bab iv pembahasan 4.1 grosir kosmetik karangjati · vina merupakan seorang karyawati di salah satu...
TRANSCRIPT
34
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Grosir Kosmetik Karangjati
“Grosir Kosmetik Karangjati” merupakan salah satu online store yang
menjual produk-produk kecantikan dengan berbagai merk. Online store ini
didirikan oleh seorang yang bernama Vina, pada awal merintis bisnis online ini
Vina merupakan seorang karyawati di salah satu bengkel Yamaha Napolo Sakti
Pringapus lebih tepatnya di bagian admin. Bisnis online ini mulai dirintis pada
akhir bulan Juni 2016. Bisnis online yang bernama “Grosir Kosmetik Karangjati”
ini awalnya bernama “Vina Beautyshop” karena pelakunya owner sendiri. Awal
mula Vina memulai bisnis ini dikarenakan ada seseorang yang salah kirim BBM
ke Vina untuk memesan produk kecantikan yang bermerk M-QWEEN, pada saat
itu Vina juga memiliki channel grosiran produk kecantikan, dan pada saat itu
pesanan diterima oleh Vina. Mulai dari itu Vina berinisitaif untuk melanjutkan
bisnis online tersebut dan melakukan berbagai promosi penjualan terus menerus
pada saat awal mulai merintisnya agar dapat menarik minat beli konsumen.
Pada bulan Juni sampai Desember Vina sudah memiliki reseller yang bisa
dibilang lumayan karena mengingat bisnis online nya itu dimulai pada akhir bulan
Juni. Hal tersebut juga didukung karena belum banyaknya yang mempunyai grosir
kosmetik , dan pada akhir tahun 2016 Vina memiliki inisiatif untuk mengganti
nama online store miliknya dengan nama “Grosir Kosmetik Karangjati”, hal ini
juga menjadi strategi Vina untuk menarik konsumen agar dapat mengikuti
Instagram tersebut.
“Grosir Kosmetik Karangjati” memiliki keunggulan yakni dapat
menyediakan COD setiap hari, mulai dari hari senin sampai hari sabtu, mampu
mengambil keputusan dalam menentukan harga jual yang lebih murah dibanding
dengan online store yang lebih terkenal dengan banyaknya followers, dan juga
Vina menerima free repair jika pengiriman barang tidak sesuai dengan pesanan.
35
Dalam online store ini juga mencari peluang untuk menarik minat beli konsumen
dengan memasarkan produk yang sedang booming dan dibutuhkan oleh
konsumen.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti, awalnya “Grosir Kosmetik
Karangjati” memasarkan produk-produk kecantikan dengan cara
menginformasikan melalui BlackBerry Massanger. Dan akhirnya “Grosir
Kosmetik Karangjati” memiliki akun Instagram untuk upaya dalam
memaksimalkan media online dalam memasarkan bisnis yang sedang
dipasarkannya. Untuk target market, “Grosir Karangjati” melakukan segmentasi
yakni dari usia 23 sampai 33 tahun, karena owner dari online store ini mempunyai
target untuk dapat menggaet reseller dan pada usia tersebut dinilai sangat aktif
dalam penggunaan media sosial. Untuk pemesanan konsumen direkomendasikan
untuk dapat menghubungi langsung owner dari online store tersebut melalui
nomer WhatsApp yang sudah tertera di Bio Instagram
Gambar 8. Bio Akun Instagram “Grosir Kosmetik Karangjati”
Sumber: Akun Instagram “Grosir Kosmetik Karangjati”
36
Modal awal yang dikeluarkan oleh “Grosir Kosmetik Karangjati” yakni
sebesar Rp 300.000,- untuk pembelian awal produk kecantikan M-Qwee. Dan
dalam memasarkan sebuah produk, Vina berusaha untuk melayani konsumen
dengan sangat ramah agar konsumen merasa nyaman pada saat melakukan
transaksi jual- beli, hal ini dilakukan oleh owner “Grosir Kosmetik Karangjati”
untuk menarik minat beli konsumen. Penjual harus mampu menjelaskan secara
detail atau mampu menjawab semua pertanyaan-pertanyaann yang diajukan oleh
konsumen agar konsumen merasa puas dengan keterangan-keterangan yang
disampaikan supaya tidak ada terjadinya miskomunikasi. Dalam menyampaikan
informasi produk yang ditawarkan owner juga menyertakan keterangan-
keterangan yang terdapat didalam produk tersebut, agar konsumen faham tentang
kegunaan-kegunaan produk yang akan dipesannya.
Gambar 9. Keterangan Gambar Produk
Sumber: Akun Instagram “Grosir Kosetik Karangjati”
37
Bisnis yang diawali dari ketidaksengajaan ini kini telah berkembang dan
banyak diminati oleh konsumen. Halini dapat dilihat dari jumlah Followers dari
akun Instagram “Grosir Kosmetik Karangjati” yang semakin bertambah.
Berdasarkan hasil wawancara penjualan yang telah dicapai “Grosir Kosmetik
Karangjati” sejak akhir Juni 2016 hingga Juli 2018 memiliki 300 Reseller, dan
omset yang telah didapat oleh online store “Grosir Kosmetik Karangjati” rata-rata
perbulan mencapai Rp 75.000.000,- hingga Rp 80.000.000,-
4.2 Proses Pertukaran Informasi dalam Membangun Minat Beli Ulang
Konsumen.
