

Semarang mengambil porsi yang sedikit didalam pemanfaatan “SMA” Senjoyo. Hal ini

dikarenakan untuk semua wilayah di sekitar “SMA” Senjoyo langsung di kelola oleh PDAM

Kota Salatiga. Wilayah-wilayah yang dilayani oleh PDAM Kabupaten Semarang diatas notabene

adalah wilayah Kabupaten yang terdekat dengan Senjoyo. Hal demikian seperti yang

diungkapkan oleh kepala bidang instalasi air PDAM Kabupaten Semarang.

10

Hasil wawancara dengan kepala instalasi air PDAM Kota Salatiga 11

Hasil wawancara dengan kepala instalasi air PDAM Kabupaten Semarang

Page 10: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

33

“Karena kita mengambil 30,00 litter/detik kita melayani wilayah dekat-dekat sana.

Seperti daerah Tegalwaton sendiri dan wilayah-wilayah dekat seperti Barukan”.12

Pemanfaatan irigasi pertanian masyarakat di Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga

yakni sebesar 870,00 liter/detik. Pemanfaatan untuk keprluan irigasi langsung ditangani oleh

Dinas PSDA (Pengalolaan Sumber Daya Alam) Dinas PU Provinsi Jawa Tengah. Air yang

berasal dari “SMA” Senjoyo untuk mengairi 2.000 hektar sawah yang berada di wilayah

Kabupaten Semarang yakni mencakup wilyah Barukan, Kecamatan Suruh, Pabelan, Macanan.

Kalau untuk wilayah Kota Salatiga daerah yang secara langsung memanfaatkan “SMA” Senjoyo

adalah kawasan Tingkir, Kalibening dan wiayah Kauman Kidul.

Sisanya dimanfaatkan oleh YONIF 411 Makutarama Kota Salatiga yakni sebesar 11,80

liter/detik untuk memenuhi kebutuhan perumahan dinas angkatan darat Yonif 411 Makutarama.

Namun dalam beberapa terakhir pemanfaatan oleh Yonif 411 masuk didalam kewenangan

PDAM kota Salatiga. Hal ini seperti diungkapkan oleh kepala Desa Tegalwaton.

“Untuk Yonif 411 sekarang pemanfaatanya lewat dinas PDAM Kota Salatiga mas. Jadi

sepenuhnya kalau pemanfaatan oleh Kodya Salatiga lewat PDAM Kota Salatiga mas”13

Selain dimanfaatkan airnya untuk kebutuhan domestik, industri dan pertanian.

Pemanfaatan “SMA” Senjoyo sebagai tempat beragam ritual budaya masyarakat. Fenomena ritus

budaya yang popular dimasyarakat adalah ritual “Kungkum” Malam 1 Suro dan Padusan. Setiap

bulan dan hari-hari tertentu Senjoyo ramai dikunjungi para peziarah yang ingin melakukan

“Kungkum”. Hal ini seperti diungkapkan oleh kepala desa Tegalwaton.

“nek sing sering ngih dino Jumat Kliwon kalih Seloso Kliwon mas. Menopo kok dino

niku sing dijupuk? niki mas mergone dino Seloso Kliwon lan Jumat Kliwon niku dinone

sae mas. Dino 40. Dino 40 kui cocok kanggo golek kegayuhan lewat tirakat koyo to poso

utowo “Kungkum”( yang sering ya hari Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon mas. Kenapa

harus itu yang dipilub? itu karena hari Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon hari yang baik

12

Hasil wawancara dengan kepala instalasi air PDAM Kabupa ten Semarang 13

Hasil wawancara dengan kepala instalasi air PDAM Kabupaten Semarang

Page 11: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

34

mas. Hari 40, hari 40 itu cocok digunakan untuk mencari berah melaui puasa atau

“Kungkum”).14

4.5 Sumber Mata Air Senjoyo

“SMA” Senjoyo memiliki 7 sumber mata air yang sering digunakan untuk ritual

“Kungkum”. Menurut kepercayaan masyarakat dan Juru Kunci “SMA” Senjoyo ketujuh sumber

mata air tersebut memiliki manfaat dan tingkatan.

Pertama Sendang Slamet para pelaku ritual yang melakukan “Kungkum” di Sendang

Slamet mempercayai Sendang Slamet memiliki manfaat untuk keslamatan diri. Sendang Slamet

memiliki berkah bagi keslamatan jiwa dan raga. Para pelaku ritual juga mempercayai dengan

melakukan “Kungkum” di Sendang Slamet sekeluarga akan dijauhkan dari segala ancaman

bahaya dunia gaib.