4.2.1 Proses Pertukaran Informasi
Didalam komunikasi pemasaran, ada beberapa unsur-unsur dalam proses
pertukaran informasi tentang produk yang ditawarkan oleh penjual kepada
pembeli sebagai calon konsumen, hal ini dilakukan agar calon konsumen mengerti
tentang produk yang sedang di jual. Komunikasi pemasaran mempunyai banyak
fungsi bagi konsumen, dengan ini konsumen dapat mengetahui tentang bagaimana
dan mengapa produk tersebut digunakan, oleh orang macam apa, serta dimana
dan kapan produk tersebut dapat digunakan (Kotler Keller. 2009: 172). Berikut
ini ada beberapa unsur komunikasi pemasaran menurut Mahmud Machfoedz:
1. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Dalam melakukan penjualan produk, proses komunikasi yang
dilakukan oleh Vina selaku owner “Grosir Kosmetik Karangjati”yakni
dengan melakukan hubungan langsung dengan konsumen maupun
berhubungan dengan pihak-pihak yang melakukan kerjasama dengan
“Grosir Kosmetik Karangjati” atau Vina sendiri yang melakukan proses
penjualan kepada konsumen tanpa dibantu dengan karyawan. Hal ini
diungkapkan langsung oleh Vina saat diwawancarai oleh peneliti.
38
“jujur saja saya belum memperkerjakan orang karena saya
belum bisa percaya sama orang lain. Selagi saya masih mampu
melakukan penjualan ini sendiri saya akan melakukannya sendiri
sampai saya sudah menemukan karyawan yang dapat saya
percaya, apalagi saya juga sudah dibantu oleh suami saya dalam
transaksi penjualan ini”.
Vina mengatakan bahwa “Grosir Kosmetik Karangjati” ini
menggunakan reaseller dalam proses penjualannya karena mengingat
usaha Vina ini masuk dalam kategori perdagangan grosir. Berdasarkan
hasil wawancara Vina mengatakan bahwa:
“targetnya tentu wanita dengan target usia 23- 33 tahun, karena
saya targetnya langsung reseller, apalagi usia segitu lebih banyak
yang aktif menggunakan media sosial.”
Dan pada saat transaksi Vina juga mengaku bahwa dalam saat
pertukaran informasi dengan konsumen pernah mengalami
kesalahpahaman sehingga menyebabkan complain dari konsumen. Tetapi
Vina juga dapat mengatasi hal tersebut, dengan cara meminta maaf, jika
kesalahpahaman tersebut terjadi karena kesalahan dari owner, maka owner
akan mengirim ulang barang yang dimaksudkan oleh customer. Tetapi
Vina juga tidak menutup kemungkinan pembeli dapat melakukan interaksi
langsung kepada Vina tanpa melalui reseller. Berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada owner “Grosir Kosmetik
Karangjati” dapat digambarkan sebagai berikut:
39
Gambar 10. Proses Pertukaran Informasi “Grosir Kosmetik
Karangjati” menggunakan reseller
Sumber: Data primer 2019
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa proses pertukan
informasi yang dilakukan “Grosir Kosmetik Karangjati” dilakukan
dengan menggunakan reseller untuk dapat mengembangkan
usahanya. Tujuan dari “Grosir Kosmetik Karangjati” memasarkan
produknya menggunakan reseller agar produknya dapat
tersampaikan ke masyarakat luas dengan waktu yang singkat dan
mendapatkan hasil dua kali lipat.
Grosir
Kosmetik
Karangjati
Reseller
Pembeli
Minat beli
ulang
konsumen
Informasi
mengenai
produk
Informasi
mengenai
produk
Pembeli
Minat beli
ulang
konsumen
40
2. Strategi Komunikasi Pemasaran “Grosir Kosmetik Karangjati”
Tabel 4.2
Program Pemasaran
NO Strategi Komunikasi
Pemasaran
Keterangan
1 Pemberitaan Melalui
Media Sosial
Menciptakan kesadaran terhadap brand
“Grosir Kosmetik Karangjati” di tengah
lingkungan masyarakat luas, sehingga
hal ini dapat membantu peningkatan
penjualan produk “Grosir Kosmetik
Karangjati”
2 Penjualan
Menggunakan
reseller
Membantu peningkatan jumlah
penjualan. Hal ini dapat membantu
kelancaran penjualan produk di
masyarakat luas.
3 Mendirikan Toko
Offline
Hal ini dapat membantu meningkatkan
jumlah penjualan. Dikarenakan pembeli
dapat melihat dan memilah secara
langsung kondisi produk-produk yang
dijual.
4 Penawaran Promo Hal ini dapat memberikan motivasi
langsung terhadap pembeli agar tertarik
untuk membeli ulang produk-produk
yang ditawarkan.
Sumber : Data primer 2019
1) Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti
terhadap online store “Grosir Kosmetik Karangjati” maka penulis
dapat memaparkan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
oleh “Grosir Kosmetik Karangjati” dalam mempengaruhi jumlah
penjualan, dan menumbuhkan kesadaran terhadap brand “Grosir
Kosmetik Karangjati” di mata konsumen. Strategi komunikasi
41
pemasaran yang dilakukan oleh “Grosir Kosmetik Karangjati”
yakni dengan pemberitaan dengan melalui media sosial. Pada akhir
bulan Juni 2016 “Grosir Kosmetik Karangjati” mulai merintis
usahanya di media sosial. “Grosir Kosmetik Karangjati” pertama
kali diinformasikan keberadaannya melalui akun BlackBerry
Massanger, dan akun media sosial Facebook yang awalnya diberi
nama “Vina Beautyshop”.