Kedua adalah sumur Bandung yakni salah satu sumber mata air yag ada di lingkungan

“SMA” Senjoyo. Berbeda dengan sumber mata air lainya, Sumur Bandung merupakan sumber

mata air yang berbentuk sumur. Dengan melakukan “Kungkum” di Sumur bandung para

peziarah percaya akan diberi kekuatan sakti seperti Jaka tingkir yang kelak menjadi raja di

kerajaan Demak.

Ketiga Sendang teguh merupakan sendang yang digunakan para pelaku ritual “Kungkum”

yang sedang memiliki suatu keinginan agar diberi keteguhan. Para pelaku “Kungkum”

mengambil tempat “Kungkum” di Sendang Teguh didominasi oleh para pelajar, orang yang

sedang menjalankan pendidikan militer agar diberi keteguhan dalam menjalankan proses

pendidikan.

Keempat Sendang Lanang merupakan Sendang yang dipercaya memiliki khasiat untuk

para lelaki. Para pelaku “Kungkum” di Sendang Lanang adalah para lelaki yang menginginkan

jodoh dengan melakukan “Kungkum” di Sendang Lanang masyarakat percaya akan dimudahkan

mendapatkan jodoh. Terdapat suatu mitos bahwa perempuan dilarang untuk “Kungkum” di

Sendang Lanang. Setiap perempuan yang melanggar dan melakukan “Kungkum” di Sendang

Lanang akan dijauhkan dari jodoh. Para pelaku “Kungkum” di Sendang Putri adalah perempuan.

14

Hasil wawancara dengan kepala desa Tegalwaton

Page 12: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

35

Mitos di Sendang Putri berkebalikan dari Sendang Lanang. Setiap pelaku ritual yang melanggar

larangan di Sendang Putri akan dijauhkan dari jodoh khusus untuk para lelaki. Mitos Sendang

Putri adalah setiap para perempuan di Sendang Putri dilarang menggunakan perhiasan apapun.

Mereka Percaya para pelaku ritual yang melanggar ini perhiasan yang dikenakan akan hilang.

keenam adalah tuk Sewu para pelaku “Kungum” di Tuk Sewu merupakan para peziarah

yang berkeinginan agar diberikan kemudahan dalam usahanya. Para pengusaha, pedangang

sering melakukan “Kungkum” di Tuk Sewu hal ini menurut penuturan masyarkat sekitar.

Ketujuh adalah Umbul Senjoyo, menurut masyarakat merupakan pusat dari segala kekuatan yang

ada di “SMA” Senjoyo. Umbul Senjoyo merupakan tempat yang sering dijadikan Joko Tingkir

untuk melakukan “Kungkum”. Nilai-nilai itulah yang diyakini masyarakat bahwa dengan

melakukan “Kungkum” di Umbul Senjoyo segala bentuk keinginan akan tercapai.

4.6 Budaya Masyarakat Desa Tegalwaton

Warga masyarakat Tegalwaton mempunyai beraneka ragam aktifitas kemasyarakatan yang

mengakar dan menjadi suatu tradisi. Tradisi tersebut sangat erat dengan kegiatan sosial

keagamaan dan peringatan hari-hari besar agama. Upacara sosial keagamaan sangat menonjol

dalam kehidupan masyarakat, tujuan kegiatan tersebut untuk menumbuhkan rasa kebersamaan.

Dengan upacara sosial keagamaan masyarakat dapat berkumpul bersama bertemu sehingga

terjalinnya rasa persatuan dan kesatuan. Ritus budaya yang berkaitan dengan “SMA” Senjoyo

adalah.

A. Tradisi Malam 1 Suro

Tradisi malam 1 Suro merupakan tradisi yang umum dilakukan masyarakat Jawa pada

umunya. Kegiatan ini biasanya diperingati dengan acara selamatan dan berdoa. Masyarakat desa

Tegalwaton memperingati hari besar ini dengan melakukan tapa “Kungkum” di “SMA” Senjoyo.

Kegiatan ini biasanya dilakukan tepat menjelang malam 1 Suro atau menyambut tahun baru

dalam penaggalan Muharam.

Ritual “kungkum” merupakan ritual yang umum dilakukan dalam masyarakat Jawa.

Kegaitan ini biasanya memilih tempat sumber-sumber mata air, aliran pertemuan 2 sungai, belik-

belik kecil sebagai tempat untuk “Kungkum”. Kegiatan “Kungkum” di “SMA” Senjoyo terdapat

Page 13: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

36

beragam aliran kepercayaan dalam melakukan “Kungkum” hal ini diungkapkan oleh Juru Kunci

“SMA” Senjoyo yakni sebagai berikut.

“ritual kungkum niku werno-werno,sing rien aliran mahaprabu rituale kungkum

termasuk sejoning panyuwun lantaran kungkum nyuwun wonten gusti allah. Kalih

kungkume niku dino tertentu malam jumat kliwon utowo selasa kliwon kalian tanggal

bulan purnomo sidu utowo tanggal 15 utowo miturut penjumlahane dinone. Miturut

mbah-mbah mbien dinten niku penjumlahane sae kagem tiang njaluk kegayuhan marang

gusti"15.

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sudah berlangsung lama di “SMA” Senjoyo.

Kegiatan ini meruapakan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat berdasarkan nilai-nilai yang

telah ditinggalkan nenek-moyang masyarakat desa Tegalwaton. “SMA” Senjoyo juga sering

dimanfaatkan oleh keluarga kerajaan untuk “Kungkum”. Hal ini seperti diungkapkan oleh bapak

Jasmin.

“dulu sudah digunakan untuk Kungkum mas. Kerajaan Pajang hingga sekarang juga

masih rajin mas “Kungkum” disini. Jaka Tingkir juga seing memanfaatkan air disini untuk

“Kungkum”. Dulu itu Cuma raja-raja saja mas yang “Kungkum”. Nek dari masyarakat

mulai sejak th 68 bubar gestok niku sekitar 55,67 kalih 6816”

Masyarakat desa Tegalwaton dalam menjalani hidup bersandar dari mitos-mitos yang

ditinggalkan oleh nenek-moyang mereka. Masyarakat menghidupi mitos-mitos ini dengan

beragam ritual suci yang tersu dialakukan masyarakat. Masyarakat memandang “SMA” Senjoyo

merupakan sumber mata air yang memiliki berkah bagi kehidupan merka. Hal ini seperti

diungkapkan oleh kepala Dusun Jubug.

“ya kalau kungkum itu di umbul senjoyo. Senjoyo niku banyune enten berkahe mas, wong

senjoyo niku petilasan Rojo kok mas mulabukane. Miturut ceritane mbah-mbah mbien

mas. Ting Umbul itu Sering mas digunakan untuk “Kungkum” raja pajang mas dengan

keluarganya. Nah di gorojokan sewu itu biasane digunakan para prajurit mas untuk

15

Hasil wawancara dengan bapak Jasmin 16

Hasil wawancara dengan bapak Jasmin

Page 14: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

37

bertapa. Hal ini agar diberi keslamatan sewaktu menjalankan tugas dari kerajaan mas.

Hal ini seperti perang dll”17

Nama Senjoyo sendiri diambil dari nama seorang raja dari kerjaan Pajang bernama raden

Sanjaya. Masyarkat percaya bahwa raden Sanjaya merupakan cikal-bakal adanya “SMA”

Senjoyo. Hal ini seperti diungapkan oleh bapak Jasmin.

“menurut sejarah orang tua2 dulu,dulunya disini ini alas ada salah satu orang prajurit

itu dari madang kawulan itu dari daerah singasari. Itu ada putra raja bernama Raden

Sanjaya terang keseser itu artinya kewalahan perang sampai disin bertapa didaerah sini

katanya itu lama itu musnah atau hilang,yang tapa itu jadinya sumber mata air. Itu dari

putra raja . Setelah itu di temukan oleh para wali yang madegani Sunan Kalijaga setelah

itu datang juga pangeran dari Penging yaitu Bekti Kanigara membawa anak kecil

namanya Karebet itu datang di Senjaya dan dijadikan murid oleh wali Sunan Kalijaga “.