Gambar 11. Akun Facebook dan BlackBerry Massanger “Grosir
Kosmetik Karangjati”
Sumber: akun facebook “Grosir Kosmetik Karangjati”
Setelah berkembangnya teknologi “Grosir Kosmetik Karangjati”
sudah memiliki akun WhatsApp dan Instagram, maka kini semakin
mudah untuk dapat menarik minat beli konsumen dengan memasarkan
produk-produk yang sedang dijualnya.
42
Gambar 12. Akun Instagram “Grosir Kosmetik Karangjati”
Sumber: Instagram “Grosir Kosmetik Karangjati”
Pada bio akun Instagram tersebut juga dicantumkan nomer
WhatsApp untuk dapat mudah untuk menghubungi owner untuk
memesan produk yang diinginkan. Tidak hanya itu owner “Grosir
Kosmetik Karangjati” menginformasikan dimana tempat untuk COD
dengan konsumen serta hari libur untuk “Grosir Kosmetik Karangjati”
serta jam kerja “Grosir Kosmetik Karangjati”. Hal ini juga berusaha
disampaikan kepada konsumen melalui bio di Instagram “Groasir
Kosmetik Karangjati” sebagai berikut:
43
Gambar 13. Bio Akun Instagram “Grosir Kosmetik Karangjati”
Sumber: Instagram “Grosir Kosmetik Karangjati”
2) Penjualan Menggunakan Reseller
Selain itu “Grosir Kosmetik Karangjati” juga
menginformasikan kepada calon konsumen yang ingin melihat
hasil pesanan reseller agar dapat menumbuhkan kepercayaan
kepada calon konsumen yang lain.
Gambar 14. Pesanan Reseller “Grosir Kosmetik Karangjati”
Sumber: pesan WhatsApp “Grosir Kosmetik Karangjati”
44
3) Mendirikan Toko Offline “Grosir Kosmetik Karangjati”
Setelah bisnis online berjalan lancar kini owner “Grosir
Kosmetik Karangjati” mendirikan toko offline agar konsumen
mudah untuk melihat dan memilah produk-produk yang
dibutuhkan secara langsung. Dalam mendirikan toko offline ini
juga mempermudah owner “Grosir Kosmetik Karangjati” agar
dapat melayani pembeli secara langsung, hal ini juga dapat
memberikan kepercayaan kepada pembeli untuk dapat membeli
ulang produk-produk yang ditawarkan di “Grosir Kosmetik
Karangjati”. Toko ini terletak di Ruko belakang Pasar Karangjati
yang tepatnya beralamat di Jl. Cendrawasih II, Sidorejo,
Karangjati, Bergas, Semarang,Jawa Tengah.
Gambar 15. Gambar toko offline “Grosir Kosmetik Karangjati”
Sumber: Instagram “Grosir Kosmetik Karangjati”
45
4) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan ini dilakukan untuk dapat memotivasi
konsumen agar membeli produk-produk yang dipromosikan dalam
jangka waktu yang sudah ditetapkan. Owner “Grosir Kosmetik
Karangjati” mengakui bahwa dalam penjualan produk-produknya
beliau mengaku memberikan promo di waktu-waktu tertentu. Vina
juga mengakui bahwa hal ini dapat menarik minat beli ulang
konsumen.
Gambar 16. Foto Pemberitahuan Pengadaan Promosi “Grosir Kosmetik
Karangjati”
Sumber: story WhatsApp “Grosir Kosmetik Karangjati”
46
Dari beberapa strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh “Grosir
Kosmetik Karangjati” diatas, dapat diketahui bahwa strategi-strategi yang
dilakukan tersebut merupakan strategi komunikasi pemasaran yang termasuk di
dalam lima konsep pemasaran terpadu yang dikemukakan oleh Kotler yakni
sebagai berikut:
Gambar 17. Bagan Strategi Komunikasi “Grosir Kosmetik Karangjati”
Sumber: Data Primer 2019
Strategi
Komunikasi
“Grosir Kosmetik
Karangjati”
Pemasaran
Langsung
Penjualan
Personal
Hubungan
Masyarakat
Promosi
Penjualan
Periklanan
Komunikasi
secara
langsung
Komunikasi
melalui
media sosial
Minat Beli
Penjualan
Produk
Meningkat
47
3. Pesan
Pesan merupakan pernyataan yang disampaikan pengirim kepada penerima.
Pernyataan tersebut bisa berupadalam bentuk verbal (bahasa tertulis atau lisan)
maupun nonverbal (isyarat) yang dapat dimengerti oleh penerima ( Cangara,
2017: 37). Berikut ini hasil wawancara mengenai bentuk pesan yang disampaikan
“Grosir Kosmetik Karangjati” untuk menarik minat beli konsumen:
a. Tertulis
Penyampaian pesan secara tertulis banyak digunakan oleh “Grosir
Kosmetik Karangjati”, mulai dari menjelaskan informasi produk, cara
memesan, sistem pembayaran, dan informasi lainnya. Berikut ini
beberapa contoh pesan tertulis yang digunakan “Grosir Kosmetik
Karangjati” :
1) Menjelaskan informasi produk
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis bahwa dalam
memasarkan produk-produk yang dijual oleh “Grosir Kosmetik
Karangjati” owner juga mencantumkan informasi produk-produk
yang dijualnya di caption media sosial yang digunakan untuk
memasarkan produk kecantikan seperti Instagram. Tujuan dari
mencantumkan informasi produk ini agar konsumen mengerti
kegunaan produk yang akan dibelinya.