Wakatu pelaksanaan “Kungkum” dimulai menjelang malam hari. Tepat pukul 00.00 WIB

Umbul Senjoyo mulai rame dikunjungi para pelaku “Kungkum”. Kegiatan ii iasanya ditutup

dengan berdoa dan bergadang semalam suntuk di pelataran Umbul Senjoyo. Hal demikian

diungkapkan oleh bapak Jasmin

“mulai sore sampai pagi. Malam satu suro itu kan macem macem dari mana saja orang

yang beragama apa saja ada. Itu dari mana-mana saja mas dari luar salatiga jawa

barat,bahkan dari flores juga pernah ada mas. Kegiatan ini biasane mulai malam mulai

rame mas. Sampai pagi hari begadang semalaman meminta kepada Tuhan di Senjoyo”

B. Tradisi Dawuhan

Tradisi yang ada dan hidup di masyarakat perlu dijaga alasannya untuk mempertahankan

budaya-budaya yang sudah ada sejak dulu, Serta menumbuhkan keutuhan hidup sosial

masyarakat. Dengan masih terpeliharanya tradisi masyarakat yang ada termasuk tradisi yang

berdasarkan kaidah agama yang sebetulnya masih termasuk bagian dari kearifan lokal, ini

17

Hasil wawancara dengan kepala dusun Jubug

Page 15: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

38

membuat laku fisik pada “Dawuhan” yang berupa kegiatan melestarikan semua sarana yang

menopang lestarinya persediaan air masih dilakukan oleh warga masyarakat Tegalwaton.

Tradisi Dawuhan merupakan tradisi yang sampai sekarang masih dilaksanakan

masyarakat desa Tegalwaton. Khususnya bagi dusun Jubug tradisi Dawuhan merupakan tradisi

yang dilakukan masyarakat disana setiap satu tahun sekali yakni setiap hari Jumat Wage bulan

Agustus. Hal ini diungkapakan oleh kepala dusun Jubug.

“Itu setiap hari jumat legi mas. Tepatnya kegiatan ini sering dilakukan di bulan Agustus

mas. Kegiatan ini dimulai pagi hari mas jam 8 itu dan jam 11 siang itu selesai mas.

Tradisi ini sudah lama mas, ini peninggalan nenek-moyang mas. Kami hanya

meneruskan saja mas apa yang menjadi peninggalan dan ketetntuan dari para leluhur

mas.”18

Tradisi ini meimiliki makna sebagai ucapan syukur masyarakat dusun Jubug. Tradisi ini juga

merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan sebagai usaha untuk melestarikan nilai-nilai budaya

yang ditinggalkan oleh nenek-moyang mereka. Hal ini seperti diungkapkan oleh kepala dusun

Jubug yakni.

“Masyarakat disini bersyukur mas karena masih diberikan air yang berlimpah. Setiap

kemarau panjang pun masyarakat disini tidak pernah kekurangan air bersih mas.

Sebagai ucapan terima kasih kepada mbahe yang telah meberikan air berlimpah kita

harus menjaganya mas19”

Tradisi “Dawuhan” atau” Bersih Sendang” masih hidup didalam kehidupan masyarakat desa

Tegalwaton. Warga menjadi tahu bagaimana cara melestarikan dan menjaga sendang selalu

mendapat pasokan air. Hal ini terlihat dengan aktivitas yang dilakukan dengan melakukan

bersih-bersih sebagai salah satu bentuk perawatan. Hal ini diungkapkan oleh kepala dusun Jubug.

“Kegiatan yang sering dilakukan disini adalah bersih sendang mas. Kegiatan ini

dilakukan oleh masyarkat desa Tegalwaton mas. Kegiatan ini biasanya didahului dengan

perawatan kebersihan sendang mas. Sampah-sampah itu dibersihkan mas. Setelah itu

18

Hasil wawancara dengan bapak Jasmin 19

Hasil wawancara dengan bapak Jasmin

Page 16: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

39

kegiatan dilanjutkan dengan upacara slametan di Umbul mas. Dulu hanya sering

dilakukan oleh warga sini mas. Tapi sekarang orang-orang dari luar juga sering gabung

mas. Sing kemarin itu juga ada dari pak tantara mas. itu katane dari 411 atau dari mana

itu saya lupa mas. Trus ada juga beberapa dari warga Bener, Tugu Kadipurwo mas”.

C. Padusan

Sehari menjelang masuknya bulan puasa masyarakat Tegalwaton masih melakukan tradisi

padusan atau mandi di Sendang Senjaya untuk menyucikan diri dari segala kesalahan sebelum

memasuki bulan yang suci dan melakukan puasa. Pada malam 21 hari masyarakat menjalankan

puasa warga Desa Tegalwaton mengadakan acara berupa hiburan biasanya berupa pertunjukan

musik untuk menyongsong datangnya Lailatul Qodar. Hal ini seperti diungkapkan oleh kepala

dusun Jubug.