48
Gambar 18. Informasi Produk di Caption IG “Grosir Kosmetik Karangjati”
Sumber: Akun Instagram “Grosir Kosmetik Karangjati”
2) Cara memesan
Cara memesan produk yang ingin dibeli “Grosir Kosmetik
Karangjati” juga mencantumkan kontak yang dapat dihubungi di
akun instagram. Dengan demikian pembeli dapat dengan mudah
memesan produk yang ingin dibelinya melalui kontak yang sudah
diterterakan di akun instagram.
49
Gambar 19. Informasi Cara Memesan Produk “Grosir Kosmetik
Karangjati”
Sumber: akun facebook “Grosir Kosmetik Karangjati”
3) Sistem Pembayaran
Pembayaran yang dilakukan konsumen dapat dilakukan langsung
ke toko, transfer via bank, maupun ayar di tempat atau yang sering
disebut dengan istilah COD (Cash on Delivery).
Gambar 20. Pemberitahuan proses pembayaran dengan COD
Sumber: akun instagram “Grosir Kosmetik Karangjati”
50
b. Lisan
Penyampaian pesan secara lisan ini sering digunakan “Grosir
Kosmetik Karangjati” untuk dapat berinteraksi. Penyampaian pesan
secara lisan dapat dilakukan secara tatap langsung kepada pembeli.
Dulu sebelum memiliki toko offline “Grosir Kosmetik Karangjati”
jarang melakukan komunikasi tatap muka langsung dengan pembeli
dikarenakan mengingat aktivitasnya leih anyak dilakukan
menggunakan media online khususnya media sosial. Tetapi setelah
memiliki toko offline “Grosir Kosmetik Karangjati” lebih sering
berinteraksi tatap muka secara langsung dengan pembeli. Komunikasi
yang dilakukan secara lisan misalkan pada saat pemeli dapat
berinteraksi langsung dengan Vina selaku owner “Grosir Kosmetik
Karangjati” untuk dapat berkonsultasi mengenai kegunaan produk
yang akan dibeli, harga dan lain sebagainya. Sedangkan komunikasi
melalui media sosial yakni pada saat pembeli tidak dapat bertatap
muka secara langsung dengan owner “Grosir Kosmetik Karangjati”.
c. Gambar
Pada awal merintis usahanya “Grosir Kosmetik Karangjati”
membagikan gambar-gambar produk yang dijualnya melalui akun
sosial media seperti di BBM, WA, maupun instagram dan menyertakan
informasi produk. Dengan cara ini, pembeli dapat dengan mudah
melihat produk-produk yang dipasarkan.
4.3 Metode Komunikasi yang Digunakan “Grosir Kosmetik Karangjati”
dalam Menarik Minat Beli Ulang Konsumen
Seperti yang dibahas dalam BAB sebelumnya bahwa dalam metode
penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT dimana metode ini dapat
menjadi strategi agar dapat bersaing dengan mempertahankan kualitas serta
kenyamanan dalam pelayanan untuk pembeli. Walaupun persaingan dapat
51
menjadi ancaman dalam memasarkan produk yang dijual “Grosir Kosmetik
Karangjati”, tetapi persaingan dapat menjadi motivator bagi “Grosir Kosmetik
Karangjati” agar dapat lebih baik dalam memberikan pelayanan serta mengelola
usahanya menjadi lebih baik lagi untuk pembeli.
Dengan demikian metode komunikasi yang cocok untuk digunakan adalah
metode analisis SWOT yaitu perlatan analisis yang dapat digunakan untuk
mengukur kekuatan-kekuatan yang dimiliki, kelemahan-kelemahan yang ada,
peluang-peluang yang mungkin dapat diperoleh, serta ancaman-ancaman yang
mungkin dapat ditemui (Cangara, 2017: 106). Metode tersebut dapat membantu
“Grosir Kosmetik Karangjati” dalam mengambil keputusan untuk mengatasi
kelemahan- kelemahan yang dialami agar dapat memanfaatkan peluang yang
dimiliki untuk menarik minat beli konsumen, sehingga “Grosir Kosmetik
Karangjati” dapat mengembangkan usahanya serta bisa meningkatkan daya saing.
Dengan kondisi yang seperti ini dapat diketahui bahwa dalam mengoptimalkan
strategi yang dimiliki seperti melalui kualitas pelayanan dan kualitas produk yang
baik kepada pembeli dapat membawa pengaruh yang bagus terhadap daya saing
yang dilakukan untuk dapat mendukung perkembangan “Grosir Kosmetik
Karangjati” menjadi online shop yang lebih baik.
Dalam menjalankan usahanya untuk dapat bersaing dengan online shop
yang lain, “Grosir Kosmetik Karangjati dituntut agar mampu bersaing
menggunakan strategi-strategi yang tepat dengan mengetahui seberapa jauh
keberhasilan yang diperoleh, dengan demikian “Grosir Kosmetik Karangjati”
dapat mengevaluasi serta menganalisis menggunakan analisis SWOT sebagai alat
yang digunakan untuk mengukur faktor-faktor internal (kekuatan, kelemahan) dan
faktor eksternal (peluang dan ancaman). Dalam bersaing dengan online shop yang
lain tentu “Grosir Kosmetik Karangjati” tidak luput dari ancaman pesaing yang
sesama online shop seperti yang dihadapi “Grosir Kosmetik Karnagjati”
mengingat sekarang banyak masyarakat yang memulai bisnis online yang serupa.
52
Dengan dilakukan strategi menggunakan analisis SWOT ini, maka “Grosir
Kosmetik Karangjati” dapat mengambil keputusan yang sifatnya strategis, dengan
mengambil keputusan yang sifatnya tersebut maka harus dilakukan analisis yang
mendetail tentang bisnis penjualan produk kecantikan tersebut, sehingga
mendapatkan titik tuju antara faktor internal maupun faktor eksternal dengan cara
menghubungkan kedua faktor tersebut maka suatu tujuan dari bisnis akan
tercapai. Untuk mengetahun faktor-faktor tersebut “Grosir Kosmetik
Karangjati”harus dapat menganalisis serta mengidentifikasi strategi menggunakan
faktor internal dan faktor eksternal yang terdapat di “Grosir Kosmetik Karangjati”
sebagai berikut:
1. Kekuatan (Strengths) yang dimiliki “Grosir Kosmetik Karangjati”
Dalam menjalankan usahanya “Grosir Kosmetik Karangjati
memiliki kekuatan yang secara umum dimiliki oleh online shop
tersebut dalam menjalankan usahanya, sebagai berikut:
a. Memiliki Brand Image
Brand Image yang dimiliki “Grosir Kosmetik Karangjati” adalah
nama yang sudah dikenal oleh masyarakat Karangjati, Ambarawa,
Salatiga, Bandungan, Babatan, Ungaran, Bawen dan Sekitarnya.
b. Memiliki Nama Baik (good will)
Nama baik yang dimiliki oleh “Grosir Kosmetik Karangjati sudah
dikenal dengan baik oleh masyarakat luas sehingga masyarakat
sudah percaya dan yakin untuk dapat membeli produk-produk yang
dijual oleh “Grosir Kosmetik Karangjati”
53
Gambar 21. Foto bukti dari pembeli
Sumber: akun instagram “Grosir Kosmetik Karangjati”
c. Pelayanan yang Bagus
Pelayanan yang baik diberikan kepada konsumen “Grosir
Kosmetik Karangjati” merupakan syarat utama yang harus
dilakukan oleh owner agar memberikan kenyaman pembeli pada
saat melakukan pembelian produk, sehingga hal tersebut dapat
memotivasi pembeli agar percaya membeli produk yang dijual oleh
“Grosir Kosmetik Karangjati”.
54
Gambar 22. Bukti transaksi pembelian konsumen kepada “Grosir
Kosmetik Karangjati”
Sumber: pesan pribadi WhatsApp “Grosir Kosmetik Karangjati”
d. Fasilitas yang Memadahi
Fasilitas yakni perlengkapan yang diberikan oleh “Grosir Kosmetik
Karangjati” kepada pembeli agar pembeli merasa nyaman saat
melakukan transaksi jual-beli sehingga merasa terpenuhi
kebutuhan yang di perlukan oleh pembeli, seperti “Grosir
Kosmetik Karangjati” mendirikan toko offline agar pembeli mudah
melakukan transaksi pembelian.
Gambar 23. Toko offline “Grosir Kosmetik Karangjati”
Sumber: akun instagram “Grosir Kosmetik Karangjati”
55
e. Mempunyai Letak Lokasi yang Strategis
Lokasi toko “Grosir Kosmetik Karangjati” yang berada di pasar
Karangjati memberikan kemudahan pembeli dalam menjangkau
lokasi untuk melakukan transaksi pembelian.
f. Mempunyai Ciri Khas yang Berbeda
Dalam mengelola sistem manajemen yang diterapkan oleh “Grosir
Kosmetik Karangjati” dengan strategi yang dilakukan agar dapat
menarik minat beli konsumen walaupun pembeli bertempat tinggal
jauh dari lokasi toko offline “Grosir Kosmetik Karangjati”
sehingga pembeli merasa susah melakukan transaksi, kini pihak
“Grosir Kosmetik Karangjati” memberikan kemudahan untuk
pelanggan agar tetap bisa melakukan transaksi pembelian dengan
cara melakukan pemesanan secara online kemudian pihak “Grosir
Kosmetik Karangjati” akan melakukan COD (Cash on Delivery)
setiap hari dengan menentukan lokasi dimana saja COD (Cash On
Delivery) itu dilakukan dengan pembeli, mengingat tidak semua
bisnis online shop melakukan COD setiap hari.
g. Memiliki Harga Jual yang Murah
Mengingat online shop ini bersifat grosir maka owner “Grosir
Kosmetik Karangjati” memberikan harga kompetitif dan
terjangkau untuk kalangan menengah kebawah serta kalangan
menengah keatas.
h. Free Repair
Jika dalam pengiriman ada kesalahan, barang tidak sesuai dengan
pesanan konsumen dimana dalam kesalahan pengiriman tersebut
kesalahan dari pihak “Grosir Kosmetik Karangjati”, maka owner
akan bersedia mengirim kembali pesanan yang sesuai dengan
konsumen.