“Kalau menurut ajaranya Padusan itu ajaran Islam mas. Sebenarnya bisa mas mandi dimana saja,

dirumah pun itu sah-sah saja mas. Tapi mandi di Senjoyo itu beda mas. Rasane gimana gitu mas

mandi di Senjoyo. Ya mandi di Senjoyo biar itu to mas puasanya lancar. Selain membersihkan diri

itu juga bisa membersihkan jiwa dan pikiran mas. Supaya dalam menjalani puasa itu lebih khusuk

mas”20

Tradisi Padusan merupakan tradisi yang rutin dilakukan masyarakat di “SMA” Senjoyo. Ritual

Padusan memiliki perbedaan yang cukup signifikan dari ritual “Kungkum” malam 1 Suro. Dari waktu

pelaksaan, sejarah juga berbeda dengan ritual “Kungkum”. Hal ini seperti diungkapkan oleh kepala dusun

Jubug.

“Nek kegiatan padusan berbeda mas dengan suronan. Nek padusan bebas mas orang

boleh mandi tidak harus bawa sesaji dan syarat khusus. Nek padusan kan dawuhe kanjeng

nabi muhamad niku kalau masuk bulan puasa menika harus membersihkan diri sebelum

memasuki dan melakukan puasa selama sebulan penuh”21

Kegiatan ini biasanya ramai di lakukan di “SMA” Senjoyo. Meskipun terdapat banyak

tempat di “SMA” Senjoyo yang digunakan untuk “Kungkum”. Tetapi biasanya para pengunjung

20

Hasil wawancara dengan kepala dusun Jubug 21

Hasil wawancara dengan kepala dusun Jubug

Page 17: BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 SUMBER MATA AIR SENJOYOrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16566/4/T1_352013029_BAB IV... · Kali Tuntang melintasi Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus

40

memilih tempat di Umbul Senjoyo untuk melakukan Padusan. Hal ini seperti yang diungkapkan

oleh kepala dusun Jubug yakni,

“Di Umbul Senjoyo situ mas, ramai sekali disitu mas setiap padusan. Kelihatanya kecil ya

mas template tapi itu mau menampunng ratusan orang cukup lho mas. Lho aneh kan mas.

Kan mase juga sudah tau to Umbul Senjoyo itu lho yang ada tulisane Damatex mas. Nah

ini mungkin mitos mas tapi ya memang benar adanya mas. hehehe”22

4.7 Nilai-nilai Budaya Masyarakat Desa Tegalwaton

Masyarakat Jawa pada umunya masih mempercayai adanya kepercayaan terhadap

dhanyang-dhanyang desa maupun pepunden desa dari hari ke hari semakin berkembang,

terutama desa-desa yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam Kejawen atau Agama

Jawi. Sedangkan dalam kelompok Islam kepercayaan terhadap dhanyang-dhanyang desa ataupun

pepunden desa dianggap musrik. Namun, dalam hal ini semua warga desa Tegalwaton turut serta

dalam bentuk ritual yang dilakukan guna menjaga keselamatan dirinya dan desanya, karena

mengingat penduduk Desa Tegalwaton masih dipengaruhi oleh kepercayaan asli berupa Sistem

Religi Animisme dan Dinamisme yang dimana keseluruhan itu merupakan inti dari tradisi

kebudayaan Jawa yang asli yang dijelmakan dalam bentuk penyembuhan roh nenek moyang.

sistem religi animisme dan dinamisme ini telah mengakar dan diturunkan dari generasi ke

generasi masyarakat desa Tegalwaton.

Tradisi yang dilakukan di “SMA” Senjoyo merupakan tradisi yang bersandar dari nenek-

moyang. “SMA” Senjoyo merupakan sumber cikal-bakal keberadaan desa Tegalwaton. Sebagai

penghormatan kepada nenek-moyang mereka beragam ritual pemujaan sering dilakukan disana.

Hal ini sebagai ungkapan rasa syukur dan ketaatan masyarakat disana dalam menjaga “SMA”

Senjoyo.

“SMA” Senjoyo bagi masyarakat desa Tegalwaton merupakan sumber mata air suci. Tidak

heran jika masyarakat sangat mensakralkan sumber mata air tersebut. Air sebagai simbol

kehidupan memiliki aspek sosio-spiritual bagi masyarakat disana. “SMA” Senjoyo juga juga

digunakan sebagai penanda perubahan alam yang terjadi disekitar masyarakat.

22

Hasil wawancara dengan kepala dusun Jubug