2. Kelemahan (Weakness)
Dalam melakukan usahanya “Grosir Kosmetik Karangjati”
memiliki kelemahan sehingga dapat menjadikan ancaman-ancaman
56
yang mungkin dapat terjadi, sehingga dapart menjadikan hambatan
untuk usaha yang sedang dijalankan. Berikut ini yang menjadi
kelemahan “Grosir Kosmetik Karangjati” :
a. Koneksi Internet.
Koneksi internet yang lambat dapat menghambat dalam kelancaran
berkomunikasi penjual dengan pembelinya. Hal ini terjadi
terkadang karena owner “Grosir Kosmetik Karangjati” kehabisan
kuota data internet pada waktu yang tidak dapat diperkirakan.
b. Kekurangan Area Parkir di Toko offline
Mengingat toko offline berada di area pasar Karangjati, maka
parkir yang disediakan hanya dapat digunakan oleh pengendara
sepeda motor, sehingga menyebabkan pembeli yang menggunakan
mobil harus parkir jauh dari area toko offline “Grosir Kosmetik
Karang jati”.
c. Kurang Aktif dalam Promosi Produk
Kurang aktifnya mempromosikan produk di media sosial ini dapat
mengurangi motivasi minat beli konsumen.
d. Kurang aktif Update Produk Baru
Jarangnya update produk baru di media sosial instagram ini dapat
membuat konsumen kurang tertarik mengikuti akun instagram
“Grosir Kosmetik Karangjati”.
3. Peluang (Opportunities) yang Bisa Diperoleh “Grosir Kosmetik
Karangjati”
Peluang yakni suatu hal yang dapat dimanfaatkan oleh “Grosir
Kosmetik Karangjati” agar dapat mengembangkan usahanya. Berikut
peluang usaha “Grosir Kosmetik Karangjati” :
a. Meningkatkan Promosi
Strategi yang dilakukan oleh “Grosir Kosmetik Karangjati” dengan
melakukan promosi dengan giat agar memotivasi pembeli untuk
melakukan transaksi pembelian di “Grosir Kosmetik Karangjati”.
57
Hal tersebut di nilai sangat efektif untuk menarik minat beli
konsumen.
b. Hubungan dengan Pelanggan
Hubungan yang dijalin baik oleh owner “Grosir Kosmetik
Karangjati” dengan pembeli, dapat memberikan kenyaman pembeli
saat melakukan transaksi pembelian di “Grosir Kosmetik
Karangjati”.
c. Memanfaatkan Moment
Memanfaatkan moment untuk mempromosikan produk-produk
yang dijualnya akan menjadi peluang bagi “Grosir Kosmetik
Karangjati” untuk dapat menarik motivasi minat beli konsumen.
4. Ancaman (Threats) yang dapat ditemui oleh “Grosir Kosmetik
Karangjati”
Ancaman juga merupakan hambatan yang dialami saat melakukan
usaha sehingga menjadi kendala dalam menjalankan usahanya. Berikut
yang menjadi ancaman bagi “Grosir Kosmetik Karangjati” :
a. Banyak Pesaing yang Meniru Bisnis Online dengan Produk yang
Serupa.
Banyaknya pesaing sejenis yang meniru strategi serta konsep yang
dilakukan oleh “Grosir Kosmetik Karangjati” membuat owner-
harus melakukan strategi serta inovasi yang baru terhadap
perkembangan pelayanan pembelian.
b. Keterlambatan Pengiriman
Keterlambatan pengiriman yang disebabkan oleh jasa pengirim ini
dapat menjadi ancaman bagi “Grosir Kosmetik Karangjati” dalam
mendapatkan kepercayaan konsumen untuk melakukan minat beli
ulang.
58
Gambar 24. Adanya akun plagiat “Grosir Kosmetik Karangjati”
Sumber: Story Instagram “Grosir Kosmetik Karangjati”
Dari penjelasan diatas maka dapat diketahui apa saja yang menjadi
kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh “Grosir Kosmetik
Karangjati” dan peluang serta ancaman yang akan ditemui oleh
“Grosir Kosmetik Karangjati”.
4.4 Matriks SWOT
Untuk mengetahui strategi yang dilakukan pesaing online shop “Grosir
Kosmetik Karangjati”, maka perlu dilakukan analisis Matriks SWOT.
Matriks SWOT merupakan alat yang digunakan untuk dapat menyusun faktor
yang strategic di lingkungan internal maupun di lingkungan eksternal “Grosir
Kosmetik Karangjati”. Matriks ini dapat menghasilkan empat elemen
59
strategis yang bisa diperoleh oleh owner “Grosir Kosmetik Karangjati” dalam
menghadapi persaingan yang kian ketat.
Dalam usaha online shop dapat memiliki kekuatan bersaing jika
memiliki sesuatu yang lebih dari pesaingnya agar dapat menarik minat beli
konsumen dan dan dapat mempertahankan diri dari ketatnya persaingan
bisnis penjualan online shop. Berikut ini tabel Matriks SWOT yang dapat
dilihat:
TABEL 4.4
MATRIKS SWOT PADA “GROSIR KOSMETIK KARANGJATI”
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weakness)
a. Memiliki Brand Image
b. Memiliki nama yang
baik (good will)
c. Pelayanan yang bagus
d. Fasilitas yang
memadahi
e. Toko offline memiliki
letak lokasi yang
strategis
f. Mempunyai ciri khas
yang berbeda
g. Memiliki harga jual
yang murah
a. Koneksi internet
b. Kekurangan tempat
parkir di area toko
offline
c. kurang aktif dalam
mempromosikan
produk di media
online.
d. jarang update
produk baru di
media sosial
instagram, hanya
update di media
sosial WhatsApp.
Peluang
(Opportunities)
Strategi S-O Strategi W-O
a. Meningkatkan
promosi
b. Hubungan dengan
a. Lebih giat
meningkatkan promosi
b. Menjalin hubungan
a. Lebih menyadari
akan koneksi
internet
60
pelanggan
c. Memanfaatkan
moment
yang baik antara
penjual dengan pembeli
b. Menyediakan area
parkir yang nyaman
Ancaman
(Threaths)
Strategi S-T Strategi W-T
a. Keterlambatan
pengiriman
b. Banyak pesaing
yang meniru bisnis
online dengan
produk yang
serupa
a. Ditingkatkan lagi dalam
memposting barang-
barang menyertakan
caption yang menarik
dan menyertakan
manfaat produk
tersebut agar pembeli
dapat memahami
kegunaan produk yang
akan dibelinya
b. Harus meningkatkan
ciri khas “Grosir
Kosmetik Karangjati”
a. Lebih giat
memberitahu ke
pembeli jika ada
barang yang baru
b. Lebih meningkatkan
pelayanan agar
pembeli merasa
nyaman melakukan
transaksi pembelian.
sumber: Data primer 2019
Matriks SWOT pada tabel 4.4 menghasilkan empat elemen strategic yang
apat diidentifikasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang
(Opportunities), dan Ancaman (Threats). Sehingga owner “Grosir Kosmetik
Karangjati” dapat mengerti bagaimana menjalankan usaha dalam melakukan
sebuah keputusan menghadapi persaingan yang kian ketat.
a. Strategi Strengths-Opportunities (S-O)
Strategi ini menggunakan Kekuatan yang dimiliki oleh online shop
“Grosir Kosmetik Karangjati” yang dipakai untuk memanfaatkan
kesempatan yang ada sehingga online shop ini dapat memiliki keunggulan
bersaing dengan bisnis online shop yang sejenis.
61
b. Strategi Strengths-Threats (S-T)
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki “Grosir Kosmetik
Karangjati” agar dapat mengatasi segala ancaman yang ada.
c. Strategi Weaknesses-Opportunities (W-O)
Strategi ini digunakan untuk memanfaatkan suatu peluang yang ada untuk
meminimalkan kelemahan yang dimiliki “Grosir Kosmetik Karangjati).
d. Strategi Weaknesses-Threats (W-T)
Strategi ini digunakan untuk dijadikan solusi untuk meminimalkan
kelemahan serta harus dapat menghadapi ancaman yang ada. Sehingga
dapat mengantisipasi hambatan yang akan dialami.
Dari hasil analisis yang diperoleh, dapat dilihat bahwa “Grosir Kosmetik
Karangjati” menandakan bisnis yang berpeluang dan dalam kondisi yang kuat
untuk dapat bersaing dengan onlineshop yang lainnya, serta dapat meraih
kemajuan serta tujuan yang maksimal. “Grosir Kosmetik Karangjati” juga
memiliki kekuatan yang bagus untuk untuk dapat dimanfaatkan peluang dalam
mendorong kemajuan bisnis sehingga dapat menarik minat beli konsumen
walaupun persaingan kini kian meningkat.
Strategi pemasaran sangat penting dan diperlukan untuk dapat mencegah
menurunnya minat beli konsumen dan jatuhnya daya saing produk. Strategi
merupakan inovasi dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. Strategi
pemasaran yang diguanakan oleh “Grosir Kosmetik Karangjati”yaitu dengan
menerapkan penyebaran pemasaran atau yang sering disebut dengan bauran
pemasaran. Bauran pemasaran yang meliputi tempat yang strategis (place),
produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price), dan promosi yang
dilakukan secara gencar (promotion).
“Grosir Kosmetik Karangjati” menggunakan bauran pemasaran untuk
memadukan berbagai strategi yang dapat berupa kegiatan ataupun faktor yang
penting yang merupakan hal-hal yang menjadi inti dari strategi pemasaran yang
dimiliki oleh “Grosir Kosmetik Karangjati”. Dari ke empat elemen bauran
62
pemasaran yang ada “Grosir Kosmetik Karangjati mempunyai kelemahan disalah
satu keempat elemen tersebut yakni dalam kegiatan promosi yang dilakukan oleh
online store tersebut. pasifnya dalam melakukan kegiatan program periklanan
yang dijalankan, dimana dalam kegiatan periklanan merupakan media utama yang
harus dilakukan “Grosir Kosmetik Karangjati”, pasif dalam kegiatan periklanan
ini dapat menghambat dalam menarik minat beli konsumen.
4.5 Komunikasi Antar Pribadi yang Dilakukan oleh Owner “Grosir
Kosmetik Karangjati”
Wawancara yang sudah dilakukan oleh peneliti dengan owner “Grosir
Kosmetik Karangjati”, beliau mengaku bahwa dalam menjalankan bisnis online
yang dimilikinya saat ini tidak menggunakan admin agar dapat membantu
kegiatan melayani pembeli dikarenakan owner “Grosir Kosmetik Karangjati”
belum bisa mempercayakan orang lain untuk dapat bekerja menjadi admin bisnis
online miliknya. Sebagai makhluk sosial manusia memiliki kebutuhan dalam
berinteraksi, ataupun membutuhkan bantuan orang lain untuk dapat beradaptasi.
Dalam komunikasi antar pribadi dinilai efektif dalam merubah perilaku
orang lain, hal ini dilakukan agar terjadi feedback serta tidak menimbulkan
kesalah pahaman pada saat berkomunikasi. Seperti yang dikemukakan oleh
Effendi (1986) komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang dilakukan oleh
komunikator dan komunikan, dan komunikasi ini dianggap efektif untuk
mengubah sikap, pendapat atau perilaku manusia berhubung prosesnya yang
dialogis.
Komunikasi atar pribadi ini dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Komunikasi antar pribadi ini memiliki fungsi untuk mengendalikan lingkungan
guna memperoleh imbalan-imbalan tertentu berupa fisik, sosial, dan ekonomi
(Budyatna dan Ganiom, 2012: 27). Hal ini juga dapat dilakukan oleh calon
pegawai “Grosir Kosmetik Karangjati” jika calon pegawai mampu mengambil
63
hati atasannya seperti rajin dalam bekerja, berprestasi, jujur, dan ulet, maka atasan
akan memberikan kenaikan gaji atau upah, begitu juga dengan atasan akan
mendapat imbalan yang berbentuk kepuasan akan kinerja bawahannya yang baik.
Komunikasi Antarpribadi sendiri juga memiliki faktor-faktor penghambat
terjadinya komunikasi antarpribadi (Suranto, 2011:93) diantaranya :
1. Kurang memahami Karakteristik Komunikan
Owner “Grosir Kosmetik Karangjati” perlu memahami karakteristik
komunikan yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan
lain sebagainya, jika owner “Grosir Kosmetik Karangjati” kurang
memahami cara komunikasi yang tidak sesuai dengan karakteristik
komunikan, hal ini dapat menghambat komunikasi antarpribadi dan
akan menimbulkan kesalahpahaman.
2. Berprasangka Buruk
Berprasangka buruk yang terjadi antara pihak-pihak yang terkait akan
mendorong sikap penolakan. Jika owner “Grosir Kosmetik Karangjati”
memiliki prasangka buruk kepada calon pegawai maka hal ini akan
mendorong sikap apatis dan penolakan.
3. Komunikasi Satu Arah
Komunikasi satu arah ini dapat menyebabkan calon pegawai “Grosir
Kosmetik Karangjati” gagal meminta penjelasan terhadap hal-hal yang
belum dia mengerti.
4. Tidak menggunakan Media yang Tepat
Jika penggunaan media yang kurang tepat hal ini dapat membuat pesan
yang disampaikan susah dipahami oleh komunikan, perbedaan bahasa
dapat menyebabkan terjadinya perbedaan penafsiran antara owner
“Grosir Kosmetik Karangjati” dengan calon pegawai.
Owner “Grosir Kosmetik Karangjati” juga harus menumbuhkan hubungan
antar pribadi yang baik , yaitu dengan menumbuhkan sikap percaya, sikap sportif
dan keterbukaan dengan orang lain.
64
a. Sikap Percaya
Menurut Griffin (1967) sikap percaya didefinisikan sebagai perilaku
orang untuk mencapai tujuan yang sudah dikehendaki, pencapaiannya
tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko (Rakhmat, 2005: 130).
Ada tiga faktor yang dapat menumbuhkan sikap percaya, yaitu:
menerima, empati, dan kejujuran. Hal yang utama harus dilakukan
oleh owner “Grosir Kosmetik Karangjati” yaitu sikap percaya ,
percaya dengan calon pegawai untuk dapat mencapai komunikasi antar
pribadi yang baik.
b. Sikap Suportif
Sikap suportif dilakukan untuk mengurangi sikap defensifdalam
berkomunikasi, defensif disini cenderung tidak jujur, tidak empatis,
dan tidak menerima (Rakhmat, 2004:134). Owner “Grosir Kosmetik
Karangjati” harus dapat bersikap suportif saat melakukan interaksi
dengan calon pegawai.
c. Sikap Terbuka
Sikap terbuka memiliki pengaruh yang besar dalam menumbuhkan
komunikasi interpersonal yang efektif (Rakhmat, 2004: 136). Owner
“Grosir Kosmetik Karangjati” harus mempunyai sikap terbuka untuk
menciptakan komunikasi antarpribadi yang efektif.
Untuk dapat mengatasi masalah yang dihadapi ketika mempromosikan
produk di media online dikarenakan owner “Grosir Kosmetik Karangjati” kurang
aktif dalam segi pengiklanan dan kurang update di media sosial instagram tentang
barang-barang yang baru, maka owner “Grosir Kosmetik Karangjati” dapat
menerapkan Komunikasi Antar Pribadi agar dapat meminimalkan ketakutan atau
prasangka buruk yang difikirkan oleh owner “Grosir Kosmetik Karangjati”,
sehingga owner dapat mempercayakan / memperkerjakan orang lain untuk dapat
menjadi admin “Grosir Kosmetik Karangjati”, dengan adanya admin dapat
bekerja mempromosikan / mengiklankan produk serta dapat update produk-
produk baru, hal ini dilakukan guna untuk meningkatkan minat beli konsumen.